12juni
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2 SAMBUNGAN<br />
SENIN, 12 JUNI 2017<br />
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />
Tega Kali!!! Bayi Baru Lahir Dibuang Ibu<br />
PADANGBULAN-M24<br />
Warga di kawasan Jln Jamin Ginting Gg Cipta, Padangbulan,<br />
Medan Baru, mendadak heboh. Minggu pagi sekira<br />
pukul 06.00 WIB, di rumah kos-kosan milik Masmuri ditemukan<br />
sesosok bayi berjenis kelamin perempuan. Saat<br />
ditemukan bayi yang masih merah itu hanya terbungkus<br />
kain dan tak henti menangis.<br />
“Saya baru bangun tidur, gak lama terdengar suara<br />
tangisanbayi dari luar rumah. Kemudian saya panggil anak<br />
kos saya untuk mencari dimana suara bayi itu. Pas di<br />
depan rumah, kami terkejut lihat bayi itu nangis cuma<br />
dibungkus kain,” beber Masmuri kepada kru M24 di lokasi.<br />
Tali Pusar Ditarik Paksa<br />
PASCAPENEMUAN bayi perempuan di Jln Jamin<br />
Ginting Gg Cipta, Padangbulan, Medan Baru, Minggu<br />
pagi, memantik reaksi warga. Tak sedikit warga yang<br />
mengutuk pelaku pembuang bayi merah itu.<br />
Beragam dugaan miring pun muncul. Di antaranya,<br />
warga meyakini jika bayi tak berdosa itu tega dibuang<br />
untuk menutupi aib orangtuanya.<br />
“Kasihan kali nengoknya, bayi itu nangis terus.<br />
Makanya kami langsung bawa ke RSUP Adam Malik agar<br />
bisa dirawat. Takutnya terjadi apa-apam, setelah itu<br />
barulah kami langsung lapor Polisi,” ujar Samsuri, pemilik<br />
kos-kosan, lokasi bayi dibuang.<br />
Hal itu dibenarkan warga lainnya, Surya Gultom. Pria<br />
yang sempat menggendong bayi malang itu saat<br />
pertama ditemukan bersama warga lain langsung<br />
berinisiatif membawa bayi ke RSUP H Adam Malik.<br />
“Mungkin bayi ini hasil hubungan gelap. Ibunya<br />
mungki panik karena orangtua laki-lakinya gak mau<br />
bertanggung jawab. Makanya begitu lahir dibuang<br />
kemari. Kejam kalilah ibu kayak gitu. Sementara banyak<br />
pasangan yang susah dapat anak, ini malah dibuang,”<br />
ketus Gultom.<br />
Sementara menurut dr Pertin Sianturi yang merawat<br />
sang bayi, kondisi bayi sehat. Hanya saja proses<br />
persalinan bayi sepertinya dilakukan secara paksa.<br />
“Bayi ini baru lahir sekitar 5 jam lalu, berjenis kelamin<br />
perempuan dengan berat 1,6 Kg, panjang 40 Cm. Saat<br />
kita periksa, tali pusar sudah tidak ada, sepertinya<br />
dipaksa ditarik. Selain itu, terdapat luka gores di bagian<br />
dada sebelah kanan. (tiopan)<br />
Surat Pengamanan<br />
Rizieq Beredar<br />
POLISI BILANG:<br />
ITU HOAX!!<br />
METRO24<br />
Surat mengenai sekenario pengamanan<br />
kepulangan pimpinan Fron Pembela Islam (FPI)<br />
Habib Rizieq Sihab beredar. Surat bernomor<br />
Sprin/694/VI/2017 itu dikeluarkan Polres Bandara<br />
Soekarno-Hatta.<br />
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo<br />
Wasisto menyatakan surat itu tidak benar.<br />
Sampai saat ini, katanya, belum ada persiapan<br />
apabila tersangka kasus dugaan chat berkonten<br />
pornografi itu bakal pulang ke Tanah Air.<br />
“Itu hoax (surat pengamanan bandara).<br />
Nggak nggak, nggak bener,” kata Irjen Setyo di<br />
Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (11/6).<br />
Pihaknya juga belum tahu mengenai kepulangan<br />
Habib Rizieq. Begitu juga mengenai<br />
soal visa yang bersangkutan akan habis pada 12<br />
Juni.<br />
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq<br />
Syihab saat ini masih berada di Arab Saudi. Polda<br />
Polda Metro Jaya telah menetapkan dirinya<br />
sebagai tersangka dalam kasus dugaan percakapan<br />
berbau pornografi bersama Firza<br />
Husein. (pkc)<br />
2 Petani Ditangkap<br />
SIMALUNGUN-M24<br />
Ketika tengah tertidur, dua petani ini dibekuk<br />
personel Polsek Panei Tongah di Huta Sirongit Nagori<br />
Marjandi Pisang, Kec Panombeian Pane, Kab Simalungun,<br />
Minggu (11/6). Penangkapan ini terkait peredaran<br />
ganja yang dilakukan keduanya. 1 Kg ganja ditemukan<br />
dan dijadikan barang bukti.<br />
Kedua petani itu adalah Aan Anwar Rocky alias<br />
Budi(27) dan Hotman Andre Simanjuntak (26). Mereka<br />
berdua warga Nagori Tongah, Kec Purba, Kab Simalungun.<br />
Info dihimpun, keduanya ditangkap dari pemeriksaan<br />
dan pengembangan dari tersangka Swardin alias Pak<br />
Nanda. Swardin ditangkap 4 hari lalu atas kasus ganja.<br />
Kapolsek Panei Tongah AKP J Panjaitan memimpin<br />
langsung penggerebekan di rumah Pak Nanda.<br />
Dari hasil penggerebekan tersebut, ditemukan Budi<br />
dan Hotman sedang tiduran di dalam kamar. Di dalam<br />
kamar tersebut, petugas menemukan bungkusan ganja<br />
seberat 1 Kg.<br />
Dari hasil interogasi, keduanya mengakui ganja<br />
tersebut miliknya. Selanjutnya petugas mengamankan<br />
tersangka berikut barang bukti ke Polsek Panei Tongah.<br />
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan<br />
melalui Kasubbag Humas AKP J Sinaga dikonfirmasi<br />
menjelaskan kedua tersangka dijerat pasal 114 ayat 1<br />
subs pasal 111 ayat 2 UU no 35 tahun 2009. (adi)<br />
Suami Meninggal<br />
SAAT menunaikan ibadah umroh, Ririn Ekawati harus<br />
mendapat kabar duka. Sebab, suaminya Ferry Wijaya<br />
menghembuskan napas terakhir.<br />
Ririn menyaksikan proses shalat jenazah suami lewat<br />
fitur video call yang disambungkan ke ponsel adiknya,<br />
Rini Yulianti.<br />
“Iya, baru umrah,” tutur Mario selaku manajer Ririn,<br />
Minggu (11/6).<br />
Ferry Wijaya meninggal dunia pada pukul 00.15 WIB<br />
di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mengenai sebab<br />
meninggalnya Ferry, Mario menyebut pria yang<br />
meminang Ririn Ekawati pada September 2015 itu<br />
mengidap penyakit leukimia. (net)<br />
Berbilang menit, warga sekitar pun<br />
ramai berkerumun di rumah kos-kosan<br />
milik Masmuri. Warga ingin menyakasikan<br />
kondisi bayi merah yang konon<br />
dibuang begitu dilahirkan ibunya.<br />
Selanjutnya temuan bayi itu dilaporkan<br />
ke Polsek Medan Baru. “Sebagian<br />
warga langsung melaporkannya ke<br />
polisi. Tapi karena melihat kondisi sang<br />
bayi cukup memprihatinkan dan takut<br />
kenapa-kenapa, kami melarikannya ke<br />
RSUP H Adam Malik untuk mendapatkan<br />
perawatan,” imbuh Masmuri.<br />
Terpisah, Kapolsek Medan Baru,<br />
Kompol Hendra Eko Tri Yulianto saat<br />
dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya<br />
mendapat laporan adanya temuan<br />
bayi berjenis kelamin perempuan di<br />
sebuah rumah kos-kosan milik Masmuri.<br />
“Benar. Berdasarkan keterangan saksi<br />
dan warga, bayi tersebut ditemukan<br />
dalam keadaan beralaskan kain dan terus<br />
menangis,” ungkap Hendra Eko.<br />
(Baca: Tali Pusar Ditarik Paksa)<br />
Selanjutnya, imbuh Hendra, atas<br />
inisiatif warga, bayi tersebut dibawa<br />
ke RSUP Adam Malik guna mendapatkan<br />
perawatan medis.<br />
“Bayi sudah dibawa warga ke rumah<br />
sakit. Sementara kita masih mendalami<br />
kasus pembuangan bayi ini dengan<br />
memeriksa saksi- saksi,” jelas Kompol<br />
Hendra Eko.<br />
Masih menurut Hendra, dari hasil<br />
pemeriksaan dokter yang menangani,<br />
saat ini bayi dalam keadaan baik dan<br />
sehat. “Tim medis sudah menempatkannya<br />
di incubator pada ruang rawat<br />
bayi,” sebut Hendra lagi.<br />
“Saat ini Bhabinkamtibmas dan Kepala<br />
Lingkungan serta masyarakat di<br />
sekitar TKP sedang mencari info ten-<br />
Plank Dirusak, 2 Kubu OKP Nyaris Bentrok<br />
KISARAN-M24<br />
Dua kelompok organisasi kemasyarakatan<br />
dan pemuda (OKP) nyaris<br />
bentrok di sekitaran Simpang Terminal<br />
Madya Kisaran, Minggu (11/6) sekira<br />
pukul 18.20 WIB.<br />
Info dihimpun M24, keributan yang<br />
terjadi menjelang waktu berbuka puasa<br />
itu dipicu adanya aksi perusakan<br />
plank milik PAC salah satu OKP di sekitaran<br />
Terminal Madya Kisaran.<br />
“Simpang ini kan sekarang dijadikan<br />
posko PAC. Kawan kita pas sendiri.<br />
Udah merusak plank, orang itu (pelaku)<br />
nendang semua yang ada di pos,”<br />
ucap Pak Nias, salah seorang anggota<br />
salah satu OKP di lokasi.<br />
Ditanya siapa oknum anggota yang<br />
melakukan perusakan, pria paruh<br />
baya itu menyebut inisial Pen, warga<br />
Simpang Bunut, Kisaran Barat.<br />
“Tadi pelaku (Pen, red) datang<br />
sama kawannya, ada 6 orang lah. Tapi<br />
pas kita kesini merka udah pada cabut.<br />
Si Pen ini awalnya satu OKP sama kita.<br />
Mobil Box Hantam Supra X Waruwu Tewas<br />
DELITUA-M24<br />
Mengenaskan kondisi Kornelius<br />
Waruwu (20). Pemuda etnis Nias warga<br />
Jln Nilam Kampung, Kel Mangga,<br />
Kec Medan Tuntungan ini tewas setelah<br />
kreta (sepedamotor) Honda Supra<br />
X warna hitam BK 3473 AFT yang<br />
ditungganginya ditabrak mobil box<br />
nopol B 9773 TCJ dikemudikan Arihta<br />
Sitepu (33) warga Patumbak.<br />
Kornelius Waruwu tewas di tempat<br />
dengan kondisi kepala pecah. Ngerinya<br />
lagi, isi kepala korban berceceran.<br />
Insiden kecelakaan maut terjadi di<br />
depan SPBU Jln AH Nasution, Kec<br />
Medan Johor Minggu (11/6) sekitar<br />
00.30 WIB.<br />
Informasi dihimpun di lokasi, korban<br />
saat itu datang dari arah Titi Kuning<br />
hendak pulang ke rumahnya. Namun<br />
setibanya di depan SPBU Jln AH Nasution,<br />
kreta korban diseruduk mobil<br />
box pengangkut barang milik Indomaret<br />
yang dikemudikan Arihta Sitepu.<br />
“Bagian belakang kreta korban diseruduk<br />
mobil box yang melaju dengan<br />
kecepatan tinggi. Akibatnya korban<br />
terpental ke aspal, sementara kretanya<br />
terjungkal hingga ke depan tambal<br />
ban mobil tak jauh dari lokasi,” beber<br />
M Tarigan, seorang warga yang<br />
melihat kenjadian.<br />
Mirisnya, kata Tarigan, begitu korban<br />
terpental, roda belakang sebelah<br />
kiri mobil box seketika menggilas kepala<br />
korban. “Kepala korban pecah dan<br />
otaknya kami yang ngumpulkan, karena<br />
tidak ada warga yang berani mengumpulkannya,”<br />
imbuh Tarigan.<br />
Riki Apriyansa Putra (30) warga<br />
Baru seminggu ini dia nyeberang ke<br />
OKP lain, eh langsung buat ribut,” kata<br />
Pak Nias.<br />
Amatan M24, menyusul adanya<br />
keributan yang berpotensi bentrok<br />
antar OKP, personel Polres Asahan<br />
dipimpin langsung Kapolres Asahan<br />
AKBP Kobul Syahrin Ritonga SIK langsung<br />
turun ke lokasi.<br />
Di hadapan massa OKP yang planknya<br />
dirusak, Kobul yang didampingi<br />
Kasat Intel AKP R Nainggolan meredam<br />
kemarahan massa pemuda yang<br />
saat itu sudah berkumpul.<br />
“Yang berpuasa maupun yang tidak,<br />
mohon sama-sama menjaga toleransi<br />
dan kekhusyukan ibadah puasa. Sebentar<br />
lagi mau berbuka, silahkan<br />
bubarkan diri. Nanti malam, jika diperlukan<br />
akan saya fasilitasi pertemuan<br />
kalian. Biar kita cari apa sebenarnya<br />
masalah dan kita cari solusinya,” pinta<br />
Kobul kepada massa pemuda.<br />
Usai menyampaikan arahan, massa<br />
pemdua berangsur-angsur meninggalakn<br />
lokasi. Sementara itu hingga<br />
malam, polisi masih berjaga-jaga di<br />
sekitar lokasi, mencegah dan mengantisipasi<br />
bentrok susulan.<br />
Terpisah, Ketua MPC PP Asahan DR<br />
(HC) Donal Panjaitan ditemui langsung<br />
di kantornya, sekira pukul 19.45<br />
WIB mengaku pihaknya siap dalam<br />
posisi menunggu. “Kita hormati arahan<br />
pak Kapolres yang turun ke lokasi.<br />
Kita juga siap untuk di-mediasi agar<br />
permasalahan ini bisa kita tuntaskan<br />
dengan solusi yang terbaik,” ujar<br />
Donal.<br />
Senada, Ketua DPD IPK Asahan, H<br />
Halim Ray melalui Sekjen Khairul Anhar<br />
Harahap mengaku pihaknya<br />
dalam posisi sama dengan Ketua MPC<br />
PP Asahan.<br />
“Kita siap dipertemukan. Kita juga<br />
ingin menjaga kekondusifan kota Kisaran.<br />
Apalagi ini bulan suci Ramadhan,”<br />
jawab Khairul melalui pesan Whatsapp<br />
seraya membenarkan Pen merupakan<br />
anggotanya. (indra)<br />
Dusun V Kel Telaga Sari, Kec Tanjungmorawa,<br />
selaku kenek mobil box,<br />
yang ditanyai di Pos Lantas Selayang,<br />
menuturkan, saat kejadian ia dalam<br />
keadaan tertidur. Ketika mobil box<br />
mengerem mendadak, Putra terbangun<br />
dan melihat supir mobil box langsung<br />
kabur.<br />
“Saya melihat kepala korban pecah<br />
dan darahnya langsung moncrot.<br />
Warga sekitar langsung berdatangan.<br />
Begitu saya cari sopir, udah gak kelihatan<br />
lagi,” beber Riki. Kanit Lantas<br />
Polsek Delitua, Iptu N Siregar melalui<br />
Ipda S Kaban, membenarkan kejadian<br />
tersebut. “Korban kita evakuasi ke<br />
rumah sakit, sedangkan barang bukti<br />
kendaraan langsung kita amankan.<br />
Sopir mobil box sedang kita cari,” kata<br />
Kaban. (mehuli)<br />
Petugas kok Dilawan... Wajah Bede Sabu ‘Lembek’<br />
SIANTAR-M24<br />
Wajah Bekken Tarigan (34) ‘lembek’<br />
alias lebam. Itu akibat ia nekat melawan<br />
polisi yang hendak meringkusnya.<br />
Pria yang bermukim di Jln Melanthon<br />
Siregar Gg Saudara, Kel Karo,<br />
Kec Siantar Selatan ini disebut-sebut<br />
bandar (bede) sabu.<br />
Nah ketika ditangkap petugas Satres<br />
Narkoba Polres Siantar, Sabtu<br />
(10/6) sekira pukul 23.00 WIB,<br />
Bekken melawan. Ia pun ditinju petugas.<br />
Hidungnya mocrot darah.<br />
Kasat Narkoba Polres Siantar, AKP<br />
Mulyadi, yang dikonfirmasi Minggu<br />
(11/6) mengatakan, penangkapan<br />
terhadap Bekken Tarigan merupakan<br />
pengembangan menyusul diamankannya<br />
Ganda Tarigan alias Ben (21),<br />
seorang kurir sabu dari halaman rumah<br />
kosong di Jln Melanthon Siregar<br />
Gg Mulia, Kec Siantar Selatan.<br />
Ketika diinterogasi, Ganda alias<br />
Ben ‘nyanyi’ jika sabu-sabu diperoleh<br />
dari Bekken Tarigan. Ganda juga bilang,<br />
kalau selama ini Bekken mengedarkan<br />
sabu-sabu di sebuah rumah<br />
di Bah Kora II Kel Marihat, Kecamatan<br />
Siantar Marihat.<br />
Tak mau membuang waktu, petugas<br />
langsung memburu Bekken ke<br />
loksi yang disebutkan. Hasilnya petugas<br />
mengendus keberadaannya.<br />
Namun saat ditangkap, Bekken melawan<br />
hingga petugas terpaksa<br />
menghadiahinya bogem mentah.<br />
Maling Kreta Tumbang Dipukul<br />
PERCUT-M24<br />
Disaat umat Islam tengah berbuka<br />
puasa, kesempatan ini dimanfaatkan<br />
oleh Dongan (27) warga Jln Unimed,<br />
Medan Tembung dan Pisem (23) warga<br />
Jln Tritosari, Mandala. Keduanya<br />
melakukan pencurian. Namun, aksi<br />
keduanya ketahuan dan babak belur<br />
dimassa.<br />
Keduanya coba mencuri kreta Beat<br />
BK 6029 MAL milik Bayu. Informasi<br />
diperoleh, Bayu bersama keluarga<br />
tengah menikmati hidangan berbuka<br />
puasa, Sabtu (10/6) pukul 18.50 WIB.<br />
Lalu terdengar suara berisik di teras<br />
rumah. Penasaran, Bayu yang sedang<br />
memegang piring, pergi keluar rumah.<br />
Lalu ia terkejut. Sebab, seoarang pelaku<br />
mendorong kretanya. Tak ingin<br />
kreta itu dibawa kabur, Bayu mengejar<br />
pelaku sembari meneriaki maling.<br />
Begitu dihadang, pelaku menabrak<br />
kaki kiri Bayu. Seketika Bayu melayangkan<br />
piring ke kepala pelaku.<br />
“Pas kupukul pakai piring, pelaku<br />
kutarik hingga terjatuh. Temannya<br />
menunggu di pinggir jalan. Begitu pelaku<br />
mau kabur, ditangkap warga. Temannya<br />
tancap gas. Warga tetap<br />
mengejarnya,” jelas Bayu, Minggu (11/<br />
6).<br />
Beruntung, saat itu petugas Polsek<br />
Percut Sei Tuan melintas di lokasi kejadian.<br />
Petugas dengan sigap menangkap<br />
pelaku. Lalu keduanya diboyong<br />
ke komando berikut barang<br />
bukti.<br />
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan<br />
Iptu Philip A Purba membenarkan kejadian<br />
itu. “Untuk pengusutan labih<br />
lanjut, pelaku ditahan,” bilangnya.<br />
(wandi)<br />
Preman Kompas Pengusaha Kemiri<br />
DELITUA-M24<br />
Hardin (53) diringkus polisi. Pria<br />
yang tinggal di Jln Jamin Ginting<br />
Pokok Mangga, Kel Simpang Selayang,<br />
Kec Medan Tuntungan, dibekuk<br />
karena mengompas pengusaha kemiri,<br />
Minggu (11/6).<br />
Korban adalah Warnida br Sembiring<br />
(49) warga Bunga Pancur Siwah,<br />
Kel Simpang Selayang, Medan<br />
Tuntungan.<br />
Informasi dikumpulkan, korban<br />
sedang menurunkan kemiri dari truk<br />
untuk disimpan di gudang di Jan<br />
Jamin Ginting depan sekolah Teologia<br />
Newman Kec Medan Tuntungan.<br />
Ketika itulah Hardin yang memakai<br />
baju bertuliskan Polo dan memakai<br />
topi datang. Ia mengaku sebagai<br />
preman setempat. Korban dimintai<br />
uang Rp200 ribu sebagai<br />
keamanan. Tapi korban tak sanggup<br />
membayar. Hardin mengamuk<br />
Lokasi bayi dibuang<br />
dan mengancam korban. Truk itu<br />
mau dilemparnya. Korban yang memiliki<br />
anak seorang wartawan ini<br />
mau tak mau menyanggupi permintaan<br />
pelaku. Begitu dibayar,<br />
polisi yang sudah mengintai pelaku<br />
mengamankanya.<br />
“Sudah sering saya dikompas. Setiap<br />
saya menurunkan kemiri pelaku<br />
tetap datang minta uang preman,”<br />
beber korban.<br />
Sementara Ansah Tarigan, anak<br />
Warnida menjelaskan, Hardin sudah<br />
sering mengompas orang tuanya.<br />
Saking seringnya, warga sudah<br />
banyak yang resah.<br />
Kapolsek Delitua Kompol Wira<br />
Prayatna menuturkan,<br />
dari tangan Hardin, diamankan<br />
uang Rp500 ribu diduga hasil pungutan<br />
liar. “Tersangka mengaku hanya<br />
menerima Rp50 ribu dari korban,”<br />
kata Wira. (mehuli)<br />
tang ibu bayi yang diduga tega membuang<br />
anaknya tersebut,” pungkas<br />
Hendra. (tiopan)<br />
Saat diinterogasi, Bekken juga<br />
enggan menunjukkan barang bukti<br />
hingga petugas sempat kewalahan.<br />
Namun tak lama berselang, petugasmenemukan<br />
2 paket sabu seberat<br />
5,57 gram dari dalam kamar mandi<br />
rumah. Petugas juga menyita sebuah<br />
kaca pirex berisi sisa sabu, 2<br />
buah pipet, serta peralatan isap<br />
sabu.<br />
Usai mengumpulkan barang bukti,<br />
pelaku pun diboyong ke Satres<br />
narkoba Polres Siantar untuk pemeriksaan<br />
lebih lanjut.<br />
“Pelaku kita jerat dengan Pasal 114<br />
subs 112 ayat (2) UU No 35 Tahun<br />
2009 dengan ancaman 5 tahun penjara,”<br />
tegas AKP Mulyadi. (adi)<br />
iklan<br />
Goll!! Anak Toke Telor Dikibusi<br />
SUNGGAL-M24<br />
Ketika tengah menaiki kreta,<br />
Hendra Susanto alias Ahua (34)<br />
distop oleh petugas kepolisian.<br />
Begitu digeledah, dari kantongnya<br />
ditemukan sabu. Anak toke<br />
telor ini lalu dibawa ke sel Polsek<br />
Sunggal.<br />
Ahua yang tinggal di Jln AR<br />
Hakim, No 147, Kel Tegal Sari,<br />
Medan Area, diamankan di Jln<br />
Garuda, Medan Tembung. Dari<br />
tangannya, petugas mengamankan<br />
sabu paket Rp100 ribu, dan<br />
satu kreta Honda Supra X warna<br />
hitam BK 6819 AEP.<br />
Menurut informasi, Minggu (11/<br />
6), penangkapan ini dari info<br />
masyarakat mengenai adanya lakilaki<br />
memiliki sabu-sabu di Jln Garuda,<br />
Kec Medan Tembung, Kamis (1/<br />
6).<br />
Dari penyelidikan, petugas melihat<br />
pria dengan ciri yang disebutkan<br />
tengah mengendarai kreta.<br />
Petugas memberhentikan kreta<br />
Ahua dan digeledah hingga ditemukan<br />
sabu tersebut dari kantong<br />
celana kiri.<br />
Kanit Reskrim Polsek Sunggal<br />
Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi<br />
mengatakan dari hasil pemeriksaan<br />
pelaku mengakui barang tersebut<br />
miliknya. (tiopan)<br />
Sembiring Lebaran Di Sel Tahanan<br />
PANCURBATU-M24<br />
Untuk persiapan lebaran, Soli<br />
Ardianta Sembiring (23) mencuri<br />
kreta di kawasan Pancurbatu.<br />
Kreta curian dijual mulai dari Rp500<br />
ribu-Rp1,5 juta. Lepas itu, dia<br />
kabur ke Sergai. Di sanalah, Soli<br />
kemudian diciduk petugas kepolisian.<br />
Soli dibekuk di rumah orang tuanya<br />
di Dusun Nangka Melati II,<br />
Kec Perbaungan, Kab Sergai. Soli<br />
mencuri kreta milik Hendrianto (47)<br />
warga Jln Pikpik, Dusun V, Desa<br />
Bandar Baru, Kec Sibolangit, Kab<br />
Deliserdang, Senin (30/5) sekitar<br />
pukul 19.30 WIB.<br />
Data dikumpulkan wartawan di<br />
Polsek Pancurbatu, Minggu (11/<br />
6) kreta milik Hendrianto dicuri oleh<br />
Soli saat Dio, temannya semasa<br />
kecil juga mengaku ditipu oleh Soli.<br />
Sebab kreta Supra X 125 miliknya<br />
dibawa kabur oleh Soli beberapa<br />
waktu lalu.<br />
Dari pengakuan Dio, Hendrianto<br />
membuat laporan ke Polsek<br />
Pancurbatu yang tertuang di LP/<br />
2556/6/2017/2 Juni 2017.<br />
Unit Reskrim Polsek Pancurbatu<br />
melakukan pengejaran ke tempat<br />
tinggal orang tua Soli di Sergai.<br />
Sampai di sana, Soli diciduk. Setelah<br />
diintrogasi, Soli mengaku mencuri<br />
kreta biaya lebaran. Ia menjual<br />
kreta Jupiter MX seharga<br />
Rp1,5 juta. Sedangkan kreta milik<br />
Dio dijual seharga Rp500 ribu.<br />
Petugas kemudian mendatangi<br />
rumah para penadah kreta tersebut.<br />
Namun, para penadah keburu<br />
kabur. Hanya ada, kreta yang<br />
telah dijual Soli. Bersama barang<br />
bukti, petugas membawa Soli ke<br />
Polsek Pancurbatu.<br />
Kapolsek Pancurbatu Kompol<br />
Frido Gultom yang dikonfirmasi<br />
melalui Kanit Reskrim Iptu Sehat<br />
Tarigan mengatakan, Soli masih<br />
menjalani penyidikan. Sebab, ada<br />
dugaan masih ada korban lainnya.<br />
“Kita berharap masyarakat yang<br />
merasa kehilangan kreta dan mengenal<br />
pelaku, segera datang ke<br />
Polsek dan membuat laporan,” ujar<br />
Sehat. (ali)<br />
Mio Terbelah Ditabrak Tiger<br />
SEI BAMBAN-M24<br />
Dua kreta yakni Honda Tiger<br />
dan Yamaha Mio Soul bertabrakan.<br />
Kecelakaan terjadi di Jalinsum<br />
Medan-Tebing Tinggi, Dusun I,<br />
Desa Pon, Kec Sei Bamban, Sergai,<br />
Sabtu (10/6). Satu orang tewas.<br />
Keterangan dihimpun M24, kreta<br />
Honda Tiger BK 4425 SN ditunggangi<br />
oleh Holmes Riadi Naibaho<br />
(37) warga Kampung Jeruk, Dusun<br />
IX Sei Belutu, Kec Sei Bamban.<br />
Perawat di RSU Sultan Sulaiman<br />
Sergai, ini melaju dari Tebing Tinggi<br />
menuju Medan.<br />
Setiba di lokasi kejadian, ia<br />
berusaha mendahului truk. Tapi,<br />
ketika masih berada di kanan<br />
jalan, dari arah berlawanan malaju<br />
kreta Yamaha Mio Soul BK 3356<br />
CARA HE-BAT, AGAR TETAP SEHAT DI MASA TUA<br />
Tua-tua keladi semakin tua sehatnya semakin menjadi,<br />
adalah harapan semua orang termasuk Ibu KUNGKUNG<br />
(63 th). Namun malang tak bisa dihindari, setelah pensiun<br />
menjadi guru dan aktifitasnya berkurang malah terkena sakit<br />
maag dan asam urat. Barangkali ini memang karena kurangnya<br />
gerak badan, sehingga malah harus menikmati perihnya sakit<br />
maag dan linu karena asam urat. Sebelumnya ibu yang tinggal di<br />
Singajaya Tanjungkarang lampung ini mengatasi penyakitnya itu<br />
dengan luluran minyak rempah dan minum obat kimia namun<br />
hasilnya belum seperti yang dia inginkan.Atas saran tetangga Ibu Kungkung akhirnya<br />
minum He-Bat, Herbal Berkhasiat,” Alhamdulillah tak sampai sebulan rasa nyeri<br />
akibat sakit maag mereda dan pegal-pegal nyaris tak datang lagi” ujarnya bersyukur.<br />
Sampai sekarang Ibu Kungkung tetap minum He-Bat, untuk menjaga stamina dan<br />
kesehatannya di masa tua, apalagi rasanya yang nikmat dan pas ditenggorokan. He-<br />
Bat mengandung Riboflavin yang berfungsi membersihkan saluran perncernaan dan<br />
memperbaiki selaput mukosa yang rusak akibat kadar asam yang terlalu tinggi,<br />
sehingga mampu mencegah dan menyembuhkan sakit maag. He-Bat juga<br />
mengandung Linoleic Acid, Ascorbid Acid dan Thymohydroquinone yang mencegah<br />
radang (inflamasi) pada sendi dan tulang. Selain itu He-Bat menambah daya tahan<br />
tubuh dan meningkatkan vitalitas seksual secara alami. He-Bat ramuan alami yang<br />
terbukti berkhasiat, rasanya nikmat cocok untuk mereka yang susah makan obat.<br />
Tersedia Di Apt. Bona Sp. Pos.apt. Fermata Farma Jln A.h Nasution. To. Agung Jln<br />
Katmso Kp. Baru. Apt. Saudara Jln. Sm. Raja. To. Budiman Jaya Jln. A.r Hakim. Apt.<br />
Dety Jln. Ktn Muslim.Apt. Raya 3 Jln Klambir 5.Apt.Aa Jln Yos Sudarso Brayan.apt. K<br />
24 Jln Pancing. Apt. Yakin Jln Sutomo Ujung. Apt. Rizki Farma Jln Besar Tembung.<br />
Apt. Penag Island Jln Sta Budi. Apt. Raya 4 Jln Rph. Apt. Raya 6 Jln Platinak 24 Jl.<br />
Krakatau.Apt K24 Jl. Hm. Yamin.Apt Darma Husada Tj. Morawa<br />
He-Bat tersedia di Apotik dan Toko Obat Terkemuka di kota Anda.<br />
Untuk informasi lebih lanjut klik: www.herbalberkhasiat.com info &<br />
konsultasi gratis He-Bat: 0823 1677 7787 – 0878 6744 0119.<br />
Cara He-Bat Mengatasi Asam lambung Kronis,<br />
Ya Minum He-Bat yang Manis<br />
Diproduksi oleh: PD.PUSAKA NUSANTARA - JAWA BARAT INDONESIA<br />
Distributor: PT. JOYO WONGSO ABADI – INDONESIA<br />
DepKes. RI P-IRT No. 5133205010527-20<br />
NAG yang dinaiki Rahmat Hidayat<br />
(20) warga Dusun I, Desa Pon, Kec<br />
Sei Bamban. Brakk!! Dua kendaraan<br />
ini saling bertabrakan.<br />
Kerasnya hantaman itu membuat<br />
kreta Mio terbelah. Hormes mengalami<br />
luka serius di wajah. Rahmad<br />
patah kaki sebelah kanan dan<br />
luka memar di wajah.<br />
Pihak Satlantas yang tiba di lokasi,<br />
dibantu warga memboyong<br />
kedua korban ke RS Melati Desa<br />
Pon. Namun akibat luka yang diderita,<br />
Holmes meninggal dunia.<br />
Kasat Lantas Polres Sergai AKP<br />
Safruddin Siagian, Minggu (11/6)<br />
membenarkan kecelakaan yang<br />
menewaskan satu orang tersebut.<br />
“Satu orang lagi luka berat. Kasusnya<br />
telah ditangani,” bilangnya.<br />
(darmawan)<br />
Tradisi Buka Puasa dengan Bubur<br />
KETIKA bulan Ramadhan datang,<br />
suka cita dirasakan pengurus<br />
dan jamaah Masjid Lama Gg<br />
Bengkok, Kesawan. Tiada hari<br />
tanpa ibadah. Begitulah aktifitas<br />
yang terlihat di masjid tertua di<br />
kawasan Kesawan Medan itu.<br />
Di antaranya, ada pengajian<br />
khusus jamaah kaum wanita, selain<br />
pengajian kaum pria. Tausiah<br />
atau kegiatan siraman rohani yang<br />
disampaikan beberapa ustadz<br />
juga digelar dengan jadwal khusus<br />
sebagai bentuk refleksi atau renungan<br />
hidup di bulan maghfirah<br />
ini. “Untuk pengajian atau tadarusan<br />
kita adakan hari Senin sampai<br />
Jumat. Tapi jadwalnya bedabeda,<br />
untuk kaum pria usai (ba’da)<br />
zuhur. Sementara, untuk yang<br />
perempuan ba’da sholat subuh.<br />
Selain itu juga ada ceramah dari<br />
ustadz yang berganti-ganti menyampaikan<br />
tausiah kepada para<br />
jamaah masjid,” kata Muchlis Tanjung.<br />
Untuk berbuka puasa, ternyata<br />
tak hanya di Masjid Raya Al<br />
Mashun saja yang memiliki tradisi<br />
menu bubur pedas. BKM Masjid<br />
Lama Gg Bengkok Kesawan Medan<br />
juga menyajikan menu bubur<br />
pedas tak kalah nikmat. Apalagi<br />
bubur pedas disajikan dengan anyang,<br />
berbagai sayuran yang<br />
diaduk dengan kelapa goreng.<br />
Hmmm... Bubur pedas plus anyang<br />
ini sangat digemari oleh para<br />
jamaah, yang setiap harinya datang<br />
ke masjid saat berbuka puasa.<br />
“Ya, bubur pedas dipadu anyang<br />
inilah yang paling diminati<br />
para jamaah masjid. Makanya<br />
menu tersebut kita bikin seperti<br />
tradisi di bulab Ramadhan selain<br />
aktifitas ivadah lainnya,” imbuh<br />
Muchlis. Menurut Muchlism selama<br />
Ramadhan jamaah yang datang<br />
kian bertambah. Warga dari berbagai<br />
penjuru sengaja datang ke<br />
Masjid Lama Gg Bengkok untuk sholat<br />
berjamaah ataupun beribadah,<br />
bahkan ada yang sambilan beristirahat<br />
menikmati kesejukan di dalam<br />
masjid. “Kalau puasa seperti ini,<br />
jamaah selalu full. Kalo sholat berjamaah<br />
bisa sampai 5 saf. Yang paling<br />
seru ketika mau berbuka memang,<br />
ada saja masyarakat yang<br />
membawa takjil dan minuman. Bahkan,<br />
makanan dan minuman untuk<br />
berbuka puasa tak pernah kuranglah<br />
untuk jamaah,” pungkasnya. (*)