Buletin Jejak Rantau Edisi 1 Januari 2020
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Edisi 1
activities | sport | achievement | Cultures |
Education | Stories |
Sambutan
Ketua PPI Polandia 2020
01
Assalamu’alaykum Warahmatullahi
WabarakatuhuAlhamdulillahi bini’matihi tatimmush
shalihaat, segala puji dan syukur kami haturkankepada
Allah جلاله, atasجل karunia-Nya kami dapat
merealisasikan PPI Bulletin.
diterbitkan sebagai ajang komunikasi
Bulletin
pelajar di Polandia serta parawarga
antar
Indonesia di Polandia sekaligus
negara
media menyampaikan
sebagai
PPI Polandia sebagai bentuk
laporankegiatan
kami menyapa dan menjaga
langkah
dengan publik.Bulletin ini akan
hubunganbaik
terbitkan secara berkala dengan berisi
kami
dan desain yangmenarik tentunya. Hal
konten
dilakukan untuk menunjang dan
ini
pelajarataupun WNI yang
memfasilitasi
bakat seni sehingga mereka bisa
memiliki
mengekspresikankaryanya.
berharap, terbitnya Bulletin akan
Kami
penyemangat bagi seluruh pelajar,
menjadi
WNI sehingga semakin banyak lagi
danpara
partisipasi dalam kegiatankegiatanPPI
tingkat
Polandia maupun KBRI di
Dengan demikian, manfaat yang
Warsawa.
pun insyaAllah semakin
akandiperoleh
Semoga Allah ‘azza wa jalla
banyak.
kemudahan dan
senantiasamemberikan
keberkahan atas segala urusan kita. Aamiin.
Salam,
Zulkifli
PPI Polandia
Pengurus
2019/2020
Periode
PELANTIKAN DAN
UPGRADING
P E L A N T I K A N
Pelantikan pengurus baru PPI Polandia
dilaksanakan pada 23 November 2019. Dimulai
dari presentasi laporan pertanggungjawaban dari
pengurus periode sebelumnya, hingga sesi tanya
jawab dari peserta yang hadir. Selanjutnya,
pelantikan pengurus PPI Polandia periode
2019/2020 dipimpin oleh Duta Besar Republik
Indonesia untuk Polandia, Ibu Siti Nugraha
Mauludiah dan diwakili oleh Ketua PPI Polandia
periode 2019/2020, Zulkifli.
Pada pelantikan ini, Ibu Siti Nugraha Mauludiah
menyampaikan ucapan terima kasih kepada para
pengurus PPI Polandia periode 2018/2019 atas
kinerja selama satu periode kepengurusan. Selain
itu, beliau juga berpesan kepada kepengurusan
baru untuk membangun organisasi ini lebih baik
lagi.
U P G R A D I N G
Tepat sehari setelah pelantikan, diselenggarakan upgrading bagi pengurus baru PPI Polandia. Di
sesi pertama, Bapak George Lekahena menyampaikan materi tentang Organizational
Management Training. Beliau menitikberatkan pada time management untuk membagi peran
sebagai organisator dan mahasiswa. Menjadi seorang organisator berarti berperan dalam
membangun sebuah organisasi, dengan dua kunci utama yaitu komunikasi dan kerjasama antar
pihak di dalam organisasi tersebut. Namun demikian, mahasiswa tidak boleh lalai dalam
menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar di Polandia.
Selanjutnya, di sesi kedua, materi tentang Economy Sharing Session disampaikan oleh Bapak
Taufiq Lamsuhur Abdurrahman. Pada kesempatan ini, Bapak Taufiq menyampaikan indikator
presetasi dalam bidang ekonomi dan cara taktis PPI Polandia untuk meningkatkan hubungan
kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Polandia. Indikator prestasi tersebut antara lain,
meningkatnya devisa negara dari sektor pariwisata, perdagangan, investasi, dan pendidikan. Cara
taktis yang dapat dilakukan oleh PPI Polandia dalam rangka meningkatkan devisa negara yaitu
membuka stan dalam berbagai event dengan tujuan mengenalkan Indonesia ke kancah
internasional, menjadi guide para tamu yang berkunjung ke Polandia, dan lain sebagainya.
F I N S W I M M I N G G O L D E N F I N A L
W O R L D C U P 2 0 1 9
Cheers
Selama dua hari, 7-8 Desember
2019, Margaretha Herawati,
salah satu Atlet Selam Indonesia
mengikuti Kejuaraan Dunia di
Finswimming Golden Final World
Cup 2019 di Termy Pool
Maltanskie, Poznań.
N O V R I Z A L
ROTASI KELADI
Embun bukan hanya penyampai nadi
dalam radiasi bumi
Angin bukan hanya pelipur debu
dalam roma
Dalam beberapa cerita turut pula
membaur sebagai hujan
Dalam sedikit suara turut
mencengkram sautan panas matahari
Pernah sampai pada beberapa
burung kecil yang bercanda
Terbang mungkin menjadi mimpi
yang berotasi
Lain hal untuk melayang
Hanya butuh satu rotasi dan
kau…..
Menjadi beberapa layangan..
Apa kabar dengan dia yang
bergantungan dalam melayang
Hanya bermodal waktu dan ujung
ranting di dahan sana
Lompat loncat dan dia sampai..
Tupai…
Bila waktu akan berbisikan pada
sahutan daun
Bila air menyentuh pada helaian
rumput
Dan bila embun mulai ragu pada
keladi
Dan saatnya lah bila burung dan
waktu berdansa dengan rotasi
B Q D E S Y H A R D I A N T I
FEEL THE SOUL
*Ide dasar penciptaan karya lukis
ini terinspirasi dari sebuah pemikiran diri dalam menempatkan
rasa
Indonesian
Movie Days
Festival Indonesian Films Overseas (FIFO) berkolaborasi dengan
Produksi Film Negara (PFN) telah sukses melaksanakan acara
Indonesian Movie Days. Acara ini berlangsung selama 2 hari, yaitu
tanggal 10-11 Desember 2019 di Kino Luna Artystyczne Warszawa,
yaitu salah satu bioskop yang berlokasi di Warsaw, Ibu Kota
Polandia. Berbagai kalangan hadir pada acara kali ini, mulai dari
siswa/i, warga Polandia, mahasiswa/i Indonesia yang sedang
menempuh pendidikan tinggi di Polandia, hingga Duta Besar
Republik Korea, Mrs. Mira Sun, dan beberapa perwakilan dari
Kedutaan Besar Republik Indonesia, termasuk Ibu Siti Nugraha
Mauludiah selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia.
Terdapat dua film karya Produksi Film Negara (PFN) yang diputar,
yaitu Kuambil Lagi Hatiku dan Petualangan Si Unyil.
M E N A P A K I S E N J A D I L U A R
B A T A S N U S A N T A R A
Karya Failasuf Aulia Nugroho
Barat, adalah tempat dimana matahari menangisi terang, dengan ronanya yang
memerah, seakan jagad senduduka dalam keheningan sesaat. Itulah masa yang
kusebut senja. Di waktu kurang dari 30 menit itu, si bocah ini mengunci mulutnya
diam, hening cipta sesaat, pandangan matanya melihat jauh ke arah batas horison sang
mega yang tak tahu dimana ujungnya. Disaat itulah semua rindunya dikirimkan melalui
sang surya, berharap di pagi hari, bapak, ibu, adik, dan seluruh kawannya mendengar
salam si bocahdari terik mentari subuh.
Bocah yang ku kenal ini adalah daging hidup tanpa tuan. Wajah dan kerut di keningnya
menggambarkan hidupnya yang jauh dari hiruk riuh manusia, kumal, hitam, bak aliran
sungai yang telah kering. Ia selalu merasa bahwa hidupnya tidak akan pernah dalam
satu titik yang biasa, dan sepertinya Tuhan mengamininya. Dalam otaknya, hanya
terngiang bagaimana cara melihat batas sang mega, dan sepertinya Tuhan pun
sependapat dengannya. Sepasang kaki kecil itu dikirim Tuhan untuk diam dan tinggal
di Eropa, benua biru sana yang jauh dari tempat lahirnya, yang secara geografis,
matahari dan bulan akan terlihat lebih besar, apalagi waktu senjanya, membuat merah
seluruh mata. Bak runtuh sudah emas dari langit di pangkuan si bocah, rasanya.
Hari demi hari pun berlalu. Tiap sore diawal kedatangannya, ia selalu duduk manis dan
membisu diatas kasurnya, fokus pandang kearah luar, membungkus pesan dan salam
yang ingin disampaikan, hingga sang mega datang. ”Bapak, aku baik baik saja, sehat
selalu, makanku tertur, ibadahku juga terjaga, uangsaku ku juga cukup, tak perlu
risaukan aku”, ucapnya dalam batin. Lagi, sekarang dalam tarikan nafas yang panjang
ia kembali berucap melanjutkan dalam batinnya, ”maafkan anakmu, dipagimu nanti
belum bisa membuatkan mu secangkir teh dan pisang goreng, kesuakaanmu. Mungkin
pagi esoknya bapak, maaf”. Dalam sekali ia menunduk, bersama satu linangan air mata,
bak prangko pengesah surat di kantor pos, ia menelan ludahnya. Begitulah harinya ia
ulang, dengan kiriman surat dan prangko air mata yang sama.
*Foto oleh Desy Hardianti Hamkar
Tak perlu sulit menemukan si bocah di benua biru itu. Sepasang kaki mungilnya itu
selalu terpaku dimana ada rerimbunan daun berada, dimana sunyi itu ada, dimana
burung tak malu tuk bernyanyi. Hampir semua manusia memandang benua itu menarik
akan gaya bangunan dan eksotisme ruang. Itulah mengapa banyak orang berduyun
duyun mengunjunginya. Tapi baginya, itu semua tak lebih dari histori fanatisme
manusia. Sebuah statue untuk menunjukkan existensi dan keberhasilan exploitasi
manusia, sebuah evolusi karakter homo sapiens yang menuju homo roboiens atau
homo automatiens. Sama sekali tak menarik baginya. Namun lain sisi, sisa hijaunya
benua biru adalah bentuk tobat mereka akan sejarah eksploitasi yang telah mereka
buat, mereka wariskan kepada anak cucu dan generasi muda, sebagai sedikit imbalan
untuk tanah yang mereka diami. Dan disitulah si bocah selalu berada, menghirup jiwa
asli mammalia cerdas tanah Eropa.
Itu mengapa, senja di tanah kelahirannya selalu membuatnya rindu. Walaupun nampak
kurus dan kering, masih ada sedikit kehangatan yang tersisa, masih ada sedikit sisa
rerimbunan yang bukan bentuk tobat manusia, melainkan bentuk hormat mereka pada
tanah yang mereka diami. Banyak cerita tentang senja yang masih si bocah simpan
dalam batin dan pikirannya. Tak pernah ia menunjukkan foto dimana ia berdiri dan
berada, apa yang ia lihat dan membuatnya kagum. Si bocah hanya sering bertutur
dimana dan apa yang dia lihat, membuat telingaku berjalan masuk dalam racauannya.
------Cerita pendek si bocah-------------
Satu petuah dari si bocah yang ku ingat.
”Kusimpan semua gambar dalam memori ingatanku, dan
ku biarkan ia tenggelam bersama matiku, tapi kubagikan tulisan dan cerita
perjalananku, supaya kau ingin tau bagaimana rasa dan rupanya” - BocahKecil
*Foto oleh Desy Hardianti Hamkar
Ulfah Pungki Tiarasari
Editor:
& Designer:
Layouter
Rosadela, Reva Wiratama
Fitri
kontributor:
Penanggungjawab
Dermawan, Rafsan SC
Doni
Bidang Humas PPI Poland
-
Novrizal
Hardianti Hamkar
Desy
BE PART
OF OUR
BULLETIN
Kami tunggu karya unikmu!
Buletin Jejak Rantau
membuka peluang
bagi kamu yang
ingin
mengekspresikan
diri.
Kirimkan karyamu
dan biarkan karyamu
mendunia!
Kamu dapat kirimkan cerita pendek,
puisi, gambar, foto, ulasan buku, dan
lain sebagainya ke tim redaksi kami
pendidikan@polandia.ppi.id
dengan subjek [BJR_Nama]
DIBALIK BULETIN JEJAK RANTAU
Tim Buletin:
- Bidang pendidikan PPI Poland
Kontributor:
Failasuf Aulia Nugroho