07.03.2023 Views

buku saku pajak

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah wajib menyetorkan PPh atau PPN dan PPnBM

yang telah dipotong atau dipungut:

1. paling lama 7 hari setelah tanggal pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;

2. pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran dengan mekanisme Langsung (LS) sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Instansi Pemerintah Desa wajib menyetorkan PPh dan PPN atau PPN dan PPnBM yang telah dipotong atau dipungut

paling lama tangga 10 bulan berikutnya setelah pelaksanaan pembayaran.

Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-17/PJ/2021, pembuatan buk pemotongan /

pemungutan pajak dan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa pajak penghasilan (PPh) menggunakan

system pemungutan pajak dengan Aplikasi Web E-Bupot yang tersedia pada menu website DJPOnline

djponline.pajak.go.id atau ebupo p.pajak.go.id. SPT Masa PPh / PPN Unifikasi adalah SPT Masa yang digunakan

oleh pemotong/pemungut PPh / PPN untuk melaporkan kewajiban pemotongan dan/atau pemungutan PPh,

penyetoran atas pemotongan dan/atau pemungutan PPh dan PPN, dan penyetoran sendiri atas beberapa jenis PPh

dan PPN dalam satu masa Pajak. Dalam penggunaan sistem SPT Masa PPh dan PPN unifikasi dan E-Bupot unifikasi

adalah se ap Wajib Pajak harus memiliki Ser fikat Elektronik (Sertel). Instansi Pemerintah wajib melaporkan

pemotongan atau pemungutan serta penyetoran pajak yang dilakukan dalam satu Masa Pajak ke KPP tempat

Instansi Pemerintah terda ar. Pelaporan atas pemotongan dan/atau pemungutan serta penyetoran pajak dilakukan

dengan menggunakan SPT 21/26 Instansi Pemerintah dan SPT Unifikasi Instansi Pemerintah. SPT Unifikasi Instansi

Pemerintah melipu beberapa jenis pajak yaitu PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh

Pasal 26, selain yang dilaporkan dalam SPT 21/26 Instansi Pemerintah dan PPN dan/atau PPnBM.

Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pph dilakukan paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.

Pelaporan Surat Pemberitahuan PPN dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.

Dalam hal Surat Pemberitahuan Masa bagi Instansi Pemerintah dak disampaikan dalam jangka waktu,

Pemotong/Pemungut Pajak dikenai sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 7 Undang-Undang

KUP berupa:

1. denda sebesar Rp100.000,00 untuk SPT 21/26 Instansi Pemerintah;

2. denda sebesar Rp100.000,00 , untuk SPT Unifikasi Instansi Pemerintah jenis pajak PPh, yang dikenakan

sebagai satu kesatuan dan dak dihitung bagi ap- ap jenis PPh;

3. denda sebesar Rp500.000,00 , untuk SPT Unifikasi Instansi Pemerintah jenis pajak PPN dan/atau PPnBM.

Jumlah pajak yang disetorkan setelah tanggal jatuh tempo penyetoran dikenai sanksi administrasi berupa bunga

sesuai dengan Undang-Undang KUP.

25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!