12.04.2018 Views

BAB I-VI_Harsy Tamimi_1113091000075

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

i<br />

UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA APLIKASI<br />

EMERGENCY CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API<br />

DENGAN PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME<br />

SKRIPSI<br />

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar<br />

Sarjana Komputer (S.Kom)<br />

Oleh :<br />

<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />

<strong>1113091000075</strong><br />

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA<br />

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI<br />

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH<br />

JAKARTA<br />

2018 M / 1439 H<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


ii<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


iii<br />

PENGESAHAN UJIAN<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


iv<br />

PERNYATAAN ORISINALITAS<br />

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-<br />

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN<br />

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI<br />

ATAU LEMBAGA MANAPUN.<br />

Jakarta, April 2018<br />

<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


v<br />

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI<br />

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang<br />

bertanda tangan dibawah ini:<br />

Nama : <strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />

NIM : <strong>1113091000075</strong><br />

Program Studi : Teknik Informatika<br />

Fakultas : Sains Dan Teknologi<br />

Jenis Karya : Skripsi<br />

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada<br />

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti<br />

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang<br />

berjudul:<br />

UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA APLIKASI EMERGENCY<br />

CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API DENGAN<br />

PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME<br />

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti<br />

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak<br />

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data<br />

(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap<br />

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.<br />

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.<br />

Dibuat di : Jakarta<br />

Pada tanggal : April 2018<br />

Yang menyatakan<br />

(<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong>)<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


vi<br />

ABSTRAK<br />

<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong> – <strong>1113091000075</strong>, “UJI KEAKURATAN WAKTU<br />

TEMPUH PADA APLIKASI EMERGENCY CALL BERBASIS<br />

CROWDSOURCE GOOGLE MAPS API DENGAN PARAMETER<br />

ESTIMATED TRAVEL TIME” dibimbing oleh Arini, M.T. dan Feri Fahrianto,<br />

M.Sc<br />

Banyak aplikasi yang menggunakan teknik Crowdsource dalam<br />

memperoleh data khususnya data tentang kepadatan lalu lintas kendaraan pada<br />

ruas jalan tertentu, contoh aplikasi yang sudah menerapkan konsep Crowdsourced<br />

Data seperti Google Maps,Waze, , Bing Maps, dll. Namun, dari data crowdsouce<br />

itu akan timbul pertanyaan, apakah data yang diberikan valid? atau seberapa<br />

akurat data yang diberikan oleh “kerumunan orang” tersebut? Dari permasalahan<br />

tersebut, penulis melakukan penelitian untuk membuktikan seberapa akurat data<br />

yang diberikan oleh aplikasi tersebut dengan melakukan perbandingan data antara<br />

data yang diperoleh dari aplikasi yang penulis buat (berasal dari data<br />

Crowdsource Matrix Distance dari Google Maps API) dengan data yang diperoleh<br />

dari perhitungan manual menggunakan metode estimasi waktu tempuh. Penulis<br />

menggunakan RAD (Rapid Application Development) sebagai metode untuk<br />

mengembangkan aplikasi. Metode penarikan data dari sumber Crowdsource<br />

Matrix Distance dari Google Maps API dan menggunakan tools GPS tracking<br />

untuk melacak keberadaan petugas di aplikasi emergency call. Penulis<br />

menggunakan teknik Modeling and Simulation untuk melakukan pemodelan<br />

simulasi pada tahap pengujian data. Setelah dilakukan perbandingan<br />

menggunakan uji hipotesis T-test, didapatkan ternyata data hasil perhitungan<br />

manual dengan data pada aplikasi hampir sama.<br />

Kata Kunci: Crowdsource Matrix Distance Google Maps API, Emergency<br />

call, GPS tracking,Estimated Travel Time<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


vii<br />

Nama : <strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong> – <strong>1113091000075</strong><br />

Program Studi : Teknik Informatika<br />

Judul : “Uji Keakuratan Waktu Tempuh Pada Aplikasi<br />

Emergency Call Berbasis Crowdsource Google<br />

Maps Api Dengan Parameter Estimated Travel<br />

Time”<br />

ABSTRACT<br />

Many applications use Crowdsource techniques in obtaining data,<br />

especially data about vehicle traffic density on certain streets, examples of<br />

applications that already implement the concept of Crowdsourced Data such as<br />

Google Maps, Waze, Bing Maps, etc. However, from crowdsouce data that will<br />

arise the question, whether the data provided valid? or how accurate is the data<br />

given by the "crowd"? From these problems, the authors conducted research to<br />

prove how accurate the data provided by the application by doing a comparison of<br />

data between the data obtained from the application that the author created<br />

(derived from the data Crowdsource Matrix Distance from Google Maps API)<br />

with data obtained from manual calculations using estimation method of travel<br />

time. The author uses RAD (Rapid Application Development) as a method for<br />

developing applications. The method of recalling data from the source<br />

Crowdsource Matrix Distance from Google Maps API and using GPS tracking<br />

tools to track the presence of officers in emergency call applications. The author<br />

uses the technique of Modeling and Simulation to perform simulation modeling in<br />

the data testing phase. After a comparison using the T-test hypothesis test, it was<br />

found that the data of manual calculations with data on the application is almost<br />

the same.<br />

Keywords: Crowdsource Matrix Distance Google Maps API, Emergency<br />

call, GPS tracking,Estimated Travel Time<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


viii<br />

KATA PENGANTAR<br />

Assalamu’alaikum Wr. Wb.<br />

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah<br />

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat<br />

melaksanakan dan menuliskan skripsi ini pada waktu dan tempat yang tepat dan<br />

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan baik. Sholawat dan salam penulis<br />

haturkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta<br />

keluarganya, para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman. Skripsi ini<br />

merupakan salah satu tugas akhir wajib bagi mahasiswa sebagai persyaratan untuk<br />

mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik<br />

Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif<br />

Hidayatullah Jakarta. Sebagai bahan penulisan skripsi ini, penulis melakukannya<br />

berdasarkan hasil penelitian, pengembangan aplikasi, observasi dan beberapa<br />

sumber literatur. Tak lupa pula penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih<br />

kepada pihak-pihak terkait lainnya yang telah banyak membimbing penulis dalam<br />

melakukan penulisan skripsi ini, karena tanpa bimbingan dan dorongan dari<br />

semua pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar.<br />

Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :<br />

1. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil ke<br />

penulis. Tiada tutur kata selain terima kasih kepada ayah, ibu, kakak,<br />

abang, adik, dan keponakan – keponakan tersayang dan rasa syukur<br />

kepada Allah S.W.T yang telah menitipkan penulis di keluarga yang<br />

sangat penulis cintai. Terima kasih, Alhamdulillah.<br />

2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.<br />

3. Ibu Arini, ST, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.<br />

4. Ibu Arini, ST, MT. dan Feri Fahrianto, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I<br />

dan II yang telah senantiasa membimbing penulis.<br />

5. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta khususnya Fakultas Sains dan<br />

Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat<br />

berharga bagi penulis.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


ix<br />

6. Calon pendamping hidup Siti Annisya Baharsyah yang telah memberikan<br />

motivasi dan semangat dalam mengerjakan penelitian ini.<br />

7. Teman-teman SMA (Teguh,Fadli,Riano) yang telah memberikan motivasi<br />

dan semangat dalam mengerjakan penelitian ini.<br />

8. Seluruh sahabat-sahabat terbaik dari Teknik Informatika angkatan 2013,<br />

khususnya semua anak kelas TI C 2013 (Dodi, Ucup, Nando, Cahyo,<br />

Angga, Macia, Sisca, Calysta, Rais, Irsyad, Lay, Didi, Jamal, Abi, Ojay,<br />

Habibi, Taufik, Ames, Anto), senior di kampus (bg kiki,bg yoni dan bg<br />

farhan) abang-abang di bengkel Ali Performance Terima kasih atas<br />

semangatnya!<br />

9. Kepada “BPBD Jakarta” yang telah membantu saya dalam penelitian ini<br />

dan mengizinkan untuk melakukan studi kasus di BPBD Jakarta<br />

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu persatu<br />

didalam selembar kertas A4. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih<br />

jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon kritik dan saran yang<br />

membangun untuk penulis.<br />

Akhir kata, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan<br />

orang banyak.<br />

Wassalamualaikum, Wr. Wb.<br />

Jakarta, April 2018<br />

Penulis<br />

<strong>Harsy</strong> <strong>Tamimi</strong><br />

<strong>1113091000075</strong><br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


x<br />

DAFTAR ISI<br />

PENGESAHAN UJIAN..................................................................................... iii<br />

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... iv<br />

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ................................. v<br />

ABSTRAK ......................................................................................................... vi<br />

ABSTRACT ...................................................................................................... vii<br />

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x<br />

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi<br />

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii<br />

<strong>BAB</strong> I PENDAHULUAN ................................................................................... 1<br />

4.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1<br />

4.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4<br />

4.3 Batasan Masalah .................................................................................... 5<br />

4.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5<br />

4.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6<br />

1. Bagi Penulis ....................................................................................... 6<br />

2. Bagi Masyarakat ................................................................................ 6<br />

4.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 6<br />

<strong>BAB</strong> II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xi<br />

5.1 Analisis.................................................................................................. 8<br />

5.2 Emergency Call ..................................................................................... 8<br />

5.3 Crowsource dan Matrix distance API ..................................................... 9<br />

5.4 Pengembangan ..................................................................................... 11<br />

5.4.1 Metode Analisa ............................................................................. 11<br />

5.4.2 Pengertian RAD (Rapid Appication Development) ....................... 12<br />

5.4.3 Tahapan Rapid Aplication Development ....................................... 12<br />

5.4.4 Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning) ...................... 13<br />

5.4.5 Proses Desain ............................................................................... 17<br />

5.4.6 Impelementasi .............................................................................. 17<br />

5.5 Unified Modeling Language (UML) .................................................... 18<br />

5.5.1 Use Case Diagram ........................................................................ 18<br />

5.5.2 Activity Diagram .......................................................................... 20<br />

5.5.3 Sequence Diagram ........................................................................ 23<br />

5.5.4 Class Diagram .............................................................................. 26<br />

5.6 Aplikasi ............................................................................................... 30<br />

5.6.1 Aplikasi Mobile ............................................................................ 30<br />

5.7 Android ............................................................................................... 31<br />

5.7.1 Versi Android ............................................................................... 31<br />

5.7.2 Android Studio ............................................................................. 32<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xii<br />

5.8 Java ..................................................................................................... 33<br />

5.9 GPS Tracking ...................................................................................... 34<br />

5.10 Application Programming Interface (API) ........................................ 35<br />

5.11 Google Maps API ............................................................................. 36<br />

5.11.1 Manfaat Google Maps API ........................................................... 37<br />

5.12 JSON (java script object notation) .................................................... 38<br />

5.13 PHP.................................................................................................. 39<br />

5.14 XML (extensible Markup Language) ................................................ 40<br />

5.15 Framework CodeIgniter.................................................................... 40<br />

5.16 Menentukan Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 42<br />

5.17 Waktu Tempuh ................................................................................. 44<br />

5.17.1 Definisi Kecepatan dan Waktu Tempuh Perjalanan (Travel Time) 44<br />

5.17.2 Rumus Estimasi Waktu Tempuh Perjalanan .................................. 44<br />

5.17.3 Rumus Time-Mean Speed ............................................................. 45<br />

5.17.4 Rumus Space-Mean Speed ............................................................ 45<br />

5.17.5 Rumus Average Running Speed .................................................... 46<br />

5.17.6 Rumus Standar Deviasi dan Variansi Data .................................... 46<br />

5.17.7 Hubungan Time-Mean Speed dengan Space-Mean Speed ............. 47<br />

5.17.8 Teknik Uji Kendaraan ................................................................... 47<br />

5.18 Pemodelan dan Simulasi ................................................................... 48<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xiii<br />

5.18.1 Skema Studi Simulasi ................................................................... 48<br />

5.18.2 Simulation Model ......................................................................... 49<br />

5.18.3 Simulation Experiment ................................................................. 49<br />

5.18.4 Simulation Analysis ...................................................................... 50<br />

5.18.5 Keuntungan Pemodelan dan Analisis Simulasi .............................. 50<br />

5.19 Uji Hipotesis T Sampel Independen.................................................. 50<br />

5.20 Gambaran Umum Instansi pemerintah .............................................. 51<br />

5.20.1 Sejarah Singkat Instansi pemerintah .............................................. 51<br />

5.20.2 Visi dan Misi Instansi pemerintah ................................................. 52<br />

5.20.3 Struktur Organisasi Instansi pemerintah ........................................ 53<br />

5.20.4 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................... 53<br />

<strong>BAB</strong> III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 55<br />

6.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 55<br />

6.2 Studi Lapangan .................................................................................... 55<br />

6.2.1 Observasi ...................................................................................... 55<br />

6.2.2 Wawancara ................................................................................... 56<br />

6.3 Studi Pustaka ....................................................................................... 57<br />

6.3.1 Studi Literatur............................................................................... 57<br />

6.4 Metodologi Pengembangan Sistem ...................................................... 62<br />

6.4.1 Fase Requirement Planning........................................................... 63<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xiv<br />

6.4.2 Fase Workshop Design ................................................................. 64<br />

6.4.3 Fase Implementasi ........................................................................ 65<br />

6.5 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................... 66<br />

<strong>BAB</strong> IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM .................................... 68<br />

4.1 Requirement Planning ......................................................................... 68<br />

7.1.1 Analisis Sistem ............................................................................. 68<br />

7.2 Workshop Design ................................................................................. 77<br />

7.2.1 Desain Proses ............................................................................... 77<br />

7.2.2 Perancangan User Interface ......................................................... 102<br />

<strong>BAB</strong> V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 112<br />

8.1 Implementasi ..................................................................................... 112<br />

8.1.1 Aplikasi Emergency Call ............................................................ 112<br />

8.1.2 Pembuatan kode program............................................................ 122<br />

8.1.3 Server ......................................................................................... 123<br />

8.2 Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing) .............................................. 123<br />

8.2.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi .............................................. 123<br />

8.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox ....................................... 126<br />

8.3 Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh ........................................... 126<br />

8.4 Simulation Model .............................................................................. 127<br />

8.4.1 Simulation Experiment ............................................................... 130<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xv<br />

8.4.2 Simulation Analysis .................................................................... 130<br />

<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong> PENUTUP ........................................................................................ 152<br />

9.1 Kesimpulan........................................................................................ 152<br />

9.2 Saran ................................................................................................. 152<br />

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 153<br />

LAMPIRAN .................................................................................................... 157<br />

Lampiran 1 Wawancara ................................................................................... 157<br />

Lampiran 2 Data dari Kantor Polisi,Pemadam Kebakaran,Rumah Sakit Jakarta<br />

Selatan ............................................................................................................. 159<br />

Lampiran 3 Perhitungan Uji-T menggunakan Excel ......................................... 165<br />

Lampiran 4 Prosisi Kendaraan Kearah Gandaria City ....................................... 167<br />

Lampiran 5 Source Code .................................................................................. 168<br />

Lampiran 6 Surat izin penelitian ...................................................................... 176<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xvi<br />

DAFTAR GAMBAR<br />

Gambar 2.1 diagram konsep dan defenisi crowdsource ...................................... 10<br />

Gambar 2.2 Siklus RAD (Sumber: Kendall and Kendall, 2010) .......................... 13<br />

Gambar 2.3 Use Case Diagram (sumber : Kendall dan Kendall, 2010) .............. 20<br />

Gambar 2.4 Activity Diagram ............................................................................ 23<br />

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)... 26<br />

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram .................................................................. 30<br />

Gambar 2.7 Tampilan Android Studio ............................................................... 32<br />

Gambar 2.8 Pemograman pada java .................................................................. 34<br />

Gambar 2.9 cara kerja GPS (sumber : AKARI GPS) .......................................... 35<br />

Gambar 2.10 Alur Application Programming Interface (API) (sumber : Maruti<br />

Techlabs di twitter) ............................................................................................ 36<br />

Gambar 2.11 source code Google Maps Android API untuk memasukan peta<br />

pada android (sumber : developer google) .......................................................... 38<br />

Gambar 2.12 contoh Source code JSON ........................................................... 39<br />

Gambar 2.13 Contoh source code PHP .............................................................. 40<br />

Gambar 2.14 Ilustrasi Running Time dan Stopped Delay Time (sumber : Turner,<br />

Eisele, Benz, & Holdener, 1998) ........................................................................ 44<br />

Gambar 2.15 Struktur Organisasi BPBD Jakarta ................................................ 53<br />

Gambar 4.4.1 Rich Picture Sistem Berjalan ....................................................... 69<br />

Gambar 4.4.2 Sistem Usulan .............................................................................. 76<br />

Gambar 4.4.3 Usecase Diagram......................................................................... 79<br />

Gambar 4.4 Activity Diagram registrasi ............................................................. 91<br />

Gambar 4.5 Activity Diagram Login ................................................................... 92<br />

Gambar 4.6 Activity Diagram pilih instansi ........................................................ 93<br />

Gambar 4.7 Activity Diagram list opsi route ...................................................... 94<br />

Gambar 4.8 Activity Diagram lihat posisi petugas .............................................. 95<br />

Gambar 4.9 Sequence Diagram mengisi biodata ................................................ 96<br />

Gambar 4.10 Sequence Diagram login ............................................................... 97<br />

Gambar 4.11 Sequence Diagram memilih instansi gawat darurat ....................... 98<br />

Gambar 4.12 Sequence Diagram lihat list opsi route .......................................... 99<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xvii<br />

Gambar 4.13 Sequence Diagram lihat posisi petugas ....................................... 100<br />

Gambar 4.14 Class Diagram ............................................................................ 101<br />

Gambar 4.15 Rancangan tampilan menu login ................................................. 102<br />

Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu daftar ................................................ 103<br />

Gambar 4.17 Rancangan tampilan menu home ................................................. 104<br />

Gambar 4.18 Rancangan tampilan menu kirim lokasi ....................................... 105<br />

Gambar 4.19 Rancangan tampilan menu kejadian ............................................ 106<br />

Gambar 4.20 Rancangan tampilan menu tracking ............................................ 107<br />

Gambar 4.21 Rancangan tampilan menu login aplikasi petugas ........................ 108<br />

Gambar 4.22 Rancangan tampilan menu kejadian aplikasi petugas................... 109<br />

Gambar 4.23 Rancangan tampilan menu route aplikasi petugas ....................... 110<br />

Gambar 5.1 Gambar tampilan menu login ........................................................ 112<br />

Gambar 5.2 Tampilan menu daftar ................................................................... 113<br />

Gambar 5.3 Tampilan menu home ................................................................... 114<br />

Gambar 5.4 Tampilan menu kejadian ............................................................... 115<br />

Gambar 5.5 Tampilan menu kirim lokasi ......................................................... 116<br />

Gambar 5.6 Menu telepon ................................................................................ 117<br />

Gambar 5.7 Tampilan menu login aplikasi petugas .......................................... 118<br />

Gambar 5.8 Rancangan tampilan menu tracking .............................................. 119<br />

Gambar 5.9 Tampilan menu login aplikasi petugas .......................................... 120<br />

Gambar 5.10 Tampilan menu kejadian aplikasi petugas ................................... 121<br />

Gambar 5.11 tampilan menu route aplikasi petugas .......................................... 122<br />

Gambar 5.12 Alur skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh ....................... 127<br />

Gambar 5.13 Alur kerangka perhitungan manual tahap Simulation Model ........ 128<br />

Gambar 5.14 Grafik Perbandingan Waktu Tempuh .......................................... 149<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


xviii<br />

DAFTAR TABEL<br />

Tabel 2.1 Perbandingan analisis metode PIECES dan SWOT ............................. 11<br />

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sumber : Sugiarti, 2013)............. 19<br />

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Activity Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />

.......................................................................................................................... 21<br />

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram (Kendall dan Kendall, 2010) ........ 24<br />

Tabel 2.5 Contoh Potential Objek ...................................................................... 27<br />

Tabel 2.6 Simbol-Simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013) .................................. 28<br />

Tabel 2.7 Versi android dan liris ........................................................................ 31<br />

Tabel 2.8 Klasifikasi Umum Jalan (sumber : PP 34/2006 tentang Jalan) ............. 42<br />

Tabel 4.1 Analisis PIECES ................................................................................ 72<br />

Tabel 4.2 Identifikasi Actor ................................................................................ 77<br />

Tabel 4.3 Identifikasi Usecase ........................................................................... 77<br />

Tabel 4.4 Narasi Use case Mengisi biodata ........................................................ 80<br />

Tabel 4.5 Narasi Use Case Login ....................................................................... 81<br />

Tabel 4.6 Narasi Use Case Pilih instansi ............................................................ 82<br />

Tabel 5.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi .................................................... 123<br />

Tabel 5.2 Informasi Pengujian ......................................................................... 129<br />

Tabel 5.3 Data Waktu Tempuh Aplikasi Emergency Call menggunakan<br />

Crowdsource google maps API. ....................................................................... 130<br />

Tabel 5.4 Hasil Observasi Semua Time Element ............................................... 148<br />

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Case A dan Case B .............................................. 149<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4.1 Latar Belakang Masalah<br />

<strong>BAB</strong> I<br />

PENDAHULUAN<br />

Bencana alam tak henti-hentinya melanda bangsa kita setiap hari bencana<br />

alam atau musibah silih berganti melanda bangsa kita merupakan sebuah<br />

peringatan Allah S.W.T bagi kita yang terlalu banyak dosa, Adapun bagi<br />

masyarakat yang merasakan langsung dampak dari bencana-bencana tersebut<br />

adapun juga tidak merasakan langsung tapi merasakan kesedihan melihat orang<br />

yang terkena bencana,itu semua bencana terjadi karena umat manusia itu<br />

أَصَابَ‏ مَا Q.S,al-Hadid: 22 sendiri.dalam pandangan islam yang telah di jelaskan di<br />

“Tiada يَسِ‏ ير<br />

‏َللاّ‏ ِ عَلَى ذَ‏ ‏َٰلِكَ‏ إِنّ‏ ۚ نَب رَ‏ أَهَا ن ‏ََأ قَب لِ‏ مِن كِتَاب فِي إِلّ‏ أَن فُسِكُم فِي وَ‏ لَ‏ اْل ‏َر ضِ‏ فِي مُصِ‏ يبَة مِن<br />

suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri<br />

melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum<br />

menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”<br />

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah<br />

Kami<br />

lembaga<br />

pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di<br />

daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada<br />

kebijakan yang ditetapkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).<br />

BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008,<br />

menggantikan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) di<br />

tingkat Provinsi dan Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat<br />

Kabupaten / Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden<br />

Nomor 83 Tahun 2005.<br />

Dengan Terbentuknya BPBD Provinsi DKI Jakarta sejak tahun Februari<br />

2011 untuk menghadapi bencana di daerah kota Jakarta yang selalu memiliki<br />

permasalahan kebencanaan yang kompleks. Dengan luas 661,52 km2, 40% atau<br />

24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah<br />

permukaan air laut. DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari bagian<br />

selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai yang<br />

melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini<br />

1


2<br />

memosisikan wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap<br />

banjir. Beberapa wilayah DKI Jakarta, pada musim penghujan menjadi wilayah<br />

banjir. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun<br />

1621, 1654 dan 1918. Banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, 2007<br />

dan 2013. Banjir tahun 1996 menggenangi hampir seluruh penjuru kota. Kejadian<br />

ini menjadi tragedi nasional dan mendapat perhatian dunia. Banjir tahun 2007<br />

juga memiliki cakupan wilayah genangan lebih luas. Berulangnya kejadian banjir<br />

per lima tahun menyebabkan banyak kalangan memercayai sebagai siklus lima<br />

tahunan. Kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI<br />

Jakarta, Bogor, Depok, tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tahun 2007, baik<br />

milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai<br />

Rp5,16 trilyun. Selain ancaman bencana banjir, DKI Jakarta juga memiliki<br />

ancaman bencana lain berupa cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, gempa bumi,<br />

tanah longsor maupun ancaman bencana non alam dan sosial seperti konflik<br />

sosial, kegagalan teknologi, epidemi, dan wabah penyakit, kebakaran gedung dan<br />

pemukiman.<br />

Untuk menghadapi bencana di kota Jakarta maka dari itu BPBD Jakarta<br />

yang mana penulis sebelumnya melakukan peninjauan bahwa BPBD Jakarta<br />

masih menggunakan via telepon (112) sebagai layanan panggilan darurat ketika<br />

masyarakat mendapatkan bencana, namun layanan ini kurang efektif untuk<br />

masyarakat dan instasi yang bertugas untuk menghadapi bencana di Jakarta maka<br />

dari itu penulis menerapkan Aplikasi Emergency Call sebagai penyempurnaan<br />

layanan BPBD jakarta.<br />

Crowsource data atau “data kerumunan” adalah data yang bersumber dari<br />

banyak orang (lebih lanjut di Bab 2)<br />

Aplikasi ini akan terhubung langsung pada server pusat di mana data yang<br />

akan dikirim oleh user (community) akan langsung dikirim ke server dan server<br />

akan mencari intansi gawat darurat terdekat dengan menggunakan tools google<br />

maps API dari keberadaan user (community) mengirim lokasi dan server akan<br />

mengirim kembali data ke user(officer), dengan menggunakan tools GPS tracking<br />

para user (community) akan melihat keberadaan posisi kendaraan petugas di<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


3<br />

dalam maps dengan mengunakan tools GPS tracking. Untuk menentukan jalur<br />

dan waktu tercepat penulis menggunakan Crowdsource Matrix Distance Google<br />

Maps API.<br />

Namun, data Crowdsource Matrix Distance Google Maps API tersebut<br />

belum mendapatkan keakuratan waktu tempuh (travel time) yang di pengaruhi<br />

oleh kemacetan (traffic jam) di Jakarta. Penulis menggunakan data waktu tempuh<br />

(travel time) untuk perbandingan dan perhitungan pada aplikasi emergency call<br />

karena untuk aplikasi sejenis (lihat Tabel 3.2 Studi Litelatur Sejenis ) telah<br />

menggunakan Crowdsource waze<br />

Penerapan Crowdsource pada aplikasi ini menggunakan API Google Maps.<br />

Aplikasi akan mengirim request API ke server ,kemudian server akan merespon<br />

hasil permintaan dalam bentuk struktur data JSON dan diterapkan pada<br />

aplikasi.Untuk membuktikan keakuratan data hasil pengambilan dari<br />

Crowdsource Matrix Distance Google Maps API,penulis melakukan<br />

perbandingan data dari aplikasi yang menggunkan Crowdsource Matrix Distance<br />

Google Maps API dengan perhitungan manual menggunakan metode E.T.T<br />

(Estimated Travel Time ).<br />

Metode pengembangan sistem penulis gunakan yaitu RAD (Rapid<br />

Application Develoment) untuk tahap awal pengembangan , metode ini terbukti<br />

menghasilkan aplikasi yang cepat karma dapat diubah sesuai dengan kebutuhan<br />

pengembangan aplikasi ini. Penulis menggunakan analisis metode PIECES<br />

sebagai metode untuk menganalisis pembuatan aplikasi ini.<br />

Banyak aplikasi sejenis yang dikembangkan dengan konsep penarikan data<br />

crowdsouse,seperti pada penelitian Hidayatullah Suryaputra, Universitas Islam<br />

Indonesia yang berjudul “Aplikasi Crowdsourcing Estimasi Waktu Kedatangan<br />

Bus Transjogja Berbasis Android” tahun 2016 di aplikasi ini kelebihan telah<br />

menghitung Crowdsource dengan waktu kedatangan bis ke halte namun<br />

penghitungan estimasi waktu kedatangan hanya berlaku buat tempat yang telah di<br />

tentukan , selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Andi Wahju Rahardjo<br />

Emanuel Anthony Salim, Universitas Kristen Maranatha yang berjudul<br />

“Pembuatan Sistem Pelayanan Taksi dengan Menggunakan Android, Google<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4<br />

Maps, dan Ruby on Rails” tahun 2013 di sistem ini kelebihan telah menggunakan<br />

matrix distance google maps API namun kekurangan sistem ini belum<br />

menggunakan metode estimed time travel untuk menghitung waktu secara manual<br />

walaupun telah menggunakan matrix distance google maps API. selanjutnya<br />

penelitian yang dilakukan oleh Riyadhush Sholichin dan Mohamad Yasindan<br />

Lucky Tri Oktoviana dengan judul “Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam<br />

Pencarian Lintasan terpendek Lokasi Rumah Sakit, Hotel Dan Terminal Kota<br />

Malang Berbasis Web” tahun 2017 memiliki kelebihan menggunakan<br />

Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Pencarian Lintasan terpendek namun<br />

kekurangan jurnal ini menggunakan masih berbasib website<br />

Dari permasalahan dan evaluasi literatur, maka penulis berinisiatif untuk<br />

membuat sistem dengan konsep tersendiri yang terkomputerisasi. Diharapkan dari<br />

sistem ini, maka penulis berinisiatif dan menjadikan alasan untuk mengangkat<br />

topik dengan judul “UJI KEAKURATAN WAKTU TEMPUH PADA<br />

APLIKASI EMERGENCY CALL BERBASIS CROWDSOURCE GOOGLE<br />

MAPS API DENGAN PARAMETER ESTIMATED TRAVEL TIME”<br />

4.2 Rumusan Masalah<br />

Berdasarkan Penjabaran Latar Belakang di atas maka permasalahan yang<br />

dapat dikaji dalam penelitian sebagai berikut :<br />

1) Bagaimana membangun aplikasi emergency call dengan<br />

mengimplementasi Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />

2) Bagaimana menghitung keakuratan data waktu tempuh total(stop<br />

delay) di aplikasi dengan perhitungan manual menggunakan metode<br />

Estimed Travel Time<br />

3) Bagaimana menganalisis perbandingan hasil dari penghitugan<br />

metode Estimed Travel Time dan Aplikasi Emergency Call yang<br />

menggunakan crowddessource dengan analisis statistik Uji<br />

Hipotesis T-test<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


5<br />

4.3 Batasan Masalah<br />

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan<br />

masalah dari aplikasi ini adalah:<br />

1) Studi kasus adalah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana<br />

Daerah jakarta )<br />

2) Lokasi peneltian didaerah Jakarta selatan<br />

3) Berfokus pada perhitungan waktu tempuh total yang sudah<br />

termasuk delay stop<br />

4) Penghitungan waktu tempuh dan jarak tercepat pada aplikasi<br />

menggunakan Crowdsource Matrix Distance<br />

5) Crowdsource Matrix Distance yang digunakan adalah<br />

Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />

6) Metode pengembangan sistem menggunakana sistem RAD<br />

7) Analisis kebutuhan sistem menggunakan metode analisis PIECES<br />

8) Aplikasi yang dikembangkan masih berbasis android<br />

9) Jenis layanan darurat yang menjadi object penelitian dalam<br />

pembuatan tugas akhir ini adalah rumah Sakit, ambulance, kantor<br />

polisi, dan kantor pemadam kebakaran<br />

10) Tools yang di gunakan adalah Google maps API dan GPS tracking<br />

11) Pembuatan aplikasi menggunakan XML, java(mobile), PHP,<br />

HTML, dan website (dashboard)<br />

12) Informasi yang diterima pihak intansi gawat darurat untuk ditindak<br />

lanjuti dengan menggunakan data yang valid atau dapat<br />

dipertanggung jawabkan.<br />

4.4 Tujuan Penelitian<br />

Berdasarkan rumusan masalah, dapat diketahui tujuan dari pengembangan<br />

aplikasi ini, ialah sebagai berikut :<br />

Membangun aplikasi emergency call untuk menanggulangi bencana<br />

di daerah Jakarta<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


6<br />

Membangun aplikasi emergency call dengan mengimplementasi<br />

Crowdsource Matrix Distance Google Maps API dan metode<br />

PIECES untuk menganalisis pembuatan aplikasi<br />

Menghitung keakuratan data waktu tempuh total(stop delay pada<br />

aplikasi emergency call<br />

4.5 Manfaat Penelitian<br />

Adapun manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :<br />

1. Bagi Penulis<br />

1) Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.<br />

2) Membandingkan teori yang telah didapat saat kuliah dengan masalah<br />

yang sebenarnya.<br />

3) Mengamati teknik-teknik yang diterapkan dilapangan dalam bidang<br />

Teknik Informatika.<br />

2. Bagi Masyarakat<br />

1) Membantu masyrakat untuk melaporkan kejadian situasi darurat di kota<br />

Jakarta secara cepat<br />

2) Masyarakat akan memberikan data kejadian gawat darurat lebih akurat<br />

4.6 Sistematika Penulisan<br />

<strong>BAB</strong> I<br />

PENDAHULUAN<br />

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang<br />

penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan<br />

manfaat, metode dan sistematika penulisan yang<br />

merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan skripsi ini<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


7<br />

<strong>BAB</strong> II<br />

<strong>BAB</strong> III<br />

<strong>BAB</strong> IV<br />

<strong>BAB</strong> V<br />

<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong><br />

LANDASAN TEORI<br />

Dalam bab ini membahas mengenai berbagai teori yang<br />

mendasari analisis permasalahan yang berhubungan dengan<br />

pembahasan.<br />

METODOLOGI PENELITIAN<br />

Bab ini berisi pembahasan atau pemaparan metode yang<br />

penulis pakai dalam pencarian data maupun perancangan<br />

sistem yang dilakukan pada penelitian.<br />

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM<br />

Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa,<br />

perancangan, implementasi dan pengujian sistem selama<br />

penelitian ini berlangsung.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Bab ini membahas mengenai hasil perbandingan keakuratan<br />

waktu menggunakan metode E.T.T(estimated travel time)<br />

dan tampilan aplikasinya.<br />

PENUTUP<br />

Pada bab ini kesimpulan dari hasil pembahasan seluruh bab<br />

serta saran-saran yang kiranya dapat diperhatikan serta<br />

dipertimbangkan untuk pengembangan sistem dimasa<br />

mendatang<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


<strong>BAB</strong> II<br />

LANDASAN TEORI<br />

5.1 Analisis<br />

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,<br />

membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali<br />

menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.<br />

Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap<br />

sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagianbagian,<br />

serta mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis<br />

dapat juga diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu<br />

materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga<br />

lebih mudah dipahami.<br />

Dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sekumpulan aktivitas dan proses.<br />

Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah besar data yang masih<br />

mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Semua bentuk analisis<br />

berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga<br />

hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh<br />

arti.<br />

5.2 Emergency Call<br />

Kamus Besar Bahasa Indonesia Darurat dapat diartikan adalah keadaan<br />

sukar (sulit) yang tidak tersangka-sangka yang cepat bagi masyarakat pada<br />

kondisi mendesak yang melibatkan masyarakat, petugas penyelamat dan<br />

komunikasi.<br />

Nomor telepon darurat adalah satu atau beberapa nomor telepon yang dapat<br />

dihubungi dalam keadaan darurat oleh masyarakat umum untuk mendapatkan<br />

bantuan dari berbagai pihak seperti polisi, pemadam kebakaran dan pertolongan<br />

medis atau pengangkutan (evakuasi) ke rumah sakit. Di banyak negara hanya ada<br />

1 nomor telepon darurat sehingga mudah diingat. Nomor darurat tunggal ini<br />

8


9<br />

disebut nomor telepon darurat universal atau nomor telepon jasa-jasa penanganan<br />

keadaan darurat. Dengan nomor telepon darurat tunggal ini, masyarakat umum<br />

yang memerlukan bisa meminta bantuan dari jasa-jasa penanganan keadaan<br />

darurat setempat.<br />

Nomor telepon darurat bisa berbeda-beda dari satu negara ke negara<br />

lainnya. Ada nomor telepon darurat yang sama di semua negara lewat telepon<br />

satelit global. Biasanya nomor telepon darurat terdiri dari 3 nomor yang bisa<br />

diingat dengan mudah dan bisa dihubungi dengan cepat. Di beberapa negara<br />

terdapat nomor telepon darurat yang berbeda-beda untuk setiap jasa penanganan<br />

keadaan darurat. Biasanya nomor-nomor telepon darurat ini mirip satu dengan<br />

lainnya dan hanya berbeda pada digit terakhir saja.<br />

5.3 Crowsource dan Matrix distance API<br />

Crowdsourcing diartikan secara kata perkata mempunyai terjemahan bebas<br />

yakni: Crowd: kerumunan orang, Sourcing (kata kerja dari Source): sumberdaya.<br />

Apabila digabungkan (masih dalam terjemahan bebas) akan berarti sebagai<br />

sesuatu sistem atau konsep yang sumber daya berbasis kerumunan.<br />

Konsep umum crowdsourcing dimaksudkan adanya pelibatan yang tidak<br />

terbatas dan tanpa memandang latar belakang pendidikan, kewarganegaraan ,<br />

agama, amatir atau professional, bagi setiap orang yang ingin memberikan<br />

kontribusinya atau solusinya atas suatu permasalahan yang dilemparkan oleh<br />

individu, perusahaan atau institusi, baik dibayar/royalti atau secara cuma-cuma.<br />

Konsep khusus crowdsourcing suatu perusahaan atau institusi ingin<br />

mendapatkan solusi atas permasalahan yang mereduksi birokrasi dengan biaya<br />

yang rendah dibandingkan dengan membayar tenaga kerja secara konvensional,<br />

sedemikian hingga permasalahan dapat ditangani secara cepat, tepat dan hemat<br />

biaya, yang pada akhirnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan<br />

meningkatkan daya saing perusahaan atau institusi tersebut.<br />

Matrix distance API adalah adalah layanan yang menyediakan jarak dan<br />

waktu perjalanan untuk matriks asal dan tujuan, berdasarkan rute yang disarankan<br />

antara titik awal dan akhir.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


10<br />

Gambar 5.1 diagram konsep dan defenisi crowdsource<br />

Berikut penjelasan dari gambar di atas :<br />

1. crowdsource adalah group besar internet yang terdiri dari banyak orang<br />

dari latar belakang yang berbeda yang memberikan data lalu lintas melalui<br />

aplikasi google maps<br />

2. dari sisi google maps API meminta dan mengelolah data crowd dari para<br />

pengguna dan menghasilakan respon yang digunakan oleh pengembang<br />

aplikasi maupun pengguna akhir (end User)<br />

aplikasi yang penulis buat (emergency call) akan mengirim HTTP request<br />

kepada google maps API dan google maps API merespon dalam bentuk struktur<br />

data JSON yang akan dikomplikasikan oleh aplikasi.untuk data instansi<br />

,emergency call akan mengambil data dari database<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


11<br />

5.4 Pengembangan<br />

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002<br />

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan<br />

memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti<br />

kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat,dan aplikasi ilmu pengetahuan<br />

dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.<br />

5.4.1 Metode Analisa<br />

Adapun jenis-jenis metode analisis dalam pengembangan sistem<br />

Tabel 5.1 Perbandingan analisis metode PIECES dan SWOT<br />

Metode PIECES<br />

• Penjelasan tentang PIECES<br />

Bagaimana<br />

kinerja(performance)<br />

menghasilkan jumlah<br />

informasi(information) dalam<br />

jangka waktu tertentu, agar<br />

perluasan pemasaran dalam<br />

membutuhkan akses informasi<br />

yang cepat dan tepat.<br />

Bagaimana control (control)<br />

mampu mendeteksi secara dini<br />

terhadap kesalahan sistem atau<br />

kinerja(performance) dan<br />

melakukan pengontrolan<br />

terhadap ekonomi (economic)<br />

agar mengalami peningkatan<br />

keuntungan dan tidak terjadi<br />

penularan biaya. Bagaimana<br />

kinerja dapat mencapai sasaran<br />

dan tidak mengeluarkan<br />

banyak waktu atau efisiensi<br />

(efficiency) serta mendapatkan<br />

pelayanan (service) terbaik.<br />

Metode SWOT<br />

• pengertian<br />

yaitu sebuah bentuk<br />

analisa situasi dan juga kondisi<br />

yang bersifat deskriptif<br />

(memberi suatu gambaran).<br />

Analisa ini menempatkan<br />

situasi dan juga kondisi<br />

sebagai sebagai faktor<br />

masukan, lalu kemudian<br />

dikelompokkan menurut<br />

kontribusinya masing-masing<br />

• penjelasan tentang SWOT<br />

Bagaimana<br />

kekuatan(strengths) mampu<br />

mengambil<br />

keuntungan(Advantage) dari<br />

peluang (opportunities) yang<br />

ada, bagaimana cara mengatasi<br />

kelemahan (weaknesses) yang<br />

mencegah keuntungan dari<br />

peluang yang ada selanjutnya<br />

bagaimana keuntungan mampu<br />

menghadapi ancaman(threats)<br />

yang ada, dan terakhir adalah<br />

bagaimana cara mengatasi<br />

kelemahan yang mampu<br />

membuat ancaman menjadi<br />

nyata atau menciptakan sebuah<br />

ancaman baru.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


12<br />

5.4.2 Pengertian RAD (Rapid Appication Development)<br />

Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah<br />

model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik<br />

incremental(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan<br />

pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang<br />

penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan<br />

metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem di mana working<br />

model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap<br />

pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement)user<br />

dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang<br />

saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final. Jadi RAD dapat<br />

disimpulkan Menjadi berikut:<br />

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses<br />

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus<br />

perkembangan dalam waktu yang singkat.<br />

5.4.3 Tahapan Rapid Aplication Development<br />

Terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan dalam<br />

tahap penilaian, perancangan dan penerapan (Kendall dan Kendall, 2010). Adapun<br />

ketiga fase tersebut adalah Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning),<br />

Proses Desain (Workshop Design) dan Implementasi (Implementation). Berikut<br />

ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan<br />

aplikasi (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


13<br />

Gambar 5.2 Siklus RAD (Sumber: Kendall and Kendall, 2010)<br />

5.4.4 Perencanaan Syarat-Syarat (Requirement Planning)<br />

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk<br />

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk<br />

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan- tujuan<br />

tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah<br />

perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian<br />

dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian<br />

tujuan-tujuan perusahaan. Fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari<br />

seorang pengguna dan penganalisa. Orentasi dalam fase ini adalah menyelesaikan<br />

masalah-masalah perusahaan (Kendall dan Kendall, 2010). Tahapan pada fase ini<br />

seperti:<br />

1. Memahami Gambaran Umum PerusahaanUntuk<br />

menganalisis dan merancang sistem informasi yang sesuai,<br />

sistem analis perlu memahami organisasi atau perusahaan<br />

tempat mereka bekerja sebagai sistem yang terbentuk<br />

melalui interaksi dari tiga elemen utama : tingkat<br />

manajemen, desain organisasi, dan budaya<br />

organisasi(lampiran 1). Organisasi adalah sistem yang<br />

besar yang terdiri dari subsistem yang saling terkait.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


14<br />

Organisasi dan anggotanya berguna untuk<br />

dikonseptualisasikan sebagai sistem yang dirancang untuk<br />

mencapai tujuan yang telah ditentukan dan tujuan melalui<br />

orang dan sumber daya lain yang mereka terapkan.<br />

Organisasi terdiri dari elemen yang lebih kecil, yaitu sistem<br />

yang saling terkait (departemen, unit, divisi, dll) yang<br />

melayani fungsi khusus. fungsi khas termasuk akuntansi,<br />

pemasaran, produksi, pengolahan data, dan manajemen.<br />

fungsi khusus (sistem yang lebih kecil) yang akhirnya<br />

diintegrasikan melalui berbagai cara untuk membentuk<br />

suatu keseluruhan organisasi yang efektif. Signifikansi<br />

konseptualisasi organisasi sebagai sistem yang kompleks<br />

adalah bahwa prinsip-prinsip sistem memungkinkan<br />

wawasan tentang bagaimana organisasi bekerja. Untuk<br />

memastikan kebutuhan informasi dengan benar dan<br />

merancang sistem informasi yang tepat, itu adalah<br />

kepentingan utama untuk memahami organisasi secara<br />

keseluruhan (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

2. Analisis Terdapat tiga tahapan analisis sistem pada alur<br />

pengembangan sistem RAD (Whitten dan Bentley, 2008),<br />

yaitu:<br />

a. Problem Analysis, Analisa masalah merupakan tahap<br />

mempelajari sistem yang sudah ada dan menganalisa<br />

temuan- temuan agar dapat menemukan pemahaman<br />

yang lebih mendalam atas masalah yang memicu<br />

adanya penelitian ini. Tujuan tahapan problem<br />

analysis adalah mempelajari dan memahami bidang<br />

masalah dengan cukup baik secara menyeluruh<br />

menganalisis masalah, kesempatan dan batasannya.<br />

b. Requirement Analysis, Analisa kebutuhan merupakan<br />

tahap yang mendefinisikan dan memprioritaskan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


15<br />

kebutuhan bisnis. Dengan kata lain memahami<br />

pengguna untuk mengetahui apa yang dibutuhkan atau<br />

inginkan dari sistem baru, dengan menghindari<br />

pembahasan tentang teknologi atau teknis pelaksanaan.<br />

Ini mungkin merupakan tahap terpenting<br />

pengembangan sistem karena kesalahan dan kelalaian<br />

dari hasil analisis ini mengakibatkan ketidakpuasan<br />

pengguna dengan sistem final dan modifikasi yang<br />

mahal. Adapun tahapan yang terdapat pada analisis<br />

persyaratan ini antara lain sebagai berikut:<br />

1. Analisis Pieces Analisis PIECES<br />

(Performance, Information, Economic,<br />

Control, Efficiency dan Service) merupakan<br />

kerangka kerja dalam mengklarifikasi<br />

masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi.<br />

Kerangka kerja analisis PIECES (Whitten dan<br />

Bentley, 2008) ialah sebagai berikut :<br />

- Performance(Kinerja) Kebutuhan untuk memperbaiki<br />

atau meningkatkan kinerja.<br />

- Information(Informasi) Kebutuhan untuk memperbaiki<br />

atau meningkatkan informasi dan data.<br />

- Economic(Ekonomi) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />

meningkatkan ekonomi, biaya kontrol, atau meningkatkan<br />

keuntungan.<br />

- Control(Kontrol) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />

meningkatkan kontrol atau keamanan.<br />

- Eficiency(Efisien) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />

meningkatkan efisiensi orang dan proses.<br />

- Services (Pelayanan) Kebutuhan untuk memperbaiki atau<br />

meningkatkan layanan kepada pelanggan, pemasok,<br />

mitra, karyawan dan sebagainya.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


16<br />

2. Functional Requirement Yaitu deskripsi<br />

mengenai aktivitas dan layanan yang harus<br />

diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem<br />

(Whitten dan Bentley, 2008). Persyaratan<br />

fungsional sering diidentifikasi dalam istilah<br />

input, output, proses dan data tersimpan yang<br />

dibutuhkan untuk memenuhi sasaran<br />

peningkatan sistem.<br />

3. Unfunctional Requirement Yaitu deskripsi<br />

mengenai fitur, karakteristik dan batasan<br />

lainnya yang menentukan apakah sistem<br />

memuaskan atau tidak (Whitten dan Bentley,<br />

2008). Persyaratan nonfungsional mengacu<br />

pada kualitas yang harus dimiliki oleh sistem<br />

berdasarkan temuan pada analisis PIECES.<br />

c. Decision Analysis (Analisis Keputusan). Tujuan dari<br />

tahap ini adalah untuk mengidentifikasi pilihan solusi<br />

teknis, menganalisis solusi atas kelayakan dari pilihan<br />

tersebut dan merekomendasikan pilihan sistem yang<br />

akan dirancang (Whitten dan Bentley, 2008). Berikut<br />

adalah tahapan yang terdapat pada analisis keputusan:<br />

1. Menentukan Sistem Usulan Yaitu<br />

menentukan sistem usulan yang sesuai dengan<br />

temuan pada analisis persyaratan pada tahap<br />

sebelumnya.<br />

2. Menentukan Teknologi Yaitu menentukan<br />

teknologi yang akan diterapkan pada Sistem<br />

Informasi yang diusulkan.<br />

3. Gambaran Sistem Usulan Yaitu<br />

menggambarkan sistem usulan dengan Rich<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


17<br />

Picture dan SOP (Standard Operating<br />

Procedures) dalam bentuk flowchart dan<br />

dijelaskan secara rinci.<br />

4. Menentukan Pengguna Yaitu menentukan<br />

pengguna (user) pada sistem usulan.<br />

5. Menentukan Komponen Sistem Yaitu<br />

menentukan komponen sistem usulan yang<br />

meliputi management user, data master,<br />

proses dan sistem pelaporan.<br />

5.4.5 Proses Desain<br />

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat<br />

digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja<br />

membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada<br />

pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung<br />

dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD,<br />

pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modulmodul<br />

yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila seorang<br />

pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman<br />

(Kendall dan Kendall, 2010).<br />

5.4.6 Impelementasi<br />

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna<br />

secara intens selama workshop dan merancang aspek- aspek bisnis dan nonteknis<br />

perusahaan. Segera setelah aspek- aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun<br />

dan disaring, sistem- sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian<br />

diperkenalkan kepada organisasi (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

Tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap pengimplementasian sistem<br />

ke dalam bahasa pemrograman (coding) dan testing oleh beberapa owner, analyst<br />

dan developer dengan tujuan apakah sistem yang dibangun sudah berjalan dengan<br />

baik pada saat pengoperasiannya atau masih terdapat kesalahan.<br />

1. Pemrograman (Coding) Tujuan fase konstruksi adalah untuk membangun<br />

dan menguji sebuah sistem fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


18<br />

dan desain dan untuk mengimplementasi antarmuka sistem yang baru.<br />

Aspek utama dari fase ini ialah pemrograman sistem (Whitten dan Bentley,<br />

2008)<br />

2. Black Box Testing Yaitu tahap uji coba terhadap aplikasi atau software yang<br />

telah dibangun. Adapun metode yang digunakan dalam testing ini yaitu<br />

dengan black box testing. Pengujian black box disebut juga pengujian<br />

behavioral, yang berfokus pada kebutuhan fungsional software (Pressman,<br />

2010). Black box mencoba untuk menemukan kesalahan dalam kategori<br />

berikut: (1) fungsi- fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan<br />

interface, (3) kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal (4)<br />

kesalahan kinerja atau tingkah laku dan (5) inisialisasi dan kesalahan<br />

terminasi.<br />

5.5 Unified Modeling Language (UML)<br />

UML adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang<br />

berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk<br />

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa<br />

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Sugiarti, 2013).<br />

UML menyediakan satu set standar alat untuk mendokumentasikan analisis<br />

dan desain sistem perangkat lunak. Seperangkat alat UML termasuk diagram yang<br />

memungkinkan orang untuk memvisualisasikan pembangunan sistem berorientasi<br />

objek, mirip dengan cara satu set blueprint yanng memungkinkan orang untuk<br />

memvisualisasikan pembangunan gedung. Dokumentasi yang dibuat dengan UML<br />

menyediakan sarana komunikasi yang efektif antara tim pengembangan dan tim<br />

bisnis pada sebuah proyek (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

5.5.1 Use Case Diagram<br />

Use Case adalah salah satu diagram yang ada dalam UML (Unified<br />

Modeling Language). Use case atau diagram use case merupakan pemodelan<br />

untuk kelakuan (behavior) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use case<br />

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan aplikasi<br />

yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi atau<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


19<br />

proses apa saja yang ada didalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak<br />

menggunakan fungsi-fungsi itu .<br />

Berikut adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang ada pada use case<br />

diagram:<br />

Tabel 5.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sumber : Sugiarti, 2013)<br />

Simbol<br />

Usecase<br />

Deskripsi<br />

fungsionalitas yang disediakan<br />

sistem sebagai unit-unit yang saling<br />

bertukar pesan antar unit atau actor.<br />

Actor<br />

orang, proses, atau sistem lain yang<br />

berinteraksi dengan sistem informasi yang<br />

akan dibuat diluar sistem informasi yang<br />

akan dibuat itu sendiri.<br />

Asosiasi<br />

komunikasi antar actor dan use case<br />

yang berpartisipasi pada use case, atau use<br />

case memiliki interaksi dengan actor.<br />

<br />

<br />

Relasi use case tambahan ke sebuah<br />

use case dimana use case yang<br />

ditambahkan dan dapat berdiri sendiri<br />

walau tanpa use case tambahan itu.<br />

Relasi use case tambahan ke sebuah<br />

use case dimana use case yang<br />

ditambahkan dan memerlukan use case ini<br />

untuk menjalankan fungsinya atau sebagai<br />

syarat dijalankan use case ini.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


20<br />

Berikut ini adalah contoh dari use case diagram:<br />

Gambar 5.3 Use Case Diagram (sumber : Kendall dan Kendall, 2010)<br />

5.5.2 Activity Diagram<br />

Activity diagram menunjukkan urutan kegiatan dalam proses, termasuk<br />

sekuensial dan paralel kegiatan, dan keputusan yang dibuat.<br />

Diagram aktivitas biasanya dibuat untuk satu use case dan dapat<br />

menunjukkan skenario yang mungkin berbeda (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


21<br />

diagram:<br />

Berikut adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang ada pada Activity<br />

Tabel 5.3 Simbol-Simbol Activity Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />

Simbol<br />

Keterangan<br />

Status awal aktivitas sistem, status<br />

ketika mengawali diagram.<br />

Fork adalah keadaan dimana satu<br />

aktivitas dipecah lebih dari satu karena<br />

adanya pilihan.<br />

Join adalah asosiai penggabungan<br />

dimana lebih dari satu aktivitas<br />

digabungkan digabungkan menjadi satu.<br />

Akitivitas yang dilakukan sistem,<br />

aktivitas biasanya diawali dengan kata<br />

kerja<br />

Decision (keputusan) adalah<br />

asosiasi percabangan dimana jika ada<br />

pilihan aktivitas lebih dari<br />

sSattautu.s akhir yang silakukan<br />

sistem, status akhir ketika mengakhiri<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


22<br />

diagram.<br />

Control Flow Menunjukkan arah ke<br />

action state berikutnya.<br />

Swimlane, menujukkan siapa yang<br />

bertanggung jawab melakukan aktivitas<br />

dalam suatu diagram<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


23<br />

Berikut adalah contoh Activity Diagram:<br />

Gambar 5.4 Activity Diagram (sumber :<br />

https://ardiasari.wordpress.com/2013/06/08/activity-diagram/)<br />

5.5.3 Sequence Diagram<br />

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara kelas atau contoh objek<br />

dari waktu ke waktu. Sequence diagram sering digunakan untuk menggambarkan<br />

proses yang dijelaskan dalam skenario use case. Dalam prakteknya, diagram<br />

urutan yang berasal dari analisis use case dan digunakan dalam desain sistem<br />

untuk menurunkan interaksi, hubungan, dan metode dari objek dalam sistem.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


24<br />

Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan pola keseluruhan dari kegiatan<br />

atau interaksi dalam kasus penggunaan. Setiap skenario use case mungkin<br />

membuat satu sequence diagram, meskipun sequence diagram tidak selalu<br />

diciptakan untuk skenario kecil (Kendall dan Kendall, 2010).<br />

Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada<br />

sequence diagram:<br />

Tabel 5.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram (Kendall dan Kendall, 2010)<br />

Simbol<br />

Keterangan<br />

Boundary biasanya berupa tepi dari sistem,<br />

seperti user interface atau suatu alat yang<br />

berinteraksi dengan sistem lain<br />

Control merupakan elemen yang mengatur<br />

aliran dari informasi untuk sebuah scenario.<br />

Perilaku bisnis umumnya diatur oleh objek ini<br />

Entity biasanya elemen yang bertanggung<br />

jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat<br />

berupa model objek<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


25<br />

Merepresentasikan entitas yang berada di<br />

luar sistem, mereka bisa berupa manusia, atau<br />

perangkat sistem lain.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


26<br />

Berikut ini adalah contoh dari sequence diagram:<br />

Gambar 5.5 Contoh Sequence Diagram (Sumber: Kendall dan Kendall, 2010)<br />

5.5.4 Class Diagram<br />

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur aplikasi<br />

berorientasi objek dari sisi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk<br />

membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau<br />

operasi<br />

Untuk membuat diagram kelas, terlebih dahulu membuat potential object.<br />

Potential object merupakan salah satu teknik untuk menemukan objek-objek<br />

potensial yang digunakan untuk membuat class diagram. Daftar objek-objek yang<br />

potensial dicari dalam narasi use case yang berupa kata benda. Di dalam daftar<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


27<br />

tersebut, setelah memasukkan kata-kata benda kemudian dimasukkan juga atributatribut<br />

dari setiap kata benda (Whitten dan Bentley, 2008). Untuk menyaring<br />

daftar objek potensial agar dapat ditentukan sebagai kelas, maka setiap objek<br />

harus diajukan pertanyaan sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 2008):<br />

1. Apakah kandidat objek adalah sinonim dari objek lain?<br />

2. Apakah kandidat objek berada di luar lingkup sistem?<br />

3. Apakah kandidat objek adalah peran eksternal?<br />

4. Apakah kandidat objek tidak jelas atau membutuhkan fokus?<br />

5. Apakah kandidat objek sebuah action atau atribut dari objek lain?<br />

Jika di setiap pertanyaan jawabannya “ya”, maka objek tersebut dicoret<br />

dari daftar potensial objek. Setelah semua objek telah disaring melalui pertanyaanpertanyaan<br />

di atas, barulah ditemukan final object potential list yang akan<br />

dijadikan sebagai kelas di class diagram. Untuk atribut yang telah dicoret dari<br />

object potential list, maka akan dimasukkan kembali ke dalam class diagram<br />

untuk menjadi atribut dari setiap kelas.<br />

Berikut ini adalah contoh dari Potential Object:<br />

Tabel 5.5 Contoh Potential Objek<br />

Potensial Objek<br />

Admin<br />

Cek<br />

√<br />

Alasan<br />

Data user sebagai<br />

administrator<br />

Data material<br />

√<br />

proyek<br />

Bagian penting dari data<br />

Login<br />

× Merupakan aktifitas<br />

Logout × Merupakan atktifitas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


28<br />

Manajer Proyek<br />

√ Data user sebagai<br />

administrator<br />

Class diagram yaitu gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu<br />

sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga<br />

hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten dan Bentley, 2008).<br />

Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada<br />

class diagram:<br />

Tabel 5.6 Simbol-Simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013)<br />

Simbol<br />

Keterangan<br />

Class adalah kelas pada struktur sistem.<br />

Terdiri dari tiga elemen :<br />

- Class Name, nama dari sebuah objek kelas<br />

- Attribute adalah properti dari sebuah class<br />

melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada<br />

objek dari class.<br />

- Operation, sesuatu yang dapat dilakukan<br />

oleh sebuah kelas<br />

Association, relasi antar kelas dengan makna<br />

umum, asosiasi juga biasanya juga disertai dengan<br />

multipicity.<br />

Directed Association relasi antar kelas<br />

dengan makna kelas yang digunakan oleh kelas<br />

kalin, asosiasi juga biasanya juga disertai dengan<br />

multipicity.<br />

Generalization, relasi antar kelas dnegna<br />

makna generalisasi-spesialiasi (umum-khusus)<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


29<br />

Dependency, relasi antar kelas dengan<br />

makna kebergantungan antar kelas<br />

Agregation, relasi antar kelas dnegan makna<br />

semua- bagian (whole-part)<br />

Hubungan antar objek dalam class terdapat multiplisitas, yang menunjukkan<br />

jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain antara lain (Sugiarti,<br />

2013):<br />

- 1 (pasti 1),<br />

- 0...1 (nol atau satu), 0...* (nol atau lebih) atau 1...* (satu atau lebih),<br />

- Tidak ada batasan (bisa 0, 1, ..., n),<br />

- Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk yang pasti<br />

bernilai 1.<br />

Berikut ini adalah contoh dari Class diagram:<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


30<br />

Gambar 5.6 Contoh Class Diagram (sumber : https://haidibarasa.wordpress.com)<br />

5.6 Aplikasi<br />

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya<br />

penerapan;lamaran;penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai<br />

yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang<br />

lain dan dapat digunakan oleh sasaran<br />

5.6.1 Aplikasi Mobile<br />

Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda<br />

melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon<br />

seluler atau Handphone.Dengan menggunakan aplikasi mobile, Anda dapat<br />

dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan,<br />

belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya.<br />

Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling banyak digemari oleh hampir<br />

70% pengguna telepon seluler, karena dengan memanfaatkan adanya fitur game,<br />

music player, sampai video player membuat kita menjadi semakin mudah<br />

menikmati hiburan kapan saja dan dimanapun.<br />

Sistem aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun<br />

pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa<br />

terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


31<br />

perangkat nirkabel seperti pager, seperti telepon seluler dan PDA. Adapun<br />

karakteristik perangkat mobile yaitu:<br />

1. Ukuran yang kecil : Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil.<br />

Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan<br />

mobilitas mereka.<br />

2. Memory yang terbatas : Perangkat mobile juga memiliki memory yang<br />

kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).<br />

3. Daya proses yang terbatas : Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka<br />

yaitu desktop.<br />

5.7 Android<br />

5.7.1 Versi Android<br />

Android telah melakukan beberapa update sejak pertama rilis, berikut tabel<br />

versi Android yang dirilis oleh Google.<br />

Tabel 5.7 Versi android dan liris<br />

Versi Nama Tanggal Rilis<br />

1.5 Cupcake 30 April 2009<br />

1.6 Donut 15 September 2009<br />

2.0 Eclair 26 Oktober 2009<br />

2.2 Froyo 20 Mei 2010<br />

2.3 Gingerbread 6 Desember 2010<br />

3.0 Honeycomb 10 Mei 2011<br />

4.0 Ice Cream 16 Desember 2011<br />

Sandwich<br />

4.1 Jelly Bean 9 Juli 2012<br />

4.4 KitKat 31 Oktober 2013<br />

5.0 Lollipop 15 Oktober 2014<br />

6.0 Marshmallow 17 Agustus 2015<br />

7.0 Nougat 1 Juli 2016<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


32<br />

8.0 Oreo 12 agustus2017<br />

5.7.2 Android Studio<br />

Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang<br />

diperkenalkan google pada acara Google I/O 2013. Android Studio merupakan<br />

pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer,<br />

yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan<br />

aplikasi Android. Sebagai pengembangan dari Eclipse, Android Studio<br />

mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan Eclipse IDE. Berbeda<br />

dengan Eclipse yang menggunakan Ant, Android Studio menggunakan Gradle<br />

sebagai build environment. Fitur-fitur lainnya adalah sebagai berikut :<br />

Gambar 5.7 Tampilan Android Studio (sumber :<br />

https://irmarismay99.wordpress.com)<br />

4. Mengkonsumsi daya yang rendah : Perangkat mobile menghabiskan<br />

sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop<br />

5. Kuat dan dapat diandalkan : Karena perangkat mobile selalu dibawa<br />

kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan- benturan,<br />

gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


33<br />

6. Konektivitas yang terbatas : Perangkat mobile memiliki bandwith rendah,<br />

beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung.<br />

7. Masa hidup yang pendek : Perangkat-perangkat konsumen ini menyala<br />

dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala.<br />

5.8 Java<br />

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang serbaguna.<br />

Bahasa ini menyediakan sejumlah perluasan yang mendukung pengembangan<br />

aplikasi GUI (antarmuka kepada pemakai yang berbentuk grafis). Bahasa<br />

pemrograman java dapat berjalan pada sembarang platform yang memiliki<br />

interpreter dan lingkungan runtime. Walaupun java adalah bahasa penerjemah,<br />

program java harus dikompilasi terlebih dulu. Kompiler java (javac) mengubah<br />

kode sumber program menjadi bytecode yang dapat dieksekusi dalam lingkungan<br />

runtime java. (Jackson dan Alan, 1996: 3).<br />

Dalam penerapan java penulis memberikan sedikit contoh proses halaman<br />

awal pada aplikasi emergency call.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


34<br />

Gambar 5.8 Pemograman pada java (sumber :<br />

http://ibahasapemograman.blogspot.co.id/)<br />

5.9 GPS Tracking<br />

Gps tracker atau gps tracking adalah sebuah alat yang fungsi utamanya<br />

adalah memberikan informasi posisi kendaraan atau benda yang akan dilacak<br />

dengan memanfaatkan satelit GPS (Global Positioning System) dan GSM<br />

sehingga data koordinat posisi alat gps tracker bisa dikirim lewat jaringan GSM<br />

atau GPRS ke ownernya.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


35<br />

Gambar 5.9 cara kerja GPS (sumber : AKARI GPS)<br />

5.10 Application Programming Interface (API)<br />

Application Programming Interface (API) merupakan satu set instruksi<br />

pemograman untuk mengakses aplikasi berbasis web software atau web tool.<br />

Sebuah perusahaan perangkat lunak merilis API kepada publik sehingga<br />

pengembang perangkat lunak lain dapat merancang produk yang didukung oleh<br />

layanan.<br />

API pun dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang digunakan oleh<br />

sebuah program aplikasi untuk berkomunikasi dengan sistem operasi atau<br />

program kontrol lainnya seperti Database Managemnt System (DBMS) atau<br />

protokol komunikasi.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


36<br />

Gambar 5.10 Alur Application Programming Interface (API) (sumber : Maruti<br />

Techlabs di twitter)<br />

API adalah antar muka software to software, bukan user interface. Dengan<br />

API, aplikasi berkomunikasi satu sama lain tanpa sepengetahuan. Contohnya<br />

ketika membeli tiket film secara online dan memasukkan informasi kartu kredit,<br />

situs tiket film menggunakan API untuk mengirimkan informasi kartu kredit anda<br />

ke remote aplikasi yang memverifikasi apakah informasi sudah benar. Setelah<br />

pembayaran dikonfirmasi, remote aplikasi mengirimkan respon balik ke situs tiket<br />

film dan mengatakan pembayaran telah diterima dan tiket dapat diberikan.<br />

5.11 Google Maps API<br />

Google maps API merupakan aplikasi antar muka yang dapat diakses lewat<br />

javascript Google maps dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang<br />

dibangun. Ada dua cara untuk mengakses data Google maps, tergantung dari data<br />

yang ingin diambil yang diuraikan dari Google maps.<br />

1. Menggunakan Google maps tanpa menggunakan API key.<br />

2. Mengakses data Google maps menggunakan API key.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


37<br />

Pendaftaran API key dilakukan dengan data pendaftaran berupa nama<br />

domain web yang kita bangun (Sirenden,2012).<br />

5.11.1 Manfaat Google Maps API<br />

adapun manfaat developers menggunakan Google Maps API ketika<br />

membangun aplikasi sebagai berikut :<br />

1. Beri aplikasi Anda akses penuh ke basis data Google di seluruh dunia yang<br />

berisi lebih dari 100 juta cantuman bisnis dan tempat menarik<br />

menggunakan Google Places API.<br />

2. Dengan petunjuk arah mengemudi di 199 negara, Directions API<br />

memungkinkan Anda membantu pengguna menemukan cara mereka<br />

menuju toko, hotel, dan tujuan Anda lainnya.<br />

3. Dengan citra visual Street View yang akurat, pengguna Anda dapat melihat<br />

tempat yang akan mereka kunjungi bahkan sebelum tiba di sana.<br />

Berikut adalah langkah-langkah untuk menambahkan peta ke aplikasi<br />

android<br />

Langkah-langkah dasar untuk menambahkan peta:<br />

1. (hanya perlu melakukan langkah ini satu kali.) Ikuti langkah dalam<br />

panduan konfigurasi proyek untuk mendapatkan API, memperoleh kunci<br />

dan menambahkan atribut yang diperlukan ke manifes Android.<br />

2. Tambahkan objek Fragment ke Activity yang akan menangani peta. Cara<br />

paling mudah untuk melakukannya adalah menambahkan elemen<br />

ke file layout untuk Activity.<br />

3. Implementasikan antarmuka OnMapReadyCallback dan gunakan metode<br />

callback onMapReady(GoogleMap) untuk mendapatkan tuas ke objek<br />

GoogleMap. Objek GoogleMap adalah representasi internal dari peta itu<br />

sendiri. Untuk menyetel opsi tampilan peta, Anda perlu memodifikasi<br />

objek GoogleMap.<br />

4. Panggil getMapAsync() pada fragmen untuk mendaftarkan callback.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


38<br />

Gambar 5.11 source code Google Maps Android API untuk memasukan peta<br />

pada android (sumber : developer google.com)<br />

5.12 JSON (java script object notation)<br />

JSON adalah JSON (java script object notation) adalah format pertukaran<br />

data (lightweight data interchange format), mudah dibaca dan ditulis oleh<br />

manusia, serta mudah diterjemahkan dan mudah dibuat (generate) oleh komputer.<br />

Format ini dibuat berdasarkan bagian dari bahasa pemrograman java script,<br />

standard ECMA edisi ke-3 desember 1999. JSON merupakan format teks yang<br />

tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya<br />

bahasa yang umum digunakan oleh pemrogrammer keluarga c termasuk c, c++,<br />

c#, java, java script, pel, python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadi<br />

JSON ideal sebagai bahasa pertukaran data (Nazariddin Safaat, 2011).<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


39<br />

Gambar 5.12 contoh Source code JSON (sumber :<br />

https://marcelekaputra.wordpress.com)<br />

5.13 PHP<br />

Kadir, Abdul (2002:1) mengatakan PHP merupakan Bahasa server side<br />

HTML-embedded scripting, yaitu segala proses pemograman dilakukan di server<br />

sebelum dikirim ke komputer client sehingga komputer client hanya menerima<br />

keluaran dalam bentuk HTML.PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang<br />

didesain khusus unluk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML<br />

dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server,<br />

sehingga yang dikirimkan ke browser adalah "hasil jadi" dalam bentuk HTML,<br />

dan kode PHP tidak akan terlihat.<br />

PHP dibuat pertama kali oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf. pada<br />

awalnya PHP dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada situsnya. Diawal<br />

Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


40<br />

. Berikut adalah gambar tampilan lingkungan kerja dari phpMyAdmin yang<br />

digunakan oleh penulis<br />

Gambar 5.13 Contoh source code PHP (sumber : https://www.dumetschool.com)<br />

5.14 XML (extensible Markup Language)<br />

Menurut Garling dan Lestari (2010:2) XML atau extensible Markup<br />

Language bukanlah sebuah bahasa pemrograman. XML merupakan kumpulan<br />

aturan untuk mendesain format teks, sehingga format teks lebih terstruktur dan<br />

lebih mudah dibaca oleh komputer.<br />

Pada dasarnya XML merupakan penyusun informasi, sehingga sebuah<br />

informasi menjadi terstruktur dan dapat dibaca dengan mudah oleh komputer serta<br />

informasi tersebut mudah diterima oleh pengguna. Adapun fungsi XML adalah<br />

sebagai media pembawa data/informasi.<br />

Dalam penerapan XML penulis memberikan sedikit contoh tampilan<br />

halaman awal pada aplikasi emergency call.<br />

5.15 Framework CodeIgniter<br />

Saat ini sudah banyak bermunculan aplikasi yang memudahkan dalam<br />

mengembangkan website, ada yang mengembangkan website dari dasar, ada<br />

yang menggunakan CMS dan sekarang yang sedang banyak digunakan oleh para<br />

pengembang website ialah menggunakan framework.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


41<br />

Framework adalah kumpulan dari fungsi dan class yang sering digunakan<br />

oleh pengembang sehingga para pengembang tidak harus membuat fungsi dari<br />

awal. Konsep suatu framework mengikuti DRY (Dont Repeat Yourself) sehingga<br />

kode yang pernah dibuat dapat digunakan kembali oleh para pengembang lainnya.<br />

Keuntungan menggunakan framework seperti yang dijelaskan oleh Bertha Sidik<br />

(2012: 5) adalah pengunaan library yang ready-to-use sehingga memudahkan<br />

pengembang dalam pembuatan aplikasi yang tak perlu menulis script berulangulang.<br />

Selain itu ada beberapa keuntungan menggunakan framework , seperti :<br />

a. Mempermudah dalam pembuatan aplikasi website<br />

b. Mudah dalam perawatan atau pencarian bug<br />

c. Menggunakan konsep DRY sehingga pengembang tidak perlu membuat<br />

fungsi atau prosedur dari awal<br />

d. Lebih bebas dalam pengembangan aplikasi dibandingkan bila<br />

menggunakan CMS.<br />

Salah satu framework yang kini banyak digunakan ialah CodeIgniter yang<br />

dikembangkan oleh ElinsLab. CodeIgniter ini berbasis MVC yang<br />

memudahkan pengembang dalam pembuatan website, dan pelacakan kesalahan<br />

menggunakan metode dapat dengan mudah ditelusuri. Konsep MVC yakni suatu<br />

konsep dalam pengembangan aplikasi website, MVC memisahkan pengembangan<br />

aplikasi website berdasarkan komponen utama seperti pengolahan data, user<br />

interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat tiga bagian dalam<br />

konsep MVC yakni model, view dan controller. Model digunakan untuk<br />

pengolahan data sehingga berkaitan erat dengan database, view digunakan untuk<br />

mengolah bagian tentang tampilan sedangkan controller digunakan untuk<br />

penghubung antara bagian Model dan View.<br />

Keuntungan menggunakan framework CodeIgniter dibandingkan<br />

framework yang lain yakni :<br />

a. Perfoma lebih cepat<br />

b. Konfigurasi sangat minim<br />

c. Banyak komunitas CodeIgniter<br />

d. Dokumentasi sangat langkah<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


42<br />

5.16 Menentukan Ruang Lingkup Penelitian<br />

Menurut (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998), Ruang lingkup<br />

penelitian seharusnya bisa menjawab pertanyaan seperti di mana data waktu<br />

tempuh dikumpulkan (Geographic Areas), dengan fasilitas apa data waktu tempuh<br />

dikumpulkan (Facility Types), dan kapan data waktu tempuh dikumpulkan (Time<br />

Elements).<br />

a. Geographic Areas<br />

Ruanglingkup geografis mendefinisikan batas-batas penelitian.<br />

Contoh cakupan geografis meliputi:<br />

Jalan pendek di sekitar transportasi yang direncanakan atau<br />

dilaksanakan perbaikan (misalnya sebelum dan sesudah perbaikan);<br />

Jalan tol atau jalan bebas hambatan dan jalan arteri paralel;<br />

Beberapa koridor transportasi yang melayani kawasan pusat bisnis<br />

atau pusat aktivitas masyarakat; dan<br />

Semua koridor transportasi utama dalam zona yang ditetapkan, subwilayah,<br />

atau wilayah (misalnya, sistem manajemen kemacetan).<br />

b. Facility Types<br />

Langkah berikutnya dalam mendefinisikan ruang lingkup studi<br />

menentukan jenis sarana transportasi atau kelas/klasifikasi fungsional jalan raya.<br />

Tabel berikut berisi contoh-contoh dari klasifikasi jalan umum dari berbagai<br />

sumber yang berbeda.<br />

Tabel 5.8 Klasifikasi Umum Jalan (sumber : PP 34/2006 tentang Jalan)<br />

Rencana Tata<br />

Travel Demand<br />

Highway Performance Ruang<br />

Forecasting Model Monitoring System Wilayah Jakarta<br />

(bervariasi)<br />

(HPMS), Perkotaan (U.S.<br />

Selatan Tahun 2011<br />

–<br />

2031 (Pemerintah<br />

Department of<br />

Jakarta<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


43<br />

selatan,2011)<br />

Transportation, 2014)<br />

Jalan raya radial Jalan raya antar negara Jalan tol<br />

Jalan raya melingkar<br />

Jalan raya lain dan<br />

Jalan<br />

sekunder dan<br />

arteri<br />

bebas hambatan (1,6 s.d.<br />

kolektor sekunder<br />

4,8 km)<br />

Arteri utama (terbagi / tak Arteri utama lainnya (0,6 Jalan local<br />

terbagi) (0,6 s.d. 3,2 km)<br />

s.d. 3,2 km)<br />

Arteri kecil (terbagi / tak Arteri kecil (0,8 s.d. 3,2<br />

Jalan<br />

sekunder<br />

lingkungan<br />

terbagi) (0,8 s.d. 3,2 km)<br />

km)<br />

c. Time Elements<br />

Ada beberapa elemen waktu yang harus diperhatikan dalam membangun<br />

ruang lingkup kegiatan pengumpulan data waktu perjalanan:<br />

Periode bulan dalam setahun;<br />

Periode hari dalam seminggu; dan<br />

Periode waktu (Time Periods), atau jam dalam sehari. Sedangkan Time<br />

Periods secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:<br />

1. Morning Peak Period, yaitu jam puncak kemacetan (jam berangkat kerja)<br />

pada pagi hari antara pukul 06:00 sampai dengan 09:00.<br />

2. Off-Peak Period, yaitu periode lalu lintas normal lancar pada siang atau<br />

dini hari. Biasanya antara pukul 10:00 sampai 11:00, 13:00 sampai 15:00<br />

dan setelah pukul 19:00.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


44<br />

3. Evening Peak Period, yaitu jam puncak kemacetan (jam pulang kerja)<br />

pada sore hari antara pukul 16:00 sampai dengan 19:00.<br />

5.17 Waktu Tempuh<br />

5.17.1 Definisi Kecepatan dan Waktu Tempuh Perjalanan (Travel Time)<br />

Waktu tempuh secara luas didefinisikan sebagai “waktu yang diperlukan<br />

untuk melintasi suatu rute di antara dua titik (titik keberangkatan dan tujuan) suatu<br />

tempat.” Waktu tempuh tersusun dari waktu jalan (running time), atau total waktu<br />

pada saat kendaraan bergerak, dan waktu berhenti/macet (stopped delay time),<br />

atau total waktu pada saat kendaraan berhenti (atau berjalan dengan rentang<br />

kecepatan kurang dari 8 km/jam) (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998). Lihat<br />

berikut yang mengilustrasikan konsep running time dan stopped delay time.<br />

Gambar 5.14 Ilustrasi Running Time dan<br />

Stopped Delay Time (sumber : Turner, Eisele,<br />

Benz, & Holdener, 1998)<br />

5.17.2 Rumus Estimasi Waktu Tempuh Perjalanan<br />

Pada beberapa kasus, waktu tempuh dapat diukur dengan mengasumsikan<br />

rata-rata kecepatan pada titik tertentu (spot speed) adalah konstan untuk jarak<br />

yang relatif dekat (biasanya kurang dari 0,8 km) dengan bantuan rumus kecepatan<br />

rerata-waktu (time-mean speed) pada Rumus 2.2. Kasus ini hanya cocok<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


45<br />

diterapkan pada jalan bebas hambat (jalan tol) dengan pola arus lalu lintas yang<br />

stabil. Sedangkan untuk kondisi lalu lintas yang tidak stabil (karena ada<br />

kemacetan/delay), digunakan rumus kecepatan rerata-ruang (space-mean speed)<br />

pada persamaan Rumus 2.3. Kemudian perkiraan waktu tempuh total dapat<br />

dihitung menggunakan Rumus 2.1. (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998)<br />

Estimated Travel Time (detik)<br />

=<br />

jarak segment (km)<br />

time − mean speed ( km<br />

jam ) × (3.600 detik/jam)<br />

Rumus 2.1 Persamaan Estimasi Waktu Tempuh<br />

5.17.3 Rumus Time-Mean Speed<br />

Time-Mean Speed (Kecepatan Rerata-Waktu) adalah kecepatan rerata<br />

aritmetika semua kendaraan pada periode waktu tertentu, kecepatan ini relatif<br />

konstan tanpa hambatan<br />

time − mean speed = ∑v i<br />

n<br />

Rumus 2.2 Persamaan Time-Mean Speed<br />

Di mana:<br />

v i = kecepatan kendaraan ke − i<br />

d = jarak ditempuh atau panjang ruas jalan<br />

t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />

n = jumlah observasi<br />

= ∑ d t i<br />

n<br />

5.17.4 Rumus Space-Mean Speed<br />

Space-Mean Speed (Kecepatan Rerata-Ruang) adalah kecepatan rerata<br />

kendaraan berjalan pada suatu ruas jalan tertentu selama jangka waktu<br />

tertentu dan dihitung menggunakan panjangnya ruas jalan<br />

(distance traveled) dibagi waktu tempuh rata-rata (average travel time)<br />

space − mean =<br />

d<br />

∑t i<br />

n<br />

=<br />

n × d<br />

∑t i<br />

Rumus 2.3 Persamaan Space-Mean Speed<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


46<br />

Di mana:<br />

d = jarak di tempuh<br />

t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />

n = jumlah observasi<br />

5.17.5 Rumus Average Running Speed<br />

Average Running Speed (Kecepatan Rerata Berjalan) adalah kecepatan ratarata<br />

kendaraan pada saat berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />

Average running speed =<br />

Rumus 2.4 Persamaan Average Running Speed<br />

Dimana:<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

5.17.6 Rumus Standar Deviasi dan Variansi Data<br />

d<br />

∑ t ri<br />

x 3600 (sec)<br />

Untuk menghitung Space-Mean Speed, diperlukan variansi sampel dari<br />

space-mean speed . Maka dari itu, rumus umum untuk menghitung deviasi standar<br />

sebagai berikut:<br />

∑(x − x)̈<br />

SD = √<br />

(n − 1)<br />

Rumus 2.5 Persamaan Standar Deviasi<br />

varians = SD 2<br />

Rumus 2.6 Mencari Variansi dari Standar Deviasi<br />

Dimana<br />

x = nilai ke − x<br />

ẍ = nilai rata − rata x<br />

n = jumlah observasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


47<br />

5.17.7 Hubungan Time-Mean Speed dengan Space-Mean Speed<br />

Ketika mengukur waktu tempuh total termasuk kemacetan (delay time),<br />

setelah menghitung kecepatan rerata-ruang pada Rumus 2.3 Persamaan Space-<br />

Mean Speed (ῦ), kemudian dihitung kembali kecepatan rerata-waktu dengan<br />

rumus berikut sebelum dimasukkan ke persamaan Rumus 2.1. Secara sederhana,<br />

Space-Mean Speed adalah jarak yang ditempuh kendaraan dibagi dengan rata-rata<br />

waktu tempuh perjalanan dan Time-Mean Speed adalah rata-rata kecepatan<br />

kendaraan individu<br />

υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />

S 2<br />

̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />

Rumus 2.7 Rumus Hubungan ῦTMS dengan ῦSMS (Wardrop, 1952)<br />

Dimana :<br />

υ̅TMS = sample time − mean speed<br />

υ̅SMS = sample space − mean speed<br />

S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />

Rumus di atas mengindikasikan bahwa kecepatan rerata-waktu (ῦ) akan<br />

sama persis dengan kecepatan rerata-ruang (ῦ ) ketika variansi sampel dari<br />

kecepatan rerata-ruang ( 2 ) sama dengan nol (0). Kasus lainnya, ketika kecepatan<br />

rerata-ruang (ῦ ) lebih besar dari nol (0),kecepatan rerata-waktu (ῦ ) akan selalu<br />

lebih besar dari kecepatan rerata-ruang (ῦ ).<br />

5.17.8 Teknik Uji Kendaraan<br />

Untuk mengumpulkan data-data tersebut, penulis menggunakan Teknik Uji<br />

Kendaraan (Test Vehicle Techniques) dari buku Travel Time Data Collection<br />

Handbook oleh (Turner, Eisele, Benz, & Holdener, 1998) yang akan penulis<br />

jelaskan berikut ini.<br />

Penulis menggunakan Teknik Manual Uji Kendaraan “Aktif” (“Active” Test<br />

Vehicle Techniques), yaitu dengan cara mengendarai kendaraan roda empat<br />

(mobil) secara langsung pada ruas jalan yang sudah ditentukan dan kemudian<br />

mencatat secara manual waktu tempuh, waktu macet, dll. pada formulir koleksi<br />

data dengan bantuan stopwatch dan pulpen. untuk dilakukan analisa estimasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


48<br />

waktu tempuh total, kecepatan rata-rata berjalan dan kecepatan rata-rata total<br />

perjalanan.<br />

Keunggulan uji ini adalah:<br />

• Biaya percobaan penelitian murah<br />

• Tidak memerlukan kemampuan khusus<br />

• Unggul dalam fleksibilitas rute<br />

• Ketepatan dan keterwakilan cukup wajar.<br />

5.18 Pemodelan dan Simulasi<br />

Pemodelan adalah proses untuk menghasilkan suatu model. Model adalah<br />

representasi dari konstruksi dan proses kerja dari beberapa sistem. Sebuah model<br />

adalah mirip tapi lebih sederhana dari sistem yang diwakilinya. Salah satu tujuan<br />

dari Model adalah memungkinkan analis untuk memprediksi efek perubahan dari<br />

suatu sistem. (Maria, 1997)<br />

Simulasi adalah alat untuk mengevaluasi kinerja dari sistem, yang ada atau<br />

yang diusulkan, di bawah konfigurasi yang berbeda dan jangka waktu lebih lama<br />

dari waktu nyata. (Maria, 1997)<br />

5.18.1 Skema Studi Simulasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


49<br />

Gambar 2.15 Skema Studi Simulasi (sumber :Maria, 1997)<br />

Langkah-langkah yang terlibat dalam mengembangkan Model<br />

Simulasi (Simulation Model), merancang Percobaan Simulasi (Simulation<br />

Experiment) dan melakukan Analisis Simulasi (Simulation Analysis) sebagai<br />

berikut (Maria, 1997):<br />

5.18.2 Simulation Model<br />

a) Merumuskan masalah<br />

Pilih batasan dari sistem, masalah atau bagiannya untuk dipelajari. Tentukan<br />

tujuan keseluruhan dari studi dan beberapa isu-isu spesifik yang harus ditangani.<br />

Definisikan pengukuran kinerja (performance measure) – kriteria kuantitatif atas<br />

dasar konfigurasi sistem yang berbeda akan dibandingkan dan dinilai.<br />

Identifikasi rumusan hipotesis secara singkat tentang kinerja sistem.<br />

Tentukan jangka waktu penelitian, misalnya, akankah model digunakan sekali saja<br />

atau dengan periode waktu tertentu. Mengidentifikasi pengguna akhir dari model<br />

simulasi, misalnya, Manajemen Perusahaan versus Pengawas Produksi. Masalah<br />

harus dirumuskan setepat mungkin.<br />

b) Merumuskan dan mengembangkan model<br />

Mengembangkan skema dan diagram jaringan dari sistem (Bagaimana<br />

entitas mengalir melalui sistem?). Pastikan model simulasi berjalan sesuai tujuan.<br />

5.18.3 Simulation Experiment<br />

a) Penulis akan melakukan 3 (tiga) kali Observasi (Run) pada setiap Periode<br />

Waktu dengan mencacat Running Time (dalam detik) dan Stopped Delay<br />

Time (dalam detik), lihat Gambar 2.6 Ilustrasi Running Time dan Stopped<br />

Delay Time. Hasil dari perjalanan/running yang penulis lakukan bisa<br />

dilihat pada lampiran 3. Kemudian dari catatan itu akan dihitung Estimasi<br />

Waktu Tempuh<br />

b) Melakukan simulasi berdasarkan tahapan sebelumnya<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


50<br />

5.18.4 Simulation Analysis<br />

a) Menginterpretasikan dan menampilkan hasil<br />

Tampilkan hasil perhitungan data (travel time, nilai rata-rata, running<br />

speed, delay time, dll.). Tampilkan kedua data uji<br />

hipotesis T-test pada percobaan dalam bentuk grafik sebagai data keluaran.<br />

Dokumentasikan hasil dan ambil kesimpulan.<br />

b) Rekomendasi untuk tindakan lanjutan<br />

Tahap ini menjelaskan percobaan tingkat lanjut dengan menggunakan<br />

peralatan (tools) yang lebih baik untuk memperoleh data.<br />

5.18.5 Keuntungan Pemodelan dan Analisis Simulasi<br />

Ketika digunakan dengan bijak, analisis simulasi memungkinkan untuk:<br />

a) Mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari sistem dengan<br />

mengembangkan model matematika dari suatu sistem dan mengamati<br />

operasi sistem lebih rinci dalam jangka waktu yang lama.<br />

b) Uji hipotesis sistem untuk uji kelayakan.<br />

c) Melakukan percobaan dengan situasi yang tidak diketahui atau baru<br />

tersedia dengan sedikit informasi<br />

5.19 Uji Hipotesis T Sampel Independen<br />

Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas<br />

dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus. Kasus yang diuji bersifat<br />

acak. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang<br />

menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel t-<br />

student.<br />

a. Kriteria data untuk uji t sampel independen :<br />

Data untuk dua sampel bersifat independen<br />

Sampel acak dari distribusi normal<br />

b. Fungsi pengujian uji t :<br />

Untuk memperkirakan interval rata-rata.<br />

Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.<br />

Untuk mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


51<br />

Untuk menguji layak tidaknya sebuah pernyataan dapat dipercaya<br />

atau tidak<br />

5.20 Gambaran Umum Instansi pemerintah<br />

Gambar 5.16 Logo BPBD Jakarta(sumber : https://bpbd.jakarta.go.id)<br />

Nama Instansi pemerintah : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta<br />

Alamat<br />

: Jalan Abdul Muis No. 66, Petojo Selatan, Gambir,<br />

RT.4/RW.3, Petojo Sel., Gambir, Kota Jakarta<br />

Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta<br />

Telepon : (021) 3822078<br />

Fax : (021) 3822078<br />

Email<br />

: bpbddki@jakarta.go.id<br />

Website<br />

: https://bpbd.jakarta.go.id<br />

5.20.1 Sejarah Singkat Instansi pemerintah<br />

Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Republik Indonesia yang<br />

memiliki permasalahan kebencanaan yang kompleks. Dengan luas 661,52 km2,<br />

40% atau 24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di<br />

bawah permukaan air laut. DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari<br />

bagian selatan dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai<br />

yang melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini<br />

memosisikan wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi terhadap<br />

banjir.<br />

Beberapa wilayah DKI Jakarta, pada musim penghujan menjadi wilayah<br />

banjir. Dari catatan sejarah kejadian banjir, banjir besar pernah terjadi pada tahun<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


52<br />

1621, 1654 dan 1918. Banjir besar juga terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, 2007<br />

dan 2013. Banjir tahun 1996 menggenangi hampir seluruh penjuru kota. Kejadian<br />

ini menjadi tragedi nasional dan mendapat perhatian dunia. Banjir tahun 2007<br />

juga memiliki cakupan wilayah genangan lebih luas. Berulangnya kejadian banjir<br />

per lima tahun menyebabkan banyak kalangan memercayai sebagai siklus lima<br />

tahunan. Kerusakan dan kerugian terhadap aset terkena banjir yang melanda DKI<br />

Jakarta, Bogor, Depok, tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tahun 2007, baik<br />

milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat diperkirakan senilai<br />

Rp5,16 trilyun.<br />

Selain ancaman bencana banjir, DKI Jakarta juga memiliki ancaman<br />

bencana lain berupa cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, gempa bumi, tanah<br />

longsor maupun ancaman bencana non alam dan sosial seperti konflik sosial,<br />

kegagalan teknologi, epidemi, dan wabah penyakit, kebakaran gedung dan<br />

pemukiman.<br />

Resiko bencana di DKI Jakarta dipengaruhi oleh ancaman bencana,<br />

kerentanan, dan kapasitas dalam menghadapi ancaman yang ada. Curah hujan<br />

tinggi dalam waktu yang pendek meningkatkan tingkat bahaya banjir akibat<br />

topografi wilayah, daya dukung lingkungan yang semakin menurun maupun<br />

kerentanan dan kapasitas warga dalam menghadapi ancaman bencana. Penurunan<br />

permukaan tanah yang diakibatkan oleh ekspoitasi air yang berlebihan dan<br />

pembangunan insfrastruktur semakin meningkatkan ancaman banjir dan<br />

meningkatkan kerentanan wilayah maupun komunitas DKI Jakarta.<br />

5.20.2 Visi dan Misi Instansi pemerintah<br />

a. Visi Perushaan<br />

“Ketangguhan Kota Jakarta dalam Menghadapi Bencana”<br />

b. Misi Perusahan<br />

1. Melindungi warga Jakarta melalui pengurangan resiko bencana.<br />

2. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat kota Jakarta.<br />

3. Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


53<br />

5.20.3 Struktur Organisasi Instansi pemerintah<br />

Gambar 5.15 Struktur Organisasi BPBD Jakarta (sumber :<br />

https://bpbd.jakarta.go.id)<br />

5.20.4 Tugas Pokok dan Fungsi<br />

Berikut ini tugas dan fungsi BPBD Jakarta yaitu:<br />

1. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan<br />

Pemerintah Daerah dan BNPB terhadap usaha Penanggulangan Bencana<br />

yang mencakup pra Bencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca<br />

Bencana secara adil dan setara serta sesuai dengan kebutuhan dan<br />

perkembangan;<br />

2. menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan<br />

Penanggulangan Bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;<br />

3. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;<br />

4. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;<br />

5. melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana di daerah;<br />

6. melaporkan penyelenggaraan penanganan bencana kepada Kepala Daerah<br />

setiap 1 (satu) bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam<br />

keadaan darurat bencana;<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


54<br />

7. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;<br />

8. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari<br />

APBD; dan<br />

9. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan<br />

perundang-undangan. Dan memiliki fungsi<br />

10. Perumusan dan penetapan kebijakan Penanggulangan encana dan<br />

penanganan Pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efisien;<br />

dan<br />

11. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Bencana secara<br />

terpadu dan menyeluruh.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


<strong>BAB</strong> III<br />

METODOLOGI PENELITIAN<br />

6.1 Metode Pengumpulan Data<br />

Dalam melakukan pengumpulan data penulis menggunakan tiga cara atau<br />

teknik untuk mendapatkan bahan-bahan sebagai dasar penelitian yaitu metode<br />

observasi, metode studi pustaka, metode wawancara.<br />

6.2 Studi Lapangan<br />

6.2.1 Observasi<br />

Pada tahap ini penulis melakukan observasi dengan membandingkan<br />

beberapa layanan crowdsouce yang menyediakan data kemacetan lalu lintas yang<br />

di petakan. Beberapa layanan tersebut seperti : Google Maps,Waze,Bing Maps<br />

Tabel 3.1 perbandingan layanan crowdsouce<br />

Google Maps Waze Bing<br />

Maps<br />

Pemilik Google,Inc Waze<br />

Microsoft,corp<br />

mobile(acquired by<br />

google,Inc)<br />

Fitur<br />

Peta,navigasi, Peta dan Peta dan<br />

street<br />

navigasi<br />

navigasi<br />

view,satelite,custom<br />

map styling,static<br />

and interativ<br />

,google place API<br />

Keung<br />

gulan<br />

Terpilih<br />

(Google<br />

Maps)<br />

Kepem<br />

ilikan sendiri<br />

Lebih<br />

banyak fitur<br />

55


56<br />

API Access Unofficial Maps API limited Memili<br />

access<br />

ki API<br />

sendiri<br />

Kontributor<br />

crowd<br />

Durasi<br />

pembaruan<br />

Banyak karena Banyak sedikit Google maps<br />

waze sudah masuk<br />

banyak<br />

di dalam<br />

kontributor<br />

perusahaan google<br />

dan waze<br />

sudah masuk<br />

di dalam<br />

perusahaan<br />

google<br />

Sinkronus Setiap 30 menit Tidak dikethui Update data<br />

google maps<br />

real time<br />

Platform Mobile web, Mobile web,<br />

Mobile web Google<br />

android, ios, android,<br />

multiplatform<br />

symbian,blackberry ios,symbian,blackberry<br />

,and windows ,and windows mobile<br />

mobile<br />

6.2.2 Wawancara<br />

Konsultasi dan tanya jawab langsung dengan staff terkait di Badan<br />

Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta (BPBD Jakarta) peneliti pada pada<br />

tanggal 10 juli 2017 di kantor BPBD Jakarta (lampiran 1) untuk mendapatkan<br />

penjelasan mengenai sistem yang sedang berjalan.Proses tanya jawab secara lisan<br />

dilakukan dengan harapan agar penulis mendapatkan data yang dibutuhkan untuk<br />

sistem yang dibutuhkan user. Dari hasil wawancara diperoleh sistem yang sedang<br />

berjalan dan data-data dari hasil wawancara digunakan untuk mengidentifikasi<br />

kebutuhan-kebutuhan pengguna akan aplikasi emergency call berbasis android.<br />

Hasil wawancara disajikan pada bagian lampiran .<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


57<br />

6.3 Studi Pustaka<br />

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan untuk<br />

melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari observasi.<br />

Pengumpulan data dan informasi dengan cara mengambil sumber-sumber media<br />

cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pada pembahasan masalah<br />

dan digunakan pada penyusunan landasan teori.<br />

6.3.1 Studi Literatur<br />

Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah referensi<br />

teori-teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat<br />

mendukung penelitian terhadap aplikasi emergency call. Sumber-sumber yang<br />

dapat dijadikan sumber litartur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, tesis<br />

dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


58<br />

No Judul, Tahun Peneliti,<br />

Sumber<br />

Kelebihan Kekurangan Perbedaan dengan penulis<br />

1 Aplikasi<br />

<br />

Lutfi<br />

<br />

telah<br />

<br />

belum<br />

<br />

menggunakan 2 aplikasi satu<br />

Monitoring Armada<br />

Chrisdiansyah,Anji<br />

menggunakan<br />

menggunaka<br />

buat user aplikasi dan satu<br />

Bus Menggunakan<br />

k Sukmaaji,Teguh<br />

GPS Tracking<br />

n<br />

google<br />

lagi buat petugas<br />

Gps Tracking Pada<br />

Sutanto<br />

untuk<br />

maps<br />

API<br />

menggunakan<br />

google<br />

Smartphone Android<br />

<br />

Institut Bisnis dan<br />

memantau<br />

untuk<br />

maps API<br />

-Tahun 2016<br />

Informatika<br />

keberadaan bus<br />

menghitung<br />

STIKOM Surabaya<br />

telah berbasis<br />

berapa jarak<br />

android<br />

terdekat dari<br />

smartphone<br />

bus lain<br />

android<br />

<br />

hanya<br />

sebagai<br />

alat<br />

berfokus<br />

monitoring<br />

untuk<br />

monitoring<br />

bus<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


59<br />

2 Aplikasi<br />

<br />

Budi Yulianto, Rita<br />

telah berbasis<br />

<br />

belum<br />

<br />

menggunakan google maps<br />

Pencarian Rumah<br />

Layona<br />

android untuk<br />

menggunaka<br />

API sehingga mudah dalam<br />

Makan Berbasis Gps<br />

<br />

mencari rumah<br />

n<br />

google<br />

mendapatkan lokasi yang<br />

Pada Perangkat<br />

makan terdekat<br />

maps<br />

API<br />

ingin di cari dan di tracking<br />

Mobile Android<br />

- Tahun 2016<br />

<br />

telah<br />

menggunakan<br />

sehingga ada<br />

data rumah<br />

GPS<br />

untuk<br />

makan belum<br />

mencari rumah<br />

lengkap<br />

makan terdekat<br />

<br />

belum<br />

menggunkan<br />

algoritma<br />

djikstra<br />

untuk<br />

memilih<br />

rumah makan<br />

mana<br />

yang<br />

terdekat dari<br />

user<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


60<br />

3 Analisis<br />

Muhamad rizka<br />

<br />

Telah<br />

<br />

Masih<br />

Di aplikasi penulis<br />

perhitungan<br />

akbar<br />

menggunakan<br />

Menggunaka<br />

Menggunakan<br />

crowdsource<br />

keakuratan waktu<br />

aplikasi mobile<br />

n<br />

matrix distance API<br />

tempuh data<br />

dengan<br />

crowdsource<br />

<br />

crowsource pada<br />

berbasis<br />

dari waze<br />

aplikasi perhotelan di<br />

android<br />

tanggerang selatan<br />

<br />

Menggunakan<br />

dengan metode<br />

metode<br />

Estimed Travel Time<br />

Estimed Travel<br />

-Tahun 2015<br />

Time<br />

4 Aplikasi<br />

<br />

Hidayatullah<br />

<br />

telah<br />

<br />

penghitungan<br />

melakukan pada tempat-<br />

Crowdsourcing<br />

Suryaputra<br />

menghitung<br />

estimasi<br />

tempat berbeda karena<br />

Estimasi Waktu<br />

Crowdsource<br />

waktu<br />

menggunakan<br />

fitur google<br />

Kedatangan Bus<br />

dengan waktu<br />

kedatangan<br />

maps API<br />

Transjogja Berbasis<br />

kedatangan bis<br />

hanya<br />

Android<br />

ke halte<br />

berlaku buat<br />

-Tahun 2016<br />

tempat yang<br />

telah<br />

di<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


61<br />

tentukan<br />

5 Membangun<br />

<br />

MahdyArief,NiaA<br />

<br />

Telah<br />

<br />

Masih<br />

Di aplikasi penulis telah<br />

Aplikasi E-Commerce<br />

mbarsari<br />

menggunakan<br />

berbasis web<br />

menggunkan<br />

aplikasi<br />

Jasa Fotografi Pre<br />

,TaufikNurAdi<br />

teknik<br />

berbasis android<br />

Wedding Berbasis<br />

crowsource<br />

Web Crowdsourcing<br />

dalam<br />

Modul Fotografer<br />

pencarian data<br />

Menggunakan Metode<br />

Iterative Incremental<br />

-Tahun 2015<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


62<br />

6.4 Metodologi Pengembangan Sistem<br />

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penulisan ini<br />

adalah metorde berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid<br />

Application Development (RAD) dan tools UML untuk pemodelannya.<br />

Alasan pribadi menggunakan Rapid Application Development (RAD) dan<br />

tools UML<br />

1. Dikarenakan pembuatan aplikasi atau sistem sangat lah mudah<br />

2. Tidak terlalu banyak menggunakan biaya<br />

3. Bisa dilakukan pengerjaan lebih cepat<br />

Alasan dari refernsi penulis ambil (Rizal Loa Wanda) menggunakan Rapid<br />

Application Development (RAD) dan tools UML :<br />

Alasan yang Buruk<br />

1. Apabila menggunakan RAD hanya untuk menghemat biaya<br />

pengembangan suatu sistem. Hal ini disebabkan karena dengan<br />

menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang<br />

mengerti betul<br />

2. mengenai manajemen biaya. Sebab bila tidak, maka biaya yang<br />

dikeluarkan akan menjadi lebih besar.<br />

3. Apabila menggunakan RAD hanya untuk menghemat waktu<br />

pengembangan suatu sistem. Hal ini disebabkan karena dengan<br />

menggunakan metode RAD membutuhkan suatu tim yang<br />

mengerti betul mengenai manajemen waktu. Sebab bila tidak maka<br />

waktu yang dibutuhkan akan menjadi lebih lama.<br />

Alasan yang Baik<br />

1. Apabila menggunakan RAD untuk mendapatkan suatu desain yang<br />

dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan<br />

mudah.<br />

2. Apabila menggunakan RAD untuk memberikan batasan-batasan<br />

pada suatu system supaya tidak mengalami perubahan.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


63<br />

3. Apabila menggunakan RAD untuk menghemat waktu, dan kalau<br />

memungkinkan bisa menghemat biaya serta menghasilkan produk<br />

yang berkualitas.<br />

Tahapan pengembangan sistem dengan RAD ini terdiri dari beberapa tahap<br />

yaitu:<br />

6.4.1 Fase Requirement Planning<br />

Pada fase ini, peneliti mengidentifikasi kebutuhan aplikasi yang terkait<br />

dengan aplikasi emergency call. Tidak hanya itu, fase ini juga dapat menentukan<br />

batasan-batasan untuk aplikasi yang dibuat, kendala, serta alternatif masalah. Pada<br />

fase ini, peneliti melakukan interaksi secara langsung pada pihak yang terkait<br />

dalam proses pembuatan aplikasi yang berjalan terutama dalam hal proses<br />

emergency call. Berikut hasil yang diperoleh dari interkasi tersebut:<br />

1. Data-data mengenai keberadaan posisi dan koordinat :<br />

a) Rumah sakit<br />

b) Kantor polisi<br />

c) Pemadam kebakaran<br />

d) Ambulance<br />

2. Analisis<br />

Analisis dalam menjabarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada<br />

pelayanan penanggulangan bencana. Penulis menggunakan rich picture dalam<br />

memvisualisasi proses cara menggunakan aplikasi. Berikut hal yang dilakukan<br />

dalamtahap analis yaitu:<br />

a. Problem Analysis, mempelajari pelayanan penanggulangan<br />

bencana dan estetika yang telah berjalan dan menganalisa<br />

masalah-masalah yang terdapat pada pelayanan emergency<br />

call sebelumnya yang berjalan. Adapun langkah-langkah tahap<br />

ini adalah sebagai berikut:<br />

- Membuat gambaran dari hasil analisa sistem yang sedang<br />

berjalan pada BPBD jakarta (Badan Penanggulangan<br />

Bencana Daerah Jakarta)<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


64<br />

- Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada<br />

pelayanan emergency call yang sedang berjalan.<br />

b. Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang<br />

diperlukan dalam permasalahan pada pelayanan emergency<br />

call a .Tahapan dari requirement analysis sebagai berikut:<br />

- Membuat tabel analisis PIECES, peneliti menganalisis<br />

persyaratan dengan mengacu pada kerangka kerja PIECES<br />

yang disajikan pada tabel perbandingan sistem berjalan<br />

dengan sistem usulan.<br />

c. Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan<br />

dalam mengatasi masalah pelayanan emergency call:<br />

- Menentukan aplikasi seperti apa yang sesuai dengan<br />

persyaratan yang telah ditentukan.<br />

- Menentukan teknologi yang dipakai pada aplikasi.<br />

- Menentukan komponen-komponen aplikasi<br />

6.4.2 Fase Workshop Design<br />

Pada fase Workshop Design, penulis melakukan perancangan sistem yang<br />

diusulkan dengan tahapan yang penulis lakukan sebagai berikut:<br />

a. Mekanisme Pengambilan Data Crowdsource.<br />

Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan proses pengambilan data<br />

lalu lintas (traffic) terkini dari situs Google Maps API .<br />

b. Perancangan UML<br />

Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan dengan menggunakan UML<br />

seperti berikut:<br />

Use Case Diagram Sistem (Identifikasi Actor)<br />

Use Case Naratif Desain Sistem<br />

Activity Diagram<br />

Sequence Diagram<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


65<br />

c. Perancangan Basis Data (Database)<br />

Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan basis data yang mengacu<br />

pada class diagram sebagai berikut:<br />

Perancangan Class Diagram<br />

Perancangan Antarmuka (User Interface)<br />

Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan tampilan antarmuka untuk<br />

mengetahui seperti apa bentuk tampilan yang akan digunakan pada aplikasi.<br />

Selain itu, dilakukan juga pembuatan Struktur Menu yang akan ditampilkan pada<br />

aplikasi.<br />

6.4.3 Fase Implementasi<br />

Pada fase ini dilakukan beberapa tahap penerapan perancangan prototipe<br />

aplikasi, sebagai berikut:<br />

a. Implementasi Aplikasi Mobile Emergency Call<br />

Pada tahap ini dilakukan implementasi aplikasi untuk fitur<br />

halaman utama,kejadian,dan profil pelapor.<br />

b. Melakukan Pengodean (coding) Aplikasi.<br />

Pada tahap ini, penulis melakukan tahap pengodean terhadap hasil<br />

rancangan yang telah didefinisikan untuk dijadikan suatu program<br />

aplikasi yang siap digunakan.<br />

c. Implementasi Aplikasi ke Server<br />

Pada tahap ini dilakukan pengunggahan (upload) data aplikasi ke<br />

sisi server (server side hosting) berupa file PHP beserta basis<br />

datanya.<br />

d. Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing)<br />

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian aplikasi dengan<br />

menggunakan metode blackbox. Penulis melakukan dua tahap<br />

pengujian blackbox yaitu:<br />

Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />

Pengujian ini untuk memastikan fungsionalitas aplikasi<br />

berjalan sebagaimana mestinya tanpa memerhatikan<br />

pengodean aplikasi. Pengujian ini dititikberatkan pada<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


66<br />

fungsionalitas aplikasi, tidak mengecek benar atau salahnya<br />

suatu alur algoritma aplikasi di dalamnya.<br />

Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox.<br />

Tahap ini menjelaskan tentang kesimpulan dari 2 tahap<br />

pengujian Blackbox yang telah dilakukan pada tahap<br />

sebelumnya.<br />

e. Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh<br />

Tahapan ini menjelaskan studi kasus pengujian data yang<br />

dilakukan dengan cara menghitung manual dengan rumus<br />

Estimasi waktu tempuh yang sudah dibahas pada Bab 2 dan<br />

dicocokkan dengan data pada aplikasi dengan uji Hipotesis T-test<br />

dengan menggunakan metode Modeling and Simulation dari<br />

(Maria, 1997) yang terdiri dari Simulation Model, Simulation<br />

Experiment dan Simulation Analysis yang kemudian ditarik<br />

kesimpulan.<br />

6.5 Kerangka Berpikir Penelitian<br />

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan<br />

kegiatan yang sesuai dengan rancangan kegiatan sebagaimana yang tertuang pada<br />

kerangka penelitian. Kerangka berpikikir tersebut meliputi metode pengembangan<br />

sistem yang terlihat pada gambar berikut:<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


67<br />

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


<strong>BAB</strong> IV<br />

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM<br />

4.1 Requirement Planning<br />

7.1.1 Analisis Sistem<br />

4.1.2.1 Problem Analysist<br />

4.1.2.1.1 Analisa Sistem Berjalan<br />

Sistem Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana<br />

Daerah Jakarta saat ini masih berjalan secara manual.<br />

Pemesanan masih menggunakan manual dengan menginput<br />

nomor telepon gawat darurat dan tidak mengetahui posisi<br />

kendaraan instansi gawat darurat . Berdasarkan pengamatan dan<br />

observasi yang telah penulis lakukan maka dapat dijelaskan<br />

sistem yang sedang berjalan dalam penanganan proses pelayan<br />

gawat. Berikut proses pelayanan gawat darurat yang<br />

digambarkan dalam bentuk rich picture:<br />

68


69<br />

Gambar 4.7.1 Rich Picture Sistem Berjalan<br />

Berikut merupakan penjelasan dari rich picture proses<br />

pelayanan kesehatan estetika yang sedang berjalan saat ini:<br />

1. Agent Menerima telepon masuk dari masyarakat<br />

melalui call center 112<br />

2. Agent Menanyakan dan menginput :<br />

a. IdentitasPelapor (Nama Pelapor)<br />

b. Nomor Telepon<br />

c. JenisKejadian<br />

d. Lokasi Kejadian (Alamat dan titik kenalkejadian)<br />

e. Jenis Bencana<br />

f. Apakah ada korbanjiwa<br />

g. Hal-hal lain/informasi lain yang akan ditambahkan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


70<br />

3. Agent Menghubungi polisi,ambulace,divisi KDRT dan<br />

pemadam kebakaran sesuai laporan dan dibutuhkan pelapor<br />

melalui Radio Trunking atau Telepon<br />

4. Menerima laporan kejadian dari agent call center112<br />

5. Agent Melakukan Koordinasi dengan SKPD lain yaitu,<br />

Dinas Sosial, Dinas Sumber Daya Air, Dinaskehutanan,<br />

Dinas Lingkungan Hidup, SARJakarta,DPE/PLN dan Dinas<br />

Bina Marga.<br />

6. Menerima laporan kejadian dari agent call center 112 dan<br />

memonitor status kejadian melalui aplikasi Web Monitoring<br />

7. Back Office memantau pergerakan mobil AGD<br />

yangdiluncurkan dengan berkoordinasi dengan DISHUB<br />

8. Back Office memantau proses penanganan di lokasikejadian<br />

dengan berkoordinasi DISHUB,SAR,PMI dan AGD<br />

9. Back Office berkoordinasi dengan AGD, PMI,DISHUB dan<br />

RS serta memandu Ambulance terkaitpengiriman korban ke<br />

RS terdekat<br />

10. Menerima informasi dari Back Office mengenai Menerima<br />

korban.<br />

11. Back Office menerima laporan terkait upaya penanganan<br />

korban dari RS.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


71<br />

12. Back Office berkoordinasi dengan g polisi,ambulace,divisi<br />

KDRT dan pemadam kebakaran sesuai laporan tentang<br />

status kejadian<br />

13. Back Office Menghubungi SKPD dan PMI terkait bahwa<br />

kejadian sudah ditutup.<br />

4.1.2.1.2 Identifikasi Masalah<br />

Di dalam mengidentifikasi masalah, peneliti<br />

menganalisis sistem yang berjalan di BPBD Jakarta. Sistem yang<br />

digunakan untuk melakukan kegiatan pelayanan gawat darurat<br />

saat ini pada dasarnya sudah memenuhi prosedur yang<br />

dibutuhkan. Namun sistem tersebut masih terdapat beberapa<br />

kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:<br />

1. Pemesan tidak mengetahui posisi keberadaan kendaraan<br />

2. Informasi mengenai kejadian yang dilaporkan tentang<br />

kejadian dengan menggunkan sistem yang masih lama<br />

belum tentu kebenaran<br />

3. Pelayanan gawat darurat kurang efisen karna komunikasi<br />

antar pihak masih menggunakan telepon umum .<br />

4.1.2.2 Requirement Analysist<br />

4.1.2.2.1 Analisis PIECES<br />

Analisis PIECES dilakukan untuk mengetahui<br />

persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem<br />

yang berjalan dapat diperoleh berdasarkan analisis dengan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


72<br />

menggunakan kerangka kerja PIECES dengan memperhatikan<br />

beberapa aspek yang meliputi kinerja (performance), nilai<br />

informasi (information), nilai ekonomi (economic), pengendalian<br />

(control), efisiensi (efficiency), dan pelayanan (service). Analisis<br />

ini dilakukan pada sistem yang berjalan sehingga hasilnya dapat<br />

diketahui sistem yang akan diusulkan tersebut layak atau tidak.<br />

Tabel 7.1 Analisis PIECES<br />

ator<br />

Indik<br />

Performance<br />

Kelemahan Sistem<br />

Berjalan<br />

Masih menggunakan via<br />

Sistem Usulan<br />

Proses pelaporan telah<br />

telepon sehingga proses<br />

menggunakan<br />

aplikasi<br />

penerimaan data dan proses<br />

berbasis android sehingga<br />

konfrimasi<br />

petugas<br />

pelapor hanya menekan panic<br />

membutuhkan waktu lama<br />

button<br />

Information<br />

Informasi yang disajikan<br />

Informasi<br />

yang<br />

pada laporan harian, mingguan<br />

dan bulanan terkadang tidak<br />

disajikan dapat lebih akurat<br />

dan rapih karena sistem dapat<br />

akurat karena belum<br />

terdapatnya basis data atau<br />

database untuk menyimpan<br />

data-data<br />

mendokumentasikan<br />

datadata<br />

dengan baik<br />

Economic<br />

Dibutuhkan biaya dalam<br />

pemberitahuan dari agent ke<br />

Biaya yang dikeluarkan<br />

akan berkurang karena<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


73<br />

pada instansi gawat<br />

dengan adanya aplikasi yang<br />

hanya menggunakan sedikit<br />

data seluler<br />

Control Dalam pengentrolan<br />

hanya agent center yang<br />

mengetahui posisi petugas<br />

Efficiency Waktu penyusunan<br />

laporan dan relatif lama<br />

Agent center dan<br />

palapor sudah mengetahui<br />

posisi petugas<br />

Mempersingkat proses<br />

penyusunan data laporan<br />

sehingga<br />

penyampaian<br />

kejadian dan penyampaian<br />

informasi kepada pihak<br />

laporan.<br />

pimpinan kurang maksimal.<br />

Service Pihak pelapor tidak<br />

Pelapor<br />

dapat<br />

mengetahui tentang status<br />

laporan kejadian yang<br />

mengetahui status laporan<br />

kejadian<br />

dilaporkan pelapor<br />

4.1.2.3 Decission Analysist<br />

Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan<br />

dari sistem yang berjalan dan persyaratan apa saja yang dibutuhkan<br />

dalam sistem yang diusulkan. Sistem usulan ini diharapkan mampu<br />

memenuhi kebutuhan dalam proses pelayanan gawat darurat dan<br />

memberikan solusi atas kekurangan sistem yang berjalan.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


74<br />

4.1.2.3.1. Menentukan Sistem Usulan<br />

Berdasarkan persyaratan yang telah didapat maka dapat<br />

disimpulkan bahwa sistem usulan yang paling mendukung proses<br />

pelayanan gawat darurat tersebut yaitu berbasis android yang<br />

dapat menyajikan layanan gawat darurat secara realtime karena<br />

user dapat melaporkan kejadian secara online dengan<br />

menggunakan fasilitas internet. Selain itu sistem ini juga dapat<br />

mengintegrasikan data yang terdapat pada satu database,<br />

sehingga memudahkan dalam pengelolaan data layanan gawat<br />

darurat<br />

4.1.2.3.2. Menentukan Teknologi<br />

Sistem usulan ini dirancang dengan menggunakan tools<br />

UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan<br />

proses sistem. Sedangkan teknologi yang akan digunakan untuk<br />

pengembangan sistem ini adalah bahasa pemrograman PHP.<br />

Media penyimpanan data menggunakan MySQL. Peneliti<br />

menggunakan XAMPP yang merupakan web server apache yang<br />

di dalamnya sudah menyediakan database server MySQL dan<br />

mendukung pemrograman PHP. Untuk aplikasi yang digunakan<br />

pasien menggunakan mobile Android, Bahasa pemprograman<br />

yang digunakan adalah JAVA dan XML. Sedangkan tools yang<br />

digunakan untuk membangun aplikasi mobile adalah Android<br />

Studio. Untuk koneksi antara webservice dengan mobile atau<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


75<br />

Aplication Programing Interface (API) mengunakan notasi JSON.<br />

Sistem Informasi Pelayanan Gawat Darurat yang akan dibangun<br />

ini menggunakan teknologi open source, jadi pengembang tidak<br />

perlu menggunakan banyak biaya untuk mendapatkan lisensi dari<br />

tools yang digunakan.<br />

Dengan server yang sudah terkoneksi dengan internet<br />

maka sistem ini dapat diakses dengan mudah dimana dan kapan<br />

saja. Sistem ini dapat diakses dengan berbagai macam web<br />

browser, seperti UC Browser, Chrome (disarankan), Opera,<br />

Firefox dan lain-lain. Selain itu dalam pengembangan aplikasi<br />

mobile Android dibangun mengunakan SDK Android versi<br />

Jellybean sampai SDK terbaru saat ini yaitu Oreo, sehingga dapat<br />

diakses oleh berbagai macam device Android yang tersedia saat<br />

ini.<br />

4.1.2.3.3. Gambaran Sistem Usulan<br />

Penulis mengusulkan dengan membangun sebuah<br />

aplikasi berbasis android mobile yang dapat melaporkan kejadian<br />

darurat secara real time dan mempermudah server untuk mencari<br />

instasi apa yang dibutuhkan pelapor dalam kejadian gawat darurat<br />

layanan gawat darurat serta sistem ini diharapkan mampu untuk<br />

membantu dalam proses layanan gawat darurat<br />

pendokumentasian data-data kejadian yang telah di laporkan.<br />

Berikut gambaran sistem yang disusulkan penulis:<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


76<br />

Gambar 4.7.2 Sistem Usulan<br />

Berikut penjelasan dari sistem yang diusulkan penulis:<br />

1. Pelapor melaporkan kejadian melalui aplikasi.<br />

2. Pelapor memilih instansi yang ada di aplikasi.<br />

3. Sever memberi infomarsi kepada instnasi sesuai<br />

permintaan pelapor yang di pilih memlalui aplikasi.<br />

4. Instansi mengkonfrimasi keberangkatan melalui aplikasi<br />

petugas<br />

5. Server memberi status instansi yang di pilih pelapor<br />

6. Kepala pelaksana mendapat laporan dari kejadian<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


77<br />

7.2 Workshop Design<br />

7.2.1 Desain Proses<br />

4.2.2.1 Perancangan Use Case Diagram<br />

Use case diagram di bawah ini menggambarkan interaksi<br />

antara sistem dan user. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam<br />

membuat use case diagram yaitu:<br />

a. Identifikasi Actor<br />

Tabel 7.2 Identifikasi Actor<br />

Aktor<br />

Pelapor<br />

Petugas<br />

Penjelasan<br />

Orang yang melaporkan kejadian gawat darurat<br />

Orang yang akan melakukan penindakan<br />

kejadian gawat darurat<br />

Server<br />

Perantara informasi dari pelapor ke petugas dan<br />

milih petugas mana yang akan diberangkatkan<br />

b. Identifikasi Usecase<br />

Tabel 7.3 Identifikasi Usecase<br />

Usecase Penejelasan Aktor<br />

registrasi Use Case ini<br />

Pelapor<br />

dan<br />

menggambarkan<br />

pengisian biodata<br />

proses<br />

petugas<br />

Login Use case ini merupkan Semua aktor<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


78<br />

pengisian username dan<br />

password<br />

Pilih instansi Use Case ini<br />

Pelapor<br />

dan<br />

menggambarkan<br />

kegiatan<br />

server<br />

pemilihan instansi gawat<br />

darurat<br />

informasi kejadian Use Case ini<br />

menggambarkan<br />

petugas<br />

Server<br />

dan<br />

mendapatkan<br />

informasi<br />

kejadian<br />

list opsi rute Use Case ini<br />

Server<br />

dan<br />

menggambarkan<br />

kegiatan<br />

petugas<br />

melihat rute terpendek<br />

Tracking maps Use Case ini<br />

Pelapor<br />

dan<br />

menggambarkan<br />

kegiatan<br />

server<br />

untuk melihat posisi petugas<br />

oleh pelapor di aplikasi<br />

emergency call<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


79<br />

c. Use Case Diargam<br />

Gambar 4.7.3 Usecase Diagram<br />

d. Narasi Use Case<br />

Narasi use case digunakan untuk mendeskripsikan interaksi<br />

dan langkah-langkah yang terjadi antara sistem dengan<br />

penggunanya secara tekstual. Berikut adalah narasi use case yang<br />

akan menjelaskan use case yang telah dibuat sebelumnya.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


80<br />

1. Narasi Use case registrasi<br />

Tabel 7.4 Narasi Use case Mengisi biodata<br />

Use case name<br />

Registrasi<br />

Use case Id 1<br />

Actor<br />

Description<br />

Pelapor<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan menginput biodata<br />

pelapoor sebelum menggunakan aplikasi ini<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Aktor berada pada halaman registrasi akun<br />

Aktor input biodata kemudian klik register<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Membuka aplikasi 2. Menampilkan halaman<br />

register<br />

3. Masukkan biodata<br />

4.pilih register<br />

5. Validasi biodata<br />

6. Menampilkan halaman<br />

utama pengguna<br />

Alternate courses<br />

Alternatif no. 3 jika “biodata” ada yang salah isi maka akan<br />

diberi pemberitahuan isi no.3 lagi<br />

Conclusion<br />

Post condition<br />

Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />

Setelah validasi biodata benar sistem akan membuka<br />

halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


81<br />

2. Narasi Use Case Login<br />

Tabel 7.5 Narasi Use Case Login<br />

Use case name<br />

Login<br />

Use case Id 2<br />

Actor<br />

Description<br />

Semua aktor<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan masuk kedalam<br />

sistem dengan data yang telah diregistrasi oleh Admin.<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Pengguna sistem harus telah terdaftar di dalam sistem.<br />

Aktor input username dan password, kemudian klik login<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Membuka sistem 2. Menampilkan halaman<br />

login<br />

3. Masukkan “username”<br />

4. Masukkan “password”<br />

5. Pilih login 6. Validasi username dan<br />

password<br />

7. Menampilkan halaman<br />

utama pengguna<br />

Alternate courses<br />

Alternatif no. 3 dan 4 jika username dan password tidak<br />

sesuai maka akan menampilkan pesan data salah dan<br />

diminta mengisi kembali no. 3 dan 4.<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


82<br />

Post condition<br />

Setelah validasi email dan password benar sistem akan<br />

membuka halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />

3. Narasi Use Case Pilih instansi<br />

Tabel 7.6 Narasi Use Case Pilih instansi<br />

Use case name<br />

Pilih instansi<br />

Use case Id 3<br />

Actor<br />

Description<br />

Pelapor<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan memilih instansi<br />

yang ingin dipilih oleh pelapor ketika telah masuk ke<br />

halaman utama<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Aktor berada di halaman utama aplikasi<br />

Pengguna membuka halaman utama aplikasi<br />

Typical course of<br />

events<br />

Actor Action<br />

1. Klik menu tab halaman<br />

utama<br />

3. Pilih instansi yang di<br />

inginkan<br />

5. Mengirim lokasi<br />

System Response<br />

2. Menampilkan halaman<br />

menu utama<br />

4. Menampilkan peta lokasi<br />

aktor<br />

6.mengirim lokasi dan<br />

berpindah ke layanan telpon<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


83<br />

Alternate courses<br />

Alternatif kondisi signal jelek posisi keberadan aktor akan<br />

susah dikirim ke server,silahkan hubungi instansi lewat<br />

panggilan seluler<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk memfasilitasi pelapor untuk<br />

mengirim lokasi kejadian<br />

Post condition<br />

Setelah lokasi dikirim maka akan disimpan ke dalam<br />

Database.<br />

4. Narasi Use Case Informasi kejadian<br />

Tabel 7.7 Narasi Use Case Informasi kejadian<br />

Use case name<br />

Informasi kejadian<br />

Use case Id 4<br />

Actor<br />

Description<br />

server<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan menampilkan<br />

informasi kejadian<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Pengguna server harus sudah login ke server<br />

Pengguna server membuka pemberithuan server<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Klik menu pemberitahuan 2. Menampilkan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


84<br />

pemberitahuan dari aplikasi<br />

3. Pilih pemberitahuan yang<br />

akan di respom<br />

4. Menampilkan informasi<br />

kejadian<br />

5. memilih petugas<br />

6. Menyimpan data ke dalam<br />

database<br />

Alternate courses<br />

Alternatif no. 6 pengguna klik tombol delete maka data<br />

tidak akan tersimpan dalam database.<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk memfasilitasi server mendapatkan<br />

informasi dari aplikasi<br />

Post condition<br />

Setelah informasi disimpan maka akan disimpan ke dalam<br />

Database.<br />

5. Narasi Use Case list route<br />

Tabel 7.8 Narasi Use Case list route<br />

Use case name<br />

list route<br />

Use case Id 5<br />

Actor<br />

Description<br />

petugas<br />

Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan<br />

lihat rute terdekat menuju lokasi dengan menampilkan jarak<br />

dan waktu<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


85<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Petugas harus berada di halaman utama aplikasi petugas<br />

Pengguna membuka menu tab halaman utama<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Klik menu navigate 2. Mengkoneksikan ke API<br />

google maps untuk<br />

mendapatkan lalu lintas dan<br />

waktu terkini<br />

3. Mendapatkan data dari<br />

API google maps dalam<br />

bentuk JSON<br />

5. Mendapatkan pilihan<br />

route<br />

Alternate courses<br />

Alternatif jika API google maps down atau dalam gangguan<br />

maka pengambilan data akan gagal,silahkan coba lagi nanti<br />

Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi petugas<br />

mendapatkan list route terdekat<br />

Post condition<br />

Petugas mendapatkan informasi rute menuju lokasi kejadian<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


86<br />

6. Narasi Use Case tracking maps<br />

Tabel 7.8 Narasi Use Case tracking maps<br />

Use case name<br />

posisi petugas<br />

Use case Id 6<br />

Actor<br />

Description<br />

pelapor<br />

Use Case ini menggambarkan pelapor untuk melihat posisi<br />

kendaraan petugas<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Pelapor harus masuk ke aplikasi<br />

Pengguna membuka menu tab kejadian<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Klik menu tab kejadian 2. Menampilkan list kejadian<br />

3. Pilih kejadian 4. Menampilkan posisi<br />

petugas di dalam tracking<br />

maps<br />

Alternate courses<br />

Alternatif no. 4 pilih sinyal yang bagus agar pemantauan<br />

posisi petugas dilihat dengan baik<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk memfasilitasi pelapor agar bisa<br />

melihat kendaraan petugas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


87<br />

Post condition<br />

Pelapor mendapatkann posisi kendaraan petugas<br />

7. Narasi Use Case registrasi<br />

Tabel 7.9 Narasi Use Case registrasi<br />

Use case name<br />

Mengisi biodata<br />

Use case Id 7<br />

Actor<br />

Description<br />

petugas<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan menginput biodata<br />

petugas sebelum menggunakan aplikasi ini<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Aktor berada pada halaman registrasi akun<br />

Aktor input biodata kemudian klik register<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Membuka aplikasi 2. Menampilkan halaman<br />

register<br />

3. Masukkan biodata<br />

4.pilih register<br />

5. Validasi biodata<br />

6. Menampilkan halaman<br />

utama pengguna<br />

Alternate courses<br />

Alternatif no. 3 jika “biodata” ada yang salah isi maka akan<br />

diberi pemberitahuan isi no.3 lagi<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


88<br />

Post condition<br />

Setelah validasi biodata benar sistem akan membuka<br />

halaman utama sesuai dengan level pengguna.<br />

8. Narasi Use Case Memilih instansi gawat darurat<br />

Tabel 7.10 Narasi Use Case Memilih instansi gawat darurat<br />

Use case name<br />

Pilih instansi<br />

Use case Id 8<br />

Actor<br />

Description<br />

server<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan memilih instansi<br />

yang ingin dipilih oleh server ketika pelapor memilih<br />

instansi yang di butuhkan lewat aplikasi pelapor<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

pengguna berada di list menu agency<br />

Pengguna membuka list menu<br />

Typical course of<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

events<br />

1. Klik list menu agency 2. Menampilkan instansi<br />

3. Pilih instansi 4.mengirim lokasi dan<br />

deskripsi kejadian kepada<br />

aplikasi petugas yang dipilih<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


89<br />

Alternate courses<br />

Alternatif instansi yang dipilih telah di pakai maka akan di<br />

cari instansi terdekat lagi dari lokasi kejadian<br />

Conclusion<br />

Use case ini dibuat untuk memfasilitasi server untuk<br />

memilih instansi yang dibutuhkan pelapor<br />

Post condition<br />

Setelah lokasi kejadian dikirim ke aplikasi petugas maka<br />

akan disimpan ke dalam Database.<br />

9. Narasi Use Case Informasi kejadian<br />

Tabel 7.11 Narasi Use Case Informasi kejadian<br />

Use case name<br />

Informasi kejadian<br />

Use case Id 9<br />

Actor<br />

Description<br />

petugas<br />

Use Case ini menggambarkan kegiatan menampilkan<br />

informasi kejadian di aplikasi petugas<br />

Pre condition<br />

Trigger<br />

Pengguna aplikasi petugas harus sudah login<br />

Pengguna membuka menu tab kejadian<br />

Typical course<br />

Actor Action<br />

System Response<br />

of events<br />

1. Klik menu tab 2. Menampilkan pemberitahuan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


90<br />

kejadian<br />

3. Pilih pemberitahuan<br />

yang akan di respom<br />

dari server<br />

4. Menampilkan<br />

informasi/deskripsikejadian<br />

5. memilih klik tombol<br />

berangkat<br />

Alternate<br />

courses<br />

Alternatif no. 5 informasi berangkat tidak terkirim keserver<br />

maka petugas mengulang klik tombol berangkat lagi<br />

Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi petugas<br />

mendapatkan informasi dari server<br />

Post condition<br />

Setelah informasi disimpan maka akan disimpan ke dalam<br />

Database.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


91<br />

4.2.2.2 Activity Diagram<br />

1. Activity Diagram registrasi<br />

Gambar 7.4 Activity Diagram registrasi<br />

Dalam aktifitas ini Aktor membuka aplikasi emergency call dan<br />

menginput biodata pelapor sebelum menggunakan aplikasi ini, kemudian server<br />

akan menyimpan biodata dalam database<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


92<br />

2. Activity Diagram Login<br />

Gambar 7.5 Activity Diagram Login<br />

menjelaskan aktifitas dari use case login. Aktor membuka<br />

aplikasi sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login, kemudian<br />

aktor memasukkan username dan password. Jika username dan password yang<br />

dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika benar,<br />

maka akan masuk ke menu utama<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


93<br />

3. Activity Diagram pilih instansi<br />

Gambar 7.6 Activity Diagram pilih instansi<br />

Dalam aktifitasini aktor memilih instansi di aplikasi emergency call kemudian<br />

pelapor mengirim lokasi kejadian kemudian di server akan mencarikan instasi<br />

terdekat dari lokasi pelapor setalah itu server memilih petugas dan data dikirim ke<br />

aplikasi petugas sehingga petugas mendapatkan laporan kejadian setalah di<br />

konfrimasi maka pelapor akan mendapatkan notifikasi keberangkatan petugas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


94<br />

4. Activity Diagram list opsi route<br />

Gambar 7.7 Activity Diagram list opsi route<br />

Dalam aktivitas ini petugas berada pada halaman info kejadian. Setelah<br />

pelapor memilih keberangkatan, sistem akan memanggil API Google maps dan<br />

menampilkan pilihan rute perjalanan dengan jarak dan waktu yang berbeda.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


95<br />

5. Activity Diagram lihat posisi petugas<br />

Gambar 7.8 Activity Diagram lihat posisi petugas<br />

Dalam<br />

aktifitas ini petugas mengkonfrimasi keberangkata dan server<br />

mendapatkan konfrimasi ,kemudian pelapor mendapatkan notifikasi dari server<br />

bahwa petugas menuju lokasi kejadia kemudian pelapor membuka aplikasi<br />

emergency call dan membuka menu tab list kejadian dan mengklik kejadian<br />

setelah itu pelapor dapat melakukan monitoring keberdaan petugas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


96<br />

4.2.2.3 Perancangan Sequence Diagram<br />

Sequence diagram merupakan diagram interaksi yang dinyatakan<br />

dengan waktu, atau dapat disebut dengan diagram dari atas ke bawah.<br />

Setiap sequence diagram menyatakan salah satu dari beberapa aliran yang<br />

memulai sebuah Use Case.<br />

a. Sequence Diagram registrasi<br />

Gambar 7.9 Sequence Diagram mengisi biodata<br />

Alur ini menjelaskan proses pengguna Aplikasi Emergency Call melakukan<br />

pengisian biodata. Ketika pengguna Aplikasi Emergency Call mengisi biodata<br />

server akan menyimpan biodata dan menampilkan di menu profil<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


97<br />

b. Sequence Diagram login<br />

Gambar 7.10 Sequence Diagram login<br />

Alur ini menjelaskan proses pengguna/aktor untuk mengisi username dan<br />

password,yang mana pengguna/aktor setelah mengisi username dan password<br />

dengan benar akan masuk ke menu utama aplikasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


98<br />

c. Sequence Diagram pilih instansi<br />

aplikasi EM<br />

server<br />

aplikasi Petugas<br />

pelapor<br />

pilih instansi();<br />

mengirim pilihan instansi();<br />

memilih instansi();<br />

mengirim data();<br />

mengkonfrimasi ();<br />

tampil kejadian();<br />

Gambar 7.11 Sequence Diagram memilih instansi gawat darurat<br />

Alur Ini menggambarkan proses untuk memilih instansi gawat darurat<br />

yang mana pengguna aplikasi Emergency Call akan memilih Instansi gawat<br />

darurat dan pilihan itu akan dikirim oleh server ke aplikasi petugas kemudian<br />

aplikasi petugas mengkonfirmasi keberangkatan kepada server dan server akan<br />

mengirim data konfrimasi keberangkatan petugas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


99<br />

d. Sequence Diagramt list opsi route<br />

aplikasi petugas<br />

Google Maps API<br />

petugas<br />

berangkat();<br />

GetLocationRoute();<br />

ShowOptRoute();<br />

Gambar 7.12 Sequence Diagram lihat list opsi route<br />

Alur ini menggambarkan proses untuk menampilkan opsi jalur petugas<br />

untuk menuju lokasi kejadian dengan bantuan google maps API memanfaatkan<br />

Crowdsource nya. Pada saat petugas menekan tombol berangkat pada aplikasi<br />

petugas maka data lokasi menuju kejadian tampil sesuai dengan kondisi lalin<br />

terkini dari google maps API.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


100<br />

e. Sequence Diagram lihat posisi petugas<br />

aplikasi EM<br />

Maps Tracking<br />

pelapor<br />

ListKejadian();<br />

GetRoute();<br />

ShowPosition();<br />

Gambar 7.13 Sequence Diagram lihat posisi petugas<br />

Alur ini mengambarkan proses untuk menampilkan keberadaan posisi<br />

petugas dengan tools maps tracking di mana pelapor dapat melihat keberadaan<br />

petugas dengan masuk kemenu kejadian.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


101<br />

4.2.2.4 Perancangan Class Diagram<br />

Class diagram mendeskripsikan struktur objek pada sistem seperti kelas<br />

objek dan hubungan antar kelas objek tersebut. Berikut adalah class diagram<br />

aplikasi:<br />

Gambar 7.14 Class Diagram<br />

Gambar di atas adalah gambar diagram kelas yang berada pada aplikasi<br />

Emergency Call untuk list opsi rute dan detail rute tidak menggunakan database<br />

karena datanya langsung diambil dari Server API Waze.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


102<br />

7.2.2 Perancangan User Interface<br />

Perancangan ini diperlukan untuk mengetahui seperti apa bentuk tampilan<br />

yang akan dikerjakan pada aplikasi. Penulis menggunakan software Balsamiq<br />

Mockups dalam melakukan perancangan antarmuka sebagai berikut:<br />

4.2.3.1 Tampilan Menu login<br />

Gambar 7.15 Rancangan tampilan menu login<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan login aplikasi emergency call<br />

buat pelapor untuk masuk ke dalam sistem.<br />

Halaman ini terdapat pengisian email,password,button login, dan button<br />

daftar berfungsi untuk mengisi biodata pelapor yang belum membuat akun.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


103<br />

4.2.3.2 Tampilan Menu daftar<br />

Gambar 7.16 Rancangan tampilan menu daftar<br />

Gambar ini merupakan rancang tampilan yang menampilkan pengisian<br />

nama,emai,no telepon,password,ulangi password,alamat dan ktp berfungsi untuk<br />

data-data pelapor yang akan dikirim dan disimpan di server<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


104<br />

4.2.3.3 Tampilan Menu home<br />

Gambar 7.17 Rancangan tampilan menu home<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan menu home, yang berisi 4 panic<br />

button diantaranya polisi, kebakaran, ambulance, KDRT, apabila pelapor<br />

memilih salah satu panic button akan langsung masuk keamanan selanjutnya.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


105<br />

4.2.3.4 Tampilan Menu kirim lokasi<br />

Gambar 7.18 Rancangan tampilan menu kirim lokasi<br />

Gambar ini merupakan Perancang tampilan yang menampilkan icon<br />

kamera yang berfungsi untuk mengirim gambar kejadian dan button kirim yang<br />

berfungsi untuk mengirim lokasi kejadian secara langsung akan berpindah ke<br />

panggilan seluler.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


106<br />

4.2.3.5 Tampilan Menu kejadian<br />

Gambar 7.19 Rancangan tampilan menu kejadian<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan daftar<br />

kejadian yang user laporkan kepada server .<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


107<br />

4.2.3.6 Tampilan Menu tracking<br />

Gambar 7.20 Rancangan tampilan menu tracking<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan posisi<br />

keberadaan petugas ketika pelapor telah menerima konfrimasi tentang<br />

keberangkatan petugas.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


108<br />

4.2.3.7 Tampilan Menu login aplikasi petugas<br />

Gambar 7.21 Rancangan tampilan menu login aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />

login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />

Instansi dan kemudian Button log in<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


109<br />

4.2.3.8 Tampilan Menu kejadian aplikasi petugas<br />

Gambar 7.22 Rancangan tampilan menu kejadian aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan kejadian<br />

yang dikirim oleh server kepada petugas ketika petugas mendapat notifikasi. Di<br />

halaman ini terdapat posisi petugas,posisi kejadian, deskripsi kejadian dan button<br />

berangkat untuk mengkonfirmasi keberangkatan petugas ia akan dikirim ke<br />

server dan server akan mengirim kepada aplikasi pelapor<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


110<br />

4.2.3.8 Tampilan Menu route aplikasi petugas<br />

Gambar 7.23 Rancangan tampilan menu route aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan rute dari<br />

data google maps API. Halaman ini akan menampil rute rute jalan dengan waktu<br />

dan jarak tempuh.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


111<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


<strong>BAB</strong> V<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

8.1 Implementasi<br />

Sebelum sistem diimplementasikan, aplikasi harus terbebas dari<br />

kesalahan-kesalahan program yang mungkin terjadi seperti kesalahan<br />

penulisan kode, kesalahan proses, logika atau kesalahan sintaks.<br />

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan alur kerja pembuatan<br />

program yang terdiri dari pengodean (coding) aplikasi dan pengujian<br />

aplikasi dengan metode Blackbox yang terdiri dari pengujian<br />

fungsionalitas aplikasi dan pengujian jalannya Fitur Crowdsource.<br />

Tidak lupa penulis juga meng-input-kan data ke dalam database secara<br />

manual dan dilanjutkan dengan pengunggahan seluruh source code<br />

program ke Server hosting agar bisa diakses oleh semua orang.<br />

8.1.1 Aplikasi Emergency Call<br />

1. Tampilan Login Pelapor<br />

Gambar 8.1 Gambar tampilan menu login<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan login aplikasi emergency call<br />

buat pelapor untuk masuk ke dalam sistem.<br />

Halaman ini terdapat pengisian email,password,button login, dan button<br />

daftar berfungsi untuk mengisi biodata pelapor yang belum membuat akun.<br />

112


113<br />

2. Tampilan Daftar akun Pelapor<br />

Gambar 8.2 Tampilan menu daftar<br />

Gambar ini merupakan rancang tampilan yang menampilkan pengisian<br />

nama,emai,no telepon,password,ulangi password,alamat dan ktp berfungsi untuk<br />

data-data pelapor yang akan dikirim dan disimpan di server<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


114<br />

3. Tampilan Menu Utama Pelapor<br />

Gambar 8.3 Tampilan menu home<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan menu home, yang berisi<br />

4 panic button diantaranya polisi, kebakaran, ambulance, KDRT, apabila<br />

pelapor memilih salah satu panic button akan langsung masuk keamanan<br />

selanjutnya<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


115<br />

4. Tampilan Menu Kejadian Pelapor<br />

Gambar 8.4 Tampilan menu kejadian<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan daftar<br />

kejadian yang user laporkan kepada server .<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


116<br />

5. Tampilan Menu Kirim Lokasi kejadian<br />

Gambar 8.5 Tampilan menu kirim lokasi<br />

Gambar ini merupakan Perancang tampilan yang menampilkan icon<br />

kamera yang berfungsi untuk mengirim gambar kejadian dan button kirim<br />

yang berfungsi untuk mengirim lokasi kejadian secara langsung akan<br />

berpindah ke panggilan seluler<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


117<br />

6. Tampilan nomor telepon<br />

Gambar 8.6 Menu telepon<br />

Gambar ini merupakan tampilan ketika user telah mengirim lokasi<br />

dan secara otomatis akan masuk ke menu nomor telepon<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


118<br />

7. Tampilan Menu Profil Pelapor<br />

Gambar 8.7 Tampilan menu login aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />

login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />

Instansi dan kemudian Button log in.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


119<br />

8. Tampilan Tracking<br />

Gambar 8.8 Rancangan tampilan menu tracking<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan<br />

posisi keberadaan petugas ketika pelapor telah menerima konfrimasi<br />

tentang keberangkatan petugas<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


120<br />

9. Tampilan Login petugas<br />

Gambar 8.9 Tampilan menu login aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan halaman<br />

login buat aplikasi petugas, Di sini terdapat from username, Password, ganti<br />

Instansi dan kemudian Button log in<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


121<br />

10. TampilanMenu Kejadian petugas<br />

Gambar 8.10 Tampilan menu kejadian aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan kejadian<br />

yang dikirim oleh server kepada petugas ketika petugas mendapat notifikasi. Di<br />

halaman ini terdapat posisi petugas,posisi kejadian, deskripsi kejadian dan button<br />

berangkat untuk mengkonfirmasi keberangkatan petugas ia akan dikirim ke<br />

server dan server akan mengirim kepada aplikasi pelapor<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


122<br />

11. Tampilan Menu route aplikasi petugas<br />

Gambar 8.11 tampilan menu route aplikasi petugas<br />

Gambar ini merupakan rancangan tampilan yang menampilkan rute dari<br />

data google maps API. Halaman ini akan menampil rute rute jalan dengan waktu<br />

dan jarak tempuh.<br />

8.1.2 Pembuatan kode program<br />

Pada tahap ini penulis melakukan pengodean sistem setelah perancangan<br />

pada tahap sebelumnya dilaksanakan. Penulis menggunakan bahasa pemrograman<br />

PHP dengan bantuan framework CodeIgniter untuk sisi Coding internal dan<br />

java,XML untuk sisi tampilan User Interface, database yang digunakan adalah<br />

MySQL, dan JSON untuk menarik (retrieve) data dari Google Maps API. Penulis<br />

menggunakan perangkat lunak Android Studio untuk melakukan pengodean<br />

aplikasi ini karena aplikasi ini tergolong ringan atau tidak terlalu memberatkan<br />

sistem komputer penulis. Sebelum sistem diimplementasikan, aplikasi harus<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


123<br />

terbebas dari kesalahan-kesalahan program yang mungkin terjadi seperti<br />

kesalahan penulisan kode, kesalahan proses, logika atau kesalahan sintaks.<br />

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan alur kerja pembuatan program<br />

yang terdiri dari pengodean (coding) aplikasi dan pengujian aplikasi dengan<br />

metode Blackbox yang terdiri dari pengujian fungsionalitas aplikasi dan pengujian<br />

jalannya Fitur Crowdsource. Tidak lupa penulis juga meng-input-kan data hotel<br />

ke dalam database secara manual dan dilanjutkan dengan pengunggahan seluruh<br />

source code program ke Server hosting agar bisa diakses oleh semua orang.<br />

8.1.3 Server<br />

Melakukan implementasi aplikasi ke server hosting beserta database yang<br />

telah dibuat. Semua data di hosting melalui layanan hosting<br />

www.dapurhosting.com. Untuk mengakses aplikasinya Emergency Call ini,<br />

pengguna dapat membuka dengan ponsel atau smartphone pengguna yang dapat<br />

mengakses internet.<br />

8.2 Pengujian Aplikasi (Blackbox Testing)<br />

Selanjutnya, penulis melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah<br />

dibuat dengan pengujian Blackbox.<br />

8.2.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />

Uji coba fungsionalitas dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi yang<br />

telah dibuat, dan melakukan pengujian fungsi- fungsi fitur dari aplikasi untuk<br />

melihat apakah sudah berjalan sesuai yang diinginkan atau sebaliknya.<br />

Tabel 8.1 Pengujian Fungsionalitas Aplikasi<br />

No Item uji Kegiatan Hasil yang<br />

diharapkan<br />

1 Halaman Menampilkan Halaman<br />

login login aplikasi login<br />

aplikasi emergency call aplikasi<br />

emergenc<br />

ditampilkan<br />

Hasil<br />

aktual<br />

Sesuai<br />

Rujukan<br />

Gambar<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


124<br />

y call<br />

2 Halaman<br />

Menampilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

daftar<br />

list<br />

kolom<br />

daftar<br />

aplikasi<br />

untuk<br />

mengisi<br />

aplikasi<br />

emergenc<br />

biodata<br />

pada<br />

ditampilkan<br />

y call<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

3 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

home<br />

halaman home<br />

home<br />

aplikasi<br />

yang<br />

berisi<br />

aplikasi<br />

emergenc<br />

panic<br />

button<br />

ditampilkan<br />

y call<br />

pada<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

4 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

kejadian<br />

halaman<br />

kejadian<br />

aplikasi<br />

kejadian<br />

yang<br />

aplikasi<br />

emergenc<br />

berisi<br />

list<br />

ditampilkan<br />

y call<br />

kejadian<br />

pada<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

5 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

tracking<br />

halaman<br />

tracking<br />

aplikasi<br />

tracking<br />

yang<br />

aplikasi<br />

emergenc<br />

berisi<br />

tracking<br />

ditampilkan<br />

y call<br />

maps<br />

pada<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

6 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

kirim<br />

halaman kirim<br />

kirim lokasi<br />

lokasi<br />

lokasi<br />

yang<br />

aplikasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


125<br />

aplikasi<br />

berisi<br />

share<br />

ditampilkan<br />

emergenc<br />

location<br />

pada<br />

y call<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

7 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Ga<br />

profil user<br />

halaman profil<br />

profil<br />

mbar<br />

aplikasi<br />

user yang berisi<br />

aplikasi<br />

emergenc<br />

biodata<br />

pada<br />

ditampilkan<br />

y call<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

8 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Ga<br />

login<br />

halaman<br />

login<br />

login<br />

mbar<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

yang<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

berisi<br />

ditampilkan<br />

username,passw<br />

ord dan pilih<br />

instansi<br />

pada<br />

aplikasi petugas<br />

9 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

Sesuai<br />

Ga<br />

profil<br />

halaman profil<br />

profil<br />

mbar<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

yang<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

berisi<br />

biodata<br />

ditampilkan<br />

dan<br />

foto<br />

petugas<br />

pada<br />

aplikasi petugas<br />

10 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

Sesuai<br />

Gambar<br />

edit profil<br />

halaman<br />

edit<br />

edit<br />

profil<br />

aplikasi<br />

profil<br />

petugas<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

yang<br />

berisi<br />

ditampilkan<br />

biodata dan foto<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


126<br />

petugas<br />

pada<br />

aplikasi petugas<br />

11 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

kejadian<br />

halaman<br />

kejadian<br />

aplikasi<br />

kejadian<br />

yang<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

berisi kejadian<br />

ditampilkan<br />

yang dilaporkan<br />

user<br />

pada<br />

aplikasi<br />

emergency call<br />

12 Halaman<br />

Menamppilkan<br />

Halaman<br />

sesuai<br />

Gambar<br />

list route<br />

pilihan<br />

rute<br />

list<br />

route<br />

aplikasi<br />

menuju<br />

lokasi<br />

aplikasi<br />

petugas<br />

kejadian dengan<br />

ditampilkan<br />

menampilkan<br />

jarak dan waktu<br />

tempuh<br />

8.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Blackbox<br />

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sampel uji yang telah dilakukan,<br />

dapat disimpulkan bahwa secara fungsional sistem dapat menghasilkan output<br />

sesuai yang diharapkan.<br />

8.3 Pengujian Data Estimasi Waktu Tempuh<br />

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan ketepatan atau keakuratan data<br />

Crowdsource yang dihasilkan. Pada pengujian ini, Penulis menggunakan metode<br />

pengujian Modeling dan Simulation dari (Maria, 1997).<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


127<br />

8.4 Simulation Model<br />

berikut ini adalah gambar alur scenario pengujian pada tahap pengujian data<br />

Estimasi waktu tempuh.<br />

mulai<br />

system under study<br />

case A:<br />

(hasil aplikasi/<br />

data google maps )<br />

case B:<br />

(perhitungan manual)<br />

sistem request<br />

data<br />

simulation<br />

model<br />

data<br />

tampil<br />

simulation<br />

experiment<br />

data hasil<br />

simulation analysis<br />

membandingkan<br />

data<br />

Analisis data<br />

(Uji Hipotesis)<br />

conclusions<br />

selesai<br />

Gambar 8.12 Alur skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


128<br />

Berikut ini adalah gambar alur pengujian data Estimasi Waktu Tempuh<br />

pada tahap Simulation Model<br />

Gambar 8.13 Alur kerangka perhitungan manual tahap Simulation Model<br />

a) Merumuskan Masalah<br />

Penulis memakai dua kasus skenario (Case) A untuk data yang didapatkan<br />

dari aplikasi dan skenario B untuk data hasil perhitungan manual (menggunakan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


129<br />

Rumus 2.1 Persamaan Estimasi Waktu Tempuh). Lihat alur skenario pengujian<br />

data pada Gambar 3.2 Alur Skenario Pengujian Estimasi Waktu Tempuh.<br />

Untuk keperluan simulasi, penulis menggunakan data berikut:<br />

Tabel 8.2 Informasi Pengujian<br />

Titik Observasi awal:<br />

Polsek kebayoran lama ,jalan<br />

Praja II No.1, RT 05 / RW 01,<br />

Kebayoran Lama Selatan,<br />

Kebayoran Lama, RT.5/RW.1,<br />

Kby. Lama Sel., Kby. Lama,<br />

Kota Jakarta Selatan, Daerah<br />

Khusus Ibukota Jakarta<br />

Titik Observasi tujuan:<br />

Gandaria city<br />

Waktu:<br />

Morning Peak(7.00-9.00), Off-<br />

Peak (12.00-15.00)<br />

dan Evening Peak(16.00-21)<br />

(merujuk ke pembahasan<br />

pada Sub Time<br />

Elements)<br />

Untuk Facility Types (lihat Subbab b Facility Types), Penulis memilih ruas<br />

Jalan Jln.iskandar muda sebagai area pengujian karena merupakan salah satu jalan<br />

arteri di Jakarta selatan). Penulis menggunakan kendaraan roda empat (mobil)<br />

untuk penelitian ini . Penulis menghitung yaitu waktu tempuh dengan kemacetan.<br />

proporsi kendaraan arah ke Gandaria City untuk ruas jalan iskandar muda lebih<br />

didominasi oleh mobil (78% dari total kendaraan).<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


130<br />

Untuk arus menuju arah Gandaria City lebih fluktuatif pada jam-jam<br />

tertentu khususnya pada jam kerja dan jam istirahat. Maka dari itu, Penulis<br />

menggunakan Periode Time Elements dan mengambil sampel waktu penelitian<br />

untuk Morning Peak antara<br />

b) Merumuskan dan Mengembangkan Model<br />

Kemudian dari alur skenario pengujian data, metode pengujian perhitungan<br />

data pada tahap ini dikembangkan lebih lanjut. Alur Kerangka Perhitungan<br />

Manual Tahap Simulation Model.<br />

8.4.1 Simulation Experiment<br />

a) Membangun Kondisi Percobaan Untuk Dijalankan<br />

Penulis akan melakukan 3 (tiga) kali Observasi (Run) pada setiap Periode<br />

Waktu dengan mencacat Running Time (dalam detik) dan Stopped Delay Time<br />

(dalam detik. Kemudian dari catatan itu akan dihitung Estimasi Waktu Tempuh<br />

sesuai dengan Alur pada Gambar 5.2 Alur Kerangka Perhitungan Manual.<br />

b) Melakukan Simulasi<br />

Pada tahap ini dilakukan simulasi seperti yang sudah dijelaskan pada tahap<br />

(Simulation Experiment point) di atas.<br />

8.4.2 Simulation Analysis<br />

a) Menginterpretasikan dan Menampilkan Hasil<br />

1. Perhitungan Case A (Data Aplikasi/Google Maps )<br />

Berikut ini adalah hasil pengambilan data pada aplikasi dengan waktu<br />

Morning Peak, Off-Peak dan Evening Peak.<br />

Tabel 8.3 Data Waktu Tempuh Aplikasi Emergency Call menggunakan<br />

Crowdsource google maps API.<br />

Aplikasi Emergency call<br />

No Periode<br />

menggunakan Crowdsource<br />

google maps API (menit)<br />

1 Morning Peak 07:00 7 menit<br />

2 Off-Peak 06:00 6 menit<br />

3 Evening Peak 09:00 9 menit<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


131<br />

2. Perhitungan Case B (Data Hasil Perhitungan)<br />

Untuk setiap periode waktu, penulis melakukan 3 kali observasi/jalan/run<br />

dari titik awal menuju titik tujuan (lihat Tabel 5.2 Informasi Pengujian).<br />

Informasi tentang tabel :<br />

Travel Time (sec) (t ri ) = hitungan waktu tempuh perjalan tanpa dikurangin<br />

stopped delay time<br />

Running Time (sec) = hitungan waktu tempuh perjalan dengan dikurangin<br />

stopped delay time<br />

stopped delay time (sec) = waktu lama berhenti kendaraan<br />

Average Travel Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />

berjalan disertai kemacetan/delay time<br />

Dimana:<br />

Average running speed =<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t i = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

d<br />

∑ t i<br />

x 3600 (sec)<br />

Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />

berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />

Average running speed =<br />

d<br />

∑ t ri<br />

x 3600 (sec)<br />

Dimana:<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

Section Length (in km) (d) = Panjang rute<br />

Number of Observations (n) = banyak observasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


132<br />

a. Perhitungan Data Morning Peak<br />

Run<br />

Run<br />

Run<br />

Su<br />

Avera<br />

Data Items<br />

Var<br />

1<br />

2<br />

3<br />

m<br />

ge<br />

Travel Time (sec) t i 370 375 381 1126 375,3<br />

Running Time (sec) t ri 328 342 346 1016 338,7<br />

Stopped Delay Time<br />

(sec) 42 33 35 110 36,7<br />

Average Travel Speed<br />

(km/h)<br />

Average Running Speed<br />

χ 12,6 12,5 12,3 37,4 12,4<br />

(km/h) 14,2 13,7 12,3 - 13,8<br />

Section Length (in km)<br />

(d)<br />

D<br />

1,3<br />

Number of Observations<br />

(n)<br />

N 3<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


133<br />

penjelasan tabel morning-peak dengan waktu uji coba dari jam 8.00-10.00<br />

wib<br />

<br />

Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 370 detik , run 2 : 375 detik dan<br />

run 3 : 381 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 8.00-10.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Running Time (sec) run 1 : 328 detik , run 2 : 342 detik dan run 3 :<br />

346 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 8.00-10.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />

stopped delay time<br />

<br />

Stopped Delay Time (sec) run 1 : 42 detik , run 2 : 33 detik dan run<br />

3 : 35 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />

di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />

jam 8.00-10.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />

dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Average Travel Speed (km/h) )<br />

Average running speed =<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

370<br />

1,3 km<br />

375<br />

1,3 km<br />

381<br />

× 3600 = 12,6 km/h<br />

× 3600 = 12,5 km/h<br />

× 3600 = 12,3 km/h<br />

d<br />

∑ t i<br />

x 3600 (sec)<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


134<br />

Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />

berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />

Average running speed =<br />

d<br />

∑ t ri<br />

x 3600 (sec)<br />

Dimana:<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

328<br />

1,3 km<br />

328<br />

1,3 km<br />

346<br />

× 3600 = 14,2 km/h<br />

× 3600 = 13,7 km/h<br />

× 3600 = 12,3 km/h<br />

Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />

gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />

Number of Observations (n) = banyak observasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


135<br />

Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Morning Peak:<br />

1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />

nx d<br />

∑t i<br />

= ẍ<br />

n = jumlah observasi<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />

=<br />

3 x 1,3 km/h<br />

1126 detik<br />

= 0,0034km/sec<br />

= 12,5 km<br />

jam<br />

2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />

berikut :<br />

∑(x − ẍ )2<br />

SD = √<br />

(n − 1)<br />

x = nilai ke − x<br />

ẍ = hasil space − mean<br />

n = jumlah observasi<br />

√(12,6km/h − 12,5km/h ) 2 + (12,5km/h − 12,5km/h) 2 +(12,3km/h − 12,5km/h) 2<br />

=<br />

3 − 1<br />

√(0,2km/h ) 2 + (0,1km/h ) 2 +(−0,1) 2<br />

=<br />

2km/h<br />

√0,04 + 0,01 + 0,01<br />

2<br />

=<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


136<br />

√0,06<br />

2<br />

=<br />

√0,03 = 0,17<br />

SD 2 = 0,17<br />

Varians = SD 2<br />

Varians =0,3<br />

S 2 sms = 0,3<br />

3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />

υ̅TMS = υ̅SMS +<br />

S 2<br />

̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />

υ̅TMS = sample time − mean speed<br />

υ̅SMS = sample space − mean speed<br />

S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />

12,5km/h +<br />

0,3<br />

12,5km/h =<br />

12,5km/h + 0,024 =<br />

12,74 km/h<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


137<br />

4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />

=<br />

jarak segment (km)<br />

time − mean speed ( km<br />

jam ) × (3.600 detik/jam)<br />

= 1,3 x 3600 detik/jam<br />

12,74<br />

= 367,3 detik<br />

= 6 menit 7 detik<br />

b. Perhitungan Data Off-Peak<br />

Run<br />

Run<br />

Run<br />

Su<br />

Avera<br />

Data Items<br />

Var<br />

1<br />

2<br />

3<br />

m<br />

ge<br />

Travel Time (sec) t i 320 335 340 995 331,67<br />

Running Time (sec) t ri 285 298 308 891 338,7<br />

Stopped Delay Time<br />

(sec) 35 37 32 104 34,6<br />

Average Travel Speed<br />

(km/h)<br />

Average Running Speed<br />

14,6 14 13,7 42,3 14,1<br />

(km/h) 16,4 15,7 15,2 - 15,7<br />

Section Length (in km)<br />

(d) D 1,3<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


138<br />

Number of Observations<br />

(n)<br />

N 3<br />

penjelasan tabelData off-peak dengan waktu uji coba dari jam 12.00-15.00<br />

wib<br />

<br />

Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 320 detik , run 2 : 335 detik dan<br />

run 3 : 340 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Running Time (sec) run 1 : 285 detik , run 2 : 298 detik dan run 3 :<br />

308 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />

stopped delay time<br />

<br />

Stopped Delay Time (sec) run 1 : 35 detik , run 2 : 37 detik dan run<br />

3 : 32 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />

di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />

jam 12.00-15.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />

dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Average Travel Speed (km/h) )<br />

Average running speed =<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

1,3 km<br />

320<br />

× 3600 = 14,6 km/h<br />

d<br />

∑ t i<br />

x 3600 (sec)<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


139<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

335<br />

1,3 km<br />

340<br />

× 3600 = 14 km/h<br />

× 3600 = 13,7 km/h<br />

Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />

berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />

Average running speed =<br />

d<br />

∑ t ri<br />

x 3600 (sec)<br />

Dimana:<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

285<br />

1,3 km<br />

298<br />

1,3 km<br />

308<br />

× 3600 = 16,4 km/h<br />

× 3600 = 15,7 km/h<br />

× 3600 = 15,2 km/h<br />

Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />

gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />

Number of Observations (n) = banyak observasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


140<br />

Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Data Off-Peak:<br />

1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />

nx d<br />

=<br />

∑t i<br />

n = jumlah observasi<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t i = waktu tempuh kendaraan ke − i<br />

=<br />

3 x 1,3<br />

995<br />

= 0,004km/sec<br />

= 14,4 km/jam<br />

2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />

berikut :<br />

∑(x − ẍ )2<br />

SD = √<br />

(n − 1)<br />

x = nilai ke − x<br />

ẍ = hasil space − mean<br />

n = jumlah observasi<br />

√(14,6 − 14,1) 2 + (14 − 14,1) 2 +(13,7 − 14,1) 2<br />

=<br />

3 − 1<br />

√(0,5) 2 + (0,1) 2 +(−0,4) 2<br />

=<br />

2<br />

√0,25 + 0,01 + 0,16<br />

2<br />

=<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


141<br />

√0,42<br />

2<br />

=<br />

√0,21 = 0,46<br />

varians = SD 2<br />

Varians = 0,46 2<br />

Varians =0,21<br />

S 2 sms = 0,21<br />

3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />

υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />

S 2<br />

̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />

υ̅TMS = sample time − mean speed<br />

υ̅SMS = sample space − mean speed<br />

S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />

14,4 + 0,21<br />

14,4 =<br />

14,4 + 0,014 =<br />

14,4 km/jam<br />

4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />

jarak segment (km)<br />

time − mean speed ( km<br />

jam ) × (3.600 detik/jam)<br />

= 1,3<br />

14,4<br />

x 3600 detik/jam<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


142<br />

= 325detik<br />

= 5 menit 25 detik<br />

c. Perhitungan Data Evening-Peak<br />

Run<br />

Run<br />

Run<br />

Su<br />

Avera<br />

Data Items<br />

Var<br />

1<br />

2<br />

3<br />

m<br />

ge<br />

Travel Time (sec) t i 532 529 527 1588 331,67<br />

Running Time (sec) t ri 451 453 450 1354 338,7<br />

Stopped Delay Time<br />

(sec) 81 76 77 234 78<br />

Average Travel Speed<br />

(km/h)<br />

Average Running Speed<br />

8,8 8,85 8,9 26,5 8,85<br />

(km/h) 10,3 10,33 10,4 - 10,37<br />

Section Length (in km)<br />

(d)<br />

D<br />

1,3<br />

Number of Observations<br />

(n)<br />

N 3<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


143<br />

penjelasan tabel evening-peak dengan waktu uji coba dari jam 18.00-21.00<br />

wib<br />

<br />

Hasil dari Travel Time (sec) run 1 : 532 detik , run 2 : 529 detik dan<br />

run 3 : 527 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 18.00-21.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Running Time (sec) run 1 : 451 detik , run 2 : 453 detik dan run 3 :<br />

450 detik merupakan hasil percobaan perjalanan dari polsek<br />

kebayoran lama menuju gandaria city di jam 12.00-15.00<br />

menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu dan<br />

menggunakan mobil sebagai kendaraan dengan tanpa menghitung<br />

stopped delay time<br />

<br />

Stopped Delay Time (sec) run 1 : 81 detik , run 2 : 76 detik dan run<br />

3 : 77 detik merupakan hasil percobaan berapa waktu lama berhenti<br />

di perjalanan dari polsek kebayoran lama menuju gandaria city di<br />

jam 17.00-21.00 menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu<br />

dan menggunakan mobil sebagai kendaraan<br />

Average Travel Speed (km/h) )<br />

Average running speed =<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

1,3 km<br />

532<br />

× 3600 = 8,8 km/h<br />

d<br />

∑ t i<br />

x 3600 (sec)<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

529<br />

1,3 km<br />

527<br />

× 3600 = 8,85 km/h<br />

× 3600 = 8,9 km/h<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


144<br />

Average Running Speed (km/h) = kecepatan rata-rata kendaraan pada saat<br />

berjalan tanpa disertai kemacetan/delay time<br />

Average running speed =<br />

d<br />

∑ t ri<br />

x 3600 (sec)<br />

Dimana:<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t ri = waktu tempuh<br />

n = jumlah observasi<br />

run 1 =<br />

run 2 =<br />

run 3 =<br />

1,3 km<br />

451<br />

1,3 km<br />

453<br />

1,3 km<br />

450<br />

× 3600 = 10,3 km/h<br />

× 3600 = 10,33 km/h<br />

× 3600 = 10,4 km/h<br />

Section Length (in km) (d) = Panjang rute dari polsek kebayoran lama menuju<br />

gandaria city dengan penyesuian dengan rute yang ada di google maps<br />

Number of Observations (n) = banyak observasi<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


145<br />

d. Hasil Perhitungan Estimasi Waktu Tempuh pada Evening-Peak:<br />

1. Hitungan Space-Mean dengan tahap berikut :<br />

n = jumlah observasi<br />

nx d<br />

=<br />

∑t i<br />

d = jarak ditempuh atau ruas jalan<br />

t i = waktu tempuh kendaraan ke − i =<br />

= 8,84km/sec<br />

= 8,84 km/jam<br />

3 x 1,3<br />

1588<br />

2. Hitungan variansi sample dari space-man dengan tahapan sebagi<br />

berikut :<br />

∑(x − ẍ )2<br />

SD = √<br />

(n − 1)<br />

x = nilai ke − x<br />

ẍ = hasil space − mean<br />

n = jumlah observasi<br />

√(8,8 − 8,85) 2 + (8,85 − 8,85) 2 +(8,9 − 8,85) 2<br />

=<br />

3 − 1<br />

√(−0,005) 2 + (0) 2 +(0,005) 2<br />

=<br />

2<br />

√0,0025 + 0 + 0,0025<br />

2<br />

=<br />

√0,005<br />

2<br />

=<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


146<br />

√0,0025 = 0,05<br />

varians = SD 2<br />

Varians = 0,05 2<br />

Varians =0,0025<br />

S 2 sms = 0,0025<br />

3. Hitungan Time-Mean Speed dengan tahapan berikut :<br />

υ̅TMS ≈ υ̅SMS +<br />

S 2<br />

̅̅̅̅̅̅̅̅ υ̅SMS<br />

υ̅TMS = sample time − mean speed<br />

υ̅SMS = sample space − mean speed<br />

S 2 = variansi sample dari space − mean speed<br />

8,4 + 0,0025<br />

8,4<br />

=<br />

8,4 + 0,0003 =<br />

8,843 km/jam<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


147<br />

4. Hitungan Estimated Travel Time dengan tahapan berikut :<br />

jarak segment (km)<br />

time − mean speed ( km<br />

jam ) × (3.600 detik/jam)<br />

= 1,3 x 3600 detik/jam<br />

8,843<br />

= 529,23detik<br />

= 8 menit 49 detik<br />

Keterangan:<br />

Travel Time adalah Running Time ditambah Stopped Delay Time<br />

untuk setiap Run/Observasi.<br />

Running Time adalah waktu pada saat kendaraan<br />

bergerak/berjalan.<br />

Stopped Delay Time adalah waktu pada saat kendaraan<br />

berhenti/macet (kecepatan < 8 km/jam).<br />

Average Travel Speed adalah kecepatan rata-rata kendaraan dalam<br />

satu kali perjalanan (termasuk Stopped Delay Time).<br />

Average Running Speed adalah kecepatan rata-rata lajunya<br />

kendaraan (tanpa Stopped Delay Time). Dihitung dengan Rumus<br />

2.4.<br />

Section Length adalah jarak tempuh kendaraan untuk setiap<br />

observasi (dalam kilometer).<br />

Number of Observations adalah jumlah observasi total dalam<br />

setiap periode waktu.<br />

Run 1 – 3 adalah percobaan observasi/jalan pertama, kedua dan<br />

ketiga.<br />

Sum adalah jumlah seluruh observasi (Run 1 – 3).<br />

Average adalah Total rata-rata tiap observasi.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


148<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Variance adalah nilai variansi nilai untuk Average Travel Speed.<br />

Time-Mean Speed adalah jumlah semua Run pada Average Travel<br />

Speed dibagi total observasi (lihat Rumus 2.2).<br />

Space-Mean Speed adalah total observasi dikali panjang ruas jalan<br />

(section length) dibagi jumlah semua Run pada Travel Time. (lihat<br />

Rumus 2.3)<br />

TT (mm:ss) adalah Travel Time dalam format menit:detik.<br />

Tabel 8.4 Hasil Observasi Semua Time Element<br />

Average Speed<br />

Time- Estimated Travel<br />

Hasil (km/h)<br />

Space-Mean Mean Time<br />

Time<br />

Elements Run Travel Speed (km/h)<br />

Speed<br />

(km/h) minutes mm:ss<br />

Morning<br />

Peak 13,8 12,4 12,5 12,74 367,3 6:07<br />

Off-Peak 15,7 14,1 14,4 14,4 325 5:25<br />

Evening<br />

Peak 10,37 8,85 8,84 8,843 529,23 8:49<br />

3. Uji Hipotesis T-Test<br />

Setelah didapatkan data masing-masing output baik dari Case A maupun<br />

Case B, kemudian dilakukan perbandingan dengan analisis data menggunakan<br />

analisis statistik Uji Hipotesis T-test.Berikut ini adalah tabel dari pengujian Case<br />

A dan Case B.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


149<br />

Tabel 8.5 Hasil Perhitungan Case A dan Case B<br />

Aplikasi Emergency call<br />

No Periode menggunakan<br />

Manual Tes (menit)<br />

crowsource (menit)<br />

1<br />

Morning<br />

6 menit 7<br />

07:00 7 menit 6:07<br />

Peak<br />

deti<br />

2 Off-Peak 06:00 6 menit 5:25<br />

5 menit 25<br />

detik<br />

3<br />

Evening<br />

8 menit 49<br />

09:00 9 menit 8:49<br />

Peak<br />

detik<br />

kasus.<br />

Berikut adalah gambar grafik hasil perbandingan waktu tempuh kedua<br />

25<br />

Chart Title<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

App<br />

Manual<br />

Run 1 Run 2 Run 3<br />

Gambar 8.14 Grafik Perbandingan Waktu Tempuh<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


150<br />

Kemudian hasil perhitungan tersebut dilakukan Uji Hipotesis dengan T-test<br />

sebagai berikut:<br />

a. Menentukan H0 dan H1<br />

x H0 = data Case A dan data Case B adalah sama atau hampir mendekati<br />

sama.<br />

H1 = data Case A dan data Case B adalah berbeda atau tidak sama.<br />

b. Menentukan Nilai Level of Significant<br />

Nilai level signifikan (D) = 5% = 0,05.<br />

c. Kriteria penerimaan uji hipotesis<br />

Terima H0, jika t hitung d t tabel atau p-value > D<br />

Tolak H0, jika t hitung ! t tabel atau p-value d D<br />

d. Hitung nilai t tabel , t hitung , dan p-value<br />

Berikut hasil perhitungan Uji-T yang peneliti lakukan menggunakan<br />

software Microsoft Excel<br />

(langkah melakukan perhitungan Uji-T menggunakan Excel dapat dilihat<br />

pada lampiran 3.)<br />

T hitung = -0,40; t tabel = 2,78; dan P-value = 0,70.<br />

e. Kesimpulan<br />

Dari hasil analisis data statistik Uji Hipotesis T-test di atas, peneliti<br />

menyimpulkan sebagai berikut:<br />

t hitung (0,20) (tanda minus diabaikan) < t tabel (2,78), berarti H0<br />

tidak dapat ditolak, artinya Hipotesis diterima.<br />

p-value (0,85) > α(0,05), berarti H0 tidak dapat ditolak, artinya Hipotesis<br />

diterima.<br />

Bahwa dari kedua kasus (case A dan B), terlihat perbandingan datanya<br />

hampir sama. Artinya, perbedaan nilai antara aplikasi dan perhitungan rumus<br />

tidak signifikan dan masih dapat diterima.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


151<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


<strong>BAB</strong> <strong>VI</strong><br />

PENUTUP<br />

9.1 Kesimpulan<br />

Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dijabarkan pada Bab 1, penulis<br />

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:<br />

a. Dengan menerapkan Crowdsource Matrix Distance Google Maps API<br />

membuat pengambilan data lalu lintas lebih terperinci<br />

b. Dengan menggunakan Metode E.T.T (Estimed Travel Time) penulis dapat<br />

membandingkan keakuratan waktu tempuh aplikasi Emergency Call<br />

menggunakan crowdsource google maps API dengan hitungan manual yang<br />

dilakukan penulis<br />

c. Dari hasil perbandingan aplikasi Emergency Call menggunakan<br />

crowdsource google maps API dengan hitungan manual yang dilakukan<br />

penulis,perhitungan waktu hampir sama<br />

9.2 Saran<br />

Penulis menyadari aplikasi ini masih jauh dari kata sempurna. Berikut<br />

beberapa saran yang mungkin dapat dilakukan pada pengembangan aplikasi<br />

selanjutnya:<br />

a. Menerapkan rumus perhitungan estimasi waktu tempuh pada code aplikasi.<br />

b. Untuk aplikasi dibuat versi IOS<br />

c. Untuk Software Aplikasi dapat menampung semua Point of Interest, tidak<br />

hanya Hotel saja.<br />

d. Untuk Software Aplikasi, fitur penunjuk arah pada Google Maps Navigation<br />

dapat dikembangkan menjadi bentuk Visual Augmented Reality.<br />

e. Pengembangan pada sistem usulan<br />

f. Penambahan fitur list nomor telepon pada aplikasi<br />

152


DAFTAR PUSTAKA<br />

Adi.T.N, Ambarsari, N. & A. M. (2015). Membangun Aplikasi E-commerce Jasa<br />

Fotografi Pre Wedding Berbasis Web Crowdsourcing Modul Calon<br />

Pengantin Dan Foto Sesi Menggunakan Metode Iterative Incremental.<br />

eProceedings of Engineering, 2(2), 5782–5790. Retrieved from<br />

http://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/articl<br />

e/view/2403<br />

Akbar, muhamad rizka. (2015). analisis perhitungan keakuratan waktu tempuh<br />

data crowdsource pada aplikasi perhotelan di tanggerang selatan dengan<br />

metode estimated travel time. In metode estimated travel time (pp. 69–79).<br />

Jakarta.<br />

Anisah.R, R, Damayanti.D.D & Santosa, B. (2016). Perancangan Rute<br />

Pendistribusian Produk Obat Dengan Menggunakan Algoritma Tabu Search<br />

Pada Vehicle Routing. E-Proceeding of Engineering, 3(2), 2384–2391<br />

Budianto, A. & E. R. N. (2016). Perancangan Aplikasi Islamic Boarding School<br />

Finder. Sniptek 2016, 144–150.<br />

Chrisdianto, I., & Legowo, S. J. (2015). Perbandingan Estimasi Waktu Perjalanan<br />

Dari Instantaneous Model Dan Time Slice Model Dengan. Jurnal MATRIKS<br />

TEKNIK SIPIL, (September), 654–662.<br />

Dwi, S. R. & A. (2016). Penerapan Algoritma Dijkstra pada Aplikasi Pencarian<br />

Rute Bus Trans Semarang. In Seminar Nasional Ilmu Komputer (pp. 299–<br />

306).<br />

Fauziah, Y., Rustamaji, H. C., & Ramadhan, R. P. (2016). Penerapan Mobile<br />

Crowdsourching Untuk Estimasi Waktu Kedatangan Bis Berdasarkan<br />

Informasi Masyarakat. Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi,<br />

7(3), 150. https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p03<br />

Farizah, Nur, R. & K. (2016). Pemodelan aplikasi mobile reminder berbasis<br />

android. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikas (Vol.<br />

2016, pp. 18–19).<br />

Fitri, K. K. (2014). PENENTUAN ARAH TUJUAN OBJEK DENGAN TABU<br />

SEARCH. Jurnal Informatika, 3(70), 1–6.<br />

Handayani, S. (2016). INOVASI LAYANAN ( Studi Kasus Emergency Call 115<br />

sebagai Inovasi Layanan pada Kantor Basarnas Kelas A Biak ). Jurnal<br />

Administrasi Publik, 6(1), 83–87.<br />

153


154<br />

Hermawansyah, C. B. & W. J. (2014). Pengembangan Sistem Keamanan Untuk<br />

Toko Online Pemrograman Php Dan Mysql. Jurnal Media Infotama, 11(1).<br />

Jalni, Y. M. P., & Yuliansyah, H. (2015). Rancangan Aplikasi Web Monitoring<br />

Estimasi Kedatangan Bus Trans-Jogja Berdasarkan Lokasi Bus dengan GPS<br />

Smartphone. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 3.<br />

Jehrey Whitten & Lonnie.D.Bentley. (2007). System Analysis and Design<br />

Methods (Brett Gord). New York.<br />

Kadir abdul. (2001). dasar-dasar pemograman web dinamis menggunakan PHP.<br />

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2006). Systems Analysis and Design.<br />

https://doi.org/QA76.9.S88K45 2010<br />

Kosasi, S. (2015). Penerapan Rapid Application Development Dalam Sistem<br />

Perniagaan Elektronik Furniture. Citec Journal, 2(4), 265–276..<br />

Kusumah,Irwan, A. (2011). PENGEMBANGAN SISTEM DALAM SISTEM<br />

INFORMASI AKUNTANSI. Jurnal Sistem Informasi, 6–15.<br />

Layona, R. (2016). Aplikasi Pencarian Rumah Makan Berbasis Gps Pada<br />

Perangkat Mobile Android. Jurnal Sistem Komputer, 6(1), 1–5.<br />

Lestari & Garling. (2010). bahasa xml. Yogyakarta.<br />

Luthfi,E.T. (2013). Modul Kuliah Program Aplikasi Mobile. Bandung<br />

Mahardhika, Budi, W., Hidayat, B., & Atmaja, R. D. (2013). PERANCANGAN<br />

APLIKASI ANDROID UNTUK SISTEM PANGGILAN DARURAT<br />

STUDI KASUS KANTOR POLISI DAN RUMAH SAKIT DI KOTA<br />

BANDUNG MENGGUNAKAN PERINTAH SUARA. Information<br />

Technology..<br />

Maulidis, N., Kristalina, P., & Hadi, M. Z. S. (2013). Pembuatan Aplikasi<br />

Emergency-Call dengan Pengaksesan J2ME. Jurnal Informatika, 1–10.<br />

Maria,A (1997) introduction to modelling and simulation.proceeding of the 1997<br />

winter simulation conference,(hal 7-13).State University Of New York<br />

Mufti, Y. (2013). RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER<br />

BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI PERAMPOKAN. universitas<br />

islam negeri sunan kalijaga.<br />

Noertjahyana, Agustinus. (2002). Studi Analisis Rapid Aplication Development<br />

Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


155<br />

Jurnal Informatika, 3(2), 64–68.<br />

https://doi.org/10.9744/INFORMATIKA.3.2.PP. 64-68<br />

Novandya, A., Kartika, A., Wibowo, A., & Libriadiany, Y. (2012). Aplikasi<br />

Pengenalan Budaya Dari 33 Provinsi Indonesia Berbasis Android. Komputer<br />

Dan Sistem Intelijen, 7, 508–513. Retrieved from<br />

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/kommit/article/view/576/499<br />

Nyura, Y. (2010). Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Pada<br />

Handphone dengan J2ME Yusni Nyura. Jurnal Informatika, 5(3), 18–27.<br />

Oktafiana,Gian, D. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android<br />

Dalam Bentuk Buku Saku Digital Untuk Mata Pelajaran Akuntansi<br />

Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Di<br />

Kelas Xi Man 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Skripsi. Universitas<br />

Negeri Yogyakarta, 1. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004<br />

Oktoviana, R. S. & M. Y. L. T. (2017). Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam<br />

Pencarian Lintasan Terpendek Lokasi Rumah Sakit, Hotel Dan Terminal<br />

Kota Malang Berbasis Web. Jurnal Informatika, 4(3), 3993–4000<br />

Prasetyo, V. Z. (2013). Penerapan Algoritma Dijkstra Untuk Perutean Adaptif<br />

Pada Jaringan Pendistribusian Air Pdam Di Kabupaten Demak. Universitas<br />

Negeri Semarang.<br />

Rosa A.S, & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur<br />

dan Berorientasi Objek). Bandung<br />

Safaat,N,H. (2011). Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan<br />

Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.<br />

Salim, A. & E. A. W. R. (2013). Pembuatan Sistem Pelayanan Taksi dengan<br />

Menggunakan Android , Google Maps , dan Ruby on Rail. Sistem Informasi,<br />

17–28.<br />

Sallaby, A. F., Utami, F. H., & Arliando, Y. (2015). Aplikasi Widget Berbasis<br />

Java. Jurnal Media Infotama, 11(2), 171–176.<br />

Setyawan, M. B., Gamayanti, N., & Alkaff, A. (2013). Optimasi Rute Perjalanan<br />

Ambulance. Teknik Elektro, 1–6.<br />

Sidik,B. (2012). Pemrograman Web dengan PHP, Informatika,<br />

Bandung.<br />

Sirenden. (2012). Buat sendiri aplikasi Petamu menggunakan CodeIgniter dan<br />

google Maps API. Yogyakarta.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


156<br />

Sugiarti. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege).<br />

Bandung.<br />

Supriyanto, A. (2005). Penyajian Dokumen XML dengan Teknik Pengikatan<br />

Data. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, X(2), 66–75.<br />

Suryo Saputro, S. (2013). Perancangan Aplikasi Gis Pencarian Rute Terpendek<br />

Peta Wisata Di Kota Manado Berbasis Mobile Web Dengan Algoritma<br />

Dijkstra. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.<br />

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004<br />

Suryaputra Hidayahtullah. (2016). Aplikasi Crowdsourcing Estimasi Waktu<br />

Kedatangan Bus Transjogja Berbasis Android. Jurnal Informatika. Retrieved<br />

from http://hdl.handle.net/123456789/3749<br />

Triansyah, A. & F. (2013). Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Aplikasi<br />

Untuk Menentukan Lintasan Terpendek Jalan Darat Antar Kota Di Sumatera<br />

Bagian Selatan. Jurnal Sistem Informasi, 5(2), 611–621<br />

Turner,S.M.,Eisele,W.L.,Benz R. J., & Holderner , D. J. (1998). TRAVEL TIME<br />

DATA COLLECTION HANDBOOK. Washington, DC : Federal Highway<br />

Administrator.<br />

Varita, I., & Setyawati, O. (2013). Pencarian Jalur Tercepat Rute Perjalanan<br />

Wisata Dengan Algoritma Tabu Search, 7(2), 185–190.<br />

Wikanta, P., Wijanarko, H., & Palufi, Z. (2014). Pemantauan Posisi Armada Bus<br />

Pada Busway Berbasis Android E-59 E-60. In Simposium Nasional RAPI<br />

XIII (pp. 59–64)..<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


LAMPIRAN<br />

Lampiran 1 Wawancara<br />

1. Kategori seperti apakah yang bisa dikatakan emergency call ?<br />

Jawaban : Yang bisa di kategorikan emergency call adalah<br />

ketika masyarakatkan mendapatkan bencana,kejahatan,dan<br />

membutuhkan apapun yang bersangkutan dengan nyawa seseorang<br />

2. Bagaimana tindakan BPBD Jakarta ketika mendapatkan emergency<br />

call ?<br />

Jawaban : Melakukan tindakan sesuai SOP yang telah dibuat<br />

3. Apa yang harus dilakukan BPBD ketika mendapatkan emergency call<br />

dengan data yang kurang akurat?<br />

Jawaban : Admin akan menanyakan dulu lokasi<br />

keberadaan,kejadian apa yang terjadi dan akan meminta nomor telpon<br />

orang yang terdekat dari pelapor<br />

4. apakah sistem prosedur emergency call banyak di dapat komplent dari<br />

masyarakat?<br />

Jawaban : Sejauh ini masih ada feedback positif dan negatif dari<br />

masyarkat<br />

5. Permasalahan apa yang sering di dapatkan BPBD ketika mendapatkan<br />

emergency call dari masyarakat ?<br />

Jawaban : Permasalahan yang sering di dapatkan BPBD adalah<br />

sering mendapatkan lokasi kejadian yang kurang akurat,tingkat<br />

bencana yang di dapatkan pelapor sehingga BPBD tidak perlu<br />

mengerahkan banyak personilnya<br />

6. Bagaimana cara masyarakat memberitahukan atau melaporkan<br />

kejadiaan saat menghubungi emergency call?<br />

Jawaban :<br />

1. Nama<br />

2. Alamat<br />

3.kejadian apa yang dilaporkan<br />

157


158<br />

4. Nomor telpon orang terdekat dari kejadian<br />

7. Apakah layanan emergency call itu gratis ?<br />

Jawaban : Emergency call merupakan layanan gratis tanpa<br />

dikenakan biaya apapun<br />

8. Kapan saya bisa memanggil nomor darurat?<br />

Jawaban : Anda bisa menghubungi 112 atau 101 saat Anda sangat<br />

membutuhkan brigade pemadam kebakaran, ambulans atau polisi. Jika<br />

tidak ada urgensi, lebih baik Anda memanggil pemadam kebakaran<br />

setempat, dokter umum Anda (di luar jam buka Anda dapat<br />

menghubungi perawatan primer setelah jam kerja) atau polisi<br />

setempat.<br />

Ada juga nomor darurat lainnya untuk masalah spesifik, seperti garis<br />

bunuh diri atau Pusat Perawatan untuk Kasus Keracunan.<br />

9. Bagaimana sebaiknya Anda meminta bantuan saat badai lebat?<br />

Jawaban : ika BMKG mengumumkan kode oranye atau merah karena<br />

badai atau banjir, teleponlah emergency call bila Anda memerlukan<br />

bantuan dari pemadam kebakaran dan bila tidak ada orang yang<br />

berada dalam bahaya kematian.<br />

Hubungi saja emergency call saat penyelamatan diperlukan atau bila<br />

situasi yang mengancam jiwa dilibatkan.<br />

Bila Anda menelepon emergency call ,sabar menunggu jawaban.<br />

Jangan meletakkan gagang telepon<br />

10. Bagaimana menurut anda emergency call dibuatkan dalam bentuk<br />

aplikasi berbasis android dan IOS ?<br />

Jawaban : Menurut saya sangat dibutuhkan, guna untuk membantu<br />

pelayanan emergency call di masyarakat karena dengan ada aplikasi<br />

kemungkinan data lebih akurat dan layanan lebih cepat<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


159<br />

Lampiran 2 Data dari Kantor Polisi,Pemadam Kebakaran,Rumah Sakit<br />

Jakarta Selatan<br />

A. Data Kantor Polisi Jakarta Selatan<br />

No Nama Kantor Polisi Alamat<br />

1<br />

Polres Jakarta Selatan Jl. Wijaya II no.42 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan<br />

2<br />

Polsek<br />

Lama<br />

Kebayoran<br />

Jl. Kyai Maja No. 62 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan<br />

3<br />

Polsek Tebet<br />

Jl Prof Dr Supomo SH No 56 B Tebet, Jakarta Selatan<br />

12810<br />

4<br />

Polsek Pancoran<br />

Jl. Buncit Raya No.124, Kelurahan Kalibata,<br />

Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan<br />

5<br />

Polsek<br />

Prapatan<br />

Mampang<br />

Jl. Kapten Tendean No. 93 Mampang Prapatan<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

Polsek Cilandak<br />

Polsek Jagakarsa<br />

Polsek Pasar Minggu<br />

Polsek Pesanggrahan<br />

Jl.Caringin Utara No.1 Cilandak<br />

Jl. Timbul Jagakarsa<br />

Jl. Raya Ragunan No. 1, Pasar Minggu,Jakarta Selatan<br />

Jl. Bintaro Utara No. 1 Jakarta Selatan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


160<br />

B. Data Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan<br />

No Nama Pemadam Kabakaran Alamat<br />

1 SUDIN Jakarta Selatan<br />

Jl. Raya Lebak Bulus<br />

2<br />

Pos Cipulir<br />

Jalan Ciledug Raya Kelurahan Cipulir<br />

Kecamatan Kebayoran Lama<br />

3<br />

Pos Walikota<br />

Jalan Prapanca Raya Kelurahan Petogogan<br />

Kecamatan Kebayoran Baru<br />

4<br />

Kantor Sektor Pesanggrahan<br />

Jalan Pesanggrahan Indah Kelurahan<br />

Pesanggrahan Kecamatan Pesanggrahan<br />

5<br />

Pos Fatmawati<br />

Jalan RS.Fatmawati Kelurahan Cipete Barat<br />

Kecamatan Cilandak<br />

6<br />

Pos Casablanka<br />

Jalan Casablanca Kelurahan Menteng Atas<br />

Kecamatan Setiabudi<br />

7<br />

Sektor Pasar Minggu<br />

Jalan Salihara Kelurahan Jatipadang<br />

Kecamatan Pasar minggu<br />

8<br />

Pos Pasar Minggu<br />

Jalan Tanjung Barat Kelurahan Pasar Minggu<br />

Kecamatan Pasar Minggu<br />

9<br />

Pos Grogol Utara<br />

alan Kebayoran Lama Kelurahan Grogol<br />

utara Kecamatan Kebayoran Lama<br />

10<br />

Pos Mampang Prapatan<br />

Jalan Kapten Tendean Kelurahan Kuningan<br />

Barat Kecamatan Mampang Prapatan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


161<br />

11<br />

Pos Cipete<br />

Jalan Melati Kelurahan Cipete Selatan<br />

Kelurahan Cilandak<br />

12<br />

Pos Tebet<br />

Jalan Prof DR Supomo,SH Kelurahan Tebet<br />

Barat Kecamatan Tebet<br />

13 Pos Kalibata<br />

Jalan Komplek MPR Kalibata Kelurahan<br />

Rawajati Kecamatan Pancoran<br />

14 Pos Pejaten<br />

Jalan Raya Condet Kelurahan Pejaten Barat<br />

Kecamatan Pasar Minggu<br />

15 Sektor Jagakarsa<br />

Jalan M.Khafi Kelurahan Jagakarsa<br />

Kecamatan Jagakarsa<br />

16 Pos Srengseng<br />

Sawah Kampung Betawi Jalan Srengseng<br />

Sawah Kelurahan Srengseng Sawah<br />

Kecamatan Jagakarsa<br />

C. Data Rumah Sakit Jakarta Selatan<br />

No Nama Rumah Sakit Alamat<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Rumah Sakit Tebet<br />

Rumah Sakit Pusat Pertamina<br />

Rumah Sakit Pondok Indah<br />

Alamat : Jl Let.Jen.MT Haryono kav 13<br />

Jakarta Selatan<br />

Jl. Kyai Maja No.43 Kebayoran<br />

Baru,Jakarta Selatan<br />

Jl. Metro Duta Kav. UE Pondok<br />

Indah,Jakarta Selatan<br />

4 Rumah Sakit MMC Jl. H R. Rasuna Said No.21,Jakarta Selatan<br />

5 Rumah Sakit Medistra Jl. Gatot Subroto Kav 59,Jakarta Selatan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


162<br />

6<br />

Jalan Lebak Bulus I. Kav. 29, Jakarta<br />

Rumah Sakit Mayapada<br />

Selatan<br />

7 Rumah Sakit Jakarta Jl. Jend.Sudirman Kav.49,Jakarta Selatan<br />

8<br />

: Jl. Tebet Raya No. 4-6,Jaksel, Jakarta<br />

Rumah Sakit Indah Medika<br />

Selatan<br />

9 RSUP Fatmawati Jl. RS Fatmawati Cilandak, Jaksel<br />

10<br />

Jl. Raya Pasar Minggu No.3A,Jakarta<br />

RSU Tria Dipa<br />

Selatan<br />

11<br />

Jl. RS Fatmawati Raya No. 74, Pd. Labu-<br />

RSU Prikasih<br />

Cilandak, Jakarta Selatan<br />

12 RSU MRCCC Siloam Semanggi /<br />

RS Kanker<br />

Jl. Garnisun Kav. 2-3 karet Semanggi,<br />

Setiabudi, Jakarta Selatan<br />

13<br />

Jl. Gandaria Tengah 11 Kby Baru,Jakarta<br />

RSU Gandaria<br />

Selata<br />

14 RSIA Yadika Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No. 5, Jakarta Selatan<br />

15 RSIA Muhammadiyah Taman Jl. Gandaria I/20 Kebayoran Baru,Jakarta<br />

Puring<br />

Selatan<br />

16 RSIA KEMANG MEDICAL<br />

CARE<br />

Jl. Ampera Raya No. 34, Jakarta Selatan<br />

17 RSIA Brawijaya Women and Jl..Taman Brawijaya No.1,Cepete<br />

Children Hospital<br />

Utara,Jakarta Selatan<br />

18<br />

Jl. Warung Sila 8 RT 004/06,<br />

RSIA Andhika<br />

Ciganjur,Jagakarsa, Jakarta Selatan<br />

19 RSB Panti Nugeraha Jl. Senayan 26 Kby.Baru,Jakarta Selatan<br />

20<br />

Jl. Ciledug Raya No.94-96 Cipulir,<br />

RSB Kartini<br />

Keabayoran Lama, Jakarta Selatan<br />

21<br />

Jl. Duren Tiga Raya No.5 Pancoran,Jakarta<br />

RSB Durentiga<br />

Selatan<br />

22 RSB Budhi Jaya Jl. Dr. Sahardjo 120,Jakarta Selatan<br />

23 RSB Asri Jl. Duren 3 Raya No. 20 Duren 3,<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


163<br />

Pancoran, Jakarta Selatan<br />

24<br />

Jl. Panglima Polim I/34 Melawai –<br />

RSB Asih<br />

Kebayorann Baru, Jakarta Selatan<br />

25<br />

Jl. Siaga Raya Kav.4-8, Pejaten Barat pasar<br />

RS Siaga Raya<br />

minggu,Jakarta Selatan<br />

26 RS Setia Mitra Jl. Fatmawati No. 80-82,Jakarta Selatan<br />

27 RS Jiwa Dharmawangsa/ RS Jiwa/<br />

RSKO<br />

Jl. Darmawangsa Raya Blok P/ II No.13,<br />

Jakarta Selatan<br />

28 RS Jakarta Medical Center (JMC) Jl. Buncit Raya No.15, Jakarta Selatan<br />

29 RS Harapan Kartini Jl. Ampera Raya No.1,Jakarta Selatan<br />

30<br />

: JL.Ciputat Raya No 40,Kel.Pondok<br />

RS Bhayangkara Sespimma Polri Pinang,Kec.Kebayoran Lama, Jakarta<br />

Selatan<br />

31 RS AL Cilandak Jl. Raya Cilandak,Jakarta Selatan<br />

32 RS Agung Jl. Sultan Agung No.67,Jakarta Selatan<br />

33<br />

Alamat : Jl Let.Jen.MT Haryono kav 13<br />

Rumah Sakit Tebet<br />

Jakarta Selatan<br />

34<br />

Jl. Kyai Maja No.43 Kebayoran<br />

Rumah Sakit Pusat Pertamina<br />

Baru,Jakarta Selatan<br />

35<br />

Jl. Metro Duta Kav. UE Pondok<br />

Rumah Sakit Pondok Indah<br />

Indah,Jakarta Selatan<br />

36 Rumah Sakit MMC Jl. H R. Rasuna Said No.21,Jakarta Selatan<br />

37 Rumah Sakit Medistra Jl. Gatot Subroto Kav 59,Jakarta Selatan<br />

38<br />

Jalan Lebak Bulus I. Kav. 29, Jakarta<br />

Rumah Sakit Mayapada<br />

Selatan<br />

39 Rumah Sakit Jakarta Jl. Jend.Sudirman Kav.49,Jakarta Selatan<br />

40<br />

: Jl. Tebet Raya No. 4-6,Jaksel, Jakarta<br />

Rumah Sakit Indah Medika<br />

Selatan<br />

41 RSUP Fatmawati Jl. RS Fatmawati Cilandak, Jaksel<br />

42 RSU Tria Dipa Jl. Raya Pasar Minggu No.3A,Jakarta<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


164<br />

Selatan<br />

43<br />

Jl. RS Fatmawati Raya No. 74, Pd. Labu-<br />

RSU Prikasih<br />

Cilandak, Jakarta Selatan<br />

44 RSU MRCCC Siloam Semanggi /<br />

RS Kanker<br />

Jl. Garnisun Kav. 2-3 karet Semanggi,<br />

Setiabudi, Jakarta Selatan<br />

45<br />

Jl. Gandaria Tengah 11 Kby Baru,Jakarta<br />

RSU Gandaria<br />

Selata<br />

46 RSIA Yadika Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No. 5, Jakarta Selatan<br />

47 RSIA Muhammadiyah Taman Jl. Gandaria I/20 Kebayoran Baru,Jakarta<br />

Puring<br />

Selatan<br />

48 RSIA KEMANG MEDICAL<br />

CARE<br />

Jl. Ampera Raya No. 34, Jakarta Selatan<br />

49 RSIA Brawijaya Women and Jl..Taman Brawijaya No.1,Cepete<br />

Children Hospital<br />

Utara,Jakarta Selatan<br />

50 RS Setia Mitra Jl. Fatmawati No. 80-82,Jakarta Selatan<br />

51 RS Jiwa Dharmawangsa/ RS Jiwa/<br />

RSKO<br />

Jl. Darmawangsa Raya Blok P/ II No.13,<br />

Jakarta Selatan<br />

52 RS Jakarta Medical Center (JMC) Jl. Buncit Raya No.15, Jakarta Selatan<br />

53 RS Harapan Kartini Jl. Ampera Raya No.1,Jakarta Selatan<br />

54<br />

: JL.Ciputat Raya No 40,Kel.Pondok<br />

RS Bhayangkara Sespimma Polri Pinang,Kec.Kebayoran Lama, Jakarta<br />

Selatan<br />

55 RS AL Cilandak Jl. Raya Cilandak,Jakarta Selatan<br />

56 RS Agung Jl. Sultan Agung No.67,Jakarta Selatan<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


165<br />

Lampiran 3 Perhitungan Uji-T menggunakan Excel<br />

a. Masukkan data Case A dan B ke dalam Microsoft Excel.<br />

b. Kemudian klik menu tab toolbar Data>klik Data Analysis pada<br />

bagian Analysis.<br />

c. Selanjutnya muncul jendela menu Data Analysist lalu pilih t-Test:<br />

Two-Sample Assuming Equal Variances dan klik OK. Penulis<br />

memilih ini karena data kedua sampel Case uji diasumsikan<br />

variansinya sama.<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


166<br />

d. Selanjutnya akan tampil jendela menu t-Test: Two-Sample Assuming<br />

Equal Variances. Pada bagian Input Variable 1 Range:, isi dengan<br />

range kolom Case A dan Input Variable 2 Range:, isi dengan range<br />

kolom Case B. Isi Hyepothesized Mean Difference: dengan nilai 0<br />

karena dianggap kedua variabel memiliki mean yang sama.<br />

Centang Labels untukmenampilkan baris pertama pada tiap kolom<br />

sebagai nama kolom hasil perhitungan. Isi Alpha 0,05 sebagai level<br />

signifikan.Pada Output options pilih New Worksheet Ply: agar<br />

hasilnya dipisahkan ke Sheet (lembar kerja) baru. Klik OK jika<br />

sudah selesai.<br />

e. Selanjutnya hasil perhitungan akan ditampilkan sebagai berikut:<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


167<br />

t<br />

Berikut penjelasan mengenai angka-angka di atas:<br />

Mean = Nilai rerata.<br />

Variance = Nilai variasi data.<br />

Observations = Jumlah pengamatan data.<br />

Hypothesized Mean difference = perbedaan nilai rerata antara data.<br />

df = derajat kebebasan.<br />

t Stat = nilai t hitung.<br />

P(T


168<br />

Lampiran 5 Source Code<br />

5. Tampilan android<br />

<br />

<br />

<br />

<br />


169<br />

class="com.google.android.gms.maps.SupportMapFragment"<br />

android:layout_width="match_parent"<br />

android:layout_height="match_parent"<br />

android:layout_below="@+id/appBar"/><br />

<br />

<br />

<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


170<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


171<br />

<br />

<br />

5. Java Get Maps<br />

public class DetailActivity extends AppCompatActivity<br />

implements<br />

OnMapReadyCallback,<br />

GoogleApiClient.ConnectionCallbacks,<br />

GoogleApiClient.OnConnectionFailedListener,<br />

com.google.android.gms.location.LocationListener {<br />

private static String TAG = "MAP LOCATION";<br />

protected GoogleApiClient mGoogleApiClient;<br />

Context mContext;<br />

private GoogleMap mMap;<br />

Location mLastLocation;<br />

private Toolbar toolbar;<br />

private Button btnPesan;<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


172<br />

private AddressResultReceiver mResultReceiver;<br />

protected String mAddressOutput;<br />

protected String mAreaOutput;<br />

protected String mCityOutput;<br />

protected String mStateOutput;<br />

private TextView txtsearch;<br />

private File tempFile;<br />

public static final int REQUEST_CODE_GALLERY = 0x1;<br />

public static final int REQUEST_CODE_TAKE_PICTURE =<br />

0x2;<br />

public static final int REQUEST_CODE_CROP_IMAGE =<br />

0x3;<br />

public static final String TEMP_PHOTO_FILE_NAME =<br />

"temp_gambar.jpg";<br />

String[] PERMISSIONS = {Manifest.permission.CAMERA,<br />

Manifest.permission.READ_EXTERNAL_STORAGE,<br />

Manifest.permission.WRITE_EXTERNAL_STORAGE};<br />

int PERMISSION_ALL = 1;<br />

public static boolean hasPermissions(Context context, String...<br />

permissions) {<br />

if (android.os.Build.VERSION.SDK_INT >=<br />

Build.VERSION_CODES.M && context != null && permissions<br />

!= null) {<br />

for (String permission : permissions) {<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


173<br />

if (ActivityCompat.checkSelfPermission(context,<br />

permission) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED) {<br />

return false;<br />

}<br />

}<br />

}<br />

return true;<br />

}<br />

public void checkPermissions() {<br />

if (!hasPermissions(this, PERMISSIONS)) {<br />

ActivityCompat.requestPermissions(this, PERMISSIONS,<br />

PERMISSION_ALL);<br />

}<br />

}<br />

private String type;<br />

@Override<br />

protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {<br />

super.onCreate(savedInstanceState);<br />

setContentView(R.layout.activity_maps);<br />

mContext = this;<br />

Intent i = getIntent();<br />

type = i.getStringExtra("type");<br />

txtsearch = (TextView) findViewById(R.id.txtsearch);<br />

btnPesan = (Button) findViewById(R.id.btnPesan);<br />

btnPesan.setOnClickListener(new View.OnClickListener() {<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


174<br />

@Override<br />

public void onClick(View v) {<br />

new Order().execute();<br />

}<br />

});<br />

toolbar = (Toolbar) findViewById(R.id.toolbar);<br />

setSupportActionBar(toolbar);<br />

getSupportActionBar().setDisplayHomeAsUpEnabled(true);<br />

getSupportActionBar().setTitle(i.getStringExtra("nama"));<br />

buildGoogleApiClient();<br />

SupportMapFragment mapFragment =<br />

(SupportMapFragment) getSupportFragmentManager()<br />

.findFragmentById(R.id.map);<br />

mapFragment.getMapAsync(this);<br />

mResultReceiver = new AddressResultReceiver(new<br />

Handler());<br />

String state = Environment.getExternalStorageState();<br />

int randomName = (int) (Math.random() * 9000) + 1000;<br />

if (Environment.MEDIA_MOUNTED.equals(state)) {<br />

tempFile = new<br />

File(Environment.getExternalStorageDirectory(),<br />

String.valueOf(randomName) + "one.jpg");<br />

} else {<br />

tempFile = new File(getFilesDir(),<br />

String.valueOf(randomName) + "one.jpg");<br />

}<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


175<br />

checkPermissions();<br />

}<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


176<br />

Lampiran 6 Surat izin penelitian<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


177<br />

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!