6juni
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2 SAMBUNGAN<br />
SELASA, 6 JUNI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Anak Disodomi, Bapak Tewas<br />
DELITUA-M24<br />
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini berawal ketika Puji<br />
pulang dari les sekolah di salah satu SD kawasan Padangbulan,<br />
Medan, Minggu (4/6). Saat berjalan menuju rumahnya di<br />
Jln Luku 1, Kel Kwala, ia dipanggil DJ Tampubolon.<br />
Karena dipanggil orangtua yang dikenal, Puji pun mendatangi<br />
rumah pelaku yang langsung membawanya ke dalam<br />
kamar. "Aku dibawa ke kamar lalu disuruh nungging. Tiba-tiba<br />
Sudah 4 Anak Jadi Korban<br />
DARI penuturan warga, DJ Tampubolon baru sekitar dua<br />
minggu tinggal di Jln Luku 1, Kel Kwala. Sebelumnya ia<br />
menetap di Jln AH Nasution.<br />
“DJ Tampubolon baru setahun menikah dan belum memiliki<br />
anak,” ucap D Manalu kepada M24, Senin (5/6).<br />
Saat ditangkap, lanjutnya, pelaku mengaku sudah empat<br />
bocah yang menjadi korbannya. “Katanya sudah empat<br />
bocah. Puji (10), R (15) dua lagi belum sempat kita tanyak,<br />
warga langsung menghajar pelaku sampai sekarat,”<br />
bebernya. Dirinya juga mengenal Tugimin sebagai sosok<br />
tertutup dan jarang bergaul. “Mungkin karena pekerjaan<br />
yang pulang seminggu sekali. Kalau istrinya, Habibah<br />
Nasution (40) sangat ramah dan ceria,” tambah D Manalu.<br />
Sementara itu, Jono (58) mengaku terkejut dengan<br />
tewasnya Tugimin. “Tidak ada kita mendapatkan pirasat dan<br />
mimpi apa pun terkait yang menimpa keluarga kita ini,”<br />
ucapnya. Jenazah Tugimin sendiri sudah dimakamkan sekitar<br />
pukul 11.00 WIB di TPU terdekat. (mehuli)<br />
MINIBUS & REVO<br />
LAGA KAMBING<br />
1 TEWAS<br />
PERCUT-M24<br />
Tabrakan antara angkot minibus BK 7196 DL trayek<br />
36 jurusan Pinang Baris-Kampung Kolam dengan<br />
Honda Revo BK 4966 CQ di Jln Besar Bandar Setia<br />
simpang Jln Buntu Percut Seituan, mengakibatkan 1<br />
orang tewas dan 1 orang patah tangan, Senin (5/6).<br />
Peristiwa kecelakaan sempat menghebohkan warga<br />
dan menyebabkan kemacetan. Disebutkan Fatimah<br />
(58) berboncengan dengan Kharisma Hayati (14)<br />
warga Jln Buntu, Dusun VIII, Desa Bandar Setia<br />
hendak pulang ke rumah menunggangi Honda Revo.<br />
Ketika memotong jalan di depan panglong Tetap<br />
Jaya, tiba-tiba datang angkot miinibus dengan<br />
kecepatan tinggi dikemudikan Segel Diantono Purba<br />
(45) warga Jln Karya Wisata, Medan Johor. Alhasil,<br />
angkot tak dapat dikendalikan hingga menabrak kedua<br />
korban. Kedua korban langsung dilarikan petugas<br />
Lantas Polsek Percut Seituan ke RS Haji, Medan<br />
Estate. Sesampainya di sana, nyawa Fatimah tak<br />
dapat ditolong. Sedangkan Kharisma Hayati mengalami<br />
patah tangan, dahi dan kakinya luka lecet. (wandi)<br />
Mayat Sembiring<br />
BINJAI-M24<br />
Kelurahan Tanah Seribu, Binjai Selatan, geger. Sesosok<br />
mayat pria ditemukan warga tersangkut di sebuah batu di<br />
aliran Sungai Lau Tenges, tepatnya di Jln Sei Musi,<br />
Lingkungan III, Kel Tanah Seribu atau di Jembatan Kloneng,<br />
Senin (5/6) sekira pukul 15.00 WIB.<br />
Mendapat laporan temuan mayat, Tim BPBD Kota Binjai<br />
dibantu warga sekitar, berusaha mengevakuasi korban ke<br />
tepi sungai. Belakangan diketahui korban bernama Jaman<br />
Sembiring (72) warga Sialang Tunas, Kec Kutalimbaru, Kab<br />
Deliserdang (berbatasan dengan Kel Tanah Seribu, Binjai<br />
Selatan). Lurah Tanah Seribu, Fajar, membenarkan<br />
penemuan mayat. “Menurut keterangan seorang warga,<br />
sebelum meninggal dunia, korban terakhir kali terlihat<br />
sedang berada di pinggir sungai. Korban hendak membasuh<br />
muka. Mungkin saat itulah korban tercebur dan kejadian itu<br />
tidak diketahui keluarganya,” ungkap Fajar. Fajar mengatakan,<br />
saat akan diotopsi, pihak keluarga korban menolak.<br />
“Pihak keluarga meikhlaskan korban. Selanjutnya jasad<br />
korban dibawa ke rumah duka,” sambung Fajar.<br />
Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Lengkap Tarigan<br />
menyatakan, pihak keluarga juga bersedia membuat<br />
pernyataan tidak keberatan atas kematian korban dan<br />
disaksikan oleh aparat penegak hukum. (sopian)<br />
Cewek Hamil 8 Bulan<br />
SIANTAR-M24<br />
Betapa terpukulnya Dini (16) -bukan nama sebenarnya.<br />
Cewek putus sekolah ini dihamili pacarnya berinisial AD (19),<br />
warga Kec Siantar Sitalasari. Lebih menyakitkan lagi, saat<br />
menuntut tanggungjawab, Dini malah ditampari AD.<br />
Tindakan itu tentu saja membuat cewek yang hanya<br />
tamat SMP itu tidak terima. Dini pun melapor pada kedua<br />
orangtuanya. Alhasil kasus pun bergulir ke Polres Siantar,<br />
Senin (5/6) sekitar pukul 13.30 WIB.<br />
Sebelum memasuki ruangan unit Sentra Pelayanan<br />
Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Siantar, cewek yang<br />
menetap di di Kecamatan Siantar Barat ini mengaku, sudah<br />
setahun lebih menjalin hubungan dengan AD, pemuda yang<br />
hanya bekerja serabutan.<br />
Selama pacaran, Dini telah berkali-kali berhubungan intim<br />
dengan AD. “Aku mau diajaknya berhubungan intim karena<br />
dia (AD) janji tanggung jawab,” bilang Dini.<br />
Namun sejak November 2016 silam, tamu bulanan Dini tak<br />
lagi datang. Saat diperiksa ke bidan dekat rumahnya, Dini<br />
dinyatakan positif hamil. Begitu tahu dirinya hamil, Dini pun<br />
mengadu pada ayahnya, Sahrul Efendi. Belakangan Dini<br />
dibawa Sahrul menemui AD untuk meminta pertanggung<br />
jawaban. “Dia janji bulan Maret 2017 mau nikahi aku,” sebut<br />
Dini lagi.<br />
Namun memasuki bulan Maret 2017, tak ada kabar dari<br />
AD. Dini makin khawatir apalagi perutnya semakin membuncit.<br />
Saat kembali pergi mendatangi AD, lagi-lagi pemuda itu<br />
meminta bersabar dan berjanji segera menikahinya. “Tapi<br />
tetap saja aku belum dinikahinya,” imbuh Dini.<br />
Ketika usai kandungan memasuki 8 bulan, Sabtu (3/6)<br />
malam, Dini kembali menjumpai AD di rumahnya guna<br />
meminta pertanggungjawaban. Ironisnya AD malah<br />
menampari Dini. Sakit hati dengan tingkah AD yang ingkar<br />
janji, Dini dan orangtuanya memilih menempuh jalur hukum.<br />
“Janjinya bulan Maret 2017 mau menikahi anakku. Tapi<br />
sampai sekarang belum juga. Tadi malam anakku ditampari<br />
pas ketemu sama pelaku,” kesal Sahrul.<br />
Kapolres Siantar AKBP Doddy Hermawan SIK melalui<br />
Kasubbag Humas AKP Matius Barus saat dikonfirmasi<br />
mengatakan, korban sedang dimintai keterangan dan<br />
divisum ke RSUD Djasamen Saragih. Kasusnya akan<br />
diproses,” tegas Matius. (adi)<br />
Harapan untuk Kemajuan<br />
“Yang datang banyak, mulai dari masyarakat biasa,<br />
pejabat, mau suku apa, agamanya apa, semua datang dan<br />
kami terima dengan tangan terbuka. Kalo ditanya dari mana<br />
saja, dari pulau Jawa sampai Malaysia dan Thailand masih<br />
sering datang ke sini,” terang H Ibrahim.<br />
Terlebih di bulan ramadhan 1438 H/2017 ini. Masjid<br />
tersebut menjadi lokasi wisata rohani bagi umat Islam.<br />
Tadarus yang dilanjutkan dengan Sholat Taraweh yang rutin<br />
digelar seakan menambah kharisma mesjid.<br />
Menurut H Ibrahim, setiap bulan puasa, salah seorang<br />
donatur dari suku Tionghoa dan menetap di Jakarta rutin<br />
mengirim bantuan berupa uang.<br />
“Uang itu digunakan untuk memberi santunan kepada<br />
anak yatim dan jamaah di sini. Biasanya kita panggil mereka<br />
dan makan bersama, sekitar 250 orang. Biasanya kita buat<br />
pertengahan bulan puasa,” ungkapnya.<br />
Hal itu disebut sebagai bentuk kebersamaan dalam Islam<br />
demi kemajuan dan kesejahteraan umat juga daerah.<br />
Mengingatkan akan rembug daerah yang diikuti berbagai<br />
tokoh masyarakat, agama, dan berbagai latar profesi demi<br />
kemajuan masyarakat Asahan.<br />
Karena itu, di bulan yang penuh rahmat ini, H Ibrahim<br />
berharap pemerintah kembali menggelar rembug daerah<br />
yang menghilang di masa pemerintahan Orde Baru. “Yang<br />
baik kan gak salah untuk ditiru dan dilakukan. Rembug itu<br />
bermanfaat buat pemerintah. Jadi semua persoalan yang<br />
ada di masyarakat bisa diketahui dan diatasi bersama,”<br />
pungkas H Ibrahim. (*)<br />
duburku terasa sakit. Karena menjerit,<br />
pelaku melepaskan aku," beber Puji yang<br />
ditemui di Polsek Delitua, Senin (5/6).<br />
Setiba di rumah, pelajar kelas IV SD ini<br />
menceritakan apa yang dialaminya kepada<br />
ayahnya, Tugimin (42). Sontak ayah<br />
dari empat anak ini meradang dan keluar<br />
mencari keberadaan pelaku. Namun pelaku<br />
seperti ditelan bumi. Tugimin pun<br />
kembali ke rumah dan hanya menatap<br />
wajah anaknya.<br />
"Di rumah bapak (Tugimin red) tidak<br />
banyak bicara, kadang-kadang mukanya<br />
memerah," beber Rian (20) anak Tugimin.<br />
Mendengar aksi cabul pelaku membuat<br />
darah warga mendidih. Begitu pelaku<br />
pulang ke rumahnya sore harinya, ia langsung<br />
ditangkap ratusan warga. Tak hanya<br />
itu, pelaku juga dihakimi hingga berdarah-darah,<br />
sekarat. (baca: Sudah 4<br />
Anak Jadi Korban Pelaku)<br />
Kabar pelaku sudah diamankan sampai<br />
ke telinga Tugimin yang langsung mendatangi<br />
Tempat Kejadian Perkara (TKP)<br />
yang berajarak 100 meter. Namun, belum<br />
sampai di lokasi, buruh bangunan ini<br />
Nyaris Diperkosa Siswi SMA Nekat Lompat dari Angkot<br />
MEDAN BARU-M24<br />
AN (16) tampak trauma. Siswi SMA ini<br />
nyaris jadi korban pelaku predator seks<br />
di dalam angkutan kota (angkot). Didampingi<br />
orangtuanya, AN melaporkan kejadian<br />
yang menimpanya ke Polsek Medan<br />
Baru, Senin (5/6) siang.<br />
AN terpaksa nekat melompat dari angkot<br />
Mini 108 tujuan Padangbulan-Helvetia<br />
yang ditumpanginya lantaran<br />
mendapat pelecehan seksual dari seorang<br />
pria sesama penumpang angkot.<br />
Saat membuat laporan, AN mengisahkan,<br />
sepulang sekolah ia naik angkot. Di<br />
dalam angkot sudah ada tiga penumpang,<br />
dua wanita dan seorang pria. Tak<br />
lama, kedua penumpang wanita turun.<br />
Nah kesempatan itu dimanfaatkan si<br />
pria melancarkan aksinya. Ia mendekati<br />
korban sembari melakukan tindakan senonoh.<br />
Seperti menjamah bahkan memeluk<br />
korban.<br />
Tak cuma mengalami pelecehan seksual,<br />
korban juga sempat dipalak.<br />
“Pria itu minta uang kepada korban,<br />
lalu diberikan Rp5.000. Merasa kurang,<br />
pria itu mamaksa korban agar memberikan<br />
semua uangnya. Korban pun ketakutan,”<br />
kata Kanit Reskrim Polsek Medan<br />
Baru, Iptu Dwikora Tarigan.<br />
Sementara AN mengaku sudah mengetuk-ngetuk<br />
pintu Angkot meminta<br />
sopir berhenti. Tapi sopir angkot tak mendengar,<br />
angkot terus melaju.<br />
Karena ketakutan, korban akhirnya<br />
nekat melompat dari angkot persis di<br />
depan RSU Advent di Jln Gatot Subroto<br />
Medan. Tubuh korban menghantam aspal.<br />
Salah seorang mahasiswa USU yang<br />
melihat kejadian itu, dengan sigap menolong<br />
korban. Sementara pelaku kabur<br />
bersama angkot yang terus melaju.<br />
Akibat kejadian itu AN mengalami luka<br />
di bagian tubuh di antaranya tangan, jidat<br />
dan kaki. “Saya takut kali sama pria<br />
itu,” ungakap AN.<br />
Kapolsek Medan Baru Kompol Hendra<br />
Eko Triyulianto kepada wartawan membenarkan<br />
korban AN telah membuat laporan.<br />
“Iya, saat ini sedang diselidiki,”<br />
terlihat sempoyongan dan jatuh ke<br />
tanah.<br />
"Bapak oyong dan jatuh ke tanah, tak<br />
berlangsung lama bapak tewas," kenang<br />
Rian sambil menangis. Tugimin yang tewas<br />
diduga karena serangan jantung<br />
langsung dibawa pihak keluarga ke rumah<br />
mertua di Gang Saudara.<br />
Sementara pelaku dilarikan ke rumah<br />
sakit terdekat untuk mendapat perawatan.<br />
"Korban sudah melapor dan pelaku<br />
sudah diamankan," kata Kapolsek Delitua<br />
Kompol Wira Prayatna. (mehuli)<br />
ujarnya.<br />
Sementara, Muslim Harahap Tim Advokasi<br />
Dinas Pemberdayaan Perempuan<br />
dan Perlindungan Anak Pemerintah<br />
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan<br />
polisi harus bertindak tegas<br />
menangkap pelaku.<br />
“Polisi harus bertindak tegas menangkap<br />
pelaku,” ujarnya.<br />
Ia juga menyarankan agar korban<br />
dapat mengadu ke Dinas Pemberdayaan<br />
Perempuan dan Perlindungan Pemprovsu.<br />
“Kita akan advokasi kasusnya, hingga<br />
tuntas,” imbuhnya.<br />
Muslim yang mengaku miris dengan<br />
peristiwa dialami seorang siswi SMA itu<br />
meminta semua pihak agar melindungi<br />
perempuan dan anak, dengan menerapkan<br />
program three end, yakni mengakhiri<br />
kekerasan terhadap perempuan dan<br />
anak.<br />
“Yang kedua, mengakhiri perdagangan<br />
manusia, dan yang ketiga mengakhiri<br />
kesenjangan ekonomi,” tandasnya.<br />
(tiopan/ardi)<br />
Dipergoki Nyolong Jemuran Tetangga Alan Disabet Parang<br />
TANJUNGBALAI-M24<br />
Kalap karena memergoki Al Alamain<br />
alias Alan (29) mencuri pakaian dari jemuran<br />
tetangga, membuat Zulkifli Silaen<br />
alias Izul (27) bertindak. Sayangnya tindakan<br />
Izul mendapat perlawanan dari<br />
Alan.<br />
Dalam pertengkaran itu, Izul gelap<br />
mata dan nekat menyabetkan parang ke<br />
tubuh Alan.<br />
Peristiwa ini terjadi di Jln Asfan Arsyad<br />
Kel Perjuangan, Kec Teluk Nibung.Alan<br />
mengalami luka sabetan parang di kepala<br />
sebelah kiri dan di tangan. Korban pun<br />
harus di bawa ke rumah sakit terdekat,<br />
Sabtu (3/6) dinihari.<br />
“Korban Alan setelah berobat ke rumah<br />
sakit terdekat, selanjutnya melapor<br />
ke Polsek Teluk Nibung,” kata Kapolsek<br />
Teluk Nibung AKP Mulkan Daulay didampingi<br />
Kanit Resktim Iptu Robinson Saragih<br />
SH dan Penyidik Bripka P Munthe, Senin<br />
(5/6), di ruang kerjanya.<br />
Dijelaskan Robinson Saragih, kasusnya<br />
bermula saat Izul memergoki Alan<br />
mencuri pakaian daro jemuran tetangga<br />
mereka. Selanjutnya Alam kabur.<br />
Keesokan harinya, Zul bertemu dengan<br />
Alan dan langsung menegur. “Kau<br />
curi ya pakaian tetangga kita. Balikkan<br />
itu,” ucap Zul.<br />
Alan dengan ketus menjawa. “Apa<br />
urusan kau rupanya, kok ikut campur<br />
dengan urusan orang,” balas Alan seperti<br />
ditirukan Bripka P Munthe.<br />
Kedua pria itu akhirnya terlobat<br />
pertengkaran. Alan mengambil sepotong<br />
kayu dan mengayunkannya ke arah Zul.<br />
Oalah...Pria ‘Edan’ Bisa Naik Pesawat<br />
Kalung Emas ‘Aspal’ Ditukar HP 2 ABG Meradang<br />
MEDAN-M24<br />
Tergiur keuntungan sebesar Rp11 juta,<br />
HP milik dua siswi SMKN 3 Jln STM Medan<br />
lenyap ditukar emas aspal (asli tapi palsu)<br />
seberat 40 gram. Alhasil kedua cewek<br />
ABG itu pun meradang.<br />
Wardah Fitria Tanjung (16) dan Diana<br />
Marta Simangunsong (16) hanya bisa<br />
merengek di Mapolsek Medan Area, Senin<br />
(5/6). Sambil terisak, kedua siswi kelas<br />
XI itu menceritakan, sekira pukul 13.30,<br />
mereka bermaksud pulang ke rumah dengan<br />
menumpangi angkot Rahayu 121.<br />
Begitu angkot berhenti di Jln SM Raja<br />
depan Plaza Ramayana, sepasang penumpang<br />
naik.<br />
Saat berada di angkot, seorang pelaku<br />
wanita mengajak korban mengobrol.<br />
“Kalian sekolah dimana, dimana rumah<br />
kalian dan kapan libur sekolah,” tanya<br />
wanita itu kepada korban. “Kami berdua<br />
tinggal dimi Jln Tangguk Bongkar II,<br />
Mandala,Medan Debai,” jawab korban.<br />
KArena penumpang sepi, seorang pelaku<br />
pria kemudian mengeluarkan dompet<br />
sembari menunjukan kalung emas<br />
seberat 40 gram berikut suratnya seharga<br />
Rp23 juta. “Bapak dapat kalung emas,<br />
apa kalian tahu siapa pemilik kalung ini,”<br />
pungkas pelaku.<br />
Kemudian pelaku yang diperkirakan<br />
berumur 40-an tahun menyuruh korban<br />
untuk memegangi kalung emas dan diiming-iming<br />
bila kalung itu dijual akan diberi<br />
uang sebesar Rp5,5 juta per orang. Kedua<br />
siswi tergiur sambil memegangi kalung<br />
emas.<br />
Sampai di Pasar Sukaramai, pelaku dan<br />
korban turun. Sepasang pelaku membawa<br />
korban ke sebuah warung kopi. Di<br />
sana, pria itu meminta agar kedua korban<br />
menyerahkan handphone sebagai<br />
boroh atau jaminan, karena kalung emas<br />
ada di tangan korban.<br />
Beruntung Zul berhasil mengelak seraya<br />
berlari ke rumahnya. Tak lama Zul keluar<br />
sambil meneteng parang. Ia mengejar<br />
Alan hingga tersungkur.<br />
“Saat terjatuh itulah Zul kembali menyabetkan<br />
parangnya sekali lagi, hingga<br />
menganai kepala korban. Saat Zul akan<br />
mengayunkan parangnya untuk ketiga<br />
kali, Alan minta ampun,” imbuh Munthe.<br />
Akibat perbuatannya, Zul dijerat Pasal<br />
351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan<br />
berat dengan ancaman hukuman lima<br />
tahun penjara. “Masyarakat diingatkan<br />
agar sebelum bertindak lebih dulu berpikir<br />
jernih. Sebab dapat merugikan diri<br />
sendiri dan keluarga. Kalopun melihat<br />
orang melakukan kejahatan laporkan aja<br />
kepada polisi,” imbau Robinson Saragih.<br />
(ambon)<br />
KUALANAMU-M24<br />
Aksi Ahmad Faisal (40) warga Dusun<br />
III, Desa Bandar Setia, Kec Percut Sei<br />
Tuan tergolong nekat. Pasalnya tanpa<br />
memiliki tanda pengenal penumpang pesawat<br />
(boarding pass), Ahmad Faisal<br />
berhasil masuk ke dalam pesawat Lion Air<br />
nomor penerbangan JT 387 tujuan Jakarta.<br />
Ahmad bahkan berhasil mengelabui<br />
petugas keamanan yang melakukan pemeriksaan.<br />
Akibat aksinya tersebut, Ahmad<br />
pun harus berurusan dengan petugas<br />
kepolisian.<br />
Informasi diperoleh, Senin (5/6), Ahmad<br />
Faisal diamankan petugas keamanan<br />
Bandara Kualanamu, Minggu (4/6)<br />
sekira pukul 14.00. Diamankannya Ahmad<br />
Faisal berawal dari laporan seorang<br />
penumpang yang kursinya ditemapti Ahmad<br />
Faisal. Salah seorang petugas Lion<br />
Air pun meminta Ahmad Faisal menunjukkan<br />
boarding pass-nya. Anehnya, Ahmad<br />
Faisal malah balik bertanya, “ini pesawat<br />
yang mau bunuh diri itu kan?”<br />
Sontaknya saja ucapan Ahmad Faisal<br />
itu membuat petugas bingung. Saat diminta<br />
menunjukkan kartu boarding pass,<br />
Ahmad Faisal malah menunjukkan tiket<br />
parkir sepedamotor. Begitu diamanakan<br />
petugas memeriksa tas bawaan Ahmad<br />
Faisal. Namun tidak menemukan benda<br />
yang membahayakan penerbangan. Petugas<br />
hanya menemukan 6 kotak berisi sepatu.<br />
Selanjutnya Ahmad Faisal diserahkan<br />
ke Polsek Beringin.<br />
Sementara itu kepada petugas, Ahmad<br />
Faisal mengaku jika dirinya nekat<br />
masuk ke dalam pesawat untuk berjualan<br />
sepatu. Dia juga mengaku sudah lima<br />
kali ke Bandara Kualanamu.<br />
Manajer Humas Bandara Kualanamu<br />
Abdi Negoro kepada wartawan tidak<br />
menampik lolosnya Ahmad Faisal hingga<br />
ke pesawat tanpa boarding pass. “Peristiwa<br />
ini menjadi perhatian serius bagi kami<br />
untuk lebih meningkatkan pengamanan<br />
khususnya saat melakukan pemeriksaan<br />
kepada penumpang,” kata Abdi Negoro.<br />
Sementara Kapolsek Beringin AKP Rika<br />
Sigalingging melalui Kanit Reskrim Polsek<br />
Ipda J Sianturi menegaskan jika Ahmad<br />
Faisal sudah diserahkan kepada pihak<br />
keluarga. ”Sudah kita serahkan kepada<br />
pihak keluarga. Berdasarkan keterangan<br />
pihak keluarga, Ahmad Faisal menderita<br />
gangguan jiwa,” tegas J Sianturi. (yan<br />
febri)<br />
“Kalung emas kalian pegang dan sebagai<br />
jaminannya, HP kalian bapak pegang.<br />
Kalian tunggu di warung, bapak<br />
sama ibu mau pulang ke rumah ambil uang<br />
untuk bagian kalian,” pintah pelaku.<br />
Apalacur, begitu kedua pelaku pergi<br />
menumpang betor ke Jln Sutrisno, kedua<br />
korban baru tersadar. Apalagi lama<br />
ditunggu kedua pelaku tak kunujung<br />
kembali. Kedua korban lantas menanyakan<br />
soal kalung emas tersebut kepada<br />
seseorang. Ternyata kalung emas itu<br />
‘aspal’. Korban akhirnya melapor ke Polsek<br />
Medan Area.<br />
Wardah Fitria mengaku mengalami<br />
kerugian HP merek Oppo dan Diana Marta<br />
kehilangan HP merek Xiaomi. “Ciri-ciri<br />
pelaku pria, badannya pendek gemuk,<br />
rambutnya panjang, giginya ompong.<br />
Sedangka yang wanita pakai hijab warna<br />
hitam, badannya pendek gempal,”<br />
ungkap korban. (wandi)<br />
Rampok Nasabah BRI, Buruh & Mekanik Ampun2 Diletopi<br />
MEDAN BARU-M24<br />
“Ampun, Bang...ampun,” teriak Adi<br />
Putra (22) warga Jln Sei Asahan dan Wira<br />
(22) warga Jln Simpang Kampus USU.<br />
Mendengar itu, massa yang emosi<br />
kembali menghajar duo jambret naas<br />
tersebut.<br />
Ceritanya, keduanya yang tengah<br />
mencari mangsa melihat Vinna Febriansyah<br />
boru Hutapea warga Tanjungmorawa<br />
dan Hutasoit baru keluar dari Bank<br />
BRI Jln Iskandar Muda, Medan, Senin (5/<br />
6) siang. “Tadi kami usai mengurus kartu<br />
ATM Bank BRI, langsung menuju ke parkiran.<br />
Lalu saya memasukan tas sandang<br />
milik Vinna dalam bagasi kreta,” ucap Hutasoit<br />
yang ditemui M24 di Mapolsek Medan<br />
Baru.<br />
Tiba-tiba kedua pelaku dengan mengendarai<br />
kreta Yamaha RX King muncul<br />
dari belakang langsung merampas tas<br />
korban dengan cara menggunting tali tas<br />
dan langsung tancap gas. Tak terima,<br />
Hutasoit langsung menggeber Honda<br />
Varionya mengejar kedua pelaku sembari<br />
berteriak jambret.<br />
Anggota TNI dan Brimob yang sedang<br />
bertugas jaga di Bank BRI punikut mengejar<br />
pelaku dibantu warga sekitar serta<br />
pengendara lainnya. Setiba di depan<br />
Hotel Batik, kedua pelaku terlihat memutar<br />
arah menuju Jln Pringgan. Spontan<br />
Hutasoit melempar pelaku yang berada<br />
di boncengan dengan helm hingga terjatuh.<br />
Awalnya, pelaku lainnya, Adi Putra<br />
langsung kabur. Namun tak lama berselang<br />
ia kembali sambil berteriak, “kami<br />
bukan pelaku jambret”. Mendengar itu,<br />
massa yang sudah emosi langsung menghujaninya<br />
dengan bogeman mentah.<br />
Begitu juga Wira yang sempat melempar<br />
tas korban ke sebelah kanan jalan.<br />
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,<br />
kedua pelaku dibawa ke<br />
Polsek Medan Baru dengan mobil patroli<br />
Provos Brimob. Sementara kreta pelaku<br />
diamankan di Mako Brimobda Sumut Jln<br />
Wahid Hasyim, Medan. Barang bukti lainnya,<br />
tas korban berisi dompet, KTP, kartu<br />
ATM, 2 HP dan uang Rp70 ribu dan<br />
total kerugian sekitar Rp3 juta.<br />
Kepada petugas Adi Putra (buruh bangunan)<br />
dan Wira (mekanik bengkel mobil)<br />
mengakui perbuatannya. “Baru satu kali<br />
ini kami menjambret Pak,” kata Wira sembari<br />
menahan sakit di bagian kepala dan<br />
wajah yang dihajar massa. (tiopan)<br />
Palak, Sopir Truk Sembiring ‘Diangkut’<br />
BINJAI-M24<br />
Petugas Satreskrim Polres Binjai mengamankan<br />
seorang pria pelaku pungli<br />
(pungutan liar) di Desa Lau Mulgap, Kec<br />
Selesai, Kab Langkat, Senin (5/6).<br />
Adalah Merty Frend Sembiring warga<br />
Dusun Kuta Parik Desa Kuta Parik, Kec<br />
Selesai yang diangkut polisi setelah kedapatan<br />
sedang memalak sopir truk.<br />
Kapolres Binjai AKBP M Rendra Salipu<br />
ketika di konfirmasi melalui Kanit I Pidana<br />
Umum Ipda Tono Listianto membenarkan<br />
penangkapan tersebut. Pelaku diamankan<br />
setelah mendapat laporan dari<br />
masyarakat terkait maraknya praktik<br />
pungli di Kec Selesai.<br />
“Kita telah menangkap seorang pria<br />
yang kedapatan sedang melakukan pungli<br />
kepada sopir truk pengangkut material<br />
berdasarkan laporan masyarakat. Kini<br />
tersangka ditahan guna penyidikan lebih<br />
lanjut,” ujar Tono.<br />
Dari tangan Sembiring, polisi mengamankan<br />
uang diduga hasil pungki sebesar<br />
Rp28 ribu. Akibat perbuatannya tersangka<br />
dijerat Pasal 368 dan 423 KUHPidana<br />
dengan ancaman hukuman minimal empat<br />
tahun penjara.<br />
Sementara menurut Lian, salah seorang<br />
warga, terget pelaku pungli umumnya<br />
adalah sopir truk yang kerap melintas<br />
di jalan desa. “Ada sekitar 18 titik lokasi<br />
pungli, para sopir pun sudah mengeluh,<br />
apabila tidak diberi, para pelaku mengancam<br />
bahkan taki segan-segan memukul<br />
sopir truk,” katanya. (sopian)<br />
iklan<br />
Juni yang Lumpuh<br />
MEDAN-M24<br />
Malang benar nasib Juni alias<br />
Ahong (32). Sudahlah menjadi korban<br />
penganiayaan, warga Jln Ade<br />
Irma Suryani, Kec Binjai Kota ini malah<br />
menjadi tersangka. Ia dilaporkan adik<br />
iparnya, Mei Wina (33) ke Polres Binjai<br />
yang tertuang dalam nomor LP/<br />
119/II/2017/SPKT-A/Reskrim tanggal<br />
14 Februari 2017.<br />
Menurut kuasa hukum, Taufik SH,<br />
sejak kecil Juni mengalami cacat (tubuhnya<br />
lumpuh sebelah) dan tinggal<br />
di rumah orangtuanya. Adik laki-lakinya<br />
yang menikah ikut tinggal di situ<br />
bersama istrinya (Mei Wina) dan ketiga<br />
anak mereka.<br />
Penganiayaan itu terjadi ketika orangtua<br />
Juni berobat ke Penang. Akibatnya<br />
tak ada yang menjaga ketiga<br />
anak Mei Wina. Karena kondisi<br />
fisiknya tak mendukung, Juni menyarankan<br />
agar adik iparnya permisi<br />
dari pekerjaan agar dapat menjaga<br />
anaknya. Namun Mei Wina tak terima<br />
sehingga keduanya cekcok berujung<br />
perkelahian.<br />
“Saat terjadi cekcok itu, si Hendra<br />
kebetulan lagi di kamar mandi. Dia<br />
pun langsung bergegas ke ruang<br />
tamu. Saat itu, rupanya si Mei Wina<br />
sudah menindih badan Juni dan membenturkan<br />
kepalanya ke lantai. Melihat<br />
hal itu, lantas Hendra langsung<br />
melerainya dan mencoba mendamaikannya,”<br />
beber Taufik yang ditemui<br />
di kantornya Jln HM Yamin, Medan,<br />
Senin (5/6) siang.<br />
Bikin Heboh!!!<br />
METRO24<br />
Polisi akhirnya mengetahui identitas<br />
wanita bugil yang mondarmandir<br />
di kawasan Mangga Besar,<br />
Jakarta Barat. Wanita muda yang<br />
sempat belanja di minimarket dan<br />
apotek itu berinisial VM.<br />
Dalam dua hari sejak video wanita<br />
itu beredar dan ramai di media<br />
sosial, polisi terus mencari identitas<br />
wanita tersebut. Dari menelusuri<br />
lewat rekaman CCTV yang terpasang<br />
hingga menanyakan ciriciri<br />
dari pegawai apotek yang sempat<br />
melayani saat ia berbelanja.<br />
Wanita itu hanya mengenakan<br />
celana dalam warna hitam model<br />
g-string. Datang ke lokasi diantar<br />
taksi warna hitam, diduga Silver<br />
Bird. Sempat membeli cairan pembersih<br />
kuku di apotek di kawasan<br />
Mangga Besar lalu pergi. Dengan<br />
hanya mengenakan celana dalam,<br />
wanita itu jalan terburu-buru meninggalkan<br />
apotek. Bahkan sempat<br />
balik arah dan memberikan koin<br />
Disuruh Beli 15 Lembar<br />
SUNGGAL-M24<br />
M Faisal (35) warga Marelan<br />
Pasar IV Kampung Tengah Jln Monel<br />
Anwar, Medan Labuhan harus<br />
mendekam di sel Polsek Sunggal.<br />
Ia ditangkap karena menggelapkan<br />
1 unit kamera dan uang tunai Rp5<br />
juta milik majikannya, Budi Warsono<br />
(42).<br />
Peristiwa itu berawal saat Budi<br />
menyuruh Faisal membeli 15 lembar<br />
alumunium di panglong Jln Kapten<br />
Sumarsono, Desa Helvetia, Kec Sunggal,<br />
Senin (5/6) sore. Ketika itu Budi<br />
memberikan uang Rp5,2 juta.<br />
Namun, beberapa jam berlalu,<br />
Faisal tak kunjung kembali. Belakangan<br />
diketahui bila pelaku juga membawa<br />
satu unit kamera merk Sony.<br />
Dibela Fans<br />
CARA HE-BAT MENGUSIR ASAM URAT<br />
Namun, lanjutnya, Mei Wina memilih<br />
minggat dari rumah mertuanya<br />
itu dan pergi ke rumah orangtuanya.<br />
Karena menyangkut keluarga, Hendra<br />
pun tak sampai membawa masalah<br />
tersebut ke kantor polisi. Tak<br />
taunya, Hendra bersama kakaknya<br />
(Juni) justru dilaporkan dengan kasus<br />
penganiayaan. Hal itu diketahui<br />
Maret 2017 datang surat panggilan<br />
serta pemeriksaan dari polisi menetapkan<br />
kakak beradik itu sebagai tersangka.<br />
“Untuk berdiri saja dia (Juni) harus<br />
dibantu. Bagaimana mungkin bisa<br />
menganiaya. Makanya klien kami juga<br />
membuat laporan balik. Terus untuk<br />
saksi, pada saat kejadian itu tidak ada<br />
lebam-lebam di bagian wajah Mei<br />
Wina tapi anehnya saat melapor<br />
sudah lebam-lebam wajahnya. Banyak<br />
saksi kita seperti pembantu dan<br />
lain-lain,” katanya lagi.<br />
Taufik juga menyebut permintaan<br />
uang damai Rp150 juta dari pihak keluarga<br />
Mei Wina kepada kliennya.<br />
“Klien kami tidak terima. Makanya saat<br />
ini lagi proses bercerai. Padahal mereka<br />
sudah enam tahun menikah,” tandasnya.<br />
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP<br />
Ismawan Sah yang dikonfirmasi mengatakan,<br />
penetapan status tersangka<br />
kepada Hendra dan Juni sudah<br />
sesuai prosedur. “Kita sudah lakukan<br />
gelar perkara dan pemeriksaan saksisaksi.<br />
Tinggal pelimpahan saja ke Jaksa,”<br />
singkatnya. (aruan)<br />
Darsan Supeno S.Pd, tak berdaya untuk melaksanakan<br />
segala aktifitasnya sebagai seorang guru karena<br />
asam urat kronis yang dia derita. Beruntung rekannya<br />
menawarkan He-Bat, Suplemen Herbal alami Berkhasiat.<br />
Dua minggu setelah minum He-Bat tiap pagi dan sore, warga<br />
Wukir Sari, Bantul-Jogjakarta ini merasakan gangguan asam<br />
uratnya berangsur-angsur menghilang.”SyukurAlhamdulillah<br />
derita asam urat kronis yang saya derita sejak tahun 2009<br />
sudah minggat berkat minum He-Bat, sehingga tugas<br />
sebagai guru bisa dijalankan lebih baik lagi”. Sampai kini Darsan masih rutin<br />
minum He-Bat untuk vitalitas tubuhnya.<br />
Asam urat merupakan penyakit yang diakibatkan menumpuknya purin pada<br />
sendi yang membuat penderitanya merasa sakit dan sulit untuk bergerak,<br />
terutama saat berjalan. He-Bat mengandung Niacin yang berfungsi mengikis<br />
timbunan purin yang menumpuk pada persendian kaki dan tangan. He-Bat juga<br />
mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang<br />
mencegah radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat<br />
menambah daya tahan tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara<br />
alami.He-bat ramuan alami yang terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk<br />
mereka yang susah makan obat. Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata<br />
Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm.<br />
Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt. Dety Jln. Ktn Muslim. Apt. Raya 3 Jln<br />
Klambir 5. Apt. Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K 24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln<br />
Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung. Apt. Penag Island Jln Sta<br />
Budi.Apt. Raya 4 Jln Rph.Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl. Krakatau.Apt K24 Jl. Hm.<br />
Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
kepada pengemis yang dilewatinya.<br />
Tidak ada tanda-tanda wanita<br />
itu sakit ingatan. Berdasarkan video<br />
yang beredar, wanita itu seperti<br />
biasa saja meskipun sempat<br />
menutupi bagian dadanya dengan<br />
tangan sambil mengamit tas warna<br />
hitam yang dibawanya.<br />
Menurut Kapolsek Taman Sari<br />
AKBP Erick Fredriz SIK MSi, wanita<br />
itu Warga Negara Indonesia, berusia<br />
25 tahun berinisial VM. “Tapi<br />
sekarang kita masih mencari tahu<br />
keberadaannya. Dari keterangan<br />
yang diperoleh ia pernah tinggal di<br />
sebuah apartemen di kawasan Setiabudi,”<br />
terang Erick, Senin (5/6).<br />
Sebelumnya Kapolsek menyebutkan<br />
bahwa yang bersangkutan<br />
melakukan aksinya tidak hanya di<br />
kawasan Mangga Besar, Jumat (2/<br />
6), tapi juga di tempat lain bahkan<br />
siang hari. Aksinya sama, berjalan<br />
tanpa busana dan melakukan aktivitas<br />
normal seperti warga lain.(pkc)<br />
Artinya, korban mengalami total kerugian<br />
mencapai Rp8 juta. Merasa telah<br />
ditipu, korban pun melaporkan<br />
kejadian tersebut ke Polsek Sunggal.<br />
Dari penyelidikan, petugas mendapat<br />
informasi tentang keberadaan<br />
pelaku dari masyarakat. Akhirnya<br />
pelaku berhasil diringkus dan diboyong<br />
ke Mapolsek Sunggal untuk menjalani<br />
pemeriksaan.<br />
Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu<br />
Nur Istiono mengatakan, berdasarkan<br />
pengakuan tersangka, uang<br />
tersebut telah habis digunakan untuk<br />
membeli keperluan sehari-hari.<br />
“Saat ini tersangka masih menjalani<br />
pemeriksaan guna penyelidikan lebih<br />
lanjut,” ucapnya. (tiopan)<br />
KEHADIRAN fans sering menjadi<br />
pelindung untuk idolanya. Seperti<br />
halnya artis muda, Syifa Hadju.<br />
Ia merasa kehadiran fans yang<br />
diberi nama Syifania sudah seperti<br />
keluarga. Bahkan tak jarang bintang<br />
sinetron Sinetrans ini dibela saat<br />
dibully.<br />
“Senang sih, maksudnya paling<br />
kayak misalnya dikasih kata-kata<br />
yang ‘Ka Syifa jangan sedih ya, jangan<br />
dipikirin kata-kata hater’ gitu-gitu<br />
sih paling,” ungkap Syifa Hadju seperti<br />
dilansir detikHOT, Senin (5/6/<br />
2017).<br />
Sebagai idola, Syifa tak mau memberikan<br />
contoh yang kurang baik untuk<br />
penggemarnya. Walaupun banyak<br />
juga hater, Syifa mengajari fansnya<br />
untuk tidak terpancing berbuat<br />
onar.<br />
Cubit, cakar, jambak, bahkan sampai<br />
merobek bajunya sudah pernah<br />
dialami Syifa Hadju. Kejadian itu justru<br />
membuat Syifa semakin memahami<br />
bagaimana perasaan para fansnya.<br />
(dth)