Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
JUMAT 12 MEI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Siswa SMAN 11 Dibunuh, Tubuh Ditikam 19 Liang<br />
PERCUT-M24<br />
Pantauan M24, ayah korban Jamson Gultom (49), ibunya<br />
Cristina beruSembiring (44), kakaknya Fani (20) serta adiknya<br />
Theresia (13) nyaris pingsan saat peti jenazah berwarna putih<br />
diletak di tengah rumah duka Jln Perhubungan, Laut Dendang,<br />
Percut Sei Tuan. (baca: Baru Ultah, Ingin Jadi Pendeta)<br />
Bersama sanak keluarga lainnya, mereka pun berseru histeris<br />
sembari melantunkan syair duka (mangandung). Sesekali<br />
mereka mengelus wajah korban yang terbujur kaku di dalam<br />
peti sambil menangis. Tak menyangka kepergian korban yang<br />
begitu mengejutkan. Seperti dituturkan Jamson Gultom, sepulang<br />
sekolah, Senin (8/5) sore korban disebut pamit sama<br />
adik dan kakaknya. "Katanya ia mau pergi naik (puncak) dengan<br />
teman SD. Tapi ia tidak menyebutkan mau pergi ke mana<br />
dan siapa temannya itu. Ia pergi dengan mengenderai kreta<br />
Honda Vario," kenang ayah korban.<br />
Jamson yang pedagang monza ini pun tak curiga ketika<br />
korban tak pulang. Keluarga mulai cemas karena pelajar SMAN<br />
11 Jln Pertiwi, Kel Banten, Medan Tembung ini juga tak pulang<br />
keesokan harinya, Selasa (9/5). (baca: Kerap Berkelahi dengan<br />
Anak Gg Toba Nauli). Mereka akhirnya mendatangi Polsek<br />
Percut Sei Tuan untuk melaporkan kehilangan sembari menyerahkan<br />
foto korban. "Rabu (10/5) siang kami dikabarkan oleh<br />
polisi ada sesosok mayat mirip dengan anakku. Kami pun pergi<br />
ke lokasi penemuan mayat tersebut," tutur ayah korban yang<br />
kembali menangis. Benar saja, mayat yang pertama kali ditemukan<br />
pencari rumput itu adalah putranya. Selanjutnya petugas<br />
membawa jasad korban ke RS Bhayangkara Medan untuk<br />
diotopsi. Hasilnya, terdapat 19 liang luka tusukan benda tajam<br />
di kepala, wajah, dada, ketiak, tangan, perut dan leher.<br />
Lalu di manakah kreta korban? Menurut Theresia, kreta<br />
korban ditemukan terpakir di Jln Leta Sujono Gg Nangka, Medan<br />
Tembung, di depan rumah warga. Saat ini kreta tersebut<br />
diamankan di Lantas Percut Sei Tuan. "Entah apa maksud<br />
pelaku membuang kreta abangku di rumah warga dalam<br />
keadaan stang terkunci, bahkan lingkar digembok pelaku. Satu<br />
hari kreta itu di depan rumah warga, lalu diloporkan ke polisi,"<br />
tutur Theresia diamini rekan korban," tutur adik korban.<br />
Theresia sendiri mengaku sempat melarang kepergian kor-<br />
Baru Ultah, Ingin Jadi Pendeta<br />
KEMATIAN Yohanes Gultom dengan cara yang tragis<br />
menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Apalagi,<br />
korban baru merayakan ulang tahun. “Sebelum Yohanes<br />
tewas, seminggu lalu ia ulang tahun dan mamaknya terus<br />
diganggunya. Dagu mamaknya dielusnya, sembari<br />
mengatakan mamak kok sombong kali. Kata-kata terakhir itu<br />
yang diucapkannya,” bilang Jamson Gultom, ayah korban<br />
yang ditemui M24 di rumah duka Jln Perhubungan, Laut<br />
Dendang, Percut Sei Tuan, Kamis (11/5).<br />
Teman sekampung korban, Felix Gultom (14) pun merasa<br />
kehilangan teman bermain futsal. Cita-cita korban menjadi<br />
seorang pendeta pun kandas. “Korban sempat cerita kalau<br />
keluarganya ingin dia jadi pendeta. Sepertinya cita-cita itu<br />
tak bisa terwujud,” tuturnya sedih. (wandi)<br />
Kerap Berkelahi dengan Anak<br />
Adik korban, Theresia mengatakan, sebelum ditemukan<br />
tewas, Yohanes Gultom diketahui sempat kles dengan<br />
teman-temannya bermain di Jln Selamat Ketaren Gg Toba<br />
Nauli, Desa Medan Estate. “Teman-temannya jahat<br />
padanya dan suka mengompas korban. Sebulan lalu, kreta<br />
abangku mau diambil temannya dan diancam kalau kreta itu<br />
tidak dikasih, abangku mau dibunuh mereka,” ungkapnya<br />
pada M24, Kamis (11/5). Yohanes yang merasa takut, lanjut<br />
Theresia, langsung mengasih uang sebesar Rp50 ribu.<br />
Sebelumnya, korban juga pernah marah sama kawankawannya<br />
bahkan sempat berkelahi. Kerana dikeroyok,<br />
korban lari pulang dan membawa parang. Untung kakak dan<br />
adiknya mencegah korban. Hal itu dibenarkan Felix Gultom<br />
(14) teman sekampung korban. “Biasanya kawan-kawan<br />
korban, anak Gg Toba Nauli. Karena ia kerap main di sana.<br />
Korban pernah berkelahi di kampung itu. Kata adiknya,<br />
Senin sore (8/5) sebelum pergi korban tiga kali mengelilingi<br />
rumahnya,” ucap Felix. (wandi)<br />
Diduga Cekcok dengan Istri<br />
LABUHAN-M24<br />
Warga Jln Barokah Pasar 8 Lahan Garapan, Desa<br />
Manunggal, Kec Labuhan Deli gempar. Pasalnya, Hairudin<br />
Parulian Tambunan alias Rudi Gobel (23) ditemukan tewas<br />
tergantung di dapur rumahnya. “Yang pertama kali<br />
menemukan korban itu istrinya waktu mau ke kamar mandi,”<br />
ucap Yusri (36) warga sekitar, Rabu (10/5).<br />
Informasi yang dihimpun, korban diketahui baru menikah<br />
tiga bulan lalu dengan Nanda Sari boru Harahap (32).<br />
Namun belakangan, buruh bangunan ini kerap terlihat<br />
menyendiri sambil melamun. Desas-desusnya, korban<br />
diduga nekat bunuh diri karena cekcok dengan istrinya.<br />
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Ponijo yang<br />
dikonfirmasi mengatakan, kasus korban murni bunuh diri.<br />
“Dari olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di<br />
tubuh korban. Kasus ini murni bunuh diri, jasad korban<br />
ditemukan tewas dalam posisi tergantung di atas plafon<br />
dapur rumahnya,” katanya. Hanya saja, sesuai permintaan<br />
keluarga, jenazah korban hanya dilakukan visum luar. (sigit)<br />
Cinta Sejati<br />
sedikit kecantikannya, ‘kan?”<br />
Melihat kenyataan bahwa telinga ibunya yang diberikan<br />
pada si anak, meledaklah tangisnya. Ia merasakan bahwa<br />
cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat<br />
ini. Demikianlah kecantikan yang sejati tidak terletak pada<br />
penampilan tubuh, namun ada di dalam hati. Begitu juga<br />
dengan cinta seorang ibu pada anaknya. Selalu terdapat<br />
keikhlasan dan ketulusan yang tak mengharap balasan apa pun.<br />
Cinta sang ibu telah membawa kebahagiaan bagi sang anak.<br />
Karena itu, sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan<br />
jasa seorang ibu. Sebab, apa pun yang telah kita lakukan,<br />
pastilah tak akan sebanding dengan cinta dan ketulusannya<br />
membesarkan, mendidik, dan merawat kita hingga menjadi<br />
seperti sekarang. Ibu adalah suri teladan untuk terus berbagi<br />
kebaikan. Sebagai panutan yang harus selalu diberikan<br />
penghormatan. Dengan memperhatikan dan memberikan kasih<br />
sayang kembali kepada para ibu, akan membimbing kita<br />
menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan. (*)<br />
Anak Terjaring BNN<br />
AYU Azhari menjenguk anaknya, Sean Azad yang<br />
ditangkap BNN Provinsi DKI Jakarta di diskotek Illigals,<br />
Jakarta Barat, Kamis (11/5/2017). "Ini Sean baik-baik saja,<br />
ada di sini sama aku, lagi makan. Dia belum cerita, coba<br />
tanya langsung aku nggak ngerti," ungkap Ayu Azhari.<br />
Menurut Kepala BNNP, Johny Latupeirissa, hasil tes urine<br />
membuktikan, Sean Azad positif<br />
menggunakan narkoba. Selama<br />
pemeriksaan, Sean Azad<br />
sepertinya tidak melibatkan<br />
keluarganya. (dth)<br />
KOMPOR & SOSIS<br />
MAK Bedah dan Wak Lokot pasangan muda yang baru<br />
menikah, mereka selalu saling memberi perhatian walau<br />
terkadang sangat berlebihan. Sore itu mereka makan<br />
bersama di rumah dengan masakan dan menu khusus<br />
berupa sosis goreng yang dibeli oleh Wak Lokot…<br />
Saat enak-enaknya menikmati makanan, tiba-tiba Wak<br />
Lokot nyeletuk… “Bedah…. kamu jagan terlalu banyak<br />
makan lagi... lihat bokongmu sudah Gede kayak kompor<br />
besar loch...” kata Wak Lokot menyindir. Mak Bedah<br />
mendengarnya pun jengkel. Tetapi dia berusaha sabar saja,<br />
“Awas loe... nanti kubalas...” katanya dalam hati. Usai<br />
makan dan menonton TV tengah malamnya saat hendak<br />
tidur, Wak Lokot yang kepedean tanpa merasa bersalah<br />
dan sungkan mendekati dan merayu Mak Bedah agar dapat<br />
jatah malam… “Jangan… Jangan Bang….. Kita harus pandai<br />
pandai bersabar dan hemat energi bang... jangan hanya<br />
garagara ingin menghangatkan sepotong sosis kecil saja kita<br />
harus hidupkan pakai kompor besar..!” kata Mak Bedah<br />
dengan ketus. Wak Lokot : “!!!!@@@@@!!!!?????”<br />
ban. "Perasaanku di situ gak enak. Katanya<br />
ia mau naik sama teman SD. Dari<br />
rumah, cuma sepatu Tens dan celana<br />
panjang dibawanya," bebernya.<br />
Atas kasus ini, keluarga korban berharap<br />
pihak kepolisian segera mengungkap<br />
dan menjatuhkan hukuman berat<br />
kepada para pelaku. Sementara<br />
jenazah korban dikebumikan di Kampung<br />
Pon, Serdangbedagai, sore harinya.<br />
Pejabat Sementara (Pjs), Kapolsek<br />
Pecut Sei Tuan, Kopol Harry Azhar ketika<br />
dikonfimasi menyebutkan, pihaknya bersama<br />
Polrestabes Medan masih mendalami<br />
kasus tersebut. Koban dibunuh dan<br />
diduga mayatnya dibuang disemak-semak<br />
dan penuh luka tikamanan dan benda<br />
tumpul. "Jasad koban sudah dioutopsi di<br />
RS Brimob Bayangkara dan sudah dibawa<br />
oleh pihak keluarganya ke rumah<br />
duka. Keluarga koban sudah kita mintai<br />
keteranganya untuk bahan penyidikan.<br />
Doain aja, kasus ini secepatnya tuntas,"<br />
imbuhnya. (wandi)<br />
Peragakan 52 Adegan, Gondrong Bunuh Janda<br />
DELITUA-M24<br />
Almitania (35) warga Jln Bunga Asoka<br />
Gang Amal/Andalas, Kel Asam Kumbang,<br />
Kec Medan Selayang dibunuh Hendri alias<br />
Gondrong (37) karena meminta uang cicilan<br />
kreta.<br />
Hal itu terungkap dalam rekontruksi<br />
kasus pembunuhan yang terjadi di kamar<br />
Hotel Elficona No.9 Jln Setiabudi Gg Punga<br />
Pancursiwah, Kel Simpang Selayang,<br />
Medan Tuntungan, Jumat (7/4) sekitar<br />
pukul 02:00 WIB lalu.<br />
Ada 52 adegan yang diperagakan<br />
Gondrong (37) warga Jln Durung No.175,<br />
Kel Sidorejo, Kec Medan Tembung itu.<br />
Diawali dari keduanya masuk hotel. Setelah<br />
bersetubuh, korban yang mengaku<br />
janda anak 2 menagih kredit kreta Honda<br />
Beat Pop warna hitam BK 3722 AGM yang<br />
menunggak 3 bulan terhadap pelaku.<br />
Karena tersangka mengaku belum ada<br />
uang, terjadilah pertengkaran. Pelaku<br />
yang kalap langsung membuka tali pinggangnya<br />
dan melilitnya ke leher korban.<br />
Merasa korban sudah tewas, pelaku<br />
masih sempat mencium korban. Selanjutnya<br />
korban diseret dari atas tempat<br />
tidur ke kamar mandi hotel. Di situ pelaku<br />
memasukkan kepala korban ke dalam<br />
ember dan menjalankan keran air.<br />
Adegan berikutnya, pelaku mengambil<br />
HP serta uang milik korban dan langsung<br />
tancap gas meninggalkan hotel.<br />
“Padahal sudah saya bilang sama korban<br />
sabar, karena saya belum punya duit.<br />
Tetapi korban tetap menagih duit sama<br />
saya, karena kalap terjadilah itu,” beber<br />
pelaku sambil menundukan kepalanya.<br />
Dari pengakuan tersangka, mereka<br />
pacaran sudah 4 bulan. Mereka sudah<br />
bertemu 4 kali. Pertemuan 1, 2 dan 3 di<br />
lesehan kawasan Ringroad. Pertemuan<br />
ke-4 mereka SK.<br />
Elmi Suyati (50) keluarga korban yang<br />
ikut menyaksikan rekontruksi itu menjerit<br />
histeris. Pasalnya, korban meninggalkan<br />
2 anaknya, Yanda kelas VI SD dan<br />
Tasyia SMA. Mereka meminta pelaku dihukum<br />
berat.<br />
“Memang pembunuh biadap. Sudah<br />
tahu korban punya suami dan anak,<br />
masih juga dirayu. Dasar laki-laki biadap,”<br />
ketusnya.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna<br />
yang dikonformasi menjelaskan, rekontruksi<br />
kasus pembunuhan dan pencurian<br />
dengan kekerasan dilakukan sebagaimana<br />
dimaksud dalam Pasal 338<br />
Yo 365 Ayat 3 dari KUHPidana.<br />
“Turut hadir dalam pelaksanaan rekon<br />
Joice SH dan Asyiah SH dan Martias<br />
SH kejaksaan Medan, Penasehat Hukum<br />
(PH) tersangka Erikson Gultom SH dan<br />
Hisca Situmorang, 5 saksi dan 8 orang<br />
keluarga korban,” kata Kompol Wira.<br />
(mehuli)<br />
TKP: Villa Gading Mas, 4 Perampok Bersenpi Kuras<br />
MEDAN-M24<br />
Perampokan bersenjata api (senpi)<br />
kembali beraksi, Kamis (11/5) siang. Erwin<br />
alias Apin (48), warga Perumahan<br />
Villa Gading Mas III, Jln Bajak II, Kel Harjosari<br />
II, Kec Medan Amplas, kehilangan<br />
harta benda senilai Rp200 juta.<br />
Ditemui di Polsek Patumbak, Apin yang<br />
ditemani 2 security komplek, Rusli dan<br />
Parlin menuturkan, saat perampokan, ia<br />
bersama istri dan kedua anaknya tengah<br />
keluar membeli makanan ke kawasan<br />
Amplas dengan mengendarai mobil. Saat<br />
tiba di rumah, satu jam berselang, tampak<br />
mobil Kijang Innova berwarna coklat<br />
BK 1181 UY terparkir di depan rumahnya.<br />
Tak curiga, ia pun turun dari mobil<br />
dan membuka pagar rumah. Tiba-tiba,<br />
seorang pria berjaket hitam langsung<br />
menodongkan senpi ke arahnya memerintahkan<br />
segera menggeser mobilnya<br />
karena menghalangi mobil para pelaku.<br />
Demi keselamatan keluarganya, ia pun<br />
mengamini permintaan pelaku.<br />
Detik berikutnya, ia melihat tiga pelaku<br />
lainya keluar dari dalam rumah dengan<br />
barang curian langsung masuk ke mobil<br />
Kijang Innova dan pergi meninggalkan<br />
Tempat Kejadiaan Perkara (TKP).<br />
Saat Apin memeriksa ke dalam, kondisi<br />
Ditabrak Morina 122, Pria 74 Tahun Tewas<br />
LABUHAN-M24<br />
Raden Darsono (74) tewas setelah<br />
terlibat tabrakan dengan angkutan kota<br />
(Angkot) Morina 122 BK 1851 GK di Jln Titi<br />
Pahlawan tepatnya jembatan Kel Labuhandeli,<br />
Kec Medan Marelan, Rabu (10/<br />
5) pukul 07:30 WIB.<br />
Informasinya, pagi itu, korban yang<br />
merupakan warga Link 4 Kel Nelayan Indah,<br />
Kec Medan Labuhan dan temannya<br />
Iqbal Kusairi (17) warga Jln Pabrik Tenun,<br />
Kec Medan Petisah boncengan mengendarai<br />
Honda Supra BK 4203 GS melintas<br />
dari Jln Young Panah Hijau. Bersamaan,<br />
angkot jurusan Amplas-Belawan yang<br />
disopiri Uba Amanri Pardosi (44) datang<br />
dari Marelan menuju Simpang kantor tak<br />
melihat kedatangan korban. Brak! Angkot<br />
langsung menabrak dan menyeret<br />
kreta korban hingga jembatan. Korban<br />
Raden Darsono tewas di tempat dengan<br />
kepala pecah. Sedangkan temannya<br />
Iqbal mengalami luka-luka. Warga yang<br />
mengetahui peristiwa itu langsung datang<br />
rumah sudah acak-acakan. Uang yang<br />
disimpan di dalam lemari pakaian berjumlah<br />
Rp90 juta, sejumlah perhiasan emas,<br />
1 unit Laptop, 1 unit Tablet dan 1 unit TV<br />
lenyap.<br />
“Mereka habis membongkar kami punya<br />
rumah, harta benda kami habis dijarah<br />
mereka. Mereka semua bersenjata<br />
api,” ujar Apin seraya mengaku mengalami<br />
kerugian sekitar Rp200 juta.<br />
Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP<br />
Fery Kusnadi ketika dikonfirmasi telah<br />
menerima laporan korban. “Anggota sedang<br />
melakukan cek TKP ke lokasi,”<br />
pungkasnya. (ahmad)<br />
berusaha menolong korban dan mengamankan<br />
sopir. Tak berapa lama, petugas<br />
Satlantas Polsek Medan Labuhan<br />
tiba. Korban tewas pun dievakuasi ke RSU<br />
dr Pirngadi Medan. Sementara kreta korban<br />
dan sopir dibawa ke Mako Satlantas<br />
Titipapan. “Korban yang tewas sudah kita<br />
bawa ke rumah sakit, temannya yang<br />
selamat mengalami luka ringan berobat<br />
jalan. Kasus kecelakaan ini sudah kita tangani,”<br />
kata Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan,<br />
AKP SR Sihite. (sigit)<br />
4 Korban Pembongkaran Resmi Buat Laporan<br />
PANCURBATU-M24<br />
Empat warga Desa Bingkawan, Kec<br />
Sibolangit mendatangi Polsek Pancurbatu,<br />
Rabu (10/5) pagi. Mereka mengaku korban<br />
pencurian yang dilakukan Besi Waja<br />
Purba (35) warga Desa Pertampilan, Kec<br />
Pancurbatu, Kab Deliserdang.<br />
Mereka adalah Sarikat Sembiring (50),<br />
Ricat Sinuhaji, Marlan (35) dan Jamboh<br />
Ginting. Purba disebut sempat mengambil<br />
2 tabung gas berukuran 3 Kg. Namun<br />
aksinya diketahui anak sulung Sarikat.<br />
Dari situ, Purba menyasar rumah Ricat<br />
Sinuhaji dan Marlan. Dari rumah Marlan,<br />
Purba berhasil mengambil uang Rp6 juta,<br />
STNK, BPKB dan tas berisi surat-surat<br />
berharga. Sementara dari rumah Jamboh,<br />
pelaku mengambil 1 unit HP Oppo.<br />
Makmur (40), warga Desa Bingkawan<br />
saat mendampingi para korban membuat<br />
laporan mengatakan, Besi Waja Purba<br />
tak beraksi sendirian. “Ada rekannya<br />
menunggu di atas kreta. Karena warga<br />
memergoki pelaku, rekannya itu melarikan<br />
diri,” ujar Makmur.<br />
Kapolsek Pancurbatu Kompol Frido<br />
Gultom melalui Kanit Reskrimnya Iptu Sehat<br />
Tarigan mengaku telah menerima laporan<br />
4 orang yang mengaku rumahnya<br />
telah dimasuki dan diambil barang-barannya<br />
oleh Besi Waja Purba.<br />
“Selain memeriksa para pelapor, anggota<br />
juga telah memeriksa beberapa<br />
saksi atas peristiwa tewasnya Besi Waja<br />
Purba,” ujar Iptu Sehat Tarigan.<br />
Besi Waja Purba sendiri tewas dihakimi<br />
massa di Dusun Kecikeci, Desa<br />
Bingkawan, Kec Sibolangit setelah tertangkap<br />
mencuri di rumah warga. Usai<br />
semayamkan di Jambur Desa Pertampilan,<br />
Kec Pancurbatu, jenazahnya<br />
dikebumikan di Tempat Pemakaman<br />
Umum di desa tersebut dengan acara<br />
adat dan dihadiri ratusan sanak keluarga<br />
serta warga Desa Pertampilan. (ali)<br />
2 Hari Tak Pulang, Leher Diparang Ayah Kandung<br />
LABUHAN-M24<br />
Hartoni (37) warga Pasal 9, Desa<br />
Manunggal, Kec Labuhandeli menggorok<br />
leher anaknya, MA (16) di rumahnya,<br />
Rabu (10/5) siang.<br />
Informasi dihimpun menyebut, korban<br />
yang putus sekolah di SMU diketahui tak<br />
pulang selama 2 hari. Sang ayah, Hartoni<br />
pun kesal. Apalagi ketika MA pulang ke<br />
rumah tampak bersama seorang pria<br />
yang diduga pacarnya.<br />
Sembari memarahi korban, Hartoni<br />
langsung mengambil sebilah parang. Sayang,<br />
parang yang diayunkan mengenai<br />
leher MA hingga berdarah. Keributan itu<br />
mengundang perhatian warga yang menghubungi<br />
pihak kepolisian. Melihat itu,<br />
Hartoni pun melarikan diri.<br />
Oleh petugas, korban dibawa ke RSU<br />
Sinar Husni. Karena lukanya, korban<br />
mendapat 6 jahitan. Sayang, pihak keluarga<br />
menolak untuk membuat laporan.<br />
“Ibunya menolak buat laporan, makanya<br />
kasusnya belum kita proses. Dari<br />
keterangan ibu korban, awalnya pelaku<br />
memegang parang hanya mengancam,<br />
ternyata kena ke leher anaknya,” ucap<br />
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan,<br />
AKP Ponijo. (sigit)<br />
Selfie di Atap Bengkel, Dandi Nyaris Tewas Kesetrum<br />
HELVETIA-M24<br />
Selfie berbuah petaka. Itulah yang dialami<br />
Dandi (21) warga Jln Budi Luhur Gg<br />
Keluarga, Medan Helvetia. Ia nyaris tewas<br />
terbakar, Kamis (11/5) sore.<br />
Ceritanya, Dandi dan beberapa rekannya<br />
sekerjaan naik ke atap bengkel JF<br />
Garage di Jln Asrama, Pondok Kelapa,<br />
Medan Helvetia, Kamis (11/5) sore. Mereka<br />
bermaksud mengambil momen bagus<br />
untuk berselfie. Naas, pada jepretan pertama,<br />
korban menyentuh kabel listrik bertegangan<br />
tinggi. Seketika korban terlempar<br />
dengan tubuh terbakar. Melihat itu,<br />
rekan korban pun berteriak minta tolong.<br />
Sontak pemilik bengkel ikut naik dan melihat<br />
korban sudah tergeletak di atap.<br />
Selanjutnya korban dilarikan ke RS Sari<br />
Istri Stroke, Anak Tiri Digenjot<br />
KISARAN-M24<br />
Tiba-tiba warga Dusun I Desa Bangun,<br />
Kec Pulo Rakyat, Asahan mendadak<br />
mendatangi rumah JS (50). Ayah 3 anak<br />
itu disebut-sebut telah mencabuli putri tirinya<br />
sebut saja Mawar (17). “Setelah saya<br />
datang ke rumah tersangka, beberapa<br />
warga sudah berbondong-bondong<br />
mengerumuni rumahnya. Nyaris dihakimi.<br />
Langsung saya hubungi Polsek Pulau Raja,”<br />
ucap Kepala Desa Bangun, Amlan Simanjuntak<br />
kepada M24, Kamis (11/5). Tak<br />
lama, petugas yang dipimpin Kanit Intel<br />
Ipda J Sihotang dan Provos Iptu A Lumbantobing<br />
tiba langsung mengamankan<br />
tersangka ke Polsek Pulau Raja. Kepada<br />
petugas, tersangka mengakui perbuatannya.<br />
“Nyesal aku pak, khilaf,” tutur JS.<br />
Perantau asal Tapanuli Utara itu mengaku<br />
menikahi ibu korban, DM janda 1<br />
anak karena dijodohkan keluarganya 12<br />
KAPOLRETABES:<br />
POLISI CARI BARANG BUKTI<br />
MEDAN-M24<br />
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol<br />
Sandi Nugroho akhirnya angkat<br />
bicara seputar penggeledahan dan<br />
penangkapan sejumlah mahasiswa<br />
pascademo peringatan Hari<br />
Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang<br />
berujung bentrok di Kampus<br />
Universitas Sumatera Utara pada<br />
Selasa, (2/5) pekan lalu.<br />
Sandi menyebut, pihaknya terus<br />
melakukan penyelidikan dan<br />
pengembangan menindaklanjuti<br />
kesaksian sejumlah mahasiswa yang<br />
diamankan usai unjukrasa. Dimana,<br />
saat menggelar demo, mahasiswa<br />
memukuli dan mengambil tas personel<br />
berisi dompet, kartu identitas dan<br />
sebuah borgol.<br />
“Guna mencari barang bukti itu,<br />
kita melakukan penyisiran di<br />
sekretariat elemen mahasiswa sesuai<br />
tahun silam. Dari DM dirinya memiliki 2<br />
anak yang sekolah di SMP dan SD.<br />
Dua tahun belakangan, istrinya DM<br />
menderita stroke. Ia pun memaksa Mawar<br />
untuk melayani nafsu syahwatnya dengan<br />
ancaman. Hal itu dibenarkan Mawar.<br />
“Tiga kali aku digituin. Mau kubilang sama<br />
mamakku, aku takut mamakku kumat sakitnya<br />
trus ninggal, Bang. Dia ngancam<br />
Pak, katanya kalo kulapor sama mamak<br />
atau sama orang lain, aku sama mamak<br />
mau dicekik, biar mati,” aku korban.<br />
Kapolsek Pulo Raja AKP Juriadi SH yang<br />
dikonfirmasi mengatakan, pelaku diamankan<br />
oleh warganya sendiri, usai mendapat<br />
laporan majikan korban. “Benar, Bro.<br />
Korban itu IRT di rumah warga bernama<br />
Alpian. Kepada majikannya, korban mengaku<br />
dicabuli ayah tirinya. Info itu terus<br />
berlanjut ke warga lain. Kasusnya akan<br />
kita limpahkan ke unit PPA Polres Asahan<br />
• Penangkapan Mahasiswa Pasca Demo Hardiknas<br />
keterangan dari massa aksi yang<br />
terlebih dulu kita amankan,” ungkap<br />
Alumnus Lembah Tidar tahun 1995 ini.<br />
Selain itu, saat menggelar ujukrasa,<br />
para mahasiswa yang terdiri dari<br />
beberapa elemen tersebut tidak<br />
mengantongi izin. Karena itu,<br />
pihaknya mengambil tindakan tegas<br />
demi menjaga ketertiban umum.<br />
Begitupun, Sandi tidak menjelaskan<br />
secara rinci tentang identitas serta<br />
kondisi personel yang disebut-sebut<br />
menjadi korban saat aksi unjukrasa di<br />
Kampus USU tersebut.<br />
Pasca aksi unjukrasa yang berujung<br />
bentrok tersebut, polisi melakukan<br />
penyisiran di dua sekretariat elemen<br />
mahasiswa yakni sekretatiat<br />
Mahasiswa Anti Penindasan di Jln<br />
Sempurna Medan dan kantor Gerakan<br />
Mahasiswa Pro Demokrasi (Gema-<br />
Prodem) di Jln Rebab Medan. (ardi)<br />
Mutiara Jln Kapten Muslim, Medan untuk<br />
mendapat perawatan intensif.<br />
“Benar, korban sudah di RS Sari Mutiara.<br />
Korban tersetrum saat melakukan<br />
selfi di atas bengkel dan terkena kabel<br />
listrik. Korban mengalami luka bakar yang<br />
cukup serius di bagian tubuhnya,” ungkap<br />
Kapolsek Helvetia, Kompol Hendra<br />
Eko Triyulianto. (tiopan)<br />
secepatnya,” ujar Juriadi. (indra)<br />
iklan<br />
Tabrak Lari, Mahasiswi Tewas<br />
TAMORA-M24<br />
Tiara Suarno (20) warga Gang<br />
Parkir, Dusun I, Desa Wonosari, Kec<br />
Tanjungmorawa (Tamora) menjadi<br />
korban tabrak lari di Jalan Lintas<br />
Sumatera (Jalinsum) Medan-Tebingtinggi<br />
Km 14-15, Desa Buntu<br />
Bedimbar, Kec Tamora, Rabu (10/5)<br />
sekitar pukul 19:30 WIB.<br />
Informasi dihimpun dari lokasi, korban<br />
yang mengendarai Honda<br />
Scoopy warna putih BK 2243 MAT<br />
melaju dari arah Medan menuju<br />
Tebingtinggi. Sesampainya di lokasi,<br />
kreta korban ditabrak mobil (belum<br />
diketahui jenis dan nomor polisinya)<br />
yang melaju satu arah dari sisi kanan.<br />
Akibatnya korban terjatuh dari<br />
CARA HE-BAT MENGUSIR ASAM URAT<br />
kreta dan terpental ke aspal. Korban<br />
meninggal di lokasi dengan luka robek<br />
dan remuk di bagian kepala. Sementara<br />
pengendara mobil kabur. Warga<br />
sekitar lalu membawa korban ke RS<br />
PTPN II Tamora.<br />
Personel Sat Lantas Polres Deliserdang<br />
yang tiba dilokasi tak lama berselang<br />
melakukan olah Tempat Kejadian<br />
Perkara (TKP) dan mengatur arus<br />
lalulintas yang sempat macet. Selanjutnya<br />
mengamankan kreta korban<br />
ke Mako. “Kita masih melakukan<br />
penyelidikan dan memeriksa saksisaksi,”<br />
tegas Kasat Lantas Polres Deliserdang<br />
AKP Saudur Marito Sitinjak<br />
melalui Kanit Laka Iptu Anshori. (yanfebri)<br />
Menjambret, Pengangguran<br />
SUNGGAL-M24<br />
Sulitnya mendapat pekerjaan, lagilagi<br />
mendorong seseorang untuk<br />
berbuat kejahatan. Seperti yang dilakukan<br />
oleh Adi Ruri Tarigan (20).<br />
Terus menganggur membuatnya<br />
melakukan penjambretan.<br />
Ruri yang tinggal di Jln Bahagia,<br />
Gg Sada Arih, Kel PB Selayang I, Kec<br />
Medan Selayang, kedapatan menjambret<br />
di Jln Ngumban Surbakti.<br />
Korbannya adalah Siti Khairani (25)<br />
warga Jln AH Nasution, Gg Jaya, Kel<br />
Pangkalan Mahsyur, Medan Johor.<br />
Informasi diperoleh, peristiwa ini<br />
terjadi, Rabu (10/5). Siti melintas dari<br />
Simpang Pos, Jln Jamin Ginting menuju<br />
tempat kerjanya. Ia mengendarai<br />
kreta matic. Saat melintas di Jln Ngunban<br />
Surbakti, tepatnya di depan kampus<br />
Quality, tiba-tiba dia dipepet<br />
Adi yang menunggangi kreta Honda<br />
Rupanya Kabur ke Riau<br />
DELITUA-M24<br />
Setelah menyetubuhi seorang<br />
siswi yang masih duduk di bangku<br />
SMP, M Al Amin (20) kabur ke Riau.<br />
Pasca setahun kabur, Amin balik lagi<br />
ke rumah. Saat itulah, ia didatangi<br />
oleh petugas kepolisian, Senin (8/5).<br />
Pemuda yang tinggal di Jln Marendal,<br />
Gg Alfukat Raya, Kec Patumbak,<br />
dibekuk lantaran mencabuli YF<br />
(15) warga Jln Brigjen Zein Hamid,<br />
Medan Johor. Pencabulan terjadi,<br />
Senin (4/1/2016).<br />
Cerita berawal saat YF bertengkar<br />
dengan ibunya Saf (43). YF lantas<br />
minggat dari rumah. Selanjutnya<br />
menuju rumah Amin.<br />
Kedatangan YF disambut Amin.<br />
Perempuan itu disembunyikan di kamarnya.<br />
Amin seharian berjaga di<br />
luar rumah. Menjelang tengah<br />
malam, Amin kemudian masuk ke kamarnya.<br />
Disaat itulah, ia menggerayangi<br />
dan menciumi tubuh YF. Remaja ini<br />
berontak. Amin terus merayu YF untuk<br />
mau berhubungan intim. Ia berjanji<br />
bertanggung jawab dengan semua<br />
resikonya. Pertahanan YF<br />
Darsan Supeno S.Pd, tak berdaya untuk melaksanakan<br />
segala aktifitasnya sebagai seorang guru karena<br />
asam urat kronis yang dia derita. Beruntung rekannya<br />
menawarkan He-Bat, Suplemen Herbal alami Berkhasiat.<br />
Dua minggu setelah minum He-Bat tiap pagi dan sore, warga<br />
Wukir Sari, Bantul-Jogjakarta ini merasakan gangguan asam<br />
uratnya berangsur-angsur menghilang.”SyukurAlhamdulillah<br />
derita asam urat kronis yang saya derita sejak tahun 2009<br />
sudah minggat berkat minum He-Bat, sehingga tugas<br />
sebagai guru bisa dijalankan lebih baik lagi”. Sampai kini Darsan masih rutin<br />
minum He-Bat untuk vitalitas tubuhnya.<br />
Asam urat merupakan penyakit yang diakibatkan menumpuknya purin pada<br />
sendi yang membuat penderitanya merasa sakit dan sulit untuk bergerak,<br />
terutama saat berjalan. He-Bat mengandung Niacin yang berfungsi mengikis<br />
timbunan purin yang menumpuk pada persendian kaki dan tangan. He-Bat juga<br />
mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang<br />
mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat<br />
menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara<br />
alami.He-bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />
mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata<br />
Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm.<br />
Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt. Raya 3 Jln<br />
Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln<br />
Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln Sta<br />
Budi.Apt. Raya 4 Jln Rph.Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau.Apt K24 Jl. Hm.<br />
Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
CB150R.<br />
Adi merampas tas Siti yang diletakkan<br />
di tengah kreta. Lalu ia tancap<br />
gas. Siti teriak maling. Warga dan<br />
pengguna jalan yang mengetahui itu,<br />
melakukan pengejaran. Adi ketangkap.<br />
Massa menghakiminya hingga<br />
babak belur. Kreta yang dipakainya<br />
dibakar. “Hampir dibakar juga tadi<br />
pelakunya,” kata Simbolon, warga<br />
sekitar. Berselang beberapa jam kemudian,<br />
petugas dari Polsek Sunggal<br />
tiba di lokasi kejadian. Adi diamankan.<br />
Kreta yang masih terbakar dipadamkan.<br />
Kapolsek Sunggal Kompol Daniel<br />
Marunduri saat dikonfirmasi membenarkan<br />
amuk massa terhadap Adi lantaran<br />
ketangkap menjambret tersebut.<br />
“Pelaku sudah kita amankan.<br />
Korban sudah membuat laporan pengaduan,”<br />
ungkap Daniel. (tiopan)<br />
roboh. Ia pasrah ketika Amin melecuti<br />
pakaiannya hingga berujung persetubuhan<br />
itu. Dari situ, Amin kembali<br />
mengajak YF berhubungan badan.<br />
Dalam semalam, mereka empat kali<br />
melakukan hubungan intim.<br />
Keesokan harinya YF, pulang ke<br />
rumahnya. Ia cerita kepada ibunya<br />
soal perlakuan Amin.<br />
Ibu dan anak ini lantas mendatangi<br />
rumah Amin. Tetapi pemuda itu<br />
sudah tak lagi berada di situ. Selanjutnya,<br />
mereka mendatangi Polsek<br />
Delitua dan buat laporan pengaduan.<br />
Saf menjelaskan, YF adalah anak<br />
kedua dari tiga bersaudara.<br />
Amin ketika ditanyai menyebut<br />
sudah 6 bulan berpacaran dengan YF.<br />
Selama di Riau, dia bekerja di sebuah<br />
pabrik di Pekanbaru. Ia pulang ke<br />
Medan karena menganggap kasusnya<br />
tak lagi dipermasalahkan.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira<br />
Prayatna menuturkan pelaku dikenakan<br />
Pasal 81 ayat 1 dan 2 UU RI No<br />
35 Tth 2014 tentang perubahan atas<br />
UU RI NO.23 Thn 2002 tentang perlindungan<br />
anak. (mehuli)<br />
Gol!! Sopir Larikan Supra<br />
DELITUA-M24<br />
Frengki Pratama (33) dijebloskan<br />
ke sel tahanan Polsek Delitua. Pulaknya,<br />
warga Jln Swadaya Gg.<br />
Amanah No.142, Kel Harjo Sari, Kec<br />
Medan Amplas ini nekat melarikan<br />
kreta majikannya.<br />
Ceritanya, Frengki telah bekerja<br />
sebagai sopir pribadi A Bun warga<br />
Jln Berlian Sari No.70 D Lk. IV, Kel<br />
Kedai Durian, Kec Medan johor selama<br />
3 bulan. Sebagai transportasi,<br />
sang bos memberinya satu unit Honda<br />
Supra Fit BK 6972 CT kepada pelaku.<br />
“Kereta itu aku serahkan kepadanya<br />
agar ia bisa cepat datang bekerja.<br />
Soalnya Frengki tinggal di Amplas,”<br />
ujar A Bun yang ditemui M24 di Polsek<br />
Delitua, Kamis (11/5).<br />
Ternyata, kepercayaan A Bun<br />
justru dimanfaatkan pelaku. Tepatnya,<br />
Selasa (2/5) sekitar pukul<br />
08:00 WIB, pelaku pamitan hendak<br />
pulang dan membawa kreta A Bun.<br />
Namun sejak itu, pelaku tak pernah<br />
kembali.<br />
Karena beberapa hari tak masuk,<br />
Abun menghubungi HP pelaku<br />
yang tak aktif. A Bun menyadari<br />
tertipu ketika mendatangi rumah<br />
pelaku.<br />
“Kata tetangganya, pelaku sudah<br />
pergi,” ketusnya dan langsung membuat<br />
laporan kepolisian.<br />
Menindaklanjuti laporan korban,<br />
petugas langsung melakukan penyelidikan.<br />
Selasa (9/5) sekitar pukul<br />
20:30 WIB, pelakuberhasil ditangkap<br />
di kawasan Tanjungmorawa.<br />
Kepada petugas, pelaku mengaku<br />
telah menjual kreta korban seharga<br />
Rp2 juta kepada seorang perempuan<br />
bernama Linda.<br />
“Aku menyesal, bang,” ujarnya<br />
singkat.<br />
Kapolsek Delitua, Kompol Wira<br />
Prayatna yang dikonfirmasi membenarkan<br />
telah menangkap pelaku.<br />
“Tersangka akan kita jerat dengan<br />
pasal 372 dan 378 KUHPidana dengan<br />
ancaman 4 tahun penjara. Sementara<br />
penadahnya telah kita tetapkan<br />
sebagai DPO,” jelas Kompol Wira<br />
Prayatna. (mehuli)