12.05.2018 Views

bahan UAS EBOOK

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SISTEM REPRODUKSI<br />

FAFFSD<br />

SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI<br />

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI<br />

Oleh:<br />

Pratama Putri (06032681721022)


SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI<br />

A. Organ Reproduksi Laki-Laki<br />

1. Penis<br />

2. Glans<br />

3. Uretra<br />

4. Vas deferens<br />

5. Epidydimis<br />

6. Testis<br />

7. Scrotum<br />

8. Kelenjar Prostat<br />

9. Vesikula Seminalis<br />

10. Kandung Kencing<br />

1. Penis (Zakar)<br />

Penis adalah suatu organ yang berbentuk silindris yang dalam keadaan tidak<br />

ereksi panjangnya 6-8 cm, dimana di dalamnya terdapat saluran kemih (urethra).<br />

Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau<br />

persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang<br />

bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita. Di dalam penis<br />

tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang<br />

rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena<br />

sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan<br />

mengembang disebut Ereksi. Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak<br />

masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu<br />

dalam keadaan sehat.<br />

2. Glans<br />

Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh<br />

darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebt foreskin (Preputium).


Dibeberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah preputium ini atau<br />

yang dikenal dengan sunat. Sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan<br />

penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan beberapa<br />

macam kanker.<br />

3. Uretra (Saluran Kencing)<br />

Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal<br />

dari saluran kencing / uretra.<br />

4. Saluran sel mani (vas deferens)<br />

Saluran sel mani (vas deferens) ada dua saluran (kiri dan kanan), berasal dari<br />

testis, masuk ke dalam tali mani (funikulus spermatikus). Berjalan masuk ke dalam<br />

panggul melewati kandung kencing bagian prostat. Sebelum bermuara di saluran<br />

kencing, saluran mani ini bergabung dengan kantung air mani (vesikula seminalis)<br />

tempat penyimpanan air mani sebelum disempurnakan. Vas Deferens merupakan<br />

saluran lanjutan dari epididimis. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya<br />

(mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula<br />

seminalis.<br />

5. Epididimis<br />

Merupakan saluran berkelok-kelok seperti spiral yang terletak di samping<br />

belakang testis. Epididimis dihubungkan dengan testis oleh saluran yang disebut<br />

vas deferens. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis<br />

manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma<br />

disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat<br />

bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.


6. Testis (Buah zakar)<br />

Testis berjumlah 2 buah, terletak dalam skrotum, berbentuk bulat telur/avoid<br />

dengan ukuran 5 x 2 x 3 cm dan merupakan kelenjar seks utama pria yang<br />

mempunyai dua fungsi sebagai berikut :<br />

a. Memproduksi spermatozoa (sel mani)<br />

b. Memproduksi hormon androgenik, khususnya testosteron yang dialirkan ke<br />

dalam darah<br />

Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat<br />

telur. Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini<br />

terletak di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi<br />

sel- sel sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang<br />

disebut testoteron. Di dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus<br />

disebut tubulus seminiferus.<br />

7. Skrotum (Kantong zakar)<br />

Adalah kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat.<br />

Skrotum adalah tempat bergantungnya testis. Skrotum mengandung otot polos<br />

yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis<br />

agar relatif tetap.<br />

8. Kelenjar prostat (glandula prostat)<br />

Terletak di bawah kantung kencing dan mengelilingi saluran kencing. Pada orang<br />

tua biasanya kelenjar ini membesar dan hal ini akan membendung saluran<br />

kencing, sehingga menyebabkan gangguan waktu kencing (retensi urine).<br />

Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berfungsi untuk<br />

mempertahankan hidup sperma. Spermatozoa bergerak dengan ekornya seperti<br />

berenang dengan kecepatan 2-4 mm/menit sehingga waktu yang dipergunakan<br />

untuk bergerak dari mulut rahim sampai ke ujung rahim dari saluran telur adalah<br />

1-2 jam. Di dalam vagina spermatozoa tidak dapat hidup lebih dari 8 jam, tetapi<br />

dalam uterus untuk sampai pada tuba dapat hidup 2-3 hari


9. Kelenjar air mani/kantung air mani (vesikula seminalis)<br />

Vesikula seminalis adalah kelenjar tubuler, terletak di sebelah kanan dan kiri di<br />

belakang leher kandung kemih. Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau<br />

kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong.<br />

Kantung air mani ini berfungsi untuk meny impan sperma dan menghasilkan cairan<br />

yang kaya dengan zat gula. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah<br />

berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini<br />

yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.<br />

10. Kandung Kencing<br />

Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).<br />

B. Organ Reproduksi Perempuan<br />

Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan<br />

fungsinya.<br />

1. Ovarium<br />

2. Fimbrae<br />

3. Tuba falopi<br />

4. Uterus<br />

5. Cervix<br />

6. Vagina<br />

7. Mulut Vagina<br />

1. Indung telur (Ovarium).<br />

Jumlahnya 2 ovarium kanan dan kiri, bentuknya seperti buah kenari, sebesar ibu<br />

jari tangan. Wanita dewasa selama hidupnya akan mengeluarkan kira-kira 400<br />

butir sel telur.Daya tahan sel telur untuk dapat dibuahi kira-kira 12 jam. Setiap<br />

bulannya indung telur akan mengeluarkan satu sel yang matang, kadang-kadang<br />

dua sel telur. Lepasnya sel telur (ovum) dari indung telur ini disebut ovulasi.<br />

Ovulasi terjadi biasanya antara pertengahan dua siklus haid, yaitu pada hari ke 14.


Kemudian sel telur ini akan memasuki saluran telur. Dari indung telur dikeluarkan<br />

hormon yaitu estrogen dan progesteron yang akan berpengaruh terhadap<br />

endometrium (dinding rahim), dalam hal mempersiapkan diri untuk menerima sel<br />

telur yang telah dibuahi.<br />

a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita<br />

serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.<br />

b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.<br />

2. Fimbrae<br />

Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk<br />

menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.<br />

3. Saluran telur (Tuba Fallopii)<br />

Jumlahnya 2 buah sebelah kiri dan kanan, yang bermuara di dalam rongga rahim.<br />

Ujung yang lain dari saluran ini merupakan lubang yang terbuka ke arah rongga<br />

perut berdekatan dengan indung telur (ovarium). Tuba fallopi merupakan saluran<br />

memanjang yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum<br />

menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.<br />

4. Rahim (Uterus)<br />

Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir<br />

dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan<br />

embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan<br />

yang hanya untuk satu janin.<br />

Adapun fungsi rahim antara lain:<br />

a. Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi<br />

b. Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi<br />

c. Tempat pembuatan hormon misal HCG


5. Leher rahim (Cervic Uterus)<br />

Merupakan bagian paling luar dari rahim yang berhubungan dengan vagina. Pada<br />

wanita usia lebih dari 35 tahun berisiko tinggi terjadi keganasan di bagian ini<br />

(Kanker leher rahim).<br />

6. Vagina (liang senggama = liang kemaluan)<br />

Merupakan saluran penghubung antara alat kelamin luar dengan rahim (uterus).<br />

Vagina (liang senggama) mempunyai fungsi penting:<br />

a. sebagai jalan lahir bagian lunak,<br />

b. sebagai sarana hubungan seksual,<br />

c. saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.<br />

Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri<br />

Doderlein, sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).<br />

7. Mulut Vagina<br />

Yaitu awal dari kemaluan, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian<br />

luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Heymen (selaput dara) yaitu<br />

selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung<br />

pembuluh darah.<br />

C. Kehamilan<br />

Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu proses<br />

regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel sperma<br />

laki-laki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal janin dan<br />

berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.<br />

Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung telur.<br />

Sel telur yang matang (yang berada di saluran telur) yang bertemu sperma (yang


masuk) akan menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh (zygote). Baik sel telur<br />

maupun sel sperma harus berada dalam kondisi sehat.<br />

Zygote akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah menjadi empat<br />

sel dan seterusnya berkembang sambil bergerak menuju rahim. Sesampainya di<br />

rahim hasil konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel<br />

yang tertanam tersebut disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua<br />

bulan untuk selanjutnya dia akan disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi<br />

dilahirkan. Untuk lebih jelas proses terjadinya kehamilan dapat dilihat pada video<br />

berikut :<br />

Kondisi yang mendukung dalam proses kehamilan salah satunya adalah usia subur.<br />

Usia subur adalah usia dimana seorang individu secara seksual sudah matang, pada<br />

umur yang bervariatif untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai sejak diproduksinya<br />

sperma, biasanya ditandai dengan mimpi basah. Untuk perempuan dimulai sejak<br />

diproduksinya sel telur, ditandai dengan terjadinya menstruasi.<br />

Berakhirnya usia subur (Menopause) adalah saat tidak diproduksinya lagi sel telur<br />

pada perempuan. Menopause terjadi pada usia sekitar 40-50 tahun. Pada laki-laki<br />

dikenal dengan nama andropause, yaitu tidak diproduksinya lagi sperma. Pada<br />

andropause produksi testosteron menurun, bukan berhenti. Usia terjadinya<br />

andropause lebih variatif (bisa di atas 60 bahkan 70an). Variasi usia menopause dan<br />

andropause disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor genetis maupun gizi.


Melakukan hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laku dan<br />

perempuan hingga terjadi penetrasi.<br />

Tanda-Tanda Kehamilan meliputi : Tidak datang haid, Pusing dan muntah pada pagi<br />

hari, Buah dada membesar, Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap, Perut<br />

membesar, Terdengar detak jantung janin, Ibu merasakan gerakan bayi, Teraba<br />

bagian bayi, Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG.<br />

Kesiapan seorang perempuan untuk hamil atau mempunyai anak ditentukan oleh<br />

kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis dan<br />

kesiapan sosial-ekonomi.<br />

• Kesiapan Fisik<br />

Yaitu apabila seorang perempuan telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya,<br />

yaitu sekitar usia 20 tahun.<br />

• Kesiapan mental/emosional/psikologis<br />

Bila seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak<br />

dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik<br />

anaknya.<br />

• Kesiapan sosial-ekonomi<br />

Bila orang tua sudah siap memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti ; makan<br />

minum, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan pendidikan bagi anaknya.<br />

Meskipun seorang remaja perempuan telah melampaui usia 20 tahun tetapi jika ia<br />

dan pasangannya belum mampu memenuhi kebutuhan sandang pangan dan<br />

tempat tinggal bagi keluarganya maka ia belum dapat dikatakan siap untuk hamil<br />

dan melahirkan.<br />

Perempuan yang belum mencapai usia 20 tahun sedang berada di dalam proses<br />

pertumbuhan dan perkembangan fisik. Karena tubuhnya belum berkembang secara<br />

maksimal, maka perlu dipertimbangkan hambatan/kerugian antara lain:<br />

1) Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk<br />

kontrol kehamilan. Ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.


2) Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah<br />

yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang yang berakibat<br />

pada kematian.<br />

3) Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (di bawah 20 tahun)<br />

sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitannya dengan<br />

belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.<br />

Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatur kehamilan antara lain :<br />

• Alat dan obat kontrasepsi (alokon) digunakan pada program keluarga berencana<br />

untuk menunda, mengatur jarak dan mencegah terjadinya kehamilan.<br />

• Remaja sebenarnya tidak membutuhkan alkon, tetapi pada beberapa kasus<br />

dimana terjadi remaja telah seksual aktif atau pernah melakukan aborsi biasanya<br />

dilakukan konseling untuk mencari jalan keluarnya.<br />

• Setelah melalui proses konseling, dapat diketahui perilaku remaja tersebut dan<br />

bila memang sulit untuk dihentikan aktifitas seksualnya dan tidak/belum mau<br />

menikah maka dapat dipertimbangkan konseling untuk penggunaan alkon.<br />

Konselor harus memiliki pengetahuan mengenai seluruh metode kontrasepsi<br />

beserta jenisnya, indikasi, kontaindikasi, cara kerja, efektivitas, efek samping,<br />

waktu penggunaan dan cara penggunaan yang benar.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!