23.01.2019 Views

Laporan Langkah-Langkah Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kinerja Triwulan IV Tahun 2018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2


D AF T AR IS I<br />

DAFTAR ISI 2<br />

I. PENDAHULUAN 4<br />

A. LATAR BELAKANG 4<br />

B. DASAR HUKUM 5<br />

C. TUJUAN 5<br />

D. METODOLOGI 5<br />

II. LANGKAH-LANGKAH PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN<br />

KINERJA 7<br />

3. INISIATIF STRATEGIS YANG DISUSUN MERUPAKAN TEROBOSAN YANG BERPENGARUH<br />

SIGNIFIKAN TERHADAP PENCAPAIAN STRATEGI ORGANISASI, TIDAK SEKEDAR<br />

RUTINITAS, MEMILIKI OUTPUT/OUTCOME DAN PERIODE WAKTU PENYELESAIAN YANG<br />

SPESIFIK 17<br />

4. PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB PENCAPAIAN IKU HENDAKNYA SESUAI<br />

DENGAN TUGAS, FUNGSI, SERTA WEWENANG PEMILIK IKU 18<br />

C. PRINSIP SFO III (MENYELARASKAN ORGANISASI KEPADA STRATEGI) 19<br />

1. MKO DAN SMKO MEMASTIKAN BAHWA IKU DALAM UNIT/BAGIAN/SEKSI<br />

PENDUKUNG TELAH ALIGNED (SELARAS) DENGAN UNIT/BAGIAN/SEKSI<br />

PENDUKUNG LAIN YANG SELEVEL SERTA AGAR DIPERHATIKAN TUGAS FUNGSI,<br />

TINGKAT TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG SETIAP UNIT/PEGAWAI 20<br />

2. PENYELARASAN STRATEGI ANTARA KANWIL/KPPN DENGAN PIHAK EKSTERNAL 21<br />

3. PENYELARASAN STRATEGI ANTARA UNIT TEKNIS DAN UNIT PENDUKUNG 21<br />

A. PRINSIP SFO I (MENGGERAKKAN PERUBAHAN MELALUI KEPEMIMPINAN) 8 4. KINERJA ORGANISASI DAN IND<strong>IV</strong>IDU DIINTERNALISASI OLEH MASING-MASING<br />

1. PEMIMPIN BERKOMITMEN TERHADAP PENGELOLAAN KINERJA 9 IND<strong>IV</strong>IDU 22<br />

2. PIMPINAN MENGARAHKAN ORGANISASI MENUJU PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK 10 D. PRINSIP SFO <strong>IV</strong> (MENJADIKAN STRATEGI SEBAGAI TUGAS SETIAP PEGAWAI) 23<br />

3. PIMPINAN MEMBERIKAN PEMAHAMAN ATAS STRATEGI ORGANISASI KEPADA 1. PIMPINAN MEMBERIKAN ARAHAN YANG JELAS (MUDAH DIPAHAMI), KONKRIT<br />

SELURUH PEGAWAI DAN PIHAK EKSTERNAL YANG MELIPUTI VISI MISI ORGANISASI,<br />

(DISERTAI LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN), REALISTIS DAN MEMOT<strong>IV</strong>ASI<br />

PETA STRATEGI DAN IKU UNIT ORGANISASI 11 TERKAIT PENCAPAIAN STRATEGI ORGANISASI. 24<br />

4. PIMPINAN TERLIBAT AKTIF DALAM MENDORONG TERCIPTANYA INOVASI DALAM 2. INTERNALISASI STRATEGI ORGANISASI DAN PENGELOLAAN KINERJA KEPADA<br />

RANGKA PENCAPAIAN STRATEGI ORGANISASI SELURUH PEGAWAI 24<br />

5. PIMPINAN TERLIBAT AKTIF DALAM PEMBAGIAN TUGAS PENGELOLAAN KINERJA 13 3. MEMBANGUN KESADARAN PEGAWAI TERHADAP PENCAPAIAN STRATEGI<br />

6. PIMPINAN UNIT MEMBERIKAN ARAHAN SECARA LANGSUNG DALAM PENYUSUNAN ORGANISASI MELALUI PENETAPAN VISI, MISI, PETA STRATEGI, IKU, TARGET IKU,<br />

RENCANA KERJA UNIT 13 DAN MONITORING KINERJA SECARA BERKALA DAN KONSISTEN 24<br />

7. PIMPINAN UNIT MEMBERIKAN ARAHAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN 4. ATASAN LANGSUNG MEMBERIKAN MOT<strong>IV</strong>ASI BAGI PENINGKATAN KINERJA<br />

14 IND<strong>IV</strong>IDU YANG BERDAMPAK PADA PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI 25<br />

B. PRINSIP SFO II (MENERJEMAHKAN STRATEGI KEPADA KERANGKA OPERASIONAL)15 5. PIMPINAN UNIT MEMBERIKAN PENGHARGAAN TERHADAP PENCAPAIAN TARGET<br />

1. PENGELOLA KINERJA MENSOSIALISASIKAN PETA STRATEGI, SASARAN STRATEGIS, IKU 26<br />

DAN IKU YANG TELAH DITETAPKAN KEPADA PEJABAT DAN PEGAWAI. 16 6. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI MEMPERTIMBANGKAN STRATEGI<br />

2. SELURUH UNIT KANTOR VERTIKAL MAMPU MENGEMBANGKAN TEMPLATE PETA ORGANISASI 27<br />

STRATEGI, SASARAN STRATEGIS, IKU, DAN TARGET BERDASARKAN VISI, MISI, DAN<br />

E. PRINSIP SFO V (MENJADIKAN STRATEGI SEBAGAI PROSES YANG<br />

KARAKTERISTIK PADA MASING-MASING UNIT 16 BERKELANJUTAN) 28<br />

3


1. PENGELOLA KINERJA TELAH MELAKSANAKAN PERANNYA SECARA OPTIMAL 29<br />

2. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEGIATAN SELARAS DENGAN DAN<br />

MENDUKUNG PENCAPAIAN IKU 30<br />

3. PENGEMBANGAN SISTEM SDM/TI UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STRATEGI 31<br />

4. PENYELARASAN PENGELOLAAN KINERJA DENGAN PENGELOLAAN RISIKO 31<br />

5. PENGELOLA KINERJA KANWIL TELAH MELAKSANAKAN PEMBINAAN KEPADA KPPN<br />

SECARA OPTIMAL (KHUSUS KANWIL) 31<br />

6. PELAKSANAAN KEGIATAN DILAPORKAN SECARA RUTIN 32<br />

7. LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL MONITORING TELAH DISUSUN 32<br />

8. PENGELOLA KINERJA KANWIL/KPPN MELAKSANAKAN EVALUASI PENGELOLAAN<br />

KINERJA KEPADA PARA PEGAWAI 33<br />

9. PENGELOLA KINERJA KANWIL/KPPN MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN<br />

EVALUASI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI MASING-MASING UNIT 33<br />

KESIMPULAN DAN HARAPAN 69<br />

A. KESIMPULAN 69<br />

LAMPIRAN 69<br />

III. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DAN INISIATIF STRATEGIS<br />

(IS) TAHUN 2017 34<br />

A. URAIAN IKU KEMENKEU-THREE TAHUN 2017 34<br />

B. URAIAN IKU KEMENKEU-FOUR TAHUN 2017 40<br />

C. URAIAN IS KEMENKEU-THREE TAHUN 2017 55<br />

<strong>IV</strong>. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DAN INISIATIF<br />

STRATEGIS (IS) TAHUN 2017 56<br />

A. CAPAIAN IKU KEMENKEU-THREE TRIWULAN III TAHUN 2017 56<br />

B. CAPAIAN IKU KEMENKEU-FOUR TRIWULAN III TAHUN 2017 64<br />

1. IKU KEMENKEU-FOUR SUBBAGIAN UMUM 64<br />

2. IKU KEMENKEU-FOUR SEKSI PENCAIRAN DANA 65<br />

3. IKU KEMENKEU-FOUR SEKSI BANK 66<br />

4. IKU KEMENKEU-FOUR SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI 66<br />

5. IKU KEMENKEU-FOUR SEKSI MANAJEMEN SATKER DAN KEPATUHAN INTERNAL 67<br />

C. CAPAIAN IS KEMENKEU-THREE TRIWULAN III TAHUN 2017 68<br />

4


A. PENDAHULUAN<br />

5


6


B. LANGKAH -LANG KAH PENINGKATAN KUALITAS PEN GELOLAAN KINERJA<br />

Strategi organisasi menjadi fokus bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi tersebut ditunjukkan dalam<br />

implementasi manajemen kinerja yang dituangkan dalam suatu konsep yang dikenal dengan Strategi Focused Organization atau biasa<br />

disingkat SFO. Secara sederhana, konsep ini dapat digambarkan sebagai berikut:<br />

1. Menggerakkan<br />

perubahan<br />

melalui<br />

kepemimpinan<br />

5. Menjadikan<br />

strategi sebagai<br />

proses yang<br />

berkelanjutan<br />

SFO<br />

2.<br />

Menerjemahkan<br />

strategi kepada<br />

kerangka<br />

operasional<br />

4. Menjadikan<br />

strategi sebagai<br />

tugas setiap<br />

pegawai<br />

3. Menyelaraskan<br />

organisasi kepada<br />

strategi<br />

7


A. PRI NSI P SFO I (MENG G ER AKK AN PERUB AH AN<br />

MEL AL UI KEP EMI MPI N AN )<br />

Dalam memimpin organisasi, seorang pemimpin harus<br />

memiliki visi dan misi yang jelas. Visi menunjukkan tujuan yang<br />

ingin dicapai organisasi pada masa yang akan datang,<br />

biasanya bersifat jangka panjang. Sedangkan misi merupakan<br />

pernyataan mengenai cara untuk mencapai tujuan tersebut.<br />

Visi dan misi yang baik dapat memotivasi dan menjadi arah<br />

bagi pegawai dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai<br />

visi dan misi dalam organisasi tersebut sangat dibutuhkan<br />

komitmen pemimpin Komitmen ini memotivasi dan menjadi<br />

energi bagi seluruh komponen organisasi.<br />

Prinsip pertama SFO ini diterapkan dalam pengelolaan<br />

kinerja KPPN Lhokseumawe agar organisasi tidak statis, namun<br />

secara dinamis dapat merespon terhadap kondisi yang<br />

menuntut organisasi berubah menjadi lebih baik. Peran seorang<br />

pemimpin sangat diperlukan dalam kondisi organisasi berada<br />

dalam tahap perubahan. Dalam tahap ini, pemimpin KPPN<br />

Lhokseumawe harus mampu menjelaskan alasan suatu<br />

organisasi harus berubah. Selain itu, untuk mendukung<br />

perubahan tersebut, pimpinan KPPN Lhokseumawe terus<br />

berusaha membangun cara baru untuk mengelola organisasi<br />

berdasarkan budaya yang berorientasi pada kinerja.<br />

Prinsip pertama SFO dijabarkan dalam 7 kondisi yang<br />

diharapkan agar pengelolaan kinerja meningkat. Kondisi<br />

tersebut adalah sebagaimana berikut:<br />

Prinsip Pertama<br />

SFO<br />

menggerakkan<br />

perubahan<br />

melalui<br />

kepemimpinan<br />

1. Pemimpin berkomitmen terhadap pengelolaan kinerja<br />

2. Pimpinan mengarahkan organisasi menuju perubahan<br />

yang lebih baik<br />

3. Pimpinan memberikan pemahaman atas strategi organisasi<br />

kepada seluruh pegawai dan pihak eksternal yang meliputi<br />

visi misi organisasi, peta strategi dan IKU unit organisasi<br />

4. Pimpinan terlibat aktif dalam mendorong terciptanya<br />

inovasi dalam rangka pencapaian strategi organisasi<br />

5. Pimpinan terlibat aktif dalam pembagian tugas<br />

pengelolaan kinerja.<br />

6. Pimpinan unit memberikan arahan secara langsung dalam<br />

penyusunan rencana kerja unit<br />

7. Pimpinan unit memberikan arahan dalam penyusunan<br />

rencana kegiatan<br />

Untuk mencapai kondisi-kondisi yang diharapkan pada<br />

prinsip SFO pertama tersebut, KPPN Lhokseumawe melakukan<br />

langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja<br />

sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-<br />

5621/PB/2017 tanggal 20 Juni 2017 hal <strong>Langkah</strong>-<strong>Langkah</strong><br />

<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kualitas</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> Ditjen<br />

Perbendaharaan <strong>Tahun</strong> 2017. <strong>Langkah</strong>-langkah yang dilakukan<br />

adalah sebagai berikut:<br />

8


1. P E M I M P I N B E R K O M I T M E N T E R H A D A P P E NG E L O L A A N K I N E R J A<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1.1.1<br />

Melaksanakan dan menghadiri dialog<br />

kinerja organisasi untuk membahas<br />

konsep template Peta Strategi, IKU,<br />

Inisiatif Strategis, penetapan target dan<br />

manualnya.<br />

<strong>Triwulan</strong> 1<br />

1. Undangan rapat,<br />

daftar hadir,<br />

notulen<br />

2. usulan reviu konsep<br />

1<br />

1.1.2<br />

Menghadiri rapat penandatanganan<br />

Kontrak <strong>Kinerja</strong> Kemenkeu-Two-Three-<br />

Four-Five Kanwil atau Kemenkeu-<br />

Three-Four-Five KPPN.<br />

Jan - Feb<br />

1. notulen<br />

2. surat penyampaian<br />

rekap<br />

1, 2<br />

1.1.3<br />

Melaksanakan dan menghadiri Dialog<br />

<strong>Kinerja</strong> Organisasi (DKO) secara rutin<br />

tidak terbatas hanya untuk membahas<br />

capaian IKU, namun juga isu-isu<br />

strategis organisasi, proyeksi capaian<br />

dan merumuskan langkah tindak<br />

lanjutnya, sebagaimana ketentuan<br />

KMK 590/KMK.01/2016 tentang<br />

Pedoman Dialog <strong>Kinerja</strong> di Lingkungan<br />

Kementerian Keuangan<br />

bulanan<br />

1. undangan rapat,<br />

Notulen, daftar<br />

hadir<br />

2. KADK<br />

3. perh. Efektivitas<br />

DKO<br />

4. kuisioner umpan<br />

balik<br />

5. tindak lanjut<br />

1,2,3<br />

,4,5<br />

1 1<br />

1,2,3,<br />

4,5<br />

1<br />

1,2,3,<br />

4,5<br />

1<br />

1,2,3,<br />

4,5<br />

1,2,3,<br />

4,5<br />

1,2,3,<br />

4,5<br />

1.1.4<br />

Memberikan Penugasan kepada para<br />

pegawai, khususnya pengelola kinerja<br />

pada capacity building pengelolaan<br />

kinerja.<br />

semesteran<br />

1. ST Capacity Building<br />

PK<br />

2. Surat Usulan<br />

Peserta PK<br />

1, 2 1.2<br />

9


1.1.1 Telah dilaksanakan pertemuan Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi<br />

untuk membahas konsep template Peta Strategi, IKU,<br />

Inisiatif Strategis, penetapan target dan manual iku<br />

Kemenkeu-Three hingga pelaksana tahun <strong>2018</strong>.<br />

Undangan pertemuan disampaikan melalui ND-<br />

03/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>. Acara dilaksanakan pada<br />

hari Rabu, 3 Januari <strong>2018</strong> pukul 16.00 di Ruang Rapat<br />

Lt.2 KPPN Lhokseumawe. Acara tersebut dipimpin oleh<br />

Kepala KPPN Lhokseumawe. Kepala subbagian umum<br />

menyajikan data kinerja (Peta Strategi, IKU, IS, target,<br />

dan manual) untuk dilakukan pembahasan. Tujuan dari<br />

Dialog <strong>Kinerja</strong> ini adalah untuk memberikan<br />

pemahaman kepada seluruh pegawai KPPN<br />

Lhokseumawe terkait arah kinerja organisasi yang telah<br />

dituangkan dalam peta strategi dan IKU serta<br />

bagaimana strategi untuk mencapainya. Selain<br />

pembahasan konsep template pertemuan pertama di<br />

awal tahun <strong>2018</strong> ini juga membahas beberapa hal<br />

terkait persiapan awal tahun dan agenda-agenda kerja.<br />

1.1.2 Pada Hari Rabu Tanggal 31 Januari <strong>2018</strong> melalui ND-<br />

06/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong> seluruh pegawai KPPN<br />

Lhokseumawe melakukan penandatanganan Kontrak<br />

<strong>Kinerja</strong>. Daftar rekapitulasi penandatanganan<br />

dikirimkan ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.<br />

Aceh melalui surat nomor S-180/WPB.01/KP.0201/<br />

<strong>2018</strong>.<br />

1.1.3 Untuk memonitor progress pencapaian IKU dari <strong>Triwulan</strong> I<br />

sampai dengan <strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong> tahun <strong>2018</strong> secara rutin<br />

minimal 1 bulan sekali dilakukan Dialog <strong>Kinerja</strong><br />

Organisasi untuk membahas IKU secara keseluruhan dan<br />

permasalahan-permasalahan lain salah satunya isu-isu<br />

strategis organisasi.<br />

1.1.4 Untuk meningkatkan kemampuan Pengelola <strong>Kinerja</strong><br />

KPPN Lhokseumawe mengirimkan usulan untuk mengikuti<br />

Rakornas <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> pada bulan Maret <strong>Tahun</strong><br />

<strong>2018</strong>.<br />

“TRUE LEADERS DON’T CREATE FOLLOWERS,<br />

THEY CREATE MORE LEADERS”<br />

-TOM PETERS<br />

10


2. P I M P I N A N M E N G A RA H K A N O R G A N I S A S I M E N U J U P E R U B A H A N Y A N G L E B I H B A I K<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1.2.1<br />

1.2.2<br />

Menyusun langkah-langkah yang perlu dilakukan<br />

dalam rangka mencapai tujuan organisasi<br />

Melakukan pemetaan terhadap perubahan IKU<br />

Kemenkeu-Two-Three-Four-Five tahun 2017<br />

dibandingkan tahun sebelumnya<br />

jan-jul 1. Matrik Ketercapaian IKU 1<br />

jan-jul 1. Matrik Perubahan IKU 1<br />

1.2.3<br />

Terlibat secara aktif dalam forum GKM/coffee<br />

morning/sosialisasi/kegiatan sejenis untuk<br />

mengkomunikasikan alasan dan tujuan adanya<br />

perubahan organisasi kepada para pegawai dan<br />

pihak ekternal<br />

jan-des<br />

1. Undangan Rapat, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

2. Banner<br />

3. Booklet<br />

4. Leaflet/Pamflet<br />

1,2,3,4<br />

1,2,3,4<br />

Keterangan:<br />

1.2.1 Pada saat Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi yang pertama di awal tahun juga dilakukan pembahasan pemetaan ketercapaian IKU.<br />

Hasil dari pemetaan adalah 3 IKU dapat dicapai tanpa memerlukan extra effort, dan 16 IKU memerlukan extra effort.<br />

1.2.2 Selanjutnya dilakukan pembandingan IKU tahun 2017 dan <strong>2018</strong> untuk dibuat matriks perubahan dan mengetahui IKU apa saja<br />

yang meningkat targetnya, yang sudah tidak ada lagi, dan apa saja IKU baru. Berdasarkan matriks perubahan tersebut terdapat<br />

9 IKU yang mendapatkan kenaikan target dan 3 IKU yang bertambah di <strong>Tahun</strong> Anggaran <strong>2018</strong>.<br />

1.2.3 Rencana Aksi Terlibat secara aktif dalam forum GKM/coffee morning/sosialisasi/kegiatan sejenis untuk mengkomunikasikan<br />

alasan dan tujuan adanya perubahan organisasi kepada para pegawai dan pihak ekternal direncanakan akan dilaksanakan<br />

pada TW II atau III <strong>Tahun</strong> <strong>2018</strong><br />

11


3. P I M P I N A N M EM B E R I K A N P E M A H A M A N A T A S S T R A T E G I O R G A N I S A S I K E P A D A S E L U R U H P E G A W A I D A N P I H A K<br />

E K S T E R N A L Y A N G M E L I P U T I V I S I M I S I O R G A N I S A S I , P E T A S T RA T E G I D A N I K U U N I T O R G A N I S A S I<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

1.3.1<br />

1.3.2<br />

1.3.3<br />

Melaksanakan GKM kepada seluruh<br />

pegawai dalam rangka<br />

sosialisasi/pemberian pemahaman terkait<br />

strategi organisasi (visi dan misi)<br />

Membagikan materi/mensosialisasikan<br />

materi yang berisi Visi Misi, templatePeta<br />

Strategi dan IKU Kanwil/KPPN kepada<br />

pegawai melalui berbagai media<br />

Mensosialisasikan visi, misi, Peta Strategi,<br />

IKU kepada pihak eksternal pada forumforum<br />

pertemuan<br />

<strong>Triwulan</strong>an<br />

Semesteran<br />

Jan-Des<br />

1. Undangan, Daftar Hadir,<br />

Notulen, Bahan Paparan<br />

1. Banner<br />

2. Poster/Pamflet<br />

3. Website<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1 1 1<br />

1,2,3 1,2,3<br />

1,2,3<br />

1. Undangan Rapat, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

1<br />

1<br />

1.3.1 Pada kesempatan GKM dengan nomor undangan ND 03 , 15, 25, 38, dan 50 dilakukan dialog kinerja dengan memberikan<br />

pemahaman dan review strategi organisasi.<br />

1.3.2 Visi misi dan IKU KPPN Lhokseumawe di sosialisasikan melalui berbagai media antara lain pada standing banner di tempat<br />

strategis yang dapat terbaca pegawai setiap saat dan website KPPN Lhokseumawe<br />

1.3.3 Pada kesempatan sosialisasi <strong>Langkah</strong>-langkah Akhir <strong>Tahun</strong> Anggaran <strong>2018</strong> pada tanggal 03 Oktober <strong>2018</strong> kepala KPPN<br />

Lhokseumawe mensosialisasikan visi, misi, Peta Strategi, IKU KPPN Lhokseumawe secara sekilas kepada satker-satker mitra kerja<br />

KPPN Lhokseumawe. Selain itu, dissosialisasikan juga mengenai visi dan misi pada acara sosialisasi Monitoring dan Evaluasi IKPA<br />

serta disosialisasikan mengenai Indikator <strong>Kinerja</strong> Utama (IKU) pada acara Penyerahan DIPA Petikan TA 2019 dan Evaluasi <strong>Kinerja</strong><br />

Pelaksanaan Anggaran yang dilaksankan pada bulan November-Desember <strong>2018</strong>.<br />

.<br />

12


“The one who cannot see your vision<br />

will be blinded by your mission”<br />

-Habeeb Akande<br />

13


4. P I M P I N A N TERLIBAT AKTIF DALAM MENDORONG TERCIPTANYA INOVASI DALAM RANGKA PENCAPAIAN STRATEGI ORGANISASI<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1.4.1<br />

Pimpinan unit mengarahkan para<br />

pegawai untuk membangun atau<br />

menumbuhkembangkan inovasi dan ideide<br />

yang dapat meningkatkan kinerja di<br />

masing-masing unit<br />

Jan-Des<br />

1. Tercipta Inovasi<br />

2. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

3. Memorandum Arahan<br />

Pimpinan Untuk Rancangan<br />

1,2,3<br />

1.4.1 KPPN Lhokseumawe terutama Kepala Kantor selaku pimpinan selalu mendukung danmengarahkan pegawai untuk membangun dan<br />

menumbuhkankembangkan inovasi dan ide-ide yang dapat meningkatkan kinerja KPPN Lhokseumawe. Hal tersebut dilakukan melalui<br />

rapat pembahasan inovasi organisasi dengan fokus kehumasan melalui ND-18/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>. Pembahasan diutamakan pada<br />

inovasi website untuk mengkomunikasi informasi, kinerja dan kegiatan KPPN.<br />

5. P I M P I N A N T E R L I B A T A K T I F D A L A M P E M B A G I A N T U G A S P E N G E L O L A A N K I N E R J A<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

1.5.1<br />

Pimpinan unit kerja mengusulkan/menunjuk<br />

pengelola kinerja organisasi dan pegawai<br />

Jan-Des<br />

1. Usulan Pengelola<br />

<strong>Kinerja</strong><br />

2. Surat Penetapan<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1,2<br />

1.5.1 Kepala KPPN mengusulkan pengelola kinerja melalui Nota Dinas nomor ND-37/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong> dikarenakan adanya mutasi<br />

pegawai. Atas usul tersebut, Kanwil DJPb Aceh menerbitkan Kep-15/WPB.01/<strong>2018</strong> tanggal 8 Februari <strong>2018</strong> sebagai keputusan tentang<br />

penunjukan pengelola kinerja yang kemudian diubah dengan keputusan nomor Kep-42/WPB.01/<strong>2018</strong> tanggal 3 Oktober <strong>2018</strong>.<br />

6. P I M P I N A N U N I T M E M B E R I K A N A R A H A N S E C A R A L A N G S U N G D A L A M P E N Y U S U N A N R E N C A N A K E R J A U N I T<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

14


No Action Plan Periode Output<br />

1.6.1<br />

Menghadiri dan memimpin jalannya rapat<br />

pembahasan penyusunan dokumen rencana<br />

kerja unit<br />

Jan-Feb<br />

1. Dokumen Rkt<br />

2. Dokumen Rkakl, Pok<br />

3. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

4. Pembahasan Dgn<br />

Masing-Masing Seksi<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1,2,3,4<br />

1.6.1 Pada awal tahun anggaran <strong>2018</strong> disusun rencana kegiatan KPPN Lhokseumawe sesuai dengan Pagu DIPA tahun <strong>2018</strong> untuk<br />

setiap seksi. Kepala kantor melakukan pembahasan dengan seluruh pegawai, dan setiap seksi melakukan diskusi unit untuk<br />

kemudian menyampaikan rencana kegiatan. Kemudian dituangkan dalam RKT.<br />

7. P I M P I N A N U N I T M E M B E R I K A N A R A H A N D A L A M P E N Y U S U N A N R E N C A N A K E G I A T A N<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1.7.1<br />

Menyusun rencana kegiatan yang selaras<br />

dengan IKU dan Inisiatif Strategis yang<br />

tercantum dalam kontrak kinerja.<br />

Jan-Feb<br />

1. Dokumen<br />

Kalender<br />

Kegiatan Unit<br />

1<br />

1.7.1 KPPN Lhokseumawe menyusun rencana kegiatan yang selaras dengan IKU dan Inisiatif Strategis yang telah tercantum dalam kontrak<br />

kinerja. Hal ini dilakukan agar kegiatan dapat memberikan dampak positif terhadap capaian IKU<br />

15


B. PRI NSI P SFO I I (MEN E RJEM AH K AN S TR ATE GI<br />

KEP AD A KER AN GK A OPER ASI ONAL )<br />

Strategi yang ditetapkan suatu organisasi umumnya bersifat<br />

normatif sehingga sulit untuk dimengerti oleh seluruh pegawai.<br />

Oleh karena itu, strategi perlu diterjemahkan menjadi lebih<br />

deskriptif dan dalam kerangka yang operasional. Penerjemahan<br />

ini dapat dilakukan salah satunya melalui implementasi Indikator<br />

<strong>Kinerja</strong> Utama. Implementasi sistem manajemen kinerja ini<br />

mensyaratkan pembangunan peta strategi yang berfungsi<br />

sebagai dashboard yang menggambarkan kombinasi berbagai<br />

sasaran strategis untuk mencapai tujuan organisasi.<br />

Pencapaian atas sasaran ini diukur dengan penetapan<br />

Indikator <strong>Kinerja</strong> Utama (IKU) atau scorecard. Ukuran atas kinerja<br />

yang ingin dicapai ditetapkan dalam suatu target IKU. <strong>Kinerja</strong><br />

dikatakan baik atau buruk ditentukan berdasarkan pencapaian<br />

atas target IKU tersebut. Penetapan target IKU diharapkan<br />

memberikan tantangan, namun tetap realistis untuk dicapai.<br />

Oleh karena itu, apabila terdapat IKU atau sasaran yang<br />

membutuhkan upaya keras untuk mencapainya atau tidak<br />

dapat dicapai dengan sistem yang biasa dilakukan, maka<br />

organisasi dapat menetapkan berbagai inisiatif strategis. Inisiatif<br />

strategis berupa kegiatan-kegiatan baru dan tidak bersifat rutin.<br />

Pencapaian kinerja ini harus dilaporan secara akuntabel yang<br />

dilakukan secara periodik.<br />

Untuk menjalankan prinsip SFO kedua ini diperlukan kondisikondisi<br />

tertentu yang harus dicapai, antara lain:<br />

Pengelola kinerja mensosialisasikan peta strategi, sasaran<br />

strategis, dan iku yang telah ditetapkan kepada pejabat dan<br />

pegawai.<br />

seluruh unit kantor vertikal mampu mengembangkan template<br />

peta strategi, sasaran strategis, iku, dan target berdasarkan visi,<br />

misi, dan karakteristik pada masing-masing unit<br />

Inisiatif strategis yang disusun merupakan terobosan yang<br />

berpengaruh signifikan terhadap pencapaian strategi<br />

organisasi, tidak sekedar rutinitas, memiliki output/outcome dan<br />

periode waktu penyelesaian yang spesifik<br />

Penetapan penanggung jawab pencapaian iku hendaknya sesuai<br />

dengan tugas, fungsi, serta wewenang pemilik iku<br />

Untuk mencapai kondisi-kondisi yang diharapkan pada<br />

prinsip SFO pertama tersebut, KPPN Lhokseumawe melakukan<br />

langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja<br />

sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-<br />

5621/PB/2017 tanggal 20 Juni 2017 hal <strong>Langkah</strong>-<strong>Langkah</strong><br />

<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kualitas</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> Ditjen<br />

Perbendaharaan <strong>Tahun</strong> 2017. <strong>Langkah</strong>-langkah yang dilakukan<br />

adalah sebagai berikut<br />

16


1. PENGELOLA KINERJA MENSOSIALISASIKAN PETA STRATEGI, SASARAN STRATEGIS DAN IKU YANG TELAH DITETAPKAN KEPADA<br />

PEJABAT DAN PEGAWAI<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

2.1.1<br />

Melaksanakan rapat dalam rangka<br />

internalisasi template Peta Strategi, Sasaran<br />

Strategis, dan IKU<br />

s.d sem I<br />

1. Undangan Rapat,<br />

Daftar Hadir,<br />

Notulen<br />

1<br />

2.1.1 Pada 31 Januari <strong>2018</strong> dilakukan rapat internalisasi template Peta Strategi, Sasaran Strategis, dan IKU setelah<br />

penandatangananan kontrak kinerja. Kegiatan yang diumumkan kepada seluruh pegawai melalaui ND-<br />

06/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong> ini bertujuan memberikan pemahaman atas penerjemahan strategi organisasi dalam bentuk peta<br />

strategi, sasaran strategis dan IKU pada setiap individu sehingga pegawai dapat memahami dengan jelas apa yang harus<br />

dicapai dan strategi-strategi pemenuhannya.<br />

2. S E L U R U H U N I T K A N T O R V E R T I K A L M A M P U M E N G E M B A N G K A N T E M P L A T E P E T A S T R A T E G I , S A S A R A N S T R A T E G I S , I K U ,<br />

D A N T A R G E T B E R D A S A R K A N V I S I , M I S I , D A N K A R A K T E R I S T I K P A D A M A S I N G - M A S I N G U N I T<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

2.2.1 Mengusulkan IKU baru kepada Kantor Pusat <strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1. Surat Usulan IKU<br />

Baru 1<br />

2.2.2<br />

Menyusun dan mengusulkan IKU tambahan<br />

bagi Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five<br />

berdasarkan visi, misi, dan karekteristik pada<br />

masing-masing unit kepada Kantor Pusat<br />

Jan-Feb<br />

1. Surat Usulan Iku<br />

Tambahan Ke Kantor<br />

Pusat<br />

2. Undangan Rapat,<br />

Daftar Hadir, Notulen<br />

1, 2<br />

2.2.1 IKU baru yang diusulkan kepada Kantor Pusat adalah IKU pada seksi VERA yaitu “Persentase temuan analisis laporan keuangan<br />

yang diselesaikan” dan telah disampaikan melalaui surat dengan nomor S-168/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong> ke Bagian Orgnisasi dan Tata<br />

Laksana Ditjen Perbendaharaan tanggal 20 Februari <strong>2018</strong>.<br />

17


2.2.2 Setelah dialog kinerja periode triwulan I Bulan Januari <strong>2018</strong> KPPN Lhokseumawe sepakat untuk mengusulkan IKU baru pada seksi<br />

VERA berupa “Persentase temuan analisis laporan Keuangan yang diselesaikan” dan telah disampaikan melalui surat S-<br />

168/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong> ke Bagian Orgnisasi dan Tata Laksana Ditjen Perbendaharaan tanggal 20 Februari <strong>2018</strong>.<br />

3. I N I S I A T I F S T R A T E G I S Y A N G D I S U S U N M E R U P A K A N T E R O B O S A N Y A N G B E R P E N G A R U H S I G N I F I K A N T E R H A D A P P E N C A P<br />

A I A N S T R A T EG I O R G A N I S A S I , T I D A K S E K E D A R R U T I N I T A S , M E M I L I K I O U T P U T / O U T C O M E D A N P E R I O D E W A K T U P E N Y E L E<br />

S A I A N Y A N G S P E S I F I K<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

2.3.1<br />

Menyusun Inisiatif Strategis (IS) sesuai<br />

ketentuan dalam KMK 467/KMK.01/2014<br />

Jan-Feb 1. IS 1<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

2.3.2<br />

Melakukan monitoring dan evaluasi<br />

terhadap pelaksanaan Inisiatif Strategis<br />

yang telah disusun<br />

Tiap Akhir<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

1. <strong>Laporan</strong> progres<br />

pelaksanaan IS<br />

1 1 1 1<br />

2.3.1 Untuk mencapai beberapa IKU diperlukan Inisatif strategis dan action plan dengan output yang bisa diukur. Terdapat 3 Inisiatif<br />

Strategis yang ditetapkan KPPN Lhokseumawe.<br />

2.3.2 Setiap triwulan KPPN Lhokseumawe melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Inisiatif Strategis<br />

4. P E N E T A P A N P E N A N G G U N G J A W A B P E N C A P A I A N I K U H E N D A K N Y A S E S U A I D E N G A N T U G A S , F U N G S I , S E R T A<br />

WEWENANG PEMILIK IKU<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

2.4.1<br />

Melakukan penetapan penanggung jawab<br />

IKU dan IS<br />

Jan, Jul<br />

1. Matrik Cascading<br />

2. Lembar Penetapan<br />

Manual<br />

1,2 1<br />

2.4.1 Penetapatan penanggung jawab pencapaian IKU dilakukan sesuai tugas, fungsi, serta wewenang pemilik IKU. Pengelola kinerja telah<br />

menetapkan penanggung jawab IKU dan Inisiatif Strategis sesuai dengan nama pemilik IKU (sesuai kontrak kinerja yang telah 18<br />

ditandatangani


C. PRI NSI P SFO I II (M EN YEL AR AS K AN ORG ANI<br />

SASI KEP AD A S TR ATE GI )<br />

<strong>Kinerja</strong> organisasi bukan hanya sekedar hasil penjumlahan<br />

seluruh kinerja pegawai. Untuk mencapai kinerja yang lebih<br />

baik, maka dibutuhkan sinergi antar seluruh komponen<br />

organisasi. Suatu organisasi terdiri atas berbagai sektor, seperti<br />

perusahaan, unit bisnis, unit pendukung. Sedangkan suatu<br />

kementerian biasanya terdiri atas level Kementerian, Unit Eselon I<br />

baik unit teknis maupun unit pendukung, Unit Eselon II, Unit Eselon<br />

III, Unit Eselon <strong>IV</strong>, dan pelaksana. Unit-unit ini seringkali memiliki<br />

tujuan, dasar pengetahuan dan budaya kerja masing-masing.<br />

Jika fungsi di dalam organisasi berdiri sendiri, maka hal ini<br />

menjadi hambatan terhadap implementasi strategi karena<br />

kurangnya komunikasi dan koordinasi antar fungsi.<br />

Implementasi IKU dimulai dengan menerjemahkan strategi<br />

menjadi tujuan yang ingin dicapai perusahaan atau<br />

kementerian. Kemudian, IKU membantu organisasi untuk<br />

menurunkan strategi serta target yang ingin dicapai tersebut ke<br />

unit di bawahnya. Sehingga tujuan serta strategi yang<br />

ditetapkan divisi selaras dengan organisasi. Untuk mencapai<br />

tujuan tersebut, dibutuhkan juga sinergi pada level divisi yaitu<br />

unit bisnis dan unit pendukung.<br />

1. MKO dan SMKO<br />

memastikan bahwa iku<br />

dalam unit/bagian/seksi<br />

pendukung telah aligned<br />

(selaras) dengan<br />

unit/bagian/seksi<br />

pendukung lain yang<br />

selevel serta agar<br />

diperhatikan tugas fungsi,<br />

tingkat tanggung jawab<br />

dan wewenang setiap<br />

unit/pegawai<br />

3. Penyelarasan strategi<br />

antara unit teknis dan unit<br />

pendukung<br />

2. Penyelarasan strategi<br />

antara kanwil/kppn dengan<br />

pihak eksternal<br />

4. <strong>Kinerja</strong> Organisasi Dan<br />

Individu Diinternalisasi Oleh<br />

Masing-masing Indiviu<br />

Kondisi yang harus dicapai pada SFO III ini antara lain :<br />

19


1. MKO DAN SMKO MEMASTIKAN BAHWA IKU DALAM UNIT/BAGIAN/SEKSI PENDUKUNG TELAH ALIGNED (SELARAS) DENGAN<br />

UNIT/BAGIAN/SEKSI PENDUKUNG LAIN YANG SELEVEL SERTA AGAR DIPERHATIKAN TUGAS, FUNGSI, TINGKAT TANGGUNG JAWAB<br />

DAN WEWENANG SETIAP UNIT/PEGAWAI<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

3.1.1<br />

Melakukan pembahasan terkait<br />

cascading dan alignment IKU Kemenkeu-<br />

Two-Three-Four-Five<br />

Jan-Feb, Apr-<br />

Jun<br />

1. Notulen<br />

Pembahasan<br />

2. Matriks Cascading<br />

1,2 1,2<br />

3.1.2<br />

Meminimalisir adanya IKU yang bersifat<br />

tanggung renteng pada level Kemenkeu-<br />

Five dengan menetapkan pembagian IKU<br />

pada Kontrak <strong>Kinerja</strong> pelaksana sesuai<br />

tanggung jawab masing-masing.<br />

Jan-Feb<br />

1. Rekap Kontrak<br />

<strong>Kinerja</strong><br />

2. Kontrak <strong>Kinerja</strong> Yg<br />

Ditandatangani<br />

3. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

1,2,3<br />

3.1.1 Untuk mencapai kondisi pertama, Kepala KPPN Lhokseumawe dan Pengelola kinerja telah melakukan pembahasan terkait<br />

cascading dan alignment IKU Kemenkeu Three-Four-Five pada awal tahun saat penandatanganan kontrak kinerja dan<br />

terbit manual IKU tanggal 15 Februari <strong>2018</strong>.<br />

3.1.2 Untuk meminimalisir adanya IKU yang bersifat tanggung renteng pada level Kemenkeu-Five maka KPPN Lhokseumawe<br />

menetapkan pembagian IKU pada Kontrak <strong>Kinerja</strong> pelaksana sesuai tanggung jawab masing-masing pada awal tahun<br />

<strong>2018</strong>.<br />

2. P E N Y E L A R A S A N S T R A T E G I A N T A R A K A N W I L / K P P N D E N G A N P I H A K E K S T E R N A L<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

3.2.1<br />

Melakukan evaluasi terhadap pelayanan melalui<br />

survei kepuasan satker terhadap layanan<br />

Kanwil/KPPN. (kuesioner survei mengacu kepada<br />

template kuesioner survei kepuasan penggunan<br />

layanan yang tercantum pada manual IKU<br />

Kanwil/KPPN)<br />

Sem I<br />

1. Hasil survei<br />

kepuasan<br />

pengguna<br />

layanan unit<br />

kerja<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1<br />

20


3.2.1 Untuk mengukur kepuasan satker mitra kerja KPPN Lhokseumawe, dilakukan survei terhadap minimal 30% dari sampel satker yang<br />

dilayani. Hasil Survei tersebut memberikan hasil kepuasan pengguna layanan sebesar 4,64<br />

3. P E N Y E L A R A S A N S T R A T E G I A N T A R A U N I T T E K N I S D A N U N I T P E ND U K U N G<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

3.3.1<br />

Melakukan evaluasi terhadap pelayanan unit<br />

pendukung (Bagian Umum/Subbag Umum)<br />

melalui survei kepuasan pegawai. (template<br />

kuesioner mengacu kepada Kepdirjen<br />

Perbendaharaan tentang Pedoman Pembinaan<br />

dan Supervisi KPPN)<br />

Semesteran<br />

1. Hasil Survei<br />

Kepuasan<br />

Pegawai<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1<br />

3.3.1 Setiap semester Pengelola <strong>Kinerja</strong> KPPN Lhokseumawe membuat survei kepuasan pegawai terhadap layanan unit pendukung<br />

(subbagian umum). Dengan mengetahui tingkat harapan dan kepuasan pegawai terhadap layanan unit pendukung, sub<br />

bagian umum dapat terus meningkatkan kinerja pelayanan dan memenuhi harapan pegawai. Survei semester I mendapat nilai<br />

kepuasan pegawai sebesar 92%. Survei Kepuasan Pegawai pada semester II sebesar 97%.<br />

4 K I N E R J A O R G A N I S A S I D A N I N D I V I D U D I I N T E R N A L I S A S I O L E H M A S I N G - M A S I N G I ND I V I D U<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

3.4.1<br />

Setiap pegawai mempresentasikan kontrak<br />

kinerja masing-masing beserta manual IKUnya<br />

dalam forum GKM<br />

Semesteran<br />

1. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1<br />

3.4.1 Setiap semester seluruh pegawai KPPN Lhokseumawe mempresentasikan capaian dari kontrak kinerja masing-masing<br />

untuk dijadikan bahan evaluasi bersama. Kegiatan dilaksanakan berdasarkan ND 06/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>.<br />

21


D. PRI NSI P SFO I V (M EN J ADI KAN STR AT EGI SEB A G AI TUG AS SETI AP PEG AW AI )<br />

Prinsip ini menggambarkan proses menciptakan sinergi antara seluruh pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini butuh<br />

kesadaran seluruh pegawai bahwa pekerjaan yang dilakukan sehari-hari bertujuan untuk mencapai strategi organisasi. Dalam hal ini,<br />

peran atasan juga sangat penting dalam mengkomunikasikan strategi organisasi kepada bawahan. Maka, pegawai yang<br />

bersangkutan menyadari kontribusi pekerjaan mereka terhadap pencapaian strategi organisasi.<br />

Kondisi yang diharapkan dan perlu dilaksanakan adalah:<br />

SFO <strong>IV</strong><br />

1. pimpinan memberikan arahan yang jelas (mudah dipahami), konkrit (disertai langkah-langkah<br />

penyelesaian), realistis dan memotivasi terkait pencapaian strategi organisasi.<br />

2. Internalisasi strategi organisasi dan pengelolaan kinerja kepada seluruh pegawai<br />

3. Membangun kesadaran pegawai terhadap pencapaian strategi organisasi melalui penetapan<br />

visi, misi, peta strategi, iku, target iku, dan monitoring kinerja secara berkala dan konsisten<br />

4. Atasan langsung memberikan motivasi bagi peningkatan kinerja individu yang berdampak<br />

pada peningkatan kinerja organisasi<br />

5. Pimpinan unit memberikan penghargaan terhadap pencapaian target iku<br />

6. Pengembangan kompetensi pegawai mempertimbangkan strategi organisasi<br />

<strong>Langkah</strong>-langkah yang dilakukan KPPN Lhokseumawe untuk mencapai kondisi tersebut antara lain:<br />

22


1. P I M P I N A N M EM B E R I K A N A R A H A N Y A N G J E L A S ( M U D A H D I P A H A M I ) , K O N K R I T ( D I S E R T A I L A N G K A H - L A N G K A H<br />

PENYELESAIAN) REALITAS DAN MEMOT<strong>IV</strong>ASI TERKAIT PENCAPAIAN STRATEGI ORGANISASI<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

4.1.1<br />

Memberikan/merumuskan arahan yang jelas,<br />

konkrit, realistis dan memotivasi para pegawai<br />

pada setiap momen dialog kinerja organisasi,<br />

GKM, coffee morning, atau forum sejenis<br />

Bulanan<br />

1. undangan, daftar<br />

hadir, notulen<br />

2. ND tindak lanjut<br />

DKO<br />

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1<br />

4.1.1 KPPN Lhokseumawe setiap pagi melakukan morning briefing untuk penyampaian informasi terkini, surat terbaru, pelaporan<br />

progress pekerjaan, dan pemberian arahan kepada seluruh pegawai. Selain itu setiap bulan pada kesempatan GKM juga<br />

diberikan arahan dan motivasi untuk mencapai output action plan.<br />

2. I N T E R N A L I S A S I S T R A T E G I O R G A N I S A S I D A N P E N G E L O L A A N K I N E R J A K E P A D A S E L U R U H P E G A W AI<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

4.2.1<br />

Membagikan materi/mensosialisasikan<br />

materi yang berisi Visi Misi, Peta<br />

Strategi, IKU, dan pengelolaan kinerja<br />

kepada pegawai melalui berbagai<br />

media<br />

Semesteran<br />

1. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

2. Banner, Poster/Pamflet<br />

3. Booklet/Leaflet /<br />

Pegawai<br />

4. Website<br />

1,2,3,4<br />

4.2.2<br />

Pengelola kinerja mensosialisasikan<br />

hasil Rapat Koordinasi Nasional<br />

<strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> kepada seluruh<br />

pegawai di unit masing-masing<br />

April<br />

1. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

1<br />

4.2.1 Pengelola <strong>Kinerja</strong> KPPN Lhokseumawe membagikan materi/mensosialisasikan materi yang berisi Visi Misi, Peta Strategi, IKU, dan<br />

pengelolaan kinerja kepada pegawai melalui berbagai media. Antara lain melalui kegiatan GKM, banner, leaflet, dan pada<br />

website KPPN Lhokseumawe. Pada semester I sosialisasi Visi Misi, Peta Strategi, IKU, dan pengelolaan kinerja disampaikan pada<br />

31 Januari <strong>2018</strong> sesuai undangan acara ND-06/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>. Pemberian materi ini bertujuan agar setiap pegawai selalu<br />

23<br />

fokus dan mendapat pemahaman lebih terhadap strategi organisasi


4.2.2 Setelah acara rakornas <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> yang menugaskan Pengelola <strong>Kinerja</strong> KPPN Lhokseumawe, dilakukan sosialisasi hasil<br />

rapat kepada seluruh pegawai. Hal ini dilakukan untuk memberikan update dan strategi terkini untuk mencapai tujuan<br />

organisasi. Sosialisasi dilaksanakan pada 27 Maret <strong>2018</strong> berdasarkan ND-08/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>.<br />

3. M E M B A N G U N K E S A D A R A N P E G A W A I T E R H A D A P P E N C A P A I AN S T R A T E G I O R G A N I S A S I M E L A L U I P E N E TAP A N V I S I ,<br />

M I S I , P E T A S T R A T E G I , I K U , T A R G E T I K U , D A N M O N I T O R I N G K I N E R J A S E C A R A B E R K A L A D A N K O N S I S T E N<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

4.3.1<br />

Para pegawai dilibatkan dalam perumusan Visi,<br />

Misi, Peta Strategi, IKU, dan rencana strategis<br />

organisasi.<br />

Jan-Des<br />

1. Undangan<br />

Rapat, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1<br />

4.3.1 Seluruh pegawai KPPN Lhokseumawe dilibatkan pada perumusan Visi, Misi, Peta Strategi, IKU, dan rencana strategis organisasi.<br />

Selain pada awal tahun saat pembahasan draft, pada bulan Juni juga dilakukan pembahasan strategi pencapaian IKU<br />

pengelolaan kinerja. Acara dilaksanakan berdasarkan undangan ND-23/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong> pada 21 Juni <strong>2018</strong>.<br />

4 A T A S A N L A N G S U N G M E M B E R I K A N M O T I V A S I B A G I P E N I N G K A T A N K I N E R J A I N D I V I D U Y A N G B E R D A M P A K P A D A<br />

P E N I N G K A T A N K I N E R J A O R G A N I S A S I<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

4.4.1<br />

Pelaksanaan dialog kinerja individu oleh para<br />

pegawai bersama atasan langsung, Sebagaimana<br />

ketentuan KMK 590/KMK.01/2016 tentang<br />

Pedoman Dialog <strong>Kinerja</strong> di Lingkungan Kementerian<br />

Keuangan.<br />

Semesteran<br />

1. <strong>Laporan</strong><br />

Monitoring<br />

DKI<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1<br />

4.4.1 Dialog <strong>Kinerja</strong> Individu oleh para pegawai bersama atasan langsung, sebagaimana ketentuan KMK No.-590/KMK.01/2016 tentang<br />

Pedoman Dialog <strong>Kinerja</strong> di Lingkungan Kementerian Keuangan telah dilaksanakan dan dilakukan monitoring oleh pengelola kinerja<br />

untuk semester I dan semester II telah dilaksanakan dialog kinerja organisasi melalui aplikasi e-performance. Semua pegawai KPPN<br />

Lhokseumawe telah melaksanakan Dialog <strong>Kinerja</strong> Individu dengan melakukan input rencana aksi semester I dan semester II dalam<br />

aplikasi oleh masing-masing pegawai di bulan Maret dan Juli <strong>2018</strong>.<br />

24


5. P I M P I N A N U N I T M E M B E R I K A N P E N G H A R G A A N T E R H A D A P P E NC A P A I A N T A R G E T I KU<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

4.5.1<br />

Memberikan apresiasi secara finansial<br />

terhadap pencapaian target IKU<br />

Jan-Des<br />

1. Usulan Kenaikan Grade<br />

Berdasarkan NPKP<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1<br />

4.5.2<br />

Memberikan apresiasi secara non<br />

finansial terhadap pencapaian target IKU<br />

Jan-Des<br />

1. Best Emplyee Dgn Salah<br />

Satu Kriteria NKP/NPKP<br />

1<br />

4.5.1 Pimpinan unit memberikan apresiasi kepada pegawai yang memiliki NPKP baik dan mendapat usulan kenaikan grade dengan salah<br />

satupertimbannya adalah NPKP. Pegawai yang memperoleh usulan kenaikan pangkat pada bulan Januari <strong>2018</strong> adalah Marfian Rizky<br />

Ersanta, Moehammad Reza Pratama, Udin Pramono, Ernnest Hasiholan Sebastian, Andreas Senna Ndaramta, Syukron Alma’nun, Ayu<br />

Harisa, dan Ariza Adiya.<br />

4.5.2 Pimpinan KPPN Lhokseumawe memberikan juga apresiasi non finansial kepaa pegawai berprestasi antara lain penetepan best<br />

employee melalui S-525/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>. Kemudian juga usulan beasiswa atas nama saudara Syukron Alma’nun.<br />

6. P E N G E M B A N G A N K O M P E T E N S I P E G A W A I M E M P E R T I M B A N G KA N S T R A T E G I O R G A N I S A S I<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada table:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

4.6.1<br />

4.6.2<br />

Penugasan pengembangan kompetensi melalui<br />

bimtek atau diklat didasarkan antara lain pada<br />

analisis kebutuhan diklat dan kebutuhan<br />

pekerjaan<br />

Melakukan peningkatan kompetensi dasar<br />

terhadap pegawai yang kualitasnya masih<br />

kurang<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

Jan-Des 1. Usulan Diklat 1<br />

Jan-Des<br />

1. GKM Kompetensi<br />

Dasar<br />

2. Practical Training<br />

1, 2<br />

4.6.1 KPPN Lhokseumawe selalu mengusulkan diklat untuk pegawai-pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi<br />

4.6.2 Setiap bulan diadakan GKM dan knowledge sharing baik seputar perbendaharaan maupun kompetensi dasar. Salah satunya<br />

kompetensi pengelolaan kehumasan dengan media website yang dilaksanakan pada 4 Mei <strong>2018</strong><br />

25


E. PRI NSI P SFO V (M EN J A DI KAN STR AT EGI SEB AG AI PROSES Y AN G BERK E L ANJU T AN )<br />

Organisasi yang berfokus pada strategi harus diwujudkan dalam pengelolaan organisasi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan<br />

melakukan proses pelaporan kinerja secara teratur. Pelaksanaan perencanaan, penganggaran, pembangunan SDM dan IT serta proses<br />

manajemen lainnya juga harus diselaraskan dengan strategi.<br />

Prinsip SFO ke V ini mengandung unsur:<br />

1. PENGELOLA KINERJA TELAH MELAKSANAKAN PERANNYA SECARA OPTIMAL<br />

2. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEGIATAN SELARAS DENGAN DAN MENDUKUNG PENCAPAIAN IKU<br />

3. PENGEMBANGAN SISTEM SDM/TI UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STRATEGI<br />

4. PENYELARASAN PENGELOLAAN KINERJA DENGAN PENGELOLAAN RISIKO<br />

5. PENGELOLA KINERJA KANWIL TELAH MELAKSANAKAN PEMBINAAN KEPADA KPPN SECARA OPTIMAL (KHUSUS KANWIL)<br />

6. PELAKSANAAN KEGIATAN DILAPORKAN SECARA RUTIN<br />

7. LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL MONITORING TELAH DISUSUN<br />

9. PENGELOLA KINERJA KANWIL/KPPN MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN EVALUASI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI<br />

MASING-MASING UNIT<br />

28<br />

26


1. P E N G E L O L A K I N E R J A T E L A H M E L A K S A N A K A N P E R A N N Y A S E C A R A O P T I M A L<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.1.1<br />

5.1.2<br />

5.1.3<br />

5.1.4<br />

5.1.5<br />

5.1.6<br />

5.1.7<br />

Menyampaikan laporan capaian kinerja<br />

Kanwil kepada Setditjen dan KPPN kepada<br />

Kanwil secara tepat waktu<br />

Memonitor dan memastikan validitas data<br />

pendukung dan penghitungan capaian IKU<br />

Kemenkeu-Two Kanwil atau Kemenkeu-<br />

Three KPPN sesuai sumber data dan<br />

formula yang tercantum pada manual IKU<br />

Kompilasi laporan capaian IKU Kemenkeu<br />

Three-Four-Five pada Kanwil dan<br />

Kemenkeu-Four-Five pada KPPN<br />

Melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi<br />

e-performance<br />

Memonitor pelaksanaan upload dokumen<br />

pengelolaan kinerja pada aplikasi fitur<br />

perekaman dokumen pengelolaan kinerja<br />

Memastikan validitas perhitungan NKP<br />

berdasarkan <strong>Kualitas</strong> Kontrak <strong>Kinerja</strong> (K3)<br />

Memonitor pelaksanaan unduh dan install<br />

aplikasi buku saku pengelolaan kinerja<br />

berbasis android oleh seluruh pegawai<br />

Jan, Apr, Jul, Okt<br />

Jan, Apr, Jul, Okt<br />

<strong>Triwulan</strong>an<br />

Mar-Des<br />

1. Surat Dan <strong>Laporan</strong><br />

Capaian <strong>Kinerja</strong><br />

1. Data Pendukung<br />

Capaian IKU Yang Valid<br />

1. Dokumentasi<br />

<strong>Laporan</strong> Capaian IKU<br />

2. Dokumentasi<br />

Perhitungan CKP<br />

1. ND Instruksi Input<br />

Kontrak Dan Capaian<br />

2. Undangan, Daftar<br />

Hadir, Notulen<br />

3. Brosur/Leaflet<br />

Jadwal Input<br />

4. Surat <strong>Laporan</strong><br />

Monitoring Input<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1 1 1<br />

1 1 1 1<br />

1,2 1,2 1,2 1,2<br />

1,2,3, 4<br />

Semesteran 1. Rekapitulasi Upload 1 1<br />

Agustus tahun<br />

berjalan dan<br />

Februari tahun<br />

berikutnya<br />

Semester I<br />

1.Rekapitulasi upload<br />

dokumen pengelolaan<br />

kinerja pada aplikasi<br />

fitur perekaman<br />

dokumen pengelolaan<br />

kinerja<br />

1. <strong>Laporan</strong> Progress<br />

Unduh<br />

1<br />

1<br />

27


5.1.1 KPPN Lhokseumawe menyampaikan laporan capaian kinerja secara rutin ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh untuk<br />

triwulan <strong>IV</strong> 2017 dengan S-86/ WPB.0/KP.089/<strong>2018</strong> pada bulan januari, triwulan I <strong>2018</strong> dengan S-424/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong>, pada<br />

bulan April, untuk triwulan II <strong>2018</strong> dengan S-859/ WPB.0/KP.02/<strong>2018</strong>. pada bulan Juli, dan untuk triwulan III 2017 dengan S-<br />

1212/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong> pada bulan Oktober.<br />

5.1.2 Validasi pada setiap data dukung dan perhitungan capaian IKU dilakukan pada pembahasan bersama saat Dialog <strong>Kinerja</strong><br />

<strong>Triwulan</strong>an. Dan dilaporkan bersama dengan laporan capaian kinerja<br />

5.1.3 Dokumentasi <strong>Laporan</strong> capaian IKU dan perhitungan CKP juga dilakukan setiap triwulan bersamaan dengan pembahasan<br />

bersama<br />

5.1.4 Melalui ND-13/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong> diberikan instruksi input kontrak dan capaian pada aplikasi e-performance. Sebelumnya<br />

diadakan sosialisasi penggunaan aplikasi e-performance pada 27 Maret <strong>2018</strong> melalui ND-09/WPB.01/KP.0201/<strong>2018</strong>. Sosialisasi<br />

jadwal juga ditempel menggunakan selebaran pada papan pengumuman KPPN. Setelah itu dilakukan monitoring input<br />

triwulanan yang disampaikan dengan S-373, S-839, S-980 dan S-1210.<br />

5.1.5 Upload dokumen pengelolaan kinerja pada aplikasi fitur perekaman dokumen pengelolaan kinerja juga dilakukan setiap semester<br />

5.1.6 Validitas Perhitungan NKP tertuang dalam surat keputusan nomor KEP-21/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong> tentang Penetapan Hasil Penilaian<br />

<strong>Kinerja</strong> Pegawai Berdasarkan <strong>Kualitas</strong> Kontrak <strong>Kinerja</strong>.<br />

5.1.7 Untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan akses informasi, para pegawai diinstruksikan untuk menginstal aplikasi buku<br />

saku pengelolaan kinerja. <strong>Laporan</strong> progress unduh disampaikan melalui S-485/WPB.01/KP.02/<strong>2018</strong>.<br />

2. P E R E N C A N A A N D A N P E N G A N G G A R A N K E G I A T A N S E L A R A S D E N G A N D A N M E N D U K U N G P E N C A P A I A N I K U<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.2.1<br />

Menyusun anggaran yang disesuaikan<br />

dengan IKU unit<br />

Jan-Apr<br />

1. usulan RKAKL,<br />

POK<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1<br />

5.2.1 KPPN Lhokseumawe menyusun anggaran disesuaikan dengan IKU unit. Disampaikan pula usulan RKAKL dan POK.<br />

3. P E N G E M B A N G A N S I S T E M S D M / T I U N T U K M E N D U K U N G P E N C A P A I A N S T R A T E G I<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.3.1<br />

Mengelola SDM dan IT untuk mendukung<br />

strategi organisasi<br />

Jan-Des<br />

1. usulan peserta diklat IT<br />

2. peta sebaran pegawai<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1,2<br />

28


5.3.1 Untuk mengelola SDM dan IT dengan baik KPPN Lhokseumawe mengusulkan pegawai untuk mengikuti diklat infrastuktur pad<br />

bulan Maret <strong>2018</strong>. Selain itu disampaikan data pemenuhan sumber daya KPPN Lhokseumawe ke Kanwil DJPb Aceh melalui S-<br />

1186/WPB/01/KP.02/<strong>2018</strong> pada tanggal 18 September <strong>2018</strong> sebagai bahan evaluasi peta sebaran pegawai.<br />

4. P E N Y E L A R A S A N P E N G E L O L A A N K I N E R J A D E N G A N P E N G E L O L A A N R I S I K O<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.4.1<br />

Menyusun profil risiko berdasarkan<br />

sasaran strategis unit kerja<br />

Semesteran<br />

1. profil risiko<br />

2. laporan pemantauan<br />

triwulanan & tahunan<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1,2 1,2<br />

5.4.1 KPPN Lhokseumawe melakukan penyelarasan profil risiko dan pengelolaan kinerja serta melakukan laporan pemantauan triwulan<br />

melalui S-265, S-817, dan S-876, S-1513 dan S-6 yang disampaikan secara tepat waktu<br />

5. P E L A K S A N A A N K E G I A T A N D I L A P O R K A N S E C A R A R U T I N<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.5.1<br />

Menyusun laporan progress pelaksanaan<br />

kegiatan yang telah tercantum dalam kalender<br />

kegiatan secara rutin dengan merinci tahapan<br />

kegiatan yang telah dilaksanakan.<br />

triwulanan<br />

1. dokumen<br />

laporan<br />

pelaksanaan<br />

kegiatan<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1 1 1<br />

5.5.1 <strong>Laporan</strong> pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam kalender kegiatan dibuat setiap triwulan<br />

29


6. L A P O R A N T I N D A K L A N J U T H A S I L M O N I T O R I N G T E L A H D I S U S U N<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.6.1<br />

Menyusun matriks tindak lanjut hasil<br />

monitoring/rapat/ dialog kinerja organisasi yang<br />

dilengkapi dengan target periode pelaksanaan,<br />

unit penanggung jawab, dan status<br />

pelaksanaannya.<br />

triwulanan<br />

1. Matrik Tindak<br />

Lanjut hasil<br />

Monitoring<br />

/rapat/dko<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

1 1 1 1<br />

5.7.1 Setiap DKO/rapat/GKM ataupun pertemuan lainnya KPPN Lhokseumawe berusaha melakukan monitoring tindak lanjut.<br />

1. PENGELOLA KINERJA KPPN MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN EVALUASI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI MASING-MASING UNIT.<br />

Action Plan yang dikerjakan KPPN Lhokseumawe beserta output dan periode pemenuhannya dapat dilihat pada tabel:<br />

No Action Plan Periode Output<br />

5.7.1<br />

Menyebarkan kuesioner terkait kepemimpinan<br />

berdasarkan pelaksanaan peningkatan kualitas<br />

pengelolaan kinerja kepada para pejabat dan<br />

para pengelola kinerja (termasuk LO pengelola<br />

kinerja)<br />

Periode dan Lampiran Output<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

triwulanan 1. Hasil Kuesiner 1 1 1 1<br />

5.7.1 Kuesioner sudah dibagikan dan diisi oleh Kepala Seksi/Kasubbag Umum serta para pengelola kinerja termasuk LO Pengelola kinerja<br />

di masing-masing seksi.<br />

30


III. URAIAN INDIKATOR KIN ERJA UTAMA (IKU) DAN INISIATIF STRATEGIS (IS) TAHUN <strong>2018</strong><br />

A. UR AI AN I KU KE MENK EU - THREE T AHUN 201 8<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Persentase kinerja<br />

pelaksanaan<br />

anggaran K/L<br />

2 Nilai LK Kuasa BUN<br />

KPPN yang<br />

berkualitas<br />

Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran K/L,<br />

diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus dapat berperan sebagai katalis<br />

perubahan perilaku dan pola pikir satker/K/L dalam pelaksanaan anggaran.<br />

Persentase <strong>Kinerja</strong> Pelaksanaan Anggaran tingkat KPPN mengukur kualitas kinerja pelaksanaan<br />

anggaran secara kuantitatif, yang dapat terwakili oleh aspek kualitas kinerja antara lain sebagai berikut<br />

:<br />

a. Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran.<br />

b. Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan.<br />

aspek efektivitas pelaksanaan kegiatan diukur melalui tingkat penyerapan anggaran DIPA K/L, dan<br />

aspek efisiensi pelaksanaan kegiatan diukur melalui jumlah penerbitan SPM satker yang benar (tidak<br />

dikembalikan oleh KPPN) dan ketepatan waktu pertanggungjawaban Uang Persediaan.<br />

Berdasarkan PMK No 171/PMK.05/2007 sebagaimana terakhir diubah dengan PMK-262/PMK.05/2014<br />

tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, KPPN selaku UAKBUN-Daerah<br />

melakukan penyusunan <strong>Laporan</strong> Keuangan Kuasa BUN KPPN berupa <strong>Laporan</strong> Arus Kas, Neraca KUN,<br />

<strong>Laporan</strong> Realisasi Anggaran dan Neraca SAU di wilayah kerjanya.<br />

<strong>Laporan</strong> Keuangan Kuasa BUN KPPN tersebut secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran dan<br />

tahunan) disampaikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.<br />

Berdasarkan Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-1359/PB.6/2016 hal Kriteria<br />

Penilaian LK UAKBUN D KPPN oleh Kanwil Ditjen PBN, Kanwil Ditjen Perbendaharaan memberikan<br />

penilaian terhadap <strong>Kualitas</strong> LK Kuasa BUN dimaksud.<br />

Kategori kualitas nilai LK Kuasa BUN tingkat KPPN adalah sebagai berikut :<br />

Level 4 = 95-100 (Sangat Baik)<br />

Level 3 = 80-94 (Baik)<br />

Level 2 = 65-79 (Cukup)<br />

Level 1 = 0-64 (Kurang)<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang bersifat<br />

historical report. Artinya, untuk realisasi IKU tahun 2017, merupakan hasil penilaian kualitas LK Kuasa BUN<br />

KPPN tahun 2016.<br />

34


3 Indeks kepuasan<br />

satker terhadap<br />

layanan KPPN<br />

4 Persentase<br />

rekonsiliasi tingkat<br />

UAKPA secara<br />

tepat waktu dan<br />

andal<br />

5 Indeks kepatuhan<br />

satker terhadap<br />

pengelolaan<br />

rekening<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan adalah rata-rata tingkat kepuasan satker terhadap seluruh<br />

produk layanan perbendaharaan dari KPPN yang mereka gunakan dan manfaatkan, meliputi proses<br />

Pencairan Dana, layanan bimbingan dan konsultasi, konfirmasi surat setoran, penyelesaian rekonsiliasi<br />

realisasi anggaran, dan penyediaan sarana prasarana.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh masing-masing unit eselon <strong>IV</strong> KPPN.<br />

Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

1 = Tidak Puas<br />

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi<br />

dalam rangka Penyusunan LKBUN dan LKKL, Satuan Kerja selaku UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan<br />

UAKKBUN-Daerah di wilayah kerjanya setiap bulan.<br />

Rekonsiliasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi E-Rekon.<br />

Realisasi IKU dihitung berdasarkan perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi<br />

laporan keuangan secara tepat waktu dengan jumlah satker yang wajib melakukan rekonsiliasi laporan<br />

keuangan (bobot 50%) dan perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan<br />

keuangan secara andal dengan jumlah satker yang wajib melakukan rekonsiliasi laporan keuangan<br />

(bobot 50%).<br />

Ketepatan waktu rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang melakukan upload data ke<br />

aplikasi E-Rekon sebelum batas akhir yang ditetapkan.<br />

Keandalan data hasil rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang tidak memiliki suspen<br />

belanja (ambang batas suspen 0%) sesuai dengan BAR (Berita Acara Rekonsiliasi) yang paling akhir<br />

diterbitkan.<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang bersifat<br />

historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun 2016 merupakan data pelaksanaan<br />

rekonsiliasi triwulan <strong>IV</strong> 2016, Sedangkan realisasi IKU triwulan II 2016 merupakan rata-rata data<br />

pelaksanaan rekonsiliasi triwulan I tahun 2017 . dst<br />

Rekening pemerintah adalah rekening milik K/L/satuan kerja yang dibuka pada bank umum/kantor pos<br />

dalam rangka pengelolaan keuangan K/L/satuan kerja.<br />

Sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.05/2014 tentang Rekening Milik<br />

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja, pengelolaan rekening milik K/L/Satuan kerja terdiri dari:<br />

35


pemerintah<br />

6 Persentase SPM<br />

Satker yang<br />

diproses menjadi<br />

SP2D<br />

7 Persentase akurasi<br />

rencana penarikan<br />

dana satker<br />

8 Persentase akurasi<br />

penyaluran dana<br />

SP2D<br />

1. Pembukaan rekening pada bank umum/Kantor pos<br />

2. Pengoperasian rekening<br />

3. Penutupan rekening<br />

4. Pengendalian rekening<br />

Sehubungan kewenangan pengelolaan rekening tersebut, K/L/satuan kerja berkewajiban kepada<br />

Kuasa BUN Pusat/Daerah (KPPN) sebagai berikut:<br />

1. Mengajukan permohonan persetujuan pembukaan rekening penerimaan, rekening pengeluaran<br />

dan/atau rekening lainnya<br />

2. Menyampaikan laporan pembukaan rekening<br />

3. Melaporkan seluruh saldo rekening setiap bulan<br />

4. Menyampaikan laporan penutupan rekening<br />

Sebagai Kuasa BUN Daerah, KPPN berwenang melakukan pengendalian atas pengelolaan seluruh<br />

rekening milik K/L/Satuan Kerja di lingkungan wilayah kerjanya.<br />

SPM Satker yang diproses menjadi SP2D merupakan mekanisme pengujian oleh KPPN yang bersifat<br />

substantif terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh Satuan Kerja untuk diterbitkan<br />

menjadi SP2D.<br />

SPM satker yang diproses menjadi SP2D diukur berdasarkan jumlah penyelesaian SPM Satker yang<br />

diterima oleh Middle Office Seksi Pencairan Dana (total SP2D yang diterbitkan ditambah SPM yang<br />

ditolak secara substantif) sampai dengan penerbitan SP2D oleh Seksi Bank.<br />

KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) dan/atau Perkiraan Pendapatan bulanan, RPD<br />

harian, dan Perkiraan Pendapatan mingguan tingkat Satker serta pemutakhirannya kepada Kepala<br />

KPPN.<br />

Rencana penarikan dana satker dinyatakan akurat apabila deviasi antara rencana penarikan dana<br />

dengan realisasinya maksimal 15%.<br />

Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara akurasi maksimal<br />

(100%) dengan rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada periode tertentu.<br />

Pemberian dispensasi RPD, baik nilai maupun waktu, tetap diperhitungkan dalam formulasi akurasi RPD<br />

satker.<br />

Penyaluran dana SP2D yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para penerima yang tidak<br />

di-retur oleh Bank/Pos Operasional.<br />

Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan dana APBN dari<br />

Bank/Pos penerima kepada Bank Operasional/BI/Pos karena nama, alamat, nomor rekening, dan/atau<br />

nama bank/pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Pos penerima atau rekening<br />

penerima tidak aktif.<br />

36


9 Indeks Efektivitas<br />

Edukasi dan<br />

Komunikasi<br />

10 Persentase<br />

penyampaian LPJ<br />

Bendahara mitra<br />

kerja KPPN secara<br />

andal dan tepat<br />

waktu<br />

11 Persentase<br />

exception report<br />

laporan Keuangan<br />

Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dihitung berdasarkan jumlah penerima pada SP2D yang<br />

tidak diretur oleh Bank/Pos Operasional dibandingkan dengan jumlah penerima SP2D yang diterbitkan<br />

oleh KPPN (termasuk data penerima pada SP2D Perbaikan retur)<br />

Tingkat pemahaman stakeholders merupakan tingkat daya tangkap peserta (stakeholders) terhadap<br />

segala materi yang diberikan pada pelatihan teknis (bimtek atau yang dipersamakan dengan itu). Tolok<br />

ukur hasil pelatihan teknis didasarkan pada peningkatan pemahaman peserta atas materi yang<br />

diberikan dalam pelatihan untuk satu periode. Ruang lingkup pelatihan teknis meliputi semua kegiatan<br />

pembinaan yang diselenggarakan oleh KPPN.<br />

Untuk bimtek diukur dengan post test sedangkan untuk sosialisasi diukur dengan kuesioner. Jika pada<br />

satu periode pelaporan (satu triwulan) terdapat kegiatan bimtek dan kegiatan sosialiasi, maka total nilai<br />

efektivitas edukasi dan komunikasi pada triwulan tersebut dibobot sebagai berikut: hasil pos test 60%<br />

sedangkan hasil kuesioner 40%.<br />

LPJ Bendahara adalah <strong>Laporan</strong> yang disusun oleh Bendahara melalui Modul SILABI atas uang yang<br />

dikelolanya sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan uang negara.<br />

Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan Nomor 03/PB/2014 tentang Juknis Penatausahaan,pembukuan<br />

dan Pertanggungjawaban Bendahara K/L/Kantor/ Satker, LPJ Bendahara disampaikan kepada KPPN<br />

selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setelah bulan yang bersangkutan berakhir.<br />

LPJ Bendahara dinyatakan andal jika LPJ tersebut telah diverifikasi dan dinyatakan benar oleh Kuasa<br />

BUN KPPN sesuai indikator verifikasi LPJ yang telah ditetapkan.<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik penyusunan LPJ Bendahara yang<br />

bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun 2017 merupakan rata-rata data<br />

penyampaian LPJ Bendahara bulan Desember 2016, bulan Januari dan Februari tahun 2017.<br />

Sedangkan realisasi IKU triwulan II 2017 merupakan rata-rata data penyampaian LPJ Bendahara bulan<br />

Maret, April dan Mei tahun 2017. dst.<br />

Dalam rangka peningkatan kualitas LK UAKBUN D pada Kanwil dan KPPN, perlu adanya langkahlangkah<br />

untuk meningkatkan kualitas data dalam LK UAKBUN. Salah satu parameter yang digunakan<br />

adalah data exception report.<br />

Sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-5617/PB/2015 tanggal 2 Juli 2015 hal Jadwal<br />

Periode Buka Tutup (Open Close Period) SPAN dan nomor S 8848/PB/2015 hal Batas Waktu dan Sanksi<br />

atas Penyelesaian Exception Report, dijelaskan bahwa proses open/close period pada SPAN sering<br />

terhambat dan tidak sesuai dengan jadwal karena adanya exeption report pada modul PM, GR, dan<br />

CM. Untuk itu, KPPN harus memastikan agar tidak ada transaksi yang muncul pada exeption report<br />

masing-masing KPPN sebelum masa penutupan, yaitu tanggal 13 bulan berikutnya, dengan toleransi<br />

untuk adanya exeption report adalah 3%.<br />

37


12 Nilai rata – rata<br />

hard competency<br />

pegawai<br />

13 Nilai hasil evaluasi<br />

penerapan<br />

pemantauan<br />

pengendalian<br />

intern<br />

14 Nilai kualitas<br />

pengelolaan kinerja<br />

berbasis Strategy<br />

Focused<br />

Adapun yang dinilai sebagai capaian IKU Persentase exeption report <strong>Laporan</strong> Keuangan adalah:<br />

1. Exception Report pada modul Payment Management (PM) saja<br />

2. Capaian bersifat historical report, artinya capaian IKU triwulan I tahun 2017 merupakan data<br />

exception report bulan Desember tahun 2016, Januari dan Februari 2017, dst<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai KPPN terhadap tugas dan fungsi<br />

yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard competency<br />

pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Three KPPN, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil tes yang dicapai<br />

oleh seluruh pegawai KPPN.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan karena<br />

alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II masing-masing<br />

unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah 0<br />

(nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

Pemantauan pengendalian intern adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan Internal<br />

(UKI) untuk menilai kualitas sistem pengendalian intern sepanjang waktu.<br />

Pemantauan pengendalian intern pada KPPN dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan Internal KPPN (UKI-P),<br />

yang melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada UKI Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (UKI-<br />

W).<br />

Untuk memastikan ketepatan pelaksanaan kegiatan pemantauan pengendalian intern oleh KPPN, UKI-<br />

W melaksanakan evaluasi atas kegiatan pemantauan pengendalian intern yang telah dilaporkan oleh<br />

UKI-P, dengan menggunakan parameter berikut: ketepatan waktu (20%), ketepatan format laporan<br />

(10%), kualitas isi laporan (40%), tingkat kepatuhan (30%), tindak lanjut hasil pemantauan (20%).<br />

Hasil evaluasi tersebut oleh UKI-W disampaikan kepada UKI-EI dengan tembusan UKI-P disertai dengan<br />

rekomendasi perbaikan (apabila diperlukan).<br />

Dalam rangka mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap pelaksanaan<br />

pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup Ditjen Perbendaharaan, telah disampaikan matriks<br />

langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja.<br />

<strong>Langkah</strong>-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud merupakan panduan bagi unit<br />

38


Organization<br />

15 Persentase<br />

pemenuhan BMN<br />

sesuai standar<br />

kerja lingkup Ditjen Perbendaharaan untuk melaksanakan action plan yang implementatif berdasarkan<br />

prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO).<br />

Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas pengelolaan kinerja di<br />

lingkungan Ditjen Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan melaksanakan penilaian<br />

terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja di unit masing-masing.<br />

Penilaian dimaksud dilaksanakan berdasarkan parameter sebagai berikut:<br />

a. Nilai Kuantitatif pemenuhan unsur-unsur peningkatan kualitas pengelolaan kinerja periode sampai<br />

dengan triwulan III 2017 (60%).<br />

b. Nilai NKO Unit periode tahunan 2016 (40%).<br />

Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016 tentang<br />

Standarisasi Peralatan dan Mesin pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan, standarisasi peralatan<br />

dan mesin pada Kanwil dan/atau KPPN terdiri dari standar jumlah dan spesifikasi, khususnya untuk<br />

peralatan dan mesin strategis yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.<br />

Jenis BMN peralatan dan mesin pada KPPN sebagai acuan standardisasi adalah sebanyak 12 (dua<br />

belas), yaitu (1) PC, (2) Laptop/Notebook, (3) LCD Projector, (4) Scanner, (5) UPS, (6) Printer, (7) Komputer<br />

Server, (8) CCTV, (9) Mesin Absensi, (10) Facsimile, (11) Televisi, (12) Mesin antrian Satker<br />

Sedangkan, spesifikasi dan standar jumlah dari masing-masing jenis BMN mengacu pada Surat Edaran<br />

Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016.<br />

Dalam rangka pemetaan BMN lingkup unit vertikal Ditjen Perbendahaan, Setditjen Perbendaharaan<br />

meminta Kanwil dan KPPN menyampaikan data BMN peralatan dan mesin pada masing-masing unit<br />

secara periodik.<br />

Atas penyampain data BMN peralatan dan mesin dimaksud, Setditjen Perbendaharaan c.q. Bagian<br />

Umum melakukan evaluasi atas pemenuhan standar BMN dengan menggunakan formula sebagai<br />

berikut:<br />

Hasil evaluasi dimaksud disampaikan oleh Setditjen Perbendaharaan sebagai dasar pengukuran<br />

capaian IKU Kanwil dan KPPN.<br />

16 Persentase kualitas<br />

pelaksanaan<br />

anggaran KPPN<br />

Implementasi pelaksanaan anggaran diukur atas tiga komponen, yaitu:<br />

a. penyerapan anggaran; Komponen ini mengukur kesesuaian realisasi belanja Belanja Barang dan<br />

Belanja Modal yang dilaksanakan dibandingkan pagu Belanja Barang dan Belanja Modal yang telah<br />

ditetapkan dalam DIPA KPPN. Belanja pegawai tidak diukur karena penyerapannya relatif mudah<br />

tercapai.<br />

39


. Efisiensi : komponen ini mengukur perbandingan antara hasil lebih atau sisa dana kontrak dengan<br />

pagu kontrak.<br />

c. pencapaian output: Komponen ini mengukur pencapaian keluaran dibandingkan dengan rencana<br />

keluaran baik dalam bentuk volume maupun indikator.<br />

Data realisasi anggaran diperoleh dari dokumen SP2D yang diterbitkan oleh KPPN.<br />

Data efisiensi diperoleh dari sisa pagu kontrak dalam DIPA dikurangi nilai kontrak.<br />

Data realisasi volume keluaran diperoleh berdasarkan bukti serah terima barang/jasa.<br />

Pengukuran pencapaian output belanja berpedoman pada Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-<br />

32/MK.1/2015 tentang Tata Cara Pengukuran IKU Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output<br />

Belanja di Lingkungan Kementerian Keuangan.<br />

Capaian IKU ini diatur sebagai berikut :<br />

1. Batasan persentase dari unsur IKU ini adalah :<br />

a. Persentase penyerapan anggaran setinggi-tingginya 100%<br />

b. Persentase efisiensi setinggi-tingginya 100%<br />

c. Persentase pencapaian keluaran setinggi-tingginya 120%<br />

2. Batasan realisasi IKU ini adalah setinggi-tingginya 110,64%<br />

Sebagaimana surat Kepala Biro Cankeu Setjen Kemenkeu nomor S-30/SJ.1/2017 hal Tanggapan atas<br />

Permohonan Peninjauan Kembali Formula Perhitungan Capaian IKU "Persentase <strong>Kualitas</strong> Pelaksanaan<br />

Anggaran", bahwa pagu self-blocking tidak diperhitungkan sebagai total pembanding dalam<br />

perhitungan penyerapan anggaran.<br />

B. UR AI AN I KU KE MENK EU - FOUR T AHUN 201 8<br />

B.1. SUBBAGIAN UMUM<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Indeks kepuasan satker terhadap<br />

layanan KPPN<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN pada Subbagian Umum adalah rata-rata tingkat<br />

kepuasan satker terhadap layanan dari KPPN, khusus yang terkait dukungan sarana prasarana<br />

KPPN.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh masing-masing unit eselon <strong>IV</strong><br />

KPPN.<br />

Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

40


2 Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai<br />

3 Persentase Usul Kenaikan<br />

Pangkat/KGB/Pensiun pegawai<br />

yang diselesaikan secara tepat<br />

waktu<br />

4 Frekuensi penyelenggaraan<br />

performance dialogue<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

1 = Tidak Puas<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai KPPN terhadap tugas dan<br />

fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard<br />

competency pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Four Subbagian Umum, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil<br />

tes yang dicapai oleh seluruh pegawai di Subbagian Umum.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan<br />

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II<br />

masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah<br />

0 (nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

Persentase usulan UKP/KGB/Pensiun pegawai yang diselesaikan tepat waktu mengukur proses<br />

penyelesaian administrasi berkas -berkas kepegawaian, berupa UKP/KGB/Pensiun para pegawai<br />

lingkup masing - masing unit kerja sesuai dengan norma waktu yang telah ditentukan.<br />

Berkas - berkas kepegawaian dimaksud diusulkan oleh Pengelola Kepegawaian kepada pihak<br />

terkait untuk mendapat penyelesaian.<br />

Definisi penyelesaian secara tepat waktu adalah sebagai berikut :<br />

- untuk Kenaikan Gaji Berkala adalah sampai dengan diterbitkan KGB, yaitu 3 bulan sebelum<br />

bulan pembayaran<br />

- untuk UKP, yaitu sampai dengan pengusulan kepada pihak terkait paling lambat bulan Januari<br />

untuk periode UKP April dan Juli untuk periode UKP Oktober<br />

- untuk Pensiun Pegawai, yaitu sampai dengan pengusulan kepada pihak terkait paling lambat 6<br />

bulan sebelum batas waktu usia pensiun<br />

Performance dialogue adalah Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi (DKO) antara pemilik peta strategi dan<br />

bawahanya dalam rangka monitoring evaluasi capaian IKU secara berkala, membahas isu<br />

41


Kemenkeu-Three KPPN<br />

5 Nilai kualitas pengelolaan kinerja<br />

berbasis Strategy Focused<br />

Organization<br />

6 Persentase pemenuhan BMN<br />

sesuai standar<br />

strategis organisasi serta action plan yang akan dilaksanakan.<br />

Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi berguna bagi pengambil keputusan untuk menetapkan apakah<br />

kegiatan akan ditingkatkan, diperbaiki, dimodifikasi, atau dihentikan.<br />

Sesuai dengan KMK 590/KMK.01/2016 tentang Pedoman Dialog <strong>Kinerja</strong> di Lingkungan Kementerian<br />

Keuangan, Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi dilaksanakan secara bulanan dengan peserta rapat adalah<br />

Pimpinan Unit Eselon III dan Pejabat eselon <strong>IV</strong> di unit kerja masing-masing.<br />

Namun demikian, sebagai media komunikasi pimpinan, Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi tidak terbatas<br />

hanya membahas capaian IKU, tapi juga membahas kinerja secara keseluruhan atau isu-isu<br />

strategis, serta action plan dalam rangka mencapai target IKU yang belum optimal di tahun<br />

berjalan.<br />

Pelaksanaan Dialog <strong>Kinerja</strong> Organisasi pencapaian IKU dibuktikan dengan nota dinas/surat<br />

undangan rapat, daftar hadir dan notulensi.<br />

Dalam rangka mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap pelaksanaan<br />

pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup Ditjen Perbendaharaan, telah disampaikan<br />

matriks langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja.<br />

<strong>Langkah</strong>-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud merupakan panduan bagi<br />

unit kerja lingkup Ditjen Perbendaharaan untuk melaksanakan action plan yang implementatif<br />

berdasarkan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO).<br />

Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas pengelolaan kinerja di<br />

lingkungan Ditjen Perbendaharaan, Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan melaksanakan penilaian<br />

terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja di unit masing-masing.<br />

Penilaian dimaksud dilaksanakan berdasarkan parameter sebagai berikut:<br />

a. Nilai Kuantitatif pemenuhan unsur-unsur peningkatan kualitas pengelolaan kinerja periode<br />

sampai dengan triwulan III 2017 (60%).<br />

b. Nilai NKO Unit periode tahunan 2016 (40%).<br />

Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016 tentang<br />

Standarisasi Peralatan dan Mesin pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan, standarisasi<br />

peralatan dan mesin pada Kanwil dan/atau KPPN terdiri dari standar jumlah dan spesifikasi,<br />

khususnya untuk peralatan dan mesin strategis yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.<br />

Jenis BMN peralatan dan mesin pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebagai acuan standardisasi<br />

adalah sebanyak 11 (sebelas), yaitu (1) PC, (2) Laptop/Notebook, (3) LCD Projector, (4) Scanner,<br />

(5) UPS, (6) Printer, (7) Komputer Server, (8) CCTV, (9) Mesin Absensi, (10) Facsimile, (11) Televisi.<br />

Jenis BMN peralatan dan mesin pada KPPN sebagai acuan standardisasi adalah sebanyak 12<br />

(dua belas), yaitu (1) PC, (2) Laptop/Notebook, (3) LCD Projector, (4) Scanner, (5) UPS, (6) Printer,<br />

42


(7) Komputer Server, (8) CCTV, (9) Mesin Absensi, (10) Facsimile, (11) Televisi (12) Mesin Antrian.<br />

Sedangkan, sfesifikasi dan standar jumlah dari masing-masing jenis BMN mengacu pada Surat<br />

Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-32/PB/2016.<br />

Dalam rangka pemetaan BMN lingkup unit vertikal Ditjen Perbendahaan, Setditjen<br />

Perbendaharaan meminta Kanwil dan KPPN menyampaikan data BMN peralatan dan mesin<br />

pada masing-masing unit secara periodik.<br />

Atas penyampain data BMN peralatan dan mesin dimaksud, Setditjen Perbendaharaan c.q.<br />

Bagian Umum melakukan evaluasi atas pemenuhan standar BMN dengan menggunakan formula<br />

sebagai berikut:<br />

7 Persentase kualitas pelaksanaan<br />

anggaran KPPN<br />

Hasil evaluasi dimaksud disampaikan oleh Setditjen Perbendaharaan sebagai dasar pengukuran<br />

capaian IKU Kanwil dan KPPN.<br />

Implementasi pelaksanaan anggaran diukur atas tiga komponen, yaitu:<br />

a. penyerapan anggaran; Komponen ini mengukur kesesuaian realisasi belanja Belanja Barang<br />

dan<br />

Belanja Modal yang dilaksanakan dibandingkan pagu Belanja Barang dan Belanja Modal yang<br />

telah<br />

ditetapkan dalam DIPA KPPN. Belanja pegawai tidak diukur karena penyerapannya relatif<br />

mudah<br />

tercapai.<br />

b. Efisiensi : komponen ini mengukur perbandingan antara hasil lebih atau sisa dana kontrak<br />

dengan<br />

pagu kontrak.<br />

c. pencapaian output: Komponen ini mengukur pencapaian keluaran dibandingkan dengan<br />

rencana<br />

keluaran baik dalam bentuk volume maupun indikator.<br />

Data realisasi anggaran diperoleh dari dokumen SP2D yang diterbitkan oleh KPPN.<br />

Data efisiensi diperoleh dari sisa pagu kontrak dalam DIPA dikurangi nilai kontrak<br />

Data realisasi volume keluaran diperoleh berdasarkan bukti serah terima barang/jasa.<br />

Pengukuran pencapaian output belanja berpedoman pada Surat Edaran Menteri Keuangan<br />

Nomor SE-32/MK.1/2015 tentang Tata Cara Pengukuran IKU Penyerapan Anggaran dan<br />

43


8 Persentase penerbitan SPM<br />

secara akurat<br />

B.2. PENCAIRAN DANA<br />

Pencapaian Output Belanja di Lingkungan Kementerian Keuangan.<br />

Capaian IKU ini diatur sebagai berikut :<br />

1. Batasan persentase dari unsur IKU ini adalah :<br />

a. Persentase penyerapan anggaran setinggi-tingginya 100%<br />

b. Persentase efisiensi setinggi-tingginya 100%<br />

c. Persentase pencapaian keluaran setinggi-tingginya 120%<br />

2. Batasan realisasi IKU ini adalah setinggi-tingginya 110,64%<br />

Sebagaimana surat Kepala Biro Cankeu Setjen Kemenkeu nomor S-30/SJ.1/2017 hal Tanggapan<br />

atas Permohonan Peninjauan Kembali Formula Perhitungan Capaian IKU "Persentase <strong>Kualitas</strong><br />

Pelaksanaan Anggaran", bahwa pagu self-blocking tidak diperhitungkan sebagai total<br />

pembanding dalam perhitungan penyerapan anggaran.<br />

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara<br />

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN, Pejabat Penandatangan SPM melakukan<br />

pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen pendukungnya. Dalam hal SPP beserta<br />

dokumen pendukungnya memenuhi ketentuan, Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM.<br />

Jangka waktu pengujian SPP sampai dengan penerbitan SPM adalah sebagai berikut:<br />

- Untuk SPP UP/TUP diselesaikan paling lambat 2 hari kerja;<br />

- Untuk SPP GUP diselesaikan paling lambat 4 hari kerja;<br />

- Untuk SPP LS diselesaikan paling lambat 5 hari kerja.<br />

SPM yang diterbitkan secara akurat diukur dari tingkat pengembalian SPM oleh Seksi Pencairan<br />

Dana KPPN.<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Persentase kinerja pelaksanaan<br />

anggaran K/L<br />

Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran<br />

K/L, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus dapat berperan sebagai katalis<br />

perubahan perilaku dan pola pikir satker/K/L dalam pelaksanaan anggaran.<br />

Persentase <strong>Kinerja</strong> Pelaksanaan Anggaran tingkat KPPN mengukur kualitas kinerja pelaksanaan<br />

anggaran secara kuantitatif, yang dapat terwakili oleh variabel-variabel antara lain sebagai<br />

berikut :<br />

a. Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran.<br />

b. Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan.<br />

Indikator efektivitas pelaksanaan kegiatan diukur melalui tingkat penyerapan anggaran DIPA K/L,<br />

dan indikator efisiensi pelaksanaan kegiatan diukur melalui jumlah penerbitan SPM satker yang<br />

44


2 Indeks kepuasan satker terhadap<br />

layanan Seksi Pencairan Dana<br />

3 Persentase SPM Satker yang<br />

diproses menjadi SPPT<br />

4 Persentase akurasi rencana<br />

penarikan dana satker<br />

5 Persentase akurasi penyaluran<br />

dana SP2D<br />

benar (tidak dikembalikan oleh KPPN) dan ketepatan waktu pertanggungjawaban Uang<br />

Persediaan.<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Pencairan Dana adalah tingkat kepuasan satker<br />

terhadap produk layanan yang diberikan oleh Seksi Pencairan Dana, yaitu Pencairan Dana.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh Seksi Pencairan Dana.<br />

Indeks Pengukuran kepuasan satker menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

1 = Tidak Puas<br />

SPM Satker yang diproses menjadi SPPT merupakan mekanisme pengujian oleh KPPN yang bersifat<br />

substantif terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh Satuan Kerja untuk<br />

diterbitkan menjadi SP2D.<br />

SPM satker yang diproses menjadi SPPT diukur berdasarkan jumlah penyelesaian SPM Satker yang<br />

diterima oleh Middle Office Seksi Pencairan Dana (total SPPT yang diterbitkan ditambah SPM yang<br />

ditolak secara substantif).<br />

KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) dan/atau Perkiraan Pendapatan bulanan,<br />

RPD harian, dan Perkiraan Pendapatan mingguan tingkat Satker serta pemutakhirannya kepada<br />

Kepala KPPN.<br />

Rencana penarikan dana satker dinyatakan akurat apabila deviasi antara rencana penarikan<br />

dana dengan realisasinya maksimal 15%.<br />

Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara akurasi<br />

maksimal (100%) dengan rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada periode tertentu.<br />

Pemberian dispensasi RPD, baik nilai maupun waktu, tetap diperhitungkan dalam formulasi akurasi<br />

RPD satker.<br />

Penyaluran dana SP2D yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para penerima yang<br />

tidak di-retur oleh Bank/Pos Operasional.<br />

Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan dana<br />

APBN dari Bank/Pos penerima kepada Bank Operasional/BI/Pos karena nama, alamat, nomor<br />

rekening, dan/atau nama bank/pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Pos<br />

penerima atau rekening penerima tidak aktif.<br />

Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dihitung berdasarkan jumlah penerima pada SP2D<br />

45


6 Persentase akurasi belanja<br />

negara<br />

7 Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai<br />

yang tidak diretur oleh Bank/Pos Operasional dibandingkan dengan jumlah penerima SP2D yang<br />

diterbitkan oleh KPPN (termasuk data penerima pada SP2D Perbaikan retur).<br />

Akurasi belanja negara adalah ketepatan pembebanan belanja negara sesuai Bagan Akun<br />

Standar (BAS), kebenaran penggunaan kodefikasi pada SP2D yang diterbitkan, kebenaran secara<br />

substantif dan formatif. Akurasi belanja negara diukur berdasarkan jumlah nota dinas perbaikan<br />

hasil verifikasi SPM/SP2D beserta lampirannya oleh Seksi Verifikasi dan Akuntansi.<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Seksi Pencairan Dana<br />

terhadap tugas dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai<br />

pemetaan hard competency pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Four Seksi Pencairan Dana, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata<br />

hasil tes yang dicapai oleh seluruh pegawai Seksi Pencairan Dana.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan<br />

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II<br />

masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah<br />

0 (nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

B.3. BANK<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Indeks Kepuasan Satker terhadap<br />

Layanan Seksi Bank<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Bank adalah rata-rata tingkat kepuasan satker<br />

terhadap seluruh produk layanan Seksi Bank yang mereka gunakan dan manfaatkan, yaitu<br />

layanan konfirmasi surat setoran.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh Seksi Bank.<br />

Indeks Kepuasan satker diukur dengan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

46


2 Indeks kepatuhan satker<br />

terhadap pengelolaan rekening<br />

pemerintah<br />

3 Persentase SPPT Satker yang<br />

diproses menjadi SP2D<br />

4 Persentase retur SP2D yang<br />

diselesaikan secara benar dan<br />

tepat waktu<br />

1 = Tidak Puas<br />

Rekening pemerintah adalah rekening milik K/L/satuan kerja yang dibuka pada bank<br />

umum/kantor pos dalam rangka pengelolaan keuangan K/L/satuan kerja.<br />

Sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.05/2014 tentang Rekening<br />

Milik Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja, pengelolaan rekening milik K/L/Satuan kerja terdiri dari:<br />

1. Pembukaan rekening pada bank umum/Kantor pos<br />

2. Pengoperasian rekening<br />

3. Penutupan rekening<br />

4. Pengendalian rekening<br />

Sehubungan kewenangan pengelolaan rekening tersebut, K/L/satuan kerja berkewajiban kepada<br />

Kuasa BUN Pusat/Daerah (KPPN) sebagai berikut:<br />

1. Mengajukan permohonan persetujuan pembukaan rekening penerimaan, rekening<br />

pengeluaran dan/atau rekening lainnya<br />

2. Menyampaikan laporan pembukaan rekening<br />

3. Melaporkan seluruh saldo rekening setiap bulan<br />

4. Menyampaikan laporan penutupan rekening<br />

Sebagai Kuasa BUN Daerah, KPPN berwenang melakukan pengendalian atas pengelolaan seluruh<br />

rekening milik K/L/Satuan Kerja di lingkungan wilayah kerjanya.<br />

Surat Persetujan Pembayaran Tagihan (SPPT) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Seksi<br />

Pencairan Dana sebagai persetujuan tagihan sebelum dilakukan proses pembayaran oleh Seksi<br />

Bank.<br />

Setelah menerima SPPT dari Seksi Pencairan Dana, petugas seksi Bank mencetak daftar tagihan<br />

disetujui serta menyusun permintaan Proses Pembayaran Tagihan (Payment Process Request/PPR).<br />

Jika berdasarkan review terhadap SPPT, tagihan disetujui untuk dilakukan proses pembayaran,<br />

Seksi Bank melakukan pencetakan SP2D per Satker.<br />

SPPT diproses menjadi SP2D adalah jumlah SPPT yang diterima secara benar dari Seksi Pencairan<br />

Dana dibandingkan dengan jumlah SP2D yang diterbitkan.<br />

SPPT dinyatakan benar apabila telah memenuhi syarat untuk diterbitkan SP2D.<br />

SPPT yang dikembalikan karena kesalahan validasi Seksi Pencairan Dana tidak dimasukkan dalam<br />

perhitungan SPPT yang diterima.<br />

Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan/transfer APBN dari Bank/Pos<br />

penerima kepada Bank Operasional/BI/Pos karena nama, alamat, nomor rekening, dan/atau<br />

bank/pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Pos penerima.<br />

Tepat waktu adalah retur SP2D diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan<br />

47


5 Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai<br />

yaitu 1 (satu) hari di RPK BUNPSPAN, 2 (dua) hari di KPPN untuk menyusun surat pemberitahuan<br />

retur kepada satker, 7 (tujuh) hari di satker sejak diterimanya surat pemberitahuan retur.<br />

Penyelesaian retur didefinisikan benar jika dana retur disalurkan sesuai dengan nama dan<br />

rekening para penerima.<br />

Penyelesaian retur diukur berdasarkan jumlah rekening/penerima yang diretur oleh Bank<br />

Operasional, bukan berdasarkan jumlah SP2D yang diretur.<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Seksi Bank terhadap tugas<br />

dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard<br />

competency pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Four Seksi Bank, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil tes yang<br />

dicapai oleh seluruh pegawai Seksi Bank.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan<br />

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II<br />

masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah<br />

0 (nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

B.4. VERIFIKASI DAN AKUNTANSI<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang<br />

berkualitas<br />

Berdasarkan PMK No 171/PMK.05/2007 sebagaimana terakhir diubah dengan PMK-<br />

262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, KPPN<br />

selaku UAKBUN-Daerah melakukan penyusunan <strong>Laporan</strong> Keuangan Kuasa BUN KPPN berupa<br />

<strong>Laporan</strong> Arus Kas, Neraca KUN, <strong>Laporan</strong> Realisasi Anggaran dan Neraca SAU di wilayah kerjanya.<br />

<strong>Laporan</strong> Keuangan Kuasa BUN KPPN tersebut secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran<br />

dan tahunan) disampaikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Direktorat Akuntansi dan<br />

Pelaporan Keuangan (Dit. APK) Ditjen Perbendaharaan.<br />

Berdasarkan Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-1359/PB.6/2016 hal Kriteria<br />

Penilaian LK UAKBUN D KPPN oleh Kanwil Ditjen PBN, Kanwil Ditjen Perbendaharaan memberikan<br />

penilaian terhadap <strong>Kualitas</strong> LK Kuasa BUN dimaksud.<br />

48


2 Indeks kepuasan satker terhadap<br />

layanan Seksi Verifikasi dan<br />

Akuntansi<br />

3 Persentase rekonsiliasi tingkat<br />

UAKPA secara tepat waktu dan<br />

andal<br />

Kategori kualitas nilai LK Kuasa BUN tingkat KPPN adalah sebagai berikut :<br />

Level 4 = 95-100 (Sangat Baik)<br />

Level 3 = 80-94 (Baik)<br />

Level 2 = 65-79 (Cukup)<br />

Level 1 = 0-64 (Kurang)<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang bersifat<br />

historical report. Artinya, untuk realisasi IKU tahun 2016, merupakan hasil penilaian kualitas LK Kuasa<br />

BUN KPPN tahun 2015.<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Verifikasi dan Akuntansi adalah tingkat kepuasan<br />

satker terhadap produk layanan perbendaharaan dari Seksi Verifikasi dan Akuntansi yang mereka<br />

gunakan dan manfaatkan, yaitu layanan penyelesaian rekonsiliasi realisasi anggaran.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh Seksi Vera KPPN.<br />

Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

1 = Tidak Puas<br />

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman<br />

Rekonsiliasi dalam rangka Penyusunan LKBUN dan LKKL, Satuan Kerja selaku UAKPA melakukan<br />

rekonsiliasi dengan UAKKBUN-Daerah di wilayah kerjanya setiap bulan.<br />

Rekonsiliasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi E-Rekon.<br />

Realisasi IKU dihitung berdasarkan perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi<br />

laporan keuangan secara tepat waktu dengan jumlah satker yang wajib melakukan rekonsiliasi<br />

laporan keuangan (bobot 50%) dan perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan<br />

rekonsiliasi laporan keuangan secara andal dengan jumlah satker yang wajib melakukan<br />

rekonsiliasi laporan keuangan (bobot 50%).<br />

Ketepatan waktu rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang melakukan upload<br />

data ke aplikasi E-Rekon sebelum batas akhir yang ditetapkan.<br />

Keandalan data hasil rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang tidak memiliki<br />

suspen belanja (ambang batas suspen 0%) sesuai dengan BAR (Berita Acara Rekonsiliasi) yang<br />

paling akhir diterbitkan.<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang bersifat<br />

49


4 Persentase tindak lanjut hasil<br />

validasi dan verifikasi data SP2D<br />

5 Persentase penyampaian LPJ<br />

Bendahara mitra kerja KPPN<br />

secara andal dan tepat waktu<br />

6 Persentase exeption report<br />

laporan Keuangan<br />

historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun 2016 merupakan data<br />

pelaksanaan rekonsiliasi triwulan <strong>IV</strong> 2016, Sedangkan realisasi IKU triwulan II 2016 merupakan ratarata<br />

data pelaksanaan rekonsiliasi triwulan I tahun 2017 . dst<br />

Dalam rangka menjaga akurasi dan konsistensi data, Seksi Verifikasi dan Akuntansi melakukan<br />

validasi dan verifikasi SPM/SP2D beserta dokumen pendukung lainnya.<br />

Tindaklanjut dari hasil verifikasi dan validasi SPM/SP2D adalah merangkum hasil temuan tersebut<br />

dalam suatu daftar. Daftar rangkuman hasil verifikasi dan validasi menjadi dasar penerbitan Nota<br />

Dinas Perbaikan untuk disampaikan kepada seksi terkait. Dengan adanya Nota Dinas Perbaikan,<br />

diharapkan temuan hasil verifikasi dan validasi SPM/SP2D dapat segera ditindaklanjuti unit terkait .<br />

LPJ Bendahara adalah <strong>Laporan</strong> yang disusun oleh Bendahara melalui Modul SILABI pada Aplikasi<br />

SAS atas uang yang dikelolanya sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan uang<br />

negara.<br />

Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan Nomor 03/PB/2014 tentang Juknis<br />

Penatausahaan,pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara K/L/Kantor/ Satker, LPJ<br />

Bendahara disampaikan kepada KPPN selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) setelah bulan<br />

yang bersangkutan berakhir.<br />

LPJ Bendahara dinyatakan andal jika LPJ tersebut telah diverifikasi dan dinyatakan benar oleh<br />

Kuasa BUN KPPN sesuai indikator verifikasi LPJ yang telah ditetapkan.<br />

Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik penyusunan LPJ Bendahara yang<br />

bersifat historical report. Artinya, untuk data realisasi IKU triwulan I tahun 2017 merupakan rata-rata<br />

data penyampaian LPJ bulan Desember 2016, bulan Januari dan Februari tahun 2017. Sedangkan<br />

realisasi IKU triwulan II 2017 merupakan rata-rata data penyampaian LPJ bulan Maret, April dan<br />

Mei tahun 2017. dst.<br />

Dalam rangka peningkatan kualitas LK UAKBUN D pada Kanwil dan KPPN, perlu adanya langkahlangkah<br />

untuk meningkatkan kualitas data dalam LK UAKBUN. Salah satu parameter yang<br />

digunakan adalah data exeption report.<br />

Sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-5617/PB/2015 tanggal 2 Juli 2015 hal<br />

Jadwal Periode Buka Tutup (Open Close Period) SPAN dan nomor S 8848/PB/2015 hal Batas Waktu<br />

dan Sanksi atas Penyelesaian Exeption Report, dijelaskan bahwa proses open/close period pada<br />

SPAN sering terhambat dan tidak sesuai dengan jadwal karena adanya exeption report pada<br />

modul PM, GR, dan CM. Untuk itu, KPPN harus memastikan agar tidak ada transaksi yang muncul<br />

pada exeption report masing-masing KPPN sebelum masa penutupan, yaitu tanggal 13 bulan<br />

berikutnya, dengan toleransi untuk adanya exeption report adalah 3%.<br />

Adapun yang dinilai sebagai capaian IKU Persentase exeption report <strong>Laporan</strong> Keuangan adalah:<br />

50


7 Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai Seksi<br />

Verifikasi dan Akuntansi<br />

1. Exeption Report pada modul Payment Management (PM)<br />

2. Capaian bersifat historical report, artinya capaian IKU triwulan I tahun 2017 merupakan data<br />

exeption report triwulan <strong>IV</strong> tahun 2016 (bulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2016),<br />

dst<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Seksi Verak terhadap tugas<br />

dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard<br />

competency pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Four Seksi Verifikasi dan Akuntansi, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan ratarata<br />

hasil tes yang dicapai oleh seluruh pegawai Seksi Verak.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan<br />

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II<br />

masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah<br />

0 (nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

B.5. MANAJEMEN SATKER DAN KEPATUHAN INTERNAL<br />

No Uraian IKU Deskripsi<br />

1 Persentase kinerja pelaksanaan<br />

anggaran K/L<br />

Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran<br />

K/L, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus dapat berperan sebagai katalis<br />

perubahan perilaku dan pola pikir satker/K/L dalam pelaksanaan anggaran.<br />

Persentase <strong>Kinerja</strong> Pelaksanaan Anggaran tingkat KPPN mengukur kualitas kinerja pelaksanaan<br />

anggaran secara kuantitatif, yang dapat terwakili oleh variabel-variabel antara lain sebagai<br />

berikut :<br />

a. Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran.<br />

b. Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan.<br />

Indikator efektivitas pelaksanaan kegiatan diukur melalui tingkat penyerapan anggaran DIPA K/L,<br />

dan indikator efisiensi pelaksanaan kegiatan diukur melalui jumlah penerbitan SPM satker yang<br />

benar (tidak dikembalikan oleh KPPN) dan ketepatan waktu pertanggungjawaban Uang<br />

Persediaan.<br />

51


2 Indeks Kepuasan Satker terhadap<br />

Layanan Seksi MSKI<br />

3 Persentase akurasi penyaluran<br />

dana SP2D<br />

4 Persentase akurasi perencanaan<br />

penarikan dana satker<br />

5 Indeks Efektivitas Edukasi dan<br />

Komunikasi<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Manajemen satker dan Kepatuhan Internal (MSKI)<br />

adalah rata-rata tingkat kepuasan satker terhadap seluruh produk layanan Seksi MSKI yang<br />

mereka gunakan dan manfaatkan, yaitu layanan bimbingan dan konsultasi.<br />

Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan metode sampling<br />

kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani oleh Seksi MSKI.<br />

Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :<br />

5 = Sangat Puas<br />

4 = Puas<br />

3 = Cukup Puas<br />

2 = Kurang Puas<br />

1 = Tidak Puas<br />

Penyaluran dana SP2D yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para penerima yang<br />

tidak di-retur oleh Bank/Pos Operasional.<br />

Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan dana<br />

APBN dari Bank/Pos penerima kepada Bank Operasional/BI/Pos karena nama, alamat, nomor<br />

rekening, dan/atau nama bank/pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Pos<br />

penerima atau rekening penerima tidak aktif.<br />

Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dihitung berdasarkan jumlah penerima pada SP2D<br />

yang tidak diretur oleh Bank/Pos Operasional dibandingkan dengan jumlah penerima SP2D yang<br />

diterbitkan oleh KPPN (termasuk data penerima pada SP2D Perbaikan retur)<br />

Teknisnya, KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD) dan/atau Perkiraan Pendapatan<br />

bulanan, RPD harian, dan Perkiraan Pendapatan mingguan tingkat Satker serta pemutakhirannya<br />

kepada Kepala KPPN.<br />

Rencana penarikan dana satker dinyatakan akurat apabila deviasi antara rencana penarikan<br />

dana dengan realisasinya maksimal 15%.<br />

Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara akurasi<br />

maksimal (100%) dengan rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada periode tertentu.<br />

Pemberian dispensasi RPD, baik nilai maupun waktu, tetap diperhitungkan dalam formulasi akurasi<br />

RPD satker.<br />

Indeks efektifitas edukasi dan komunikasi merupakan pemahaman stakeholder dan tingkat daya<br />

tangkap peserta terhadap segala materi yang diberikan pada pelatihan teknis (bimtek atau<br />

yang dipersamakan dengan itu). Tolok ukur hasil pelatihan teknis didasarkan pada peningkatan<br />

pemahaman peserta atas materi yang diberikan dalam pelatihan untuk satu periode. Ruang<br />

lingkup pelatihan teknis meliputi semua kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh KPPN.<br />

52


6 Indeks Pemberdayaan Treasury<br />

Management Representative<br />

(TMR)<br />

7 Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai Seksi MSKI<br />

Untuk bimtek diukur dengan post test, sedangkan untuk sosialisasi diukur dengan kuesioner. Jika<br />

pada satu periode pelaporan (satu triwulan) terdapat kegiatan bimtek dan kegiatan sosialiasi,<br />

maka total nilai efektivitas edukasi dan komunikasi pada triwulan tersebut dibobot sebagai berikut:<br />

hasil post test 60% sedangkan hasil kuesioner 40%.<br />

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pembinaan dan bimbingan teknis pada instansi<br />

vertikal, telah dibentuk Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury Management<br />

Representative).<br />

Treasury Management Representative (TMR) adalah pelaksana pada KPPN yang memiliki sertifikat<br />

pendidikan dan pelatihan TMR.<br />

Sebagaimana Peraturan Direktur Jenderal Perendaharaan Nomor PER-38/PB/2016 tentang<br />

Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury Management Representative), bahwa setiap TMR<br />

diwajibkan menyusun laporan dalam melaksanakan tugasnya kepada Kepala KPPN melalui Seksi<br />

MSKI<br />

Indeks Pemberdayaan Treasury Management Representative (TMR) diukur berdasarkan<br />

penyampaian laporan TMR oleh Seksi MSKI kepada Kanwil Ditjen perbendaharaan c.q Kepala<br />

Bidang Supervisi KPPN dan Kepatuhan Internal paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya<br />

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan TMR adalah sebagai berikut:<br />

4 = ≥ 3 hari lebih awal<br />

3,5 = 1 s.d. 3 hari lebih awal<br />

3 = tepat waktu<br />

2 = 1 hari s.d. 1 minggu melebihi batas waktu<br />

1 = lebih dari 1 minggu melebihi batas waktu<br />

IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai Seksi MSKI terhadap tugas<br />

dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat dijadikan sebagai pemetaan hard<br />

competency pegawai.<br />

Teknisnya, para pegawai akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk<br />

diselesaikan.<br />

Untuk Kemenkeu-Four Seksi MSKI, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata hasil tes yang<br />

dicapai oleh seluruh pegawai Seksi MSKI.<br />

Dengan demikian, pimpinan unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial<br />

kepada para pegawai di lingkungan masing-masing.<br />

Bagi para pegawai yang berkewajiban mengikuti tes hard competency namun berhalangan<br />

karena alasan tertentu, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II<br />

masing-masing unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).<br />

53


8 Nilai hasil evaluasi penerapan<br />

pemantauan pengendalian<br />

intern<br />

9 Indeks penyusunan rekomendasi<br />

hasil pelaksanaan tugas<br />

kepatuhan internal<br />

Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai bersangkutan adalah<br />

0 (nol).<br />

Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian IKU atasan.<br />

Pemantauan pengendalian intern adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan<br />

Internal (UKI) untuk menilai kualitas sistem pengendalian intern sepanjang waktu.<br />

Pemantauan pengendalian intern pada KPPN dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan Internal KPPN<br />

(UKI-P), yang melaporkan hasil pemantauan tersebut secara bulanan kepada UKI Kantor Wilayah<br />

Ditjen Perbendaharaan (UKI-W).<br />

Untuk memastikan ketepatan pelaksanaan kegiatan pemantauan pengendalian intern oleh KPPN,<br />

UKI-W melaksanakan evaluasi atas kegiatan pemantauan pengendalian intern yang telah<br />

dilaporkan oleh UKI-P, dengan menggunakan parameter berikut: ketepatan waktu (20%),<br />

ketepatan format laporan (10%), kualitas isi laporan (40%), tingkat kepatuhan (30%), tindak lanjut<br />

hasil pemantauan (20%).<br />

Hasil evaluasi tersebut oleh UKI-W disampaikan kepada UKI-EI dengan tembusan UKI-P disertai<br />

dengan rekomendasi perbaikan (apabila diperlukan).<br />

Rekomendasi hasil pelaksanaan tugas kepatuhan internal merupakan salah satu output dari<br />

kegiatan manajemen risiko, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan pengaduan,<br />

pemantauan penerapan kode etik dan disiplin pegawai, serta pengelolaan tindak lanjut hasil<br />

pemeriksaan aparat pengawas fungsional.<br />

Rekomendasi dimaksud berupa masukan terkait perbaikan/penyempurnaan pelaksanaan proses<br />

bisnis dari Unit Kepatuhan Internal tingkat KPPN (UKI-P) kepada pimpinan unit kerja dan unit teknis<br />

berdasarkan hasil temuan, kendala atau hal-hal lain terkait pelaksanaan proses bisnis yang<br />

teridentifikasi dari kegiatan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan pengaduan,<br />

pemantauan penerapan kode etik dan disiplin pegawai, serta pengelolaan tindak lanjut hasil<br />

pemeriksaan aparat pengawas fungsional yang diperoleh UKI-P dalam pelaksanaan tugas<br />

kepatuhan internal.<br />

Rekomendasi sebagaimana dimaksud, disusun dalam laporan terpisah dari laporan tugas-tugas<br />

kepatuhan internal yang disusun secara rutin.<br />

Sebagai contoh:<br />

1. Pemantauan pengendalian intern<br />

Kondisi:<br />

Terdapat tahapan kegiatan yang tidak dilaksanakan dalam pelaksanaan pengadaan<br />

barang/jasa melalui pengadaan langsung yaitu penyusunan HPS tidak didasarkan atas komparasi<br />

minimum 2 (dua) penyedia informasi harga barang/jasa.<br />

54


Rekomendasi:<br />

Agar seluruh tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui pengadaan langsung<br />

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah yang berlaku.<br />

2. <strong>Pengelolaan</strong> pengaduan<br />

Kondisi:<br />

Terdapat banyak keluhan dari satker terkait sikap petugas saat memberikan pelayanan.<br />

Rekomendasi:<br />

Atasan langsung perlu memberikan coaching terhadap sikap pelayanan oleh petugas.<br />

3.Pemantauan kode etik dan disiplin pegawai<br />

Kondisi:<br />

Terdapat pegawai yang sering terlambat datang ke kantor.<br />

Rekomendasi:<br />

Atasan langsung agar memberikan counseling terhadap kondisi pegawai yang sering terlambat,<br />

sehingga dapat diperoleh informasi yang memadai terhadap keterlambatan yang terjadi, untuk<br />

selanjutnya dikomunikasikan solusi yang terbaik.<br />

4. <strong>Pengelolaan</strong> tindak lanjut hasil pemeriksaan APF:<br />

Kondisi:<br />

berdasarkan hasil pemeriksaaan tim Itjen Kemenkeu, terdapat beberapa barang yang jumlahnya<br />

tidak sesuai antara pencatatan dalam Simak BMN dengan jumlah fisik di gudang.<br />

Rekomendasi:<br />

Perlu dilakukan rekonsiliasi barang secara berkala, dan selalu melakukan pemutakhiran Simak BMN<br />

dengan segera pada saat barang masuk/keluar dari gudang.<br />

Keterangan:<br />

Contoh isi laporan rekomendasi di atas tidak untuk di-copy paste.<br />

Contoh di atas merupakan gambaran umum dalam penyusunan laporan rekomendasi. Isi laporan<br />

yang dibuat oleh UKI-P agar dideskripsikan secara detil dan komprehensif sehingga dapat<br />

menggambarkan kondisi riil di lapangan.


C. UR AI AN I S KEMEN KE U - THREE T AHUN 201 8<br />

No Indikator <strong>Kinerja</strong> Utama Inisiatif Strategis Output/Outcome<br />

1 Nilai kualitas pengelolaan kinerja<br />

berbasis Strategy Focused Organization<br />

Program intensive care <strong>Peningkatan</strong> kapasitas<br />

pengelolaan kinerja<br />

2 Indeks efektivitas edukasi dan<br />

komunikasi<br />

Monitoring dan Evaluasi <strong>Kinerja</strong> Pelaksanaan<br />

Anggaran & Pelaporan Satker<br />

3 Nilai rata –rata hard competency pegawai Program <strong>Peningkatan</strong> Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai<br />

<strong>Peningkatan</strong> kapasitas pengelolaan kinerja<br />

Rapor <strong>Kinerja</strong> Pelaksanaan Anggaran &<br />

Pelaporan Satker<br />

Bimbingan Intensif pra test hard competency<br />

pegawai


<strong>IV</strong>. CAPAIAN INDIKA TOR KINERJA UTAMA (I KU) DAN INISIATIF ST RATEGIS (IS) TAHUN 2 018<br />

A. C AP AI AN I KU KE MEN KEU - THRE E TRI WUL AN <strong>IV</strong> T AHUN 201 8<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

T/R<br />

Target<br />

Realisasi<br />

Indeks Capaian<br />

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA YANG PROFESIONAL, TRANSFARAN DAN AKUNTABEL<br />

Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L<br />

Q1 Q2 SM. I Q3 s.d Q3 Q4 Y-18<br />

80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%<br />

86,16% 88,38% 87,3% 92,18% 89.73% 93,36% 91.54%<br />

107,7 110,47 109,13 115,23 112.16 116,70 114.43<br />

POL/KP<br />

Max/Avg<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

T/R<br />

Target<br />

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA YANG PROFESIONAL, TRANSFARAN DAN AKUNTABEL<br />

Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang Berkualitas<br />

Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18<br />

- - - - - 93 93<br />

POL/KP<br />

Realisasi<br />

Indeks<br />

Capaian<br />

- - - - - 97.66 97.66<br />

- - - - - 105,01 105,01<br />

Max/TLK<br />

56


KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

T/R<br />

Target<br />

Realisasi<br />

Indeks<br />

Capaian<br />

KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN YANG TINGGI<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN<br />

Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18<br />

-<br />

-<br />

4,52 -<br />

-<br />

-<br />

4,52<br />

- - 4,64 - - - 4,64<br />

- - 102,65 - - - 102,65<br />

POL/KP<br />

Max/TLK<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

KEPATUHAN PENGGUNA LAYANAN YANG TINGGI<br />

Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal<br />

T/R<br />

Target<br />

Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

98% 98% 98% 98% 98% 98%<br />

98%<br />

Realisasi<br />

100% 100% 100% 99,64% 99,88% 100% 99,91%<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian<br />

102% 102% 102% 101,67% 101,92% 102% 101,95%<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

KEPATUHAN ATAS PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA YANG TINGGI<br />

Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening pemerintah<br />

57


T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target<br />

Realisasi<br />

Indeks<br />

Capaian<br />

4,25 4,25 4,25 4,25 4,25 4,25<br />

5 5 5 5 5 5<br />

117,65% 117,65% 117,65% 117,65% 117,65% 117,65%<br />

4,25<br />

5<br />

117,65%<br />

Max/TLK<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

PELAYANAN PRIMA<br />

Persentase SPM Satker yang diproses menjadi SP2D<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 99% 99% 99% 99% 99% 99%<br />

99%<br />

Realisasi<br />

99,98% 99,97% 99,975% 100% 99,99% 99,99% 99,99%<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian<br />

100,99 100,98 100,985 101.01 101 101 101<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

PENATAUSAHAAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA YANG ANDAL DAN AKURAT<br />

Persentase akurasi rencana penarikan dana satker<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y=16 POL/KP<br />

58


Target<br />

87% 87% 87% 87% 87% 87%<br />

87%<br />

Realisasi 100% 99,96% 99,98% 99,96% 99,97% 99,09% 99,75%<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian 114,94% 114,89% 114,92% 114,89% 114,91% 113,90% 114,66%<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

PENATAUSAHAAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA YANG ANDAL DAN AKURAT<br />

Persentase akurasi penyaluran dana SP2D<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y=16 POL/KP<br />

Target<br />

98,5% 98,5% 98,5% 98,5% 98,5% 98,5%<br />

98,5%<br />

Realisasi 99.98% 99.98% 99.98% 99.98% 99.98% 99.93% 99,97%<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian<br />

101,5% 101,5% 101,5% 101,5% 101,5% 101.45% 101,49%<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

MANAJEMEN SATKER YANG BERKESINAMBUNGAN<br />

Tingkat Efektivitas Edukasi dan Komunikasi<br />

59


T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y=16 POL/KP<br />

Target<br />

- 85 85 - 85 85<br />

85<br />

Realisasi - 89 89 - 89 89 89<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian - 104,71% 104,71% - 104,71% 104,71% 104,71%<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

MANAJEMEN SATKER YANG BERKESINAMBUNGAN<br />

Presentase Tingkat Implementasi Aplikasi SAKTI<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 25% 40% 40% 70% 70% 90% 90%<br />

Realisasi 30% 40% 40% 80% 80% 100% 100%<br />

Max/TLK<br />

Indeks Capaian 120 100 100 114,28 114,28 111,11 111,11<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN, AKUNTABEL, DAN TEPAT WAKTU<br />

Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 97% 97% 97% 97% 97% 97% 97%<br />

Realisasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian 103 103 103 103 103 103 103


KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu<br />

Nilai kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 70 70 70 70 70 70 70<br />

Realisasi 94,5 94,5 94,5 92 93.25 96,5 94,875<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian 135 135 135 131,43 133,21 137,86 135.54<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

SDM YANG KOMPETITIF<br />

Nilai Rata-Rata Hard Competency Pegawai KPPN<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target - - - - 77 77<br />

Realisasi - - - - - 90,41 90,41<br />

Max/TLK<br />

Indeks Capaian - - - - - 129,16% 129,16%<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

SDM YANG KOMPETITIF<br />

Persentase <strong>Kualitas</strong> Pelaksanaan Coaching & Counseling<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 60 60 60 60 60 60 60<br />

Realisasi 100 100 100 99,96 99,987 87,96 96,98<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian 167 167 167 166 166,64 146,6 161,63


KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

SDM YANG KOMPETITIF<br />

Indeks kualitas pelaksanaan Literasi Perbendaharaan<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 70 70 70 70 70 70 70<br />

Realisasi - - - 89 89 82 85,5<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian - - - 127,14 127,14 117,14 122,14<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

ORGANISASI YANG SEHAT DAN KONDUSIF<br />

Nilai kualitas laporan evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 96 96 96 96 96 96 96<br />

Realisasi 100 97.9 98,95 99,8 99.375 100 99.69<br />

Max/AVG<br />

Indeks Capaian 104,17 101,98 103,07 103,96 103,52 104,17 103,84<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

ORGANISASI YANG SEHAT DAN KONDUSIF<br />

Nilai <strong>Kualitas</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> Berbasis Strategy Focused Organization<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target - - - - - 81 81<br />

Realisasi - - - - - 81,07 81,07<br />

Max/TLK<br />

Indeks Capaian - - - - - 100,01 100,01


KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

PENGELOLAAN SARANA DAN TIK YANG OPTIMAL<br />

Persentase pemenuhan BMN sesuai standar<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target - 70% 70% - 70% 91% 91%<br />

Realisasi - 97.66% 97.66% - 97.66% 101,61% 101,61%<br />

Max/TLK<br />

Indeks Capaian - 139,51 139,51 - 139,51 111.66 111.66<br />

KPPN<br />

LHOKSEUMAWE<br />

PENGELOLAAN ANGGARAN YANG OPTIMAL<br />

Persentase <strong>Kualitas</strong> Pelaksanaan Anggaran KPPN<br />

T/R Q1 Q2 SM. I Q3 S.D. Q3 Q4 Y-18 POL/KP<br />

Target 12% 29% 29% 60% 60% 95% 95%<br />

Realisasi 29 43.16 43.16 81.50 81.50 99,25 99,25<br />

Max/TLK<br />

Indeks Capaian 241% 148% 148% 135.83% 135.83% 104.41% 104.41%


B. C AP AI AN I KU KE MEN KEU - FOUR TR I WUL AN I V T AHUN 20 1 8<br />

1. I K U K E M E N K E U - F O U R S U B B A G I A N U M U M<br />

No<br />

Kode<br />

IKU<br />

Nama IKU<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

Target Realisasi GAP<br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

1 1a-CP Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN - 4,52 - 4,61 - 0,09<br />

2 2a-CP Nilai rata –rata hard competency pegawai Subbagian Umum 77 77 87,165 87,165 10,165 10,165<br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

3 2b-N<br />

Persentase Usul Kenaikan Pangkat/KGB/Pensiun pegawai yang<br />

diselesaikan secara tepat waktu<br />

3 3 3,11 3,40 0,22 0,40<br />

4 2c-N Indeks kualitas pelaksanaan Literasi Perbendaharaan 70 70 93,35 92,6 23,35 22,6<br />

5 3a-N Indeks ketepatan waktu penyusunan data volume kerja - 3 - 3 - -<br />

6 3b-Cp Frekuensi update informasi pada website/media komunikasi KPPN 2 8 4 12 2 4<br />

7 3b-Cp<br />

Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused<br />

Organization<br />

81 81 81,07 81,07 0,07 0,07<br />

8 4a-CP Persentase pemenuhan BMN sesuai standar 91% 91% 101,61% 96,64% 10,61% 5,63%<br />

9 5a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN 95% 95% 99,25% 99,25% 4,25% 4,25%<br />

10 5b-N Persentase penerbitan SPM secara akurat 100% 100% 100% 100% 0 0


2. I K U K E M E N K E U - F O U R S E K S I P E N C A I R A N D A N A<br />

Target Realisasi GAP<br />

N<br />

o<br />

Kode<br />

IKU<br />

Nama IKU<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

1 1a-CP Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L 80% 80% 93,36% 91,54% 13,36% 11,54%<br />

2 2a-CP<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Pencairan<br />

Dana<br />

- 4,52 - 4,76 - 0,24<br />

3 3a-N Persentase SPM Satker yang diproses menjadi SPPT 99% 99% 99,98% 0,98% %<br />

4 4a-CP Persentase akurasi penyaluran dana SP2D 98,5% 98,5% 99,93% 99,97% 1,43% 1,47%<br />

5 4b-N Persentase akurasi belanja negara 99% 99% 98,95% 99,11% -0,05% 0,11%<br />

6 4c-N Persentase exception report yang ditindak lanjuti 97% 97% 100% 100% 3% 3%<br />

7 5a-N Persentase Penyusunan Profil Satker yang komprehensif 90 90 95 95 5 5<br />

8 6a-CP<br />

Nilai rata –rata hard competency pegawai Seksi Pencairan<br />

Dana<br />

77 77 90,09 90,09 13,09 13,09<br />

9 6b-N Indeks kualitas pelaksanaan Literasi Perbendaharaan 70 70 76,33 76,34 6,33 6,34


3. IKU KEM ENKEU -FOUR SEKSI BANK<br />

No<br />

Kode<br />

IKU<br />

1 1a-CP<br />

2 2a-CP<br />

Nama IKU<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan<br />

Seksi Bank<br />

Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan<br />

rekening<br />

pemerintah<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

Target Realisasi GAP<br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

- 4,52 - 4,66 - 1,4<br />

4,25 4,25 5 5 0,75 0,75<br />

3 3a-N Persentase SPPT Satker yang diproses menjadi SP2D 99% 99% 100% 99,5% 1% 0,5%<br />

4 3b-N<br />

5 4b-N<br />

Persentase retur SP2D yang diselesaikan<br />

secara benar dan tepat waktu<br />

Persentase koreksi penerimaan satker yang diselesaikan<br />

tepat waktu<br />

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 0 0<br />

90% 90% 100% 100% 10% 10%<br />

6 4c-N Persentase exception report yang ditindak lanjuti 97% 97% 100% 100% 3% 3%<br />

7 5a-CP Nilai kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa 70 70 96,5 94,4 26,5 24,4<br />

8 4a-CP<br />

Nilai rata –rata hard competency pegawai<br />

Seksi Bank<br />

77 77 93 93 16 16<br />

9 6b-N Indeks kualitas pelaksanaan Literasi Perbendaharaan 70 70 90 90,84 20 20,84


4. I K U K E M E N K E U - F O U R S E K S I V E R I F I K A S I D A N A K U N T A N S I<br />

No<br />

Kode<br />

IKU<br />

Nama IKU<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

Target Realisasi GAP<br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

1 1a-CP Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas 93 93 97,66 97,66 4,66 4,66<br />

2 2a-CP<br />

3 3a-CP<br />

Indeks kepuasan satker terhadap layanan Seksi Verifikasi dan<br />

Akuntansi<br />

Persentase rekonsiliasi <strong>Laporan</strong> Keuangan tingkat UAKPA<br />

secara tepat waktu<br />

- 4,52 - 4,58 - 0,06<br />

98% 98% 100% 100% 2,0% 2,0%<br />

4 4a-N Persentase tindak lanjut hasil validasi dan verifikasi data SP2D 100% 100% 100% 100% 0% 0%<br />

5 5a-CP<br />

Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN<br />

melalui aplikasi pembukuan bendahara secara andal dan<br />

tepat waktu<br />

97% 97% 100% 100% 3,0% 3,0%<br />

6 5b-CP Persentase exeption report laporan Keuangan 3% 3% 0% 0% -3,0% -3,0%<br />

7 5c-CP Nilai kinerja penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa 70 70 96,5 94,4 26,5 24,4<br />

8 6a-CP Indeks kualitas pelaksanaan Literasi Perbendaharaan - - - - - -


5. IKU KEMENKEU -FOUR SEKSI MANAJEMEN SATKER DAN KEPATUHAN INTERNAL<br />

No<br />

1<br />

2<br />

Kode<br />

IKU<br />

1a-CP<br />

2a-CP<br />

3 3a-CP<br />

4 3b<br />

5 4a-CP<br />

6 4.c-CP<br />

Uraian IKU<br />

Persentase kinerja pelaksanaan<br />

anggaran K/L<br />

Indeks kepuasan satker terhadap<br />

layanan Seksi MSKI<br />

Persentase akurasi perencanaan penarikan<br />

dana satker<br />

Persentase penerbitan surat teguran<br />

keterlambatan pertanggungjawaban UP/TUP<br />

secara tepat waktu<br />

Tingkat efektivitas edukasi dan<br />

komunikasi<br />

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan<br />

Treasury Management Representative (TMR)<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

Target Realisasi G A P<br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong> <strong>IV</strong><br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

s.d.<br />

<strong>Triwulan</strong><br />

<strong>IV</strong><br />

80% 80% 93,36% 91,54% 13,36% 11,54%<br />

- 4,52 - 4,57 - 0,04<br />

87% 87% 99,09% 99,75% 12,09% 12,75%<br />

95% 100% 95% 100% 0% 0%<br />

85 85 89 89 4 4<br />

3 3 3,5 3,5 0,5 0,5<br />

7 4.c-CP Presentase Tingkat Implementasi Aplikasi SAKTI 90 90 100 100 10 10<br />

8 6a-CP<br />

9 5.b<br />

10 6.a-CP<br />

Nilai rata –rata hard competency<br />

pegawai<br />

Seksi MSKI<br />

Indeks kualitas pelaksanaan Literasi<br />

Perbendaharaan<br />

Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan<br />

pengendalian intern<br />

77 77 93 93 16 16<br />

70 70 90,13 90,34 20,13 20,34<br />

96 96 100 99,69 4 3,69


C. C AP AI AN I S KEMEN K EU - THREE TRI WUL AN <strong>IV</strong> T AHUN <strong>2018</strong><br />

No<br />

Sasaran<br />

Strategis<br />

Inisiatif Strategis<br />

Output/<br />

Outcome<br />

Periode<br />

Pelaksanaan<br />

Status<br />

Keterangan<br />

1<br />

Nilai kualitas<br />

pengelolaan<br />

kinerja berbasis<br />

Strategy<br />

Focused<br />

Organization<br />

Program intensive care pengelolaan<br />

kinerja<br />

<strong>Peningkatan</strong><br />

kapasitas<br />

pengelolaan<br />

kinerja<br />

Oktober<br />

<strong>2018</strong><br />

Sedang<br />

Dilaksanakan<br />

2<br />

Indeks<br />

efektivitas<br />

edukasi dan<br />

komunikasi<br />

Monitoring dan Evaluasi <strong>Kinerja</strong><br />

Pelaksanaan Anggaran & Pelaporan Satker<br />

Rapor <strong>Kinerja</strong><br />

Pelaksanaan<br />

Anggaran &<br />

Pelaporan<br />

Satker<br />

Semester I<br />

<strong>2018</strong><br />

Sudah<br />

Dilaksanakan<br />

3<br />

Nilai rata –rata<br />

hard<br />

competency<br />

pegawai<br />

Program <strong>Peningkatan</strong> Nilai rata –rata hard<br />

competency pegawai<br />

Bimbingan<br />

Intensif pra<br />

test hard<br />

competency<br />

pegawai<br />

Oktober<br />

<strong>2018</strong><br />

Sudah<br />

Dilaksanakan<br />

KESIMPULAN DAN HARAP AN<br />

A. KESI MPUL AN<br />

KPPN Lhokseumawe terus berusaha meningkatkan <strong>Kinerja</strong> melalui <strong>Langkah</strong>-langkah <strong>Peningkatan</strong> <strong>Kualitas</strong> <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong>.<br />

Disadari masih cukup banyak hal yang perlu dilakukan dan diperbaiki agar dikemudian hari <strong>Pengelolaan</strong> <strong>Kinerja</strong> KPPN Lhokseumawe<br />

menjadi lebih baik.<br />

LAMPIRAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!