17.01.2013 Views

pemanfaatan tumbuhan obat tradisional dalam pengendalian

pemanfaatan tumbuhan obat tradisional dalam pengendalian

pemanfaatan tumbuhan obat tradisional dalam pengendalian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dengan Aeromonas hydrophila. Proses penyembuhan tukak ikan terjadi cukup cepat<br />

pada peng<strong>obat</strong>an dengan ekstrak sambiloto jika dibandingkan dengan kontrol. Hal ini<br />

diduga karena sambiloto berkhasiat dapat menghilangkan pembengkakan, anti radang<br />

(Wijayakusuma et al., 1994), bakteriostatik, dan dapat meningkatkan phagocytosis sel<br />

darah putih (Sastrapradja et al., 1978 <strong>dalam</strong> Giyarti, 2000).<br />

Saroni et al. (1969) <strong>dalam</strong> Nuratmi et al. (1996) mengatakan bahwa tikus putih<br />

yang diinfus daun sambiloto 51,4 mg/100 gram bobot tubuh, secara oral dapat<br />

meningkatkan efek antiinflamasi. Sementara itu, Gupta (1990) <strong>dalam</strong> Aldi et al.<br />

(1996) mengatakan bahwa sambiloto bersifat anti bakteri pada bakteri Escherichia<br />

coli.<br />

Selain daun sirih dan daun jambu biji, daun sambiloto juga dapat digunakan<br />

sebagai salah satu alternatif <strong>dalam</strong> peng<strong>obat</strong>an penyakit bakterial pada ikan.<br />

Penggunaan bahan ini tentunya harus melalui serangkaian uji coba untuk menentukan<br />

dosis / konsentrasi efektif untuk peng<strong>obat</strong>an.<br />

Manfaat daun sirih, daun jambu biji, dan daun sambiloto <strong>dalam</strong> <strong>pengendalian</strong><br />

penyakit ikan telah dibuktikan melalui uji coba yang dilakukan oleh tim Stasiun<br />

Karantina Ikan Ngurah Rai (SKI Ngurah Rai) pada tahun 2002. Dalam kegiatan<br />

tersebut, tim menemukan bahwa kombinasi <strong>tumbuhan</strong> <strong>obat</strong> sirih (Piper betle L.), daun<br />

jambu biji (Psidium guajava L.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)<br />

Nees) dapat menghambat per<strong>tumbuhan</strong> bakteri Streptomyces sp.<br />

Hasil pengujian yang dilakukan terhadap bakteri Streptomyces sp. dengan<br />

kepadatan 10 6 cfu/ml yang ditumbuhkan pada media TSA 0,1 ml, diberikan perlakuan<br />

dengan pemberian cakram kertas yang telah dicampurkan dengan larutan ekstrak<br />

kombinasi <strong>obat</strong> sambiloto, sirih, dan daun jambu biji memperoleh hasil kombinasi<br />

<strong>obat</strong> dengan konsentrasi 0,4 g/60 ml sirih, 2 g/60 ml daun jambu biji, dan 2 g/ 60 ml<br />

sambiloto mempunyai zona hambatan bakteri Streptomyces sp. lebih besar ( rerata<br />

zona hambatan <strong>obat</strong> terhadap bakteri Streptomyces sebesar 15,2 mm) dibanding<br />

kombinasi <strong>obat</strong> lainnya. Kombinasi <strong>obat</strong> pembanding yang dimaksud meliputi 0,4<br />

g/60 ml sirih dengan 4 g/60 ml daun jambu biji, 4 g/60 ml daun jambu biji dengan 4<br />

g/60 ml sambiloto, serta 0,4 g/60 ml sirih dengan 4 g/60 ml sambiloto. Rerata zona<br />

hambatan <strong>obat</strong> terhadap Streptomyces masing-masing sebesar 5,3 mm, 6,1 mm, dan<br />

10,4 mm.<br />

32

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!