BAB I-VI_Harsy Tamimi_1113091000075
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
i<br />
UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA APLIKASI<br />
EMERGENCY CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API<br />
DENGAN PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME<br />
SKRIPSI<br />
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar<br />
Sarjana Komputer (S.Kom)<br />
Oleh :<br />
<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />
<strong>1113091000075</strong><br />
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA<br />
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI<br />
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH<br />
JAKARTA<br />
2018 M / 1439 H<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ii<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iii<br />
PENGESAHAN UJIAN<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv<br />
PERNYATAAN ORISINALITAS<br />
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-<br />
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN<br />
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI<br />
ATAU LEMBAGA MANAPUN.<br />
Jakarta, April 2018<br />
<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
v<br />
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI<br />
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang<br />
bertanda tangan dibawah ini:<br />
Nama : <strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />
NIM : <strong>1113091000075</strong><br />
Program Studi : Teknik Informatika<br />
Fakultas : Sains Dan Teknologi<br />
Jenis Karya : Skripsi<br />
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada<br />
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti<br />
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang<br />
berjudul:<br />
UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA APLIKASI EMERGENCY<br />
CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API DENGAN<br />
PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME<br />
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti<br />
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak<br />
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data<br />
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap<br />
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.<br />
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.<br />
Dibuat di : Jakarta<br />
Pada tanggal : April 2018<br />
Yang menyatakan<br />
(<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong>)<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi<br />
ABSTRAK<br />
<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong> – <strong>1113091000075</strong>, “UJI KEAKURATAN WAKTU<br />
TEMPUH PADA APLIKASI EMERGENCY CALL BERBASIS<br />
CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API DENGAN PARAMETER<br />
ESTIMATED TRAVEL TIME” dibimbing oleh Arini, M.T. dan Feri Fahrianto,<br />
M.Sc<br />
Banyak aplikasi yang menggunakan teknik Crowdsource dalam<br />
memperoleh data khususnya data tentang kepadatan lalu lintas kendaraan pada<br />
ruas jalan tertentu, contoh aplikasi yang sudah menerapkan konsep Crowdsourced<br />
Data seperti Google Maps,Waze, , Bing Maps, dll. Namun, dari data crowdsouce<br />
itu akan timbul pertanyaan, apakah data yang diberikan valid? atau seberapa<br />
akurat data yang diberikan oleh “kerumunan orang” tersebut? Dari permasalahan<br />
tersebut, penulis melakukan penelitian untuk membuktikan seberapa akurat data<br />
yang diberikan oleh aplikasi tersebut dengan melakukan perbandingan data antara<br />
data yang diperoleh dari aplikasi yang penulis buat (berasal dari data<br />
Crowdsource Matrix Distance dari Google Maps API) dengan data yang diperoleh<br />
dari perhitungan manual menggunakan metode estimasi waktu tempuh. Penulis<br />
menggunakan RAD (Rapid Application Development) sebagai metode untuk<br />
mengembangkan aplikasi. Metode penarikan data dari sumber Crowdsource<br />
Matrix Distance dari Google Maps API dan menggunakan tools GPS tracking<br />
untuk melacak keberadaan petugas di aplikasi emergency call. Penulis<br />
menggunakan teknik Modeling and Simulation untuk melakukan pemodelan<br />
simulasi pada tahap pengujian data. Setelah dilakukan perbandingan<br />
menggunakan uji hipotesis T-test, didapatkan ternyata data hasil perhitungan<br />
manual dengan data pada aplikasi hampir sama.<br />
Kata Kunci: Crowdsource Matrix Distance Google Maps API, Emergency<br />
call, GPS tracking,Estimated Travel Time<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vii<br />
Nama : <strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong> – <strong>1113091000075</strong><br />
Program Studi : Teknik Informatika<br />
Judul : “Uji Keakuratan Waktu Tempuh Pada Aplikasi<br />
Emergency Call Berbasis Crowdsource Google<br />
Maps Api Dengan Parameter Estimated Travel<br />
Time”<br />
ABSTRACT<br />
Many applications use Crowdsource techniques in obtaining data,<br />
especially data about vehicle traffic density on certain streets, examples of<br />
applications that already implement the concept of Crowdsourced Data such as<br />
Google Maps, Waze, Bing Maps, etc. However, from crowdsouce data that will<br />
arise the question, whether the data provided valid? or how accurate is the data<br />
given by the "crowd"? From these problems, the authors conducted research to<br />
prove how accurate the data provided by the application by doing a comparison of<br />
data between the data obtained from the application that the author created<br />
(derived from the data Crowdsource Matrix Distance from Google Maps API)<br />
with data obtained from manual calculations using estimation method of travel<br />
time. The author uses RAD (Rapid Application Development) as a method for<br />
developing applications. The method of recalling data from the source<br />
Crowdsource Matrix Distance from Google Maps API and using GPS tracking<br />
tools to track the presence of officers in emergency call applications. The author<br />
uses the technique of Modeling and Simulation to perform simulation modeling in<br />
the data testing phase. After a comparison using the T-test hypothesis test, it was<br />
found that the data of manual calculations with data on the application is almost<br />
the same.<br />
Keywords: Crowdsource Matrix Distance Google Maps API, Emergency<br />
call, GPS tracking,Estimated Travel Time<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
viii<br />
KATA PENGANTAR<br />
Assalamu’alaikum Wr. Wb.<br />
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah<br />
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat<br />
melaksanakan dan menuliskan skripsi ini pada waktu dan tempat yang tepat dan<br />
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik. Sholawat dan salam penulis<br />
haturkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta<br />
keluarganya, para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman. Skripsi ini<br />
merupakan salah satu tugas akhir wajib bagi mahasiswa sebagai persyaratan untuk<br />
mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik<br />
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif<br />
Hidayatullah Jakarta. Sebagai bahan penulisan skripsi ini, penulis melakukannya<br />
berdasarkan hasil penelitian, pengembangan aplikasi, observasi dan beberapa<br />
sumber literatur. Tak lupa pula penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih<br />
kepada pihak-pihak terkait lainnya yang telah banyak membimbing penulis dalam<br />
melakukan penulisan skripsi ini, karena tanpa bimbingan dan dorongan dari<br />
semua pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar.<br />
Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :<br />
1. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil ke<br />
penulis. Tiada tutur kata selain terima kasih kepada ayah, ibu, kakak,<br />
abang, adik, dan keponakan – keponakan tersayang dan rasa syukur<br />
kepada Allah S.W.T yang telah menitipkan penulis di keluarga yang<br />
sangat penulis cintai. Terima kasih, Alhamdulillah.<br />
2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.<br />
3. Ibu Arini, ST, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.<br />
4. Ibu Arini, ST, MT. dan Feri Fahrianto, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I<br />
dan II yang telah senantiasa membimbing penulis.<br />
5. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta khususnya Fakultas Sains dan<br />
Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat<br />
berharga bagi penulis.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ix<br />
6. Calon pendamping hidup Siti Annisya Baharsyah yang telah memberikan<br />
motivasi dan semangat dalam mengerjakan penelitian ini.<br />
7. Teman-teman SMA (Teguh,Fadli,Riano) yang telah memberikan motivasi<br />
dan semangat dalam mengerjakan penelitian ini.<br />
8. Seluruh sahabat-sahabat terbaik dari Teknik Informatika angkatan 2013,<br />
khususnya semua anak kelas TI C 2013 (Dodi, Ucup, Nando, Cahyo,<br />
Angga, Macia, Sisca, Calysta, Rais, Irsyad, Lay, Didi, Jamal, Abi, Ojay,<br />
Habibi, Taufik, Ames, Anto), senior di kampus (bg kiki,bg yoni dan bg<br />
farhan) abang-abang di bengkel Ali Performance Terima kasih atas<br />
semangatnya!<br />
9. Kepada “BPBD Jakarta” yang telah membantu saya dalam penelitian ini<br />
dan mengizinkan untuk melakukan studi kasus di BPBD Jakarta<br />
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu<br />
didalam selembar kertas A4. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih<br />
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon kritik dan saran yang<br />
membangun untuk penulis.<br />
Akhir kata, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan<br />
orang banyak.<br />
Wassalamualaikum, Wr. Wb.<br />
Jakarta, April 2018<br />
Penulis<br />
<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />
<strong>1113091000075</strong><br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
x<br />
DAFTAR ISI<br />
PENGESAHAN UJIAN..................................................................................... iii<br />
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... iv<br />
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................. v<br />
ABSTRAK ......................................................................................................... vi<br />
ABSTRACT ...................................................................................................... vii<br />
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x<br />
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi<br />
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii<br />
<strong>BAB</strong> I PENDAHULUAN ................................................................................... 1<br />
4.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1<br />
4.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4<br />
4.3 Batasan Masalah .................................................................................... 5<br />
4.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5<br />
4.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6<br />
1. Bagi Penulis ....................................................................................... 6<br />
2. Bagi Masyarakat ................................................................................ 6<br />
4.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 6<br />
<strong>BAB</strong> II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xi<br />
5.1 Analisis.................................................................................................. 8<br />
5.2 Emergency Call ..................................................................................... 8<br />
5.3 Crowsource dan Matrix distance API ..................................................... 9<br />
5.4 Pengembangan ..................................................................................... 11<br />
5.4.1 Metode Analisa ............................................................................. 11<br />
5.4.2 Pengertian RAD (Rapid Appication Development) ....................... 12<br />
5.4.3 Tahapan Rapid Aplication Development ....................................... 12<br />
5.4.4 Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning) ...................... 13<br />
5.4.5 Proses Desain ............................................................................... 17<br />
5.4.6 Impelementasi .............................................................................. 17<br />
5.5 Unified Modeling Language (UML) .................................................... 18<br />
5.5.1 Use Case Diagram ........................................................................ 18<br />
5.5.2 Activity Diagram .......................................................................... 20<br />
5.5.3 Sequence Diagram ........................................................................ 23<br />
5.5.4 Class Diagram .............................................................................. 26<br />
5.6 Aplikasi ............................................................................................... 30<br />
5.6.1 Aplikasi Mobile ............................................................................ 30<br />
5.7 Android ............................................................................................... 31<br />
5.7.1 Versi Android ............................................................................... 31<br />
5.7.2 Android Studio ............................................................................. 32<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xii<br />
5.8 Java ..................................................................................................... 33<br />
5.9 GPS Tracking ...................................................................................... 34<br />
5.10 Application Programming Interface (API) ........................................ 35<br />
5.11 Google Maps API ............................................................................. 36<br />
5.11.1 Manfaat Google Maps API ........................................................... 37<br />
5.12 JSON (java script object notation) .................................................... 38<br />
5.13 PHP.................................................................................................. 39<br />
5.14 XML (extensible Markup Language) ................................................ 40<br />
5.15 Framework CodeIgniter.................................................................... 40<br />
5.16 Menentukan Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 42<br />
5.17 Waktu Tempuh ................................................................................. 44<br />
5.17.1 Definisi Kecepatan dan Waktu Tempuh Perjalanan (Travel Time) 44<br />
5.17.2 Rumus Estimasi Waktu Tempuh Perjalanan .................................. 44<br />
5.17.3 Rumus Time-Mean Speed ............................................................. 45<br />
5.17.4 Rumus Space-Mean Speed ............................................................ 45<br />
5.17.5 Rumus Average Running Speed .................................................... 46<br />
5.17.6 Rumus Standar Deviasi dan Variansi Data .................................... 46<br />
5.17.7 Hubungan Time-Mean Speed dengan Space-Mean Speed ............. 47<br />
5.17.8 Teknik Uji Kendaraan ................................................................... 47<br />
5.18 Pemodelan dan Simulasi ................................................................... 48<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xiii<br />
5.18.1 Skema Studi Simulasi ................................................................... 48<br />
5.18.2 Simulation Model ......................................................................... 49<br />
5.18.3 Simulation Experiment ................................................................. 49<br />
5.18.4 Simulation Analysis ...................................................................... 50<br />
5.18.5 Keuntungan Pemodelan dan Analisis Simulasi .............................. 50<br />
5.19 Uji Hipotesis T Sampel Independen.................................................. 50<br />
5.20 Gambaran Umum Instansi pemerintah .............................................. 51<br />
5.20.1 Sejarah Singkat Instansi pemerintah .............................................. 51<br />
5.20.2 Visi dan Misi Instansi pemerintah ................................................. 52<br />
5.20.3 Struktur Organisasi Instansi pemerintah ........................................ 53<br />
5.20.4 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................... 53<br />
<strong>BAB</strong> III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 55<br />
6.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 55<br />
6.2 Studi Lapangan .................................................................................... 55<br />
6.2.1 Observasi ...................................................................................... 55<br />
6.2.2 Wawancara ................................................................................... 56<br />
6.3 Studi Pustaka ....................................................................................... 57<br />
6.3.1 Studi Literatur............................................................................... 57<br />
6.4 Metodologi Pengembangan Sistem ...................................................... 62<br />
6.4.1 Fase Requirement Planning........................................................... 63<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xiv<br />
6.4.2 Fase Workshop Design ................................................................. 64<br />
6.4.3 Fase Implementasi ........................................................................ 65<br />
6.5 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................... 66<br />
<strong>BAB</strong> IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM .................................... 68<br />
4.1 Requirement Planning ......................................................................... 68<br />
7.1.1 Analisis Sistem ............................................................................. 68<br />
7.2 Workshop Design ................................................................................. 77<br />
7.2.1 Desain Proses ............................................................................... 77<br />
7.2.2 Perancangan User Interface ......................................................... 102<br />
<strong>BAB</strong> V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 112<br />
8.1 Implementasi ..................................................................................... 112<br />
8.1.1 Aplikasi Emergency Call ............................................................ 112<br />
8.1.2 Pembuatan kode program............................................................ 122<br />
8.1.3 Server ......................................................................................... 123<br />
8.2 Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing) .............................................. 123<br />
8.2.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi .............................................. 123<br />
8.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox ....................................... 126<br />
8.3 Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh ........................................... 126<br />
8.4 Simulation Model .............................................................................. 127<br />
8.4.1 Simulation Experiment ............................................................... 130<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xv<br />
8.4.2 Simulation Analysis .................................................................... 130<br />
<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong> PENUTUP ........................................................................................ 152<br />
9.1 Kesimpulan........................................................................................ 152<br />
9.2 Saran ................................................................................................. 152<br />
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 153<br />
LAMPIRAN .................................................................................................... 157<br />
Lampiran 1 Wawancara ................................................................................... 157<br />
Lampiran 2 Data dari Kantor Polisi,Pemadam Kebakaran,Rumah Sakit Jakarta<br />
Selatan ............................................................................................................. 159<br />
Lampiran 3 Perhitungan Uji-T menggunakan Excel ......................................... 165<br />
Lampiran 4 Prosisi Kendaraan Kearah Gandaria City ....................................... 167<br />
Lampiran 5 Source Code .................................................................................. 168<br />
Lampiran 6 Surat izin penelitian ...................................................................... 176<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xvi<br />
DAFTAR GAMBAR<br />
Gambar 2.1 diagram konsep dan defenisi crowdsource ...................................... 10<br />
Gambar 2.2 Siklus RAD (Sumber: Kendall and Kendall, 2010) .......................... 13<br />
Gambar 2.3 Use Case Diagram (sumber : Kendall dan Kendall, 2010) .............. 20<br />
Gambar 2.4 Activity Diagram ............................................................................ 23<br />
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)... 26<br />
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram .................................................................. 30<br />
Gambar 2.7 Tampilan Android Studio ............................................................... 32<br />
Gambar 2.8 Pemograman pada java .................................................................. 34<br />
Gambar 2.9 cara kerja GPS (sumber : AKARI GPS) .......................................... 35<br />
Gambar 2.10 Alur Application Programming Interface (API) (sumber : Maruti<br />
Techlabs di twitter) ............................................................................................ 36<br />
Gambar 2.11 source code Google Maps Android API untuk memasukan peta<br />
pada android (sumber : developer google) .......................................................... 38<br />
Gambar 2.12 contoh Source code JSON ........................................................... 39<br />
Gambar 2.13 Contoh source code PHP .............................................................. 40<br />
Gambar 2.14 Ilustrasi Running Time dan Stopped Delay Time (sumber : Turner,<br />
Eisele, Benz, & Holdener, 1998) ........................................................................ 44<br />
Gambar 2.15 Struktur Organisasi BPBD Jakarta ................................................ 53<br />
Gambar 4.4.1 Rich Picture Sistem Berjalan ....................................................... 69<br />
Gambar 4.4.2 Sistem Usulan .............................................................................. 76<br />
Gambar 4.4.3 Usecase Diagram......................................................................... 79<br />
Gambar 4.4 Activity Diagram registrasi ............................................................. 91<br />
Gambar 4.5 Activity Diagram Login ................................................................... 92<br />
Gambar 4.6 Activity Diagram pilih instansi ........................................................ 93<br />
Gambar 4.7 Activity Diagram list opsi route ...................................................... 94<br />
Gambar 4.8 Activity Diagram lihat posisi petugas .............................................. 95<br />
Gambar 4.9 Sequence Diagram mengisi biodata ................................................ 96<br />
Gambar 4.10 Sequence Diagram login ............................................................... 97<br />
Gambar 4.11 Sequence Diagram memilih instansi gawat darurat ....................... 98<br />
Gambar 4.12 Sequence Diagram lihat list opsi route .......................................... 99<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xvii<br />
Gambar 4.13 Sequence Diagram lihat posisi petugas ....................................... 100<br />
Gambar 4.14 Class Diagram ............................................................................ 101<br />
Gambar 4.15 Rancangan tampilan menu login ................................................. 102<br />
Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu daftar ................................................ 103<br />
Gambar 4.17 Rancangan tampilan menu home ................................................. 104<br />
Gambar 4.18 Rancangan tampilan menu kirim lokasi ....................................... 105<br />
Gambar 4.19 Rancangan tampilan menu kejadian ............................................ 106<br />
Gambar 4.20 Rancangan tampilan menu tracking ............................................ 107<br />
Gambar 4.21 Rancangan tampilan menu login aplikasi petugas ........................ 108<br />
Gambar 4.22 Rancangan tampilan menu kejadian aplikasi petugas................... 109<br />
Gambar 4.23 Rancangan tampilan menu route aplikasi petugas ....................... 110<br />
Gambar 5.1 Gambar tampilan menu login ........................................................ 112<br />
Gambar 5.2 Tampilan menu daftar ................................................................... 113<br />
Gambar 5.3 Tampilan menu home ................................................................... 114<br />
Gambar 5.4 Tampilan menu kejadian ............................................................... 115<br />
Gambar 5.5 Tampilan menu kirim lokasi ......................................................... 116<br />
Gambar 5.6 Menu telepon ................................................................................ 117<br />
Gambar 5.7 Tampilan menu login aplikasi petugas .......................................... 118<br />
Gambar 5.8 Rancangan tampilan menu tracking .............................................. 119<br />
Gambar 5.9 Tampilan menu login aplikasi petugas .......................................... 120<br />
Gambar 5.10 Tampilan menu kejadian aplikasi petugas ................................... 121<br />
Gambar 5.11 tampilan menu route aplikasi petugas .......................................... 122<br />
Gambar 5.12 Alur skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh ....................... 127<br />
Gambar 5.13 Alur kerangka perhitungan manual tahap Simulation Model ........ 128<br />
Gambar 5.14 Grafik Perbandingan Waktu Tempuh .......................................... 149<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xviii<br />
DAFTAR TABEL<br />
Tabel 2.1 Perbandingan analisis metode PIECES dan SWOT ............................. 11<br />
Tabel 2.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sumber : Sugiarti, 2013)............. 19<br />
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Activity Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />
.......................................................................................................................... 21<br />
Tabel 2.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram (Kendall dan Kendall, 2010) ........ 24<br />
Tabel 2.5 Contoh Potential Objek ...................................................................... 27<br />
Tabel 2.6 Simbol-Simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013) .................................. 28<br />
Tabel 2.7 Versi android dan liris ........................................................................ 31<br />
Tabel 2.8 Klasifikasi Umum Jalan (sumber : PP 34/2006 tentang Jalan) ............. 42<br />
Tabel 4.1 Analisis PIECES ................................................................................ 72<br />
Tabel 4.2 Identifikasi Actor ................................................................................ 77<br />
Tabel 4.3 Identifikasi Usecase ........................................................................... 77<br />
Tabel 4.4 Narasi Use case Mengisi biodata ........................................................ 80<br />
Tabel 4.5 Narasi Use Case Login ....................................................................... 81<br />
Tabel 4.6 Narasi Use Case Pilih instansi ............................................................ 82<br />
Tabel 5.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi .................................................... 123<br />
Tabel 5.2 Informasi Pengujian ......................................................................... 129<br />
Tabel 5.3 Data Waktu Tempuh Aplikasi Emergency Call menggunakan<br />
Crowdsource google maps API. ....................................................................... 130<br />
Tabel 5.4 Hasil Observasi Semua Time Element ............................................... 148<br />
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Case A dan Case B .............................................. 149<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1 Latar Belakang Masalah<br />
<strong>BAB</strong> I<br />
PENDAHULUAN<br />
Bencana alam tak henti-hentinya melanda bangsa kita setiap hari bencana<br />
alam atau musibah silih berganti melanda bangsa kita merupakan sebuah<br />
peringatan Allah S.W.T bagi kita yang terlalu banyak dosa, Adapun bagi<br />
masyarakat yang merasakan langsung dampak dari bencana-bencana tersebut<br />
adapun juga tidak merasakan langsung tapi merasakan kesedihan melihat orang<br />
yang terkena bencana,itu semua bencana terjadi karena umat manusia itu<br />
أَصَابَ مَا Q.S,al-Hadid: 22 sendiri.dalam pandangan islam yang telah di jelaskan di<br />
“Tiada يَسِ ير<br />
َللاّ ِ عَلَى ذَ َٰلِكَ إِنّ ۚ نَب رَ أَهَا ن ََأ قَب لِ مِن كِتَاب فِي إِلّ أَن فُسِكُم فِي وَ لَ اْل َر ضِ فِي مُصِ يبَة مِن<br />
suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri<br />
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum<br />
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”<br />
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah<br />
Kami<br />
lembaga<br />
pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di<br />
daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada<br />
kebijakan yang ditetapkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).<br />
BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008,<br />
menggantikan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) di<br />
tingkat Provinsi dan Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat<br />
Kabupaten / Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden<br />
Nomor 83 Tahun 2005.<br />
Dengan Terbentuknya BPBD Provinsi DKI Jakarta sejak tahun Februari<br />
2011 untuk menghadapi bencana di daerah kota Jakarta yang selalu memiliki<br />
permasalahan kebencanaan yang kompleks. Dengan luas 661,52 km2, 40% atau<br />
24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah<br />
permukaan air laut. DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari bagian<br />
selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai yang<br />
melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini<br />
1
2<br />
memosisikan wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap<br />
banjir. Beberapa wilayah DKI Jakarta, pada musim penghujan menjadi wilayah<br />
banjir. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun<br />
1621, 1654 dan 1918. Banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, 2007<br />
dan 2013. Banjir tahun 1996 menggenangi hampir seluruh penjuru kota. Kejadian<br />
ini menjadi tragedi nasional dan mendapat perhatian dunia. Banjir tahun 2007<br />
juga memiliki cakupan wilayah genangan lebih luas. Berulangnya kejadian banjir<br />
per lima tahun menyebabkan banyak kalangan memercayai sebagai siklus lima<br />
tahunan. Kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI<br />
Jakarta, Bogor, Depok, tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tahun 2007, baik<br />
milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai<br />
Rp5,16 trilyun. Selain ancaman bencana banjir, DKI Jakarta juga memiliki<br />
ancaman bencana lain berupa cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, gempa bumi,<br />
tanah longsor maupun ancaman bencana non alam dan sosial seperti konflik<br />
sosial, kegagalan teknologi, epidemi, dan wabah penyakit, kebakaran gedung dan<br />
pemukiman.<br />
Untuk menghadapi bencana di kota Jakarta maka dari itu BPBD Jakarta<br />
yang mana penulis sebelumnya melakukan peninjauan bahwa BPBD Jakarta<br />
masih menggunakan via telepon (112) sebagai layanan panggilan darurat ketika<br />
masyarakat mendapatkan bencana, namun layanan ini kurang efektif untuk<br />
masyarakat dan instasi yang bertugas untuk menghadapi bencana di Jakarta maka<br />
dari itu penulis menerapkan Aplikasi Emergency Call sebagai penyempurnaan<br />
layanan BPBD jakarta.<br />
Crowsource data atau “data kerumunan” adalah data yang bersumber dari<br />
banyak orang (lebih lanjut di Bab 2)<br />
Aplikasi ini akan terhubung langsung pada server pusat di mana data yang<br />
akan dikirim oleh user (community) akan langsung dikirim ke server dan server<br />
akan mencari intansi gawat darurat terdekat dengan menggunakan tools google<br />
maps API dari keberadaan user (community) mengirim lokasi dan server akan<br />
mengirim kembali data ke user(officer), dengan menggunakan tools GPS tracking<br />
para user (community) akan melihat keberadaan posisi kendaraan petugas di<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3<br />
dalam maps dengan mengunakan tools GPS tracking. Untuk menentukan jalur<br />
dan waktu tercepat penulis menggunakan Crowdsource Matrix Distance Google<br />
Maps API.<br />
Namun, data Crowdsource Matrix Distance Google Maps API tersebut<br />
belum mendapatkan keakuratan waktu tempuh (travel time) yang di pengaruhi<br />
oleh kemacetan (traffic jam) di Jakarta. Penulis menggunakan data waktu tempuh<br />
(travel time) untuk perbandingan dan perhitungan pada aplikasi emergency call<br />
karena untuk aplikasi sejenis (lihat Tabel 3.2 Studi Litelatur Sejenis ) telah<br />
menggunakan Crowdsource waze<br />
Penerapan Crowdsource pada aplikasi ini menggunakan API Google Maps.<br />
Aplikasi akan mengirim request API ke server ,kemudian server akan merespon<br />
hasil permintaan dalam bentuk struktur data JSON dan diterapkan pada<br />
aplikasi.Untuk membuktikan keakuratan data hasil pengambilan dari<br />
Crowdsource Matrix Distance Google Maps API,penulis melakukan<br />
perbandingan data dari aplikasi yang menggunkan Crowdsource Matrix Distance<br />
Google Maps API dengan perhitungan manual menggunakan metode E.T.T<br />
(Estimated Travel Time ).<br />
Metode pengembangan sistem penulis gunakan yaitu RAD (Rapid<br />
Application Develoment) untuk tahap awal pengembangan , metode ini terbukti<br />
menghasilkan aplikasi yang cepat karma dapat diubah sesuai dengan kebutuhan<br />
pengembangan aplikasi ini. Penulis menggunakan analisis metode PIECES<br />
sebagai metode untuk menganalisis pembuatan aplikasi ini.<br />
Banyak aplikasi sejenis yang dikembangkan dengan konsep penarikan data<br />
crowdsouse,seperti pada penelitian Hidayatullah Suryaputra, Universitas Islam<br />
Indonesia yang berjudul “Aplikasi Crowdsourcing Estimasi Waktu Kedatangan<br />
Bus Transjogja Berbasis Android” tahun 2016 di aplikasi ini kelebihan telah<br />
menghitung Crowdsource dengan waktu kedatangan bis ke halte namun<br />
penghitungan estimasi waktu kedatangan hanya berlaku buat tempat yang telah di<br />
tentukan , selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Andi Wahju Rahardjo<br />
Emanuel Anthony Salim, Universitas Kristen Maranatha yang berjudul<br />
“Pembuatan Sistem Pelayanan Taksi dengan Menggunakan Android, Google<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4<br />
Maps, dan Ruby on Rails” tahun 2013 di sistem ini kelebihan telah menggunakan<br />
matrix distance google maps API namun kekurangan sistem ini belum<br />
menggunakan metode estimed time travel untuk menghitung waktu secara manual<br />
walaupun telah menggunakan matrix distance google maps API. selanjutnya<br />
penelitian yang dilakukan oleh Riyadhush Sholichin dan Mohamad Yasindan<br />
Lucky Tri Oktoviana dengan judul “Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam<br />
Pencarian Lintasan terpendek Lokasi Rumah Sakit, Hotel Dan Terminal Kota<br />
Malang Berbasis Web” tahun 2017 memiliki kelebihan menggunakan<br />
Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Pencarian Lintasan terpendek namun<br />
kekurangan jurnal ini menggunakan masih berbasib website<br />
Dari permasalahan dan evaluasi literatur, maka penulis berinisiatif untuk<br />
membuat sistem dengan konsep tersendiri yang terkomputerisasi. Diharapkan dari<br />
sistem ini, maka penulis berinisiatif dan menjadikan alasan untuk mengangkat<br />
topik dengan judul “UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA<br />
APLIKASI EMERGENCY CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE<br />
MAPS API DENGAN PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME”<br />
4.2 Rumusan Masalah<br />
Berdasarkan Penjabaran Latar Belakang di atas maka permasalahan yang<br />
dapat dikaji dalam penelitian sebagai berikut :<br />
1) Bagaimana membangun aplikasi emergency call dengan<br />
mengimplementasi Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />
2) Bagaimana menghitung keakuratan data waktu tempuh total(stop<br />
delay) di aplikasi dengan perhitungan manual menggunakan metode<br />
Estimed Travel Time<br />
3) Bagaimana menganalisis perbandingan hasil dari penghitugan<br />
metode Estimed Travel Time dan Aplikasi Emergency Call yang<br />
menggunakan crowddessource dengan analisis statistik Uji<br />
Hipotesis T-test<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5<br />
4.3 Batasan Masalah<br />
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan<br />
masalah dari aplikasi ini adalah:<br />
1) Studi kasus adalah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana<br />
Daerah jakarta )<br />
2) Lokasi peneltian didaerah Jakarta selatan<br />
3) Berfokus pada perhitungan waktu tempuh total yang sudah<br />
termasuk delay stop<br />
4) Penghitungan waktu tempuh dan jarak tercepat pada aplikasi<br />
menggunakan Crowdsource Matrix Distance<br />
5) Crowdsource Matrix Distance yang digunakan adalah<br />
Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />
6) Metode pengembangan sistem menggunakana sistem RAD<br />
7) Analisis kebutuhan sistem menggunakan metode analisis PIECES<br />
8) Aplikasi yang dikembangkan masih berbasis android<br />
9) Jenis layanan darurat yang menjadi object penelitian dalam<br />
pembuatan tugas akhir ini adalah rumah Sakit, ambulance, kantor<br />
polisi, dan kantor pemadam kebakaran<br />
10) Tools yang di gunakan adalah Google maps API dan GPS tracking<br />
11) Pembuatan aplikasi menggunakan XML, java(mobile), PHP,<br />
HTML, dan website (dashboard)<br />
12) Informasi yang diterima pihak intansi gawat darurat untuk ditindak<br />
lanjuti dengan menggunakan data yang valid atau dapat<br />
dipertanggung jawabkan.<br />
4.4 Tujuan Penelitian<br />
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diketahui tujuan dari pengembangan<br />
aplikasi ini, ialah sebagai berikut :<br />
Membangun aplikasi emergency call untuk menanggulangi bencana<br />
di daerah Jakarta<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6<br />
Membangun aplikasi emergency call dengan mengimplementasi<br />
Crowdsource Matrix Distance Google Maps API dan metode<br />
PIECES untuk menganalisis pembuatan aplikasi<br />
Menghitung keakuratan data waktu tempuh total(stop delay pada<br />
aplikasi emergency call<br />
4.5 Manfaat Penelitian<br />
Adapun manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :<br />
1. Bagi Penulis<br />
1) Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.<br />
2) Membandingkan teori yang telah didapat saat kuliah dengan masalah<br />
yang sebenarnya.<br />
3) Mengamati teknik-teknik yang diterapkan dilapangan dalam bidang<br />
Teknik Informatika.<br />
2. Bagi Masyarakat<br />
1) Membantu masyrakat untuk melaporkan kejadian situasi darurat di kota<br />
Jakarta secara cepat<br />
2) Masyarakat akan memberikan data kejadian gawat darurat lebih akurat<br />
4.6 Sistematika Penulisan<br />
<strong>BAB</strong> I<br />
PENDAHULUAN<br />
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang<br />
penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan<br />
manfaat, metode dan sistematika penulisan yang<br />
merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan skripsi ini<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7<br />
<strong>BAB</strong> II<br />
<strong>BAB</strong> III<br />
<strong>BAB</strong> IV<br />
<strong>BAB</strong> V<br />
<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong><br />
LANDASAN TEORI<br />
Dalam bab ini membahas mengenai berbagai teori yang<br />
mendasari analisis permasalahan yang berhubungan dengan<br />
pembahasan.<br />
METODOLOGI PENELITIAN<br />
Bab ini berisi pembahasan atau pemaparan metode yang<br />
penulis pakai dalam pencarian data maupun perancangan<br />
sistem yang dilakukan pada penelitian.<br />
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM<br />
Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa,<br />
perancangan, implementasi dan pengujian sistem selama<br />
penelitian ini berlangsung.<br />
HASIL DAN PEMBAHASAN<br />
Bab ini membahas mengenai hasil perbandingan keakuratan<br />
waktu menggunakan metode E.T.T(estimated travel time)<br />
dan tampilan aplikasinya.<br />
PENUTUP<br />
Pada bab ini kesimpulan dari hasil pembahasan seluruh bab<br />
serta saran-saran yang kiranya dapat diperhatikan serta<br />
dipertimbangkan untuk pengembangan sistem dimasa<br />
mendatang<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<strong>BAB</strong> II<br />
LANDASAN TEORI<br />
5.1 Analisis<br />
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,<br />
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali<br />
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.<br />
Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap<br />
sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagianbagian,<br />
serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis<br />
dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu<br />
materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga<br />
lebih mudah dipahami.<br />
Dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sekumpulan aktivitas dan proses.<br />
Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah besar data yang masih<br />
mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Semua bentuk analisis<br />
berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga<br />
hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh<br />
arti.<br />
5.2 Emergency Call<br />
Kamus Besar Bahasa Indonesia Darurat dapat diartikan adalah keadaan<br />
sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka yang cepat bagi masyarakat pada<br />
kondisi mendesak yang melibatkan masyarakat, petugas penyelamat dan<br />
komunikasi.<br />
Nomor telepon darurat adalah satu atau beberapa nomor telepon yang dapat<br />
dihubungi dalam keadaan darurat oleh masyarakat umum untuk mendapatkan<br />
bantuan dari berbagai pihak seperti polisi, pemadam kebakaran dan pertolongan<br />
medis atau pengangkutan (evakuasi) ke rumah sakit. Di banyak negara hanya ada<br />
1 nomor telepon darurat sehingga mudah diingat. Nomor darurat tunggal ini<br />
8
9<br />
disebut nomor telepon darurat universal atau nomor telepon jasa-jasa penanganan<br />
keadaan darurat. Dengan nomor telepon darurat tunggal ini, masyarakat umum<br />
yang memerlukan bisa meminta bantuan dari jasa-jasa penanganan keadaan<br />
darurat setempat.<br />
Nomor telepon darurat bisa berbeda-beda dari satu negara ke negara<br />
lainnya. Ada nomor telepon darurat yang sama di semua negara lewat telepon<br />
satelit global. Biasanya nomor telepon darurat terdiri dari 3 nomor yang bisa<br />
diingat dengan mudah dan bisa dihubungi dengan cepat. Di beberapa negara<br />
terdapat nomor telepon darurat yang berbeda-beda untuk setiap jasa penanganan<br />
keadaan darurat. Biasanya nomor-nomor telepon darurat ini mirip satu dengan<br />
lainnya dan hanya berbeda pada digit terakhir saja.<br />
5.3 Crowsource dan Matrix distance API<br />
Crowdsourcing diartikan secara kata perkata mempunyai terjemahan bebas<br />
yakni: Crowd: kerumunan orang, Sourcing (kata kerja dari Source): sumberdaya.<br />
Apabila digabungkan (masih dalam terjemahan bebas) akan berarti sebagai<br />
sesuatu sistem atau konsep yang sumber daya berbasis kerumunan.<br />
Konsep umum crowdsourcing dimaksudkan adanya pelibatan yang tidak<br />
terbatas dan tanpa memandang latar belakang pendidikan, kewarganegaraan ,<br />
agama, amatir atau professional, bagi setiap orang yang ingin memberikan<br />
kontribusinya atau solusinya atas suatu permasalahan yang dilemparkan oleh<br />
individu, perusahaan atau institusi, baik dibayar/royalti atau secara cuma-cuma.<br />
Konsep khusus crowdsourcing suatu perusahaan atau institusi ingin<br />
mendapatkan solusi atas permasalahan yang mereduksi birokrasi dengan biaya<br />
yang rendah dibandingkan dengan membayar tenaga kerja secara konvensional,<br />
sedemikian hingga permasalahan dapat ditangani secara cepat, tepat dan hemat<br />
biaya, yang pada akhirnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan<br />
meningkatkan daya saing perusahaan atau institusi tersebut.<br />
Matrix distance API adalah adalah layanan yang menyediakan jarak dan<br />
waktu perjalanan untuk matriks asal dan tujuan, berdasarkan rute yang disarankan<br />
antara titik awal dan akhir.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10<br />
Gambar 5.1 diagram konsep dan defenisi crowdsource<br />
Berikut penjelasan dari gambar di atas :<br />
1. crowdsource adalah group besar internet yang terdiri dari banyak orang<br />
dari latar belakang yang berbeda yang memberikan data lalu lintas melalui<br />
aplikasi google maps<br />
2. dari sisi google maps API meminta dan mengelolah data crowd dari para<br />
pengguna dan menghasilakan respon yang digunakan oleh pengembang<br />
aplikasi maupun pengguna akhir (end User)<br />
aplikasi yang penulis buat (emergency call) akan mengirim HTTP request<br />
kepada google maps API dan google maps API merespon dalam bentuk struktur<br />
data JSON yang akan dikomplikasikan oleh aplikasi.untuk data instansi<br />
,emergency call akan mengambil data dari database<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11<br />
5.4 Pengembangan<br />
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002<br />
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan<br />
memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti<br />
kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat,dan aplikasi ilmu pengetahuan<br />
dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.<br />
5.4.1 Metode Analisa<br />
Adapun jenis-jenis metode analisis dalam pengembangan sistem<br />
Tabel 5.1 Perbandingan analisis metode PIECES dan SWOT<br />
Metode PIECES<br />
• Penjelasan tentang PIECES<br />
Bagaimana<br />
kinerja(performance)<br />
menghasilkan jumlah<br />
informasi(information) dalam<br />
jangka waktu tertentu, agar<br />
perluasan pemasaran dalam<br />
membutuhkan akses informasi<br />
yang cepat dan tepat.<br />
Bagaimana control (control)<br />
mampu mendeteksi secara dini<br />
terhadap kesalahan sistem atau<br />
kinerja(performance) dan<br />
melakukan pengontrolan<br />
terhadap ekonomi (economic)<br />
agar mengalami peningkatan<br />
keuntungan dan tidak terjadi<br />
penularan biaya. Bagaimana<br />
kinerja dapat mencapai sasaran<br />
dan tidak mengeluarkan<br />
banyak waktu atau efisiensi<br />
(efficiency) serta mendapatkan<br />
pelayanan (service) terbaik.<br />
Metode SWOT<br />
• pengertian<br />
yaitu sebuah bentuk<br />
analisa situasi dan juga kondisi<br />
yang bersifat deskriptif<br />
(memberi suatu gambaran).<br />
Analisa ini menempatkan<br />
situasi dan juga kondisi<br />
sebagai sebagai faktor<br />
masukan, lalu kemudian<br />
dikelompokkan menurut<br />
kontribusinya masing-masing<br />
• penjelasan tentang SWOT<br />
Bagaimana<br />
kekuatan(strengths) mampu<br />
mengambil<br />
keuntungan(Advantage) dari<br />
peluang (opportunities) yang<br />
ada, bagaimana cara mengatasi<br />
kelemahan (weaknesses) yang<br />
mencegah keuntungan dari<br />
peluang yang ada selanjutnya<br />
bagaimana keuntungan mampu<br />
menghadapi ancaman(threats)<br />
yang ada, dan terakhir adalah<br />
bagaimana cara mengatasi<br />
kelemahan yang mampu<br />
membuat ancaman menjadi<br />
nyata atau menciptakan sebuah<br />
ancaman baru.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12<br />
5.4.2 Pengertian RAD (Rapid Appication Development)<br />
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah<br />
model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik<br />
incremental(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan<br />
pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang<br />
penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan<br />
metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem di mana working<br />
model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap<br />
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement)user<br />
dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang<br />
saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final. Jadi RAD dapat<br />
disimpulkan Menjadi berikut:<br />
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses<br />
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus<br />
perkembangan dalam waktu yang singkat.<br />
5.4.3 Tahapan Rapid Aplication Development<br />
Terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan dalam<br />
tahap penilaian, perancangan dan penerapan (Kendall dan Kendall, 2010). Adapun<br />
ketiga fase tersebut adalah Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning),<br />
Proses Desain (Workshop Design) dan Implementasi (Implementation). Berikut<br />
ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan<br />
aplikasi (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13<br />
Gambar 5.2 Siklus RAD (Sumber: Kendall and Kendall, 2010)<br />
5.4.4 Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning)<br />
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk<br />
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk<br />
megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan- tujuan<br />
tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah<br />
perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian<br />
dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian<br />
tujuan-tujuan perusahaan. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari<br />
seorang pengguna dan penganalisa. Orentasi dalam fase ini adalah menyelesaikan<br />
masalah-masalah perusahaan (Kendall dan Kendall, 2010). Tahapan pada fase ini<br />
seperti:<br />
1. Memahami Gambaran Umum PerusahaanUntuk<br />
menganalisis dan merancang sistem informasi yang sesuai,<br />
sistem analis perlu memahami organisasi atau perusahaan<br />
tempat mereka bekerja sebagai sistem yang terbentuk<br />
melalui interaksi dari tiga elemen utama : tingkat<br />
manajemen, desain organisasi, dan budaya<br />
organisasi(lampiran 1). Organisasi adalah sistem yang<br />
besar yang terdiri dari subsistem yang saling terkait.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14<br />
Organisasi dan anggotanya berguna untuk<br />
dikonseptualisasikan sebagai sistem yang dirancang untuk<br />
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan tujuan melalui<br />
orang dan sumber daya lain yang mereka terapkan.<br />
Organisasi terdiri dari elemen yang lebih kecil, yaitu sistem<br />
yang saling terkait (departemen, unit, divisi, dll) yang<br />
melayani fungsi khusus. fungsi khas termasuk akuntansi,<br />
pemasaran, produksi, pengolahan data, dan manajemen.<br />
fungsi khusus (sistem yang lebih kecil) yang akhirnya<br />
diintegrasikan melalui berbagai cara untuk membentuk<br />
suatu keseluruhan organisasi yang efektif. Signifikansi<br />
konseptualisasi organisasi sebagai sistem yang kompleks<br />
adalah bahwa prinsip-prinsip sistem memungkinkan<br />
wawasan tentang bagaimana organisasi bekerja. Untuk<br />
memastikan kebutuhan informasi dengan benar dan<br />
merancang sistem informasi yang tepat, itu adalah<br />
kepentingan utama untuk memahami organisasi secara<br />
keseluruhan (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
2. Analisis Terdapat tiga tahapan analisis sistem pada alur<br />
pengembangan sistem RAD (Whitten dan Bentley, 2008),<br />
yaitu:<br />
a. Problem Analysis, Analisa masalah merupakan tahap<br />
mempelajari sistem yang sudah ada dan menganalisa<br />
temuan- temuan agar dapat menemukan pemahaman<br />
yang lebih mendalam atas masalah yang memicu<br />
adanya penelitian ini. Tujuan tahapan problem<br />
analysis adalah mempelajari dan memahami bidang<br />
masalah dengan cukup baik secara menyeluruh<br />
menganalisis masalah, kesempatan dan batasannya.<br />
b. Requirement Analysis, Analisa kebutuhan merupakan<br />
tahap yang mendefinisikan dan memprioritaskan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15<br />
kebutuhan bisnis. Dengan kata lain memahami<br />
pengguna untuk mengetahui apa yang dibutuhkan atau<br />
inginkan dari sistem baru, dengan menghindari<br />
pembahasan tentang teknologi atau teknis pelaksanaan.<br />
Ini mungkin merupakan tahap terpenting<br />
pengembangan sistem karena kesalahan dan kelalaian<br />
dari hasil analisis ini mengakibatkan ketidakpuasan<br />
pengguna dengan sistem final dan modifikasi yang<br />
mahal. Adapun tahapan yang terdapat pada analisis<br />
persyaratan ini antara lain sebagai berikut:<br />
1. Analisis Pieces Analisis PIECES<br />
(Performance, Information, Economic,<br />
Control, Efficiency dan Service) merupakan<br />
kerangka kerja dalam mengklarifikasi<br />
masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi.<br />
Kerangka kerja analisis PIECES (Whitten dan<br />
Bentley, 2008) ialah sebagai berikut :<br />
- Performance(Kinerja) Kebutuhan untuk memperbaiki<br />
atau meningkatkan kinerja.<br />
- Information(Informasi) Kebutuhan untuk memperbaiki<br />
atau meningkatkan informasi dan data.<br />
- Economic(Ekonomi) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />
meningkatkan ekonomi, biaya kontrol, atau meningkatkan<br />
keuntungan.<br />
- Control(Kontrol) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />
meningkatkan kontrol atau keamanan.<br />
- Eficiency(Efisien) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />
meningkatkan efisiensi orang dan proses.<br />
- Services (Pelayanan) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />
meningkatkan layanan kepada pelanggan, pemasok,<br />
mitra, karyawan dan sebagainya.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16<br />
2. Functional Requirement Yaitu deskripsi<br />
mengenai aktivitas dan layanan yang harus<br />
diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem<br />
(Whitten dan Bentley, 2008). Persyaratan<br />
fungsional sering diidentifikasi dalam istilah<br />
input, output, proses dan data tersimpan yang<br />
dibutuhkan untuk memenuhi sasaran<br />
peningkatan sistem.<br />
3. Unfunctional Requirement Yaitu deskripsi<br />
mengenai fitur, karakteristik dan batasan<br />
lainnya yang menentukan apakah sistem<br />
memuaskan atau tidak (Whitten dan Bentley,<br />
2008). Persyaratan nonfungsional mengacu<br />
pada kualitas yang harus dimiliki oleh sistem<br />
berdasarkan temuan pada analisis PIECES.<br />
c. Decision Analysis (Analisis Keputusan). Tujuan dari<br />
tahap ini adalah untuk mengidentifikasi pilihan solusi<br />
teknis, menganalisis solusi atas kelayakan dari pilihan<br />
tersebut dan merekomendasikan pilihan sistem yang<br />
akan dirancang (Whitten dan Bentley, 2008). Berikut<br />
adalah tahapan yang terdapat pada analisis keputusan:<br />
1. Menentukan Sistem Usulan Yaitu<br />
menentukan sistem usulan yang sesuai dengan<br />
temuan pada analisis persyaratan pada tahap<br />
sebelumnya.<br />
2. Menentukan Teknologi Yaitu menentukan<br />
teknologi yang akan diterapkan pada Sistem<br />
Informasi yang diusulkan.<br />
3. Gambaran Sistem Usulan Yaitu<br />
menggambarkan sistem usulan dengan Rich<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17<br />
Picture dan SOP (Standard Operating<br />
Procedures) dalam bentuk flowchart dan<br />
dijelaskan secara rinci.<br />
4. Menentukan Pengguna Yaitu menentukan<br />
pengguna (user) pada sistem usulan.<br />
5. Menentukan Komponen Sistem Yaitu<br />
menentukan komponen sistem usulan yang<br />
meliputi management user, data master,<br />
proses dan sistem pelaporan.<br />
5.4.5 Proses Desain<br />
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat<br />
digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja<br />
membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada<br />
pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung<br />
dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD,<br />
pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modulmodul<br />
yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila seorang<br />
pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman<br />
(Kendall dan Kendall, 2010).<br />
5.4.6 Impelementasi<br />
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna<br />
secara intens selama workshop dan merancang aspek- aspek bisnis dan nonteknis<br />
perusahaan. Segera setelah aspek- aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun<br />
dan disaring, sistem- sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian<br />
diperkenalkan kepada organisasi (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
Tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap pengimplementasian sistem<br />
ke dalam bahasa pemrograman (coding) dan testing oleh beberapa owner, analyst<br />
dan developer dengan tujuan apakah sistem yang dibangun sudah berjalan dengan<br />
baik pada saat pengoperasiannya atau masih terdapat kesalahan.<br />
1. Pemrograman (Coding) Tujuan fase konstruksi adalah untuk membangun<br />
dan menguji sebuah sistem fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18<br />
dan desain dan untuk mengimplementasi antarmuka sistem yang baru.<br />
Aspek utama dari fase ini ialah pemrograman sistem (Whitten dan Bentley,<br />
2008)<br />
2. Black Box Testing Yaitu tahap uji coba terhadap aplikasi atau software yang<br />
telah dibangun. Adapun metode yang digunakan dalam testing ini yaitu<br />
dengan black box testing. Pengujian black box disebut juga pengujian<br />
behavioral, yang berfokus pada kebutuhan fungsional software (Pressman,<br />
2010). Black box mencoba untuk menemukan kesalahan dalam kategori<br />
berikut: (1) fungsi- fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan<br />
interface, (3) kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal (4)<br />
kesalahan kinerja atau tingkah laku dan (5) inisialisasi dan kesalahan<br />
terminasi.<br />
5.5 Unified Modeling Language (UML)<br />
UML adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang<br />
berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk<br />
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa<br />
sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Sugiarti, 2013).<br />
UML menyediakan satu set standar alat untuk mendokumentasikan analisis<br />
dan desain sistem perangkat lunak. Seperangkat alat UML termasuk diagram yang<br />
memungkinkan orang untuk memvisualisasikan pembangunan sistem berorientasi<br />
objek, mirip dengan cara satu set blueprint yanng memungkinkan orang untuk<br />
memvisualisasikan pembangunan gedung. Dokumentasi yang dibuat dengan UML<br />
menyediakan sarana komunikasi yang efektif antara tim pengembangan dan tim<br />
bisnis pada sebuah proyek (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
5.5.1 Use Case Diagram<br />
Use Case adalah salah satu diagram yang ada dalam UML (Unified<br />
Modeling Language). Use case atau diagram use case merupakan pemodelan<br />
untuk kelakuan (behavior) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use case<br />
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan aplikasi<br />
yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi atau<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
19<br />
proses apa saja yang ada didalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak<br />
menggunakan fungsi-fungsi itu .<br />
Berikut adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang ada pada use case<br />
diagram:<br />
Tabel 5.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sumber : Sugiarti, 2013)<br />
Simbol<br />
Usecase<br />
Deskripsi<br />
fungsionalitas yang disediakan<br />
sistem sebagai unit-unit yang saling<br />
bertukar pesan antar unit atau actor.<br />
Actor<br />
orang, proses, atau sistem lain yang<br />
berinteraksi dengan sistem informasi yang<br />
akan dibuat diluar sistem informasi yang<br />
akan dibuat itu sendiri.<br />
Asosiasi<br />
komunikasi antar actor dan use case<br />
yang berpartisipasi pada use case, atau use<br />
case memiliki interaksi dengan actor.<br />
<br />
<br />
Relasi use case tambahan ke sebuah<br />
use case dimana use case yang<br />
ditambahkan dan dapat berdiri sendiri<br />
walau tanpa use case tambahan itu.<br />
Relasi use case tambahan ke sebuah<br />
use case dimana use case yang<br />
ditambahkan dan memerlukan use case ini<br />
untuk menjalankan fungsinya atau sebagai<br />
syarat dijalankan use case ini.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20<br />
Berikut ini adalah contoh dari use case diagram:<br />
Gambar 5.3 Use Case Diagram (sumber : Kendall dan Kendall, 2010)<br />
5.5.2 Activity Diagram<br />
Activity diagram menunjukkan urutan kegiatan dalam proses, termasuk<br />
sekuensial dan paralel kegiatan, dan keputusan yang dibuat.<br />
Diagram aktivitas biasanya dibuat untuk satu use case dan dapat<br />
menunjukkan skenario yang mungkin berbeda (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21<br />
diagram:<br />
Berikut adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang ada pada Activity<br />
Tabel 5.3 Simbol-Simbol Activity Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />
Simbol<br />
Keterangan<br />
Status awal aktivitas sistem, status<br />
ketika mengawali diagram.<br />
Fork adalah keadaan dimana satu<br />
aktivitas dipecah lebih dari satu karena<br />
adanya pilihan.<br />
Join adalah asosiai penggabungan<br />
dimana lebih dari satu aktivitas<br />
digabungkan digabungkan menjadi satu.<br />
Akitivitas yang dilakukan sistem,<br />
aktivitas biasanya diawali dengan kata<br />
kerja<br />
Decision (keputusan) adalah<br />
asosiasi percabangan dimana jika ada<br />
pilihan aktivitas lebih dari<br />
sSattautu.s akhir yang silakukan<br />
sistem, status akhir ketika mengakhiri<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22<br />
diagram.<br />
Control Flow Menunjukkan arah ke<br />
action state berikutnya.<br />
Swimlane, menujukkan siapa yang<br />
bertanggung jawab melakukan aktivitas<br />
dalam suatu diagram<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23<br />
Berikut adalah contoh Activity Diagram:<br />
Gambar 5.4 Activity Diagram (sumber :<br />
https://ardiasari.wordpress.com/2013/06/08/activity-diagram/)<br />
5.5.3 Sequence Diagram<br />
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara kelas atau contoh objek<br />
dari waktu ke waktu. Sequence diagram sering digunakan untuk menggambarkan<br />
proses yang dijelaskan dalam skenario use case. Dalam prakteknya, diagram<br />
urutan yang berasal dari analisis use case dan digunakan dalam desain sistem<br />
untuk menurunkan interaksi, hubungan, dan metode dari objek dalam sistem.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24<br />
Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan pola keseluruhan dari kegiatan<br />
atau interaksi dalam kasus penggunaan. Setiap skenario use case mungkin<br />
membuat satu sequence diagram, meskipun sequence diagram tidak selalu<br />
diciptakan untuk skenario kecil (Kendall dan Kendall, 2010).<br />
Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada<br />
sequence diagram:<br />
Tabel 5.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram (Kendall dan Kendall, 2010)<br />
Simbol<br />
Keterangan<br />
Boundary biasanya berupa tepi dari sistem,<br />
seperti user interface atau suatu alat yang<br />
berinteraksi dengan sistem lain<br />
Control merupakan elemen yang mengatur<br />
aliran dari informasi untuk sebuah scenario.<br />
Perilaku bisnis umumnya diatur oleh objek ini<br />
Entity biasanya elemen yang bertanggung<br />
jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat<br />
berupa model objek<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25<br />
Merepresentasikan entitas yang berada di<br />
luar sistem, mereka bisa berupa manusia, atau<br />
perangkat sistem lain.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
26<br />
Berikut ini adalah contoh dari sequence diagram:<br />
Gambar 5.5 Contoh Sequence Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />
5.5.4 Class Diagram<br />
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur aplikasi<br />
berorientasi objek dari sisi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk<br />
membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau<br />
operasi<br />
Untuk membuat diagram kelas, terlebih dahulu membuat potential object.<br />
Potential object merupakan salah satu teknik untuk menemukan objek-objek<br />
potensial yang digunakan untuk membuat class diagram. Daftar objek-objek yang<br />
potensial dicari dalam narasi use case yang berupa kata benda. Di dalam daftar<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27<br />
tersebut, setelah memasukkan kata-kata benda kemudian dimasukkan juga atributatribut<br />
dari setiap kata benda (Whitten dan Bentley, 2008). Untuk menyaring<br />
daftar objek potensial agar dapat ditentukan sebagai kelas, maka setiap objek<br />
harus diajukan pertanyaan sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):<br />
1. Apakah kandidat objek adalah sinonim dari objek lain?<br />
2. Apakah kandidat objek berada di luar lingkup sistem?<br />
3. Apakah kandidat objek adalah peran eksternal?<br />
4. Apakah kandidat objek tidak jelas atau membutuhkan fokus?<br />
5. Apakah kandidat objek sebuah action atau atribut dari objek lain?<br />
Jika di setiap pertanyaan jawabannya “ya”, maka objek tersebut dicoret<br />
dari daftar potensial objek. Setelah semua objek telah disaring melalui pertanyaanpertanyaan<br />
di atas, barulah ditemukan final object potential list yang akan<br />
dijadikan sebagai kelas di class diagram. Untuk atribut yang telah dicoret dari<br />
object potential list, maka akan dimasukkan kembali ke dalam class diagram<br />
untuk menjadi atribut dari setiap kelas.<br />
Berikut ini adalah contoh dari Potential Object:<br />
Tabel 5.5 Contoh Potential Objek<br />
Potensial Objek<br />
Admin<br />
Cek<br />
√<br />
Alasan<br />
Data user sebagai<br />
administrator<br />
Data material<br />
√<br />
proyek<br />
Bagian penting dari data<br />
Login<br />
× Merupakan aktifitas<br />
Logout × Merupakan atktifitas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
28<br />
Manajer Proyek<br />
√ Data user sebagai<br />
administrator<br />
Class diagram yaitu gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu<br />
sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga<br />
hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten dan Bentley, 2008).<br />
Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada<br />
class diagram:<br />
Tabel 5.6 Simbol-Simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013)<br />
Simbol<br />
Keterangan<br />
Class adalah kelas pada struktur sistem.<br />
Terdiri dari tiga elemen :<br />
- Class Name, nama dari sebuah objek kelas<br />
- Attribute adalah properti dari sebuah class<br />
melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada<br />
objek dari class.<br />
- Operation, sesuatu yang dapat dilakukan<br />
oleh sebuah kelas<br />
Association, relasi antar kelas dengan makna<br />
umum, asosiasi juga biasanya juga disertai dengan<br />
multipicity.<br />
Directed Association relasi antar kelas<br />
dengan makna kelas yang digunakan oleh kelas<br />
kalin, asosiasi juga biasanya juga disertai dengan<br />
multipicity.<br />
Generalization, relasi antar kelas dnegna<br />
makna generalisasi-spesialiasi (umum-khusus)<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29<br />
Dependency, relasi antar kelas dengan<br />
makna kebergantungan antar kelas<br />
Agregation, relasi antar kelas dnegan makna<br />
semua- bagian (whole-part)<br />
Hubungan antar objek dalam class terdapat multiplisitas, yang menunjukkan<br />
jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain antara lain (Sugiarti,<br />
2013):<br />
- 1 (pasti 1),<br />
- 0...1 (nol atau satu), 0...* (nol atau lebih) atau 1...* (satu atau lebih),<br />
- Tidak ada batasan (bisa 0, 1, ..., n),<br />
- Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk yang pasti<br />
bernilai 1.<br />
Berikut ini adalah contoh dari Class diagram:<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30<br />
Gambar 5.6 Contoh Class Diagram (sumber : https://haidibarasa.wordpress.com)<br />
5.6 Aplikasi<br />
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya<br />
penerapan;lamaran;penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai<br />
yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang<br />
lain dan dapat digunakan oleh sasaran<br />
5.6.1 Aplikasi Mobile<br />
Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda<br />
melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon<br />
seluler atau Handphone.Dengan menggunakan aplikasi mobile, Anda dapat<br />
dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan,<br />
belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya.<br />
Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling banyak digemari oleh hampir<br />
70% pengguna telepon seluler, karena dengan memanfaatkan adanya fitur game,<br />
music player, sampai video player membuat kita menjadi semakin mudah<br />
menikmati hiburan kapan saja dan dimanapun.<br />
Sistem aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun<br />
pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa<br />
terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
31<br />
perangkat nirkabel seperti pager, seperti telepon seluler dan PDA. Adapun<br />
karakteristik perangkat mobile yaitu:<br />
1. Ukuran yang kecil : Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil.<br />
Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan<br />
mobilitas mereka.<br />
2. Memory yang terbatas : Perangkat mobile juga memiliki memory yang<br />
kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).<br />
3. Daya proses yang terbatas : Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka<br />
yaitu desktop.<br />
5.7 Android<br />
5.7.1 Versi Android<br />
Android telah melakukan beberapa update sejak pertama rilis, berikut tabel<br />
versi Android yang dirilis oleh Google.<br />
Tabel 5.7 Versi android dan liris<br />
Versi Nama Tanggal Rilis<br />
1.5 Cupcake 30 April 2009<br />
1.6 Donut 15 September 2009<br />
2.0 Eclair 26 Oktober 2009<br />
2.2 Froyo 20 Mei 2010<br />
2.3 Gingerbread 6 Desember 2010<br />
3.0 Honeycomb 10 Mei 2011<br />
4.0 Ice Cream 16 Desember 2011<br />
Sandwich<br />
4.1 Jelly Bean 9 Juli 2012<br />
4.4 KitKat 31 Oktober 2013<br />
5.0 Lollipop 15 Oktober 2014<br />
6.0 Marshmallow 17 Agustus 2015<br />
7.0 Nougat 1 Juli 2016<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
32<br />
8.0 Oreo 12 agustus2017<br />
5.7.2 Android Studio<br />
Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang<br />
diperkenalkan google pada acara Google I/O 2013. Android Studio merupakan<br />
pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer,<br />
yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan<br />
aplikasi Android. Sebagai pengembangan dari Eclipse, Android Studio<br />
mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan Eclipse IDE. Berbeda<br />
dengan Eclipse yang menggunakan Ant, Android Studio menggunakan Gradle<br />
sebagai build environment. Fitur-fitur lainnya adalah sebagai berikut :<br />
Gambar 5.7 Tampilan Android Studio (sumber :<br />
https://irmarismay99.wordpress.com)<br />
4. Mengkonsumsi daya yang rendah : Perangkat mobile menghabiskan<br />
sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop<br />
5. Kuat dan dapat diandalkan : Karena perangkat mobile selalu dibawa<br />
kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan- benturan,<br />
gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
33<br />
6. Konektivitas yang terbatas : Perangkat mobile memiliki bandwith rendah,<br />
beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung.<br />
7. Masa hidup yang pendek : Perangkat-perangkat konsumen ini menyala<br />
dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala.<br />
5.8 Java<br />
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang serbaguna.<br />
Bahasa ini menyediakan sejumlah perluasan yang mendukung pengembangan<br />
aplikasi GUI (antarmuka kepada pemakai yang berbentuk grafis). Bahasa<br />
pemrograman java dapat berjalan pada sembarang platform yang memiliki<br />
interpreter dan lingkungan runtime. Walaupun java adalah bahasa penerjemah,<br />
program java harus dikompilasi terlebih dulu. Kompiler java (javac) mengubah<br />
kode sumber program menjadi bytecode yang dapat dieksekusi dalam lingkungan<br />
runtime java. (Jackson dan Alan, 1996: 3).<br />
Dalam penerapan java penulis memberikan sedikit contoh proses halaman<br />
awal pada aplikasi emergency call.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
34<br />
Gambar 5.8 Pemograman pada java (sumber :<br />
http://ibahasapemograman.blogspot.co.id/)<br />
5.9 GPS Tracking<br />
Gps tracker atau gps tracking adalah sebuah alat yang fungsi utamanya<br />
adalah memberikan informasi posisi kendaraan atau benda yang akan dilacak<br />
dengan memanfaatkan satelit GPS (Global Positioning System) dan GSM<br />
sehingga data koordinat posisi alat gps tracker bisa dikirim lewat jaringan GSM<br />
atau GPRS ke ownernya.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
35<br />
Gambar 5.9 cara kerja GPS (sumber : AKARI GPS)<br />
5.10 Application Programming Interface (API)<br />
Application Programming Interface (API) merupakan satu set instruksi<br />
pemograman untuk mengakses aplikasi berbasis web software atau web tool.<br />
Sebuah perusahaan perangkat lunak merilis API kepada publik sehingga<br />
pengembang perangkat lunak lain dapat merancang produk yang didukung oleh<br />
layanan.<br />
API pun dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang digunakan oleh<br />
sebuah program aplikasi untuk berkomunikasi dengan sistem operasi atau<br />
program kontrol lainnya seperti Database Managemnt System (DBMS) atau<br />
protokol komunikasi.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
36<br />
Gambar 5.10 Alur Application Programming Interface (API) (sumber : Maruti<br />
Techlabs di twitter)<br />
API adalah antar muka software to software, bukan user interface. Dengan<br />
API, aplikasi berkomunikasi satu sama lain tanpa sepengetahuan. Contohnya<br />
ketika membeli tiket film secara online dan memasukkan informasi kartu kredit,<br />
situs tiket film menggunakan API untuk mengirimkan informasi kartu kredit anda<br />
ke remote aplikasi yang memverifikasi apakah informasi sudah benar. Setelah<br />
pembayaran dikonfirmasi, remote aplikasi mengirimkan respon balik ke situs tiket<br />
film dan mengatakan pembayaran telah diterima dan tiket dapat diberikan.<br />
5.11 Google Maps API<br />
Google maps API merupakan aplikasi antar muka yang dapat diakses lewat<br />
javascript Google maps dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang<br />
dibangun. Ada dua cara untuk mengakses data Google maps, tergantung dari data<br />
yang ingin diambil yang diuraikan dari Google maps.<br />
1. Menggunakan Google maps tanpa menggunakan API key.<br />
2. Mengakses data Google maps menggunakan API key.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
37<br />
Pendaftaran API key dilakukan dengan data pendaftaran berupa nama<br />
domain web yang kita bangun (Sirenden,2012).<br />
5.11.1 Manfaat Google Maps API<br />
adapun manfaat developers menggunakan Google Maps API ketika<br />
membangun aplikasi sebagai berikut :<br />
1. Beri aplikasi Anda akses penuh ke basis data Google di seluruh dunia yang<br />
berisi lebih dari 100 juta cantuman bisnis dan tempat menarik<br />
menggunakan Google Places API.<br />
2. Dengan petunjuk arah mengemudi di 199 negara, Directions API<br />
memungkinkan Anda membantu pengguna menemukan cara mereka<br />
menuju toko, hotel, dan tujuan Anda lainnya.<br />
3. Dengan citra visual Street View yang akurat, pengguna Anda dapat melihat<br />
tempat yang akan mereka kunjungi bahkan sebelum tiba di sana.<br />
Berikut adalah langkah-langkah untuk menambahkan peta ke aplikasi<br />
android<br />
Langkah-langkah dasar untuk menambahkan peta:<br />
1. (hanya perlu melakukan langkah ini satu kali.) Ikuti langkah dalam<br />
panduan konfigurasi proyek untuk mendapatkan API, memperoleh kunci<br />
dan menambahkan atribut yang diperlukan ke manifes Android.<br />
2. Tambahkan objek Fragment ke Activity yang akan menangani peta. Cara<br />
paling mudah untuk melakukannya adalah menambahkan elemen<br />
ke file layout untuk Activity.<br />
3. Implementasikan antarmuka OnMapReadyCallback dan gunakan metode<br />
callback onMapReady(GoogleMap) untuk mendapatkan tuas ke objek<br />
GoogleMap. Objek GoogleMap adalah representasi internal dari peta itu<br />
sendiri. Untuk menyetel opsi tampilan peta, Anda perlu memodifikasi<br />
objek GoogleMap.<br />
4. Panggil getMapAsync() pada fragmen untuk mendaftarkan callback.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
38<br />
Gambar 5.11 source code Google Maps Android API untuk memasukan peta<br />
pada android (sumber : developer google.com)<br />
5.12 JSON (java script object notation)<br />
JSON adalah JSON (java script object notation) adalah format pertukaran<br />
data (lightweight data interchange format), mudah dibaca dan ditulis oleh<br />
manusia, serta mudah diterjemahkan dan mudah dibuat (generate) oleh komputer.<br />
Format ini dibuat berdasarkan bagian dari bahasa pemrograman java script,<br />
standard ECMA edisi ke-3 desember 1999. JSON merupakan format teks yang<br />
tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya<br />
bahasa yang umum digunakan oleh pemrogrammer keluarga c termasuk c, c++,<br />
c#, java, java script, pel, python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadi<br />
JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data (Nazariddin Safaat, 2011).<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
39<br />
Gambar 5.12 contoh Source code JSON (sumber :<br />
https://marcelekaputra.wordpress.com)<br />
5.13 PHP<br />
Kadir, Abdul (2002:1) mengatakan PHP merupakan Bahasa server side<br />
HTML-embedded scripting, yaitu segala proses pemograman dilakukan di server<br />
sebelum dikirim ke komputer client sehingga komputer client hanya menerima<br />
keluaran dalam bentuk HTML.PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang<br />
didesain khusus unluk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML<br />
dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server,<br />
sehingga yang dikirimkan ke browser adalah "hasil jadi" dalam bentuk HTML,<br />
dan kode PHP tidak akan terlihat.<br />
PHP dibuat pertama kali oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf. pada<br />
awalnya PHP dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada situsnya. Diawal<br />
Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
40<br />
. Berikut adalah gambar tampilan lingkungan kerja dari phpMyAdmin yang<br />
digunakan oleh penulis<br />
Gambar 5.13 Contoh source code PHP (sumber : https://www.dumetschool.com)<br />
5.14 XML (extensible Markup Language)<br />
Menurut Garling dan Lestari (2010:2) XML atau extensible Markup<br />
Language bukanlah sebuah bahasa pemrograman. XML merupakan kumpulan<br />
aturan untuk mendesain format teks, sehingga format teks lebih terstruktur dan<br />
lebih mudah dibaca oleh komputer.<br />
Pada dasarnya XML merupakan penyusun informasi, sehingga sebuah<br />
informasi menjadi terstruktur dan dapat dibaca dengan mudah oleh komputer serta<br />
informasi tersebut mudah diterima oleh pengguna. Adapun fungsi XML adalah<br />
sebagai media pembawa data/informasi.<br />
Dalam penerapan XML penulis memberikan sedikit contoh tampilan<br />
halaman awal pada aplikasi emergency call.<br />
5.15 Framework CodeIgniter<br />
Saat ini sudah banyak bermunculan aplikasi yang memudahkan dalam<br />
mengembangkan website, ada yang mengembangkan website dari dasar, ada<br />
yang menggunakan CMS dan sekarang yang sedang banyak digunakan oleh para<br />
pengembang website ialah menggunakan framework.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
41<br />
Framework adalah kumpulan dari fungsi dan class yang sering digunakan<br />
oleh pengembang sehingga para pengembang tidak harus membuat fungsi dari<br />
awal. Konsep suatu framework mengikuti DRY (Dont Repeat Yourself) sehingga<br />
kode yang pernah dibuat dapat digunakan kembali oleh para pengembang lainnya.<br />
Keuntungan menggunakan framework seperti yang dijelaskan oleh Bertha Sidik<br />
(2012: 5) adalah pengunaan library yang ready-to-use sehingga memudahkan<br />
pengembang dalam pembuatan aplikasi yang tak perlu menulis script berulangulang.<br />
Selain itu ada beberapa keuntungan menggunakan framework , seperti :<br />
a. Mempermudah dalam pembuatan aplikasi website<br />
b. Mudah dalam perawatan atau pencarian bug<br />
c. Menggunakan konsep DRY sehingga pengembang tidak perlu membuat<br />
fungsi atau prosedur dari awal<br />
d. Lebih bebas dalam pengembangan aplikasi dibandingkan bila<br />
menggunakan CMS.<br />
Salah satu framework yang kini banyak digunakan ialah CodeIgniter yang<br />
dikembangkan oleh ElinsLab. CodeIgniter ini berbasis MVC yang<br />
memudahkan pengembang dalam pembuatan website, dan pelacakan kesalahan<br />
menggunakan metode dapat dengan mudah ditelusuri. Konsep MVC yakni suatu<br />
konsep dalam pengembangan aplikasi website, MVC memisahkan pengembangan<br />
aplikasi website berdasarkan komponen utama seperti pengolahan data, user<br />
interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat tiga bagian dalam<br />
konsep MVC yakni model, view dan controller. Model digunakan untuk<br />
pengolahan data sehingga berkaitan erat dengan database, view digunakan untuk<br />
mengolah bagian tentang tampilan sedangkan controller digunakan untuk<br />
penghubung antara bagian Model dan View.<br />
Keuntungan menggunakan framework CodeIgniter dibandingkan<br />
framework yang lain yakni :<br />
a. Perfoma lebih cepat<br />
b. Konfigurasi sangat minim<br />
c. Banyak komunitas CodeIgniter<br />
d. Dokumentasi sangat langkah<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
42<br />
5.16 Menentukan Ruang Lingkup Penelitian<br />
Menurut (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998), Ruang lingkup<br />
penelitian seharusnya bisa menjawab pertanyaan seperti di mana data waktu<br />
tempuh dikumpulkan (Geographic Areas), dengan fasilitas apa data waktu tempuh<br />
dikumpulkan (Facility Types), dan kapan data waktu tempuh dikumpulkan (Time<br />
Elements).<br />
a. Geographic Areas<br />
Ruanglingkup geografis mendefinisikan batas-batas penelitian.<br />
Contoh cakupan geografis meliputi:<br />
Jalan pendek di sekitar transportasi yang direncanakan atau<br />
dilaksanakan perbaikan (misalnya sebelum dan sesudah perbaikan);<br />
Jalan tol atau jalan bebas hambatan dan jalan arteri paralel;<br />
Beberapa koridor transportasi yang melayani kawasan pusat bisnis<br />
atau pusat aktivitas masyarakat; dan<br />
Semua koridor transportasi utama dalam zona yang ditetapkan, subwilayah,<br />
atau wilayah (misalnya, sistem manajemen kemacetan).<br />
b. Facility Types<br />
Langkah berikutnya dalam mendefinisikan ruang lingkup studi<br />
menentukan jenis sarana transportasi atau kelas/klasifikasi fungsional jalan raya.<br />
Tabel berikut berisi contoh-contoh dari klasifikasi jalan umum dari berbagai<br />
sumber yang berbeda.<br />
Tabel 5.8 Klasifikasi Umum Jalan (sumber : PP 34/2006 tentang Jalan)<br />
Rencana Tata<br />
Travel Demand<br />
Highway Performance Ruang<br />
Forecasting Model Monitoring System Wilayah Jakarta<br />
(bervariasi)<br />
(HPMS), Perkotaan (U.S.<br />
Selatan Tahun 2011<br />
–<br />
2031 (Pemerintah<br />
Department of<br />
Jakarta<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
43<br />
selatan,2011)<br />
Transportation, 2014)<br />
Jalan raya radial Jalan raya antar negara Jalan tol<br />
Jalan raya melingkar<br />
Jalan raya lain dan<br />
Jalan<br />
sekunder dan<br />
arteri<br />
bebas hambatan (1,6 s.d.<br />
kolektor sekunder<br />
4,8 km)<br />
Arteri utama (terbagi / tak Arteri utama lainnya (0,6 Jalan local<br />
terbagi) (0,6 s.d. 3,2 km)<br />
s.d. 3,2 km)<br />
Arteri kecil (terbagi / tak Arteri kecil (0,8 s.d. 3,2<br />
Jalan<br />
sekunder<br />
lingkungan<br />
terbagi) (0,8 s.d. 3,2 km)<br />
km)<br />
c. Time Elements<br />
Ada beberapa elemen waktu yang harus diperhatikan dalam membangun<br />
ruang lingkup kegiatan pengumpulan data waktu perjalanan:<br />
Periode bulan dalam setahun;<br />
Periode hari dalam seminggu; dan<br />
Periode waktu (Time Periods), atau jam dalam sehari. Sedangkan Time<br />
Periods secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:<br />
1. Morning Peak Period, yaitu jam puncak kemacetan (jam berangkat kerja)<br />
pada pagi hari antara pukul 06:00 sampai dengan 09:00.<br />
2. Off-Peak Period, yaitu periode lalu lintas normal lancar pada siang atau<br />
dini hari. Biasanya antara pukul 10:00 sampai 11:00, 13:00 sampai 15:00<br />
dan setelah pukul 19:00.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
44<br />
3. Evening Peak Period, yaitu jam puncak kemacetan (jam pulang kerja)<br />
pada sore hari antara pukul 16:00 sampai dengan 19:00.<br />
5.17 Waktu Tempuh<br />
5.17.1 Definisi Kecepatan dan Waktu Tempuh Perjalanan (Travel Time)<br />
Waktu tempuh secara luas didefinisikan sebagai “waktu yang diperlukan<br />
untuk melintasi suatu rute di antara dua titik (titik keberangkatan dan tujuan) suatu<br />
tempat.” Waktu tempuh tersusun dari waktu jalan (running time), atau total waktu<br />
pada saat kendaraan bergerak, dan waktu berhenti/macet (stopped delay time),<br />
atau total waktu pada saat kendaraan berhenti (atau berjalan dengan rentang<br />
kecepatan kurang dari 8 km/jam) (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998). Lihat<br />
berikut yang mengilustrasikan konsep running time dan stopped delay time.<br />
Gambar 5.14 Ilustrasi Running Time dan<br />
Stopped Delay Time (sumber : Turner, Eisele,<br />
Benz, & Holdener, 1998)<br />
5.17.2 Rumus Estimasi Waktu Tempuh Perjalanan<br />
Pada beberapa kasus, waktu tempuh dapat diukur dengan mengasumsikan<br />
rata-rata kecepatan pada titik tertentu (spot speed) adalah konstan untuk jarak<br />
yang relatif dekat (biasanya kurang dari 0,8 km) dengan bantuan rumus kecepatan<br />
rerata-waktu (time-mean speed) pada Rumus 2.2. Kasus ini hanya cocok<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
45<br />
diterapkan pada jalan bebas hambat (jalan tol) dengan pola arus lalu lintas yang<br />
stabil. Sedangkan untuk kondisi lalu lintas yang tidak stabil (karena ada<br />
kemacetan/delay), digunakan rumus kecepatan rerata-ruang (space-mean speed)<br />
pada persamaan Rumus 2.3. Kemudian perkiraan waktu tempuh total dapat<br />
dihitung menggunakan Rumus 2.1. (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998)<br />
Estimated Travel Time (detik)<br />
=<br />
jarak segment (km)<br />
time − mean speed ( km<br />
jam ) × (3.600 detik/jam)<br />
Rumus 2.1 Persamaan Estimasi Waktu Tempuh<br />
5.17.3 Rumus Time-Mean Speed<br />
Time-Mean Speed (Kecepatan Rerata-Waktu) adalah kecepatan rerata<br />
aritmetika semua kendaraan pada periode waktu tertentu, kecepatan ini relatif<br />
konstan tanpa hambatan<br />
time − mean speed = ∑v i<br />
n<br />
Rumus 2.2 Persamaan Time-Mean Speed<br />
Di mana:<br />
v i = kecepatan kendaraan ke − i<br />
d = jarak ditempuh atau panjang ruas jalan<br />
t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />
n = jumlah observasi<br />
= ∑ d t i<br />
n<br />
5.17.4 Rumus Space-Mean Speed<br />
Space-Mean Speed (Kecepatan Rerata-Ruang) adalah kecepatan rerata<br />
kendaraan berjalan pada suatu ruas jalan tertentu selama jangka waktu<br />
tertentu dan dihitung menggunakan panjangnya ruas jalan<br />
(distance traveled) dibagi waktu tempuh rata-rata (average travel time)<br />
space − mean =<br />
d<br />
∑t i<br />
n<br />
=<br />
n × d<br />
∑t i<br />
Rumus 2.3 Persamaan Space-Mean Speed<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
46<br />
Di mana:<br />
d = jarak di tempuh<br />
t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />
n = jumlah observasi<br />
5.17.5 Rumus Average Running Speed<br />
Average Running Speed (Kecepatan Rerata Berjalan) adalah kecepatan ratarata<br />
kendaraan pada saat berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />
Average running speed =<br />
Rumus 2.4 Persamaan Average Running Speed<br />
Dimana:<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
5.17.6 Rumus Standar Deviasi dan Variansi Data<br />
d<br />
∑ t ri<br />
x 3600 (sec)<br />
Untuk menghitung Space-Mean Speed, diperlukan variansi sampel dari<br />
space-mean speed . Maka dari itu, rumus umum untuk menghitung deviasi standar<br />
sebagai berikut:<br />
∑(x − x)̈<br />
SD = √<br />
(n − 1)<br />
Rumus 2.5 Persamaan Standar Deviasi<br />
varians = SD 2<br />
Rumus 2.6 Mencari Variansi dari Standar Deviasi<br />
Dimana<br />
x = nilai ke − x<br />
ẍ = nilai rata − rata x<br />
n = jumlah observasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
47<br />
5.17.7 Hubungan Time-Mean Speed dengan Space-Mean Speed<br />
Ketika mengukur waktu tempuh total termasuk kemacetan (delay time),<br />
setelah menghitung kecepatan rerata-ruang pada Rumus 2.3 Persamaan Space-<br />
Mean Speed (ῦ), kemudian dihitung kembali kecepatan rerata-waktu dengan<br />
rumus berikut sebelum dimasukkan ke persamaan Rumus 2.1. Secara sederhana,<br />
Space-Mean Speed adalah jarak yang ditempuh kendaraan dibagi dengan rata-rata<br />
waktu tempuh perjalanan dan Time-Mean Speed adalah rata-rata kecepatan<br />
kendaraan individu<br />
υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />
S 2<br />
̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />
Rumus 2.7 Rumus Hubungan ῦTMS dengan ῦSMS (Wardrop, 1952)<br />
Dimana :<br />
υ̅TMS = sample time − mean speed<br />
υ̅SMS = sample space − mean speed<br />
S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />
Rumus di atas mengindikasikan bahwa kecepatan rerata-waktu (ῦ) akan<br />
sama persis dengan kecepatan rerata-ruang (ῦ ) ketika variansi sampel dari<br />
kecepatan rerata-ruang ( 2 ) sama dengan nol (0). Kasus lainnya, ketika kecepatan<br />
rerata-ruang (ῦ ) lebih besar dari nol (0),kecepatan rerata-waktu (ῦ ) akan selalu<br />
lebih besar dari kecepatan rerata-ruang (ῦ ).<br />
5.17.8 Teknik Uji Kendaraan<br />
Untuk mengumpulkan data-data tersebut, penulis menggunakan Teknik Uji<br />
Kendaraan (Test Vehicle Techniques) dari buku Travel Time Data Collection<br />
Handbook oleh (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998) yang akan penulis<br />
jelaskan berikut ini.<br />
Penulis menggunakan Teknik Manual Uji Kendaraan “Aktif” (“Active” Test<br />
Vehicle Techniques), yaitu dengan cara mengendarai kendaraan roda empat<br />
(mobil) secara langsung pada ruas jalan yang sudah ditentukan dan kemudian<br />
mencatat secara manual waktu tempuh, waktu macet, dll. pada formulir koleksi<br />
data dengan bantuan stopwatch dan pulpen. untuk dilakukan analisa estimasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
48<br />
waktu tempuh total, kecepatan rata-rata berjalan dan kecepatan rata-rata total<br />
perjalanan.<br />
Keunggulan uji ini adalah:<br />
• Biaya percobaan penelitian murah<br />
• Tidak memerlukan kemampuan khusus<br />
• Unggul dalam fleksibilitas rute<br />
• Ketepatan dan keterwakilan cukup wajar.<br />
5.18 Pemodelan dan Simulasi<br />
Pemodelan adalah proses untuk menghasilkan suatu model. Model adalah<br />
representasi dari konstruksi dan proses kerja dari beberapa sistem. Sebuah model<br />
adalah mirip tapi lebih sederhana dari sistem yang diwakilinya. Salah satu tujuan<br />
dari Model adalah memungkinkan analis untuk memprediksi efek perubahan dari<br />
suatu sistem. (Maria, 1997)<br />
Simulasi adalah alat untuk mengevaluasi kinerja dari sistem, yang ada atau<br />
yang diusulkan, di bawah konfigurasi yang berbeda dan jangka waktu lebih lama<br />
dari waktu nyata. (Maria, 1997)<br />
5.18.1 Skema Studi Simulasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
49<br />
Gambar 2.15 Skema Studi Simulasi (sumber :Maria, 1997)<br />
Langkah-langkah yang terlibat dalam mengembangkan Model<br />
Simulasi (Simulation Model), merancang Percobaan Simulasi (Simulation<br />
Experiment) dan melakukan Analisis Simulasi (Simulation Analysis) sebagai<br />
berikut (Maria, 1997):<br />
5.18.2 Simulation Model<br />
a) Merumuskan masalah<br />
Pilih batasan dari sistem, masalah atau bagiannya untuk dipelajari. Tentukan<br />
tujuan keseluruhan dari studi dan beberapa isu-isu spesifik yang harus ditangani.<br />
Definisikan pengukuran kinerja (performance measure) – kriteria kuantitatif atas<br />
dasar konfigurasi sistem yang berbeda akan dibandingkan dan dinilai.<br />
Identifikasi rumusan hipotesis secara singkat tentang kinerja sistem.<br />
Tentukan jangka waktu penelitian, misalnya, akankah model digunakan sekali saja<br />
atau dengan periode waktu tertentu. Mengidentifikasi pengguna akhir dari model<br />
simulasi, misalnya, Manajemen Perusahaan versus Pengawas Produksi. Masalah<br />
harus dirumuskan setepat mungkin.<br />
b) Merumuskan dan mengembangkan model<br />
Mengembangkan skema dan diagram jaringan dari sistem (Bagaimana<br />
entitas mengalir melalui sistem?). Pastikan model simulasi berjalan sesuai tujuan.<br />
5.18.3 Simulation Experiment<br />
a) Penulis akan melakukan 3 (tiga) kali Observasi (Run) pada setiap Periode<br />
Waktu dengan mencacat Running Time (dalam detik) dan Stopped Delay<br />
Time (dalam detik), lihat Gambar 2.6 Ilustrasi Running Time dan Stopped<br />
Delay Time. Hasil dari perjalanan/running yang penulis lakukan bisa<br />
dilihat pada lampiran 3. Kemudian dari catatan itu akan dihitung Estimasi<br />
Waktu Tempuh<br />
b) Melakukan simulasi berdasarkan tahapan sebelumnya<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
50<br />
5.18.4 Simulation Analysis<br />
a) Menginterpretasikan dan menampilkan hasil<br />
Tampilkan hasil perhitungan data (travel time, nilai rata-rata, running<br />
speed, delay time, dll.). Tampilkan kedua data uji<br />
hipotesis T-test pada percobaan dalam bentuk grafik sebagai data keluaran.<br />
Dokumentasikan hasil dan ambil kesimpulan.<br />
b) Rekomendasi untuk tindakan lanjutan<br />
Tahap ini menjelaskan percobaan tingkat lanjut dengan menggunakan<br />
peralatan (tools) yang lebih baik untuk memperoleh data.<br />
5.18.5 Keuntungan Pemodelan dan Analisis Simulasi<br />
Ketika digunakan dengan bijak, analisis simulasi memungkinkan untuk:<br />
a) Mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari sistem dengan<br />
mengembangkan model matematika dari suatu sistem dan mengamati<br />
operasi sistem lebih rinci dalam jangka waktu yang lama.<br />
b) Uji hipotesis sistem untuk uji kelayakan.<br />
c) Melakukan percobaan dengan situasi yang tidak diketahui atau baru<br />
tersedia dengan sedikit informasi<br />
5.19 Uji Hipotesis T Sampel Independen<br />
Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas<br />
dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus. Kasus yang diuji bersifat<br />
acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang<br />
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel t-<br />
student.<br />
a. Kriteria data untuk uji t sampel independen :<br />
Data untuk dua sampel bersifat independen<br />
Sampel acak dari distribusi normal<br />
b. Fungsi pengujian uji t :<br />
Untuk memperkirakan interval rata-rata.<br />
Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.<br />
Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
51<br />
Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya<br />
atau tidak<br />
5.20 Gambaran Umum Instansi pemerintah<br />
Gambar 5.16 Logo BPBD Jakarta(sumber : https://bpbd.jakarta.go.id)<br />
Nama Instansi pemerintah : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta<br />
Alamat<br />
: Jalan Abdul Muis No. 66, Petojo Selatan, Gambir,<br />
RT.4/RW.3, Petojo Sel., Gambir, Kota Jakarta<br />
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta<br />
Telepon : (021) 3822078<br />
Fax : (021) 3822078<br />
Email<br />
: bpbddki@jakarta.go.id<br />
Website<br />
: https://bpbd.jakarta.go.id<br />
5.20.1 Sejarah Singkat Instansi pemerintah<br />
Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Republik Indonesia yang<br />
memiliki permasalahan kebencanaan yang kompleks. Dengan luas 661,52 km2,<br />
40% atau 24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di<br />
bawah permukaan air laut. DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari<br />
bagian selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai<br />
yang melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini<br />
memosisikan wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap<br />
banjir.<br />
Beberapa wilayah DKI Jakarta, pada musim penghujan menjadi wilayah<br />
banjir. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
52<br />
1621, 1654 dan 1918. Banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, 2007<br />
dan 2013. Banjir tahun 1996 menggenangi hampir seluruh penjuru kota. Kejadian<br />
ini menjadi tragedi nasional dan mendapat perhatian dunia. Banjir tahun 2007<br />
juga memiliki cakupan wilayah genangan lebih luas. Berulangnya kejadian banjir<br />
per lima tahun menyebabkan banyak kalangan memercayai sebagai siklus lima<br />
tahunan. Kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI<br />
Jakarta, Bogor, Depok, tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tahun 2007, baik<br />
milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai<br />
Rp5,16 trilyun.<br />
Selain ancaman bencana banjir, DKI Jakarta juga memiliki ancaman<br />
bencana lain berupa cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, gempa bumi, tanah<br />
longsor maupun ancaman bencana non alam dan sosial seperti konflik sosial,<br />
kegagalan teknologi, epidemi, dan wabah penyakit, kebakaran gedung dan<br />
pemukiman.<br />
Resiko bencana di DKI Jakarta dipengaruhi oleh ancaman bencana,<br />
kerentanan, dan kapasitas dalam menghadapi ancaman yang ada. Curah hujan<br />
tinggi dalam waktu yang pendek meningkatkan tingkat bahaya banjir akibat<br />
topografi wilayah, daya dukung lingkungan yang semakin menurun maupun<br />
kerentanan dan kapasitas warga dalam menghadapi ancaman bencana. Penurunan<br />
permukaan tanah yang diakibatkan oleh ekspoitasi air yang berlebihan dan<br />
pembangunan insfrastruktur semakin meningkatkan ancaman banjir dan<br />
meningkatkan kerentanan wilayah maupun komunitas DKI Jakarta.<br />
5.20.2 Visi dan Misi Instansi pemerintah<br />
a. Visi Perushaan<br />
“Ketangguhan Kota Jakarta dalam Menghadapi Bencana”<br />
b. Misi Perusahan<br />
1. Melindungi warga Jakarta melalui pengurangan resiko bencana.<br />
2. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat kota Jakarta.<br />
3. Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
53<br />
5.20.3 Struktur Organisasi Instansi pemerintah<br />
Gambar 5.15 Struktur Organisasi BPBD Jakarta (sumber :<br />
https://bpbd.jakarta.go.id)<br />
5.20.4 Tugas Pokok dan Fungsi<br />
Berikut ini tugas dan fungsi BPBD Jakarta yaitu:<br />
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan<br />
Pemerintah Daerah dan BNPB terhadap usaha Penanggulangan Bencana<br />
yang mencakup pra Bencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca<br />
Bencana secara adil dan setara serta sesuai dengan kebutuhan dan<br />
perkembangan;<br />
2. menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan<br />
Penanggulangan Bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;<br />
3. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;<br />
4. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;<br />
5. melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana di daerah;<br />
6. melaporkan penyelenggaraan penanganan bencana kepada Kepala Daerah<br />
setiap 1 (satu) bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam<br />
keadaan darurat bencana;<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
54<br />
7. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;<br />
8. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari<br />
APBD; dan<br />
9. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan<br />
perundang-undangan. Dan memiliki fungsi<br />
10. Perumusan dan penetapan kebijakan Penanggulangan encana dan<br />
penanganan Pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efisien;<br />
dan<br />
11. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Bencana secara<br />
terpadu dan menyeluruh.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<strong>BAB</strong> III<br />
METODOLOGI PENELITIAN<br />
6.1 Metode Pengumpulan Data<br />
Dalam melakukan pengumpulan data penulis menggunakan tiga cara atau<br />
teknik untuk mendapatkan bahan-bahan sebagai dasar penelitian yaitu metode<br />
observasi, metode studi pustaka, metode wawancara.<br />
6.2 Studi Lapangan<br />
6.2.1 Observasi<br />
Pada tahap ini penulis melakukan observasi dengan membandingkan<br />
beberapa layanan crowdsouce yang menyediakan data kemacetan lalu lintas yang<br />
di petakan. Beberapa layanan tersebut seperti : Google Maps,Waze,Bing Maps<br />
Tabel 3.1 perbandingan layanan crowdsouce<br />
Google Maps Waze Bing<br />
Maps<br />
Pemilik Google,Inc Waze<br />
Microsoft,corp<br />
mobile(acquired by<br />
google,Inc)<br />
Fitur<br />
Peta,navigasi, Peta dan Peta dan<br />
street<br />
navigasi<br />
navigasi<br />
view,satelite,custom<br />
map styling,static<br />
and interativ<br />
,google place API<br />
Keung<br />
gulan<br />
Terpilih<br />
(Google<br />
Maps)<br />
Kepem<br />
ilikan sendiri<br />
Lebih<br />
banyak fitur<br />
55
56<br />
API Access Unofficial Maps API limited Memili<br />
access<br />
ki API<br />
sendiri<br />
Kontributor<br />
crowd<br />
Durasi<br />
pembaruan<br />
Banyak karena Banyak sedikit Google maps<br />
waze sudah masuk<br />
banyak<br />
di dalam<br />
kontributor<br />
perusahaan google<br />
dan waze<br />
sudah masuk<br />
di dalam<br />
perusahaan<br />
google<br />
Sinkronus Setiap 30 menit Tidak dikethui Update data<br />
google maps<br />
real time<br />
Platform Mobile web, Mobile web,<br />
Mobile web Google<br />
android, ios, android,<br />
multiplatform<br />
symbian,blackberry ios,symbian,blackberry<br />
,and windows ,and windows mobile<br />
mobile<br />
6.2.2 Wawancara<br />
Konsultasi dan tanya jawab langsung dengan staff terkait di Badan<br />
Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta (BPBD Jakarta) peneliti pada pada<br />
tanggal 10 juli 2017 di kantor BPBD Jakarta (lampiran 1) untuk mendapatkan<br />
penjelasan mengenai sistem yang sedang berjalan.Proses tanya jawab secara lisan<br />
dilakukan dengan harapan agar penulis mendapatkan data yang dibutuhkan untuk<br />
sistem yang dibutuhkan user. Dari hasil wawancara diperoleh sistem yang sedang<br />
berjalan dan data-data dari hasil wawancara digunakan untuk mengidentifikasi<br />
kebutuhan-kebutuhan pengguna akan aplikasi emergency call berbasis android.<br />
Hasil wawancara disajikan pada bagian lampiran .<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
57<br />
6.3 Studi Pustaka<br />
Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan untuk<br />
melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari observasi.<br />
Pengumpulan data dan informasi dengan cara mengambil sumber-sumber media<br />
cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pada pembahasan masalah<br />
dan digunakan pada penyusunan landasan teori.<br />
6.3.1 Studi Literatur<br />
Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah referensi<br />
teori-teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat<br />
mendukung penelitian terhadap aplikasi emergency call. Sumber-sumber yang<br />
dapat dijadikan sumber litartur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, tesis<br />
dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
58<br />
No Judul, Tahun Peneliti,<br />
Sumber<br />
Kelebihan Kekurangan Perbedaan dengan penulis<br />
1 Aplikasi<br />
<br />
Lutfi<br />
<br />
telah<br />
<br />
belum<br />
<br />
menggunakan 2 aplikasi satu<br />
Monitoring Armada<br />
Chrisdiansyah,Anji<br />
menggunakan<br />
menggunaka<br />
buat user aplikasi dan satu<br />
Bus Menggunakan<br />
k Sukmaaji,Teguh<br />
GPS Tracking<br />
n<br />
google<br />
lagi buat petugas<br />
Gps Tracking Pada<br />
Sutanto<br />
untuk<br />
maps<br />
API<br />
menggunakan<br />
google<br />
Smartphone Android<br />
<br />
Institut Bisnis dan<br />
memantau<br />
untuk<br />
maps API<br />
-Tahun 2016<br />
Informatika<br />
keberadaan bus<br />
menghitung<br />
STIKOM Surabaya<br />
telah berbasis<br />
berapa jarak<br />
android<br />
terdekat dari<br />
smartphone<br />
bus lain<br />
android<br />
<br />
hanya<br />
sebagai<br />
alat<br />
berfokus<br />
monitoring<br />
untuk<br />
monitoring<br />
bus<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
59<br />
2 Aplikasi<br />
<br />
Budi Yulianto, Rita<br />
telah berbasis<br />
<br />
belum<br />
<br />
menggunakan google maps<br />
Pencarian Rumah<br />
Layona<br />
android untuk<br />
menggunaka<br />
API sehingga mudah dalam<br />
Makan Berbasis Gps<br />
<br />
mencari rumah<br />
n<br />
google<br />
mendapatkan lokasi yang<br />
Pada Perangkat<br />
makan terdekat<br />
maps<br />
API<br />
ingin di cari dan di tracking<br />
Mobile Android<br />
- Tahun 2016<br />
<br />
telah<br />
menggunakan<br />
sehingga ada<br />
data rumah<br />
GPS<br />
untuk<br />
makan belum<br />
mencari rumah<br />
lengkap<br />
makan terdekat<br />
<br />
belum<br />
menggunkan<br />
algoritma<br />
djikstra<br />
untuk<br />
memilih<br />
rumah makan<br />
mana<br />
yang<br />
terdekat dari<br />
user<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
60<br />
3 Analisis<br />
Muhamad rizka<br />
<br />
Telah<br />
<br />
Masih<br />
Di aplikasi penulis<br />
perhitungan<br />
akbar<br />
menggunakan<br />
Menggunaka<br />
Menggunakan<br />
crowdsource<br />
keakuratan waktu<br />
aplikasi mobile<br />
n<br />
matrix distance API<br />
tempuh data<br />
dengan<br />
crowdsource<br />
<br />
crowsource pada<br />
berbasis<br />
dari waze<br />
aplikasi perhotelan di<br />
android<br />
tanggerang selatan<br />
<br />
Menggunakan<br />
dengan metode<br />
metode<br />
Estimed Travel Time<br />
Estimed Travel<br />
-Tahun 2015<br />
Time<br />
4 Aplikasi<br />
<br />
Hidayatullah<br />
<br />
telah<br />
<br />
penghitungan<br />
melakukan pada tempat-<br />
Crowdsourcing<br />
Suryaputra<br />
menghitung<br />
estimasi<br />
tempat berbeda karena<br />
Estimasi Waktu<br />
Crowdsource<br />
waktu<br />
menggunakan<br />
fitur google<br />
Kedatangan Bus<br />
dengan waktu<br />
kedatangan<br />
maps API<br />
Transjogja Berbasis<br />
kedatangan bis<br />
hanya<br />
Android<br />
ke halte<br />
berlaku buat<br />
-Tahun 2016<br />
tempat yang<br />
telah<br />
di<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
61<br />
tentukan<br />
5 Membangun<br />
<br />
MahdyArief,NiaA<br />
<br />
Telah<br />
<br />
Masih<br />
Di aplikasi penulis telah<br />
Aplikasi E-Commerce<br />
mbarsari<br />
menggunakan<br />
berbasis web<br />
menggunkan<br />
aplikasi<br />
Jasa Fotografi Pre<br />
,TaufikNurAdi<br />
teknik<br />
berbasis android<br />
Wedding Berbasis<br />
crowsource<br />
Web Crowdsourcing<br />
dalam<br />
Modul Fotografer<br />
pencarian data<br />
Menggunakan Metode<br />
Iterative Incremental<br />
-Tahun 2015<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
62<br />
6.4 Metodologi Pengembangan Sistem<br />
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penulisan ini<br />
adalah metorde berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid<br />
Application Development (RAD) dan tools UML untuk pemodelannya.<br />
Alasan pribadi menggunakan Rapid Application Development (RAD) dan<br />
tools UML<br />
1. Dikarenakan pembuatan aplikasi atau sistem sangat lah mudah<br />
2. Tidak terlalu banyak menggunakan biaya<br />
3. Bisa dilakukan pengerjaan lebih cepat<br />
Alasan dari refernsi penulis ambil (Rizal Loa Wanda) menggunakan Rapid<br />
Application Development (RAD) dan tools UML :<br />
Alasan yang Buruk<br />
1. Apabila menggunakan RAD hanya untuk menghemat biaya<br />
pengembangan suatu sistem. Hal ini disebabkan karena dengan<br />
menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang<br />
mengerti betul<br />
2. mengenai manajemen biaya. Sebab bila tidak, maka biaya yang<br />
dikeluarkan akan menjadi lebih besar.<br />
3. Apabila menggunakan RAD hanya untuk menghemat waktu<br />
pengembangan suatu sistem. Hal ini disebabkan karena dengan<br />
menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang<br />
mengerti betul mengenai manajemen waktu. Sebab bila tidak maka<br />
waktu yang dibutuhkan akan menjadi lebih lama.<br />
Alasan yang Baik<br />
1. Apabila menggunakan RAD untuk mendapatkan suatu desain yang<br />
dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan<br />
mudah.<br />
2. Apabila menggunakan RAD untuk memberikan batasan-batasan<br />
pada suatu system supaya tidak mengalami perubahan.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
63<br />
3. Apabila menggunakan RAD untuk menghemat waktu, dan kalau<br />
memungkinkan bisa menghemat biaya serta menghasilkan produk<br />
yang berkualitas.<br />
Tahapan pengembangan sistem dengan RAD ini terdiri dari beberapa tahap<br />
yaitu:<br />
6.4.1 Fase Requirement Planning<br />
Pada fase ini, peneliti mengidentifikasi kebutuhan aplikasi yang terkait<br />
dengan aplikasi emergency call. Tidak hanya itu, fase ini juga dapat menentukan<br />
batasan-batasan untuk aplikasi yang dibuat, kendala, serta alternatif masalah. Pada<br />
fase ini, peneliti melakukan interaksi secara langsung pada pihak yang terkait<br />
dalam proses pembuatan aplikasi yang berjalan terutama dalam hal proses<br />
emergency call. Berikut hasil yang diperoleh dari interkasi tersebut:<br />
1. Data-data mengenai keberadaan posisi dan koordinat :<br />
a) Rumah sakit<br />
b) Kantor polisi<br />
c) Pemadam kebakaran<br />
d) Ambulance<br />
2. Analisis<br />
Analisis dalam menjabarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada<br />
pelayanan penanggulangan bencana. Penulis menggunakan rich picture dalam<br />
memvisualisasi proses cara menggunakan aplikasi. Berikut hal yang dilakukan<br />
dalamtahap analis yaitu:<br />
a. Problem Analysis, mempelajari pelayanan penanggulangan<br />
bencana dan estetika yang telah berjalan dan menganalisa<br />
masalah-masalah yang terdapat pada pelayanan emergency<br />
call sebelumnya yang berjalan. Adapun langkah-langkah tahap<br />
ini adalah sebagai berikut:<br />
- Membuat gambaran dari hasil analisa sistem yang sedang<br />
berjalan pada BPBD jakarta (Badan Penanggulangan<br />
Bencana Daerah Jakarta)<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
64<br />
- Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada<br />
pelayanan emergency call yang sedang berjalan.<br />
b. Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang<br />
diperlukan dalam permasalahan pada pelayanan emergency<br />
call a .Tahapan dari requirement analysis sebagai berikut:<br />
- Membuat tabel analisis PIECES, peneliti menganalisis<br />
persyaratan dengan mengacu pada kerangka kerja PIECES<br />
yang disajikan pada tabel perbandingan sistem berjalan<br />
dengan sistem usulan.<br />
c. Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan<br />
dalam mengatasi masalah pelayanan emergency call:<br />
- Menentukan aplikasi seperti apa yang sesuai dengan<br />
persyaratan yang telah ditentukan.<br />
- Menentukan teknologi yang dipakai pada aplikasi.<br />
- Menentukan komponen-komponen aplikasi<br />
6.4.2 Fase Workshop Design<br />
Pada fase Workshop Design, penulis melakukan perancangan sistem yang<br />
diusulkan dengan tahapan yang penulis lakukan sebagai berikut:<br />
a. Mekanisme Pengambilan Data Crowdsource.<br />
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan proses pengambilan data<br />
lalu lintas (traffic) terkini dari situs Google Maps API .<br />
b. Perancangan UML<br />
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan dengan menggunakan UML<br />
seperti berikut:<br />
Use Case Diagram Sistem (Identifikasi Actor)<br />
Use Case Naratif Desain Sistem<br />
Activity Diagram<br />
Sequence Diagram<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
65<br />
c. Perancangan Basis Data (Database)<br />
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan basis data yang mengacu<br />
pada class diagram sebagai berikut:<br />
Perancangan Class Diagram<br />
Perancangan Antarmuka (User Interface)<br />
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan tampilan antarmuka untuk<br />
mengetahui seperti apa bentuk tampilan yang akan digunakan pada aplikasi.<br />
Selain itu, dilakukan juga pembuatan Struktur Menu yang akan ditampilkan pada<br />
aplikasi.<br />
6.4.3 Fase Implementasi<br />
Pada fase ini dilakukan beberapa tahap penerapan perancangan prototipe<br />
aplikasi, sebagai berikut:<br />
a. Implementasi Aplikasi Mobile Emergency Call<br />
Pada tahap ini dilakukan implementasi aplikasi untuk fitur<br />
halaman utama,kejadian,dan profil pelapor.<br />
b. Melakukan Pengodean (coding) Aplikasi.<br />
Pada tahap ini, penulis melakukan tahap pengodean terhadap hasil<br />
rancangan yang telah didefinisikan untuk dijadikan suatu program<br />
aplikasi yang siap digunakan.<br />
c. Implementasi Aplikasi ke Server<br />
Pada tahap ini dilakukan pengunggahan (upload) data aplikasi ke<br />
sisi server (server side hosting) berupa file PHP beserta basis<br />
datanya.<br />
d. Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing)<br />
Pada tahap ini penulis melakukan pengujian aplikasi dengan<br />
menggunakan metode blackbox. Penulis melakukan dua tahap<br />
pengujian blackbox yaitu:<br />
Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />
Pengujian ini untuk memastikan fungsionalitas aplikasi<br />
berjalan sebagaimana mestinya tanpa memerhatikan<br />
pengodean aplikasi. Pengujian ini dititikberatkan pada<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
66<br />
fungsionalitas aplikasi, tidak mengecek benar atau salahnya<br />
suatu alur algoritma aplikasi di dalamnya.<br />
Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox.<br />
Tahap ini menjelaskan tentang kesimpulan dari 2 tahap<br />
pengujian Blackbox yang telah dilakukan pada tahap<br />
sebelumnya.<br />
e. Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh<br />
Tahapan ini menjelaskan studi kasus pengujian data yang<br />
dilakukan dengan cara menghitung manual dengan rumus<br />
Estimasi waktu tempuh yang sudah dibahas pada Bab 2 dan<br />
dicocokkan dengan data pada aplikasi dengan uji Hipotesis T-test<br />
dengan menggunakan metode Modeling and Simulation dari<br />
(Maria, 1997) yang terdiri dari Simulation Model, Simulation<br />
Experiment dan Simulation Analysis yang kemudian ditarik<br />
kesimpulan.<br />
6.5 Kerangka Berpikir Penelitian<br />
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan<br />
kegiatan yang sesuai dengan rancangan kegiatan sebagaimana yang tertuang pada<br />
kerangka penelitian. Kerangka berpikikir tersebut meliputi metode pengembangan<br />
sistem yang terlihat pada gambar berikut:<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
67<br />
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<strong>BAB</strong> IV<br />
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM<br />
4.1 Requirement Planning<br />
7.1.1 Analisis Sistem<br />
4.1.2.1 Problem Analysist<br />
4.1.2.1.1 Analisa Sistem Berjalan<br />
Sistem Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana<br />
Daerah Jakarta saat ini masih berjalan secara manual.<br />
Pemesanan masih menggunakan manual dengan menginput<br />
nomor telepon gawat darurat dan tidak mengetahui posisi<br />
kendaraan instansi gawat darurat . Berdasarkan pengamatan dan<br />
observasi yang telah penulis lakukan maka dapat dijelaskan<br />
sistem yang sedang berjalan dalam penanganan proses pelayan<br />
gawat. Berikut proses pelayanan gawat darurat yang<br />
digambarkan dalam bentuk rich picture:<br />
68
69<br />
Gambar 4.7.1 Rich Picture Sistem Berjalan<br />
Berikut merupakan penjelasan dari rich picture proses<br />
pelayanan kesehatan estetika yang sedang berjalan saat ini:<br />
1. Agent Menerima telepon masuk dari masyarakat<br />
melalui call center 112<br />
2. Agent Menanyakan dan menginput :<br />
a. IdentitasPelapor (Nama Pelapor)<br />
b. Nomor Telepon<br />
c. JenisKejadian<br />
d. Lokasi Kejadian (Alamat dan titik kenalkejadian)<br />
e. Jenis Bencana<br />
f. Apakah ada korbanjiwa<br />
g. Hal-hal lain/informasi lain yang akan ditambahkan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
70<br />
3. Agent Menghubungi polisi,ambulace,divisi KDRT dan<br />
pemadam kebakaran sesuai laporan dan dibutuhkan pelapor<br />
melalui Radio Trunking atau Telepon<br />
4. Menerima laporan kejadian dari agent call center112<br />
5. Agent Melakukan Koordinasi dengan SKPD lain yaitu,<br />
Dinas Sosial, Dinas Sumber Daya Air, Dinaskehutanan,<br />
Dinas Lingkungan Hidup, SARJakarta,DPE/PLN dan Dinas<br />
Bina Marga.<br />
6. Menerima laporan kejadian dari agent call center 112 dan<br />
memonitor status kejadian melalui aplikasi Web Monitoring<br />
7. Back Office memantau pergerakan mobil AGD<br />
yangdiluncurkan dengan berkoordinasi dengan DISHUB<br />
8. Back Office memantau proses penanganan di lokasikejadian<br />
dengan berkoordinasi DISHUB,SAR,PMI dan AGD<br />
9. Back Office berkoordinasi dengan AGD, PMI,DISHUB dan<br />
RS serta memandu Ambulance terkaitpengiriman korban ke<br />
RS terdekat<br />
10. Menerima informasi dari Back Office mengenai Menerima<br />
korban.<br />
11. Back Office menerima laporan terkait upaya penanganan<br />
korban dari RS.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
71<br />
12. Back Office berkoordinasi dengan g polisi,ambulace,divisi<br />
KDRT dan pemadam kebakaran sesuai laporan tentang<br />
status kejadian<br />
13. Back Office Menghubungi SKPD dan PMI terkait bahwa<br />
kejadian sudah ditutup.<br />
4.1.2.1.2 Identifikasi Masalah<br />
Di dalam mengidentifikasi masalah, peneliti<br />
menganalisis sistem yang berjalan di BPBD Jakarta. Sistem yang<br />
digunakan untuk melakukan kegiatan pelayanan gawat darurat<br />
saat ini pada dasarnya sudah memenuhi prosedur yang<br />
dibutuhkan. Namun sistem tersebut masih terdapat beberapa<br />
kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:<br />
1. Pemesan tidak mengetahui posisi keberadaan kendaraan<br />
2. Informasi mengenai kejadian yang dilaporkan tentang<br />
kejadian dengan menggunkan sistem yang masih lama<br />
belum tentu kebenaran<br />
3. Pelayanan gawat darurat kurang efisen karna komunikasi<br />
antar pihak masih menggunakan telepon umum .<br />
4.1.2.2 Requirement Analysist<br />
4.1.2.2.1 Analisis PIECES<br />
Analisis PIECES dilakukan untuk mengetahui<br />
persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem<br />
yang berjalan dapat diperoleh berdasarkan analisis dengan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
72<br />
menggunakan kerangka kerja PIECES dengan memperhatikan<br />
beberapa aspek yang meliputi kinerja (performance), nilai<br />
informasi (information), nilai ekonomi (economic), pengendalian<br />
(control), efisiensi (efficiency), dan pelayanan (service). Analisis<br />
ini dilakukan pada sistem yang berjalan sehingga hasilnya dapat<br />
diketahui sistem yang akan diusulkan tersebut layak atau tidak.<br />
Tabel 7.1 Analisis PIECES<br />
ator<br />
Indik<br />
Performance<br />
Kelemahan Sistem<br />
Berjalan<br />
Masih menggunakan via<br />
Sistem Usulan<br />
Proses pelaporan telah<br />
telepon sehingga proses<br />
menggunakan<br />
aplikasi<br />
penerimaan data dan proses<br />
berbasis android sehingga<br />
konfrimasi<br />
petugas<br />
pelapor hanya menekan panic<br />
membutuhkan waktu lama<br />
button<br />
Information<br />
Informasi yang disajikan<br />
Informasi<br />
yang<br />
pada laporan harian, mingguan<br />
dan bulanan terkadang tidak<br />
disajikan dapat lebih akurat<br />
dan rapih karena sistem dapat<br />
akurat karena belum<br />
terdapatnya basis data atau<br />
database untuk menyimpan<br />
data-data<br />
mendokumentasikan<br />
datadata<br />
dengan baik<br />
Economic<br />
Dibutuhkan biaya dalam<br />
pemberitahuan dari agent ke<br />
Biaya yang dikeluarkan<br />
akan berkurang karena<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
73<br />
pada instansi gawat<br />
dengan adanya aplikasi yang<br />
hanya menggunakan sedikit<br />
data seluler<br />
Control Dalam pengentrolan<br />
hanya agent center yang<br />
mengetahui posisi petugas<br />
Efficiency Waktu penyusunan<br />
laporan dan relatif lama<br />
Agent center dan<br />
palapor sudah mengetahui<br />
posisi petugas<br />
Mempersingkat proses<br />
penyusunan data laporan<br />
sehingga<br />
penyampaian<br />
kejadian dan penyampaian<br />
informasi kepada pihak<br />
laporan.<br />
pimpinan kurang maksimal.<br />
Service Pihak pelapor tidak<br />
Pelapor<br />
dapat<br />
mengetahui tentang status<br />
laporan kejadian yang<br />
mengetahui status laporan<br />
kejadian<br />
dilaporkan pelapor<br />
4.1.2.3 Decission Analysist<br />
Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan<br />
dari sistem yang berjalan dan persyaratan apa saja yang dibutuhkan<br />
dalam sistem yang diusulkan. Sistem usulan ini diharapkan mampu<br />
memenuhi kebutuhan dalam proses pelayanan gawat darurat dan<br />
memberikan solusi atas kekurangan sistem yang berjalan.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
74<br />
4.1.2.3.1. Menentukan Sistem Usulan<br />
Berdasarkan persyaratan yang telah didapat maka dapat<br />
disimpulkan bahwa sistem usulan yang paling mendukung proses<br />
pelayanan gawat darurat tersebut yaitu berbasis android yang<br />
dapat menyajikan layanan gawat darurat secara realtime karena<br />
user dapat melaporkan kejadian secara online dengan<br />
menggunakan fasilitas internet. Selain itu sistem ini juga dapat<br />
mengintegrasikan data yang terdapat pada satu database,<br />
sehingga memudahkan dalam pengelolaan data layanan gawat<br />
darurat<br />
4.1.2.3.2. Menentukan Teknologi<br />
Sistem usulan ini dirancang dengan menggunakan tools<br />
UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan<br />
proses sistem. Sedangkan teknologi yang akan digunakan untuk<br />
pengembangan sistem ini adalah bahasa pemrograman PHP.<br />
Media penyimpanan data menggunakan MySQL. Peneliti<br />
menggunakan XAMPP yang merupakan web server apache yang<br />
di dalamnya sudah menyediakan database server MySQL dan<br />
mendukung pemrograman PHP. Untuk aplikasi yang digunakan<br />
pasien menggunakan mobile Android, Bahasa pemprograman<br />
yang digunakan adalah JAVA dan XML. Sedangkan tools yang<br />
digunakan untuk membangun aplikasi mobile adalah Android<br />
Studio. Untuk koneksi antara webservice dengan mobile atau<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
75<br />
Aplication Programing Interface (API) mengunakan notasi JSON.<br />
Sistem Informasi Pelayanan Gawat Darurat yang akan dibangun<br />
ini menggunakan teknologi open source, jadi pengembang tidak<br />
perlu menggunakan banyak biaya untuk mendapatkan lisensi dari<br />
tools yang digunakan.<br />
Dengan server yang sudah terkoneksi dengan internet<br />
maka sistem ini dapat diakses dengan mudah dimana dan kapan<br />
saja. Sistem ini dapat diakses dengan berbagai macam web<br />
browser, seperti UC Browser, Chrome (disarankan), Opera,<br />
Firefox dan lain-lain. Selain itu dalam pengembangan aplikasi<br />
mobile Android dibangun mengunakan SDK Android versi<br />
Jellybean sampai SDK terbaru saat ini yaitu Oreo, sehingga dapat<br />
diakses oleh berbagai macam device Android yang tersedia saat<br />
ini.<br />
4.1.2.3.3. Gambaran Sistem Usulan<br />
Penulis mengusulkan dengan membangun sebuah<br />
aplikasi berbasis android mobile yang dapat melaporkan kejadian<br />
darurat secara real time dan mempermudah server untuk mencari<br />
instasi apa yang dibutuhkan pelapor dalam kejadian gawat darurat<br />
layanan gawat darurat serta sistem ini diharapkan mampu untuk<br />
membantu dalam proses layanan gawat darurat<br />
pendokumentasian data-data kejadian yang telah di laporkan.<br />
Berikut gambaran sistem yang disusulkan penulis:<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
76<br />
Gambar 4.7.2 Sistem Usulan<br />
Berikut penjelasan dari sistem yang diusulkan penulis:<br />
1. Pelapor melaporkan kejadian melalui aplikasi.<br />
2. Pelapor memilih instansi yang ada di aplikasi.<br />
3. Sever memberi infomarsi kepada instnasi sesuai<br />
permintaan pelapor yang di pilih memlalui aplikasi.<br />
4. Instansi mengkonfrimasi keberangkatan melalui aplikasi<br />
petugas<br />
5. Server memberi status instansi yang di pilih pelapor<br />
6. Kepala pelaksana mendapat laporan dari kejadian<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
77<br />
7.2 Workshop Design<br />
7.2.1 Desain Proses<br />
4.2.2.1 Perancangan Use Case Diagram<br />
Use case diagram di bawah ini menggambarkan interaksi<br />
antara sistem dan user. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam<br />
membuat use case diagram yaitu:<br />
a. Identifikasi Actor<br />
Tabel 7.2 Identifikasi Actor<br />
Aktor<br />
Pelapor<br />
Petugas<br />
Penjelasan<br />
Orang yang melaporkan kejadian gawat darurat<br />
Orang yang akan melakukan penindakan<br />
kejadian gawat darurat<br />
Server<br />
Perantara informasi dari pelapor ke petugas dan<br />
milih petugas mana yang akan diberangkatkan<br />
b. Identifikasi Usecase<br />
Tabel 7.3 Identifikasi Usecase<br />
Usecase Penejelasan Aktor<br />
registrasi Use Case ini<br />
Pelapor<br />
dan<br />
menggambarkan<br />
pengisian biodata<br />
proses<br />
petugas<br />
Login Use case ini merupkan Semua aktor<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
78<br />
pengisian username dan<br />
password<br />
Pilih instansi Use Case ini<br />
Pelapor<br />
dan<br />
menggambarkan<br />
kegiatan<br />
server<br />
pemilihan instansi gawat<br />
darurat<br />
informasi kejadian Use Case ini<br />
menggambarkan<br />
petugas<br />
Server<br />
dan<br />
mendapatkan<br />
informasi<br />
kejadian<br />
list opsi rute Use Case ini<br />
Server<br />
dan<br />
menggambarkan<br />
kegiatan<br />
petugas<br />
melihat rute terpendek<br />
Tracking maps Use Case ini<br />
Pelapor<br />
dan<br />
menggambarkan<br />
kegiatan<br />
server<br />
untuk melihat posisi petugas<br />
oleh pelapor di aplikasi<br />
emergency call<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
79<br />
c. Use Case Diargam<br />
Gambar 4.7.3 Usecase Diagram<br />
d. Narasi Use Case<br />
Narasi use case digunakan untuk mendeskripsikan interaksi<br />
dan langkah-langkah yang terjadi antara sistem dengan<br />
penggunanya secara tekstual. Berikut adalah narasi use case yang<br />
akan menjelaskan use case yang telah dibuat sebelumnya.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
80<br />
1. Narasi Use case registrasi<br />
Tabel 7.4 Narasi Use case Mengisi biodata<br />
Use case name<br />
Registrasi<br />
Use case Id 1<br />
Actor<br />
Description<br />
Pelapor<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan menginput biodata<br />
pelapoor sebelum menggunakan aplikasi ini<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Aktor berada pada halaman registrasi akun<br />
Aktor input biodata kemudian klik register<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Membuka aplikasi 2. Menampilkan halaman<br />
register<br />
3. Masukkan biodata<br />
4.pilih register<br />
5. Validasi biodata<br />
6. Menampilkan halaman<br />
utama pengguna<br />
Alternate courses<br />
Alternatif no. 3 jika “biodata” ada yang salah isi maka akan<br />
diberi pemberitahuan isi no.3 lagi<br />
Conclusion<br />
Post condition<br />
Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />
Setelah validasi biodata benar sistem akan membuka<br />
halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
81<br />
2. Narasi Use Case Login<br />
Tabel 7.5 Narasi Use Case Login<br />
Use case name<br />
Login<br />
Use case Id 2<br />
Actor<br />
Description<br />
Semua aktor<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan masuk kedalam<br />
sistem dengan data yang telah diregistrasi oleh Admin.<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Pengguna sistem harus telah terdaftar di dalam sistem.<br />
Aktor input username dan password, kemudian klik login<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Membuka sistem 2. Menampilkan halaman<br />
login<br />
3. Masukkan “username”<br />
4. Masukkan “password”<br />
5. Pilih login 6. Validasi username dan<br />
password<br />
7. Menampilkan halaman<br />
utama pengguna<br />
Alternate courses<br />
Alternatif no. 3 dan 4 jika username dan password tidak<br />
sesuai maka akan menampilkan pesan data salah dan<br />
diminta mengisi kembali no. 3 dan 4.<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
82<br />
Post condition<br />
Setelah validasi email dan password benar sistem akan<br />
membuka halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />
3. Narasi Use Case Pilih instansi<br />
Tabel 7.6 Narasi Use Case Pilih instansi<br />
Use case name<br />
Pilih instansi<br />
Use case Id 3<br />
Actor<br />
Description<br />
Pelapor<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan memilih instansi<br />
yang ingin dipilih oleh pelapor ketika telah masuk ke<br />
halaman utama<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Aktor berada di halaman utama aplikasi<br />
Pengguna membuka halaman utama aplikasi<br />
Typical course of<br />
events<br />
Actor Action<br />
1. Klik menu tab halaman<br />
utama<br />
3. Pilih instansi yang di<br />
inginkan<br />
5. Mengirim lokasi<br />
System Response<br />
2. Menampilkan halaman<br />
menu utama<br />
4. Menampilkan peta lokasi<br />
aktor<br />
6.mengirim lokasi dan<br />
berpindah ke layanan telpon<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
83<br />
Alternate courses<br />
Alternatif kondisi signal jelek posisi keberadan aktor akan<br />
susah dikirim ke server,silahkan hubungi instansi lewat<br />
panggilan seluler<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk memfasilitasi pelapor untuk<br />
mengirim lokasi kejadian<br />
Post condition<br />
Setelah lokasi dikirim maka akan disimpan ke dalam<br />
Database.<br />
4. Narasi Use Case Informasi kejadian<br />
Tabel 7.7 Narasi Use Case Informasi kejadian<br />
Use case name<br />
Informasi kejadian<br />
Use case Id 4<br />
Actor<br />
Description<br />
server<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan menampilkan<br />
informasi kejadian<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Pengguna server harus sudah login ke server<br />
Pengguna server membuka pemberithuan server<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Klik menu pemberitahuan 2. Menampilkan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
84<br />
pemberitahuan dari aplikasi<br />
3. Pilih pemberitahuan yang<br />
akan di respom<br />
4. Menampilkan informasi<br />
kejadian<br />
5. memilih petugas<br />
6. Menyimpan data ke dalam<br />
database<br />
Alternate courses<br />
Alternatif no. 6 pengguna klik tombol delete maka data<br />
tidak akan tersimpan dalam database.<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk memfasilitasi server mendapatkan<br />
informasi dari aplikasi<br />
Post condition<br />
Setelah informasi disimpan maka akan disimpan ke dalam<br />
Database.<br />
5. Narasi Use Case list route<br />
Tabel 7.8 Narasi Use Case list route<br />
Use case name<br />
list route<br />
Use case Id 5<br />
Actor<br />
Description<br />
petugas<br />
Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan<br />
lihat rute terdekat menuju lokasi dengan menampilkan jarak<br />
dan waktu<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
85<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Petugas harus berada di halaman utama aplikasi petugas<br />
Pengguna membuka menu tab halaman utama<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Klik menu navigate 2. Mengkoneksikan ke API<br />
google maps untuk<br />
mendapatkan lalu lintas dan<br />
waktu terkini<br />
3. Mendapatkan data dari<br />
API google maps dalam<br />
bentuk JSON<br />
5. Mendapatkan pilihan<br />
route<br />
Alternate courses<br />
Alternatif jika API google maps down atau dalam gangguan<br />
maka pengambilan data akan gagal,silahkan coba lagi nanti<br />
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi petugas<br />
mendapatkan list route terdekat<br />
Post condition<br />
Petugas mendapatkan informasi rute menuju lokasi kejadian<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
86<br />
6. Narasi Use Case tracking maps<br />
Tabel 7.8 Narasi Use Case tracking maps<br />
Use case name<br />
posisi petugas<br />
Use case Id 6<br />
Actor<br />
Description<br />
pelapor<br />
Use Case ini menggambarkan pelapor untuk melihat posisi<br />
kendaraan petugas<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Pelapor harus masuk ke aplikasi<br />
Pengguna membuka menu tab kejadian<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Klik menu tab kejadian 2. Menampilkan list kejadian<br />
3. Pilih kejadian 4. Menampilkan posisi<br />
petugas di dalam tracking<br />
maps<br />
Alternate courses<br />
Alternatif no. 4 pilih sinyal yang bagus agar pemantauan<br />
posisi petugas dilihat dengan baik<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk memfasilitasi pelapor agar bisa<br />
melihat kendaraan petugas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
87<br />
Post condition<br />
Pelapor mendapatkann posisi kendaraan petugas<br />
7. Narasi Use Case registrasi<br />
Tabel 7.9 Narasi Use Case registrasi<br />
Use case name<br />
Mengisi biodata<br />
Use case Id 7<br />
Actor<br />
Description<br />
petugas<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan menginput biodata<br />
petugas sebelum menggunakan aplikasi ini<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Aktor berada pada halaman registrasi akun<br />
Aktor input biodata kemudian klik register<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Membuka aplikasi 2. Menampilkan halaman<br />
register<br />
3. Masukkan biodata<br />
4.pilih register<br />
5. Validasi biodata<br />
6. Menampilkan halaman<br />
utama pengguna<br />
Alternate courses<br />
Alternatif no. 3 jika “biodata” ada yang salah isi maka akan<br />
diberi pemberitahuan isi no.3 lagi<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
88<br />
Post condition<br />
Setelah validasi biodata benar sistem akan membuka<br />
halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />
8. Narasi Use Case Memilih instansi gawat darurat<br />
Tabel 7.10 Narasi Use Case Memilih instansi gawat darurat<br />
Use case name<br />
Pilih instansi<br />
Use case Id 8<br />
Actor<br />
Description<br />
server<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan memilih instansi<br />
yang ingin dipilih oleh server ketika pelapor memilih<br />
instansi yang di butuhkan lewat aplikasi pelapor<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
pengguna berada di list menu agency<br />
Pengguna membuka list menu<br />
Typical course of<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
events<br />
1. Klik list menu agency 2. Menampilkan instansi<br />
3. Pilih instansi 4.mengirim lokasi dan<br />
deskripsi kejadian kepada<br />
aplikasi petugas yang dipilih<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
89<br />
Alternate courses<br />
Alternatif instansi yang dipilih telah di pakai maka akan di<br />
cari instansi terdekat lagi dari lokasi kejadian<br />
Conclusion<br />
Use case ini dibuat untuk memfasilitasi server untuk<br />
memilih instansi yang dibutuhkan pelapor<br />
Post condition<br />
Setelah lokasi kejadian dikirim ke aplikasi petugas maka<br />
akan disimpan ke dalam Database.<br />
9. Narasi Use Case Informasi kejadian<br />
Tabel 7.11 Narasi Use Case Informasi kejadian<br />
Use case name<br />
Informasi kejadian<br />
Use case Id 9<br />
Actor<br />
Description<br />
petugas<br />
Use Case ini menggambarkan kegiatan menampilkan<br />
informasi kejadian di aplikasi petugas<br />
Pre condition<br />
Trigger<br />
Pengguna aplikasi petugas harus sudah login<br />
Pengguna membuka menu tab kejadian<br />
Typical course<br />
Actor Action<br />
System Response<br />
of events<br />
1. Klik menu tab 2. Menampilkan pemberitahuan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
90<br />
kejadian<br />
3. Pilih pemberitahuan<br />
yang akan di respom<br />
dari server<br />
4. Menampilkan<br />
informasi/deskripsikejadian<br />
5. memilih klik tombol<br />
berangkat<br />
Alternate<br />
courses<br />
Alternatif no. 5 informasi berangkat tidak terkirim keserver<br />
maka petugas mengulang klik tombol berangkat lagi<br />
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi petugas<br />
mendapatkan informasi dari server<br />
Post condition<br />
Setelah informasi disimpan maka akan disimpan ke dalam<br />
Database.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
91<br />
4.2.2.2 Activity Diagram<br />
1. Activity Diagram registrasi<br />
Gambar 7.4 Activity Diagram registrasi<br />
Dalam aktifitas ini Aktor membuka aplikasi emergency call dan<br />
menginput biodata pelapor sebelum menggunakan aplikasi ini, kemudian server<br />
akan menyimpan biodata dalam database<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
92<br />
2. Activity Diagram Login<br />
Gambar 7.5 Activity Diagram Login<br />
menjelaskan aktifitas dari use case login. Aktor membuka<br />
aplikasi sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login, kemudian<br />
aktor memasukkan username dan password. Jika username dan password yang<br />
dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika benar,<br />
maka akan masuk ke menu utama<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
93<br />
3. Activity Diagram pilih instansi<br />
Gambar 7.6 Activity Diagram pilih instansi<br />
Dalam aktifitasini aktor memilih instansi di aplikasi emergency call kemudian<br />
pelapor mengirim lokasi kejadian kemudian di server akan mencarikan instasi<br />
terdekat dari lokasi pelapor setalah itu server memilih petugas dan data dikirim ke<br />
aplikasi petugas sehingga petugas mendapatkan laporan kejadian setalah di<br />
konfrimasi maka pelapor akan mendapatkan notifikasi keberangkatan petugas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
94<br />
4. Activity Diagram list opsi route<br />
Gambar 7.7 Activity Diagram list opsi route<br />
Dalam aktivitas ini petugas berada pada halaman info kejadian. Setelah<br />
pelapor memilih keberangkatan, sistem akan memanggil API Google maps dan<br />
menampilkan pilihan rute perjalanan dengan jarak dan waktu yang berbeda.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
95<br />
5. Activity Diagram lihat posisi petugas<br />
Gambar 7.8 Activity Diagram lihat posisi petugas<br />
Dalam<br />
aktifitas ini petugas mengkonfrimasi keberangkata dan server<br />
mendapatkan konfrimasi ,kemudian pelapor mendapatkan notifikasi dari server<br />
bahwa petugas menuju lokasi kejadia kemudian pelapor membuka aplikasi<br />
emergency call dan membuka menu tab list kejadian dan mengklik kejadian<br />
setelah itu pelapor dapat melakukan monitoring keberdaan petugas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
96<br />
4.2.2.3 Perancangan Sequence Diagram<br />
Sequence diagram merupakan diagram interaksi yang dinyatakan<br />
dengan waktu, atau dapat disebut dengan diagram dari atas ke bawah.<br />
Setiap sequence diagram menyatakan salah satu dari beberapa aliran yang<br />
memulai sebuah Use Case.<br />
a. Sequence Diagram registrasi<br />
Gambar 7.9 Sequence Diagram mengisi biodata<br />
Alur ini menjelaskan proses pengguna Aplikasi Emergency Call melakukan<br />
pengisian biodata. Ketika pengguna Aplikasi Emergency Call mengisi biodata<br />
server akan menyimpan biodata dan menampilkan di menu profil<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
97<br />
b. Sequence Diagram login<br />
Gambar 7.10 Sequence Diagram login<br />
Alur ini menjelaskan proses pengguna/aktor untuk mengisi username dan<br />
password,yang mana pengguna/aktor setelah mengisi username dan password<br />
dengan benar akan masuk ke menu utama aplikasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
98<br />
c. Sequence Diagram pilih instansi<br />
aplikasi EM<br />
server<br />
aplikasi Petugas<br />
pelapor<br />
pilih instansi();<br />
mengirim pilihan instansi();<br />
memilih instansi();<br />
mengirim data();<br />
mengkonfrimasi ();<br />
tampil kejadian();<br />
Gambar 7.11 Sequence Diagram memilih instansi gawat darurat<br />
Alur Ini menggambarkan proses untuk memilih instansi gawat darurat<br />
yang mana pengguna aplikasi Emergency Call akan memilih Instansi gawat<br />
darurat dan pilihan itu akan dikirim oleh server ke aplikasi petugas kemudian<br />
aplikasi petugas mengkonfirmasi keberangkatan kepada server dan server akan<br />
mengirim data konfrimasi keberangkatan petugas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
99<br />
d. Sequence Diagramt list opsi route<br />
aplikasi petugas<br />
Google Maps API<br />
petugas<br />
berangkat();<br />
GetLocationRoute();<br />
ShowOptRoute();<br />
Gambar 7.12 Sequence Diagram lihat list opsi route<br />
Alur ini menggambarkan proses untuk menampilkan opsi jalur petugas<br />
untuk menuju lokasi kejadian dengan bantuan google maps API memanfaatkan<br />
Crowdsource nya. Pada saat petugas menekan tombol berangkat pada aplikasi<br />
petugas maka data lokasi menuju kejadian tampil sesuai dengan kondisi lalin<br />
terkini dari google maps API.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
100<br />
e. Sequence Diagram lihat posisi petugas<br />
aplikasi EM<br />
Maps Tracking<br />
pelapor<br />
ListKejadian();<br />
GetRoute();<br />
ShowPosition();<br />
Gambar 7.13 Sequence Diagram lihat posisi petugas<br />
Alur ini mengambarkan proses untuk menampilkan keberadaan posisi<br />
petugas dengan tools maps tracking di mana pelapor dapat melihat keberadaan<br />
petugas dengan masuk kemenu kejadian.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
101<br />
4.2.2.4 Perancangan Class Diagram<br />
Class diagram mendeskripsikan struktur objek pada sistem seperti kelas<br />
objek dan hubungan antar kelas objek tersebut. Berikut adalah class diagram<br />
aplikasi:<br />
Gambar 7.14 Class Diagram<br />
Gambar di atas adalah gambar diagram kelas yang berada pada aplikasi<br />
Emergency Call untuk list opsi rute dan detail rute tidak menggunakan database<br />
karena datanya langsung diambil dari Server API Waze.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
102<br />
7.2.2 Perancangan User Interface<br />
Perancangan ini diperlukan untuk mengetahui seperti apa bentuk tampilan<br />
yang akan dikerjakan pada aplikasi. Penulis menggunakan software Balsamiq<br />
Mockups dalam melakukan perancangan antarmuka sebagai berikut:<br />
4.2.3.1 Tampilan Menu login<br />
Gambar 7.15 Rancangan tampilan menu login<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan login aplikasi emergency call<br />
buat pelapor untuk masuk ke dalam sistem.<br />
Halaman ini terdapat pengisian email,password,button login, dan button<br />
daftar berfungsi untuk mengisi biodata pelapor yang belum membuat akun.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
103<br />
4.2.3.2 Tampilan Menu daftar<br />
Gambar 7.16 Rancangan tampilan menu daftar<br />
Gambar ini merupakan rancang tampilan yang menampilkan pengisian<br />
nama,emai,no telepon,password,ulangi password,alamat dan ktp berfungsi untuk<br />
data-data pelapor yang akan dikirim dan disimpan di server<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
104<br />
4.2.3.3 Tampilan Menu home<br />
Gambar 7.17 Rancangan tampilan menu home<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan menu home, yang berisi 4 panic<br />
button diantaranya polisi, kebakaran, ambulance, KDRT, apabila pelapor<br />
memilih salah satu panic button akan langsung masuk keamanan selanjutnya.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
105<br />
4.2.3.4 Tampilan Menu kirim lokasi<br />
Gambar 7.18 Rancangan tampilan menu kirim lokasi<br />
Gambar ini merupakan Perancang tampilan yang menampilkan icon<br />
kamera yang berfungsi untuk mengirim gambar kejadian dan button kirim yang<br />
berfungsi untuk mengirim lokasi kejadian secara langsung akan berpindah ke<br />
panggilan seluler.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
106<br />
4.2.3.5 Tampilan Menu kejadian<br />
Gambar 7.19 Rancangan tampilan menu kejadian<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan daftar<br />
kejadian yang user laporkan kepada server .<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
107<br />
4.2.3.6 Tampilan Menu tracking<br />
Gambar 7.20 Rancangan tampilan menu tracking<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan posisi<br />
keberadaan petugas ketika pelapor telah menerima konfrimasi tentang<br />
keberangkatan petugas.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
108<br />
4.2.3.7 Tampilan Menu login aplikasi petugas<br />
Gambar 7.21 Rancangan tampilan menu login aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />
login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />
Instansi dan kemudian Button log in<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
109<br />
4.2.3.8 Tampilan Menu kejadian aplikasi petugas<br />
Gambar 7.22 Rancangan tampilan menu kejadian aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan kejadian<br />
yang dikirim oleh server kepada petugas ketika petugas mendapat notifikasi. Di<br />
halaman ini terdapat posisi petugas,posisi kejadian, deskripsi kejadian dan button<br />
berangkat untuk mengkonfirmasi keberangkatan petugas ia akan dikirim ke<br />
server dan server akan mengirim kepada aplikasi pelapor<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
110<br />
4.2.3.8 Tampilan Menu route aplikasi petugas<br />
Gambar 7.23 Rancangan tampilan menu route aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan rute dari<br />
data google maps API. Halaman ini akan menampil rute rute jalan dengan waktu<br />
dan jarak tempuh.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
111<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<strong>BAB</strong> V<br />
HASIL DAN PEMBAHASAN<br />
8.1 Implementasi<br />
Sebelum sistem diimplementasikan, aplikasi harus terbebas dari<br />
kesalahan-kesalahan program yang mungkin terjadi seperti kesalahan<br />
penulisan kode, kesalahan proses, logika atau kesalahan sintaks.<br />
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan alur kerja pembuatan<br />
program yang terdiri dari pengodean (coding) aplikasi dan pengujian<br />
aplikasi dengan metode Blackbox yang terdiri dari pengujian<br />
fungsionalitas aplikasi dan pengujian jalannya Fitur Crowdsource.<br />
Tidak lupa penulis juga meng-input-kan data ke dalam database secara<br />
manual dan dilanjutkan dengan pengunggahan seluruh source code<br />
program ke Server hosting agar bisa diakses oleh semua orang.<br />
8.1.1 Aplikasi Emergency Call<br />
1. Tampilan Login Pelapor<br />
Gambar 8.1 Gambar tampilan menu login<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan login aplikasi emergency call<br />
buat pelapor untuk masuk ke dalam sistem.<br />
Halaman ini terdapat pengisian email,password,button login, dan button<br />
daftar berfungsi untuk mengisi biodata pelapor yang belum membuat akun.<br />
112
113<br />
2. Tampilan Daftar akun Pelapor<br />
Gambar 8.2 Tampilan menu daftar<br />
Gambar ini merupakan rancang tampilan yang menampilkan pengisian<br />
nama,emai,no telepon,password,ulangi password,alamat dan ktp berfungsi untuk<br />
data-data pelapor yang akan dikirim dan disimpan di server<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
114<br />
3. Tampilan Menu Utama Pelapor<br />
Gambar 8.3 Tampilan menu home<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan menu home, yang berisi<br />
4 panic button diantaranya polisi, kebakaran, ambulance, KDRT, apabila<br />
pelapor memilih salah satu panic button akan langsung masuk keamanan<br />
selanjutnya<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
115<br />
4. Tampilan Menu Kejadian Pelapor<br />
Gambar 8.4 Tampilan menu kejadian<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan daftar<br />
kejadian yang user laporkan kepada server .<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
116<br />
5. Tampilan Menu Kirim Lokasi kejadian<br />
Gambar 8.5 Tampilan menu kirim lokasi<br />
Gambar ini merupakan Perancang tampilan yang menampilkan icon<br />
kamera yang berfungsi untuk mengirim gambar kejadian dan button kirim<br />
yang berfungsi untuk mengirim lokasi kejadian secara langsung akan<br />
berpindah ke panggilan seluler<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
117<br />
6. Tampilan nomor telepon<br />
Gambar 8.6 Menu telepon<br />
Gambar ini merupakan tampilan ketika user telah mengirim lokasi<br />
dan secara otomatis akan masuk ke menu nomor telepon<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
118<br />
7. Tampilan Menu Profil Pelapor<br />
Gambar 8.7 Tampilan menu login aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />
login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />
Instansi dan kemudian Button log in.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
119<br />
8. Tampilan Tracking<br />
Gambar 8.8 Rancangan tampilan menu tracking<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan<br />
posisi keberadaan petugas ketika pelapor telah menerima konfrimasi<br />
tentang keberangkatan petugas<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
120<br />
9. Tampilan Login petugas<br />
Gambar 8.9 Tampilan menu login aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />
login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />
Instansi dan kemudian Button log in<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
121<br />
10. TampilanMenu Kejadian petugas<br />
Gambar 8.10 Tampilan menu kejadian aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan kejadian<br />
yang dikirim oleh server kepada petugas ketika petugas mendapat notifikasi. Di<br />
halaman ini terdapat posisi petugas,posisi kejadian, deskripsi kejadian dan button<br />
berangkat untuk mengkonfirmasi keberangkatan petugas ia akan dikirim ke<br />
server dan server akan mengirim kepada aplikasi pelapor<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
122<br />
11. Tampilan Menu route aplikasi petugas<br />
Gambar 8.11 tampilan menu route aplikasi petugas<br />
Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan rute dari<br />
data google maps API. Halaman ini akan menampil rute rute jalan dengan waktu<br />
dan jarak tempuh.<br />
8.1.2 Pembuatan kode program<br />
Pada tahap ini penulis melakukan pengodean sistem setelah perancangan<br />
pada tahap sebelumnya dilaksanakan. Penulis menggunakan bahasa pemrograman<br />
PHP dengan bantuan framework CodeIgniter untuk sisi Coding internal dan<br />
java,XML untuk sisi tampilan User Interface, database yang digunakan adalah<br />
MySQL, dan JSON untuk menarik (retrieve) data dari Google Maps API. Penulis<br />
menggunakan perangkat lunak Android Studio untuk melakukan pengodean<br />
aplikasi ini karena aplikasi ini tergolong ringan atau tidak terlalu memberatkan<br />
sistem komputer penulis. Sebelum sistem diimplementasikan, aplikasi harus<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
123<br />
terbebas dari kesalahan-kesalahan program yang mungkin terjadi seperti<br />
kesalahan penulisan kode, kesalahan proses, logika atau kesalahan sintaks.<br />
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan alur kerja pembuatan program<br />
yang terdiri dari pengodean (coding) aplikasi dan pengujian aplikasi dengan<br />
metode Blackbox yang terdiri dari pengujian fungsionalitas aplikasi dan pengujian<br />
jalannya Fitur Crowdsource. Tidak lupa penulis juga meng-input-kan data hotel<br />
ke dalam database secara manual dan dilanjutkan dengan pengunggahan seluruh<br />
source code program ke Server hosting agar bisa diakses oleh semua orang.<br />
8.1.3 Server<br />
Melakukan implementasi aplikasi ke server hosting beserta database yang<br />
telah dibuat. Semua data di hosting melalui layanan hosting<br />
www.dapurhosting.com. Untuk mengakses aplikasinya Emergency Call ini,<br />
pengguna dapat membuka dengan ponsel atau smartphone pengguna yang dapat<br />
mengakses internet.<br />
8.2 Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing)<br />
Selanjutnya, penulis melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah<br />
dibuat dengan pengujian Blackbox.<br />
8.2.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />
Uji coba fungsionalitas dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi yang<br />
telah dibuat, dan melakukan pengujian fungsi- fungsi fitur dari aplikasi untuk<br />
melihat apakah sudah berjalan sesuai yang diinginkan atau sebaliknya.<br />
Tabel 8.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />
No Item uji Kegiatan Hasil yang<br />
diharapkan<br />
1 Halaman Menampilkan Halaman<br />
login login aplikasi login<br />
aplikasi emergency call aplikasi<br />
emergenc<br />
ditampilkan<br />
Hasil<br />
aktual<br />
Sesuai<br />
Rujukan<br />
Gambar<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
124<br />
y call<br />
2 Halaman<br />
Menampilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
daftar<br />
list<br />
kolom<br />
daftar<br />
aplikasi<br />
untuk<br />
mengisi<br />
aplikasi<br />
emergenc<br />
biodata<br />
pada<br />
ditampilkan<br />
y call<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
3 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
home<br />
halaman home<br />
home<br />
aplikasi<br />
yang<br />
berisi<br />
aplikasi<br />
emergenc<br />
panic<br />
button<br />
ditampilkan<br />
y call<br />
pada<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
4 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
kejadian<br />
halaman<br />
kejadian<br />
aplikasi<br />
kejadian<br />
yang<br />
aplikasi<br />
emergenc<br />
berisi<br />
list<br />
ditampilkan<br />
y call<br />
kejadian<br />
pada<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
5 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
tracking<br />
halaman<br />
tracking<br />
aplikasi<br />
tracking<br />
yang<br />
aplikasi<br />
emergenc<br />
berisi<br />
tracking<br />
ditampilkan<br />
y call<br />
maps<br />
pada<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
6 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
kirim<br />
halaman kirim<br />
kirim lokasi<br />
lokasi<br />
lokasi<br />
yang<br />
aplikasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
125<br />
aplikasi<br />
berisi<br />
share<br />
ditampilkan<br />
emergenc<br />
location<br />
pada<br />
y call<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
7 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Ga<br />
profil user<br />
halaman profil<br />
profil<br />
mbar<br />
aplikasi<br />
user yang berisi<br />
aplikasi<br />
emergenc<br />
biodata<br />
pada<br />
ditampilkan<br />
y call<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
8 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Ga<br />
login<br />
halaman<br />
login<br />
login<br />
mbar<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
yang<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
berisi<br />
ditampilkan<br />
username,passw<br />
ord dan pilih<br />
instansi<br />
pada<br />
aplikasi petugas<br />
9 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
Sesuai<br />
Ga<br />
profil<br />
halaman profil<br />
profil<br />
mbar<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
yang<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
berisi<br />
biodata<br />
ditampilkan<br />
dan<br />
foto<br />
petugas<br />
pada<br />
aplikasi petugas<br />
10 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
Sesuai<br />
Gambar<br />
edit profil<br />
halaman<br />
edit<br />
edit<br />
profil<br />
aplikasi<br />
profil<br />
petugas<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
yang<br />
berisi<br />
ditampilkan<br />
biodata dan foto<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
126<br />
petugas<br />
pada<br />
aplikasi petugas<br />
11 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
kejadian<br />
halaman<br />
kejadian<br />
aplikasi<br />
kejadian<br />
yang<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
berisi kejadian<br />
ditampilkan<br />
yang dilaporkan<br />
user<br />
pada<br />
aplikasi<br />
emergency call<br />
12 Halaman<br />
Menamppilkan<br />
Halaman<br />
sesuai<br />
Gambar<br />
list route<br />
pilihan<br />
rute<br />
list<br />
route<br />
aplikasi<br />
menuju<br />
lokasi<br />
aplikasi<br />
petugas<br />
kejadian dengan<br />
ditampilkan<br />
menampilkan<br />
jarak dan waktu<br />
tempuh<br />
8.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox<br />
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sampel uji yang telah dilakukan,<br />
dapat disimpulkan bahwa secara fungsional sistem dapat menghasilkan output<br />
sesuai yang diharapkan.<br />
8.3 Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh<br />
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan ketepatan atau keakuratan data<br />
Crowdsource yang dihasilkan. Pada pengujian ini, Penulis menggunakan metode<br />
pengujian Modeling dan Simulation dari (Maria, 1997).<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
127<br />
8.4 Simulation Model<br />
berikut ini adalah gambar alur scenario pengujian pada tahap pengujian data<br />
Estimasi waktu tempuh.<br />
mulai<br />
system under study<br />
case A:<br />
(hasil aplikasi/<br />
data google maps )<br />
case B:<br />
(perhitungan manual)<br />
sistem request<br />
data<br />
simulation<br />
model<br />
data<br />
tampil<br />
simulation<br />
experiment<br />
data hasil<br />
simulation analysis<br />
membandingkan<br />
data<br />
Analisis data<br />
(Uji Hipotesis)<br />
conclusions<br />
selesai<br />
Gambar 8.12 Alur skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
128<br />
Berikut ini adalah gambar alur pengujian data Estimasi Waktu Tempuh<br />
pada tahap Simulation Model<br />
Gambar 8.13 Alur kerangka perhitungan manual tahap Simulation Model<br />
a) Merumuskan Masalah<br />
Penulis memakai dua kasus skenario (Case) A untuk data yang didapatkan<br />
dari aplikasi dan skenario B untuk data hasil perhitungan manual (menggunakan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
129<br />
Rumus 2.1 Persamaan Estimasi Waktu Tempuh). Lihat alur skenario pengujian<br />
data pada Gambar 3.2 Alur Skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh.<br />
Untuk keperluan simulasi, penulis menggunakan data berikut:<br />
Tabel 8.2 Informasi Pengujian<br />
Titik Observasi awal:<br />
Polsek kebayoran lama ,jalan<br />
Praja II No.1, RT 05 / RW 01,<br />
Kebayoran Lama Selatan,<br />
Kebayoran Lama, RT.5/RW.1,<br />
Kby. Lama Sel., Kby. Lama,<br />
Kota Jakarta Selatan, Daerah<br />
Khusus Ibukota Jakarta<br />
Titik Observasi tujuan:<br />
Gandaria city<br />
Waktu:<br />
Morning Peak(7.00-9.00), Off-<br />
Peak (12.00-15.00)<br />
dan Evening Peak(16.00-21)<br />
(merujuk ke pembahasan<br />
pada Sub Time<br />
Elements)<br />
Untuk Facility Types (lihat Subbab b Facility Types), Penulis memilih ruas<br />
Jalan Jln.iskandar muda sebagai area pengujian karena merupakan salah satu jalan<br />
arteri di Jakarta selatan). Penulis menggunakan kendaraan roda empat (mobil)<br />
untuk penelitian ini . Penulis menghitung yaitu waktu tempuh dengan kemacetan.<br />
proporsi kendaraan arah ke Gandaria City untuk ruas jalan iskandar muda lebih<br />
didominasi oleh mobil (78% dari total kendaraan).<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
130<br />
Untuk arus menuju arah Gandaria City lebih fluktuatif pada jam-jam<br />
tertentu khususnya pada jam kerja dan jam istirahat. Maka dari itu, Penulis<br />
menggunakan Periode Time Elements dan mengambil sampel waktu penelitian<br />
untuk Morning Peak antara<br />
b) Merumuskan dan Mengembangkan Model<br />
Kemudian dari alur skenario pengujian data, metode pengujian perhitungan<br />
data pada tahap ini dikembangkan lebih lanjut. Alur Kerangka Perhitungan<br />
Manual Tahap Simulation Model.<br />
8.4.1 Simulation Experiment<br />
a) Membangun Kondisi Percobaan Untuk Dijalankan<br />
Penulis akan melakukan 3 (tiga) kali Observasi (Run) pada setiap Periode<br />
Waktu dengan mencacat Running Time (dalam detik) dan Stopped Delay Time<br />
(dalam detik. Kemudian dari catatan itu akan dihitung Estimasi Waktu Tempuh<br />
sesuai dengan Alur pada Gambar 5.2 Alur Kerangka Perhitungan Manual.<br />
b) Melakukan Simulasi<br />
Pada tahap ini dilakukan simulasi seperti yang sudah dijelaskan pada tahap<br />
(Simulation Experiment point) di atas.<br />
8.4.2 Simulation Analysis<br />
a) Menginterpretasikan dan Menampilkan Hasil<br />
1. Perhitungan Case A (Data Aplikasi/Google Maps )<br />
Berikut ini adalah hasil pengambilan data pada aplikasi dengan waktu<br />
Morning Peak, Off-Peak dan Evening Peak.<br />
Tabel 8.3 Data Waktu Tempuh Aplikasi Emergency Call menggunakan<br />
Crowdsource google maps API.<br />
Aplikasi Emergency call<br />
No Periode<br />
menggunakan Crowdsource<br />
google maps API (menit)<br />
1 Morning Peak 07:00 7 menit<br />
2 Off-Peak 06:00 6 menit<br />
3 Evening Peak 09:00 9 menit<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
131<br />
2. Perhitungan Case B (Data Hasil Perhitungan)<br />
Untuk setiap periode waktu, penulis melakukan 3 kali observasi/jalan/run<br />
dari titik awal menuju titik tujuan (lihat Tabel 5.2 Informasi Pengujian).<br />
Informasi tentang tabel :<br />
Travel Time (sec) (t ri ) = hitungan waktu tempuh perjalan tanpa dikurangin<br />
stopped delay time<br />
Running Time (sec) = hitungan waktu tempuh perjalan dengan dikurangin<br />
stopped delay time<br />
stopped delay time (sec) = waktu lama berhenti kendaraan<br />
Average Travel Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />
berjalan disertai kemacetan/delay time<br />
Dimana:<br />
Average running speed =<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t i = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
d<br />
∑ t i<br />
x 3600 (sec)<br />
Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />
berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />
Average running speed =<br />
d<br />
∑ t ri<br />
x 3600 (sec)<br />
Dimana:<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
Section Length (in km) (d) = Panjang rute<br />
Number of Observations (n) = banyak observasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
132<br />
a. Perhitungan Data Morning Peak<br />
Run<br />
Run<br />
Run<br />
Su<br />
Avera<br />
Data Items<br />
Var<br />
1<br />
2<br />
3<br />
m<br />
ge<br />
Travel Time (sec) t i 370 375 381 1126 375,3<br />
Running Time (sec) t ri 328 342 346 1016 338,7<br />
Stopped Delay Time<br />
(sec) 42 33 35 110 36,7<br />
Average Travel Speed<br />
(km/h)<br />
Average Running Speed<br />
χ 12,6 12,5 12,3 37,4 12,4<br />
(km/h) 14,2 13,7 12,3 - 13,8<br />
Section Length (in km)<br />
(d)<br />
D<br />
1,3<br />
Number of Observations<br />
(n)<br />
N 3<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
133<br />
penjelasan tabel morning-peak dengan waktu uji coba dari jam 8.00-10.00<br />
wib<br />
<br />
Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 370 detik , run 2 : 375 detik dan<br />
run 3 : 381 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 8.00-10.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Running Time (sec) run 1 : 328 detik , run 2 : 342 detik dan run 3 :<br />
346 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 8.00-10.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />
stopped delay time<br />
<br />
Stopped Delay Time (sec) run 1 : 42 detik , run 2 : 33 detik dan run<br />
3 : 35 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />
di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />
jam 8.00-10.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />
dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Average Travel Speed (km/h) )<br />
Average running speed =<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
370<br />
1,3 km<br />
375<br />
1,3 km<br />
381<br />
× 3600 = 12,6 km/h<br />
× 3600 = 12,5 km/h<br />
× 3600 = 12,3 km/h<br />
d<br />
∑ t i<br />
x 3600 (sec)<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
134<br />
Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />
berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />
Average running speed =<br />
d<br />
∑ t ri<br />
x 3600 (sec)<br />
Dimana:<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
328<br />
1,3 km<br />
328<br />
1,3 km<br />
346<br />
× 3600 = 14,2 km/h<br />
× 3600 = 13,7 km/h<br />
× 3600 = 12,3 km/h<br />
Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />
gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />
Number of Observations (n) = banyak observasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
135<br />
Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Morning Peak:<br />
1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />
nx d<br />
∑t i<br />
= ẍ<br />
n = jumlah observasi<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />
=<br />
3 x 1,3 km/h<br />
1126 detik<br />
= 0,0034km/sec<br />
= 12,5 km<br />
jam<br />
2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />
berikut :<br />
∑(x − ẍ )2<br />
SD = √<br />
(n − 1)<br />
x = nilai ke − x<br />
ẍ = hasil space − mean<br />
n = jumlah observasi<br />
√(12,6km/h − 12,5km/h ) 2 + (12,5km/h − 12,5km/h) 2 +(12,3km/h − 12,5km/h) 2<br />
=<br />
3 − 1<br />
√(0,2km/h ) 2 + (0,1km/h ) 2 +(−0,1) 2<br />
=<br />
2km/h<br />
√0,04 + 0,01 + 0,01<br />
2<br />
=<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
136<br />
√0,06<br />
2<br />
=<br />
√0,03 = 0,17<br />
SD 2 = 0,17<br />
Varians = SD 2<br />
Varians =0,3<br />
S 2 sms = 0,3<br />
3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />
υ̅TMS = υ̅SMS +<br />
S 2<br />
̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />
υ̅TMS = sample time − mean speed<br />
υ̅SMS = sample space − mean speed<br />
S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />
12,5km/h +<br />
0,3<br />
12,5km/h =<br />
12,5km/h + 0,024 =<br />
12,74 km/h<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
137<br />
4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />
=<br />
jarak segment (km)<br />
time − mean speed ( km<br />
jam ) × (3.600 detik/jam)<br />
= 1,3 x 3600 detik/jam<br />
12,74<br />
= 367,3 detik<br />
= 6 menit 7 detik<br />
b. Perhitungan Data Off-Peak<br />
Run<br />
Run<br />
Run<br />
Su<br />
Avera<br />
Data Items<br />
Var<br />
1<br />
2<br />
3<br />
m<br />
ge<br />
Travel Time (sec) t i 320 335 340 995 331,67<br />
Running Time (sec) t ri 285 298 308 891 338,7<br />
Stopped Delay Time<br />
(sec) 35 37 32 104 34,6<br />
Average Travel Speed<br />
(km/h)<br />
Average Running Speed<br />
14,6 14 13,7 42,3 14,1<br />
(km/h) 16,4 15,7 15,2 - 15,7<br />
Section Length (in km)<br />
(d) D 1,3<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
138<br />
Number of Observations<br />
(n)<br />
N 3<br />
penjelasan tabelData off-peak dengan waktu uji coba dari jam 12.00-15.00<br />
wib<br />
<br />
Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 320 detik , run 2 : 335 detik dan<br />
run 3 : 340 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Running Time (sec) run 1 : 285 detik , run 2 : 298 detik dan run 3 :<br />
308 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />
stopped delay time<br />
<br />
Stopped Delay Time (sec) run 1 : 35 detik , run 2 : 37 detik dan run<br />
3 : 32 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />
di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />
jam 12.00-15.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />
dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Average Travel Speed (km/h) )<br />
Average running speed =<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
1,3 km<br />
320<br />
× 3600 = 14,6 km/h<br />
d<br />
∑ t i<br />
x 3600 (sec)<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
139<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
335<br />
1,3 km<br />
340<br />
× 3600 = 14 km/h<br />
× 3600 = 13,7 km/h<br />
Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />
berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />
Average running speed =<br />
d<br />
∑ t ri<br />
x 3600 (sec)<br />
Dimana:<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
285<br />
1,3 km<br />
298<br />
1,3 km<br />
308<br />
× 3600 = 16,4 km/h<br />
× 3600 = 15,7 km/h<br />
× 3600 = 15,2 km/h<br />
Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />
gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />
Number of Observations (n) = banyak observasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
140<br />
Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Data Off-Peak:<br />
1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />
nx d<br />
=<br />
∑t i<br />
n = jumlah observasi<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />
=<br />
3 x 1,3<br />
995<br />
= 0,004km/sec<br />
= 14,4 km/jam<br />
2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />
berikut :<br />
∑(x − ẍ )2<br />
SD = √<br />
(n − 1)<br />
x = nilai ke − x<br />
ẍ = hasil space − mean<br />
n = jumlah observasi<br />
√(14,6 − 14,1) 2 + (14 − 14,1) 2 +(13,7 − 14,1) 2<br />
=<br />
3 − 1<br />
√(0,5) 2 + (0,1) 2 +(−0,4) 2<br />
=<br />
2<br />
√0,25 + 0,01 + 0,16<br />
2<br />
=<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
141<br />
√0,42<br />
2<br />
=<br />
√0,21 = 0,46<br />
varians = SD 2<br />
Varians = 0,46 2<br />
Varians =0,21<br />
S 2 sms = 0,21<br />
3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />
υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />
S 2<br />
̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />
υ̅TMS = sample time − mean speed<br />
υ̅SMS = sample space − mean speed<br />
S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />
14,4 + 0,21<br />
14,4 =<br />
14,4 + 0,014 =<br />
14,4 km/jam<br />
4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />
jarak segment (km)<br />
time − mean speed ( km<br />
jam ) × (3.600 detik/jam)<br />
= 1,3<br />
14,4<br />
x 3600 detik/jam<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
142<br />
= 325detik<br />
= 5 menit 25 detik<br />
c. Perhitungan Data Evening-Peak<br />
Run<br />
Run<br />
Run<br />
Su<br />
Avera<br />
Data Items<br />
Var<br />
1<br />
2<br />
3<br />
m<br />
ge<br />
Travel Time (sec) t i 532 529 527 1588 331,67<br />
Running Time (sec) t ri 451 453 450 1354 338,7<br />
Stopped Delay Time<br />
(sec) 81 76 77 234 78<br />
Average Travel Speed<br />
(km/h)<br />
Average Running Speed<br />
8,8 8,85 8,9 26,5 8,85<br />
(km/h) 10,3 10,33 10,4 - 10,37<br />
Section Length (in km)<br />
(d)<br />
D<br />
1,3<br />
Number of Observations<br />
(n)<br />
N 3<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
143<br />
penjelasan tabel evening-peak dengan waktu uji coba dari jam 18.00-21.00<br />
wib<br />
<br />
Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 532 detik , run 2 : 529 detik dan<br />
run 3 : 527 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 18.00-21.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Running Time (sec) run 1 : 451 detik , run 2 : 453 detik dan run 3 :<br />
450 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />
kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />
menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />
menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />
stopped delay time<br />
<br />
Stopped Delay Time (sec) run 1 : 81 detik , run 2 : 76 detik dan run<br />
3 : 77 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />
di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />
jam 17.00-21.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />
dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />
Average Travel Speed (km/h) )<br />
Average running speed =<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
1,3 km<br />
532<br />
× 3600 = 8,8 km/h<br />
d<br />
∑ t i<br />
x 3600 (sec)<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
529<br />
1,3 km<br />
527<br />
× 3600 = 8,85 km/h<br />
× 3600 = 8,9 km/h<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
144<br />
Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />
berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />
Average running speed =<br />
d<br />
∑ t ri<br />
x 3600 (sec)<br />
Dimana:<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t ri = waktu tempuh<br />
n = jumlah observasi<br />
run 1 =<br />
run 2 =<br />
run 3 =<br />
1,3 km<br />
451<br />
1,3 km<br />
453<br />
1,3 km<br />
450<br />
× 3600 = 10,3 km/h<br />
× 3600 = 10,33 km/h<br />
× 3600 = 10,4 km/h<br />
Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />
gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />
Number of Observations (n) = banyak observasi<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
145<br />
d. Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Evening-Peak:<br />
1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />
n = jumlah observasi<br />
nx d<br />
=<br />
∑t i<br />
d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />
t i = waktu tempuh kendaraan ke − i =<br />
= 8,84km/sec<br />
= 8,84 km/jam<br />
3 x 1,3<br />
1588<br />
2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />
berikut :<br />
∑(x − ẍ )2<br />
SD = √<br />
(n − 1)<br />
x = nilai ke − x<br />
ẍ = hasil space − mean<br />
n = jumlah observasi<br />
√(8,8 − 8,85) 2 + (8,85 − 8,85) 2 +(8,9 − 8,85) 2<br />
=<br />
3 − 1<br />
√(−0,005) 2 + (0) 2 +(0,005) 2<br />
=<br />
2<br />
√0,0025 + 0 + 0,0025<br />
2<br />
=<br />
√0,005<br />
2<br />
=<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
146<br />
√0,0025 = 0,05<br />
varians = SD 2<br />
Varians = 0,05 2<br />
Varians =0,0025<br />
S 2 sms = 0,0025<br />
3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />
υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />
S 2<br />
̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />
υ̅TMS = sample time − mean speed<br />
υ̅SMS = sample space − mean speed<br />
S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />
8,4 + 0,0025<br />
8,4<br />
=<br />
8,4 + 0,0003 =<br />
8,843 km/jam<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
147<br />
4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />
jarak segment (km)<br />
time − mean speed ( km<br />
jam ) × (3.600 detik/jam)<br />
= 1,3 x 3600 detik/jam<br />
8,843<br />
= 529,23detik<br />
= 8 menit 49 detik<br />
Keterangan:<br />
Travel Time adalah Running Time ditambah Stopped Delay Time<br />
untuk setiap Run/Observasi.<br />
Running Time adalah waktu pada saat kendaraan<br />
bergerak/berjalan.<br />
Stopped Delay Time adalah waktu pada saat kendaraan<br />
berhenti/macet (kecepatan < 8 km/jam).<br />
Average Travel Speed adalah kecepatan rata-rata kendaraan dalam<br />
satu kali perjalanan (termasuk Stopped Delay Time).<br />
Average Running Speed adalah kecepatan rata-rata lajunya<br />
kendaraan (tanpa Stopped Delay Time). Dihitung dengan Rumus<br />
2.4.<br />
Section Length adalah jarak tempuh kendaraan untuk setiap<br />
observasi (dalam kilometer).<br />
Number of Observations adalah jumlah observasi total dalam<br />
setiap periode waktu.<br />
Run 1 – 3 adalah percobaan observasi/jalan pertama, kedua dan<br />
ketiga.<br />
Sum adalah jumlah seluruh observasi (Run 1 – 3).<br />
Average adalah Total rata-rata tiap observasi.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
148<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Variance adalah nilai variansi nilai untuk Average Travel Speed.<br />
Time-Mean Speed adalah jumlah semua Run pada Average Travel<br />
Speed dibagi total observasi (lihat Rumus 2.2).<br />
Space-Mean Speed adalah total observasi dikali panjang ruas jalan<br />
(section length) dibagi jumlah semua Run pada Travel Time. (lihat<br />
Rumus 2.3)<br />
TT (mm:ss) adalah Travel Time dalam format menit:detik.<br />
Tabel 8.4 Hasil Observasi Semua Time Element<br />
Average Speed<br />
Time- Estimated Travel<br />
Hasil (km/h)<br />
Space-Mean Mean Time<br />
Time<br />
Elements Run Travel Speed (km/h)<br />
Speed<br />
(km/h) minutes mm:ss<br />
Morning<br />
Peak 13,8 12,4 12,5 12,74 367,3 6:07<br />
Off-Peak 15,7 14,1 14,4 14,4 325 5:25<br />
Evening<br />
Peak 10,37 8,85 8,84 8,843 529,23 8:49<br />
3. Uji Hipotesis T-Test<br />
Setelah didapatkan data masing-masing output baik dari Case A maupun<br />
Case B, kemudian dilakukan perbandingan dengan analisis data menggunakan<br />
analisis statistik Uji Hipotesis T-test.Berikut ini adalah tabel dari pengujian Case<br />
A dan Case B.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
149<br />
Tabel 8.5 Hasil Perhitungan Case A dan Case B<br />
Aplikasi Emergency call<br />
No Periode menggunakan<br />
Manual Tes (menit)<br />
crowsource (menit)<br />
1<br />
Morning<br />
6 menit 7<br />
07:00 7 menit 6:07<br />
Peak<br />
deti<br />
2 Off-Peak 06:00 6 menit 5:25<br />
5 menit 25<br />
detik<br />
3<br />
Evening<br />
8 menit 49<br />
09:00 9 menit 8:49<br />
Peak<br />
detik<br />
kasus.<br />
Berikut adalah gambar grafik hasil perbandingan waktu tempuh kedua<br />
25<br />
Chart Title<br />
20<br />
15<br />
10<br />
5<br />
0<br />
App<br />
Manual<br />
Run 1 Run 2 Run 3<br />
Gambar 8.14 Grafik Perbandingan Waktu Tempuh<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
150<br />
Kemudian hasil perhitungan tersebut dilakukan Uji Hipotesis dengan T-test<br />
sebagai berikut:<br />
a. Menentukan H0 dan H1<br />
x H0 = data Case A dan data Case B adalah sama atau hampir mendekati<br />
sama.<br />
H1 = data Case A dan data Case B adalah berbeda atau tidak sama.<br />
b. Menentukan Nilai Level of Significant<br />
Nilai level signifikan (D) = 5% = 0,05.<br />
c. Kriteria penerimaan uji hipotesis<br />
Terima H0, jika t hitung d t tabel atau p-value > D<br />
Tolak H0, jika t hitung ! t tabel atau p-value d D<br />
d. Hitung nilai t tabel , t hitung , dan p-value<br />
Berikut hasil perhitungan Uji-T yang peneliti lakukan menggunakan<br />
software Microsoft Excel<br />
(langkah melakukan perhitungan Uji-T menggunakan Excel dapat dilihat<br />
pada lampiran 3.)<br />
T hitung = -0,40; t tabel = 2,78; dan P-value = 0,70.<br />
e. Kesimpulan<br />
Dari hasil analisis data statistik Uji Hipotesis T-test di atas, peneliti<br />
menyimpulkan sebagai berikut:<br />
t hitung (0,20) (tanda minus diabaikan) < t tabel (2,78), berarti H0<br />
tidak dapat ditolak, artinya Hipotesis diterima.<br />
p-value (0,85) > α(0,05), berarti H0 tidak dapat ditolak, artinya Hipotesis<br />
diterima.<br />
Bahwa dari kedua kasus (case A dan B), terlihat perbandingan datanya<br />
hampir sama. Artinya, perbedaan nilai antara aplikasi dan perhitungan rumus<br />
tidak signifikan dan masih dapat diterima.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
151<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong><br />
PENUTUP<br />
9.1 Kesimpulan<br />
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dijabarkan pada Bab 1, penulis<br />
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:<br />
a. Dengan menerapkan Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />
membuat pengambilan data lalu lintas lebih terperinci<br />
b. Dengan menggunakan Metode E.T.T (Estimed Travel Time) penulis dapat<br />
membandingkan keakuratan waktu tempuh aplikasi Emergency Call<br />
menggunakan crowdsource google maps API dengan hitungan manual yang<br />
dilakukan penulis<br />
c. Dari hasil perbandingan aplikasi Emergency Call menggunakan<br />
crowdsource google maps API dengan hitungan manual yang dilakukan<br />
penulis,perhitungan waktu hampir sama<br />
9.2 Saran<br />
Penulis menyadari aplikasi ini masih jauh dari kata sempurna. Berikut<br />
beberapa saran yang mungkin dapat dilakukan pada pengembangan aplikasi<br />
selanjutnya:<br />
a. Menerapkan rumus perhitungan estimasi waktu tempuh pada code aplikasi.<br />
b. Untuk aplikasi dibuat versi IOS<br />
c. Untuk Software Aplikasi dapat menampung semua Point of Interest, tidak<br />
hanya Hotel saja.<br />
d. Untuk Software Aplikasi, fitur penunjuk arah pada Google Maps Navigation<br />
dapat dikembangkan menjadi bentuk Visual Augmented Reality.<br />
e. Pengembangan pada sistem usulan<br />
f. Penambahan fitur list nomor telepon pada aplikasi<br />
152
DAFTAR PUSTAKA<br />
Adi.T.N, Ambarsari, N. & A. M. (2015). Membangun Aplikasi E-commerce Jasa<br />
Fotografi Pre Wedding Berbasis Web Crowdsourcing Modul Calon<br />
Pengantin Dan Foto Sesi Menggunakan Metode Iterative Incremental.<br />
eProceedings of Engineering, 2(2), 5782–5790. Retrieved from<br />
http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/articl<br />
e/view/2403<br />
Akbar, muhamad rizka. (2015). analisis perhitungan keakuratan waktu tempuh<br />
data crowdsource pada aplikasi perhotelan di tanggerang selatan dengan<br />
metode estimated travel time. In metode estimated travel time (pp. 69–79).<br />
Jakarta.<br />
Anisah.R, R, Damayanti.D.D & Santosa, B. (2016). Perancangan Rute<br />
Pendistribusian Produk Obat Dengan Menggunakan Algoritma Tabu Search<br />
Pada Vehicle Routing. E-Proceeding of Engineering, 3(2), 2384–2391<br />
Budianto, A. & E. R. N. (2016). Perancangan Aplikasi Islamic Boarding School<br />
Finder. Sniptek 2016, 144–150.<br />
Chrisdianto, I., & Legowo, S. J. (2015). Perbandingan Estimasi Waktu Perjalanan<br />
Dari Instantaneous Model Dan Time Slice Model Dengan. Jurnal MATRIKS<br />
TEKNIK SIPIL, (September), 654–662.<br />
Dwi, S. R. & A. (2016). Penerapan Algoritma Dijkstra pada Aplikasi Pencarian<br />
Rute Bus Trans Semarang. In Seminar Nasional Ilmu Komputer (pp. 299–<br />
306).<br />
Fauziah, Y., Rustamaji, H. C., & Ramadhan, R. P. (2016). Penerapan Mobile<br />
Crowdsourching Untuk Estimasi Waktu Kedatangan Bis Berdasarkan<br />
Informasi Masyarakat. Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi,<br />
7(3), 150. https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p03<br />
Farizah, Nur, R. & K. (2016). Pemodelan aplikasi mobile reminder berbasis<br />
android. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikas (Vol.<br />
2016, pp. 18–19).<br />
Fitri, K. K. (2014). PENENTUAN ARAH TUJUAN OBJEK DENGAN TABU<br />
SEARCH. Jurnal Informatika, 3(70), 1–6.<br />
Handayani, S. (2016). INOVASI LAYANAN ( Studi Kasus Emergency Call 115<br />
sebagai Inovasi Layanan pada Kantor Basarnas Kelas A Biak ). Jurnal<br />
Administrasi Publik, 6(1), 83–87.<br />
153
154<br />
Hermawansyah, C. B. & W. J. (2014). Pengembangan Sistem Keamanan Untuk<br />
Toko Online Pemrograman Php Dan Mysql. Jurnal Media Infotama, 11(1).<br />
Jalni, Y. M. P., & Yuliansyah, H. (2015). Rancangan Aplikasi Web Monitoring<br />
Estimasi Kedatangan Bus Trans-Jogja Berdasarkan Lokasi Bus dengan GPS<br />
Smartphone. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 3.<br />
Jehrey Whitten & Lonnie.D.Bentley. (2007). System Analysis and Design<br />
Methods (Brett Gord). New York.<br />
Kadir abdul. (2001). dasar-dasar pemograman web dinamis menggunakan PHP.<br />
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2006). Systems Analysis and Design.<br />
https://doi.org/QA76.9.S88K45 2010<br />
Kosasi, S. (2015). Penerapan Rapid Application Development Dalam Sistem<br />
Perniagaan Elektronik Furniture. Citec Journal, 2(4), 265–276..<br />
Kusumah,Irwan, A. (2011). PENGEMBANGAN SISTEM DALAM SISTEM<br />
INFORMASI AKUNTANSI. Jurnal Sistem Informasi, 6–15.<br />
Layona, R. (2016). Aplikasi Pencarian Rumah Makan Berbasis Gps Pada<br />
Perangkat Mobile Android. Jurnal Sistem Komputer, 6(1), 1–5.<br />
Lestari & Garling. (2010). bahasa xml. Yogyakarta.<br />
Luthfi,E.T. (2013). Modul Kuliah Program Aplikasi Mobile. Bandung<br />
Mahardhika, Budi, W., Hidayat, B., & Atmaja, R. D. (2013). PERANCANGAN<br />
APLIKASI ANDROID UNTUK SISTEM PANGGILAN DARURAT<br />
STUDI KASUS KANTOR POLISI DAN RUMAH SAKIT DI KOTA<br />
BANDUNG MENGGUNAKAN PERINTAH SUARA. Information<br />
Technology..<br />
Maulidis, N., Kristalina, P., & Hadi, M. Z. S. (2013). Pembuatan Aplikasi<br />
Emergency-Call dengan Pengaksesan J2ME. Jurnal Informatika, 1–10.<br />
Maria,A (1997) introduction to modelling and simulation.proceeding of the 1997<br />
winter simulation conference,(hal 7-13).State University Of New York<br />
Mufti, Y. (2013). RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER<br />
BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI PERAMPOKAN. universitas<br />
islam negeri sunan kalijaga.<br />
Noertjahyana, Agustinus. (2002). Studi Analisis Rapid Aplication Development<br />
Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
155<br />
Jurnal Informatika, 3(2), 64–68.<br />
https://doi.org/10.9744/INFORMATIKA.3.2.PP. 64-68<br />
Novandya, A., Kartika, A., Wibowo, A., & Libriadiany, Y. (2012). Aplikasi<br />
Pengenalan Budaya Dari 33 Provinsi Indonesia Berbasis Android. Komputer<br />
Dan Sistem Intelijen, 7, 508–513. Retrieved from<br />
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/kommit/article/view/576/499<br />
Nyura, Y. (2010). Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada<br />
Handphone dengan J2ME Yusni Nyura. Jurnal Informatika, 5(3), 18–27.<br />
Oktafiana,Gian, D. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android<br />
Dalam Bentuk Buku Saku Digital Untuk Mata Pelajaran Akuntansi<br />
Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di<br />
Kelas Xi Man 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Skripsi. Universitas<br />
Negeri Yogyakarta, 1. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004<br />
Oktoviana, R. S. & M. Y. L. T. (2017). Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam<br />
Pencarian Lintasan Terpendek Lokasi Rumah Sakit, Hotel Dan Terminal<br />
Kota Malang Berbasis Web. Jurnal Informatika, 4(3), 3993–4000<br />
Prasetyo, V. Z. (2013). Penerapan Algoritma Dijkstra Untuk Perutean Adaptif<br />
Pada Jaringan Pendistribusian Air Pdam Di Kabupaten Demak. Universitas<br />
Negeri Semarang.<br />
Rosa A.S, & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur<br />
dan Berorientasi Objek). Bandung<br />
Safaat,N,H. (2011). Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan<br />
Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.<br />
Salim, A. & E. A. W. R. (2013). Pembuatan Sistem Pelayanan Taksi dengan<br />
Menggunakan Android , Google Maps , dan Ruby on Rail. Sistem Informasi,<br />
17–28.<br />
Sallaby, A. F., Utami, F. H., & Arliando, Y. (2015). Aplikasi Widget Berbasis<br />
Java. Jurnal Media Infotama, 11(2), 171–176.<br />
Setyawan, M. B., Gamayanti, N., & Alkaff, A. (2013). Optimasi Rute Perjalanan<br />
Ambulance. Teknik Elektro, 1–6.<br />
Sidik,B. (2012). Pemrograman Web dengan PHP, Informatika,<br />
Bandung.<br />
Sirenden. (2012). Buat sendiri aplikasi Petamu menggunakan CodeIgniter dan<br />
google Maps API. Yogyakarta.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
156<br />
Sugiarti. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege).<br />
Bandung.<br />
Supriyanto, A. (2005). Penyajian Dokumen XML dengan Teknik Pengikatan<br />
Data. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, X(2), 66–75.<br />
Suryo Saputro, S. (2013). Perancangan Aplikasi Gis Pencarian Rute Terpendek<br />
Peta Wisata Di Kota Manado Berbasis Mobile Web Dengan Algoritma<br />
Dijkstra. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.<br />
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004<br />
Suryaputra Hidayahtullah. (2016). Aplikasi Crowdsourcing Estimasi Waktu<br />
Kedatangan Bus Transjogja Berbasis Android. Jurnal Informatika. Retrieved<br />
from http://hdl.handle.net/123456789/3749<br />
Triansyah, A. & F. (2013). Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Aplikasi<br />
Untuk Menentukan Lintasan Terpendek Jalan Darat Antar Kota Di Sumatera<br />
Bagian Selatan. Jurnal Sistem Informasi, 5(2), 611–621<br />
Turner,S.M.,Eisele,W.L.,Benz R. J., & Holderner , D. J. (1998). TRAVEL TIME<br />
DATA COLLECTION HANDBOOK. Washington, DC : Federal Highway<br />
Administrator.<br />
Varita, I., & Setyawati, O. (2013). Pencarian Jalur Tercepat Rute Perjalanan<br />
Wisata Dengan Algoritma Tabu Search, 7(2), 185–190.<br />
Wikanta, P., Wijanarko, H., & Palufi, Z. (2014). Pemantauan Posisi Armada Bus<br />
Pada Busway Berbasis Android E-59 E-60. In Simposium Nasional RAPI<br />
XIII (pp. 59–64)..<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN<br />
Lampiran 1 Wawancara<br />
1. Kategori seperti apakah yang bisa dikatakan emergency call ?<br />
Jawaban : Yang bisa di kategorikan emergency call adalah<br />
ketika masyarakatkan mendapatkan bencana,kejahatan,dan<br />
membutuhkan apapun yang bersangkutan dengan nyawa seseorang<br />
2. Bagaimana tindakan BPBD Jakarta ketika mendapatkan emergency<br />
call ?<br />
Jawaban : Melakukan tindakan sesuai SOP yang telah dibuat<br />
3. Apa yang harus dilakukan BPBD ketika mendapatkan emergency call<br />
dengan data yang kurang akurat?<br />
Jawaban : Admin akan menanyakan dulu lokasi<br />
keberadaan,kejadian apa yang terjadi dan akan meminta nomor telpon<br />
orang yang terdekat dari pelapor<br />
4. apakah sistem prosedur emergency call banyak di dapat komplent dari<br />
masyarakat?<br />
Jawaban : Sejauh ini masih ada feedback positif dan negatif dari<br />
masyarkat<br />
5. Permasalahan apa yang sering di dapatkan BPBD ketika mendapatkan<br />
emergency call dari masyarakat ?<br />
Jawaban : Permasalahan yang sering di dapatkan BPBD adalah<br />
sering mendapatkan lokasi kejadian yang kurang akurat,tingkat<br />
bencana yang di dapatkan pelapor sehingga BPBD tidak perlu<br />
mengerahkan banyak personilnya<br />
6. Bagaimana cara masyarakat memberitahukan atau melaporkan<br />
kejadiaan saat menghubungi emergency call?<br />
Jawaban :<br />
1. Nama<br />
2. Alamat<br />
3.kejadian apa yang dilaporkan<br />
157
158<br />
4. Nomor telpon orang terdekat dari kejadian<br />
7. Apakah layanan emergency call itu gratis ?<br />
Jawaban : Emergency call merupakan layanan gratis tanpa<br />
dikenakan biaya apapun<br />
8. Kapan saya bisa memanggil nomor darurat?<br />
Jawaban : Anda bisa menghubungi 112 atau 101 saat Anda sangat<br />
membutuhkan brigade pemadam kebakaran, ambulans atau polisi. Jika<br />
tidak ada urgensi, lebih baik Anda memanggil pemadam kebakaran<br />
setempat, dokter umum Anda (di luar jam buka Anda dapat<br />
menghubungi perawatan primer setelah jam kerja) atau polisi<br />
setempat.<br />
Ada juga nomor darurat lainnya untuk masalah spesifik, seperti garis<br />
bunuh diri atau Pusat Perawatan untuk Kasus Keracunan.<br />
9. Bagaimana sebaiknya Anda meminta bantuan saat badai lebat?<br />
Jawaban : ika BMKG mengumumkan kode oranye atau merah karena<br />
badai atau banjir, teleponlah emergency call bila Anda memerlukan<br />
bantuan dari pemadam kebakaran dan bila tidak ada orang yang<br />
berada dalam bahaya kematian.<br />
Hubungi saja emergency call saat penyelamatan diperlukan atau bila<br />
situasi yang mengancam jiwa dilibatkan.<br />
Bila Anda menelepon emergency call ,sabar menunggu jawaban.<br />
Jangan meletakkan gagang telepon<br />
10. Bagaimana menurut anda emergency call dibuatkan dalam bentuk<br />
aplikasi berbasis android dan IOS ?<br />
Jawaban : Menurut saya sangat dibutuhkan, guna untuk membantu<br />
pelayanan emergency call di masyarakat karena dengan ada aplikasi<br />
kemungkinan data lebih akurat dan layanan lebih cepat<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
159<br />
Lampiran 2 Data dari Kantor Polisi,Pemadam Kebakaran,Rumah Sakit<br />
Jakarta Selatan<br />
A. Data Kantor Polisi Jakarta Selatan<br />
No Nama Kantor Polisi Alamat<br />
1<br />
Polres Jakarta Selatan Jl. Wijaya II no.42 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan<br />
2<br />
Polsek<br />
Lama<br />
Kebayoran<br />
Jl. Kyai Maja No. 62 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan<br />
3<br />
Polsek Tebet<br />
Jl Prof Dr Supomo SH No 56 B Tebet, Jakarta Selatan<br />
12810<br />
4<br />
Polsek Pancoran<br />
Jl. Buncit Raya No.124, Kelurahan Kalibata,<br />
Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan<br />
5<br />
Polsek<br />
Prapatan<br />
Mampang<br />
Jl. Kapten Tendean No. 93 Mampang Prapatan<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
Polsek Cilandak<br />
Polsek Jagakarsa<br />
Polsek Pasar Minggu<br />
Polsek Pesanggrahan<br />
Jl.Caringin Utara No.1 Cilandak<br />
Jl. Timbul Jagakarsa<br />
Jl. Raya Ragunan No. 1, Pasar Minggu,Jakarta Selatan<br />
Jl. Bintaro Utara No. 1 Jakarta Selatan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
160<br />
B. Data Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan<br />
No Nama Pemadam Kabakaran Alamat<br />
1 SUDIN Jakarta Selatan<br />
Jl. Raya Lebak Bulus<br />
2<br />
Pos Cipulir<br />
Jalan Ciledug Raya Kelurahan Cipulir<br />
Kecamatan Kebayoran Lama<br />
3<br />
Pos Walikota<br />
Jalan Prapanca Raya Kelurahan Petogogan<br />
Kecamatan Kebayoran Baru<br />
4<br />
Kantor Sektor Pesanggrahan<br />
Jalan Pesanggrahan Indah Kelurahan<br />
Pesanggrahan Kecamatan Pesanggrahan<br />
5<br />
Pos Fatmawati<br />
Jalan RS.Fatmawati Kelurahan Cipete Barat<br />
Kecamatan Cilandak<br />
6<br />
Pos Casablanka<br />
Jalan Casablanca Kelurahan Menteng Atas<br />
Kecamatan Setiabudi<br />
7<br />
Sektor Pasar Minggu<br />
Jalan Salihara Kelurahan Jatipadang<br />
Kecamatan Pasar minggu<br />
8<br />
Pos Pasar Minggu<br />
Jalan Tanjung Barat Kelurahan Pasar Minggu<br />
Kecamatan Pasar Minggu<br />
9<br />
Pos Grogol Utara<br />
alan Kebayoran Lama Kelurahan Grogol<br />
utara Kecamatan Kebayoran Lama<br />
10<br />
Pos Mampang Prapatan<br />
Jalan Kapten Tendean Kelurahan Kuningan<br />
Barat Kecamatan Mampang Prapatan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
161<br />
11<br />
Pos Cipete<br />
Jalan Melati Kelurahan Cipete Selatan<br />
Kelurahan Cilandak<br />
12<br />
Pos Tebet<br />
Jalan Prof DR Supomo,SH Kelurahan Tebet<br />
Barat Kecamatan Tebet<br />
13 Pos Kalibata<br />
Jalan Komplek MPR Kalibata Kelurahan<br />
Rawajati Kecamatan Pancoran<br />
14 Pos Pejaten<br />
Jalan Raya Condet Kelurahan Pejaten Barat<br />
Kecamatan Pasar Minggu<br />
15 Sektor Jagakarsa<br />
Jalan M.Khafi Kelurahan Jagakarsa<br />
Kecamatan Jagakarsa<br />
16 Pos Srengseng<br />
Sawah Kampung Betawi Jalan Srengseng<br />
Sawah Kelurahan Srengseng Sawah<br />
Kecamatan Jagakarsa<br />
C. Data Rumah Sakit Jakarta Selatan<br />
No Nama Rumah Sakit Alamat<br />
1<br />
2<br />
3<br />
Rumah Sakit Tebet<br />
Rumah Sakit Pusat Pertamina<br />
Rumah Sakit Pondok Indah<br />
Alamat : Jl Let.Jen.MT Haryono kav 13<br />
Jakarta Selatan<br />
Jl. Kyai Maja No.43 Kebayoran<br />
Baru,Jakarta Selatan<br />
Jl. Metro Duta Kav. UE Pondok<br />
Indah,Jakarta Selatan<br />
4 Rumah Sakit MMC Jl. H R. Rasuna Said No.21,Jakarta Selatan<br />
5 Rumah Sakit Medistra Jl. Gatot Subroto Kav 59,Jakarta Selatan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
162<br />
6<br />
Jalan Lebak Bulus I. Kav. 29, Jakarta<br />
Rumah Sakit Mayapada<br />
Selatan<br />
7 Rumah Sakit Jakarta Jl. Jend.Sudirman Kav.49,Jakarta Selatan<br />
8<br />
: Jl. Tebet Raya No. 4-6,Jaksel, Jakarta<br />
Rumah Sakit Indah Medika<br />
Selatan<br />
9 RSUP Fatmawati Jl. RS Fatmawati Cilandak, Jaksel<br />
10<br />
Jl. Raya Pasar Minggu No.3A,Jakarta<br />
RSU Tria Dipa<br />
Selatan<br />
11<br />
Jl. RS Fatmawati Raya No. 74, Pd. Labu-<br />
RSU Prikasih<br />
Cilandak, Jakarta Selatan<br />
12 RSU MRCCC Siloam Semanggi /<br />
RS Kanker<br />
Jl. Garnisun Kav. 2-3 karet Semanggi,<br />
Setiabudi, Jakarta Selatan<br />
13<br />
Jl. Gandaria Tengah 11 Kby Baru,Jakarta<br />
RSU Gandaria<br />
Selata<br />
14 RSIA Yadika Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No. 5, Jakarta Selatan<br />
15 RSIA Muhammadiyah Taman Jl. Gandaria I/20 Kebayoran Baru,Jakarta<br />
Puring<br />
Selatan<br />
16 RSIA KEMANG MEDICAL<br />
CARE<br />
Jl. Ampera Raya No. 34, Jakarta Selatan<br />
17 RSIA Brawijaya Women and Jl..Taman Brawijaya No.1,Cepete<br />
Children Hospital<br />
Utara,Jakarta Selatan<br />
18<br />
Jl. Warung Sila 8 RT 004/06,<br />
RSIA Andhika<br />
Ciganjur,Jagakarsa, Jakarta Selatan<br />
19 RSB Panti Nugeraha Jl. Senayan 26 Kby.Baru,Jakarta Selatan<br />
20<br />
Jl. Ciledug Raya No.94-96 Cipulir,<br />
RSB Kartini<br />
Keabayoran Lama, Jakarta Selatan<br />
21<br />
Jl. Duren Tiga Raya No.5 Pancoran,Jakarta<br />
RSB Durentiga<br />
Selatan<br />
22 RSB Budhi Jaya Jl. Dr. Sahardjo 120,Jakarta Selatan<br />
23 RSB Asri Jl. Duren 3 Raya No. 20 Duren 3,<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
163<br />
Pancoran, Jakarta Selatan<br />
24<br />
Jl. Panglima Polim I/34 Melawai –<br />
RSB Asih<br />
Kebayorann Baru, Jakarta Selatan<br />
25<br />
Jl. Siaga Raya Kav.4-8, Pejaten Barat pasar<br />
RS Siaga Raya<br />
minggu,Jakarta Selatan<br />
26 RS Setia Mitra Jl. Fatmawati No. 80-82,Jakarta Selatan<br />
27 RS Jiwa Dharmawangsa/ RS Jiwa/<br />
RSKO<br />
Jl. Darmawangsa Raya Blok P/ II No.13,<br />
Jakarta Selatan<br />
28 RS Jakarta Medical Center (JMC) Jl. Buncit Raya No.15, Jakarta Selatan<br />
29 RS Harapan Kartini Jl. Ampera Raya No.1,Jakarta Selatan<br />
30<br />
: JL.Ciputat Raya No 40,Kel.Pondok<br />
RS Bhayangkara Sespimma Polri Pinang,Kec.Kebayoran Lama, Jakarta<br />
Selatan<br />
31 RS AL Cilandak Jl. Raya Cilandak,Jakarta Selatan<br />
32 RS Agung Jl. Sultan Agung No.67,Jakarta Selatan<br />
33<br />
Alamat : Jl Let.Jen.MT Haryono kav 13<br />
Rumah Sakit Tebet<br />
Jakarta Selatan<br />
34<br />
Jl. Kyai Maja No.43 Kebayoran<br />
Rumah Sakit Pusat Pertamina<br />
Baru,Jakarta Selatan<br />
35<br />
Jl. Metro Duta Kav. UE Pondok<br />
Rumah Sakit Pondok Indah<br />
Indah,Jakarta Selatan<br />
36 Rumah Sakit MMC Jl. H R. Rasuna Said No.21,Jakarta Selatan<br />
37 Rumah Sakit Medistra Jl. Gatot Subroto Kav 59,Jakarta Selatan<br />
38<br />
Jalan Lebak Bulus I. Kav. 29, Jakarta<br />
Rumah Sakit Mayapada<br />
Selatan<br />
39 Rumah Sakit Jakarta Jl. Jend.Sudirman Kav.49,Jakarta Selatan<br />
40<br />
: Jl. Tebet Raya No. 4-6,Jaksel, Jakarta<br />
Rumah Sakit Indah Medika<br />
Selatan<br />
41 RSUP Fatmawati Jl. RS Fatmawati Cilandak, Jaksel<br />
42 RSU Tria Dipa Jl. Raya Pasar Minggu No.3A,Jakarta<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
164<br />
Selatan<br />
43<br />
Jl. RS Fatmawati Raya No. 74, Pd. Labu-<br />
RSU Prikasih<br />
Cilandak, Jakarta Selatan<br />
44 RSU MRCCC Siloam Semanggi /<br />
RS Kanker<br />
Jl. Garnisun Kav. 2-3 karet Semanggi,<br />
Setiabudi, Jakarta Selatan<br />
45<br />
Jl. Gandaria Tengah 11 Kby Baru,Jakarta<br />
RSU Gandaria<br />
Selata<br />
46 RSIA Yadika Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No. 5, Jakarta Selatan<br />
47 RSIA Muhammadiyah Taman Jl. Gandaria I/20 Kebayoran Baru,Jakarta<br />
Puring<br />
Selatan<br />
48 RSIA KEMANG MEDICAL<br />
CARE<br />
Jl. Ampera Raya No. 34, Jakarta Selatan<br />
49 RSIA Brawijaya Women and Jl..Taman Brawijaya No.1,Cepete<br />
Children Hospital<br />
Utara,Jakarta Selatan<br />
50 RS Setia Mitra Jl. Fatmawati No. 80-82,Jakarta Selatan<br />
51 RS Jiwa Dharmawangsa/ RS Jiwa/<br />
RSKO<br />
Jl. Darmawangsa Raya Blok P/ II No.13,<br />
Jakarta Selatan<br />
52 RS Jakarta Medical Center (JMC) Jl. Buncit Raya No.15, Jakarta Selatan<br />
53 RS Harapan Kartini Jl. Ampera Raya No.1,Jakarta Selatan<br />
54<br />
: JL.Ciputat Raya No 40,Kel.Pondok<br />
RS Bhayangkara Sespimma Polri Pinang,Kec.Kebayoran Lama, Jakarta<br />
Selatan<br />
55 RS AL Cilandak Jl. Raya Cilandak,Jakarta Selatan<br />
56 RS Agung Jl. Sultan Agung No.67,Jakarta Selatan<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
165<br />
Lampiran 3 Perhitungan Uji-T menggunakan Excel<br />
a. Masukkan data Case A dan B ke dalam Microsoft Excel.<br />
b. Kemudian klik menu tab toolbar Data>klik Data Analysis pada<br />
bagian Analysis.<br />
c. Selanjutnya muncul jendela menu Data Analysist lalu pilih t-Test:<br />
Two-Sample Assuming Equal Variances dan klik OK. Penulis<br />
memilih ini karena data kedua sampel Case uji diasumsikan<br />
variansinya sama.<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
166<br />
d. Selanjutnya akan tampil jendela menu t-Test: Two-Sample Assuming<br />
Equal Variances. Pada bagian Input Variable 1 Range:, isi dengan<br />
range kolom Case A dan Input Variable 2 Range:, isi dengan range<br />
kolom Case B. Isi Hyepothesized Mean Difference: dengan nilai 0<br />
karena dianggap kedua variabel memiliki mean yang sama.<br />
Centang Labels untukmenampilkan baris pertama pada tiap kolom<br />
sebagai nama kolom hasil perhitungan. Isi Alpha 0,05 sebagai level<br />
signifikan.Pada Output options pilih New Worksheet Ply: agar<br />
hasilnya dipisahkan ke Sheet (lembar kerja) baru. Klik OK jika<br />
sudah selesai.<br />
e. Selanjutnya hasil perhitungan akan ditampilkan sebagai berikut:<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
167<br />
t<br />
Berikut penjelasan mengenai angka-angka di atas:<br />
Mean = Nilai rerata.<br />
Variance = Nilai variasi data.<br />
Observations = Jumlah pengamatan data.<br />
Hypothesized Mean difference = perbedaan nilai rerata antara data.<br />
df = derajat kebebasan.<br />
t Stat = nilai t hitung.<br />
P(T
168<br />
Lampiran 5 Source Code<br />
5. Tampilan android<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
169<br />
class="com.google.android.gms.maps.SupportMapFragment"<br />
android:layout_width="match_parent"<br />
android:layout_height="match_parent"<br />
android:layout_below="@+id/appBar"/><br />
<br />
<br />
<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
170<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
171<br />
<br />
<br />
5. Java Get Maps<br />
public class DetailActivity extends AppCompatActivity<br />
implements<br />
OnMapReadyCallback,<br />
GoogleApiClient.ConnectionCallbacks,<br />
GoogleApiClient.OnConnectionFailedListener,<br />
com.google.android.gms.location.LocationListener {<br />
private static String TAG = "MAP LOCATION";<br />
protected GoogleApiClient mGoogleApiClient;<br />
Context mContext;<br />
private GoogleMap mMap;<br />
Location mLastLocation;<br />
private Toolbar toolbar;<br />
private Button btnPesan;<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
172<br />
private AddressResultReceiver mResultReceiver;<br />
protected String mAddressOutput;<br />
protected String mAreaOutput;<br />
protected String mCityOutput;<br />
protected String mStateOutput;<br />
private TextView txtsearch;<br />
private File tempFile;<br />
public static final int REQUEST_CODE_GALLERY = 0x1;<br />
public static final int REQUEST_CODE_TAKE_PICTURE =<br />
0x2;<br />
public static final int REQUEST_CODE_CROP_IMAGE =<br />
0x3;<br />
public static final String TEMP_PHOTO_FILE_NAME =<br />
"temp_gambar.jpg";<br />
String[] PERMISSIONS = {Manifest.permission.CAMERA,<br />
Manifest.permission.READ_EXTERNAL_STORAGE,<br />
Manifest.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE};<br />
int PERMISSION_ALL = 1;<br />
public static boolean hasPermissions(Context context, String...<br />
permissions) {<br />
if (android.os.Build.VERSION.SDK_INT >=<br />
Build.VERSION_CODES.M && context != null && permissions<br />
!= null) {<br />
for (String permission : permissions) {<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
173<br />
if (ActivityCompat.checkSelfPermission(context,<br />
permission) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED) {<br />
return false;<br />
}<br />
}<br />
}<br />
return true;<br />
}<br />
public void checkPermissions() {<br />
if (!hasPermissions(this, PERMISSIONS)) {<br />
ActivityCompat.requestPermissions(this, PERMISSIONS,<br />
PERMISSION_ALL);<br />
}<br />
}<br />
private String type;<br />
@Override<br />
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {<br />
super.onCreate(savedInstanceState);<br />
setContentView(R.layout.activity_maps);<br />
mContext = this;<br />
Intent i = getIntent();<br />
type = i.getStringExtra("type");<br />
txtsearch = (TextView) findViewById(R.id.txtsearch);<br />
btnPesan = (Button) findViewById(R.id.btnPesan);<br />
btnPesan.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
174<br />
@Override<br />
public void onClick(View v) {<br />
new Order().execute();<br />
}<br />
});<br />
toolbar = (Toolbar) findViewById(R.id.toolbar);<br />
setSupportActionBar(toolbar);<br />
getSupportActionBar().setDisplayHomeAsUpEnabled(true);<br />
getSupportActionBar().setTitle(i.getStringExtra("nama"));<br />
buildGoogleApiClient();<br />
SupportMapFragment mapFragment =<br />
(SupportMapFragment) getSupportFragmentManager()<br />
.findFragmentById(R.id.map);<br />
mapFragment.getMapAsync(this);<br />
mResultReceiver = new AddressResultReceiver(new<br />
Handler());<br />
String state = Environment.getExternalStorageState();<br />
int randomName = (int) (Math.random() * 9000) + 1000;<br />
if (Environment.MEDIA_MOUNTED.equals(state)) {<br />
tempFile = new<br />
File(Environment.getExternalStorageDirectory(),<br />
String.valueOf(randomName) + "one.jpg");<br />
} else {<br />
tempFile = new File(getFilesDir(),<br />
String.valueOf(randomName) + "one.jpg");<br />
}<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
175<br />
checkPermissions();<br />
}<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
176<br />
Lampiran 6 Surat izin penelitian<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
177<br />
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta