13.06.2017 Views

tnt9

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Para peserta lainnya berjalan kaki menuju gerbang<br />

utama dan berbondong-bondong menyebrang<br />

jalan. Hanya perlu beberapa menit saja untuk<br />

tiba disebrang terminal, truk sengaja di berhenti<br />

disebrang terminal agar tak sulit untuk putar balik<br />

karena ada aturan lalu lintas yang melarang putaran<br />

balik truk atau kendaraan besar diarea Leuwipanjang.<br />

Kalaupun tetap memaksakan putar<br />

balik jaraknya akan lebih jauh lagi dan memakan<br />

waktu cukup banyak.<br />

Pukul 16.30<br />

Delapan peserta belum hadir Wija, Yudi, Gaida, Sarita,<br />

Hasbi, Qadril, Dian, dan Gina. Detri yang memegang<br />

absen terus koordinasi dengan Syifa dan<br />

Tim lainnya menginformasikan berapa lagi jumlah<br />

peserta yang ditunggu. Tim dan Volunteer terus<br />

memantau grup bertanya sudah sampai dimana<br />

posisi peserta yang ditunggu. Dan 2 orang peserta<br />

diantaranya ternyata telah masuk kedalam mobil<br />

truk dan lupa untuk absen. Sementara bapak<br />

Supir Truk yang merupakan anggota TNI terlihat<br />

santai berbincang sambil meminum kopi hangat<br />

dibawah terpal yang mengikat dibatang pohon<br />

dan atap gerobak dorong.<br />

Semua Tim terlihat sibuk dibawah rintikan hujan<br />

bulak balik berteriak memastikan semua tidak<br />

ada yang tertinggal. Syifa meminta bantuan tim<br />

untuk menghubungi peserta yang belum hadir,<br />

menelpon satu persatu peserta. Ada satu peserta<br />

yang tak bisa di hubungi “M. Qadril Nomornya ga<br />

aktif nih” kata Syifa “Yang tadi ngabarin di grup<br />

dari Jakarta itu kan?” yang lainnya menyahut. “Iya<br />

Kak, yaudah skip dulu deh”. Empat peserta lainnya<br />

masih dalam perjalanan didalam mobil Parama,<br />

Yudi, Wija, Sarita, dan Gaida. Salah satu diantaranya<br />

Parama batal mengikuti TNT karna ada urusan<br />

keluarga yang lebih prioritas.<br />

Pukul 16.45<br />

Keempat peserta telah tiba tinggal menunggu 2<br />

orang lagi Hasbi dan Qadril. Semua barang telah<br />

di angkut kedalam truk. Detri dan Syifa mengambil<br />

bangku depan sebelah Pak Supir karna Syifa sebagai<br />

penunjuk jalan yang tau letak Sekolah yang<br />

akan dituju. Tiba-tiba ada yang mengetuk kaca<br />

jendela tok tok tok kemudian terdengar suara pria<br />

“Kak saya belum absen kak” Syifa langsung membuka<br />

pintu “Siapa?” tanya syifa “M. Qadril” jawabnya<br />

“Yampuuun Kak daritadi kita nyoba hubungi<br />

loh nomornya ga aktif” “Iya Kak HP saya mati<br />

hehe” “Maaf yaaa kak kita gatau” “Gapapa Kak,<br />

daritadi saya udah sampai. Ok ok kak” Kemudian<br />

kembali menutup pintu mobil, “Itu Kak Qadril dari<br />

tadi bantu ngangkat barang loh Kak dari pas di terminal”<br />

kata Detri “Oh iyaaaa ???” tanya Syifa penasaran<br />

“Iya, aku kira juga bukan volunteer haha”<br />

Pukul 16.55<br />

Peserta terakhir datang Hasbi segera menaiki truk<br />

setelah semua siap truk pun berangkat.<br />

Hujan masih terus turun membasahi terpal penutup<br />

mobil, ada dua mobil TNI yang disewa keduanya<br />

terus berdampingan sepanjang perjalanan, keberangkatan<br />

melewati jalan Kopo menuju pintu<br />

Tol menyibak kemacetan dengan suara klakson<br />

truk yang beberapa kali ditekan seakan memberikan<br />

isyarat ‘Permisi-permisi kami mau lewat’ untuk<br />

kendaraan didepan. Bandung sore ini sedikit<br />

padat, karena jam sore adalah jam pulang kantor<br />

lagipula ini hari jumat menuju akhir pekan pintu<br />

keluar dari arah tol kopo pun di penuhi mobil-mobil<br />

pendatang dari luar kota.<br />

Tiga puluh menit melewati tol dan keluar pintu tol<br />

padalarang. Setelah keluar pintu utama yang memasuki<br />

kawasan padalarang dua mobil terus melaju<br />

dengan kecepatan yang stabil melewati jalan<br />

besar kurang lebih dengan lebar 10 meter dan beraspal<br />

yang terus naik turun, melewati terowongan<br />

yang berada dibawah jalan tol Bapak pengemudi<br />

terus memainkan persneling menginjak gas<br />

dan matanya fokus memperhatikan jalan. Mobil<br />

terus naik menuju permukaan yang lebih tinggi<br />

melewati kantor bupati dan masjid yang megah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!