PARAMETER TEGANGAN PORI TANAH - E-Journal
PARAMETER TEGANGAN PORI TANAH - E-Journal
PARAMETER TEGANGAN PORI TANAH - E-Journal
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Uji Dispersivitas dan Standard Uji<br />
Knodel (1991) menyatakan bahwa sifat<br />
dispersive suatu tanah dapat diketahui dengan 5 jenis<br />
uji yaitu:<br />
1. Uji pinhole (pinhole test) dengan cara<br />
pelaksanaan seperti dalam standard ASTM D<br />
4647-93 atau USBR 5410-89<br />
2. Uji crumb (crumb test) dengan cara pelaksanaan<br />
seperti dalam standard ASTM D 6572-00 atau<br />
USBR 5400-89<br />
3. Uji dobel hidrometer (double hydrometer test)<br />
dengan cara pelaksanaan seperti dalam standard<br />
ASTM D 4221-99 atau USBR 5405-89.<br />
4. Uji kimiawi (chemical test) dengan cara<br />
pelaksanaan seperti dalam Handbook 60 dari<br />
USDA (Richard, 1954).<br />
5. Uji ESP (Exchangeable Sodium Percentage)<br />
Kelima jenis uji tersebut diatas sebaiknya<br />
dilaksanakan pada kondisi kadar air asli.<br />
Pengeringan terutama dengan oven dapat merusak<br />
sifat dispersive suatu tanah.<br />
Jenis uji dispersivitas tanah 1 sampai dengan 4<br />
biasa digunakan di Amerika Serikat, sedangkan uji 5<br />
biasa digunakan di Australia, dan Afrika Selatan,<br />
seperti dilaporkan oleh Aichison dan Wood (1965),<br />
Murley dan Reilly (1977), Eagles (1978), dan Elges<br />
(1985).<br />
Sherard dkk, (1976a) menyampaikan bahwa<br />
uji pinhole yang dikembangkan pada tahun 1973<br />
untuk mengukur tingkat dispersive suatu tanah<br />
dengan cara mengukur volume larutan koloidal hasil<br />
erosi oleh air yang dialirkan melalui tanah yang diuji.<br />
Skema alat uji pinhole dapat dilihat pada Gambar 2,<br />
Gambar 2. Skema alat uji pinhole (Acciardi, 1985)<br />
Seperti terlihat pada Gambar 2, contoh tanah<br />
pada kadar air asli, dan lolos saringan no.10<br />
(diameter 2 mm), dicetak dengan bentuk silinder<br />
dengan diameter 34 mm dan tinggi 38 mm, bagian<br />
tengah benda uji diberi lubang dengan diameter 1<br />
mm. Air kemudian dialirkan melewati lubang<br />
dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 1, Januari 2007 : 11 – 19<br />
tersebut dengan tinggi tekanan masing-masing 50<br />
mm, 180 mm dan 380 mm dengan interval waktu<br />
tertentu. Air yang mengalir melewati lubang tersebut<br />
dalam interval waktu tertentu ditampung dan diukur<br />
volumenya. Untuk mengetahui tingkat dispersivitas<br />
tanah yang diuji, hasil pengamatan volume air yang<br />
lewat dalam satuan waktu (flow rate) diplotkan pada<br />
grafik seperti terlihat pada Gambar 3.<br />
Gambar 3. Grafik tingkat dispersivitas tanah dari uji<br />
pinhole (Acciardi, 1985)<br />
Uji crumb (crumb test) pertama kali<br />
disampaikan oleh Emerson (1967) dengan<br />
mengembangkan prosedur sederhana untuk<br />
identifikasi tanah dispersive di lapangan dan juga<br />
dapat dilakukan di laboratorium. Benda uji berupa<br />
kubus dengan sisi 15 mm dari contoh tanah pada<br />
kondisi kadar air lapangan atau dimodelkan di<br />
laboratorium. Benda uji dimasukkan kedalam bejana<br />
berisi air destilasi sebanyak 250 ml, dan ditunggu<br />
perubahan yang terjadi karena reaksi dengan air. Uji<br />
ini bersifat kwalitatif dengan membandingkan pola<br />
keruntuhan benda uji pada interval waktu tertentu<br />
dengan pola standard keruntuhan seperti terlihat pada<br />
Gambar 4.<br />
Tingkat dispersivitas tanah dalam uji crumb<br />
digolongkan dalam 4 tingkat yaitu:<br />
Grade 1, Benda uji luruh atau hancur, tetapi<br />
tidak menyebabkan air keruh. Untuk benda uji<br />
yang menunjukkan perilaku ini termasuk dalam<br />
tanah yang bersifat non-dispersive.<br />
Grade 2, Benda uji luruh atau hancur, dan<br />
menimbulkan air sedikit keruh disekitar benda<br />
uji. Untuk benda uji yang menunjukkan perilaku<br />
ini termasuk dalam tanah yang bersifat<br />
intermediate-dispersive.<br />
Grade 3, Benda uji luruh atau hancur, dan<br />
menimbulkan air keruh sampai dengan radius 10<br />
mm disekitar benda uji. Untuk benda uji yang<br />
menunjukkan perilaku ini juga termasuk dalam<br />
tanah yang bersifat intermediate-dispersive.<br />
13