01.02.2018 Views

1

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2 KAMIS, 1 FEBRUARI 2018<br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Warga Kp Durian Lempari 6 Polisi, Dor!!! Seorang Remaja Roboh<br />

Oknum Guru Diusir Istri<br />

SIANTAR-M24<br />

Setelah dilaporkan karena melakukan pelecehan<br />

terhadap murid, HP (50) diusir oleh istrinya. Rekan<br />

sesama guru tak menyangka kalau HP pelaku tega<br />

berbuat cabul.<br />

Info diperoleh, HP sudah tidak masuk dan mengajar<br />

mulai, Senin (29/1). Menurut Boru Manurung, kepala<br />

sekolah sekaligus istri HP, dari Sabtu (27/1), keluarga<br />

korban Bunga datang ke sekolah. Lalu HP pergi dari<br />

rumah sambil meninggalkan ponsel. "Sudah saya usir,<br />

'Jangan kulihat lagi kau'," ujarnya, Rabu (31/1).<br />

Meski begitu, ia yakin suaminya tidak berbuat<br />

seperti yang dilaporkan oleh Bunga. "Orang ramai<br />

lewat kayak gini, dan bapak itu (HP) duduk di depan<br />

pintu. Tapi kalau di dalam mungkin terjadi," ujarnya.<br />

Bahkan, lanjutnya, setelah dilaporkan suaminya<br />

sampai sumpah dan sujud bahwa tidak pernah<br />

melakukan perbuatan itu. "Fitnah itu semua," boru<br />

Manurung meniru ucapan suaminya.<br />

Sementara Boru Sinurat salah satu guru pengajar di<br />

sekolah tersebut merasa terkejut atas perbuatan HP<br />

kepada muridnya. "Aku gak nyangka," terangnya<br />

seraya menambahkan HP sudah bercucu dan<br />

mempunyai empat orang anak.<br />

Tambahnya, saat ini korban Bunga tidak lagi masuk<br />

sekolah mengikuti pelajaran setelah membuat<br />

laporan. (adi)<br />

Perampok Duit Rp35 Juta<br />

PANCURBATU-M24<br />

Satu dari kawanan begal ditangkap massa di Jln<br />

Jamin Ginting, Desa Bandar Baru, persisnya di depan<br />

kantor Koramil Sibolangit. Pelaku dimassa hingga<br />

berlumur darah.<br />

Data diterima, peristiwa itu terjadi, Selasa (30/1)<br />

sore. Korban mengendarai mobil Land Cruiser Prado.<br />

Korban yang disebut-sebut pensiunan TNI ini bersama<br />

istrinya datang dari arah Medan hendak kembali ke<br />

rumahnya di Tanah Karo. Pasangan suami isteri ini<br />

singgah di RM Sehati kawasan Desa Bandar Baru.<br />

Usai menyantap makanan, korban dan istrinya<br />

bermaksud hendak melanjutkan perjalanan mereka.<br />

Namun, saat hendak masuk ke mobil, tiba-tiba salah<br />

seorang pria sudah menunggu di lokasi parkir RM<br />

Sehati. Pria itu merampas tas sandang istri korban<br />

yang berisi uang kontan Rp35 juta, kalung emas<br />

berlian, emas putih, giro senilai Rp10 juta, 1 HP, dan<br />

barang berharga lainnya.<br />

Kapolsek Pancurbatu Kompol Choky Sentosa Milala<br />

melalui Kanit Reskrim Iptu Nelson Silalahi ketika<br />

dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih berupaya<br />

mengejar tiga pelaku lainnya.<br />

(ali)<br />

DITUDUH GAY<br />

WAK Lokot seorang anak laki-laki yang pulang ke rumah<br />

dengan wajah cemberut dan berkata dengan Mak Bedah<br />

ibunya...<br />

“Ma..Mama..… ada yang ngatain aku gay saat di sekolah<br />

tadi…!”<br />

Mak Bedah emosi, “Apa...!!! Kenapa gak kamu tonjok<br />

aja dia, Kot....!!?”<br />

Lalu Lokot berkata, “Aduh Maaa… jangan dia ganteng<br />

baanngeeeetttttttt…..!!!! @=)) X_X<br />

MEDAN-M24<br />

Konfrontasi antara warga dengan enam aparat dari<br />

Polsekta Medan Timur terjadi di Jln Ampera III, Kel Kampung<br />

Durian, Medan Timur, Rabu (31/1) dinihari, sekira<br />

pukul 02.00 WIB. Polisi melepas tembakan peringatan<br />

setelah terdesak dilempari batu.<br />

Sejurus kemudian, Arya Afrizal, remaja lelaki 14 tahun,<br />

roboh bersimbah darah tertembus pelor petugas. Sementara,<br />

petugas enam petugas Reskrim Polsekta Medan<br />

Timur menangkap dua pemuda setempat atas delik<br />

perjudian dan peredaran narkoba. Keduanya adalah Endrian<br />

(26) dan Siwa Kumar (24). Keduanya kemudian diboyong<br />

ke Markas Polsekta Medan Timur berikut dua paket<br />

sabu dan alat hisapnya.<br />

Informasi dihimpun, peristiwa tersebut bermula saat<br />

enam personel Polsekta Medan Timur masuk ke Jln Ampera<br />

III dengan mengendarai Avanza B 72 TL guna menggrebek<br />

sejumlah pria yang tengah berjudi domino (jisong),<br />

tak jauh dari Kedai Nek Mutini. Digrebek, para pemain<br />

mencoba kabur dari lokasi. Begitupun petugas berhasil<br />

mengejar dan mengamankan Siwa Kumar serta Endrian.<br />

Siwa melawan dan akhirnya cek-cok dengan petugas.<br />

Siwa menyatakan dirinya tidak bermain judi dan terlibat<br />

narkoba. Bahkan, saat petugas hendak melakukan pemeriksaan,<br />

Siwa sempat meminta polisi menunjukkan tangannya<br />

terlebih dahulu.<br />

Tak lama, terjadi keributan antara warga dan petugas.<br />

Warga tak terima lantaran Siwa diboyong dan sontak<br />

melempari petugas menggunakan batu. Terdesak, petugas<br />

pun melepas tembakan peringatan, sembari terus<br />

menghindari lemparan batu warga dan berupaya memboyong<br />

Siwa maupun Endrian.<br />

Karena terus dilempari, petugas kembali melepas tembakan.<br />

Dor! Saat itulah Arya Afrizal roboh. Betisnya tertembus<br />

timah panas petugas.<br />

"Aduh, aduh aku kenak tembak. Tolong aku," ujar Mei<br />

(40), salah seorang warga menirukan jeritan Arya dinihari<br />

itu.<br />

Setelah itu, petugas langsung memboyong Siwa dan<br />

Endrian ke Polsekta Medan Timur guna diproses sesuai<br />

hukum. Warga yang melihat kondisi Arya yang bersimbah<br />

darah membawanya ke RS Putri Hijau guna mendapat<br />

perawatan medis.<br />

Salah seorang warga berinisial AR (31) menyatakan,<br />

polisi sempat menodongkan senjata ke arahnya, saat ia<br />

hendak melerai perkelahian antara petugas dan Siwa<br />

Kumar. "Aku pun hampir terkena tembakan. Soalnya aku<br />

gak terima Siwa dibawa. Untung aja aku ditolak sama<br />

kawan, kalau gak udah kena perutku. Terakhir, tembakan<br />

itu kena si Arya," ujar AR.<br />

Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson B Pasaribu di<br />

Markas Polsekta Medan Timur, Rabu (31/1) siang menjelaskan,<br />

penangkapan penjudi dan pengedar narkoba<br />

itu didasari laporan warga. "Saat dilakukan penggerebekan,<br />

kedua pelaku, yaitu SK (24) dan En (34), berusaha<br />

memprovokasi warga dengan meneriaki petugas maling.<br />

Warga yang mendengar teriakan itu langsung bekerumun<br />

dan melempari petugas dengan batu," sebutnya.<br />

Merasa terancam, sambung Wilson, petugas mengeluarkan<br />

beberapa tembakan peringatan ke udara. Namun,<br />

warga yang sudah terprovokasi tidak mengindahkan dan<br />

terus melakukan perlawanan. Alhasil, petugas kembali<br />

meletuskan tembakan hingga akhirnya mengenai betis<br />

kanan seorang remaja yang saat itu juga berada di lokasi.<br />

Mengetahui ada yang tertembak, warga tidak lagi<br />

melakukan perlawanan.<br />

"Jadi, pada saat di lokasi anggota diteriaki maling dan<br />

rampok sehingga warga lainnya berang dan melakukan<br />

pelemparan terhadap anggota. Bahkan, mobil dinas pecah<br />

akibat lemparan batu warga. Dari lokasi kita temukan dua<br />

paket sabu dan alat hisap,"terangnya.<br />

Petugas kemudian mengamankan kedua pelaku beserta<br />

barang bukti 2 paket sabu. Sedangkan Arya remaja<br />

yang tertembak kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara.<br />

"Perlu kita tegaskan bahwa remaja yang tertembak<br />

petugas bukan korban peluru nyasar. Saat itu, dia (Arya)<br />

berada di lokasi dan ikut melakukan penyerangan terhadap<br />

petugas," sebutnya.<br />

Dari hasil tes urine yang dilakukan, sambung Kapolsek,<br />

Arya positif mengkonsumsi ampetamin dan metamphetamin.<br />

Saat ini kita juga sedang mendalami<br />

peran remaja tersebut. Sebab,<br />

hasil penyelidikan sementara Arya ini<br />

tinggal di Jln HM Said, sekitar 3 Km<br />

dari lokasi kejadian. "Masih kita dalami<br />

peran Arya berada di lokasi. Tes urinnya<br />

menunjukkan hasil positif yang<br />

MEDAN-M24<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi<br />

(KPK) memeriksa lima anggota DPRD<br />

Sumut periode 2014-2019, di Mako<br />

Brimob Poldasu, Rabu (31/1). Selain<br />

itu, KPK turut memeriksa enam orang<br />

mantan anggota DPRD Sumut periode<br />

2009-2014.<br />

Pemeriksaan ini terkait dugaan suap<br />

pembatalan hak interpelasi anggota<br />

DPRD Sumut periode 2009-2014.<br />

Adapun 5 anggota DPRD aktif yang<br />

diperiksa masing-masing Helmiati<br />

(Golkar), M Faisal (Golkar), Sopar<br />

Siburian (Demokrat), Mustofawiyah<br />

Sitompul (Demokrat) dan Arifin Nainggolan<br />

(Demokrat). Sedangkan 6 lagi<br />

bersangkutan mengkonsumsi sabu dan<br />

inex. Untuk kedua tersangka, kita kenakan<br />

pasal berlapis, yakni narkoba dan<br />

memprovokasi warga," jelas Wilson.<br />

Wilson juga menambahkan, Siwa<br />

Kumar merupakan DPO Polsekta Medan<br />

Timur terkait kasus pengeroyokan.<br />

Politisi Golkar: Bupati Madina Harus Diperiksa<br />

MEDAN-M24<br />

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara<br />

(Kejatisu) diharap segera memeriksa<br />

Bupati Mandailing Natal (Madina),<br />

Dahlan Hasan Nasution, terkait dugaan<br />

korupsi pembangunan Tapian Sirisiri<br />

Syariah dan Taman Raja Batu.<br />

Harapan itu disampaikan mantan<br />

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat<br />

Daerah (DPRD) Madina, AS Imran<br />

Khaitamy Daulay, saat mendatangi<br />

Kantor Kejatisu di Jln AH Nasution,<br />

Medan, Rabu (31/1), untuk memberi<br />

keterangan terkait proyek yang menelan<br />

Rp8 miliar dari Anggaran Pendapatan<br />

dan Belanja Daerah (APBD)<br />

Madina TA 2016 dan 2017 tersebut.<br />

"Saya ke Kejatisu untuk memberi<br />

keterangan yang sebenarnya. Dan,<br />

saya menyampaikan fakta di lapangan,<br />

karena adanya dugaan penyalahgunaaan<br />

wewenang yang dilakukan<br />

Bupati Dahlan Hasan. Dalam<br />

kasus ini, dia (Dahlan Hasan) yang<br />

harus bertanggungjawab!" seru politisi<br />

yang saat ini masih tercatat sebagai<br />

anggota Fraksi Golkar DPRD<br />

Madina ini.<br />

Menurutnya, proyek pembangunan<br />

destinasi wisata prestisius di Madina<br />

itu tidak sesuai dengan perundangundangan<br />

yang berlaku. "Sudah jelas<br />

pelanggaran. Jika dibangun dari uang<br />

pribadi atau bantuan pihak ketiga,<br />

seperti yang disampaikan Bupati<br />

(Dahlan Hasan) di awal pembangunan<br />

proyek itu, mengapa kemudian pembiayaannya<br />

muncul di APBD 2016 dan<br />

2017. Berarti Bupati pembohong,"<br />

tukasnya pula.<br />

Sementara itu, hampir bersamaan<br />

dengan kedatangan Imran Khaitamy,<br />

ratusan massa mengatasnamakan<br />

Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Mandailing<br />

Natal (AMAK MADINA) berdemonstrasi<br />

di depan Kantor Kejatisu.<br />

Mereka mengaku sengaja menggelar<br />

aksi untuk mengawal penanganan kasus<br />

dugaan korupsi pembangunan<br />

Tapian Siri-Siri Syariah dan Taman Raja<br />

Batu.<br />

KPK Periksa 5 Anggota DPRD Sumut<br />

mantan anggota DPRD Sumut antara<br />

lain Enda Mora Lubis (Demokrat), Restu<br />

K Sarumaha (PPRN), Rahmiana D<br />

Pulungan (Gerindra), Roslinda Marpaung<br />

(PPRN), Wasington Pane (PP-<br />

RN) dan Pasiruddin Daulay (PKB).<br />

Sementara itu, Ketua F-PKS DPRD<br />

Sumut 2009-2014 Hidayatullah, dan<br />

anggota DPRD Sumut 2009-2014<br />

Oloan Simbolon, ikut pula diperiksa KPK.<br />

Padahal pemeriksaan keduanya dijadwalkan<br />

pada Sabtu (3/2). Oloan Simbolon<br />

tiba di Mako Brimob Polda Sumut<br />

sekira pukul 13.15 WIB dan Hidayatullah<br />

pukul 13.25 WIB. Hidayatullah datang<br />

mengendarai kreta, sedangkan<br />

Oloan Simbolon mengendarai mobil<br />

Mujianto & Rosiana Resmi Ditahan<br />

MEDAN-M24<br />

Usia melakukan serangkaian penyidikan<br />

mendalam, Subdit II/Harda Bangtah<br />

Direktorat Reserse Kriminal Umun<br />

Polda Sumut akhirnya resmi menahan<br />

Mujianto terkait kasus penipuan proyek<br />

senilai Rp3 miliar, Rabu (31/1). Selain<br />

menahan pengusaha Properti itu, penyidik<br />

turut menahan Rosian Anwar<br />

alias Rosiana, pegawai Mujainto.<br />

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda<br />

Sumut, Kombes Pol Andi Rian kepada<br />

wartawan Rabu (31/1) menjelaskan,<br />

Mujianto dan pegawainya<br />

Rosiana ditahan setelah penyidik<br />

melakukan sejumlah pemeriksaan<br />

mendalam dan melakukan gelar perkara<br />

terkait kasus penipuan proyek Rp3<br />

miliar yang melibatkan keduanya.<br />

“Hari ini (Rabu), keduanya resmi ditahan,”<br />

tegas Andi Rian. Penahanan<br />

Mujianto dan Rosiana, terang Andi<br />

Rian, setelah ada pernyataan dari rumah<br />

sakit jika mereka dalam kondisi<br />

sehat. “Kita lakukan panggilan kedua,<br />

langung ditahan,” tukas Andi Rian,<br />

didampingi Wadir Krimum AKBP Andry<br />

Setiawan dan Kasubdit II/Harda Bangtah<br />

AKBP Edison Sitepu di Polda Sumut.<br />

Menurut Andi, kasus ini dilaporkan<br />

ke Polda Sumut pada Oktober 2014<br />

lalu. Dia pun menegaskan, selama ini<br />

tidak ada intervensi dari pihak manapun<br />

dalam penanganan kasus ini.<br />

“Jadi modusnya, tersangka memberikan<br />

proyek kepada korban. Namun<br />

setelah selesai, tersangka tidak memberikan<br />

uang tersebut kepada korban.<br />

Sopir Truk Dirampok, Dikeroyok Sampai Bonyok<br />

PATUMBAK-M24<br />

Ketika menunggu temannya, Suhendri<br />

Andianto (53) didatangi seorang<br />

pria yang meminta rokok. Tiga<br />

pria lainnya datang minta uang. Sedetik<br />

kemudian, Suhendri dirampok.<br />

Sopir truk ini dipukuli sampai bonyok.<br />

Penganiayaan itu membuat pria<br />

yang beralamat di Tebing Tinggi, Bandar<br />

Somo, Kel Persiakan, Kec Padang<br />

Hulu, Kab Sergai, terkapar bersimbah<br />

darah. Peristiwa itu terjadi di Jln Pertahanan<br />

Patumbak, Gg Masjid, Dusun<br />

IV, Desa Patumbak Kampung, Kec<br />

Patumbak, Rabu (31/1) dini hari.<br />

"Mereka ada empat orang. Mereka<br />

BRANDAN -M24<br />

Kembang (17) -nama samaranmendadak<br />

tidak ceria. Kemurungan<br />

siswi SMK ini membuat opungnya<br />

curiga. Dari situlah diketahui kalau<br />

Kembang telah menyerahkan kegadisannya<br />

kepada pacarnya yang seorang<br />

pengangguran.<br />

Kasus ini dilaporkan ke Unit Perlindungan<br />

Perempuan dan Anak (PPA)<br />

Polres Langkat, pada 23 Januari<br />

2018 dengan nomor LP/45/1/2018/<br />

Su/Lkt.<br />

Korban merupakan siswi kelas 2 di<br />

Koordinator aksi, Ahmad Yasin Nasution<br />

dan Asmaruddin Nasution, berharap<br />

penyidik Kejatisu bekerja lebih<br />

serius sehingga bisa segera menuntaskan<br />

perkara yang diduga menyeret<br />

Bupati Madina tersebut. "Kita mendesak<br />

penyidik Kejatisu segera menetapkan<br />

tersangka. Dan, dalam penetapan<br />

tersangka, penyidik diminta jangan<br />

tebang pilih, meski yang terlibat Bupati,"<br />

ujar Ahmad Yasin.<br />

Pihaknya berjanji akan terus melakukan<br />

pengawalan dalam kasus ini agar<br />

Kejatisu tidak diintervensi pihak-pihak<br />

tertentu. "Kita tidak mau ada intervensi<br />

terhadap penyidik Kejatisu dalam penetapan<br />

tersangka," pungkasnya.<br />

Dalam penanganan kasus ini, penyidik<br />

Kejatisu telah memeriksa Sekretaris<br />

Daerah (Sekda) Madina, M Syafei Lubis<br />

dan empat pejabat eselon II Pemkab<br />

Madina. Mereka diperiksa secara marathon<br />

pada Rabu (17/1) dan Jumat (19/<br />

1). Adapun keempat pejabat eselon II<br />

dimaksud adalah Syahruddin selaku<br />

mantan Kadis PU, Rahmat Baginda<br />

Lubis selaku Kadis Perkim, Rahmat Hidayat<br />

selaku Kadis Pora, serta Abu<br />

Hanipah (selaku Kepala Bappeda).<br />

Sekadar diketahui, Tapian Siri-Siri<br />

Syariah dan Raja Batu dibangun di<br />

penghujung 2015. Ketika itu, proyek<br />

pembangunan destinasi wisata tersebut<br />

tidak terdaftar dalam APBD. Pembiayaan<br />

atas proyek tersebut baru<br />

muncul pada APBD 2016 dan 2017.<br />

Dari dokumen yang diperoleh M24,<br />

anggaran pada APBD 2016 dan 2017<br />

yang dikucurkan kepada pihak rekanan<br />

atas pengerjaan proyek tersebut<br />

dipecah menjadi 33 pos pembiayaan.<br />

Ahmad Yasin Nasution meyakini, pemecahan<br />

pos pembiayaan itu merupakan<br />

trik kamuflase. Sebab, pengerjaan<br />

proyek Tapian Siri-Siri dan Raja Batu<br />

tidak dilandasi proses tender, meski<br />

total anggarannya mencapai Rp8 miliar.<br />

Sekadar diketahui, Tapian Sirisiri<br />

Syariah dan Taman Raja Batu berlokasi<br />

di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sun-<br />

merampok HP dan sejumlah uangku,"<br />

kata Suhendri saat membuat laporan<br />

di Polsek Patumbak, Rabu (31/1) sore.<br />

Laporan Suhendri diterima dengan<br />

Nomor STPL/69/I/2018/SU/Polrestabes<br />

Medan/Sek Patumbak. Diceritakan Suhendri,<br />

ia hendak mengantar kayu sempengan<br />

(sisa kayu bahan) rambung dari<br />

gudang Perabu Jaya, Patumbak,<br />

menuju gudang Canang Indah, Belawan,<br />

menggunakan truk BK 9157 LN.<br />

Di pertengahan jalan, Suhendri menerima<br />

telpon dari teman konvoinya<br />

untuk menunggu. Ia menghentikan laju<br />

truk di lokasi tepatnya di depan Gg<br />

Masjid. Tak lama berselang, Suhendri<br />

Siswi SMK Serahkan Perawan ke Pengangguran<br />

salah satu SMK di Pangkalanbrandan.<br />

Korban merupakan warga Jln Tanjungpura,<br />

Kel Pelawi Utara, Kec Babalan.<br />

Dalam laporan tersebut, korban<br />

menyebut ia disetubuhi kekasihnya<br />

berinisial MM (22) warga Alur Dua<br />

Pangkalanbrandan, Kec Brandan Barat,<br />

Kab Langkat.<br />

Opung korban A Br Penjaitan saat<br />

dikonfirmasi di Polres Langkat, Rabu<br />

(31/1) menjelaskan kedua orang tua<br />

korban berada di Jakarta. Selama ini<br />

korban tinggal bersamanya.<br />

Mulanya, korban yang terus murung<br />

"Si Siwa Kumar ini memang sudah<br />

menjadi daftar pencarian orang (DPO)<br />

Polsekta Medan Timur. Yang bersangkutan<br />

dilaporkan atas Pasal 170<br />

penganiayaan di Jalan Perintis dan<br />

saat ini kita masih mendalami kasusnya,"<br />

tandasnya. (ardi)<br />

gai Batang Gadis, tepatnya masih satu<br />

areal Kompleks Perkantoran Pemkab<br />

Madina dan terintegrasi dengan Tanggul<br />

Irigasi. Saat ini, kedua objek wisata<br />

itu telah dibuka untuk umum.<br />

Sejauh ini M24 belum berhasil mengonfirmasi<br />

Bupati Madina, Dahlan<br />

Hasan Nasution, terkait dugaan korupsi<br />

atas pembangunan Tapian Siri-<br />

Siri Syariah dan Raja Batu. Namun,<br />

kepada sejumlah media, termasuk sebuah<br />

media cetak terbitan Medan,<br />

Bupati kelahiran Sopotinjak, Batang<br />

Natal, Madina, 11 Mei 1958, itu sempat<br />

merilis pernyataan bahwa tidak<br />

ada tindak pidana korupsi atas pembangunan<br />

Tapian Siri-Siri Syariah maupun<br />

Taman Raja Batu.<br />

Dahlan, yang merilis pernyataannya<br />

langsung dari rumah dinas Bupati<br />

Madina di Panyabungan, Jumat (26/<br />

1), kedua objek wisata itu dibangun<br />

demi kepentingan masyarakat. Dan,<br />

dia meminta semua pihak menghormati<br />

proses hukum yang saat ini sedang<br />

berjalan di Kejatisu.<br />

Sementara itu, dari lima pejabat<br />

Pemkab Madina yang diperiksa Kejatisu,<br />

M24 baru berhasil menghubungi<br />

dua di antaranya. Sekda Madina,<br />

M Syafei Lubis merupakan terperiksa<br />

pertama yang berhasil dihubungi via<br />

telepon, Senin (22/1) petang. Ketika<br />

itu, Syafei sempat mengatakan tidak<br />

mengetahui apapun terkait kasus<br />

tersebut. Setelah dikonfrontir dengan<br />

fakta bahwa dirinya sudah menjabat<br />

sebagai Plt Sekda Madina sejak tahun<br />

2015, Syafei akhirnya menyatakan no<br />

comment.<br />

Terperiksa lainnya, yakni Rahmat<br />

Baginda Lubis, baru berhasil dihubungi<br />

tadi malam. Sama seperti atasannya,<br />

Baginda pun menolak mengonfirmasi<br />

apapun. "Tidak. Tak ada," tukasnya<br />

ketika M24 menanyakan apakah dirinya<br />

ingin menyampaikan sesuatu ke<br />

publik terkait kasus Tapian Siri Siri dan<br />

Raja Batu, atau mengenai pemeriksaan<br />

dirinya di Kejatisu beberapa<br />

waktu lalu. (ansah/gunawan)<br />

bersama sopirnya.<br />

“Jadwal saya dipercepat, ini permintaan<br />

KPK,” terang Hidayatullah kepada<br />

M24, saat akan memasuki ruang<br />

pemeriksaan.<br />

Hampir 2 jam diperiksa KPK, Hidayatullah<br />

kembali berjalan terburuburu<br />

untuk pulang dengan kretanya.<br />

Namun, beberapa awak media sudah<br />

mengelilingi. Hidayatullah akhirnya<br />

melayani wawancara singkat. “Saya<br />

sudah 5 kali diperiksa. Yang ditanya<br />

semualah, itu-itu juga. Tapi Fraksi PKS<br />

waktu itu tidak ikut mengajukan Hak<br />

Interpelasi terhadap Gubsu Gatot<br />

Pujo Nugroho,” ungkap Hidayatullah.<br />

(budiman)<br />

Sehingga korban melaporkannya ke<br />

Polda Sumut,” tandasnya.<br />

Sekadar mengingatkan, Mujianto<br />

ditetapkan sebagai tersangka atas<br />

laporan A Lubis (60) dalam kasus<br />

dugaan penipuan sesuai dengan ST-<br />

TLP/509/IV/2017 SPKT “II” tertanggal<br />

28 April 2017 dengan kerugian<br />

material hingga mencapai Rp3 milliar.<br />

Dugaan penipuan itu berawal dari<br />

ajakan kerjasama melalui staf Mujianto,<br />

Rosihan Anwar untuk melakukan<br />

bisnis penimbunan lahan seluas 1 Ha<br />

atau setara 28.905 M3 di atas tanah<br />

lahan di Kampung Salam Kel Belawan<br />

II Kec Medan Belawan sekitar Juli 2014<br />

lalu. Namun, proyek selesai, Mujianto<br />

tidak menepati janjinya untuk membayar<br />

hasil pengerjaan. (ahmad)<br />

didatangi seorang pria mengendarai<br />

kreta Yamaha Mio biru. Pria itu meminta<br />

rokok kepada Suhendri. Namun,<br />

setelah memberikan rokok, Suhendri<br />

didatangi 3 pelaku lainnya. Kali ini,<br />

pria-pria itu minta sejumlah uang kepadanya.<br />

"Karena aku ada uang Rp10 ribu,<br />

ya aku kasih mereka Rp10 ribu. Tapi,<br />

mereka mengamuk dan merampas HP<br />

ku," bilangnya. Suhendri melawan.<br />

Namun, ia ditarik dari truk dan dikeroyok<br />

hingga babak belur.<br />

Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu<br />

inul Yaqin ketika dikonfirmasi membenarkan<br />

laporan korban. (ahmad)<br />

coba menutupi peristiwa tersebut.<br />

Tapi saat ditanyai, akhirnya korban<br />

bukja suara. "Dia bilang sudah tidak<br />

perawan dibuat pacarnya yang pengangguran<br />

itu," katanya didampingi<br />

Donal Sagian (42), paman korban.<br />

Ia berharap pihak kepolisian menangkap<br />

pelaku. Karena pelaku masih<br />

berkeliaran di Pangkalanbrandan.<br />

Sementara korban membeberkan ia<br />

sudah 3 bulan berpacaran dengan<br />

pelaku. Persetubuhan itu dilakukannya<br />

atas dasar suka sama suka.<br />

(rudi)<br />

Sebelum Dijemput Polisi, Sitorus Sempat Bersetubuh<br />

DELITUA-M24<br />

Kebiasaan Simon Siturous (37) memukuli<br />

istrinya B br Sinaga (35) berujung<br />

mendekam di dalam bui. Pria yang<br />

tinggal di Jln Pintu Air IV, Kel Kwala<br />

Bekala, Kec Medan Johor, tak menyangka<br />

akan diciduk polisi. Pasalnya,<br />

sebelum dibekuk, ia sempat bersetubuh<br />

dengan istrinya.<br />

Ditemui di Polsek Delitua, Rabu (31/<br />

1), Simon mengaku khilaf dengan ulahnya.<br />

Ia menyebut tidak menyangka<br />

istrinya melaporkan dirinya.<br />

"Nggak nyangka aku. Karena setelah<br />

korban melapor, aku masih tidur<br />

bersama korban. Tadi pagi kami masih<br />

bersetubuh," beber pelaku saat dibawa<br />

petugas masuk ke Polsek.<br />

Informasi diperoleh, pemukulan terhadap<br />

korban terjadi, Rabu (10/1). Di<br />

Polsek Delitua korban mengaku kerap<br />

dipukuli Sitorus alasan yang jelas.<br />

Karena tidak tahan dengan perlakuan<br />

itu, akhirnya ia membuat laporan.<br />

Kapolsek Delitua kompol Arifin Marpaung<br />

melalui Kanit Reskrim Iptu<br />

Prastyo Triwibowo menjelaskan, Sitorus<br />

diamankan berkat laporan B br<br />

Sinaga. Pelaku diamankan, Senin (30/<br />

1) sekira 14.00 WIB. (mehuli)<br />

Arya Merintih di RS Bhayangkara<br />

Duh... Hasil Melaut Nggak Cukup<br />

TANJUNGBALAI-M24<br />

Awaluddin Siregar (27) tak<br />

berkutik diciduk petugas Satres<br />

Narkoba Polres Tanjungbalai. Nelayan<br />

warga Jln Besar Sei Apung<br />

Gg Pengkupekan, Desa Sei Apung<br />

Jaya, Kab Asahan, ketangkap<br />

basah menjual sabu-sabu, Selasa<br />

(30/1) malam.<br />

Penangkapan Awaluddin, menurut<br />

Kasat Narkoba Polres Tanjungbalai,<br />

AKP Adi Haryono SH<br />

didampingi Kasubag Humas Iptu<br />

Jumadi, Rabu (31/1) di ruang kerjanya,<br />

berkat laporan masyarakat.<br />

Info itu segera ditindaklanjuti<br />

petugas ke lokasi.<br />

“Di lokasi disebutkan petugas<br />

mengamankan seorang pria sedang<br />

duduk di atas kreta (sepedamotor)<br />

yang gerak-geriknya mencurigakan.<br />

Saat digeledah dari tangan<br />

kanan pria bernama Awaluddin<br />

itu ditemukan sebuah kotak<br />

rokok yang dalamnya ada gulungan<br />

plastik kecil warna hitam dan<br />

merah berisi 1 paket sabu,” papar<br />

Adi Haryono.<br />

Haryono pun merinci barang bukti<br />

yang disita dari tersangka berupa<br />

sabu seberat 2,38 gram, HP<br />

merk Nokia warna biru, selembar<br />

kertas kecil warna putih, 1 plastik<br />

kecil warna hitam dan merah dan<br />

sebuah kotak rokok.<br />

“Saya nekat jual sabu karena<br />

hasil melaut nggak mencukupi buat<br />

biaya hidup. Apalagi belakangan<br />

ini, cuaca kurang bersahabat,” kilah<br />

Awaluddin. (ambon)<br />

Sarang Narkoba Digrebek!!<br />

Dikibusi<br />

MEDAN BARU-M24<br />

Petugas Reskrim Polsek Medan<br />

Baru meringkus dua penyebong<br />

(pemakai sabu-sabu) di depan<br />

Perumahan Royal Sumatera Jln<br />

Jamin Ginting, Medan, Rabu (31/<br />

1) sore. Kedua tersangka adalah<br />

Andrius Ginting (30) warga Jln Pintu<br />

Air IV, Kel Kuala Bekala dan<br />

Holmes Peranginangin (30) warga<br />

Jln Bunga Herba, Kel Sempakata,<br />

Medan.<br />

Kapolsekta Medan Baru Kompol<br />

Victor Ziliwu SH SIK MH mengatakan,<br />

penangkapan kedua tersangka<br />

merupakan hasil tindak<br />

lanjut informasi dari masyarakat.<br />

Sekuriti Disamurai<br />

MEDAN TIMUR-M24<br />

Sepulang makan siang, Edi Susandri<br />

alias Andi (37) warga Jln<br />

Gaharu, Kel Gaharu, Kec Medan<br />

Timur, melihat orang akan bertransaksi<br />

narkoba di depan rumahnya.<br />

Ia memarahi aktifitas tersebut.<br />

Namun, Andi justru diserang oleh<br />

orang-orang terduga pengedar.<br />

Tangan kirinya terkena sabetan<br />

samurai.<br />

Cerita korban saat diwawancarai,<br />

Selasa (30/1). Peristiwa itu<br />

terjadi, Senin (29/1). Saat melintas,<br />

ia melihat Ari Ucil (26) sedang<br />

transaksi di Gg Sekolah. Ia menegur<br />

agar tidak melalukan transaksi<br />

narkoba di depan rumahnya.<br />

“Jangan kau jual narkoba di<br />

sini,” kata korban. Pelaku kemudian<br />

pulang ke rumah dan mengambil<br />

samurai berukuran sedang.<br />

BELAWAN-M24<br />

Personel Sat Narkoba Polres<br />

Pelabuhan Belawan menggrebek<br />

sebuah lokasi yang menjadi sarang<br />

Narkoba. Sembilan orang diringkus<br />

dalam penggrebekan, Selasa<br />

(30/1) malam di Jln Yong<br />

Panah Hijau, Kec Medan Marelan.<br />

Polisi juga menyita 15 kilogram<br />

daun ganja kering.<br />

Samsul Bahri alias Wak Leng<br />

diduga gembong sindikat ganja<br />

terpaksa dilumpuhkan petugas.<br />

“Penggrebekan dipimpin oleh Kanit<br />

II Sat Narkoba Ipda AR Riza SH.<br />

Dari tersangka Samsul Bahri alias<br />

Wak Leng disita barang bukti sebanyak<br />

15,2 Kg, Al Hadad Sihotang<br />

sebanyak 11 bungkus, Musab<br />

sebanyak 20 amp, Ibrahim sebangak<br />

7 bungkus dan Saiful Amir<br />

sebanyak 1 ons,” papar Kapolres<br />

Pelabuhan Belawan AKBP Yemi<br />

Mandagi SIK, melalui Kasat Narkoba<br />

AKP Edy Safari SH.<br />

“Samsul Bahri alias Wak Leng<br />

merupakan bandar besar. Saat ditangkap<br />

tersangka melawan dan<br />

mencoba kabur. Terpaksa dia<br />

ditembak dii bagian kaki,” sebut Edy<br />

Safari.<br />

Selain kelima tersangka, lanjut<br />

Edy, 4 orang lainnya turut diamankan<br />

karena berada di TKP saat<br />

penggrebekan. “Bila dari pemeriksaan<br />

tidak terbukti terlibat, maka<br />

keempat orang itu akan kami pulangkan,”<br />

sambung Edy. (sigit)<br />

“Selasa, 30 Januari 2018 sekitar<br />

pukul 17.00 WIB, kita mendapat<br />

informasi dari masyarakat yang<br />

menyebut dua pemuda berboncengan<br />

sepedamotor membawa narkotika,”<br />

ungkap Victor Ziliwu.<br />

Sejumlah personel dipimpin Kanit<br />

Reskrim Iptu M Said Husen menuju<br />

ke lokasi melakukan penyelidikan.<br />

Polisi melihat kedua tersangka<br />

melintas di Jln Jamin Ginting berboncengan<br />

Yamaha Jupiter MX BK<br />

5137 CE. “Kedua pria itu dibuntuti.<br />

Tepat di depan Perumahan Royal<br />

Sumatera, anggota langsung<br />

menghadang kedua tersangka,”-<br />

jelas Viktor. (tiopan)<br />

Korban yang saat itu sedang<br />

duduk, tiba-tiba diserang oleh pelaku.<br />

Korban mencoba merampas<br />

senjata pelaku.<br />

Keduanya terlibat saling gelut.<br />

Saat hendak memiting pelaku,<br />

kedua teman pelaku memegang<br />

korban. Tangan kiri korban terkena<br />

bacokan yang dilakukan pelaku.<br />

Istri korban yang melihat itu<br />

melerai penganiayaan tersebut.<br />

Saat hendak melerai, pelaku melayangkan<br />

senjata tajamnya dan<br />

mengenai jari tangan istri korban.<br />

Warga sekitar yang melihat<br />

penganiayaan mendatangi lokasi.<br />

Pelaku melarikan diri dengan membawa<br />

senjata tajam yang melukai<br />

korban. Dalam keadaan terluka,<br />

korban mendatangi Polsek Medan<br />

Timur untuk membuat laporan secara<br />

resmi. (ardi)<br />

Fenomena Langka, Terjadi Sekali<br />

Gemetaran Gegara Thor<br />

LUNA Maya menceritakan kisah<br />

pertemuannya dengan Chris Hemsworth,<br />

pemeran Thor saat di<br />

Australia. Luna yang biasa melihat<br />

akting Chris di layar lebar itu,<br />

tak menyangka bisa bertemu langsung<br />

dengan aktor berbadan<br />

tegap tersebut. Ketika itu dirinya<br />

tengah menyaksikan pertandingan<br />

tennis Australian Open. Kebetulan,<br />

ada Chris Hemsworth<br />

yang duduk tak jauh darinya. Ia<br />

yang nge-fans dengan pemeran<br />

tokoh Thor tersebut langsung<br />

ARYA, remaja berusia 14<br />

tahun yang tertembak saat petugas<br />

Polsekta Medan Timur menggrebek<br />

sejumlah pemain judi di<br />

Jln Ampera III, Kel Glugur Darat<br />

II, Kec Medan Timur terbaring di<br />

rumah Sakit RS Bhayangkara.<br />

Anak kedua dari tiga bersaudara<br />

itu luka tambak di bagian kaki kanan.<br />

Saat ditemui di RS Bhayangkara<br />

Medan, Rabu (31/1), Arya tampak<br />

terbaring lemas dan dalam<br />

traumatis. Arya hanya menangis<br />

dan ketakutan. "Aduh mak, aduh<br />

sakit kali kakiku...," isaknya.<br />

Sementra ibu korban, Liza (36),<br />

tidak mengetahui secara pasti<br />

mengapa anaknya berada di lokasi<br />

saat polisi melakukan penggerebekan.<br />

"Saya tidak tahu, saya dapat<br />

kabar udah kayak gini aja," sebut<br />

Liza.<br />

Menurutnya, sebelum kejadian,<br />

Arya pamit untuk berenang bersama<br />

temannya. Hingga larut malam,<br />

Arya tak kunjung pulang."Katanya<br />

dia mau pergi berenang permisi<br />

sama saya. Saya pun gak tau kalau<br />

dia main sampai ke sana," ungkapnya.<br />

Liza menambahkan, Arya telah<br />

putus sekolah sejak setahun lalu.<br />

Itu karena Liza tidak sanggup membiaya<br />

setelah bercerai dengan suami.<br />

"Dia udah gak sekolah lagi. Tadinya<br />

SMP, gak sanggup lagi saya<br />

membiayainya," pungkasnya.<br />

(ardi)<br />

Menurut perhitungan, peristiwa<br />

ini hanya terjadi 0,042 persen dari<br />

keseluruhan purnama atau hanya<br />

sekali dalam 2.380 kali purnama<br />

(satu kali dalam 192 tahun).<br />

Kepala Observatorium Bosscha<br />

ITB, Premana W Premadi, dalam<br />

keterangan tertulisnya menjelaskan<br />

mengenai gerhana bulan total<br />

tersebut.<br />

Premana berkata gerhana bulan<br />

total terjadi saat matahari,<br />

bumi, dan bulan hampir berada<br />

dalam satu garis lurus. Saat itu<br />

permukaan bulan tidak terkena<br />

cahaya matahari karena terhalang<br />

bumi.<br />

Menurut dia, gerhana bulan<br />

selalu terjadi pada saat bulan<br />

dalam keadaan purnama. Meski<br />

begtu tidak setiap purnama melahirkan<br />

gerhana. Ini karena bidang<br />

orbit bulan membentuk sudut 5<br />

derajat terhadap ekliptika (bidang<br />

orbit bumi mengelilingi matahari).<br />

Umumnya, dalam satu tahun terjadi<br />

dua hingga tiga kali gerhana<br />

bulan. Pada 2018 ini, gerhana bulan<br />

terjadi pada 31 Januari dan 28<br />

Juli nanti. Keduanya merupakan<br />

gerhana bulan total yang merupakan<br />

kejadian cukup langka.<br />

Terpisah, Menteri Pariwisata Arief<br />

Yahya bersama jajarannya<br />

menyaksikan Gerhana Bulan dari<br />

lantai atas Gedung Sapta Pesona.<br />

Hanya saja, langit sedang mendung.<br />

"Wah mendung ya," kata Arief<br />

di rooftop Gedung Sapta Pesona,<br />

Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta<br />

Pusat. (net/bar)<br />

salah tingkah. "Jadi kita satu role<br />

duduknya, dia agak sebelah sana.<br />

Terus kayak aduh itu si Thor. Oh<br />

my God. Terus udah gitu, udah<br />

sana aja datengin minta foto (kata<br />

temannya)," kata Luna Maya di kawasan<br />

Gandaria, Jakarta Selatan,<br />

Selasa (30/1). Luna memberanikan<br />

diri untuk menyapa saudara kandung<br />

aktor Liam Hemsworth tersebut<br />

dan kemudian meminta foto<br />

bareng. Namun, karena tangannya<br />

yang gemetar, hasil foto tak maksimal.<br />

(bar)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!