31.01.2018 Views

Sriwijaya Magazine Februari 2018

Official Inflight Magazine of Sriwijaya Air February 2018 edition

Official Inflight Magazine of Sriwijaya Air February 2018 edition

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Edisi 84 / <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong><br />

In-Flight <strong>Magazine</strong><br />

JOURNEY<br />

LEMBATA<br />

Journey<br />

Lembata: New Zealand<br />

And Savanna Indonesia<br />

TRAVELLER STORY<br />

Harmoni Biru<br />

Pulau Papan<br />

INSIDE SRIWIJAYA<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Terbang<br />

Perdana Dari Makassar<br />

Ke Langgur


RUMAH IMAJI<br />

Bebaskan gaya<br />

dan imajinasimu<br />

NIKMATI PENGALAMAN<br />

DALAM KESERUAN<br />

MENJELAJAHI BERAGAM<br />

KARYA LUKISAN 3 DIMENSI<br />

DAN RUMAH TERBALIK<br />

DI LAGOI BAY, BINTAN.<br />

T<br />

emukan ekspresi dan gaya foto terbaik Anda dengan<br />

lebih dari 50 spot foto. Anda akan dibawa memasuki<br />

rumah terbalik, menyusuri jembatan kunang-kunang<br />

yang menghantarkan ke area lukisan 3 dimensi. Area<br />

yang berdiri di kawasan bisnis Bintan Resorts yaitu Lagoi<br />

Bay ini mengusung tema tentang indahnya alam Bintan<br />

dan budaya di Kepulauan Riau dan menikmatinya dengan<br />

cara yang berbeda, tidak hanya berimajinasi saja tetapi<br />

juga sebagai sarana edukasi budaya melayu.<br />

Setelah puas dengan keseruannya, saatnya rileks<br />

dengan pilihan merchandise untuk dibawa pulang,<br />

sekaligus menikmati sajian aneka ragam makanan dan<br />

minuman di foodcourt yang membuat Anda tidak tahan<br />

untuk memfotonya terlebih dahulu sebelum disantap.<br />

Tempat seru ini (spot foto 3 dimensi & foodcourt) akan<br />

segera dibuka dengan konsep “kekinian” penuh warna,<br />

dan nikmati hari dengan berbagai kejutan bersama<br />

keluarga di Lagoi Bay, Bintan.<br />

FOR INFORMATION: Contact. +62 813 7471 4460 | Follow us. lagoibaybintan


4<br />

Ceo’s note<br />

SELAMAT TINGGAL 2017, SELAMAT DATANG <strong>2018</strong><br />

Semoga di tahun <strong>2018</strong> <strong>Sriwijaya</strong> Air Group kembali dapat memberikan<br />

kontribusinya sebagai salah satu maskapai terbaik di Indonesia dan<br />

terus melayani kebutuhan pelanggan yang beragam.<br />

pelanggan setia <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

& NAM Air yang kami hormati,<br />

Assalamualaikum wr wb<br />

Salam Sejahtera,<br />

Tahun 2017 telah kita lewati bersama<br />

dengan segala macam dinamika bisnis<br />

yang sungguh beragam, tak terkecuali<br />

bagaimana <strong>Sriwijaya</strong> Air Group, <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dan NAM Air memberikan berbagai<br />

macam kiat pelayanan yang terbaik untuk<br />

pelanggannya. Tidak hanya sekadar<br />

ketepatan waktu dan pelayanan prima<br />

yang menjadi menu utama setiap harinya,<br />

tetapi <strong>Sriwijaya</strong> Air Group juga harus dapat<br />

menyuguhkan aspek keselamatan dan<br />

kenyamanan buat pelanggannya.<br />

Puji syukur kami panjatkan kepada<br />

Tuhan yang Maha Kuasa bahwa seluruh<br />

persoalan yang terjadi di tahun lalu<br />

telah dapat diselesaikan dengan baik.<br />

Tentu hal ini bukan semata karena peran<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group itu sendiri, tetapi<br />

adalah juga karena kontribusi pelanggan<br />

dan mitra kerja yang telah memahami<br />

dan mendukung kami dalam memberikan<br />

pelayanan prima, keselamatan dan<br />

kenyamanan penerbangan.<br />

Tidak mengenal lelah dan berhenti<br />

sampai disitu, kami selalu menekankan<br />

kepada seluruh insan <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group untuk lebih meningkatkan<br />

aspek keselamatan dan kenyamanan<br />

penerbangan. Usaha tersebut semakin<br />

nyata terlihat, bahwa saat ini <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air Group sedang dalam proses untuk<br />

meraih sertifikasi tingkat keselamatan<br />

dunia, yang dikenal dengan nama IOSA<br />

(IATA Operation Safety Audit). Sertifikasi<br />

tersebut sekaligus melengkapi sertifikasi<br />

yang telah diperoleh sebelumnya, yaitu<br />

Basic Aviation Risk Standard (BARS)<br />

dengan kategori Gold BARS dan NAM<br />

Air (sister company <strong>Sriwijaya</strong> Air) yang di<br />

usia masih belia telah memperoleh Silver<br />

BARS yang dikeluarkan oleh International<br />

Falight Safety Foundation.<br />

Selain itu, demi memberikan kepuasan<br />

yang maksimal kepada pelanggan,<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group juga meningkatkan<br />

mutu kualitas layanan terutama dalam<br />

hal ketepatan waktu, peningkatan<br />

frekuensi jadwal penerbangan dan<br />

kenyamanan di dalam pesawat.<br />

Karena komitmennya yang tinggi<br />

dan sudah melalui berbagai macam<br />

safety audit, maka <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

dipercaya oleh perusahaan-perusahaan<br />

mancanagera untuk sektor wisata dan<br />

kerjasama untuk mengangkut jamaah<br />

umroh. Usaha ini mendapat dukungan<br />

dan apresiasi yang sangat besar dari<br />

Kementerian Pariwisata termasuk<br />

juga karena <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

meningkatkan penerbangan ke ruterute<br />

destinasi wisata di Indonesia.<br />

Sebagai wujud usahanya untuk lebih<br />

mendekatkan jarak dengan pelanggan,<br />

maka <strong>Sriwijaya</strong> Air Group juga telah<br />

menyelenggarakan <strong>Sriwijaya</strong> Air Travel<br />

Fair, dan puji syukur pameran tersebut<br />

berhasil memfasilitasi animo masyarakat<br />

dan pelanggan yang sangat tinggi.<br />

Untuk itu, <strong>Sriwijaya</strong> Air Travel Fair<br />

berencana akan dilakukan secara<br />

rutin untuk mengunjungi kota-kota<br />

besar lainnya.<br />

Atas semua perhatian dan<br />

dukungan pelanggan, maka<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group tidak salah<br />

bila memposisikan pelanggan<br />

sebagai partner yang berada di<br />

tempat paling terhormat, karena<br />

berkat pelangganlah, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

bisa menjadi besar seperti saat<br />

ini. Melalui media ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group menyampaikan salam hormat<br />

dan terima kasih yang sebesarbesarnya,<br />

sehingga melewati tahun<br />

2017 dapat berhasil tanpa ada<br />

kendala berarti.<br />

Terima kasih pelanggan dan<br />

sampai berjumpa di tahun <strong>2018</strong>,<br />

dengan dinamika bisnis yang lain.<br />

Semoga di tahun <strong>2018</strong> <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group kembali dapat memberikan<br />

kontribusinya sebagai salah satu<br />

maskapai terbaik di Indonesia<br />

dan terus melayani kebutuhan<br />

pelanggan yang beragam pula.<br />

Tidak hanya untuk kebutuhan bisnis,<br />

pariwisata dan kunjungan keluarga,<br />

namun <strong>Sriwijaya</strong> Air Group juga siap<br />

mensukseskan tahun <strong>2018</strong> yang<br />

dicanangkan sebagai Tahun Politik,<br />

dimana tentu mobilisasi para politisi<br />

pun sangat tinggi demi suksesnya<br />

pesta demokrasi di Indonesia.<br />

Terima kasih dan selamat terbang<br />

bersama <strong>Sriwijaya</strong> Air Group.<br />

Wassalamualaikum wrwb,<br />

Salam sejahtera,<br />

PT <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Chandra Lie<br />

President & CEO<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


contents<br />

<strong>Februari</strong> <strong>2018</strong><br />

President Commissioner<br />

Hendry Lie<br />

Photo Credit: YUKI WIHARJA<br />

Lokasi: LEMBATA, NTT<br />

Commissioner<br />

Johanes Bundjamin<br />

Andy Halim<br />

Fandy Lingga<br />

President Director<br />

Chandra Lie<br />

Finance Director<br />

Gabriella Sonia<br />

Commercial Director<br />

Toto Nursatyo<br />

Operation Director<br />

Capt. Lalu M Syakir<br />

TECHNICAL DIRECTOR<br />

Dwi Iswantoro<br />

Quality, Safety, & Security Director<br />

Capt. Dr. Toto Soebandoro<br />

Corporate Planning & BD Director<br />

Jefferson Jauwena<br />

Legal (Advocat)<br />

Samuel Ginting, SH<br />

Victorianus Sihotang, SH<br />

Hormat Torong, SH<br />

www.sriwijayaair.co.id<br />

88-93<br />

TRAVELLER STORY<br />

Senyum lugu mereka merekah<br />

menyambut kedatangan kami di<br />

dermaga kecil itu. Tatapan malu-malu<br />

terpancar dari mata kecokelatan<br />

mereka. Kulit gelap nan eksotis<br />

mendominasi. Mereka adalah anakanak<br />

Pulau Papan yang senyum<br />

manisnya seolah tak pernah lekang<br />

tersungging di bibir.<br />

JOURNEY<br />

Semakin mengintip di ujung pelosok, semakin<br />

kemilau keemasan potensinya. Itulah yang saya<br />

rasakan saat mengadakan perjalanan ke Pulau<br />

Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).<br />

DISCOVER<br />

Kabupaten Malang identik dengan objek wisata<br />

pantai. Tapi ternyata ada pula wisata sejarah di sini.<br />

Tepatnya adalah wisata sejarah candi yang masih<br />

berkaitan dengan silsilah Kerajaan Singosari.<br />

14<br />

INSIDE<br />

SRIWIJAYA<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Sambut Armada Baru<br />

ATR 72 600<br />

sriwijaya air<br />

sriwijaya air on channel<br />

@sriwijayaair<br />

@sriwijayaair<br />

<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> adalah satu-satunya in-flight magazine yang diakui secara resmi oleh <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dan diperkenankan untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air. <strong>Sriwijaya</strong> Air tidak mengakui<br />

media lain dengan format majalah, selain <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong>, dan tidak memperkenankan media<br />

lain dengan format majalah, untuk hadir di kursi penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air.


contents<br />

<strong>Februari</strong> <strong>2018</strong><br />

64<br />

56<br />

52<br />

88<br />

20 DISCOVER - CITY<br />

BANDUNG<br />

22 DISCOVER - HERITAGE<br />

MALANG<br />

24 DISCOVER - CULINARY<br />

PURWOKERTO<br />

28 DISCOVER - HERITAGE<br />

PEKANBARU<br />

30 DISCOVER - NATURE<br />

SEMARANG<br />

32 DISCOVER - MUSEUM<br />

YOGYAKARTA<br />

34 DISCOVER - NATURE<br />

HUMBANG HASUNDUTAN<br />

36 discover - NATURE<br />

TEGAL<br />

48 RESTO<br />

Waha Kitchen<br />

52 INSPIRING PEOPLE<br />

Alamanda shantika:<br />

sharing knowledge<br />

is her life<br />

56 JOURNEY<br />

Lembata: new zealand<br />

and savanna indonesia<br />

64 GALLERY PHOTO<br />

Menyongsong Imlek 2569<br />

70 MOST WANTED<br />

72 REVIEW BOOKS<br />

74 DESTINATION<br />

Bitung: Rumah bagi<br />

Yaki dan Tarsius<br />

80 BUCKET LIST<br />

Serba-Serbi<br />

Perayaan Imlek<br />

84 MUSIC & FILM<br />

88 TRAVELLER STORY<br />

harmoni biru<br />

pulau papan<br />

96 FOOTNOTE<br />

Tahun <strong>2018</strong>:<br />

Tahun Belajar<br />

97 EVENT<br />

106 OUR CUSTOMER<br />

107 DESTINATION CITY<br />

112 HISTORY<br />

114 OFFICE


contributors<br />

Goenadi Haryanto<br />

Pensiunan arsitek<br />

dan fotografer yang<br />

mengkhususkan diri<br />

untuk pemotretan<br />

bandara dan dunia aviasi<br />

pada umumnya. Advisor;<br />

Komunitas Fotografi<br />

Bandara (FotBan) dan<br />

Konsultan Fotografi;<br />

PT. Angkasa Pura II,<br />

PT. Angkasa Pura I dan<br />

PT. Airnav Indonesia.<br />

Lenny Lim<br />

Penulis yang dulunya<br />

hanya menuliskan<br />

keluh kesahnya di buku<br />

catatan ini, pada suatu<br />

hari mendapat ide untuk<br />

menyalurkan tulisannya di<br />

blog. Travel Diary, begitu<br />

blog-nya dinamai, kini<br />

telah membawanya pada<br />

kesempatan-kesempatan<br />

untuk menjelajahi Indonesia<br />

dan juga luar negeri. Masih<br />

akan terus menjelajahi dunia<br />

karena Lenny Lim percaya<br />

Travel Now or Never.<br />

Sri Endahni<br />

Sri Endahni lahir di Solo,<br />

merupakan seorang<br />

karyawan swasta yang<br />

mempunyai kecintaan pada<br />

budaya dan alam Indonesia<br />

baik itu gunung maupun<br />

laut. Mulai menulis karena<br />

didasari keinginan supaya<br />

masyarakat semakin<br />

mencintai Indonesia,<br />

pariwisata Indonesia<br />

menjadi terkenal, dan<br />

supaya masyarakat ikut<br />

berperan aktif menjaga<br />

dan melestarikannya.<br />

Yanuar Rahman<br />

Dikenal dengan panggilan<br />

Bang Yan, ia adalah seorang<br />

traveler, photographer dan<br />

filmmaker asal Solo. Moto<br />

hidupnya adalah Simple<br />

Play. Core business dia<br />

adalah Creative Conceptor.<br />

Memiliki basic skil<br />

graphic design. Ia adalah<br />

founder grup telegram @<br />

FotografiSecrets. Kerap<br />

menggawangi workshop<br />

Konten Fotografi, lihat<br />

galeri foto-foto karyanya di<br />

Instagram @ban9yan dan<br />

karya videonya di Youtube.<br />

com/bangyan.<br />

Publisher & Advertising Inquiries<br />

PT. NEGERI AKSARA MANDIRI<br />

Jl. Gunung Sahari Raya No. 13<br />

Blok B 8-10 Jakarta Utara 14420<br />

Telp: +62 21 6470 3030<br />

Fax: +62 21 6470 2828<br />

www.sriwijayamagazine.com<br />

marketing@sriwijayamagazine.com<br />

Advertising Inquiries<br />

PT MONDO MEDIA<br />

Gd. The Habibie Center lt.1<br />

Jl. Kemang Selatan No. 98<br />

Jakarta Selatan<br />

P: +62 21 7883 2333<br />

F: +62 21 7883 2444<br />

sales@mmedia.co.id<br />

www.inspiragroups.com<br />

Editorial Board<br />

Toto Nursatyo<br />

Jefferson Jauwena<br />

Agus Soedjono<br />

Ari Kurnia Yusuf<br />

Suyitno Hadisusanto<br />

Editor-in-Chief<br />

Karina Ayu Budiani<br />

Senior Creative Design<br />

Fanji Ramadhan<br />

Junior Creative Design<br />

Angel Desyanty<br />

Finance<br />

Triana Sitepu<br />

Yadi Supriadi<br />

Sales Team:<br />

Muhamad Aldo Dunn<br />

Sri Fauziah Yulita<br />

Administration Support<br />

Novianti<br />

Indrayani Tenia<br />

Contributors<br />

Erwin Yap<br />

Editor<br />

Dian Triasari<br />

Adi Willi Hanhari<br />

Reporter<br />

Dionesia Ika<br />

Promotion<br />

Ricco Andika<br />

Director of Sales<br />

Harry Sutanto<br />

Redaksi menerima kiriman artikel dan foto untuk diterbitkan di majalah ini. Anda dapat<br />

mengirimkannya melalui email ke redaksi@sriwijayamagazine.com.<br />

Subjek email CONTRIBUTOR_(Tema Tulisan)_(Nama Penulis)


12<br />

Calendar event<br />

14 Feb<br />

-<br />

18 Feb<br />

Festival Pulau Penyengat<br />

Pulau Penyengat, Kepulauan Riau<br />

20 Feb<br />

Festival Bau Nyale<br />

Mandalika, Nusa Tenggara Barat<br />

FOTO: pedomanwisata.com | disparpora.sijunjung.go.id | haluanpos.com<br />

Festival Pulau Penyengat diadakan setiap tahun di<br />

Kepulauan Riau tepatnya Pulau Penyengat, yang<br />

bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Pulau Penyengat.<br />

Berbagai kegiatan atraksi seperti kesenian, budaya,<br />

religi, bahari dan event lain yang merupakan ciri khas<br />

Pulau Penyengat, terutama untuk mengenang kehidupan<br />

masyarakat Melayu setempat di Kepulauan Riau.<br />

16 Feb<br />

Tradisi Perang Air<br />

Selat Panjang, Kabupaten Meranti, Kepulauan Riau<br />

Pesta rakyat Bau Nyale merupakan kegiatan adat yang<br />

dilakukan oleh masyarakat Pulau Lombok di pesisir Pantai<br />

Selatan, di Pantai Kuta, Seger dan Aan di Lombok Tengah.<br />

Bau Nyale merupakan kejadian alam dari legenda Putri<br />

Mandalika. Nyale sendiri adalah cacing laut yang tiap<br />

tahunnya muncul ke permukaan pantai.<br />

14 Feb<br />

-<br />

18 Feb<br />

Festival Lansek Manih<br />

Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat<br />

28 Feb<br />

Pawai Lampion<br />

Kota Singkawang<br />

16 Feb<br />

-<br />

18 Feb<br />

Batak Fiesta II<br />

Tapanuli, Simalungun, Karo dan Dairi, Sumatera Utara<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


14<br />

inside sriwijaya<br />

A<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

Sambut Armada Baru<br />

ATR 72 600<br />

Teks : Adi Willi Hanhari H |<br />

Foto: Oky & Faiz<br />

B<br />

Dalam rangka memantapkan posisinya sebagai pengumpan (feeder) <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

yang akan melayani hingga rute-rute terdalam di Indonesia, Nam Air kembali<br />

mendatangkan pesawat baru dengan tipe ATR 72 600. Armada dengan nomor<br />

registrasi PK-NYZ tersebut mendarat di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta<br />

spada 16 Januari <strong>2018</strong> pukul 23.30 WIB, dan diberi nama ‘Diberkati’.<br />

erupa dengan sebelumnya, kedatangan armada<br />

ATR 72 600 ini disambut dengan penyelenggaraan<br />

ceremony Doa Bersama yang juga dihadiri oleh jajaran<br />

managemen <strong>Sriwijaya</strong> Air Group. Dalam kesempatan tersebut,<br />

Direktur Utama Nam Air Jefferson Jauwena berharap<br />

penambahan pesawat ini dapat memperkuat deretan armada<br />

yang telah ada serta dapat turut mendorong pembangunan<br />

setiap daerah yang nantinya akan diterbangi.<br />

Dengan penambahan ini, maka kini <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

khususnya Nam Air telah memiliki lima pesawat<br />

dengan tipe ATR 72 600 dan 11 armada Boeing 737 500.<br />

Adapun rute penerbangan yang sudah dilayani dengan<br />

menggunakan armada ATR 72 600 yakni Ketapang,<br />

Sintang, Putussibau, Kupang, Ende, Nabire, Biak,<br />

Jayapura, Semarang, Sampit dan Bandung.<br />

“Semoga dengan penambahan ini <strong>Sriwijaya</strong> Air Group<br />

semakin diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa dan lebih<br />

jauh lagi akan berkontribusi positif terhadap pembangunan<br />

serta dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk<br />

dapat mengakses berbagai dengan waktu tempuh yang lebih<br />

singkat ,” kata Jefferson.<br />

A<br />

B<br />

Armada baru ATR 72 600<br />

milik Nam Air PK-NYZ.<br />

Direktur Utama Nam<br />

Air Jefferson Jauwena<br />

sedang memberikan<br />

kata sambutan dalam<br />

ceremony Doa Bersama.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


16<br />

inside sriwijaya<br />

A<br />

B<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Terbang Perdana<br />

Dari Makassar Ke LangguR<br />

Teks : Adi Willi Hanhari H |<br />

Foto: DOK. ISTIMEWA<br />

Sebagai upaya untuk memperkuat jaringan penerbangan dan konektivitas penerbangan<br />

di kawasan domestik, pada 27 Desember 2017 lalu <strong>Sriwijaya</strong> Air meresmikan penerbangan<br />

rute barunya yakni Makassar – Langgur PP. Peresmian rute baru ini ditandai dengan<br />

dilaksanakannya ceremony pelepasan dan penyambutan penerbangan perdana di masingmasing<br />

kota dan dihadiri oleh Capt Lalu M Syakir selaku Direktur Operasi <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

“Akses dan komunikasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten<br />

Maluku Tenggara untuk pembukaan rute ini sangat baik dan<br />

sangat membantu. Hal tersebutlah yang membuat hari ini<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air berhasil mendarat perdana di Langgur. Selain<br />

bersyukur kepada Allah, pada kesempatan ini saya mewakili<br />

keluarga besar <strong>Sriwijaya</strong> Air mengucapkan beribu-ribu terima<br />

kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara,”<br />

kata Capt Lalu.<br />

C<br />

saat pertama kali mendarat di Langgur, penerbangan<br />

perdana <strong>Sriwijaya</strong> Air tersebut disambut langsung oleh<br />

Bupati Maluku Tenggara, Ir Andreas Rentanubun beserta<br />

jajaran pejabat daerah serta Forkopimda Maluku Tenggara. Dan<br />

sesuai tradisi setempat, rombongan perdana yang terbang dari<br />

Makassar tersebut disambut dengan prosesi adat Kei sebagai<br />

simbol selamat datang di Kepulauan Kei.<br />

Disela-sela penyambutan Capt Lalu M Syakir<br />

mengungkapkan kebahagiaan sekaligus memberikan<br />

apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah daerah yang<br />

telah banyak membantu proses realisasi penerbangan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dari Makassar – Langgur PP ini.<br />

Sementara disisi lain, antusiasme masyarakat setempat<br />

terhadap penerbangan perdana <strong>Sriwijaya</strong> Air ini sangatlah<br />

tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah penumpang yang<br />

memenuhi ruang tunggu keberangkatan bandara yang memiliki<br />

landasan pacu 2.350 x 45 meter dan bahkan antrian yang<br />

menumpuk terjadi hingga bagian luar gedung terminal.<br />

Untuk sementara penerbangan <strong>Sriwijaya</strong> Air Makassar –<br />

Langgur PP ini akan dilayani dilayani tiga kali dalam seminggu<br />

yakni setiap hari Senin, rabu dan Jumat. Rute penerbangan ini<br />

akan dilayani dengan menggunakan pesawat Boeing 737 500<br />

yang memiliki kapasitas 120 seat.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

Prosesi adat Kei sebagai simbol selamat datang dalam<br />

rangka menyambut rombongan <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Penyematan kain khas Kepulauan Kei kepada salah satu<br />

undangan yang ikut dalam penerbangan perdana.<br />

Rombongan inaugural flight yang terbang dari Makassar<br />

berfoto bersama Bupati Maluku Tenggara beserta jajaran<br />

pejabat daerah serta Forkopimda Maluku Tenggara.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


18<br />

c s r<br />

A<br />

B<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Berdoa & Berbagi<br />

Setiap Hari Sepanjang Tahun <strong>2018</strong><br />

Teks : Adi Willi Hanhari H |<br />

Foto: DOK<br />

Memasuki tahun baru <strong>2018</strong> <strong>Sriwijaya</strong> Air Group kembali mencanangkan kegiatan Corporate<br />

Social Responsibility bertajuk Berdoa & Berbagi Setiap Hari. Kegiatan ini merupakan lanjutan<br />

dari tahun-tahun sebelumnya, dimana setiap kantor <strong>Sriwijaya</strong> Air Group yang ada di seluruh<br />

Indonesia secara bergiliran akan mengunjungi yayasan yang ada di daerahnya masingmasing<br />

dan memberikan santunan berupa sembako maupun uang santunan.<br />

s<br />

elain memenuhi tanggung jawab, kegiatan<br />

tersebut merupakan upaya dari <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

Group dalam membentuk pola hubungan yang<br />

harmonis, seimbang serta saling mendukung antara<br />

perusahaan dengan komunitas di masyarakat. Degan<br />

demikian diharapkan perusahaan dapat menggariskan<br />

kebijakan serta program CSR yang dilakukan memenuhi<br />

standar keberlanjutan, memiliki integritas, menjunjung<br />

tinggi etika bisnis, serta mematuhi hukum dan peraturan<br />

perundangan yang berlaku.<br />

C<br />

Sepanjang Januari <strong>2018</strong>, aksi sosial telah dilaksanakan di<br />

beberapa tempat diantaranya yakni Distrik Lubuk Linggau,<br />

Distrik Pangkal Pinang, Distrik Silangit, Distrik Medan,<br />

Distrik Bandung dan Distrik Bengkulu.<br />

D<br />

A<br />

B<br />

C<br />

D<br />

E<br />

Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Bandung.<br />

Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Silangit.<br />

Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Bengkulu.<br />

Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap Hari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Lubuk Linggau.<br />

Kegiatan Berdoa & Berbagi Setiap<br />

Hari <strong>Sriwijaya</strong> Air Group Distrik Medan.<br />

E<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


20<br />

discover - city<br />

Bandung<br />

Teks & Foto: Yatni Setianingsih<br />

Melancong ke ibukota Provinsi Jawa Barat, jangan lupa untuk<br />

menyambangi Lapangan Gasibu yang berada tepat di seberang Gedung Sate<br />

di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Rupa Lapangan Gasibu yang dulu hanya<br />

didesain sederhana sebagai ruang terbuka publik di Bandung, kini berubah<br />

menjadi lebih apik dengan dilengkapi aneka fasilitas bagi pengunjung.<br />

lapangan Gasibu memiliki berbagai hal menarik,<br />

salah satunya Panggung Gubernur Jawa Barat, yang<br />

terdiri dari dua tingkat dan dirimbuni oleh tanaman<br />

merambat. Panggung Gubernur Jawa Barat digunakan untuk<br />

memajang empat belas profil singkat dan foto Gubernur Jawa<br />

Barat, mulai dari tahun 1945 sampai sekarang.<br />

Ada pula jogging track berbentuk oval dengan paduan warna<br />

biru tua dan muda yang bisa digunakan untuk berolahraga,<br />

sehingga selain berwisata kita bisa sekaligus menjaga<br />

kesehatan tubuh. Di salah satu bagian dalam jogging track<br />

terdapat tiang bendera yang biasanya digunakan oleh<br />

pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengibarkan bendera<br />

Merah Putih, seperti pada upacara peringatan hari ulang<br />

tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Sementara, pada<br />

bagian bawah tiang bendera terdapat petunjuk arah, lengkap<br />

dengan nama kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.<br />

Sedangkan untuk wisatawan yang suka membaca,<br />

lokasi wisata ini siap memanjakan pengunjung, sebab<br />

di kawasan ini terdapat perpustakaan yang diberi nama<br />

perpustakaan Gasibu. Buku-buku yang disediakan di<br />

perpustakaan ini terdiri dari berbagai macam antara lain<br />

buku anak, buku remaja, buku umum, dan lain-lain.<br />

Semua buku yang ada di sini hanya boleh dibaca<br />

di dalam perpustakaan Gasibu. Lapangan Gasibu<br />

juga ditumbuhi tanaman identitas kabupaten dan<br />

kota di Provinsi Jawa Barat. Tanaman-tanaman<br />

tersebut dilengkapi dengan nama dan asal daerahnya<br />

seperti maja dari Kabupaten Majalengka, kecapi<br />

dari Kota Bekasi, jambu air cincalo berasal dari<br />

Kabupaten Karawang, jeruk Garut yang tentunya<br />

berasal dari Kabupaten Garut, mangga gedong gincu<br />

dari Kabupaten Cirebon, mangga Indramayu dari<br />

Kabupaten Indramayu, dan lain-lain.<br />

Lapangan Gasibu sebagai ruang publik memiliki fasilitas<br />

yang lumayan lengkap, selain fasilitas untuk rekreasi, di<br />

tempat ini pun dilengkapi dengan toilet yang bersih dan<br />

musala. Musala di Lapangan Gasibu cukup unik, karena<br />

berbentuk setengah terbuka sehingga udara dengan<br />

leluasa masuk ke dalam ruangan untuk salat.<br />

TRIP Guide<br />

NAM Air layani penerbangan dari/ke<br />

Bandung melalui Pangkalpinang dan Surabaya.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


22<br />

discover - heritage<br />

Malang<br />

Teks & Foto: Endah Kurnia Wirawati<br />

Kabupaten Malang identik dengan objek wisata pantai.<br />

Tapi ternyata ada pula wisata sejarah di sini. Tepatnya adalah wisata sejarah<br />

candi yang masih berkaitan dengan silsilah Kerajaan Singosari. Candi tunggal<br />

ini memang telah dikelilingi pemukiman, namun bentuknya masih terlihat jelas<br />

c<br />

dan menarik sebagai sebuah objek wisata.<br />

andi Jago terletak di dusun Jago,<br />

Desa Tumpang, kecamatan Tumpang,<br />

kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi<br />

ini terletak 22 kilometer dari kota Malang dan<br />

bisa dijangkau dengan menggunakan angkutan<br />

umum dari terminal Arjosari menuju Tumpang.<br />

Letaknya tidak jauh dari pasar Tumpang,<br />

sekitar 200-300 meter.<br />

Penduduk setempat juga kerap menyebutnya<br />

sebagai candi Tumpang. Menurut kitab<br />

Negarakertagama dan Pararaton, nama candi<br />

Jagoi yang sebenarnya adalah Jajaghu yang<br />

berfungsi sebagai tempat pendharmaan Raja<br />

Wisnuwardhana dari kerajaan Singosari yang<br />

wafat tahun 1268 masehi. Sesuai dengan agama<br />

dari raja Wisnuwardhana, maka candi Jago ini<br />

dikategorikan sebagai candi agama Syiwa-Budha<br />

atau bisa juga disebut sebagai Hindu-Budha.<br />

Hingga saat ini Candi Jago merupakan salah<br />

satu situs sejarah yang belum pernah dipugar.<br />

Bangunan candi ini berbentuk segi empat<br />

dengan luas 23 x 14 meter.<br />

Atap candi sudah tak terlihat, sehingga tinggi<br />

bangunan aslinya tidak diketahui dengan pasti.<br />

Diperkirakan tinggi candi Jago mencapai 15<br />

meter. Di depan pelataran candi Jago, sekitar<br />

6 meter dari kaki candi, terdapat batu besar<br />

yang dipahat menyerupai bentuk tatakan arca<br />

raksasa, dengan diameter batu sekitar 1 meter.<br />

Di puncaknya terdapat pahatan bunga padma<br />

yang menjulur dari bonggolnya.<br />

Di sisi barat halaman candi Jago juga<br />

terdapat arca Amoghapasa berlengan delapan<br />

dilatarbelakangi singgasana berbentuk kepala<br />

raksasa yang saling membelakangi. Sayangnya<br />

kepala arca tersebut telah hilang dan lenganlengannya<br />

telah patah. Sekitar 3 meter di<br />

selatan arca Amoghapasa terdapat juga arca<br />

kepala raksasa setinggi sekitar 1 meter.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Malang melalui Jakarta.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


24<br />

discover - culinary<br />

Purwokerto<br />

Teks & Foto: Dian Triasari<br />

Jika melintasi Kota Purwokerto, singgahlah sesaat untuk merasakan<br />

lezatnya kuliner lokal yang terkenal yakni Sroto atau Soto Sokaraja. Inilah<br />

salah satu pilihan wisata kuliner yang lazimnya dilakukan oleh wisatawan<br />

hyang tengah melintasi jalur pantai utara Pulau Jawa atau Pantura.<br />

Atau jika ingin lebih nyaman menikmati Sroto<br />

Sokaraja, dapat juga menikmati sroto yang<br />

segar ini di Hotel Java Heritage Purwokerto.<br />

al unik dari hidangan Sroto Sokaraja<br />

adalah menggunakan potongan ketupat dan<br />

sambal kacang yang dicampur bersama<br />

tauge, irisan daun bawang dan selederi, soun yang<br />

telah direbus, potongan daging sapi atau ayam dan<br />

jeroan. Semua abahn tersebut disiram kuah lalu diberi<br />

taburan bawang goreng, daun bawang, dan kerupuk.<br />

Racikan kuah sroto terbuat dari rebusan daging ayam<br />

atau sapi. Rebusan daging tersebut lalu dipotong<br />

kecil sebagai pelengkap sroto. Bumbu-bumbu masak<br />

yang dihaluskan seperti jahe, kemiri, kunyit, bawang<br />

putih, bawang merah, merica dan garam secukupnya,<br />

kemudian ditumis hingga harum dan matang.<br />

Selanjutnya tuangkan kecap manis, jahe, sereh dan<br />

lengkuas sambil menuang kuah kaldu, aduk hingga<br />

rata sampai masak dan kuah siap untuk di sajikan.<br />

Sepanjang Jalan Sokaraja Raya berjajar beberapa<br />

warung atau rumah makan sroto yang siap<br />

menyambut kita merasakan kelezatannya.<br />

Selain lezatnya semangkuk Sroto Sokaraja<br />

hangat, ketika berada di Purwokerto kita<br />

bisa sekalian membeli oleh-oleh kuliner<br />

lokal berupa camilan ringan. Getuk goreng<br />

diantaranya yang fenomenal dari kota ini, juga<br />

ada nopia, pisang sale, tahu gembus goreng,<br />

belut goreng, keripik tempe goreng atau<br />

sepotong tempe mendoan goreng yang bisa<br />

menemani kita dalam perjalanan.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Semarang<br />

melalui Jakarta, Bandung, Surabaya,<br />

Makassar, dan Pangkalan Bun.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


26<br />

ADVErTORIAL<br />

Parapat View Hotel:<br />

NATURAL BLEND<br />

AND CHARMING<br />

VIEW OF LAKE TOBE<br />

Menyajikan pemandangan Danau Toba yang<br />

eksotis, Parapat View Hotel menyediakan akomodasi<br />

yang menggabungkan keindahan alam sekitar<br />

Danau Toba dengan akomodasi yang nyaman.<br />

Seakan keramahan alam Danau Toba juga turut<br />

menyapa tamu-tamu di Parapat View Hotel.<br />

t<br />

erletak di Jalan Sidaha Pinto No. 7, Simalungun, Sumatera<br />

Utara, Parapat View Hotel menjanjikan kunjungan yang indah<br />

dan berkesan bagi siapa pun yang datang ke Sumatra Utara. Baik<br />

wisatawan maupun pelancong bisnis dapat dengan mudah menikmati<br />

fasilitas dan layanan hotel. Parapat View Hotel memiliki tiga tipe kamar,<br />

yaitu Superior. Deluxe, dan Suite. Masing-masing kamar disuguhkan<br />

view menarik mulai dari garden view, hingga Danau Toba view.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


ADVErTORIAL<br />

27<br />

Semua kamar dirancang dan didekorasi<br />

untuk membuat para tamu merasa<br />

nyaman dan betah berlama-lama<br />

menginap disini. Beberapa kamar<br />

dilengkapi dengan AC, meja tulis, televisi,<br />

shower, serta balkon/teras.<br />

Fasilitas parkir mobil, layanan kamar,<br />

layanan binatu, bar, restaurant, kolam<br />

renang juga sudah tersedia untuk<br />

dinikmati para tamu. Khusus bagi<br />

para pebisnis, Parapat View Hotel juga<br />

memiliki fasilitas ruang meeting yang<br />

dapat menampung cukup banyak orang.<br />

Saat weekend, para tamu juga akan<br />

dihibur dengan penampilan live music<br />

yang akan membuat hari anda semakin<br />

berkesan. Anda juga bisa menikmati<br />

keindahan Danau Toba melalui jendela<br />

kamar tidur baik di pagi hari atau sore<br />

hari (sunset time) dimana permukaan<br />

danau dan cakrawala menyatu dengan<br />

cahaya warna keemasan. Menikmati<br />

secangkir kopi atau jahe hangat, sambil<br />

duduk bersantai di tepi kolam reang,<br />

di taman, atau di balkon kamar juga<br />

menjadi pilihan tepat saat malam hari.<br />

Berlokasi ideal di salah satu bukit kecil<br />

di pusat kota Parapat, membuat Parapat<br />

View Hotel menjadi hotel yang tepat<br />

untuk para pebisnis dan keluarga yang<br />

ingin menikmati akhir pekan atau<br />

berwisata menjelajahi kota Parapat. Bagi<br />

yang hanya ingin bersantai, suasana di<br />

lingkungan hotel yang sejuk dan hijau,<br />

juga bisa anda dinikmati.<br />

Menyajikan pemandangan Danau<br />

Toba yang eksotis, Parapat View<br />

Hotel menyediakan akomodasi<br />

yang menggabungkan keindahan<br />

alam sekitar Danau Toba dengan<br />

akomodasi yang nyaman.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


28<br />

discover - heritage<br />

Pekanbaru<br />

Teks & Foto: Endah Kurnia Wirawati<br />

Istana Siak di Kabupaten Siak, Pekanbaru adalah peninggalan<br />

Kerajaan Siak yang masih terjaga hingga saat ini. Keberadaannya kini<br />

berubah menjadi sebuah objek wisata menyerupai museum yang bisa<br />

dikunjungi wisatawan yang akan diajak melihat langsung segala benda yang<br />

i<br />

berhubungan dengan Kerajaan Siak.<br />

stana Siak merupakan kediaman resmi Sultan<br />

Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889 dan<br />

selesai dibangun pada tahun 1893. Istana ini<br />

dibangun pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis<br />

Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin. Kerajaan Siak<br />

sendiri merupakan kerajaan yang berdiri lebih dari<br />

dua abad, yaitu tahun 1723 hingga 1946.<br />

Memasuki ruangan tengah di istana Siak, akan<br />

terlihat beberapa patung yang merupakan replika<br />

suasana ketika Sultan Siak sedang berbincang<br />

dengan tamu atau para bawahannya. Di sebelah<br />

kiri terdapat ruangan yang berisi meja makan dari<br />

kristal asli dan lebih dari 10 cermin yang digantung<br />

di dinding. Cermin ini sebagai pemantul cahaya, baik<br />

cahaya matahari dari luar maupun cahaya dari lampu<br />

kristal di tengah ruangan. “Agar ruangan menjadi<br />

lebih terang” tutur seorang pemandu.<br />

Secara berkala, terutama di momen-momen spesial,<br />

alat musik ini diputar dengan memainkan alunan musik<br />

dari Beethoven, Mozart dan Richard Krauss. Memasuki<br />

lantai dua, ada beberapa ruangan kamar yang dipakai<br />

oleh para keluarga Sultan. Ada beberapa peralatan<br />

masak yang terbuat dari kuningan di tengah-tengah<br />

ruangan dan juga beberapa foto keluarga Sultan Siak.<br />

Selain itu ada juga foto dari Pakoe Buwono ke XI dan foto<br />

ratu Wilhelmina dari Belanda pada masa itu.<br />

Kabupaten Siak bisa ditempuh lewat jalur sungai dengan<br />

menggunakan speedboat dan jalur darat dengan<br />

menggunakan bus dari kota Pekanbaru. Kedua jalur ini<br />

memiliki waktu tempuh yang hampir sama, yaitu sekitar<br />

2-2,5 jam. Lokasi istana Siak terletak tidak jauh dari<br />

pelabuhan, hanya sekitar 500 meter, cukup berjalan kaki<br />

dari pelabuhan menuju Istana Siak dengan tiket masuk<br />

sebesar Rp.6.000,- per orang.<br />

Di ruangan lain, terdapat Komet, alat musik kuno<br />

yang hanya tersisa dua di dunia, satu berada<br />

di Jerman, satu lagi di istana Siak. Alat musik<br />

berbentuk lemari setinggi hampir 2 meter ini dibawa<br />

dari Jerman pada tahun 1896 oleh Sultan Siak XI,<br />

Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Medan melalui Jakarta, Padang,<br />

Batam dan Penang (Malaysia).<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


30<br />

discover - nature<br />

Semarang<br />

Teks & Foto: Rohani Panjaitan<br />

Semarang ternyata memiliki lokasi wisata alam “buatan”<br />

yang cukup unik dan eksotis. Lokasi tersebut adalah Brown Canyon yang<br />

mengambil analogi dari Grand Canyon di Arizona. Kawasan wisata yang<br />

mulai viral sejak tahun 2014 ini terletak di Desa Rowosari, Kelurahan Meteseh,<br />

b<br />

Kecamatan Tembalang, Kodya Semarang.<br />

rown Canyon sejatinya adalah area<br />

galian yang memproduksi hasil tambang<br />

berupa pasir, batu cadas, dan tanah urug.<br />

Sebelum membentuk tebing-tebing yang mirip Grand<br />

Canyon di Arizona, Amerika, tempat ini sebenarnya<br />

merupakan lokasi perbukitan. Karena proses<br />

penambangan yang sudah berlangsung selama lebih<br />

dari satu dekade, dan juga karena tidak semua bukit<br />

menjadi area proyek galian, sehingga terbentuklah<br />

tebing-tebing tanah berwarna coklat.<br />

Pada tahun 2014, tampilan baru yang muncul dari<br />

proses penambangan ini masih berupa tebingtebing<br />

menjulang tinggi dengan bentuk-bentuk<br />

yang unik. Seiring berjalannya waktu, proses<br />

penggalian serta pengerukan semakin meluas.<br />

Dan karena proses ini dijalankan secara terus<br />

menerus, praktis membuat berbatuan cadas di<br />

sekitar kawasan tersebut mulai terkikis. Sehingga<br />

akhirnya, mulailah terbentuk Ngarai. Jika ingin<br />

mengunjungi tempat ini, ada baiknya datanglah<br />

ketika hari masih pagi atau di sore hari.<br />

Hal ini karena pada waktu-waktu tersebut udara lebih<br />

sejuk. Juga karena di jam kerja proses penambangan<br />

sedang berlangsung, sehingga lalu lalang truk<br />

pengangkut material tambang, dan juga debu yang<br />

beterbangan akan cukup mengganggu.<br />

Bagi yang berminat menyambangi Brown Canyon<br />

dan berasal dari luar kota seperti Solo dan Yogya,<br />

perjalanan bisa anda mulai melalui kawasan<br />

Banyumanik, Sukun, atau Tembalang UNDIP. Dari<br />

sini terus menuju Sigar Bencah hingga akhirnya nanti<br />

bertemu Pasar Meteseh. Setelah melewati area pasar<br />

anda bisa langsung mengambil jalan lurus. Jalan ini<br />

adalah jalur utama menuju Brown Canyon.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Semarang<br />

melalui Jakarta, Bandung, Surabaya,<br />

Makassar, dan Pangkalan Bun.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


advertorial<br />

31<br />

Melompat Kegirangan di<br />

Fun&Fit<br />

Trampoline Park<br />

Hadir sejak tahun 1983 di Indonesia, Funworld<br />

bukanlah nama yang asing bagi keluarga yang sering<br />

menghabiskan waktu untuk berkreasi di tempat wisata<br />

bermain. Kini setelah lebih dari 30 tahun berdiri,<br />

sebagai pionir Funworld terus melakukan inovasi<br />

untuk menjadi yang terbaik.<br />

berekreasi dengan keluarga<br />

merupakan salah satu<br />

cara yang menyenangkan<br />

untuk menghabiskan waktu<br />

bersama keluarga. Aktifitas<br />

rekreasi dapat dilakukan baik di dalam<br />

ruangan, maupun di luar ruangan.<br />

Di manapun itu, PT Funworld Prima<br />

menyadari bahwa tempat wisata<br />

bermain menjadi sarana yang banyak<br />

diminati oleh keluarga, terutama yang<br />

memiliki anak-anak.<br />

Untuk menjadi sarana bermain bagi<br />

keluarga di Indonesia, kini tengah<br />

dikembangkan lima konsep sebagai<br />

family entertainment center. Dengan<br />

brand utama Funworld Arena Rekreasi<br />

Keluarga yang memiliki 127 outlet di<br />

berbagai kota di Indonesia. Lalu ada<br />

Kids Playground, Carnaval, Kidzilla<br />

Wahana Bermain dan Edutainment,<br />

dan terdapat Fun&Fit Trampoline<br />

Park sebagai family recreation sport<br />

arena yang memadukan aktivitas<br />

olahraga dipadu dengan unsur fun.<br />

Dari konsep-konsep tersebut,<br />

Fun&Fit menjadi konsep yang sedang<br />

gencar dikembangkan. Hadir pada<br />

Desember 2016 di sebuah mal di<br />

Jakarta Utara, Fun&Fit hanya butuh<br />

satu tahun untuk mendirikan outlet<br />

lainnya. Kini terdapat 12 outlet<br />

yang tersebar di Jabodetabek,<br />

Medan, Makassar, Yogyakarta, dan<br />

Pekanbaru. Fun&Fit Trampoline Park<br />

ini tidak hanya menyenangkan bagi<br />

anak-anak tapi juga orang dewasa.<br />

Banyak aktivitas menyenangkan<br />

yang dapat dilakukan di Fun&Fit. Dengan<br />

fasilitas trampolin, pengunjung dapat<br />

bermain di Tumble Track (jalur lompatan<br />

panjang), Foam Fit (kolam lompatan<br />

penuh busabisa), Basketball slam dunk<br />

lines (arena untuk main basket), flying<br />

leap (jalur tumpuan meloncat yang<br />

menanjak), dodge ball (permainan<br />

lempar bola yang dapat dimainkan<br />

ramai-ramai), airbag (landasan loncatan<br />

beralaskan matras kantung udara), dan<br />

di beberapa lokasi terdapat area Olympic<br />

yang merupakan sarana loncatan bagi<br />

mereka yang pro di mana trampolin<br />

dapat melontarkan penggunanya hingga<br />

ketinggian 7 meter.<br />

Fasilitas yang ditawarkan di Fun&Fit<br />

Trampoline Park ini terutama bagi<br />

anak-anak yang sedang dalam masa<br />

pertumbuhan dapat melatih saraf<br />

motorik mereka. Keseruan di Fun&Fit<br />

mengundang sekolah-sekolah untuk<br />

mengadakan ekstrakurikuler alternatif<br />

dan juga komunitas pecinta trampolin.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


32<br />

discover - museum<br />

Yogyakarta<br />

Teks & Foto: Karina Ayu<br />

Berada tidak jauh dari Keraton Yogyakarta<br />

Museum Sonobudoyo memiliki koleksi hasil penelitian Java Insitut.<br />

Ribuan koleksinya dapat mencerminkan runtutan proses budaya<br />

yang bergerak dinamis di Jawa, Bali, Lombok, dan Madura.<br />

saat masuk pertama kali ke dalam<br />

museum yang beralamatkan di Jalan<br />

Pangurakan No. 6, Ngupasan, Gondomanan,<br />

Kota Yogyakarta ini, ruangan berdinding kaca<br />

dengan langit-langit berupa tumpang sari akan<br />

menyambut pengunjung. Di dalamnya terdapat alat<br />

musik gamelan lengkap dengan gong. Semakin<br />

masuk jauh ke dalam, terdapat beberapa koleksi<br />

yang disimpan di balik kaca.<br />

Selain itu ada pula bayangan dari wayang kulit, sesuai<br />

dengan teknik penampilan wayang kulit sesungguhnya<br />

yang ditampilkan dari balik layar berwarna putih.<br />

Masuk lebih jauh ke dalam terdapat koleksi lainnya<br />

seperti koleksi aneka wayang, salah satunya Wayang<br />

Dupara yang biasanya menampilkan cerita dari<br />

legenda sejak zaman kerajaan Majapahit sampai<br />

perang Diponegoro. Tokoh yang ditampilkan adalah<br />

Untung Surapati, kapten Tack, dan Murjangkung.<br />

Area ini diberi pencahayaan yang berbeda,<br />

rasanya seperti berada di ruangan yang sakral.<br />

Salah satu koleksi yang tersimpan di area ini<br />

adalah Moko yakni benda pusaka yang dimiliki<br />

oleh seorang kepala suku yang kemudian<br />

diberikan kepada anak lelakinya. Moko terbuat<br />

dari perunggu dengan teknik cetak.<br />

Bentuknya sekilas seperti gendang.Masih di area<br />

yang sama, terdapat Genta Kalasan yang diambil dari<br />

temuan tahun 1972 di sisi barat daya Candi kalasan.<br />

Bahnnya terbuat dari perunggu dan diperkirakan<br />

merupakan bagian dari Vihara yang berada satu<br />

kompleks dengan Candi Kalasan.<br />

Ruangan paling akhir sebelum masuk ke area pamer<br />

Bali, Lombok, dan Madura, pengunjung akan melihat<br />

rana atau pembatas ruangan yang terbuat dari ukiran<br />

kayu. Rana ini dibuat sangat detail hingga ukiran<br />

terkecil. Rumah-rumah modern saat ini pun masih ada<br />

yang menggunakan rana sebagai pembatas ruangan.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Yogyakarta melalui<br />

Denpasar, Jakarta, Surabaya, Balikpapan,<br />

Pontianak, Palembang, Makassar, dan Lampung.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


34<br />

discover - nature<br />

Humbang Hasundutan<br />

Teks & Foto: Dionesia Ika<br />

Tanah Para Raja, inilah sebutan untuk Bakara yang<br />

menjadi tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja I. Tidak hanya termasyhur<br />

karena menjadi tanah kelahiran Raja yang cukup disegani di tanah Batak saja,<br />

tapi keindahan pemandangannya pun membuat tempat ini wisata wajib jika<br />

b<br />

tengah ke wilayah Danau Toba.<br />

Sungai kedua yang lebih kecil bernama Aek<br />

Simangira. Keduanya mengaliri beberapa desa<br />

dan bermuara di Danau Toba.<br />

akara merupakan sebuah lembah indah<br />

yang berada di Humbang Hasundutan<br />

(Humbahas), di wilayah pinggiran barat daya<br />

Danau Toba, Sumatra Utara. Pesona Bakara dimulai<br />

dari menuruni jalur perbukitan yang sempit dan<br />

berkelok-kelok untuk sampai ke lembahnya.<br />

Udara yang sejuk, serta indahnya Danau Toba akan<br />

menemani perjalanan anda. Memasuki Lembah<br />

Bakara, rumah-rumah sederhana bersanding<br />

dengan persawahan dan tanaman bawang merah,<br />

yang menjadi komoditas utama disini.Bakara adalah<br />

sebuah teritori yang terdiri dari beberapa dusun dan<br />

desa terhampar di lembah yang berjarak belasan<br />

kilometer dari Dolok Sanggul. Bakara dibelah oleh<br />

dua aliran sungai besar yang berair deras.<br />

Bakara juga terkenal karena Aek Sipangolu<br />

yang berarti ‘air yang menghidupkan’. Aek<br />

Sipangolu adalah sumber air yang keluar dari<br />

batu dan mengalir sepanjang masa, airnya<br />

segar dan jernih dan bermuara di Danau Toba.<br />

Konon dipercaya, segala penyakit akan sembuh<br />

jika berendam atau meminum air ini. Selain<br />

mengagumi pesona keindahannya, menapaki<br />

sejarah dari saksi bisu masa lalu di Tanah Batak<br />

juga menjadi hal wajib di tempat ini.<br />

TRIP Guide<br />

Sungai terbesar yang dominan adalah Aek Silang<br />

yang bersumber dari air terjun yang tercurah<br />

dari bentangan perbukitan.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Silangit melalui Jakarta.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


discover - nature<br />

35<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


36<br />

discover - nature<br />

Tegal<br />

Teks & Foto: Diyah Wara<br />

Siapa mengira, di balik Jalan Raya Pantai Utara (Pantura) yang<br />

bising terdapat kebun bunga melati yang indah dan luas, dan menjadi salah<br />

satu tujuan wisata baru di kota Tegal. Selain dapat melihat pemandangan hijau,<br />

m<br />

bisa juga mempelajari serba-serbi bunga melati.<br />

elati (Jasminum officinale), merupakan<br />

salah satu hasil kebun di kota Tegal.<br />

Masyarakat Jawa sering menyebut<br />

bunga melati dengan nama Melur. Hasil panennya<br />

diekspor ke berbagai negara seperti Singapura dan<br />

Malaysia. Bunga melati dari Tegal juga dipakai oleh<br />

para perias pengantin dan penjual bunga di seluruh<br />

Indonesia. Selain itu ada juga yang membelinya sebagai<br />

campuran bahan teh melati, obat-obatan, dan parfum.<br />

Salah satu kebun bunga melati yang bisa dikunjungi<br />

dari beberapa kebun di tempat ini adalah kebun melati<br />

milik Pak Haji Khumeidi yang sudah sekitar 30 tahun<br />

beroperasi. Para pemetik bunga melati yang rata-rata<br />

perempuan tengah memetik bunga melati menjadi<br />

pemandangan akrab saat ke kebun ini.<br />

Setiap hari, kebun pak Haji Khumeidi ini panen,<br />

terutama bukan pada musim hujan. Apabila musim<br />

hujan, kemungkinan bunga melati dapat cepat busuk<br />

sehingga kualitasnya berkurang. Tapi panen bunga<br />

melati yang kualitasnya bagus juga bukan pada<br />

musim kemarau, karena apabila kekurangan air,<br />

kualitasnya juga tidak bagus.<br />

Akses menuju kebun bunga melati ini dapat<br />

menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan<br />

umum. Sebaiknya kunjungi kebun pada saat pagi<br />

yaitu jam 07.00 sampai jam 10.00, atau ketika waktu<br />

panen. Berwisata ke tempat ini sangat mudah karena<br />

tidak diperlukan izin untuk mengunjungi kebun ini.<br />

TRIP Guide<br />

Menurut Pak Haji Khumeidi, biasanya sebelum panen<br />

bunga melati, para pembeli sudah memesan terlebih<br />

dahulu. Jadi, setelah panen, bunga melati pesanan para<br />

pembeli akan langsung ditimbang, dan dikemas dalam<br />

bunga es agar kesegarannya tetap terjaga.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Semarang<br />

melalui Jakarta, Bandung, Surabaya,<br />

Makassar, dan Pangkalan Bun.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


discover - nature<br />

37<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


38<br />

discover - nature<br />

Lampung<br />

Teks & Foto: Dian Farida<br />

Desa Braja Harjosari di Kabupaten Lampung Timur punya pesonanya<br />

tersendiri. Salah satunya adalah keberadaan sabana dan Way Penet, wisata<br />

susur sungai selama 3-4 jam di tepi hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK).<br />

desa Braja Harjosari tepatnya berada<br />

di Kecamatan Braja Selebah. Desa ini<br />

merupakan desa berkonsep agrowisata<br />

terlama di Lampung Timur. Posisi desa<br />

ini dengan TNWK hanya terpisah oleh sungai Way<br />

Penet. Butuh waktu perjalanan darat kurang lebih<br />

1 jam untuk mencapai desa ini dari TNWK.<br />

Pemandangan beberapa kuda dan kerbau tengah<br />

merumput di sabana Desa Braja Harjosari sangat<br />

menarik untuk dilihat. Meskipun wisata sabana di<br />

tempat ini masih tergolong baru. Wisatawan dapat<br />

berfoto, hingga menunggang kuda di tempat ini.<br />

Tak hanya sabana, ada pula sawah dan perkebunan<br />

buah naga, jeruk siam, serta jambu kristal. Para<br />

pelancong dapat belajar menanam padi dan keliling<br />

perkebunan. Pada awalnya, keelokan Desa Braja<br />

Harjosari berasal dari wahana susur kali, yaitu<br />

menaiki speed boat di Way Penet.<br />

Dari atas speed boat, wisatawan dapat<br />

menyaksikan satwa hutan TNWK seperti<br />

gajah, monyet dan burung.Fasilitas Desa Braja<br />

Harjosari cukup lengkap, yaitu sanggar seni,<br />

gazebo dan homestay yang layak.<br />

Sanggar seni digunakan untuk tempat pentas<br />

seni dan budaya, gazebo sebagai tempat<br />

bersantai, sedangkan homestay untuk akomodasi<br />

wisatawan yang menginap. Konsep back to nature<br />

inilah yang biasa dicari oleh turis mancanegara<br />

yang datang ke Lampung Timur.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Tanjung<br />

Karang (Lampung) melalui Jakarta,<br />

Surabaya, dan Yogyakarta.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


advertorial<br />

39<br />

Relaksasi Akhir Pekan di<br />

Hotel Olympic Renotel Sentul<br />

Sentul, terletak di Kabupaten Bogor menjadi<br />

kawasan yang menarik dikunjungi di akhir<br />

pekan untuk sejenak melepas penat dari hiruk<br />

pikuk kesibukan kota. Berjarak tidak jauh dari<br />

Jakarta, Sentul menawarkan pemandangan<br />

gunung dan cuaca yang menyegarkan<br />

menjadikan alasan mengapa pergi ke Sentul<br />

bisa menjadi opsi utama untuk rekreasi.<br />

jika Anda berencana untuk<br />

mengajak keluarga ke<br />

kawasan Sentul, Hotel<br />

Olympic Renotel bisa<br />

dijadikan pilihan utama<br />

untuk bermalam bersama<br />

keluarga. Hotel yang dikelola oleh grup<br />

Topotels Hotels & Resorts ini terletak<br />

di jantung bukit Sentul, tepatnya<br />

Kawasan Industri Sentul –<br />

Jl. Olympic Raya Kav. C-4A.<br />

Hotel Olympic Renotel memiliki 146<br />

kamar yang terbagi atas tiga tipe<br />

kamar, yaitu Superior, Deluxe, dan<br />

Family dengan standar pelayanan<br />

internasional. Fasilitas yang ditawarkan<br />

juga beragam, di antaranya akses Wi-Fi,<br />

hairdryer, hot & cold standing shower,<br />

dan berbagai pilihan channel TV baik<br />

lokal maupun internasioal yang tersedia<br />

di seluruh kamar.<br />

Hotel berkonsep modern dan elegan ini<br />

juga menyediakan kolam renang outdoor<br />

di rooftop lantai delapan. Menurut<br />

General Manager Olympic Renotel Sentul,<br />

Weni Kristanti, kolam renang rooftop di<br />

Hotel Olympic Renotel Sentul merupakan<br />

yang pertama di Bogor. Selain kolam<br />

renang, terdapat juga pusat kebugaran<br />

yang menghadap ke pegunungan<br />

sehingga sambil berolahraga, pengunjung<br />

juga dapat menikmati pemandangan yang<br />

menyejukkan.<br />

Untuk melengkapi waktu Anda bersama<br />

keluarga, Hotel Olympic Renotel Sentul<br />

juga tidak luput untuk menyediakan<br />

makanan dan minuman yang<br />

menggugah selera. Seperti di Coriander<br />

Restaurant yang terdapat di area lobi<br />

yang menawarkan menu makanan<br />

spesial selera nusantara, internasional<br />

yang juga dapat diantarkan ke kamar.<br />

Untuk menyempurnakan konsep modern,<br />

di sini juga terdapat MINT Lounge & Bar<br />

serta Executive Lounge dengan pilihan<br />

minuman yang bervariasi hasil olahan<br />

para peracik handal.<br />

Tidak hanya bagi keluarga, Hotel Olympic<br />

Renotel Sentul juga sangat cocok<br />

untuk para pelaku bisnis yang hendak<br />

melakukan rapat dan pertemuan karena<br />

di sini terdapat 12 ruang pertemuan serta<br />

Olympic Grand Ballroom berkapasitas 800<br />

orang. Ballroom ini dilengkapi proyektor,<br />

Wi-Fi berkecepatan tinggi<br />

serta keperluan rapat lainnya.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


40<br />

discover - nature<br />

Banjarmasin<br />

Teks & Foto: Dian Triasari<br />

Berwisata dengan menantang adrenalin bisa dilakukan di Kabupaten Hulu<br />

Sungai Selatan yang bisa diakses dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan<br />

Selatan. Diperlukan keberanian untuk melakukan rafting menggunakan rakit<br />

bambu di aliran sungai yang cukup deras di Kawasan Wisata Loksado.<br />

d<br />

engan menggunakan<br />

kendaraan roda empat, kita dapat<br />

mencapai Loksado sekitar empat<br />

jam lamanya, di mana sepanjang jalan kita<br />

akan melihat pemandangan kegiatan warga<br />

lokal yang sedang beraktivitas dan keindahan<br />

alam sekitarnya. Usahakan tiba di Loksado<br />

tidak terlalu sore, agar dapat langsung<br />

melakukan kegiatan bamboo rafting.<br />

terletak sekitar 20 kilometer dari Kecamatan<br />

Loksado, yang memiliki ketinggian hingga 13<br />

meter. Kesegaran Air Terjun Haratai membuat<br />

kita ingin berenang-renang di kesejukan alam<br />

yang asri dan alami. Mencapai Air Terjun<br />

Haratai bisa menggunakan kendaraan roda dua<br />

atau ojek yang tersedia oleh warga setempat<br />

dengan tarif sekitar Rp 70-100 ribu, tergantung<br />

kemampuan kita menawar.<br />

Bamboo rafting adalah wisata susur<br />

sungai dengan jeram di atas rakit bambu.<br />

Wisatawan akan mengalami petualangan<br />

menarik dan sedikit mendebarkan, karena<br />

mengarungi sungai dengan rintangan<br />

beberapa arus jeram yang cukup deras serta<br />

bebatuan besar saat melintasinya.<br />

Pemandangan alam yang hijau asri sepanjang<br />

Sungai Amandit dijamin mampu menyegarkan<br />

mata dan air sungai yang jernih dapat membuat<br />

kita ingin menyeburkan diri kedalamnya.<br />

Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga punya<br />

objek wisata Air Terjun Haratai,<br />

Kepuasan berbeda saat berwisata ke Kabupaten<br />

Hulu Sungai Selatan bisa kita rasakan secara<br />

langsung ketika sudah lengkap mendatangi<br />

obyek wisatanya satu persatu. Tidak hanya<br />

keindahan alamnya, tetapi suasana kehidupan<br />

masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi<br />

nilai-nilai budaya dan menjaga kelestarian alam.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Banjarmasin melalui<br />

Balikpapan dan Makassar.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


discover - nature<br />

41<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


42<br />

DISCOVER - SHOPPING<br />

Lombok<br />

Teks & Foto: Dian Triasari<br />

Lombok, Nusa Tenggara Barat tak hanya terkanal dengan keindahan<br />

gunung Rinjani serta pulau-pulau kecil atau Gili saja. Nilai budaya Lombok<br />

juga tercermin dari warna-waran indah kain tenun yang mayoritas dihasilkan<br />

oleh para wanita dewasa di desa-desa adat.<br />

d<br />

esa Sukarara merupakan<br />

salah satu lokasi yang dituju<br />

untuk membeli beberapa<br />

kain tenun khas Lombok sebagai buah<br />

tangan. Desa Sukarara sendiri berlokasi<br />

di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah,<br />

berjarak sekitar 30 menit dengan<br />

kendaraan roda empat dari Bandara<br />

Internasional Lombok Praya.<br />

Pasar Seni Sayang-sayang di Kota Mataram dapt<br />

menjadi pilhan untuk membeli aneka kerajinan<br />

lokal yang dibuat sendiri oleh tangan-tangan<br />

terampil masyarakat setempat.Lokasi berikutnya<br />

adalah Pasar Kuta Lombok. Selain kain tenun,<br />

kerajinan kulit kerang mutiara, tas rotan atau<br />

kain pantai bisa menjadi tambahan yang akan<br />

kita beli. Ada baiknya berkeliling terlebih dahulu<br />

untuk mendapatkan harga termurah.<br />

Selain Desa Sukarara, ada pula Desa Sade<br />

yang juga menjual berbagai jenis kain tenun<br />

Lombok atau yang dikenal sebagai Tenun<br />

Sasak. Selain menjual kain tenun, Desa<br />

Sade juga menjadi lokasi untuk melihat<br />

kehidupan asli masyarakat lokal yang masih<br />

tinggal di Rumah Adat Sade, dimana para<br />

perempuannya memliki keahlian menenun.<br />

Namun jika tidak memiliki waktu lama saat<br />

berada di Lombok, kita bisa mengunjungi<br />

beberapa pilihan destinasi wisata yang<br />

sekaligus menjual kain tenun Lombok.<br />

Rekomendasi terakhir adalah Pasar Cakranegara,<br />

sebuah pasar tradisional yang menyediakan bahan<br />

pangan dan tersedia satu lokasi yang disi oleh para<br />

pedagang menjual anek kain tenun Lombok serta<br />

suvenir lainnya. Selain itu di sepanjang area Pantai<br />

Senggigi untuk memburu beragam kerajinan lokal<br />

khas Nusa Tenggara Barat.<br />

TRIP Guide<br />

NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Bima melalui Denpasar.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


44<br />

discover - nature<br />

Semarang<br />

Teks & Foto: Rohani Panjaitan<br />

Jembatan Biru di Rawa Pening beberapa tahun belakangan ini namanya<br />

mulai berkibar. Jembatan ini bertransformasi dari tembok pencegah populasi<br />

eceng gondok menjadi ikon pariwisata Kabupaten Semarang.<br />

j<br />

embatan Biru yang dibangun pada<br />

tahun 2013 berada di atas Danau<br />

Rawa Pening. Disebut Jembatan Biru<br />

karena memang jembatan ini berwarna<br />

biru. Namun sejak akhir 2017 beberapa<br />

bagian jembatan ini sudah dicat warnawarni.<br />

Sejatinya Jembatan Biru merupakan<br />

gabungan tiga dermaga yang masing-masing<br />

memiliki panjang 100 meter, 150 meter, dan<br />

50 meter. Ketiga dermaga ini dihubungkan<br />

oleh dua jembatan besi berwarna biru dengan<br />

arsitektur melengkung.<br />

Pada awalnya Jembatan Biru merupakan<br />

tembok beton (talud) biasa yang berfungsi<br />

untuk mencegah enceng gondok menyebar<br />

ke Sungai Tuntang yang airnya mengalir ke<br />

PLTA Jelog. Karena fungsi awalnya sebagai<br />

talud itulah kenapa jembatan ini berpangkal<br />

namun tak berujung. Kondisi ini menjadikan<br />

Jembatan Biru semakin unik karena<br />

keberadaannya yang menggantung. Dari atas<br />

Jembatan Biru pengunjung dimanja dengan<br />

pemandangan yang begitu mengagumkan.<br />

Hamparan Danau Rawa Pening, dengan latar<br />

belakang jajaran Gunung Merbabu, Telomoyo,<br />

Gajah, dan Kendil, menjadikan spot ini<br />

bagaikan lukisan alam yang nyata. Karambakaramba<br />

di sekitar danau dan para nelayan<br />

yang berperahu tradisional menambah<br />

eksotisme Jembatan Biru.<br />

Bagi pengunjung yang hobi memancing,<br />

Jembatan Biru merupakan tempat yang tepat<br />

untuk menyalurkan hobi. Tapi kamu harus<br />

membawa sendiri perlengkapan memancing<br />

dari rumah, karena di sana tidak ada jasa<br />

sewa alat pancing. Tidak perlu membayar<br />

tarif masuk ke Jembatan Biru, hanya perlu<br />

membayar tarif parkir Rp 2000.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Semarang melalui<br />

Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan<br />

Pangkalan Bun.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


discover - nature<br />

45<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


46<br />

discover - museum<br />

Jakarta<br />

Teks & Foto: Karina Ayu Budiani<br />

Berwisata di kawasan Kota Tua Jakarta identik dengan kunjungan<br />

ke berbagai museum yang ada di tempat ini. Diantara semua museum<br />

yang berlokasi di kawasan tersebut, Museum Bank Indonesia (BI) menjadi<br />

satu-satunya museum dengan fitur interaktif.<br />

museum BI menempati gedung BI yang<br />

dulu bernama De Javasche Bank.<br />

Gedung ini adalah bangunan cagar<br />

budaya yang telah ada sejak tahun 1828. Gedung<br />

seluas 14.000 meter persegi dan memiliki dua lantai<br />

ini dulunya dimanfaatkan sebagai rumah sakit, baru<br />

kemudian dialihkan menjadi sebuah bank. Pada tahun<br />

1949, bank tersebut dinasionalisasi dan pada tahun<br />

1953 menjadi kantor pusat BI hingga tahun 1962.<br />

Setelah lebih dari 10 tahun dibiarkan kosong, akhirnya<br />

gedung tersebut dimanfaatkan sebagai museum.<br />

Salah satu era dimana perbankan di Indonesia sedang<br />

sangat terpuruk yakni pada saat krisis moneter, ditampilkan<br />

dengan suasana mencekam dengan tampilan dominan<br />

warna merah. Usai melewati area tersebut, cahaya lampu<br />

kembali terang, menandakan era krisis moneter sudah<br />

berakhir. Museum BI beroperasi setiap hari kecuali hari<br />

Senin dan hari libur. Jam operasional untuk hari Selasa-<br />

Jumat pukul 7.30-15.30 WIB, sedangkan untuk Sabtu-<br />

Minggu pukul 8.00-16.00 WIB. Museum BI mengadakan<br />

program guided tour pada hari Jumat-Minggu pukul 10.00<br />

WIB, atau hari Sabtu-Minggu pukul 14.00 WIB.<br />

Museum BI memiliki ragam koleksi yang terbagi<br />

menjadi koleksi uang, kebijakan, dan benda. Selain<br />

koleksi, Museum BI juga memiliki informasi tentang<br />

mata uang yang dibuat secara interaktif menggunakan<br />

teknologi sentuh. Pada salah satu dinding area pamer<br />

museum, pengunjung bisa melihat gambar aneka<br />

uang koin beterbangan. Apabila salah satu koin<br />

disentuh, maka akan keluar informasi tentang koin<br />

tersebut yakni tahun, nilai, material, dan dimensi.<br />

Museum ini terbagi menjadi beberapa area yang<br />

terbagi berdasarkan era perbankan.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani penerbangan<br />

dari/ke Jakarta melalui Medan, Batam, Padang,<br />

Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkalpinang, Tanjung<br />

Karang, Tanjung Pandan, Tanjung Pinang, Pontianak,<br />

Balikpapan, Surabaya, Semarang, Solo, Jogjakarta,<br />

Malang, Denpasar, Makassar, Ternate, Lubuklinggau,<br />

Pekanbaru, Sorong, Silangit, Muarabungo,<br />

banyuwangi, Sampit, dan Pangkalanbun.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


discover - museum<br />

47<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


48<br />

resto<br />

Waha Kitchen<br />

Teks & Foto: Karina Ayu Budiani<br />

A<br />

B Landi’s Creation.<br />

C Interior<br />

Waha Kitchen.<br />

D Lirik lagu Jali-jali di<br />

salah satu dinding.<br />

E<br />

F Nyonya Style Fish.<br />

G<br />

Roast Duck Laksa.<br />

Sofa yang nyaman<br />

di Waha Kitchen.<br />

Mango Crispy<br />

Chicken.<br />

A<br />

Waha Kitchen di Jalan Wahid Hasyim<br />

nomor 127 Jakarta hadirkan<br />

citarasa kuliner peranakan yang<br />

cenderung sesuai dengan lidah<br />

orang Indonesia namun dengan<br />

kombinasi interior modern<br />

kontemporer yang artsy disertai<br />

alunan musik yang cozy.<br />

waha Kitchen yang juga menjadi<br />

bagian dari Kosenda Hotel ini<br />

beroperasi selama 24 jam setiap hari.<br />

Tidak heran jika Waha Kitchen akan mulai ramai<br />

pada sore hingga malam hari. Kesan restoran<br />

peranakan dengan interior campuran gaya Melayu<br />

dan Chinese justru tidak dihadirkan di tempat ini.<br />

B<br />

C<br />

D<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


esto<br />

49<br />

E<br />

F<br />

G<br />

Modern kontemporer dengan banyak<br />

sekali sentuhan kayu disertai ambiance<br />

yang menimbulkan suasana akrab<br />

dan romantis adalah poin utama yang<br />

saya lihat di Waha Kitchen. Tempat ini<br />

membagi ruang dengan dua konsep<br />

yakni sisi dengan bangku-bangku kayu<br />

dan meja panjang yang agak tinggi. Sisi<br />

lain diisi dengan beberapa sofa nyaman<br />

dengan meja-meja dan bangku rendah<br />

yang cocok untuk tamu yang datang<br />

bersama teman atau keluarga.<br />

Waha Kitchen menjagokan menu<br />

Laksa yang bisa dipilih bersama<br />

bahan pendamping utama yakni<br />

ayam, seafood, atau roast duck.<br />

Saya rekomendasikan untuk<br />

memilih roast duck.<br />

Kuah laksa yang kental dengan<br />

citarasa bumbu-bumbu rempah<br />

yang kuat akan berpadu apik dengan<br />

potongan daging roast duck yang tebal<br />

dan juicy. Porsinya pas untuk sendiri<br />

ataupun berdua.<br />

Ingin sharing menu yang lebih banyak lagi,<br />

saya rekomendasikan Nyonya Style Fish<br />

yakni ikan Barramundi atau Kakap Putih<br />

yang digoreng garing disiram dengan saus<br />

‘Nyonya’ dengan citarasa asam dan diperkuat<br />

aroma kecombrang yang khas. Jangan lupa<br />

untuk request ukuran ikan Barramundi sesuai<br />

kebutuhan. Bisa juga memilih Brocoli Tofu dan<br />

Mango Crispy Chicken sebagai menu sharing<br />

yang juga direkomendasikan.<br />

Sebagai pelengkap, saya memilih minuman<br />

yang menyegarkan Pineapple Corriander Iced<br />

Tea dan Landi’s Creation.<br />

Gabungan potongan nanas, dan daun<br />

corriander menyempurnakan kesegaran<br />

iced tea Sementara untuk Landi’s Creation<br />

merupakan gabungan buah naga, sirsak,<br />

delima, dan jeruk nipis.<br />

Hanya ingin menikmati menu yang cukup<br />

ringan, Waha Kitchen juga menyediakan soup,<br />

salad, dan entrees, sides, dan sweets. Tidak<br />

ketinggalan aneka pilihan kopi baik regular<br />

maupun signature coffee dari Waha Kitchen.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


50<br />

hotel<br />

a<br />

a<br />

b<br />

c<br />

d<br />

e<br />

King Bed Fairfield Room.<br />

Design Arsitektur Bangunan yang Unik.<br />

Lobby.<br />

Ballroom.<br />

Kolam Renang Dengan City View.<br />

Fairfield by Mariott Surabaya:<br />

Amazing Stay in Surabaya<br />

Teks: Karina Ayu Budiani | Foto: Fairfield by Mariott Surabaya<br />

Menjadi pendahulu bagi brand Fairfield by Mariott<br />

di Indonesia, Fairfield by Mariott Surabaya hadir dengan<br />

arsitektur unik disertai pelayanan prima yang siap<br />

menyambut tamu pebisnis maupun turis. Berlokasi di Jalan<br />

Mayjen Sungkono no.178, Fairfield by Mariott Surabaya<br />

didesain untuk segala kebutuhan baik bisnis maupun liburan.<br />

h<br />

otel Fairfield<br />

by Mariott Surabaya<br />

menempati bangunan 30<br />

lantai dengan desain megah yang<br />

modern. Kesan modern ini turut<br />

terbawa hingga desain interior baik<br />

kamar maupun area publik. Servis<br />

yang mumpuni akan menjamin para<br />

tamu dapat memesan kamar dengan<br />

nyaman dan mudah terlebih dengan<br />

tersedianya mobile check-in.<br />

Hotel ini difasilitasi 270 kamar<br />

yang dilengkapi TV 40 inch, safe<br />

deposit box, tea/coffee maker,<br />

free WiFi. Tipe kamar terdiri dari<br />

Fairfield Room dengan pilihan 1<br />

king bed atau 2 twin bed; Fairfield<br />

Family Room yang dilengkapi 1<br />

bedroom junior suite, 1 king bed,<br />

sofa bed; Fairfield Suite dilengkapi<br />

1 bedroom presidential suite,<br />

1 king bed, sofa bed.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


hotel<br />

51<br />

Fairfield Family Room dan Fairfiled Suite<br />

mendapat city view yang akan semakin<br />

cantik saat malam ketika lampu-lampu<br />

kota Surabaya mulai menyala.<br />

Sebagai sebuah hotel di kota tersibuk<br />

kedua di pulau Jawa, Fairfield by Mariott<br />

Surabaya dilengkapi dengan 7 ruang<br />

meeting yang dapat disesuaikan luasnya<br />

dengan kebutuhan, dan 1 ballroom<br />

seluas 780 meter persegi yang dapat<br />

menampung sekitar 800 orang.<br />

b<br />

Ballroom Fairfield by Mariott Surabaya<br />

merupakan salah satu ruang meeting<br />

terbesar di kelasnya untuk Kota Surabaya.<br />

Tidak hanya melengkapi fasilitas hotel<br />

dengan kebutuhan acara atau bisnis<br />

saja, Fairfield by Mariott Surabaya juga<br />

melengkapi fasilitasnya dengan Kamala<br />

Spa, Lobby Lounge, Kava Restaurant,<br />

fitness center, dan kolam renang.<br />

Kava Restaurant menyediakan aneka<br />

menu makanan baik lokal maupun<br />

mancanegara. Tamu hotel dapat<br />

menikmati sarapan, makan siang<br />

maupun makan malam dengan<br />

pemandangan kota Surabaya di dalam<br />

suasana interior modern minimalis.<br />

Pemandangan kota Surabaya juga bisa<br />

tamu nikmati saat berada<br />

di area kolam renang.<br />

c<br />

Fairfield by Mariott Surabaya berada<br />

di lokasi yang sangat dekat dengan<br />

Ciputra World, salah satu mal terbesar di<br />

Surabaya, serta tempat hiburan lainnya<br />

di Surabaya. Tamu dapat dengan mudah<br />

mengakses bandara udara internasional<br />

Juanda, cukup 20 menit berkendara.<br />

d<br />

e<br />

Fairfield by Mariott Surabaya bisa<br />

dijadikan sebagai tempat menginap<br />

yang nyaman baik untuk perjalanan<br />

bisnis maupun liburan. Terlebih<br />

dengan disertai keramahan yang<br />

diberikan oleh para staf hotel dan<br />

kenyamanan akomodasi serta<br />

fasilitas yang mumpuni.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


52<br />

Inspiring people<br />

A<br />

Alamanda Shantika:<br />

Sharing Knowledge is Her Life<br />

Teks: Karina Ayu B | Foto: Dok.Pribadi<br />

Alamanda Shantika adalah salah satu sosok penting dibalik perkembangan<br />

aplikasi transportasi online Go-Jek. Kiprahnya di Go-Jek yang berdampak<br />

cukup besar terhadap perusahaan startup digital ternama di Indonesia ini,<br />

ternyata justru menjadi jalannya menemukan kembali cita-citanya sejak<br />

dulu yakni berbagai pengetahuan kepada orang lain.<br />

ala, sapaan akrab Alamanda Shantika adalah<br />

sosok yang senang dengan dunia pendidikan sejak<br />

usia remaja. Ia bercita-cita untuk kuliah setinggi<br />

mungkin hingga meraih gelar Phd, lalu berprofesi menjadi<br />

dosen, kemudian menjadi guru besar, dan akhirnya menempati<br />

posisi sebagai Menteri Pendidikan di Republik Indonesia. Hal<br />

ini tampaknya menurun dari kedua orangtuanya. Papa Ala<br />

pernah menjadi guru matematika saat di London, sementara<br />

Mama Ala menempuh pendidikan guru, dan bahkan kedua<br />

orang tua Ala pernah mendirikan sekolah.<br />

Rencana yang telah disusun Ala usai lulus SMA harus<br />

batal karena Papa Ala mengalami stroke hingga Ala<br />

berpikir bahwa dirinya harus dapat membantu keuangan<br />

orangtuanya saat lulus kuliah nanti. Akhirnya ia<br />

memutuskan untuk berkuliah di Bina Nusantara dan<br />

mengambil jurusan Computer Science dan Mathematics.<br />

Sambil berkuliah, Ala bekerja sambilan sebagai guru privat<br />

matematika untuk membantu keuangan keluarga. Saat itu ia<br />

merasa senang karena bisa berbagai pengetahuan dengan<br />

anak-anak yang lebih muda.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


inspiring people<br />

53<br />

Ala memilih jurusan Computer Science<br />

dan Mathematics bukan tanpa alasan. Ia<br />

menyukai matematika dan teknologi sejak<br />

remaja. Semasa SMP, Ala sudah belajar<br />

coding dan mendesain website sendiri.<br />

Itulah awal mula ia menemukan<br />

kesukaannya di bidang teknologi.<br />

“Bagiku, kesukaan terjadi karena kita<br />

sering melakukannya dengan hati. Dan<br />

prinsip hidupku adalah apa yang aku<br />

lihat sebagai opportunity dan itu ada di<br />

depanmu, just do it,” ujar wanita kelahiran<br />

tahun 1988 ini.<br />

Berlatar belakang<br />

pendidikan dan<br />

kesukaannya<br />

tersebut, Ala<br />

sempat bekerja di<br />

bidang teknologi<br />

untuk beberapa<br />

perusahaan.<br />

Tahun 2014,<br />

Nadiem Makarim<br />

CEO Go-Jek,<br />

mengajak Ala untuk<br />

membangun Go-Jek<br />

sebagai Vice President (VP)<br />

yang ia tekuni hingga Oktober 2016.<br />

Selama bekerja di Go-Jek, Ala kerap<br />

diundang sebagai pembicara atau<br />

dosen tamu di berbagai seminar,<br />

workshop dan kelas universitas.<br />

b<br />

Saat itu ia seperti<br />

menemukan<br />

kembali sosok dirinya<br />

yang senang berbagi<br />

pengetahuan kepada orang<br />

lain dan memutuskan untuk berhenti<br />

bekerja di Go-Jek.<br />

“Aku merasa tidak bisa lebih banyak<br />

berbagi (pengetahuan) jika masih<br />

berada di Go-Jek.<br />

Jadi keputusanku untuk keluar (dari<br />

Go-Jek) adalah jalan untuk meneruskan<br />

cita-citaku yang mungkin jalannya<br />

memang harus berbeda dari yang dulu<br />

aku rencanakan,” ujar Ala.<br />

Keluar dari Go-Jek, Ala menjadi<br />

penasihat dan mentor untuk ‘Program<br />

1000 Startup Digital’ yang diinisiasi<br />

oleh Kibar, penyedia ekosistem startup<br />

teknologi di Indonesia. Ala membantu<br />

program tersebut selama tiga bulan<br />

hingga Januari 2017, kemudian barulah<br />

ia mendesain Binar Academy yang ia<br />

‘gawangi’ seorang diri baik dari segi<br />

konsep maupun pendanaan.<br />

c<br />

d<br />

A<br />

b & c<br />

d<br />

Alamanda yang senang<br />

berbagi inspirasi.<br />

Alamanda di acara<br />

Binar Connect.<br />

Sosok Alamanda<br />

yang menginspirasi<br />

anak muda.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


54<br />

Inspiring people<br />

E<br />

Disaat kita<br />

bisa beri sesuatu<br />

untuk orang lain<br />

dan masyarakat<br />

tanpa ekspektasi<br />

dan tanpa judgement,<br />

disitulah dunia akan<br />

jauh lebih damai.<br />

E<br />

Alamanda di acara<br />

Binar Connect.<br />

Social Enterprise<br />

Binar Academy adalah sebuah social enterprise<br />

berbasis startup digital yang mendidik para<br />

programmer muda sekaligus menjembatani<br />

mereka untuk bekerja di berbagai korporasi di<br />

Indonesia melalui career hub. Binar Academy<br />

sebagai social enterprise mendapatkan profit<br />

dari sistem BtoB (business to business), hingga<br />

secara siklus setiap satu murid yang direkrut<br />

oleh korporasi dapat menyekolahkan 13 murid<br />

lainnya di Binar Academy. Para murid yang<br />

telah bekerja untuk korporasi pun masih<br />

mendapat kesempatan untuk mengikuti<br />

berbagai kelas di Binar Academy sebagai<br />

bagian dari talent development Binar. Tidak<br />

hanya sampai disitu saja, Binar Academy<br />

juga menyediakan pelatihan bagi korporasi<br />

untuk dapat mentransformasikan perusahaan<br />

mereka untuk go digital.<br />

Ala mendirikan basis Binar Academy di<br />

Jogjakarta dan murid-murid Binar yang telah<br />

direkrut oleh korporasi dapat terhubung<br />

dengan korporasi digital tanpa mereka<br />

harus meninggalkan Jogjakarta. Hal ini<br />

memberi keuntungan untuk korporasi karena<br />

dapat menghemat biaya operasional. Binar<br />

memanfaatkan co-working space di beberapa<br />

kafe atau restoran di Jogjakarta untuk tempat<br />

murid-murid Binar bekerja. “Tagline Binar<br />

adalah ‘Learning and Collaboration’, jadi kita<br />

tidak hanya membesarkan diri sendiri saja tapi<br />

kita juga berkolaborasi dengan orang-orang di<br />

sekitar kita,” jelas Ala.<br />

Learning and Collaboration<br />

Binar Academy mendesain sekolah programmer<br />

berbasis serba digital, mulai dari pendaftaran<br />

hingga saringan masuk melalui website www.binar.<br />

co.id. Bahkan saat ini Ala tengah kembangkan<br />

aplikasi digital Binar. Hal lain tengah digarap oleh<br />

Ala adalah mencari investor untuk membuat<br />

kampus Binar di Jogjakarta yang akan diisi fasilitas<br />

hotel, co-working space, co-living space, dan food<br />

court. Ala menjelaskan bahwa fasilitas co-working<br />

space dan co-living space akan dimanfaatkan oleh<br />

murid-murid Binar tinggal dan bekerja, hotel untuk<br />

partner-partner Binar yang mayoritas dari luar<br />

kota Jogjakarta, dan food court akan diisi oleh para<br />

ibu sekitar kampus untuk berjualan. Rencananya<br />

ibu-ibu tersebut akan diajari pengetahuan simple<br />

business and finance.<br />

“Waktu Papaku terkena stroke, aku berpikir bahwa<br />

aku harus cari uang sebanyak-banyaknya. Lalu<br />

aku bekerja di Go-Jek, justru aku sadar bahwa aku<br />

berjaya bukan cari uang untuk diri sendiri, tapi saat<br />

aku ciptakan sesuatu yang berguna untuk orang<br />

lain,” jelas Ala.<br />

Bagi Ala, sukses itu bukan hanya untuk diri sendiri<br />

tapi sukses bersama-sama, karena baginya<br />

semua orang itu sama (posisinya). “Life is not<br />

about winning the game, life is about being aware.<br />

Disaat kita bisa beri sesuatu untuk orang lain dan<br />

masyarakat tanpa ekspektasi dan tanpa judgement,<br />

disitulah dunia akan jauh lebih damai,” kata Ala<br />

mengutip perkataan dari bukunya yang rencana<br />

akan terbit tahun ini.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


56<br />

JOURNEY<br />

Teks & Foto: Yanuar<br />

Semakin mengintip di ujung pelosok, semakin kemilau<br />

keemasan potensinya. Itulah yang saya rasakan saat mengadakan<br />

perjalanan ke Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


JOURNEY<br />

57<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong><br />

A


58<br />

JOURNEY<br />

B<br />

awalnya ragu saat mendengar nama<br />

Lembata. Nama yang masih terdengar asing<br />

jika dibandingkan dengan Sumba, Ende<br />

(Danau Kelimutu), Ruteng (Wae Rebo), atau Labuan Bajo<br />

(Kepulauan Komodo) yang sudah terkenal keindahan<br />

wisatanya. Namun seperti sebuah takdir, tuntutan<br />

pekerjaan justru membawa saya ke pulau antah berantah<br />

yang tak kalah cantik jika dibandingkan tempat-tempat tadi.<br />

Itulah pulau Lembata.<br />

Memang, Lembata merupakan surga tersembunyi yang<br />

baru dikenal 3-4 tahun belakangan. Apalagi setelah<br />

Nadine Chandrawinata, seorang traveler sekaligus<br />

selebriti berkunjung ke sana, dan saat Presiden Jokowi<br />

menetapkan Pulau Lembata sebagai puncak pelaksanaan<br />

Hari Nusantara. Tak terkecuali dunia dikagetkan dengan<br />

pesona lava cair yang bisa dilihat dari dekat (berjarak<br />

kurang lebih 200 meter), yang selalu meletup dan mengalir<br />

ke laut di sekitar Pulau Batutara. Pulau gunung aktif abadi,<br />

70 kilometer dari Pulau Lembata.<br />

C<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


JOURNEY<br />

59<br />

D<br />

E<br />

A Perbukitan paling ujung<br />

timur Pulau Lembata.<br />

b Senja di Bukit Cinta.<br />

c Gugusan gunung<br />

sekitar Pulau Adonara.<br />

d Bukit Cinta Lembata.<br />

E Pantai tebing<br />

karang Kuma Resort.<br />

Berangkat ke Lembata<br />

Lembata merupakan pulau dengan<br />

posisi paling ujung utara-timur NTT. Jadi<br />

perjalanan ke Lembata tidak bisa hanya<br />

dengan sekali naik pesawat maupun<br />

kapal. Saya harus transit dahulu ke<br />

Kupang baru kemudian melanjutkan naik<br />

pesawat lain untuk menuju Lembata<br />

melalau bandara Lewoleba. Perjalanannya<br />

sekitar 40 menit saja. Sehingga terbang<br />

dari Jakarta - Lembata bisa ditempuh<br />

hanya dalam waktu 5-6 jam.<br />

Saat terbang, pemandangan dari balik<br />

jendela pesawat disuguhi pemandangan<br />

kepulauan Flores Adonara dan gugusan<br />

gunung yang tampak dari kejauhan.<br />

Apalagi saat melintasi Gunung<br />

Ile-Boleng, salah satu gunung<br />

tertinggi di sana. Terasa sekali, gairah<br />

get lost ke surga tersembunyi di tanah<br />

timur Indonesia.<br />

Setibanya di Pulau Lembata, suasana<br />

kota tampak lengang. Mungkin karena<br />

belum banyak wisatawan yang tahu<br />

akan keberadaan pulau ini sebagai<br />

sebuah objek wisata. Akses jalan dan<br />

transportasi sudah dibuat cukup baik.<br />

Ada beberapa penginapan maupun<br />

hotel, dengan variasi kelas. Ada pula<br />

bank nasional yang membuka cabang di<br />

pulau ini. Jadi tidak perlu khawatir akan<br />

terasing ketika mengunjungi pulau ini.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


60<br />

JOURNEY<br />

F<br />

G<br />

H<br />

Pelosok Lembata<br />

Pekerjaan yang menuntun saya ke pulau<br />

ini yakni membuat film dokumenter,<br />

mengharuskan saya ke lokasi-lokasi<br />

yang sebenarnya sangat berjauhan dari<br />

lokasi-lokasi pariwisata. Lokasi yang<br />

saya tuju adalah Desa Atuwalupang,<br />

Kedang, dan Pantai Rumang. Lebih<br />

pelosok lagi, karena melalui medan off<br />

road selama 3-4 jam.<br />

Bagaikan sebuah bonus, hal itu justru<br />

membawa saya menjumpai spot-spot<br />

yang sangat indah dan belum pernah<br />

dikunjungi wisatawan. Walaupun<br />

akses dan akomodasinya masih<br />

susah dijangkau.<br />

F<br />

G<br />

H<br />

I<br />

J<br />

Suku Bajo<br />

menombak ikan.<br />

Mencoba kerang<br />

mentah lezat langsung<br />

dari laut Pulau Meko.<br />

Aktifitas pagi<br />

anak Lembata.<br />

Gunung Ile Boleng.<br />

Membuat kain tenun<br />

ikat Kedang Lembata.<br />

Dengan berkunjung ke tempat-tempat<br />

‘asing’ tadi wawasan saya jadi terbuka,<br />

bahwa Indonesia ini lebih indah dari<br />

yang sayakira. Semakin pelosok,<br />

semakin berkilau.<br />

Film dokumenter yang saya buat<br />

berkaitan dengan kekeringan yang banyak<br />

terjadi di NTT saat musim kemarau.<br />

Namun yang saya jumpai, Lembata ini<br />

mirip Gunung Kidul. Di balik kekurangan<br />

air karena kondisi geografisnya,<br />

menyimpan potensi-potensi yang luar<br />

biasa. Semoga saja pemerintah daerah<br />

dapat menemukan investor yang bisa<br />

memaksimalkan potensi tersebut tanpa<br />

harus merusak keasliannya.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


JOURNEY<br />

61<br />

I<br />

J<br />

Alam, Budaya, dan Religi<br />

Banyak destinasi alam, budaya, dan religi di<br />

Lembata. Kami bertemu dengan ibu-ibu pembuat<br />

kain tenun ikat Kedang Lembata, yang biasa<br />

digunakan untuk antar dulang (budaya antar<br />

sembako saat ada acara). Ada juga budaya<br />

perburuan paus tradisional di Lamalera, yang unik<br />

sekali dijadikan wild tourism. Tentu saja, penduduk<br />

Lamalera tetap menjaga kelestarian paus, tidak<br />

semuanya diburu. Paus yang tengah hamil dan paus<br />

kecil dibiarkan hidup di alam bebas tanpa diganggu.<br />

Sayangnya, saat saya ke Lembata tidak sedang<br />

musim perburuan. Musim perburuan ini biasanya<br />

berlangsung pada bulan Mei hingga Oktober. Ritualritual<br />

animisme yang masih dianut oleh warga<br />

Lembata juga turut menjaga keseimbangan alam<br />

untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


62<br />

JOURNEY<br />

K<br />

Tulisan Lembata<br />

di Bukit Cinta.<br />

Lembata juga menjadi lokasi gunung api<br />

Batu Tara, contoh lain sebuah potensi<br />

wisata alam ekstrim di pulau ini. Batu<br />

Tara adalah gunung api aktif yang terus<br />

menerus mengeluarkan lava. Batu<br />

Tara berbatasan dengan laut, tepatnya<br />

berada di Pulau Komba. Karena cahaya<br />

lava yang berwarna terang, sebaiknya<br />

datang saat malam hari untuk melihat<br />

lava Batu Tara.<br />

New Zealand Indonesia<br />

Ternyata tidak jauh dari kota dan<br />

bandara, hanya dalam waktu 20<br />

menit berkendara, saya langsung bisa<br />

memasuki dimensi surga dunia. Ada<br />

Bukit Cinta, Bukit Doa, Kuma Resort<br />

beserta tebing fosil batunya, Patung<br />

Kristus raksasa, Pantai Waijarang dan<br />

deretan pantai lainnya. Tak ketinggalan,<br />

kekayaan terumbu karang Tanjung<br />

Nuhanera. Semua rasa cinta terlahir<br />

sempurna di sana.<br />

Ditemani Zulfa, bocah asli Lembata, saya<br />

mulai menjelajah sebagian tempat-tempat<br />

indah tersebut. Tujuan utamanya, ke Bukit<br />

Cinta. Walaupun tujuan utama adalah Bukit<br />

Cinta, ternyata di setiap perjalanan banyak<br />

disuguhi pemandangan apik. Daripada<br />

berada di dalam mobil, saya lebih memilih<br />

berdiri di bak mobil. Saat melaju diterpa<br />

angin lautan lepas dan angin padang rumput<br />

yang terbentang luas, rasanya bebas. Zulfa<br />

pun tertawa renyah. Anak-anak NTT banyak<br />

yang unik tawa dan matanya. Tawa alami<br />

khas anak pulau.<br />

Jika ingin merasakan ‘New Zealand’ di<br />

Indonesia, datanglah ke Bukit Cinta, Lembata.<br />

Akan terlihat hangatnya rumput emas<br />

perbukitan sabana saat musim kemarau,<br />

yang berubah menjadi hamparan karpet<br />

hijau saat musim penghujan. Itulah bedanya<br />

dengan sabana di New Zealand, yang tidak<br />

akan menjumpai dua fenomena ini, sabana<br />

serta perbukitan hijau sekaligus.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


JOURNEY<br />

63<br />

K<br />

Terselimuti cinta kasih patung Kristus<br />

raksasa dan Bukit Cinta Wolor Pass, tak<br />

jauh dari sana. Patung yang dibangun<br />

di bukit, menghadap samudra luas.<br />

Merangkul persaudaraan dengan para<br />

pengunjung, meski tidak saling kenal.<br />

Sampailah kami ke Bukit Cinta. Patung<br />

tangan yang membentuk simbol ‘Love’<br />

dan huruf-huruf W-O-L-O-R P-A-S-S<br />

terpancang di bukit. Menjadi gardu<br />

pandang terbaik untuk menikmati gugusan<br />

pulau-pulau di balik Selat Boleng dan<br />

Selat Lamakera yang luas. Pulau-pulau ini<br />

bagai mutiara yang terangkat dari dasar<br />

samudera. Memendam misteri. Menyimpan<br />

sejuta makna akan potensi Indonesia.<br />

Nama Wolor Pass sendiri artinya<br />

bukit dalam bahasa Lamaholot. Juga<br />

menunjukkan marga pemiliknya. Bukit<br />

Cinta menjadi pusat kepingan zamrud<br />

destinasi Lembata.<br />

Menjadi pintu pertemuan<br />

antara pantai pasir putih<br />

lembut Waijarang dengan<br />

lekukan-lekukan puluhan<br />

perbukitan hijau teletubbies<br />

yang aduhai. Sejauh mata<br />

memandang 360° kami takjub<br />

dengan karya Ilahi ini. Semakin<br />

kemilau, semakin mulia.<br />

Mentari dari puncak Gunung<br />

Ile Boleng, merayapi gugusan<br />

Pulau Adonara, menghilang<br />

di balik bayangan Pulau Solor,<br />

Gunung Bour, Gunung Koge,<br />

Selat Lamakera, lalu tenggelam<br />

di Laut Bour. Berkas sinar<br />

emasnya kemilau menyirami<br />

bukit-bukit, padang rumput,<br />

serta gardu-gardu kecil tempat<br />

saya duduk santai. Senja yang<br />

indah dan damai. Teduh di<br />

Negeri Lamaholot, Lembata.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air<br />

layani penerbangan dari/<br />

ke Kupang melalui Tambolaka,<br />

Maumere, Surabaya, Waingapu,<br />

Bajawa, Ende, dan Larantuka.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


64<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Riyanti Windesi<br />

a<br />

b<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

65<br />

C<br />

D<br />

p<br />

Menyongsong Imlek 2569<br />

Teks: Goenadi Haryanto<br />

Dewasa ini, sebutan Tionghoa atau Tionghwa,<br />

adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang Tionghoa di Indonesia,<br />

yang berasal darikata zhonghua dalam Bahasa Mandarin.<br />

enyebaran etnis Tionghoa di Nusantara tercinta,<br />

ada di seluruh provinsi, meskipun ada wilayah-wilayah<br />

di mana populasinya cukup terkonsentrasi dalam<br />

jumlah yang cukup besar.<br />

Tanggal 16 <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong>, kita akan memasuki Tahun Baru<br />

Lunar (Imlek 2569), yang merupakan Hari Besar Nasional di<br />

Indonesia. Di berbagai pelosok kegiatan menyambut hari besar<br />

tersebut sudah mulai terasa.<br />

Di sela-sela persiapan yang sedang dilakukan, kami<br />

mengumpulkan foto-foto dokumentasi dari kegiatan di tahuntahun<br />

yang lalu, maupun dokumentasi yang khusus dibuat<br />

untuk kesempatan ini.<br />

Ilustrasi yang menghiasi halaman Galeri Foto <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong><br />

ini, dipilih untuk memperkenalkan beberapa hal unik sekitar<br />

kawasan Pecinan, yang mungkin belum banyak kita kenal.<br />

Semoga koleksi galeri kita kali ini menambah wawasan t<br />

entang keberadaan Orang Tionghoa di tanah air.<br />

Gong Xie Fa Chai.<br />

A<br />

B<br />

C<br />

Vihara/Klenteng di Kota<br />

Sorong, Papua Barat.<br />

Vihara Tri Dharma Budi<br />

Raya, Kota Singkawang.<br />

Koh Suyanto Along,<br />

melayani pembeli di<br />

toko kelontongnya di<br />

Nabire, Papua Barat.<br />

D<br />

E<br />

Foto koleksi pribadi,<br />

di Warung Kopi Asiang<br />

(WarKop “telanjang”), Pontianak.<br />

Pasar Gedhe, Kota Solo<br />

mempercantik dirinya, menjelang<br />

Perayaan Imlek (Januari <strong>2018</strong>).<br />

E<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


66<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Goenadi HarYanto<br />

F<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

67<br />

G<br />

F<br />

G<br />

H<br />

Busana Bhe-kun<br />

(Prajurit berkuna<br />

Laksamana Cheng<br />

Ho),, pada perayaan<br />

600 tahun Cheng Ho<br />

(Sampokong),<br />

di Kota Semarang.<br />

Persiapan ritual<br />

sembahyang di<br />

sebuah vihara tua.<br />

Menimbang dan<br />

meracik “obat cina”,<br />

di kawasan Pancoran<br />

Glodok, Jakarta Kota.<br />

H<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


68<br />

GALLERY PHOTO<br />

Foto: Johannes W. Karundeng<br />

I<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


GALLERY PHOTO<br />

69<br />

J<br />

I<br />

J<br />

K<br />

Panji-panji arak2 an<br />

Cap Go Meh.<br />

Ketika budaya Bugis<br />

“bertemu” dengan<br />

budaya Tionghoa.<br />

Arak2 an Cap Go Meh,<br />

di pusat Kota Makassar,<br />

Sulawesi Selatan.<br />

K<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


70<br />

MOST WANTED<br />

Selamat tinggal leher<br />

pegal saat duduk lama<br />

dalam perjalanan<br />

menggunakan pesawat<br />

untuk waktu yang cukup<br />

lama. Jawabannya kita<br />

bisa memakai Vasco<br />

Travel Pillow, yang<br />

mampu membuat leher<br />

kita nyaman, karena<br />

telah dibuat sedemikian<br />

rupa agar melancarkan<br />

sirlukasi peredaran darah.<br />

Komposisi Vasco Travel<br />

Pillow bisa merilekskan<br />

leher yaitu fitur massage<br />

system dan heating mode<br />

yang berfungsi untuk<br />

menghangatkan serta<br />

Vasco<br />

Travel Pillow<br />

memijat leher. Kemudian ada hypoallergenic fur finish dan memory foam material yang mengandung<br />

bahan anti alergi dan busa nyaman saat dipakai. Produk ini dirancang khusus guna memberikan<br />

kenyaman pemakainya, dengan bentuk yang sederhana yang dapat dibawa ke mana-mana, serta<br />

aman bagi siapapun. Kita cukup menekan tombol pada bagian ujung bantal untuk mengaktifkan fitur<br />

massage system dan heating mode. (dian)<br />

Revablend<br />

Portable<br />

Blender<br />

Saat Anda bosan atau malas memakan<br />

buah-buahan dalam bentuk utuh,<br />

carilah cara lain untuk melakukanya.<br />

Salah satunya dibuat jus, dengan<br />

berbagai campuran buah segar berikut<br />

es batu agar menjadi lebih menggoda. Tapi<br />

bagaimana jika kita sedang berada di luar rumah<br />

atau saat berkemah? Tenang, kini ada portable blender yaitu<br />

Revablend yang penggunaannya tidak memakai tegangan<br />

listrik. Revablend Portable Blender sistem kerjanya cukup<br />

diputar-putar pada bagian bawah gelasnya, agar pisau<br />

didalamnya bergerak dan menghancurkan buah-buahan<br />

hingga halus. Produk ini bisa kita bawa kemana-mana dan<br />

dapat masuk dalam tas saat ingin disertakan keluar kota.<br />

Teknologi yang tersemat Revablend Portable Blender paten<br />

serta konsisten pada botol yang BPA free polypropylene,<br />

sehingga keamanan untuk kesehatan terjamin. (dian)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


MOST WANTED<br />

71<br />

MOJO<br />

Aromatherapy<br />

Slap Bracelet<br />

Merasa nyaman di mana saja memang menjadi salah satu hal penting jika kita sedang<br />

bepergian yang menuntut untuk segar. Namun kadang suasana di sekitar kita tidak<br />

membuat ingin berlama-lama, diantaranya jika udara sekitar menjadi tidak enak.<br />

Melihat hal tersebut, kini hadir the MOJO Aromatherapy Slap Bracelet, sebuah gelang<br />

tangan yang mampu mengeluarkan wangi aroma terapi tertentu kesukaan kita. The<br />

MOJO Aromatherapy Slap Bracelet merupakan stainless steel band yang dapat langsung<br />

menempel ditangan dengan final soft microfiber layer agar penggunanya terasa nyaman.<br />

Penggunaannya pun begitu<br />

mudah, yaitu cukup menetes<br />

dua kali aroma terapi yang<br />

disukai, kemudian minyak<br />

esensial tersebut langsung<br />

menempel dan setelah beberapa<br />

saat akan mengeluarkan<br />

wanginya sepanjang hari. MOJO<br />

Aromatherapy Slap Bracelet bisa<br />

dipakai jangka panjang, kita hanya<br />

perlu mencucinya memakai sedikit<br />

sabun dan air dengan direndam<br />

serta dibilas. Ada beberapa warna<br />

yang bisa kita pilih sesuai selera<br />

masing-masing yang juga menjadi<br />

terapi warna pemakainya. (dian)<br />

Bagi pecinta kopi pasti akan membuatnya kapan pun<br />

diinginkan. Tapi bagaimana jika tidak tersedianya air panas,<br />

kebingungan jadinya untuk mencari dimana, terlebih jika<br />

sedang dalam perjalanan. Salah satu solusinya adalah<br />

membawa termos panas atau botol yang berisi air panas,<br />

Cauldryn<br />

Battery-<br />

Operated Water<br />

Boiling Bottle<br />

namun ketika air tersebut<br />

sudah tidak panas lagi pasti<br />

akan dibuang juga. Nah, kini<br />

kita bisa memiliki Cauldryn<br />

Battery-Operated Water Boiling<br />

Bottle yang dapat dibeli secara<br />

online. The Cauldryn bekerja<br />

menggunakan panel control<br />

dengan pilihan temperatur panas<br />

yang dibutuhkan mencapai 212<br />

derajat selsius. Sistem panas<br />

yang dihasilkan berasal dari<br />

rechargeable battery dari sumber<br />

listrik bagian bawah gelas yang<br />

bisa dilepas untuk diisi ulang.<br />

Bahkan baterai lepasannya<br />

mampu dijadikan sebagai<br />

pengisi ulang device lainnya<br />

dari USB ports yang tersedia,<br />

dengan tiga pilihan bagian<br />

pemanasnya yaitu Mobile<br />

Battery, DC Power Base dan<br />

AC Adapter bisa dibeli terpisah<br />

sesuai kebutuhan. (dian)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


72<br />

REVIEW BOOKS<br />

The Petite World<br />

Penulis : Yu Yessi Lesmana<br />

Penerbit : Bukune<br />

Buku The Petite World merupakan buku puisi berbahasa ingris yang<br />

diterjemahkan dengan ilustrasi yang sesuai di setiap halamannya.<br />

Design buku ini sangat menarik dengan layout penuh warna. Bahasa<br />

puisinya ringan dan dituliskan dari pengalaman sehari-hari, sehingga<br />

tidak perlu waktu lama untuk membaca dan memahami buku ini.<br />

Ukurannya yang tidak terlalu besar juga memudahkan buku The Petite<br />

World untuk di bawa dan dibaca dimana saja. (ika)<br />

Born to Explore:<br />

Generasi langgas<br />

Penulis : Yoris Sebastian, Dilla Amran<br />

Penerbit : Gagas Media<br />

Setelah menelurkan buku Generasi Langgas, Yoris Sebastian, Founder OMG<br />

Consulting kini kembali menerbitkan buku tentang generasi langgas atau generasi<br />

millenials. Buku ini merupakan kelanjutan dari proyek Yoris Sebastian bersama Dilla<br />

Amran, managing partner OMG Consulting, yakni ‘Langgas to Europe’. ‘Langgas to<br />

Europe’ memilih tiga orang generasi millenials melalui sebuah kontes foto diri di<br />

Instagram yakni Okky Mahardikha, Cindy Pricilla, dan Khafizah Herfana. Buku ini<br />

menceritakan bagaimana awal proyek ‘Langgas to Europe’ dan kisah perjalanan<br />

mereka berlima eksplorasi berbagai Negara di Eropa dengan bermodalkan satu<br />

backpack besar per orang. Uniknya adalah buku ini berhasil merekam tidak hanya<br />

foto-foto perjalanan, tapi juga hal-hal menarik yang mereka alami selama perjalanan<br />

hingga memberi inspirasi bagi pembaca, terutama generasi millenials. (ayu)<br />

Ikuti “Kuis Berhadiah” buku<br />

dari Gagas Media<br />

#1<br />

Feb<br />

<strong>2018</strong><br />

Buka www.sriwijayamagazine.com<br />

Klik menu QUIZ<br />

Baca informasi selengkapnya di page<br />

KUIS GAGAS MEDIA<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


NAM AIR<br />

Edisi 49/ Tahun IV/ <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong><br />

BUCKET LIST<br />

Serba-Serbi<br />

Perayaan Imlek<br />

Traveller story<br />

Harmoni Biru<br />

Pulau Papan<br />

DESTINATION<br />

Bitung: Rumah<br />

Bagi Yaki Dan Tarsius


74<br />

DESTINATION<br />

Bitung:<br />

Rumah bagi<br />

Yaki dan Tarsius<br />

Teks: Lenny Lim | Foto: Lenny Lim & Muhammad Syafaat<br />

A<br />

Sekilas, kita mungkin akan terkecoh saat<br />

mendengar Bitung yang pelafalannya hampir<br />

mirip dengan Belitung. Namun keduanya<br />

jauh berbeda dari segi lokasi karena Bitung<br />

berada di Sulawesi Utara. Apa yang menarik di<br />

Bitung? Selain alam yang indah, Bitung juga<br />

menjadi rumah bagi satwa endemik yaitu Yaki<br />

dan Tarsius. Dua satwa tersebut bisa ditemui<br />

di Cagar Alam Tangkoko.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


DESTINATION<br />

75<br />

bitung bisa dijangkau<br />

dengan kurang lebih 1,5 jam<br />

berkendara dari Manado,<br />

ibukota Sulawesi Utara<br />

sekaligus pintu masuk udara ke<br />

Provinsi Sulawesi Utara melalui<br />

Bandar Udara Sam Ratulangi. Kondisi<br />

jalan menuju Bitung tergolong mulus<br />

dan dilingkupi pemandangan hijau.<br />

Kota ini juga sejuk karena terletak di<br />

kaki gunung Dua Sudara yang memiliki<br />

dua puncak bersebelahan.<br />

Begitu tiba, saya dan teman-teman<br />

sudah tak sabar untuk melihat Macaca<br />

Nigra atau yang lebih dikenal dengan<br />

sebutan Yaki dan primata terkecil di dunia<br />

yakni Tarsius Spectrum (Tangkasi). Kalau<br />

mau mudah, sebenarnya bisa saja saya<br />

mampir ke Kebun Binatang Tandurusa di<br />

Bitung untuk melihat Tarsius. Tapi kalau<br />

segampang itu, tentulah tak seru.<br />

Lagi pula saya ingin melihat tingkah<br />

satwa endemik ini di alam bebas.<br />

Biar lebih menantang, kami memilih<br />

langsung menuju ke rumah mereka<br />

yakni di Cagar Alam Tangkoko, Taman<br />

Wisata Alam Batuputih. Cagar Alam<br />

Tangkoko dengan luas 8.718 hektar ini<br />

berfungsi sebagai suaka bagi berbagai<br />

flora dan fauna langka, tidak hanya<br />

di Bitung namun juga Sulawesi agar<br />

tidak punah.<br />

Rumah Yaki dan Tarsius<br />

Setelah mengenakan lotion anti nyamuk<br />

untuk menangkal serangan gonone,<br />

yakni semacam mikroorganisme tak<br />

kasat mata yang banyak berdiam<br />

di kayu busuk dan sekitarnya, kami<br />

lanjut masuk ke dalam hutan. Jalan<br />

tak berapa lama, akhirnya kami mulai<br />

melihat gerombolan monyet hitam Yaki<br />

yang masih kecil-kecil.<br />

Mereka tampak sangat aktif dan tidak<br />

takut oleh manusia, seakan tahu bahwa<br />

mereka adalah tuan rumah di sini,<br />

sedangkan kami hanya tamu saja.<br />

Mereka yang bergerombol di jalan<br />

setapak mau tak mau membuat<br />

langkah kaki kami terhenti. Tak perlu<br />

lama kami pun langsung mengarahkan<br />

kamera ke arah mereka. Ada yang<br />

sedang sedang memanjat pohon, ada<br />

yang sedang mencari kutu di badan Yaki<br />

lainnya, ada yang sedang makan, ada<br />

yang juga hanya berkeliaran saja. Kami<br />

pun harus tak kalah gesit untuk mampu<br />

membidik gambar para Yaki ini.<br />

Sekali melihatnya saja, tak susah<br />

bagi saya untuk jatuh cinta dengan<br />

Yaki, terlebih ketika melihat bagian<br />

bokongnya yang berbentuk seperti<br />

love (tanda hati).<br />

A<br />

b<br />

c<br />

Tarsius, satwa<br />

endemik Bitung.<br />

Kuskus di Cagar<br />

Alam Tangkok.<br />

Yaki, monyet<br />

hitam yang<br />

terancam punah.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong><br />

B<br />

C


76<br />

DESTINATION<br />

D<br />

Sangat menggemaskan mengingat keseluruhan<br />

tubuh monyet berjambul ini berwarna hitam gelap,<br />

dan hanya menyisakan satu bagian yang berwarna<br />

merah muda yakni bagian bokongnya. Kabarnya<br />

semakin besar dan semakin merah warnanya, itu<br />

pertanda Yaki tersbut sedang birahi.<br />

“Perburuan” berikutnya adalah mencari Tarsius.<br />

Monyet terkecil di dunia ini diperkirakan jumlahnya<br />

ada sekitar 2.000 ekor di Cagar Alam Tangkoko.<br />

Cukup banyak jumlahnya namun mengingat<br />

ukuran mereka yang mungil dan luasnya cagar<br />

alam ini, maka kemungkinan untuk bisa melihat<br />

binatang ini menjadi tidak mudah. Ukuran Tarsius<br />

berkisar antara 10-15 cm saja dan uniknya Tarsius<br />

mempunyai satu kemampuan spesial yakni bisa<br />

memutarkan kepalanya hingga 180 derajat.<br />

Untungnya kami ditemani ranger yang paham seluk<br />

beluk rimba ini bak pekarangan rumahnya sendiri.<br />

Dia menunjukkan sebuah pohon beringin tua di<br />

mana terdapat beberapa lobang kecil yang disinyalir<br />

menjadi rumah bagi keluarga Tarsius. Susah<br />

payah saya berusaha melihat Tarsius tersebut<br />

karena tinggi lobang itu 2 meter dari permukaan<br />

tanah. Untuk melihat dengan jelas, kami sampai<br />

mengandalkan lensa tele grup kami yang diarahkan<br />

ke rumah Tarsius tersebut. Beruntung, kami<br />

melihat tiga ekor tarsius dengan matanya yang<br />

berkilau tertimpa sinar matahari.<br />

E<br />

F<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


DESTINATION<br />

77<br />

Travel Tips<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

6.<br />

7.<br />

8.<br />

Jangan membawa makanan karena<br />

cenderung akan ‘dicuri’ oleh Yaki yang<br />

ada di cagar alam.<br />

Dilarang juga memberi makan semua<br />

hewan yang ada di tempat ini agar<br />

tidak mengganggu kebiasaan alami<br />

mereka yang mencari makanan sendiri<br />

di dalam hutan.<br />

Jaga jarak aman minimal 5 meter<br />

dengan satwa.<br />

Batasi penggunaan flash kamera saat<br />

memotret satwa.<br />

Jangan meludah di dekat satwa karena<br />

akan meningkatkan resiko tertular<br />

penyakit baik untuk Anda maupun<br />

satwa tersebut.<br />

Pakai sepatu yang nyaman, disarankan<br />

untuk mengenakan sepatu olahraga<br />

untuk menghindari gigitan semut api<br />

atau serangga lainnya.<br />

Oleskan lotion anti nyamuk di kulit<br />

tubuh yang terpapar secara berkala.<br />

Bawa air minum karena perjalanan<br />

akan panjang.<br />

D & e<br />

F<br />

G<br />

Yaki dapat<br />

hidup bebas<br />

di Cagar Alam<br />

Tangkok.<br />

Ditemani Ranger<br />

berpengalaman<br />

menjelajah<br />

cagar alam.<br />

Yaki tengah<br />

mencari kutu di<br />

badan Yaki lain.<br />

Tarsius adalah hewan nokturnal yang hidupnya<br />

tidak berkelompok sehingga dalam satu pohon<br />

diperkirakan hanya ada satu keluarga Tarsius yang<br />

biasanya terdiri dari 5-6 ekor. Tak semua Tarsius<br />

hidup di pohon beringin. Jadi yang ini boleh dibilang<br />

‘Royal Family’. Beberapa Tarsius hidup di pohon<br />

yang lebih kecil atau di rantai – rantai pohon.<br />

Selain melihat kedua satwa langka ini, saya<br />

juga beruntung dapat melihat Burung Elang dan<br />

Kuskus. Kalau dibandingkan dengan trekking<br />

di Tanjung Puting, perjalanan di sini jauh lebih<br />

berat mengingat tidak ada jadwal feeding. Selain<br />

itu, jalur trekking lebih susah karena kadangkala<br />

harus mendaki. Namun semua itu terbayar<br />

lunas mana kala mengetahui Yaki dan Tarsius<br />

mendapat tempat yang layak tanpa banyak<br />

campur tangan manusia.<br />

G<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


78<br />

DESTINATION<br />

H<br />

I<br />

J<br />

Selain alam yang indah, Bitung<br />

juga menjadi rumah bagi satwa<br />

endemik yaitu Yaki dan Tarsius.<br />

Dua satwa tersebut bisa ditemui<br />

di Cagar Alam Tangkoko.<br />

K<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


DESTINATION<br />

79<br />

H<br />

I & j<br />

K<br />

L<br />

M<br />

Monumen Trikora.<br />

Tarsius yang<br />

menggemaskan.<br />

Patung Yesus.<br />

Monumen Trikora.<br />

Pantai Batu Angus.<br />

L<br />

Kabarnya pantai ini terbentuk alami<br />

berkat letusan gunung di sekitarnya<br />

yang menyebabkan warna pasir dan<br />

bebatuannya menjadi hitam pekat.<br />

M<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan dari/<br />

ke Manado melalui Ternate dan Sorong.<br />

Other Attraction<br />

Tidak hanya menjadi rumah<br />

bagi hewan endemik Yaki dan<br />

Tarsius yang tergolong unik,<br />

objek-objek wisata lain di Bitung<br />

dan sekitarnya juga menarik<br />

untuk dikunjungi. Rekomendasi<br />

saya yang pertama adalah<br />

Taman Wisata Batu Angus.<br />

Sesuai namanya, taman wisata<br />

yang satu ini memiliki pantai<br />

unik berpasir hitam. Jika bosan<br />

dengan tekstur pasir putih halus<br />

bak tepung, di sini Anda akan<br />

dikejutkan dengan bongkahan<br />

batu dan juga pasir kasar<br />

berwarna hitam gelap.<br />

Objek wisata lain yang bisa dlihat<br />

adalah Patung Yesus. Dari pelabuhan<br />

Bitung, saya menyeberang dengan<br />

menggunakan kapal kayu dan tiba di<br />

Pulau Lembeh. Di atas pulau ini, saya<br />

seolah disambut oleh Patung Yesus<br />

setinggi 35 meter berwarna putih.<br />

Patung ini tampak megah dan<br />

seakan memberkati Bitung yang<br />

berada di seberangnya.<br />

Masih di Pulau Lembeh, saya juga<br />

berkunjung ke Monumen Trikora<br />

yang tepat berada di pinggir pulau.<br />

Monumen ini merupakan tugu<br />

peringatan untuk mengenang Bitung<br />

sebagai salah satu daerah pendaratan<br />

TNI yang pertama kali ketika berjuang<br />

membebaskan Irian Jaya dari<br />

penjajahan Belanda. Oleh karena itu,<br />

terdapat juga sebuah bangkai pesawat<br />

di samping monumen ini.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


80<br />

BUCKET LIST<br />

Serba-Serbi<br />

Perayaan Imlek<br />

Teks: Dionesia Ika<br />

Tahun baru Imlek merupakan salah satu perayaan terpenting<br />

bagi etnis Tionghoa di seluruh dunia dan tidak terkecuali di Indonesia.<br />

Perayaan Imlek sangat dinanti karena dianggap sebagai lambang<br />

terbukanya harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik.<br />

Banyak hal yang mewarnai perayaan tahun baru Imlek di Indonesia,<br />

dan <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> membaginya untuk pembaca.<br />

A<br />

A<br />

B<br />

Tradisi Imlek<br />

Imlek sebenarnya merupakan tradisi dari Tiongkok. Salah<br />

satu tradisi menyambut Imlek adalah membersihkan<br />

rumah dari debu. Menyapu rumah dimaknai agar kotoran<br />

yang dianggap sebagai simbol kesialan disingkirkan,<br />

hingga tersedia ruang yang cukup untuk menampung<br />

keberuntungan. Selain itu pada malam sebelum Imlek,<br />

umat melakukan sembahyang penutupan tahun baru pada<br />

saat antara ‘Shien Si’ (jam 15:00-17:00) dan ‘Cu Si’ (jam<br />

23:00-01:00). Mereka akan begadang semalaman, sebagai<br />

bentuk syukur atas waktu yang akan datang. Tradisi ini<br />

juga menjadi momen introspeksi diri selama setahun<br />

yang telah berlalu. Harapannya, diri dan kehidupan akan<br />

menjadi lebih baik lagi dengan belajar dari kesalahan.<br />

Makanan keberuntungan<br />

Salah satu ciri khas perayaan Imlek adalah kue<br />

keranjang dan jeruk. Selain itu, menu makanan wajib<br />

saat Imlek adalah ikan. Ikan dipercaya dapat membawa<br />

keberuntungan di tahun yang akan datang. Masyarakat<br />

yang merayakan Imlek juga biasanya menghidangkan<br />

pangsit (lambang kekayaan), lumpia (lambang<br />

keberuntungan dan kekayaan), kue beras ketan (lambang<br />

penghasilan atau jabatan yang lebih tinggi), kue onde<br />

manis (lambang kebersamaan keluarga), mi panjang<br />

(lambang kebahagiaan dan umur panjang), dan buah<br />

keberuntungan (lambang kesempurnaan dan kekayaan).<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


BUCKET LIST<br />

81<br />

FOTO: PIXABAY<br />

c<br />

FOTO: PIXABAY<br />

b<br />

d<br />

c<br />

d<br />

Pakaian khas berwarna merah<br />

Salah satu hal unik yang biasa dilakukan<br />

masyarakat Tionghoa saat perayaan tahun baru<br />

Imlek adalah mengenakan pakaian dalam berwarna<br />

merah. Warna itu dipercaya bisa menangkal<br />

nasib buruk dan kesialan. Menghias rumah, serta<br />

mengenakan aksesoris berwarna merah juga<br />

dipercaya dapat mengusir Nian. Nian atau sejenis<br />

makluk buas yang biasa hidup di dasar laut atau<br />

gunung, mereka akan keluar saat musim semi atau<br />

saat tahun baru Imlek. Kedatangan mereka pun<br />

mengganggu manusia, terutama anak kecil.<br />

Saling mengunjungi keluarga<br />

dan membagikan angpao<br />

Imlek juga menjadi momen untuk merekatkan<br />

silahturahmi keluarga dan saudara. Tradisi ‘pai<br />

nian’ (saling mengunjungi) biasanya dilakukan<br />

oleh orang yang lebih muda kepada orangorang<br />

yang lebih tua. Namun tidak menutup<br />

kemungkinan berlaku sebaliknya. Saat-saat<br />

inilah anak-anak dan orang yang masih lajang<br />

akan dibanjiri angpao. Angpao biasanya berisi<br />

sejumlah uang dan pemberiannya diwajibkan bagi<br />

mereka yang sudah menikah. Tradisi bagi-bagi<br />

angpao juga diperaya akan memperlancar rejeki<br />

di kemudian hari.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


82<br />

BUCKET LIST<br />

F<br />

E<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


BUCKET LIST<br />

83<br />

Travel Tips<br />

Perayaan Hari Raya Imlek identik dengan<br />

kegiatan berbelanja untuk kebutuhan Imlek<br />

dan pergi ke Klenteng. <strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong><br />

punya rekomendasi tempat di beberapa kota<br />

di Indonesia untuk dua hal tersebut.<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

Jakarta<br />

a. Klenteng Jin De Yuan (Wihara Dharma<br />

Bhakti) di Kawasan Petak Sembilan, Glodok,<br />

Jakarta Barat.<br />

b. Pasar Petak Sembilan di Glodok, Jakarta<br />

Barat.<br />

Semarang<br />

a. Klenteng Sam Po Kong di Jalan Simongan,<br />

Bongsari, Semarang Barat.<br />

b. Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan,<br />

Kranggan, Semarang Tengah.<br />

Bangka<br />

a. Klenteng Kwan Tie Miaw di Jalan MH<br />

Muhidin, Rangkui, Pangkalpinang.<br />

b. Bangka Trade Center di Jalan Letkol. Rusli<br />

Romli, Girimaya, Pangkalpinang.<br />

Singkawang<br />

a. Vihara Tri Dharma Bumi Raya di Jalan<br />

Sejahtera, Melayu, Singkawang Barat.<br />

b. Pasar di Jalan Sejahtera, Singkawang.<br />

E<br />

F<br />

Kembang api dan festival lampion<br />

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat<br />

populer untuk memeriahkan Imlek. Karena suara gaduh kembang<br />

api dipercaya dapat membuat mahluk jahat Nian ketakutan.<br />

Atribut lain yang menandai pergantian tahun dalam penanggalan<br />

Tionghoa yaitu lampion. Pendar cahaya merah lampion menjadi<br />

simbol pengharapan datangnya keberuntungan di tahun yang akan<br />

datang. Memasang lampion di setiap rumah juga dipercaya dapat<br />

menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan. Festival<br />

lampion biasanya sekaligus menjadi daya tarik wisata saat Imlek di<br />

beberapa kota seperti Semarang dan Singkawang.<br />

Klenteng<br />

Salah satu pusat keramaian saat Perayaan Imlek yaitu klenteng.<br />

Pada satu hari sebelum sampai satu hari setelah Imlek akan<br />

banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang mengunjungi<br />

klenteng untuk sembahyang dan berdoa. Tidak jarang pesona<br />

klenteng saat perayaan Imlek juga menjadi tempat yang<br />

diburu para fotografer untuk mengabadikan momen saat umat<br />

memanjakan doa. Namun para pemburu foto tetap harus<br />

menjaga sikap dan menghormati umat yang sedang beribadah.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


84<br />

REVIEW MUSIC & FILM<br />

Lana Del Rey<br />

Album: Lust for Life<br />

Gaya vocal Lana Del Rey yang terkesan gloomy<br />

mewarnai 16 track lagu di dalam album ini yang<br />

bergaya rock-era pop. Lagu kolaborasinya bersama<br />

The Weeknd ‘Lust for Life’ yang menjadi judul album<br />

ini menjadi salah satu rekomendasi lagu yang<br />

cocok didengar saat suasana hujan. Bahkan Lana<br />

mengajak juga musisi lain yakni Sean Ono Lennon,<br />

Stevie Nicks, A$AP Rocky & Playboi Carti untuk<br />

turut menyumbangkan karya melalui beberapa<br />

track. Sleian itu lagu ‘Get Free’ juga tergolong<br />

menjadi salah satu hits yang tidak boleh dilewatkan.<br />

Keseluruhan, album ini seperti membawa kita ke era<br />

pop ballad 70-an. (ayu)<br />

FOTO: www.AllCDCovers.COM<br />

Various artist<br />

ALBUM: Grammy 2017 Nominees<br />

FOTO: www.AllCDCovers.COM<br />

Ajang penghargaan musik terbesar di Amerika,<br />

Grammy Awards meluncurkan album Grammy 2017<br />

Nominees. Beberapa nama-nama besar di dunia<br />

musik seperti Beyonce, Sia, Adele, Justin Bieber, Demi<br />

Lovato, Ariana Grande, dan Carrie Underwood turut<br />

melengkapi deretan musisi yang mengisi track lagu di<br />

dalam album ini. Suara emas Adele lewat lagu ‘Hello’<br />

atau Beyonce lewat lagu ‘Don’t Hurt Yourself’ feat.<br />

Jack White. Lagu ballad Justin Bieber ‘Love Yourself’<br />

juga ada di dalam album ini. Musisi lain yang juga<br />

menyumbangkan suara di album ini lewat lagu-lagu<br />

andalannya adalah Twentyone Pilots, Drake, The<br />

Chainsmokers, Closer, Kelsea, dan Keith Urban. (ayu)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


REVIEW MUSIC & FILM<br />

85<br />

Peter Rabbit<br />

Pemain : Domhnall Gleeson, Rose Byrne,<br />

Margot Robbie, Elizabeth Debicki, Daisy Ridley<br />

Sutradara: Will Gluck<br />

Film keluarga Peter Rabbit diadaptasi dari kisah klasik<br />

karya penulis Beatrix Potter. Film ini menceritakan<br />

persekutuan antara seekor kelinci cerdas dan luar biasa<br />

bernama Peter Rabbit dengan seorang petani bernama Tuan<br />

McGregor. Awalnya kehidupan Peter bahagia karena ia bisa<br />

mendapatkan makanan di kebun milik tetangga. Namun<br />

petani berusaha mengusir Peter dan teman-temannya yang<br />

suka mencuri hasil kebunnya. Selain Peter yang cerdas,<br />

kendala lain si petani mengusir para hewan tersebut adalah<br />

tetangganya yang merupakan penyayang binatang. Lalu,<br />

siapakah yang menjadi pemenangnya? (ika)<br />

FOTO: peter rabbit<br />

Black Panther<br />

Pemain : Chadwick Boseman, Andy Serkis, Danai<br />

Gurira, Marthin Freeman, Michael B. Jordan<br />

Sutradara: Ryan Coogle<br />

FOTO: black panther<br />

Film Black Panther merupakan film bergenre Action,<br />

Horor, Drama, Sci-Fi yang diadaptasi dari karakter<br />

fiksi ciptaan Marvel Comics, serta dari buku komik<br />

karya Jack Kirby, dan Stan Lee. Film ini menceritakan<br />

tentang seorang pemimpin kerajaan yang saat itu telah<br />

menguasai benua afrika diberikan sebuah kekuatan<br />

super dan diberikan nama Black Phanter atau T’Challa.<br />

T’Challa menjadi manusia super dan dia juga adalah<br />

seorang raja besar, dia berusaha melindungi rakyatnya<br />

atas serangan musuh. (ika)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


SEJARAH NAM AIR<br />

NAM Air resmi diperkenalkan kepada<br />

publik pada 26 September 2013.<br />

Maskapai ini merupakan bagian dari<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Group.<br />

Pada prinsipnya tidak banyak<br />

perbedaan antara <strong>Sriwijaya</strong> Air dan<br />

NAM Air. Dari segi penggunaan warna<br />

atau color identity, NAM Air masih<br />

menggunakan kombinasi warna yang<br />

serupa dengan <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Diilhami oleh color identity <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, NAM Air menggunakan warna<br />

yang sama yaitu merah, putih dan<br />

biru. Maknanya adalah menandakan<br />

keberanian, kejujuran dan simbolisasi<br />

keberadaan NAM Air yang selalu<br />

mengudara di angkasa.<br />

NAM Air mengusung visi menjadi<br />

airlines pilihan utama pelanggan. Visi<br />

ini merupakan tantangan dari seluruh<br />

manajemen dan karyawan NAM Air<br />

untuk memberikan pelayanan yang<br />

terbaik, sehingga dapat mencuri<br />

perhatian masyarakat dan pelanggan<br />

untuk selalu ingat dan memilih NAM<br />

Air sebagai satu-satunya maskapai<br />

yang dapat dipercaya dan diminati<br />

pelayanannya.<br />

Sementara itu, dua misi yang<br />

diembannya adalah Merajut Negara<br />

Kepulauan, serta Melayani, Mengabdi<br />

dan Berbagi. Misi pertama tentu<br />

menjadi kebanggaan NAM Air bila<br />

suatu saat nanti, keberadaannya dapat<br />

melayani pelanggannya di seluruh<br />

kepulauan ini. Jangkauan antar pulau<br />

ditempuh dengan mudah dan singkat.<br />

Sedangkan melayani adalah prinsip<br />

kerja yang dimiliki untuk memberikan<br />

pelayanan terbaiknya, dimulai dari<br />

antar karyawan hingga kepada<br />

pelanggannya. Makna mengabdi pun<br />

demikian sifatnya, yaitu pengabdian<br />

kepada perusahaan secara khusus, dan<br />

negara pada umumnya. Dan Berbagi<br />

menjadi kunci terakhir untuk selalu<br />

ingat berbagi kepada masyarakat yang<br />

membutuhkan.<br />

Terbang Perdana pada 10 11 12 13<br />

NAM Air memulai penerbangan<br />

perdana atau Inaugural Flight dari<br />

Jakarta menuju Pangkalpinang dengan<br />

menggunakan pesawat Boeing 737-<br />

500, pada pukul 10.00 WIB, tanggal<br />

11 Desember 2013 (10 11 12 13).<br />

Penerbangan perdana ini sekaligus<br />

memperkenalkan NAM Air kepada para<br />

pengguna jasa penerbangan Indonesia,<br />

baik yang ada di Pangkalpinang dan di<br />

seluruh wilayah Indonesia. Hadirnya<br />

NAM Air, akan menjadi pilihan lain bagi<br />

pengguna jasa penerbangan yang akan<br />

bepergian ke wilayah Indonesia yang<br />

diterbangi oleh NAM Air.<br />

“NAM Air hadir untuk menjadi feeder<br />

atau pengumpan bagi <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, yang saat ini telah melayani<br />

penerbangan dari Sabang hingga<br />

Merauke. Bila rute penerbangan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air melayani antar ibukota<br />

propinsi di seluruh Indonesia maka<br />

NAM Air akan melayani rute lanjutan<br />

menuju ke wilayah di tingkat kotamadya<br />

atau kabupaten,” ujar Direktur Utama<br />

NAM Air Jefferson Jauwena.<br />

NAM Air memulai penerbangan reguler<br />

pertama pada 19 Desember 2013<br />

dengan menggunakan dua pesawat<br />

B737-500. Adapun rute pertama<br />

yang diterbangi yakni dari Jakarta –<br />

Pontianak PP, Jogjakarta – Pontianak<br />

PP. Pesawat kedua direncanakan<br />

untuk menerbangi rute Palu – Luwuk<br />

PP, Surabaya – Palu PP, Surabaya<br />

– Pangkalanbun PP dan Semarang –<br />

Pangkalanbun PP.<br />

Maskapai yang merupakan sister<br />

company <strong>Sriwijaya</strong> Air ini menerima<br />

Sertifikat Operator Penerbangan atau<br />

Air Operator Certificate (AOC) 121-058<br />

tertanggal 29 November 2013 dari<br />

Direktorat Jenderal Perhubungan<br />

Udara Kementerian Perhubungan<br />

Republik Indonesia.<br />

Dalam kategori bisnisnya, NAM Air<br />

berada pada kategori Medium Service,<br />

sama halnya posisi yang diterapkan<br />

oleh <strong>Sriwijaya</strong> Air. Kesamaan kategori<br />

pelayanan inilah menjadi aset yang<br />

kuat untuk memberikan pelayanan<br />

kepada pelanggan, baik pelanggan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air maupun NAM Air tanpa<br />

perbedaan hitungan harga tiket dan<br />

pelayanannya. Dengan kesamaan posisi<br />

ini maka segala bentuk pelayanan<br />

pelanggan sama persis antara <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air dengan NAM Air.<br />

Boeing 737-500 NAM Air<br />

di bandara Depati Amir,<br />

Pangkalpinang.


88<br />

TRAVELLER STORY<br />

Teks & Foto: Sri Endahni<br />

Senyum lugu mereka merekah menyambut kedatangan kami<br />

di dermaga kecil itu. Tatapan malu-malu terpancar dari mata<br />

kecokelatan mereka. Kulit gelap nan eksotis mendominasi.<br />

Mereka adalah anak-anak Pulau Papan yang senyum manisnya<br />

seolah tak pernah lekang tersungging di bibir.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


TRAVELLER STORY<br />

89<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong><br />

A


90<br />

TRAVELLER STORY<br />

B<br />

C<br />

D<br />

perlahan tapi pasti speedboat kami merapat<br />

ke dermaga. Sebenarnya tidak layak disebut<br />

dermaga, karena memang hanya nampak seperti<br />

teras sebuah rumah. Destinasi yang kami kunjungi<br />

ini disebut Pulau Papan.<br />

Pulau Papan merupakan salah satu pulau yang termasuk ke<br />

dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean, yakni sebuah<br />

sebuah taman nasional di Kepulauan Togean yang terletak di<br />

Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun<br />

2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo<br />

Una-una. Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan<br />

berbagai biota laut yang langka dan dilindungi.<br />

Pulau Papan banyak dihuni oleh Suku Bajo yang merupakan<br />

salah satu suku di Indonesia yang terkenal sebagai suku<br />

yang hidup berpindah-pindah (nomaden). Namun saat ini,<br />

banyak dari anggota Suku Bajo yang telah menetap tinggal di<br />

suatu pulau. Bahkan saat ini Suku Bajo telah berbaur dengan<br />

suku-suku lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tak<br />

sedikit juga orang Suku Bajo yang mendiami Pulau Papan<br />

serta menikah dengan orang lokal.<br />

Mayoritas rumah yang ada di Pulau Papan dibangun<br />

di atas air yang merupakan milik suku Bajo. Pulau ini<br />

bukanlah suatu pulau yang besar, tidak lebih dari 1<br />

kilometer persegi.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


TRAVELLER STORY<br />

91<br />

Pulau ini hanya dijadikan tempat untuk<br />

mendirikan sarana ibadah dan sanitasi<br />

saja, sedangkan rumah-rumah tinggal<br />

dibuat mengelilingi pulau ,dengan tetap<br />

berpatok pada dasar laut. Rumah orang<br />

Bajo terlihat sangat sederhana karena<br />

hanya terdiri dari papan sebagai dinding<br />

dan batang pohon jenis bakau yang<br />

tahan air sebagai penyangganya.<br />

E<br />

Walaupun terlihat sederhana, namun<br />

Suku Bajo di Pulau Papan ,tidak anti<br />

terhadap teknologi dan informasi.<br />

Beberapa rumah terlihat memasang<br />

parabola untuk memperjelas saluran<br />

televisi, sedangkan yang lainnya cukup<br />

dengan mendengarkan radio saja untuk<br />

mendapatkan informasi tentang keadaan<br />

yang sedang terjadi di luar sana.<br />

Akrab dengan laut<br />

Suku Bajo dikenal dengan kemampuan<br />

melautnya yang sangat baik.<br />

Berprofesi sebagai nelayan, orangorang<br />

Bajo memiliki kelihaian dalam<br />

menjalankan profesi mereka. Salah<br />

satunya adalah kemampuan mereka<br />

berenang sambil menahan nafas di<br />

dalam air dengan durasi yang cukup<br />

panjang. Kemampuan tersebut<br />

tentunya merupakan kemampuan<br />

yang sangat luar biasa. Semua pria di<br />

kampung Bajo ini berprofesi sebagai<br />

nelayan sedangkan para wanita<br />

bekerja di rumah atau membantu<br />

mencari ikan di sekitar rumah.<br />

F<br />

A View dari Bukit Karang.<br />

B Rumah Papan Suku Bajo.<br />

C Warga Bajo membangun<br />

rumah di atas air.<br />

D View dari Bukit Karang.<br />

E Rumah Papan Suku Bajo.<br />

F Rumah Papan Suku Bajo.<br />

G Warga Suku Bajo melaut.<br />

Suku Bajo adalah satu dari sekian<br />

banyak suku di Nusantara dengan<br />

kearifan lokal yang mengagumkan untuk<br />

hidup berdampingan dengan ekosistem<br />

laut. Eratnya hubungan masyarakat<br />

Bajo dan laut dapat dilihat dari<br />

lingkungan laut yang berada disekitar<br />

perkampungan ini. Masyarakat Bajo<br />

sangat menjaga kelestarian laut karena<br />

laut merupakan sumber penghidupan<br />

mereka sehingga masyarakat Bajo<br />

sangat menjaga ekosistem perairan di<br />

sekitar Pulau Papan.<br />

G<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


92<br />

TRAVELLER STORY<br />

Beberapa Suku Bajo bahkan sudah mengenal teknik budidaya<br />

produk laut tertentu, misalnya lobster, ikan kerapu, udang,<br />

dan lain sebagainya. Mereka menyebut tempat budidaya<br />

sebagai tambak terapung yang biasanya terletak tak jauh dari<br />

pemukiman. Sebagian kecil masyarakat Suku Bajo bahkan<br />

sudah membuat rumah permanen dengan menggunakan<br />

semen dan berjendela kaca. Anak-anak Suku Bajo juga sudah<br />

banyak yang bersekolah, bahkan ada yang sampai perguruan<br />

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran mereka tentang<br />

pentingnya pendidikan sudah mulai terbangun.<br />

H<br />

Eksplorasi Pulau Papan<br />

Pulau Papan memiliki sebuah jembatan panjang sekitar satu<br />

kilometer yang menghubungkan Pulau Papan dengan Pulau<br />

Malenge, Kecamatan Talatako, Sulawesi Tengah yang menjadi<br />

pusat Kelurahan dari wilayah setempat. Jembatan papan ini<br />

menjadi akses yang membuat pulau mungil tersebut menjadi<br />

tempat favorit turis dalam ataupun luar negeri.<br />

Jembatan yang menghubungkan Pulau Malenge dan Pulau<br />

Papan ini punya pemandangan yang cantik, beberapa traveler<br />

menyebutnya sebagai akuarium raksasa. Di bawah jembatan,<br />

terdapat pemandangan laut yang jernih sehingga kita bisa<br />

melihat ikan-ikan berenang langsung dari atas jembatan,<br />

seperti melihat dari akuarium. Air laut yang jernih dan gradasi<br />

warna yang tegas menjadi pemandangan yang akan ditemui<br />

jika berkunjung ke pulau ini.<br />

I<br />

Mata pencaharian utama Suku Bajo adalah mencari ikan<br />

dengan cara yang masih terbilang tradisional, seperti<br />

memancing, memanah, dan menjaring ikan. Ikan-ikan<br />

tersebut nantinya dijual kepada penduduk sekitar pesisir<br />

atau pulau terdekat. Kehidupan Suku Bajo memang masih<br />

terbilang sangat sederhana. Mendirikan pemukiman tetap<br />

pun mungkin tak terpikir oleh mereka apabila tidak dihimbau<br />

oleh Pemerintah setempat.<br />

Dengan membangun rumah dan pemukiman di sekitar pulau,<br />

akses terhadap kebutuhan pendidikan dan kesehatan bagi<br />

anak-anak suku ini diharapkan lebih terjamin. Meskipun begitu,<br />

kepala keluarga biasanya tetap menghabiskan sebagian besar<br />

waktunya di laut lepas, mengingat laut adalah ladang mata<br />

pencaharian mereka. Ibu rumah tangga Suku Bajo selain<br />

mengurus rumah tangga juga membantu suami dengan cara<br />

mengolah hasil tangkapan ikan atau menenun. Saat melintasi<br />

perkampungan yang sederhana ini nampak hamparan ikan<br />

hasil tangkapan yang dijemur di sekitar rumah.<br />

Di tengah desa terdapat satu tempat yang dinamai Puncak<br />

Batu Karang. Puncak ini biasa dijadikan tempat anak-anak<br />

Suku Bajo bermain bersama para wisatawan. Dari atas puncak<br />

ini dapat terlihat keseluruhan panjang jembatan dan juga<br />

pemandangan laut di sekitar Pulau Papan.<br />

J<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


TRAVELLER STORY<br />

93<br />

K<br />

Keramahan Suku Bajo merupakan hal<br />

lain yang dapat dijumpai dan menjadi<br />

kenangan baik dari pulau ini. Dengan<br />

antusias yang tinggi, anak-anak Suku<br />

Bajo tak akan sungkan mengajak para<br />

pengunjung yang datang ke Pulau<br />

Papan untuk bermain dan berkeliling<br />

mengitari desa tempat tinggal<br />

mereka. Mereka juga mempunyai<br />

sebuah lagu yang mereka ciptakan<br />

sendiri, isinya bercerita mengenai<br />

Pulau Papan. Dengan riang gembira<br />

mereka akan menyanyikannya saat<br />

kita memintanya.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Gorontalo melalui Makassar.<br />

Jarak Pulau Papan dari Palu,<br />

ibukota Sulawesi Tengah adalah<br />

sekitar 400 kilometer. Untuk<br />

mengunjungi Pulau Papan<br />

ada beberapa akses yang bisa<br />

ditempuh. Akses pertama dari<br />

Gorontalo kemudian dilanjutkan<br />

dengan kapal ferry menuju Wakai.<br />

Bisa juga diakses dari Palu<br />

kemudian dilanjutkan dengan<br />

pesawat ke Ampana lalu<br />

dilanjutkan dengan speedboat<br />

menuju Wakai. Setelah tiba<br />

di Desa Wakai, perjalanan<br />

dilanjutkan dengan menyewa jasa<br />

perahu nelayan atau speedboat<br />

langsung menuju Desa Pulau<br />

Malenge lalu ke Desa Pulau<br />

Papan yang jaraknya hanya<br />

sekitar 30 menit.<br />

H<br />

I<br />

J<br />

K<br />

Rumah Papan<br />

khas Suku Bajo.<br />

Anak-anak<br />

sedang bermain.<br />

Bermain layang-layang<br />

di Bukit Karang.<br />

Jembatan penghubung<br />

Pulau Papan dan Malenge.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


94<br />

ART & CULTURE<br />

A<br />

B<br />

C<br />

Festival Danau Toba:<br />

Pesta Tahunan di Situs<br />

Geopark Nasional<br />

Teks & Foto: Dionesia Ika<br />

Dihasilkan dari fenomena ledakan Gunung Toba, Danau<br />

Toba memiliki beragam daya tarik yang sungguh memesona.<br />

Danau yang terbentuk akibat ledakan gunung berapi ini<br />

tersohor dengan keindahan alamnya yang menakjubkan<br />

serta tradisinya yang kaya. Daerah Danau Toba juga<br />

dianggap sebagai tempat kelahiran orang Batak, yaitu<br />

suku etnis asli Sumatra Utara.<br />

e<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


ART & CULTURE<br />

95<br />

Travel Tips<br />

Penyelenggaraan festival Danau Toba setiap tahun selalu<br />

berganti lokasi meski masih di dalam wilayah sekitar Danau Toba.<br />

Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri karena wisatawan<br />

yang ingin kembali menyaksikan Festival Danau Toba akan<br />

mengalami pengalaman berbeda setiap tahunnya. Jika anda ingin<br />

mengunjungi Danau Toba saat Festival Danau Toba diadakan,<br />

ada baiknya untuk cek website resmi Dinas Kebudayaan dan<br />

Pariwisata Provinsi Sumatera Utara: disbudpar.sumutprov.go.id.<br />

A<br />

B - d<br />

E<br />

Pertunjukan<br />

tarian daerah<br />

Batak.<br />

Para Penari<br />

daerah.<br />

Salah satu<br />

peserta<br />

karnaval.<br />

d<br />

setiap tahunnya, Danau Toba menggelar acara<br />

tahunan yang dikenal dengan Festival Danau Toba<br />

(FDT) yang lokasinya dilakukan secara bergantian<br />

di kawasan Danau Toba. Penyelenggaraan Festival<br />

Danau Toba 2017 lalu dipusatkan di Kabupaten Humbang<br />

Hasundutan, Sumatera Utara pada 6-9 Desember 2017.<br />

Pelaksanaan Festival Danau Toba terbagi di tiga titik<br />

lokasi. Lokasi pertama berada di Kecamatan Bakkara<br />

yang berada di pinggiran Danau Toba. Lokasi kedua<br />

berada di Sipinsur, yang terletak di atas perbukitan<br />

sehingga pengunjung dapat menyaksikan festival<br />

ini dengan Danau Toba sebagai latar belakang<br />

pemandangannya. Sedangkan untuk lokasi ketiga, yaitu<br />

berada di Doloksanggul.<br />

Serangkaian acara yang digelar diantaranya, pameran<br />

Ulos sepanjang 500 meter, bermacam perlombaan<br />

seperti lomba lari lintas alam, lomba Ucok – Butet,<br />

lomba renang yang digelar di perairan Danau Toba,<br />

lomba Dragon Boat yang digelar di pantai Bebas<br />

Bakara, dan masih banyak lagi.<br />

Sedangkan malam harinya masyarakat dihibur<br />

penambilan band dari Medan dan Jakarta, serta<br />

dimeriahkan penampilan budaya dari Dairi, Samosir,<br />

Deli Serdang, Langkat dan Humbahas.<br />

Dalam acara pembukaan, pada 7 Desember<br />

2017, juga digelar parade kontingen, pagelaran<br />

‘Menghunti Tandok’ oleh seribu Tandok dari<br />

kaum ibu yang ada di kabupaten Humbahas.<br />

Para ibu tersebut membawa Tandok atau<br />

sejenis kantung hasil anyaman berwarnawarni<br />

yang di dalamnya terdapat beras yang<br />

disebut dengan ‘Boras Si Pir Ni Tondi’. Hal ini<br />

melambangkan partisipasi masyarakat lokal<br />

untuk turut memberi ucapan atas suksesnya<br />

penyelanggaraan festival.<br />

Pada acara pembukaan juga turut<br />

mempertunjukkan tarian massal lima puak<br />

di Sumatra Utara. Tarian ini merupakan<br />

kolaborasi tarian lima etnis Batak yakni<br />

Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan<br />

Pakpak. Kolaborasi tersebut dilakukan<br />

dengan mempertunjukkan tarian dari<br />

masing-masing etnis tersebut secara<br />

bergantian. Kelima etnis Batak tersebut<br />

memiliki tarian khas masing-masing, begitu<br />

pula dengan kain Ulos yang mereka hasilkan.<br />

Inilah kekayaan etnis Batak yang menjadi<br />

salah satu daya tarik wisata Sumatera Utara,<br />

khususnya Danau Toba.<br />

Pada acara FDT 2017, ada pula kolaborasi<br />

musik etnik dan modern, paduan suara<br />

masal, pameran kuliner dan UMKM yang<br />

semuanya dikemas secara menarik. Festival<br />

Danau Toba diharapkan dapat menjadi pesta<br />

tahunan untuk melestarikan adat dan budaya<br />

yang dimiliki Sumatera Utara.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air layani penerbangan<br />

dari/ke Silangit melalui Jakarta.<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


96<br />

FOOTNOTE<br />

Tahun <strong>2018</strong>:<br />

Tahun Belajar<br />

Tahun <strong>2018</strong> dalam kalender Tiongkok dilambangkan dengan anjing tanah.<br />

Banyaknya elemen tanah juga berarti banyak elemen kayu tahun ini, elemen yang<br />

melambangkan pendidikan atau edukasi. Bukan hanya pendidikan formal saja,<br />

mengikuti berbagai workshop untuk menambah keterampilan pun juga bagian dari<br />

edukasi pyang sangat disarankan untuk dilakukan di tahun<br />

ergerakan fisik bumi menjadi lebih lambat di<br />

tahun <strong>2018</strong>, bukan hanya dari perhitungan metafisika<br />

saja, tapi juga menurut para astronom. Tahun ini kita<br />

juga akan mengalami dua kali gerhana di Indonesia. Biasanya<br />

apabila terjadi gerhana, maka akan terjadi ledakan harga barang.<br />

Tidak terkecuali bahan pangan.<br />

Lonjakan harga bahan pangan sebagai kebutuhan primer pastinya<br />

berpengaruh kepada pengeluaran Anda. Jika gaya hidup boros<br />

yang kita lakoni di tahun 2017 masih terbawa hingga tahun <strong>2018</strong>,<br />

kemungkinan besar di akhir tahun <strong>2018</strong> maka kita akan alami<br />

keterpurukan finansial. Hal ini karena kebutuhan dasar yang<br />

meningkat nilainya. Tahun <strong>2018</strong> saya sarankan sebagai tahun<br />

investasi. Tahun untuk menyimpan uang.<br />

Kemudian, untuk para pengusaha, saya mendorong Anda untuk<br />

lebih banyak membuat ruangan serbaguna/workshop di berbagai<br />

kota di Indonesia. Karena tahun <strong>2018</strong> adalah tahun belajar,<br />

tahun untuk menambah ilmu baru untuk kesempatan baru yang<br />

mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.<br />

Alih-alih membaca tulisan ini membuat Anda, para pembaca<br />

<strong>Sriwijaya</strong> <strong>Magazine</strong> menjadi takut, justru saya ingin Anda menjadi<br />

lebih siap untuk melewati tahun <strong>2018</strong> dengan perencanaan<br />

yang baik. Siap menginvestasikan uang yang anda simpan<br />

untuk belajar keahlian baru. Secara ekonomi saat ini, demi<br />

kesejahteraan hidup Anda selanjutnya, Anda tidak bisa hanya<br />

mengandalkan satu keahlian saja. Tidak perlu belajar kehalian di<br />

sekolah formal, cukup ikuti saja berbagai workshop.<br />

Hal ini juga sebenarnya merupakan hasil pengamatan saya,<br />

dimana saat ini menjamur sekali ruang-ruang serbaguna yang<br />

disewakan oleh beberapa pemilik kafe atau gedung di Jakarta.<br />

Sebagai contoh yang tengah populer di Jakarta adalah Jakarta<br />

Creative Hub, sebuah sarana ruang kerja bersama yang<br />

dihidupkan oleh berbagai industri kreatif. Oleh karena itu,<br />

bagi anda para pengusaha yang memiliki ruangan ‘sisa’,<br />

saya sarankan untuk menyewakan ruangan tersebut untuk<br />

tempat workshop.<br />

Jadi melalui tulisan ini, saya mengajak pembaca <strong>Sriwijaya</strong><br />

<strong>Magazine</strong> untuk belajar keahlian baru. Anda tidak akan pernah<br />

tahu kemampuan di bidang lain jika belum mencobanya.<br />

Tahun <strong>2018</strong> saya<br />

sarankan sebagai tahun<br />

investasi. Tahun untuk<br />

menyimpan uang.<br />

Erwin Yap<br />

Edukator & Konsultan Metafisika Tiongkok,<br />

Traveler, Pemerhati Seni dan Budaya<br />

Hp: 08999099889<br />

www.erwinyap.com<br />

Kursus online baca rupa:<br />

www.erwinyap.asia/kursus_bacarupa<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


EVENT<br />

97<br />

Tokyu Land Indonesia<br />

Kembangkan Proyek Mega Kuningan<br />

Proyek kerjasama yang didanai oleh Pemerintah Jepang Tokyu<br />

Land Corporation melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT.<br />

Tokyu Land Indonesia, mengumumkan pengembangan proyek<br />

dengan fasilitas kompleks berskala besar yang terdiri dari<br />

kondominium, apartemen sewa, dan fasilitas-fasilitas komersial<br />

lainnya di wilayah Mega Kuningan, jantung Kota Jakarta (CBD),<br />

Indonesia. Proyek ini menjadi proyek pengembangan fasilitas<br />

kompleks berskala besar dan usaha manajemen sewa-menyewa<br />

pertama di Indonesia bagi Grup Tokyu Land. Tokyu Land<br />

memosisikan proyek ini sebagai salah satu proyek terpenting di<br />

Indonesia bagi Tokyu Land dengan tujuan untuk memperkuat dan<br />

melestarikan akar bisnis Tokyu Land di Indonesia. (ayu)<br />

Anantara Uluwatu Hentikan Penggunaaan Sedotan Plastik<br />

Anantara Uluwatu Bali Resort hentikan penggunaan<br />

sedotan plastik sejak Januari <strong>2018</strong>. Hal ini sejalan<br />

dengan Minor Hotels yang menaungi Anantara<br />

Uluwatu dan beberapa properti hotel lain dengan<br />

menghapus penggunaan sedotan plastik di semua<br />

propertinya di seluruh Asia. Anantara berharap hal ini<br />

dapat menginspirasi bisnis hospitality lain untuk turut<br />

mengikuti program ini dan sekaligus mengajak seluruh<br />

tamu Anantara untuk membawa pulang pengalaman<br />

menginap di Anantara sekaligus menerapkan kebiasaan<br />

untuk tidak menggunakan sedotan plastik di keseharian<br />

mereka. Hal yang sama juga akan diterapkan di Avani,<br />

Oaks, dan Tivoli di seluruh Asia. (ayu)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Bounce Street Asia Ciptakan hype Trampoline Park di Jakarta<br />

Bounce Street Asia Trampoline Park yang mulai di<br />

buka untuk umum sejak 28 <strong>Februari</strong> 2016 akan<br />

melakukan launching dalam beberapa bulan<br />

kedepan. Trampoline Park yang berkomitmen untuk<br />

menciptakan ultimate trampoline park experience<br />

ini telah menarik perhatian berbagai kalangan<br />

di Jakarta serta telah melengkapi fasilitas di 11<br />

arena permainan Bounce Street Asia dengan<br />

standar internasional. Kehadiran Bounce Street<br />

Asia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran<br />

masyarakat mengenai olahraga trampolin. Bounce<br />

Street Asia dapat Anda kunjungi di Jalan Kumala<br />

Artha Gading di belakang McD Artha Gading, tak<br />

jauh dari mal Artha Gading. (ayu)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


98<br />

EVENT<br />

Pesta Kuliner di Kava Restaurant<br />

Fairfield by Mariott Surabaya<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

HOOTERS RESTAURANT KINI HADIR DI JAKARTA<br />

Di awal tahun ini, KAVA Restaurant<br />

di lantai 5 Hotel Fairfield By Marriott<br />

Surabaya menyuguhkan banyak promo<br />

kuliner menarik. Setiap harinya Kava<br />

Restaurant hadir dengan menu makanan<br />

yang bervariasi, seperti Buffet Express<br />

yang bisa dinikmati untuk makan siang<br />

atau makan malam hanya dengan<br />

Rp 88,000,- ++ dari hari Senin hingga<br />

kamis. Setiap harinya menu masakan<br />

khas Indonesia seperti Suroboyoan,<br />

Yogyakarta, Padang dan Sunda<br />

disuguhkan secara bergantian. Pada<br />

Jumat dan Sabtu, promo Barbeque & Grill<br />

Dinner hadirkan buffet dengan aneka<br />

sajian ikan segar dan daging. Seharga<br />

Rp 288,000,- akan diberikan potongan<br />

50% dalam 3 bulan kedepan. Sunday<br />

Brunch hadir dengan tema Japanese<br />

Robatayaki. Hadir setiap hari minggu jam<br />

11.00 – 14.00 dengan harga Rp 278,000,-<br />

dan akan diberikan potongan 50% untuk<br />

buffet all you can eat. (ayu)<br />

Hooters Restaurant membuka outlet<br />

pertamanya di Indonesia, tepatnya di Kemang<br />

Square, Jalan kemang Raya No.5 Jakarta.<br />

Hooters tawarkan aneka menu seperti hot<br />

wings, seafood dan sandwich. Dilengkapi juga<br />

dengan pilihan appetizers, salads, dan burger.<br />

Untuk melengkapinya, Hooters memberikan<br />

pilihan aneka ice-cold beer dan menambah<br />

varian minuman menjadi beragam specialty<br />

drinks, wine, dan cocktails. Tamu juga dapat<br />

menonton aneka pertandingan olahraga<br />

bersama di Hooters dengan fasilitas layar<br />

datar yang super besar. Dapat dipastikan<br />

dimanapun tamu duduk akan dapat menonton<br />

pertandingan dengan leluasa. Hooters dengan<br />

ikon burung hantu sebagai global icon tapi juga<br />

identik dengan Hooters Girl, akan menyambut<br />

dan melayani tamu dengan pelayanan terbaik.<br />

Hooters Restaurant buka setiap hari dari 11.30<br />

am - 01.00 pm. Informasi lebih lanjut bisa<br />

dilihat di www.hootersasia.com. (ayu)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


EVENT<br />

99<br />

FiberStar Dukung Gerakan Smart City di Indonesia<br />

Berawal dari hal tersebut, PT Mega Akses Persada (FiberStar) mengadakan<br />

Forum Diskusi dengan tema “Peningkatan Infrastruktur Digital Daerah sebagai<br />

Sarana Peningkatan Ekonomi dan Citra Daerah”. Bertempat di Novotel Hotel and<br />

Resort di Semarang, 10 Januari <strong>2018</strong>, forum dibuka oleh Pemerintah Propinsi<br />

Jawa Tengah yang diwakili oleh Bapak Dadang Somantri selaku Kepala Dinas<br />

Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Forum ini dilanjutkan dengan<br />

diskusi bersama yang menghadirkan narasumber Dirjen Penyelenggaraan Pos<br />

dan Informatika (PPI) Kemkominfo, Bapak Prof DR. Ahmad M. Ramli, FiberStar<br />

Information and Policy Director, Bapak Thomas Dragono dan Bapak Budi<br />

Prawira, Technical Program Manager dari Google Asia Pacific. Information and<br />

Policy Director FiberStar, Bapak Thomas Dragono mengatakan “Dengan adanya<br />

forum diskusi ini, kami berharap dapat menjembatani komunikasi dari semua<br />

pihak dan menyadari akan pentingnya adanya infrastruktur jaringan sebagai<br />

pondasi implementasi sebuah Smart City.”<br />

Maison Aurelia Raih Penghargaan World Luxury Hotel Awards<br />

Maison Aurelia–Sanur by Préférence umumkan kemenangannya<br />

pada World Luxury Hotel Awards untuk pemenang regional kategori<br />

Luxury Boutique Hotel bulan Desember 2017 di Kulm Hotel St.<br />

Moritz Switzerland. World Luxury Hotel Awards ke 11 melibatkan<br />

lebih dari 2000 hotel di seluruh dunia sebagai nominasi yang terbagi<br />

menjadi 99 kategori. Serta melibatkan lebih dari 300.000 traveller di<br />

seluruh dunia untuk voting. Maison Aurelia adalah upscale boutique<br />

hotel by Préférence yang menawarkan akomodasi yang nyaman dan<br />

tenang dengan gaya klasik kolonial. Maison Aurelia menyediakan<br />

42 kamar dengan dua kategori: Camelia Rooms & Magnolia Suite.<br />

Kedua tipe kamar tersebut dilengkapi tempat tidur “Up In The<br />

Air” King Koil yang kan menjamin kenyamanan berisitirahat, serta<br />

dilengkapi dengan internet nirkabel berkecepatan tinggi.<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Nikmati All You Can Eat Suki & Grill di The papandayan Hotel<br />

Pago Restaurant The Papandayan Hotel di awal tahun <strong>2018</strong><br />

meluncurkan tema baru untuk buffet tematik di Sabtu malam,<br />

yaitu Suki & Grill. Tamu dapat menikmati sepuasnya aneka<br />

daging, mie, seafood, siomay, tahu, aneka baso, aneka sayur,<br />

dan topping lainnya. Suki disajikan dalam 2 varian kuah<br />

yang dapat dipilih yaitu kuah kaldu dan tom yam. Dilengkapi<br />

dengan sukiyaki sauce yang pedas. Tamu cukup membayar Rp<br />

160.000++ untuk menikmati all you can eat Suki & Grill ini. Bagi<br />

anda pemiliki credit card, debit card dan amex BCA, nikmati<br />

promo “Pay 1 Get 2” untuk setiap pembelian paket Suki & Grill.<br />

Berbagai promo juga hadir di Pago Restaurant, yaitu diskon<br />

50% Barbecue Lover bagi pengguna credit card Mandiri dan BCA<br />

setiap Kamis Malam juga promo “Pay 1 Get 2” Pasar Malam<br />

bagi pemiliki credit card, debit card dan amex BCA. (ayu)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


100<br />

EVENT<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Provinsi Jawa Timur Luncurkan<br />

50 Top Event Pariwisata dan Budaya <strong>2018</strong><br />

Ayodya Resort Bali Hadirkan Beach Club Party<br />

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata<br />

Jawa Timur meluncurkan 50 Top<br />

Event pariwisata dan kebudayaan <strong>2018</strong><br />

sebagai upaya mempromosikan dan<br />

meningkatkan kunjungan wisatawan.<br />

Dari 50 agenda wisata tersebut, sepuluh<br />

event diantaranya terpilih dalam Top<br />

Seratus Calender of Event Wonderful<br />

Indonesia (CoE WI) <strong>2018</strong>. Kegiatan<br />

ini untuk mendukung program Visit<br />

Wonderful Indonesia (ViWi) <strong>2018</strong><br />

yang ada di 18 destinasi unggulan di<br />

seluruh Tanah Air di antaranya ada<br />

di Jatim; Surabaya, Bromo-Tenger<br />

dan Banyuwangi. Sepuluh event yang<br />

terpilih yakni Jember Fashion Carnival;<br />

Banyuwangi Ethno Carnival; Yadnya<br />

Kasada dan Eksotika Bromo; Malang<br />

Flower Carnival; Kemilau Madura;<br />

Pasar Seni Lukis Indonesia; Gandrung<br />

Sewu; International Tour de Banyuwangi<br />

Ijen; Festival Keraton Nusantara;<br />

Festival Malang Kota Tua. (dian)<br />

Menjadi hotel bintang lima yang berlokasi<br />

di Nusa Dua, Bali, Ayodya Resort Bali terus<br />

memberikan yang terbaik bagi para tamu<br />

yang menginap. Ayodya Resort merupakan<br />

penginapan yang berkualitas dengan kamarkamar<br />

hotelnya yang sangat nyaman. Saat<br />

menginap, kita bisa bergabung di The Ayodya<br />

Beach Club Party, yang berlangsung setiap<br />

hari Minggu sore dan malam, tepatnya mulai<br />

pukul 16.00-23.00.<br />

Tidak hanya menyuguhkan penampilan<br />

live performance of talented line up DJs,<br />

suasana sejuk disore hari sembari<br />

menunggu matahari terbenam dari pinggir<br />

pantai siap menemani. Siapapun bisa<br />

datang ke the Ayodya Beach Club Party<br />

dengan biaya masuk yang gratis, kita<br />

cukup membeli makanan dan minuman<br />

yang tersedia, sambil menghabiskan<br />

waktu di hari Minggu. (dian)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


EVENT<br />

101<br />

Cordela Hotel Berikan Reward Trip Labuan Bajo Gratis<br />

Setelah kesuksesan pada program reward sebelumnya,<br />

OHM meluncurkan kembali program Cordela Hotel Reward<br />

<strong>2018</strong>. Cordela Hotel Reward <strong>2018</strong>, merupakan loyalty program<br />

dimana para tamu yang menginap selama periode 15 Januari<br />

<strong>2018</strong>-15 Desember <strong>2018</strong>, berkesempatan memenangkan<br />

perjalanan ke Labuan Bajo secara Gratis. Sebanyak 15 tamu<br />

yang beruntung akan mendapatkan hadiah berupa paket<br />

perjalanan ke Labuan Bajo selama 3 hari 2 malam yang diundi<br />

menjelang akhir tahun <strong>2018</strong>. Pemenang juga bisa mengajak 1<br />

(satu) orang teman untuk ikut pergi bersama. Melalui adanya<br />

program liburan gratis ke Labuan Bajo ini, pihak manajemen<br />

mengharapkan dapat semakin menambah ketertarikan<br />

masyarakat baik nasional maupun internasional terhadap<br />

Labuan Bajo, dan pulau - pulau disekitarnya. (ayu)<br />

FRANCIS ARTISAN BAKERY BUKA DI LIPPO MALL KEMANG<br />

Francis Artisan Bakery, pelopor konsep roti sehat campuran Eropa<br />

dan Asia di Indonesia, menggelar acara Meet & Greet with Ari Wibowo<br />

dalam rangka pembukaan toko ke-delapan di Lippo Mall Kemang, di<br />

lantai Upper Ground (UG). Acara Meet & Greet with Ari Wibowo yang<br />

berlangsung pada pukul 13.00-15.00, dimeriahkan dengan kehadiran<br />

Ari Wibowo selaku brand ambassador Francis Artisan bakery, food<br />

bloggers dan rekan media. Produk-produk roti Francis Artisan Bakery<br />

yang sangat digemari oleh Ari Wibowo, antara lain, Double Cheddar,<br />

Almond Caramel, dan Kohi Mocca. Hingga saat ini, Francis Artisan<br />

Bakery telah hadir di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang dan berada<br />

di sembilan mall ternama. Francis Artisan Bakery menawarkan varian<br />

roti yang dikategorikan ke dalam 6 macam produk, yakni Obao, Sweet<br />

Bun, Toast, Pastries, Cookies, dan Packages. (ayu)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Shopee Lakukan Roadshow Kampus di Indonesia<br />

Shopee perusahan e-commerce meluaskan jaringannya dengan<br />

mendukung dan memberikan edukasi kepada pengusaha lokal di<br />

Indonesia melalui program Roadshow Kampus Shopee yang memberikan<br />

edukasi bisnis dan sesi berbagi informasi melanjutkan kegiatan tahun<br />

lalu. Program ini telah menjangkau sekitar 30.000 pengusaha lokal di 13<br />

kota Indonesia, meningkat sekitar 15 kali dibanding tahun 2016 dan akan<br />

memperluas jangkauannya ke lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia.<br />

Shopee akan menyediakan beberapa tingkatan kelas bagi para penjual<br />

yang tergabung dalam komunitas Kampus Shopee, mulai dari Beginner<br />

Class hingga Intermediate Class. Nantinya para peserta akan mempelajari<br />

beberapa topik edukasi mulai dari pengenalan aplikasi dan fitur Shopee,<br />

hingga bagaimana mengoperasikan bisnis online dengan cara yang lebih<br />

baik, termasuk membuat data produk, Operasional, Penjualan,<br />

Topik Keuangan dan lain-lain. (dian)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


102<br />

EVENT<br />

Rayakan Hari Penuh Kasih Sayang dan Tahun<br />

Baru Imlek di Swiss-Belhotel Mangga Besar<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Swiss-Café, Swiss-Belhotel<br />

Mangga Besar adalah pilihan<br />

yang pas untuk berbagi<br />

kasih dengan orang tercinta.<br />

Terletak di lantai 2 Swiss-<br />

Belhotel Mangga Besar,<br />

Swiss-Café menawarkan<br />

Romantic Valentine Dinner,<br />

cukup dengan Rp 750,000<br />

net/couple Anda sudah bisa<br />

menikmati pilihan menu dari<br />

Starter, Appetizer, Main Course,<br />

dan Dessert atau Rp 375,000<br />

net/person untuk hidangan<br />

buffet. Untuk merayakan<br />

Tahun Baru Imlek, Swiss-<br />

Belhotel Mangga Besar juga<br />

memberikan promo Chinese<br />

New Year Buffet Dinner hanya<br />

dengan harga Rp 200,000 net/<br />

orang di Jasmine Ballroom, nikmati makan malam sepuasnya berlaku pada tanggal 15 <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong>. Bagi yang ingin<br />

menghabiskan pergantian Tahun Baru Imlek bersama keluarga tersayang, Swiss-Belhotel Mangga Besar memberikan<br />

promo Chinese New Year Room Package mulai dari Rp 1,215,000 net/room/night. (ayu)<br />

Rayakan Valentine’s Day<br />

di Mövenpick Resort & Spa Jimbaran Bali<br />

Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day memang<br />

mengadaptasi dari budaya luar negeri yang kini<br />

banyak dirayakan juga oleh sebagaikan masyarakat<br />

Indonesia khususnya bagi anak-anak muda kaum<br />

urban setiap tanggal 14 <strong>Februari</strong>. Berbagai promo<br />

menarik juga marak diadakan oleh berbagai hotel,<br />

salah satunya adalah Mövenpick Resort & Spa<br />

Jimbaran Bali. Pada tanggal tersebut Mövenpick<br />

Resort & Spa Jimbaran Bali menghadirkan<br />

beberapa paket menarik seperti Romantic<br />

Candlelight Dinner di Anarasa Restaurant sebesar<br />

IDR 2,850,000/couple; Secret Hampers yang bisa<br />

dibeli di Mövenpick Café hanya IDR 65,000/hamper<br />

dan paket Be My Valentine di Above Eleven Bali<br />

seharga IDR 1,200,000/couple. Atau jika ingin<br />

menghabiskan waktu santai kita dapat melakukan<br />

relaksasi tubuh di Arkipela Spa & Wellness<br />

dengan paket Romantic Rejuvenation cukup<br />

membayar IDR 3,000,000/couple. (dian)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


EVENT<br />

103<br />

DBS Foundation Beri Hibah Kepada 14 Wirausaha Sosial di Asia<br />

DBS Foundation, sebuah foundation yang didedikasikan untuk<br />

memperjuangkan tumbuh kembang wirausaha sosial, secara resmi<br />

mengumumkan untuk menyerahkan hibah sebesar lebih dari 11<br />

miliar rupiah kepada 14 wirausaha sosial di kawasan Asia termasuk<br />

dua diantaranya dari Indonesia, sebagai bagian dari Social Enterprise<br />

Grant Program 2017. DBS Foundation telah memberikan hibah<br />

dengan kisaran 50,000 SGD sampai 160,000 SGD kepada wirausaha<br />

sosial di negara-negara DBS beroperasi, yaitu Singapura, Hong Kong,<br />

China, India, Indonesia dan Taiwan. Hibah diberikan untuk mendorong<br />

agar para wirausaha sosial dapat menerapkan inovasi sosial di<br />

berbagai bidang seperti penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat<br />

marjinal, solusi perlindungan terhadap lingkungan dan pengelolaan<br />

limbah dan ketahanan pangan. Pembukaan untuk aplikasi hibah<br />

tahun <strong>2018</strong> akan diumumkan pada bulan Maret tahun ini. (dian)<br />

SHARP Greenerator Rayakan Tahun Kedua<br />

Komunitas anak muda peduli lingkungan milik PT SHARP Electronics Indonesia<br />

yaitu SHARP Greenerator terus berkembang dan tanpa berhenti menggalakkan<br />

berbagai program peduli lingkungan. Kegiatan ini telah berjalan selama dua<br />

tahun dan merayakan hari jadinya tanggal 17 Desember 2017. Selain diikuti oleh<br />

seluruh anggota SHARP Greenerator yang kini berjumlah 58 orang, perayaan ini<br />

juga disaksikan oleh kelima organisasi nirlaba yang menjadi fasilitator sekaligus<br />

pendamping selama berlangsungnya kegiatan. SHARP Greenerator dibuka bagi<br />

siswa dan siswi di Kota Bogor melalui pendaftaran yang diajukan PT SHARP<br />

Electronics Indonesia melalui beberapa sekolah. Mereka wajib menyerahkan<br />

karya tulis mengenai kontribusi yang akan dilakukannya sebagai anggota<br />

SHARP Greenerator. Seluruh pendaftar disaring kembali menjadi tiga kandidat<br />

utama yang selanjutnya berkesempatan mengkampanyekan visi dan misi serta<br />

alasannya menjadi Presiden SHARP Greenerator. (dian)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Gerai Baru Tissot di Kota<br />

Kasablanka Jakarta<br />

Tissot membuka gerai terbarunya di Ground Floor Unit<br />

#17 dengan konsep terbaru. Gerai seluas 40 meter persegi<br />

ini menampilkan koleksi Tissot mulai dari sports, classic,<br />

feminine dan technological yang dapat dipilih oleh para<br />

pelanggan dengan tampilan showcase yang lebih leluasa.<br />

Terdapat ragam pilihan Tissot’s collections termasuk<br />

T-Touch Expert Solar, jam tangan tactile pertama dengan<br />

energi cahaya matahari. Acara grand opening pada bulan<br />

Desember 2017, pelanggan bisa mendapatkan pengalaman<br />

informatif dan menyenangkan di program Augmented<br />

Reality. (ayu)


104<br />

EVENT<br />

Donasi #ARTOTELforHOPE<br />

Bantu Penderita<br />

dan Mantan Penderita<br />

Skizofrenia<br />

A FRIENDLY HOME AT COSMO<br />

AMAROOSSA JAKARTA<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

ARTOTEL Project<br />

Series (APS),<br />

Event Management<br />

dari ARTOTEL<br />

Group telah<br />

menyelenggarakan<br />

#ARTOTELforHOPE<br />

secara serentak<br />

di ARTOTEL Thamrin - Jakarta, Surabaya, dan Bali pada<br />

tanggal 1 – 31 Desember 2017 lalu. #ARTOTELforHOPE kali<br />

ini hadir dengan mengusung tema “Harapan untuk Mental<br />

Disabilitas”, dimana APS bekerjasama dengan Yayasan<br />

Sosial yang melakukan kegiatan rehabilitasi mantan<br />

penyandang Skizofrenia. Kampanye kepedulian sosial ini<br />

diberikan terhadap para penderita Skizofrenia dan mantan<br />

penderita Skizofrenia, dengan total donasi yang telah<br />

terkumpul senilai Rp 16.025.200,-. (ayu)<br />

Asian BBQ Delight Promo<br />

Novotel Bandung<br />

Novotel Bandung mempersembahkan All You Can Eat<br />

dengan tema ‘Asian BBQ Delight’ selama Januari<br />

<strong>2018</strong>-Maret <strong>2018</strong> setiap hari Sabtu, mulai dari jam 19.00<br />

- 22.00 WIB di The Square Restaurant Tamu hanya cukup<br />

membayar dengan harga Rp. 145.000,- nett per orang.<br />

Selain itu, ada pula ‘Black Valentine Dinner’ dengan<br />

dengan konsep Couple (Set Menu) dan Buffet (All You Can<br />

Eat) pada 14 <strong>Februari</strong> <strong>2018</strong> mulai dari pukul 19.00 – 21.30<br />

wib di The Square Restaurant - Novotel Bandung seharga<br />

Rp. 388.000,- nett per couple (dan Rp. 150.000,- net per<br />

orang untuk Buffet (All You Can Eat). (ayu)<br />

Cosmo Amaroossa Jakarta - terletak di lokasi strategis<br />

Jakarta Selatan bertempat di Jl. Pangeran Antasari no.<br />

9A-B. Merupakan butik hotel yang menampilkan koleksi 3<br />

tipe kamar yang berjumlah 98 kamar tersedia di 9 lantai<br />

dengan rancangan sangat luar biasa dengan beragam<br />

fasilitas. Tersedia 10 ruang pertemuan dan Ballroom<br />

dengan kapasitas hingga 800 orang yang juga didukung<br />

dengan fasilitas modern dan akses internet Wi-Fi<br />

berkecepatan tinggi. Hotel ini hanya berjarak 34 km atau<br />

sekitar 60 menit dari Bandara International Soekarno-<br />

Hatta dan 30 menit dari stasiun Pasar Minggu. (ayu)<br />

POP! Hotels Buka Dua<br />

Properti Baru di Jawa Tengah<br />

Dua properti POP!<br />

Hotels terbaru<br />

telah resmi dibuka<br />

di Jawa Tengah<br />

yakni POP! Hotel<br />

Pemuda Semarang<br />

dan POP! Hotel<br />

Solo. Dua properti<br />

ini akan menjadi<br />

benchmark baru di<br />

Jawa Tengah untuk kelas hotel bujet bagi para traveler untuk<br />

mencari akomodasi dengan harga yang terjangkau. POP!<br />

Hotel Pemuda Semarang resmi beroperasi pada 10 Januari<br />

<strong>2018</strong>, dengan fasilitas 134 kamar dan 2 meeting room yang<br />

dapat menampung hingga 70 orang. POP! Hotel Solo resmi<br />

beroperasi pada 15 Januari, dengan fasilitas 189 kamar dan<br />

4 meeting room yang dapat menampung hingga 60 orang.<br />

Kedua hotel dilengkapi dengan fasilitas PitStop, sebuah<br />

konsep lobi terbaru sebagai area publik sekaligus fasilitas<br />

convenience store dan kafe. (ayu)<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |


EVENT<br />

105<br />

Kuliner Khas Indonesia de’dapoer<br />

Sanur Sambut Kedatangan Selebriti Korea<br />

Showcase Indonesia di Europalia Arts Festival 2017<br />

Masih dalam rangka<br />

mengkampanyekan “Bali is Safe<br />

to Visit” pasca erupsi Gunung<br />

Agung, salah satu restoran<br />

yang menyajikan ragam kuliner<br />

Nusantara yaitu de’dapoer<br />

kedatangan 30 public figure<br />

asal Korea. Program tersebut<br />

didukung oleh Bupati Badung,<br />

Gubernur Bali, dan perkumpulan<br />

stakeholder pariwisata Bali.<br />

De’ dapoer adalah Restaurant<br />

modern ramah wisatawan Muslim<br />

pertama di Sanur dengan MUI<br />

Halal Certificate di Bali. Dengan<br />

kedatangan public figure Korea<br />

yang terdiri dari dari Oh Minji, Kim<br />

Hyerim, Lee Eunji, Hwang Kichun,<br />

dan Yoon Hyoh Yuk, diharapkan<br />

agar fans dan followers mereka<br />

dapat mengetahui bahwa Bali<br />

dalam kondisi aman dan nyaman<br />

untuk dikunjungi. (dian)<br />

FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA<br />

Diselenggarakan setiap dua tahun sekali,<br />

Arts Festival 2017 memilih Indonesia sebagai<br />

Negara utama untuk mempresentasikan<br />

kebudayaan Indonesia. Indonesia adalah<br />

Negara ASEAN pertama dan Negara keempat<br />

di Asia yang mengikuti acara ini. Diadakan<br />

selama 3 bulan mulai Oktober 2017 hingga<br />

Januari <strong>2018</strong>, Europalia diadakan di 7 negara:<br />

Austria, Inggris, Belgia, Perancis, Jerman,<br />

Polandia, dan Belanda. Indonesia mengirim<br />

460 artis dan seniman untuk mengikuti acara<br />

ini. Mereka mempersembahkan 228 atraksi<br />

termasuk diantaranya 69 tarian, 71 konser<br />

musik, 38 film, 14 pameran, 36 presentasi<br />

literatur.Paviliun Indonesia akan dibuat di<br />

Brussels sebagai Pusat Informasi Turis,<br />

Sementara itu, 12 media representatif dari<br />

Belgia diundang untuk mengikuti Fam Trip<br />

ke Jakarta, Yogyakarta, dan Solo, serta dua<br />

lokasi lain di Pulau Jawa. (ayu)<br />

| EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong>


OUR CUSTOMER<br />

Our<br />

Customer<br />

Pada penerbangan SJ591 dengan rute UPG-CGK saya<br />

mendapatkan pelayanan yang baik sekali dari para awak<br />

kabin <strong>Sriwijaya</strong> Air, saya berangkat dengan bayi saya yang<br />

berusia 13 bulan dan mereka sangat ramah dan membantu<br />

saya selama penerbangan. Saya terkesan dengan pelayan<br />

awak kabin pada penerbangan kali ini karena sudah<br />

beberapa kali terbang dengan <strong>Sriwijaya</strong> Air namun baru kali<br />

ini pelayanannya berkesan. Terimakasih saya ucapkan, dan<br />

harapan saya kedepan semoga pelayan seperti ini bisa saya<br />

rasakan dari seluruh awak kabin <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Ayu Mursidi<br />

ayuchadijah@xxxxx<br />

Dari semua in-flight magazines, saya sangat menghargai<br />

bahwa <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> menuliskan berbagai artikel<br />

destinasi tujuan wisata, bahkan daerah ataupun tempat wisata<br />

yang saya belum pernah dengar namanya atau kunjungi.<br />

Selain itu, saya menyukai layout dan cara penulisan artikel<br />

tujuan-tujuan wisata tersebut: liputan utama mendapat<br />

explorasi lebih banyak, namun majalah diperkaya dengan<br />

berbagai liputan singkat mengenai tujuan wisata lainnya dalam<br />

satu halaman saja (singkat, padat, jelas) dengan gambar visual<br />

yang besar menjadi daya tarik utama daerah tersebut (yang<br />

saya percaya akan dieksplorasi lebih lagi sebagai liputan utama<br />

pada edisi lainnya); sehingga hal ini membuat saya ingin tahu<br />

lebih lagi mengenai tempat-tempat tersebut.<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> juga dapat menuliskan perspektif<br />

yang lain dan bahkan berbeda dari tempat wisata yang populer.<br />

Saya menghargai bahwa <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> berusaha<br />

memajukan Indonesia dengan mengenalkan rakyat Indonesia<br />

kepada negara kepulauannya sendiri.<br />

Sincerely,<br />

Harmeilia Anggit<br />

Taman Ubud Kencana<br />

0813 72xx xxxx<br />

Redaksi <strong>Sriwijaya</strong> Inflight <strong>Magazine</strong> menerima berbagai<br />

saran dan masukan.<br />

Silakan kirim surat ke alamat redaksi atau email ke:<br />

redaksi@sriwijayamagazine.com. Jangan lupa, sertakan<br />

nama, alamat, nomor kontak, serta nomor dan tanggal<br />

penerbangan Anda.


DESTINATION CITY<br />

ALOR - KUPANG<br />

AMBON - TERNATE<br />

AMBON - SORONG<br />

BAJAWA - KUPANG<br />

ALOR [ ARD ]<br />

Bandara: MALI<br />

AMBON [ AMQ ]<br />

Bandara: PATTIMURA<br />

BAJAWA [ BJW ]<br />

Bandara: SOA<br />

BALIKPAPAN [ BPN ]<br />

Bandara: SEPINGGAN<br />

BALIKPAPAN - JAKARTA<br />

BALIKPAPAN - SURABAYA<br />

BALIKPAPAN - PALU<br />

BALIKPAPAN - TARAKAN<br />

BALIKPAPAN - BANJARMASIN<br />

BALIKPAPAN - MAKASSAR<br />

BALIKPAPAN - YOGYAKARTA<br />

BALIKPAPAN - BERAU<br />

BANDUNG [ BDO ]<br />

Bandara: HUSEIN SASTRANEGARA<br />

BANDUNG - SURABAYA<br />

BANDUNG - SEMARANG<br />

BANDUNG - PANGKAL PINANG<br />

BANJARMASIN [ BDJ ]<br />

Bandara: SYAMSUDIN NOOR<br />

BANJARMASIN - BALIKPAPAN<br />

BANJARMASIN - MAKASSAR<br />

BANYUWANGI - JAKARTA<br />

BATAM - JAKARTA<br />

BATAM - JAMBI<br />

BATAM - NATUNA<br />

BANYUWANGI [ BWX ]<br />

Bandara: Blimbingsari<br />

BATAM [ BTH ]<br />

Bandara: HANG NADIM<br />

BENGKULU [ BKS ]<br />

Bandara: FATMAWATI SOEKARNO<br />

BENGKULU - JAKARTA<br />

BERAU - BALIKPAPAN<br />

BIAK - MAKASSAR<br />

BIAK - JAYAPURA<br />

BIAK - NABIRE<br />

BERAU [ BEJ ]<br />

Bandara: KALIMARAU<br />

BIAK [ BIK ]<br />

Bandara: FRANS KAISEPO<br />

BIMA [ BMU ]<br />

Bandara: SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN<br />

1 x / hari BIMA - DENPASAR<br />

1 x / hari<br />

4 x / MINGGU<br />

4 x / MINGGU<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

3 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

1 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

HANGZHOU - DENPASAR<br />

NANJING - DENPASAR<br />

haikou - JAKARTA<br />

CHANGSA - DENPASAR<br />

WUHAN - DENPASAR<br />

haikou - DENPASAR<br />

FUZHOU - DENPASAR<br />

GUANGZHOU - DENPASAR<br />

QUANZHOU - DENPASAR<br />

CHINA<br />

DENPASAR [ DPS ]<br />

Bandara: NGURAH RAI<br />

DENPASAR - JAKARTA<br />

DENPASAR - YOGYAKARTA<br />

DENPASAR - DILI<br />

DENPASAR - HANGZHOU (CHINA)<br />

DENPASAR - NANJING (CHINA)<br />

DENPASAR - MAUMERE<br />

DENPASAR - WAINGAPU<br />

DENPASAR - SURABAYA<br />

DENPASAR - MAKASSAR<br />

DENPASAR - LABUAN BAJO<br />

DENPASAR - BIMA<br />

DENPASAR - TAMBOLAKA<br />

DENPASAR - CHANGSA<br />

DENPASAR - WUHAN<br />

DENPASAR - HAIKAO<br />

DENPASAR - FUZHOU<br />

DENPASAR - GUANGZHOU<br />

DENPASAR - QUANZHOU<br />

DILI [ DIL ]<br />

Bandara: PRESIDENT NICOLAU LOBATO<br />

DILI - DENPASAR<br />

ENDE - KUPANG<br />

ENDE [ ENE ]<br />

Bandara: H. HASAN AROEBOESMAN<br />

GORONTALO - MAKASSAR<br />

GORONTALO [ GTO ]<br />

Bandara:JALALUDDIN<br />

4 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

2 x / minggu<br />

1 x / minggu<br />

1 x / minggu<br />

1 x / minggu<br />

3 x / minggu<br />

3 x / minggu<br />

3 x / minggu<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / MINGGU<br />

1 X / MINGGU<br />

1 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

2 x / hari<br />

1 x / hari<br />

1 x / hari<br />

JAKARTA [ CGK ]<br />

Bandara: SOEKARNO - HATTA / CENGKARENG<br />

JAKARTA - MEDAN<br />

JAKARTA - BATAM<br />

JAKARTA - PADANG<br />

JAKARTA - JAMBI<br />

JAKARTA - BENGKULU<br />

JAKARTA - PALEMBANG<br />

JAKARTA - PANGKAL PINANG<br />

JAKARTA - TANJUNG KARANG<br />

JAKARTA - TANJUNG PANDAN<br />

JAKARTA - TANJUNG PINANG<br />

JAKARTA - PONTIANAK<br />

JAKARTA - BALIKPAPAN<br />

3 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

7 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

JAKARTA - SURABAYA<br />

JAKARTA - SEMARANG<br />

JAKARTA - SOLO<br />

JAKARTA - YOGYAKARTA<br />

JAKARTA - MALANG<br />

JAKARTA - DENPASAR<br />

JAKARTA - MAKASSAR<br />

JAKARTA - TERNATE<br />

JAKARTA - LUBUKLINGGAU<br />

JAKARTA - SORONG<br />

JAKARTA - SILANGIT<br />

JAKARTA - MUARABUNGO<br />

JAKARTA - BANYUWANGI<br />

JAKARTA - SAMPIT<br />

JAKARTA - PANGKALAN BUN<br />

JAKARTA - haikou<br />

JAMBI [ DJB ]<br />

Bandara: SULTAN THAHA SYAIFUDDIN<br />

JAMBI - JAKARTA<br />

JAMBI - BATAM<br />

JAYAPURA - BIAK<br />

JAYAPURA - MAKASSAR<br />

JAYAPURA - MERAUKE<br />

JAYAPURA - TIMIKA<br />

JAYAPURA - MANOKWARI<br />

JAYAPURA - SORONG<br />

JAYAPURA - NABIRE<br />

JAYAPURA - SURABAYA<br />

KENDARI - MAKASSAR<br />

KETAPANG - PONTIANAK<br />

KETAPANG - SEMARANG<br />

KUPANG - MAUMERE<br />

KUPANG - SURABAYA<br />

KUPANG - WAINGAPU<br />

KUPANG - BAJAWA<br />

KUPANG - ENDE<br />

KUPANG - LARANTUKA<br />

KUPANG - TAMBOLAKA<br />

JAYAPURA [ DJJ ]<br />

Bandara: SENTANI<br />

KENDARI [ KDI ]<br />

Bandara: HALUOLEO KENDARI<br />

LABUAN BAJO - DENPASAR<br />

LAMPUNG - JAKARTA<br />

LAMPUNG - SURABAYA<br />

LAMPUNG - YOGYAKARTA<br />

KETAPANG [ KTG ]<br />

Bandara: Rahadi Usman<br />

KUPANG [ KOE ]<br />

Bandara: EL TARI<br />

LABUAN BAJO [ LBJ ]<br />

Bandara: KOMODO<br />

LAMPUNG [ TKG ]<br />

Bandara: RADIN INTEN II<br />

5 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 x / minggu<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

3 X / Minggu<br />

4 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

6 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

2 x / hari<br />

4 X / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 x / hari<br />

7 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

LANGGUR - MAKASSAR<br />

LARANTUKA - KUPANG<br />

LUWUK - MAKASSAR<br />

LANGGUR [ LUV ]<br />

Bandara: DUMATUBUN<br />

LARANTUKA [ LKA ]<br />

Bandara: GEWAYANTANA<br />

DESTINATION CITY<br />

3 x / MINGGU<br />

1 x / hari<br />

LUWUK [ LUW ]<br />

Bandara: SYUKURAN AMINNUDIN<br />

2 X / HARI<br />

LUBUKLINGGAU [ LLG ]<br />

Bandara: SILAMPARI<br />

LUBUKLINGGAU - JAKARTA<br />

MAKASSAR [ UPG ]<br />

Bandara: SULTAN HASANUDDIN<br />

MAKASSAR - DENPASAR<br />

MAKASSAR - BANJARMASIN<br />

MAKASSAR - jakarta<br />

MAKASSAR - surabaya<br />

MAKASSAR - gorontalo<br />

MAKASSAR - ternate<br />

MAKASSAR - sorong<br />

MAKASSAR - kendari<br />

MAKASSAR - biak<br />

MAKASSAR - jayapura<br />

MAKASSAR - LUWUK<br />

MAKASSAR - Balikpapan<br />

MAKASSAR - MAnokwari<br />

MAKASSAR - Timika<br />

Makassar - merauke<br />

Makassar - yogyakarta<br />

MAKASSAR - SEMARANG<br />

MAKASSAR - MAMUJU<br />

MAKASSAR - LANGGUR<br />

MAKASSAR - PALU<br />

MAKASSAR - SOLO<br />

MALANG - JAKARTA<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

1 X / HARI<br />

5 x / hari<br />

4 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

2 X / Hari<br />

2 X / Hari & 3 X / Minggu<br />

1 X / Hari<br />

1 X / HARI<br />

3 X / Minggu<br />

2 X / Hari<br />

1 X / Hari<br />

1 X / Hari & 4 X / Minggu<br />

1 X / Hari<br />

4 X / Minggu<br />

1 x / Hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

MALANG [ MLG ]<br />

Bandara: ABDUL RACHMAN SALEH<br />

MAMUJU - MAKASSAR<br />

Penang - medan<br />

MANADO - TERNATE<br />

MANADO - SORONG<br />

MANOKWARI - SORONG<br />

MANOKWARI - MAKASSAR<br />

MANOKWARI - JAYAPURA<br />

3 X / Hari<br />

MAMUJU [ MJU ]<br />

Bandara: Tampa Padang<br />

MALAYSIA<br />

1 X / HARI<br />

1 X / Hari<br />

MANADO [ MDC ]<br />

Bandara: SAM RATULANGI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

MANOKWARI [ MKW ]<br />

Bandara: RENDANI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / Hari & 4 x / minggu<br />

1 X / HARI


DESTINATION CITY<br />

MAUMERE - DENPASAR<br />

MAUMERE - KUPANG<br />

MEDAN - JAKARTA<br />

MEDAN - PADANG<br />

MEDAN - BATAM<br />

MEDAN - PENANG<br />

MERAUKE - JAYAPURA<br />

MERAUKE - MAKASSAR<br />

MUARABUNGO - JAKARTA<br />

NABIRE - BIAK<br />

NABIRE -JAYAPURA<br />

NATUNA - BATAM<br />

PADANG - JAKARTA<br />

PADANG - MEDAN<br />

MEDAN [ KNO ]<br />

Bandara: KUALA NAMU<br />

MERAUKE [ MKQ ]<br />

Bandara: MOPAH<br />

MUARABUNGO [ MRB ]<br />

Bandara: MUARABUNGO<br />

NABIRE [ NBX ]<br />

Bandara: DOUW ATUTURE<br />

NATUNA [ NTX ]<br />

Bandara: RANAI<br />

PADANG [ PDG ]<br />

Bandara: MINANGKABAU<br />

3 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

4 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / Minggu<br />

2 X / Hari<br />

1 X / HARI<br />

PALEMBANG [ PLM ]<br />

Bandara: SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II<br />

PALEMBANG - JAKARTA<br />

PALEMBANG - PANGKAL PINANG<br />

PALEMBANG - YOGYAKARTA<br />

PALu - balikpapan<br />

PALu - MAKASSAR<br />

MAUMERE [ MOF ]<br />

Bandara: FRANS SEDA<br />

PALU [ PLW ]<br />

Bandara: MUTIARA<br />

3 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

PANGKALAN BUN [ PKN ]<br />

Bandara: Iskandar<br />

PANGKALAN BUN - JAKARTA<br />

PANGKALAN BUN - SEMARANG<br />

PANGKALAN BUN - Surabaya<br />

1 x / hari<br />

4 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

PANGKAL PINANG [ PGK ]<br />

Bandara: depati amir<br />

pangkal pinang - jakarta<br />

pangkal pinang - PALEMBANG<br />

pangkal pinang - TANJUNG PANDAN<br />

pangkal pinang - BANDUNG<br />

pangkal pinang - yogyakarta<br />

4 X / Minggu<br />

1 X / HARI<br />

5 x / hari<br />

2 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

4 x / MINGGU<br />

PONTIANAK - JAKARTA<br />

PONTIANAK - YOGYAKARTA<br />

PONTIANAK - PUTUSSIBAU<br />

PONTIANAK - SINTANG<br />

PONTIANAK - KETAPANG<br />

PUTUSSIBAU - PONTIANAK<br />

SAMPIT - SURABAYA<br />

SAMPIT - JAKARTA<br />

SAMPIT - SEMARANG<br />

SINTANG - PONTIANAK<br />

PONTIANAK [ PNK ]<br />

Bandara: SUPADIO<br />

PUTUSSIBAU [ PSU ]<br />

Bandara: Pangsuma<br />

SAMPIT [ SMQ ]<br />

Bandara: H. ASAN<br />

SEMARANG [ SRG ]<br />

Bandara: AHMAD YANI<br />

SEMARANG - JAKARTA<br />

SEMARANG - SURABAYA<br />

SEMARANG - MAKASSAR<br />

SEMARANG - PANGKALAN BUN<br />

SEMARANG - BANDUNG<br />

SEMARANG - KETAPANG<br />

SEMARANG - SAMPIT<br />

SILANGIT - JAKARTA<br />

SINTANG [ SQG ]<br />

Bandara: Tebelian<br />

5 x / hari<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / HARI<br />

1 X / hari<br />

2 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

3 x / hari<br />

2 x / hari<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 x / hari<br />

SORONG [ SOQ ]<br />

Bandara: DOMINE EDUARD OSOK<br />

SORONG - JAKARTA<br />

SORONG - MAKASSAR<br />

SORONG - MANOKWARI<br />

SORONG - TIMIKA<br />

SORONG - JAYAPURA<br />

SORONG - MANADO<br />

SORONG - AMBON<br />

SORONG - SURABAYA<br />

SOLO - JAKARTA<br />

SOLO - MAKASSAR<br />

SURABAYA - JAKARTA<br />

SURABAYA - YOGYAKARTA<br />

SURABAYA - MAKASSAR<br />

SURABAYA - KUPANG<br />

SURABAYA - SEMARANG<br />

SURABAYA - BALIKPAPAN<br />

SILANGIT [ DTB ]<br />

Bandara: DANAU TOBA<br />

SOLO [ SOC ]<br />

Bandara: ADISUMARMO<br />

SURABAYA [ SUB ]<br />

Bandara: JUANDA<br />

2 x / hari<br />

1 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

3 x / hari<br />

1 x / hari<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI


DESTINATION CITY<br />

SURABAYA - JAKARTA<br />

SURABAYA - YOGYAKARTA<br />

SURABAYA - MAKASSAR<br />

SURABAYA - KUPANG<br />

SURABAYA - SEMARANG<br />

SURABAYA - BALIKPAPAN<br />

SURABAYA - DENPASAR<br />

SURABAYA - TERNATE<br />

SURABAYA - BANDUNG<br />

SURABAYA - SAMPIT<br />

SURABAYA - LAMPUNG<br />

SURABAYA - JAYAPURA<br />

SURABAYA - SORONG<br />

SURABAYA - PANGKALAN BUN<br />

5 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

TAMBOLAKA - KUPANG<br />

TAMBOLAKA - DENPASAR<br />

TAMBOLAKA [ TMC ]<br />

Bandara: TAMBOLAKA<br />

TANJUNGPANDAN [ TJQ ]<br />

Bandara: HAS HANANJOEDIN<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

TANJUNG PANDAN - JAKARTA<br />

TANJUNG PANDAN - PANGKALPINANG<br />

5 x / hari<br />

2 X / HARI<br />

TANJUNGPINANG [ TNJ ]<br />

Bandara: RAJA HAJI FISABILILLAH<br />

TANJUNG PINANG - JAKARTA<br />

1 X / HARI<br />

TARAKAN [ TRK ]<br />

Bandara: JUWATA<br />

TARAKAN - BALIKPAPAN<br />

1 x / hari<br />

TIMIKA [ TIM ]<br />

Bandara: MOZES KILANGIN<br />

TIMIKA - JAYAPURA<br />

TIMIKA - MAKASSAR<br />

TIMIKA - SORONG<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

TERNATE - AMBON<br />

TERNATE - MAKASSAR<br />

TERNATE - MANADO<br />

TERNATE - SURABAYA<br />

TERNATE [ TTE ]<br />

Bandara: SULTAN BABULLAH<br />

WAINGAPU [ WGP ]<br />

Bandara: UMBU MEHANG KUNDA<br />

6 X / MINGGU<br />

2 X / HARI<br />

6 X / MINGGU<br />

3 X / MINGGU<br />

WAINGAPU - DENPASAR<br />

WAINGAPU - KUPANG<br />

3 X / MINGGU<br />

1 X / HARI<br />

YOGYAKARTA [ JOG ]<br />

Bandara: ADISUTJIPTO<br />

YOGYAKARTA - DENPASAR<br />

YOGYAKARTA - JAKARTA<br />

YOGYAKARTA - SURABAYA<br />

YOGYAKARTA - BALIKPAPAN<br />

YOGYAKARTA - PONTIANAK<br />

YOGYAKARTA - PALEMBANG<br />

YOGYAKARTA - MAKASSAR<br />

YOGYAKARTA - LAMPUNG<br />

YOGYAKARTA - PANGKAL PINANG<br />

1 X / HARI<br />

3 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

2 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

1 X / HARI<br />

4 X / MINGGU<br />

PTSP-STPT : 01/31.73.04.06/B/17/2015


SAFTEY & INVOCATIONS<br />

TENTANG<br />

BARANG<br />

TERLARANG<br />

Kepada seluruh penumpang <strong>Sriwijaya</strong> Air yang terhormat...<br />

Demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan Anda,<br />

perhatikanlah hal-hal berikut:<br />

TENTANG BAGASI:<br />

• Mohon tidak memasukkan uang, perhiasan dan dokumen<br />

berharga, ataupun sejenisnya kedalam bagasi Anda. Kami tidak<br />

bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan terhadap<br />

barang berharga tersebut.<br />

• Mohon tidak membawa bagasi ke atas kabin lebih dari satu buah.<br />

Dimensi maksimum bagasi yang diperkenankan adalah 23 x 33 x<br />

56 cm, berat maksimum adalah 5 kg.<br />

• Kami berhak menolak pengangkutan bagasi yang tidak sesuai<br />

dengan ketentuan diatas.<br />

KATEGORI BARANG-BARANG<br />

BERBAHAYA:<br />

• Tas kantor dan sejenisnya yang menggunakan perangkat<br />

alarm di dalamnya.<br />

• Barang yang mengandung gas, baik yang mudah terbakar<br />

maupun tidak, atau beracun, seperti butana, oksigen,<br />

propana, dan aqualung.<br />

• Barang yang mengandung bahan perusak seperti asam<br />

(acid), basa (alkaline), dan baterai telepon selular yang<br />

basah.<br />

• Barang yang dapat dikategorikan sebagai perantara bakteri<br />

atau virus.<br />

• Bahan peledak, perlengkapan perang, petasan dan<br />

sejenisnya.<br />

• Cairan atau benda padat yang mudah terbakar seperti<br />

geretan, korek api, alat pemanas, dan bahan yang mudah<br />

menyalakan api.<br />

• Bahan-bahan yang mudah teroksidasi seperti bubuk<br />

pencuci dan peroksida.<br />

• Racun seperti arsenik, sianida, dan insektisida.<br />

• Barang-barang yang mengandung merkuri, magnet, dan<br />

berpotensi dapat melukai pihak lain.<br />

• Obat-obatan dan peralatan kecantikan dalam jumlah<br />

banyak seperti hair spray, parfum, dan obat-obatan yang<br />

mengandung alkohol.<br />

ISLAM<br />

“Dengan nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan<br />

mendaratnya (pesawat ini). Sungguh, Tuhanku, benar-benar Maha<br />

Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. Hud: 41) Dengan nama<br />

Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha<br />

Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang<br />

menganugerahi kami kemampuan yang memanfaatkan (pesawat)<br />

ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolongan-Nya) tidak mampu<br />

menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita<br />

pasti kembali. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami<br />

dan perpendekanlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam<br />

perjalanan, dan Engkau pula pelindung bagi keluarga. Ya Allah,<br />

aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman<br />

pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga. (Do’a<br />

Nabi Muhammad)<br />

KATOLIK-CATHOLIC<br />

Dalam (demi) nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, amin. Ya Tuhan,<br />

dahulu kala Engkau pernah menyelamatkan anak-anak Israel<br />

yang menyeberangi laut dengan kaki kering. Tiga raja budiman<br />

dari sebelah timur telah engkau tunjukkan jalan kepada-Mu<br />

dengan bimbingan bintang yang ajaib. Kami mohon kepada-Mu:<br />

Karuniakanlah kami sebuah perjalanan yang aman, dengan cuaca<br />

yang baik dan menyenangkan. Berikanlah kami bimbingan malaikatmalaikat-Mu<br />

yang kudus, termasuk kepada awak pesawat yang<br />

terbang ini, agar mereka dapat mengantarkan kami untuk mencapai<br />

tempat tujuan dengan selamat. Kami mohon juga agar keluarga<br />

yang kami tinggalkan Engkau hibur dalam rasa damai, sampai<br />

kami akhirnya boleh mendarat di tempat tujuan dengan selamat.<br />

Terpujilah nama-Mu, sekarang dan selamanya. Dalam (demi) nama<br />

Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin.<br />

PROTESTAN-PROTESTANT<br />

Bapa Surgawi, kami mengucap syukur dan terima kasih atas rahmat<br />

dan kasih sayang-Mu yang tidak berkeputusan di dalam hidup<br />

kami. Saat ini kami panggil nama-Mu yang kudus untuk menyertai<br />

perjalanan kami. Kiranya Tuhan melindungi dengan kuasa Roh<br />

Kudus-Mu, pesawat yang kami tumpangi ini agar terhindar dari<br />

gangguan dan marabahaya. Demikian juga dengan para awak<br />

pesawat, kiranya Tuhan juga yang memimpin serta memberi<br />

kemampuan bagi mereka untuk melaksanakan tugas mereka<br />

masing-masing dengan baik, sehingga kami bisa tiba di tujuan<br />

tepat waktu dengan selamat dan dalam sukacita. Terima Kasih atas<br />

pertolongan serta kasih-Mu yang tidak berubah dari sejak dulu,<br />

sekarang, sampai selama-lamanya. Di dalam nama Tuhan Yesus<br />

Kristus, kami naikkan doa dan permohonan kami ini. Amin.<br />

HINDU-HINDUISM<br />

Om Shangyang Widhi Wasa yang Maha Jaya yang mengatasi segala<br />

kematian, kami memujamu. Lindungilah kami dari marabahaya. Om<br />

Shangyang Widhi Wasa, semua keuntungan, kekayaan, kepandaian<br />

adalah atas yadnya suci-Mu. Semoga tingkah laku dan pikiran kami<br />

menjadi bersih dan mencapai kebahagiaan lahir-bathin.<br />

BUDDHA-BUDHISM<br />

Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, yang telah mencapai<br />

penerangan sempurna (3x). Semoga semua makhluk hidup<br />

berbahagia. Demikianlah hendaknya. (Paritta Suci)<br />

KHONGHUCU-CONFUCIAN<br />

Kehadirat TIAN, Tuhan Yang Maha Esa, di tempat Yang Maha Tinggi.<br />

Dengan bimbingan Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah Shang Di,<br />

Tuhan Yang Maha Kuasa. Berikanlah bimbingan kepada seluruh awak<br />

pesawat, agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.<br />

Berikanlah karunia yang terbaik, agar kami semua dapat selamat<br />

sampai tujuan dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.


OUR HISTORY<br />

SEJARAH<br />

SRIWIJAYA AIR<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan, yaitu 10<br />

November tahun 2003. Dengan bermodalkan satu armada<br />

pesawat Boeing 737-200, <strong>Sriwijaya</strong> memulai penerbangan<br />

perdananya dengan menerbangi rute Jakarta-Pangkalpinang PP,<br />

Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak<br />

PP. Para pendiri <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Hendry Lie, Chandra Lie,<br />

Johannes Bundjamin, dan Andy Halim. Beberapa tenaga ahli<br />

yang turut membidani kelahiran <strong>Sriwijaya</strong> Air adalah Supardi<br />

Syahrial, Capt. Kusnadi Yusuf, Capt. Adil W., Capt. Harwick L.,<br />

Gabriella Sonia, Suwarsono, dan Joko Widodo.<br />

Dengan visi, kapasitas bisnis dan minat masyarakat yang<br />

semakin meningkat terhadap jasa penerbangan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air, penambahan jumlah armada dan rute menjadi sebuah<br />

keniscayaan. Hingga saat ini, <strong>Sriwijaya</strong> Air mengoperasikan<br />

43 armada pesawat untuk menerbangi 47 kota domestik<br />

maupun regional, dan ratusan pilihan jam keberangkatan.<br />

Untuk regenerasi armada pesawat dan mengantisipasi<br />

penambahan rute, <strong>Sriwijaya</strong> Air telah mendatangkan Boeing<br />

737-900 ER dan Boeing 737-800 NG. Dengan menambah<br />

rute domestik secara lebih intens, pelayanan pada rute<br />

domestik akan lebih maksimal.<br />

Keselamatan (Safety), keamanan (Security), dan pelayanan<br />

(Service) merupakan pedoman utama pelayanan <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air bagi seluruh penumpangnya. Sehubungan dengan itu,<br />

dalam hal perawatan dan pemeliharaan armada, <strong>Sriwijaya</strong> Air<br />

bekerjasama dengan ST Aerospace Singapore, Malaysia Airlines<br />

Systems (MAS), Garuda Maintenance Facility (GMF) dan PT.<br />

Aero Nusantara Indonesia (ANI). Kerjasama ini dimaksudkan<br />

agar para pelanggan <strong>Sriwijaya</strong> Air mendapatkan rasa aman dan<br />

kenyamanan optimal saat menggunakan jasa <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

nyaman dan mudah selama 24 jam, cukup dengan menghubungi<br />

nomor hotline 021 292 79 777 atau 0804 1 777 777.<br />

ARTI LOGO DAN WARNA<br />

Logo <strong>Sriwijaya</strong> Air: Dibaca RU-YI (Bahasa Cina), yang artinya:<br />

apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin bisa tercapai.<br />

Warna Putih: Seluruh karyawan <strong>Sriwijaya</strong> Air harus memiliki<br />

hati yang bersih, sebersih warna dasar armada <strong>Sriwijaya</strong> Air.<br />

Warna Biru: <strong>Sriwijaya</strong><br />

Air berkeinginan untuk<br />

melanglang buana ke<br />

seluruh pelosok Nusantara<br />

tercinta.<br />

Warna Merah: Para<br />

pimpinan dan karyawan<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air harus berani<br />

dan bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil<br />

keputusan.<br />

Tulisan <strong>Sriwijaya</strong> Air: <strong>Sriwijaya</strong> Air harus menjadi perusahaan<br />

yang besar dan terkenal, seperti kerajaan <strong>Sriwijaya</strong> yang<br />

namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional.<br />

Lekukan hati di atap pesawat: Para pimpinan dan karyawan<br />

harus mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa<br />

cinta terhadap perusahaan.<br />

Selain itu, tenaga kerja yang dimiliki <strong>Sriwijaya</strong> Air merupakan<br />

sumber daya manusia pilihan yang terampil, ramah dan<br />

terpercaya. Sesuai dengan moto <strong>Sriwijaya</strong> Air yaitu “Your Flying<br />

Partner”, kini Anda dapat melakukan reservasi tiket secara lebih


OUR FLEET<br />

BOEING 737-900 ER<br />

BOEING 737-800 NG<br />

BOEING 737-300<br />

BOEING 737-500 W<br />

BOEING 737-500 W<br />

ATR 72-600


OFFICE<br />

HEAD OFFICE:<br />

SRIWIJAYA AIR & NAM AIR<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air Tower<br />

Jl. Atang Sanjaya No. 21<br />

Soekarno Hatta Airport<br />

Tangerang 15125, Indonesia<br />

Telp: +62 806 37888<br />

BRANCH OFFICE:<br />

BANDARA SOEKARNO HATTA<br />

Terminal 2F<br />

Telp: +62 21 550 7902<br />

MELAWAI<br />

Jl. Melawai Raya No. 193, Blok M<br />

Jakarta Selatan<br />

Telp: +62 21 739 7779<br />

GUNUNG SAHARI<br />

Jl. Gunung Sahari Raya 13 Blok B8 - 10<br />

Jakarta Pusat<br />

Telp: +62 21 6471 2345<br />

HARMONI<br />

Jl. Suryopranoto No. 9E, Jakarta Pusat<br />

Telp: +62 21 351 9977<br />

KELAPA GADING<br />

Jl. Boulevard Raya Blok TN 2 No.33<br />

Kelapa Gading , Jakarta Utara<br />

Telp: +62 21 450 0097<br />

SUNTER<br />

Kompleks Ruko Taman Nyiur<br />

Jl. Danau Sunter Utara Blok M No. 11<br />

Telp: +62 21 650 5689<br />

TEBET<br />

Jl. Dr. Saharjo No. 317F, Jakarta Selatan<br />

Telp: +62 21 8378 6688<br />

TANJUNG DUREN<br />

Jl. Tanjung Duren Raya No. 1 C,<br />

Jakarta Barat<br />

Telp: +62 21 5694 3999<br />

RAWA BOKOR<br />

Ruko Taman Mahkota Mutiara<br />

Jl. Husen Sastranegara Blok A-2 No. 26<br />

Telp: +62 21 5437 0877<br />

BEKASI<br />

Jl. Achmad Yani Ruko Sentra Niaga<br />

Blok A6 No. 6<br />

Telp: +62 21 8843553<br />

CIKARANG<br />

Ruko Kuning Sentra Cikarang (CTC)<br />

Blok C No.23 Jl. Raya Cikarang, Cibarusah<br />

Telp: +62 21 8911 7537<br />

DEPOK<br />

Jl. Margonda Raya No. 304D<br />

Telp: +62 21 777 3131<br />

BOGOR<br />

Jl. Pajajaran No. 60D<br />

Telp: +62 251 8393 777<br />

SERPONG<br />

Jl. Kompleks Ruko Villa Melati Mas Fista<br />

Blok A -1 No. 12, Serpong - Tangerang<br />

Telp: +62 21 5315 3377<br />

DISTRICT OFFICES:<br />

SUMATERA:<br />

BANDAR LAMPUNG<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 5A, Tanjung Karang<br />

Telp: +62 721 268 218<br />

BATAM<br />

Jl. Komp. Batama Blok C No. 4, Nagoya<br />

Telp: +62 778 430 077<br />

BENGKULU<br />

Jl.R.Suprapto No.3<br />

Telp: +62 736 341 889<br />

JAMBI<br />

Jl. Hayam Wuruk No. 37, Jelutung<br />

Telp: +62 741 755 0138<br />

MEDAN<br />

Jl. Gajah Mada No. 3 C-D<br />

Telp: +62 61 455 2111<br />

Muara Bungo<br />

Bandara Muara Bungo<br />

Muara Bungo-Jambi<br />

Telp: +62-823-75006060<br />

LUBUKLINGGAU<br />

Bandara Silampari<br />

Telp: +62 733 452 488<br />

PADANG<br />

Jl. Juanda No. 24<br />

Telp: +62 751 448 8777<br />

PALEMBANG<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 18 A-B<br />

Telp: +62 7113 88888<br />

PANGKAL PINANG<br />

Jl. Soekarno Hatta No. 227D<br />

Telp: +62 717 425 6688<br />

SUNGAI LIAT<br />

Jl. Muhidin No. 143B, Bangka<br />

Telp: +62 717 92 947<br />

KOBA<br />

Jl. By Pass No. 1, Bangka Tengah<br />

Telp: +62 718 61 716<br />

PEKANBARU<br />

Sudirman City Square<br />

Blok B2<br />

Telp: +62 761 859 800<br />

SILANGIT<br />

Bandara Silangit<br />

Tapanuli Utara-Sumatera Utara<br />

Telp: +62-853-62080709<br />

TANJUNG PANDAN<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 28, Pangkal Lalang<br />

Telp: +62 719 21 677<br />

TANJUNG PINANG<br />

Jl. D.I. Panjaitan KM.9 komplek<br />

Plaza Bintan Centre Blok Mayang No.12<br />

Telp: +62 771 442 888<br />

JAWA:<br />

JAKARTA<br />

Jl. Melawai Raya No. 193<br />

Blok M<br />

Telp: +62 21 739 7779<br />

BANDUNG<br />

Ruko Imperial<br />

Jl. Gatot Subroto No.230 Kav. 6<br />

Telp: +62 22 731 3999<br />

MALANG<br />

Jl. Letjen S. Parman No. 59B<br />

Telp: +62 341 471 777<br />

SEMARANG<br />

Kompleks Ruko Peterongan Plaza A-6<br />

Jl. MT Haryono No. 719<br />

Telp: +62 24 841 3777<br />

SOLO<br />

Gedung Center Point Blok A-10<br />

Jl. Slamet Riyadi No 371 Purwosari Solo<br />

Telp: +62 271 723 777<br />

SURABAYA<br />

Jl. Sulawesi 50<br />

Telp: +62 31 5050 111<br />

YOGYAKARTA<br />

Jl. Sultan Agung 54<br />

Wirogunan Mergangsan<br />

Telp: +62 274 414 777<br />

BALI/NUSA TENGGARA:<br />

DENPASAR<br />

Jl. Sunsetroad No. 101 Blok B, Kuta,<br />

Kab. Badung<br />

Telp: +62 361 849 6777<br />

KUPANG<br />

Jl. Palapa No. 19F, Ruko Palapa, Oebob<br />

Telp: +62 380 831 666<br />

LABUAN BAJO<br />

Bandara Udara Komodo<br />

Jl. Yohanes Sehadun<br />

Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur<br />

Telp +62-385-2440681<br />

MAUMERE<br />

Bandar Udara Frans Seda<br />

Telp: +62 382 242 5500 / +62 382 242 5525<br />

WAINGAPU<br />

Bandara Umbu Mehang Kunda<br />

Jl. Adi Sucipto No.1<br />

Telp: +62 387 2564 375<br />

BIMA<br />

Bandara Sultan Muhammad Salahudin<br />

Jl. Sulawesi (Samping Lapangan Sera Suba)<br />

Kota Bima.<br />

Telp: 0374 – 6648 333<br />

TAMBOLAKA<br />

Bandara Tambolaka<br />

Telp: 0813 3827 4669<br />

MALUKU:<br />

AMBON<br />

Jl. AM Sangaji No. 79<br />

Telp: +62 911 354 498<br />

TERNATE<br />

Ruko Jati Land No. 49<br />

Jl. Boulevard raya Jati Land Bisnis Center<br />

Telp: +62 921 31 222 99<br />

KALIMANTAN:<br />

BALIKPAPAN<br />

Jl. Marsma Iswahyudi No. 121C,<br />

Gunung Bakaran<br />

Telp: +62 542 749 777<br />

SAMARINDA<br />

Komp. Mall Lembuswana<br />

Jl. S. Parman Blok C No. 17<br />

Telp: +62 541 777 9866<br />

TARAKAN<br />

Jl. Jend. Sudirman No. 37<br />

Telp: +62 551 337 77 | +62 812 50072413<br />

BERAU<br />

Jl. Pemuda No. 50, Tanjung Redep<br />

Telp: +62 554 202 8777<br />

BANJARMASIN<br />

Jl. Jend. Ahmad Yani KM 3,5 No. 210C<br />

Telp: +62 511 327 2377<br />

PONTIANAK<br />

Jl. Imam Bonjol No. 26A<br />

Telp: +62 561 768 777<br />

SAMPIT<br />

Jl. MT Haryono No 87E<br />

Sampit-Kalimantan Tengah<br />

Telp: +62-5312068777<br />

SINGKAWANG<br />

Jalan Ahmad Yani No.108 (Lobby hotel Dangau)<br />

Telp: +62 562 633 030<br />

SULAWESI:<br />

GORONTALO<br />

Jl HB Jassin No 77<br />

Telp: +62 435 827 878<br />

KENDARI<br />

Jl. A.Yani No.171<br />

Telp: +62 401 319 4900<br />

LUWUK<br />

Jl.Moh Hatta Ruko Permai No.10<br />

Maahas Luwuk-Banggai<br />

+62 461 21 999<br />

MAKASSAR<br />

Jl. Boulevard Raya No. 6-7 Panakukang Mas<br />

Telp: +62 411 424 700<br />

MANADO<br />

Manado Town Square, Boulevard Manado, 12 A<br />

Jl. Piere Tendean<br />

Telp: +62 431 888 0988<br />

PALU<br />

Perkantoran D’Vatulemo No. 8<br />

Jl. Prof. Moh. Yamin<br />

Telp: +62 451 428 777<br />

PAPUA:<br />

BIAK<br />

Jl. Moh. Yamin no. 1<br />

Telp: +62 981 265 77<br />

JAYAPURA<br />

Jl. Raya Abepura-Sentani Ruko Baru<br />

Blok A No. 1 Padang Bulan Sosial<br />

Telp: +62 967 524 588<br />

MANOKWARI<br />

Jl. Kota Baru No. 37-39<br />

Telp: +62 986 212 488<br />

MERAUKE<br />

Bandara Mopah<br />

Telp: +62 971 324 377<br />

NABIRE<br />

Bandara Douw Aturere<br />

Telp: +62 98 423 323<br />

SORONG<br />

Jl. Sam Ratulangi No. 5 Kampung Baru<br />

Telp: +62 951 322 177<br />

TIMIKA<br />

Jl. Cendrawasih, Ruko No.6,<br />

Hotel Komoro Tame<br />

Telp : +62 901 324 377<br />

REGIONAL:<br />

PENANG<br />

Penang International Airport, Malaysia<br />

Telp: +604 64466384<br />

DILI (SRIWIJAYA AIR)<br />

Timor Plaza Unit #210<br />

Rua Presidente Nicolau Lobato Comoro<br />

Telp: + 670 3311 355<br />

DILI (NAM AIR)<br />

CBD 3 Unit 103A Central Timor Plaza Complex<br />

Rua Avenida Presidente Nicolau Lobato<br />

Telp: +670 3311 777

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!