1.Pembersihan Pengecilan ukuran
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Teknik Penanganan Pasca Panen Hasper I
PEMBERSIHAN & PENGECILAN UKURAN
TEAM TEACHING MK TEKNIK PASCA PANEN HASIL PERTANIAN
2018
Jenis-jenis Bahan Hasil Pertanian
KARAKTERISTIK
Mudah Rusak
✓ Kadar air tinggi
✓ Respirasi tinggi
✓ Kaya nutrisi
PENANGANAN
PENGOLAHAN
Penanganan
Pemanenan
Pemasaran
Tujuan Penananganan Pasca Panen :
✓ Mencegah kerusakan fisiologis dan mikrobiologis
✓ Mencegah penyusutan
✓ Mencegah kerusakan fisik
✓ Mencegah kontaminasi hama
✓ Meningkatkan mutu hasil pertanian
✓ Meningkatkan daya simpan
PEMBERSIHAN BAHAN HASIL
PERTANIAN
• Nilai ekonomis suatu bahan hasil pertanian sangat
tergantung pada faktor-faktor antara lain :
▫ Karakteristik fisik: kadar air, ukuran produk,
berat,tekstur, warna, bentuk dan adanya benda
asing /kotoran.
▫ Karakteristik kimia : komposisi, ketengikan, bau
danrasa.
▫ Faktor-faktor biologi: daya tumbuh, adanya
hama,adanya jamur dan bakteri.
•Beberapa prosedur yang biasa digunakan
dalam meningkatkan, menjaga atau merubah
kualitas produk seperti :
Menjaga kondisi penyimpanan : suhu,
kelembaban dan waktu.
Mencegah tumbuhnya mikroorganisme :
fumigasi,pendinginan dan pemanasan.
Meningkatkan karakteristik fisik bahan : merubah
atau menjaga kadar air bahan, membuang bahan
yang tidak diinginkan dalam produk,
mengelompokkan produk kedalam beberapa
kelas/kelompok.
PEMBERSIHAN BHP
• PEMBERSIHAN (CLEANING) ADALAH PROSES
UNTUK MEMINDAHKAN BAHAN ASING
(KOTORAN) DAN BAHAN YANG TIDAK
DIINGINKAN DARI BAHAN UTAMA
• SEBAGAI CONTOH PEMBERSIHAN KEDELAI
HASIL PERONTOKAN ANTARA BULIR KEDELAI
(SBG BAHAN UTAMA) DENGAN BAHAN
PENGOTOR (SERPIHAN DAUN, KULIT POLONG,
TANGKAI, BATANG, TANAH, DLL.)
PEMBERSIHAN BHP
• PEMBERSIHAN DILAKUKAN DGN 2 CARA :
• CARA KERING (DRY METHOD), MELIPUTI :
– PENYARINGAN (SCREENING)
– PEMUNGUTAN (HAND PICKING)
– PENIUPAN (WINNOWING)
• CARA BASAH (WET METHOD)
– PERENDAMAN (SOAKING)
– PENYEMPROTAN AIR (WATER SPRAYS)
– PENCUCIAN DI DLM SILINDER BERPUTAR (ROTARY DRUM)
– PEMBERSIH BERSIKAT (BRUSH WASHER)
– PEMBERSIH BERGETAR (SHAKER WASHER)
PEMBERSIHAN BHP
• Perendaman dalam air (soaking). Perendaman dalam air baik
dalam air yang bergerak atau air yang diam hanya efektif untuk
menghilangkan debu dan semua kotoran yang terdapat di
permukaan produk. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan
jenis pencucian lainnya.
• Penyemprotan dengan air (water sprays). Penggunaan
penyemprotan dengan air ini bervariasi dari yang menggunakan
tekanan rendah sampai bertekanan tinggi. Metode ini sangat
efektif untuk menghilangkan kotoran yang melekat kuat secara fisik
pada permukaan produk. Penyemprotan sangat cocok digunakan
utnuk hampir semua produk tetapi intensitas dan tipe penyemprot
atau sprayer harus diseleksi dengan tepat. Misalnya penyemprot
bertekanan tinggi yang sangat baik untuk mecuci tomat tentu saja
tidak dapat digunakan untuk mencuci daun seledri atau lettuce.
-Lanjutan
• Drum berputar (rotary drum). Pencuci ini biasanya digunakan
untuk pencucian komersil karena mudah dioperasikan, kapasitas
yang tinggi, daya pembersih yang tinggi dan hanya menyebabkan
kerusakan kecil pada produk. Pada metode ini digunakan dengan
menambahkan air maupun dengan penyemprotan air.
• Pembersih dengan sikat (brush washer). Pencucian dengan
menggunakan sikat yang berputar ini sering digunakan dan sangat
efektif. Metode ini efektif untuk menghilangkan tanah yang sulit
dibersihkan hanya dengan perendaman misalnya tanah liat atau
yang sangat lengket pada produk. Pencucian dikontrol oleh
gerakan sikat yang biasanya dibuat dari serat, karet, spon, atau
bahan lain dan biasanya harus diganti sewaktu-waktu.
PEMBERSIHAN BHP
• Metode pembersihan terbaik biasanya mengkombinasikan dua
atau tiga cara pembersihan seperti pada Gambar 1 di bawah ini.
Produk dimasukkan dan dilakukan pencucian dengan perendaman
dua kali, pencucian dengan cara penyemprotan, penghilangan air
cucian kemudian dilakukan pengeringan dengan kipas. Dalam bak
perendaman mungkin berisi bahan kimia untuk sterilisasi, atau untuk
menghjilangkan residu pada permukaan produk.
Gambar 1. Pencucian dengan beberapa kombinasi metode pencucian
PEMBERSIHAN BHP
• Pencucian yang bergoyang (shaker washers). Pembersih ini
mengaplikasikan adanya gerakan pada proses pencucian sehinga
adanya gesekan antar produk dapat membersihkan kotoran yang
melekat. Metode ini tidak dapat diterapkan untuk bahan yang mudah
rusak secara mekanis/gesekan.
SORTASI BHP
• SORTASI : PEMISAHAN BAHAN YG SDH DIBERSIHKAN KE
DLM BERBAGAI FRAKSI KUALITAS BERDASARKAN
KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN KONDISI
BIOLOGISNYA
• KARAKTERISTIK FISIK BHP, MELIPUTI :
• KADAR AIR, BENTUK, UKURAN, BERAT JENIS, WARNA, DAN
BENDA ASING
• KARAKTERISTIK KIMIA BHP, MELIPUTI :
• KOMPOSISI BAHAN, BAU, RASA
• KARAKTERISTIK BIOLOGIS BHP, MELIPUTI :
• JENIS DAN JLH KERUSAKAN OLEH SERANGGA, MIKROBA
GRADING BHP
• GRADING ADALAH PROSES PENGELOMPOKKAN BHP
BERDASARKAN MUTU/KUALITAS TERGANTUNG PADA
NILAI EKONOMIS DAN PENGGUNAAN.
• DLM DUNIA PERDAGANGAN (BUAH-BUAHAN DAN
SAYURAN) DIKENAL BBRP TINGKATAN KELAS MUTU BHP
• CONTOH : KENTANG KELAS A; KELAS B; KELAS C; DAN
KELAS D
• DGN GRADING, MUTU BHP TERJAMIN DAN HAK
KONSUMEN UTK MEMPEROLEH PRODUK BERMUTU
DPT TERPENUHI, SERTA PRODUSEN MENDAPAT MUTU
YG SEBANDING DGN HARGANYA
Ada 3 klasifikasi mutu yang umum digunakan untuk produk
hortikultura, yaitu:
• Kelas super
- mutu sangat baik, memiliki bentuk, warna, dan
aroma khas dari kultivarnya dan tidak
mempunyai cacat-cacat dalam yang mungkin
mempengaruhi tekstur, rasa dan aroma.
- Untuk kelas super ini masih diizinkan adanya
penyimpangan sebesar 5%
• Kelas 1
- Kelas 1 hampir sama dengan kelas super, hanya
disini diperkenankan toleransi 10%.
- Buah-buahan secara individual diperbolehkan
memiliki sedikit penyimpangan dalam bentuk,
warna dan kerusakan-kerusakan kecil pada
kulitnya yang tidak mempengaruhi penampilan dan
umur simpan.
• Kelas 2
- Boleh mempunyai sedikit kerusakan eksternal
maupun internal, asalkan masih tetap dapat dimakan
dalam keadaan segar.
- Golongan ini paling baik untuk transaksi jual-beli
setempat atau untuk tempat-tempat yang tidak jauh
dari lokasi produksi.
PENGECILAN UKURAN (Size Reduction)
DEFINISI
Pengecilan ukuran merupakan satuan operasi
dimana bahan hasil pertanian dikecilkan ukurannya
dengan mengaplikasikan gaya tumbuk, gaya
gesek dan gaya tekan.
Tujuan dari pengecilan ukuran adalah memperluas
permukaan bahan hasil pertanian agar proses pena
nganan selanjutnya dapat berlangsung efektif
Pengecilan ukuran sebagai istilah yang umum meliputi
juga pemotongan, pemecahan dan penggilingan.
Pengecilan ukuran dilakukan secara mekanis tanpa
terjadi perubahan sifat-sifat kimianya.
Pemecahan bahan menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil atau sebaliknya, pembentukan satuan-satuan
yang lebih besar dari bahan yang terpecah halus,
adalah operasi yang penting dalam industri pangan.
Kehalusan hasil giling biasanya dinyatakan dengan
istilah kasar, sedang dan halus. Pengamatan
terhadap mutu hasil giling dapat dibagi atas dua
golongan, yakni :
• Derajat kehalusan, yang menyatakan rata-rata
ukuran partikel hasil giling.
• Indek keseragaman, yang menunjukkan
penyebaran fraksi-fraksi kasar, sedang dan halus
dari partikel hasil giling.
WATAK UKURAN
Penampilan dari pada suatu mesin untuk pengecilan
ukuran bahan disifatkan oleh faktor-faktor berikut ini.
• Kapasitas mesin
• Kebutuhan daya yang diperlukan tiap satuan berat
bahan terkurangi.
• Ukuran dan bentuk dari pada produk sebelum dan
sesudah pengurangan.
• Kisaran ukuran dan bentuk dari pada hasil akhir.
Bahan yang terkurangi ukurannya dapat
digolongkan menjadi 3 kelas berdasarkan
atas ukurannya, yakni.
1. Kisaran dimensi, yakni partikel yang
dapat diukur secara tepat dan mudah
dilihat dengan pengukuran yang minimum
yaitu kira-kira (1/8) atau lebih. Contoh,
irisan buah atau sayuran atau cacahan
bahan hijauan.
2. Kisaran ayakan yaitu, partikel dengan
ukuran minimun antara 0.125- 0.0029
(inchi). Contoh, bahan-bahan bijian
seperti makanan ternak dan pupuk.
3. Kisaran mikroskopik, yakni partikel
dengan dimensi minimum kurang dari
0.0029 . Contoh, tepung, semen dll.
ANALISIS PENGAYAKAN
Cara paling sederhana yang sering dipakai
untuk analisis bahan bijian pada kisaran ayakan
adalah dengan penyaringan melalui suatu
rangkaian ayakan Tyler (Tyler sieve).
Ayakan Tyler ini terdiri atas rangkaian ayakan
dengan garis tengah 20 cm dan tinggi 5 cm yang
sisinya dibentuk sedemikian rupa sehingga ayakan
yang satu dapat diletakkan terpasang diatas yang
lain.
Ayakan Tyler dibentuk oleh anyaman kawat
dengan garis tengah kawat dan jarak antar kawat
tertentu pula.
5 cm
Anyaman kawat
20 cm
Gambar 1 : Rangkaian Ayakan Tyler
LUBANG DAN INTERVAL AYAKAN
Ruang terbuka diantara kawat-kawat
saringan disebut sebagai lubang atau bukaan
ayakan. Sedang istilah Mesh number yaitu
menyatakan jumlah lubang atau bukaan tiap
inchi linier.
Contoh,
Ayakan mesh no. 10 artinya ayakan dengan
jumlah lubang bukaan 10 buah per inchi linier.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.
Mesh. No. 10
inchi
Gambar 2. Ayakan Mesh no. 10
MODULUS KEHALUSAN (Finenes Modulus
atau FM) dan INDEK KESERAGAMAN
(Unifomity Index atau UI)
Cara menentukan derajat kehalusan (FM) dan
indek keseragaman (UI), butir hasil pengecilan
ukuran ditentukan dengan menggunakan satu
set saringan Tyler. Saringan Tyler terdiri dari
alat penggoyang atau penggetar disebut juga
Ro-thap Shaker dan saringan atau ayakan
atau sieve yang terdiri dari 7 saringan baku.
Lubang bukaan setiap ayakan dalam rangkaian
ayakan Tyler adalah 2 atau 1.414 kali ukuran lubang
bukaan ayakan sebelumnya.
Sieve
Mesh. no.
Diameter Bukaan
(inchi)
35
0.0164
√2
48
60
100
x 2
0.0116
0.0082
0.0058
√2
√2
Ayakan Tyler terdiri atas sejumlah saringan atau ayakan.
Ukuran lubang-nya bermula dari 200 mesh, kemudian
ukuran selanjutnya adalah 2 atau 1.414 kali ukuran
lubang sebelumnya. Ukuran lengkap saringan Tyler lihat
tabel 1.
Tabel 1. Ukuran Saringan Tyler Lengkap
Mesh no.
Diameter kawat
(in)
Ukuran Lubang
Sesungguhnya
Kira-kira
1
¾
½
3/8
3
4
6
8
10
14
20
28
35
48
60
100
150
200
0.148
0.135
0.105
0.092
0.070
0.065
0.036
0.035
0.032
0.025
0.0172
0.0125
0.0122
0.0092
0.0072
0.0042
0.0026
0.0021
1.050
0.742
0.525
0.371
0.263
0.185
0.131
0.093
0.065
0.046
0.0328
0.0232
0.0164
0.0116
0.0082
0.0058
0.0041
0.0029
1
3/4
1/2
3/8
1/4
3/16
1/8
3/32
1/16
3/64
1/32
.....
1/64
.....
.....
.....
.....
.....
CARA PENENTUAN FM DAN UI
Sieve
Mesh no.
Diameter
Bukaan
Rerata
ayakan (inc)
% bahan
tertinggal
pd tiap
saringan
Nomor
ayakan
Hasil kali
poin 3 dan 4
Indek
keseragaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3/8 0.371
a 7 7a KASAR =
(a+b+c)/10
4
0.185
b 6 6b
8
0.093
c
5
5c
14
28
0.046
0.0232
d
e
4
3
4d
3e
SEDANG =
(d+c)/10
48
100
0.0116
0.0058
f
g
2
1
2f
1g
HALUS =
(f+g+h)/10
Pan
0
h
0
0
100 jumlah
Finenes Modulus (FM) dapat ditentukan
dengan persamaan sbb.
FM
7a
6b
5c
4d
3e
2 f 1g
100
0
Uniformity Index (UI), dikategorikan sbb.
• misal, diperoleh angka 0.95 dibulatkan
menjadi 1
KASAR
a
b
10
c
• misal diperoleh angka 6.7 dibulatkan
menjadi 7
SEDANG
d e
10
• misal diperoleh angka 2,3 dibulatkan
menjadi 2
HALUS
f
g h
10
Jadi UI = Kasar : Sedang : Halus
= 1 : 7 : 2
Sedang rerata ukuran bahan (D) dalam satuan inchi
ditunjukkan oleh nilai FM dan dapat dihitung dengan
persamaan sbb.
D 0.004(2)
FM
satuan dalam inchi
Contoh soal
1. Hasil suatu penggilingan diayak dengan ayakan
Tyler. Prosentase bahan tertinggal dalam tiap
saringan adalah sbb. 3/8 (1%), mesh no.4
(2.5%), mesh no. 8 (7%), mesh no. 14 (24%),
mesh no. 28 (35.5%), mesh no. 48 (22.5%) dan
mesh no. 100 (7.5%). Sedang diameter lubang
bukaan mesh no. 100 adalah sebesar 0.0058.
a) Susunlah tabel pengamatan lengkap dari hasil
analisis tersebut
b) Tentukan Finenes Modulusnya
c) Tentukan ukuran butiran rerata
d) Tentukan indek keseragamannya
PENYELESAIAN
a) Tabel pengamatan
Ayakan
Mesh.no.
3/8
4
8
14
28
48
100
Pan
Diameter
lubang bukaan
(inchi)
% bahan
tertinggal
Konstanta yg
ditentukan
Hasil kali
(3) dan (4)
(1) (2) (3) (4) (5)
0.371
0.185
0.093
0.046
0.0232
0.0116
0.0058
-----
1
2.5
7
24
35.5
22.5
7.5
------
7
6
5
4
3
2
1
0
7
15
35
96
106
45
7.5
100 312.0
0
b). Derajat Kehalusan (FM) ?
312 FM
100
3.12
Jadi derajat kehalusan FM = 3.12
Catatan :
• Jika bahan halus sekali sehingga semua bahan lewat
sampai ayakan mesh no. 48, tapi tertahan pada
ayakan mesh no. 100, maka derajat kehalusan (FM)
nya = 1.
• Jika bahan tertahan pada ayakan mesh no. 4 maka
FM nya = 6
Jadi semakin kecil FM semakin halus hasil pengecilan
ukuran suatu bahan.
c). Ukuran rerata butiran (D) ?
D
3.12
0.0041*(2)
0.0356
inchi
d). Indek keseragaman (UI) ?
Ayakan
Mesh.no.
% tase bahan
Tertinggal
Index
Keseragaman (UI)
3/8
4
8
1
2.5
7
1
2.5 7
KASAR
10
10.5
10
1.05
1
14
28
24
35,5
SEDANG
24 35.5 59.5
5.95 6
10 10
48
100
Pan
22,5
7,5
-----
HALUS
22.5 7.5
10
30
10
3
Jadi UI = Kasar : Sedang : Halus
= 1 : 6 : 3
2). Pada suatu analisis pengayakan (sieving) dipakai ayakan
mulai mesh no. 3/8, 4, 8, 14, 28, 48,100 dan pan.
Diketahui, ukuran ayakan mesh no. 28 adalah 0.0232
inchi dan semua bahan tertinggal pada mesh no. 8.
a. Susunlah tabel lengkap dari analisis tersebut?
b. Tentukan derajat kehalusan bahan?
c. Tentukan ukuran rerata butiran?
d. Tentukan indek keseragaman?
Catatan:
Definisi Finenes Modulus adalah jumlah prosentase fraksi berat atas
bagian berat yang tertahan pada tiap-tiap saringan, kemudian
masing-masing fraksi dikalikan dengan suatu angka yang telah
ditetapkan (assigned number) dari 7 sampai 0. Hasil perkalian
tersebut dijumlahkan kemudian dibagi 100.
Sieves (ayakan).
Sebuah shaker mekanis digunakan untuk
analisis saringan.
KEBUTUHAN ENERGI
• Energi yang diperlukan untuk mengecilkan
bahan dari satu ukuran ke ukuran lain adalah
sebanding dengan dimensinya dan memerlukan
sejumlah daya
ENERGI UNTUK PENGECILAN UKURAN
Tenaga yang dibutuhkan untuk pengecilan ukuran
berhubungan dengan beberapa fungsi dari partikel yang
sudah dikecilkan ukurannya.
Jika dianggap partikel-partikel tersebut, dimensi umum
mungkin bisa digunakan sehingga persamaannya bisa
ditulis seperti berikut ini.
L
dL
Gambar 3 : Pengecilan ukuran
bahan dari ukuran L menjadi
ukuran dL
dE C
dL
n
L
dengan :
E = Energi untuk mengecilkan ukuran bahan (BTU, HP-jam)
dL = perubahan dimensi panjang (ft)
L = dimensi panjang sebelum dikecilkan (ft)
C = konstanta
Menurut Kick, tenaga atau energi yang diperlukan untuk
mengurangi ukuran bahan berbanding langsung dengan
perbandingan penurunan dL/L, berarti n = 1, sehingga,
E
C
dL
L
C
L
2
L
1
dL
L
E
L
CLn
L
1
2
Hukum Kick ini mengandung arti bahwa tenaga yang
diperlukan untuk menghancurkan bahan.
Contoh, Ukuran 10 cm dikecilkan menjadi 5 cm besarnya
sama dengan tenaga yang diperlukan untuk memecah
bahan dari 5 mm menjadi 2,5 mm.
Hukum Rittinger, dimana n = 2,
dL
E C
2
L
dL 2
E C
C.
L . dL
2
L
E C.
1
L
2
1
L
1
Contoh.
3). 5 HP-jam digunakan untuk mengecilkan bahan dari ¼ inchi
ukuran ke 10 mesh. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengecilkan sampai 20 mesh dengan pers. Kick dan
Rittinger?
Penyelesaian,
a) Kick ,
E CLn
L
L
1
2
C
E
L
Ln
L
1
2
, 10 mesh = 0.065
C
5HP
jam
0.25
Ln 0.065
3.7
Jika pengecilan ukuran sampai 20 mesh. Berapa E ?
20 mesh = 0.0328 (lubang bukaan)
E
0.25 0.25
C.
Ln 3.7* Ln 7. 55HP
0.0328 0.0328
jam
b) Rittinger Law’s,
E
C.
1
L
2
C
1
L
2
E
1
L
1
L
1
1
5
1
0.065
1
0.25
0.438
E
1 1
0.438 * 11.
6HP
0.0328 0.25
jam
SOAL
1. Pada suatu analisis pengayakan (Sieving) dipakai
ayakan mulai mesh. No. 3/8 inc, 4, 8, 14, 28, 48,
100 dan pan. Diketahui ukuran ayakan mesh. No.
28 sebesar 0.0232 inchi dan semua bahan
tertinggal pada mesh. No. 8.
a) Susunlah tabel lengkap hasil analisis
pengayakan
b) Tentukan Fmnya
c) Temtukan rerata ukuran butiran
d) Tentukan UI-nya
2. Pada suatu analisis pengayakan (sieving) dipakai ayakan
mulai mesh no. 3/8”, 4, 8, 14, 28, 48, 100 dan pan. Dalam
analisis tersebut, bahan tertinggal di mesh no. 14 sebesar
35 % dan di mesh no. 48 sebesar 65 %. Diketahui: ukuran
ayakan mesh no. 48 adalah 0,0116 inchi.
a). Susun tabel lengkap dari analisis tersebut ?
b). Tentukan derajat kehalusan (Finenes Modulus /FM) ?
c). Tentukan rata-rata ukuran butiran ?
d). Tentukan indek keteragaman (Uniformity Index /UI) ?
3. Untuk mengecilkan bahan hasil pertanian dari ukuran 0,5
inchi ke ukuran 20 mesh dibutuhkan energi sebesar 10 Hpjam.
Tentukan besarnya energi yang diperlukan untuk
mengecilkan bahan sampai ukuran 48 mesh, dengan
menggunakan persamaan Kick dan persamaan Rittinger?
Prosedur Pengecilan Bahan
Pemotongan
• Partikel yang dihasilkan memiliki
deformasi minimum dan permukaan
baru yang dihasilkan relatif tidak
mengalami kerusakan. Pemotongan
dilakukan pada buah dan sayur.
• Alat pemotong yang tepat digunakan
adalah pisau yang Sangat tajam dan
setipis mungkin sehingga menghasilkan
pemotongan yang halus dan energi yang
digunakan kecil.
Penghancuran
• Memberikan sejumlah daya yang melebihi keperluan
• daya yang sesungguhnya diperlukan.
• Operasi ini dilakukan untuk mengekstrak cairan dan
• untuk merusak struktur bagian bahan
• Penghancuran menggunakan roll baja.
• Ex: penggilingan sorgum merupakan aplikasi gaya
• statis dan hammer mill penghancuran
• dengan gaya dinamis
Geseran
• Merupakan Kombinasi dari pemotongan
dan penghancuran. Digunakan untuk
bahan berserat keras dimana beberapa
potongan lebih menguntungkan. Unit ini
terdiri dari pisau tajam yang bergerak
dan sebuah batang besi statis
ALAT PENGECILAN
Crushing Roll
Terdiri dari pemukul yang
berputar dan saringan
perforasi
Hammer Mill
Mengecilkan bahan dengan
cara tubrukan
Energi kinetik yang dihasilkan
hammer dihamburkan pada
bahan
Pemecah ( Hammer Mill )
• Dipergunakan untuk memperkecil
ukuran bahan pakan berupa biji-bijian
kering atau bahan pakan lainnya
Hammer Mill
Attrition Mill
Penggiling/Penepung (Disk Mill)
• Fungsi : untuk mengecilkan ukuran bahan
pakan menjadi bentuk seperti tepung agar pakan
yang terbentuk dapat dicerna dengan baik oleh
ternak.
HAMMER MILL
Roller Crusher
Tugas Kelompok
1. Pilih salah satu jenis BHP (sayuran, buah,
umbi-umbian, kacang2an, biji2an & empon2)
2. Jelaskan Penanganan pasca panen BHP tsb
(cleaning, sortasi & grading ,size reduction??)