29.01.2020 Views

REKONSTRUKSI KHILAFAH DAN MASA DEPAN CERAH PERADABAN ISLAM

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Masih ada ilmuwan lainnya. Dia adalah Nashiruddin ath-

Thusi, masternya ilmu astronomi dan perbintangan. Ada Ibnu

al-Haitsam, jagoannya ilmu alam dan ilmu pasti. Beliau

menulis buku berjudul Al-Manazhir yang berisi tentang ilmu

optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh

Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada

tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.

Ada lagi seorang ahli geografi ulung bernama Muhammad

bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim,

merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling

tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung

Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia,

Azerbaijan, Chozistan, Persia dan Karman. Kemudian ada al-

Kindi.

Beliau adalah simbol kedigdayaan ilmuwan Muslim.

Jempolan dalam ilmu fisika dan filsafat. Beliau bahkan

mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima belas buku di

antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara

(iklim), kelautan, mata dan cahaya; juga dua buah buku

mengenai musik. Muhammad, Ahmad dan Hasan—tiga

keturunan Musa Ibnu Syakir, menyumbangkan ilmu teknik

pengairan dan matematika.

Lalu mengenai dunia sejarah, filsafat dan sosiologi, ada

sang maestronya, yaitu Ibnu Khaldun. Selain mereka, masih

banyak lagi ilmuwan dan cendekiawan Muslim lainnya dengan

keunggulan dan kepakarannya di bidangnya masing-masing.

Orang-orang seperti merekalah yang kemudian memberikan

banyak sekali sumbangsihnya bagi kemajuan peradaban Islam

10 | Arief B. Iskandar

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!