12.12.2019 Views

Wisnu Nurcahyo toksoplasmosis (pdf)

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Proses selanjutnya adalah pembelahan secara skizogoni yang akan

menghasilkan 5 sampai 32 merozoit yang masuk ke dalam lumen

usus dan menembus sel epitel usus di sekitarnya. Merozoit tersebut

selanjutnya akan mengalami proses pembentukan gamet atau

gametogoni yang akan menghasilkan mikrogamet (gamet jantan)

dan makrogamet (gamet betina). Apabila kedua gamet tersebut

bersatu, maka terjadilah zigot atau bentukan yang dinamakan

oosista. Oosista tersebut selanjutnya akan keluar bersama dengan

feses yang masih non infektif. Melalui suatu proses yang dinamakan

sporulasi, oosista tersebut akan berkembang menjadi sporoblas

yang di dalamnya masing-masing mengandung sporosista.

Sporosista tersebut masing-masing akan membelah diri lagi untuk

menghasilkan 4 sporozoit. Sehingga di dalam 1 oosista terdapat 8

sporozoit (Desmonts, 1990). Gametosit sendiri pembentukannya

berlangsung di dalam usus halus selama 3 sampai 15 hari setelah

infeksi terjadi. Periode yang dibutuhkan mulai dari masuknya

oosista atau parasit ke dalam tubuh hospes hingga terjadinya gejala

klinik atau periode prepaten dari toxoplasma adalah 20 - 40 hari.

Perkembangan selanjutnya akan berakhir di dalam usus kucing, yaitu

dengan terbentuknya oosista (Soulsby, 1982). Untuk berkembang

menjadi oosista di dalam tubuh kucing dapat memerlukan yang

lebih singkat, apabila infeksi yang terjadi berupa penelanan sistozoit

atau bentuk bradizoitnya, yaitu berkisar antara 3 - 21 hari. Apabila

kucing tersebut menelan bentuk takizoit, maka perlu waktu 19 -

48 hari (Cheng, 1986). Selain itu, siklus perkembangan Toxoplasma

gondii akan lebih sempurna apabila kucing memakan jaringan atau

daging dari hospes perantara yang mengandung sista jika dibanding

menelan oosista dari tanah. Dengan demikian maka jumlah oosista

yang dikeluarkan bersama kotoran kucing akan lebih banyak setelah

menelan sista jaringan apabila dibanding dengan menelan oosista

yang bersporulasi (Dubey, 1994).

Toksoplasmosis pada Hewan

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!