28.02.2018 Views

28 Februari 2018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2 RABU, <strong>28</strong> FEBRUARI <strong>2018</strong><br />

SAMBUNGAN<br />

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................<br />

Rampok Istri Pemilik Cafe, Lulu Batee Tewas Dimassa<br />

KARO-M24<br />

Peristiwa amuk warga terjadi di kawasan Kabanjahe-<br />

Tigapanah, Kab Karo. Akibatnya, Sekhia Lulu Batee alias<br />

Buyung (24), warga Desa Sumber Mufakat, Kec Kabanjahe,<br />

Kab Karo tewas setelah diketahui melakukan perampokan.<br />

Informasi diperoleh M24 di Polres Karo, awalnya Lulu<br />

Batee datang ke kafe di Jln Kabanjahe-Tigapanah, Minggu<br />

(25/2) malam untuk minum tuak. Sekaligus menemui<br />

pacarnya, Sumiati beru Sembiring (20) yang bekerja sebagai<br />

pelayan di kafe itu. “Kami sudah pacaran dari 2017<br />

bulan Oktober, Bang. Dua hari belakangan ini dia (Lulu)<br />

datang ke kafe sendiri minum tuak setengah teko. Pukul<br />

01:00 WIB pulang,” kata Sumiati di Ruang Reserse Umum<br />

(Resum) Polres Karo, Selasa (27/2).<br />

Ketika itu, lanjut Sumiati, pengunjung kafe belum ramai.<br />

Saat menikmati minuman tradisi suku Batak itu, Lulu melihat<br />

istri pemilik kafe, Maria boru Simanjuntak yang mengenakan<br />

cincin emas. Suasana yang sepi dan pengaruh<br />

tuak menimbulkan niat pria asal Nias ini untuk merampok.<br />

Lulu langsung menyeret Maria ke belakang kafe yang<br />

juga tempat tinggalnya itu. Tak terima, Maria melakukan<br />

perlawanan. Akibatnya, keduanya terjatuh ke jurang<br />

sedalam 20 meter di belakang rumah. Pelaku lalu bangkit<br />

dan mendatangi korban yang terus mengerang.<br />

Pelaku kemudian membuka baju korban. Selanjutnya<br />

baju itu diikatkan ke tubuh korban yang sudah tak berdaya.<br />

Dengan leluasa, pelaku langsung mengambil dua<br />

cincin emas dari jari tangan korbannya. Tak berhenti di<br />

situ, pelaku juga mengikat korban dengan celananya sendiri.<br />

Ribut dengan Pacar<br />

LABUHAN-M24<br />

Usai menerima telepon dari pacarnya, Panji (25)<br />

warga Jln Paku, Link 7 Kel T600, Kec Medan Marelan<br />

terlihat uring-uringan. Selepas telepon, dia pun<br />

mondar mandir di rumahnya, Selasa (27/2).<br />

Rupanya, Panji dan Shela (23) terlibat pertengkaran.<br />

Dari balik telepon Panji rupanya meminta Shela<br />

untuk datang ke rumahnya. Namun Shela mengatakan<br />

kalau dia tak bisa datang karena masih ada kesibukan.<br />

“Pacarnya bilang tidak bisa datang karena ada<br />

urusan keluarga dan malam baru bisa datang ke<br />

rumah Panji,” ucap Rina (36) sepupu Panji.<br />

Entah apa yang merasuki Panji, dia pun nekat<br />

mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di<br />

kamar mandi menggunakan seutas kabel listrik, Selasa<br />

(27/2) sekitar pukul 18.00 Wib. Panji tergantung<br />

pertama kali diketahui ibu kandungnya, Iyar (40).<br />

Sang ibunda curiga, sebab selain terlalu lama di<br />

kamar mandi, air kran pun mengucur deras hingga 1<br />

jam. Ibunya yang curiga meminta agar air dimatikan<br />

sekalian lampu. Permintaan itu tak bersahut, Iyar pun<br />

memanjat dan mengintip ke dalam kamar mandi.<br />

Dengan muka terkejut bercampur sedih, Iyar<br />

berteriak histeris.<br />

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Labuhan, AKP N<br />

Surbakti ketika dikonfirmasi membenarkan adanya<br />

kejadian tersebut. “Benar ada warga yang gantung<br />

diri, namun pihak keluarga tidak mau diotopsi,”<br />

jelasnya singkat. (sigit)<br />

Perawani Gadis Autis<br />

SIMALUNGUN-M24<br />

Bayu Sugara Lubis (26) nyaris tewas dimassa<br />

warga. Pasalnya, warga Nagori Jawa Baru, Kec Jawa<br />

Maraja Bahjambi, Kab Simalungun ini nekat memperkosa<br />

sebut saja Bunga (14), gadis penderita autis.<br />

Informasi dihimpun M24, peristiwa itu berawal<br />

hajatan pesta keyboard yang digelar warga di<br />

perladangan coklat di Nagori Jawa Baru, Sabtu (24/2)<br />

malam. Tak lama, pelaku datang ke lokasi keyboard<br />

dan mendatangi korban yang duduk sendiri.<br />

Dengan rayuan pulau kelapa, pelaku berhasil<br />

mengajak korban jalan-jalan dengan berjalan kaki.<br />

"Ayo kita jalan-jalan, Dek, aku sudah lama suka sama<br />

kau. Aku janji akan memberikanmu duit seratus ribu<br />

sambil makan miso kita. Makin cantik kau sekarang ya,<br />

Dek, maunya kau jadi pacarku?" ucap pelaku seperti<br />

dituturkan Yanto (29), keluarga korban.<br />

Bunga yang mengalami keterbelakangan mental<br />

mengamini ajakan pelaku. Sambil berpegangan<br />

tangan, pelaku membawa korban mengelilingi kebun<br />

coklat. Di lokasi yang gelap dan sepi itu, pelaku mulai<br />

menggerayangi korban. Bahkan pelaku berhasil<br />

merengut kesucian korban. Setelah puas melampiaskan<br />

syahwatnya, pelaku meninggalkan korban<br />

di tengah ladang coklat.<br />

"Pelaku tertangkap di pusat hiburan di Jawa<br />

Tongah. Warga yang geram langsung menghajar<br />

pelaku sepanjang perjalanan ke Polsek Tanah Jawa,"<br />

ucap warga sekitar, Anto (38).<br />

Kapolsekta Tanah Jawa, Kompol M Silaen yang<br />

dikonfirmasi membenarkan adanya seorang pelaku<br />

cabu yang diamankan. "Pelaku sudah kita lakukan<br />

penahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucap<br />

Silaen singkat. (john)<br />

Diancam Bunuh<br />

PENYANYI Dua Lipa mengklaim, bahwa penggemar<br />

Taylor Swift membanjiri media sosialnya dengan<br />

ancaman pembunuhan.<br />

Dua Lipa menjelaskan, sebenarnya apa yang<br />

diketahui penggemar Taylor Swift merupakan<br />

kesalahpahaman. Fans menemukan video tahun 2016,<br />

dimana Dua Lipa mengatakan ia lebih menyukai suami<br />

Kim Kardashian dibandingkan Taylor Swift.<br />

“Saat itu, saya sedang berpikir mengenai musik<br />

mereka. Menurut saya, Taylor luar biasa! Tapi,<br />

berhubung saya penggemar hip hop sehingga saya<br />

lebih memilih Kanye,” jelas Dua Lipa dilansir Hollywoodlife.<br />

Akhirnya, Dua Lipa terus diteror dan<br />

menerima kata-kata kurang mengenakkan dari<br />

penggemar Taylor Swift.<br />

Bahkan, ada ancaman<br />

pembunuhan yang ditujukan<br />

kepadanya. (pkt)<br />

PENTING<br />

MAK Bedah seorang wanita kaya sedang menyusuri<br />

trotoar ketika ditegur oleh perempuan gelandangan yang<br />

lusuh dan kumal. Gelandangan itu minta beberapa ribu<br />

rupiah untuk makan.<br />

Mak Bedah mengambil dompetnya, mengeluarkan uang<br />

lima ratus ribu rupiah dan bertanya,<br />

“Jika kamu kuberi uang ini, apakah kamu lebih memilih<br />

untuk membeli perhiasan daripada makanan?” tanya Mak<br />

Bedah<br />

“Tidak, Nyonya, aku tidak pernah membeli perhiasan<br />

seumur hidup saya,” jawab gelandangan itu.<br />

“Apakah kamu akan menghabiskannya untuk berbelanja?”<br />

Mak Bedah bertanya lagi.<br />

“Tidak, Nyonya, aku tidak mau membuang waktu untuk<br />

berbelanja,” jawab gelandangan itu.<br />

“Aku selama ini memakai seluruh waktuku hanya untuk<br />

bertahan hidup.”<br />

“Apakah kamu akan menggunakannya untuk pergi ke<br />

salon?” Mak Bedah bertanya sekali lagi.<br />

“ Apa…!!!? Anda sudah gila ya ?” jawab gelandangan<br />

itu. “Aku tidak pernah merapikan rambutku selama dua<br />

tahun ini “<br />

‘”Oke. Aku tidak akan memberimu uang ini. Sebaliknya,<br />

aku akan mengajakmu makan malam di restoran dengan<br />

suamiku.”<br />

Gelandangan itu terkejut. “Tidakkah nanti suami Anda<br />

akan memarahi Anda? Lihat saja, aku kotor dan mungkin<br />

berbau sangat busuk.”<br />

”Tidak masalah. Suamiku perlu melihatmu agar dia tahu<br />

apa jadinya seorang wanita jika tidak diberi uang untuk<br />

belanja, perawatan ke salon, dan membeli perhiasan..!”<br />

jawab Mak Bedah enteng.<br />

Meski korbannya sudah tak bisa<br />

bergerak, pelaku belum berhenti. Korban<br />

ditutup dengan drum tempat air<br />

yang ada di lokasi. Selanjutnya pelaku<br />

naik ke atas menuju kafe untuk<br />

mencari perhiasan korban lainnya. Namun<br />

usahanya itu tak berbuah. Pelaku<br />

pun meninggalkan kafe.<br />

Sementara itu, upaya korban untuk<br />

melepaskan diri berbuah manis. Tak<br />

lama setelah pelaku pergi, korban pun<br />

meninggalkan jurang dan mencari suaminya<br />

BT (43) yang minum kopi bersama<br />

teman-temannya di warung. Peristiwa<br />

itu pun diceritakan.<br />

MEDAN-M24<br />

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara<br />

(Kejatisu) berencana menggelar ekspose<br />

(gelar perkara) dugaan korupsi<br />

proyek pembangunan Tapian Siri-Siri<br />

(TSS) dan Taman Raja Batu (TRB) Panyabungan,<br />

Mandailing Natal (Madina).<br />

Setelah itu, penyidik kembali memeriksa<br />

sekretaris daerah (sekda) dan<br />

sejumlah pejabat pemerintahan di<br />

kabupaten pemekaran Tapanuli Selatan<br />

(Tapsel) tersebut.<br />

Rencana ekspose itu disampaikan<br />

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi<br />

Penkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian<br />

saat dihubungi M24 via seluler, Selasa<br />

(27/2) sore. Ia juga membantah kabar<br />

pemeriksaan Sekda Madina, M<br />

Syafei Lubis di Gedung Kejatisu, Jln<br />

Sebagai suami, darah BT pun terbakar.<br />

Bersama teman-temannya<br />

mereka langsung melakukan pencarian<br />

terhadap pelaku perampokan istrinya.<br />

Sekitar 80 meter dari kafe, mereka<br />

melihat pelaku bersembunyi di dalam<br />

jurang. Sontak suami korban dan teman-temannya<br />

mengejar lalu menghajar<br />

pelaku hingga babak belur di jurang.<br />

Dengan keadaan sekarat, pelaku<br />

dibawa naik dari jurang ke pinggir<br />

Jln Kabanjahe-Tigapanah. Bersamaan,<br />

petugas Shabara Polres Karo yang sedang<br />

patroli melintas. Melihat keramaian<br />

warga, petugas pun datang dan<br />

Setelah Ekspose, Sekda Madina Diperiksa Lagi<br />

Tritura, kawasan Ringroad, Medan.<br />

“Tidak ada pemeriksaan hari ini (kemarin)<br />

terkait dugaan korupsi proyek<br />

pembangunan Tapian Siri-Siri dan<br />

Taman Raja Batu. Apalagi Sekdanya.<br />

Tidak ada. Setelah ekspose nanti, baru<br />

kita periksa lagi,” ujar Sumanggar setelah<br />

menghubungi langsung Ketua Tim<br />

Penyidik Kasus TSS dan TRB, Polim Siregar.<br />

Namun, mantan Kasi Pidum Kejari<br />

Binjai ini memastikan jika orang nomor<br />

tiga di Pemkab Madina itu akan kembali<br />

berhadapan dengan penyidik pidana<br />

khusus (pidsus) Kejatisu, tak lama setelah<br />

ekspose dilakukan. “Dua pekan lagi<br />

kita akan ekspose. Setelah itu kita periksa<br />

kembali mereka-mereka, termasuk<br />

Sekda dan pejabat lainnya,” pungkas.<br />

Pergi ke Rumah Istri Muda, Asam Urat Kumat<br />

TEBINGTINGGI-24<br />

Satu malam tak pulang ke rumah,<br />

Poniran alias Sugino alias Gino (59),<br />

warga Dusun I Desa Dolok Merawan,<br />

Kec Merawan, Kab Sergai ditemukan<br />

sudah tak bernyawa di areal kebun<br />

rambung milik PTPN III, tepatanya<br />

Afdeling 2 Kebun Gunung Para II, Kec<br />

Dolok Merawan, Kab Sergai.<br />

Dituturkan Kapolsek Dolok Merawan,<br />

AKP Liston Siregar, kematian<br />

korban pertama sekali diketahui Herry<br />

(15), pengangon lembu di areal kebun.<br />

Temuan itu langsung diberitahukan<br />

ke Kepala Desa (Kades) Limbong,<br />

Wardisi yang meneruskan ke Polsek<br />

Dolok Merawan dan pihak keluarga<br />

korban. Tak lama, petugas tiba ke lokasi.<br />

Saat ditemukan, korban mengenakan<br />

kaos dan jeans ponggol warna biru<br />

yang basah akibat kencing, kondisi<br />

mulut korban berbuih, terdapat memar<br />

di bagian kepala yang mengenakan<br />

helm warna hitam, darah keluar<br />

dari telinga dan mulut.<br />

Sekitar satu meter dari jenazah korban,<br />

tampak kreta Honda Supra X 125<br />

warna hitam lest hijau BK 3842 NAI<br />

milik korban dalam posisi tercagak satu.<br />

Kunci kontak dalam kondisi off masih<br />

lengket dengan kondisi masuk gigi dua.<br />

Dari saku celana jeans juga ditemukan<br />

KTP atas nama korban, uang tunai<br />

Rp2.520 ribu dan STNK kreta milik korban.<br />

Sementara sejumlah kertas bon<br />

ditemukan dari dalam bagasi kreta. Ada<br />

juga minuman botol merek Laserin dan<br />

obat asam urat.<br />

Melihat kondisi korban tewas, pihak<br />

keluarga curiga dan meminta dilakukan<br />

otopsi. Bersama pihak keluarga, petugas<br />

membawa jenazah korban ke<br />

RSUD Djasamen Saragih, Pematangsiantar.<br />

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan<br />

pada tubuh korban, baik itu<br />

berupa sayatan benda tajam, ataupun<br />

luka lebam maupun jeratan. Saat ditemukan<br />

korban masih menggenggam<br />

handphone dan mulutnya berbuih, serta<br />

celananya basah,” jelas Liston kepada<br />

M24, Selasa (27/2).<br />

Hal itu dibenarkan Kepala Forensik<br />

RSUD dr Djasamen Saragih, dr Reinhard<br />

Hutahean SPF. “Murni tak ada<br />

kekerasan trauma paksa benda tumpul.<br />

Perkiraan lama kematian korban<br />

12 jam. Diduga akibat penyakit yang<br />

dideritanya,” jelas Reinhard.<br />

bertanya.<br />

Warga kemudian menjelaskan<br />

peristiwa sembari menunjuk pelaku<br />

yang berdarah-darah. Tampak luka<br />

di perut dan wajah korban penuh bekas<br />

pukulan. Oleh petugas, pelaku<br />

sempat dilarikan ke RSUD Kabanjahe<br />

untuk mendapat perawatan. Peristiwa<br />

itu juga dilaporkan ke Satreskrim<br />

Polres Karo.<br />

Naas, akibat luka yang parah, nyawa<br />

pelaku tak tertolong. Ia menghembuskan<br />

nafas terakhir dalam perjalanan<br />

menuju rumah sakit milik Pemkab<br />

Karo tersebut. Tak lama, personel<br />

Aktivitas pemeriksaan teranyar<br />

dalam penanganan perkara TSS dan<br />

TRB ini dilakukan penyidik Pidsus Kejatisu<br />

terhadap belasan kontraktor<br />

(rekanan) Pemkab Madina. Para<br />

kontraktor yang mengerjakan<br />

proyek TSS & TRB itu diperiksa selama<br />

dua hari, Selasa (20/2) hingga<br />

Rabu (21/2).<br />

Sebelumnya, penyidik sudah lebih<br />

dulu memeriksa sejumlah pejabat tinggi<br />

Pemkab Madina, termasuk Sekda<br />

Madina M Syafei Lubis. Dalam tempo<br />

hampir bersamaan, Kadis Perkim Rahmad<br />

Baginda Lubis, Kadispora Rahmad<br />

Hidayat, Kepala Bapeda Abu Hanipah<br />

dan mantan Kadis PU Syahruddin<br />

juga diperiksa.(ansah/gunawan)<br />

Sementara itu, anak kedua korban,<br />

Suhendri (37) yang ditemui di Ruang<br />

Forensik, mengatakan, Minggu (25/<br />

2) sekitar pukul 17:00 WIB, sang ayah<br />

pamit dari istrinya, Susan Khairani<br />

(57) mau ke Desa Limbong.<br />

Di situ tinggal istri keduanya, Yenti<br />

yang dinikahi lima tahun belakangan<br />

dan adik iparnya, Supardi. Sejak pensiun<br />

sebagai karyawan di PTPN III<br />

Kebun Gunung Para, korban diketahui<br />

bekerja sebagai rekanan Supardi<br />

yang merupakan Bos Mandor di PKS<br />

Pamela Ancol, Dolok Merawan.<br />

“Jam tujuh dan delapan malam, ibu<br />

(Susan) mengirim SMS menanyakan<br />

keberadaan bapak. Tapi tak dibalas.<br />

Waktu ibu menelpon HP bapak juga<br />

sudah tidak aktif. Kami langsung menghubungi<br />

pihak keluarga di Huta Limbong,”<br />

tutur Sukardi.<br />

Mendapat kabar itu, keluarga korban<br />

di Limbong langsung melakukan<br />

pencarian. Korban baru ditemukan<br />

Senin (26/2) sore. Di mata tetangga,<br />

korban dikenal baik dan ramah.<br />

Jenazah korban dimakamkan di Desa<br />

Dolok Merawan, Kec Dolok Merawan.<br />

(agus)<br />

Weis...Pemohon dan Termohon Ngopi Bareng Dulu<br />

PN MEDAN-M24<br />

Sidang gugatan praperadilan (prapid)<br />

antara Sulaiman Ibrahim (pemohon)<br />

terhadap Polda Sumut (termohon)<br />

digelar di Ruang Cakra 6, Pengadilan<br />

Negeri (PN) Medan, Selasa (27/2) pagi.<br />

Pemohon ditetapkan termohon sebagai<br />

tersangka atas kasus penipuan<br />

uang sebesar Rp2,99 miliar lebih kepada<br />

Drs H TM Razali.<br />

Hakim Tunggal, Aswardi Idris SH MH<br />

didampingi Panitera Pengganti (PP) Hj<br />

Fazida SH membuka persidangan dengan<br />

agenda penyerahan jawaban dari<br />

pihak termohon. Namun, kedua belah<br />

pihak sepakat menyatakan jawaban<br />

sudah dianggap dibacakan.<br />

Atas kesepakatan tersebut, hakim<br />

melanjutkan sidang, Rabu (<strong>28</strong>/2).<br />

“Sidang kita lanjutkan besok pagi dengan<br />

agenda replik dari pemohon,”<br />

pungkas Aswardi.<br />

Pantauan awak media, sebelum<br />

sidang digelar, pihak pemohon dan termohon<br />

tampak akrab ngopi bersama di<br />

kantin belakang PN Medan. Saat dikonfirmasi<br />

mengenai hal tersebut, pemohon<br />

dan termohon kompak memberikan<br />

jawaban membela diri.<br />

“Kenapa rupanya dengan ngopi bersama?<br />

Biasa itu bagi saya. Karena yang<br />

bertentangan kan cuma perkara bukan<br />

orangnya,” ucap kuasa hukum<br />

pemohon, Dharma.<br />

“Mana ada kita bicarakan soal perkara.<br />

Apa ada yang salah dengan ngopi.<br />

Kalian jangan buat yang aneh. Karena<br />

tidak ada yang aneh dengan ngopi,”<br />

tambahnya dengan nada tinggi.<br />

Kompol Santon Hutauruk yang mewakili<br />

Bidkum Polda Sumut selaku termohon<br />

mengatakan hal senada.“Nanti<br />

semua terang benderang pas di pembuktian,”<br />

tukasnya.<br />

Terpisah, Dana Rinaldy SH selaku<br />

penasehat hukum (PH) dari Drs H TM<br />

Razali menyebut, prapid tersangka<br />

ini mempertaruhkan marwah Polda<br />

Sumut.<br />

Sebelumnya, tambah Dana, dalam<br />

laporan kliennya dengan nomor LP/<br />

196/II/2015/SPKT I, penyidik Ditreskrimum<br />

Polda Sumut sempat mengeluarkan<br />

Surat Penghentian Penyidikan<br />

Perkara (SP3). Selanjutnya, pihaknya<br />

mengajukan prapid atas SP3<br />

tersebut. “Prapid kita dikabulkan oleh<br />

Hakim PN Medan. Isi putusan prapid<br />

itu yakni terlapor Sulaiman ditetapkan<br />

jadi tersangka. Hingga akhirnya<br />

penyidik mengeluarkan Surat Pemberitahuan<br />

Perkembangan Hasil Penyidikan<br />

(SP2HP). Anehnya, tak terima<br />

ditetapkan sebagai tersangka,<br />

Sulaiman yang memprapidkan Polda<br />

Sumut,” pungkasnya. (ansah)<br />

Punya 8 Kasus Kejahatan, Pencuri Kambing Bunting<br />

PERBAUNGAN-M24<br />

Fahri Dani alias Dani (32) warga<br />

Dusun II, Desa Bengkel, Kec Perbaungan,<br />

Sergai tidak berkutik ketika dijemput<br />

polisi dari rumahnya, Selasa (27/<br />

2) sekira pukul 08:00 WIB.<br />

Dani ditangkap lantaran mencuri<br />

kambing yang lagi bunting milik Sudarno<br />

(43) warga Dusun III, Desa Lidah<br />

Tanah, Kec Perbaungan, Sergai.<br />

Keterangan dihimpun M24, pencurian<br />

terjadi, Sabtu (10/2) sekira pukul<br />

16:00 WIB, saat itu anak korban Rio<br />

(17) mengangon 17 ekor kambing gembel<br />

di areal perkebunan Deli Muda,<br />

namun setelah sore Rio kembali ke<br />

lokasi kebun menghitung kembali kambingnya,<br />

namun kambingnya berkurang<br />

satu ekor. Rio berlari melapor<br />

ke ayahnya diteruskan ke Polsek Perbaungan.<br />

Berbekal laporan polisi LP/37/II/<br />

<strong>2018</strong>/Sek Perbaungan, petugas yang<br />

melakukan penyelidikan mengarah ke<br />

Dani. Dia pun diambil untuk dimintai<br />

keterangan. Hasil introgasi, pengangguran<br />

ini mengakui perbuatannya. Dia<br />

mengaku tak sendiri kala beraksi, dia<br />

kerap ditemani dua rekannya R dan B<br />

keduanya warga Dusun I, Desa Bengkel,<br />

Perbaungan.<br />

“ Kambing kami jual Rp 800 kepada<br />

agen kambing uangnya habis foya-foya<br />

untuk ditoko aku cuma ngambil rokokrokok<br />

ajanya itu pun tidak seberapa”<br />

ucap Dani.<br />

Dituturkan Kapolsek Perbaungan,<br />

AKP Ilham Harahap, Dani terlibat beberapa<br />

kasus kejahatan diantaranya,<br />

menganiaya warga Perbaungan<br />

dan pencurian dodol Erna kedua kejahatan<br />

itu pada tahun 2014, pencurian<br />

kios dodol Anugrah, pencurian<br />

toko Ajo dan pencurian toko Budi di<br />

Pasar Bengkel ketiga kasus itu pada<br />

tahun 2016, pencurian rumah makan<br />

Seroja, Sei Sejenggi tahun 2017, pencurian<br />

Alfamart tahun <strong>2018</strong> dengan<br />

total kerugian kurang lebih Rp 70 juta<br />

dan terakhir maling kambing bunting<br />

milik Sudarno dan ke 8 kasus itu dilaporkan<br />

ke Polsek Dani bapak satu<br />

anak ini pun terancam pasal berlapis..<br />

(darmawan)<br />

15,53 Kg Sabu & 79.905 Ekstasi Disita dari 4 Tersangka<br />

MEDAN-M24<br />

Petugas Tim gabungan BNNP RI/<br />

Sumut, Polda Sumut, Polrestabes<br />

Medan dan Polres Langkat, ungkap<br />

peredaran narkotika jaringan internasional<br />

Malaysia-Indonesia. Empat pelaku<br />

diamankan, satu ditembak mati<br />

karena berusaha melarikan diri, Selasa<br />

(27/2) sekira pukul 11.00 Wib.<br />

Ke empat pelaku yakni, Ar alias Amir<br />

(23), Zulkifli (35) warga Aceh, DS alias<br />

Marpaung (34) warga Aceh dan Amrizal<br />

(26) warga Gebang Langkat yang<br />

ditembak mati.<br />

Selain mengamankan pelaku, tim<br />

gabungan mengamankan sabu-sabu<br />

15, 053,4kg, ekstasi 70,905 satu unit<br />

Toyota Avanza warna Putih BK 2139<br />

SZK, dan satu unit Honda Scopy warna<br />

hitam BK3957AGR.<br />

Direktur Psikotropika BNN RI,<br />

Brigjen Pol Anjan Pramuka di depan<br />

ruang mayat RS Bhayangkara Polda<br />

Sumut mengatakan bahwa pengungkapan<br />

kasus ini berawal dari adanya<br />

informasi dari pihak kepolisian Malaysia<br />

yang menyebutkan adanya pengiriman<br />

narkotika jenis sabu dan ektasi,<br />

Kamis (15/2) lalu, dari Malaysia ke Indonesia<br />

melalui jalur laut .<br />

"Dari hasil penyelidikan yang hampir<br />

satu bulan, petugas pertama kali mengamankan<br />

AR alias Amir di salah satu<br />

hotel di Jln Gatot Subroto Medan dan<br />

mengamankan barang bukti 14,552,-<br />

4gram sabu dan 70,905 butir ekstasi,"<br />

jelasnya.<br />

Tim Gabungan melakukan penyelidikan<br />

dengan menggeledah rumah AR di<br />

Komplek Taman Indah Impian Jln Sakti<br />

Luhur, Medan Helvetia. Dari rumah<br />

tersebut didapati 5,1gram sabu sabu,<br />

Minggu (25/2) lalu.<br />

"Setelah mengamanakan Amir dan<br />

mengeledah rumahnya, Tim gabungan<br />

kembali melakukan penyelidikan dan<br />

mengamankan dua pelaku DS Alias<br />

Marpaung dan Zulkifli di kawasan Jln<br />

Pondok Kelapa Medan Helvetia yang<br />

merupakan rekan Amir," sebut Anjan.<br />

Selanjutnya, penyelidikan tim<br />

gabungan ke daerah Langkat perbatasan<br />

Sumut-Aceh, Amrizal yang<br />

merupakan Koordinator jaringan<br />

tersebut dibekuk.<br />

"Saat kita melakukan penangkapan<br />

terhadap tersangka Amrizal melakukan<br />

perlawanan dan mencoba melarikan<br />

diri, sehingga petugas langsung<br />

memberikan tindakan tegas dengan<br />

melakukan tembakan," terangnya.<br />

Ketiga tersangka dijerat dengan<br />

Pasal 114 Ayat 2 jo Pasal 132 Ayat 1<br />

Pasal 112 Ayat 2 jo Pasal 132 Ayat 1<br />

UU No 35 Tahun 2009 tentang narkotika<br />

dengan ancaman maksimal hukuman<br />

mati atau penjara seumur<br />

hidup. (tiopan/ahmad)<br />

Pria Ikal Tewas di Parit Gudang Jamila, Tubuh Melepuh<br />

LABUHAN-M24<br />

Jasad lelaki tanpa identitas ditemukan<br />

membusuk di parit (drainase, red)<br />

areal gudang Jamila yang terletak di<br />

Kawasan Industri Medan (KIM) II, Selasa<br />

(27/2). Ketika ditemukan, sebagian<br />

kondisi tubuh korban melepuh.<br />

Mayat pria yang memiliki ciri-ciri celana<br />

pendek, berusia 30 tahunan, kulit<br />

sawo matang, rambut ikal pendek, tinggi<br />

160 cm ditemukan sekitar pukul<br />

06.00 WIB. Penemuan itu pertama kali<br />

diketahui oleh Syukri (35), satpam di<br />

gudang yang terletak di Jln Pulau PINI,<br />

Mabar, Kec Medan Deli.<br />

Temuan itu dilaporkan ke Polsek Medan<br />

Labuhan. Petugas yang menerima<br />

informasi itu turun ke lokasi. Sampai di<br />

lokasi, polisi melakukan olah TKP.<br />

Jenazah korban kemudian dibawa ke<br />

RS Bhayangkara Medan untuk divisum.<br />

Dari penyelidikan diduga korban tewas<br />

tersengat listrik. Dugaan itu karena<br />

ditemukan luka melepuh di tubuh<br />

korban. Ia diperkirakan berusaha masuk<br />

ke gudang dengan cara memanjat<br />

pagar setinggi 2 meter.<br />

“Tadi pas lagi jaga, tercium bau<br />

busuk. Jadi, saya cari sekitar belakang<br />

gudang kosong. Rupanya ada mayat<br />

Penumpang Pria Ini Malah Rekam Petugas<br />

Petugas yang lain turut menegurnya<br />

lantaran pria itu terus melawan.<br />

Bahkan tampak pria tersebut menyalakan<br />

video di handphone dan merekam<br />

para petugas.<br />

Namun pada akhirnya para petugas<br />

berhasil membuatnya turun dari<br />

pesawat.<br />

Beberapa komentar malah semakin<br />

geregetan setelah melihat layar ponsel<br />

pria perokok itu.<br />

“Why is this id**t filming the officer<br />

when he has clearly in the wrong,” komentar<br />

akun Courtney Bailey.<br />

Artinya: “Kenapa si id**t merekam<br />

para petugas padahal jelas-jelas dia<br />

yang salah.”<br />

“Trus ni org2 nyalain Hp rekam2...<br />

sudah membusuk dengan kondisi telentang,”<br />

kata Syukri.<br />

“Kami terkejut lihat mayat di parit,<br />

sepertinya dia maling. Karena ada bekas<br />

sengatan listrik, tidak ada bekas<br />

benda tajam ataupun benda tumpul,”<br />

sebut Rina (21) warga sekitar.<br />

Dugaan kalau korban tewas tersengat<br />

listrik turut diamini Kanit<br />

Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP<br />

N Surbakti. “Kita masih menunggu<br />

visum agar diketahui penyebab pasti<br />

kematiannya. Untuk identitas korban<br />

sampai saat ini belum kita ketahui,”<br />

kata Surbakti. (sigit)<br />

bukannya hp dll harus di matiin kalo<br />

udh dalam pesawat?” komentar akun<br />

Friesca Melissa.<br />

“Aku melihatnya merekam juga,<br />

mungkin ia mau mempostingnya di<br />

sosial media dan mengatakan perusahaan<br />

ini memperlakukannya dengan<br />

buruk dan berpura-pura menjadi<br />

korban.”(dra/net)<br />

Reskrim Polres Karo tiba ke lokasi<br />

dan melakukan olah tempat kejadian<br />

perkara (TKP). Sejumlah saksi,<br />

korban termasuk suaminya, BT<br />

dan PS (23) dimitai keterangan.<br />

“Hasil pemeriksaan, BT dan PS<br />

telah kita tetapkan sebagai tersangka<br />

dan telah dijebloskan ke<br />

sel tahanan. Beberapa saksi lainnya<br />

sedang kita mintai keterangannya,”<br />

kata Kapolres Karo, AKBP<br />

Tewas Ditabrak Sigra<br />

JOHOR-M24<br />

Petugas kepolisian akhirnya<br />

mengetahui identitas wanita yang<br />

tewas ditabrak Daihatsu Sigra<br />

warna putih BK 1716 GK di Jln<br />

Ngumban Surbakti, Kel Kwala<br />

Bekala, Kec Medan Johor, Kamis<br />

(22/2) sekitar pukul 23:00 WIB.<br />

“Korban bernama Kamalina boru<br />

Sinaga, usia 58 tahun, warga<br />

Desa Silambo, Kec Percut Sei<br />

Tuan,” jelas Kanit Lantas Polsek<br />

Delitua, Iptu N Siregar kepada<br />

M24, Selasa (27/2).<br />

Siregar mengaku sempat kewalahan<br />

mengungkap identitas<br />

korban. Pihaknya pun sampai<br />

menyebarkan foto korban. Setelah<br />

empat hari jenazah di RSUP H<br />

Adam Malik, Senin (26/2) sekitar<br />

pukul 17:00 WIB, suami korban,<br />

Antar Makanan Ibu<br />

MEDAN AREA - M24<br />

Jefri (27) mendatangi Polsek<br />

Medan Area, Selasa (27/2). Warga<br />

Jln Panglima Denai ini melaporkan<br />

kreta Honda Supra BK 5192<br />

UA miliknya yang dicuri.<br />

Pencurian itu sendiri terjadi<br />

saat Jefri mendatangi salah satu<br />

toko di Pasar Ramai, Jln Asia, tempat<br />

ibunya bekerja, Senin (26/2).<br />

Pekerja konfeksi ini mengantar<br />

makanan untuk orangtuanya.<br />

Selepas itu, korban bermaksud<br />

kembali ke tempatnya bekerja. Ia<br />

diantar sang ibu ke luar toko. Setiba<br />

di parkiran, korban terkejut<br />

melihat kreta kesayangan sudah<br />

hilang. Juru parkir di lokasi yang<br />

ditemui mengaku melihat seorang<br />

lelaki yang mondar-mandir. Namun<br />

Anwar Lubis mendatangi Pos Lantas<br />

Simpang Selayang.<br />

Kepada petugas, Anwar mengaku<br />

korban sudah lama pergi dari<br />

rumah. Pihaknya pun sudah mencari<br />

ke semua penjuru, namun tak<br />

menemukan korban yang telah<br />

melahirkan 1 anak ini. Hingga dirinya<br />

membaca berita korban tewas<br />

dalam kecelakaan di Harian Metro24.<br />

“Selesai melengkapi surat surat<br />

jenazah korban tadi malam sekitar<br />

pukul 22:00 WIB dibawa dari RS<br />

Adam Malik ke Dusun Lupat Nihiri,<br />

Desa Nagori Palibuah, Kec Raya<br />

Kahean, Kab Simalungun untuk dikebumikan.<br />

Mengingat korban merupakan<br />

kelahiran Simalungun dan<br />

keluarganya semua berada di Simalungun,”<br />

tambahnya. (mehuli)<br />

ia tak mengenal pria tersebut.<br />

“Rawan kali Pasar Ramai ini. Sebentar<br />

saja aku parkirkan kreta,<br />

diembat maling,” kesal ayah satu<br />

anak ini usai melapor.<br />

“Kata jukir, pria itu sedang mencari<br />

sesuatu. Maka si tukang parkir<br />

tidak bisa menuduh dan mencurigai<br />

pria tersebut. Untung dia tanda ciricirinya,”<br />

pungkas Jefri.<br />

Adapun ciri-ciri pelaku, berbadan<br />

kurus, pakai topi warna hitam, kaos<br />

hitam dan jeans warna biru.<br />

Kanit Reskrim Polsek Medan<br />

Area, Iptu Rudianto Silalahi SH<br />

yang dikonfirmasi berjanji menindaklanjuti<br />

laporan korban. “Belum<br />

saya terima, coba saya cek ya.<br />

Saksi akan diperiksa,” ucap Rudianto.<br />

(wandi)<br />

Aksinya Mencuri Terekam CCTV<br />

MEDAN-M24<br />

Terpantau CCTV, FS (<strong>28</strong>) warga<br />

Jln Mangkubumi Gang Aceh<br />

Bawah Kel Kampung Aur, Kec Medan<br />

Maimun diringkus personil Unit<br />

Ranmor Satreskrim Polrestabes<br />

Medan.<br />

Kasat Reskrim Polrestabes Medan,<br />

AKBP Putu Yuda Prawira SIK<br />

MH ketika dikonfirmasi, Selasa<br />

(27/2) menjelaskan, tertangkapnya<br />

tersangka berawal dari laporan<br />

korban, Indra Habibi Johan<br />

warga Jln Brastagi Kel Sidodadi,<br />

Kec Medan Timur, Jumat (2/2)<br />

malam. Dimana dalam laporan korban,<br />

ketika itu ia menuju rumah<br />

temannya di Jln Mangkubumi.<br />

“Setibanya di lokasi sore harinya,<br />

korban memarkirkan sepedamotor<br />

Honda Verza warna Putih<br />

BK 6615 VAZ miliknya di dalam<br />

garasi rumah temannya. Karena<br />

hari mulai gelap, korban ke garasi<br />

dan kemudian memindahkan sepedamotornya<br />

ke depan pintu rumah<br />

temannya (depan garasi),”<br />

Disekap 2 Hari<br />

PERCUT-M24<br />

Dua hari disekap dalam rumah,<br />

Nuraini (24) lebam-lebam dipukuli<br />

pria kumpul kebonya. Mata warga<br />

Jln Rakyat dekat Simpang<br />

Mesjid ini berdarah dalam akibat<br />

terkena uppercut.<br />

Kesal, janda satu anak ini pun<br />

lantas mengadu ke Polsek Percut<br />

Sei Tuan, Selasa pagi (27/2).<br />

Ceritanya, karyawan toko di<br />

Pasar Petisah itu sudah bosan<br />

dengan perangai kasar Tumpal Siahaan,<br />

pria tempan kumpul kebonya<br />

setahun ini. Rabu (21/2)<br />

sekira pukul 20.00 WIB, Nur pun<br />

berniat angkat kaki dari rumah di<br />

Jln Sipirok Area, Lorong 3, Desa<br />

Medan Estate, Kec Percut Sei<br />

terang Putu.<br />

Sekira pukul 19.30 WIB sambung<br />

Kasat, ketika hendak pulang, korban<br />

tak lagi melihat kendaraannya.<br />

Dia lalu memohon kepada tetangga<br />

kawannya untuk mengecek rekaman<br />

CCTV. Ternyata sepedamotor<br />

korban dicuri oleh seorang priia<br />

yang mengenakan topi jaket. Saat<br />

itu juga korban merekam rekaman<br />

CCTV melalui HP, lalu melaporkan<br />

kejadian tersebut ke Polrestabes<br />

Medan.<br />

“Sabtu (24/2) sekira pukul 02.00<br />

WIB, petugas mendapat informasi<br />

bahwa FS berada di seputaran rumahnya,<br />

dan petugas kemudian<br />

menuju ke lokasi lalu meringkus tersangka<br />

yang saat itu sedang<br />

duduk-duduk di ujung gang,” sebutnya.<br />

“Kasusnya masih kita kembangkan<br />

guna mengejar penadah sepedamotor<br />

hasil curian itu. Tersangka<br />

dikenakan Pasal 363 KUH-<br />

Pidana dengan ancaman penjara<br />

di atas 5 tahun,” tandasnya. (ardi)<br />

Tuan. Ketika berada lorong jalan,<br />

Nur dihadang dan ditarik sopir angkot<br />

121 itu ke dalam rumah.<br />

Setelah mencoba berbagai cara,<br />

dia akhirnya berhasil melarikan diri<br />

ke rumah orang tuanya, Sabtu (24/<br />

2) sekira pukul 18.30 WIB. “Dan<br />

melihat keadaan saya, orang tua<br />

lantas menyuruh membuat laporan<br />

ke polisi,” kenangnya.<br />

Nur menjelaskan kalau Tumpal<br />

kerap menggunakan sabu dan selalu<br />

meminta dilayani sex.<br />

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol<br />

Hartono kepada M24, Selasa (27/<br />

2) mengatakan dirinya belum<br />

mengetahui laporan tersebut.<br />

“Nanti saya cek di SPKT ya,” katanya<br />

singkat. (irwan)<br />

Sindikat Curanmor Digulung<br />

PANCURBATU M24<br />

Tim Reskrim Polsek Pancurbatu<br />

berhasil menggulung tiga sindikat<br />

pencurian kendaraan bermotor<br />

(curanmor) dari lokasi dan waktu<br />

yang berbeda.<br />

Dari para bandit jalanan itu disita<br />

1 unit Kawasaki Ninja BK 5851<br />

YH, 1 unit Yamaha Vixion warna<br />

putih, 1 unit Yamaha F1ZR, 1 unit<br />

kunci T, 1 topi kain, 1 kemeja panjang<br />

dan 1 celana panjang.<br />

Ketiganya adalah Hendro Barus<br />

(30), warga Jln Bakti dusun I Desa<br />

Baru, Kec Pancur Batu, Wahyu<br />

Putra Sinulingga alias Grandong<br />

(21), warga Jln Bakti Desa Baru,<br />

Pancurbatu dan Wanda Barus (<strong>28</strong>)<br />

adik kandung Hendro Barus. Untuk<br />

pengusutan lebih lanjut, ketiga<br />

tersangka berikut barang bukti<br />

diamankan ke Mako.<br />

Data yang diterima dari Polsek<br />

Pancurbatu, Selasa (27/2) sore,<br />

penangkapan ketiga kawanan<br />

bandit ini berdasarkan laporan<br />

nomor: LP/38/I/<strong>2018</strong> tanggal 23<br />

Januari <strong>2018</strong> atas nama pelapor,<br />

Ricky Herlambang Purba. Para<br />

tersangka mencuri 1 unit Yamaha<br />

Mio warna merah BK 5872 AJ di<br />

parkiran Adam Net kawasan Desa<br />

Baru, Pancurbatu.<br />

Mau Masuk Gang<br />

TUNTUNGAN-M24<br />

Supir angkot KPUM II BK 1727<br />

DA melarikan diri setelah menabrak<br />

CS (15) warga Dusun III Kel<br />

Tanjung Slamat, Kec Medan Tuntungan.<br />

Akibat ditabrak, Beat<br />

warna hitam BK 6143 NAA yang<br />

dikendarai CS terpental di Jln Flamboyan<br />

Raya depan Gang Delima<br />

Kel Tanjung Selamat, Kec Medan<br />

Tuntungan. CS tewas seketika.<br />

Informasi dihimpun, tabrakan<br />

itu terjadi Selasa (27/2) sekira<br />

13.30 wib. Saat itu korban CS<br />

datang dari arah Simpang Melati<br />

menuju arah Tanjung Anom, Kec<br />

Pancubatu. Begitu hendak masuk<br />

Gang Delima, Kec Medan Tuntungan,<br />

Beat korban disambar angkot<br />

yang datang dari arah Tanjung<br />

Benny Hutajulu melalui KBO Reskrim,<br />

Iptu J Manullang yang disampaikan<br />

Kanit Resum, Ipda Togu<br />

Siahaan. Menurut adik korban, Firman<br />

Julius Batee, Lulu sudah berstatus<br />

duda dan memiliki dua anak<br />

yang ditinggal di Nias. Lulu datang<br />

merantau ke Karo sejak dua tahun<br />

lalu. Jenazah Lulu telah dikebumikan<br />

di pekuburan Umum Jln Irian<br />

Kabanjahe. (herlin)<br />

Kanit Reskrim, Iptu Pol Nelson<br />

Silalahi SH MH saat paparan mengatakan<br />

polisi meringkus tersangka<br />

Hendro Barus di kawasan Desa<br />

Tuntungan II, Kec Pancurbatu,<br />

Rabu (24/1) lalu. Hendro Barus<br />

sudah tiga kali ditangkap terkait<br />

kasus penganiayaan dengan masa<br />

hukuman 14 bulan, perkara penganiayaan<br />

juga dihukum 14 bulan,<br />

dan perkara pencurian dengan<br />

masa hukuman selama 24 bulan.<br />

“Selain melakukan aksi pencurian,<br />

dan penganiayaan, tersangka<br />

Hendro dan temannya juga terlibat<br />

kasus pengerusakan untuk<br />

melakukan pemerasan terhadap<br />

sopir truk plat BL (Aceh) yang melintas<br />

di Jln Jamin Ginting Pancurbatu,”<br />

ujar Iptu Nelson.<br />

Berdasarkan pengembangan,<br />

petugas meringkus tersangka<br />

Wahyu Putra Sinulingga di depan<br />

jambur RK Desa Baru, Pancurbatu,<br />

Kamis (15/2). Tersangka Wahyu<br />

sebelumnya juga sudah pernah dihukum<br />

selama 18 bulan terkait kasus<br />

pencurian. “Kita kembali melakukan<br />

pengembangan dan berhasil<br />

meringkus Wanda Barus, adik<br />

kandung Hendro Barus. Wanda<br />

berperan sebagai pemetik sepeda<br />

motor inisial HK,” pungkasnya. (ali)<br />

Anom hendak ke Simpang Melati.<br />

Korban terkapar di jalan dan pengemudi<br />

angkot melarikan diri dan meninggalkan<br />

angkotnya. "Supir angkot<br />

melarikan diri meninggalkan<br />

penumpang, angkot dan korban di<br />

TKP," beber D Barus (38) warga<br />

sekitar TKP. Melihat ada korban<br />

laka, warga langsung menghubungi<br />

polisi dan seketika itu warga<br />

membawa korban ke rumah sakit<br />

setempat. "Saat kita bawa ke rumah<br />

sakit napas korban sepertinya<br />

masih ada. Hanya saja korban<br />

mengalami luka pada bagian Dada,<br />

luka bagian leher, luka bagian tangan<br />

dan luka bagian kepala,"kata<br />

Kapolsek Delitua, Kompol ML Malau<br />

melalui Kanit Lantas Iptu N Siregar.<br />

(mehuli)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!