12juni
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
6<br />
Senin, 12 Juni 2017<br />
Bupati Remigo Lantik Pejabat<br />
Hasil Seleksi JPT Pratama<br />
Bupati Remigo lantik JPT Pratama Pemkab Pakpak<br />
Bharat. (M24-Edy Ilva S)<br />
iklan<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu,<br />
mengambil sumpah sekaligus melantik 6 pejabat<br />
setara eselon II atau kini disebut dengan Jabatan<br />
Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, di Bale Sada Arih,<br />
Kamis (8/6). Pelantikan berdasarkan Keputusan Bupati<br />
Pakpak Bharat No. 188.45/12.15/220/24/2017<br />
tanggal 7 Juni 2017, tentang Pengangkatan Pegawai<br />
Negeri Sipil Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi<br />
Pratama Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak<br />
Bharat.<br />
Keenam pejabat dimaksud, yakni Tekki Angkat<br />
(Asisten Pemerintahan Setda), Supardi Padang (sebagai<br />
Asisten Administrasi dan Pembangunan Setda),<br />
Sunardi (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan<br />
Pangan), Losmar Berutu (Kepala Dinas Penanaman<br />
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu),<br />
Drs Bambang Sunarjo Banurea (Kepala Dinas<br />
Pariwisata) dan Jibun Padang (Kepala Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah) merupakan hasil<br />
seleksi JPT Pratama beberapa waktu lalu. Bertindak<br />
selaku saksi dalam pelantikan ini adalah Sekda,<br />
Sahat Banurea dan Inspektur Kabupaten, Budianta<br />
Pinem.<br />
Dalam acara yang turut dihadiri Wakil Bupati Maju<br />
Ilyas Padang, Ketua DPRD Sonni P Berutu, Dandim<br />
0206/Dairi Letkol (Inf) Jatmiko Aryanto, Kapolres<br />
AKBP Jansen Sitohang, perwakilan Kejari Dairi, para<br />
pimpinan OPD dan pejabat administrator, para pendamping<br />
pejabat yang dilantik dan undangan lainnya,<br />
Bupati Remigo menegaskan, agar para pejabat<br />
segera bekerja secara penuh untuk percepatan<br />
kinerja dan pembangunan.<br />
"Pengisian jabatan dengan sistem open bidding<br />
atau lelang jabatan ini, sebagai proses terbuka dan<br />
transparan, sehingga diyakini orang-orang yang<br />
duduk merupakan orang-orang pilihan dan berkualitas.<br />
Dengan demikian sangat diharapkan beberapa<br />
kerja-kerja yang sempat terhambat, akibat kekosongan<br />
jabatan akan dapat dikejar lebih maksimal.<br />
Bagi yang menduduki tempat yang baru, segeralah<br />
menyesuaikan diri," terang Remigo.<br />
Remigo juga mengingatkan peran para pendamping<br />
pejabat, yaitu para istri, agar kiranya dapat<br />
memahami dan mendukung kerja-kerja dari suaminya<br />
yang telah dilantik sebagai pejabat. "Sangat<br />
besar peran istri akan keberhasilan suaminya saat<br />
menduduki jabatan. Agar kiranya mensupport dan<br />
memberi semangat, mengingatkan agar tidak lalai<br />
dalam pekerjaan serta mendoakan, agar sukses<br />
dalam mengemban tugasnya," tandas Remigo.<br />
(edy)<br />
Bantuan Program Keluarga Harapan Segera Cair<br />
TALIMBARU-M24<br />
Sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat<br />
penerima Bantuan Keluarga Harapan (BKH) akan<br />
segera tiba. Sebab pendamping PKH Kecamatan<br />
Barusjahe, Jumat (9/6), di Desa Talimbaru rapat<br />
koordinasi pemerintahan kecamatan, untuk ikut<br />
serta mengadakan sosialisasi pencairan bantuan<br />
PKH.<br />
Bantuan ini memiliki sedikit keterlambatan penyaluran,<br />
karena adanya perubahan sistem bantuan<br />
tunai menjadi bantuan non tunai. "Bantuan ini<br />
tidak menggunakan jasa pos lagi tetapi menggunakan<br />
jasa bank," kata pendamping PKH, Leo<br />
Waldi Ginting SE, di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan<br />
Kecamatan, Staf Kantor Camat Barusjahe,<br />
Kepala UPTD dan Kepala Desa dan Sekdes se-Kecamatan<br />
Barusjahe.<br />
Menurutnya, bank yang akan digunakan pada<br />
penyaluran bantuan ini adalah bank mandiri menggunakan<br />
3 jasa dalam bentuk agen, tunai di tempat<br />
dan ATM.<br />
Bulan ini, bantuan PKH akan secepatnya disalurkan<br />
agar anggota PKH dapat menggunakan bantuan<br />
ini guna kebutuhan pendidikan dan kesehatan<br />
dalam keluarga. "Karena itu, maka kami sebagai<br />
pendamping PKH meminta kepada seluruh pemerintahan<br />
desa untuk bekerjasama, membantu masayakat,<br />
khususnya dalam hal penyelesaian surat dan<br />
kependudukan mereka," kata Jan Bobby Barus,<br />
salah satu pendamping PKH.<br />
Lebih lanjut dikatakannya, sosialisasi ini sangat<br />
direspon baik oleh pihak pemerintahan desa dan<br />
mereka meminta agar membuat suatu kegiatan<br />
peduli terhadap desa mereka. Karena mereka sudah<br />
diberikan perhatian khusus oleh pemerintah.<br />
"Karena itu kami pendamping PKH akan mengajak<br />
para penerima bantuan PKH untuk membuat gerakan<br />
peduli desa, dengan mengadakan gotong-royong per<br />
bulan dan membuat taman PKH," imbuh Mika Jepani<br />
Karo Sekali, pendamping PKH lainnya. (herlin)<br />
Sumber Mata Air<br />
di Desa Binanga<br />
Terancam Kering<br />
SIDIKALANG-M24<br />
Kepala Desa Binanga Kecamatan Pegagan<br />
Hilir Kabupaten Dairi mengadukan dua<br />
warganya ke Polres Dairi. Sebab ulah dua<br />
warga perambah hutan tersebut<br />
berdampak keringnya sumber mata air bagi<br />
masyarakat desa.<br />
ADES<br />
K<br />
Binanga,<br />
Wesli<br />
Lingga,<br />
didampingi<br />
Sekdes<br />
Asian Hasugian dan Ketua<br />
BPD Jainuddin Lingga, Sabtu<br />
(10/6), mengadukan dua<br />
warganya tersebut karena<br />
telah melakukan kegiatan<br />
perambahan hutan di<br />
desanya ke Polres Dairi.<br />
Menurut Wesli, dua<br />
warganya berinisial ML dan<br />
SL, penduduk Desa Binanga<br />
Kecamatan Pegagagan Hilir,<br />
lebih satu bulan telah<br />
melakukan kegiatan perambahan<br />
hutan untuk memperkaya<br />
diri. Padahal di<br />
sekitar kawasan yang<br />
dibabat terdapat tiga sumber<br />
mata air bersih untuk<br />
kebutuhan air minum warga<br />
WARGA PERAMBAH HUTAN DIPOLISIKAN KADES<br />
sekitar.<br />
"Selama ini kami telah<br />
memperingati dua oknum<br />
perambah hutan untuk<br />
menghentikan perbuatannya,<br />
karena bisa menimbulkan<br />
dampak bencana.<br />
Namun tidak dihiraukan dan<br />
puncaknya, Senin (05/6)<br />
pukul 00.00 WIB, ketika kayu<br />
olahan hendak diangkut<br />
keluar desa, warga ramairamai<br />
mengepung hendak<br />
menangkap pelaku, namun<br />
keduanya berhasil lolos di<br />
kegelapan malam. Malam itu<br />
kita sudah siap untuk<br />
menangkap pelaku," papar<br />
Wesli.<br />
Wesli Lingga yang juga<br />
pernah menjabat anggota<br />
LSM itu dengan tegas<br />
mengatakan, tidak ada<br />
kompromi dengan perusak<br />
hutan. Karena menurutnya<br />
Kepala Desa Binanga, Ketua BPD dan Ketua LSM PAB saat melapor ke<br />
Polres Dairi (M24-Fajar)<br />
jika hutan dirusak secara<br />
sembarangan akan bisa<br />
menimbulkan bencana<br />
kekeringan dan tanah<br />
longsor.<br />
"Kayu sebelum ditumbang<br />
terlebih dahulu dipilih<br />
ukurannya. Tapi umumnya<br />
ukuran diamaternya seukuran<br />
pelukan dua orang<br />
dewasa dan jumlahnya lebih<br />
kurang dua puluh batang<br />
lebih kayu jenis meranti dan<br />
jenis sembarang keras telah<br />
ditumbang," terangnya<br />
Ketua LSM Peduli Anak<br />
Bangsa (PAB) Dairi, Sutan S<br />
Miris!! Desa di Kecamatan<br />
Lah Baleng Belum ‘Merdeka’<br />
KARO M24<br />
Sejak Indonesia Merdeka 1945 lalu,<br />
akses jalan dari Desa Mbalbal Petarum<br />
Kecamatan Laubaleng Kabupaten Karo<br />
menuju Dusun Paya Mbelang dan Rambah<br />
Galunggung, sepanjang 7 Km belum<br />
pernah diaspal. Hasil pertanian dari<br />
dua dusun tersebut, bila cuaca bagus<br />
setiap 6 bulan sekali dapat panen jagung<br />
lebih kurang 3.000 ton. "Selain itu,<br />
buah kembiri juga hasilnya lumayan banyak<br />
dari daerah ini," ujar Tobat Ginting,<br />
diamini Ricat, Pinem (68), Selamat Pandia<br />
(50), Notaris Maha (45), Mbela Peranginangin<br />
(47) dan Edi Sembiring, warga<br />
Desa Petarum Dusun Paya Mbelang,<br />
kepada M24, Sabtu (10/6).<br />
Menurutnya, kondisi jalan dari Desa<br />
Petarum hingga Paya Mbelang, sampai<br />
hari ini sangat sulit untuk dilalui. "Entah<br />
kenapa bisa terjadi seperti itu, kami<br />
rakyat hanya tahu menamam jagung dan<br />
memanen jagung," katanya.<br />
Kalau hujan turun, katanya truk Fuso<br />
roda 6 yang membawa hasil tani ke kota<br />
sering rusak. Karena lubang di badan<br />
jalan semakin dalam dan lebar. "Kalau<br />
angkot jangan harap bisa masuk. Kalau<br />
tidak hujan bisa lah masuk mobil pribadi<br />
ke dusun ini," imbuhnya.<br />
Akibat jalan rusak akan berdampak<br />
naiknya ongkos barang hendak dibawa<br />
ke kota. Dari tahun ke tahun jalan ini<br />
tetap rusak, otomatis hasil tani seper-<br />
Sihombing yang ikut<br />
mendampinggi pengaduan<br />
tersebut dalam keterangannya,<br />
memberikan apresiasi<br />
yang setinggi-tingginya<br />
buat Kepala Desa Binanga<br />
beserta perangkatnya, yang<br />
telah mengadukan warganya<br />
ke Polres Dairi. "Jarang<br />
ada kepala desa yang<br />
langsung mengadukan<br />
warganya terlibat ilegal<br />
loging, justru selama ini<br />
kepala desa melindungi<br />
bahkan sering terlibat<br />
kegiatan ilegal loging," ucap<br />
Sutan. (fajar)<br />
Salah satu akses jalan desa yang belum pernah diaspal. (M24-Mag5)<br />
tinya itu-itu saja. Sementara kebutuhan<br />
pokok dan biaya hidup semakin tinggi.<br />
"Salam buat pak Jokowi Presiden RI yang<br />
telah menguncurkan dana desa ke desa<br />
Mbalbal Petarum, namun sayang Pak<br />
Dusun Galunggung belum pernah<br />
merasakan," ujarnya.<br />
Begitupun, warga berharap, Bupati Karo<br />
Terkelin Berahmana SH, menyisihkan sedikit<br />
pembagian kue pembangunan untuk<br />
memperbaiki jalan ke Dusun Paya Mbelang.<br />
"Kami juga manusia pak, apa bedanya dengan<br />
warga yang berdomisili di kota," sebut<br />
Tobat diamini Selamat Pandia.<br />
Dikatakannya, dana ADD, DD dan BHP<br />
dari tahun 2015 hingga 2016, tidak ada<br />
dikucurkan untuk perbaikan jalan ataupun<br />
penataan Dusun Paya Mbelang.<br />
Menurutnya, Dusun Paya Mbelang<br />
adalah perbatasan Karo dengan Aceh<br />
Tenggara dan Kabupaten Dairi. Dari<br />
Dusun Paya Mbelang ke perbatasan<br />
(Karo) sepanjang 5 Km, bertemu Pos<br />
Melas perbatasan dengan Aceh Tenggara,<br />
Laurenun perbatasan dengan<br />
Kabupaten Dairi.<br />
Kepala Desa Mbalbal Petarum, Sukat<br />
Sembiring, Kepala Lorong Dusun Paya<br />
Mbelang Timanta Sitepu dan Kepala<br />
Lorong Rambah Galunggung Bapa Raga<br />
Ginting, sayangnya belum dapat dikonfirmasi.<br />
(mag5)<br />
iklan