You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Empat Paslon Daftar<br />
ke KPU Langkat<br />
17 Kursi 13 Kursi <strong>10</strong> Kursi<br />
9 Kursi 5 Kursi 6 Kursi<br />
14 Kursi 3 Kursi 3 Kursi 16 Kursi 4 Kursi<br />
Olah data Tim Redaksi Metro24<br />
LANGKAT-M24<br />
Empat pasangan calon (paslon)<br />
Bupati dan Wakil Bupati Langkat untuk<br />
periode 2018-2023 mendaftar sebagai<br />
peserta di Kantor KPU Langkat di Jln T<br />
Putra Azis, Stabat, Senin (8/1).<br />
Keempat paslon tersebut yakni<br />
pasangan Rudi Hartono Bangun dan<br />
Budiono, Terbit Rencana Peranginangin<br />
dan Syah Afandin, Zamroni dan<br />
Deni Nur Ilham serta Sulistianto-<br />
Heriansyah.<br />
Pasangan calon Rudi Hartono-<br />
Budiono diusung Partai Demokrat,<br />
Nasdem dan PKS. Pasangan Zamroni-<br />
Deni Nur Ilham dari jalur perseorangan<br />
dengan dukungan KTP. Terbit Rencana<br />
Perangin-angin-Syah Afandin diusung<br />
Partai Golkar, PDIP, PAN, PPP,<br />
HANURA, PKB, Gerindra dan PBB serta<br />
pasangan yang berasal dari independent<br />
Sulistianto-Heriansyah juga<br />
mendaftar. (red)<br />
RABU, <strong>10</strong> JANUARI 2018<br />
BERKAS JR-ANCE DIKEMBALIKAN<br />
BUKTI KAWIN PAKSA DI PILGUBSU<br />
(dok : M24)<br />
DIDUKUNG 6 PARPOL<br />
Syamsul Qodri Marpaung:<br />
Edy-Ijek Berpeluang Menang<br />
MEDAN-M24<br />
Setelah resmi mendaftarkan diri sebagai Cagubsu dan<br />
Cawagubsu ke KPU Sumut, Senin siang (8/1), pasangan Edy<br />
Rahmayadi - Musa Rajekshah (Ijek) dinilai memiliki peluang<br />
besar memenangkan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara<br />
(Pilgubsu) yang dijadwalkan 27 Juni 2018.<br />
Wakil ketua Tim Pemenangan Edy - Ijek, H Syamsul Qodri<br />
Marpaung Lc, menjelaskan, alasan peluang besar itu didasari<br />
dukungan penuh 6 Parpol besar seperti Gerindra, PKS, PAN,<br />
Golkar, NasDem dan terakhir datang Hanura. Dari dukungan 6<br />
Parpol tersebut, lanjut Syamsul Qodri, basis konstituen yang<br />
dimiliki wakil rakyat ke-6 Parpol di DPRD Sumut mencapai 60<br />
kursi.<br />
"Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap calon lain,<br />
saya percaya semua kandidat punya peluang sebagai<br />
pemenang. Tapi logika dukungan Parpol dan basis kursi DPRD<br />
Sumut menunjukkan peluang besar bagi Edy - Ijek," yakin<br />
Syamsul Qodri Marpaung kepada M24, Senin (8/1) di gedung<br />
DPRD Sumut Jln Imam Bonjol Medan.<br />
Pada sisi lain, dia mengatakan, bila Parpol lain menerapkan<br />
strategi pasangan "pelangi", maka kuat dugaan akan<br />
memunculkan benturan perolehan suara saat Pilgubsu digelar.<br />
Artinya, terang Syamsul Qodri lagi, bukan mustahil suara warga<br />
Sumut bakal terpecah tatkala menetapkan pilihan. Bagi politisi<br />
PKS itu, 3 alasan tersebut rentan memposisikan Edy - Ijek<br />
sebagai pemenang Pilgubsu 2018.<br />
"Kita optimis menang karena elektabilitas Edy - Ijek juga<br />
tinggi. Jangan lupa, yang punya suara rakyat adalah anggota<br />
DPRD Sumut. Sebab 1 kursi DPRD Sumut itu merupakan suara<br />
ribuan, belasan ribu bahkan puluhan ribu rakyat Sumut,"<br />
tutupnya. (budiman)<br />
MEDAN-M24<br />
Pasangan Bakal Calon Gubernur/Wakil<br />
Gubernur Sumut, Jopinus Ramli Saragih dan<br />
Ance Selian menyerahkan syarat untuk<br />
mendaftar sebagai kontestan di Pilgubsu 2018,<br />
Selasa (9/1) siang.<br />
AMUN, setelah<br />
N<br />
dilakukan pengecekan<br />
selama<br />
hampir dua<br />
jam oleh staf<br />
KPU Sumut,<br />
ternyata masih<br />
ada berkas<br />
yang belum dilengkapi oleh<br />
pasangan yang diusung oleh tiga<br />
partai politik, Partai Demokrat,<br />
PKPI dan PKB ini, maka KPU Sumut<br />
lantas mengembalikan berkas<br />
yang sudah di cek list untuk segera<br />
dilengkapi.<br />
Ketua KPU Sumut, Mulia Banurea<br />
didampingi empat komisioner<br />
lainnya, Benget M Silitonga, Dr Iskandar<br />
Zulkarnain, Yulhasni menjelaskan,<br />
berkas pasangan JR-<br />
Ance dikembalikan bukan ditolak.<br />
"Bukan ditolak, tetapi dikembalikan<br />
untuk dilengkapi," katanya.<br />
Selain itu, Mulia juga mengatakan,<br />
untuk persyaratan pencalonan<br />
berupa surat keputusan dari<br />
partai pengusung sudah lengkap<br />
dan yang masih ada kekurangan<br />
adalah syarat calon. Untuk itu,<br />
ditambahkannya KPU Sumut bakal<br />
menunggu pasangan JR-Ance<br />
hingga Rabu (<strong>10</strong>/1) pukul 24.00<br />
WIB, untuk melengkapi berkas<br />
tersebut.<br />
Sedangkan Komisioner KPU Sumut<br />
Divisi Tekhnis, Benget M Silitonga<br />
menjelaskan, ada beberapa<br />
persyaratan seperti Laporan Harta<br />
Kekayaan Penyelenggara Negara<br />
(LHKPN) dari KPK, surat keterangan<br />
tidak pernah di pidana dan<br />
surat tidak mempunyai hutang<br />
yang merugikan negara dari pengadilan<br />
negeri menjadi salah satu<br />
berkas yang belum dilengkapi.<br />
"Jadi untuk syarat-syarat seperti<br />
diatas yang kita ketahui memakan<br />
waktu dalam pengurusannya,<br />
diberi solusi seperti menyerahkan<br />
bukti kalau berkas-berkas tersebut<br />
masih dalam pengurusan,"<br />
paparnya. Menurutnya, kurangnya<br />
berkas pasangan yang<br />
mendaftar akibat calon yang akan<br />
mendaftar sangat disibukkan<br />
dengan proses syarat pencalonan<br />
dari partai politik.<br />
Sementara itu, JR Saragih menegaskan<br />
kalau Rabu (<strong>10</strong>/1) dia<br />
dan Ance Selian akan kembali<br />
JR dan Ance ketika mendaftar ke KPU Sumut. (M24/Ist)<br />
mendaftar dengan syarat yang<br />
lengkap. "Ada beberapa yang masih<br />
diurus di pengadilan. Memang<br />
baru tadi pagi dimasukkan, karena<br />
semalam baru sampai. Kalau saya<br />
sendiri sudah lengkap," ujarnya,<br />
seusai menerima pengembalian<br />
berkas dari KPU Sumut.<br />
Pengamat politik Arifin Saleh<br />
Siregar berpendapat, dikembalikannya<br />
berkas pendaftaran JR<br />
Saragih-Ance Selian oleh KPU<br />
Sumut, membuktikan dampak<br />
praktik kawin paksa di Pilkada.<br />
"Ini bukti bahwa pasangan ini<br />
belum siap untuk melengkapi berkas-berkas<br />
yang dibutuhkan untuk<br />
mendaftar. Inilah dampak kawin<br />
paksa di Pilkada itu. Dari awal tidak<br />
ada kesepakatan, karena di<br />
ujung, beda dengan misalnya<br />
Edy-Ijeck, yang sudah sejak awal<br />
mempersiapkan diri," kata Arifin,<br />
Selasa (9/1/2018).<br />
Dia menyebut dengan belum diterimanya<br />
pendaftaran JR-Ance<br />
yang diusung oleh Demokrat, PKB<br />
dan PKPI, ini berarti masih terbuka<br />
peluang pasangan yang diusung<br />
akan berganti. Salah satunya<br />
adalah Tengku Erry Nuradi.<br />
Menurut Arifin, Tengku Erry saat<br />
ini masih terus bergerilya mencari<br />
kendaraan politiknya untuk menjadi<br />
calon gubernur. Terlebih lagi,<br />
kepastian pencalonan Djarot Sai-<br />
ful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung<br />
PDIP belum jelas. PDIP dan<br />
PPP masih belum menemui kata<br />
sepakat khususnya soal calon wakil.<br />
Menurutnya, segala hal bisa<br />
terjadi.<br />
"Yang diusung PDIP belum <strong>10</strong>0.<br />
Hari ini kuncinya di PPP. Mereka<br />
bisa mendikte PDIP. Kalau PPP<br />
pakai paku mati, PDIP, Djarot dan<br />
Tengku Erry tidak bisa maju. Tapi<br />
kita harus sadar juga tidak ada<br />
jalan buntu jadi malam-malam ini<br />
malam yang menegangkan. Juga<br />
bagi Edy-Ijeck, karena mereka<br />
berkepentingan terhadap siapa<br />
bakal calon penantang," terangnya.<br />
(donny/aruan/net)<br />
KPU DS Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati<br />
LUBUK PAKAM-M24<br />
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten<br />
Deliserdang (DS) mulai membuka<br />
pendaftaran bakal pasangan calon (paslon)<br />
Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang<br />
Periode 2019 sampai 2024, Senin (8/1).<br />
Koordinator Divisi Sosialisasi dan<br />
Partisipasi Masyarakat KPU Deliserdang,<br />
Boby Indra Prayoga kepada wartawan<br />
membenarkan dibukanya pendaftaran<br />
bakal paslon Bupati dan Wakil Bupati<br />
Deliserdang baik melalui jalur Partai Politik<br />
(Parpol) maupun jalur perseorangan<br />
(independen). "Tanggal 8 sampai 9 Januari<br />
2018 pendaftaran dibuka mulai pukul<br />
08.00 Wib sampai pukul 16.00 Wib.<br />
Sementara tanggal <strong>10</strong> Januari 2018<br />
pendaftaran dibuka sejak pukul 08.00 Wib<br />
sampai pukul 00.00 Wib. Untuk hari ini (hari<br />
pertama) tidak ada bakal paslon yang<br />
mendaftar," kata Boby.<br />
Lanjut Boby, bakal paslon Bupati dan<br />
Wakil Bupati Deliserdang saat mendaftar<br />
harus memenuhi persyaratan sesuai<br />
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU)<br />
No 15 Tahun 2017 tentang perubahan atas<br />
Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 3<br />
Tahun 2017 tentang pencalonan pemilihan<br />
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan<br />
Wakil Bupati dan Walikota dan Wakil<br />
Walikota. "Syarat pencalonan dari Parpol<br />
membawa dukungan dari DPP Parpol<br />
dengan minimal dukungan <strong>10</strong> kursi di DPRD<br />
Deliserdang serta syarat calon seperti KTP,<br />
LKPN, surat pengunduran diri sebagai PNS<br />
dan syarat lainnya," terang Boby.<br />
Sambungnya, pasangan perseorangan<br />
Mion Tarigan-Zainal Arifin dan Sofyan<br />
Nasution-Hj Jamilah akan mendaftar, hari<br />
ini, Rabu (<strong>10</strong>/1)," informasinya Mion Tarigan<br />
dan pasangannya akan mendaftar pukul<br />
14.00 Wib, sementara Sofyan Nasution<br />
akan mendaftar sorenya," tegas Boby.<br />
Bakal calon (balon) Wakil Bupati Deliserdang,<br />
M Ali Yusuf Siregar bersama balon Bupati<br />
Deliserdang, Ashari Tambunan mendaftar,<br />
Selasa (9/1) sekira pukul <strong>10</strong>.00 Wib.<br />
Yusuf Siregar pun menegaskan jika<br />
dirinya dan Ashari Tambunan sudah<br />
didukung semua partai. Namun dirinya<br />
membantah jika disebut mereka<br />
memborong semua partai.<br />
Meski pun begitu Yusuf Siregar optimis<br />
mereka tidak akan melawan kotak kosong<br />
pada Pilkada Serentak Tahun 2018. "Kita<br />
optimis aka nada pesaing yang maju dan<br />
tidak akan melawan kotak kosong. Masih<br />
ada dua pasangan calon dari jalur<br />
perseorangan dan saat ini masih proses<br />
verifikasi,” jelasnya. (yan)<br />
Utusan pemangku adat Melayu, Karo dan Simalungun foto<br />
bersama di istana kerajaan Urung Sinembah Deli. (M24/Ist)<br />
Masyarakat Melayu-Karo-<br />
Simalungun Tolak Cagub Import<br />
MEDAN-M24<br />
Prosesi pemilihan gubernur dan wakil di provinsi Sumatera<br />
Utara, terasa mulai memanas. Terlebih PDI P mencalonkan<br />
Syaiful Jarot Hidayat sebagai jagoannya untuk menjadi<br />
gubernur Sumut.<br />
Datangnya Jarot tak serta merta bisa diterima begitu saja.<br />
Sebab, Jarot sendiri bukanlah putera daerah yang faham<br />
dengan kondisi Sumut, baik dari kultural maupun sektoral.<br />
Lembaga Adat Budaya Karo dibawah naungan Kerajaan<br />
Urung Sinembah yang bekerja sama dengan raja, datu dan<br />
para tengku dari Kabupaten Langkat, Deliserdang, Asahan,<br />
Kualoh dan Pane serta Kota Pinang secara tegas menolak<br />
pemimpin import. Para pemangku adat ini bertemu untuk<br />
menciptakan terobosan positif demi majunya Sumut yang lebih<br />
beradab kedepan.<br />
"Sebab saat ini kami melihat provinsi sudah jauh dari adab.<br />
Apalagi cerita masalah ketegasan, saat ini sudah tidak ada lagi<br />
peminpin yang tegas di Sumut. Maka dari itulah, kami<br />
melakukan pertemuan untuk membuat hal positif demi majunya<br />
Sumut kedepan. Dan langkah yang kami buat pada tanggal 20<br />
Januari 2018 mendang di istana kerajaan Urung Sinembah Deli<br />
Namorambe Deliserdang adalah, membuat acara adat dengan<br />
mengundang calon gubernur Sumut, bapak Edy Rahmayadi<br />
berserta wakilnya untuk dijadikan duta budaya Melayu, Karo<br />
dan Simalungun," kata Raja Kerajaan Urung Sinembah Deli<br />
yang juga Ketua Pelaksana kegiatan, Wan Chaidir Barus, Senin<br />
(8/1).<br />
Dikatakan, dipilihnya Edy Rahmayadi sebagai duta budaya,<br />
tak lain ingin mengedepankan keberadaan ketiga budaya ini<br />
serta budaya yang ada di Sumut lainnya ketingkat nasional dan<br />
internasional.<br />
Selain itu, Edy Rahmayadi dinilai merupakan sosok calon<br />
pemimpin yang memegang teguh adat istiadat, tidak sombong,<br />
selalu bersosialisasi dengan masyarakat bawah sehingga<br />
sangat pantas dijadikan sebagai pemimpin provinsi ini.<br />
"Maka untuk kepemimpinan, mari sama-sama kita dukung pak<br />
Edy sebagai calon pemimpin di Sumut ini. Sebab dari beberapa<br />
calon yang ada, tidak setegas beliau. Apalagi kedua calon ini<br />
sudah diberi marga yaitu, Edy Rahmayadi Ginting Suka dan wakil<br />
H Musa Rajek Shah Sembiring," ucap Wan Chaidir Barus lagi.<br />
Menurut Wan Chaidir, saat ini Sumut dipimpin oleh orangorang<br />
yang tidak tegas. Jadi sudah harus ada sosok pemimpin<br />
yang tegas seperti pak Edy Rahmayadi apalagi didampingi<br />
orang muda seperti wakilnya, H Musa Rajeck Shah.<br />
Sudah pastila Sumut akan bangkit lewat adap yang selalu<br />
menjunjung tinggi budaya sehingga menjadi sebuah yang<br />
aman dan relejius.<br />
Adapun pertemuan itu dihadiri Raja Urung Sinembah Deli,<br />
Wan Chaidir Barus, Dato Muda Hermansyah ANP (Ramonia dari<br />
Kesultanan Serdang), Ayah Zainul (Kualoh), T Syahreja (Raja<br />
Muda Asahan), T Jefri Hasnah (Pemangku Adat Bilah), Dato<br />
Erwinsyah (Langkat), T Deinsyah (Pemangku Adat Pane), T<br />
Azmi (KKot Pinang), T Kelana, T Adisyah, T Bambang Yazid dan<br />
Yofi Yanto Kaban. (ayke)<br />
KODAM I/BB GELAR SOSIALISASI NETRALITAS TNI<br />
Jangan Ada Fasilitas TNI Dipakai 'tuk Kepentingan Pilkada<br />
MEDAN-M24<br />
Kodam I/BB bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)<br />
Sumut menggelar sosialisasi netralitas TNI dalam Pilkada<br />
2018 di wilayah Kodam I/BB, Selasa (9/1). Salah satu<br />
bentuk netralitas yaitu tidak adanya fasilitas milik TNI yang<br />
dipergunakan untuk kepentingan politik pasangan calon<br />
Sosialisasi ini digelar di<br />
ruang Manunggal lantai 5<br />
Makodam I/BB, Jln Gatot<br />
Subroto Km 7,5. Sosialisasi<br />
ini dipimpin oleh Pangdam<br />
I/BB Mayjend TNI Cucu<br />
Somantri yang didampingi<br />
oleh Kasdam I/BB Brigjen<br />
TNI Teuku Beny Firmansyah<br />
dan Ketua Bawaslu Sumut<br />
Syafrida R. Rasahan.<br />
Kepada para Danrem,<br />
Dansat, staf ahli dan<br />
Kabalak yang mengikuti<br />
sosialisasi tersebut,<br />
Pangdam I/BB<br />
mengingatkan kalau<br />
persoalan netralitas pada<br />
Pilkada merupakan hal yang<br />
kompleks. Karena itu,<br />
Pangdam I/BB meminta<br />
para jajarannya untuk tidak<br />
memuat tulisan ataupun<br />
komentar mengenai gelaran<br />
Pilkada di media sosial<br />
(Medsos).<br />
Selain itu, Pangdam I/BB<br />
meminta jajarannya untuk<br />
mewaspadai tamu yang<br />
masuk ke asrama maupun<br />
kantor yang memakai<br />
atribut kampanye.<br />
"Karena nanti pemikiran<br />
orang kita bisa dibilang<br />
tidak netral," bilang mantan<br />
Kaskostrad tersebut.<br />
Pangdam I/BB juga<br />
menyebut Kodam I/BB<br />
menurunkan 1.257 prajurit<br />
(Paslon).<br />
yang diperbantukan di<br />
Sumut, terkait Pilkada.<br />
Sedangkan untuk<br />
keseluruhan wilayah<br />
Kodam I/BB yang meliputi<br />
Provinsi Sumatera Utara,<br />
Sumatera Barat, Riau dan<br />
Kepulauan Riau, pihaknya<br />
menerjunkan sekitar 5.500-<br />
an prajurit.<br />
Sementara Ketua Bawaslu<br />
menegaskan berdasarkan<br />
undang undang, prajurit TNI<br />
aktif tidak memiliki hak<br />
pilih. Ia meminta agar tidak<br />
ada sikap yang<br />
kemungkinan dianggap<br />
menguntungkan atau<br />
merugikan salah satu calon.<br />
Terlebih lagi, di Pilgubsu<br />
ada Letjen TNI Edy<br />
Rahmayadi, yang<br />
merupakan bekas pejabat<br />
tinggi di TNI AD turut<br />
bertarung di Pilgubsu.<br />
"Jangan lagi ada<br />
pengistimewaan terhadap<br />
mantan pejabat TNI yang<br />
terlibat Pilkada. Jangan ada<br />
upaya intimidasi calon lain<br />
atau masyarakat untuk plih<br />
calon tertentu. Bersikaplah<br />
selayaknya TNI yang tidak<br />
memihak," sebutnya.<br />
Di Simalungun,<br />
Komandan Korem 022/PT<br />
Kolonel Arm Khoirul Hadi,<br />
S.E diwakili Kasiter Korem<br />
022/PT Letkol Inf Jhonson M<br />
Pangdam I/BB memberikan plakat ke Ketua Bawaslu Sumut(M24/Ist)<br />
Sitorus juga membuka<br />
sosialisasi Netralitas TNI<br />
Triwulan I Tahun 2018,<br />
bertempat di Aula Makorem<br />
022/PT Jl. Asahan Km 3,5, P<br />
Siantar, Selasa (9/1).<br />
Acara sosialisasi ini<br />
diikuti oleh Perwira,<br />
Bintara, Tamtama Korem<br />
022/PT dan Satuan Dinas<br />
Jawatan Korem 022/PT serta<br />
perwakilan Ormas FKPPI<br />
dan PPM dengan<br />
narasumber Pasi Wanwil<br />
Siter Korem 022/PT Mayor<br />
Inf Hendrik Siregar, SH.<br />
Danrem 022/PT Kolonel<br />
Arm Khoirul Hadi, S.E<br />
dalam sambutan tertulisnya<br />
yang dibacakan oleh Kasiter<br />
Korem 022/PT Letkol Inf<br />
Jhonson M Sitorus<br />
menyampaikan bahwa,<br />
sosialisasi Netralitas TNI<br />
yang dilaksanakan ini<br />
bertujuan untuk<br />
mengingatkan kembali<br />
setiap prajurit agar bersikap<br />
netral dan tidak melibatkan<br />
diri pada kegiatan politik<br />
praktis.<br />
Terkait dengan hal<br />
tersebut Danrem 022/PT<br />
mengingatkan kepada<br />
seluruh prajurit Korem 022/<br />
PT, agar tetap berpegang<br />
teguh terhadap Netralitas<br />
TNI dan hanya ikut<br />
membantu dalam menjamin<br />
pelaksanaan Pilkada<br />
berjalan aman, damai dan<br />
lancar. Hal ini harus benarbenar<br />
diaplikasikan dalam<br />
pelaksanaan Pilkada<br />
Serentak Tahun 2018 ini.<br />
Saya akan memberikan<br />
sanksi yang tegas kepada<br />
prajurit yang melakukan<br />
pelanggaran terhadap<br />
Netralitas TNI, sehingga<br />
memberikan efek jera<br />
kepada prajurit yang lain,<br />
tegas Danrem 022/PT. (bar/<br />
adi)<br />
PILGUBSU<br />
2018<br />
ADI R<br />
"Kami mau gubernur<br />
yang punya sensitifitas<br />
terhadap penderitaan<br />
rakyat. Punya program<br />
kesejahteraan yang<br />
jelas untuk rakyat dan<br />
tidak berlaku lalim<br />
terhadap pengkritiknya"<br />
ALLEN<br />
"Gubernur yang gagah<br />
berani terhadap invansi<br />
asing di Sumut. Punya<br />
program pemberdayaan<br />
ekonomi kerakyatan dan<br />
tidak pro kapitalis"