15.10.2019 Views

Peramalan Banjir

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PERAMALAN BANJIR SUNGAI KOTA<br />

Suharyanto, Robert J. Kodoatie, dan Fisika Prasetyo P.*<br />

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro<br />

*fisikaprasetyo@yahoo.co.id<br />

Intisari<br />

Sungai Beringin di Kota Semarang menyebabkan banjir hampir setiap tahun,<br />

kerusakan akibat banjir merugikan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan sosial.<br />

Untuk mengurangi kerusakan akibat banjir dirancang sistem prakiraan banjir,<br />

sehingga masyarakat dapat memiliki waktu untuk evakuasi. Sistem peringatan<br />

banjir diadaptasi terhadap perubahan iklim telah dirintis oleh Tim Kota, proyek ini<br />

didanai oleh yayasan Rockefeller, dikelola oleh Mercy Corps, dan diberikan<br />

kepada Tim Kota Semarang sebagai bagian dari Program ACCCRN (Asian Cities’<br />

Climate Change Resilient Networks). Dalam penelitian ini, Sungai Beringin yang<br />

memiliki luas wilayah 30,10 km 2 terbagi 8 Sub-DAS. Masukan untuk model<br />

termasuk tutupan lahan, peta topografi, curah hujan, dan menggunakan beberapa<br />

karakteristik seperti nilai CN, initial loss, imperviousness, time lag, dan teknik<br />

routing yang dipilih (Muskingum). Di outlet, yaitu pada hilir sungai yang<br />

melintasi jalan utama, model HMS memberikan debit banjir di berbagai periode<br />

ulang Q2year sebesar 116,70m 3 /s; Q5year = 191.00m 3 /s; Q10year = 244,60m 3 /s;<br />

Q25year = 315,80m 3 /s; Q50year = 374,30 m3/s dan Q100year = 437,70m 3 /s.<br />

Dari model hidrologi menunjukkan bahwa waktu tempuh dari Stasiun Wates ke<br />

Stasiun Wonosari sekitar 2 jam, dan dari Stasiun Cengkeh ke Stasiun Wonosari<br />

sekitar 3 jam. Untuk mengetahui prakiraan banjir, perlu pemantauan ketinggian<br />

air yang mudah diamati secara visual, dengan Model hidrolik HEC RAS yang<br />

dijalankan pada setiap arus banjir dari Model hidrologi HEC HMS. Model<br />

hidrolik ini menghasilkan kurva aliran di berbagai stasiun sungai, sehingga<br />

memungkinkan mengembangkan peramalan banjir. Hal ini juga menggunakan<br />

analisis regresi disediakan dalam software SPSS. Kalibrasi pada fungsi peramalan<br />

muka air banjir lebih mudah, yaitu dengan membandingkan nilai diperkirakan<br />

dengan mengamati tinggi air yang sebenarnya. Fungsi peramalan banjir terbaik<br />

pada penelitian ini adalah Hwonosari = (0,604 HWates - 72,505) yang memiliki<br />

koefisien korelasi R2=0.946. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa hasil<br />

pengamatan dan peramalan tinggi air memiliki korelasi yang sangat dekat, yaitu<br />

memiliki rasio perbedaan < 15 %. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi peramalan<br />

dapat menghasilkan nilai yang wajar.<br />

Kata Kunci: peramalan banjir, sungai kota, Sungai Beringin<br />

PENDAHULUAN<br />

1. Latar Belakang<br />

Sungai Beringin dengan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 30,10 km 2 (peta<br />

RTRW Kota Semarang 2011-2031). Dari tinjauan topografi DAS Beringin dapat<br />

dibedakan menjadi dua bagian, daerah hulu dan daerah hilir. Daerah hulu di<br />

Selatan merupakan perbukitan dengan kemiringan yang cukup terjal, dengan<br />

ketinggian + 12,5 m sampai 250 m. Persoalan Sungai Beringin berawal dari<br />

perubahan tata guna lahan di daerah hulu, khususnya dari lahan terbuka (hutan,<br />

semak-semak, dan lading atau pertanian) menjadi perumahan dan perkampungan.


Berkurangnya kawasan terbuka hijau/hutan di DAS Beringin daerah hulu<br />

dapat mempengaruhi run-off yang terjadi, sehingga dimungkinkan mengakibatkan<br />

peningkatan limpasan permukaan, penurunan waktu konsentrasi, dan sekaligus<br />

penurunan pengisian air tanah. Dengan demikian debit di musim penghujan akan<br />

cenderung meningkat dan sebaliknya debit akan menurun di musim kemarau.<br />

Perbandingan Qmax (biasanya di musim penghujan) dan Qmin (di musim<br />

kemarau) sungai sangat besar. Semakin besar rasio Qmax dengan Qmin suatu<br />

sungai, mengindikasikan semakin rusaknya DAS (Kodoatie, 2008).<br />

Kejadian <strong>Banjir</strong> yang pernah terjadi di Sungai Beringin<br />

1. Tahun 1990 : Genangan pada lahan seluas 860 ha, meliputi Mangkang Wetan<br />

(0,6 m, 48 jam), Mangunharjo(0,50 m, 2 jam)<br />

2. Desember 1998 : Ditempat-tempat tertentu sungai melimpah , di Mangkang<br />

Kulon (0,6 m, 2 jam)<br />

3. Februari 1999 : Kerusakan 30 ha sawah dan 15 ha tambak<br />

4. Pengendalian <strong>Banjir</strong> telah dilakukan yaitu antara lain normalisasi sungai,<br />

peninggian tanggul, saluran, Pasangan dll. Dengan Prediksi mampu<br />

menampung Q25th.<br />

5. November-Desember 2010 hujan lebat di DAS Beringin menyebabkan Sungai<br />

Beringin banjir, mengakibatkan 6 orang tewas karena terseret arus (Gambar 1),<br />

tanah longsor dan hujan lebat juga menyebabkan banjir di Kecamatan Tugu<br />

dikarenakan tanggul Sungai Beringin jebol. Akibat kejadian tersebut puluhan<br />

rumah di tiga kelurahan terendam banjir hingga 0,5 meter. <strong>Banjir</strong> yang terjadi<br />

akibat jebolnya tanggul kali beringin ini menyebabkan puluhan rumah di<br />

Kecamatan Tugu Semarang tergenang. Dalam sekejap tiga Kelurahan di<br />

Kecamatan Tugu yakni Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, dan Mangunharjo<br />

terendam air antara 0,3 m hingga 0,5 m. Berikut ini adalah foto yang diambil<br />

pasca banjir bandang yang terjadi di Sungai Beringin di Tahun 2010:<br />

Gambar 1 Kerusakan akibat banjir Sungai Beringin di Tahun 2010<br />

(http://foto.detik.com/, diakses tanggal 29 Juni 2012)<br />

2. Studi Pustaka<br />

Menurut Soemarto (1993), Cara penelusuran banjir yang sering digunakan<br />

adalah cara Muskingum, yang hanya berlaku dalam kondisi sebagai berikut :<br />

1. Tidak terdapat anak sungai yang masuk ke dalam bagian memanjang palung<br />

sungai yang ditinjau<br />

2. Penambahan atau kehilangan air oleh curah hujan, aliran masuk atau keluar<br />

air tanah dan evaporasi, kesemuanya di abaikan.<br />

Metode penelusuran banjir melalui sungai yang banyak digunakan adalah<br />

Metode Muskingum. Metode ini memodelkan volume tampungan banjir di alur<br />

sungai, yang merupakan gabungan antara tampungan prisma dan tampungan baji.


Tampungan air di sungai tergantung pada aliran masuk (inflow), aliran keluar<br />

(outflow), dan karakteristik hidraulik sungai. Seperti terlihat dalam Gambar 2,<br />

tampungan prisma yang terbentuk oleh tampang lintang sungai sepanjang saluran<br />

mempunyai volume konstan. Pada saat banjir datang, aliran masuk lebih besar<br />

dari aliran keluar sehingga terbentuk tampungan baji (Triatmodjo B, 2008).<br />

Salah satu cara menganalisis penelusuran banjir adalah dengan<br />

menggunakan metode Muskingum, dimana prinsipnya adalah kontinuitas debit<br />

masuk dengan debit keluar.<br />

I – O = S/t, menjadi(I1+I2)/2 + (O1+O2)/2 = (S2-S1)/Δt,<br />

Gambar 0 Tampungan Prisma dan Tamapungan Baji (Triatmodjo, 2008)<br />

II.1 Analisa Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Model HEC-HMS<br />

a) Metode Perhitungan Volume Limpasan dengan HEC HMS<br />

Lapisan kedap air adalah bagian dari DAS yang memberikan kontribusi<br />

berupa limpasan langsung tanpa memperhitungakn infiltrasi, evaporasi ataupun<br />

jenis kehilangan volume lainnya. Sedangkan jatuhnya air hujan pada lapisan yang<br />

kedap air juga merupakan limpasan.<br />

Didalam pemodelan HEC-HMS ini, terdapat beberapa metode perhitungan<br />

limpasan (runoff) yang dapat kita gunakan, yaitu (HEC-HMS Technical Reference<br />

Manual, 2000:38):<br />

1. The initial and constant-rate loss model,<br />

2. The deficit and constant-rate loss model,<br />

3. The SCS curve number (CN) loss model (composite or gridded), dan<br />

4. The Green and Ampt loss model.<br />

Karena keterbatasan ketersediaan data lapangan yang dibutuhkan didalam<br />

penggunaan metode-metode perhitungan tersebut diatas, maka penulis memilih<br />

metode SCS curve number (CN) yang dianggap paling mudah di aplikasikan<br />

dalam perhitungan.<br />

II.2 Analisa Hidraulika dengan HEC RAS<br />

Hitungan hidraulika aliran pada dasarnya adalah mencari kedalaman dan<br />

kecepatan aliran di sepanjang alur yang ditimbulkan oleh debit yang masuk ke<br />

dalam alur dan kedalaman aliran di batas hilir. Hitungan hidraulika aliran di dalam<br />

HEC-RAS dilakukan dengan membagi aliran ke dalam dua kategori, yaitu aliran<br />

permanen dan aliran tak permanen.HEC-RAS menggunakan metode hitungan<br />

yang berbeda untuk masing-masing kategori aliran tersebut(HEC-RAS Hydraulic<br />

Reference Manual, Version 4.1, January 2010).


3. Metode Penelitian<br />

Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini adalah<br />

1. Pemodelan konversi hujan menjadi debit banjir dengan HEC-HMSdan tinggi<br />

muka air banjir dengan HEC-RAS<br />

2. Analisa penentuan fungsi peramalan banjir dengan Model Statistik<br />

Kemudian secara detail, langkah langka tersebut digambarkan pada bagan<br />

alir di halaman berikut.<br />

a. Teknik Pengambilan Data<br />

1. Pengumpulan Data Sekunder<br />

Data sekunder yang diperlukan pada kegiatan ini meliputi Pengumpulan<br />

Data :Data curah hujan,Peta topografi, Peta Kota Semarang, Tata guna lahan,<br />

Rencana tata ruang dan wilayah, Rencana detail tata ruang kota.<br />

2. Pengumpulan Data Primer<br />

Data primer yang akan dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah<br />

survey lapangan untuk melakukan identifikasi lahan yang meliputi Tataguna<br />

lahan, Jenis tanah, Penutup tanah, dan sebagainya.<br />

b. Teknik Analisis Data<br />

Untuk membandingkan hasil perhitungan perangkat lunak HEC-HMS dan<br />

HEC-RAS, Peneliti juga akan menghitung analisis hidrologi dan melakukan<br />

pengecekan perhitungan hidraulik secara manual dengan persamaan matematis.<br />

i. Analisis Tata Guna Lahan<br />

Analisis tata guna lahan yang dilakukan adalah identifikasi penggunaan<br />

lahan DAS Beringin dengan bantuan GIS.<br />

ii.<br />

Analisis Hidrologi<br />

Analisis hidrologi yang dilakukan antara lain :<br />

1. Analisis curah hujan harian maksimum<br />

2. Perhitungan intensitas curah hujan dengan metode Mononobe.<br />

3. Perhitungan debit banjir rencana dengan Metode HSS Gama-1<br />

4. Perhitungan debit banjir rencana dengan Program HEC-HMS metode SCS<br />

curve number.<br />

5. Data debit Sungai Beringindiolah untuk menganalisis penelusuran banjir<br />

dengan metode muskingum. Pengolahan data menggunakan bantuan<br />

perangkat lunak HEC-HMS.


Diagram Alir Pembuatan Model <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong><br />

Data Hujan Harian<br />

dari 3 Stasiun<br />

Koefesien Bobot<br />

Theisen<br />

Hujan DAS<br />

Analisa Frekuensi<br />

Peta Topografi<br />

Peta Jaringan Sungai<br />

Tata Guna Lahan<br />

Eksisting<br />

Parameter untuk<br />

Koefesien Limpasan<br />

Hujan Rencana<br />

Kurva Intensitas<br />

Hujan (IDF)<br />

Debit <strong>Banjir</strong> Rencana di tiap<br />

Sub DAS<br />

(dengan Model HEC-HMS)<br />

Peta Sub-DAS Beringin<br />

Area tiap Sub DAS<br />

Cross Section di beberapa Ruas Sungai<br />

Passing Capacity di tiap ruas<br />

Identifikasi Wilayah Potensi<br />

Limpasan<br />

Wilayah Limpasan/ Genangan dari Field Survey<br />

Parameter Model di<br />

koreksi<br />

Sesuai ?<br />

Model HEC-HMS<br />

dapat dipakai<br />

Didapat beberapa data paring Hujan-Debit<br />

<strong>Banjir</strong> di beberapaSub-DAS Beringin<br />

Analisa Statistik Model <strong>Peramalan</strong> :<br />

1. T.m.a hilir =f(t.m.a hulu, hujan hulu)<br />

2. TTi-j= f(t.m.a hulu, hujan hulu)<br />

Aplikasi Model <strong>Peramalan</strong><br />

WLdownstream, Peak-Flooddownstreamdari Model<br />

<strong>Peramalan</strong> menggunakan HEC-RAS<br />

Pengukuran WLdownstream, Peak-<br />

Flooddownstream<br />

Parameter Model <strong>Peramalan</strong> di Koreksi<br />

Sesuai ?<br />

Model <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong> dapat<br />

dipakai


iii.<br />

Analisis Hidrolik Sungai<br />

Data yang diperlukan untuk menunjang analisis hidrolik sungai antara lain,<br />

data topografi Sungai Beringin yang diperoleh dari survei topografi sehingga kita<br />

dapat mengetahui denah situasi Sungai Beringin, konfigurasi dasar sungai secara<br />

memanjang, dan penampang melintang sungai.<br />

Penelusuran banjir secara hidraulik menggunakan permodelan matematik.<br />

Debit masukan diambil dari hasil analisis hidrologi untuk mengetahui debit<br />

rencana. Selanjutnya permodelan matematik digunakan untuk menganalisis<br />

karakteristik sungai untuk penelusuran banjir. Permodelan matematik akan<br />

menggunakan bantuan perangkat lunak HEC-RAS.<br />

4. Analisis dan Pembahasan<br />

Tabel 1Rekapitulasi Debit <strong>Banjir</strong> pada Hilir Sungai Beringin<br />

Metode 2-yr 5-yr 10-yr 25-yr 50-yr 100-<br />

yr<br />

Hasil<br />

Analisa<br />

Studi<br />

terdahulu<br />

HMS metode<br />

SCS<br />

116,70 191,00 244,60 315,80 374,30 437.70<br />

Gama 1 102,10 183,08 244,68 330,92 403,29 483,22<br />

2005 138,34 178,29 208,48 247,73 278,06 -<br />

2009 - - - 297,0 - -<br />

2011 115.03 157.16 192.41 246.52 294.66 350.42<br />

a. Debit <strong>Banjir</strong> HEC HMS dengan beberapa kasus Hujan<br />

Model HEC HMS metode SCS curve numbermengunakan beberapa<br />

skenario curah hujan sehingga menghasilkan debit sungai. Dengan memasukkan<br />

beberapa skenario curah hujan pada setiap sub DAS dan menjalankan simulasi<br />

model HEC HMS akan menghasilkan debit sungai pada setiap outlet sub-DAS<br />

dan di setiap persimpangan. Hasil dari analisa debit sungai ditunjukan dalam<br />

Tabel 5. Dalam table dibawah, Xij adalah curah hujan pada sub DAS, i memiliki<br />

arti sebagai curah hujan di sub-DAS, j adalah waktu terjadinya hujan. Satuan<br />

hujan adalah mm / jam.Sementara itu Qsub DAS merupakan outflow dari sub-<br />

DAS. Qjunction merupakan debit di pertemuan sungai.


Tabel 2Hasil dari Debit <strong>Banjir</strong> menggunakan HEC-HMS metode SCS untuk berbagai kasus Curah<br />

Hujan<br />

Curah Hujan Sub DAS 1 Curah Hujan Sub DAS 3c Curah Hujan Sub DAS 3d Curah Hujan Sub DAS 4a Curah Hujan Sub DAS 4b Debit pada tiap Sub DAS Debit pada tiap Junction<br />

Curah Hujan Sub DAS 2 Curah Hujan Sub DAS 3a Curah Hujan Sub DAS 3b Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3<br />

Kasus Kala Ulang<br />

Travel Time<br />

X 11 X 12 X 13 X 21 X 22 X 23 X 3a1 X 3a2 X 3a3 X 3b1 X 3b2 X 3b3 X 3c1 X 3c2 X 3c3 X 3d1 X 3d2 X 3d3 X 4a1 X 4a2 X 4a3 X 4b1 X 4b2 X 4b3 Q SubDAS1 Q SubDAS2 Q SubDAS3a Q SubDAS3b Q SubDAS3c Q SubDAS3d Q SubDAS4a Q SubDAS4b Q junction 1 Q junction 2 Q junction 3 Q junction 4 Q junction 5 Q junction 6 Q junction 7 Q junction 8 Q junction 9<br />

TT J1-SubDAS4b TT J1-SubDAS4a TT J1-SubDAS3d TT J1-SubDAS3c TT J1-SubDAS3b TT J1-SubDAS3a TT J1-SubDAS2 TT J1-SubDAS1<br />

Kasus 1 2 63.57 16.52 11.59 57.96 15.07 10.57 64.47 16.76 11.75 62.68 16.29 11.43 64.67 16.81 11.79 55.40 14.40 10.10 57.69 14.99 10.52 59.54 15.48 10.86 28.10 8.20 19.20 17.90 11.90 22.90 27.90 16.80 116.70 107.50 97.60 56.80 47.00 41.30 50.40 40.80 16.80 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 2 5 90.66 23.56 16.53 86.21 22.41 15.72 91.25 23.72 16.64 89.54 23.27 16.33 91.41 23.76 16.67 77.30 20.09 14.09 78.39 20.38 14.29 86.64 22.52 15.80 51.30 14.60 33.30 31.60 20.50 39.70 45.50 31.10 191.00 179.40 165.40 94.70 77.90 70.10 85.90 71.30 31.10 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 3 10 115.45 30.01 21.05 105.45 27.41 19.23 107.47 27.93 19.59 114.17 29.68 20.82 107.55 27.95 19.61 91.21 23.71 16.63 89.99 23.39 16.41 103.95 27.02 18.95 74.60 19.30 42.30 45.00 26.00 51.20 55.90 41.00 244.60 229.40 211.90 122.90 102.10 88.30 113.80 96.20 41.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 4 20 150.20 39.04 27.39 124.46 32.35 22.69 121.34 31.54 22.12 148.74 38.66 27.12 121.29 31.53 22.11 104.11 27.06 18.98 98.98 25.73 18.05 119.76 31.13 21.84 109.00 24.00 50.20 64.70 30.90 62.20 64.20 50.40 302.70 280.40 258.00 153.70 131.00 103.90 146.80 126.90 50.40 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 5 25 158.32 41.15 28.87 128.65 33.44 23.46 124.32 32.31 22.67 156.82 40.76 28.59 124.24 32.29 22.65 106.90 27.78 19.49 100.89 26.22 18.39 123.20 32.02 22.46 117.30 25.10 51.90 69.40 31.90 64.60 66.00 52.50 315.80 291.90 268.30 160.70 137.70 107.30 154.40 134.00 52.50 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 6 50 198.68 51.64 36.23 146.10 37.97 26.64 135.74 35.28 24.75 197.04 51.21 35.93 135.52 35.23 24.71 118.14 30.71 21.54 107.75 28.01 19.65 136.88 35.58 24.96 159.20 29.50 58.60 93.10 35.90 74.50 72.40 60.80 374.30 341.10 311.80 192.80 168.70 120.20 189.70 167.60 60.80 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 7 100 249.19 64.77 45.43 162.78 42.31 29.68 145.28 37.76 26.49 247.42 64.31 45.11 144.90 37.66 26.42 128.37 33.36 23.40 112.87 29.34 20.58 149.04 38.74 27.17 212.90 33.70 64.20 123.30 39.30 83.60 77.30 68.30 437.70 391.90 355.40 230.50 204.50 131.00 230.20 206.90 68.30 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 8 2 57.76 23.10 13.86 52.66 21.06 12.64 58.57 23.43 14.06 56.95 22.78 13.67 58.76 23.50 14.10 50.33 20.13 12.08 52.41 20.96 12.58 54.09 21.64 12.98 28.30 7.00 16.50 16.70 10.20 21.60 27.50 14.90 125.20 110.50 103.20 62.00 50.20 41.40 47.90 38.30 14.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00<br />

Kasus 9 5 82.37 32.95 19.77 78.33 31.33 18.80 82.90 33.16 19.90 81.35 32.54 19.53 83.05 33.22 19.93 70.23 28.09 16.86 71.22 28.49 17.09 78.71 31.49 18.89 47.80 12.80 28.80 27.50 17.70 34.90 44.60 26.70 203.90 183.80 167.30 101.00 82.70 66.70 82.00 62.40 26.70 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00<br />

Kasus 10 10 104.90 41.96 25.18 95.81 38.32 22.99 97.64 39.06 23.43 103.73 41.49 24.90 97.71 39.09 23.45 82.87 33.15 19.89 81.76 32.71 19.62 94.45 37.78 22.67 66.60 16.90 36.80 39.20 22.60 44.20 54.80 35.50 260.30 234.40 212.00 130.20 108.10 83.40 108.60 83.50 35.50 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00<br />

Kasus 11 20 136.47 54.59 32.75 113.08 45.23 27.14 110.24 44.10 26.46 135.14 54.06 32.43 110.20 44.08 26.45 94.59 37.83 22.70 89.93 35.97 21.58 108.81 43.52 26.11 95.20 21.20 43.90 56.90 27.00 54.00 63.00 43.90 321.00 285.70 258.50 163.50 138.00 98.20 140.00 110.90 43.90 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 12 25 143.84 57.54 34.52 116.89 46.76 28.05 112.95 45.18 27.11 142.48 56.99 34.20 112.88 45.15 27.09 97.12 38.85 23.31 91.66 36.66 22.00 111.94 44.77 26.86 102.60 22.10 45.40 61.10 27.90 56.20 64.70 45.70 334.70 297.10 269.00 171.10 144.90 101.40 147.20 117.30 45.70 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 13 50 180.51 72.21 43.32 132.74 53.10 31.86 123.33 49.33 29.60 179.02 71.61 42.96 123.13 49.25 29.55 107.34 42.93 25.76 97.90 39.16 23.50 124.36 49.75 29.85 140.20 26.10 51.40 82.40 31.50 65.00 71.00 53.20 395.50 346.30 314.60 205.80 176.80 113.70 180.60 147.40 53.20 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 14 100 226.40 90.56 54.34 147.89 59.16 35.49 131.99 52.80 31.68 224.80 89.92 53.95 131.65 52.66 31.60 116.63 46.65 27.99 102.55 41.02 24.61 135.42 54.17 32.50 188.60 29.90 56.40 109.70 34.60 73.10 75.80 59.90 461.20 396.50 362.70 244.70 213.50 123.80 218.90 182.80 59.90 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00<br />

Kasus 15 2 15.02 63.54 13.86 13.69 57.93 12.64 15.23 64.43 14.06 14.81 62.65 13.67 15.28 64.63 14.10 13.09 55.37 12.08 13.63 57.65 12.58 14.06 59.50 12.98 39.80 10.80 26.30 24.70 16.30 32.00 35.60 23.40 139.10 130.50 126.00 71.10 56.10 53.90 64.80 56.70 23.40 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 16 5 21.42 90.61 19.77 20.36 86.16 18.80 21.56 91.20 19.90 21.15 89.49 19.53 21.59 91.36 19.93 18.26 77.26 16.86 18.52 78.35 17.09 20.47 86.58 18.89 69.60 18.60 43.70 41.80 26.90 53.30 56.60 41.50 228.20 212.90 208.00 117.10 93.50 89.20 107.00 95.10 41.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 17 10 27.27 115.39 25.18 24.91 105.39 22.99 25.39 107.40 23.43 26.97 114.11 24.90 25.41 107.48 23.45 21.55 91.15 19.89 21.26 89.94 19.62 24.56 103.89 22.67 98.50 24.10 54.60 58.00 33.60 67.50 68.80 53.60 290.80 269.40 263.50 25.00 121.50 110.90 139.40 125.50 53.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 18 20 35.48 150.12 32.75 29.40 124.38 27.14 28.66 121.26 26.46 35.14 148.65 32.43 28.65 121.22 26.45 24.59 104.04 22.70 23.38 98.92 21.58 28.29 119.69 26.11 140.20 29.50 64.00 81.30 39.30 80.80 78.40 64.90 356.40 326.70 318.40 187.20 153.50 129.40 177.20 162.10 64.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 19 25 37.40 158.23 34.52 30.39 128.58 28.05 29.37 124.24 27.11 37.04 156.73 34.20 29.35 124.17 27.09 25.25 106.83 23.31 23.83 100.83 22.00 29.10 123.13 26.86 150.00 30.70 66.00 86.80 40.60 83.80 80.50 67.30 371.20 339.40 330.60 195.40 160.80 133.50 185.80 170.50 67.30 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 20 50 46.93 198.57 43.32 34.51 146.01 31.86 32.07 135.67 29.60 46.54 196.92 42.96 32.01 135.45 29.55 27.91 118.07 25.76 25.45 107.69 23.50 32.33 136.80 29.85 199.40 35.80 73.80 114.20 45.30 95.60 87.90 77.20 435.80 394.40 382.50 232.50 194.00 148.70 225.40 209.70 77.20 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 21 100 58.86 249.04 54.34 38.45 162.68 35.49 34.32 145.19 31.68 58.45 247.28 53.95 34.23 144.81 31.60 30.32 128.29 27.99 26.66 112.80 24.61 35.21 148.96 32.50 261.60 40.60 80.40 148.60 49.20 106.30 93.50 86.00 504.30 450.80 434.70 273.00 231.30 161.20 270.20 254.90 86.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 22 2 24.00 56.40 14.40 22.00 51.70 13.20 23.43 55.06 14.06 22.78 53.53 13.67 23.50 55.23 14.10 20.13 47.31 12.08 20.96 49.27 12.58 21.64 50.85 12.98 40.00 10.60 24.50 23.10 15.10 30.00 33.90 21.90 134.60 123.60 120.50 68.30 54.00 51.40 60.90 53.20 21.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 23 5 32.00 75.20 19.20 31.00 72.85 18.60 33.16 77.93 19.90 32.54 76.47 19.53 33.22 78.07 19.93 28.09 66.02 16.86 28.49 66.95 17.09 31.49 73.99 18.89 62.40 16.80 40.30 38.80 24.80 49.60 53.60 38.40 217.50 199.70 197.90 112.30 89.70 84.30 99.70 88.40 38.40 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 24 10 42.00 98.70 25.20 44.00 103.40 26.40 39.06 91.78 23.43 41.49 97.51 24.90 39.09 91.85 23.45 33.15 77.89 19.89 32.71 76.86 19.62 37.78 88.78 22.67 91.80 23.20 50.10 53.60 30.80 62.50 65.00 49.30 279.20 252.30 250.40 144.30 116.70 104.60 129.20 116.20 49.30 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 25 20 54.00 126.90 32.40 52.00 122.20 31.20 44.10 103.63 26.46 54.06 127.03 32.43 44.08 103.59 26.45 37.83 88.91 22.70 35.97 84.54 21.58 43.52 102.28 26.11 128.00 31.70 58.60 74.80 36.00 74.70 74.00 59.50 343.00 306.30 302.70 179.60 147.60 121.70 163.40 149.50 59.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 26 25 56.00 131.60 33.60 56.00 131.60 33.60 45.18 106.17 27.11 56.99 133.93 34.20 45.15 106.11 27.09 38.85 91.29 23.31 36.66 86.16 22.00 44.77 105.22 26.86 134.10 34.50 60.40 79.70 37.10 77.40 75.90 61.70 356.90 318.60 314.40 187.60 154.70 125.50 171.20 157.10 61.70 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 27 50 70.00 164.50 42.00 72.00 169.20 43.20 49.33 115.93 29.60 71.61 168.28 42.96 49.25 115.74 29.55 42.93 100.90 25.76 39.16 92.02 23.50 49.75 116.90 29.85 177.00 45.80 67.40 104.60 41.40 88.10 82.80 70.60 421.10 371.30 364.10 223.50 187.00 139.60 206.90 192.70 70.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 28 100 84.00 197.40 50.40 86.00 202.10 51.60 52.80 124.08 31.68 89.92 211.31 53.95 52.66 123.75 31.60 46.65 109.63 27.99 41.02 96.40 24.61 54.17 127.29 32.50 220.20 55.70 73.30 135.70 44.90 97.90 88.00 78.50 484.80 425.20 414.60 262.90 223.40 151.20 247.30 233.60 78.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 29 2 12.10 59.40 13.20 11.55 56.70 12.60 12.89 63.26 14.06 12.53 61.51 13.67 12.93 63.46 14.10 11.07 54.36 12.08 11.53 56.60 12.58 11.90 58.42 12.98 34.00 10.20 24.70 23.10 15.30 29.80 33.40 21.80 130.30 123.80 118.50 67.00 52.60 50.60 61.00 52.90 21.80 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 30 5 17.05 83.70 18.60 16.50 81.00 18.00 18.24 89.54 19.90 17.90 87.86 19.53 18.27 89.69 19.93 15.45 75.85 16.86 15.67 76.92 17.09 17.32 85.01 18.89 59.60 16.70 41.40 39.50 25.50 50.20 53.60 39.10 214.50 203.30 197.10 111.20 88.20 84.40 101.80 89.70 39.10 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 31 10 21.45 105.30 23.40 20.90 102.60 22.80 21.48 105.45 23.43 22.82 112.03 24.90 21.50 105.53 23.45 18.23 89.49 19.89 17.99 88.30 19.62 20.78 102.01 22.67 83.90 22.80 51.90 55.20 31.90 63.80 65.40 50.80 273.90 258.30 250.40 143.30 115.10 105.30 133.10 119.00 50.80 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 32 20 28.60 140.40 31.20 24.75 121.50 27.00 24.25 119.06 26.46 29.73 145.95 32.43 24.24 119.01 26.45 20.81 102.15 22.70 19.78 97.13 21.58 23.94 117.52 26.11 125.00 28.10 61.00 77.70 37.50 76.70 74.70 61.70 337.80 314.00 303.20 178.40 145.60 123.10 169.80 154.40 61.70 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 33 25 30.25 148.50 33.00 25.30 124.20 27.60 24.85 121.99 27.11 31.35 153.88 34.20 24.83 121.91 27.09 21.37 104.89 23.31 20.17 98.99 22.00 24.63 120.89 26.86 134.60 28.90 63.00 83.00 38.70 79.50 76.70 64.10 351.90 326.30 314.90 186.40 152.60 127.00 178.20 162.50 64.10 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 34 50 38.50 189.00 42.00 28.60 140.40 31.20 27.13 133.20 29.60 39.38 193.34 42.96 27.09 132.98 29.55 23.61 115.92 25.76 21.54 105.73 23.50 27.36 134.31 29.85 183.40 33.50 70.50 109.50 43.30 90.90 83.90 73.60 414.70 379.60 364.80 222.00 184.40 141.70 216.70 200.40 73.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Kasus 35 100 46.20 226.80 50.40 31.90 156.60 34.80 29.04 142.55 31.68 49.46 242.78 53.95 28.96 142.18 31.60 25.66 125.96 27.99 22.56 110.75 24.61 29.79 146.25 32.50 229.30 38.10 76.90 142.90 47.10 101.40 89.30 82.20 475.90 434.50 414.90 260.80 220.10 153.80 260.40 244.30 82.20 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00<br />

Di bawah ini beberapa kasus distribusi hujan yang akan dimasukan ke dalam program HEC-HMS :<br />

1. Kasus 1 sampai dengan kasus 7 mengunakan curah hujan hasil perhitungan dan prosentase intensitas hujan hasil perhitungan<br />

2. Kasus 8 sampai dengan kasus 14 mengunakan curah hujan dari perhitungan akan tetapi prosentase intensitas hujan berubah<br />

3. Kasus 15 sampai dengan kasus 21 mengunakan curah hujan dari perhitungan akan tetapi prosentase intensitas hujan tertinggi pada jam ke 2<br />

4. Kasus 22 sampai dengan kasus 28 mengunakan curah hujan coba-coba dan prosentase intensitas hujan tertinggi pada jam ke 2<br />

5. Kasus 29 sampai dengan kasus 35 mengunakan curah hujan coba-coba dan prosentase intensitas hujan tertinggi pada jam ke 2


V. Model <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong> DAS Beringin<br />

Dari aliran sungai yang dihasilkan di atas, analisis statistik pada<br />

pengembangan model peramalan dapat dilakukan. Tujuan dari perumusan<br />

peramalan banjir adalah untuk memprediksi debit di persimpangan 1 (Qjunction<br />

1) sebagai fungsi dari curah hujan dan debit hulu. Berikut ini adalah bentuk dasar<br />

dari model formulasi untuk peramalan banjir.<br />

QJ<br />

1<br />

b + b . QJ + b . QJ<br />

0 1 2 2<br />

= <br />

b . QSD + b . QSD<br />

8<br />

3 d 9<br />

3<br />

4 a<br />

+ b . QSD<br />

3<br />

+ b<br />

10<br />

1<br />

. QSD<br />

+ b . QSD<br />

4 b<br />

4<br />

+ b<br />

11<br />

. R<br />

2<br />

11<br />

+ b . QSD<br />

5<br />

+ b<br />

34<br />

. R<br />

3 a<br />

4 b 3<br />

+ b . QSD<br />

6<br />

3 b<br />

+ b . QSD<br />

........................................................................................................................…(5.1)<br />

QJ<br />

( b + b Q + b . Q + b . Q + b . QB + b . QB + b . X + b X )<br />

= . .<br />

3 0 1 4 b 2 4 a 3 3 d 4 3 b 5 3 a 6 3 a 1<br />

23 4 b 3<br />

7<br />

...(5.2)<br />

3 c<br />

+ <br />

<br />

<br />

Analisa Tinggi Muka Air <strong>Banjir</strong> Menggunakan HEC-RAS<br />

Gambar 6 Membuat Reach HEC-RAS Sungai Beringin<br />

Gambar 7 Hasil Running HEC RAS dengan beberapa kala ulang<br />

‣ <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong><br />

Dalam analisa penentuan persamaan/ fungsi peramalan ini digunakan paket<br />

program SPSS yaitu untuk melakukan analisa multiple regresi dengan prosedur<br />

backward.<br />

Fungsi peramalan di Jembatan Wonosari hasilnya adalah :


Pada potongan melintang di Jembatan Wonosari (QJ1) mengunakan HEC-<br />

RAS menghasilkan Rating Curve dengan persamaan<br />

Hwonosari = 0,0092.QJ1 +5,9145……………………………………( 5. 7 )<br />

QJ1 = (Hwonosari– 5,9145)/ 0,0092.…………………………….( 5. 8 )<br />

Pada potongan melintang di Jembatan Tikung (QJ8) mengunakan HEC-<br />

RAS menghasilkan Rating Curve dengan persamaan<br />

Htikung =0,0277.QJ8 + 130,88…………………………………….( 5. 9 )<br />

QJ8 =(Htikung - 130,88)/ 0,0277………………….…………….( 5. 10)<br />

Pada potongan melintang di Jembatan Cengkeh (QJ9) mengunakan HEC-<br />

RAS menghasilkan Rating Curve dengan persamaan<br />

Hcengkeh = 0,0245.QJ9 + 163,75…………………………………….( 5. 11)<br />

QJ9 = (Hcengkeh– 163,75)/ 0,0245 …………………………….( 5. 12)<br />

Subtitusi persamaan 5.6, 5.7, 5.9 dan 5.11:<br />

(Hwonosari– 5,9145)/ 0,0092 = -27,793 + 1,820.X3b1 + 2,371.X3b2 –<br />

2,985.(Htikung– 130,88)/ 0,0277 + 6,954.(Hcengkeh– 163,75)/ 0,0245……………( 5.<br />

13)<br />

(Hwonosari– 5,9145) = 0,0167. X3b1 + 0,0218. X3b2 – 0,99. Htikung + 2,611. Hcengkeh<br />

– 298,09<br />

Hwonosari= 0,0167. X3b1 + 0,0218. X3b2 – 0,99. Htikung + 2,611. Hcengkeh – 292,18<br />

Mempertimbangkan ketersediaan data yang sangat minimal maka dilakukan<br />

running melalui SPSS 20 mengunakan 2(dua) variabel untuk mengantisipasi<br />

kekurangan data di lapangan. Dua variabel diambil dari hulu Qjunction 8,<br />

Qjunction 9 dan di hilir Qjunction 1.<br />

Tabel 3 Coefficients H tikung<br />

Tabel 4Coefficients H wonosari


Hasil analisa SPSS didapatkan fungsi peramalan untuk H wonosari adalah<br />

Hwonosari = 0,604.Htikung - 72,505<br />

Hwonosari = 2,068.Hcengkeh - 332,53<br />

Kalibrasi fungsi peramalan terhadap ketinggian muka air di lapangan<br />

Tabel 5 Kalibrasi pengamatan dan peramalan ketinggian muka air di<br />

Jembatan Wonosari mengunakan fungsi peramalan pada Jembatan Tikung<br />

No. Tanggal Jam<br />

Elevasi TMA Pengamatan<br />

Jembatan Wonosari<br />

(H wonosari)<br />

Elevasi Pengamatan<br />

Jembatan Tikung<br />

(H tikung)<br />

Elevasi <strong>Peramalan</strong><br />

Jembatan Wonosari<br />

(H wonosari)<br />

Ratio<br />

Perbedaan<br />

(%)<br />

1 01/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%<br />

2 01/12/2012 17:00 5.00 129.50 5.71 14.26%<br />

3 02/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%<br />

4 02/12/2012 17:00 5.10 129.60 5.77 13.20%<br />

5 03/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%<br />

6 03/12/2012 15:00 5.70 130.20 6.14 7.65%<br />

7 03/12/2012 15:10 6.00 130.50 6.32 5.28%<br />

8 03/12/2012 15:20 5.90 130.40 6.26 6.04%<br />

9 03/12/2012 15:30 5.50 130.00 6.02 9.36%<br />

10 03/12/2012 15:40 5.40 129.90 5.95 10.27%<br />

11 03/12/2012 17:00 5.30 129.80 5.89 11.21%<br />

12 04/12/2012 8:00 5.10 129.60 5.77 13.20%<br />

13 04/12/2012 16:00 5.50 130.00 6.02 9.36%<br />

14 04/12/2012 16:10 5.50 130.00 6.02 9.36%<br />

15 04/12/2012 16:20 5.30 129.80 5.89 11.21%<br />

16 05/12/2012 8:00 5.15 129.65 5.80 12.69%<br />

17 05/12/2012 15:40 5.50 130.00 6.02 9.36%<br />

18 05/12/2012 15:50 5.70 130.20 6.14 7.65%<br />

19 05/12/2012 16:00 6.00 130.50 6.32 5.28%<br />

20 05/12/2012 16:10 5.70 130.20 6.14 7.65%<br />

21 05/12/2012 16:20 5.50 130.00 6.02 9.36%<br />

22 05/12/2012 17:00 5.30 129.80 5.89 11.21%<br />

23 06/12/2012 8:00 5.10 129.60 5.77 13.20%<br />

Gambar 8 Grafik pengamatan dan peramalan tinggi muka air banjir di Jembatan<br />

Wonosari<br />

VI. Kesimpulan<br />

Dari hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka dapat<br />

diambil kesimpulan bahwa:<br />

1. DAS (Daerah Aliran Sungai) Beringin merupakan DAS yang mempunyai<br />

luas 30,10 km 2 dengan panjang sungai 15,5 km. DAS Beringin mempunyai<br />

karakteristik dengan sungai yang lebar pada daerah hulu kemudian pada<br />

daerah hilir kapasitas sungai semakin kecil. Debit <strong>Banjir</strong> 2 tahunan (Q2th)<br />

sebesar 116,70 m3/detik.


2. PadaDAS Beringin terjadi peningkatan kebutuhan lahan oleh penduduk.<br />

Peningkatan kebutuhan lahan tersebut menyebabkan perubahan tata<br />

gunalahan pada DAS Beringin. Berdasarkan Peta RTRW Kota Semarang<br />

tahun 2011-2031, daerah hulu DAS Beringin diperuntukkan sebagai<br />

pemukiman penduduk. Perubahan tersebut mengakibatkan berkurangnya<br />

daerah resapan sehingga menyebabkan banjir.<br />

3. Berdasarkan penelitian telah didapatkan fungsi peramalan banjir di hilir<br />

Sungai Beringin:<br />

Hwonosari = 0,604.Htikung - 72,505<br />

Dengan waktu perjalanan (travel time) dari Jembatan Tikung yang letaknya di<br />

Kelurahan Wates (daerah hulu) menuju Jembatan Wonosari yang letaknya di<br />

Kelurahan Wonosari (daerah hilir) sebesar 120 menit.<br />

Hwonosari = 2,068.Hcengkeh - 332,53<br />

Dengan waktu perjalanan (travel time) dari Jembatan Cengkeh yang letaknya<br />

di Kelurahan Kedungpane (daerah hulu) menuju Jembatan Wonosari yang<br />

letaknya di Kelurahan Wonosari (daerah hilir) sebesar 120 menit.<br />

Dengan adanya waktu tempuh 120 menit maka penduduk disekitar Kelurahan<br />

Wonosari dapat melakukan evakuasi agar kerugian akibat terjadinya banjir<br />

dapat diminimalkan dan jatuhnya korban jiwa dapat dihindari.<br />

4. Hasil Kalibrasi antara pengamatan dan peramalan, dapat disimpulkan bahwa<br />

ratio perbedaan yang dihasilkan dari peramalan terhadap pengamatan cukup<br />

kecil yaitu


Referensi<br />

Affandy, Nur Azizah, dan Anwar, Nadjadji, 2007, Pemodelan Hujan-Debit<br />

Menggunakan Model HEC-HMS di DAS Sampean Baru, FTSP- ITS,<br />

Surabaya.<br />

Atmodjo, Pranoto Santo, 2005, Pemodelan Sistem Informasi Geografis Dalam<br />

Analisis Spatial Distribusi Debit di Sungai Beringin, Penelitian Jurusan<br />

Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang<br />

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, 2011,Kajian Hidrologi<br />

Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian dan Lahan Hijau<br />

menjadi Pemukiman di Kota Semarang.<br />

BR, Sri Harto, 2000, Hidrologi, Teori-Masalah-Penyelesaian, Nafiri, Yogyakarta<br />

BR, Sri Harto, 2001, Analisis Kepekaan Hidrograf Satuan Sintetik Gama I dalam<br />

Penentuan Debit <strong>Banjir</strong> Rancangan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta<br />

Chow, Ven Te, 1955,Open-Channel Hydraulics, Erlangga, Jakarta<br />

Detikcom, 2010, <strong>Banjir</strong> Bandang di Semarang, (http://foto.detik.com/banjirbandang-di-semarang,<br />

diakses tanggal 29 Juni 2012)<br />

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, 2009,Studi Master Plan DED Drainase<br />

Semarang Barat.<br />

Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System,<br />

Applications Guide, Version 4.1, January 2010, U. S. Army Cormps of<br />

Engineers, Davis, CA.<br />

Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System,<br />

Hydraulic Reference Manual, Version 4.1, January 2010, U. S. Army Cormps<br />

of Engineers, Davis, CA.<br />

Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System, User’s<br />

Manual, Version 4.1, January 2010, U. S. Army Cormps of Engineers, Davis,<br />

CA.<br />

Irianto, Gatot, 2003.Sistem Peringatan Dini Tentang <strong>Banjir</strong>, Surat Kabar Harian<br />

Kompas<br />

Istiarto, 2011, Modul Pelatihan Simulasi Aliran 1 Dimensi Sengan Bantuan Paket<br />

Program Hidrodinamika HEC-RAS, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan<br />

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.<br />

Kodoatie, Robert J. dan Sjarief, Rostam, 2009, Tata Ruang Air, Penerbit: Andi<br />

Offset, Yogyakarta.<br />

Kodoatie, Robert J. dan Sugiyanto, 2002, BANJIR – Beberapa penyebab dan<br />

metode pengendaliannya dalam perspektif Lingkungan, Cetakan 1 Tahun<br />

2002, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.<br />

Kodoatie, Robert J., dan Sjarief, Roestam, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air<br />

Terpadu. Penerbit Andi, Yogyakarta.


Kodoatie, Robert J., dan Sjarief, Roestam, 2008, Pengelolaan Sumber Daya Air<br />

Terpadu, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.<br />

Manik, Ngarap Im, 2011, Perencanaan Program Aplikasi <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong> Kanal<br />

Barat Jakarta Menggunakan Autoregresi Multivariant.<br />

PB, Triton,2005, SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi,<br />

Yogyakarta.<br />

SNI, Pd T-23-2004-A, 2004, Prakiraan dan Peringatan Dini <strong>Banjir</strong>. Departemen<br />

Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.<br />

Soemarto, C. D., 1987, Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta.<br />

Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. (1987). Hidrologi untuk Pengairan.<br />

Jakarta: PT. Pradnya Paramita<br />

Suara Merdeka, 2012, Semarang Metro, 180 Rumah Terendam,<br />

(http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/01/175599/180-<br />

Rumah Terendam, diakses tanggal 29 Juni 2012)<br />

Suharyanto, 2004, Makalah <strong>Peramalan</strong> <strong>Banjir</strong> Kali Tuntang. Seminar Nasional<br />

HAS 2004.<br />

Sujono, Joko, 2009, Petunjuk Singkat Aplikasi HEC-HMS, Jurusan Teknik Sipil<br />

dan Lingkungan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.<br />

Supadi, 2006, Model Regresi Rating Curve Stasiun AWRL Jurug Antara Tinggi<br />

Muka Air dan Debit pada Sungai Bengawan Solo, Media Komunikasi Teknik<br />

Sipil Universitas Diponegoro.<br />

Triatmodjo, Bambang, 2008, Hidrologi Terapan, Cetakan Pertama Tahun 2008,<br />

Penerbit Beta Offset, Yogyakarta.<br />

TVKU Semarang, 2010, Tanggul Sungai Beringin Jebol, Puluhan Rumah<br />

Terendam <strong>Banjir</strong>, (http://tvku.tv/v2010b/index.php?page=stream&id=1358,<br />

diakses tanggal 29 Juni 2012)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!