MINGGU, 9 JULI 2017 2019, Terpikat Maju ke Senayan Meski kini namanya sudah tidak lagi terdaftar sebagai kader pengurus PKPI, salah satu partai pengusung Jokowi karena mengundurkan diri, Camelia mengaku punya dorongan kuat untuk maju ke Senayan sebagai kandidat calon legislatif wakil Sumut pada Pileg 2019 mendatang. Di sela-sela syukuran anak yatim dan pemberian santunan kepada janda-janda kurang mampu di rumahnya, Komplek Setia Budi, Medan Jum’at (7/7), perempuan pemilik senyum manis ini menjawab santai saat ditanyai partai politik mana yang akan dijadikannya perahu untuk membantunya merapat ke Senayan. “Saya belum menentukan partai mana yang menjadi pilihan mengabdi di politik. Saat ini saya masih fokus dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Disamping itu, komunikasi dengan kawan-kawan dari partai politik tetap saya bangun dengan baik,” sebut bunda dari Raja Muhammad Johan ini. Camelia yang sudah aktif dan ditempa berorganisasi sejak mahasiswa bahkan mengenang dirinya dulun kerap kali turun ke jalan melakukan aksi protes dengan teman-temannya. Bundaran Majestik dan DPRD Sumut adalah sasaran demo langganan komunitasnya. “Sejak kuliah, saya punya cita-cita menjadikan perempuan Indonesia yang bisa memberi warna baru di pentas politik untuk Indonesia yang lebih baik dan sejahtera,” tegasnya.*** Disinggung statusnya di Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang sempat mengusungnya sebagai Balon Walikota Medan lalu, Camelia membenarkan dirinya sudah mengundurkan diri dari partai besutan mantan Kepala BIN, Sutiyoso tersebut. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga.(pay) MEDAN-M24 Satu lagi seleb asal Kota Medan yang selama ini dikenal sebagai salah satu pedangdut muda bergenre ‘mix house’ multi talenta yang sukses sebagai pesohor di jagad hiburan tanah air, kali ini mencoba peruntungannya di panggung politik ibukota. C AMELIA Panduwinata Lubis atau Camel Petir yang bernostalgia pulang kampung bersama keluarga, berkesempatan bertemu rekan-rekan media yang sejak lama bersahabat dengannya, Jum’at (7/7) di rumahnya, Komplek BHR, Taman Setia Budi Indah, Medan. “Saya hari ini pulang kampung ke Medan selain bersilaturrahmi dan bermaaf-mafaan dengan keluarga besar karena masih di bulan Syawal, juga menghadiri resepsi pernikahan adik saya,” sapanya ramah menyambut kedatangan wartawan. Pelantun ‘Cuma Kamu Cin’ yang dirilis 2002 lalu, selain dikenal sebagai penyanyi, kini juga disibukkan dengan bisnis kafe, salon dan butik miliknya. Di usianya yang semakin matang, mantan Ratu Tinju Profesional yang mengawali karirnya di acara PENGHUNI TERAKHIR, program ANTV, hingga membuatnya dikenal dan kebanjiran job manggung, show dan bintang sinetron FTV, kini memilih langkah berbeda mengikuti jejak para seniornya. Panggung politik adalah pilihannya. Ibu satu anak ini mengaku mulai mengasah kemampuan intelektual dan semangat sosialnya dengan kegiatan positip dan beraktivitas dengan kolega partai politiknya. Camelia juga sedang berkonsentrasi menyelesaikan studi S- 2 nya tahun ini di salah satu universitas di Jakarta jurusan Ilmu Politik. “Kita tidak pernah tahu jalan hidup kita seperti apa. Menggeluti dunia politik juga pilihan. Yang jelas, saya ingin fokus mengabdi ke masyarakat. Saya ingin mengangkat harkat martabat dan nasib kaum perempuan Indonesia, khususnya di Sumatera Utara dan Kota Medan sebagai kampung halaman,” sambungnya. Satu-satunya, kontestan wanita yang sempat menghiasi Bursa Pencalonan Walikota pada Pilkada Kota Medan lalu membeber, aktivitas sosial dan panggung politik, justru membuatnya merasa lebih dekat dengan masyarakat dan menjadikannya sosok wanita layaknya seorang ‘happy mom’. “Politik bagi saya juga ibadah. Saya rela meninggalkan dunia keartisan dan jagat hiburan yang telah membesarkan saya dan memilih fokus ke masyarakat termasuk aktif di kegiatan sosial. Kini saya bisa menikmati hari-hari yang lebih indah, bebas dan bahagia. Sepertinya saya sedang jatuh cinta,” candanya diselangi tawa wartawan. Meski mengakui panggung politik punya tensi ‘panas’ dan sedikit beresiko bahkan terkenal kejam, Camelia ‘haqqul yakin’, langkah politik yang pilihannya mendapat ‘support’ dan dukungan orang-orang dekatnya. Satu lagi, jiwa humoris dan gaya humanisnya bisa tersalurkan. “Bagi saya panggung politik yang dicap kejam justru membuat jiwa humanis dan rasa sosial saya tersalurkan. Bahkan aktivitas sosial ini bisa saya tularkan kepada anak-anak, keluarga, teman-teman dan masyarakat. Sekali lagi, doa saya kuat untuk memilih dunia politik. Bagi saya, panggung politik tetap indah,” yakinnya. (pay) Doa Anak Yatim Semangati Camelia SEHARI menjelang digelarnya Walimatul 'ursy dan akad nikah sang adik, M.Ramadhan Lubis dengan Lisa Armaya, siang selepas Jumat (7/7), suasana ruang tengah rumah berlantai 2 milik Camelia dipenuhi lantunan ayat Al-Qur'an puluhan anak yatim. Kesempatan pulang kampung sekaligus merayakan resepsi pernikahan adiknya, tak sisia-siakan Camelia Petir untuk berbagi kebahagian dan rezeki kepada anak-anak yatim dan janda-janda kurang mampu. "Seperti biasa, setiap pulang ke Medan, saya selalu menyempatkan diri berbagi rezeki dan kebahagian dengan anak-anak yatim dan janda-janda kurang mampu di lingkungan sekitar.Saya juga titip doa agar adik saya menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Amin," sebut Camelia sambil membalas salam pamit puluhan anak yatim. Syukuran pengajian yang digelar sekaligus doa para anak yatim menjadi obat bagi Camelia agar keingian dan cita-citanya di diberi kemudahan dan kelancaran rezeki. Terutama cita-citanya mewakili politik gender perempuan Sumut ke Senayan. "Adik-adikku doakan kakak agar bisa maju sebagai anggota Caleg 2019 nanti. Semoga amal ibadah kita semua dijabah Allah. Kakak juga mengucapkan minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir batin," tutupnya.(pay)
MINGGU, 9 JULI 2017 SAMBUNGAN .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Udah Gak Bayar Utang SUNGGAL-M24 M Andi Wardana (21) memang licik. Udahlah utangnya kepada Mila Fitria (17) warga Jln Merak Gg Subur, Kel. Sei Sikambing B, Kec. Medan Sunggal gak dibayar, laki warga Jln Nusa Indah Gg Subur, Kel. Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang ini, malah melarikan sepedamotor Mila. Kemarin (8/ 7) Andi pun diciduk petugas di rumahnya. Kek gini kisahnya broo..!! Mila Fitria bersama dua rekannya menemui Andi di rumahnya. Tujuannya untuk menagih utang yang udah lama gak dibayar. Rupanya Andi panjang akal. Dengan alasan uangnya ada pada temannya bernama Kadal (DPO), laki yang memiliki tato di tangan kirinya ini, malah meminjam sepedamotor Mila untuk mengambil uang tersebut. Mila pun sempat ragu. Namun, Mila akhirnya memenuhi permintaan tersebut dengan syarat teman Mila ikut bersama Andi. Andi pun berangkat menunggangi sepedamotor Yamaha Vino warna hitam BK 6595 AEK milik Mila. Pas bertemu Kadal (DPO), mereka pun pergi berboncengan tiga menuju suatu tempat. Namun, ketika melintas di Jln Asam Kumbang, Andi menyuruh teman Mila yang ikut untuk turun dari sepedamotor. Alasannya orang tua Kadal akan marah jika melihatnya. Entah kenapa teman Mila itu manut saja. Begitu dia turun, Andi dan Kadal pun langsung tancap gas. Merasa telah ditipu, korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Sunggal. Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Nur Istiono, ketika dikonfirmasi mengatakan tersangka diringkus saat baru pulang ke rumahnya. "Kita dapat info kalau pelaku baru pulang ke rumahnya. Gak pakek lama kita langsung turun meringkusnya," bilang Kanit. Kata Kanit, berdasarkan pengakuan tersangka Andi, sepedamotor Mila telah dijual kepada seorang pria yang sering dipanggil dengan sebutan ketua (DPO) di Jln Binjai seharga Rp 1,5 juta. "Pelaku mendapat bagian Rp 500 ribu," ungkap Kanit. Saat itu, sebut Kanit, pihaknya masih memburu rekan pelaku berikut penadahnya. "Pelaku dijerat Pasal 378 dan 372 KUHPidana dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara," beber Kanit. (tiopan) Punya Kejutan Bukan hanya piawai dalam hal akting, Chelsea Islan rupanya juga bisa bermain alat musik biola. Dengan membawakan lagu Alegro, kemampuan itu pun dia perlihatkan di hadapan pengunjung mal Senayan City, lokasi acara Prolog film Ayat Ayat Cinta 2 digelar. Kebetulan, di film Ayat Ayat Cinta 2, Chelsea diplot memerankan tokoh yang mahir bermain biola. Karenanya, Chelsea berguru selama satu bulan penuh, untuk memuluskan perannya itu. Setidaknya ada empat buah lagu yang dipelajari Chelsea, yang juga menjadi original soundtrack film ini. "Awalnya strugglin, tapi puji Tuhan bisa. Selama belajar sebulan penuh, kita belajar 4 lagu, yang menjadi OST Ayat Ayat Cinta 2. Lagu tadi yang aku bawakan judulnya Alegro, tapi nggak masuk di Ayat Ayat Cinta 2. Itu spesial buat tampil di sini," kata Chelsea Islan, usai merampungkan aksinya, Jumat (7/7). ?Pada kesempatan itu, Chelsea juga berterimakasih pada Yudith, yang mengajarinya bermain biola. "Aku belajar banyak dari kak Yudith," imbuhnya. Tak lupa, Chelsea juga berterimakasih? kepada pihak MD Pictures, yang mempercayainya terlibat di film Ayat Ayat Cinta 2. Film Ayat Ayat Cinta 2 akan mulai proses syuting pada Juli 2017. Manoj Punjabi selaku produser, berharap film yang disutaradari oleh Guntur Suharyanto itu bisa meledak seperti pendahulunya tahun 2008 silam. (Deki Prayoga/Bintang.com) "Saya berterimakasih dikasih kesempatan menjadi Keira, ini pertama kalinya. Keira itu pemain biola dan dia tetangga Fachri," jelas Chelsea. Selain? Chelsea Islan, film Ayat Ayat Cinta 2 juga diperankan Tatjana Saphira dan Dewi Sandra. Sedangkan tokoh Fachri masih dipercayakan kepada Fedi Nuril. Film ini rencananya baru akan memulai proses syuting pada bulan Juli mendatang. (net) Sadis..!! Anak Durhaka Kapolres Tabalong AKBP Hardiono, melalui Kasubag Humas Polres Tabalong Iptu Ibnu menceritakan, pembacokan terhadap ibu berusia 42 tahun itu dilakukan berulang kali menggunakan dua parang. "Tangan kanan membawa parang kecil dan tangan kiri parang besar," ujarnya, Jumat (7/7) kemarin. Dari keterangan saksi, korban sempat kabur ke belakang rumah karena pelaku mengambil parang di dapur. Kaburnya korban tidak jauh, lantaran tersandung dan terjatuh. Meski kondisinya sudah mengenaskan, namun pelaku malah tidak merasa kasihan sama sekali. Parahnya, dia pun membacokkan parang di tangan kanannya dan mengenai tangan kiri korban. Korban sempoyongan mencoba untuk berdiri dan menghindar. Usaha tersebut tidak juga membuat Amban iba, malah sebaliknya. Orangtua yang telah melahirkannya itu ditendang dan dibacok kembali menggunakan parang di tangan kirinya. Bacokan kedua memakai parang besar tersebut mengenai bahu kanan. Setelah itu pelaku langsung pergi begitu saja meninggalkan ibunya dalam kondisi bersimbah darah di tanah. Melihat semua kejadian itu, saksi yang melihat melaporkan ke Polsek Pugaan dan langsung dilakukan pengejaran. Di hari yang sama pelaku berhasil digelandang ke Polsek Pugaan, berikut satu parang didapatkan di semak-semak, satu parang lagi di pinggir sungai belakang rumahnya. Sementara itu, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, setelah sempat mendapatkan perawatan, dia meninggal dunia. Kapolsek Pugaan, Iptu Sutargo mengatakan, pelaku sendiri berwatak pemarah atau tidak bisa menahan emosi. "Waktu orangtuanya tidak meminjamkan sepeda motor, langsung dibacok," katanya. (net) Pasangan Ini Nekat Buat METRO-24 Warga Kecamatan Mantup dan Sambeng Lamongan, Jatim sempat dibuat heboh dengan beredarnya video tidak senonoh yang diunggah di Facebook selama bebarpa hari terakhir. Beruntung pelaku pengedar video itu telah berhasil dibekuk anggota Sat Reskrim Polres Lamongan. Pelaku adalah Subianto (32) warga Desa Waton, Lamongan. Dari hasil penyidikan, ternyata pelaku sendiri tak lain pemeran dalam video tersebut. Dia bersama dengan sang pacar yaitu SSI (16), siswi SMK warga Desa Nogo. Video yang berdurasi hampir 4 menit itu sempat beredar di daerah Mantup dan Sambeng. Dalam video itu Subianto dan SSI melakukan hubungan badan layaknya suami istri di sebuah kamar. Terungkapnya peredaran video porno berawal dari pihak keluarga SSI melihat video keponakan mereka itu beredar luas. Melihat hal itu, akhirnya melapor ke pihak orang tua korban. Tak lama kemudian pihak keluarga melaporkan ke pihak Polres Lamongan. Polisi yang mendapatkan laporan berhasil membekuk tersangka di Jalan Desa di Kawasan Waton. Tersangka mengakui apa yang telah dilakukannya. Semua perbuatan bejat dilakukan di rumah tersangka di Desa Waton saat libur. Perbuatan bejat dilakukan lebih dari sepuluh kali. Tersangka merekam perbuatan tersebut juga seizin korban SSI. Tersangka nekat mengedarkan video mesum tersebut karena pihak orang tua korban menolak anaknya dinikahi. Akhirnya tersangka nekat mengedarkan video tersebut lewat media sosial. (net) Suami, Istri & Adik Diangkut Polisi DOLOK MASIHUL-M24 Agam pun tak bisa mengelak ketika rumahnya digeledah petugas. Dari dalam rumah itu petugas menemukan 2 paket sabu dan dua bungkusan kertas berisi daun ganja yang masih basah (masih segar). Melihat daun ganja itu, petugas pun curiga dan mengintrogasi Agam darimana dia mendapatkannya. Agam pun buka suara. Dia mengaku mendapatkan daun ganja itu dari AM Panjaiatan warga Suka Jadi. Gak pakek lama, tim polisi yang dipimpin Iptu Karya Tarigan langsung menuju ke alamat yang disebutkan Agam. Rupanya lokasinya tak jauh dari rumah Agam. Sayang, pas digrebek petugas, Panjaitan udah keburu kabur. Ada dugaan Panjaitan kabur saat mengetahui Agam telah diringkus petugas. Petugas pun terus melakukan pengembangan. Hasilnya, 9 pohon ganja diperkirakan berusia 2 bulan ditemukan ditanami di sela-sela pohon sawit sekitar 7 kilometer dari rumah AM (DPO) di Kampung Manggis , Kec. Serba Jadi, Kab. Sergai. Kepada M24, Agam mengaku kalau dia dan Afrianda kakak beradik suku Jurtul Togel & KIM Dikejar-kejar Polisi TELUK MENGKUDU-M24 Warga dan pengunjung sebuah warung kopi di Dusun I, Desa Pematang Kuala, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Sergai heboh. Ini karena jurtul judi Togel & KIM, Yudianto alias Yudi coba melarikan diri dan melawan pas digrebek petugas, Jumat (7/7) pukul 19.00 WIB. “Begitu melihat petugas menghampirinya, Yudi langsung melarikan diri dan dikejar anggota. Akhirnya pelaku berhasil diringkus walaupun sempat meronta-ronta ketika akan dibawa,” beber Kanit Reskrim Polsek Teluk Mengkudu, Ipda Barito. Pas digeledah, dari tangan Yudi ditemukan 5 lembar kertas tebakan judi KIM berikut uang tunai sebesar Rp 40 ribu, 1 buku tafsir mimpi dan HP merek Mito berisi nomor tebakan pemasang. Sialnya, dari saku celana Yudi juga ditemukan 1 amp ganja. Yudi mengaku sudah 3 bulan menggeluti bisnis judi KIM dan Togel dengan omset rata-rata Rp 500 ribu dan mendapat komisi 15 persen. Yudi menyetorkan uang judi itu kepada agen yang identitasnya sudah diketahui petugas. Sedangkan ganja Aceh. Sedangkan istrinya yang baru dinikahinya 4 bulan lalu adalah janda beranak dua, sementara dia duda tanpa anak. Kata Agam, dia sudah berjualan sabu dan ganja sejak 3 bulan lalu karena penghasilan sebagai mekanik mesin tak mencukupi. Kasat Narkoba Polres Sergai, AKP Ras Maju Tarigan, membenarkan penangkapan tersangka. “AM masuk DPO dan tetap kami kejar. Mudahmudahan kalau nantinya ketangkap bisa diungkap ladang-ladang ganja lain yang belum ditemukan,” bilang Kasat. (darmawan) kering diakuinya untuk dipakai sendiri Dalam menjalankan bisnis judinya, ayah 3 anak ini terang-terangan melayani pembeli KIM/Togel. Bahkan, di warung kopi itu tertera jam jualan dia berjualan. "Jika siang tutup jam 4 sore dan malam tutup jam 10 malam dan pemasang minimal Rp 2000. Di bawah itu tidak kami layani," ucap Yudi. Kasubag Humas Polres Sergai, AKP Jasmoro, kepada M24 mengatakan, tersangka dan barang bukti telah diamankan dan kini masih dalam pengembangan. (darmawan) Dikira 'Pasien' Rupanya Polisi, Remaja Putus SEI RAMPAH-M24 Sial benar nasib Reza Saputra (16). Remaja putus sekolah yang seharihari bekerja sebagai buruh bangunan ini, terpaksa tidur dibui. Pulaknya, warga Desa Suka Jadi, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Sergai ini, ketangkap petugas pas menunggu 'pasien' sabu di tepi jalan desa itu, Jumat (7/7) siang. Dari tangan remaja yang hanya mengecap pendidikan sampai SMP ini, Ah...Nakal Kamu To! kota, silakan aja. Terima kasih, Tante. Saya belum hafal angkutannya. Harus dicoba, yah nyasar-nyasar dikit engga apa-apa, toh kamu tahu jalan pulang. Iya Tante, mungkin hari Minggu saya akan coba. Kalau perlu apa-apa, uang jajan misalnya atau perlu beli apa, ngomong aja sama Tante, engga usah malu-malu. Gimana kurang baiknya Tanteku ini, keponakannya saja yang nakal. Nakal? Ah..kan cuma dalam pikiran saja, lagi pula hanya meneliti kaki yang tanpa sengaja terlihat, apa salahnya. Terima kasih Tante, uang yang kemarin masih ada kok. Emang kamu engga jajan di sekolah? Berdesir darahku. Sambil mengucapkan jajan tadi Tante mengubah posisi kakinya sehingga sekejap, tak sampai sedetik, sempat terlihat warna merah jambu celana dalamnya! Aku berusaha keras menenangkan diri. Jajan juga sih, hanya minuman dan makanan kecil. Akupun ikut-ikutan mengubah posisi, ada sesuatu yang mengganjal di dalam celanaku. Untung Tante tidak memperhatikan perubahan wajahku. Sepanjang siang ini aku bukannya petugas menyita 2 paket sabu. Kepada M24, anak ke 2 dari 3 bersaudara ini menyebut, hari itus ekira pukul 11.00 WIB, dia bertemu dengan temannya berinisial RB di dekat rumahnya. Lalu RB mengajaknya mengambil sabu di Bedagei. Usai 'belanja' sabu, RB dan Reza pun pulang. Mereka kemudian berpisah. Rupanya, Reza nongkrong di tepi jalan sambil menunggu nonton TV. Mataku lebih sering ke arah Tante, terutama bagian bawahnya! Hari-hari berikutnya tak ada kejadian istimewa. Rutin saja, sekolah, makan siang, nonton TV, sesekali melirik kaki Tante. Oom Ton pulang kantor selalu malam hari. Saat ketemu Oomku hanya pada makan malam, bertiga. Si Luki, anak lelakinya 4 tahun biasanya sudah tidur. Kalau Luki sudah tidur, Tinah, pengasuhnya pamitan pulang. Pada acara makan malam ini, sebetulnya aku punya kesempatan untuk menikmati (cuma dengan mata) paha mulus berbulu Tante, sebab malam ini ia memakai rok pendek, biasanya memakai daster. Tapi mana berani aku menatap pemandangan indah ini di depan Oom. Betapa bahagianya mereka menurut pandanganku. Oom tamat sekolahnya, punya usaha sendiri yang sukses, punya isteri yang cantik, putih, mulus. Anak hanya satu. Punya sopir, seorang pembantu, Si Mar dan seorang baby sitter Si Tinah. Sopir dan baby sitter tidak menginap, hanya pembantu yang punya kamar di belakang. Praktis Tante Yani banyak waktu pembeli. Tak lama kemudian petugas Polres Sergai datang dan meringkus Reza. “Aku udak makek sabu sejak setengah tahun lalu. Makanya ketika aku disuruh RB mengambil barang, aku mau aja," beber Reza. Sementara Kasat Narkoba Polres Sergai, AKP Ras Maju Tarigan, menyatakan, pun tersangka masih di bawah umur, namun kasusnya tetap diproses sampai ke JPU. (darmawan) luang. Anak ada yang mengasuh, pekerjaan rumah tangga beres ditangan pembantu. Oh ya, ada seorang lagi, pengurus taman biasa di panggil Mang Karna, sudah agak tua yang datang sewaktu-waktu, tidak tiap hari. Keesokkan harinya ada kejadian penting yang perlu kuceritakan. Pagipagi ketika aku sedang menyusun bukubuku yang akan kubawa ke sekolah, ada beberapa lembar halaman yang mungkin lepasan atau sobekan dari majalah luar negeri terselip di antara buku-buku pelajaranku. Aku belum sempat mengamati lembaran itu, karena buru-buru mau berangkat takut telat. Di sekolah pikiranku sempat terganggu ingat sobekan majalah berbahasa Inggris itu, milik siapa ? Tadi pagi sekilas kulihat ada gambarnya wanita hanya memakai celana jean tak berbaju. Inilah yang mengganggu pikiranku. Sempat kubayangkan, bagaimana kalau Ani hanya memakai jean. Kaki dan pahanya yang kurang bagus tertutup, sementara gunung kembarnya yang besar terlihat jelas. Ah.. nakal kamu To! (bersambung) Cengeng..!! Maling Ini Nangis Pas Ketangkap METRO-24 Terbelit kebutuhan untuk membeli susu anak yang masih balita, seorang pria mencoba membobol rumah di Jalan Tanah Baru, RT.3/ 1, Beji, Kota Depok, Jumat (7/6), siang, namun digagalkan. Pelaku pun bisa ditangkap warga. Sebelum tertangkap pelaku sempat mengancam korban pemilik rumah yang memergoki dengan senjata tajam sangkur. Namun, setelah ditangkap dan digiring warga, pelaku yang bernama Carles Nikolas,36, warga Bandung, hanya bisa pasrah dan melinangkan air mata saat dibawa anggota Patroli ke Polsek Beji. Petugas berhasil mengamankan pelaku dari aksi massa setelah diketahui usai mencoba mencuri ke dalam rumah milik Abdul Kodir,31, guru SMK Citra Negara Depok. Awalnya, Carles berusaha membobol rumah, hanya saja aksinyakeburu ketahuan, dia dipergoki pemilik rumah, Abdul Kodir, yang saat itu pulang dari salat Jumat. Kodir melihat pagar rumah terbuka, lalu di dalam rumah sedang ada pelaku. Menurut kakak korban, Ahmad Taufik, adiknya sempat berpapasan di pintu. “Dia diketahui adik saya, ya, sekitar pukul 13:00 WIB. Pelaku sempat berpapasan dengan adik saya di depan pintu ketika akan keluar. Pelaku menenteng tas ransel hitam berisi hasil curiannya,” ujar Ahmad Taufik,36, di ruang Reskrim Polsek Beji. Menurut Ahmad, adiknya tersebut sempat berteriak maling membuat pelaku langsung kabut ke lantai 2 rumah untuk bersembunyi. “Pada saat kepergok pelaku sempat bernegosiasi untuk berdamai. Tapi adik saya langsung teriak maling membuat pelaku langsung kabur ke lantai 2 sampai akhirnya massa datang pelaku mengeluarkan sangkur dan mengancam ke warga,” katanya. Pria berbadan kurus ini mengatakan, setelah pelaku terkepung bersembunyi di lantai dua, petugas patroli datang ke lokasi dan sempat membuang dua kali tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang sudah berkerumun di sekitar rumah. “Akhirnya pelaku berhasil ditangkap setelah pelaku mencoba kabur melompati rumah kontrakan asbes langsung jeblos diinjak pelaku dan dibekuk,” tambahnya. Sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuh, pelaku Carles hanya bisa menangis sambil menahan sakit langsung menyesali perbuatanya depan anggota. “Saya menyesal Pak, saya berbuat seperti ini untuk menghidupi keempat anak tiri dan satu anak perempuan kandung usia delapan bulan lagi butuh susu,” ujar pria tamatan SMA ini. Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir di kawasan Kamboja Pancoran Mas ini menambahkan penghasilan juru parkir tidak mencukupi untuk menghidupi kebutuhan hidup anak. “Terpaksa mencuri untuk menutupi biaya hidup sehari-hari terutama untuk beli susu anak perempuan yang masih balita. Aksi mencuri sudah dua kali dilakukan pertama jambret hp di Parung,” tambahnya. Sementara itu Kapolsek Beji Kompol Bambang Handoko mengatakan pelaku terbukti sudah mencoba mencuri barangbarang milik korban dari dalam rumah. “Pelaku sudah mencoba membawa sejumlah perhiasan, BPKB motor, tape recorde, dan jam tangan serta HP milik korban. Namun karena keburu kepergok korban pelaku gagal,”katanya. Barang bukti berupa tas ransel milik pelaku berisi hasil barang curian berhasil disita termasuk sebilah sangkur digunakan untuk mengancam korban. “Dari keterangan saksi pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman lima tahun penjara,” tutupnya (pkn) Bocah SD Pipis Campur Lendir, Rupanya Ulah Pria asusila terhadap Bunga (7, bukan nama sebenarnya). Sebelumnya, orang tua Bunga melaporkan Tutat ke Mapolres Sintang dengan laporan nomor: LP/112 /VII /2017/Kalbar/Res Sintang tanggal 4 Juli 2017. “Usai menerima laporan dari orangt ua korban, kami langsung melakukan penyelidikan. Keberadaan pelaku dilacak dan ditangkap sehari selepas laporan dibuat,” kata Kasat Reskrim Polres Sintang AKP Eko Mardianto, Kamis (6/7). Dia menambahkan, pelaku merupakan tetangga korban. Menurut Eko, aksi Tutat terbongkar setelah ibunda Bunga curiga melihat perilaku bocah yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar (SD) itu. Pada 17 Juni lalu, ibunda Bunga melihat celana anaknya basah dan berdarah. Sorenya, Bunga demam. Bunga juga mengeluarkan darah dan lendir putih saat buang air kecil. Ibunda Bunga lantas membawa anaknya ke puskesmas, Minggu (25/ 6). Petugas puskesmas merujuk korban ke RSUD Sintang. Bunga akhirnya menjalani rawat inap selama empat hari tiga malam. Sepulang dari rumah sakit, Bunga menceritakan tentang kejadian yang dialaminya. Mendengar pengakuan Bunga, sang ibu langsung melapor ke Mapolres Sintang. Selain meringkus pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti berupa. Di antaranya, baju warna kuning bergambar Power Rangers dan sehelai celana pendek warna kuning. “Tersangka dijerat pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” tegas Eko. (net) Gawat Broo..!! Kenal 2 Hari METRO-24 Hubungan asmara antara VDS dengan Bunga (bukan nama sebenarnya) sungguh tak pantas ditiru. Baru dua hari berkenalan lewat telepon, mereka langsung memutuskan pacaran. Cukup? Belum. Dua pekan berselang, VDS dan siswi salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kumai tersebut juga melakukan perbuatan asusila. VDS akhirnya meringkuk di sel setelah ditangkap petugas Polsek Kumai. VDS mengaku mendapat nomor telepon Bunga dari temannya berinisial R pada 16 Juni lalu. Setelah itu, dia melakukan komunikasi secara intens dengan Bunga. "Dapat dari teman. Teman dia juga," ujar VDS saat ditemui di Mapolsek Kumai, Kalimantan Tengah, Kamis (6/7). Dia mengaku bertemu Bunga di rumah R dan S sebanyak enam kali. "Kadang di rumah temanku (S), Kec. Babalan, Kab. Langkat ini, ketangkap karena mencuri mesin air milik M Rahman, Jumat (7/7) sesuai LP/120/V/2017, Tgl. 13 Mei 2017. Saat diamankan petugas di Jln Simpang Gotong Royong, Kec. Babalan, dari tangan pelaku disita barang bukti 1 mesin air merek Shimizu dan 2 panci. Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnold Hasibuan, dikofirmasi 7 kadang di rumah R. Kami biasa kumpul ramai-ramai," imbuhnya. Nah, perbuatan asusila itu terjadi ketika dia bertandang ke rumah R pada 2 Juli lalu. Saat itu, R bersama dua adik dan ibunya hendak ke pasar. Mereka meninggalkan VDS dan Bunga. Rupanya, kesempatan itu dimanfaatkan VDS untuk melakukan perbuatan terlarang. Ulah mereka diketahui Taslim, ayah R. Taslim langsung memberi tahu warga. VDS dan R akhirnya digerebek. Mereka langsung digelandang ke kantor polisi. "Hasil visum sementara yang dilakukan kepada korban telah ditemukan adanya luka robek baru di luar arah jam dua, lima dan sembilan masih ada noda darah," kata Kapolsek Kumai AKP Hendry. Di menambahkan, VDS dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman kurungan pidana 15 tahun penjara. (net) Curi Mesin Air, Sinaga Goll..!! sang adik, Hendro Wijatmiko, pernah bercerita tentang hobi ”ngemil”-nya yang sangat tidak lazim. Tiap kali perutnya terasa sakit, Hendro mengaku akan menelan berbagai benda tajam. ”Saya abaikan saja cerita itu karena saya nggak percaya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (7/7). Tapi, hasil rontgen dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoer Rahem, Situbondo, Kamis lalu (6/7) membuat pria 37 tahun itu terbelalak. Betapa tidak, dalam perut Hendro ternyata ditemukan sejumlah paku payung ukuran besar, pinset (pisau kecil), sendok, bahkan korek api. ”Sekarang baru yakin, ternyata yang ditelan itu beneran. Apalagi, jumlahnya sudah banyak,” jelasnya. Kemarin Hendro sudah dirawat tim dokter RSD dr Soebandi, Jember. Dia dirujuk ke sana dari RSUD Abdoer Rahem Kamis malam lalu, setelah mengeluh sakit perut. ”Pasien sudah berangsur membaik. Sudah dipindahkan dari IGD (instalasi gawat darurat, Red) menuju Ruang Mawar (ruang perawatan, Red),” ucap dr Justina Evy Tyaswati, kepala Humas RSD dr Soebandi, kemarin. Pihak rumah sakit belum melakukan tindakan terhadap pria 30 tahun dari Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, itu. Termasuk operasi. Sebab, tim medis masih melakukan observasi secara menyeluruh. Sejauh ini, pasien hanya diberi cairan untuk menjaga kondisinya tetap stabil. ”Jika observasi sudah klir, tindakan untuk mengeluarkan sejumlah benda tajam di tubuh pasien pasti dilakukan,” katanya. Yang menggembirakan, papar Evy, sejauh ini kondisi pasien bagus. Juga, Hendro mau meminum obat yang diberikan rumah sakit. Meski jika dilihat dari riwayat medisnya, dia pernah mengalami gangguan jiwa. ”Kondisi kejiwaan tidak mengganggu perawatan yang dilakukan,” jelasnya. Menurut Arik, sebelum mengeluhkan sakit di perut, adiknya bekerja di laut (mencari ikan) dan di tambak milik orang lain. ”Adik saya masih bujang. Tinggal sama ibu saja. Sedang saya sudah rumah sendiri,” paparnya. Sebelum jadi nelayan, sekitar tiga hingga empat tahun sebelumnya, Hendro sempat merantau ke Batam. Dia bekerja di galangan kapal. Sepulang dari lewat telepon menyebut, penangkapan berawal dari informasi warga yang menyebut pelaku sedang berada di tepi jalan Simpang Gotong Royong, Kec. Babalan. Petugas Poslek Pangkalan Berandan pun gerak cepat ke lokasi dan berhasil menciduk pelaku. Di kantor polisi, pelaku mengakui semua perbuatannya. "Aku menyesal pak," ujar pelaku. (rudi) Ngeri..!! Di Perut Hendro Paman Ajak Ponakan perantauan itulah mulai muncul gelagat aneh pada diri Hendro. Dia tampak seperti mengalami kelainan jiwa. Saat kambuh, Hendro kerap menyendiri tanpa komunikasi. ”Jika kumat, dia tidak marahmarah seperti orang gila. Dia hanya menyendiri,” kata Arik. Kondisi kejiwaan itulah yang membuat Arik yakin bahwa bersarangnya berbagai benda tersebut di perut sang adik tak berhubungan dengan santet, teluh, atau hal klenik lain. ”Tapi memang dia masukkan sendiri ke dalam perut, entah sadar atau tidak,” tutur dia. Senada dengan Arik, Evy menegaskan, yang terjadi pada Hendro murni disebabkan memakan bendabenda asing itu sehingga masuk tubuh. ”Jadi, tidak ada yang aneh-aneh (klenik, Red) dan memang benda tajam ini dimakan sendiri oleh pasien karena ada gangguan jiwa,” tegas Evy. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jember yang juga spesialis penyakit dalam dr Yuli Hermansyah SpPD Finasim menambahkan, kalau melihat sekilas dari foto rontgen RSUD Situbondo yang beredar di media, berbagai benda tersebut sudah masuk usus. Mungkin di usus 12 jari atau usus besar. ”Dengan kondisi itu, memang kemungkinan besar benda-benda seperti paku, paku payung, dan bentuk pisau itu masuk melalui oral alias mulut,” katanya. Yang mengherankan pihak keluarga, tidak ada bekas luka pada mulut Hendro. Selama dirawat di rumah sakit, Hendro juga bisa dengan lancar makan bubur dan pisang. Jika dibandingkan dengan ketika berada di rumah, kondisinya kini membaik. Sudah tidak terlalu mengeluh. ”Sudah tiga hari ini dia juga tidak buang air. Kalau sekarang, dipasangi popok. Jadi, tidak tahu apakah buang air besar atau tidak,” katanya. RSD dr Soebandi belum menentukan tim dokter yang akan menangani Hendro. Tapi, menurut Yuli, untuk mengambil berbagai benda di perut bujangan dari Panarukan itu, harus dilakukan operasi. Memang ada alternatif endoskopi via oral alias mulut jika posisi benda di usus 12 jari. Atau melalui anus di posisi paku dan lain-lain itu di usus besar. Cuma, yang bisa diambil alat endoskopi tidak terlalu besar. Juga tidak sebanyak yang terjadi pada Hendro. ”Yang ini harus dengan operasi,” tegas dia. (net) berusia 16 tahun, terpaksa berurusan dengan polisi. Mirisnya lagi, perbuatan warga Kecamatan Maro Sebo Ulu ini dilakukannya pada hari ke tiga Hari Raya Idulfitri, tepatnya Selasa (27/6) dini hari pukul 01.00 WIB. Peristiwa yang merusak masa depan AD ini terjadi saat AG mengunjungi rumahnya pada Senin (26/6) lalu. Kebetulan, mereka memang berdekatan. Awalnya semua berjalan seperti biasa. AG berbincang-bincang dengan kakak iparnya, yang tak lain adalah orang tua korban. Malamnya, sekira pukul 01.00, ternyata AG mulai melancarkan aksinya pada korban yang masih duduk di bangku sekolah. Dia pun mengajak korban masuk ke dalam kamarnya. Di situ lah perbuatan terlarang itu terjadi. Korban disetubuhi malam itu. Berhasil pada aksi pertama, rupanya membuat AG yang merupakan petani dan sudah punya istri itu, ketagihan. Dua hari kemudian, dia mulai melancarkan aksinya lagi. Rupanya AD yang sudah ketakutan, menolak. AG yang nafsunya sudah menggebugebu, tak kehilangan akal. Dia pun mengancam akan melukai korban, jika permintaannya tak dituruti. Di bawah tekanan, AD hanya bisa pasrah saat AG kembali menikmati tubuhnya. Perbuatan ini terbongkar setelah AD melaporkan kejadian kepada orang tuanya. Penasaran, orang tua korban menemui AG. Saat ditanya, AG langsung membantah telah menyetubuhi AD. Tak puas, akhirnya perbuatan ini dilaporkan ke Polsek Maro Sebo Ulu. Dari laporan ini, petugas pun bergerak dan menangkap AG pada, Rabu (5/7) lalu, di rumahnya. “Tersangka memang paman korban,” kata Kapolres Batanghari AKBP Mulia Prianto, melalui KBO Reskrim Iptu Sabar Sianturi. Saat diperiksa penyidik, kata dia, tersangka masih mengelak kalau dia mengancam korban. Begitu juga saat ditanyai, menurut AG, perbuatannya terhadap AD itu atas dasar suka sama suka. Menurutnya, dia dan AD menjalin hubungan asmara selama satu bulan terakhir ini. Sebelum melakukan hubungan badan, dirinya menjalin komunikasi via SMS. (net) Penerbit : PT Sumatera Jaya Media Direktur Utama/ Pimpinan Umum : T. Hasyimi, SE Wakil Pimpinan Umum : Muhammad Azhar Pimpinan Perusahaan : Muhiddin Penasehat Hukum : Julheri Sinaga, SH HARIAN metro 24 MAKSIMAL DALAM PEMBERITAAN Pemimpin Redaksi: T. Hasyimi, SE | Wakil Pemimpin Redaksi : Toni Kuswoyo | Redaktur Pelaksana I : Indra Juli | Redaktur Pelaksana II : Erwin Parinduri | Ass. Redaktur Pelaksana : Akbar Rizki Gutama |Redaktur Senior: Wiko Sapta Sekretaris Redaksi : Maisarah Mentari |Koordinator Liputan : E.Junedy.GM | Ass. Koordinator Liputan : Chandra Sembiring | Redaktur : Handoko Aruan, Bambang Sugiarto, Ade Popay, Mulianta GM, Donny, Hendri Suyatno Reporter Medan : Adlansyah Nasution, Suwandi, Tiopan Siagian, Ahmad Akbar, Mehuli, Budiman Pardede, Sumardiansyah Tarigan,M Faqih (Medan Utara), Ali Sinuhaji (Pancurbatu) | Reporter Daerah : Herry Kacandra, Herlin Barus (Karo), Sopian, Solihin (Binjai), Rudi, (Langkat), Yan Febri, Jasa (Lubukpakam), Agus Sabono,(Tebing Tinggi) Darmawan (Sergai), Dedi Siregar, Khairul, Indra (Asahan), Ambon irawan, Rimanto,(Tanjungbalai),Rahmad Apriadi Barus, (Siantar/Simalungun) Fajar Gunawan, Edy Ilva S (Dairi/Pahk-Pak Barat) Manager Artistik : Budi Iqbal l Kabag Layouter : Wendi l Koordinator Layouter : M. Azmi l Layouter : Dimas Aulia, Ahmad Erwin, Ucok Srg, Tejo, Irfan Nasution l Desain Iklan: M Rawi, Zikri Kepala Keuangan : Maya Siregar. l ADM Iklan : Devi l Pengembangan : Dedi Nasution l Kordinator Distribusi/Ekspedisi: Bustamam l Staf Distribusi/Ekspedisi : Hendra, Amrizal l ADM Pemasaran: Fivi. Pemimpin Redaksi : Metro24.co, Wiko Saptanadi - Wakil Peminpin Redaksi Metro24.co : Dedi Suhardi Tarif Iklan : Hitam/Putih (B/W) Umum Display Rp 10.000/mm kolom, Iklan Keluarga/Ucapan Selamat Rp6.000/mm kolom, Iklan Pengumuman Rp 10.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman 1 (Full Colour) Rp 30.000/mm kolom, Iklan Warna Halaman Dalam (Full Colour) Rp 15.000/mm kolom. Harga Iklan Ditambah PPN 10%. Harga Eceran Rp3.000 (dalam kota) Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jalan Paduan Tenaga No 12 Medan, Telp: 061-7366692, e-mail: redaksimetro24@gmail.com. WARTAWAN HARIAN METRO 24 DILENGKAPI DENGAN ID CARD ATAU SURAT TUGAS BILA ADA YANG MENCURIGAKAN SILAHKAN HUBUNGI NOMOR : 082167673088