Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RABU<br />
<strong>10</strong> JANUARI 2018<br />
GELAR AKSI DEMO DI DISNAKER MADINA<br />
Mahasiswa Tolak Pekerja Asing<br />
di Perusahaan Panas Bumi<br />
MADINA-M24<br />
Mahasiswa menolak banyaknya tenaga kerja<br />
asing di PT SMGP, salah satu perusahaan yang<br />
bergerak di bidang pengembangan panas bumi,<br />
di Kecamatan Panyabungan Selatan. Bahkan<br />
adanya dugaan tenaga kerja ilegal.<br />
P<br />
ERNYA-<br />
TAAN sikap<br />
penolakan<br />
tersebut<br />
disampaikan<br />
Abdul Rahman Saleh Simanjuntak,<br />
Koordinator Aksi demo<br />
PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah<br />
Mandailing Natal<br />
(IMM Madina), saat berunjukrasa<br />
di Kantor Dinas Tenaga<br />
Kerja (Disnaker) Madina, Selasa<br />
(9/1).<br />
Mahasiswa menilai, kehadiran<br />
PT SMGP di Bumi Gordang<br />
Sembilan, seharusnya<br />
mampu memberikan kesejahteraan<br />
bagi masyarakat Madina.<br />
Khususnya daerah yang terdampak<br />
secara langsung, yaitu<br />
Kecamatan Lembah Sorik Marapi,<br />
Puncak Sorik Marapi dan<br />
Kecamatan Panyabungan Selatan.<br />
Namun, kenyataannya tidak<br />
sesuai harapan masyarakat.<br />
Lebih lanjut, Rahman<br />
mengatakan, seluruh kontraktor<br />
di bawah naungan PT SMGP,<br />
diminta agar memberikan status<br />
jelas kepada tenaga kerja lokal,<br />
sesuai UU yang berlaku. Karena<br />
kontaktor yang mempekerjakan<br />
masyarakat, diduga telah<br />
merampas hak-hak setiap<br />
tenaga kerja. "Sejauh ini<br />
perusahaan kontraktor hanya<br />
mempekerjakan tenaga kerja<br />
dari luar daerah, sehingga<br />
masyarakat setempat banyak<br />
yang menganggur," ucapnya.<br />
Selain itu, mahasiswa juga<br />
meminta pemerintah dan PT<br />
SMGP membuat kebijakan listrik<br />
gratis kepada masyarakat Madina.<br />
Terutama yang berdomisili di<br />
WKP PT SMGP. Tujuannya agar<br />
masyarakat keseluruhan dapat<br />
menikmati keberadaan perusahaan<br />
dan tidak hanya merasakan<br />
dampak negatifnya saja.<br />
Pendemo juga menuntut PT<br />
SMGP agar mengatur jadwal<br />
mobilisasi pengangkutan material.<br />
Karena PT SMGP dianggap<br />
tidak mengenal waktu.<br />
Bahkan pihak SMGP melakukan<br />
mobilisasi pada siang hari,<br />
dimana padatnya arus lalu<br />
lintas.<br />
Bupati Madina juga dituntut<br />
agar mencabut izin penggunaan<br />
Jln Sibanggor. Karena PT SMGP<br />
dianggap telah mengingkari<br />
kesepakatan yang dijalin antara<br />
Pemda. Dimana, tidak adanya<br />
Penolakan tenaga kerja asing di Madina (M24-Mag3)<br />
perawatan jalan yang dilakukan<br />
oleh PT SMGP. Sehingga jalan<br />
cenderung semakin parah.<br />
"Menolak pemakaian sungai<br />
Aek Roburan untuk<br />
kepentingan pengeboran PT<br />
SMGP. Karena sungai tersebut<br />
adalah irigasi persawahan dan<br />
sumber kebutuhan masyarakat<br />
setempat," sebut Rahman.<br />
Sementara itu, Mulia Raja<br />
Nasution, Kabid Penempatan<br />
dan Perluasan Tenaga Kerja<br />
Madina, yang menerima<br />
mahasiswa menyampaikan, apa<br />
yang telah diaspirasikan<br />
mahasiswa akan disampaikan<br />
kepada Kepala Dinas selaku<br />
pimpinan di Disnaker Madina.<br />
"Kebetulan Pak Kadis sedang<br />
tugas di wilayah Pantai Barat.<br />
Tapi ini semua akan saya<br />
sampaikan kepada Pak Kadis,"<br />
sebut Raja.<br />
Dikatakan Raja, sejak adanya<br />
UU Pemda yang baru,<br />
kewenangan pengawasan<br />
tenaga kerja itu sudah ditarik ke<br />
AKIBAT DIPROTES WARGA<br />
Jalan Jamin Ginting Menyempit Jadi 20 Meter<br />
KABANJAHE-M24<br />
Pemkab Karo mengapresiasi<br />
partisipasi warga yang bersedia<br />
menyerahkan lahannya, untuk<br />
pelebaran Jln Kabanjahe-<br />
Simpang Ujung Aji, Berastagi,<br />
tanpa minta ganti rugi.<br />
"Kami sangat berterima kasih<br />
atas partisipasi masyarakat,<br />
dengan suka rela dan ikhlas<br />
lahannya untuk pembangunan<br />
pelebaran jalan, tanpa harus<br />
minta ganti rugi. Ini merupakan<br />
bentuk peran serta warga untuk<br />
memperlancar pembangunan<br />
daerah yang kita cintai ini," kata<br />
Bupati Karo, Terkelin Brahmana,<br />
menyikapi kesediaan<br />
warga untuk lanjutan pelebaran<br />
Jln Kabanjahe-Simpang Ujung<br />
Aji, Berastagi, kemarin.<br />
Terkelin menambahkan, tuntasnya<br />
pelebaran Jln Kabanjahe-<br />
Berastagi yang diprediksi siap<br />
tahun ini, otomatis akan<br />
mendukung Kawasan Strategis<br />
Nasional (KSN) di luar lingkar<br />
Jalan Jamin Ginting yang sudah selesai dikerjakan (M24-Sekilap)<br />
Danau Toba. Pemkab Karo juga<br />
telah menjalin kerjasama<br />
dengan Pemkab Deliserdang<br />
dan Langkat, tentang rencana<br />
peningkatan pembangunan dan<br />
pembukaan jalan tembus antar<br />
kabupaten, yang dinilai sebagai<br />
penunjang destinasi Danau<br />
Toba berskala internasional.<br />
"Sehingga memperpendek jarak<br />
tempuh Medan-Tanah Karo.<br />
Mudah-mudahan semuanya<br />
Provinsi, yang membidangi<br />
masalah tenaga kerja.<br />
"Ini akan kami sampaikan<br />
kepada pimpinan, agar seluruh<br />
perusahaan yang ada di Madina<br />
dipanggil dan mendata berapa<br />
jumlah TKA di Madina. Dan<br />
seharusnya, jika sudah TKA itu<br />
memiliki izin resmi dari<br />
Kementerian Tenaga Kerja,<br />
daerah tidak berhak<br />
mengeluarkan izin<br />
mempekerjakan tenaga kerja<br />
asing," pungkasnya. (mag3)<br />
BERSAMA 47 PEMUDA TANI SE-INDONESIA<br />
Pemuda STTU Jehe Lulus Magang ke Jepang<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Abdul Sajali Berampu, seorang pemuda dari<br />
Dusun Sibande, Desa Tanjung Meriah,<br />
Kecamatan STTU Jehe, mendapat bantuan dari<br />
Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolanda Berutu.<br />
terealisasi di 2018," ujarnya.<br />
Sebab, kata Terkelin,<br />
mendukung destinasi Tanah<br />
Karo menjadi salah satu pintu<br />
gerbang memasuki wilayah<br />
Danau Toba, didukung<br />
keberadaan bandar udara Kuala<br />
Namu. Beberapa rencana<br />
pembangunan infrastruktur<br />
menuju KSN telah disampaikan<br />
kepada Presiden. Peningkatan<br />
jalan nasional Kabanjahe-<br />
Berastagi tersebut, juga sebagai<br />
tindaklanjut usulan Pemkab<br />
Karo sebelumnya ke<br />
Kementerian PUPR di Jakarta.<br />
Konsultan proyek pelebaran<br />
Jln Kabanjahe-Berastagi,<br />
purnawirawan Sebayang dan<br />
PPK Proyek BBPJN Wil I<br />
Medan, Nanda, menyambut<br />
baik dukungan masyarakat<br />
Desa Sumbul, Desa Raya dan<br />
Berastagi, terhadap lanjutan<br />
proyek pelebaran Jln Kabanjahe-<br />
Berastagi tanpa ganti rugi. "Ini<br />
sebuah kemajuan besar bagi<br />
Kabupaten Karo," ujarnya saat<br />
dihubungi melalui selulernya.<br />
Menurutnya, dirinya selaku<br />
putra daerah merasa bangga,<br />
bila proyek pelebaran jalan ini<br />
tuntas hingga kota wisata<br />
Berastagi. Secara lisan dana<br />
APBN, untuk lanjutan proyek<br />
ini sudah ditampung. Namun<br />
demikian, ada baiknya Bupati<br />
Karo melakukan lobi-lobi lagi ke<br />
pihak Balai Besar Pelaksanaan<br />
Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah<br />
I Medan, sekaligus<br />
menyampaikan bukti-bukti<br />
otentik kesediaan atau<br />
persetujuan masyarakat<br />
terhadap lanjutan proyek ini<br />
tanpa ganti rugi. Sehingga tahun<br />
ini bisa tuntas pelebaran jalan<br />
Kabanjahe-Berastagi. "Kalau<br />
bisa lebarnya 24 meter, sehingga<br />
pelebaran jalan akan sangat<br />
maksimal," harapnya.<br />
Proyek pelebaran jalan<br />
nasional jurusan Kabanjahe-<br />
Berastagi, tahap pertama<br />
sepanjang 2,3 Km sudah tuntas.<br />
Semula lebar jalan direncanakan<br />
24 meter, akhirnya berubah<br />
menjadi 20 meter. "Karena<br />
banyaknya protes dari<br />
masyarakat ketika itu, sehingga<br />
diputuskan lebar dari 24 meter<br />
menjadi 20 meter dan panjang<br />
yang semula 1,8 Km berubah<br />
menjadi 2,3 Km, dengan anggaran<br />
dari APBN 2017 sebesar<br />
Rp32 miliar," katanya. (sekilap)<br />
Penertiban PKL di Jalan Veteran Karo (M24-Sekilap)<br />
Trotoar dan Terminal Brastagi<br />
'Disapu Bersih' Satpol PP<br />
KARO-M24<br />
Pedagang monza yang ada di Terminal Brastagi dan di Jln<br />
Veteran diSapu bersih Satpol PP, Selasa (9/1). Penertiban tersebut<br />
langsung dipimpin Kasatpol PP Hendrik P Tarigan bersama<br />
anggotanya.<br />
"Untuk penertiban kali ini, kami dari pihak Satpol PP tidak<br />
setengah-setengah hati. Sesuai surat edaran beberapa hari lalu,<br />
sudah kita bagikan kepada pedagang. Sesuai janji saya beberapa<br />
hari kemarin, selepas tahun baru ini pasti saya bersihkan<br />
pedagang-pedagang liar yang ada di seputaran Terminal Berastagi<br />
dan sepanjang torotoar di Jln Veteran. Jadi kalau berita-berita<br />
hoaks tentang pengutipan kepada pedagang, saya sangat<br />
membantah. Kalau ada anggota saya yang melakukan hal<br />
tersebut, silahkan saja ditangkap atau langsung laporkan sama<br />
saya," papar Hendrik, yang juga mantan Camat Simpang Empat<br />
ini, kepada M24.<br />
Dia menambahkan, tindakan pihaknya akan ditentang juga,<br />
kalau langsung diberikan tindakan. "Secara persuasif kita<br />
sampaikan dulu ke pedagang, selanjutnya akan kita tindak tegas,<br />
jika tidak mengindahkan anjuran kita," imbuhnya.<br />
Di tempat yang sama, salah satu pengemudi, Anwar Sembiring,<br />
mengatakan, masyarakat berharap, apa yang dilakukan pihak<br />
Satpol PP tidak setengah-setengah. "Dan jangan pilih bulu, macam<br />
di Jalan Perniagaan sana. Masih adanya kunampak tadi yang<br />
jualan Durian di bahu jalan. Kan bisa jadi kontra nanti,"<br />
ungkapnya.<br />
Jadi, ucapnya, untuk Kepala Dinas Perindustrian dan<br />
Perdagangan atau Pemerintah Karo, jika PKL terus menerus<br />
digusur, juga akan berdampak tidak bagus. "Ya, kalau bisa<br />
dicarilah tempat mereka berjualan. Jangan cuma janji-janji saja,<br />
mereka kan butuh uang makan juga atau untuk kebutuhan anak<br />
sekolah," urainya.<br />
Terpisah, Kadishub Karo, Gelora Fajar Purba, mengatakan,<br />
pihaknya akan tetap melakukan pengawasan supaya tetap tertib.<br />
"Kami dari Dishub tetap komit dengan Mela Macet dan Mela Melket<br />
(malu macet dan malu jorok)," tandasnya. (sekilap)<br />
Dinas Sosoal Pakpak Bharat saat beri bantuan. (M24-Edy<br />
Ilva S)<br />
Pemkab Pakpak Bharat Bantu Korban<br />
Kebakaran<br />
PAKPAK BHARAT-M24<br />
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat melalui Dinas<br />
Sosial Kabupaten Pakpak Bharat, mendistribusikan bantuan<br />
kepada korban kebakaran atas nama Jarah Manik, penduduk Desa<br />
Kecupak II, Kecamatan Pergettenggetteng Sengkut, Kabupaten<br />
Pakpak Bharat, Sabtu (6/1).<br />
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pakpak Bharat,<br />
Edima Silaban, didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi dan<br />
Penanggulangan Bencana, Tumpak Berutu dan Anggota Taruna<br />
Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Pakpak Bharat, bersama<br />
Camat Pergettenggetteng Sengkut, turun ke lokasi kejadian.<br />
Mereka memberikan bantuan sosial kepada korban berupa, 2 kodi<br />
seng, 45 Kg beras, 2 kardus mie instan, 60 butir telur, 2 Kg minyak<br />
goreng, 2 buah selimut dan 1 matras.<br />
Kedatangan tim disambut dan diterima keluarga korban.<br />
Penerima bantuan sosial juga mengucapkan terima kasih kepada<br />
Pemkab Pakpak Bharat melalui Dinas Sosial, yang cepat dan<br />
tanggap membantu masyarakat, yang tertimpa bencana. (edy)<br />
Kepada pemuda yang lulus<br />
Program Magang Jepang di Iaea<br />
Gunma selama 2 tahun ini,<br />
Remigo sangat mengapresiasi<br />
perjuangannya. Karena, tanpa<br />
tanpa campur tangan Pemkab<br />
Pakpak Bharat, ia berhasil<br />
menembus program kerjasama<br />
Kementerian Pertanian dengan<br />
IKAMAJA (Ikatan Alumni Magang<br />
Jepang).<br />
"Petarung sejati!," ungkap<br />
Remigo, saat menerima<br />
kunjungan Abdul Sajali, di Kantor<br />
Bupati Pakpak Bharat, Gedung<br />
Sigellem Rempu, Kompleks<br />
Perkantoran Panorama Indah<br />
Sindeka, Salak, Selasa (9/1).<br />
Tak lupa, Remigo berpesan<br />
kepada putra pertama pasangan<br />
Sabaril Berampu dan Nurjannah<br />
Simatupang ini, agar belajar<br />
dengan giat serta menyesuaikan<br />
diri secepatnya di negara yang<br />
akan didatanginya. "Jangan<br />
gampang menyerah serta tirulah<br />
budaya Jepang yang penuh<br />
dengan disiplin serta dedikasi.<br />
Jadilah pemuda tangguh,<br />
sehingga menjadi contoh terbaik<br />
di tengah keluarga, lingkungan<br />
dan masyarakat Kabupaten<br />
Pakpak Bharat, bahkan negara<br />
ini," ungkapnya.<br />
Abdul Sajali yang didampingi<br />
Kepala Dinas Pertanian Pakpak<br />
Bharat, Sunardi, didampingi<br />
Kepala Dinas Pendidikan, Mester<br />
Padang, mengutarakan, kalau<br />
dirinya lulusan Madrasah Aliyah<br />
Swasta, Sibande, tahun 2015.<br />
Dikatakannya, dia mendapat<br />
informasi dari salah seorang PNS<br />
Dinas Pendidikan Kabupaten<br />
Pakpak Bharat, yang juga alumni<br />
magang Jepang, tentang adanya<br />
program ini.<br />
Menurutnya, dengan tekun ia<br />
mengikuti seleksi di Lubuk Pakam<br />
serta di Ciawi, Bogor, demi<br />
capaian yang dicita-citakannya.<br />
Ternyata kerja kerasnya<br />
Bupati Remigo saat bertemu Abdul Sajali di kantornya. (M24-Edy Ilva S)<br />
membuahkan prestasi<br />
menggembirakan. Bersama 47<br />
pemuda tani se-Indonesia, Abdul<br />
Sajali akan menempuh<br />
pendidikan dengan konsentrasi di<br />
bidang pertanian di negara<br />
Matahari Terbit tersebut. Abdul<br />
juga menuturkan, segala biaya<br />
untuk mengikuti seleksi ini<br />
berasal dari tabungannya sendiri,<br />
yang merupakan hasil berkebun<br />
Durian. "Terima kasih kepada Pak<br />
Bupati serta jajaran Pemkab<br />
Pakpak Bharat, yang mendukung<br />
saya dalam kegiatan ini, baik<br />
secara moril maupun materil,"<br />
tandasnya.<br />
Keberangkatan Abdul Sajali ke<br />
Jepang Maret 2018. Sebelumnya<br />
akan dilakukan pembekalan di<br />
Ciawi, Bogor. Follow up dari<br />
kegiatan ini adalah para pemuda<br />
yang telah dimagangkan<br />
tersebut, akan mampu secara<br />
mandiri bertani, pasca dididik dan<br />
mendapat ilmu pengetahuan dari<br />
negara Jepang. (edy)<br />
Ist<br />
Baru Dibangun, Atap Pasar Marelan<br />
Bocor<br />
MEDAN-M24<br />
Baru saja selesai dibangun proyek pasar moderen Marelan,<br />
atapnya sudah banyak yang bocor-bocor. sehingga sehabis hujan<br />
lantai pasar digenangi air.<br />
Kondisi atap bocor dan plafon merembes, sempat membuat<br />
Kadis Perkim Medan, Syampurno Pohan dan Kepala PD Pasar<br />
Medan, geleng kepala.<br />
Kedua Kadis Penko Medan tersebut melakukan peninjauan<br />
terhadap kondisi pasar modren Marelan, yang hingga kini masih<br />
dalam tahap pembenahan pembangunan meja berjualan, Selasa<br />
(9/1).<br />
Bahkan, amatan wartawan, ternyata proyek pasar modren<br />
menelan biaya puluhan miliar tersebut, terkesan asal jadi. Tempat<br />
pembuangan air limbah atau IPAL belum juga tersedia. Padahal<br />
pasar rentan dengan air limbah. (net)