PDF karakteristik pekerjaan, stres kerja dan konflik kerja
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KARAKTERISTIK PEKERJAAN,<br />
KONFLIK KERJA DAN STRES KERJA
Karakteristik Pe<strong>kerja</strong>an<br />
1. Karakteristik <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> merupakan dasar bagi produktivitas<br />
organisasi <strong>dan</strong> kepuasan <strong>kerja</strong> karyawan yang memainkan peranan<br />
penting dalam kesuksesan <strong>dan</strong> kelangsungan hidup organisasi.<br />
Dalam kondisi persaingan yang semakin meningkat, <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> yang<br />
dirancang dengan baik akan mampu menarik <strong>dan</strong> mempertahankan<br />
tenaga <strong>kerja</strong> <strong>dan</strong> memberikan motivasi untuk menghasilkan<br />
produk <strong>dan</strong> jasa yang berkualitas.
2. Konsep Karakteristik Pe<strong>kerja</strong>an<br />
sebuah pendekatan dalam merancang <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> yang<br />
menunjukkan bagaimana <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> di deskripsikan<br />
ke dalam lima dimensi inti yaitu keanekaragaman<br />
keterampilan, identitas tugas, arti tugas, otonomi <strong>dan</strong><br />
umpan balik (Robbins <strong>dan</strong> Judge, 2007:268).
3. Riset tentang Karakteristik Pe<strong>kerja</strong>an<br />
Beberapa riset terkini terkait dengan <strong>karakteristik</strong> <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> menunjukkan bahwa konsep ini memiliki<br />
beberapa implikasi utama, antara lain kepuasan <strong>kerja</strong>.<br />
1) Bhuian et al., (1996) meneliti sifat komitmen, kepuasan <strong>kerja</strong>, <strong>dan</strong> <strong>karakteristik</strong> <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong>, <strong>dan</strong><br />
sifat dari hubungan timbal balik antara variabel-variabel ini pada karyawan asing di Arab<br />
Saudi.<br />
2) Rentsch <strong>dan</strong> Steel (1998) dalam studinya mencoba menguji hubungan antara <strong>karakteristik</strong><br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> dalam periode6 tahun.<br />
3) Kuehn <strong>dan</strong> Al-Busaidi (2002) menguji perilaku kewargaan organisasional (OCB) dalam<br />
konteks non-Barat.<br />
4) Chen <strong>dan</strong> Chiu (2009) melakukan penelitian untuk mengetahui peran mediasi keterlibatan<br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> dalam hubungan antara <strong>karakteristik</strong> <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> <strong>dan</strong> OCB.<br />
5) Abu Elanain (2009) dalam penelitian yang mengambil sampel 350 karyawan dari lima<br />
organisasi besar yang beroperasi di Dubai melalui kuesioner terstruktur yang berisi skala<br />
standar <strong>karakteristik</strong> <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong>, kepuasan <strong>kerja</strong>, komitmen organisasi, keinginan berpindah,<br />
keadilan distributif, <strong>dan</strong> beberapa variabel demografis
4. Prosedur <strong>dan</strong> Pengukuran<br />
Karakteristik Pe<strong>kerja</strong>an<br />
Terdapat tiga langkah utama yang harus diikuti<br />
untuk menerapkan model Hackman <strong>dan</strong><br />
Oldham.<br />
1) pembuatan diagnosa atas lingkungan <strong>kerja</strong><br />
untuk menentukan apakah sudah ada persoalan<br />
2) menentukan apakah merancang kembali<br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> sesuai dengan kelompok karyawan<br />
tertentu.<br />
3) para manager perlu mempertimbangkan<br />
bagaimana merancang ulang <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> tersebut.
KONFLIK KERJA<br />
1. Pengertian Konflik Kerja<br />
Konflik organisasi (organizational conflict) adalah<br />
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota<br />
atau kelompok–kelompok organisasi yang timbul<br />
karena a<strong>dan</strong>ya kenyataan bahwa mereka harus<br />
membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau<br />
kegiatan–kegiatan <strong>kerja</strong> <strong>dan</strong> atau karena kenyataan<br />
bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan,<br />
nilai, atau persepsi.
2. Penyebabm - Penyebab Konflik<br />
1) Komunikasi<br />
2) Strutur<br />
3) Pribadi<br />
Dalam kehidupan organisasi, pendapat tentang<br />
<strong>konflik</strong> dapat juga dilihat dari tiga sudut<br />
pan<strong>dan</strong>g antara lain:<br />
1) Pan<strong>dan</strong>g Tradisional<br />
2) Pan<strong>dan</strong>gan Perilaku<br />
3) Pan<strong>dan</strong>gan Interaksi
3. Jenis – Jenis Konflik Kerja<br />
1) Konflik intrapersonal<br />
2) Konflik Interpersonal<br />
3) Konflik antar individu-individu <strong>dan</strong> kelompokkelompok<br />
4) Konflik antara kelompok dalam organisasi<br />
yang sama<br />
5) Konflik antara organisasi
4. Bentuk–bentuk Konflik Struktural<br />
1) Konflik Hierarki<br />
2) Konflik Fungsional<br />
3) Konflik Lini Staff<br />
4) Konflik Formal Informal
5. Faktor – Faktor Konflik Kerja<br />
1) Kemantapan Organisasi<br />
2) Sistem Nilai<br />
3) Tujuan
6. Penyebab terjadinya Konflik Kerja<br />
Koordinasi <strong>kerja</strong> yang tidak dilakukan.<br />
Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas.<br />
Tugas yang tidak jelas ( tidak ada deskripsi<br />
jabatan ).<br />
Perbedaan dalam otorisasi <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong>.<br />
Perbedaan dalam memahami tujuan organisasi.<br />
Perbedaan persepsi.<br />
Sistem kompetensi insentif ( reward ).<br />
Strategi pemotivasian tidak tepat.
7. Cara Mngatasi Konflik Kerja<br />
Pemecahan masalah ( Problem Solving ).<br />
Tujuan tingkat tinggi ( Lipsordinate Goal ).<br />
Perluasan sumber ( Ekspansion of Resources )<br />
Menghindari <strong>konflik</strong> ( avoi<strong>dan</strong>ce ).<br />
Melicinkan <strong>konflik</strong> ( Smoothing ).<br />
Perintah dari wewenang ( Authoritative Commands ).<br />
Mengubah variabel manusia ( Altering the Human<br />
Variabel).<br />
Mengubah variabel struktural ( Altering the Structural<br />
Variables ).<br />
Mengidentifikasikan musuh bersama ( Identifying a<br />
Common Enemy).
8. Faktor Penyebab Konflik<br />
1) Perbedaan Individu<br />
2) Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga<br />
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.<br />
3) Perbedaan kepentingan antara individu atau<br />
kelompok.<br />
4) Perubahan-perubahan nilai yang cepat <strong>dan</strong><br />
mendadak dalam masyarakat.
9. Akibat Konflik<br />
Meningkatkan solidaritas sesama anggota<br />
kelompok (ingroup) yang mengalami <strong>konflik</strong><br />
dengan kelompok lain.<br />
Keretakan hubungan antar kelompok yang<br />
bertikai.<br />
Perubahan kepribadian pada individu, misalnya<br />
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.<br />
Kerusakan harta benda <strong>dan</strong> hilangnya jiwa<br />
manusia.<br />
Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak<br />
yang terlibat dalam <strong>konflik</strong>.
STRESS KERJA<br />
1. Pengertian Stress Kerja<br />
Stres <strong>kerja</strong> adalah sesuatu kondisi ketegangan yang<br />
menciptakan a<strong>dan</strong>ya ketidakseimbangan fisik<br />
<strong>dan</strong> psikis yang mempengaruhi emosi, proses<br />
berpikir, <strong>dan</strong> kondisi seorang karyawan. Orangorang<br />
yang mengalami <strong>stres</strong> menjadi nervous<br />
<strong>dan</strong> merasakan kekuatiran kronis sehingga<br />
mereka sering menjadi marah-marah, agresif,<br />
tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap<br />
yang tidak kooperatif.
2. Faktor – Faktor Penyebab Stress Kerja<br />
1) Faktor Ligkungan Kerja<br />
2) Faktor Personal
Beberapa kondisi <strong>kerja</strong> yang menyebabkan<strong>stres</strong> bagi<br />
karyawan dinyatakan sebagai penyebab <strong>stres</strong> “on the job “<br />
antara lain:<br />
Beban <strong>kerja</strong> yang berlebihan.<br />
Tekanan atau desakan waktu<br />
Umpan balik tentang pelaksanaan <strong>kerja</strong> yang tidak<br />
memadai<br />
Wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan<br />
tanggung jawab<br />
Ambiguitas peranan (role ambiguity)<br />
Konflik antar pribadi <strong>dan</strong> antar kelompok<br />
Perbedaan antara nilai- nilai perusahaan <strong>dan</strong> karyawan
Stres <strong>kerja</strong> karyawan juga dapat disebabkan masalah –<br />
masalah yang terjadi diluar perusahaan. Penyebab –<br />
penyebab <strong>stres</strong> “off- the-job” antara lain :<br />
Kekuatiran finansial<br />
Masalah-masalahyang bersangkutan dengan anak<br />
Masalah-masalahfisik<br />
Masalah-masalahperkawinan<br />
Masalah-masalahpribadi lainnya, seperti kematian<br />
sanak keluarga
3. Hubungan Organisasi dengan Stres Kerja<br />
Karyawan<br />
Dalam hubungannya dengan <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong>, setiap individu<br />
pasti pernah mengalami <strong>stres</strong>s. Perusahaan harus<br />
memperhatikan <strong>stres</strong> <strong>kerja</strong> karyawannya, karena<br />
karyawan merupakan asset berharga bagi perusahaan<br />
yang merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan<br />
suatu organisasi. Stres <strong>kerja</strong> bisa menimbulkan dampak<br />
positif <strong>dan</strong> sekaligus negatif bagi individu <strong>dan</strong> bagi<br />
organisasi atau perusahaan.
4. Dampak Positif <strong>dan</strong> Negatif Stres Kerja<br />
1) Dampak Positif. Dapat menguntungkan<br />
karyawan untuk dapat menyelesaikan<br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> dengan sebaik-baiknya.<br />
2) Dampak Negati<br />
Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam<br />
manajemen maupun operasional <strong>kerja</strong>.<br />
Mengganggu kenormalan aktivitas <strong>kerja</strong>.<br />
Menurunkan tingkat produktivitas karyawan.<br />
Menurunkan pemasukan <strong>dan</strong> keuntungan<br />
perusahaan.
5. Strategi Manajemen Stress Kerja<br />
organisasi diharapkan dapat memberi<br />
pelatihan atau pengarahan lebih jelas<br />
hingga karyawan merasa mampu untuk<br />
menangani tanggung jawab mereka.<br />
Organisai dapat membuat lingkungan<br />
<strong>kerja</strong> yang lebih aman <strong>dan</strong> nyaman.<br />
Karyawan juga dapat bertindak dengan<br />
inisiatif mereka untuk mengembangkan<br />
pengetahuan <strong>dan</strong> keterampilan dalam<br />
be<strong>kerja</strong>.
6. Mengelola Stress Kerja<br />
Mengatasi <strong>stres</strong> dapat dilakukan melalui dua<br />
pendekatan yaitu<br />
1) pendekatan individu <strong>dan</strong> pendekatan<br />
organisasi. Pendekatan individu penting<br />
dilakukan karena <strong>stres</strong> dapat mempengaruhi<br />
kehidupan, kesehatan, produktivitas, <strong>dan</strong><br />
penghasilan.<br />
2) Pendekatan organisasi karena alasan<br />
kemanusiaan <strong>dan</strong> juga karena pengaruhnya<br />
terhadap prestasi semua aspek dariorganisasi<br />
<strong>dan</strong> efektivitas organisasi secara keseluruhan.
7. Cara Mengatasi Pola Kerja<br />
a. Pola Sehat<br />
b. Pola Harmonis<br />
c. Pola Patologis
Kesimpulan<br />
1. Karakteristik <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> apapun bisa dideskripsikan dalam lima dimensi <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong><br />
ini meliputi keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, arti tugas, otonomi <strong>dan</strong><br />
umpan balik. Setiap dimensi inti dari <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> mencakup aspek besar materi<br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> yang dapat mempengaruhi kepuasan <strong>kerja</strong> seseorang, semakin besarnya<br />
keragaman aktivitas <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> yang dilakukan maka seseorang akan merasa<br />
<strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong>nya semakin berarti. Apabila seseorang melakukan <strong>pe<strong>kerja</strong>an</strong> yang sama,<br />
sederhana, <strong>dan</strong> berulang-ulang maka akan menyebabkan rasa kejenuhanatau<br />
kebosanan.<br />
2. Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil a<strong>dan</strong>ya masalah-masalah<br />
komunikasi, hubunganpribadi, atau struktur organisasi. Setiap manusia adalah<br />
individu yang unik. Artinya, setiaporang memiliki pendirian<strong>dan</strong> perasaan yang<br />
berbeda-beda satu denganlainnya.<br />
3. Stress <strong>kerja</strong> ini tampak dari Simpton, antara lain emosi tidak stabil, perasaantidak<br />
tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks,<br />
cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, <strong>dan</strong> mengalami gangguan<br />
pencernaan. Penyebab <strong>stres</strong> <strong>kerja</strong> antara lain beban<strong>kerja</strong> yang dirasakan terlalu<br />
berat, waktu <strong>kerja</strong> yang mendesak, kualitas pengawasan <strong>kerja</strong> yang rendah, iklim<br />
<strong>kerja</strong> yang tidak sehat, otoritas <strong>kerja</strong> yang tidak memadai yang berhubungan<br />
dengan tanggung jawab, <strong>konflik</strong> <strong>kerja</strong>, perbedaan yang lain antara karyawan<br />
dengan pemimpin yang prustasi dalam <strong>kerja</strong>.