You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Modul Pembelajaran Kimia:
Larutan Penyangga
Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)
Untuk Siswa SMA/MA Kelas XI
Penulis
Sintia Tri Pangestu
Email: sintiatp@gmail.com
Dibimbing Oleh
Burhanudin Milama, M.Pd
Rizqy Nur Sholihat, M.Pd
Divalidasi Oleh
Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd
Tonih Feronika, M.Pd
Halaman
ii x 50 hlm
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412
Website: www.uinjkt.ac.id
2021
Modul Pembelajaran Kimia Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering
and Mathematics)
Modul Pembelajaran Kimia:
Larutan Penyangga Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and
Mathematics)
Untuk Siswa/Siswi SMA/MA/SMK Kelas XI
Penulis
Sintia Tri Pangestu
Email: sintiatp@gmail.com
Dibimbing Oleh
Burhanudin Milama, M.Pd
Rizqy Nur Sholihat, M.Pd
Divalidasi Oleh
Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd
Tonih Feronika, M.Pd
Didukung Oleh
Orang Tua dan Keluarga besar pendidikan kimia angkatan 2016
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan IPA
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Hiduplah seakan kamu akan mati besok, belajarlah seakan kamu akan
hidup selamanya”
-Mahatma Gandhi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia nya saya dapat menyelesaikan e-modul kimia berbasis STEM (Science,
Technology, Engineering and Mathematics) pada materi larutan penyangga. E-modul
berbasis STEM ini disusun berdasarkan langkah-langkah Engineering Design Process.
E-modul ini dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa. E-modul
berbasis STEM ini diharapkan dapat menunjang pembelajaran jarak jauh dengan
mengaitkan materi kimia yang dipelajari dengan sains, teknik, teknologi dan
matematika.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Burhanudin Milama, M.Pd dan Ibu Rizqy Nur Sholihat, M.Pd selaku dosen pembimbing
skripsi yang sudah mencurahkan waktu dan ilmunya untuk membimbing saya
menyelesaikan e-modul ini.
Saya menyadari bahwa di dalam e-modul ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan e-modul
yang sudah dibuat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Saya harap e-modul ini dapat bermanfaat dan mampu membantu siswa
dalam memahami materi penyangga.
Penulis
i | L a r u t a n P e n y a n g g a
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
PETA KONSEP ....................................................................................................................... 3
KEGIATAN BELAJAR 1 ...................................................................................................... 4
A. Pengertian Larutan Penyangga .................................................................................. 5
B. Komposisi Larutan Penyangga .................................................................................... 10
C. Prinsip Kerja Larutan Penyangga .............................................................................. 12
D. Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari ............................................... 18
Aktivitas Belajar STEM 1 ................................................................................................. 27
Uji Pemahaman ...................................................................................................................... 31
Penilaian Diri ........................................................................................................................ 32
KEGIATAN BELAJAR 2 .................................................................................................... 33
A. Perhitungan Nilai pH Larutan Penyangga .............................................................. 34
B. Pembuatan Larutan Penyangga ................................................................................. 37
Aktivitas Belajar STEM 2.................................................................................................. 41
Uji Pemahaman ..................................................................................................................... 45
Penilaian Diri ........................................................................................................................ 46
RANGKUMAN ...................................................................................................................... 47
EVALUASI AKHIR ............................................................................................................. 48
KUNCI JAWABAN ............................................................................................................. 53
GLOSARIUM........................................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 55
ii | L a r u t a n P e n y a n g g a
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
E-modul ini mempelajari materi kimia SMA kelas XI semester genap,
yakni larutan penyangga. Materi larutan penyangga berkaitan dengan konsep
asam basa yang telah dipelajari sebelumnya. Pada modul ini digunakan
pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) dengan
langkah-langkah engineering design process. Dalam modul ini disajikan beberapa
fenomena yang harus dipecahkan oleh siswa dengan mengikuti petunjuk yang
sesuai dengan langkah-langkah Engineering Design Process seperti:
mengindentifikasi, menginvestigasi, merancang, membuat, menguji dan
memodifikasi produk yang dihasilkan. E-modul ini dilengkapi dengan latihan soal
dan umpan balik untuk menguji pemahaman siswa akan materi yang telah
dipelajari.
B. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk Guru
1. Periksa kembali setiap jawaban dari peserta didik agar sesuai dengan
konsep materi
2. Perhatikan dan bimbing peserta didik agar menggunakan modul secara
berurutan sesuai dengan langkah-langkah STEM
Petunjuk Siswa
1. Bacalah dan pelajari uraian materi pada setiap kegiatan belajar
2. Pahamilah uraian materi yang telah disajikan untuk membantu
menyelesaikan soal-soal latihan dan tes evaluasi
3. Carilah solusi dari masalah yang disajikan dalam kegiatan belajar
4. Tulislah jawaban-jawaban pada kolom yang telah disediakan
1 | L a r u t a n P e n y a n g g a
C. Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh mahluk hidup
4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
D. Indikator Pembelajaran
BAB 1
1. Mendefinisikan pengertian larutan penyangga
2. Menentukan jenis larutan penyangga berdasarkan komposisi penyusunnya
3.12.1 Mendeskripsikan Menganalisis reaksi pengertian yang larutan terjadi penyangga dalam larutan penyangga
4. Menganalisis peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
5. Membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga
BAB 2
1. Menghitung nilai mol/konsentrasi/pH pada larutan penyanggga
2. Menganalisis hasil percobaan larutan penyangga dengan pH tertentu
3. Merancang percobaan pembuatan larutan penyangga
4. Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
2 | L a r u t a n P e n y a n g g a
PETA KONSEP
Larutan Penyangga
mempunyai
pH
tetap
terdiri dari
terdapat dalam
Penyangga
Penyangga
Asam
Lemah
Asam
Basa
Konjugasinya
Basa
Lemah
Basa
Asam
Konjugasinya
Tubuh manusia,
seperti: darah
(karbonat), cairan
intra sel (fosfat),
dan asam amino
(protein)
Kehidupan
sehari-hari,
seperti: cairan
infus, hidroponik,
air laut, dan
bathbomb
CH 3 COOH
CH 3 COO −
NH 3
NH 4
+
CH 3 COOH/CH 3 COO −
NH 3 /NH 4
+
3 | L a r u t a CH n PCOO
e n y a n g g a
KEGIATAN BELAJAR 1
Kata Kunci
Larutan Penyangga
Penyangga Asam
Penyangga Basa
Asam Lemah
Basa Lemah
Asam Konjugasi
Basa Konjugasi
BAB 1
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
Mendefinisikan pengertian larutan penyangga
Menentukan jenis larutan penyangga berdasarkan komposisi
penyusunnya
Menganalisis reaksi yang terjadi dalam larutan penyangga
Menganalisis peran penyangga dalam kehidupan sehari-hari
Membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga
4 | L a r u t a n P e n y a n g g a
A. Pengertian Larutan Penyangga
Suatu reaksi kimia seringkali hanya dapat berlangsung dalam kondisi lingkungan yang
mempunyai nilai pH tertentu. Sebagai contoh proses penanaman hidroponik pada
buah stroberi. Kadar keasaman ideal pada buah stroberi ialah sebesar 5,8-6,6.
Untuk menjaga kadar keasaman pH buah stroberi agar berada pada kisaran
tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mempertahankan pH.
Apakah terdapat sistem yang mampu mempertahankan pH ketika
ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, maupun air?
Percobaan berikut akan menyelidiki adanya sistem yang mampu
mempertahankan pH ketika ditambahkan sedikit asam, basa,
maupun air:
Alat dan bahan :
Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Rak tabung reaksi
Gelas ukur
Indikator phenolftalien
Langkah-langkah :
Bahan
Larutan CH 3 COOH 0,1 M
Larutan CH 3 COONa 0,1 M
Larutan NH 3 0,1 M
Larutan NH 4 Cl 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
Aquades
Siapkan 9 buah tabung reaksi (a, b, c, d, e, f, g, h dan i), kemudian tuangkan:
a. Pada tabung a, b dan c tuangkan larutan NaCl sebanyak 2 mL
b. Pada tabung d, e dan f tuangkan campuran larutan CH 3 COOH 0,1 M sebanyak 1
mL dan larutan CH 3 COONa 0,1 M sebanyak 1 mL
c. Pada tabung g, h dan i tuangkan campuran larutan NH 3 0,1 M sebanyak 1 mL
dan larutan NH 4 Cl 0,1 M sebanyak 1 mL
5 | L a rd. u tTetesi a n P emasing2 n y a n g gtabung a dengan indikator phenolftalien sebanyak 2 tetes
Percobaan I
1. Pada gelas a, tambahkan larutan HCl tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
2. Pada gelas b, tambahkan larutan NaOH tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
3. Pada gelas c, tambahkan larutan aquades tetes demi tetes hingga terjadi
perubahan warna.
4. Catat jumlah tetes yang digunakan hingga terjadi perubahan warna pada tabel
pengamatan
Percobaan II
1. Pada gelas d, tambahkan larutan HCl tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
2. Pada gelas e, tambahkan larutan NaOH tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
3. Pada gelas f, tambahkan larutan aquades tetes demi tetes hingga terjadi
perubahan warna
4. Catat jumlah tetes yang digunakan hingga terjadi perubahan warna pada tabel
pengamatan
Percobaan III
1. Pada gelas g, tambahkan larutan HCl tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
2. Pada gelas h, tambahkan larutan NaOH tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna.
3. Pada gelas i, tambahkan larutan aquades tetes demi tetes hingga terjadi perubahan
warna
4. Catat jumlah tetes yang digunakan hingga terjadi perubahan warna pada tabel
pengamatan
6 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Tabel Hasil Pengamatan
Kode
Larutan
Larutan yang
Volume yang
Tabung
ditambahkan
ditambahkan
a NaCl 0,1 M HCl 0,1 M
b
c
NaOH 0,1 M
Aquades
d CH 3 COOH 0,1 M + CH 3 COONa 0,1 M HCl 0,1 M
e
f
NaOH 0,1 M
Aquades
g NH 3 0,1 M + NH 4 Cl 0,1 M HCl 0,1 M
h
i
NaOH 0,1 M
Aquades
Manakah larutan yang membutuhkan banyak
volume untuk berubah warna?
Berdasarkan data pengamatan, semakin banyak larutan asam, basa, maupun air
yang digunakan untuk merubah warna larutan dalam tabung, maka semakin besar
pula kemampuan larutan tersebut dalam mempertahankan pH. Hal ini membuktikan
bahwa terdapat suatu sistem yang mampu mempertahankan pH ketika
ditambahkan sedikit asam, basa, maupun air. Untuk memahami sistem tersebut
lebih jauh, Mari simak data hasil percobaan berikut!
7 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Berikut merupakan data hasil percobaan pembuatan suatu larutan:
Larutan
CH 3 COOH
(Asam Lemah)
CH 3 COONa
(Garam Asam Lemah)
CH 3 COOH + CH 3 COONa
(Asam Lemah + Garamnya)
Nilai pH
Awal Penambahan Larutan Akhir
HCl 0,1 M 4,9
5,5 NaOH 0,1 M 6,1
Aquades 5,3
HCl 0,1 M 6,0
6,9 NaOH 0,1 M 8,0
Aquades 7,1
HCl 0,1 M 8,1
8,3 NaOH 0,1 M 8,5
Aquades 8,4
Manakah dari larutan-larutan berikut yang dapat membantu
mempertahankan pH pada sistem hidroponik buah stroberi?
Hasil percobaan menunjukkan bahwa ketika larutan CH 3 COOH dan larutan
CH 3 COONa ditambahkan sedikit asam, basa, maupun air mengalami perubahan pH
yang signifikan. Sedangkan larutan CH 3 COOH + CH 3 COONa tidak mengalami
perubahan pH yang signifikan ketika ditambahkan sedikit asam, basa, maupun air.
Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan yang terbuat dari campuran CH 3 COOH +
CH 3 COONa dapat mempertahankan pH ketika ditambahkan sedikit asam, basa,
maupun air.
Larutan yang terbuat dari campuran CH 3 COOH + CH 3 COONa dapat
membantu menjaga kadar keasaman pH buah stroberi agar berada pada kisaran pH
5,8-6,6. Sebab, kadar pH yang berlebihan dapat mengganggu pertumbuhan stroberi,
antara lain: kerusakan membran akar, warna buah menjadi lebih kuning dan buah
yang dihasilkan kurang manis. Kadar pH yang kurang dapat menyebabkan stroberi
8 | L a r u t a n P e n y a n g g a
menjadi tidak mampu menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Larutan yang terbuat dari
campuran CH 3 COOH dan CH 3 COONa termasuk ke dalam larutan penyangga.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapatkah kamu
mendefinisikan apa itu larutan penyangga?
Larutan penyangga adalah
Penambahan asam/basa pada suatu larutan penyangga
dapat merubah pH, akan tetapi perubahan tersebut
sangat kecil dan dapat diabaikan. Jika jumlah
asam/basa yang ditambahkan makin banyak, maka
Gambar. Larutan Penyangga
Sumber: pinterkelas.com
dapat terjadi perubahan pH yang signifikan sehingga
perubahannya tidak dapat diabaikan. Jumlah
asam/basa yang dapat ditambahkan ke penyangga sehingga pH-nya relatif tetap
disebut kapasitas penyangga (buffer).
Larutan yang terbuat dari campuran CH 3 COOH dan CH 3 COONa merupakan salah
satu contoh dari penyangga asam, karena tersusun atas asam lemah dan garamnya.
Berdasarkan komposisi zat penyusun nya, terdapat dua sistem larutan penyangga,
yakni sistem penyangga asam dan sistem penyangga basa. Untuk lebih jelasnya,
masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
9 | L a r u t a n P e n y a n g g a
B. Komposisi Larutan Penyangga
Penyangga Asam
Larutan penyangga asam merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari asam
lemah dan basa konjugasinya. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH
pada kondisi asam (pH < 7).
Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan cara:
a. Melarutkan asam lemah dan garamnya
Contoh:
- Campuran larutan CH 3 COOH dan CH 3 COONa, di dalam larutan penyangga tersebut
terdapat campuran asam lemah (CH 3 COOH) dan basa konjugasinya (CH 3 COO − )
- Campuran larutan H 3 PO 4 dan NaH 2 PO 4 , di dalam larutan penyangga tersebut terdapat
campuran asam lemah (H 3 PO 4 ) dan basa konjugasinya
b. Melarutkan asam lemah berlebih dengan basa kuat sebagai pereaksi pembatas
Contoh: Larutan yang terbuat dari campuran 300 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M dengan 100
mL larutan KOH 0,1 M.
mol CH 3 COOH = 300 mL x 0,1 M = 30 mmol
mol KOH = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Reaksi:
CH 3 COOH + KOH CH 3 COOK + H 2 O
Mula-mula : 30 mmol 10 mmol - -
Reaksi : -10 mmol -10 mmol +10 mmol +10 mmol
Sisa : 20 mmol 0 10 mmol 10 mmol
Campuran tersebut merupakan penyangga (buffer) karena mengandung CH 3 COOH
(asam lemah) dan CH 3 COO − (basa konjugasi) yang berasal dari garam CH 3 COOK.
10 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Penyangga Basa
Larutan penyangga basa merupakan larutan penyangga yang terdiri dari basa lemah dan
asam konjugasinya. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi
basa (pH > 7).
Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara:
a. Melarutkan basa lemah dan garamnya
Contoh:
- Campuran larutan NH 3 dan NH 4 Cl, di dalam larutan penyangga tersebut terdapat
campuran basa lemah (NH 3 ) dan asam konjugasinya (NH + 4 )
- Campuran larutan Al(OH) 3 dan AlBr 3 , di dalam larutan penyangga tersebut terdapat
campuran basa lemah (Al(OH) 3 ) dan asam konjugasinya (Al 3+ )
b. Melarutkan basa lemah berlebih dengan asam kuat sebagai pereaksi pembatas
Contoh: Larutan yang terbuat dari campuran 500 mL larutan NH 3 0,1 M dengan 200 mL
larutan HCl 0,1 M.
mol NH 3 = 500 mL x 0,1 M = 50 mmol
mol HCl = 200 mL x 0,1 M = 20 mmol
Reaksi:
NH 3 + HCl NH 4 Cl + H 2 O
Mula-mula : 50 mmol 20 mmol - -
Reaksi : -20 mmol -20 mmol +20 mmol +20 mmol
Sisa : 30 mmol 0 20 mmol 20 mmol
Campuran tersebut merupakan penyangga (buffer) karena mengandung NH 3 (basa
+
lemah) dan NH 4 (basa konjugasi) yang berasal dari garam NH 4 Cl.
11 | L a r u t a n P e n y a n g g a
C. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Bagaimanakah larutan penyangga dapat mempertahankan pH
ketika ditambahkan sedikit asam, basa, maupun air?
Prinsip kerja larutan penyangga didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Larutan
penyangga dapat mempertahankan pH-nya karena mengandung ion garam,
kesetimbangan asam/basa lemah dan kesetimbangan air yang membentuk suatu
sistem. Untuk lebih jelasnya, masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
Larutan Penyangga Asam
Misal: Larutan penyangga yang terbuat dari campuran larutan CH 3 COOH dan
CH 3 COONa.
Reaksi: CH 3 COOH ⇄ CH 3 COO − + H +
CH 3 COONa ⇄ CH 3 COO − + Na +
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam larutan ini terkandung molekul CH 3 COOH,
ion CH 3 COO − , ion H + , dan ion Na +
Penambahan Asam (misal: HCl)
Ion H + dari asam yang ditambahkan akan memperbesar konsentrasi ion H + dalam
larutan, besarnya konsentrasi ion H + akan dinetralisasi oleh ion CH 3 COO −
membentuk CH 3 COOH, sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah CH 3 COOH.
Hal tersebut menyebabkan jumlah ion H + dalam larutan menjadi tetap, sehingga
nilai pH relatif tetap. Berikut reaksi yang terjadi:
CH 3 COO − + H +
CH 3 COOH
12 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Penambahan Basa (misal: NaOH)
Basa yang ditambahkan dalam larutan akan memunculkan ion baru, yakni ion OH −
yang akan dinetralisasi oleh CH 3 COOH membentuk ion CH 3 COO − , sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke arah ion CH 3 COO − . Hal tersebut membuat adanya
ion OH − dalam larutan tidak dapat mempengaruhi ion H + dalam larutan. Hal
tersebut menyebabkan pH sistem penyangga relatif tetap (tidak berubah).
Berikut reaksi yang terjadi:
CH 3 COOH + OH −
CH 3 COO − + H 2 O
Penambahan Air
Jika dilakukan pengenceran dengan air, maka derajat ionisasi asam lemah akan
naik sehingga terjadi penambahan jumlah ion H + dan CH 3 COO − dari ionisasi asam
lemah. Namun, karena volume larutan juga bertambah, maka penambahan
konsentrasi ion H + tidak cukup berpengaruh, sehingga pH dalam sistem penyangga
relatif tetap.
Technology
Pengendalian kadar keasaman pada hidroponik stroberi
umumnya cenderung basa,,sehingga tidak memenuhi
kadar keasaman stroberi ideal yaitu sebesar 5,8-6,5.
Oleh sebab itu, diperlukan alat yang mampu
mengendalikan kadar keasaman pada hidroponik
stroberi. Proses pengendalian kadar keasaman
dirancang menggunakan kontroler PID (Proportional
Gambar Arduino Uno
Sumber: Jurnal Ika Kuanti
Integral Derrivate) berbasis Arduino Uno. Arduino Uno merupakan mikrokontroler
yang berperan sebagai perangkat pengendali kadar keasaman air hidroponik.
Pengendalian dirancang agar kadar keasaman air hidroponik sesuai kadar pH
stroberi dengan cara mengendalikan putaran pompa yang berisi cairan asam dan
basa, sehingga alat ini dapat diaplikasikan pada tempat pembudidayaan stroberi.
13 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Larutan Penyangga Basa
Misal: Larutan penyangga yang terbuat dari campuran larutan NH 3 dan NH 4 Cl.
Reaksi:
NH 4 OH ⇄ NH 4
+
+ OH −
NH 4 Cl ⇄ NH 4
+
+ Cl −
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam larutan ini terkandung molekul NH 4 Cl, ion
NH 4 + , ion OH − , dan ion Cl −
Penambahan Asam (misal: HCl)
Asam yang ditambahkan dalam larutan akan memunculkan ion baru, yakni ion H +
yang akan dinetralisasi oleh NH 4 OH membentuk ion NH + 4 , sehingga kesetimbangan
akan bergeser ke arah ion NH + 4 . Hal tersebut membuat adanya ion H + dalam
larutan tidak dapat mempengaruhi ion OH − dalam larutan. Hal tersebut
menyebabkan pH sistem penyangga relatif tetap (tidak berubah). Berikut reaksi
yang terjadi:
NH 4
+
+ OH −
NH 3 + H 2 O
Penambahan Basa (misal: NaOH)
Ion OH − dari basa yang ditambahkan akan memperbesar konsentrasi ion OH − dalam
larutan, besarnya konsentrasi ion OH − akan dinetralisasi oleh ion NH + 4 , membentuk
NH 4 OH, sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah NH 4 OH. Hal tersebut
menyebabkan jumlah ion OH − dalam larutan menjadi tetap, sehingga nilai pH relatif
tetap. Berikut reaksi yang terjadi:
NH 3 + H + +
NH 4
14 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Penambahan Air
Jika dilakukan pengenceran dengan air, maka derajat ionisasi basa lemah akan
turun sehingga terjadi penambahan jumlah ion OH − +
dan NH 4 dari ionisasi basa
lemah. Namun, karena volume larutan juga bertambah, maka penambahan
konsentrasi ion OH − tidak cukup berpengaruh, sehingga pH dalam sistem
penyangga relatif tetap.
Science
Air laut memiiki kemampuan yang sistem
penyangga besar dalam mencegah perubahan
pH. Sistem penyangga air laut tersusun dari
garam 3 dan 2 3 yang berasal dari
gas
2 yang terlarut. Derajat keasaman (pH)
Gambar. Laut
Sumber: ilmugeografi.com
air laut di Indonesia pada umumnya bervariasi
di tiap lokasi yang berbeda, yakni dalam
rentang 6,0-8,5. Perubahan pH sedikit saja dari pH alami merupakan petunjuk
terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat
menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar
2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut.
Tinggi rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi
kandungan 2 maupun 2. Tidak semua mahluk hidup
dapat bertahan dengan perubahan pH. Pengasaman air
Gambar Halimeda sp
Sumber: marine
laut mengakibatkan terganggunya kehidupan organisme laut yang mengalami proses
pengapuran dalam siklus hidupnya, salah satunya Halimeda sp. Halimeda sp
merupakan jenis makroalga yang mengandung kadar kalsium , dimana dalam proses
hidupnya terjadi proses pengapuran yang mampu menenggelamkan
2 dalam
perairan.
15 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Penyangga dan Bukan Penyangga
Manakah dari kedua campuran berikut yang merupakan penyangga?
1. Larutan yang terbentuk dari campuran 150 mL HCN 0,1 M dengan 50 mL KOH 0,1 M
2. Larutan yang terbentuk dari campuran 300 mL HCOOH 0,2 M dengan 600 mL LiOH
0,1 M
Jawab :
1. Larutan yang terbentuk dari campuran 150 mL HCN 0,1 M dengan 50 mL KOH 0,1 M
mol HCN = 150 mL x 0,1 M = 15 mmol
mol KOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
Reaksi:
HCN + KOH KCN + H 2 O
Mula-mula : 15 mmol 5 mmol - -
Reaksi : -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
Sisa : 10 mmol 0 5 mmol 5 mmol
Larutan tersebut merupakan penyangga karena bersisa HCN (asam lemah) dan CN −
(basa konjugasinya) yang berasal dari garam KCN.
2. Larutan yang terbentuk dari campuran 300 mL HCOOH 0,2 M dengan 600 mL LiOH
0,1 M
mol HCOOH = 300 mL x 0,2 M = 60 mmol
mol LiOH = 600 mL x 0,1 M = 60 mmol
Reaksi:
HCOOH + LiOH LiCOOH + H 2 O
Mula-mula : 60 mmol 60 mmol - -
Reaksi : -60 mmol -60 mmol +60 mmol +60 mmol
Sisa : 0 0 60 mmol 60 mmol
Larutan tersebut bukan penyangga karena yang bersisa hanya garam LiCOOH
(hidrolisis garam).
16 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Untuk melatih pemahamanmu tentang komposisi dan prinsip
kerja penyangga, mari kerjakan soal berikut!
1. Cari tahu masing-masing contoh dari penyangga asam dan penyangga basa!
Buktikan dengan persamaan reaksi!
No Larutan Asam/basa
Lemah
Garamnya Reaksi bila ditambahkan
asam maupun basa
1 Asam:
Basa:
2 Asam:
Basa:
3 Asam
Basa
4 Asam
Basa
2. Manakah dari larutan berikut yang termasuk ke dalam penyangga? Berikan
alasanmu!
A
Larutan KCl dan HCl
B
Larutan NH₃ dan NH₄NO₃
C
300 mL larutan HCOOH 0,1 M dan
150 mL larutan KOH 0,2 M
D
200 mL larutan HBr 0,1 M dan 350
mL larutan NH₃ 0,1 M
17 | L a r u t a n P e n y a n g g a
D. Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari
Di dalam tubuh kita terdapat cairan yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi
yang berfungsi sebagai larutan penyangga (buffer). Larutan penyangga adalah
larutan yang dapat mempertahankan pH ketika terjadi penambahan sedikit asam
atau sedikit basa. Keseimbangan asam-basa di dalam tubuh terkait dengan
pengaturan-pengaturan konsentrasi ion
+
bebas didalam cairan tubuh. Cairan
tersebut memerlukan sistem penyangga untuk mempertahankan pH.
Berikut merupakan penyangga yang terdapat dalam tubuh:
1. Darah
Darah mempunyai nilai pH 7,0-7,8, jika
terlalu rendah dapat menyebabkan
asidosis dan jika terlalu tinggi dapat
menyebabkan alkalosis . Dalam sel darah
merah terdapat dua sistem penyangga,
yaitu:
a. Buffer karbonat, yaitu pasangan asam karbonat ( 2 3 ) dengan basa
konjugasi bikarbonat ( 3 − )
Gambar. Darah
Sumber: halodoc.com
Olahraga dapat menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh
meningkat sehingga menghasilkan zat-zat yang bersifat asam. Zat-zat
tersebut akan masuk ke dalam aliran darah dan bereaksi dengan
3 −
menghasilkan 2 3 dalam darah. Tingginya kadar 2 3 dapat
mengakibatkan nilai pH mengalami penurunan. Untuk menjaga agar penurunan
pH tidak terlalu besar, maka 2 3 akan terurai menjadi gas 2 dan 2
sehingga pernafasan berlangsung lebih cepat agar dapat membuang gas 2
lebih cepat.
18 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Jika darah kemasukan zat yang bersifat asam, ion
+
dari asam akan
bereaksi dengan ion
3 −
+
( ) + 3 − ( ) ⇄ 2 3 ( )
Sebaliknya, jika darah kemasukan zat yang bersifat basa, ion
−
akan
bereaksi dengan 2 3
− ( ) + 2 3 ( ) ⇄ 3 − ( ) + 2 ( )
−
Ion akan bereaksi dengan 2 3 membentuk 3 − sehingga darah
memerlukan gas 2 dari paru-paru untuk menggantikan 2 3. Hal ini
mengakibatkan pernafasan berlangsung lebih cepat.
b. Buffer hemoglobin, yaitu pasangan hemoglobin (bersifat asam, )
dengan ion hemoglobin (
− ) sebagai basa kojugasinya,
⇄
−
+
+
2. Cairan Intra Sel
Cairan intra sel merupakan cairan yang terkandung didalam sel dan berfungsi
sebagai pengangkut zat makanan dan pelarut dalam reaksi kimia. Reaksi
tersebut dapat dipercepat oleh enzim yang bekerja efektif pada pH
tertentu. Dalam cairan intra sel terdapat penyangga fosfat. Penyangga
19 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Gambar. Reaksi penyangga karbonat dalam darah
Sumber: yayasan widya bhakti
(buffer) fosfat terdiri atas asam fosfat ( 2 4 − ) dengan basa konjugasinya
4 2− .
Jika dalam proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat asam,
+
maka ion akan bereaksi dengan ion 4 2− :
4 2− ( ) + +
( ) ⇄ 2 4
−( )
Jika dalam proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat basa,
maka ion
+
akan bereaksi dengan ion 2 4
−
2 4
−( ) + −
( ) ⇄ 4 2− ( ) + 2 ( )
Dengan demikian perbandingan [ 2 4 − ]/[
4 2− ] akan selalu tetap sehingga
pH larutan tetap.
3. Asam Amino (Protein)
Asam amino mengandung gugus yang
bersifat asam dan gugus yang
bersifat basa, sehingga dapat
berperan sebagai penyangga dalam
tubuh. Jika terdapat ion
+
berlebih
Gambar. Sumber Protein
Sumber: hellosehat
maka akan diikat oleh gugus yang
bersifat basa, sebaliknya jika
terdapat ion
−
berlebih maka akan diikat oleh gugus yang bersifat asam.
Dengan demikian, larutan yang mengandung asam amino akan mempunyai pH
relatif tetap.
Selain di dalam tubuh, larutan penyangga juga berperan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti:
20 | L a r u t a n P e n y a n g g a
1. Penggunaan Cairan Infus
Infus cairan intravena merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan
atau zat-zat makanan dari tubuh. Salah satu cairan
infus ialah larutan NaCl 0,9%. Cairan tersebut
digunakan dengan mempertimbangkan dampak
kesetimbangan asam basa. Penambahan kadar
−
Gambar. Cairan Infus
Sumber: tribunjualbeli.com
dalam darah akan merubah tingkat keasaman dalam
darah. Bila larutan NaCl 0,9% diberikan secara
berlebihan dapat mengkibatkan asidosis. Beberapa
penelitian juga menjelaskan bahwa pemberian cairan
yang tidak mengandung elektrolit berimbang dalam jumlah besar mempunyai
tendensi memperberat atau salah mengartikan kondisi asidosis yang semula mungkin
sudah ada pada pasien.
2. Cairan Developer dalam Fotografi
Salah satu proses tahapan prosesing dalam fotografi ialah developing. Developing
berperan untuk mereduksi ion perak menjadi perak metalik dari bayangan laten yang
terdapat pada emulsi film setelah eksposi yang
berguna untuk memperjelas gambar laten. Untuk
memperjelas gambar laten, di gunakan cairan
developer. Aktivitas developer dipengaruhi oleh
waktu, suhu, dan pH larutan. Developer hanya
akan aktif dalam kondisi basa. Jika konsentrasi
Gambar. Film
Sumber: ipercatlab.wordpress.com
Gambar. Film
Sumber: ipercatlab.wordpress.com
dan pH developer menurun dapat menghilangkan kemampuan developer dalam
mereduksi ion perak menjadi perak metalik sehingga pembentukan bayangan laten
tidak akan terjadi. Selain itu, di dalam developer juga terdapat komponen
21 | L a r u t a n P e n y a n g g a
accelerator yang berfungsi untuk mempercepat proses pembangkitan film agar
terbentuk bayangan laten. Jika pH terlalu rendah cairan akan bereaksi lambat,
namun jika pH terlalu tinggi cairan akan sangat aktif sehingga sulit untuk di kontrol
sehingga akan menghasilkan kabut pada gambar yang dihasilkan.
3. Proses Pembuatan Bathbomb
Garam mandi bathbomb dikategorikan produk spa sebagai aksesories mandi untuk
campuran air berendam atau bilasan saat mandi. Pembuatan garam mandi bathbomb
menggunakan tiga komponen utama yaitu garam krosok, natrium bikarbonat, dan
asam sitrat. Bahan aditif lainnya adalah essential oil, minyak kelapa, dan pewarna
cosmetic grade/food grade. Ketika garam bath bombs dimasukkan ke dalam air
maka akan terjadi letupan-letupan kecil karena
garam mandi bathbomb mengandung asam sitrat
yang akan terhidrasi dengan air mandi dan
bereaksi dengan natrium bikarbonat untuk
menghasilkan gas karbondioksida yang terjebak
di dalam air sehingga membentuk gelembunggelembung
udara dalam air yang dikenal dengan istilah effervescent. Effervescent
pada bathers memberikan sensasi relaksasi sehingga memberikan rasa nyaman dan
menyegarkan tubuh.
Gambar. Bathbomb
Sumber: www.cbdmd.com
Mari cari tahu produk lain yang menggunakan prinsip kerja
penyangga!
22 | L a r u t a n P e n y a n g g a
STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)
Pembuatan Minuman Isotonik
TECHNOLOGY
Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan
minuman isotonik ialah asam sitrat dan garam sitrat.
Selain menambah cita rasa minuman, kedua bahan
tersebut juga berperan untuk meningkatkan performa
Gambar. Minuman Isotonik
Kemasan
Sumber : bp-guide.id
ketika berolahraga. Air isotonik dibuat dengan
menggunakan prinsip kerja penyangga, dimana
komposisi yang dibuat sama dengan cairan tubuh,
sehingga dapat membantu memulihkan cairan tubuh yang hilang ketika sedang
berolah raga.
Pembuatan minuman isotonik dalam kemasan dibuat dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Pemasakan (larutan bahan utama)
2. Pencampuran bahan yang sudah di tentukan jumlahnya, seperti : gula, asam
sitrat, natrium sitrat, flavor, dan garam-garam mineral lain
3. Pengecekan pH dan derajat brix
4. Pengisian (hot filling) menggunakan mesin filler ke dalam gelas poli propena
(PP)
5. Penutupan (sealing)
6. Pasteurisasi 80°C selama 15 menit
7. Pendinginan
23 | L a r u t a n P e n y a n g g a
ENGINEERING
Keberadaan penyangga dalam minuman isotonik dapat kita buktikan dengan
percobaan berikut:
Mari Mencoba
Tujuan
: Mengidentifikasi larutan penyangga dalam minuman isotonik
Alat dan Bahan :
Alat
Gelas beaker
Pipet tetes
Gelas ukur
pH meter
Langkah-langkah:
Bahan
Minuman isotonik (3 merek yang berbeda)
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
Aquades
1. Siapkan minuman isotonik dengan 3 merek yang berbeda (merek A, B, dan C)
2. Tuangkan minuman isotonik merek A ke dalam 3 gelas beaker sebanyak 20 mL,
kemudian beri label I, II, III
3. Ukur pH awal minuman isotonik merek A dengan menggunakan pH meter
4. Kemudian berikan perlakuan pada masing-masing gelas sebagai berikut:
- Pada gelas I teteskan larutan HCl 0,1 M sebanyak 0,5 mL (10 tetes), kemudian
ukur pH nya dengan pH meter dan catat perubahan pH yang terjadi
- kemudian ukur pH nya dengan pH meter dan catat perubahan pH yang terjadi
- Pada gelas I teteskan larutan aquades sebanyak 0,5 mL (10 tetes), kemudian ukur
pH nya dengan pH meter dan catat perubahan pH yang terjadi
5. Lakukan hal yang sama dengan merek B dan C
Data Hasil Percobaan
Merek Minuman Isotonik pH awal pH setelah ditambahkan
HCl 0,1 M NaOH 0,1 M Aquades
A
B
C
24 | L a r u t a n P e n y a n g g a
SCIENCE
Penyangga yang terdapat dalam pembuatan minuman isotonik ialah penyangga
sitrat. Penyangga sitrat termasuk ke dalam penyangga asam. Larutan penyangga ini
berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi asam (pH < 7). Penyangga sitrat
tersusun dari campuran asam sitrat ( 3 ( ) 3 ) yang berperan sebagai asam
lemah dan natrium sitrat ( 3 3 ( ) 3 ) yang berperan sebagai garam.
Penambahan Asam (misal: HCl)
Ion H + dari asam yang ditambahkan akan memperbesar konsentrasi ion H + dalam
larutan, besarnya konsentrasi ion H + akan dinetralisasi oleh ion C 3 H O(COO − ) 3
membentuk C 3 H O(COOH) 3 , sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah
C 3 H O(COOH) 3 . Hal tersebut menyebabkan jumlah ion H + dalam larutan menjadi
tetap, sehingga nilai pH relatif tetap. Berikut reaksi yang terjadi:
C 3 H O(COO − ) 3 + 3H + C 3 H O(COOH) 3
Penambahan Basa (misal: NaOH)
Basa yang ditambahkan dalam larutan akan memunculkan ion baru, yakni ion OH −
yang akan dinetralisasi oleh C 3 H O(COOH) 3 membentuk ion C 3 H O(COO − ) 3 , sehingga
kesetimbangan akan bergeser ke arah ion CH 3 C 3 H 5 O(COO − ) 3
. Hal tersebut
membuat adanya ion OH − dalam larutan tidak dapat mempengaruhi ion H + dalam
larutan. Hal tersebut menyebabkan pH sistem penyangga relatif tetap (tidak
berubah). Berikut reaksi yang terjadi:
C 3 H O(COOH) 3 + 3OH −
C 3 H 5 O(COO − ) 3
+ 3H 2 O
Penambahan Air
Jika dilakukan pengenceran dengan air, maka derajat ionisasi asam lemah akan
naik sehingga terjadi penambahan jumlah ion H + dan C 3 H O(COO − ) 3 dari ionisasi
asam lemah. Namun, karena volume larutan juga bertambah, maka penambahan
konsentrasi ion H + tidak cukup berpengaruh, sehingga pH dalam sistem penyangga
relatif tetap.
25 | L a r u t a n P e n y a n g g a
MATHEMATICS
Jumlah volume asam, basa, maupun air yang direaksikan dengan minuman
isotonik membuktikan adanya keterbatasan suatu larutan dalam mempertahankan
pH. Jika jumlah asam/basa yang ditambahkan makin banyak, maka dapat terjadi
perubahan pH yang signifikan sehingga perubahannya tidak dapat diabaikan. Jumlah
asam/basa yang dapat ditambahkan ke penyangga sehingga pH-nya relatif tetap
disebut kapasitas penyangga (buffer).
Penentuan pH penyangga asam dapat ditentukan berdasarkan reaksi kesetimbangan
berikut:
Penyangga yang terbentuk dari asam sitrat (C 3 H O(COOH) 3 ) dan garam natrium
sitrat (Na 3 C 3 H O(COO) 3 )
C 3 H 5 O(COOH) 3 (aq)
Na 3 C 3 H 5 O(COO) 3 (aq)
⇄ C 3H 5 O(COO − ) 3 (aq) + 3H+ (aq)
⇄ C 3H 5 O(COO − ) 3 (aq) + 3Na+ (aq)
Dari reaksi kesetimbangan didapat:
K a =
H + C 3 H 5 O(COO − ) 3
C 3 H 5 O(COOH) 3
Sehingga konsentrasi ion H + dalam sistem dapat dinyatakan:
[H + = K a x C 3H 5 O(COOH) 3
C 3 H 5 O(COO − ) 3
yang menyatakan bahwa konsentrasi ion hidrogen dari larutan bergantung pada
nilai K a dan perbandingan konsentrasi-konsentrasi asam asetat yang tidak
terdisosiasi dengan ion asetat.
[H + = K a x
n asam lemah V
n basa konjugasi
V
Secara umum dapat dituliskan:
[H + = K a x n asam lemah
n basa konjugasi
pH = -log [H +
26 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Aktivitas Belajar STEM 1
Perhatikan wacana berikut!
Menurut Ashurt, minuman ringan berkarbonasi
adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsi
karbondioksida ke dalam air dan mengandung gas CO₂
yang larut dalam air. Dalam proses pembuatannya,
Gambar. Minuman berkarbonasi
Sumber: joss.co.id
minuman berkarbonasi menggunakan prinsip kerja
penyangga. Asam sitrat dan natrium bikarbonat
merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan minuman berkarbonasi.
Asam sitrat akan bereaksi dengan natrium bikarbonat membentuk asam karbonat.
Asam karbonat berperan dalam menciptakan efek extra sparkle dengan ciri khas
sentuhan soda di mulut (mouthfeel) dan perasaan menggigit (bite) ketika
dikonsumsi.
Apa senyawa penyangga yang digunakan dalam proses
Mengidentifikasi
pembuatan minuman berkarbonasi? Apa yang terjadi jika
penyangga tersebut direaksikan dengan sedikit asam
maupun sedikit basa? Buktikan dengan persamaan reaksi!
Kolom Jawaban
S
C
I
E
N
C
E
27 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Dalam proses pembuatan minuman berkarbonasi,
pencampuran asam sitrat dan natrium bikarbonat akan
Menginvestigasi
menghasilkan gas CO₂. Untuk mengabsorpsi gas CO₂
digunakan alat yang disebut karbonator. Cari tahu cara
mempertahankan soda pada minuman berkarbonasi tanpa
menggunakan karbonator!
Kolom Jawaban
Merancang
Alat :
yt
Bahan :
Buatlah rancangan pembuatan minuman berkarbonasi
tanpa menggunakan karbonator!
E
N
G
I
Langkah-langkah :
N
E
E
R
I
28 | L a r u t a n P e n y a n g g a
N
G
Membuat
Buatlah minuman berkarbonasi sesuai dengan rancangan
yang kamu buat!
Dokumentasi
T
E
C
H
N
O
L
O
G
Y
29 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Keberadaan penyangga dalam minuman berkabornasi dapat
Menguji
diketahui melalui reaksi dengan larutan tertentu. Manakah
diantara larutan-larutan berikut yang dapat bereaksi
membentuk penyangga dengan 100 ml larutan asam sitrat 0,1 M?
Mengapa?
a. 50 mL NaOH 0,1 M
b. 50 mL NH₄OH 0,1 M
c. 100 mL NaOH 0,1 M
d. 100 mL NH₄OH 0,1 M
Kolom Jawaban
M
A
T
H
E
M
A
T
I
C
S
Apakah terbentuk soda pada minuman berkarbonasi yang kamu
Memodifikasi
buat? Jika tidak, carilah solusi agar soda dapat terbentuk.
Kemudian buatlah rancangan lain dari produk yang menggunakan
prinsip kerja penyangga!
30 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Uji Pemahaman
1. Larutan penyangga merupakan….
2. Jumlah asam/basa yang dapat ditambahkam ke penyangga sehingga pH nya
relatif tetap disebut…
3. Larutan penyangga basa merupakan larutan yang terdiri dari … dan …
4. Larutan H 3 PO 4 dan NaH 2 PO 4 akan membentuk sistem penyangga…
5. Berikut daftar beberapa larutan:
a. Larutan KCl dan HCl
b. Larutan CH 3 COOH dan CH 3 COOK
c. Larutan NH 3 dan NH 4 Cl
Manakah dari larutan tersebut yang membentuk larutan penyangga?
6. Tuliskan reaksi yang terjadi jika penyangga asetat di tambahkan sedikit
basa?
7. Penyangga yang terdapat dalam air liur ialah…
8. Apa yang terjadi jika pH darah terlalu rendah?
9. Sebutkan tiga produk yang menggunakan prinsip kerja penyangga!
10. Apa peran penyangga dalam fotografi?
Penilaian:
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal keseluruhan x 100%
Keterangan:
‣ Jika kamu mendapatkan skor > 50%, maka kamu dapat melanjutkan ke materi
selanjutnya
‣ Jika kamu mendapatkan skor < 50%, maka kamu belum dapat melanjutkan ke
materi selanjutnya
31 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Penilaian Diri
Berilah tanda (v) pada kolom berikut dan jawablah pernyataan-pernyataan berikut
dengan jujur dan bertanggung jawab!
No Pernyataan Jawaban
Ya
Tidak
1 Saya mampu mendefinisikan pengertian larutan
penyangga
2 Saya mampu menentukan jenis-jenis larutan penyangga
berdasarkan komposisi penyusunnya
3 Saya mampu menganalisis reaksi yang terjadi pada
larutan penyangga
4 Saya mampu menganalisis peranan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari
5 Saya mampu membedakan penyangga dan bukan
penyangga
Keterangan:
Bila ada jawaban “Tidak”, maka lakukan review pembelajaran pada bagian yang
belum dipahami.
Bila semua jawaban “Ya”, maka kamu dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.
32 | L a r u t a n P e n y a n g g a
KEGIATAN BELAJAR 2
Kata Kunci
Derajat Keasaman (pH)
Kesetimbangan Asam Basa
Tetapan Ionisasi Asam Lemah (K a )
Tetapan Ionisasi Basa Lemah (K b )
BAB 2
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat:
Menghitung nilai mol/konsentrasi/pH pada larutan penyanggga
Menganalisis hasil percobaan larutan penyangga dengan pH tertentu
Merancang percobaan pembuatan larutan penyangga
Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
33 | L a r u t a n P e n y a n g g a
A. Perhitungan Nilai pH Larutan Penyangga
Seperti dibahas sebelumnya, prinsip kerja larutan penyangga didasarkan pada
reaksi kesetimbangan yang terjadi pada asam lemah atau basa lemah. Nilai pH dari
larutan penyangga (buffer) dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut:
Penyangga Asam
Penyangga yang terbentuk dari asam asetat ( 3 ) dan garam natrium asetat
( 3 )
3 ( ) ⇄ 3
3 ( ) ⇄ 3
−
( ) + +
( )
−
( ) + +
( )
Dari reaksi kesetimbangan didapat:
Sehingga konsentrasi ion
=
+ −
3
3
+
dalam sistem dapat dinyatakan:
[
+
=
3
−
yang menyatakan bahwa konsentrasi ion hidrogen dari larutan bergantung pada
nilai dan perbandingan konsentrasi-konsentrasi asam asetat yang tidak
terdisosiasi dengan ion asetat.
[
+
=
h
Secara umum dapat dituliskan:
[H + = K a x n asam lemah
n basa konjugasi
pH = -log [H +
Keterangan:
K a = tetapan ionisasi asam lemah
n asam lemah = jumlah mol asam lemah (mol)
n basa konjugasi = jumlah mol basa konjugasi (mol)
34 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Contoh Soal
Hitung pH larutan yang terbuat dari campuran 100 mL larutan CH 3 COOH 0,1 M
dengan 200 mL larutan NaOH 0,1 M. (K a CH 3 COOH = 10 − )
Jawab:
Mol CH 3 COOH = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol NaOH = 200 mL x 0,1 M = 20 mmol
Reaksi:
CH 3 COOH + NaOH
CH 3 COONa + H 2 O
Mula-mula : 10 mmol 20 mmol - -
Reaksi : -10 mmol -10 mmol +10 mmol +10 mmol
Sisa : 0 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Berdasarkan reaksi tersebut didapatkan mol garam sebesar 10 mmol, maka pH
larutan:
[H + = K a x n asam lemah
n basa konjugasi
[H + = 10 − 10 mmol
x
10 mmol
[H + = 10 −
pH = 5
Penyangga Basa
Penyangga yang terbentuk dari ammonium hidroksida ( 4 ) dan garam ammonium
klorida ( 4 )
3+ 2 ⇄ 4 + +
−
4 ⇄ 4 + +
−
Dari reaksi kesetimbangan didapat:
=
+ −
4
35 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Sehingga konsentrasi ion
−
dalam sistem dapat dinyatakan:
[
−
= +
[
−
=
h
Secara umum dapat dituliskan:
n basa lemah
[OH − = K b x
n asam konjugasi
pOH = -log [ OH −
pH = 14 - pOH
Keterangan:
K b = tetapan ionisasi basa lemah
n basa lemah = jumlah mol basa lemah (mol)
n asam konjugasi = jumlah mol asam konjugasi (mol)
Contoh soal
Dalam 1 L larutan terdapat 0,01 mol NH 3 dan 0,02 mol NH 4
+
yang berasal dari
garam NH 4 Cl. Jika K b NH 3 = 10 − , hitunglah pH larutan tersebut.
Jawab:
[OH − = K b x
n basa lemah
n asam konjugasi
[OH − = 10 − 0,01 mol
x
0,02 mol
[OH − = 5 x 10 −6
pOH = -log 5 x 10 −6
= 6- log 5
pH = 14 – (6- log 5)
= 8 + log 5
Hitunglah pH larutan yang terbuat dari campuran 300 mL larutan
CH 3 COOH 0,1 M dengan 100 mL larutan KOH 0,1 M. (K a CH 3 COOH =
10 − )!
36 | L a r u t a n P e n y a n g g a
B. Pembuatan Larutan Penyangga
Amati data percobaan berikut!
Larutan
Nilai pH
Awal Penambahan Larutan Akhir
A HCl 0,1 M 5,3
5,5 NaOH 0,1 M 5,8
Aquades 5,5
B HCl 0,1 M 5,5
6,9 NaOH 0,1 M 8,0
Aquades 7,1
C HCl 0,1 M 8,1
8,3 NaOH 0,1 M 8,5
Aquades 8,4
Berdasarkan percobaan diatas, manakah yang termasuk ke
dalam larutan penyangga? Berikan alasanmu!
Bagaimanakah cara membuat larutan penyangga
asam dan penyangga basa?
37 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Mari Mencoba
Pembuatan Larutan Penyangga
Tujuan
: Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu
Alat dan bahan :
Alat
Gelas beaker 250 mL
Pipet tetes
pH meter
Gelas ukur
Indikator Universal
Bahan
Larutan CH 3 COOH 0,1 M
Larutan CH 3 COONa 0,1 M
Larutan NH 3 0,1 M
Larutan NH 4 Cl 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
Larutan Aquades
Langkah-langkah :
Percobaan 1
5. Tuangkan 10 mL larutan NaCl 0,1 M ke dalam tiga gelas beaker (I, II, dan
III), kemudian ukur pH larutan dengan menggunakan pH meter.
6. Pada gelas I, tuangkan larutan aquades sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas II, tuangkan larutan HCl 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas III, tuangkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur
pH larutan dengan menggunakan pH meter.
7. Catat perubahan pH yang terjadi
Percobaan 2
1. Campurkan masing-masing larutan 5 mL NH 3 0,1 M dan 5 mL NH 4 Cl 0,1 M ke
dalam tiga gelas beaker (I, II, dan III), kemudian ukur pH larutan dengan
38 | L a r u t a n P e n y a n g g a
menggunakan pH meter.
2. Pada gelas I, tuangkan larutan aquades sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas II, tuangkan larutan HCl 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
2. 2
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas III, tuangkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur
pH larutan dengan menggunakan pH meter
3. Catat perubahan pH yang terjadi
Percobaan 3
1. Campurkan masing-masing larutan 5 mL CH 3 COOH 0,1 M dan 5 mL CH 3 COONa
0,1 M ke dalam tiga gelas beaker (I, II, dan III), kemudian ukur pH larutan
dengan menggunakan pH meter
2. Pada gelas I, tuangkan larutan aquades sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas II, tuangkan larutan HCl 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur pH
larutan dengan menggunakan pH meter
Pada gelas III, tuangkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 1 mL, kemudian ukur
pH larutan dengan menggunakan pH meter
3. Catat perubahan pH yang terjadi
Hasil Pengamatan
Larutan
Nilai pH
Awal Penambahan Larutan Akhir
HCl 0,01 M
NaOH 0,01 M
Aquades
HCl 0,01 M
NaOH 0,01 M
Aquades
HCl 0,01 M
NaOH 0,01 M
Aquades
39 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Reaksi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Pembahasan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Engineering
Gambar Boraks
Sumber: binus
40 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Untuk memenuhi kebutuhan bahan acuan yang terlelusur
ke Standar Nasional, Pusat Penelitian Kimia telah
melakukan penelitian pembuatan bahan acuan dengan
tujuan untuk menyediakan kebutuhan bahan acuan di
Indonesia yang tertelusur ke standar internasional dan
tersertifikasi. Bahan acuan ini dapat menggantikan
bahan acuan impor yang harganya cukup mahal. Apabila
bahan acuan tersebut dapat dibuat di Indonesia, harga
akan menjadi lebih murah dan bahan acuan mudah didapatkan. Larutan standar
buffer boraks telah dibuat dengan natrium tetraborat dekahidrat yang dilarutkan
ke dalam air demineral dengan konsentrasi 0,01 M. Nilai pH untuk sertifikasi telah
diukur dengan menggunakan pH meter yang mempunyai sensitivitas tinggi dengan
teknik pengukuran data dua teknik kalibrasi. Uji karakterisasi, uji homogenitas, dan
uji stabilitas dari bahan acuan yang akan berkontribusi pada penentuan dan
ketidakpastian nya telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buffer
boraks telah memberikan data kestabilan yang cukup baik sehingga dapat digunakan
sebagai bahan acuan buffer.
Aktivitas Belajar STEM 2
Apakah kamu pernah mengkonsumsi sari buah nanas?
Tahukah kamu bahwa proses pembuatan sari buah nanas
menggunakan konsep penyangga?
Sari buah nanas merupakan salah satu olahan buah yang
diminati oleh banyak orang. Penambahan bahan pengawet
dapat memperpanjang masa simpan sari buah nanas.
Natrium benzoate merupakan salah satu pengawet yang
digunakan dalam minuman yang asam sehingga banyak
digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan.
Gambar. Sari Buah Nanas
Sumber: shopee.id
Natrium benzoate sangat efektif digunakan pada makanan
yang memiliki rentang pH 2,5 sampai 4,0, serta dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Mengidentifikasi
Apa jenis larutan penyangga yang digunakan dalam proses
pengawetan sari buah nanas? Berikan alasanmu!
Kolom Jawaban
S
C
I
E
N
C
E
41 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Menginvestigasi
Cari tahu cara natrium benzoat mempertahankan pH sari
buah nanas agar tetap stabil!
Kolom Jawaban
Merancang
Buatlah rancangan pembuatan larutan penyangga yang
terbentuk dari 100 mL larutan asam benzoate 0,1 M
dengan 50 mL natrium benzoate 0,2 M!
Alat :
Bahan :
Langkah-langkah :
E
N
G
I
N
E
E
R
I
N
G
42 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Membuat
Buatlah larutan penyangga sesuai dengan rancangan yang
kamu buat!
Dokumentasi
T
E
C
H
N
O
L
O
G
Y
43 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Menguji
Hitunglah nilai pH dari larutan penyangga yang terbentuk dari
100 mL larutan asam benzoate0,1 M dengan 50 mL natrium
benzoate 0,2 M! (Ka asam benzoat = ,5 10 − )
Reaksi :
M
A
Perhitungan nilai pH
T
H
E
M
A
T
I
C
S
Apakah larutan yang dibuat dapat membentuk penyangga?
Memodifikasi
Jika iya, apakah pH yang terukur sesuai dengan hasil
perhitunganmu? Jika tidak, perbaiki rancangan yang telah
dibuat!
44 | L a r u t a n P e n y a n g g a
Uji Pemahaman
1. Nilai K a dalam suatu larutan menunjukkan…
2. Bagaimana cara menentukan nilai pH dalam suatu larutan penyangga?
3. Suatu larutan yang mengandung 0,2 mol amonia dan 0,02 mol ammonium
klorida mempunyai pH sebesar …. (K b = 1 x 10 –5 )
4. Sebanyak 150 mL HCN 0,1 M direaksikan dengan 50 mL KCN 0,1 M.
Tentukan nilai pH larutan tersebut… (K a HCN = 1 x 10 –6 )
5. Berapa massa NaOH (Mr = 40) yang harus dimasukkan ke dalam 200 mL
larutan CH 3 COOH 0,05 M agar didapat larutan penyangga dengan pH = 4?
(K a CH 3 COOH = 1 x 10 –5 )
6. Perhatikan tabel percobaan berikut
Larutan pH awal pH larutan setelah penambahan sedikit
Air HCl NaOH
O 7,3 7,3 6,4 8,0
P 4,5 4,5 4,0 5,0
Q 6,0 6,0 5,0 7,0
R 8,2 8,2 8,0 8,5
Manakah dari larutan berikut yang termasuk ke dalam penyangga?
7. Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara… dan…
8. Alat yang digunakan untuk menentukan nilai pH dalam proses pembuatan
larutan penyangga ialah…
9. Apakah larutan yang terbentuk dari campuran 300 mL HCOOH 0,2 M dengan
600 mL LiOH 0,1 M dapat membentuk sistem penyangga?
10. Bagaimana cara membuktikan bahwa suatu larutan termasuk ke dalam
penyangga?
Penilaian:
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal keseluruhan x 100%
Keterangan:
‣ Jika siswa mendapatkan skor > 50%, maka siswa dapat melanjutkan ke materi
selanjutnya
‣ Jika siswa mendapatkan skor < 50%, maka siswa belum dapat melanjutkan ke
45 | L amateri r u t a n selanjutnya
P e n y a n g g a
Penilaian Diri
Berilah tanda (v) pada kolom berikut dan jawablah pernyataan-pernyataan berikut
dengan jujur dan bertanggung jawab!
No Pernyataan Jawaban
Ya
Tidak
1 Saya mampu menentukan nilai pH dari larutan penyangga
2 Saya mampu menganalisis data hasil percobaan larutan
penyangga
4 Saya mampu membuat rancangan pembuatan larutan
penyangga
3 Saya mampu membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu
Keterangan:
Bila ada jawaban “Tidak”, maka lakukan review pembelajaran pada bagian yang
belum dipahami.
Bila semua jawaban “Ya”, maka kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran
selanjutnya.
46 | L a r u t a n P e n y a n g g a
RANGKUMAN
Larutan Penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH ketika
terjadi penambahan sedikit asam, basa maupun air.
Berdasarkan komponen penyusunnya, larutan penyangga terbagi atas dua
bagian, yakni: penyangga asam dan penyangga basa.
Penyangga Asam terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya.
Penyangga Basa terbentuk dari campuran basa lemah dan asam konjugasinya.
Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara, yakni: langsung dan tidak
langsung.
Larutan penyangga dapat mempertahankan pH-nya karena mengandung ion
garam, kesetimbangan asam/basa lemah dan kesetimbangan air yang
membentuk suatu sistem.
Larutan penyangga yang terdapat dalam tubuh manusia, yakni: darah, cairan
intrasel dan asam amino.
Larutan penyangga terdapat dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
hidroponik, air laut, cairan infus, minuman kaleng dan proses pembuatan
bathbomb.
Nilai pH penyangga asam dapat di tentukan dengan rumus:
[
+
=
h
pH = -log [
+
Nilai pH penyangga asam dapat di tentukan dengan rumus:
[
−
=
h
pOH = -log [
−
pH = 14 - pOH
47 | L a r u t a n P e n y a n g g a
EVALUASI AKHIR
Kerjakan soal berikut dengan tepat!
1. Larutan penyangga adalah…
A. Larutan yang dapat mempertahankan pH bila ditambahkan air
B. Larutan yang dapat mempertahankan pH bila ditambahkan asam
C. Larutan yang dapat mempertahankan pH bil ditambahkan basa
D. Larutan yang dapat mempertahankan pH bila ditambahkan sedikit asam
maupun basa
E. Larutan yang dapat menetralisisr pH bila ditambahkan sedikit asam maupun
basa
2. Larutan penyangga basa terdiri dari…
A. Basa lemah dan asam konjugasinya
B. Basa kuat dan asam konjugasinya
C. Basa lemah dan asam kuat
D. Asam kuat dan basa konjugasinya
E. Asam lemah dan basa konjugasinya
3. Berikut merupakan penyangga yang dapat mempertahankan pH <7, kecuali…
A. 3 dan 3
−
D. dan
−
B. dan
−
E. dan −
C. 2 3 dan 3 −
4. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…
A. 100 mL 0,1 M + 100 mL 0,1 M
B. 100 mL 0,1 M + 100 mL 0,1 M
C. 100 mL 0,1 M + 100 mL 0,1 M
D. 100 mL ₄ 0,1 M + 50 mL ₄ 0,1 M
E. 100 mL ₄ 0,1 M + 50 mL ₄ 0,1 M
5. Larutan penyangga basa dibuat dari campuran larutan 3 dan 4 . Apa
yang terjadi jika campuran tersebut ditambahkan asam?
A. Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri membentuk 4 +
B. Kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan membentuk 4 +
C. Kesetimbangan tidak bergeser ke arah kiri maupun kanan
D. Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri membentuk 3 dan air
E. Kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan membentuk 3 dan air
48 | L a r u t a n P e n y a n g g a
6. Hitunglah pH larutan yang dibuat dari campuran 100 mL larutan NH 4 OH 0,1 M
dengan 50 mL larutan HCl 0,1 M (K b NH 4 OH = 1 x 10 –5 )
A. 10
B. 9
C. 6
D. 5
E. 4
7. Untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 4, ke dalam 100 mL
larutan CH 3 COOH 0,5 M harus ditambah larutan CH 3 COONa 0,05 M sebanyak…
(K a CH 3 COOH = 1 x 10 –5 )
A. 1000 mL
B. 100 mL
C. 10 mL
D. 200 mL
E. 20 mL
8. Campuran 100 mL larutan KOH 0,2 M dengan 100 mL larutan asam lemah HA
0,4 M mempunyai pH sebesar 5- log 2, maka K a HA sebesar…
A. 1x10 −
B. 2x10 −
C. x10 −
D. 5x10 −2
E. x10 −2
9. Jika suatu asam lemah dengan K a = 10 − dilarutkan bersama-sama dengan
garam natriumnya dalam perbandingan mol asam dan garamnya 9:3, pH larutan
yang terbentuk sebesar…
A. 5
B. 5 –log 3
C. 5 +log3
D. 3 –log 5
E. 3 +log 5
10. Manisan mangga merupakan makanan yang digemari oleh banyak kalangan, baik
orang dewasa maupun anak-anak. Dalam proses pembuatannya digunakan
beberapa bahan, salah satunya ialah asam sitrat 0,1 M sebanyak 200 mL dan
garamnya (natrium sitrat) 0,05 M sebanyak 200 mL. Jika campuran tersebut
membentuk larutan penyangga, berapakah nilai pH yang terbentuk? (K a asam
sitrat = 7,4 x 10 –4 )
49 | L a r u t a n P e n y a n g g a
A. 2
B. 2- log 14,8
C. 2+ log 14,8
D. 4
E. 4- log 14,8
11. Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara berikut, kecuali…
A. Mereaksikan asam lemah dan garamnya
B. Mereaksikan basa lemah dan garamnya
C. Mereaksikan asam kuat dan basa lemah berlebih
D. Mereaksikan basa lemah dan asam kuat berlebih
E. Mereaksikan basa kuat dan asam lemah berlebih
12. Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan 200 cm³ larutan LiOH 0,3
M dengan…
A. 300 cm³ larutan CH 3 COOH 0,2 M
B. 100 cm³ larutan HCOOH 0,6 M
C. 600 cm³ larutan H 3 PO 4 0,1 M
D. 200 cm³ larutan HCl 0,3 M
E. 300 cm³ larutan HCN 0,1 M
13. Perhatikan hasil percobaan berikut!
Larutan pH awal Penambahan asam Penambahan basa
I 4,40 3,80 4,90
II 5,00 4,30 5, 90
III 6,20 5,95 6,50
IV 7,30 8,80 9,00
V 9,10 8,90 9,35
Manakah dari larutan berikut yang merupakan penyangga asam?
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
14. Berikut merupakan alat yang digunakan dalam proses pembuatan larutan
penyangga, kecuali….
A. Buret
B. pH meter
C. Gelas ukur
50 | L a r u t a n P e n y a n g g a
D. Pipet tetes
E. Gelas beaker
15. Pada kondisi normal, pH dalam darah manusia harus berada berkisar…
A. 4,0 - 4,8
B. 5,5 – 5,7
C. 6,3 - 6,5
D. 7,3 – 7,4
E. 8,4 – 8,5
16. Sistem penyangga fosfat merupakan sistem penyangga yang berfungsi untuk
mempertahankan pH didalam tubuh, khususnya pada bagian…
A. Cairan intra sel
B. Cairan inter sel
C. Cairan luar sel
D. Sel darah merah
E. Keping darah
17. Dalam rongga mulut, derajat keasaman saliva dalam keadaan normal ialah
sekitar 5,6-7,0. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam
dapat menurunkan nilai pH dalam saliva. Saliva memiliki sistem penyangga yang
berfungsi untuk mempertahankan pH dalam rongga mulut agar tetap stabil.
Apa penyangga yang terdapat dalam saliva?
A. H 3 PO 4 /H 2 PO 4
−
B. H 2 PO 4 − /HPO 4
2−
C. HPO 4 2− /PO 4
3−
D. H 2 CO 3 /HCO 3
−
E. HCO 3 − /CO 3
2−
18. Air laut mempunyai kemampuan penyangga yang sangat besar untuk mencegah
perubahan pH. Perubahan pH sedikit saja dari pH alami merupakan petunjuk
terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan
ketidakseimbangan kadar CO 2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut.
Apa penyangga yang terdapat dalam air laut?
A. Penyangga fosfat
B. Penyangga karbonat
C. Penyangga asetat
D. Penyangga sitrat
E. Penyangga hemoglobin
51 | L a r u t a n P e n y a n g g a
19. Dalam proses pembuatan minuman berkarbonasi, pencampuran asam sitrat dan
natrium bikarbonat akan menghasilkan gas CO₂. Apa fungsi karbonator dalam
proses pembuatan minuman berkarbonasi?
A. Menghasilkan ion karbonat
B. Mempertahankan pH
C. Mengabsorpsi ion karbonat
D. Mengawetkan minuman
E. Mengabsorpsi gas CO₂
20. Disajikan produk sebagai berikut:
I. Obat tetes mata
II. Aspirin
III. Sampo bayi
IV. Penjernih air
V. Fotografi
VI. Pupuk tanaman
Manakah dari produk-produk berikut menerapkan konsep penyangga?
A. I, II dan III
B. I, II dan IV
C. II, III dan VI
D. I, IV, dan V
E. III, IV dan V
52 | L a r u t a n P e n y a n g g a
KUNCI JAWABAN
Evaluasi Akhir Pembelajaran:
1. D 11. D
2. A 12. E
3. E 13. C
4. B 14. A
5. D 15. D
6. B 16. A
7. B 17. B
8. C 18. B
9. A 19. E
10. B 20. A
Penilaian:
Jumlah jawaban benar
Jumlah soal keseluruhan x 100%
Keterangan:
1. Jika siswa mendapatkan skor > 80%, maka pemahaman terhadap larutan
penyangga sangat baik
2. Jika siswa mendapatkan skor > 60-80%, maka pemahaman terhadap larutan
penyangga baik
3. Jika siswa mendapatkan skor > 40-60%, maka pemahaman terhadap larutan
penyangga cukup
4. Jika siswa mendapatkan skor < 40%, maka pemahaman terhadap larutan
penyangga kurang
53 | L a r u t a n P e n y a n g g a
GLOSARIUM
Asam Konjugasi
Asam Kuat
: terbentuk ketika suatu basa menerima sebuah proton.
: asam yang dapat terionisasi sempurna menghasilkan ion
+
dalam air.
Asam Lemah
Basa Konjugasi
Basa Kuat
: asam yang tidak terionisasi sempurna dalam air.
: terbentuk ketika suatu asam melepaskan sebuah proton.
: basa yang dapat terionisasi sempurna menghasilkan ion
−
dalam air.
Basa Lemah
Indikator Asam Basa
: basa yang tidak terionisasi sempurna dalam air.
: suatu zat yang berubah warna pada rentang pH tertentu.
: tetapan ionisasi asam lemah.
: tetapan ionisasi basa lemah.
Larutan Penyangga : larutan yang dapat mempertahankan pH ketika
ditambahkan sedikit asam, basa dan air.
Penyangga Asam
: larutan yang terdiri dari campuran asam lemah dengan
basa konjugasinya.
Penyangga Basa
: larutan yang terdiri dari campuran basa lemah dengan
asam konjugasinya.
pH : menyatakan
+
di dalam larutan.
pH meter
: alat yang digunakan untuk menentukan nilai pH suatu
larutan
pOH : menyatakan
−
di dalam larutan.
Teori Bronsted-Lowry
: asam adalah pemberi proton dan basa adalah penerima
proton.
Tetapan Ionisasi
: tetapan kesetimbangan yang menyatakan peristiwa
54 | L a r u t a n P e n y a n g g a
ionisasi asam lemah maupun basa lemah
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rian Gerry. (2011). Pengaruh Pemberian HES 6% Dalam Larutan Berimbang
Dibandingkan HES 6% Dalam Larutan NaCl 0,9% Terhadap pH Pada Pasien
Sectio Caesaria Dengan Anestesi Spinal. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Astuti, Ari Ni Kadek. (2018). Pengaruh pH Developer Terhadap Kecepatan Waktu
Prosesing Film Periapikal. Jurnal B-Dent. Vol 5 (2), 96-100.
Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Keenan, Charles W. (1984). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Nurman, Salfauqi. (2018). Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama
Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Sari Nanas (Ananas comosus). Jurnal
penelitian Pascapanen Pertanian. Vol 15 (3), 140-146.
Nuryatini, dkk. (2016). Penentuan Nilai Sertifikat Bahan Acuan Larutan Boraks
Untuk Pengukuran Derajat Keasaman (pH). Jurnal standarisasi. Vol 18 (1), 35-
44.
Purba, Michael. (2006). Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Ruminasari, Nita dkk. (2014). Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Air Laut Terhadap
Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan Halimeda sp. Jurnal Ilmu Kelautan
dan Perikanan. Vol 24 (1), 28-34.
Sastrohamidjojo, Hardjono. (2010). Kimia Dasar edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Sudarmo, Unggul. (2014). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Syukri. (1999). Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: ITB Press.
Wahyuni, Tuti. (2017). Diservikasi Garam Laut Menjadi Garam Mandi BathBombs.
Prosiding seminar Nasional Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Riset
Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
55 | L a r u t a n P e n y a n g g a