18.06.2017 Views

18juni

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MINGGU, 18 JUNI 2017<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Putra/i Karo Siap 'Angkat Senjata'<br />

BERASTAGI-M24<br />

Pengertian 'angkat senjata' bukan berarti menggunakan<br />

senjata tajam atau api, melainkan dengan laporan kepada<br />

aparat penegak hukum.<br />

"Narkoba di Karo sudah sangat mengkhawatirkan. Di setiap<br />

sudut, setiap desa dan setiap tempat dapat ditemukan dan<br />

dikonsumsi dengan mudah serta murah. Kita sudah kalah.<br />

Karena itu, kita harus menang kembali dengan melawannya,"<br />

tandas Ketua Gerakan Berastagi Melawan, Iwan Depari,<br />

kepada wartawan.<br />

Menurut pria yang aktif mengkampanyekan pemberantasan<br />

narkoba ini, pada prinsipnya Gerakan Berastagi Melawan<br />

merupakan pergerakan perlawanan dari lapisan terbawah.<br />

Mulai dari dusun dan lingkungan hingga tingkat kelurahan<br />

di seluruh Kec. Berastagi, sebut Iwan, telah sepakat untuk<br />

melakukan pengawasan dan melaporkan peredaran narkoba.<br />

Kata saudara kandung Irjen Pol Arman Depari Deputy<br />

Pemberantasan BNN Pusat ini, masyarakat juga akan<br />

mengawasi pekerjaan aparat kepolisian ketika sudah ada<br />

laporan tentang peredaran narkoba. Relawan, katanya,<br />

sangat mendorong digelarnya razia di jalan lintas serta desadesa<br />

secara acak dan berkesinambungan.<br />

"Kalau sudah ada laporan tentang peredaran narkoba dan<br />

petugas penegak hukum tidak melakukan apa-apa, relawan<br />

akan melaporkan ke tingkat yang lebih tinggi seperti Polres,<br />

Polda, BNN bahkan ke Direktorat Narkoba Mabes Polri," tukas<br />

Iwan Depari.<br />

Petasan Meledak,<br />

METRO-24<br />

Ribuan petasan jenis cecengekan yang baru dibeli dari<br />

Indramyu, meledak di Jalan Heusan Ulun, Kabupaten Sumedang,<br />

Jawa Barat Jumat (16/7) malam. Meski tidak merenggut korban<br />

jiwa, sepeda motor pemilik petasanar Gungun Gunawan,22,<br />

hangus terbakar. Polisi mengamankan barang bukti berupa 10<br />

dus petasan. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus,<br />

menjelaskan, meledaknya petasan itu terjadi pukul 21.00 dan<br />

sempat membuat kaget warga Sumedang. Bahkan, mereka<br />

menyangka adanya bom meledak di depan Rumah Sakit<br />

Sumedang. “ Yang meldak itu petasan, yang rencananya akan<br />

dijual di Cicalenglkan, Kabupaten Bandung,“ kata dia.<br />

Kronologisnya ungkap dia, berawal dari pemilik yang<br />

membonceng isterinya Lilis,40 dengan sepeda motor D 3349 FK<br />

pulang dari Indramayu usai belanja 15 dus petasan untuk dijual di<br />

Pasar Baros Cicalengka, Bandung.<br />

Belasa dus petasan itu 7 dus disimpan di depan bawah motor,<br />

4 dus di belang kiri, dan 4 dus lainnya di simpang dibelakang<br />

kanan atas knalot motor. Diduga terkena panas dari kanpot<br />

motor, 5 dus petasan meledak Sumedang. “ Bandar petasan dan<br />

isterinya selamat, hjanya motornya gosong. Polisi yang<br />

mendapat laporan segera menuju lokasi kejadian. Setelah<br />

dilakulanm olah TKP, tercatat 5 dus petasan jenis cecengekan<br />

meledak, sedang dan 10 dus lainnya diamankan. Sang bandar<br />

Gungun menjalani oemeriksaan di Satreslkrim Polres Sumedang. “<br />

Pasangan suami isteri selamat,“ paparnya.<br />

Saat diperiksa Gungun mengaku membeli 15 dus petasan<br />

seharga Rp 2 juta. “ Korban menelan kerugoian Rp 1 juta dan<br />

sepeda motor yang terbakar,“ pungkasnya. (pkc)<br />

Mimpi Hari Kiamat<br />

aku berkata: "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku<br />

dari ular itu!"<br />

Sang kakek berkata: "Wahai anakku, aku sendiri<br />

sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali .. Cobalah<br />

anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa<br />

membantumu". Akupun berlari ke arah yang ditampilkan<br />

kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku, sedang<br />

di hadapanku ada nyala api yang sangat panas.<br />

Saat itu aku berkata dalam diriku, kamu lari dari<br />

kejaran ular atau masuk ke dalam api besar itu? Namun<br />

aku tetap berlari sedang ular itu semakin<br />

menghampiriku. Aku coba balik lagi ke arah tempat<br />

seorang kakek yang menyarankan aku ke suatu tempat<br />

itu. Setelah melihatnya, aku berteriak memanggilnya<br />

kembali sambil berkata: "Demi Allah, tolonglah selamatkan<br />

aku! Engkau berkewajiban menyelamatkanku".<br />

Kakek itu pun menangis karena sedih melihat kondisiku<br />

sambil berkata: "Aku ini sudah sangat lemah, tidak<br />

mampu berbuat apa-apa, seperti yang kamu lihat<br />

sendiri. Cobalah lari ke arah bukit sana, semoga kamu<br />

selamat". Akupun berlari sekencang-kencangnya ke<br />

arah bukit yang diisyaratkan kakek tersebut. Sedangkan<br />

ular besar itu semakin mendekatiku. Setelah mendekati<br />

bukit tersebut, aku mendengar riuh suara anak-anak<br />

sedang berteriak memanggil anak-ku Fatimah sambil<br />

berkata: "Fatimah! Selamatkan ayahmu! Selamatkan<br />

cepat ayahmu!". (bersambung)<br />

Jual Sirip Hiu,<br />

Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/6). Menurut<br />

Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga, penggerebekan yang<br />

dilakukan pihaknya ini berdasarkan informasi dari masyarakat.<br />

"Sesuai informasi, kita datangi TKP, Jalan Sidodadi 9 dan di dalam<br />

temuannya, memang kita melihat adanya usaha perdagangan<br />

bidang perikanan," kata Shinto di lokasi penggerebekan.<br />

Kemudian saat melakukan penggeledahan, di dalam rumah<br />

milik tersangka polisi menemukan beberapa jenis sirip ikan Hiu.<br />

"Satu di antaranya adalah sirip ikan Hiu Koboi, yang memang<br />

berdasarkan peraturan menteri kelautan, informasinya<br />

merupakan barang dilindungi," ungkapnya.<br />

Pemilik usaha, Agus Margono mengaku memperoleh<br />

keterangan bahwa sirip ikan Hiu yang dilindungi ini didapat dari<br />

nelayan di sekitar Pantai Kenjeran, Surabaya, maupun dari luar<br />

kota hingga Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sirip ikan Hiu<br />

dibeli oleh tersangka dari para nelayan Rp 1 juta per kilogram.<br />

Kemudian setelah diolah tersangka, setiap kilogram sirip ikan itu<br />

bisa menjadi dua kilogram. Sehingga saat dijual kembali di wilayah<br />

sekitar Surabaya, tersangka memperoleh keuntungan lebih besar<br />

yakni Rp 700 ribu per kemasan.<br />

"Tidak hanya sirip ikan Hiu, kita juga menemukan adanya<br />

pengolahan perut ikan Kakap, kemudian ada kerang mutiara,<br />

kalau tidak salah, dan beberapa barang berasal dari sumber<br />

daya kelautan," ujar Shinto.<br />

Pelaku mengemas barang-barang dari laut dalam bentuk<br />

plastik biru. Pihak kepolisian masih mendalami penemuan sirip ikan<br />

Hiu tersebut. "Kemudian siap diedarkan ke masyarakat. Sehingga<br />

kita melihat bahwa kemasan ini tidak memiliki izn edar dari Badan<br />

BPOM," ucapnya.<br />

Berdasarkan analisa dan temuan TKP, tersangka Agus akan<br />

dijerat dengan Pasal 92 Undang-undang Nomor 54 Tahun 2009<br />

tentang kelautan, di mana setiap isaha kelautan harus memiliki<br />

izin usaha perikanan (IUP).<br />

"Dan kemudian karena ada kegiatan pengemasan pangan<br />

yang tidak ada izin edarnya, maka kita lapis dengan Undang-<br />

Undang Nomor 18/2012 tentang pangan, terutama pada Pasal<br />

143," tandas Shinto. (net)<br />

Perlawanan secara spesifik, lanjut<br />

Iwan, dilakukan guna menghentikan<br />

tingginya laju peredaran narkoba<br />

yang saat ini sudah merusak generasi<br />

muda khususnya pelajar. "Jangan<br />

takut, identitas pengadu/pelapor<br />

akan dijaga dan dirahasiakan<br />

sehingga tidak akan pernah<br />

diungkap," bilang Iwan.<br />

Untuk mengingatkan seluruh<br />

masyarakat agar senantiasa 'Siaga<br />

1' menjaga daerahnya dari peredaran<br />

narkoba, bilagn Iwan Depari,<br />

pihaknya telah sepakat akan<br />

Jatuh dari Atap Rumah, Maling Kreta Tewas<br />

METRO-24<br />

Malang tak dapat ditolak, mujur tak<br />

dapat diraih. Perumpamaan itu<br />

sepertinya tepat untuk pelaku<br />

curanmor Aep alias Epro (21). Aep<br />

yang gagal mendapatkan kreta curian<br />

karena kepergok warga dan langsung<br />

melarikan diri.<br />

Pelaku ini memanjat ke atap rumah.<br />

Tapi atap yang tidak mampu menahan<br />

beban berlebih ambruk. Dari situlah<br />

Aep dihakimi ratusan massa hingga<br />

menyebabkan tewas.<br />

"Percobaan pencurian kreta jenis<br />

Yamaha Vixion nopol E 5324 QM ini<br />

membuat pelaku curanmor tewas<br />

dikeroyok ratusan warga," kata Kabid<br />

Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri<br />

Yunus pada wartawan via pesan<br />

singkat, Sabtu (17/6).<br />

Kejadian bermula ketika ?dua<br />

diumumkan lewat rumah ibadah.<br />

Baik di gereja maupun melalui<br />

pengeras suara di masjid serta<br />

memukul kentungan setiap malam.<br />

Aksi itu dilakukan agar setiap malam<br />

warga mengingat dan berupaya<br />

menghindarkan keluarganya dari<br />

bahaya narkoba.<br />

"Kita berharap gerakan yang<br />

dibuat ini dapat menjadi contoh<br />

pemberantasan narkoba<br />

kedepannya," ucap Iwan. Sementara<br />

itu, Camat Berastagi, Mirton Ketaren,<br />

selaku penasehat 'Gerakan Berastagi<br />

pelaku Aep dan Endi hendak mencuri<br />

kreta parkiran Apotek Kimia Farma,<br />

Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang,<br />

Kabupaten Indramayu, pada Jumat<br />

(16/6) pukul 18.30 WIB. Saat itu<br />

salah satu pelaku, Endi hendak<br />

memetik kreta milik Hermawan<br />

Setiyadi.<br />

"Salah satu pelaku turun mendekati<br />

kreta korban sedangkan pelaku<br />

lainnya menunggu di kendaraan<br />

pelaku yaitu kreta Yamaha Vixion<br />

tanpa plat nomor, namun saat pelaku<br />

melakukan aksinya diketahui korban<br />

sehingga korban berteriak maling dan<br />

warga masyarakat sekitar yang<br />

mendengar langsung mengejar<br />

pelaku," terangnya.<br />

Satu pelaku berhasil diamankan<br />

personel Polsek Jatibarang. Tapi<br />

justru sial menimpa Aep. Meski sudah<br />

Dua Jambret Gagal Kabur Karena Cewek Ini<br />

orang pelaku yang mengendarai<br />

sepeda motor di Jalan Raya Witana<br />

Harja, Pamulang, Kelurahan<br />

Pamulang Barat. Keberanian<br />

tersebut membuahkan hasil karena<br />

pelaku berhasil ditangkap warga<br />

akibat sepeda motornya terjebak<br />

kemacetan.<br />

Kejadian itu bermula saat Sarah<br />

Nur Atikah, 30, sedang menunggu<br />

angkutan umum di pinggir jalan sekitar<br />

perumahan Witana Harja,<br />

Pamulang.<br />

“Saat sedang berdiri dari arah<br />

belakang mendadak tas tangannya<br />

dijambret dua pelaku yang<br />

mengendarai sepeda motor melihat<br />

hal itu korban kemudian mengejar<br />

sambil berteriak: jambret, jambret,<br />

jambret,” kata Kasat Reskrim Polres<br />

Tangerang Selatan (Tangsel) Ajun<br />

Komisaris Polisi (AKP) Alexander<br />

Yurikho, Sabtu (17/6).<br />

Suasana di jalan raya tersebut<br />

dalam kondisi ramai. Upaya yang<br />

dilakukan dua penjambret untuk<br />

kabur dari kejaran korban ternyata<br />

sia-sia karena kondisi jalan sedang<br />

ramai dan macet hingga sepeda motor<br />

tak dapat melaju kencang.<br />

Mendengar teriakan korban yang<br />

sambil menunjuk ke dua pelaku<br />

Digrebek..!! Pengedar Sabu Lompat Tembok<br />

BATANGKUIS-M24<br />

Nekat ngedarkan sabu, Syaiful<br />

Saputra alias Ipul (37) buruh<br />

bangunan warga Gang Sumber,<br />

Dusun V, Desa Bangun Sari, Kec.<br />

Tanjungmorawa, Kab. Deliserdang,<br />

diringkus personil Sat Narkoba Polres<br />

Deliserdang dari Gang Karya, Desa<br />

Tumpatan Nibung, Kec. Batangkuis,<br />

Sabtu (17/6) pukul 08.00 WIB.<br />

Selain meringkus Ipul yang sudah<br />

menjadi Target Operasi (TO) ini,<br />

petugas juga mengamankan barang<br />

bukti 4 paket sabu seberat 4,28<br />

gram, 1 kreta Honda Vario BK 4516<br />

MAR, 1 HP dan 1 plastik klip<br />

transparan.<br />

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Ipul<br />

serta barang bukti diamankan ke Sat<br />

Narkoba Polres Deliserdang. Kepada<br />

petugas, Ipul mengaku membeli sabu<br />

dari seorang pria yang dikenalnya<br />

sebagai Kakak, Rabu (14/6) pukul<br />

23.30 WIB, di Desa Tumpatan<br />

Nibung, Kec. Batangkuis.<br />

Kasat Narkoba Polres Deliserdang,<br />

AKP Zulkarnain, kepada wartawan<br />

mengatakan jika Ipul merupakan<br />

pemakai dan pengedar sabu yang<br />

sudah menjadi TO pihaknya. "Ipul kita<br />

amankan bersama barang bukti 4<br />

paket sabu ditaksir seberat 4,28<br />

Jelang Lebaran, Preman & Cabe-cabean<br />

Hasilnya, anggota berhasil<br />

menangkap dua pelaku diduga<br />

pencuri MA,27, dan ATS (36), asal<br />

Tangerang, empat orang parkir liar,<br />

11 orang dari ormas sedang pesta<br />

minuman keras (miras), dan 31 orang<br />

di antaranya 21 ABG tengah<br />

pesta miras dicampur obat tramadol.<br />

“Dari rata-rata yang diamankan<br />

laki-laki, sisanya ada 7 cabe-cabean<br />

yang tengah ikut dalam gerombolan<br />

remaja yang tengah mabukmabukan,”<br />

ujarnya, Sabtu (17/6)<br />

siang.<br />

Mantan Wakapolsek Cimanggis dan<br />

Wakasat Reskrim Polresta Depok ini<br />

mengungkapkan operasi cipta<br />

kondusif brantas premanisme<br />

bertujuan tetap menjaga wilayah<br />

hukum Polresta Depok mendekati<br />

lebaran Idul Fitri tetap kondusif.<br />

“Para pelaku premanisme yang<br />

cukup meresahkan masyarakat akan<br />

kami tindak tegas. Apalagi jika sudah<br />

menganggu ketertiban umum seperti<br />

pesta miras di bulan suci Ramadhan<br />

seperti ini,” ungkapnya.<br />

Menjelang lebaran lanjut AKP<br />

Niat Masukkan Kreta, Ee...Duluan Maling<br />

SUNGGAL-M24<br />

Darma Risaldi (20) ketiban sial. Niat<br />

warga Jln Perintis Kemerdekaan,<br />

Perumahan Multazan, Desa Sei<br />

Semayang ini memasukkan kretanya<br />

yang diparkir di halaman rumah, gagal<br />

karena didahului maling, Sabtu (17/<br />

6) siang.<br />

Kedua malingnya adalah Yogi<br />

Darmadi (24) dan Putra Pratama (21)<br />

warga Jln Binjai Km 13,8 Pasar Kecil,<br />

Dusun XII Pondok Miri, Desa Sei<br />

Semayang. Keduanya kini mendekam<br />

di sel tahanan Polsek Sunggal.<br />

Informasi dihimpun, kejadian itu<br />

berawal ketika korban hendak<br />

memasukkan kretanya yang sedari<br />

tadi diparkirkan di halaman rumahnya.<br />

Namun alangkah terkejutnya<br />

korban melihat kretanya sudah raib.<br />

Tak terima, korban pun melaporkan<br />

kejadian itu ke Polsek Sunggal.<br />

Petugas pun langsung turun ke<br />

TKP melakukan penyelidikan dan<br />

berhasil meringkus kedua pelaku yang<br />

merupakan kuli bangunan.<br />

Dua Kakak Beradik Tewas di Kali<br />

METRO24<br />

Bocah kakak beradik tewas tenggelam<br />

di Sungai Cikao, Kec Babakan Cikao,<br />

Purwakarta, Jumat (16/6). Andi, 7, dan<br />

adiknya Elan, 6, warga Jalan Taman<br />

Pahlawan, Purwamekar ditemukan<br />

warga dalam keadaan meninggal dunia<br />

terbawa arus Sungai Cikao Purwakarta.<br />

Kedua korban dibawa ke rumah duka,<br />

tidak ke rumah sakit untuk dilakukan<br />

visum. Kapolsek Kota Purwakarta Kompol<br />

Adi Fauzi menyebutkan kedua korban<br />

ditemukan oleh pemancing ikan di Sungai<br />

Cikao.<br />

“Pemancing dikagetkan dengan<br />

adanya anak laki-laki yang terbawa arus<br />

dan sudah dalam keadaan meninggal<br />

dunia,” jelas Kapolsek, Jumat (16/6)<br />

sore. Tidak berselang lama, kata<br />

Kapolsek, ditemukan kembali satu korban<br />

meninggal dunia kira-kira berjarak 100<br />

meter dari korban pertama ditemukan.<br />

“Bagaimana bocah itu tenggelam tidak<br />

ada yang mengetahui, sehingga polisi<br />

belum dapat memberikan keterangan<br />

lebih lanjut karena belum ada saksi-saksi<br />

untuk dimintai keterangan,” ujarnya.<br />

Dugaan sementara, korban tenggelam<br />

ketika tengah bermain di Sungai Cikao<br />

tanpa sepengetahuan kedua orang<br />

tuanya yang sedang bekerja.<br />

“Diperkirakan salah satu korban<br />

tenggelam terlebih dahulu, sementara<br />

satu lainnya ikut tenggelam karena<br />

Melawan' kepada wartawan<br />

mengatakan, sesuai hasil<br />

pembicaraan, pihak pemerintah Kec.<br />

Berastagi akan melakukan monitoring<br />

peredaran narkoba di desa dan<br />

kelurahan.<br />

"Kita akan memantau berjalan atau<br />

tidaknya gerakan yang kita buat ini.<br />

Seandainya tidak, kita benahi lagi apa<br />

yang menjadi kendalanya," tandasnya.<br />

Turut hadir dalam acara tersebut,<br />

Muspika Kec. Berastagi, kepala desa,<br />

lurah serta kepling se-Kecamatan<br />

Berastagi. (herlin barus)<br />

berusaha melarikan diri dengan<br />

memanjat atap rumah warga namun<br />

atap tiba-tiba ambruk. "Sehingga<br />

langsung dikeroyok masyarakat<br />

berjumlah ratusan orang yang<br />

mengakibatkan meninggal dunia,"<br />

ujarnya.<br />

Pelaku yang tewas dihakimi massa<br />

langsung dievakuasi Kapolsek<br />

Jatibarang Kompol Supriyadi untuk<br />

mendapatkan perawatan medis.<br />

Namun nyawa pelaku tak tertolong.<br />

Hasil olah TKP Unit Reskrim Polsek<br />

Jatibarang ditemukan alat yg<br />

digunakan massa untuk menghakimi<br />

pelaku, yakni batu, beberapa batang<br />

kayu dan buah kelapa. Sedangkan<br />

barang buktinya yang diamankan dari<br />

pelaku berupa satu buah tas gendong<br />

yang berisi 5 buah tas perempuan.<br />

(net)<br />

membuat warga sepontan membantu<br />

menghentikan motor dan menangkap<br />

ke dua pelaku. Masyarakat yang<br />

mengetahui ke dua pelaku adalah<br />

jambret sepontan langsung menghajar<br />

ke dua pelaku hingga babak<br />

belur. Kebetulan petugas Polsek<br />

Pamulang yang sedang patrol melintas<br />

dan mengamankan ke dua penjambret<br />

yang tengah dihajar warga. Ke dua<br />

pelaku tersebut Evin, 18, dan Sahrul<br />

Suryadi, 18, warga Ciputat berikut<br />

sepeda motor Honda Beat warna<br />

hitam F 54 99 FX langsung diamankan<br />

petugas dan dibawa ke Polsek<br />

Pamulang. (net)<br />

gram,1 kreta Honda Vario, 1 plastik<br />

klip transparan kosong dan 1 HP,"<br />

beber Zulkarnain.<br />

Kata Zulkarnain, saat akan<br />

diamankan, Ipul sempat coba<br />

melarikan diri dari dalam rumah yang<br />

sudah jadi TO polisi dengan cara<br />

melompati tembok. Namun aksinya<br />

berhasil digagalkan petugas dan Ipul<br />

diamankan di sawah di belakang<br />

rumah tersebut. "Saat ini Ipul sudah<br />

diamankan di Sat Narkoba Polres<br />

Deliserdang bersama barang bukti<br />

guna mempertanggungjawabkan<br />

perbuatannya," bilang Zulkarnain.<br />

(yan febri)<br />

Firdaus pihaknya akan meningkatkan<br />

patroli khususnya malam hari antisipasi<br />

gangguan kamtibmas.<br />

“Selain menertibkan orang yang<br />

tengah mabuk, dengan dibantu<br />

anggota Tim Jaguar, operasi juga<br />

melakukan patroli ke perumahan dan<br />

titik rawan tawuran serta pencurian<br />

rumah kosong menjelang Lebaran<br />

yang ditinggal mudik penghuninya,”<br />

katanya.<br />

“Puluhan orang dan remaja yang<br />

berhasil diamankan dimintai<br />

keterangan.” (net)<br />

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu<br />

Nur Istiono, ketika dikonfirmasi wartawan<br />

membenarkan penangkapan<br />

kedua maling tersebut.<br />

Kata Nur, kreta korban telah dijual<br />

pelaku kepada seorang laki-laki<br />

berinisial T di Pertumbukan seharga<br />

Rp 2 juta. "Uangnya dibagi dua,"<br />

jelasnya.<br />

Nur menyebut kedua pelaku dijerat<br />

Pasal 363 KUHPidana dengan<br />

ancaman hukuman di atas 5 tahun<br />

penjara. (tiopan)<br />

mencoba menyelamatkan. Meski Sungai<br />

Cikao terbilang dalam keadaan surut,<br />

namun kedalamanya mencapai 2 meter<br />

dan korban diduga tidak dapat berenang,”<br />

ujarnya. Menurut kapolsek, kejadian ini<br />

merupakan musibah karena dari tubuh<br />

kedua korban tidak ditemukan tanda tanda<br />

kekerasan. “Keluarga korban juga meminta<br />

polisi agar jenazah keduanya tidak dibawa<br />

ke rumah sakit untuk dilakukan visum,<br />

namun langsung dibawa ke rumah duka,”<br />

katanya.<br />

Kakek korban Suparmin mengatakan,<br />

kedua cucunya itu tidak pernah bermain ke<br />

aliran Sungai Cikao. “Jaraknya saja jauh<br />

dari rumah, sekitar 3 kilometer. Ini musibah<br />

kami harus ikhlas,” pungkasnya. (net)<br />

penumpang KM. Dobonsolo di Terminal<br />

Penumpang Nusantara Pura<br />

Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta<br />

Utara. Satwa jenis reptil tersebut<br />

dibawa tanpa dokumen oleh LK,<br />

27 dari Papua untuk diantar ke<br />

seseorang berinisial R di daerah<br />

Jakarta Selatan untuk kegiatan<br />

komunitas Reptil. Pengungkapan<br />

peredaran satwal dilindungi<br />

tersebut dari operasi cipta kondisi<br />

yang digelar Polres Pelabuhan<br />

Tanjung Priok.<br />

Polisi memperketat Pemeriksaan<br />

kedatangan kapal yang membawa<br />

penumpang turun 185 jiwa dan 3<br />

unit kendaraan. Pada Junat (16/<br />

6), sekitar pukul 22.00 WIB. Salah<br />

satu penumpang berinisial IK, 27<br />

kedapatan membawa 2 kardus<br />

berisi satwa liar setelah melewati<br />

mesin X Ray.<br />

Saat petugas membuka isi kardus<br />

tersebut ditemukan satwa liar<br />

berisi 279 ekor jenis reptil antara<br />

lain Ular, Biawak dan Kadal. Berikut<br />

satwa liar yang diamankan:<br />

Spesies ular berbagai jenis<br />

antara lain: Green Tree Python<br />

Condro 20 ekor, Mono Pohon 96<br />

ekor, Python Patola 5 ekor, Python<br />

Gol Albert 4 ekor, Mono Tanah /<br />

Aspera 89 ekor, Pensil 11 ekor,<br />

Eagle / Derik 9 ekor<br />

Untuk Spesies Biawak Papua/<br />

Varanus Jobiensis sebanyak 2<br />

ekor. Sedangkan, spesies kadal<br />

berbagai jenis sebanyak 43 ekor<br />

antara lain : Kadal Panama 9 ekor,<br />

dan Kadal Duri 33 ekor, Kadal Hijau<br />

= 1 ekor<br />

Polisi langsung membawa pemilik<br />

satwa tersebut ke Polres<br />

Pelabuhan Tanjung Priok untuk<br />

dilakukan pemeriksaan dengan<br />

berkoordinasi dengan pihak<br />

7<br />

Hii..!! Cowok Ini Bawa 234 Ular<br />

Ditinggal Buka Puasa,<br />

Pecung, Kota Serang.<br />

Warga Kampung Cikaung, Desa/<br />

Kecamatan Pabuaran, Kabupaten<br />

Serang ini melaporkan kasus<br />

curanbmor tersebut ke Mapolres<br />

Serang Kota.<br />

Data yang didapat<br />

poskotanews.com, menjelang<br />

buka puasa, korban Aang mampir<br />

ke rumah rekannya Dean Pangestu<br />

untuk berbuka puasa bersama.<br />

Setiba di rumah kontrakan, korban<br />

memarkirkan motor di halaman.<br />

Setelah buka puasa, korban<br />

kemudian shalat maghrib dan<br />

beristirahat sejenak.<br />

Setiap Bulan Ramadan, penyanyi<br />

sekaligus pesinetron Sisca Dewi<br />

rutin menggelar acara buka puasa<br />

bersama anak-anak yatim. Seperti<br />

yang dilakukannya baru-baru ini.<br />

Acara tersebut diadakan Sisca<br />

usai menjalani ibadah umrah.<br />

Secara khusus, Sisca berharap<br />

agar apa yang ia buat bisa makin<br />

mendekatkan dirinya dengan Allah<br />

SWT. "Ini kegiatan tahun ke-<br />

14, tahun ini sekalian syukuran<br />

rumah di sini bersama anak-anak<br />

yatim. Proses dari perjalanan<br />

hidup aku. Kemarin aku pulang<br />

umrah dan aku merasakan<br />

perbedaan kayaknya lebih pengen<br />

dekat dengan Sang Pencipta saja,"<br />

ujar Sisca Dewi. "Buat aku bisa<br />

berbagi, mengundang mereka<br />

buka bersama dan kasih santunan<br />

itu sudah merupakan kepuasan<br />

Karantina dan Balai Konsevasi<br />

Sumber Daya Alam Pelabuhan<br />

Tanjung Priok.<br />

Kapolres Pelabuhan Tanjung<br />

Priok AKBP Roberthus Yohanes De<br />

Deo menjelaskan setiap<br />

kedatangan<br />

maupun<br />

keberangkatan kapal pihaknya<br />

melakukan operasi cipta kondisi<br />

untuk mengamankan Tempat,<br />

Barang dan Orang.<br />

“Apalagi saat ini menjelang Hari<br />

Raya Idul Fitri Terminal Penumpang<br />

Pelni akan dipadati kegiatan arus<br />

mudik sehingga perlu adanya<br />

pengamanan ekstra yang<br />

melibatkan Polres Pelabuhan<br />

Tanjung Priok dan Stakeholder<br />

Pelabuhan,” katanya, Sabtu (17/<br />

6).<br />

Dijatakan, petugas di lapangan<br />

mengedepankan pelayanan prima<br />

kepada masyarakat dengan<br />

mengedapankan senyum sapa<br />

salam kepada para penumpang<br />

kapal. Memberikan bantuan<br />

tenaga kepada penumpang yang<br />

berusia lanjut, serta membantu<br />

kaum difabilitas yang<br />

membutuhkan bantuan Polri.<br />

“Terhadap pemeriksaan orang<br />

dan barang kami perketat dengan<br />

pengawasan mesin X-Ray untuk<br />

mendeteksi barang terlarang<br />

masuk atau keluar Pelabuhan. Atas<br />

temuan ini petugas masih melakukan<br />

pemeriksaan,” tukasnya.<br />

Atas perbuatannya pelaku yang<br />

menguasai hewan-hewan yang<br />

terdaftar sebagai satwa dilindungi<br />

oleh peraturan dalam UU No 5<br />

tahun 1990 tentang konservasi<br />

sumber daya alam hayati dan<br />

ekosistemnya dengan ancaman<br />

hukuman 5 tahun penjara dan<br />

denda Rp 100 juta. (net)<br />

Sekitar pukul 21.00 WIB, korban<br />

berniat pulang namun ketika keluar<br />

ruangan, korban kaget melihat<br />

motor kesayangannya sudah tidak<br />

ada ditempatnya lagi. Dibantu<br />

rekannya, korban berusaha<br />

mencari namun tak kunjung<br />

ditemukan dan korban akhirnya<br />

melaporkan kasus pencurian<br />

tersebut ke Mapolres Serang Kota.<br />

“Saya berharap dengan<br />

dilaporkan, polisi bisa segera<br />

mengungkap kasus curanmor ini,”<br />

kata Aang seraya berharap motor<br />

kesayangannya ini bisa kembali.<br />

(net)<br />

Rencana Bangun Masjid di Kota<br />

Dikira Monyet, Doorr..!!<br />

“Utl menembak Suryanto<br />

menggunakan senapan lantak,”<br />

kata Kasat Reskrim Polres Melawi<br />

Iptu Ketut Agus Pasek, Jumat (16/<br />

6). Ketut mengatakan, Selasa (13/<br />

6) sekitar pukul 16:00, Utl berada<br />

di ladang miliknya. Saat itu, dia<br />

melihat segerombolan monyet<br />

yang sedang berlarian di pohon<br />

menuju ke arah hutan.<br />

“Lalu pelaku melihat pohonpohon<br />

kecil bergerak-gerak. Pelaku<br />

mengira ada salah seekor monyet<br />

yang ketinggalan dari<br />

gerombolannya. Lalu pelaku<br />

menembaknya menggunakan<br />

Pengeroyok Pedagang<br />

(38) dan Khoir Daut (26) warga<br />

semuanya Jln Gatot Subroto.<br />

Informasi dihimpun, kejadian<br />

berawal ketika korban yang<br />

sedang berjualan di depan Medan<br />

Fair, dihampiri para tersangka yang<br />

bertujuan ingin meminta uang.<br />

Lantaran permintaan tak<br />

dituruti, para pelaku pun langsung<br />

mengeroyok korban hingga<br />

terjatuh. Setelah puas, para<br />

pelaku langsung melarikan diri.<br />

Korban yang tak terima<br />

melaporkan kejadian itu ke Polsek<br />

Medan Baru dengan bukti laporan<br />

nomor : LP STTLP/842/V/2017/<br />

SPKT SEK MEDAN BARU.<br />

tersendiri bagi aku. Kita manusia<br />

kadang sering sombong dan lupa<br />

diri," lanjutnya.<br />

Secara garis besar, Sisca ingin<br />

hidupnya bermanfaat untuk orang lain.<br />

Dan salah satu hal yang ia lakukan<br />

adalah dengan cara membangun<br />

masjid di kota kelahirannya, Madiun.<br />

Ia mengaku bahwa hal tersebut adalah<br />

salah satu mimpinya sejak lama. "Aku<br />

lebih banyak bersyukur dan menikmati<br />

apa yang ada sekarang. Aku ingin<br />

berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat<br />

bagi orag banyak," ungkapnya.<br />

"Doain saja aku lagi mau bangun<br />

Masjid di kota kelahiranku di Madiun<br />

dan bikin sekolah seperti TPA. Itu impian<br />

sejak lama sebenarnya, kemarin baru<br />

dapat tanah ya mudah-mudahan<br />

segera dapat dimulai<br />

pembangunannya," pungkas Sisca.<br />

(net)<br />

senapan lantak miliknya tersebut<br />

ke arah pohon kecil yang bergerakgerak<br />

itu,” imbuhnya.<br />

Usai menembak, Utl langsung<br />

menuju ke pohon tersebut. Saat<br />

itu, Utl melihat seorang laki-laki<br />

yang sudah terkapar dengan<br />

kepala bersimbah darah.<br />

“Tersangka melihat laki-laki<br />

tersebut sudah kejang-kejang.<br />

Menyadari hal tersebut,<br />

tersangka panik, lalu pulang ke<br />

rumahnya dengan maksud<br />

memberitahukan kejadian itu<br />

kepada istri dan anaknya,” jelas<br />

Ketut. (net)<br />

Kapolsek Medan Baru, Kompol<br />

Hendra Eko Triyulianto, ketika<br />

dikonfirmasi wartawan<br />

mengatakan para pelaku berhasil<br />

diringkus berdasarkan<br />

pengembangan.<br />

"Awalnya kita tangkap salah<br />

satu pelaku di TKP ketika sedang<br />

menjaga parkir, kemudian kita<br />

lakukan pengembangan dan<br />

berhasil meringkus para pelaku,"<br />

ungkapnya.<br />

Kata Hendra, para pelaku<br />

sedang menjalani pemeriksaan<br />

guna lidik lebih lanjut. "Pelaku<br />

dijerat Pasal 351 Jo 170 KUHPidana,"<br />

tandasnya. (tiopan)<br />

Penerbit : PT Sumatera Jaya Media<br />

Direktur Utama/<br />

Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE<br />

Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar<br />

Pimpinan Perusahaan : Muhiddin<br />

Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH<br />

HARIAN<br />

metro 24<br />

MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN<br />

Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo |<br />

Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior:<br />

Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring |<br />

Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution,<br />

Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) |<br />

Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Tanahkaro), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam),<br />

Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Bima Pasaribu (Batubara), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus,<br />

(Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat)Ariel Tatum, Bustamir (Takengon), Roni juanda (Bener mariah)<br />

Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nst l Desain Iklan: M Rawi, Zikri<br />

Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Kabag Pemasaran: Novi l Kordinator Pengembangan : Riki l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/<br />

Ekspedisi : Arminsar, Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi.<br />

Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi<br />

Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1<br />

(Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota)<br />

Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com.<br />

WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!