26.03.2023 Views

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI KURIKULUM MERDEKA

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI KURIKULUM MERDEKA

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SALAM & BAHAGIA


PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG

BERPIHAK PADA MURID


Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran untuk Memenuhi

Kebutuhan Belajar Murid


Capaian Pembelajaran

1. Mengevaluasi implementasi pembelajaran berdiferensiasi untuk

mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda.

2. Menguatkan pemahaman tentang pembelajaran diferensiasi.

3. Menguatkan kesadaran akan pentingnya dukungan pemimpin

pembelajaran untuk meningkatkan penerapan pembelajaran

berdiferensiasi yang efektif.


Pertanyaan Inti

1. Bagaimana implementasi pembelajaran berdiferensiasi di

kelas/sekolah?

2. Bagaimana peran dari setiap komponen warga sekolah dalam

pembelajaran berdiferensiasi?

3. Dukungan seperti apa yang diperlukan agar pembelajaran

berdiferensiasi bisa berjalan efektif?


Refleksi Pembelajaran Berdiferensiasi

Elaborasi: Konsep, Keberhasilan, Tantangan dll

Media: mind map, tabel, poster, drama dll

Individu, berpasangan kelompok


Pro

• Penelitian menunjukkan bahwa instruksi pembelajaran berdiferensiasi

efektif bagi siswa- siswi yang berkemampuan tinggi dan yang punya

kesulitan atau tak berkemampuan.

• Saat siswa diberi pilihan atas cara mereka belajar, mereka lebih

bertanggung jawab.

• Siswa lebih terlibat dan menunjukkan minat dalam belajar.

Dilaporkan masalah disiplin lebih berkurang di kelas bila para guru

menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.


Kontra

• Instruksi berdiferensiasi membutuhkanwaktu dan persiapan lebih dan

para guru masih berjuang mencari waktu di sela-sela jadwal mereka.

• Ada lonjakan tajam dalam kurva pembelajaran.

• beberapa sekolah kurang sumber daya dalam pengembangan

profesionalisme.


Tantangan

Ada 3 tantangan yang dihadapi guru-guru ketika mereka berjuang untuk

mewujudkan kelas berdiferensiasi, yaitu:

1. menjembatani dilema diferensiasi vs standarisasi,

2. mengatur waktu, dan

3. mengakses sumber-sumber yang bervariasi.


Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian

keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat

oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid

(Carol Ann Tomlinson)



Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense)

yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi

bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.

2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan

menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.

Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan

serta penilaian yang berbeda.


3.Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk

mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada

dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.

4.Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya

fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap

dapat berjalan secara efektif.

5.Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian

formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid

mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.


Mengidentifikasi

Kebutuhan Belajar Murid

Ibu Lili akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan

Pembelajaran yang ia tetapkan adalah: murid dapat

menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan keliling bangun datar.

1. Kesiapan Belajar Murid

(Readiness)

Kesiapan belajar (readiness) adalah

kapasitas untuk mempelajari materi,

konsep, atau keterampilan baru.



Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan

teks prosedur. Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan

bahwa di kelasnya ada:

2. Minat Murid (interest)

8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;

6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengansains;

4 orang senang membuat prakaryadan;

● 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan

berbentuk prosedur, Bu Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri

tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk menulis

dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang memilih membuat

tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan

tentang prosedur membuat bunga dari sedotan,dsb.


Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid

Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat

mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya

adalah pembelajar visual , sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk

melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini:

- Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.

- Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh

murid.

- Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di

tempat-tempat berbeda untuk memberikan kesempatan murid bergerak saat

mengakses informasi.

3. Profil Belajar Murid

(Learning Profiles)

2. Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara

mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh

menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun performance atau

role-play


One Size Does Not Fits All – Satu Ukuran Tidak akan Pas untuk Semua


Beberapa contoh cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid

mengamati perilaku

murid-murid

mengidentifikasi

pengetahuan awal

mereview dan melakukan

refleksi terhadap praktik

pengajaran

berbicara denganguru

murid sebelumnya

membaca rapormurid

dari kelas mereka

sebelumnya


Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran

1. Mendiferensiasi Konten: Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan

pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan,

konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.


Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran

2. Mendiferensiasi Proses: Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani

oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content)

materi.

Contoh


Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran

3. Mendiferensiasi Produk: Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid,

hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.

Contoh


Sekilas tentang RPP


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dari awal

● Langkah pertama menuju diferensiasi adalah memiliki tujuan yang jelas.

● Guru perlu menanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini setiap hari: “Apa yang akan

kita pelajari hari ini?”

● Guru perlu mengetahui pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang esensial yang

perlu dikuasai oleh murid.

● Jika guru memiliki tujuan yang jelas, mereka tahu bagaimana mereka dapat

memeriksa pemahaman murid.


2. Memeriksa Pemahaman murid

● Ada banyak cara untuk memeriksa pemahaman murid. Bukan hanya melalui testertulis.

● Lewat pertanyaan-pertanyaan yang mereka berikan, guru dapat mengecek apakah

murid-murid telah memahami apa yang yang telah dipelajari.

● Guru juga dapat menggunakan writing tools (misalnya tulisan atau karangan, poster atau

diagram yang mereka buat, dsb); performance tools, kuis, alat-alat teknologi, dan

sebagainya untuk mengetahui sejauh pemahaman murid.

● Jadi dengan kata lain, guru dapat menggunakan alat-alat penilaian formal (yang mungkin

membutuhkan waktu untuk memberikan umpan balik kepada murid) atau, guru juga dapat

menggunakan alat-alat penilaian informal yang cepat, misalnya melalui respon murid, exit

ticket (tiket keluar), dbs.


3. Keterlibatan siswa

Penilaian formatif dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan murid dalam belajar.

Contoh:

Jika guru tahu bahwa setengah jumlah siswanya ternyata telah menguasai materi yang akan

ia berikan minggu depan, maka ia bisa mengubah rencana pembelajarannya agar lebih

sesuai dengan kebutuhan siswa.

Di sisi lain, jika guru menggunakan penilaian formatif secara efektif, mereka dapat

membedakan untuk memberikan instruksi “secara tepat waktu” yang benar-benar

dibutuhkan dan dianggap relevan oleh siswa. Instruksi yang tepat waktu dan relevan

menghasilkan keterlibatan siswa yang lebih tinggi.


PERAN KEPALA SEKOLAH


PERAN KEPALA SEKOLAH

Mengembangkan

visi bersama

PD

Berkelanjutan

Mengatur

desain sekolah

yang lebih

kondusif ke

arah

pembelajaran

yang lebih

personal

Meneguhkan

kepercayaan

di antara

siswa, guru,

orangtua

dan

administrator

sekolah


Diskusi


“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam

tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara

mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan

mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir manusia yang

memiliki hidup lahir danbatin.”

(Ki Hajar Dewantara)


Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Model BAGJA

PRAKARSA

PERUBAHAN

TAHAPAN

B-uat pertanyaan

(Define)

Pertanyaan

… Pembelajaran Berdiferensiasi

Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk

menjawab pertanyaan

A-mbil pelajaran

(Discover)

G-ali mimpi

(Dream)

J-abarkan

rencana (Design)

A-tur eksekusi

(Deliver)


refleksi PADLET

(P)enerapan ke depan

Jelaskan 2 hal konkret yang akan

Ibu/Bapak lakukan untuk penerapan

Pembelajaran Berdiferensiasi di masa

depan.

https://padlet.com/rudyoriza1/Bookmarks

(beri nama, kelas, dan foto)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!