05.06.2017 Views

5juni

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

12345678901234567890123456789012<br />

Polisi Sita 8 Botol Miras & Petasan<br />

GEBANG-M24<br />

Personil Sat Reskrim Polsek Gebang<br />

mengamankan minuman keras (Miras) berbagai<br />

merk dan bermacam bentuk petasan yang<br />

beredar di wilayah hukumnya, (3/6) kemarin.<br />

Dari hasil penyisiran petugas di warung milik<br />

Gesit Br Simamora (37), di Desa Air Hitam, Kec<br />

Gebang berhasil menyita sebanyak 8 botol miras<br />

diantaranya 4 botol Kamput dan 4 botol Vodka<br />

Mension.<br />

Pada operasi pekat dilokasi yang sama,<br />

petugas juga mendapatkan 40 bungkus<br />

petasan dari penjual Asmah (65) dan 27<br />

bungkus petasan dari Fadilah (50) untuk<br />

segala bentuk petasan yang dijual mereka.<br />

"Para penjual miras dan petasan<br />

sudah diamankan di komando, untuk<br />

dilakukan pemeriksaan," kata Kasubag<br />

Humas Polres Langkat, Iptu Dwi<br />

Syahputra. (rudi)<br />

MEDAN-M24<br />

Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kel<br />

Pasar Merah Barat, Kec Medan Kota<br />

membagikan sembilan bahan pokok<br />

(sembako) kepada warga sekitar,<br />

Sabtu (3/6).<br />

Ketua ranting IPK Pasar Merah<br />

Barat, Reza Wibowo, S.sos menilai,<br />

bentuk kepedulian mereka yang<br />

rencananya akan dilakukan setiap<br />

tahun. Ddapat membantu<br />

masyarakat, khususnya warga<br />

Kel Pasar Merah Barat dalam<br />

menjalankan ibadah puasa di<br />

bulan Ramadan.<br />

"Mudah-mudahan dengan<br />

adanya bantuan dari IPK ini,<br />

dapat membantu masyarakat<br />

sekitar," katanya didamping<br />

Wakil Ketua Romy, Yusuf,<br />

Sekretaris Daud, Bendahara Riki<br />

Iskandar serta seluruh kader<br />

Adek, Nanang dan Putra.<br />

Dijelaskannya, pembagian<br />

sembako akan dilakukan bertahap,<br />

persisnya dua pekan mendatang.<br />

"Kita juga akan kembali menyantuni<br />

masyarakat yang kurang mampu<br />

lagi," cetusnya.<br />

Wakil Ketua, Yusuf<br />

menambahkan, dirinya sangat<br />

bangga bisa membantu masyarakat<br />

di bulan suci ini. "Kita sangat senang<br />

bisa membantu warga sekitar, dan<br />

IPK Pasar Merah<br />

Barat ini berada<br />

ditengah-tengah<br />

masyarakat dan<br />

sangat disenangi oleh<br />

warga," bebernya.<br />

Salah seorang<br />

warga yang menerima<br />

bantuan sembako,<br />

Darma mengaku,<br />

sangat berterima<br />

kasih kepada ranting<br />

IPK Pasar Merah<br />

Barat.<br />

Menurutnya,dengan adanya<br />

bantuan sembako sangat menolong<br />

perekonomiannya. "Sangat beryukur<br />

atas bantuan ini, HIDUP IPK.... HIDUP<br />

IPK...," teriaknya.<br />

Amatan M24, selain sembako,<br />

bantuan yang diberikan para pengurus<br />

Organisasi Kepemudaan (OKP) kepada<br />

warganya juga ada sirup dan santunan.<br />

(adlan)<br />

Memasuki bulan Ramadan ini,<br />

Dian Sastrowardoyo tak mau<br />

melewatkan untuk semakin rajin<br />

beribadah. Meski memiliki jadwal<br />

yang sibuk, bintang KARTINI<br />

tersebut selalu menyempatkan<br />

untuk Tadarus.<br />

Melalui akun Instagram Story,<br />

Dian Sastro beberapa kali terlihat<br />

mengunggah momen kala sedang<br />

beribadah. Salah satu yang tak<br />

mau dilewatkan bintang film 35<br />

tahun ini membaca Al-Qur'an.<br />

Dian Sastro sendiri ternyata sudah<br />

Tadarus sampai Juz lima dan enam.<br />

Mengenakan hijab pink, wanita yang<br />

populer lewat film ADA APA DENGAN<br />

CINTA itu serius membaca Al-Qur'an.<br />

Dari yang bisa didengar, Dian<br />

Sastro Tadarus bersama-sama<br />

dengan salah seorang yang<br />

memimpin. Ia juga tampak<br />

mempelajari arti-arti dari ayat yang<br />

dibacanya. (net)<br />

KEPALA BNNP SUMUT<br />

BRIGJEN ANDI LOEDIANTO<br />

Road<br />

to Polsek<br />

“Satgas P4GN<br />

agar menyusun<br />

rencana aksi di<br />

masing instansi<br />

seperti tes urine<br />

personel,<br />

penyuluhan internal<br />

dan keluarga besar,<br />

fakta integritas<br />

terkait keterlibatan<br />

narkoba serta<br />

membentuk relawan<br />

anti narkoba<br />

”<br />

MEDAN-M24<br />

Sidang perkara dugaan penistaan<br />

agama islam dengan terdakwa,<br />

Anthony Ricardo Hutapea alias<br />

Antoni Hutapea (61) diagendakan<br />

pada, Selasa (13/6) mendatang,<br />

di Pengadilan Negeri (PN) Medan.<br />

D<br />

ilansir dari laman<br />

website http://<br />

www.pnmedankota.go.id,<br />

sidang perdana dengan<br />

agenda pembacaan<br />

dakwaan oleh Jaksa<br />

Penuntut Umum (JPU),<br />

Aisyah dari Kejari Medan itu akan dimulai<br />

pada pukul 13.00 WIB.<br />

Sayangnya, pada laman website itu<br />

belum mencantumkan nama majelis hakim<br />

serta panitera pengganti yang<br />

Komentarnya di akun facebook miliknya menghina Nabi Muhammad SAW.<br />

menangani perkara pidana Nomor: 1440/<br />

Pid.Sus/2017/PN MDN tersebut.<br />

Dijelaskan dalam laman website milik PN<br />

Medan itu, sudah dilakukan penetapan<br />

jadwal persidangannya sejak, Selasa (30/<br />

5) lalu. Sedangkan perkara ini oleh Kejari<br />

Medan sejak, Rabu (24/5) lalu.<br />

Kasi Pidum Kejari Medan, Taufik<br />

menilai, penanganan perkara ini akan<br />

menjadi perhatian publik. Atas dasar<br />

itulah, pihaknya sudah berkoordinasi<br />

dengan kepolisian untuk pengamanan<br />

setiap proses persidangan.<br />

"Pastinya, akan menyita perhatian<br />

publik Medan. Makanya diminta bantuan<br />

kepolisian," katanya kepada M24, Minggu<br />

(4/6) siang.<br />

Ancaman kurungan penjara kepada<br />

terdakwa, Antoni yang merupakan<br />

pengusaha sekaligus pemilik pool bus CV<br />

Makmur selama 5 tahun penjara, karena<br />

melanggar pasal 156 dan 156a<br />

KUHPidanam atas pelanggaran UU ITE di<br />

dalamnya.<br />

Penistaan agama yang dilakukannya<br />

dengan menggunakan media sosial<br />

facebook miliknya, sesuai laporan dari<br />

Gerakan Anti Penistaan Agama Islam<br />

(GAPAI) Sumut. karena telah menghina<br />

Nabi Muhammad SAW. Antoni pun<br />

ditangkap di Jl Setia Budi, Medan, Sabtu<br />

(15/4) lalu. (ansah)<br />

Petugas Amankan 1 Kreta &<br />

13 Ditilang<br />

MEDAN-M24<br />

Masih saja ada yang nekat walau tim<br />

gabungan terus gencar melakukan penertiban,<br />

terhadap pengendara yang tak menggunakan<br />

helm dan tak melengkapi surat kendaraannya.<br />

Kali ini, petugas mengambil tindakan tegas<br />

dengan mengamankan 1 unit kreta dan<br />

mengeluarkan 13 tilang di Jln Ring Road, Kel<br />

Sunggal, Kec Medan Sunggal, Minggu (4/6) pagi.<br />

Operasi penertiban asmara subuh dilakukan<br />

untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi<br />

warga yang melintas. Sebab, kawasan tersebut<br />

dijadikan lokasi nongkrong pasangan muda-mudi<br />

usai sahur, balapan liar dan bermain petasan.<br />

Pengendara becak bermotor (Parbetor) yang<br />

melintas juga dihentikan karena tak<br />

menggunakan helm, dan penumpang dengan<br />

gelagat mencurigakan karena membawa ransel.<br />

Untuk menjawab kecurigaan, tim gabungan pun<br />

melakukan pemeriksaan.<br />

Dari isi ransel petugas menemukan sebungkus<br />

serbuk kristal, namun isinya bukan narkoba<br />

melainkan garam. Sebelum dipersilahkan pergi,<br />

pengemudi betor pun dihukum push-up dan<br />

mengenakan helm.<br />

Kemudian tim menghentikan satu unit taksi<br />

yang melaju dengan kecepatan tinggi. Namun<br />

setelah diperiksa tidak ditemukan ada hal-hal<br />

yang mencurigakan. Begitu juga dengan<br />

beberapa truk, sempat dihentikan dan diperiksa,<br />

setelah dipastikan lengkap dipersilahkan berjalan<br />

kembali.<br />

“Begitu ketika ditemukan ada balapan liar di<br />

jalan raya, langsung dihentikan dan ditindak<br />

dengan melakukan penilangan. Apabila sepeda<br />

motor yang dikendarai tidak dilengkapi suratsurat,<br />

segera diamankan. Kita ingin memberikan<br />

rasa aman dan nyaman bagi masyarakat<br />

pengguna jalan,” kata Kanit Sabhara<br />

Polsek Sunggal, AKP Enan S. (adlan)<br />

Kisah Asmara Subuh Saat Ramadan<br />

MEDAN-M24<br />

Berpacaran seusai santap sahur di<br />

tempat-tempat umum atau biasa disebut<br />

“asmara Subuh”, menjadi fenomena yang<br />

kerap ditemui di berbagai daerah<br />

Indonesia pada bulan Ramadan, tak<br />

terkecuali Sumatera Utara.<br />

Bahkan, Sosiolog Universitas Sumatera<br />

Utara (USU) Profesor Dr Badaruddin MA<br />

menuturkan, asmara subuh merupakan<br />

budaya di masyarakat yang sulit<br />

dihilangkan.<br />

"Istilah asmara subuh sudah sejak dari<br />

dulu, biasanya dilakukan sekelompok<br />

pemuda dengan pasangannya yang<br />

bertujuan mengisi kekosongan menjelang<br />

pagi hari. Namun dinilai kurang beretika di<br />

masyarakat," kata Badaruddin.<br />

Apalagi, menurut dia, tempat<br />

PROGRAM INOVASI DINKES ASAHAN<br />

berkumpul pasangan remaja itu ada yang<br />

berada di pinggir pantai, pinggiran jalan,<br />

di taman bunga, dan tempat-tempat<br />

umum lainnya.<br />

"Hal tersebut, jelas merusak<br />

pemandangan mata, karena para remaja<br />

itu memadu kasih, di saat bulan suci<br />

Ramadhan, dan juga dilarang oleh Majelis<br />

Ulama Indonesia (MUI)," ujar Badaruddin.<br />

Ia menyebutkan, kegiatan asmara<br />

subuh itu juga dilakukan di kawasan Jln<br />

Ringroad, Kec Sunggal dengan konvoi<br />

menggendarai sepeda motor, dan juga<br />

ugal-ugalan yang dapat membahayakan<br />

warga masyarakat. (net)<br />

Bahkan, aktivitas asrama subuh berupa<br />

balapan liar itu, sudah sering ditertibkan<br />

aparat kepolisian.<br />

"Namun, mereka melaksanakannya<br />

secara berpindah-pindah dan sulit<br />

dipantau pihak berwajib," ucapnya.<br />

Badaruddin mengatakan, upaya untuk<br />

menghilangkan budaya ‘asmara subuh’<br />

itu, bukan hanya tanggung jawab<br />

pemerintah dan MUI, tetapi juga peranan<br />

para orang tua melarang anak mereka<br />

yang masih remaja agar tidak ke luar<br />

rumah.<br />

Hal tersebut, merupakan salah satu<br />

upaya agar menekan semakin<br />

berkurangnya remaja melaksanakan<br />

asrama subuh yang dianggap tidak<br />

memberikan manfaat, melainkan hanya<br />

hura-hura. Selain itu, ‘asmara subuh’<br />

dianggap bentuk pelanggaran etika dan<br />

moral, serta perilaku yang menyimpang<br />

dari tinjauan agama, serta nilai-nilai<br />

Islami. (net)<br />

Melalui SPGDT Tekan Angka Kematian & Kecacatan Pasien<br />

Irianti SKM MKes.<br />

Beroperasi di Bulan Puasa, Cafe Nagaya Dipaksa Tutup<br />

Kapolsek Patumbak didampingi Kanit Reskrim<br />

merazia Cafe Nagaya.<br />

KISARAN-M24<br />

Program inovasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab Asahan<br />

dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan gawat<br />

darurat, akan segera diluncurkan melalui Sistem<br />

Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).<br />

Tujuan dari program baru untuk<br />

menekan angka kematian dan<br />

kecacatan ini, sekaligus<br />

mempercepat waktu penanganan<br />

(respon time) terhadap korban<br />

atau pasien yang membutuhkan<br />

penanganan.<br />

"Setiap kepala seksi (Kasi) harus<br />

MEDAN-M24<br />

Kepolisian Sektor (Polsek) Patumbak<br />

merazia Cafe Nagaya di Jln Dame,<br />

Pasar IV, Desa Marindal ll, Kec<br />

Patumbak karena kedapatan<br />

beroperasi di bulan suci Ramadan,<br />

Minggu (4/6) dini hari.<br />

Dalam operasi penyakit masyarakat<br />

(Pekat) yang dipimpin Kapolsek<br />

Patumbak, Kompol Afdhal Junaidi SIK<br />

didampingi Kanit Reskrim Polsek<br />

Patumbak, AKP Feri Kusnady SH itu<br />

langsung mengamankan pengelola<br />

cafe dan beberapa botol minuman<br />

keras (miras).<br />

Sayangnya, saat petugas<br />

punya gagasan untuk<br />

mengembangkan pelayanan publik.<br />

Itu sudah masuk protap, dan juga<br />

merupakan instruksi Kadis<br />

Kesehatan Asahan," kata Kasi<br />

Pelayanan kesehatan Rujukan<br />

Dinkes Asahan, Irianti SKM, MKes,<br />

Minggu (4/6).<br />

melakukan penggeledahan dibeberapa<br />

ruang KTV hanya menemukan gelas<br />

dan botol miras kosong. Begitujuga<br />

dengan pengunjung dan wanita<br />

penghibur yang sedang asyik berdisko<br />

di lantai dansa, sudah keburu kabur<br />

mendengar kedatangan petugas.<br />

"Kegiatan ini dilakukan agar<br />

masyarakat, khusnya umat muslim<br />

yang sedang menjalankan ibadah<br />

puasa tidak terganggu dengan<br />

beroperasinya cafe Nagaya," kata<br />

Junaidi Menurutnya, cafe yang<br />

menyajikan live music itu telah<br />

melanggar Surat Edaran Walikota<br />

Medan No.503/5067 tanggal 15 Mei<br />

Dijelaskannya, dua produk<br />

unggulan yang diluncurkan pada<br />

Tahun Anggaran (TA) 2017<br />

diantaranya e-Rambate dan Publik<br />

Safety Center (PSC) 119 sebagai<br />

pendukung pelayanan SPGDT.<br />

"Program itu semata-mata untuk<br />

meningkatkan pelayanan kita<br />

terhadap masyarakat," cetusnya.<br />

Nantinya, PSC beranggotakan<br />

unsur instansi terkait yang terbentuk<br />

ada payung hukumnya berdasarkan<br />

Inpres RI No.4/2013, Permenkes<br />

No.19/2016 tentang SPGDT,<br />

Kepmenkes No.462/2002 tentang<br />

masyarakat sehat dan aman serta<br />

peraturan lainnya. (indra)<br />

2017. Kepada seluruh pengusaha<br />

tempat usaha hiburan dan rekreasi di<br />

Kota Medan agar menutup sementara<br />

usahanya mulai 24 Mei sampai 26 Juni<br />

2017, guna menghormati hari besar<br />

keagamaan yakni bulan suci Ramadan.<br />

"Padahal Pemko Medan sudah<br />

mengeluarkan surat edaran tentang<br />

pelarangan tempat hiburan malam<br />

selama bulan puasa, namun cafe<br />

Nayaga tidak mengindahkannya,"<br />

katanya.<br />

Pun demikian, Junaidi tetap akan<br />

memproses pemilik cafe berdasarkan<br />

sejumlah barang bukti yang ditemukan<br />

dilokasi untuk disita. (ahmad)<br />

Belajar Mendengar<br />

Seorang ibu bertanya kepada anaknya yang<br />

berusia 5 tahun, “Kalau mama dan kamu<br />

sedang pergi bermain bersama, lalu kita<br />

kehausan tapi tidak ada air, dan kebetulan di<br />

dalam tas kecil kamu ada 2 buah apel, apa<br />

yang kamu akan lakukan?”<br />

Si anak berpikir sejenak, lalu menjawab<br />

mantap, “Saya akan menggigit kedua apel<br />

tersebut.”<br />

Mendengar jawaban si anak, ibunya pun<br />

kecewa. Awalnya ia berpikir untuk segera<br />

mengajarkan anaknya mengenai apa yang<br />

seharusnya dilakukan, namun sang ibu terdiam<br />

dan mencoba bersabar.<br />

Kemudian sang ibu berkata lembut sambil<br />

membelai sayang kepala anaknya, “Bisakah<br />

kamu beritahu mama alasan, kenapa kamu<br />

melakukan itu?”<br />

Si anak pun menjawab dengan lugu, sambil<br />

matanya berbinar cerah. “Karena…. karena<br />

saya mau memberikan apel yang lebih manis<br />

kepada mama.”<br />

Begitu mendengarnya, hati sang ibu pun<br />

tersentuh. Tanpa terasa, air mata haru pun<br />

jatuh membasahi pipinya.<br />

Terkadang, dalam keluarga dekat/harmonis<br />

pun, bisa muncul kesalahpahaman. Untuk itu,<br />

yang kita perlukan adalah kesabaran dan<br />

kemauan untuk mendengar secara tuntas<br />

penjelasan dari orang-orang yang kita<br />

kasihi.(**)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!