SMK3 Adaro
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Standar Manajemen<br />
Keselamatan dan Kesehatan Kerja <strong>Adaro</strong><br />
(<strong>SMK3</strong> <strong>Adaro</strong>)<br />
Revisi 00 - Mei 2017
LEMBAR PERSETUJUAN<br />
ADARO QHSE STEERING COMMITTEE<br />
Nama Dokumen:<br />
Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja <strong>Adaro</strong><br />
Revisi 00 - Mei 2017<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 2
1. PENDAHULUAN<br />
1.1. Grup <strong>Adaro</strong> adalah kelompok perusahaan<br />
Indonesia terkemuka yang bergerak di bidang<br />
pertambangan, jasa logistik, ketenagalistrikan dan<br />
usaha penunjang lainnya.<br />
1.2. <strong>Adaro</strong> bertekad mengelola Keselamatan dan<br />
Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan peraturan<br />
perundang-undangan dan praktek terbaik.<br />
1.3. Sistem manajemen K3 <strong>Adaro</strong> berdasarkan proses<br />
bisnis dan risiko K3 dengan menggunakan<br />
pendekatan sistematik, menjunjung prinsip<br />
transparansi dan akuntabilitas.<br />
1.4. Pimpinan tertinggi perusahaan<br />
bertanggungjawab terhadap pengembangan dan<br />
implementasi sistem manajemen K3.<br />
1.5. Setiap orang dalam perusahaan wajib<br />
berpartisipasi aktif dalam implementasi sistem<br />
manajemen K3.<br />
1.6. Standar ini disusun untuk mendukung pernyataan<br />
Kebijakan MK3LH Grup <strong>Adaro</strong> dengan<br />
menggunakan kerangka Lima Pilar Model<br />
Pengelolaan MK3LH <strong>Adaro</strong>.<br />
2. RUANG LINGKUP DAN PENERAPAN<br />
2.1. Standar ini adalah persyaratan minimum bagi<br />
perusahaan dalam mengelola K3.<br />
2.2. Persyaratan dalam standar ini berlaku untuk<br />
seluruh wilayah operasi perusahaan.<br />
2.3. Penerapan standar ini disesuaikan dengan proses<br />
bisnis dan risiko K3 perusahaan.<br />
2.4. Dalam menyusun sistem manajemen K3,<br />
perusahaan mempertimbangkan isu internal dan<br />
eksternal, kebutuhan dan harapan pihak<br />
berkepentingan, peraturan perundang-undangan<br />
kegiatan, produk dan/atau jasa.<br />
2.5. Plan-Do-Check-Act (PDCA) digunakan sebagai<br />
landasan perbaikan berkelanjutan dalam<br />
mengelola K3.<br />
3. TUJUAN<br />
Tujuan dari standar ini adalah:<br />
a. Melindungi pekerja dari kecelakaan atau<br />
penyakit akibat kerja.<br />
b. Melindungi aset perusahaan dari kecelakaan.<br />
c. Memenuhi peraturan perundang-undangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3 lain.<br />
d. Meningkatkan kesadaran K3 pekerja.<br />
e. Meningkatkan kinerja K3 perusahaan secara<br />
berkelanjutan.<br />
4. DEFINISI<br />
4.1. Audit: Proses sistematik, independen dan<br />
terdokumentasi untuk mengevaluasi secara<br />
obyektif kesesuaian bukti terhadap kriteria<br />
yang digunakan sebagai acuan.<br />
4.2. Auditor: Orang yang mempunyai kompetensi<br />
dan kewenangan dalam melaksanakan audit.<br />
4.3. Bahaya: Sumber (bahan, energi, organisme),<br />
situasi atau tindakan yang dapat<br />
menimbulkan cidera dan/atau penyakit.<br />
4.4. Dokumen: Informasi dalam media<br />
penyimpan sebagai panduan kerja.<br />
4.5. Identifikasi Bahaya: Proses untuk mengenali<br />
adanya suatu bahaya.<br />
4.6. Insiden K3: Kejadian merugikan yang<br />
menimbulkan gangguan terhadap<br />
keselamatan, kesehatan, kerusakan aset dan<br />
proses operasi yang terjadi dalam rangka<br />
melaksanakan pekerjaan.<br />
4.7. Instalasi: Seperangkat peralatan teknik<br />
beserta kelengkapannya.<br />
4.8. Job Safety Analysis (JSA): Urutan langkah<br />
melaksanakan pekerjaan serta potensi<br />
bahaya dan pengendalian risiko.<br />
4.9. Kalibrasi: Proses untuk memastikan suatu<br />
alat ukur berfungsi sesuai dengan spesifikasi<br />
yang ditentukan.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 3
4.10. Keadaan darurat: Kejadian tidak diinginkan yang<br />
terjadi secara mendadak, diakibatkan oleh alam<br />
atau kegiatan perusahaan, dan dapat<br />
membahayakan manusia, peralatan dan proses<br />
operasi.<br />
4.11. Kebijakan K3: Niatan dan arahan pimpinan<br />
tertinggi perusahaan dalam pengelolaan K3.<br />
4.12. Kendali Mutu: Bagian dari manajemen mutu<br />
yang difokuskan untuk pemenuhan persyaratan<br />
mutu.<br />
4.13. Kepatuhan (Compliance): Terpenuhinya<br />
peraturan perundang-undangan dan perizinan.<br />
4.14. Kesesuaian (Conformity): Terpenuhinya<br />
persyaratan yang digunakan sebagai acuan.<br />
4.15. Koreksi: Tindakan yang dilakukan untuk<br />
menghilangkan atau menghentikan<br />
ketidaksesuaian.<br />
4.16. LTI: Kejadian yang menyebabkan pekerja tidak<br />
dapat melakukan pekerjaan secara normal dalam<br />
waktu lebih dari 1x24 jam.<br />
4.17. Mitra kerja (Kontraktor): Pihak ketiga yang<br />
melakukan pekerjaan untuk kepentingan<br />
perusahaan.<br />
4.18. Near miss: Kejadian yang berpotensi<br />
menimbulkan cidera pada pekerja, kerusakan<br />
aset atau keberlangsungan proses operasi.<br />
4.19. Pekerja: Setiap orang yang melakukan pekerjaan<br />
untuk kepentingan perusahaan, baik yang<br />
dipekerjakan oleh perusahaan maupun oleh<br />
mitra kerja.<br />
4.20. Penilaian Risiko: Proses evaluasi untuk<br />
menetapkan tingkat risiko dengan<br />
mempertimbangkan keefektifan pengendalian<br />
yang ada.<br />
4.21. Penjaminan Mutu: Bagian dari manajemen<br />
mutu untuk memastikan bahwa persyaratan<br />
mutu terpenuhi.<br />
4.22. Peralatan: Piranti yang dipakai untuk<br />
mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan<br />
fungsinya.<br />
4.23. Perusahaan: Unit bisnis dalam Grup <strong>Adaro</strong>.<br />
4.24. Pihak Berkepentingan: Pihak yang dapat<br />
mempengaruhi, dipengaruhi, atau<br />
menganggap dirinya dipengaruhi oleh<br />
perusahaan.<br />
4.25. Pimpinan Tertinggi: Presiden Direktur atau<br />
Dewan Direksi perusahaan.<br />
4.26. Prasarana: Segala sesuatu yang digunakan<br />
untuk menunjang terselenggaranya kegiatan<br />
produksi.<br />
4.27. Proses: Kumpulan aktifitas yang saling terkait<br />
dan berinteraksi untuk merubah masukan<br />
menjadi keluaran.<br />
4.28. Proses Bisnis: Urutan dan interaksi berbagai<br />
proses untuk menjalankan operasi<br />
perusahaan.<br />
4.29. Rekaman: Dokumen yang memuat informasi<br />
hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau<br />
bukti bahwa suatu kegiatan telah<br />
dilaksanakan.<br />
4.30. Risiko: Ketidakpastian terjadinya<br />
penyimpangan dari apa yang diharapkan.<br />
4.31. Risiko Utama: Risiko yang berpotensi<br />
menimbulkan kematian atau cidera berat.<br />
4.32. Safety Accountability Program (SAP):<br />
Program pelaksanaan tanggungjawab K3<br />
yang dilakukan oleh setiap level pengawas<br />
secara terukur dan tercatat.<br />
4.33. Sarana: Segala sesuatu yang dipakai sebagai<br />
alat produksi.<br />
4.34. Sasaran K3: Rincian tujuan K3 untuk dicapai<br />
dalam suatu kurun waktu tertentu.<br />
4.35. Sistem Manajemen K3: Bagian dari sistem<br />
manajemen perusahaan yang digunakan<br />
untuk mengelola K3.<br />
4.36. Sistem Manajemen: Kumpulan kebijakan dan<br />
tata cara yang digunakan untuk<br />
mengarahkan dan mengendalikan fungsifungsi<br />
perusahaan agar dapat mencapai<br />
tujuan secara efektif dan efisien.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 4
4.37. Tindakan perbaikan: Upaya untuk<br />
menghilangkan akar masalah ketidaksesuaian<br />
sehingga dapat mencegah keberulangan.<br />
4.38. Tujuan K3: Hal-hal yang diturunkan dari<br />
kebijakan K3 yang ditetapkan perusahaan untuk<br />
dicapai.<br />
5. KONTEKS PERUSAHAAN<br />
5.1. Perusahaan mengidentifikasi dan<br />
mendokumentasikan isu eksternal dan internal<br />
yang terkait dengan K3.<br />
5.2. Perusahaan mengidentifikasi dan<br />
mendokumentasikan pihak berkepentingan,<br />
termasuk kebutuhan dan harapan dari pihak<br />
tersebut.<br />
5.3. Perusahaan menyusun sistem manajemen K3<br />
dengan mempertimbangkan isu internal dan<br />
eksternal serta kebutuhan dan harapan pihak<br />
berkepentingan.<br />
6. KEPEMIMPINAN K3<br />
Pimpinan tertinggi perusahaan mempunyai<br />
komitmen dan tanggungjawab sebagai berikut:<br />
a. Mengemban akuntabilitas dan menjadi<br />
teladan K3.<br />
b. Menetapkan kebijakan K3 perusahaan.<br />
c. Membangun sistem manajemen K3 berbasis<br />
proses bisnis dan risiko K3.<br />
d. Menyediakan sumberdaya pengelolaan K3.<br />
e. Mendorong pekerja berkontribusi dalam<br />
peningkatan kinerja K3.<br />
f. Memberikan penghargaan atas prestasi K3<br />
serta sanksi terhadap pelanggaran K3.<br />
g. Mempromosikan perbaikan berkelanjutan<br />
dalam bidang K3.<br />
7. KEBIJAKAN K3<br />
7.1. Pimpinan tertinggi perusahaan menetapkan,<br />
menerapkan dan memelihara kebijakan K3 yang<br />
sekurangnya memuat komitmen sebagai berikut:<br />
a. Mengutamakan K3, termasuk pencegahan<br />
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.<br />
b. Memenuhi peraturan perundangundangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3<br />
lain.<br />
c. Melakukan perbaikan berkelanjutan<br />
dalam bidang K3.<br />
7.2. Perusahaan menyusun kebijakan K3 sesuai<br />
dengan visi, misi dan konteks perusahaan<br />
serta kebijakan K3 Grup <strong>Adaro</strong>, dengan<br />
mempertimbangkan karakteristik, skala dan<br />
risiko K3.<br />
7.3. Perusahaan menyusun kebijakan K3 melalui<br />
proses konsultasi dengan pekerja.<br />
7.4. Perusahaan menyosialisasikan kebijakan K3<br />
kepada pekerja dan pengunjung serta<br />
menyediakannya bagi pihak yang<br />
memerlukan.<br />
7.5. Perusahaan mengkaji ulang kebijakan K3<br />
sekurangnya sekali dalam satu tahun untuk<br />
memastikan kesesuaian, kecukupan dan<br />
keefektifannya.<br />
8. PERAN, TANGGUNGJAWAB DAN<br />
WEWENANG PENGELOLAAN K3<br />
8.1. Perusahaan menetapkan tanggungjawab dan<br />
wewenang K3 serta mengkomunikasikannya.<br />
8.2. Perusahaan membentuk organisasi pengelola<br />
K3 serta menyediakan sumberdaya yang<br />
memadai.<br />
8.3. Organisasi pengelola K3 melapor langsung<br />
kepada pimpinan tertinggi di wilayah kerja<br />
perusahaan.<br />
8.4. Pimpinan tertinggi perusahaan menunjuk<br />
wakil manajemen yang mempunyai<br />
tanggungjawab dan wewenang sebagai<br />
berikut:<br />
a. Memastikan sistem manajemen K3<br />
perusahaan ditetapkan, diterapkan dan<br />
dipelihara sesuai dengan persyaratan<br />
standar ini.<br />
b. Melaporkan kinerja sistem manajemen<br />
K3 kepada pimpinan tertinggi<br />
perusahaan.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 5
9. PENGEMBANGAN KOMPETENSI K3<br />
9.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pengembangan<br />
kompetensi K3 yang berisi pemetaan, analisis<br />
kebutuhan, pemenuhan dan evaluasi<br />
keefektifannya.<br />
9.2. Perusahaan menetapkan persyaratan<br />
kompetensi K3 untuk setiap jenjang<br />
kepegawaian. Persyaratan tersebut terdiri dari<br />
pengetahuan dan keterampilan K3 yang<br />
diperlukan untuk menjalankan pekerjaan.<br />
9.3. Pembuatan persyaratan kompetensi K3<br />
sekurangnya didasarkan pada pertimbangan<br />
berikut:<br />
a. Peraturan perundang-undangan, perizinan<br />
dan persyaratan K3 lain.<br />
b. Kebijakan, standar dan panduan K3<br />
perusahaan.<br />
c. Proses bisnis dan risiko K3.<br />
d. Struktur organisasi perusahaan.<br />
9.4. Perusahaan melakukan pemetaan kesesuaian<br />
kompetensi pekerja dengan yang dipersyaratkan.<br />
9.5. Perusahaan menyediakan program<br />
pengembangan bagi pekerja sesuai dengan<br />
persyaratan kompetensi K3.<br />
9.6. Perusahaan mendahulukan pemenuhan<br />
kompetensi K3 yang dipersyaratkan peraturan<br />
perundang-undangan dan untuk pekerja yang<br />
melakukan hal-hal sebagai berikut:<br />
a. Merancang produk dan/atau proses yang<br />
menimbulkan risiko tinggi.<br />
b. Melakukan kegiatan dengan risiko tinggi.<br />
c. Mengawasi pekerjaan yang berisiko tinggi.<br />
d. Menanggulangi keadaan darurat.<br />
9.7. Perusahaan melakukan evaluasi keefektifan<br />
program pengembangan kompetensi K3.<br />
9.8. Perusahaan menyimpan dan memutakhirkan<br />
data pengembangan kompetensi K3.<br />
10. PENGHARGAAN DAN PENEGAKAN<br />
DISIPLIN K3<br />
10.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur untuk mengatur<br />
pemberian penghargaan kepada pekerja<br />
yang berprestasi dalam memajukan K3 dan<br />
penegakan disiplin atas pelanggaran K3.<br />
10.2. Penegakan disiplin K3 dilakukan sesuai<br />
dengan kesepakatan tertulis antara<br />
perusahaan dan pekerja yang<br />
ditandatangani ketika mulai bekerja dan<br />
setiap tahun setelahnya.<br />
10.3. Ketentuan penegakan disiplin K3 dijadikan<br />
bagian dari peraturan perusahaan dan<br />
peraturan mitra kerja serta disosialisasikan<br />
kepada pekerja.<br />
11. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN<br />
RISIKO K3<br />
11.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi<br />
bahaya, menilai dan menetapkan<br />
pengendalian risiko K3.<br />
11.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3<br />
dilakukan dalam hal sebagai berikut:<br />
a. Perancangan, pembuatan, penggunaan<br />
dan modifikasi terkait proses-kerja,<br />
organisasi, sarana, prasarana, instalasi<br />
dan peralatan.<br />
b. Kegiatan pekerjaan rutin dan non-rutin.<br />
c. Akses atau koridor di dalam area kerja<br />
perusahaan.<br />
d. Kegiatan di luar perusahaan yang dapat<br />
menimbulkan bahaya dalam area kerja<br />
perusahaan.<br />
11.3. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3<br />
dilakukan dengan mempertimbangkan halhal<br />
sebagai berikut:<br />
a. Peraturan perundang-undangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3 lain.<br />
b. Perilaku, kemampuan dan faktor<br />
manusia lainnya.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 6
c. Bahaya di sekitar area kerja yang berasal<br />
dari suatu kegiatan di bawah kendali<br />
perusahaan.<br />
11.4. Perusahaan memastikan tidak ada pekerjaan<br />
yang ditugaskan tanpa penilaian dan<br />
pengendalian risiko yang memadai.<br />
11.5. Perusahaan mengidentifikasi minimal lima risiko<br />
utama di setiap area kerja untuk dijadikan fokus<br />
dalam pengelolaan K3.<br />
11.6. Perusahaan memastikan pekerja mengetahui dan<br />
mengendalikan risiko utama.<br />
11.7. Perusahaan menetapkan dan melaksanakan<br />
pengendalian risiko K3 hingga mencapai tingkat<br />
yang dapat diterima.<br />
12. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,<br />
PERIZINAN DAN PERSYARATAN K3 LAIN<br />
12.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi<br />
kewajiban yang terdapat dalam peraturan<br />
perundang-undangan, perizinan dan<br />
persyaratan K3 lain.<br />
12.2. Perusahaan menetapkan daftar kewajiban<br />
dalam peraturan perundang-undangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3 lain.<br />
12.3. Perusahaan melakukan peninjauan dan<br />
penyesuaian terhadap perubahan peraturan<br />
perundang-undangan, perizinan dan<br />
persyaratan K3lain secara berkala.<br />
12.4. Perusahaan menyosialisasikan peraturan<br />
perundang-undangan, perizinan dan<br />
persyaratan K3lain kepada pekerja.<br />
12.5. Perusahaan menetapkan dan<br />
mengimplementasikan program pemenuhan<br />
peraturan perundang-undangan, perizinan dan<br />
persyaratan K3 lain.<br />
13. TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM K3<br />
13.1. Perusahaan menetapkan tujuan dan sasaran K3<br />
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai<br />
berikut :<br />
a. Risiko Utama K3.<br />
b. Kebijakan K3.<br />
c. Peraturan perundang-undangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3 lain.<br />
d. Konteks perusahaan.<br />
13.2. Tujuan dan sasaran K3 bersifat spesifik,<br />
terukur, realistik, fokus pada risiko utama dan<br />
memiliki batas waktu pencapaian.<br />
13.3. Tujuan dan sasaran K3 perusahaan<br />
diturunkan pada unit kerja dan mitra kerja<br />
sesuai struktur organisasi.<br />
13.4. Perusahaan menyusun program untuk<br />
mencapai tujuan dan sasaran K3 yang<br />
memiliki penanggungjawab, anggaran dan<br />
jadwal pelaksanaan.<br />
14. PERSYARATAN K3 DALAM SELEKSI DAN<br />
PENEMPATAN PEKERJA<br />
14.1. Perusahaan mengidentifikasi persyaratan<br />
kesesuaian fisik dan mental khususnya untuk<br />
kategori pekerjaan berisiko tinggi.<br />
14.2. Proses seleksi dan penempatan pekerja<br />
dilakukan melalui:<br />
a. Pemeriksaan Pra-Kerja, untuk<br />
menentukan kesesuaian kondisi fisik dan<br />
mental calon pekerja sesuai dengan<br />
risiko pekerjaannya.<br />
b. Pemeriksaan Berkala, untuk menentukan<br />
kondisi fisik dan mental pekerja masih<br />
sesuai dengan risiko pekerjaannya.<br />
c. Pemeriksaan Pekerja Pindahan jika<br />
terdapat perubahan risiko dengan<br />
pekerjaan baru.<br />
15. PARTISIPASI, KOMUNIKASI DAN<br />
KONSULTASI K3 INTERNAL<br />
15.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur partisipasi, komunikasi<br />
dan konsultasi K3 internal.<br />
15.2. Perusahaan menetapkan bentuk yang sesuai<br />
untuk partisipasi, komunikasi dan konsultasi<br />
K3 internal.<br />
15.3. Ruang lingkup partisipasi, komunikasi dan<br />
konsultasi K3 internal sekurangnya<br />
mencakup hal-hal sebagai berikut:<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 7
a. Kebijakan K3 perusahaan.<br />
b. Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko<br />
K3.<br />
c. Peraturan perundang-undangan, perizinan<br />
dan persyaratan K3 lain.<br />
d. Tujuan, sasaran dan program K3.<br />
e. Safety Accountability Program (SAP).<br />
f. Standard Operating Procedure (SOP),<br />
Instruksi Kerja dan Job Safety Analysis.<br />
g. Penangangan keadaan darurat.<br />
h. Pelaporan dan investigasi insiden K3.<br />
i. Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan.<br />
j. Perubahan yang menimbulkan kenaikan<br />
risiko K3 dan/atau risiko K3 baru.<br />
k. Evaluasi kinerja K3 perusahaan.<br />
16. KOMUNIKASI K3 EKSTERNAL<br />
16.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur komunikasi K3 eksternal.<br />
16.2. Perusahaan mengidentifikasi jenis informasi dan<br />
metode komunikasi kepada pihak eksternal.<br />
16.3. Perusahaan memberikan tanggapan kepada<br />
pihak eksternal yang memerlukan dan<br />
menyimpan rekaman terkait.<br />
16.4. Ruang lingkup komunikasi K3 pada pengunjung<br />
dilakukan melalui induksi yang sekurangnya<br />
mencakup:<br />
a. Persyaratan K3 yang berhubungan dengan<br />
agenda kunjungan termasuk alat pelindung<br />
diri.<br />
b. Area berisiko tinggi dengan akses terbatas.<br />
c. Prosedur evakuasi termasuk pengenalan<br />
tanda peringatan keadaan darurat.<br />
17. PENGENDALIAN DOKUMEN DAN<br />
REKAMAN K3<br />
17.1. Perusahaan menyusun dan menetapkan<br />
dokumen sistem manajemen K3 dengan hirarki<br />
sebagai berikut:<br />
a. Dokumen level 1 meliputi Manual Sistem<br />
Manajemen K3 yang berisi deskripsi<br />
perusahaan, kebijakan K3, konteks<br />
perusahaan, proses bisnis dan referensi<br />
SOP terkait.<br />
b. Dokumen level 2 meliputi SOP, yaitu<br />
tata cara untuk menjalankan suatu<br />
bagian dari proses bisnis.<br />
c. Dokumen level 3 meliputi Instruksi Kerja<br />
yaitu tata cara melakukan suatu<br />
pekerjaan yang merupakan bagian dari<br />
SOP. Untuk pekerjaan yang berisiko<br />
tinggi, Instruksi Kerja ditulis dalam<br />
bentuk Job Safety Analysis (JSA).<br />
d. Dokumen level 4 meliputi formulir,<br />
rekaman tertulis, audio dan visual.<br />
17.2. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pengendalian<br />
dokumen yang sekurangnya mencakup:<br />
a. Format dan identifikasi dokumen yang<br />
diterbitkan.<br />
b. Kepastian kecukupan dokumen sebelum<br />
diterbitkan.<br />
c. Pihak yang membuat, mereviu dan<br />
menyetujui dokumen serta proses<br />
revisinya.<br />
d. Ketentuan perubahan dan status revisi<br />
terkini.<br />
e. Identifikasi dan pemusnahan dokumen<br />
kadaluwarsa.<br />
f. Identifikasi dan pengendalian dokumen<br />
dari luar yang berlaku bagi perusahaan.<br />
17.3. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pengendalian rekaman<br />
K3 yang mencakup ketentuan identifikasi,<br />
penyimpanan, perlindungan dari kerusakan<br />
dan keamanaan, ketentuan masa simpan, dan<br />
pemusnahan rekaman serta penyerahan<br />
rekaman pada pihak luar.<br />
17.4. Perusahaan memastikan dokumen Sistem<br />
Manajemen K3 tersedia, dapat diakses dan<br />
dibaca oleh pekerja.<br />
17.5. Perusahaan menunjuk petugas pengendali<br />
dokumen sistem manajemen K3.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 8
18. PENGELOLAAN K3 SARANA, PRASARANA,<br />
INSTALASI DAN PERALATAN<br />
18.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pemeliharaan sarana,<br />
prasarana, instalasi, dan peralatan, yang<br />
setidaknya meliputi:<br />
a. Program pemeliharaan sesuai pedoman<br />
pembuat, peraturan perundang-undangan<br />
dan perizinan.<br />
b. Syarat kompetensi personel yang<br />
melaksanakan pemeliharaan.<br />
c. Kecukupan dan kelaikan peralatan yang<br />
diperlukan untuk menjalankan program<br />
pemeliharaan.<br />
18.2. Sarana, prasarana, instalasi dan peralatan yang<br />
mengalami kerusakan hanya boleh diperbaiki<br />
oleh pekerja yang kompeten dan berwenang.<br />
18.3. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pengujian kelaikan sarana,<br />
prasarana, instalasi, dan peralatan, yang<br />
setidaknya meliputi:<br />
a. Program pengujian kelaikan sesuai<br />
pedoman pembuat, peraturan perundangundangan,<br />
perizinan dan/atau praktek<br />
terbaik.<br />
b. Syarat kompetensi personel yang<br />
melaksanakan pengujian.<br />
c. Metode pengujian dan kecukupan serta<br />
kelaikan peralatan pengujian.<br />
d. Evaluasi dan tindak lanjut hasil pengujian.<br />
e. Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan<br />
hanya dapat digunakan setelah dinyatakan<br />
laik berdasarkan hasil pengujian.<br />
19. PERSYARATAN K3 DESAIN REKAYASA,<br />
FABRIKASI DAN KONSTRUKSI<br />
Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur penetapan persyaratan K3<br />
untuk pembuatan desain rekayasa, fabrikasi dan<br />
konstruksi sarana, prasarana, instalasi, dan<br />
peralatan yang setidaknya meliputi:<br />
a. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko<br />
K3 terhadap desain rekayasa, fabrikasi<br />
dan konstruksi.<br />
b. Penetapan persyaratan K3 pada tahap<br />
desain rekayasa, fabrikasi dan konstruksi.<br />
c. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko<br />
K3 serta penetapan persyaratan K3<br />
dilakukan oleh petugas yang kompeten.<br />
20. PERSYARATAN K3 PEMBELIAN<br />
20.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pembelian yang<br />
mencakup persyaratan K3. Prosedur<br />
setidaknya mempertimbangkan hal-hal<br />
sebagai berikut:<br />
a. Persyaratan K3 dalam spesifikasi barang<br />
dan/atau jasa yang akan dibeli.<br />
b. Persetujuan permohonan pembelian<br />
yang berisiko K3 diberikan setelah<br />
melalui proses evaluasi pemenuhan<br />
persyaratan K3.<br />
c. Barang yang diterima diperiksa<br />
kesesuaiannya dengan persyaratan K3.<br />
d. Memasukkan kinerja K3 sebagai salah<br />
satu kriteria evaluasi pemasok.<br />
21. PENGELOLAAN K3 MITRA KERJA<br />
Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pengelolaan K3 mitra<br />
kerja yang setidaknya meliputi:<br />
a. Persyaratan umum K3 dalam proses<br />
seleksi mitra kerja.<br />
b. Persyaratan K3 yang lebih rinci dalam<br />
dokumen kontrak, atau dokumen sejenis.<br />
c. Pengawasan kinerja mitra kerja sesuai<br />
dengan persyaratan K3.<br />
d. Evaluasi kinerja K3 mitra kerja dilakukan<br />
secara berkala dan pada akhir kontrak.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 9
22. MANAJEMEN PERUBAHAN<br />
22.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan<br />
mengelola bahaya K3 yang timbul dari suatu<br />
perubahan.<br />
22.2. Perusahaan melakukan evaluasi bahaya dan<br />
risiko K3 jika terjadi perubahan sebagai berikut:<br />
a. Teknologi baru atau modifikasi sarana,<br />
prasarana, instalasi, peralatan, lingkungan<br />
kerja atau piranti lunak.<br />
b. SOP, instruksi kerja, desain, spesifikasi atau<br />
standar.<br />
c. Jenis atau spesifikasi bahan baku.<br />
d. Struktur organisasi, jumlah jam dan shift<br />
kerja.<br />
22.3. Prosedur manajemen perubahan menjelaskan<br />
perubahan yang direncanakan, identifikasi<br />
bahaya, penilaian dan pengendalian risiko K3.<br />
22.4. Perusahaan melakukan sosialisasi dan/atau<br />
pelatihan terhadap pekerja sebelum perubahan<br />
dilaksanakan.<br />
23. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT<br />
23.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur penanganan keadaan<br />
darurat.<br />
23.2. Ruang lingkup prosedur penanganan keadaan<br />
darurat meliputi hal-hal sebagai berikut:<br />
a. Identifikasi jenis keadaan darurat dan<br />
rencana penanganannya.<br />
b. Pembagian zona penangangan keadaan<br />
darurat dengan mempertimbangkan waktu<br />
tempuh.<br />
c. Pendataan jumlah pekerja dan informasi<br />
terkait di setiap area kerja.<br />
d. Penetapan personel tanggap darurat<br />
dengan kompetensi dan jumlah yang<br />
mencukupi.<br />
e. Penetapan peran, tanggungjawab dan<br />
wewenang dalam struktur organisasi<br />
penanganan keadaan darurat.<br />
f. Penyediaan peralatan tanggap darurat<br />
dengan jenis dan jumlah yang memadai.<br />
g. Penetapan instruksi kerja<br />
pengoperasian, pemeliharaan dan<br />
pengujian peralatan tanggap darurat.<br />
h. Penetapan keterlibatan sumberdaya di<br />
luar perusahaan dalam penanganan<br />
keadaan darurat.<br />
i. Penyediaan sistem komunikasi 24 jam<br />
untuk melaporkan kejadian keadaan<br />
darurat.<br />
j. Pelatihan dan simulasi menghadapi<br />
keadaan darurat.<br />
k. Evaluasi keefektifan simulasi dan<br />
penanganan keadaan darurat.<br />
24. PEMANTAUAN, PENGUKURAN, ANALISIS<br />
DAN EVALUASI PENGELOLAAN K3<br />
24.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pemantauan,<br />
pengukuran, analisis dan evaluasi<br />
pengelolaan K3.<br />
24.2. Prosedur mengatur pembuatan rencana<br />
pemantauan, pengukuran, analisis dan<br />
evaluasi pengelolaan K3 termasuk apa yang<br />
dipantau dan diukur serta metode yang<br />
dipakai.<br />
24.3. Pemantauan, pengukuran, analisis dan<br />
evaluasi pengelolaan K3 antara lain<br />
mencakup:<br />
a. Pencapaian tujuan, sasaran dan<br />
program K3.<br />
b. Keefektifan pengendalian risiko utama<br />
di setiap area kerja.<br />
c. Pemenuhan peraturan perundangundangan,<br />
perizinan dan persyaratan<br />
K3 lain.<br />
d. Parameter higiene industri dan<br />
kesehatan kerja.<br />
e. Partisipasi pengawas dalam Safety<br />
Accountability Program (SAP).<br />
f. Statistik insiden K3.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 10
24.4. Perusahaan memastikan alat yang digunakan<br />
dalam pengukuran parameter K3 dikalibrasi dan<br />
dipelihara.<br />
24.5. Perusahaan menetapkan sistem penjaminan dan<br />
pengendalian mutu untuk memastikan data<br />
pengukuran akurat.<br />
24.6. Perusahaan memastikan pihak ketiga yang<br />
ditunjuk melakukan pengukuran parameter K3<br />
telah mendapat pengakuan dari pihak<br />
berwenang.<br />
25. INSPEKSI K3<br />
25.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur inspeksi K3.<br />
25.2. Perusahaan membuat jadwal dan daftar periksa<br />
inspeksi K3.<br />
25.3. Perusahaan memastikan temuan inspeksi K3<br />
ditindaklanjuti secara efektif.<br />
25.4. Sarana, prasarana, instalasi dan peralatan serta<br />
kegiatan yang ditemukan berisiko tinggi tidak<br />
boleh digunakan atau dilanjutkan sebelum<br />
tindakan perbaikan hasil inspeksi diselesaikan.<br />
26. INVESTIGASI INSIDEN K3<br />
26.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur pelaporan dan investigasi<br />
insiden K3.<br />
26.2. Insiden K3 yang diinvestigasi setidaknya<br />
termasuk kecelakaan fatal, cidera berat,<br />
kecelakaan yang menyebabkan hilangnya hari<br />
kerja (LTI), near miss, dan kecelakaan yang<br />
berpotensi fatal (HPRI atau High Potential Risk<br />
Injury).<br />
26.3. Pembentukan tim investigasi disesuaikan dengan<br />
jenis dan tingkat keparahan insiden.<br />
26.4. Personel yang terlibat dalam investigasi insiden<br />
mempunyai kompetensi yang memadai.<br />
26.5. Pengawas membuat laporan awal segera setelah<br />
insiden K3 terjadi.<br />
26.6. Perusahaan memastikan tindakan perbaikan hasil<br />
investigasi dilakukan secara segera dan<br />
menyeluruh serta mengevaluasi keefektifannya.<br />
27. AUDIT INTERNAL K3<br />
27.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur audit internal sistem<br />
manajemen K3 yang mencakup penetapan<br />
ruang lingkup, jadwal, kompetensi dan<br />
kewenangan auditor, metode audit, kriteria<br />
dan pemantauan keefektifan audit internal.<br />
27.2. Perusahaan melaksanakan audit internal K3<br />
sekurangnya sekali dalam setahun.<br />
27.3. Perusahaan menyusun jadwal pelaksanaan<br />
audit internal K3 setiap awal tahun dan<br />
mengkomunikasikannya pada pihak terkait.<br />
27.4. Audit internal K3 dilakukan oleh petugas<br />
yang memiliki kompetensi, kewenangan dan<br />
mempunyai posisi independen terhadap area<br />
yang diaudit.<br />
27.5. Perusahan memastikan temuan audit internal<br />
K3 ditindaklanjuti secara efektif.<br />
28. KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN<br />
PERBAIKAN<br />
Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur tindakan perbaikan yang<br />
mencakup hal-hal sebagai berikut:<br />
a. Mengambil tindakan untuk<br />
mengidentifikasi dan mengoreksi<br />
ketidaksesuaian.<br />
b. Menelusuri akar masalah ketidaksesuaian<br />
dan menetapkan rencana tindakan<br />
perbaikan.<br />
c. Melaksanakan dan memantau koreksi dan<br />
tindakan perbaikan serta keefektifannya.<br />
d. Menyimpan rekaman terkait<br />
ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan<br />
yang dilakukan serta hasilnya.<br />
29. KOMITE PENGARAH K3<br />
29.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur Komite Pengarah K3<br />
dengan mengacu kepada pedoman yang<br />
berlaku dalam Grup <strong>Adaro</strong>.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 11
29.2. Perusahaan membentuk Komite Pengarah K3<br />
yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.<br />
Ketua adalah pimpinan tertinggi perusahaan dan<br />
sekretaris adalah pimpinan tertinggi K3<br />
perusahaan. Anggota terdiri dari Kepala Divisi<br />
atau Kepala Departemen yang terkait dengan<br />
operasi perusahaan di wilayah kerja, serta<br />
pimpinan mitra kerja.<br />
29.3. Rapat Komite Pengarah K3 dilaksanakan<br />
sekurang-kurangnya setiap bulan dengan<br />
agenda sebagai berikut:<br />
a. Isu utama K3.<br />
b. Evaluasi kinerja pengelolaan K3.<br />
c. Perbaikan berkelanjutan dalam bidang K3.<br />
d. Hasil penyelidikan insiden fatal atau cidera<br />
berat dan hasil pelaksanaan tindakan<br />
perbaikannya.<br />
e. Tindak lanjut hasil rapat sebelumnya.<br />
29.4. Rapat Komite Pengarah K3 menghasilkan<br />
keputusan strategik pengelolaan K3 termasuk<br />
persetujuan terhadap dokumen penting K3.<br />
30. TINJAUAN MANAJEMEN<br />
30.1. Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur terkait tinjauan<br />
manajemen untuk mengevaluasi kecocokan,<br />
kecukupan, dan keefektifan sistem manajemen<br />
K3.<br />
30.2. Tinjauan Manajemen dilakukan sekurangnya<br />
sekali dalam setahun dan dipimpin oleh<br />
pimpinan tertinggi perusahaan.<br />
30.3. Agenda tinjauan manajemen sekurangnya terdiri<br />
dari :<br />
a. Pencapaian tujuan, sasaran dan program<br />
K3.<br />
b. Hasil audit internal dan eksternal K3.<br />
c. Status investigasi kecelakaan,<br />
ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan.<br />
d. Pemenuhan peraturan perundangundangan,<br />
perizinan dan persyaratan K3<br />
lain.<br />
e. Hasil komunikasi terkait K3 dengan pihak<br />
berkepentingan.<br />
f. Perubahan terkait hal eksternal dan<br />
internal serta kebutuhan dan harapan<br />
dari pihak berkepentingan termasuk<br />
perubahan peraturan perundangundangan.<br />
g. Kecukupan sumberdaya dalam<br />
pengelolaan K3.<br />
h. Keefektifan pengendalian risiko utama<br />
K3 perusahaan.<br />
i. Hasil pemantauan dan pengukuran<br />
parameter K3.<br />
j. Perubahan risiko K3.<br />
k. Peluang perbaikan berkelanjutan K3.<br />
l. Status penyelesaian dari tinjauan<br />
manajemen sebelumnya.<br />
30.4. Tinjauan manajemen menghasilkan hal-hal<br />
sebagai berikut :<br />
a. Kesimpulan tentang kecocokan,<br />
kecukupan dan keefektifan sistem<br />
manajemen K3.<br />
b. Keputusan tentang kebutuhan untuk<br />
melakukan perubahan sistem<br />
manajemen K3 termasuk sumberdaya.<br />
c. Keputusan tentang peluang perbaikan<br />
berkelanjutan K3.<br />
d. Tindakan perbaikan jika tujuan K3<br />
belum tercapai.<br />
e. Implikasi terhadap arah strategis<br />
perusahaan.<br />
Hasil tinjauan manajemen Perusahaan dicatat<br />
dan dikomunikasikan kepada pihak terkait.<br />
31. PROGRAM PERBAIKAN BERKELANJUTAN K3<br />
Perusahaan menetapkan, menerapkan dan<br />
memelihara prosedur program perbaikan<br />
berkelanjutan/Continual Improvement<br />
Program (CIP) K3 yang mencakup<br />
sekurangnya:<br />
a. Penetapan program perbaikan<br />
berkelanjutan melalui analisa data K3.<br />
b. Penetapan metodologi.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 12
c. Penyediaan sumber daya termasuk<br />
pembentukan Tim.<br />
d. Pelaksanaan program.<br />
e. Pemantauan dan evaluasi program.<br />
f. Program perbaikan berkelanjutan K3<br />
dilakukan menggunakan pendekatan PDCA<br />
atau yang setara.<br />
STANDAR MANAJEMEN K3 ADARO 13