12.01.2020 Views

Wild Hoya Indonesia eMagazine Edisi 04 WHI Desember 2019

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.



2 – 04 WHI

emag

Apakah tanaman mempunyai perasaan? Bukan secara puitis

atau metaforis tetapi perasaan nyata? Bisakah mereka

membenci, mencintai, atau bosan? Jika Anda berkeliling

memetik bunga atau memotong rumput dengan mesin

pemotong rumput, apakah Anda menyebabkan organisme itu

benar-benar sakit?

Fisikawan Jagadish Chandra Bose menemukan bahwa

memainkan berbagai jenis musik di dekat tanaman membuat

mereka tumbuh lebih cepat.

Pada tahun 1968 mantan ahli poligraf CIA bernama Cleve

Backster menghubungkan tanaman hias ke mesin poligraf

dan menemukan bahwa tanaman yang melihat seseorang

menginjak tanaman lain, yang pada dasarnya membunuhnya,

dapat menentukan "pembunuh" itu dengan melihat

gelombang aktivitas listriknya. Tanaman menggunakan sinyal

listrik dan menghasilkan bahan kimia yang mirip dengan

neuron pada hewan, memungkinkan mereka untuk

merespons tanaman lain. Eksperimen itu tampaknya

menunjukkan bahwa tanaman bereaksi terhadap pikiran

positif ataupun negatif. Penelitian lain menunjukkan bahwa

tanaman berevolusi memiliki antara 15 dan 20 indera yang

terpisah seperti kemampuan manusia untuk mencium,

merasakan, melihat, menyentuh, dan mendengar.

Para penulis termasuk ahli biologi molekuler tanaman, ahli

fisiologi tanaman, ahli biologi sel dan ahli biologi tanaman

menyatakan bahwa bidang baru neurobiologi tanaman harus

dihadirkan untuk lebih memahami tanaman. Bidang penelitian

biologi ini bertujuan untuk memahami bagaimana tanaman

memproses informasi yang mereka peroleh dari lingkungan

mereka untuk berkembang biak secara optimal. Lincoln

Taiz, seorang profesor fisiologi tanaman yang sekarang

sudah pensiun dari UC Santa Cruz percaya neurobiologi

tanaman pada akhirnya menyiratkan bahwa tanaman dapat

merasakan emosi seperti kebahagiaan atau rasa sakit, dapat

membuat keputusan dengan tujuan dan bahkan mungkin

memiliki kesadaran.

Jadi, jika kita menulis atau berpuisi tentang Hoya, tidak

berlebihan kiranya bahwa kita telah berkomunikasi

menangkap emosi yang dipancarkan Hoya.


3 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag


4 – 04 WHI

emag

Hoya undulata S.Rahayu & Rodda merupakan salah satu Hoya jenis baru

dari Borneo yang dipublikasikan pada tahun 2015.

Secara entimologi, nama H. undulata S.Rahayu & Rodda mengacu pada

karakteristik margin daun bergelombang (undulate). H. undulata S.Rahayu &

Rodda merupakan

tanaman pendaki epifit dan tidak memiliki bulu.

Seluruh bagian tanaman akan mengeluarkan getah putih apabila dilukai.

Gambar Hoya undulata

S.Rahayu & Rodda (from M. Rodda RM650,

SING)

(Rahayu, S., Meve & Rodda, 2015)


5 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag

BATANG

Batang berbentuk bulat, panjang ruas bervariasi,

berwarna coklat kemerahan sampai hijau dengan bintik gelap.


DAUN

Daun tunggal berdaging yang tersusun berhadapan bersilangan.

Tangkai daun (petiolus) berbentuk bulat, panjang 0,5-2,5cm,

diameter 3-6 mm, berwarna hijau sampai ungu dengan bintik gelap.

Helaian daun (lamina)

bersifat dimorfik, memiliki

2 jenis helaian daun yaitu

tipe pertama berbentuk bulat

telur (ovatus), bulat telur

sungsang (obovatus)

atau lanset memanjang

(oblanceolatus), terletak

di sepanjang batang

bagian atas, berdiamater

10-20 × 5-10 cm.

Dok WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag

6 – 04 WHI

emag


DokWHIemag

Tipe kedua hampir bulat (orbicularis) sampai

jorong/ elips (ellipticus), biasanya cembung dan

membentuk domatia dengan 4-10 daun,

berdiameter 3-9 × 4-5 cm. Helaian daun (lamina),

yaitu daun bagian atas, berwarna hijau tua

dengan bintik-bintik abu-abu ke ungu dan

daun bagian bawah berwarna hijau muda,

kadang-kadang semua ungu.

7 – 04 WHI


Tepi daun (margo folii)

bergelombang (undulate), pucuk

daun (apex folii) meruncing

(acuminatus), pangkal daun (basis

folii) berlekuk (emarginatus).

Pertulangan daun (nervatio)

menyirip dengan tulang sekunder

4-5 pasang, anastomosis, peruratan

daun (venasi) memata jala

(reticulatus).

Dok WHIemag

WHIemag


9 – 04 WHI

emag

PERBUNGAAN DAN BUAH

Tipe pertumbuhan perbungaan yaitu geotropik positif (mengarah ke pusat

bumi), berbentuk payung (pseudo-umbella sampai umbella), cembung dan

terdiri atas 2-15 bunga.

Tangkai perbungaan

(pedunculus) relatif panjang

yaitu 10-15 cm, diameter

3-5 cm, berwarna hijau

dengan bintik ungu gelap.

Tangkai bunga (pedicellus)

memiliki panjang 1-4 cm,

diameter 2-3 mm, berwarna

merah muda dengan bintik

ungu gelap.

Bunga tidak memiliki

aroma, bertahan 4-5 hari.

Kelopak bunga (calyx) bulat

telur berlekuk, berjumlah

lima, berwarna merah muda

sampai ungu.

Dok WHIemag

WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag


Dok WHIemag

WHIemag

Mahkota bunga (corolla) cekung, berjumlah 5, ujung corolla

berlekuk tidak rata, lobus corolla hampir bebas, ovatus hingga

oblanceolatus, berwarna putih dengan titik-titik merah ungu di luar,

bagian dalam merah muda, krem ujung runcing (acutus).

10 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag

WHIemagWHI

emag


Pollinia lonjong, menyempit ke arah dasar. Rhomboid corpusculum dengan

ujung runcing (acutus). Caudicle berbentuk segitiga. Ovarium berjumlah 2,

berbentuk kerucut dengan ujung bundar, berwarna hijau muda.

Buah dan biji tidak terlihat.

Buah berwarna ungu kehijauan

dengan bintik putih, berukuran

10-18 cm x c. 4-5 mm.

Biji berwarna kuning krem

ketika masak, panjang 2-3 mm,

dan disertai bulu berwarna

putih yang membantu dalam

pemencaran.

11 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag

WHIemag


12 – 04 WHI

emag

HABITAT DAN MANFAAT

Persebaran H. undulata S. Rahayu & Rodda hanya ditemukan di Borneo.

H. undulata S. Rahayu & Rodda tumbuh di hutan dataran rendah,

300-380 m dpl. Menempel pada batang pohon sekitar 1,5 m di atas tanah.

Dok WHIemag

WHIemag


13 – 04 WHI

emag

Tumbuh baik pada lingkungan

dengan faktor abiotik dengan

kelembaban 50-80% dan sinar

matahari 50%.

Dok WHIemag

WHIemag

Dalam sekali budidaya dan

kebun, H. undulata S. Rahayu &

Rodda dapat tumbuh baik di

tempat fullsun ternaungi

(ditanam dengan lindungan

paranet), sehingga akan

menyebabkan daun H. undulata

S.Rahayu & Rodda berwarna

merah keunguan.

H. undulata S.Rahayu & Rodda lebih banyak dimanfaatkan sebagai

tanaman hias karena memiliki daun dan bunga yang sangat unik.


14 – 04 WHI

emag

H. undulata

S.Rahayu & Rodda

dapat dikembangbiakan

secara generatif dengan

menggunakan biji dan

secara vegetatif dengan

cara stek maupun

cangkok.

Dok WHIemag

WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag


15 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag

WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag


● Yoyo Budiman

Sekilas tentang:

_________________________

STEK HOYA

Membuat stek Hoya itu mudah. Banyak yang sudah melakukannya

dengan baik. Namun sebagian orang masih keliru, terutama untuk

stek “satu daun” pada Hoya berukuran relatif besar.

Stek satu daun itu harus ada calon tunasnya, tunas mata tidur namanya.

Jika tidak ada tunas mata tidur, maka hoya tetap hidup, tetapi dia hanya

berakar saja, tidak bertunas, tidak tumbuh ke atas, tidak ada daun baru,

dan lain-lain.

Kita lihat gambar saja biar mudah.

Saya ambil contoh dari Hoya kerii,

Dok WHIemag

WHIemag

agar mudah dilihat karena

ukuran cukup besar.


Dok WHIemag

WHIemag


Dok WHIemag

WHIemag


Dok WHIemag

WHIemag

Dok WHIemag

WHIemag


Stek pucuk, diambil dari ujung batang

Stek pucuk, diambil dari ujung batang

Dok WHIemag

WHIemag


hai hoya…

sejulur untaimu melilit di

batang tegar menjulang

selarik rona dan

semilir aroma berlomba

mengudar rasa menyapa sukma

kauwarnai ragam hayati

dalam gejolak diam dan

gemuruh sunyi

hai hoya…

teruslah meniti ranting gemanting

peluklah cabang yang telentang

rengkuhlah hati demi hati

-RJ-

Dok WHIemag


22 – 04 WHI

emag

● Yoyo Budiman

KIAT

Berani Panen Berani Tanam

Hobi dan bisnis nan melestarikan

Pilih salah satu jenis satu jenis Hoya Hoya yang yang menurut menurut Anda Anda keren, keren, bernilai bernilai ekonomis tinggi,

berukuran tidak terlalu besar, mudah berbunga. Ingat. cukup FOKUS SATU SATU JENIS

JENIS

saja, tapi berbobot dan punya prospek pasar bagus.

Pelihara dia hingga tumbuh besar menjadi indukan yang yang kokoh dan dan sehat. sehat.

Satu tanaman Hoya indukan "dicincang" menjadi 25 25 calon tanaman baru

dengan teknik cutting 1 buku atau 22 buku.

Dok WHIemag

WHIemag


23 – 04 WHI

emag

Jaga indukan tetap produktif, jangan potong hingga gundul.

25 tanaman baru, tahap dipelihara dalam kompot, bergerombol, hemat

tempat.

25 tanaman baru dipindahkan ke polybag/ pot hingga menjadi indukan baru.

Kini Anda punya 25 indukan baru, sekali stek bisa menghasilkan 625.

Dok WHIemag

WHIemag


● M. Hisyam Baidlowi

__________________________________________________________________________________________

Jelajah Hoya

di Taman Hutan Rakyat R. Soerjo

_________________________________________________________________________________________________________________________

Dok WHIemag


25 – 04 WHI

emag

Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ronggo Soerjo terletak di tiga Kabupaten, yakni

Mojokerto, Pasuruan, dan Malang. Kawasan Taman Hutan Ronggo Soerjo

terletak antara 7° 44' 24" S - 112° 32' 3" E, memiliki altitude antara

1.456 - 1.809 m dpl, temperatur antara 18° - 22° C, humiditas antara 33% - 77%,

termasuk hutan hujan tropis yang memiliki vegetasi pepohonan besar dan

merupakan inang yang cocok bagi tumbuhan Hoya.

Dok WHIemag

WHIemag

Hoya yang ditemukan di Tahura R. Soerjo

adalah Hoya cinnamomifolia var.

purpureofusca, lebih dikenal dengan

Hoya purpureofusca Hook., dan belum

ditemukan atau dijumpai Hoya jenis lain.

Hoya purpureofusca Hook. memiliki ciri

bergetah putih, batang berbentuk bulat,

berwarna coklat sampai hijau muda

tergantung usia, bercabang kuat, dan

panjang mencapai > 20 m.

Daunnya tunggal berdaging yang tersusun berhadapan bersilangan.

Tangkai bunga berbentuk bulat dengan panjang 1-3 cm.

Lamina (helaian daun) berbentuk seperti jantung, ovatus dengan ukuran 10-20 x

6-12 cm.

Pangkal dari helaian daun membulat (rotundus), ujung dari helaian daun

runcing dan tepian daun rata (integer).


26 – 04 WHI

emag

Dok WHIemag

WHIemag

Perbungaan merupakan bunga majemuk yang

tersusun dalam payung (umbella), geotropisme

positif atau lateral, berbentuk cembung hingga semiglobular,

berdiameter 5-9 cm. Jumlah bunga dalam

satu tandan sangat banyak, 3-30 bunga per tandan.

Berbau wangi. Bunga berdiameter 1 cm berbentuk

seperti bintang dengan corola berwarna merah muda

sampai ungu dan corona berwarna ungu lebih tua.

Buah berupa buah

bumbung dengan panjang

20 cm dan diameter 5 mm.

Dok WHIemag

WHIemag


27 – 04 WHI

emag

Keberadaan

Hoya purpureofusca Hook.

di Tahura R. Soerjo masih

belum diperhatikan dari

berbagai aspek, padahal

Hoya purpureofusca Hook.

memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai

tanaman hias dan memiliki

nilai konservasi karena

persebarannya sempit dan

populasinya jarang. Oleh

karena itu, diharapkan dapat

dilakukan penelitian yang

dilakukan para ahli,

dilakukan pengenalan Hoya

kepada masyarakat, dan

dilakukan konservasi oleh

pihak terkait dengan

merangkul masyarakat

secara umum.

Dok WHIemag

WHIemag


“A poem begins

in delight

and ends

in wisdom”

(Robert Frost)

Puisi adalah karya sastra paling tua dalam sejarah peradaban.

Puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan

rasa dan merangsang imaji dalam susunan yang menarik,

memberi kesan dan berirama.

Sebuah puisi berawal

dalam kegembiraan

dan diakhiri

dalam kebijaksanaan.

Redaksi menerima 10 puisi dengan tema Cinta Hoya.

Atas dasar:

→ kesesuaian kalimat dengan gambar,

→ pilihan kata,

→ keselarasan antar baris,

→ pemakaian kosa kata,

maka ditetapkanlah 9 karya puisi yang ditampilan

di edisi 04 WHIemag kali ini.

• Urutan pemuatan tidak menunjukkan rangking.


29 – 04 WHI


Biarlah alam yang berbicara..

bersama angin yang meniup,

hutan yang merimbun,

tanah yang subur

dan air yang mengalir yang

bermanfaat bagi hidup manusia..

sebagai tanda kebesaran Tuhan.

Allang Petualang Rimba


31 – 04 WHI


32 – 04 WHI


`

33 – 04 WHI


34 – 04 WHI



36 – 04 WHI


37 – 04 WHI


Empat edisi telah dijalani

Di sini, telah tertumpah banyak

cerita perjumpaan dan kisah perjalanan

pun persilangan asah asuh asih

Para Pencinta dan Penikmat,

ungkapkan dua-tiga kalimat

entah saran entah kritik

sebagai ujud apresiasi

menyambut satu warsa WHIemag

Disediakan delapan Hoya bagi delapan tulisan

ringkas yang

paling kreatif dan inspiratif


Hoya decipulae S.Rahayu & Astuti

Sumber Sampel

Pengamatan didasarkan pada tanaman yang dibudidayakan di Kebun

Raya Bogor (nomor aksesi koleksi hidup BBG B2017080094) dari hasil

ekspedisi ke Lampung Barat oleh Inggit Puji Astuti, et. al.

Pengamatan Morfologis

Pengamatan dilakukan secara langsung pada batang, ruas, daun dan

perbungaan. Buah tidak diamati, karena tidak ada produksi buah selama

budidaya di Kebun Raya Bogor, meskipun sering berbunga. Buah diamati di

lapangan pada saat pengumpulan dari sampel tunggal, dan diproses sebagai

spesimen herbarium. Perbandingan antara spesies terdekat dilakukan dengan

membandingkan deskripsi dari literatur yang diterbitkan. Spesies yang paling

mirip adalah H. papaschonii dan H. irisae.

Hasil

Spesimen Hoya yang diperiksa dari Lampung Barat (IPA 1231/2017 /

BBG nomor tambahan koleksi hidup B2017080094 / nomor koleksi ekspedisi

YI 22171) dianggap cukup berbeda dari H. papaschonii dan H. irisae dalam

morfologi corolla (mahkota) dan corona (mahkota tambahan) yang akan

diterbitkan sebagai spesies baru. Spesies Hoya baru ini sangat mirip dengan

H. papaschonii dalam karakteristik vegetatif dan perbungaan ketika masih

dalam tahap awal perkembangan (kuncup kecil).

Taksonomi

Hoya decipulae S.Rahayu & Astuti spec. nov. - Jenis: Indonesia,

Sumatra, Lampung Barat, Hutan Lindung Daftarkan area 48B, Hutan Bukit

Campuran, 16 Juli 2017, IP A stuti IPA 1231/2017 (Holotype, BO!; Isotype,

BOHB!) Gambar. 1 dan 2.

39 – 04 WHI


Diagnosa

Spesies ini mirip dengan Hoya papaschonii, H. solokensis dan H. irisae

dalam hal perawakn semak, daun lanset tipis dan perbungaan, akan tetapi

berbeda dalam morfologi corolla dan corona. Corolla H. papaschonii memiliki

ukuran lebih kecil dan langsung menyebar terbuka hingga hanya 30-45 derajat,

sedangkan corona H. papaschonii memiliki lobus korona interstaminal yang

tidak ada dalam H. decipulae. Corolla H. solokensis juga memiliki ukuran lebih

kecil dan langsung menyebar hingga lebih dari 90 derajat. Pada H. decipulae,

corolla terbuka hingga 90 derajat dengan membentuk "kandang" mini terlebih

dahulu, sebagai hasil dari lampiran puncak corolla. Gynostegial korona

H. decipulae tegak, kaku dan tampak seperti lilin yang menyerupai H.

multiflora dan H. irisae kecuali di pangkal.

40 – 04 WHI


Semak epifit, dengan lateks putih di semua bagian vegetatif. Akar hanya

basal, tidak ada akar adventif yang diamati. Batang terete berdiameter sekitar

3‒5mm., Hijau terang, jarang puber; batang yang lebih tua berwarna abu-abu,

gundul; ruas (1,5) 4-10 cm. Daun tipis, tidak segar, berbentuk bagan saat

kering, lanset, basa akut, apeks acuminate, (4) 6-13 (15) × 2-5 cm, berwarna

hijau pekat pada permukaan adaxial, warna hijau pucat pada permukaan

abaksial, glabrous, venasi memata jala, pelepah sedikit tertekan pada

permukaan adaksial, cembung pada permukaan abaksial, urat sekunder 5-7 (8)

pasang, tidak ada colleter basal; petioles terete disalurkan di atas,

(5) 10-5 (20) × (1,5) 2-3 mm dengan diameter, kadang-kadang bengkok, hijau,

jarang puber.

41 – 04 WHI


Perbungaan umbelliform, cembung, dari 1-8 (10) bunga, tangkai bunga

ekstra-aksila, horizontal atau jarang secara geotropik negatif, tidak bercabang,

1 atau jarang 2 pada setiap simpul, menghasilkan bunga berkali-kali, terete,

15-25 × 1.5-2.0 mm , hijau, sedikit puber di bawah rachis, jika tidak berbulu;

rachis dengan bracts membran pada dasar setiap pedicel, triangular,

ca. 1 × 1 mm, kasar. Bunga dengan tangkai terete 7-9 × ca. 1,5 mm, hijau

muda, putih kehijauan atau putih, puber halus. Calyx lobes ovate-wide

triangular, apex round, ca. 1,5 × ca. 1 mm, tumpang tindih di alas, hijau muda,

luar puber halus, bagian dalam berkilau, colleter basal tidak ada. Tabung

Corolla pada dasarnya bulat, membungkus korona dengan tenggorokan yang

dikontrak, tanpa atau tabung yang sangat pendek tepat di bawah lobus bebas,

lanset, menyebar setelah terbuka penuh, membentuk kandang sebelum terbuka

penuh, berwarna putih; basal bulbous part setinggi 3,5-4,0 mm, diameter

3-4 mm, tabung di bawah bagian bulbous ca. Panjang 1 mm, kira-kira Lebar

2 mm, lanceolate segitiga lobus bebas, lateral terulur ke luar,

10–15 × ca. 1 (3) mm, bagian luar puber, bagian dalam yang berkabut, tabung

bagian dalam bagian dalam yang tebal, berbulu di tenggorokan, ca. 2 mm.

Corona ginostegial, tegak, kaku, dan tampak seperti lilin, tinggi 4-4,5 mm,

diameter 2-3 mm, putih ke putih gading; ca. Tinggi 1,5 mm dan diameter

1,5 mm, lobus dalam tegak, berulang ke dalam, lonjong, bergantian dengan

pollinaria, ca. 4 × 0,5 mm, lobus luar hilang, bergelombang di pangkalan;

anthers berbentuk segitiga, ca. 1,5 × 0,7 mm dengan apendase coklat apikal

bulat bundar hanya di bawah stigma.

42 – 04 WHI


Pollinia elliptic-oblong, menyempit ke arah alas dengan alas bundar dan

apeks, 190‒210 × 80‒100 μm; tidak ada margin pellucid; caudicles rhomboid,

panjang 80-90 μm; retinaculum secara luas berbentuk bulat telur, ca. 100 × ca.

90 m; style-head 5 miring pada penampang, dengan 5 lobus yang menyebar

bergantian dengan benang sari, gaya kepala apikal berbentuk kerucut, panjang

1-1,5 mm, lebar 0,8-1 mm di pangkalan, puncak akut; bicarpellate ovarium,

ovoid, apeks menyempit, terpotong, tinggi 1,5-2 mm. Buah folikel tunggal,

6-8 cm × 3–4 mm, sedikit melengkung, hijau (belum matang), warna tidak

terlihat pada saat jatuh tempo, berbulu. Biji 15–30 di setiap folikel, sedikit

pipih, tanpa margin berbeda, 4-5 × ca. 1 mm, komose panjang, koma panjang

3-4 cm.

Etimologi

Nama khusus 'decipulae' mengacu pada karakteristik pengaturan

mahkota sebelum terbuka penuh, yang menyerupai “kandang” mini.

Distribusi

Hanya diketahui dari jenis lokalitas di Lampung Barat, Sumatra,

Indonesia di Hutan Lindung.

43 – 04 WHI


Habitat dan Ekologi

Hoya ini diamati tumbuh sebagai epifit pada tanaman bambu di hutan

bukit campuran yang terganggu pada ketinggian 783 m dpl. Hoya biasanya

dilaporkan berkaitan dengan semut (Rahayu et al., 2007; Wanntorp & Kunze,

2009; Kleijn & van Donkelaar, 2001). H. decipulae diamati tumbuh dalam

hubungan dengan sarang semut di tanaman bambu.

Status Konservasi

Diketahui hanya dari satu tempat dengan hanya satu tanaman dengan

beberapa cabang dan beberapa perbungaan dan buah. Status konservasi awal

H. decipulae adalah Data Deficient (DD) (IUCN, 2017). Koleksi eks situ hadir

di Kebun Raya Bogor.

Daftar Pustaka

Rahayu, S. & Astuti. 2019. Hoya decipulae (Apocynaceae, Asclepidaceae),

A New Species from Sumatra. Reinwardtia. 18(1): 43-50.

44 – 04 WHI


Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!