06.05.2019 Views

Visi - Misi Stevanus Wawiyai, S.Hut

DATANG DALAM PENGUTUSAN UNTUK MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU

DATANG DALAM PENGUTUSAN UNTUK MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1


CURRICULUM VITAE<br />

Data Pribadi<br />

Nama : <strong>Stevanus</strong> <strong>Wawiyai</strong>, S.<strong>Hut</strong>.<br />

Tempat dan Tanggal Lahir : Sorong, 12 April 1983.<br />

Jenis Kelamin : Laki-laki.<br />

Agama : Kristen Protestan.<br />

Status Perkawinan : Kawin.<br />

Alamat : Kampung Friwen Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat<br />

Provinsi Papua Barat.<br />

Mobile : 081344675156.<br />

Email : taneberwaigeo@gmail.com<br />

Data Keluarga<br />

Nama Istri : Roma Ida Magdalena Sirait.<br />

Agama : Kristen Protestan.<br />

Suku : Batak.<br />

Anak : -<br />

Pendidikan Formal<br />

2007 : Sarjana Kehutanan Universitas Negeri Papua Manokwari.<br />

2001 : SMU Negeri 3 Kota Sorong.<br />

1998 : SLTP YPPK St. Don Bosco Kota Sorong.<br />

1995 : SD INPRES 103 HBM Kota Sorong.<br />

2


Pengalaman Kerja<br />

November 2018-sekarang : Program Manager Kawan Pesisir Raja Ampat.<br />

Januari-Mei 2018 : Senior Consultan Community Based Service pada Lembaga FHI360<br />

USA LINKAGES USAID Program HIV AIDS Wilayah Pegunungan<br />

yang meliputi wilayah kerja Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten<br />

Lanny Jaya, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Mamberamo Tengah dan<br />

Kabupaten Nduga Provinsi Papua.<br />

Mei-Oktober 2017 : Consultan Lembaga BaKTI AuSAID Program Layanan Dasar<br />

Pendidikan, Layanan Dasar Kesehatan , dan Layanan Tata Kelola<br />

Pemerintah Kampung Distrik Makbon Kabupaten Sorong Provinsi<br />

Papua Barat.<br />

2016 : Bendahara Pemerintah Kampung Friwen Distrik Waigeo Selatan<br />

Kabupaten Raja Ampat.<br />

2012 : Ketua Panitia Pemilihan Kepala Pemerintahan Kampung Friwen<br />

Periode 2012-2018 Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat.<br />

2008-2010 : Community Outreach Officer at Kofiau Raja Ampat Field Office<br />

Indonesia Marine Program The Nature Conservancy (TNC).<br />

2007-2016 : Lembaga Adat Marimbeko <strong>Wawiyai</strong>.<br />

Pengalaman Berorganisasi<br />

2005-2007 : Ketua Sylva Indonesia PC Universitas Negeri Papua.<br />

2004-2005 : Deputy Pendidikan Politik BEM Fakultas Kehutanan Universitas<br />

Negeri Papua (UNIPA).<br />

2003-2004 : Deputy Organisasi dan Pendidikan Politik Badan Eksekutif<br />

Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Papua.<br />

3


Pendidikan Non Formal (Simposium/Seminar, Kursus, Training, dll)<br />

Desember 2017 : Kuliah Umum Pemberdayaan, Inovasi dan Solidaritas Sebagai<br />

Kekuatan Ekonomi Desa Terhadap Kedaulatan Pangan Melalui<br />

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) oleh Rektor IPB dan<br />

Ketua PSP3 IPB. Auditorium Rektorat IPB. Bogor 16 Desember 2017.<br />

Desember 2017 : Pelatihan Perencanaan Tata Ruang Wilayah Desa dan Pemetaan<br />

Secara Partisipatif Berbasis Drone Desa Kerja Sama Pusat Studi<br />

Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Institut Pertanian<br />

Bogor. Bogor 13-20 Desember 2017.<br />

Oktober 2017 : Pelatihan Menulis dan ToT Pelaksanaan Program Pendidikan dan<br />

Kesehatan. 5-10 Oktober 2017 Jayapura Provinsi Papua.<br />

Agustus 2017 : Workshop tentang Eliminasi Malaria dan Pencegahan HIV AIDS yang<br />

diikuti oleh Bupati/Walikota se Papua Barat. Manokwari 9-10 Agustus.<br />

Juli 2017 : Training Pembina Tehnis Pengawas Desa (PTPD) yang dilaksanakan<br />

oleh KOMPAK dan BaKTI kerja sama Kementrian Dalam Negeri. Kota<br />

Sorong 23-29 Juli.<br />

Juni 2017 : Training TRATA yang dilaksanakan oleh KOMPAK kerja sama Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi (KPK). Sorong 7-9 Juni.<br />

Juli 2014 : Pelatihan Selam Pemandu Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Raja<br />

Ampat. Waisai, 21-25 Juli.<br />

April 2012 :<br />

Sarasehan Komunikasi untuk Penguatan Hak-hak Masyarakat Adat<br />

dan Pulau-pulau Kecil dalam Penguatan Ekonomi berbasis Bahari.<br />

Tobelo-Halmahera 21 April.<br />

April 2012 : Kongres Masyarakat Adat Nusantara. Tobelo-Halmahera Utara 19-25<br />

April.<br />

Agustus 2010 : Training MPA kerja sama NOAA. Manokwari Papua Barat.<br />

Mei-Agustus 2010 : Training Filsafat kerja sama Belantara Papua dan Biara Tagaste.<br />

Juli 2010 : Orang Utan Symposius Heald in conjution with ATBC 2010. Sanur Bali<br />

Indonesia.<br />

Juli 2010 : 24th Conference of the Caretakers of the Enviroment International<br />

(CEI). Lawang-Malang Indonesia.<br />

Juli 2010 : Lokakarya Pengelolaan Berbasis Ekosistim Bentang Laut Kepala<br />

Burung Papua. Sorong Papua Barat.<br />

Mei 2010 : Training Persepsi Monitoring Papua Barat.<br />

Agustus 2009 : Training MPA 101. Manokwari Papua Barat<br />

Agustus 2009 : Training of the Community Development (COMDEV) kerja sama<br />

Lembaga LATIN Bogor.<br />

Januari 2009 : Training Penyusunan Peraturan Kampung Berbasis Sumberdaya<br />

Alam dan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal (PLH) kerja sama<br />

ILMMA. Kofiau Raja Ampat.<br />

April 2008 : Konfrensi Masyarakat Adat Malamoi.<br />

September 2006 : Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) IV. Departemen Kehutanan<br />

Republik Indonesia.<br />

November 2005 : Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sylva Indonesia. Samarinda<br />

Kalimantan Timur.<br />

Februari 2003 : Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia Sylva Indonesia. Ciwidey-<br />

Bandung Jawa Barat.<br />

Oktober 2002 : Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD), HAM dan Jurnalistik.<br />

Unipa Manokwari.<br />

4


Pengalaman Kerja Lainnya<br />

Maret 2018 : Tehnical Assistance Rencana Aksi Daerah (RAD) Komisi<br />

Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Yalimo Tahun Anggaran<br />

2018-2022. Elelim 5-13 Maret.<br />

Agustus-September 2017 : Tehnical Assistance penyusunan Standar Operasional Prosedur<br />

(SOP) Layanan Kesehatan PKM Distrik Makbon Kabupaten<br />

Sorong.<br />

Juli 2017<br />

Tehnical Assistance Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana<br />

Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) 8 Sekolah Dasar Distrik Makbon.<br />

Juli 2017 : Fasilitator Sosialisasi dan Pelatihan Penyusunan Standar<br />

Pelayanan Minimum (SPM) Papua Pu Pendidikan Dasar, bagi 8<br />

Sekolah Dasar Distrik Makbon Kabupaten Sorong.<br />

Mei 2017 : Fasilitator Pelatihan Kader Kampung Kabupaten Sorong dan<br />

Sistim Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK) berbasis<br />

Layanan Data.<br />

November 2011 : Documenter foto dan audio visual kerja sama Green Peace pada<br />

pengeloaan hutan berbasis masyarakat adat di Wilayah Adat Suku<br />

Knasaimos Kampung Sira dan Kampung Mangroholo. Sorong<br />

Selatan 11-22 November.<br />

Oktober 2011 : Investigasi dan Advokasi ELSAM Papua. Jayapura 17-19 Oktober.<br />

Oktober 2011 : Lokakarya WWF Region Sahul Papua. Merauke 11-14 Oktober.<br />

Oktober 2011 : Pameran Foto Green Peace Indonesia. Jayapura 5 Oktober.<br />

September 2011 : Fasilitator Lokakarya USAID IFACS. Jayapura 27-28 September.<br />

November 2006 : Tim Kajian Naskah Akademik Pembentukan Dewan Kehutanan<br />

Daerah Provinsi Papua.<br />

Maret-April 2006 : Tim Peneliti Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja Ampat<br />

kerja sama Unipa dengan Konsorsium Atlas, CII Program Raja<br />

Ampat, Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat.<br />

Februari 2006 : Tim Peneliti Valuasi Sumberdaya Alam Kabupaten Raja Ampat.<br />

Kerja sama Unipa dengan CII Program Raja Ampat.<br />

Mei-Juni 2005 : Tim Peneliti Keanekaragaman Hayati Pulau Batanta dan Salawati.<br />

Kerja sama Unipa dengan CII Program Raja Ampat.<br />

April 2004 : Tim Kajian Naskah Akademik PERDASUS/PERDASI Kehutanan<br />

Provinsi Papua. Jayapura 2004.<br />

5


Publikasi Ilmiah<br />

Januari 2012 : Measuring the benefits of costs of community education<br />

and outreach protected areas. The Nature Conservancy,<br />

Central Science, 4245 N. Fairfax Ave, Airlington, VA. 22203,<br />

USA. Januari 2012.<br />

Februari 2007 : Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Pendapatan Asli<br />

Daerah Kabupaten Raja Ampat. Universitas Negeri Papua.<br />

Februari 2007<br />

Desember 2006 : Laporan Valuasi Sumberdaya Alam di Kepulauan Raja<br />

Ampat. Conservation International. Desember 2006<br />

Juni 2006 : Laporan Atlas Sumberdaya Pesisir Kabupaten Raja<br />

Ampat. Konsorsium Atlas Kabupaten Raja Ampat. Juni<br />

2006.<br />

Friwen-Raja Ampat, 03 Mei 2019<br />

<strong>Stevanus</strong> <strong>Wawiyai</strong>, S.<strong>Hut</strong><br />

6


UNTUK PERUBAHAN DENGAN MENGGERAKAN PARTISIPASI AKTIF DAN<br />

KRITIS ORANG MUDA<br />

Catatan Tentang<br />

STEVANUS WAWIYAI<br />

Pemuda <strong>Visi</strong>oner dengan Nama Lengkap <strong>Stevanus</strong> <strong>Wawiyai</strong>, S.<strong>Hut</strong> lahir di Sorong 12 April 1983. Steve nama<br />

akrapnya di Kampus Merah Universitas Negeri Papua menyelesaikan Studi Sarjana Bidang Kehutanan.<br />

Pengalaman kerjanya setelah menyelesaiakan pendidikan formal, diawali dengan bekerja pada Lembaga<br />

Internasional TNC (The Nature Conservancy) sebagai outreach officer yang kesehariannya mengorganisir<br />

masyarakat untuk selalu menjaga alam dan lingkungan yang merupakan sumber penghidupan dan<br />

sumber pangan lokal bagi masyarakat.<br />

Kecintaannya pada lingkungan dan alam serta masyarakat di kampung, memilih untuk bekerja di Lembaga<br />

Sosial Masyarakat (LSM). Berkarya di LSM adalah merupakan kebanggaan tersendiri karena secara<br />

langsung banyak hal yang dapat dipelajari dari masyarakat yang berada di kampung-kampung. Seiring<br />

dengan kebijakan pemerintah ditingkat nasional dalam mengatasi permasalahan ditingkat daerah, Steve<br />

sapaannya dipercayakan sebagai konsultan pada lembaga LSM Nasional dan Internasional untuk<br />

mendesaian program layanan dasar bagi masyarakat Papua meliputi Layanan Dasar Pendidikan, Layanan<br />

Dasar Kesehatan dan Tata Kelola Pemerintah Kampung maka hal ini adalah peluang untuk dapat lebih<br />

banyak belajar dan mengeksplorasi berbagai permasalahan yang berkaitan erat dengan hak-hak dasar<br />

Orang Asli Papua yang hidup di kampung-kampung.<br />

Dengan pengalaman kerja yang dimiliki, mendesain strategi kebijakan bagi pemerintah daerah pada<br />

beberapa kabupaten di Papua Barat dan Papua sebagai upaya dalam memberikan pelayanan bagi<br />

masyarakat pada unit-unit layanan dasar (Layanan Dasar Pendidikan, Layanan Kesehatan dan Tata Kelola<br />

Pemerintahan Kampung) serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang terkait dengan hak-hak dasar<br />

OAP.<br />

7


VISI<br />

MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ORANG ASLI PAPUA MELALUI TATA KELOLA<br />

PEMERINTAHAN, PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN, PELAYANAN DASAR KESEHATAN, PELAYANAN<br />

PUBLIK DAN EKONOMI KERAKYATAN SERTA KEDAULATAN PANGAN BAGI OAP RAJA AMPAT YANG<br />

BERBUDAYA DAN BERMARTABAT.<br />

MISI<br />

1. Bersama Tata Kelola Pemerintahan mendesain Road Map (Peta Jalan) Pembangunan Kampung yang<br />

melindungi OAP sesuai karateristik Wilayah Adat III DOMBERAY.<br />

2. Bersama Tata Kelola Pemerintahan mendorong adanya Spasial Plan (Tata Ruang Wilayah Kampung)<br />

dan Pemetaan Secara Partisipatif Berbasis Drone Desa yang sesuai dengan rencana tata ruang<br />

wilayah kabupaten, provinsi dan nasional.<br />

3. Bersama Tata Kelola Pemerintahan menciptakan sumberdaya manusia aparatur kampung yang<br />

memahami tata kelola pemerintahan, tata kelola adat dan peraturan perundangan-undangan yang<br />

Akuntable, Transparan dan Partisipatif.<br />

4. Bersama Tata Kelola Pemerintahan mendorong Layanan Dasar Pendidikan melalui Standar<br />

Pelayanan Minimum, Managemen Berbasis Sekolah dan Akreditasi Sekolah.<br />

5. Bersama Tata Kelola Pemerintahan mendorong Layanan Dasar Kesehatan melalui Standar<br />

Operasional Prosedur berbasis Akreditasi Layanan Kesehatan.<br />

6. Bersama Tata Kelola Pemerintahan mendorong generasi kreatif dan inovatif melalui pengembangan<br />

pangan lokal (Pertanian, Perikanan dan Peternakan) dan pembangunan infrastruktur melalui wadah<br />

Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP).<br />

PENJABARAN MISI MELALUI PROGRAM KERJA SEBAGAI CALON ANGGOTA DPRD JALUR OTONOMI<br />

KHUSUS PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE 2019-2024 SEBAGAI BERIKUT:<br />

1. Penyelenggaraan Pemerintah Kampung<br />

Restrukturisasi Susunan Organisasi dan Tata Kerja (STOK) Penyelenggaraan Desa sesuai<br />

Peraturan Kementrian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan<br />

Organisasi dan Tata Kerja (STOK).<br />

Mendorong penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Kampung yang Clean and Good<br />

Governance (Akuntable, Transparansi dan Partisipatif).<br />

Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Kampung melalui Sistim Administrasi dan<br />

Informasi Kampung (SAIK).<br />

Mendorong adanya Pembina Tehnis Pengawas Desa yang berasal dari Pemerintah Distrik<br />

sebagai Tehnical Assistance Pembangunan Kampung.<br />

a. Pengarustamaan Pelayanan Dasar.<br />

b. Gender dan Inklusi Sosial.<br />

c. Ketrampilan Dasar dan Tehnik Fasilitasi.<br />

Mendorong adanya Penguatan Kapasitas Aparatur Desa dan Pelatihan Aparatur Desa.<br />

a. Manajemen penyelenggaraan Pemerintahan Desa.<br />

b. Perencanaan Pembangunan Desa/Kampung (PPD).<br />

c. Pengelolaan Keuangan Desa (PKD).<br />

d. Penyusunan Peraturan Desa.<br />

2. Pembangunan Kampung<br />

Mendorong dokumen Road Map (Peta Jalan) sebagai petunjuk tehnis Pembangunan Kampung<br />

berdasarkan karateristik Wilayah Adat III Domberay.<br />

Mendorong dokumen Tata Ruang Wilayah Kampung melalui Program Pemetaan Partisipatif<br />

berbasis Drone Desa kerja sama Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)<br />

Institut Pertanian Bogor (IPB).<br />

8


Mendorong Program Stunting Desa.<br />

Mendorong Program Penerimaan Bantuan PKH Kementrian Sosial.<br />

Penyediaan Bank Data Pembangunan di tingkat Kampung yang terkoneksi langsung ke<br />

Pronvinsi melalui Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Domberay.<br />

Pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran dikampung yang tersistem dalam bank data<br />

SAIK.<br />

3. Layanan Dasar Pendidikan<br />

Sesuai dengan visi dan misi, sektor pendidikan merupakan sektor yang paling utama dalam<br />

pembangunan kampung. Terdapat 3 target dalam layanan dasar pendidikan adalah :<br />

a. Sumberdaya manusia yakni SDM Pendidik dan SDM Siswa.<br />

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan meliputi gedung sekolah dan laboratorium.<br />

c. Partisipasi peran masyarakat dan pemerintah (pemerintah kampung, distrik dan pemerintah<br />

kabupaten).<br />

Oleh sebab itu dalam memajukan layanan dasar pendidikan di Kampung, yang menjadi program<br />

prioritas di Kampung sebagai berikut :<br />

Mendorong adanya Kartu Raja Ampat Cerdas bagi siswa/siswi dari SD, SMP, SMU dan<br />

Perguruan Tinggi yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus.<br />

Memperbaiki Standar Pelayanan Minimum dan Manajemen Berbasis Sekolah.<br />

Kerja sama sekolah dasar untuk membuat Rencana Kerja Sekolah Dasar.<br />

Kerja sama sekolah dasar untuk membuat Rencana Anggaran Sekolah Dasar.<br />

Kerja sama sekolah dasar untuk Akreditasi Sekolah :<br />

a. Bangunan Sekolah.<br />

b. Tenaga Pendidik.<br />

Mendorong adanya kerja sama dengan Kemendikbud melalui Program Sarjana Mendidik<br />

Terluar, Terdepan dan Terpencil (SMT3), Yayasan Indonesia Cerdas, dan World <strong>Visi</strong>on Indonesia<br />

sebagai tenaga Guru Bantu di kampung-kampung.<br />

4. Layanan Dasar Kesehatan<br />

Mendorong adanya Kartu Raja Ampat Sehat bagi OAP Raja Ampat yang bersumber dari Dana<br />

Otonomi Khusus sehingga OAP Raja Ampat menikmati layanan kesehatan secara gratis.<br />

Menyediakan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam layanan kesehatan.<br />

Mendorong Standar Operasional Prosedur melalui Akreditasi Layan Kesehatan.<br />

Meningkatan layanan kesehatan dari Puskesmas Pembantu menjadi Pusat Kesehatan<br />

Masyarakat (PKM)/Puskesmas.<br />

Mendorong adanya layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan bagi Kesehatan Ibu dan Anak<br />

(KIA).<br />

Mendorong adanya program Eliminasi Malaria.<br />

Mendorong adanya program layanan HIV AIDS bekerjasama dengan bidang P2M Dinkes dan<br />

KPA Raja Ampat.<br />

5. Pengelolaan Ekonomi pada Sektor-sektor Strategis dan Pengembangan Sumber Pangan Lokal OAP<br />

Mendorong adanya Kartu Raja Ampat Sejahtera dalam upaya mendorong UMKM bagi OAP Raja<br />

Ampat yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus<br />

Pembentukan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKAM) bekerja sama dengan KAPP Kabupaten<br />

dan Provinsi.<br />

Mendorong Peraturan Daerah Khusus (PERDASUS) dalam kemandirian ekonomi kerakyatan<br />

dan perlindungan ketahanan pangan bagi OAP.<br />

Mendorong Perikanan Berkelanjutan melalui zona komoditi unggulan perikanan sesuai dengan<br />

karateristik wilayah Raja Ampat.<br />

Mendorong Pertanian Berkelanjutan melalui zona komoditi unggulan sesuai dengan<br />

karateristik wilayah Raja Ampat.<br />

9


Mendorong Perkebunan Berkelanjutan melalui zona komoditi unggulan sesuai dengan<br />

karateristik wilayah Raja Ampat.<br />

Mendorong adanya Perhutanan Sosial di Kabupaten Raja Ampat sehingga masyarakat adat<br />

mampu mengelola hutan adat melalui penyedian sawmil portable dalam pengelolaan kayu dan<br />

pelatihan sertivikasi dan legalitas kayu.<br />

Mendorong Pendanaan Entrance Fee bagi Wisatawan Asing yang dikelola UPTD BLUD Provinsi<br />

Papua Barat dikembalikan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat agar dapat dikelola untuk<br />

pembangunan sektor pariwisata Raja Ampat dan kesejahteraan OAP Raja Ampat di 117<br />

kampung.<br />

Mendorong adanya pembangunan Sarana dan Prasarana pada kawasan-kawasan wisata<br />

strategis meliputi pengeloaan model kampung tradisional, dermaga apung, dan sarana<br />

pendukung bagi Asosiasi Homestay di Kabupaten Raja Ampat.<br />

Mendorong dan mempersiapkan Sarana dan Prasarana di Distrik Waigeo Timur, Distrik<br />

Wawarbomi dan Distrik Waigeo Utara sebagai pengembangan Kawasan Ekowisata Penyu,<br />

Ekowisata Burung, Ekowisata Mangrove dan Pengembangan Wisata Surfing di Distrik<br />

Wawarbomi.<br />

Home Industry Kuliner dan Kerajinan Tangan kerja sama KAPP Kabupaten.<br />

6. Sosial dan Budaya<br />

Mendorong dan mengusulkan PERDASUS tentang Pembiayaan dan Operasional Dewan Adat<br />

Wilayah III Domberay dan Dewat Adat dimasing-masing kota/kabupaten serta Organisasi<br />

kesukuan OAP.<br />

Mendorong dan mengusulkan PERDASUS tentang Pembiayaan dan Operasional Organisasi<br />

Kemasyarakatan atau LSM yang berkerja terkait isu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi,<br />

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.<br />

Penguatan Kelembagaan Adat dikampung melalui Dewan Adat Papua Wilayah III Domberay.<br />

Program Pelatihan Tenaga Kerja kerja sama BLK.<br />

Penguatan Kelembagaan Agama melalui POKJA agama.<br />

Penguatan Kelembangaan Perempuan melalui POKJA perempuan adat.<br />

Penguatan Kelembagaan Pemuda melalui POKJA pemuda adat.<br />

Pelestarian lingkungan melalui Pengesahan PERDASUS yang melindungi Sumberdaya Alam<br />

OAP Raja Ampat dan OAP Papua Barat.<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Memperkuat kelembagaan PKK Kampung melalui pelatihan dan program pemberdayaan<br />

perempuan asli Papua sebagai upaya meningkatkan ketrampilan ibu-ibu rumah tangga<br />

dikampung-kampung<br />

Mendorong adanya Pusat Pengembangan Anak (PPA).<br />

Program PPA dengan tujuan adalah membentuk anak-anak usia 3-5 tahun dan anak usia 6-12<br />

tahun menjadi teladan agar dapat menjadi pemimpin dimasa depan melalui pendidikan fisik,<br />

intelektual, spiritual dan sosial budaya.<br />

Mendorong untuk setiap tahunnya dilakukan festival perahu tradisional (Wairon, Mansusu,<br />

Karures, Waiten, Jawati, Kajang) dan festival pesta Kawes di Kabupaten Raja Ampat sebagai<br />

pagelaran festival seni dan budaya yang pendanaan bersumber langsung dari Dana Otonomi<br />

Khusus.<br />

Program kebun sekolah dan kebun gereja/jemaat.<br />

Program Gerakan Membangun Kampung melalui buletin media dan website.<br />

7. Kerja Sama Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)<br />

Kemitraan dengan Dewan Adat Papua Wilayah III Domberay.<br />

Kemitraan dengan Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (BALITBANGDA) Provinsi Papua<br />

Barat dalam melakukan penelitian dan pengkajian keaneka ragaman hayati OAP Raja Ampat.<br />

Kemitraan dengan ELSHAM Papua.<br />

Kemitraan dengan Lembaga Bantuan Hukum.<br />

10


Kemitraan dengan Universitas Negeri Cenderawasih.<br />

Kemitraan dengan Universitas Negeri Papua.<br />

Kemitraan dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Institut Pertanian<br />

Bogor.<br />

Kemitraan dengan Universitas Indonesia.<br />

STRATEGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI OAP DI KAMPUNG MELALUI TUGAS DAN FUNGSI POKOK<br />

CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI JALUR OTONOMI KHUSUS PROVINSI PAPUA BARAT PERWAKILAN<br />

KABUPATEN RAJA AMPAT PERIODE 2019-2024<br />

Berbagai kendala yang terjadi di Kampung yang dihadapi OAP Raja Ampat dalam pelaksanaan<br />

pembangunan seperti: pelayanan ditingkat pemerintahan kampung yang sepenuhnya belum berjalan baik<br />

kepada masyarakat, pengelolaan sumberdaya alam, masalah tingkat pendidikan, peningkatan<br />

sarana/prasarana fisik pendidikan, penyedian tenaga mengajar, kekurangan dibidang pelayanan<br />

kesahatan kepada masyarakat, pemenuhan pasar akan sumberdaya alam yang dikelola oleh masyarakat<br />

dan belum menjadi suatu komoditi yang mempunyai nilai yang jual yang cukup tinggi dan beberapa<br />

permasalahan lainnya. Selain latar belakang permasalahan tersebut, OAP Raja Ampat di Kampung<br />

memiliki berbagai macam sumber daya alam yang saat ini belum dikembangkan dan digali lebih jauh<br />

seperti dalam perikanan, pariwisata dan perkebunan.<br />

Dalam implementasi pembangunan di Kabupaten Raja Ampat terdapat banyak kendala selama<br />

pelaksanaan pembangunan sehingga untuk pelaksanaan pembangunan pada masa yang akan datang<br />

lebih diarahkan pada konsep kaidah Economic Sustainable Development and Invesment Strategy yaitu<br />

dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dan<br />

mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat melalui beberapa model dan bentuk pelatihan.<br />

Beberapa landasan utama yang perlu diperhatikan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung<br />

dalam pelaksanaan program pembangunan, ada beberapa poin yang dapat dijadikan sebagai suatu<br />

peluang terciptanya sistim pemerintahan yang Clean and Good Governance, yaitu:<br />

1. Penguatan kapasitas pada birokrasi pemerintah kampung.<br />

2. Program pembangunan yang berkelanjutan.<br />

3. Existing data based:<br />

a. Data based sumberdaya manusia (SD, SMP, SMA, PT).<br />

b. Data based kesehatan.<br />

c. Data based Pendataan potensi alam.<br />

d. Data based Kependudukan dalam berbagai aspek.<br />

e. Capture fokus rencana pembangunan jangka panjang pada kampung yang ada di wilayah<br />

Distrik untuk dapat disingkronisasi.<br />

4. Pembangunan Community Development.<br />

Sehingga dalam pelaksanaan program pembangunan ditingkat kampung diharapkan masyarakat<br />

ditempatkan sebagai penerima manfaat terbesar dan utama dari program pembangunan yang<br />

mensejahterakan masyarakat dengan peningkatan pemberdayaan dan kapasitas.<br />

Persiapan dalam Pelaksaan Program Pembangunan Kampung<br />

Dalam tahap persiapan pelaksanaan program pembangunan kampung perlu dilaksanakan beberapa<br />

tahapan pekerjaan yang dimulai pada proses :<br />

a. perencanaan,<br />

b. pendataan,<br />

c. pemetaan,<br />

d. pembuatan dokumen kegiatan kerja dan<br />

e. pengawasan.<br />

Dalam tahap persiapan, dilakukan proses perencanaan dan pendataan potensi-potensi yang ada ditingkat<br />

kampung dan selanjutnya akan dibuatkan pada pada dokumen kegiatan. Dokumen kegiatan tersebut<br />

11


merupakan hasil akhir untuk persiapan pelaksanaan pembangunan dikampung sampai pada proses<br />

evaluasi dari suatu pelaksanaan pembangunan. Sebelum dokumen tersebut didistribusikan akan<br />

dipublikasikan sebagai sosialiasai rencana kegiatan.<br />

Melalui konsep perencanaan pembangunan, maka metodologi perencanaan tersebut dapat di jelaskan<br />

pada flow chart perencanaan strategi pembangunan.<br />

Flow Chart Perencanaan Program Pembangunan Kampung<br />

Membuat database tentang<br />

potensi dan masalah yang terjadi<br />

dikampung<br />

Membuat draft dokumen rencana<br />

kerja<br />

Keputusan untuk<br />

perencanaan dokumen<br />

Menyimpan database<br />

Monitoring dan evaluasi program<br />

kerja dari dokumen yang telah dibuat<br />

Secara teknis entry database yang sudah masuk kedalam penyimpanan data perencanaan program kerja<br />

pembangunan kampung meliputi data-data sebagai berikut:<br />

a) Data Monografi Kampung.<br />

b) Data Program Kerja PKK.<br />

c) Data Sumberdaya manusia (SD, SMP, SMA, PT).<br />

d) Data Tenaga Guru.<br />

e) Data Kesehatan.<br />

f) Data Tenaga Medis.<br />

g) Data Pertumbuhan Ekonomi.<br />

h) Data Pemetaan Partisipatif:<br />

1) Peta administratif kampung lengkap dengan wilayah hutannya (wilayah tanggung<br />

jawabnya).<br />

12


2) Peta potensi sumbedaya alam (letak lokasi: keramat/wisata religi, mata air, satwa, dll).<br />

3) Peta tematik (sktesa kampung untuk saluran pengelolaan air bersih).<br />

4) Peta tata guna lahan/land use berkaitan dengan data tata guna lahan.<br />

i) Data Pariwisata.<br />

j) Data Kehutanan.<br />

k) Data Iklim dan Climatologi.<br />

Seluruh data yang sudah terkumpul dibuat dalam bentuk tabel, gambar dan peta berdasarkan pada hasil<br />

kerja program pembangunan kampung dan dilakukan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan<br />

kerja yang harus dapat dipertanggung jawabkan ditingkat distrik dan ditingkat kabupaten setiap tahun<br />

sebelum penerimaan dana APBD berikutnya sesuai tahun anggaran yang disesuaikan dengan kabupaten.<br />

Akhir Kata :<br />

“ DATANG DALAM PENGUTUSAN UNTUK MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU “<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!