RADAR BEKASI EDISI 2 JUNI 2018

More documents

Recommendations

Info

BUDAYA SABTU, 2 JUNI 2018 11 ESAY Si Ilok Ngelancong ke Ujung Aspal Oleh: Sarin Samardi Anggota Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya Dulu yang namanya Ujung aspal bersebrangan ama Pintu aer Kali baru,yang sekarang jalan mao ke perumahan Pura melati,deket rumahnya Babah Ceng Liem tokoh Cina Betawi yang udah lama tinggal disitu, tahun 80 an disitu ada terminal kecil mobil angkot yang jaman ntuh yang ada cuman baru mobil colt aja. Mobil colt lucu bentuknya kaya akuarium,rapet bener bikin pengap,apa lagi muatannya padet,ada tukang sayur,tukang gilesan kayu,tukang pisang ampe tukang ayam masuk disitu,soal baunya kaga kebayang dah. Terrminal Ujung aspal atawa terminal puun Sengon ntuh akses buat orang Rawa Binong,Orang kerangan,orang mana aja pada naek angkot buat ke kota,ke pasar keramat jati,Hek,tjililitan,blok M, Priuk dan daerah lainnya di Jakarta,ntuh kudu naek mobil angkot di Ujung aspal lama. Orang Rawa Binong kalo mao ke Terminal kudu ngelewatin kali,sawah,kebon ama Kandang Belang Atawa Ring (Satrudal).Kalo orang Bojong,Pondok Gede mah tinggal nungguin ntuh angkot lewat, cuman gitu dah mobil udah pada penuh,pada bela-belain gelantugan udah kaya uwa yang di Ragunan. Dulu yang namanya Ujung Aspal indah bener sawah luas menghijau,kebon karet bikin sejuk,bocah pada rebutan buah bobo,belon lagi ada kebon timun,kacang wah pokoknya makmur dah. Sayang semua ntuh tinggal kenangan,semua keindahan abis dilindas jaman,tapi setidaknya kita masih menyimpan cerita untuk anak cucu kita. CERPEN Ketika Kemiskinan Melanda Di Negeri Kita Karya : Roby Yahya Mahasiswa FKSB Unisma Bekasi Aku pun hanya terdiam dan terpana Di balik jendela –jendela dunia Hanya tertawa yang membuat ku lupa dengan segalanya Tapi di balik tawa kadang aku memikirkannya betapa menderitanya hidup di dunia Yang penuh hiruk-pikuk banyaknya persoalan-persoalan tentang kemiskinan di Negeri Kita Bahkan hanya derita yang bisa dirasakan bagi kita semua Katanya Negeri Kita Kaya Raya ? Tapi ko masih banyak rakyat yang menderita Cobalah kalian renungkan arti dari Negeri kita kaya raya Seharusnya dibalik Negeri kaya raya masyarakat nya pun Sehat dan Sejahtera Bukan malah menderita dan kemiskinan yang melanda Indonesia memang sudah Merdeka Tetapi rakyatnya masih banyak yang belum Sejahtera Maka dari itu kami Rakyat yang menderita hanya bisa berdo’a Agar Negeri kita yang kaya raya ini bisa membawa Rakyatnya lebih Maju dan Sejahtera. Dalam Dinding Kelas Cita Mereka Dimulai Karya: Agus Winarto Guru di MI Unggulan Daarul Fikri Cikarang Barat Mentari pagi tersenyum lebar Suara kicauan burung beralunan merdu Membangkitkan setiap angan yang ada Untuk tetap melangkah meraih mimpi Perlahan derap langkah kaki memenuhi pelataran sekolah Wajah polos dan lugu kini berjalan menghampiri Senyum manis terlukis indah di bibir Salam, sapa, dan jabat tangan menjadi rutinitas setiap hari Dalam dinding kelas Kau lantunkan doa Kau pintakan kepad-Nya Keberkahan dan kemanfaatan ilmu Dalam dinding kelas Kau mencoba untuk memahami setiap ilmu yang disampaikan Jari dan pena menari-nari di atas buku Mencoba mengikat setiap kata yang penuh arti Dalam dinding kelas Semua akan berawal Segala asa dan harapan Kelak akan men jadi kenyataan Di sebuah beranda rumah bercat putih berpagar hitam. Ibu : “Coba pikirkan baik-baik Cah Ayu. Kurang baik apa dia? Joko, begitu tahu kamu sakit, dia bersedia nyetirin kamu ke Surabaya. Jombang-Surabaya itu ndak deket loh….” Cantik : “Ya Bu. Dia juga suka bawain belanjaanku kalau lagi nemenein belanja. Kalau saya lapar dia juga nraktir saya.” Ibu : “Nah, sudah tahu gitu, trus kamu nyari yang bagaimana lagi? Kurang baik apa lagi?” Cantik : “Banyak Bu. Karena saya sudah menemukan yang benar-benar baik. Ikhwan itu Bu gak mau nyetirin saya. Nggak pernah mau ngajak pergi makan berdua. Karena menjaga saya. ” Ibu : “Menjaga gimana? Gak mau ngantar, gak mau nraktir. Kalau kamu digodain orang di jalan bagaimana? Kalau kamu kelaparan gimana? Itu namanya tidak perhatian. Tidak romantis. Atau jangan-jangan dia tidak punya duit.” Cantik : “Bukan begitu Bu. Dia menyarankan saya bareng sama temen perempuan lain. Dia membelikan makanan tapi dikirim lewat kurir. Dia menjaga diri dari fitnah Bu.” Ibu : “Cah Ayu, Cah Ayu, fitnah opo tho? Jaman sekarang semua sudah lumrah, biasa kalau mau pdkt cewek ya diajak jalan-jalan, ditraktir. Kalau nggak gitu berarti nggak suka beneran. Atau gak mau modal.” Cantik : “Ndak gitu Bu. Mas Ikhwan ini memang beda. Makanya saya suka. Menjaga sekali. Mengingatkan hal-hal penting tetapi tidak berlebihan. Joko kalau mau ketemu Ibu-Bapak malah menghindar. Kalau Mas Ikhwan ini pengen ketemu Bapak Ibu secepatnya. Memang dia tidak pernah membawakan belanjàan atau ngajak makan bersama. Tapi sungguh-sungguh ingin menikmati itu semua ketika sudah halal Bu…” Ibu : “Wis, sakarepmu. Mana yang duluan nglamar kamu dan kuat menghidupimu itu yang jadi mantu Bapak dan Ibu.” Cantik : “Itu aja Bu?” Ibu : “Ya.” Seminggu berselang di rumah bercat putih berpagar hitam itu juga. Tok, tok, tok. Assalamualaikum. Terdengan suara tamu mendatangi rumah itu. Ibu : “Waalaikum salam. Maaf, dengan siapa?” Tamu : “Ya Bu, permisi, saya Joko, temannya Cantik. Saya mau mengajak dia pergi Bu.” Ibu : (Mata Ibu melihat ke arah halaman dilihatnya sebuah mobil keluaran lumayan baru parkir di sana.) “Oh, mau kemana? Cantik ada kok, silakan masuk. Sebentar ya saya panggil dia, Nak Joko” Ibu menemui Cantik di kamar. Ibu : “Cantik, ada Nak Joko. Dia ingin mengajakmu pergi. Ayo dandan yang cantik, segera ke ruang tamu.” Cantik : “Ibu, sambil menunggu Cantik dandan ajaklah mengobrol Joko ya…. tanyakan kapan dia mau melamar Cantik… ya Bu? Mumpung langsung ketemu.” Ibu : “Oh ya, bener kamu Cah Ayu. Yo wis, ibu ke depan lagi ya… kamu buruan ya…” Ibu berjalan ke ruang tamu. Setibanya di sana, Ibu duduk di kursi dekat joko. Ibu : “Cantik masih berbenah Nak Joko. Eh… ngomong-ngomong Nak Joko ini temen Cantik di mana?” Joko : “Saya teman sekantor, Bu. Dulu kami satu kampus tapi hanya kenal saja. Berteman setelah kebetulan satu kantor ini.” Ibu : “Oh… gitu ya. Cantik juga pernah beberapa kali cerita tentang nak joko, termasuk ketika Cantik Sakit, Nak Joko yang ngantar dia. Terimakasih ya Nak. Em… maaf, Nak Joko ini suka sama Cantik ya?” Joko : “Ehm… ya Bu… makanya ini saya ngajak jalan, biar makin dekat dan menyenangkan Cantik.” (Sangat percaya diri) Ibu : “Lalu, kapan orangtuamu diajak kesini?” Joko : “Orang tua saya ke sini, Bu? Dalam rangka apa ya Bu?” (Terlihat kaget) Ibu : “Lho, dalam rangka apa gimana? Ya melamar Cantik lah. Joko : “Melamar Bu? Eh.. eh… e… ya Bu… nanti. Ngomong- ngomong Cantik lama ya Bu… saya ada perlu lain buru-buru, Bu. Kirim salam untuk Cantik, Bu.” (Terlihat grogi dan menggosok-gosok kedua tangannya) Ibu : “Lho, Cantik sedang dandan, mungkin sekarang sudah selesai. Nak Joko mau kemana?” Joko : “Ya Bu, permisi dulu. Tidak apa-apa lain kali saja.” Joko setengah berlari menuju halaman lalu masuk mobil dan pergi. Ibu buru-buru masuk kembali ke kamar Cantik. Ibu : “Cah Ayu, Joko sudah pergi. Nggak jadi ngajak pergi. Katanya lain kali. Tadi dia buru-buru. Kamu sih kenapa nyuruh ibu nanya-nanya lamaran segala. Dia jadi pergi.” (Tampak kesal dan kecewa) Mendengar itu senyum Cantik mengembang hingga wajahnya kian cantik. Cantik : “Itulah Bu maksud Cantik. Dia mungkin baik, tapi mungkin kurang tepat untuk Cantik. Ibu ingin pemuda yang menyunting dan menikahi Cantik. Tapi dia tidak ingin, dia hanya ingin bersenang-senang dengan Cantik, Ibu. Dengan begini kita bisa tahu dengan mudah apa yang ada di fikiran dan hatinya.” Ibu : “Ah, entahlah Cah Ayu… Ibu terlalu ingin kamu mendapatkan pemuda yang baik untukmu. Mungkin ibu terlalu terburu-buru.” Cantik : “Ya, Bu. Semoga Cantik dipertemukan dengan pemuda yang baik dan sungguh-sungguh menginginkan Cantik menjadi istrinya dengan cara yang baik pula.” Ibu menitikkan air mata. Cantik memeluk ibunya. Beberapa saat kemudian Ibu membalas pelukannya. Dengan erat. — Di suatu tempat yang lain. Ada seorang pemuda yang tengah gundah gulana. Dia berfikir keras, bagaimana caranya mengungkapkan niatnya untuk bisa mengunjungi rumah bercat putih berpagar hitam. Adakah yang bisa membantunya? Ku mulai dengan Basmallah Karya: Iman Kurniawan S.Pd Anggota KGPBR Kota Bekasi Pagi nan cerah Udara dingin menerpa wajah syahduku Kicau burung bernyanyi menyambut hari Ku mulai dengan basmallah Ku sujudkan wajah ini menyambut pagi Ku lantunkan ayat ayat cinta merayuMu Ku memuja asmaMu meraih cintaMu Ku pasrahkan diri ini hanya padaMu Ku mantapkan niat ini menyonsong ridhoMu Ku bersyukur padaMu masih diberi kesempatan bertemu ramadhon Ku hiasi hari hari mulia ini penuh ketaqwaan Ku basuh diri dengan air suciMu Maafkan jari jariku yang selama ini begitu lincah menari diatas layar sentuhmu Ku biarkan mata,tangan,lisanku membuka lembar demi lembar ayat ayat cintaMu Ku tak mau dan ku takut mata,tangan,lisan ini bersaksi dihadapanMu yang membawaku ke dalam panasnya api nerakaMu selamanya Bayang Di Persimpangan Karya : Sri Widowati Guru SMA Al Muslim Tambun Bekasi Bayang diperjalanan Bersama dalam keheningan dan keramaian Berteman terkadang juga ingin sendirian Langkahku tak mungkin menjauh dari bayang Mungkin kamu cinta Mungkin kamu sayang Mungkin rasamu tidak akan pernah hilang Bayang, merasa dimakan usia Jangan menghilang, bayang akan terkenang Permata disimpan Indah disembunyikan Mungkin cinta mungkin sayang Bayang tak ingin menghilang Perpisahan Putih Biru Karya : Sutarni Guru SMPN 9 Tambun Telatan Kini tiba saatnya kita berpisah di smp 9 Dulu kita bercanda kita tertawa bersama sama Aku akan selalu rindu padamu setiap waktu Walau raga terpisah hatiku tetap menjadi satu Wahai kawan kawanku kuharap engkau pun begitu Takkan pernah ku lepas kenangan kita sepanjang waktu Tiga tahun telah berlalu hingga tak terasa Tiga tahun telah pergi meninggalkan kita sampai disini Hatiku tak rela melepaskankau pergi dariku Cinta telah menyelimuti hatiku Aku akan rindu Aku akan kangen Takkan kulihat lagi kau memakai baju putih biru Takkan lagi kau menggodaku membuatku menangis sedih dan tertawa Semua hanyalah tinggal kenangan yang hanya akan menyakitkanku Ku minta sapu tanganmu sebagai kenangan dan pelepas rinduku Akan ku kirim doa untukmu agar kita dapat bertemu Tiba kini saatnya kita berpisah Namun ku tak kuasa untuk mencegah Teruslah galau cita-cintamu sepanjang waktu Teruslah kau buatku bangga akan perjuanganmu Selamat kawanku teruslah kau berjuang untuk masa depanmu Jangan kau berhenti sampai disini agar aku teman temanmu bangga akan dirimu Saat kita bertemu nanti dan sudah dewasa Sudah berpakaian seragam yang berbeda beda Sudah berkarya untuk keluarga , bangsa dan agama Dan sudah berjaya di Indonesia Dan kita semua bangga jadi anak bangsa Indonesia NKRI harga mati Ramadan Karya : Iman Kurniawan S.Pd anggota KGPBR Kota Bekasi Ku sambut kau penuh iman,cinta dan rasa takut Ku sambut kau dengan linangan air mata Ku sambut kau penuh ke rinduan Ku harap kau tidak segera berlalu Alam bersuka cita menyambut ke datanganmu Langit menurunkan air rahmat menyambutmu Malaikat malaikat penuh doa menyongsongmu Kaulah bulan rahmat,ampunan bagi insan yang beriman Namun sayang seribu sayang kehadiranmu Banyak manusia berwajah manis namun berhati busuk Mereka menyambutmu tanpa iman sedikit pun dihatinya Bau busuk tercium dari kata kata dan perilakunya Oh alangkah malang nasibnya Berbahagialah insan yang dihatinya memiliki rasa takut,cinta dan iman Berharap ramadhon dengan kerinduan Mengisi hari harinya dengan keimanan Menghiasi malam malamnya dengan air mata ketaqwaan Menghiasi lisannya dengan lantunan ayat ayat cintaNya Ramadhon Ku harap selalu berjumpa denganMu Ku tak ingin kau lekas berlalu Biarkan diri ini bermesraan denganMu Ku harap ampunan dosa dosaku di malam lailatul qodarMu Ku bersimpuh penuh harap dan takutku hanya padaMu
JURNALISME WARGA 3 SABTU, 5 MEI 2018 SABTU, 2 JUNI 2018 Maaf, Status “Negara Gagal” Bakal Terwujud ANDA MENULIS KAMI PUBLIKASIKAN Layangkan unek-unek dan keluhan Anda terkait berbagai persoalan, layanan publik, lingkungan, kinerja aparat baik pemerintahan maupun kepolisian, serta pelayanan umum lainnya. Kirim langsung ke : radar bekasi @radarbekasi | ariesant.radar@gmail.com radarbekasi@gmail.com bismanradarbekasi@gmail.com @gobekasi 085710036461 081319221797 MOBIL AMBULANS DAN MOBIL JENAZAH Hubungi RUMAH ZAKAT BEKASI (021) 88397001 | 0817 214843 | 0817 0998267 NOMOR TELEPON PENTING MELANJUTKAN perbincangan yang berbeda, tetapi memiliki konteks dan substansi yang sama, saya terpanggil mengelu- Oleh: Derek Manangka pribumi dan non pribumi, ARIESANT/RADAR BEKASI MELAWAN ARAH tidak boleh dibahas secara arkan Pengendara rasa khawatir yang roda dalam dua melawan pakan provinsi arah saat yang melintas paling ligus mereformasi penguasaan di Jembatan Bali Cibitung, Kabupaten ini, terselip Bekasi. “dusta”. Perilaku pengendara terbuka, tersebut sudah dapat tidak relevan. tentang masa depan membahayakan Indonesia. sekaligus memiliki 43 juta pen- kelompok minoritas ini. kin dengan pegampunan pajak, Bahkan kalau otoritas tidak dekat pengendara dengan ibukota lain NKRI, ekonomi dan keuangan oleh yang melintas, dan masih minimnya pengawasan Pemerintah menyatakan dari pihak ya- Kepolisian. Rasa khawatir Fenomena ini bukan untuk duduk, terbanyak dari semua Tapi nyatanya tidak demikian. Hari bahwa ratusan Buruh triliunan rupiah sadar atau tidak mau sadar, melemahkan semangat perjuangan dari mereka yang masih Sudrajat juga prihatin dengan pok minoritas ini, semakin Pengampunan Pajak juga sangat berpotensi merusak provinsi Indonesia. Kekuatan dan pengaruh kelom- akan masuk ke kas negara. masalah kesenjangan ini, terus berjuang dan optimis. penyelenggaraan Pilkada serempak maupun Pilpres 2019 Kerusuhan 1998 yang disebut- diparkir oleh para konglo di bangsa - bila jargon dan ter- besar. akan mendorong uang yang persatuan dan kesatuan Rasa khawatir ini mengemukan, sebab optimisme seperti - dimana aroma perpecahan sebut banyak merugikan kelompok minoritas ini, 20 tahun ke Indonesia. luar negeri, akan dipindahkan minologi non-pri versus pri, yang sering Dan dikatakan oleh elit bangsa, Dampaknya sangat dia rasakan. Pada dilarang digunakan. pemimpin tidak berbanding “Pilkada dan Pilpres 2019 diartikan sebagai sebuah Pesta rekalah yang lebih banyak me- Presiden Joko Widodo yang saya sudah usang. Justru kemudian, justru berbeda. Me- Nyatanya, Nonsens! Jargon itu, sekali lagi menurut lurus dengan yang dirasakan oleh masyarakat awam. Demokrasi. Karena pemahaman metik keuntungan. Lihatlah begitu percaya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, rusaha menutupi adanya dengan kita hanya ingin be- Rasa khawatir ini semakin atas “pesta” maka kita menghamburkan uang demikian menjadikan gedung-gedung pun tak bisa berbuat apa- ketidakpuasan yang bersum- pertumbuhan Jakarta, dengan membesar setelah dari dua perbincangan yang Elektabilitas berbeda, banyak. Sebuah penghamnburan yang tidak bermakna yang meter. Rakyat yang kritis, lalu me- maka kita telah memilih sikap pencakar langit sebagai baroapa. Jokowi ber dari kesenjangan sosial, dilakukan secara terpisah, tetapi memiliki konteks dan substansi yang sama. sendi perekonomian kita,” kata begitu sepi dari gedung-gedung nya bisa mengelus dada. fikun. hanya menghancurkan sendi- Tahun 1998, Jakarta masih nyaksikan panorama ini, ha- yang tidak jujur alias muna- Bahwa kita patut prihatin dan Sudrajat. bertingkat. Kini 2018, 20 tahun Saya berpendapat, didominasinya Dalam kondisi sistem yang perekono- demikian pembatasan Awal 2014 saya atas pernah pembahasan men- Dan yang lebih parah lagi, berjaga-jaga. HARI Buruh Mimpi Internasional Indonesia tun “Silahkan tutan buruh anda hitung, yang berapa kemudian, sangat berbeda. Dan dinama banyak kan Tritura uang yang Plus. terbuang di pemilik yang menjadi dirayakan sebuah negara di Indonesia sukses, Oleh: dari Furqan hampir Jurdi semua kita mian bisa dan melihat keuangan bagaimana oleh jadi itu, sebenarnya tenaga surveyor telah keliling dimanfaatkan, berapa kabupaten dikapitalisasi dan saya oleh pada bisa berubah 1 Mei 2018 menjadi menjadi seperti bahan sebuah evaluasi mimpi pemerintahan buruk. disertai apakah dengan pembuangan spanduk uang besar itu - kalau bukan mereka yang tahun Tuntutan politik buruh itu. bagi Lalu pre tanya, gedung-gedung bertingkat itu si den, kondisi sejumlah politik konglomerat menjelang warga be perubahan bagi ke bu tuhan, pilpres Indonesia tahun keturunan 2019. Dan Cina ini - mendapati kelompok non-pri. nama Jokowi Khususnya Dodo Jo Dua ko Widodo pembicaraan dan Jusuf itu terjadi Kalla yang bermanfaat,” bertuliskan tanya du Sudrajat ku ngan termarginalisasi di tahun 1998, sekarang sudah lebih jauh lagi merupakan memberikan sebuah persoalan dampak menjadi mereka yang nama menguasai yang paling semua me pada n jelang pekan Pilpres ini di Jakarta. 2019. Sebab, Yang kepada yang dalam Prabowo Pilkada Su Jawa bianto, Barat yah mereka yang menerima melangkah, yaitu mereka ba serius gi partai yang pendukung, harus ditanggapi karena banyak sendi kehidupan diminati dan oleh kebutuhan perkampungan. manusia. Mereka orang ger satu akan berlangsung buruh itu sudah di Senayan sangat merupakan ini, memilih sebuah “Pahe” per Paket nyataan Hemat. yang sangat me nohok kucuran dana BLBI. melakukan protes dengan membawa misi baru, ya itu bahwa se baik. karang Secara dan mudahnya dingin dan akses teru- ha Pribumi nya melihat dan di Non-Pribumi televisi. dalam dan diselesaikan keadaan masyarakat secara baik- di massif City, satunya dengan lagi adanya di pojok Perpres sebuah “warung tentang kopi” Penggunaan hotel bintang bagi Tidak Presiden mau jor-joran, Jokowi Dodo. bersaing multi krisis Indonesia. Tapi sikap Krisis 1998 berlanjut menjadi 20/2018 kekuasaan harus dig anti. informasi kur. memberikan tanda di Sementara Indonesia Prabowo itu, sudah makin merupakan diminati sebuah oleh keniscaya- orang Tenaga lima, Grand Kerja Hyatt. Asing Dua-duanya (TKA). membuang Pernyataan uang. itu menjadi mereka yang termarginalisasi, Ini angin yang agak panas bahwa Siapapun sebagian tidak besar boleh kekuatan lagi banyak berada Perpres di TKA lokasi menjadi “Golden bahan Triangle” buruh ibukota untuk NKRI. memprotes sih jat, kan melahirkan elektabilitas judul yang tulisan terus signifikan. bagian Perbincangan penting dengan tentang Sudra- ma- justru bisa “come back” secara bagi Istana. Karena ini petanda politik berlindung di luar pada partai asumsi, politik bahwa persoalan ada yang presiden melibat- cara Yang penilaiannya. terjadi selama Tapi ini dian- kita perkotaan an. yang lebih moderen bagi bahwa elektabilitas yang dirilis menginginkan pemerintah Perbincangan yang cenderung pertama digembar-gemborkan ”Minoritas Tahu Diri, Kelompok dapat Bahkan secara bisik-bisik ada oleh lembaga survei setiap baru. kan status Dan partai konglo pendukung non-pri, tara coba dua membantah nama itu ada keniscayaan narik itu. Persoalan yaitu Rhoma minoritas Irama, yang memprioritaskan dengan Mayjen tenaga TNI (Purn) kerja dinilai Mayoritaspun sebagai penentu Otomatis akan Jadi yang mengatakan, para konglomerat ini, tidak sekedar ber- pe kan itu sudah sangat tidak dipilpres merupakan juga hal ditentukan sensitif. oleh Sehingga yang terminologi dicalonkan, pri me- dan karena versus mayoritas orang tua yang seolah hidup tidak me asing Sudrajat. daripada Bekas tenaga Sekretaris kerja kompetisi Bijaksana!” presiden . 2019. bisa diharap lagi. Karena gerakan figus lokal Menteri yang Pertahanan masih banyak dan menjadmanan/Pang pengangguran. lima Angkatan bahwa Latumakulita, elektabilitas wartawan itu sudah dan buktikan, Kea- Saya Yang kira kedua, jawabannya ‘ceramah’ adalah, Kisman bisnis. real Mereka di lapangan ikut menentukan memngingat non-pri pemilu pun tetap 2019 tidak adalah boleh di eksis tahun di Indonesia. 80-an hinggan Justru tahun sikap hampir semua mulai kebijakan dari ekonom pemerintah. pemilu digunakan. serentak. 2014 yang sangat tidak mengangumi mau mengakui Rhoma eksistensi karena lagunya, itu yang se terus da n gkan me- Bersenjata Buruh yang di tergabung era Orde dalam Baru tidak aktivis, lagi melahirkan menjadi tulisan kata yang “Menangkal ”Pembohongan”, Mengutip Rocky Meg- Ge- menteri yang cerdas, mantan-mantan Namun Yah persoalan presiden pri masih dan nonpri iki bisa harapan menjadi untuk sensitif, terus se- Jokowi nimbulkan karena masalah. blu sukannya. memil Konfederasi ini, jelas-jelas Serikat mengemukakan Pekerja penting. Yang paling pada cukup kabinet mendasar pe merintahan, misalnya, sebagian pelajar dan besar kaum uang “mencari” betulnya simpati tergantung masyarakat. pada Tapi Sama Rhoma dengan Irama sikap menetap, sekelom- Indonesia kekhawatirannya (KSPI) yang dengan melaknitip kan beratkan aksi unjuk pada rasa di masalah depan kata Bangsa”. yang tidak berguna lagi. in yang t elektual beredar hingga di republik sampai saat ke Ka niat rena baik sebagai atau buruk penentu membi- ke presiden pok elit tergerus. dalam Penerimaan kekuasaan, merungkritisi elektabilitas Manuver sudah ”Licik” men jadi Elit Istana keamanan Merdeka bangsa. memberikan Karena Tiada maksud melihat mengungkit banyaknya petani, ini, berada nelayan di tangan dan buruh kaum sudanoritas mulai ini. resah Sementara dengan feno- ber- untuk Sepanjang mengembalikan dilakukan segala se- karena mungkin lagunya menimpa sangat luar Indone- biasa, mijakancarakannya. Presiden memiliki ju rus masyarakat bahwa negara terhadap gagal Rhoma itu, tak tiga “Kita tuntutan tidak tahu bagi pemerintah apa dan bagaimana hari sesungguhnya buruh itu. Ketiga yang ja sentimen kan presiden rasial. yang terus bagai mena kebijakan yang cukup pe mengejutkan, ngu asa. kepercayaan cara matang yang dan hi lang berbasis itu tadi tapi sia. kepercayaan ma sya rakat protes apalagi massa memanaskan terhadap kebi- suhu dalam itu terjadi adalah di pertama, Morowali, menuntut sebuah me Tetapi nerus dari dianggap perbincangan sebagai kelompok Dalam kondisi minoritas yang demikian, ini menguasai kita hampir bisa melihat semua secara media menarik persoalan simpati sensitif m asya akan ra hilang kat. sid Dengan Jokowi Presiden dan blusu Joko kan nya Wi- dengan pada wawasan kebijakan kebangsaan, ya bi terhadap Tunggu! kese der ha naan Pre- pemerintah wilayah yang menurunkan berada di Sulawesi harga Tangah. beras Dan dan satu bahan lagi di bakar daerah be Latumakulita, rikan kebaikan dengan bagi topik tumpah yang kasat broadcasting mata, bahwa di Indonesia. presiden dengan Apabila sendirinya. simpati tidak mampu semakin dodo hanya me le konsentrasi ma h. pada ke dengan bijakan Sudrajat yang tidak dan Kisman mem- maka mi Sulawesi nyak serta Tenggara,” tarif listrik. ujar bekas darah berbeda, Indonesia. saya menemukan lagi Jika dalam dulu, “kegalauan kelompok ini tingkat hanya lagi Justru diharapkan, persoalan ini presiden semakin bekerja, Dengan bekerja adanya dan aksi bekerja, buruh Dubes Tujuannya, RI untuk membangun RRT tersebut. ‘benang Bukan saja merah’. di Jakarta, mahasis Apa wa dan yang pemuda, disinggung juga buruh oleh ge tradisional, rakan sosial tetapi yang terus sekarang, mecari konglo empati. ini sendiri Tidak sudah harus me- ber- di berbahaya. atas, dan dengan banyaknya tinggi”, bergerak mengingat dalam bidang banyaknya bisnis memiliki menjadi langkah sensitif, untuk sebab men- para dan cara tritura Presiden plusnya itu justru tersebut yang ke Di tahanan dua tempat pangan yang dan energi; cukup Kedua, jauh dari menolak Ibukota upah Jakarta, murah. berlangsung meminta kegiatan Peraturan yang Pe- protes atau bersifat keras ter diplomatis, hadap ke bi cukup ja kan ke snis kuasaan media di yang tahun nota 2019. bene ma berbuat suk got, memperbesar sepatu 150 ribu, ke- kebanyakan keadaan dari lingkungan. pemilih Peka Pre- di Sudrajat berbagai dengan daerah bahasa melakukan tersirat ngumandangkan mereka sudah ‘menguasai’ pergantian bingsikap langi tidak langkah “tahu seperti diri”. keluar Terus keluh Presiden kesah harus masyarakat peka maka deng- KSPI merintah menunjukkan 78/2015 betapa rentannya tentang pe “nyambung” me rin tah, khususnya dengan yang ten tang disoroti merupakan Bukti bahwa bisnis elektabilitas modern. ba kayaan ju dan mereka. celana dengan harga siden terhadap Jokowi suara-suara di 2014 sudah yang Pengupahan kendali pemerintah dicabut. terhadap Jadikan me ro ket secara nya sembilan “vulgar” oleh bahan Kisman.Padahal semakin Dengan melemah menguasai adalah media, 150 Dan ribu kalau juga. seorang Tidak Sudrajat, harus mu tidak lai mengemuka meninggalkannya. secara lantang. Ini KHL keamanan (kebutuhan dan pengamanan hidup layak) pokok (Se mbako) Sudrajat dan sul itn dan ya dengan para konglomerat tidak adanya ini, per sudah kemba bisa ngan menggiring signifikan pembentukan dari survei ng mencari yang notabene momen bekas untuk Duta me- seb uah fenomena tidak baik 84 sebuah item; negara. Ketiga adalah pe nola kan la Kisman pa ngan tidak kerja saling serta kenal. m eningkat Profesi Besar gaet Indonesia empati atau untuk simpati Cina bagi Segala petahana. tindakan Presiden Di era terhadap Orde Baru, TKA situasi buruh seperti nya mereka pe ng berbeda ang guran dan diberbagai mereka tidak yang opini. beredar Opini positif di masyarakat yang selalu mi (RRT) lenial, dan karena Ketua semua Lembaga itu harus Lalu bagaimana berlandaskan mengembal pada ka sar ini, asal tidak Cina. ada dan tidak daerah. saya Yang ajak membicarakan topik tertentu. Mungkin tak banyak yang Cina, juga memiliki kekhasia menjadi negara gagal. lebih spesifik protes massa itu la n g sung dalam bertarung. Elektabilitas Kesederhanaan bukan lagi langkah Presiden Jokowi. tentang berpihak kekuatan kepada mereka. petahana su Persahabatan dah tidak berguna Indonesialagi. semangat ikan citra mencegah itu? Kita Indone- tunggu KSPI menginginkan pen cabutan Perpres TKA. Sekaligus ter tuju pada Perpres TKA. hasil survei itu kelihatan kunci kemenangan, tapi men- terjadi sama sekali. Ibarat kata, seekor semut di Baik Sudrajat maupun Kisman, menyadari, kebijakan keuangan watiran yang sama dengan Saya sih berprinsip, lebih me minta untuk dihapus outsourcing dan pilih presiden apabila protes itu semakin ma- telah mengeluarkan “kartu pilkan citra baru sangat mumu da Madani dan Aktivis Ini menandakan bahwa mangkrak meskipun presiden cari empati dengan me nam- (*) Ketua Komunitas Pe- sebuah hutan belantara di Papua sana, bisa diditeksi oleh soalan-perosalan bangsa, bertu- seorang Menteri Keuangan, daan pri dan non-pri, bukan ketimbang hanya menafikan manakala bicara tentang per- yang mestinya menjadi wilayah saya - tentu saja soal perbe- baik kita “prepare the worst” RI 2019 yang pro buruh. Ketiga ssif dan gerakan protes yang kunci” dan “jurusnya yang ng k in untuk meraih pemilih Ika tan M a hasiswa Muhammad iya h aparat keamanan ataupun intelejen. Kalau semut itu memang Bahwa persatuan dan kesa- atau intervensi. Sehingga sudah saatnya, terlalu pedas tur seperti air mengalir. tapi toh bisa mereka pengaruhi sengaja diada-adakan. setiap kritik yang dirasakan hal itu disebut sebagai tiga tadinya hanya men gin ginkan paling sakti”. ya ng akan datang. harus diselamatkan demi tegaknya keamanan Papua seba- dalam ancaman serius. konglo ini bisa memaksa pe- kesenjangan sosial. akibat krisis 1998, antara lain tuan Indonesia saat ini berada Coba lihat, bagaimana para kita “menggugat” terjadinya Terpuruknya Indonesia oleh JATIDIRI gai bagian NKRI, berapa pun Ancaman itu muncul karena merintahan Joko Widodo agar biayanya, tindakan penyelamatan harus dilakukan. mengurusi kepentingan gojak. Indonesia keturunan Cina tengah keterbelahan itu, elit para elit yag berkuasa sibuk Gara-gara Memuji Gatot Nurmantyo memberi pengampunan Jurang yang begitu lebar karena sikap para elit pada pa- antara kehidupan masyarakat waktu itu, terbelah. Dan di Dalam soal keamanan dan longan atau pribadi demi keuntungan lang “Si gendut dan kenyamaman lagi carmuk”. dilihat dari sisi mereka yang dulunya Komentar disebut “Abis DKI pribumi, lanjut jilat merasa pantat yang demi paling da pet kuat hidayah. dan Kebijakan pengampunan ini dengan warga bangsa yang yang memegang kekuasaan keselamatan DENGAN judul bangsa “Saat ataupun Jaya bi Suprana kedaulatan Memuji negara Gatot merdeka, Nur mantyo”, prinsip Kompas.com yang berlaku, tidak 26 A pr ada il “Si Yang gendut” menyedihkan, sebab fakta para metan” membayar pajak, jelas tidak bentar dihilangkan. lagi dapet hidayah” pamrih Suasana hidayah 1998 atau ambisi Saya mereka tidak sendiri. keberatan disebut berada OLEH: di posisi JAYA “empot-empo- SUPRANA skala wajib nasional, dipersempit mungkin bahkan beliau Secuil paling pun benar. saya tid ak punya 2018 hitung-hitungan memberitakan soal biaya. ba hw a m konglomerat ang sementara yang ini saya rata-rata masih kata-kata “fair”. jorok itu saya simpan sulit Saya dimengerti percaya jika sebab “gugatan” pada jabatan kemiripan lurah, situasi camat, 20 bupati, tahun pendiri Sudrajat Museum yang sempat Rekor direkrut In done Susi sia Pujiastuti, Jaya Suprana Menteri me Perika- ngaku atas Cina istilah atau “carmuk” non-pribumi alias cari - di- pada tah terus saat menebar dibutuhkan. kampanye punya gat persatuan ambisi jabatan dan kesatuan, peteri, berulang. dubes at au jabatan politik gendut. warga Namun Indonesia saya keturunan keberatan baik-baik Alasannya, untuk di sisi nanti lain digunakan pemerin- kenyataan ini dilandaskan saya pada yang seman- tidak walikota, lalu, sepertinya gu ber nur, kembali dirjen, men- terkesan nan dan dengan Kelautan sosok untuk ma ntan mengelolah TNI perusahaan Gatot Nurmantyo. penersusah sampai mencari 10 orang, namun muka “power” sebab punya masuk hak kategori memberi konglo, ijin impor harus menjadi permasalahan penguasa sosial DKI. tapi Maka be- bukan tersebut, seorang itulah pe ma yang in politik harus muka. mana Buat jumlah apa mereka saya susah- tidak agar Sementara para wajib komentar pajak yang “Emang tidak me mencegah rintahan Indonesia ini tidak pernah dilanda apa Kembalinya pun sebab saya situasi memang buruk Panglima Menurut bangan miliknya Jaya Suprana, “Susi Air”, Gatot tidak mu mereka ka saya demikian sudah kuat. selalu Sehingga mereka saya beras?” melunasi juga iuran mubazir pajak ditanggapi mereka tidak rasa jelas rasial, apa potensi yang dimaksud menjadi namun kita cegah hanya bersama-sama. se o rang rakyat merupakan bisa menyembunyikan to koh yang memiliki kekhawatirannya. temukan di bagian bahkan depan mampu kepala sebab sesuai cuma jadwal. pura-pura tanya dengan sebuah “Abis negara DKI gagal, lanjut dapat skala biasa Bangun yang kebersamaan, se dang me nunggu singkirkan integritas dan tanggung jawab. ‘mengontrol’ saya sendiri? rezim yang berkuasa. sesuatu Di pihak yang lain, tidak ada perlu segelintir di pertanyakan. pembayar Namun pajak yang komentar jumlah be nasional” dicegah. mau pun “Mungkin saat akhir segala hayat di bentuk kan dung pemikiran badan Salah Bahkan satunya keputusannya diperlihatkan untuk saat Sementara komentar “Jaya Atau liau bentar “gugatan” lagi ini dapet tak akan hidayah”. saya sendiri yang berbasis sambil memuji ego centris. para Ga maju tot menolak dalam perebutan permintaan kursi peng Suprana Banyak cari yang panggung berharap sendiri dan “Jan tunggakan gan percaya mereka kelirumolog” bertriliunan menimbulkan Namun masalah. terus terang putera-puteri (Bersambung) terbaik In donesia Gubernur usaha terkait Jawa impor Barat, be ras. lebih seperti berpikir, biasanya Reformasi numpang 1998, seka- sangat rupiah, benar justru sebab diberi yang keringanan layak sa Yang ya GR terpenting, merasa tersanjung otoritas yang memang (*) Wartawan layak dipuji sebagai Senior Berdasarkan penuturannya tenar pada orang lain” jelas dipercaya di alam semesta ini se bab disebut “beliau”. para pemimpin ba ngsa dan negara pada 2015 silam, Gatot menga ku pernah ditawari se jum- tidak merasa diri saya tenar Bahagia Memuji Maka dengan penuh fit nah sebab saya sama sekali hanya Tuhan Yang Maha E s a. Indonesia ya ng saya cintai ini. kerendahan lah uang untuk membantu me loloskan izin impor beras. Na SEJAK mun, Gatot tahun menolak. 2014, pemerintahan benar Jokowi-JK beliau berkomitmen ditawari “Saya tahu sejumlah untuk mewujudkan uang,” kata kedaulatan Jaya Suprana, pangan saat dan menjadi meningkatkan pem bi cara dalam kesejahteraan acara Urun petani. Re Kedaulatan pangan tentunya mampu m bug Kebangsaan di Au di to rium Perpustakaan Nasional Republik mencukupi Indonesia, pasokan Jakarta, dari Rabu produksi sendiri, bukan dari impor. (25/8/2018). Pada “Kalau komoditas saya, pasti hortikultuta, saya ambil, tetapi terhitung beliau mulai tidak dan tahun tetap 2016 pada prinsipnya pemerintah bahwa telah mencatatkan Indo nesia harus hasil swasembada yang membanggakan. beras,” ucap Jaya Misal, Suprana. bawang merah Me nurut mampu Jaya Suprana, dipenuhi sikap dari Ga produksi tot itu me sendiri bahkan surplus, dengan m- beri harapan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan contoh kata lain ket terjadi ela da nan. swasembada bahkan telah ekspor ke bebe- Lucu-lucuan Ternyata berita tersebut memicu aneka komentar luculucu. Antara lain ada yang banyak dilandasi oleh pertimbangan menyelamatkan Indonesia. Meningat Jawa Barat meru- ap alagi sampai repot numpang tenar orang lain. Ketika memuji Gatot rapa Nurmantyo negara tetangga. itu, saya Begitu juga tidak pun perlu kebutuhan repot cari cabai pa nggung bisa dipenuhi panggung sendiri juga. sudah dise- sebab diakan Hingga Nusantara dengan Foun saat ini dat pun, ion dan pemerintah Perpustakaan masih tetap Na sional konsisten menjaga komitmen yang mengundang saya untuk menjadi pembicara pada suatu forum untuk diskusi tidak membuka keb angsaan. keran impor. Dorongan dari pihakpihak Jorok yang menginginkan dibukanya Menurut impor para benih sahabat bawang saya yang merah mengerti sedikit pun hukum tidak seperti membuat Mahfud pemerintah MD bergeming. atau Men- Prof. huk Komitmen ham Dr. tersebut Yasonna dilandasi Laoly, komentar fakta produksi “Kok sekarang dalam negeri jadi suka jilatin pantat begini” masuk kategori kata-kata jorok yang mencukupi serta semangat ya ng untuk bisa melindungi diseret ke petani. ranah hukum Data atas BPS dugaan menyebutkan pen ce maran nama baik. Namun sa ya di tidak sudi merendahkan diri untuk menanggapi kata-kata jorok meski nama sang pembuat Menghina Bangsa Komentar “Pola muja muji balon tahun sarat 2017, dengan komoditas pamrih, hortikultura yang yang ekspor dengan naik tajam jujur terpujilah memuji yakni bawang orang merah yang jelas-jelas mencapai terbukti 7.750 ton telah atau naik bekerja 953,5 dgn persen dibanding benar dan bersih. 2016 yang Masalah hanya hasilnya butuh waktu. jangan 736 ton. Selanjutnya nenas lupa sejarah bangsa kita bisa dijajah ekspornya 300 tahunan mencapai gara-gara 210.026 sikap ton atau dan naik sifat 51,75 munafik persen dan dibanding 2016 juga hanya tidak 138.400 layak khianatnya” ditanggapi ton, salak 966 akibat ton, tata naik bahasa 3,04 dan persen alur dibanding logika “semau 2016 gue” yang kacau hanya balau 938 ton. dengan per nyata an-pernyataan Sejak 2015, Kementan saling kontradiktif mengembangkan berbenturan kawasan satu giat dengan lainnya sambil terkesan cabai dan bawang merah di menghina sikap dan sifat bangsa luar Jawa. Indonesia! Seperti Maka di Solok, nama Tapin, n ghina Enrekang, bangsa Bima, Indonesia Lombok pe ini juga saya catat untuk nanti digunakan apabila dibutuhkan sebagai bukti oleh para pene gak hukum. melalui kebijakan Tax Amensty atau Pengampunan Pajak. Tidak “fair”. Maksudnya di dalam kebijakan pengampunan Mengherankan ketika pada masa Pilpres 2014 saya bu kan me muji atau men du kung na mun Oleh: Dr. Suwandi bahkan meyakini ba hwa Ir. Joko Widodo Timur dan pasti lainnya. akan Sehingga, men jadi presiden pasokan In di do Luar nesia, Jawa tidak tidak ada yang lagi tergantung ko mentar dari bah wa sentra saya di carmuk, Jawa. pola muja-mu ji, pamrih, Hasilnya, mulai tahun 2016 pemerintah menyetop total impor bawang merah. Di mana pada tahun sebelumnya yakni 2015 pemerintah mencatat impor bawang merah sebesar 17.429 ton dan 74.903 ton pada tahun 2014. Prestasi ini menjadikan Indonesia mampu membalikkan keadaan dengan mengekspor harus sadar. Bahwa berlindung dari jargon yakni masalah POLRESTA BEKASI DAN POLSEK JAJARAN Polresta Bekasi (021) 89113533 Polsek Tambun (021) 8802738/97660935 Polsek Cikarang Barat (021) 88323550 Polsek Cikarang (021) 89106141/8901217 Polsek Cikarang Timur 021 89141940 Polsek Kedung Waringin (021) 89140153/89142579 Polsek Pebayuran (021) 89150110 Polsek Cikarang Selatan (021) 89901756/89901544 Polsek Cikarang Pusat (021) 89970020 Polsek Serang Baru (021) 89952376 / 89954516 Polsek Cibarusah (021) 89952516 Polsek Setu (021) 8250532 Polsek Sukatani (021) 89160765 Polsek Tambelang (021) 89170755 / 89171110 Polsek Babelan (021) 8920012 Polsek Tarumajaya (021) 88990277 Polsek Cabang Bungin (021) 89180203 / 94600096 Polsek Muara Gembong (021) 89190074 SENTRA KOMUNIKASI (Senkom) Tol Cikampek 822-6666 Senkom Tol Dalam Kota 801-1735 Senkom Tol Janger 919-9999 Senkom Tol Jagorawi 917-7777 Senkom Tol TB Simatupang 920-1111 Senkom Tol Cipularang (022) 2021-666 Senkom Tol Wiyoto Wiyono 651-8350 Tol Palimanan-Kanci 0231-484268 Tol Purwakarta - Bandung (022) 2021666, (022) 91196666 Tol Semarang 024-7607777 Tol Surabaya-Gempol 031-5624444 PJR Tol Cikampek 849-71122 PJR Tol Janger 591-3648 PJR Tol Jagorawi I 877-93621 Derek 884 -1110 PEMADAM KEBAKARAN 113 Sudin Kota Bekasi 889-57805 Sudin Kabupaten Bekasi 883-36732 TERMINAL BIS Kampung Rambutan (Dalam Kota) 840-0062 Kampung Rambutan (Antar Kota) 840-0063 Pulogadung (Dalam Kota) 489-7748 Pulogadung (Antar Kota) 488-3742 Kalideres 544-5348 Lebakbulus 750-9773 Rawamangun 489-7455 Cibinong 879-00894 Tangerang-Cikokol 557-61265 Bekasi 884-1901 STASIUN KERETA API Gambir 386-2361 Jatinegara 819-2318 Pasar Senen 421-0164 Tanahabang 384-0048 Jakarta Kota 692-8515 Manggarai 829-2458 Tanjungpriok 439-31978 RUMAH SAKIT RS JATIMULYA (Bekasi Timur): Jl. Jatimulya Raya no.14 Bekasi, Telp (021) 82435001 RS Karya Medika 1 : Jl. Raya Imam Bonjol No. 9B, Cikarang Barat, Telp. (021) 8903003, (021) 8900190, (021) 890019 RS Karya Medika II: Jl. Hasanudin No.63, Tambun, Telp (021) 88361980- (021) 88327514- (021) 70207483 RS Jati Rahayu : Jl. Hankam Pondokgede, Telp. (021) 8462566 RS Permata Bekasi : Jl. Legenda Raya No. 9, Telp. (021) 8254748 RS Mekarsari : Jl. Mekar Sari No. 1, Telp. (021) 8801891 RS Amanda I: Jl. Raya Serang No.83, Cikarang Selatan, Telp (021) 8971643 RS Amanda II: Jl Raya Industri No.36, Cikarang Utara, Telp (021) 8900277 RS Ananda : Jl. Sultan Agung No.173, Medansatria, Bekasi Barat, Telp (021) 8854338 RS Annisa: Jl Cikarang Baru No.31, Cikarang Utara, Telp (021) 8904165 RS Bhakti Husada: Jl RE Martadinata Cikarang, Telp (021) 8900531 RS Bhakti Kartini: Jl RA Kartini, No. 11, Margahayu, Tep (021) 8801954 RS Budi Lestari: Jl Raya Kalimalang Depan Perum II, Telp (021) 8842336 RS Graha Juanda : Jl. Ir H Juanda No. 326, Bekasi Timur, Telp (021) 8811832 , (021) 88346880 RS Hermina Bekasi: Jl. Kemakmuran No.39, Margajaya Bekasi, Telp (021) 8842121 Kementan Fokus Genjot Ekspor Komoditas Hortikultura hati saya memohon mereka yang tidak suka saya memuji Gatot Nurmantyo bawang merah ber kenan beberapa me ma a f- kan negara si gendut ASEAN. atau Pada si balon bulan tu a bangka juli 2018 bau ini, ta n pemerintah ini ma berencana boleh akan bu at ekspor lebih bawang me rasa ng apa bahagia merah lagi memuji lebih ketim dari bang 1.000 mengh ujat sesama ma nu sia. (*) ton Harus diketahui juga, sepanjang tahun 2016 hingga saat ini, pemerintah menegaskan tidak pernah mengeluarkan rekomendasi ataupun izin impor bawang merah. Jika ditemukan bawang merah impor yang masuk ke pasar dalam negeri maka perlu dipastikan kebenaran komoditas, informasi dan legalitasnya. Bawang yang masih diperbolehkan masuk ke Indonesia adalah jenis bawang bombai sesuai dengan aturan yang berlaku serta standar mutu yang diratifikasi bersama dalam Asean Standard for Onion. Tak kalah penting juga, di tahun 2018 ini pun pemerintah berkomitmen untuk tidak impor cabai segar. Pemerintah malah sedang mendorong ekspor cabai dan sayuran lainnya ke beberapa negara tetangga. Untuk buah-buahan yang sedang didorong pengembangannya yakni komoditas jeruk, durian, dan lainnya sebagai substitusi impor dan kini pun sedang mendorong ekspor terutama manggis, salak, nanas dan produk hortikultura lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ekspor manggis 2017 mencapai 9.190 ton, pisang 18.193 ton dan durian 240 ton. Ke depan, akan didorong lebih tinggi lagi volumenya. Fakta tersebut semakin meyakinkan publik bahwa kebutuhan dalam negeri benar-benar telah mampu tercukupi dengan harga yang wajar, bahkan di beberapa sentra harganya cenderung turun karena melimpahnya pasokan. (*)
Page 1: H-25 PILKADA SERENTAK 19 JANUARI 20
Page 5 and 6: Dokumen ini teregistrasi hanya untu
Page 7 and 8: Mahfud MD Kecam Keras Penyerangan k
Page 9 and 10: TRANSPORTASI Angkot Harus Utamakan
Page 11 and 12: sabtu, 2 juni 2018 11 bukber Reunia
Page 13 and 14: GELANGGANG 13 RADAR BEKASI sabtu, 2
Page 15 and 16: METROPOLIS sabtu, 2 juni 2018 15 Ko

RADAR BEKASI EDISI 2 JUNI 2018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?