MAJALAH PEMKO APRIL(online)

10 TAJUK UTAMA
GERBANG
EKONOMI dan
pariwisata riau
Geliat Kota Dumai di usia 18 tahun
HARAPAN besar dicurahkan kepada Kota Dumai.
Itu saat Riau dimekarkan menjadi Provinsi Riau
dan Kepulauan Riau. Riau harus melepas Batam
sebagai andalan dan menggantinya dengan Kota
Dumai sebagai gerbang ekonomi baru. Sekaligus
pintu masuk wisatawan. Harapan itu makin tercurah
ketika Dumai menjadi kota otonom pada
tahun 1999.
Sebagai kota yang berhampiran dengan jalur
pelayaran internasional, Selat Malaka, Dumai
memang sangat strategis dan memiliki berbagai
keunggulan.
“Keunggulan
Komparatif
inilah yang
menjadi daya
tarik sekaligus
andalan
ekonomi Riau
saat ini dan
dimasa yang
akan datang. “
- Zul AS -
Kedekatan Dumai dengan negeri jiran, Malaysia,
juga membuat Dumai menjadi bandar yang
semakin diperhitungkan. Ibarat rumah, Dumai
berada di pintu terdepan Provinsi Riau. Dumai
tidak bisa dilepaskan dari wajah Indonesia yang
akan menjadi pintu terdepan. Apapun kondisinya.
“Keunggulan komparatif inilah yang menjadi daya
tarik sekaligus adalan ekonomi Riau saat ini dan
dimasa yang akan datang,” ujar Walikota Dumai,
Zulkifli AS.
Meski posisinya amat strategis, pada awalnya,
Dumai hanyalah sebuah kampung nelayan terpencil.
Jauh dari hiruk pikuk pembangunan dan
andalan perekomian. Barulah mulai menggeliat
dan dikenal ketika menjadi pelabuhan ekspor
minyak bumi (crude oil) dari perusahaan minyak PT
Chevron Pacific Indonesia (sebelumnya bernama
Caltex), perusahaan minyak milik pemerintah,
Pertamina. Dua perusahaan minyak inilah menjadi
pendongkrak awal kemajuan Kota Dumai.
Kendati memiliki keunggulan komparatif, langkah
menjadikan Dumai sebagai kawasan ekonomi
paling maju, bukanlah perkara mudah. Seiring
dengan kemajuan zaman, Dumai dituntut harus
semakin berpacu membenahi diri.
MAJALAH PEMKO DUMAI