You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KORAN KRIMINAL BACAAN<br />
10 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
5.<br />
6.<br />
7.<br />
8.<br />
9.<br />
10<br />
ADVERTORIAL<br />
SENIN, 30 MEI 2017<br />
STRUKTUR APBD SUMUT 2017<br />
PENDAPATAN (PAD)<br />
Rp12.170.582.105.913<br />
BELANJA DAERAH<br />
Rp13.034.684.291.945.<br />
SILPA 2016<br />
Rp942.102.186.032<br />
PENGELUARAN PEMBIAYAAN Rp78.000.000.000<br />
*Proyeksi Belanja APBD 2018 *Rp13,32 triliun<br />
Sumber : Badan Pengelola Aset dan Keuangan Pemprovsu<br />
Pendidikan<br />
Kesehatan<br />
Perumahan dan Pemukiman<br />
Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata<br />
Ketahanan Energi<br />
Ketahanan Pangan<br />
Penanggulangan Kemiskinan<br />
Infrastruktur<br />
Konektivitas dan Kemaritiman<br />
Pembangunan Wilayah dan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan<br />
Sumber : Bappeda Sumut<br />
KEBANGGAAN SUMUT PATEN..!!<br />
1. Investasi PMA & PMDN melebihi target dalam 3 tahun terakhir<br />
2. Komposisi APBD Sumut kian sehat dan melonjak (dari Rp8 T- 13 T)<br />
3. Opini WTP 2 kali berturut-turut<br />
4. Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi<br />
5. Pembangunan Infrastuktur Jalan Tol Medan-Binjai-Belawan<br />
6. Pengembangan Kawasan Zona KEK Sei Mangke<br />
7. Pembangunan Infrastruktur Jalan Lingkar Kawasan Danau Toba<br />
8. Pembangunan Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung<br />
9. Penyediaan daya listrik tambahan sebesar 240 MW dari kapal MVPP<br />
ditambah perampungan proyek Sarulla Tenaga Panas Bumi 3 x 110 MV<br />
10. Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu berbasis online yang mudah<br />
dan murah, diantaranya e-budgeting ; Simpel PATEN<br />
11. Usulan Musrenbang Terintegrasi : e-Sumut<br />
12. Sistem Layanan Pajak Kenderaan Bermotor : ‘e-Samsat’ & ‘go Sumut Samsat’<br />
13. Sistem Informasi Kepangkatan Tenaga Dosen berbasis online : SIPATEN<br />
14. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru & Layanan Pendidikan: e-Paten<br />
“ “ “<br />
Tumbuhnya investasi dan ekonomi<br />
Sumut diikuti membaiknya kinerja keuangan<br />
APBD merupakan satu keberhasilan, karena<br />
sejak Indonesia Merdeka, APBD Sumut tidak<br />
pernah menembus angka di atas Rp10 triliun”.<br />
Ir HT ERRY NURADI MSi<br />
Si<br />
Gubernur Sumatera Utara<br />
9 PROGRAM PRIORITAS PROVINSI SUMUT<br />
1. Peningkatakan kehidupan beragama, penegakan hukum, penguatan tata kelola pemerintahan yang baik<br />
(Good Governance), pelayanan publik dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan<br />
2. Peningkatan aksessibilitas dan kualitas pendidikan<br />
3. Peningatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan<br />
4. Peningkatan pengusahaan ilmu pengetahuan, penerapan teknologi, inovasi dan kreatifitas daerah<br />
5. Peningkatan infrastruktur, pengembangan wilayah, mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan hidup<br />
mendukung daya saing perekonomian<br />
6. Peningkatan ekonomi kerakyatan, perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat<br />
miskin<br />
7. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin<br />
8. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan dan perikanan<br />
9. Mendukung dan mendorong kebijakan nasional daerah<br />
Saya mengapresiasi banyaknya inovasi<br />
yang dilakukan Pemprovsu sehingga<br />
manfaatnya dirasakan masyarakat.Saya melihat<br />
Pak Tengku Erry sosak gubernur yang punya<br />
komitmen kuat membangun Sumatera Utara”.<br />
ASMAN ABNUR<br />
Menteri PAN RB-RI<br />
Sumber : Bappeda Sumut<br />
PROYEK NASIONAL YANG MASUK RKPD 2018<br />
1. Pengembangan destinasi wisata Danau Toba meliputi pelebaran Jalan Tele-Pangururan-Nainggolan-Onan Runggu dan Jalan Pangururan-<br />
Ambarita-Tomok- Onan Runggu.<br />
2. Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi<br />
3. Pembangunan Sarpras Ekowisata kawasan Konservasi Danau Toba<br />
4. Percepatan Operasional Badan Otorita Danau Toba<br />
5. Pembangunan Jalan Tampahan-Meat batas Tapanuli Utara, Simpang Jalan Negara-Onan Tambak Tarabunga, Sibulele-Bonan Dolok, Janji Maria-<br />
Lumbangaol.<br />
6. Pembangunan Jalan Simpang III Muara-Hutaginjang. Tongging - batas Kabupaten Dairi. Tongging-Sibolangit-Peapira.<br />
7. Pembangunan Jalan Tol Medan-Kuala Namu dan Jalur Kereta Api dari Bandar Tinggi-Kuala Tanjung. (Kawasan KEK Sei Mangke)<br />
8. Pengembanan fasilitas Pelabuhan Belawan<br />
9. Pembangunan Jalan Ujung Kubu-Simpang Posko, Simpang Sianam- Gambus, Indrapura - Pagok (Batas Simalungun).<br />
10. Pembangunan Jalan Simpang Pasar Baru-Sei Bejangkar (Batas Kab.Batubara), Tanah Jawa-Boluk, Perdagangan-Indrapura Kab.Batubara.<br />
* Usulan lain masuk RKPD oleh Gubsu Tengku Erry :- Pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi, pembangunan Mass Rapid Transit<br />
(MRT) dan Monorel (Mebidangro), Spam Regional KSN Mebidangro dan pembangunan Bendung Lau Simeme. - Pembangunan kawasan<br />
terpadu bandara (aeropolis), pengembangan Pelabuhan Palimbungan Ketek di Kab.Mandailing Natal, Pengembangan Bandara Silangit di Taput,<br />
Aek Godang di Tapsel, Pinangsori di Tapteng, Binaka di Gunung Sitoli dan pengembangan Bandara Sibisa di Kabupaten Samosir.<br />
Sumber : Bappeda Sumut<br />
Komposisi APBD Sumut Tahun 2017<br />
cukup sehat dan kuat. Ini bisa dilihat dengan<br />
tidak dibebaninya hutang dana trasnfer bagi<br />
hasil kab/kota dan porsi belanja langsung<br />
sekitar 40 persen dari total belanja APBD".<br />
MUHRI FAUZI UZI HAFIZ<br />
Anggota Komisi C DPRD Sumut<br />
LAPORAN : ADE POPAY<br />
Tiga atau empat tahun lalu, orang boleh beranggapan 'yel-yel' Sumut PATEN mungkin dirangkai tak sengaja sekedar kalimat satir, plesetan kata<br />
'Pak Tengku Erry Nuradi' menjelang akhir jabatannya sebagai Bupati Sergai dan digadang-gadang maju sebagai Gubernur Sumut.<br />
N<br />
AMUN sejak dilantik<br />
sebagai Wakil Gubernur<br />
berlanjut Plt.Gubsu hingga<br />
Gubernur Sumut defenitif,<br />
yel-yel 'Sumut Paten' tak<br />
lagi hanya sekedar slogan<br />
bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.<br />
Kalimat 'Sumut Paten' sudah menjelma<br />
menjadi semangat perubahan dan akumulasi<br />
kebanggaan warga Sumut atas wajah baru<br />
pembangunan dan inovasi pelayanan publik<br />
berbiaya murah yang galak diluncurkan<br />
Pemerintah Sumut.<br />
Masyarakat mengganggap label 'Sumut<br />
Paten' cocok dengan kondisi zaman dan<br />
semangat perubahan yang kini diusung<br />
segenap stakeholder dan warga Sumut.<br />
Tak ada yang salah dengan sebutan 'Sumut<br />
Paten', bila kita melihat derap laju<br />
pembangunan Sumut kekinian, sejak daerah<br />
heterogen dan majemuk ini dipoles tangan<br />
dingin bertuah H Tengku Erry yang kini<br />
berdampingan dengan Nurhajizah Marpaung<br />
sebagai Wagubsu. Duet 'jenius' keduanya<br />
diyakini membawa angin segar perubahan<br />
wajah Sumut ke depan.<br />
Tak sekedar berhasil mencuri perhatian<br />
pusat secara luar biasa dan menjadikan Sumut<br />
masuk Kawasan Strategis Nasional (KSN),<br />
Sumatera Utara di era kepemimpinan, Tengku<br />
Erry bahkan dihadiahi mega proyek bernilai<br />
triliunan dengan progres 'kebutan'. Sumut kini<br />
pantas dan layak dilirik kalangan investor<br />
manapun. Posisi strategis yang diuntungkan<br />
secara geografis dekat Selat Malaka serta<br />
negeri jiran seperti Malaysia, Singapura dan<br />
Thailand, mentasbihkan Sumut digadanggadang<br />
sebagai pintu gerbang ekonomi<br />
kawasan barat Indonesia.<br />
Potensi ini pula menjadi satu keunggulan<br />
sekaligus peluang Sumut lebih maju, lebih<br />
paten sekaligus menjanjikan daya saing kuat<br />
dibanding provinsi lain.<br />
Bicara nilai ekonomi dari kacamata investasi,<br />
Sumut tak kalah paten dengan provinsi lain.<br />
Bahkan sejak lima tahun terakhir, target<br />
investasi Sumut diakui pencapaiannya oleh<br />
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI<br />
dengan pencapaian lebih. *(tabel)<br />
Lihat saja target realisasi investasi Sumut<br />
tahun 2016 yang ditetapkan BKPM RI sebesar<br />
Rp16,51 triliun dengan RPJMD sebesar Rp12<br />
triliun, terlebih dulu sudah melampaui terget<br />
pada angka Rp19,39 triliun.<br />
Untuk tahun 2017, target BKPM RI yang<br />
dipatok sebesar Rp20,3 triliun dengan target<br />
RPJMD sebesar Rp13 triliun, bukan tidak<br />
mungkin terwujud, bila dilihat realisasi<br />
investasi pada kwartal pertama (Triwulan I)<br />
yang sudah masuk.<br />
Data yang dikeluarkan Dinas Penanaman<br />
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu<br />
Pintu (PPTSP) Pemprov Sumut, tercatat hingga<br />
Triwulan I tahun 2017, investasi yang masuk<br />
sudah pada angka Rp6,9 triliun, dengan rincian<br />
Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp2,6<br />
triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri<br />
(PMDN) sebesar Rp4,31 triliun.<br />
"Kalau realisasi investasi Triwulan II, III<br />
hingga IV tahun 2017, investasi yang masuk<br />
sama besarnya, sudah tentu jumlahnya akan<br />
melebihi target BKPM," yakin Gubsu Erry saat<br />
membuka Pekan Inovasi Sumut 2017, Kamis<br />
(11/5/2017).<br />
APBD SUMUT SEHAT TANPA BEBAN<br />
Membaiknya nilai investasi diikuti pula<br />
dengan sehatnya kinerja keuangan dalam<br />
komposisi dan struktur Anggaran Pendapatan<br />
dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Utara<br />
pada rentang waktu 3 tahun terakhir.<br />
Selain porsinya membesar dibanding era<br />
2013-2014 lalu yang hanya di kisaran angka 8<br />
triliun, nominal teranyar APBD Sumut sudah di<br />
atas 10-13 triliun.<br />
Pencapaian pendapatan sejak 2013-2017<br />
menunjukkan pertumbuhan Pendapatan Asli<br />
daerah (PAD) yang melonjak tajam terutama<br />
rentang waktu tahun 2016 yang menembus<br />
angka 10,44 triliun dibanding 2013 yang hanya<br />
Rp8,48 triliun.<br />
Sedangkan alokasi belanja di tahun yang<br />
sama juga meningkat sebesar 27,30 persen<br />
dari kurun waktu 2016-2017 dengan nilai<br />
Rp13,03 triliun dan porsi BTL sebesar 66.45<br />
persen serta BL sebesar 33.55 persen.<br />
DOSA KEUANGAN DIHAPUS<br />
'Dosa keuangan' pada masa pemerintahan<br />
sebelumnya juga dipastikan terhapus dan<br />
terbayar lunas oleh pemerintahan Tengku Erry.<br />
Selama ini salah satu beban APBD Sumut<br />
yang jadi penyakit, adalah pembayaran transfer<br />
dana bagi hasil kab/kota yang terus<br />
menunggak dan membengkak hingga menjadi<br />
beban hutang uang rakyat.<br />
Dosa lain, kasus aliran dana hibah dan<br />
bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya jadi<br />
'aib' kinerja keuangan Sumut, kini ditata lebih<br />
sehat, proporsional, transparan dan tepat<br />
sasaran.<br />
Penilaian positif atas neraca keuangan APBD<br />
Sumut 2017 juga terlontar dari anggota Komisi<br />
C DPRD Sumut, Muhri Fauzi Hafiz. "Komposisi<br />
struktur APBD Sumut tahun 2017 cukup sehat<br />
dan kuat," kata Muhri, Sabtu (8/4/2017) secara<br />
khusus kepada Metro24.<br />
Makna sehat kata Muhri, ditandai beberapa<br />
parameter, pertama, komposisi APBD Sumut<br />
tahun 2017 sudah bebas dari utang menumpuk<br />
dan menahun yang jadi 'koreng hitam' era<br />
pemerintahan Gatot. Namun pada tahun 2016,<br />
utang dana bagi hasil kab/kota sudah terbayar<br />
lunas.<br />
Kedua, tidak adanya pengalokasikan<br />
anggaran utang, makaotomatis dana yang<br />
tersedia sepenuhnya bisa dikelola SKPD/Dinas<br />
maupun Badan di jajaran Pemerintah Sumut<br />
untuk pembangunan dan kemaslahatan umat.<br />
Ketiga, komposisi APBD Sumut tahun 2017<br />
menggambarkan porsi belanja langsung<br />
mencapai sekitar 40 % dari total belanja APBD.<br />
"Ketiga hal ini menandakan APBD Sumut 2017<br />
jauh lebih baik dan lebih sehat," ujar Muhri.<br />
Tercatat, APBD Sumut 2017 yang sudah<br />
disahkan,mengalokasikan pendapatan daerah<br />
sebesar Rp12.170.582.105.913. Sedangkan<br />
porsi belanja daerah sebesar<br />
Rp13.034.684.291.945.<br />
Selain itu penerimaan pembiayaan dari Silpa<br />
tahun anggaran 2016 tercatat sebesar<br />
Rp942.102.186.032 dan pengeluaran<br />
pembiayaan sebesar Rp78.000.000.000.<br />
Pada Musyawarah Perencanaan<br />
Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja<br />
Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sumut<br />
Tahun 2018 yang digelar Selasa (18/4/2017),<br />
Gubsu HT Erry bersama Wagubsu Nurhajizah<br />
'haqqul yaqin' memproyeksikan APBD Provsu<br />
2018 melonjak dari kisaran angka Rp13,03<br />
triliun menjadi Rp13,32 triliun.<br />
Setidaknya proyeksi kenaikan ini menyasar<br />
pada dukungan 10 Program Prioritas Nasional<br />
dan 9 Program Prioritas Provinsi yang<br />
termaktub RKP 2018. (*tabel)<br />
INDIKANTOR EKONOMI MEMBAIK<br />
Dari data yang dikeluarkan Badan<br />
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)<br />
Sumut, Senin (29/5/2017) pertumbuhan<br />
ekonomi Sumut tahun 2016 yang berada pada<br />
angka 5,18 persen diperkirakan bergerak maju<br />
pada kisaran 5,1-5,5 persen di tahun 2017.<br />
Selain investasi dan membaiknya kinerja<br />
APBD, capaian indikator ekonomi seperti PDRB<br />
per kapita ikut pula meningkat. Saat ini PDRB per<br />
kapita Sumut naik dari Rp41,02 juta di tahun<br />
2015 menjadi Rp44,56 juta di tahun 2016.<br />
Sementara Indeks Ketimpangan Sumut juga<br />
membaik dibanding Indeks Gini Nasional. Tahun<br />
2016, Indeks Ketimpangan Nasional berada<br />
pada angka 0,40, sedangkan Sumut pada angka<br />
0,32 atau kategori sedang (0,3-0,5).<br />
Persentase tingkat pengangguran terbuka di<br />
tahun 2016 juga mengalami penurunan<br />
dibanding tahun 2015 lalu sebesar 1,13<br />
persen. Tahun 2016 tingkat pengangguran<br />
terbuka tercatat sebesar 5.84 persen<br />
sedangkan tahun 2015 sebesar 6.71 persen.<br />
Angka kemiskinan Provinsi Sumut pada 2016<br />
berada pada angka 10,27 menunjukkan<br />
penurunan pula dibanding 2015 yang tercatat<br />
sebesar 10,53 persen.<br />
Begitu pula dengan indikator lain yang bisa<br />
dilihat dari Angka Melek Huruf tahun 2016<br />
tercatat sebesar 98.55 persen atau melampaui<br />
target RPJMD sebesar 98.80 persen.<br />
Disi lain, laju pertumbuhan ekspor tahun<br />
2016 tercatat sebesar 8.57 persen atau<br />
melampaui target RPJMD sebesar 4.51 persen.<br />
Kondisi positip juga ditunjukan sektor<br />
ketahanan pangan yang melampaui target<br />
RPJMD tahun 2016 dengan jumlah produksi<br />
beras mencapai 4.406.629 ton, sedangkan<br />
target RPJMD tercatat 3.935.668 ton.<br />
Indikator ketahanan energi sama-sama<br />
menunjukkan hasil positip dan melampaui<br />
target RPJMD, dengan daya listrik terpasang<br />
pada tahun 2016 tercatat sebesar 3.452.5 MW,<br />
sementara target RPJMD adalah 3.300 MW.<br />
Untuk Rasio Elektrifikasi tahun 2016 sebesar<br />
88.79 persen sudah mencapai target RPJMD<br />
yang dipatok pada angka yang angka sama.<br />
Selanjutnya kondisi jalan tahun 2016<br />
dalam kondisi baik dengan persentase<br />
sebesar 80.83 persen atau meningkat<br />
dibanding 2015 sebesar 77 persen. Begitu<br />
pula Indeks Pembangunan Manusia tahun<br />
2016 sebesar 69.51 meningkat dari tahun<br />
2015. Indikator perbaikan serupa juga<br />
terlihat pada prevelansi gizi buruk tahun<br />
2016 sebesar 11.4 persen melampaui target<br />
RPJMD sebesar 21 persen.<br />
RAIH OPINI WTP<br />
Melonjaknya nilai APBD dengan komposisi sehat<br />
dan berpihak pada kebutuhan pembangunan yang<br />
pro rakyat, tercermin pula dari predikat kinerja<br />
keuangan dari status yang diberikan lembaga<br />
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.<br />
Pemprovsu berhasil meraih predikat Opini<br />
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK<br />
terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas<br />
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)<br />
sejak tahun anggaran 2014 berlanjut tahun<br />
2015 atau dua tahun berturut-turut.<br />
Wakil Ketua BPK RI, Sapto Amal Damandari<br />
menyebut raihan predikat Opini WTP tahun<br />
2015 yang disampaikan 7 Juni 2016 atau di<br />
masa HT Erry menjabat Plt.Gubernur dianggap<br />
lebih istimewa karena selain berbasis akrual<br />
sesuai standar akuntasi, laporan keuangan<br />
Pemprovsu juga memiliki unsur efektivitas dan<br />
kepatuhan terhadap perundang-undangan.***<br />
Bicara investasi tentu tak lepas dari faktor<br />
keamanan dan kenyamanan berinvestasi yang<br />
biasanya dipandang sebagai indikator penting<br />
dari kacamata investor saat berusaha dan<br />
menanamkan modalnya.<br />
Sumatera Utara yang luas dan dihuni 33 kab/<br />
kota juga diuntungkan dengan komitmen kuat<br />
dan sinergi para pemangku kepentingan<br />
keamanan terutama para pimpinan kepolisian<br />
di Sumut.<br />
Dukungan kenyamanan berinvestasi sebagai<br />
motor penggerak perekonomian Sumut terlihat<br />
dari pernyataan Kapolda Irjen Rycko Amelza<br />
Dahniel pada Forum Dialog Kepolisian RI,<br />
BKPM-RI, Pemprovsu dan Polda Sumut tentang<br />
perlindungan dan keamanan bagi dunia usaha<br />
di Sumut, Selasa (18/10/2016).<br />
"Kepolisian Daerah Sumatera Utara komit<br />
mendukung terciptanya iklim usaha yang aman<br />
dengan menindak tegas setiap tindak pidana<br />
dan perbuatan yang mengganggu dunia usaha.<br />
Bukan hanya premanisme, namun termasuk<br />
hal-hal yang menyebabkan ongkos ekonomi<br />
jadi berbiaya tinggi," kata Irjen Rycko.<br />
KERUKUNAN MODAL PEMBANGUNAN<br />
Komitmen kuat di tingkat Forum Komunikasi<br />
Pimpinan Daerah (FKPD) juga diikuti sejumlah<br />
stakeholder pencipta kerukunan lainnya, salah<br />
satunya Forum Kerukunan Umat Beragama<br />
(FKUB) yang dianggap punya posisi central dan<br />
'daya magis' menciptakan kerukunanan dan<br />
kedamaian di tengah hiruk pikuk perbedaan<br />
suku, agama, ras dan budaya.<br />
Berkat anugerah kemajemukan Sumut yang<br />
diberikan Tuhan dan kearifan masyarakatnya<br />
dalam menghargai perbedaan, menjadikan<br />
Sumut bisa dibilang barometer sebuah<br />
kebhinekaan. Tak heran Gubernur Tengku Erry<br />
mendaulat Sumut sebagai contoh Kerukanan<br />
Beragama di Indonesia sekaligus modal kuat<br />
pembangunan.<br />
“Alhamdulillah, Sumatera Utara memiliki<br />
keberagaman agama dan suku bangsa. Sebagai<br />
negeri berbilang kaum, kerukunan dan<br />
keharmonisan menjadi kebutuhan sekaligus<br />
tantangan untuk mempertahankannya. Kita<br />
harus menjaga persaudaraan dan kekeluargaan<br />
untuk menjadikan daerah multi etnis ini sebagai<br />
contoh kerukunan umat beragama,” kata Erry<br />
saat membuka Konferensi Nasional ke-III<br />
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-<br />
Indonesia di Asrama Haji Medan, Minggu (21/5/<br />
2017) malam.<br />
Ketua Asosiasi FKUB se-Indonesia, Ida<br />
Pangelingsir Agung Putra Sukahet bahkan<br />
mengaku salut dengan sikap warga Sumut yang<br />
memandang kerukunan sebagai sebuah<br />
kebutuhan. “Saya lihat kerukunan di Sumut<br />
dianggap sebuah kebutuhan bersama. Karena<br />
itu, Sumut daerah yang saya anggap spesial<br />
karena semua bisa saling memahami dan<br />
menghormati serta menghargai sebuah<br />
perbedaan,” kata Ida Agung. ***<br />
“<br />
Polda Sumut akan<br />
mendukung terciptanya iklim usaha<br />
yang kondusif dan nyaman di<br />
Sumut. Polisi akan menindak tegas<br />
kejahatan yang mengganggu dunia<br />
usaha. Bukan sebatas<br />
premanisme, namun hal-hal yang<br />
menyebabkan ongkos ekonomi<br />
jadi berbiaya tinggi"<br />
IRJEN RYCK<br />
CKO AMELZA DAHNIEL<br />
Kapolda Sumatera Utara<br />
“<br />
Saya melihat kerukunan di<br />
Sumut jadi sebuah kebutuhan<br />
bersama. Bagi saya, Sumut daerah<br />
spesial karena semua bisa saling<br />
memahami dan menghormati<br />
indahnya perbedaan yang jadi<br />
modal kuat pembangunan”<br />
IDA A PANGELINGSIR AGUNG<br />
PUTRA SUKAHET<br />
Ketua Assosiasi FKUB se-Indonesia