12.01.2021 Views

Epilog 2020

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

baru benar-benar menyadari waktuku di sini untuk berdinamika bersama

mereka hampir habis. Tugasku memimpin divisi hampir selesai. Sayonara,

kawan-kawan.

Tiba-tiba saja, aku berhenti mendengar suara-suara itu. Rapat itu

seolah tak pernah ada. HP-ku sunyi bersaing dengan malam. Sinyalku

sempurna hilang ditelan hujan yang turun semakin deras.

Semarang, November 2020

Sayup-sayup kudengar suara Pemimpin Redaksi di Evaluasi Akhir

Tahun Ini. Semua divisi telah melakukan ‘pengakuan dosa’. Berbeda dengan

divisi-divisi sebelumnya, kali ini aku membeku. Tak bisa mengapresiasi, tak

bisa mengomentari. Aku hanya diam, menatap kosong ke arah tembok

kamarku. Pikiranku berkelana ke masa-masa yang telah berlalu.

Penelitian. Podcast. Produktivitas. Pandemi.

Ada yang berdesakan ingin keluar dari mataku.

Sometimes you just need a good cry.

Momen itu berakhir ketika seseorang mempersilahkan aku untuk

berbicara. Panggung itu sudah dibuka untukku. Panggung untuk mengakui

dosa dan melepas beban yang ada. Setelah menarik napas beberapa kali hingga

suaraku lumayan stabil, aku mulai berbicara.

“Yahh, kita udah sampai ke divisi terakhir. Divisi penelitian,”

Pikiranku lepas. Aku akan berbicara mengikuti naluri. Aku akan bicara

soal kejujuran.

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!