KELAS KILAT 1-MATERI-HERIANTO Html
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 telah diatur bahwa Kualifikasi Lulusan S1 (KKNI Level 6), Lulusan S2
(KKNI Level 8), dan Lulusan S3 (KKNI Level 9) adalah sebagai berikut:
S1 (Sarjana) S2 (Magister) S3 (Doktor)
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya
dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya
dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
2. Menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat
berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi
secara mandiri dan kelompok.
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri
dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
1. Mampu mengembangkan pengetahuan,
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan
karya inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan sains,
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan, serta mampu
mendapat pengakuan
nasional maupun internasional.
1. Mampu mengembangkan pengetahuan,
teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan
karya kreatif, original, dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan sains,
teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui
pendekatan inter, multi atau transdisipliner.
3. Mampu mengelola, memimpin, dan
mengembangkan riset dan pengembangan
yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
kemaslahatan umat manusia, serta mampu
mendapat pengakuan
nasional maupun internasional.
Skripsi, Tesis, & Disertasi
• Penelitian untuk pembuatan Skripsi diarahkan untuk pemanfaatan
dan pembuktian;
• Tesis diarahkan untuk pembuktian dan pengembangan;
• Disertasi untuk menemukan dan menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang original dan baru serta mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Empat kunci sukses menulis Skripsi/Tesis
• Memahami bidang yang diteliti
• Memahami metode penelitian
• Memahami pedoman penulisan
• Menjalin hubungan baik dengan pembimbing
Format Penulisan Bab I
Secara umum sebagai berikut:
Penelitian Kuantitatif:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Penelitian Kualitatif:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Fokus dan Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Ikuti Format Penulisan Kampus Anda! Ini hanya contoh umumnya
Format Penulisan Bab I
Penelitian Tindakan Kelas:
A. Latar Belakang Masalah
B. Diagnosis Permasalahan Kelas
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian
Ikuti Format Penulisan Kampus Anda! Ini hanya
contoh umumnya
Penelitian Pengembangan:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Pengembangan
F. Spesifikasi Produk yang
Dikembangkan
G. Manfaat Pengembangan
H. Asumsi Pengembangan
Format Penulisan Bab II
Penelitian Kuantitatif:
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian dan/atau
Pertanyaan Penelitian
Penelitian Kualitatif:
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Alur Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
Format Penulisan Bab II
Penelitian Tindakan Kelas:
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir (Rancangan
Pemecahan Masalah)
D. Hipotesis Tindakan
Penelitian Pengembangan:
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
Format Penulisan Bab III
Penelitian Kuantitatif:
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data dan
Instrumen
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
G. Teknik Analisis Data
Penelitian Kualitatif:
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Instrumen
Pengumpulan Data
E. Keabsahan Data
F. Analisis Data
Format Penulisan Bab III
Penelitian Tindakan Kelas:
A. Desain Penelitian Tindakan
B. Waktu Penelitian
C. Deskripsi Tempat Penelitian
D. Subjek dan Karakteristiknya
E. Skenario Tindakan
F. Teknik dan Instrumen
Pengumpulan Data
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
H. Teknik Analisis Data
Penelitian Pengembangan:
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
C. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
2. Subjek Uji Coba
3. Teknik dan Instrumen
Pengumpulan Data
4. Teknik Analisis Data
Format Penulisan Bab IV & V
Penelitian Kuantitatif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Hasil Uji Hipotesis/Jawaban Pertanyaan
Penelitian
C. Pembahasan
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
Penelitian Kualitatif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan dan Temuan
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
Format Penulisan Bab IV & V
Penelitian Tindakan Kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Temuan Penelitian
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
Penelitian Pengembangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengembangan Produk Awal
2. Hasil Uji Coba Produk
3. Revisi dan Produk Akhir
B. Pembahasan Produk akhir
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan tentang Produk
B. Saran Pemanfaatan Produk
C. Diseminasi dan Pengembangan Produk Lebih
Lanjut
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah rencana dan prosedur penelitian yang
mencakup langkah-langkah dari asumsi luas hingga metode
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang terperinci.
Tiga pendekatan penelitian yang dikemukakan oleh Creswell
(2018) yaitu: (a) kualitatif, (b) kuantitatif, dan (c) metode
campuran
Pendekatan Penelitian
• Penelitian kualitatif adalah suatu
pendekatan untuk mengeksplorasi dan
memahami makna yang diberikan oleh
individu atau kelompok untuk masalah
sosial atau manusia.
• Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan
untuk menguji teori-teori objektif dengan
menguji hubungan antar variabel.
• Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat
diukur, biasanya pada instrumen, sehingga
data berangka dapat dianalisis menggunakan
prosedur statistik.
Penelitian metode campuran adalah pendekatan penyelidikan yang melibatkan
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, mengintegrasikan dua bentuk data, dan
menggunakan desain berbeda yang mungkin melibatkan asumsi filosofis dan kerangka
teoretis.
Pendekatan Penelitian
Tiga Komponen yang Terlibat dalam Suatu Pendekatan Penelitian
(Creswell, 2018)
Research Designs
• Desain penelitian (rancangan penelitian) adalah jenis penelitian
dalam pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran yang
memberikan arahan khusus untuk prosedur dalam studi penelitian.
(Creswell, 2018)
Jenis penelitian lain yang sering dipakai mahasiswa:
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memperbaiki cara, kondisi, dan/atau hasil pembelajaran, misal untuk
memperbaiki cara mengajar yang tidak tepat, kondisi pembelajaran
yang pasif, dan/atau hasil belajar yang rendah.
Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan suatu
produk tertentu dan menguji efektivitasnya.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar.
(Sugiyono, 2013)
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
2. Perbedaan Proses Penelitian
Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat
linier dan kualitatif bersifat sirkuler.
(Sugiyono, 2013)
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
3. Perbedaan dalam Karakteristik Penelitian
(Sugiyono, 2013)
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
3. Perbedaan dalam Karakteristik Penelitian
(Sugiyono, 2013)
Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif digunakan?
Penggunaan Metode Kuantitatif:
• Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
• Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
• Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap
yang lain.
• Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian
• Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur.
• Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif digunakan?
Penggunaan Metode Kualitatif:
• Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau
mungkin malah masih gelap.
• Untuk memahami makna di balik data yang tampak.
• Untuk memahami interaksi sosial.
• Memahami perasaan orang.
• Untuk mengembangkan teori.
• Untuk memastikan kebenaran data.
• Meneliti sejarah perkembangan.
TIPS MENENTUKAN JUDUL
• Temukan masalah penelitian yang relevan dengan program studi. Jadi setiap penelitian
yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah.
• Pilih permasalahan yang mudah sumber referensinya. Caranya: telusuri berbagai artikel
jurnal terkait topik yang Anda pilih (bisa lewat Google scholar, Harzing Publish, Perpusnas,
Neliti dll).
• Permasalahan yang dipilih adalah yang paling Anda kuasai.
• Tentukan pendekatan penelitian (kualitatif/kuantitatif/metode campuran) yang sesuai
dengan masalah tersebut.
• Tentukan desain penelitiannya (missal: survey, eksperimen, studi kasus, dll)
• Buatlah judul Skripsi/Tesis Anda. Pastikan judul Anda menggambarkan pendekatan
penelitian dan desain penelitiannya).
• Pastikan bahwa Judul Anda tidak sama persis dengan penelitian yang sudah ada. Harus
ada perbedaannya!
• Buat opsi judul, biasanya 2-3 judul sebagai pilihan untuk diserahkan kepada Dosen.
Contoh Cara Cepat
NYARI INSPIRASI JUDUL
Modifikasi Judul yang
sudah ada. Pastikan
tidak sama dgn yg ada
Judul penelitian Skripsi
Penelitian Skripsi dapat berupa penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif
yang sederhana.
• Judul Deskriptif: judul penelitian yang bermaksud menggambarkan keadaan satu atau lebih variable
secara mandiri. Penelitian deskriptif adalah penelitian pada level yang terendah.
Contoh:
1. Produktivitas kerja karyawan PT. Usaha X
2. Kinerja Guru dan prestasi belajar siswa pada SMA X
• Judul Komparatif: judul penelitian yg bermaksud membandingkan nilai satu atau lebih variable
mandiri pada dua atau lebih populasi, sampel atau waktu yg berbeda atau gabungan semuanya.
Contoh: Perbandingan kualitas promosi dan nilai penjualan antara PT Mawar, PT Melati dan PT
Kamboja
Judul penelitian Skripsi
Penelitian Skripsi dapat berupa penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif
yang sederhana.
• Judul Asosiatif: judul penelitian yang bermaksud menggambarkan dan menguji hipotesis hubungan
dua variable atau lebih.
Contoh:
1. Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran (Asosiatif Simetris)
2. Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa SMK X (Asosiatif Kausal/sebab akibat)
3. Hubungan interaktif antara biaya iklan dengan nilai penjualan pada perusahaan di kabupaten X
(Asosiatif Resiprokal)
Judul penelitian Tesis
• Penelitian untuk penyusunan tesis lebih luas dan mendalam bila dibandingkan
dengan penelitian Skripsi.
• Dalam penelitian Tesis, jumlah variable yang diteliti lebih banyak daripada
penelitian Skripsi.
• Penelitian Tesis tidak perlu lagi melakukan penelitian yang bersifat deskriptif,
tetapi minimal komparatif dengan variable dan sampel yang lebih luas dan
asosiatif dengan minimal tiga variable independent serta komparatif asosiatif.
Contoh:
Pengaruh kepemimpinan Kepala sekolah (X1), Kinerja guru (X2), dan kualitas lingkungan (X3) terhadap
prestasi belajar siswa (Y) SMA II Tegalraya (Asosiatif Kausal)
(Sugiyono, 2020)
Judul penelitian kualitatif
Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan
dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan
fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan
hipotesis dan teori.
Contoh Judul:
• Makna Menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Masyarakat
• Manajemen Keluarga Petani dalam Menyekolahkan Anak-anaknya
• Model Belajar Anak yang Berprestasi
• Pola Perkembangkan Karir bagi Orang-orang Sukses
TIPS SEBELUM MULAI MENYUSUN PROPOSAL
1. Sebelum mulai menyusun Proposal, pastikan Anda sudah memiliki
“Pedoman Skrispi/Tesis dari Kampus”.
2. Baca secara utuh dan pahami dengan baik pedoman tersebut!
3. Siapkan File Ms. Word Anda sesuai dengan pedoman tersebut, mulai dari
ukuran kertas, Margin, Jenis huruf, ukuran huruf, spasi dll.
4. Cari format penulisan Skripsi di pedoman Skripsi/Tesis tersebut. Format
yang dimaksud yaitu mulai dari BAB I s/d V. Biasanya setiap jenis penelitian,
formatnya berbeda. Pastikan Anda tidak salah.
5. Mulailah menulis Proposal dengan menuliskan Bab dan sub-bab secara
utuh. Copy paste saja dari pedoman tadi. Jika proposal maka biasanya
hanya Bab Pendahuluan, Kajian Pustaka, dan Metode Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penjelasan Bab I
a) Latar belakang masalah, menjelaskan alasan-alasan rasional yang
melandasi pentingnya penelitian tersebut dilakukan.
• Perlu diungkapkan kesenjangan antara kenyataan yang terjadi
dibandingkan dengan kenyataan yang diharapkan atau kesenjangan antar
teori yang ada.
• Berbagai fakta dari lapangan/tempat penelitian perlu diungkap untuk
memperkuat perlunya penelitian dilakukan dan harus berdasarkan
sumber yang dapat dipercaya.
Penjelasan Bab I
Masalah???
• Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.
• Stormer (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui
atau dicari apabila: terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya
pengaduan, dan kompetisi.
Penjelasan Bab I
Masalah???
• Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data.
• Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM, harus ditunjukkan dengan data.
• Masalah SDM misalnya, berapa jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang
rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah.
• Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil
penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up to date,
lengkap dan akurat.
• Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian
yang ditetapkan untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data
masalah yang dikemukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data, maka masalah yang
dikemukakan dalam penelitian tidak akan dipercaya.
Penjelasan Bab I
Tips Menyusun Latar Belakang Masalah
Ikuti template umum untuk menulis pendahuluan yang baik:
1. Nyatakan masalah penelitian.
2. Tinjau studi yang telah membahas masalah tersebut.
3. Tunjukkan kekurangan dalam penelitian sebelumnya.
4. Tingkatkan signifikansi studi untuk audiens tertentu.
5. Nyatakan pernyataan tujuan.
Penjelasan Bab I
b) Identifikasi masalah, menjelaskan kajian berbagai kemungkinan penyebab
terjadinya masalah. Dalam hal ini perlu diungkap secara luas berbagai
permasalahan yang mungkin untuk diteliti. Isi identifikasi masalah harus
selaras dengan masalah yang diungkapkan pada latar belakang masalah.
Contoh identifikasi masalah pada bidang Pendidikan:
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Peserta didik banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan dalam penilaian
harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester, karena baru diperoleh rerata
sebesar 63, idealnya mencapai KKM dengan nilai rerata 78.
2. dst
3. dst
Penjelasan Bab I
c). Pembatasan Masalah, yakni penetapan masalah dari berbagai masalah yang
teridentifikasi dengan mempertimbangkan berbagai aspek metodologis, kelayakan untuk
diteliti, serta keterbatasan peneliti tanpa mengorbankan kebermaknaan arti, konsep,
atau topik yang diteliti.
• Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan
membatasi penelitian dalam satu atau Iebih variabel. Dengan demikian dalam penelitian
kuantitatif ada yang disebut batasan masalah.
• Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok
masalah yang masih bersifat umum.
• Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus penelitian dalam proposal lebih didasarkan pada
tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).
Penjelasan Bab I
d) Rumusan masalah, berisi penegasan masalah yang akan diteliti
sebagai hasil dari pembatasan masalah-masalah yang
teridentifikasi. Rumusan masalah dituliskan dalam kalimat
pertanyaan.
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
• Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian menurut
tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk
masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif.
Penelitian Kuantitatif
a) Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang
lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk
selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh:
• Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri Berbadan Hukum?
• Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah di
bidang kesehatan?
(Sugiyono, 2013)
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kuantitatif
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh:
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan Swasta? (satu variabel
pada 3 sampel).
2) Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten A dan B dalam hal pelayanan
kesehatan?
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kuantitatif
c. Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah assosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris,
hubungan kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan an tara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya
bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.
Contoh rumusan masalahnya:
• Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
• Adakah hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran?
Contoh Judul penelitiannya:
• Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kuantitatif
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen
(variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh rumusan:
• Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
• Adakah pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di departemen X?
Contoh judul penelitiannya:
• Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di Departemen X.
• Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di departemen X.
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kuantitatif
3) Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel
independen dan dependen, contoh:
(a) Hubungan antara motivasi dan prestasi.
(Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.)
(b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan.
(Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan
karena gizi terpenuhi.)
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kualitatif
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan
mendalam.
2. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
3. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan
masalah assosiatif dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau
interaktif. Hubungan simetris adalah hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan sehingga
bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab dan akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah
hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian Kualitatif
Contoh rumusan masalah:
• Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi sosial tersebut? (rumusan masalah
deskriptif)
• Bagaimana upaya masyarakat tersebut dalam mengatasi kebutuhan sehari-hari? (rumusan masalah
deskriptif)
• Bagaimanakah pola terbentuknya mereka menjadi miskin? (rumusan masalah assosiatif reciprocal)
• Apakah pola terbentuknya kemikinan antara satu keluarga dengan yang lain berbeda (masalah
komparatif)
Rumusan Masalah Khusus R&D (Penelitian Pengembangan)
Contoh rumusan masalah:
• Bagaimana kelayakan produk (….isi nama produk) yang dikembangkan dalam
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik?
• Bagaimana kepraktisan produk (….isi nama produk) yang dikembangkan dalam
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik?
• Bagaimana keefektifan produk (….isi nama produk) yang dikembangkan dalam
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik?
Penjelasan Bab I
e) Tujuan penelitian, menyatakan target yang akan dicapai
melalui penelitian. Tujuan dirumuskan selaras/mengacu
kepada rumusan masalah.
f) Manfaat penelitian, menjelaskan manfaat hasil penelitian
untuk kepentingan teoretis, kebijakan, maupun praktis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Penjelasan Bab II
Kajian Teori
a) Kajian teori, menguraikan tentang teori-teori yang terkait
dengan variabel penelitian dimulai dari definisi, konsep, asumsi,
dan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut
sebagai landasan untuk mengembangkan instrumen penelitian.
Kajian teori diperoleh dari literatur dan kajian penelitian yang
relevan.
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
• Sebelum membahas teori kuantitatif, penting untuk memahami
variabel dan jenis-jenis yang digunakan dalam membentuk teori.
Variabel itu Apa?????
• Variabel mengacu pada karakteristik atau atribut individu atau
organisasi yang dapat diukur atau diamati dan bervariasi di antara
orang-orang atau organisasi yang dipelajari.
• Variabel yang sering diukur dalam penelitian meliputi jenis kelamin;
usia; status sosial ekonomi (SES); dan sikap atau perilaku seperti
rasisme, kontrol sosial, kekuatan politik, atau kepemimpinan.
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis variabel antara lain sebagai berikut:
• Independent variables (Variabel independent) adalah mereka
yang mempengaruhi, atau mempengaruhi hasil dalam
penelitian eksperimental. Mereka digambarkan sebagai
"independen" karena mereka adalah variabel yang
dimanipulasi dalam percobaan dan dengan demikian
independen dari semua pengaruh lainnya.
• Dependent variables (Variabel dependen) adalah variabel
yang bergantung pada variabel independen; mereka adalah
hasil atau hasil dari pengaruh variabel independen.
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis variabel antara lain sebagai berikut:
• Predictor variables (Variabel predictor) (juga disebut variabel
anteseden) adalah variabel yang digunakan untuk
memprediksi hasil yang menarik dalam penelitian metode
survei. Variabel prediktor mirip dengan variabel independen
dalam hal mereka dihipotesiskan untuk mempengaruhi hasil
dalam penelitian, tetapi berbeda karena peneliti tidak mampu
memanipulasi variabel prediktor secara sistematis.
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis variabel antara lain sebagai berikut:
• Outcome variables (also called criterion or response variables)
adalah variabel yang dianggap hasil atau hasil variabel
prediktor dalam penelitian metode survei. Mereka berbagi
sifat yang sama dengan variabel dependen (dijelaskan di atas).
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis variabel antara lain sebagai berikut:
Jenis variabel lain memberikan pemeran pendukung dalam penelitian kuantitatif, dan kami
menyarankan Anda melakukan upaya untuk mengidentifikasi dan mengukur variabel-variabel
ini dalam studi penelitian kuantitatif Anda:
• Intervening or mediating variables (Variabel Intervening atau
mediasi) berada di antara variabel independen dan dependen, dan
mereka mengirimkan efek dari variabel independen pada variabel
dependen. Peneliti menggunakan prosedur statistik (misalnya,
analisis kovarians [ANCOVA]) untuk mengontrol variabel-variabel ini.
Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis variabel antara lain sebagai berikut:
• Variabel moderating adalah variabel prediktor yang mempengaruhi
arah dan/atau kekuatan hubungan antara variabel independen dan
dependen, atau antara variabel prediktor dan hasil (Thompson,
2006). Variabel-variabel ini bertindak atau bersinggungan dengan
variabel independen, dan kemudian bersama-sama dalam kombinasi
dengan variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Contoh Judul dan Sub Kajian Teori
Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa
di Masa Pandemi Covid-19
Hal yang dibahas dalam Kajian Teori:
1. Blended Learning
a. Pengertian
b. Karakteristik
c. Kelebihan
d. Kekurangan
e. …..
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian
b. Karakteristik
c. ……
d. Aspek dan Indikator
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian
b. Karakteristik
c. …..
d. Aspek dan Indikator
4. Pandemi Covid-19
a. Pengertian
b. Dampak Pandemi Covid-19 bagi
Perkuliahan
c. ……
Tips: Cari
sumber dari
Jurnal, minimal
10 jurnal per
variable.
Gunakan tahun
terbaru, maks.
5 tahun atau
10 tahun
terakhir
Contoh Indikator dari variabel
dependen
NYARI TEORI, INDIKATOR DIMANA????
Kesalahan dalam Mengutip dari Artikel Jurnal
Tidak boleh
dikutip untuk
Skripsi/Tesis,
karena sumber
di dalam sumber
Kalimat terakhir boleh
diambil (dikutip) krn itu
kalimat asli dari si
penulis dan tidak ada
sumber.
Penjelasan Bab II
b) Kajian penelitian yang relevan, berfungsi sebagai pendukung kajian
teori yang dikemukakan para ahli/peneliti sebelumnya dan sebagai
penanda posisi (road map) penelitian yang sejenis.
Contoh:
Beberapa kajian penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tosun (2014), menunjukkan bahwa peserta didik lebih suka membaca e-
book daripada buku cetak, dengan besar persentase 96,5%, jika persyaratan perangkat keras dan perangkat
lunak terpenuhi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hayumuti, et al. (2014), menunjukkan bahwa melalui penggunaan
multimedia tema selalu berhemat energi diketahui bahwa kemampuan rasa ingin tahu (curiosity) siswa dapat
berkembang dengan baik.
Penjelasan Bab II
c) Kerangka Pikir atau Alur Pikir:
• Kerangka pikir (dalam penelitian kuantitatif) berisi gambaran logis dan
rasional tentang variabel penelitian dan hubungan antar variabel
tersebut.
• Alur pikir (dalam penelitian kualiatif) berisi gambaran logis dan rasional
tentang masalah yang akan diteliti dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Kerangka Pikir (Kerangka Berpikir)
Penjelasan Bab II
Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir yang baik, memuat hal-hal
sebagai berikut:
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.
2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari.
3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu
positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).
4. Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma
penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yang dikemukakan dalam
penelitian.
Contoh kerangka Pikir R&D
Bentuk diagram tentu berbeda
beda, tergantung judul
penelitian. Tidak bisa disamakan.
Penjelasan Bab II
d) Pertanyaan Penelitian dan/atau Hipotesis
• Pertanyaan penelitian merupakan penegasan dan penjabaran
dari rumusan masalah yang akan dicari jawabannya melalui
penelitian.
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang dinyatakan dengan kalimat pertanyaan.
Penjelasan Bab II
Hipotesis
• Perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan
hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering
tidak perlu merumuskan hipotesis.
• Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hipotesis
Penjelasan Bab II
• Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi
tidak ada hipotesis statistik.
• Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat
hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik.
Contoh Hipotesis Penelitian:
1. Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis
deskriptif).
2. Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat
Petani dan Nelayan (dalam Populasi itu/hipotesis komparatif).
3. Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli
masyarakat (dalam populasi itu/hipotesis assosiatif).
Hipotesis
Penjelasan Bab II
• Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian
yang hanya diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk
populasi at au tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah
signifikansi, atau taraf kesalahan atau kepercayaan dari pengujian.
Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah terbukti pada sampel itu
(baik deskriptif, komparatif, maupun assosiatif) dapat diberlakukan ke
populasi.
Hipotesis
Penjelasan Bab II
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:
1. Ada perbedaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata masyarakat dalam
sampel dengan populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi hanya Rp.
500.000/bulan(hipotesis deskriptif).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan nelayan (hipotesis
komparatif).
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan jumlah payung
yang terjual (hipotesis assosiatif/hubungan). Ada hubungan positif artinya, bila curah
hujan tinggi, maka akan semakin banyak payung yang terjual.
Contoh deskripsi teori, kerangka berfikir, & hipotesis
Judul: Pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja
Deskripsi Teori:
1. Teori kepemimpinan
2. Teori Motivasi
Kerangka Berfikir:
Bila kepemimpinan merupakan factor yang dapat mempengaruhi orang lain, maka
pengaruh tersebut akan dapat membangkitkan, mendorong, dan memelihara
perilaku seseorang mencapai tujuan.
Hipotesis:
Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.
BAB III METODE PENELITIAN
Populasi & Sampel
METODE KUANTITATIF
• Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
• Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiklsifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
Populasi & Sampel
METODE KUANTITATIF
• Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
• Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
• Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).
Populasi & Sampel
METODE KUALITATIF
• Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu
dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke
tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial
pada kasus yang dipelajari.
• Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam
penelitian.
• Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi
sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan
teori.
Teknik Sampling
• Teknik sampling adalah
merupakan teknik
pengambilan sampel.
• Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling
yang digunakan.
METODE KUANTITATIF
(Sugiyono, 2013)
Teknik Sampling
• 1. Probability Sampling
Probability sampling adalah
teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota
sampel.
METODE KUANTITATIF
(Sugiyono, 2013)
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
METODE KUANTITATIF
(Sugiyono, 2013)
Teknik Sampling
• 1. Probability Sampling
Simple Random Sampling
METODE KUANTITATIF
• Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen.
Teknik Sampling
• 1. Probability Sampling
METODE KUANTITATIF
Proportionate Stratified Random Sampling
• Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
• Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang
pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST =
900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi
strata pendidikan tersebut.
Teknik Sampling
1. Probability Sampling
METODE KUANTITATIF
Disproportionate Stratified Random Sampling
• Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
• Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mernpunyai; 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S, , 800 orang SMU, 700
orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu
diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini
terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok Sh SMU, dan SMP
Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Cluster Sampling (Area Sampling)
METODE KUANTITATIF
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Cluster Sampling (Area Sampling)
METODE KUANTITATIF
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Sampling Sistematis
METODE KUANTITATIF
• Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
• Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini rnaka yang diambil sebagai sampel
adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Sampling Kuota
METODE KUANTITATIF
• Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
• Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang
ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang
tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota
yang ditentukan.
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Sampling Insidental
METODE KUANTITATIF
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Sampling Purposive
METODE KUANTITATIF
• Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
• Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini
lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi .
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Sampling Jenuh
METODE KUANTITATIF
• Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
• Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat keci!.
• Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
Teknik Sampling
2. Nonprobability Sampling
Snowball Sampling
METODE KUANTITATIF
• Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
• Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua
orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Teknik Pengambilan Sampel
METODE KUALITATIF
• Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering
digunakan adalah purposive sampling, dan snowball
sampling.
Menentukan Ukuran Sampel
METODE KUANTITATIF
• Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah
anggota populasi itu sendiri.
• Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk
1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil
sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang.
• Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Menentukan Ukuran Sampel
METODE KUANTITATIF
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam
penelitian?
Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki.
Tingkat ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber
dana, waktu dan tenaga yang tersedia.
Menentukan Ukuran Sampel
• Berikut ini diberikan tabel penentuan
jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari Isaac dan Michael,
untuk tingkat kesalahan, 1 %,5%, dan 10%.
METODE KUANTITATIF
Sebagai contoh: untuk populasi 1000, untuk taraf
kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; untuk taraf
kesalahan 5% jurnlah sampelnya = 258, dan untuk
taraf kesalahan 10%, jumlah sampelnya = 213. Dari
tabel juga terlihat bahwa bila jumlah populasi tak
terhingga, maka jurnlah anggota sampelnya untuk
kesalahan 1% = 664, 5% = 349, dan 10%, 272.
(Sugiyono, 2013)
Sumber:
Riyanto, S & Hatmawan, A.A. (2020). Metode Riset Penelitian
Kuantitatif Penelitian Di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan
Dan Eksperimen. Depublish
Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan
gabungan ketiganya.
Interview (Wawancara)
• Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
1. Wawancara Terstruktur
• Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh.
• Oleh karena itu dalam rnelakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
Pewawancara melingkari salah satu
jawaban yang diberikan responden .
Teknik Pengumpulan Data
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan.
Contoh:
Bagaimanakali pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintali tentang
impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan
petani?
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner (Angket)
• Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
• Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden.
Teknik Pengumpulan Data
Prinsip Penulisan Angket
1. Isi dan tujuan pertanyaan
2. Bahasa yang digunakan mudah
3. Pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif
4. Pertanyaan tidak mendua (contoh: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan
kecepatan pelayanan KTP?)
5. Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa
6. Pertanyaan tidak mengarahkan (Bagaimanakah prestasi kerja anda selama setahun
terakhir? jawabannya akan cenderung baik.
7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan (Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju
ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak.)
9. Prinsip pengukuran (perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu)
10. Penampilan fisik angket
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
• Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
• Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan
non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur
dan tidak terstruktur.
Instrumen Penelitian
• Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian.
Cara Menyusun Instrumen
1. Menentukan variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
2. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya
3. Selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.
4. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan.
5. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan "kisi-kisi
instrumen".
Contoh kisi-kisi instrument (Sugiyono, 2013)
Cara Menyusun Instrumen
Contoh Judul:
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN
SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP IKLIM KERJA
ORGANISASI
(Sugiyono, 2013)
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
• Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
(Sugiyono, 2013)
Skema Tentang
Instrumen dan
Cara-cara
Pengujian
Validitas dan
Reliabilitas
PENTING:
Instrumen yang akan
Anda gunakan harus
dicari Validitas &
Reliabilitasnya.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Saran website untuk belajar melakukan uji Validitas
dan Reliabilitas dengan SPSS
Keabsahan Data
Penelitian Kualitatif
• Dalam proposal perlu dikemukakan rencana Uji keabsahan data yang akan
dilakukan.
• Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
dependabiIitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas (validitas eksternall
generalisasi), dan uji kornfirmabilitas (obyektivitas).
• Namun yang utama adalah uji kredibilitas data.
Keabsahan Data
Penelitian Kualitatif
Uji Kredibilitas:
Uji kredibilitas dilakukan dengan: perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, membercheck, dan analisis kasus negatif.
Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu.
(Sugiyono, 2013)
Tips: pilih salah satu jenis Triangulasi yg sesuai penelitianmu
Analisis Data
Penelitian Kuantitatif
• Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik.
• Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik
inferensial.
• Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
nonparametris.
Penelitian Kuantitatif
Tips: Jika anda mengambil
penelitian kuantitatif,
maka Anda sebaiknya
menguasai SPSS, agar lebih
mudah dalam melakukan
analisis data secara
mandiri
Jika analisis data pakai SPSS, misal
Regresi Linear sederhana, maka anda
perlu tuliskan:
1. Uji prasyarat
2. Hipotesis statistiknya (H0 & H1)
3. Kriteria pengambilan keputusan
Analisis Data
Penelitian Kualitatif
Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.
Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan padaa hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya.
Komponen dalam analisis data (interactive model)
Analisis Data
Penelitian Kualitatif
Komponen dalam analisis data (interactive model)
Data Display (penyajian data)
• Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data.
• Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
• Dalam hal ini Miles and Huberman (1984)
menyatakan "the most frequent form of display data
for qualitative research data in the past has been
narrative text". Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
Analisis Data
Penelitian Kualitatif
Komponen dalam analisis data (interactive model)
Conclusion Drawing/Verification
• Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles
and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke Iapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan
baru yang sebelurnnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelurnnya masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis
atau teori.
Khusus untuk R&D
A. Model Pengembangan
Pada bagian ini, sebutkan model pengembangan
yang digunakan, misalnya 4D (Thiagarajan), ADDIE,
Borg & Gall, dll.
B. Prosedur Pengembangan
Berisi penjelasan dari setiap tahap pada model
pengembangan yang digunakan, missal: Tahap
Analisis, apa yang dilakukan dan hasilnya apa, dst.
Lengkapi dengan bagan.
Khusus untuk R&D
C. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
a. Uji coba terbatas
Jelaskan apa yang dilakukan, missal sampai keterbacaan produk
atau uji coba terbatas di kelas kecil.
b. Uji coba luas
Jelaskan desain penelitian yang digunakan. Misal: pretest
posttest control group design.
BAB IV HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian & Pembahasan
• Hasil penelitian harus menjawab pertanyaan penelitian dan disusun menurut
urutan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis.
• Bagian pembahasan memuat telaah kritis terhadap penelitian dengan
menggunakan perspektif berbagai teori dan Kajian penelitian yang relevan yang
telah dibahas pada Bab II dari Tesis atau Skripsi.
Khusus Untuk R&D
• Hasil Penelitian (Hasil Pengembangan Produk Awal; Hasil Uji Coba Produk; Revisi dan Produk Akhir)
lengkapi dengan bukti Gambar dari setiap proses termasuk revisi produk.
• Pembahasan juga dilakukan terhadap Produk hasil penelitian pengembangan (untuk R&D)
BAB V SIMPULAN, SARAN/REKOMENDASI,
DAN IMPLIKASI
SIMPULAN, SARAN/REKOMENDASI, DAN IMPLIKASI
• Simpulan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah atau rangkuman dari
hasil penelitian.
• Simpulan harus pendek, merupakan deskripsi esensial, dan cenderung berbentuk
pernyataan kualitatif; angka-angka sudah tidak muncul lagi.
PENTING: Jumlah dan urutan simpulan harus sesuai dengan Rumusan Masalah.
• Implikasi adalah konsekuensi lebih lanjut dari temuan dalam simpulan. Biasanya
implikasi menggunakan bahasa saran tetapi belum operasional.
• Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak terkait
dengan hasil penelitian dan menggunakan bahasa yang operasional. Implikasi dan
saran harus sesuai dengan hasil penelitian yang telah terangkum dalam simpulan.
Pertanyaan yang Berpotensi Keluar Saat Sidang
1. Mengapa Anda memilih Judul penelitian ini?
2. Apa permasalahan yang melandasi Anda mengambil judul ini?
3. Apa perbedaan penelitian Anda dengan penelitian terdahulu?
4. Mengapa Anda memilih lokasi penelitian ini?
5. Apa Teknik sampling yang Anda gunakan dalam penelitian ini?
9. Berapa jumlah sampel yang Anda gunakan? Bagaimana cara Anda menentukan ukuran sampel
tersebut? (kuantitatif)
10. Apa saja instrument pengumpulan data yang Anda gunakan? untuk mengukur apa saja masingmasing
instrument tersebut?
11. Bagaimana cara Anda melakukan uji Validitas dan reliabilitas? (kuantitatif)
12. Saat melakukan uji Kredibilitas, Anda memilih menggunakan Triangulasi, mengapa Anda memilih
Triangulasi? Ada tiga jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan
data, dan waktu. Mana yang Anda pilih dan Apa alasan Anda? (kualitatif)
13. Setelah Anda mendapatkan data penelitian, bagaimana cara anda melakukan analisis data
tersebut?
Pertanyaan yang Berpotensi Keluar Saat Sidang
14. Apa alasan Anda mengembangkan produk ini? (khusus R&D)
15. Bagaimana kelayakan dari produk yang Anda kembangkan? (khusus R&D)
16. Bagaimana respon dari pengguna produk yang Anda kembangkan? (khusus R&D)
17. Apakah produk yang Anda kembangkan efektif untuk meningkatkan variable Y…? Apa kriterianya, jika dikatakan efektif?
(khusus R&D)
18. Teori apa yang Anda gunakan untuk menjelaskan perilaku atau sikap tertentu dalam penelitian ini? (Kualitatif)
19. Bagaimana hasil penelitian Anda? Apakah sesuai dengan teori? (kuantitatif / R&D)
20. Bagaimana hasil penelitian Anda jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu? Adakah persamaan atau perbedaannya?
21. Apakah hasil penelitian Anda dapat digeneralisasikan?
22. Apakah penelitian Anda ini berhasil? Apa kriterianya jika penelitian Anda berhasil?
23. Hasil penelitian Anda, menunjukkan bahwa hubungan antara X dengan Y tidak signifikan, padahal jika mengacu ke Teori yang
Anda tulis di bagian kajian teori, seharusnya dua variable ini memiliki hubungan yang signifikan. Bisakah Anda
menjelaskannya? Apakah peneliti lain ada yang mendapatkan hasil seperti penelitian Anda? (kuantitatif)
24. Bagaimana cara Anda menarik kesimpulan dalam penelitian ini?
25. Menurut Anda, apakah kesimpulan yang Anda buat sudah benar? Mengapa antara rumusan masalah dan kesimpulan tidak
sinkron?