You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2. DEGRADASI OLEH MIKROBA<br />
13<br />
Sampah plastik adalah limbah yang memerlukan waktu bertahun-tahun<br />
untuk terdegradasi (hancur). Saat ini sampah plastik di lingkungan<br />
masyarakat menumpuk dimana-mana, sebagian besar sampah plastik di<br />
lingkungan kita tidak dapat didaur ulang (bungkus supermi, bungkus<br />
cappuccino dan lain-lain). Unit-unit pengolahan sampah yang ada saat ini<br />
mengalami kesulitan mengelola sampah plastic.<br />
Awalnya, para ahli mengira bahwa plastik hanya terdegradasi oleh faktorfaktor<br />
fisik (cahaya, panas, zat kimia, dll). Oleh karena itu, penanganan<br />
limbah plastik biasanya dilakukan dengan cara dibakar. Akan tetapi cara<br />
ini dinilai tidak efektif karena juga dapat mencemari lingkungan. Biodegradasi<br />
termasuk cara yang dilirik oleh para ilmuwan sebagai solusi<br />
permasalahan plastik yang mengglobal.<br />
Berbagai riset telah menemukan penemuan yang menggembirakan,<br />
dimana terdapat bakteri-bakteri yang memiliki enzim-enzim yang dapat<br />
mendegradasi molekul-molekul polimer plastic. Enzim-enzim hidrolitik<br />
tersebut di antaranya ialah : Alkane hydroxylase, lipase, laccase,<br />
manganese dependent peroxidase, serine hydrolase, esterase, putative<br />
polyurethanase, phenol oxydase, heme peroxidase (lignin peroxidase),<br />
dan protease.<br />
Para saintis telah berhasil<br />
menemukan bakteri yang dapat<br />
mendegradasi polimer plastic dan<br />
mengisolasi enzim yang terkait<br />
untuk aplikasi lebih jauh<br />
Bila ilmuwan telah<br />
menemukan cara untuk<br />
mendegradasi plastic<br />
dengan mikroba, apakah<br />
kita bisa seenaknya<br />
membuang plastic?<br />
Jelaskan alasanmu…!<br />
3. BIOREMEDIASI<br />
Limbah anorganik tidak hanya berbentuk padat saja, sebagiannya lagi berbentuk limbah cair. Sebagian besar dari<br />
limbah cair industri mengandung senyawa berbahaya seperti nitrat, forfor dan asam. Hal ini tentunya sangat<br />
membahayakan apabila limbah tersebut belum dikelola dan kemudian dibuang ke lingkungan begitu saja. Dampak<br />
pencemaran lingkungan akibat limbah tentunya sangat merugikan bagi masyarakat sekitar, untuk itu perlu adanya<br />
pengelolaan lebih lanjut yang diantaranya adalah melalui bioremediasi<br />
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan<br />
masalah. Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses<br />
biologi dalam mengendalikan pencemaran.