?

24
18 Okt 2015
?
TEGUH
Sikut
IZZUL
DI PEMIRA 2015

DAFTAR ISI
Edisi 24
Salam Redaksi 2
Berita Kampus
Hani: Antisipasi Kerusuhan, KPPR Gelar Pemira
Teguh-Dimas: Ciptakan Solusi, Lakukan Eksekusi
Izzul-Randi: Penggerak Mulawarman Berdaya
Dua Menteri Berebut Kursi Presiden BEM 2015
KPPR Target 7.000 Suara Pemira Tahun Ini
Debat Kandidat Akhiri Masa Kampanye
Meski Pemiranya “Online”, Beberapa
Fakultas Tetap Buka TPS
Teguh-Izzul Saling Sebut Kelemahan
di Debat Kandidat
Kinerja Maksimal, KPPR Gagal Penuhi
Target 7.000 Suara
Teguh-Dimas Menang Telak di Pemira
BEM KM Unmul
3
4
5
6
8
9
10
11
13
14
?
TEGUH Sikut IZZUL
DI PEMIRA 2015
24
18 Okt 2015
Sudut UKM
Tingkatkan Minat Baca Al-Quran,
Mursalim Bentuk SQ 15
Komunitas
1000 Guru Samarinda: Mengajar Untuk
Kemajuan Pendidikan 16
Lifestyle
Putra-Putri Unmul 2015: Jaga Attitude dan
Semangat Cinta Positif 21
IPTEK
Saingi Developer Asing, Indonesia Luncurkan
LiteBIG Messenger 23
Opini
SALIM KANCIL DAN LAHAN RAKYAT
YANG TERENGGUT 17
Sosok
Mawapres dan Cerita Dibaliknya 19
Sastra
CERPEN: Pilihan 24
PUISI: Jubah Sang Pelindung 27
Lensa
Mulawarman Memilih 28
Edisi
24 1

SALAM REDAKSI
Salam Persma
Euphoria demokrasi terbesar se-Universitas Mulawarman telah usai beberapa waktu lalu. Pesta
demokrasi tersebut dilaksanakan guna memilih Persiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unmul periode 2016 mendatang. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM
KM Unmul ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Namun, dua tahun belakangan ini pemilihan petinggi
mahasiswa itu dilakukan secara online dengan beragam pertimbangan.
14 Fakultas dengan ribuan mahasiswanya dirangkul dalam pesta demokrasi setahun sekali ini. Dengan
menggunakan sistem online, calon pemilih diberi kemudahan untuk memberikan hak suaranya dimana saja.
Melalui cara tersebut, mahasiswa diajarkan untuk mengenal dunia politik dan demokrasi secara langsung lewat
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM KM Unmul. Tak sedikit mahasiswa yang menyalurkan hak suaranya
melalui beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan oleh panitia di beberapa fakultas.
Melalui pesta demokrasi seperti ini, mahasiswa diajarkan untuk peka terhadap perkembangan kampus
sendiri. Siapa yang telah mereka pilih untuk mengemban amanah mahasiswa dan kemajuan seperti apa yang
akan diberikan satu tahun kedepan bagi Unmul nantinya.
Majalah Sketsa Edisi 24 kali ini mengangkat tema "Euforia Pesta Demokrasi Kampus Terbesar di
Kalimantan Timur. Teguh Sikut Izzul di Pemira 2015." Dengan harapan pemimpin yang terpilih mampu
mengemban amanah dan menampung suara mahasiswa secara menyeluruh serta adil.
Semangat Berbagi dan Menginspirasi
MAJALAH
SKETSA
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa
(LPM) Sketsa Universitas Mulawarman.
ALAMAT
Gedung Student Center Unmul Lt.2
Jl. Barong Tongkok, Samarinda 75123
EMAIL
sketsaunmul@gmail.com
FACEBOOK
LPM Sketsa Unmul
TWITTER
@SketsaUnmul
LINE
@SEV9744K
INSTAGRAM
@sketsaunmul
Edisi
24
Pelindung
Dr. Ir. Encik Ahmad Syaifudin, M.P
Pembina
Nurliah Simollah, S.Sos, M.I.Kom
Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H, M.H
Plt. Ketua Umum
Raden Roro Mira Budiasih
Plt. Sekertaris Umum
Rizky Rachmadiani
Bendahara Umum
Sri Nurliyanti
Ketua Redaksi
Annisa Fadiyah D.P
Redaktur Pelaksana
Wahid Tawaqal
Redaktur Foto
Jati Dwi Juwitaningrum
Redaktur Pelaksana Online
Amelia Rizky Yunianty
Staff
Mayang, Darul, Khajjar, Dena,
Mayda, Ita, Monik, Diana, Ariz,
dan Irma
Ketua Divisi Litbang
Achmad Syahrif
Staff
Mayang I.R Biru
Indah Permata Sari
Plt. Ketua Divisi Biro Iklan
dan Pemasaran
Sartika Novianti
Staff
Agus Ari Wibowo
Hafizdzaki Mcd
Edisi
24
2

BERITA KAMPUS
Hani:
Antisipasi Kerusuhan,
KPPR Gelar Pemira Online
SKETSA –Pemilihan Raya (Pemira)
merupakan salah satu agenda rutin
yang dilaksanakan oleh Komisi
Penyelenggara Pemilihan Raya
(KPPR)Universitas Mulawarman
(Unmul). Pemira dilaksanakan
setiap satu tahun sekali untuk
memilih Presiden dan Wakil
P r e s i d e n B a d a n E k s e k u t i f
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
(BEM KM) Unmul.Setiap Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) atau
Badan Legislatif Mahasiswa (BLM)
memberikan delegasi untuk
menjadi panitia KPPR.Adapun
Panitia Pengawas (Panwas) yang
b e r t u g a s u n t u k m e m b u a t
peraturan dan mengawasi jalannya
Pemira online. Setiap anggotanya
merupakan delegasi dari DPM atau
BLM Fakultas dan BEM Fakultas.
P e m i r a o n l i n e t e l a h
berlangsung sejak satu tahun
kemarin. Kenapa memilih Pemira
online? Nur Ahlina Hanifah, selaku
Staff Komisi A DPM KM Unmul
m e n g a t a k a n b a h w a p a d a
tahunsebelumnya, saat
Pemira dilaksanakan
secara konfensional
s e m p a t t e r j a d i
k e r u s u h a n .
“ K e r u s u h a n i t u
terbilang parah karena
s a m p a i m e m a k a n
korban luka. Maka,
m u n c u l l a h p i l i h a n
untuk melaksanakan Pemira online
tahun kemarin. Dan ternyata hal
tersebut diterima dengan baik oleh
beberapa DPM Fakultas,” papar
gadis yang akrab disapa Hani ini.
DPM KM telah melakukan
konsolidasi dengan DPM atau BLM
Fakultas untuk membahas sistem
yang digunakan pada Pemira tahun
ini. Sebagian besar menyetujui
adanya Pemira online. Hanya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) dan Fakultas Teknik
yang tidak menyetujui. “Walaupun
ada yang tidak setuju, kami tetap
menjalankan Pemira online ini.
Karena perbandingannya lebih
b a n y a k y a n g s e t u j u u n t u k
dilaksanakan Pemira online,” jelas
Hani.
H a n i m e n a m b a h k a n ,
walaupun beberapa Fakultas tidak
menyetujui adanya Pemira online.
H a l i n i s a m a s e k a l i t i d a k
bepengaruh pada hasil suara
nantinya. “Walaupun DPM atau
BLM Fakultasnya tidak setuju.
Alhamdulillah mahasiswa lain dari
Fakultas itu masih banyak yang ikut
berpartisipasi,”jelas mahasiswi
semester 5 Fakultas Kedokteran
itu.
“Saya berharap semoga
Pemira tahun ini dapat berjalan
dengan lancar, sama halnya seperti
tahun kemarin,” tutup Hani.
Sementara itu, mahasiswa
jurusan Ilmu Komunikasi, Arif
Mahroza menyatakan bahwa
d i r i n y a m e n d u k u n g
dilaksanakannya Pemira online.
“Saya setuju, soalnya lebih simple
dan nggak perlu repot-repot datang
ke tempat pemilihan. Jadi bisa
melakukan pemilihan dimana saja
tanpa menyita waktu juga,”
ungkapnya.
Sama halnya dengan Dian
Fathania, mahasiswi jurusan
A k u n t a n s i t e r s e b u t j u g a
mendukung Pemira online karena
dinilai lebih praktis. “Sangat efektif,
kalau misalkan sistemnya nyoblos,
masa harus ke kampus lagi. Gimana
kalau nggak ada jam kuliah?,” ujar
Dian. Selain itu, Dian juga berharap
agar Pemira online tahun ini dapat
berjalan dengan lancar. “Jangan ada
curang-curang. Lebih maksimal,
jangan sampai webnya susah
diakses gitu,” tutupnya. (bru/dwp)
Edisi
24
3

BERITA KAMPUS
Teguh-Dimas:
Ciptakan Solusi,
Lakukan Eksekusi
SKETSA - Muhammad Teguh Satria dan Dimas
Ronggo Gumilar Prabandaru, maju sebagai pasangan
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-
Cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa (BEM KM) Universitas Mulawarman
(Unmul) pada Pemilihan Raya (Pemira) tahun ini.
Meski keduanya sama-sama di usung dari beberapa
organisasi kampus, Teguh mengatakan dirinya juga
memiliki niatan personal untuk maju dalam bursa
pencalonan Capres BEM KM Unmul untuk periode
2015/2016.
“Selain karena memang 'pekerjaan rumah' (di
BEM KM) yang belum selesai. Saya ingin lebih lama di
kampus karena masih banyak permasalahan Unmul
yang harus di selesaikan. Saya punya prinsip ninggalin
Unmul gak hanya dengan skripsi tapi juga harus ada
karya. Saya juga harus lulus tidak sekedar membawa
ilmu pengetahuan tapi juga harus bawa pengalaman.”
Papar mahasiswa yang tidak pernah lepas dari
aktivitas di BEM fakultas dan universitas ini.
Memiliki jargon Eksekutor Perbaikan Indonesia
(Eksperia), pasangan dengan nomor urut satu ini
memasang visi BEM KM nantinya berorientasi untuk
memberikan solusi bagi Indonesia. “Kenapa harus
eksekutor, karena kita melihat inovasi, inspirasi,
bahkan inisiasi sudah banyak. Maka saat ini adalah
waktu yang tepat untuk wacana-wacana tersebut kita
ubah dengan sebuah eksekusi. Mudah-mudahan
eksekusi itulah yang bisa memberikan solusi untuk
Indonesia.” Jelas Teguh.
Salah satu cara untuk pencapaian visi tersebut
melalui salah satu program unggulan mereka, Pena
Mulawarman. Program ini adalah gerakan membaca,
berdiskusi, dan menulis yang akan di kemas menjadi
kegiatan yang berkelanjutan. Karena dengan
membaca, kemudian berdiskusi dan menuliskanya
dalam bentuk opini mahasiswa akan menghasilkan
solusi untuk Unmul dan Indonesia.
Program unggulan yang kedua dari pasangan
Teguh-Dimas ini adalah Borneo Leadership Camp
(BLC). Dari program ini akan menghasilkan pemimpinpemimpin
yang berasal dari mahasiswa tingkatan
universitas di Kalimantan dan menjadi wadah
pemersatu persepsi untuk bersama menciptakan
solusi.
Karena menurut Teguh, meskipun mahasiswa
Kalimantan ini punya identitas dengan gerakan yang
konsisten turun ke lapangan, tetapi masih kalah dari
segi intelektualitas, opini, dan wacana jika
dibandingkan dengan Jawa. ”Kita pengen nanti
mahasiswa yang ikut ini (BLC) ketika kembali, sudah
siap menjadi eksekutor perbaikan Indonesia. Jadi kita
mulai dari hal yang sederhana, menyeluruh, dan dari
Kalimantan bisa dibawa ke nasional. Harapanya sih
seperti itu mudah-mudahan outputnya nanti bisa lebih
baik dari tahun ini,” harapnya.
Dua program unggulan lainya adalah Jaringan
Advokasi Unmul dan Mulawarman Festival yang juga
sudah di gagas BEM KM Unmul tahun ini. Sedangkan
program Jaringan Advokasi Unmul, ini tak lepas dari
latar belakang Teguh yang pernah menjabat sebagai
menteri Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa di Kabinet
Inisiator Berkarya.
Pasangan yang gencar melakukan publikasi
baik lewat darat dan media sosial ini memasang target
meraih 60 persen suara dengan capaian minimal 4.000
suara.”Mudah-mudahan tahun ini mahasiswa Unmul
memberikan mandat ke pundak yang kuat dan pundak
yang tepat,” tutup Teguh. (krv)
Edisi
24
4

BERITA KAMPUS
Izzul-Randi:
Penggerak
Mulawarman
Berdaya
S K E T S A – M e m i l i k i
semangat besar berkontribusi bagi
k e m a j u a n U n i v e r s i t a s
Mulawarman (Unmul), Muhammad
Izzul Islamy (FISIP 2012) dan Randi
(FKM 2012) maju sebangai Capres-
Cawapres dalam Pemilihan Raya
( P e m i r a ) B a d a n E k s e k u t i f
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
(BEM KM) Unmul tahun ini.
Pasangan Capres-Cawapres Nomor
Urut 2 ini maju dengan mengusung
jargon Penggerak Muda.
Muhammad Izzul Islamy
memaparkan detail makna dari
jargon Penggerak Muda ini. “Kami
memiliki jargon Penggerak Muda.
Penggerak diartikan sebagai orang
yang menggerakkan. Ini yang kami
implementasikan dalam jargon
kami yaitu penggerak dimana kami
mampu menggerakkan diri sendiri
dan jugamenggerakan orang lain,”
papar mahasiswa Program Studi
(Prodi) IlmuPemerintahan 2012
ini.
Lebih lanjut, Izzul juga
memaparkan tentang de inisi Muda
dalam jargon mereka. “Muda itu
kependekan dari Mulawarman
Berdaya. Berdaya itu artinya
mampu melakukan sesuatu. Jadi
kami menginginkan bagaimana
Mulawarman ini berdaya. Jadi
harapan kami jargon Penggerak
Muda dan Mulawarman Berdaya
b i s a m e n j a d i i n s p i ra s i d a n
semangat baru,” lanjutnya.
I z z u l
j u g a
menjelaskanalasan lahirnya jargon
ini berangkat dari beragam
problematika di Unmul sekarang.
“Kami melihat problematika yang
ada disekitaran Unmul, masih
banyak masalah yang belum
terpecahkan. Kadang saya risih
dengan visi dan misi Unmul yang
ingin Go Internasional sedangkan di
tingkat nasional saja kita belum
bisa menembus. Maka dari itu,
sementara ini kami berupaya
bagaimana Unmul menjadi lebih
baik,”jelas Menteri Sosial Politik
(Sospol) BEM KM periode 2015 ini.
Selain kampanye keseluruh
Fakultas, pola kampanye yang
digunakan lebih fokus pada
p e n g g u n a a n M e d i a S o s i a l
(Medsos). “Karena melihat kondisi
angkatan 2015 yang memiliki
keaktifan tinggi didunia maya.
A k h i r n y a k a m i m e n c o b a
b a g a i m a n a c a r a n y a
membombardir kampanye melalui
medsos. Harapannya agar yang
tidak dapat bertatap langsung
dengan kami bisa melihat pro il dan
aktivitas kami di medsos,” lanjut
Izzul saat di temui pada Jum'at
(02/10) siang.
Pasangan Capres-Cawapres
yang diusung oleh Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) ini memiliki Visi yaitu
Mewujudkan BEM KM Unmul yang
Inklusif setra Kontributif. Dan juga
memiliki dua Program Kerja
(Proker) unggulan yang akan
dijalankan kelak, yaitu Sekolah
Pergerakan Bangsa dan Gelora
Bumi Etam.
Izzul pun mengaku siap jika
menang dan juga siap menerima
jika kalah dalam Pemira nanti.
“Saya siap menang dan siap kalah.
Kalaupun saya kalah saya tidak
akan serta merta melepaskan BEM
KM Unmul. Saya tetap akan
bergabung dengan BEM KM Unmul
siapapun yang kelak akan menang,
begitupun sebaliknya harapan saya
terhadap calon lawan saya,”
jelasnya. Izzul juga optimis dapat
mendulang lebih dari 1.000 suara
d a l a m P e m i r a t a h u n i n i .
“Optimisme kami 1.500 suara,”
paparnya.
Izzul juga berharap agar
adanya perbaikan dari tahun
ke t a h u n d i B E M K M U n m u l
kedepannya. “Harapan simpelnya
harus lebih baik. Karena tiap
generasi pasti ada baik dan
buruknya. Hanya saja kebaikannya
itu harus lebih walaupun sedikit
dari sebelumnya. Kebaikan yang
ada di kepengurusan sebelumnya
tetap dipertahankan,” harapnya
mengakhiri perbincangan. (da8)
Edisi
24
5

BERITA KAMPUS
Dua Menteri
Berebut Kursi
Presiden BEM 2015
SKETSA – Gegap
gempita Pemilihan Raya
(Pemira) tahun ini semakin
n a m p a k , u t a m a nya d i
kampus Gunung Kelua
Universitas Mulawarman
(Unmul). Ini terjadi seiring
dengan hampir berakhirnya
masa jabatan pengurus Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa (BEM KM) Unmul
periode 2015 dan akan digantikan oleh
periode selanjutnya.
Dari tiga Calon Presiden (Capres) dan Calon
Wakil Presiden (Cawapres) BEM KM Unmul yang
mendaftarkan diri, kini menyisakan dua bakal calon
saja yang berhasil lolos veri ikasi berkas tahap II dan
resmi menjadi Capres dan Cawapres BEM KM
periode mendatang. Masing-masing calon yaitu
Muhammad Teguh Satria & Dimas Ronggo Gumilar
dengan Nomor Urut 1, dan Muhammad Izzul Islamy
& Randi dengan Nomor Urut 2.
Pemira tahun ini juga tampak menarik karena
kedua Capres merupakan Menteri Aktif BEM KM
Unmul periode 2015. Muhammad Teguh Satria dari
Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) sebagai Menteri
Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma)
dan Muhammad Izzul Islamy dari Fakultas Ilmu
Sosial & Ilmu Politik (FISIP) sebagai Menteri Sosial
Politik (Sospol) BEM KM Unmul.
Muhammad Izzul Islamy mengaku sempat
tidak menyangka harus berhadapan dengan
Muhammad Teguh Satria di tahun ini, namun ia siap
bersaing di Pemira nanti. “Saya juga shock ketika
tahun ini harus berhadapan dengan Teguh Satria.
Saya salah seorang yang termasuk menghormati dan
kagum terhadap aktivitas beliau sebagai mahasiswa.
Namun ketika sekarang saya mencalonkan diri, saya
harus mengupgrade diri agar bisa menyaingi dan
juga melawan beliau di Pemira kali ini,” ujar
m a h a s i s w a P r o g r a m S t u d i ( P r o d i ) I l m u
Pemerintahan 2012 ini.
Meskipun begitu, Izzul tetap optimis dengan
peluangnya. Ia mengaku siap untuk menang dan juga
IST
siap menerima jika kalah di
Pemira nanti. “Optimisme
kami standar saja, tidak
terlalu tinggi. Cuma bukan
berarti saya tidak ingin
menjadi Presiden BEM KM
Unmul. Kita serahkan saja
kepeda mahasiswa nantinya
saat pemilihan. Karena saya siap
m e n a n g d a n s i a p k a l a h .
Optimisme kami bakal tembus 1.500
suara,” papar Izzul.
Di lain pihak, Muhammad Teguh Satria
menanggapi majunya Izzul di Pemira kali ini didasari
atas Program Kerja (Proker) Kementerian Sospol
yang belum terlaksana dibawah kepepimpinannya.
“Barangkali yang saya terka dari Izzul ini maju karena
memang pekerjaan rumah di Sospol yang belum
selesai. Makanya dia mencalonkan juga. Entah nanti
apapun hasilnya yang jelas niatan baik ini
membuktikan bahwa Unmul masih punya
mahasiswa-mahasiswa yang mampu tidak hanya
secara destruktif, tapi lebih konstruktif dalam
membangun Unmul,” ungkap mahasiswa Prodi
Akuntan angkatan 2011 ini.
Teguh juga optimis dapat memenangi Pemira
tahun ini dengan persentase suara 60 persen dari
jumlah pemilih. “Target suara kami 60 persen dengan
capaian suara kalau Mujahid di tahun lalu mencapai
4.000, maka kita pasang minimal juga 4.000 suara,”
optimis mantan Presiden BEM Fekon (sekarang FEB)
periode 2014 ini.
Menanggapi majunya dua Capres tersebut,
Jainal Ari in menanggapinya sebagai hal yang unik. Ia
juga yakin dua Capres ini ingin menjadikan Unmul
lebih baik dengan pengalaman yang mereka miliki.
“Memang sesuatu yang unik dimana dua Capres yang
akan bertarung di Pemira kali ini sama-sama menjadi
Menteri di kabinet tahun ini. Di kabinet boleh sama
tapi ide dan inovasi bisa berbeda-beda. Semoga niat
baik kalian bisa terealisasi,” ujar mantan Sekretaris
Kabinet BEM KM Unmul periode 2014 ini.
Edisi
24
6

BERITA KAMPUS
Ia juga memberikan masukan agar Capres-Cawapres terpilih nanti dapat menjalankan tugasnya dengan
baik. “Jangan pernah patah semangat dalam kondisi apapun dan dimanapun meskipun nantinya akan banyak
intervensi. Jadikan idealisme kalian sebagai pedang kalian dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan karena
itulah fungsi mahasiswa,” pesan mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2010 ini.
Terakhir, ia berharap agar BEM KM Unmul kedepan mampu meningkatkan kepekaan mahasiswa akan masalahmasalah
yang terjadi baik didalam maupun diluar kampus. “Masalah utama yang kita hadapi ialah antipatinya mahasiswa
akan masalah yang ada. Saya berharap BEM KM Unmul kedepan bisa meningkatkan Awareness mahasiswa akan problema
yang silih berganti menghampiri bukan hanya didalam, namun juga diluar kampus. Terakhir, jadikan BEM KM Unmul
sebagai wadah pemersatu semua elemen yang ada di kampus karena tanpa kesatuan kita tidak akan menjadi apa-apa,” tutup
Jainal.(da8, krv)
LPM Sketsa Mengucapkan
Selamat menempuh hidup baru kepada senior kami:
Leni Susanti (Ketua LPM Sketsa 2012)
&
Suami
Siti Rahma (Sekretaris LPM Sketsa 2013)
&
Suami
Selamat atas di wisudanya dua senior kami:
Surahman, S.H (Pimpinan Redaksi LPM Sketsa 2011)
&
Muamar Khadafi Panggabean, S.T (Ketua LPM Sketsa 2014)
Edisi
24
7

BERITA KAMPUS
KPPR Target 7.000 Suara Pemira
Tahun Ini
SKETSA - Dalam menjalankan rangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) tahun ini, Komisi Penyelenggara
Pemilihan Raya (KPPR) Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar kampanye akbar untuk memperkenalkan
dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM)
Unmul mendatang. Kegiatan ini berlangsung di 28 September dan bertempat di Halaman Parkir MPK Unmul.
Kampanye akbar ini selain bertujuan memperkenalkan dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
mendatang, namun juga dilaksanakannya deklarasi kampanye damai. “Agenda kampanye akbar ini adalah
penyampaian visi misi dan program unggulan dari dua pasangan calon dan orasi di acara inti dan diikuti dengan
deklarasi kampanye damai,” ujar Faizul Rahman selaku Ketua KPPR Unmul.
Faizul mengatakan bahwa deklarasi kampanye damai dilakukan agar pelaksanaan kampanye tahun ini
dapat berjalan dengan lancar. “Kami dari KPPR menginginkan selama dua pekan ke depan kampanye terlaksana
secara damai dan tidak ada kerusuhan seperti dua tahun lalu,” katanya. Lebih lanjut ia mengatakan deklarasi ini
sebagai komitmen antar dua pasangan calon. “Ini merupakan suatu komitmen dari dua pasangan calon untuk
melaksanakan kampanye secara damai,” lanjut mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 2011 ini.
Mengenai target dari KPPR di Pemira tahun ini, pihaknya menargetkan tahun ini akan mencapai 7.000
suara. “Kalau tahun lalu jumlah suara dibawah 4.000, maka tahun ini kami menargetkan 7.000 suara dan semoga
dengan kinerja kami mempublikasikan pemira secara masif akan mencapai target 7.000 suara tersebut,”
paparnya.
Faizul juga berharap agar pemira tahun ini dapat melahirkan sosok pemimpin yang tepat guna memimpin
BEM KM Unmul kedepannya. “Harapan kami selama pelaksanaan pemira ini dapat terlaksana dengan lancar dan
bisa mendapatkan Presiden dan Wakil Presiden yang tepat,” terangnya.
Menanggapi adanya kampanye akbar tahun ini, Dedyansyah La Ode sebagai salah satu peserta yang
menghadiri kampanye akbar mengatakan dirinya tertarik untuk mengikuti rangkaian kegiatan Pemira khususnya
di tahun ini. “Untuk tahun ini saya lebih tertarik melihat pemira secara langsung karena alasannya memang ada
salah satu sosok dari Fakultas Hukum,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2013 ini.
Ia juga memberi masukan agar hal-hal yang baik dalam pemira
tahun ini dapat dipertahankan. “Saya lihat dari segi pengawasan
pemira sudah bagus dan sesuai dengan prosedur. Jadi sekirannya
tetap dijaga hal-hal yang seperti ini,” ujarnya mengakhiri
perbincangan. (da8)
Photo by: da8
Edisi
“ Kalau tahun lalu jumlah suara
dibawah 4.000, maka tahun ini
kami menargetkan 7.000 suara
dan semoga dengan kinerja kami
mempublikasikan pemira secara
masif akan mencapai target
7.000 suara tersebut.
24
8
“

BERITA KAMPUS
Debat Kandidat Akhiri Masa Kampanye
SKETSA - Debat Kandidat merupakan salah satu
tahapan pada Pemilihan Raya (Pemira) Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas
Mulawarman (Unmul) tahun 2015. Ketua Komisi
Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR) Faizul Rahman,
menyatakan bahwa agenda debat kandidat hari ini
(10/10) menjadi penutup masa kampanye yang
berlansung sejak 27 September sampai dengan 11
Oktober besok.
D i b a n d i n g k a n d e n g a n t a h u n - t a h u n
sebelumnya, debat kandidat pada Pemira tahun ini
banyak mengalami peningkatan. “Dari segi antusiasme
mahasiswa tahun ini lebih besar, ini dapat dilihat dari
jumlah mahasiswa yang hadir. Kemudian dari segi
acara kami menampilkan hiburan Ensemble Violin dari
FIB (Fakultas Ilmu Budaya) yang di tahun sebelumnya
tidak ada penampilan hiburan seperti ini,” papar Faizul
Rahman.
Mengangkat tema 'Mulawarman Memilih
Menuju Unmul Jaya sebagai Momentum Perubahan
Bangsa', debat kandidat kali ini di hadiri oleh banyak
mahasiswa. Lebih dari 200 mahasiswa hadir untuk
melihat secara langsung dua pasangan calon, Teguh-
Dimas dan Izzul-Randi berada dalam satu panggung
panas bernama Debat Kandidat.
Acara debat kandidat yang dimulai sejak pukul
09.00-12.30 WITA di Gedung Serbaguna Lantai 4
Rektorat ini, terbagi kedalam lima sesi. Sesi pertama
adalah penyampaian visi misi dan program unggulan
dari masing-masing pasangan calon. Kedua, sesi tanya
jawab dengan panelis. Ketiga, sesi tanya jawab antar
pasangan calon. Keempat sesi tanya jawab dengan
audiens dan terakhir closing statement.
Pada debat kandidat tahun ini, tidak ada sesi
pertanyaan cabutan dari pihak KPPR seperti tahunsebelumnya.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) Jayadie, ini
dimaksudkan supaya audiens lebih banyak memiliki
kesempatan bertanya untuk menyampaikan aspirasi
mahasiswa.
Bertindak sebagai panelis adalah Herdiansyah
Hamzah dari akademisi Unmul dan Jahruni Pimpinan
Redaksi Tepian TV yang membedah setiap visi misi
pasangan calon. Panelis pertama Herdiansyah Hamzah
selain membedah visi misi kedua pasangan calon juga
banyak memberikan pertanyaan terkait isu politik,
ekonomi, hukum, dan pendidikan yang sedang terjadi
saat ini. Baik di ranah lokal, nasional, bahkan
internasional. Sedangkan panelis kedua, Jahruni lebih
banyak memberikan pertanyaan tentang Universitas
Mulawarman.
Suasana sempat memanas ketika Jahruni
meminta kedua pasangan calon untuk menyebutkan
kelemahan masing-masing lawannya. Tetapi debat
tetap berjalan lancar dan kondusif hingga akhir sesi.
Dalam closing statement pasangan nomor urut 1
Teguh-Dimas mengatakan “Hari ini dua putra terbaik
Unmul berada di depan untuk menyampaikan peranya
dalam membangun Unmul, tugas kita selanjutnya
adalah memastikan tampuk kepemimpinan jatuh ke
pundak yang tepat dan pundak yang kuat.”
Sedangkan pasangan nomor urut 2 Izzul-Randi
dalam closing statement nya menyampaikan bahwa
“Kami siap mengoordinir dan menampung narasinarasi
besar dari teman-teman semua agar
Mulawarman kita berdaya dan terus bersemangat
muda,” ucap Calon Presiden nomor urut 2 ini.
Acara debat kandidat di akhiri dengan penanda
tanganan Piagam Siap Menang Siap Kalah oleh kedua
pasangan calon, dan sebagai saksi Ketua KPPR, Ketua
DPM KM dan Ketua Panitia Pengawas (Panwas). (krv)
Edisi
24
9

BERITA KAMPUS
Meski Pemiranya “Online”
Beberapa Fakultas Tetap Buka TPS
SKETSA – Ada hal unik yang mewarnai jalannya Pemilihan Raya (Pemira) di kampus Universitas Mulawarman
(Unmul) pada 13 Oktober kemarin. Meskipun dalam dua tahun terakhir Pemira di laksanakan menggunakan
sistem online. Namun beberapa fakultas tetap membuka Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk
memperlihatkan euphoria Pemira pada seluruh mahasiswa di tiap fakultas.
Beberapa fakultas yang membuka TPS tahun ini antara lain Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM),
Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas
Perikanan & Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Teknologi Informasi & Komunikasi (FTIKOM), Fakultas Matematika
& Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), hingga Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) di tiga kampus, FKIP
Gunung Kelua, FKIP Pahlawan & FKIP Banggeris.
Salah satu TPS yang disambangi Tim Sketsa adalah TPS di FEB. TPS yang di buka oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) FEB ini berada di pelataran gedung Economic Center FEB. Muhammad Haqqal mengatakan
bahwa pihaknya membuka TPS dengan beragam pertimbangan. Salah satu di antaranya adalah untuk
memeriahkan Pemira. “Pertama agar euphoria Pemira masih dapat terlihat,” kata Wakil Ketua 1 DPM FEB ini.
Haqqal menjelaskan bahwa adanya TPS di beberapa fakultas karena kesepakatan dalam Rapat Paripurna
oleh seluruh DPM Fakultas untuk tetap membuka TPS. “Posko ini di sepakati di rapat paripurna oleh seluruh
anggota DPM Fakultas se-Unmul. Jadi kesepakatan teman-teman DPM se-Unmul itu tetap ada posko bagi yang
memang ingin membuka,” jelas mahasiswa FEB angkatan 2012 ini.
Haqqal juga memaparkan tujuan DPM FEB membuka
TPS di FEB agar euphoria pesta demokrasi terbesar di
Unmul seperti Pemira ini dapat terlihat. Kemudian
untuk mengukur apakah pemira online di gabung
dengan metode konfensional (TPS) seperti ini akan
lebih banyak menarik minat mahasiswa untuk
memilih atau tidak. Dan juga untuk membantu
mahasiswa yang tidak memiliki akses internet.
Edisi
24
Lebih lanjut, Haqqal juga mengatakan trik dari DPM
FEB untuk memaksimalkan jumlah pemilih dalam
Pemira tahun ini. “Jadi kami memakai dua cara. Selain
membuka posko, kami juga melakukan sosialisasi
dengan masuk ke tiap kelas. Kemudian meminta
mereka membuka handphone. Dan langsung memilih
di dalam kelas. Jadi bisa memaksimalkan pemilih dan
tidak repot juga bagi mereka,” lanjut mahasiswa
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP)
ini.
10

BERITA KAMPUS
Haqqal dkk juga menargetkan 1500 suara dari
FEB untuk Pemira tahun ini. “Targetan kami 1500
suara. Karena memang FEB ini mahasiswa nya
terbanyak kedua setelah FKIP,” ujarnya. Haqqal juga
berharap agar Pemira tahun ini dapat berjalan lancar.
“Harapan kami pertama agar pemira bisa berjalan
lancar dan membantu mahasiswa yang tidak memiliki
akses internet. Kemudian dengan adanya posko ini
bisa meningkatkan jumlah pemilih dari tahun ke
tahun, khususnya di FEB,” harapnya saat di temui di
sekitar TPS FEB pada (13/10).
Menanggapi adanya TPS di FEB ini, Dina
Satriana mengatakan TPS seperti ini sangat
membantu bagi mahasiswa untuk memilih salah satu
calon. “Membantu ya. Agar mahasiswa yang tidak
mempunyai smartphone atau yang tidak punya laptop
dan tidak punya paket data juga. Jadi sangat membantu
dalam pemilihan Presiden BEM KM Unmul,” tanggap
mahasiswa FEB angkatan 2015 ini.
Dina juga berharap agar pihak DPM FEB tetap
membuka TPS seperti ini pada tahun mendatang. “Saya
harap DPM tetap akan membuka posko seperti ini lagi
karena memang benar-benar sangat membantu kami
para mahasiswa baru supaya mudah untuk memilih,”
harap mahasiswa baru Jurusan Akuntansi ini. (da8)
Teguh-Izzul Saling Sebut
Kelemahan
di Debat Kandidat
SKETSA- Debat Kandidat yang berlangsung
Sabtu (10/10) kemarin, bisa jadi menjadi hal yang
tidak akan dilupakan kedua pasangan Calon Presiden
(Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM)
Universitas Mulawarman (Unmul) 2016. Bagaimana
tidak, kedua pasangan calon yakni Teguh-Dimas dan
Izzul-Randi saling menyebut kelemahan lawanya
dalam debat kandidat yang berlangsung di Gedung
Serbaguna Lantai 4 Rektorat Unmul tersebut.
Awalnya debat kandidat yang di moderatori
oleh Rafshanjani ini, berjalan biasa saja di sesi
pertama. Saat penyampaian visi misi dan program
unggulan masing-masing pasangan. Baru di sesi kedua
saat tanya jawab dengan panelis, suasana mulai
memanas. Jahruni yang bertindak selaku panelis
kedua bersama Herdiansyah Hamzah, meminta
kepada masing-masing Capres Teguh dan Izzul untuk
menyebutkan kelebihan dirinya dan menyebutkan
kelemahan lawanya.
Sontak hal ini membuat kaget kedua pasangan.
Namun karena perintah panelis, tentulah kedua
Capres tetap menjawabnya. “Pertama kelebihan yang
saya miliki adalah, teman-teman percaya dengan
kapabilitas saya. Sehingga tidak ada alasan bagi saya
untuk tidak percaya dengan diri
Edisi
24
saya sendiri. Kedua, saya memiliki track record yang
jelas dan juga kapasitas serta pengalaman yang konkrit
untuk menyelesaikan permasalahan di Unmul. Ketiga
saya memiliki kepercayaan diri dan kemampuan
komunikasi yang konsisten.” Papar Teguh menyebutkan
kelebihan dirinya yang disambut tepuk tangan riuh
pendukungnya.
“Kelemahanya Izzul, presiden dari calon sebelah
yang pertama adalah, beliau terlalu asyik dengan gadget
sehingga abai dengan lingkungan sekitarnya. Kedua,
beliau tidak konsisten dan perlu dicambuk dulu baru
bergerak. Teman-teman bisa lihat konsistensi
pengawalan isu Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) itu
angin-anginan. Bahkan ketika waktu yang sudah
ditentukan kita belum dengar sikap dari Kementerian
Sosial Politik” tambah Teguh mengungkit masa
kepemimpinan Izzul di Kementerian Sosial Politik
(Kemensospol) pada Kabinet Inisiator Berkarya.
Mendengar jawaban dari Teguh, Izzul pun tak
mau kalah. “Kelebihan saya alhamdulillah saya memiliki
pengalaman dalam hal organisasi politik. Kedua saya
juga memiliki keahlian dalam hal mempercantik sesuatu
yang mungkin buruk. Saya bisa dalam hal promosi dan
mengemas sesuatu yang perlu diperbaiki menjadi lebih
indah. Kemudian kelebihan saya pribadi, saya tidak
mudah menyerah. Meskipun saya mudah sakit hati tapi
11

BERITA KAMPUS
saya lebih mudah memaafkan.” Jawab Izzul menyebutkan
kelebihanya sambil memandang kearah Teguh.
“Sedangkan kekurangan dari Teguh, beliau terlalu
baper (bawa perasaan) dan menurut teman-teman di BEM
saya tipe orang yang ceria dan kurang memperdulikan apa
kata mereka. Sedangkan Teguh terlalu memikirkanya
sehingga selalu terlihat sendu.” Balas Izzul menyebut
kelemahan lawanya yang disambut tawa peserta yang
hadir.
“Kemudian soal isu yang dia kawal tadi ada lima,
kebanyakan. Keamanan saja belum tuntas, UKT (Uang
Kuliah Tunggal) juga belum maksimal bahkan mau coba
main tiga. Itu kelemahanya, kebanyakan hal-hal yang
muluk.” Lanjut Izzul menyebut kelemahan Teguh juga
semasa menjadi menteri Advokasi Kesejahteraan
Mahasiswa (Adkesma) di kabinet yang sama.
Setelah Capres, kemudian giliran Cawapresnya.
Namun Jahruni membalik perintahnya kepada kedua
Cawapres. Jahruni meminta masing-masing Cawapres,
Dimas dan Randi untuk menyebut kelemahan pasanganya
dan kelebihan lawanya. “Kelemahan kami adalah
komposisi kami yang terdiri dari yang tua dan yang muda.
Kedua, kami sama-sama menunda skripsi dan ketiga
kelemahan kami adalah bagaimana kami bisa
menyatukan yang tua dan yang muda” aku Dimas
mengakui kelemahan nomor urut satu.
“Sedangkan kelebihan dari lawan adalah
popularitas, dan yang kedua mereka di awali dengan
anak-anak muda” tambah Dimas. Sedangkan Randi
Cawapres dari nomor urut dua mengatakan “kelemahan
kami masih muda sehingga kami berapi-api. Kelebihan
kawan-kawan saya yang disana yang satunya sudah
terlalu tua yang satunya lagi bahasanya terlalu tinggi
sehingga mahasiswa apatis sulit untuk mengerti” ungkap
Randi menyindir pasangan nomor urut satu.
Ditemui setelah sesi dua berakhir Jahruni
mengatakan ia sengaja memberikan perintah untuk
menyebut kelebihan dan kelemahan masing-masing
pasangan agar ditengah-tengah ketegangan tersebut
tidak saling menjelekan tetapi saling menghargai. “Biar
saling jujur saja, dalam kondisi panas seperti itu kita juga
harus mengakui kelebihan lawan dan menghargai
kelemahan lawan.” Ungkap Pimpinan Redaksi Tepian
TV ini. Setelah ditinggal panelis, ternyata suasana debat
kembali memanas pada sesi ketiga. Dimana sesi tersebut
adalah sesi tanya jawab antar pasangan calon. Pasangan
nomor urut satu Teguh-Dimas mempertanyakan makna
Penggerak Muda Mulawarman Berdaya dan makna
inklusif milik Izzul-Randi.
“Kami mecoba menggunakan bahasa-bahasa yang
membumi dan lebih mudah di mengerti. Penggerak
Muda, Mulawarman Berdaya, itu mudah dan ringan di
telinga. Ini lebih ngeri, eksekutor macam algojo dor!
Mengukir Solusi untuk Indonesia, berat sekali. Bukan
Edisi
24
berarti kami menyampingkan Indonesia, tapi kami fokus
membenahi Unmul dulu baru Indonesia” jawab Izzul
menyindir visi misi lawanya. Sedangkan makna inklusif
menurut Izzul, artinya pasangan nomor urut dua ini open
minded terhadap masukan dari seluruh elemen
mahasiswa.
Pernyataan saling sindir-menyindir antar pasangan calon
terus terjadi sampai di sesi terakhir pada closing
statement. Menyadari suasana yang memanas selama
12

BERITA KAMPUS
debat, kedua pasangan pun saling berpelukan ketika sesi
debat telah selesai. Bahkan pasangan Izzul-Randi
memberikan souvenir dua tangkai bunga kertas untuk
Teguh-Dimas. Kemudian Teguh-Dimas membalas
dengan memberikan dua buah balon kepada Izzul-Randi.
Ditemui setelah debat berakhir, pasangan Teguh-
Dimas mengaku meskipun emosi sempat naik tetapi
mereka bersyukur memiliki rival seperti Izzul-Randi.
“Mereka benar-benar membuktikan semangat muda
mereka” kata Teguh.
“Terlepas dari perdebatan sengit hari ini kita sama-sama
ngeliat paling tidak teman-teman bisa menimbanglah
kualitas dari masing-masing calon” ujar Teguh sembari
meninggalkan ruangan debat.
Kinerja Maksimal, KPPR Gagal Penuhi Target 7.000 Suara
SKETSA – Pesta demokrasi terbesar
se-Universitas Mulawarman
(Unmul) untuk memilih Presiden
dan Wakil Presiden Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
(BEM KM) telah usai beberapa
waktu lalu. Pemilihan yang di
laksanakan dengan sistem online ini
telah memenangkan Muhammad
Teguh Satria (FEB 2011) dan Dimas
Ronggo Gumilar (FH 2012) sebagai
Presiden dan Wakil Presiden
( W a p r e s ) B E M K M U n m u l
mendatang.
Jumlah pemilih tahun ini pun
juga mengalami peningkatan
s e b a n y a k 5 . 2 2 2 p e m i l i h
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu
sebanyak 4.887 pemilih. Kendati demikian, jumlah
pemilih tahun ini ternyata berada di bawah target dari
Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR) untuk
Pemira Tahun ini. KPPR menargetkan tahun ini akan
menembus 7.000 pemilih.
Menanggapi jumlah suara yang kurang dari
7.000, Faizul Rahman mengatakan pihaknya cukup
puas dengan jumlah pemilih di Pemira tahun ini.
“Cukup puas lah meskipun total suara belum
memenuhi target 7.000 suara,” tanggapnya selaku
Ketua KPPR tahun ini.
Faizul juga mengatakan bahwa ini terjadi
mungkin salah satu faktornya karena jumlah Capres
dan Cawapres nya hanya dua pasang calon saja. “Kita
pikir realistis melihat kondisi yang sekarang dengan
kondisi dua calon. Karena jumlah calon itu
berpengaruh, sehingga juga mempengaruhi massa
pemilih nya,” papar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Edisi
24
Bisnis (FEB) angkatan 2011 ini.
Publikasi melalui media
sosial dan spanduk pun sudah
tersebar di mana-mana terkait
Pemira ini. Namun momen yang
bersamaan dengan event-event
besar lainnya membuat saling
tindih antar publikasi di media
sosial. “Kita sudah bekerja keras
dan karena momen kita yang
bersamaan seperti mulawarman
festival, dll. Sehingga kalau kita
broadcast di tindih lagi dan jadi
saling tindih,” ujar mahasiswa
yang akrab di sapa Faiz ini.
Faizul dkk juga sudah
menggunakan beragam formulasi
terkait publikasi Pemira tahun ini. “Kita sudah coba
memikirkan metode untuk publikasi ke seluruh
mahasiswa. Spanduk, kita sudah memakai yang
“nyeleneh” dengan coret-coret warna merah. Karena
kita berfikir kadang spanduk yang bagus dan cetak
malah banyak yang tidak membacanya. Kalau
spanduk merah besar malah terkadang ada yang
penasaran dan baca. Itu inovasi dari kita. Selain itu,
kita juga coba mencari dan merangkul Kating
(Ketua Tingkat) untuk membantu publikasi ke
setiap kelas. Dan jika masih ada mahasiswa yang
belum tau adanya pemira ini bakal jadi koreksi pada
tahun mendatang,” paparnya saat di temui di Ruang
Rapat III Rektorat Unmul Lt. 1 pada (13/10).
Selain itu, Faizul mengatakan bahwa pihak KPPR
juga mengadakan semacam sayembara untuk
meningkatkan jumlah pemilih. “Kenapa kita adakan
sayembara ini lagi-lagi untuk meningkatkan jumlah
suara. Itu alasan utama,” katanya. Lebih lanjut ia
13

BERITA KAMPUS
mengatakan bahwa pihaknya cukup puas akan jumlah
pemilih di tahun ini meskipun target suara dari KPPR
gagal terpenuhi. “Kami dari KPPR cukup puas karena
total suara pada tahun ini meningkat dari tahun lalu.
Padahal waktu sosialisasi kita (KPPR) lebih pendek
dari tahun lalu,” lanjutnya.
Faizul juga berharap agar pada periode
selanjutnya, KPPR bisa terus meningkatkan jumlah
pemilih di Pemira melalui berbagai inovasi. “Harapan
kita di tahun depan agar lebih unik, lebih bisa kerja
keras dan targetan yang berbeda dari tahun ini,”
harapnya.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada Presiden
dan Wapres mendatang agar dapat memberikan
perubahan pada seluruh elemen di Unmul. “Kita
berharap Presiden dan Wapres mendatang benarbenar
mengayomi dan bisa membawa perubahan
bagi BEM KM, Mahasiswa dan Unmul sendiri.
Kemudian juga dapat merealisasikan janji-janjinya
pada kampanye lalu,” harap Faizul mengakhiri
perbincangan. (da8)
Teguh-Dimas
Menang Telak
di Pemira
BEM KM Unmul
SKETSA – Timeline Pemilihan Raya (Pemira) Online
telah memasuki titik paling krusialnya. Selasa 13
Oktober 2015 menjadi puncak dari serangkaian
kegiatan Pemira yang diselenggarakan Komisi
Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR), yaitu
suara secara online oleh
s e l u r u h m a h a s i s w a
Universitas Mulawarman
(Unmul) pada pukul 08.00 –
17.00 WITA.
Setelah resmi di tutup, hasil
p e m u n g u t a n s u a r a
menetapkan terpilihnya
Muhammad Teguh Satria
(FEB 2011) & Dimas Ronggo
Gumilar (FH 2012) sebagai
Presiden & Wakil Presiden
Badan Eksekutif Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa (BEM
KM) Unmul untuk periode
2016 mendatang.
Dengan hasil ini, Teguh-Dimas hampir 100
persen resmi menjadi Presiden & Wakil Presiden
BEM KM Unmul. Teguh-Dimas tinggal menunggu
penetapan resmi dari KPPR pada 16 Oktober
nanti jika memang tidak ada gugatan dari pihak
lawan pada 14-15 Oktober
2015.
Menanggapi hasil Pemira
ini, Muhammad Izzul
Islamy menerima hasil
Pemira tahun ini dan
mendukung naiknya Teguh
sebagai Presiden BEM KM
Unmul periode mendatang.
“Kami menerima dan
mendukung saudara Teguh
agar bisa memberikan yang
terbaik untuk Universitas
Mulawarman,” tanggap
Capres nomor urut 2 ini.
mendatang. Pasangan nomor urut 1 ini berhasil
meraih 3.773 (72.25%) suara dan unggul telak atas
pasangan nomor urut 2 yaitu Muhammad Izzul
Islamy (FISIP 2012) & Randi (FKM 2012) dengan
perolehan suara 1.449 (27.75%).
Izzul juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan
melakukan gugatan apapun terkait hasil Pemira
tahun ini. “Insyaallah tidak ada gugatan. Kami
legowo,” tutupnya saat dihubungi via sosial media.
(da8)
Edisi
24
14

SUDUT UKM
Tingkatkan Minat Baca Al-Quran
Mursalim Bentuk SQ
SKETSA - Organisasi diluar perkuliahan bisa
membantu mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
akan minat dan bakatnya. Hal ini pula yang disadari
oleh Mursalim, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul).
Berawal dari banyaknya mahasiswa yang menjadi
mentor Praktikum Agama Islam (PAI) namun merasa
kurang maksimal dalam membaca Al-Quran. Hal
tersebut yang membuat Mursalim membentuk Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sahabat Quran (SQ).
"UKM ini baru terbentuk beberapa bulan
yang lalu. Wajar saja bila banyak dari kita yang
belum mengetahui tentang UKM Sahabat Quran itu,"
papar Mursalim selaku Ketua UKM Sahabat Quran
Unmul. Mursalim menambahkan bahwa alasan lain
yang mengiringi hadirnya UKM ini adalah karena
banyaknya mahasiswa Unmul yang ingin
mempelajari Al-Quran secara lebih mendalam.
"Tidak hanya membaca Al-Quran, namun juga
mempelajarinya dari segi hukum bacaan, penafsiran
ayat dan juga amalan dalam kitab suci tersebut,"
ungkap mahasiswa FEB angkatan 2012 ini.
UKM ini diposisikan sebagai wadah bagi mahasiswa
muslim yang ingin memahami dan belajar mengenai
Al-Quran serta keseluruhan isi kitab suci yang
diturunkan pada Nabi Muhammad SAW tersebut.
"Agenda UKM Sahabat Quran ini tidak terbatas hanya
tadarus atau membaca Al-Quran semata. Tapi juga ada
agenda lain seperti memahami hukum bacaan,
kaligrafi, tafsir Al-Quran, tahfidz dan fahmil," jelas
Mursalim.
Mursalim mengungkapkan bahwa, dalam
mempelajari Al-Quran banyak manfaat yang didapat
nantinya. "Al-Quran tidak hanya dibaca pada saat-saat
tertentu saja. Namun juga bisa diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari," imbuhnya. UKM Sahabat
Quran tengah melakukan open recruitment mulai
tanggal 12-19 Oktober mendatang. "Bagi yang ingin
mendaftar, silakan menghubungi kontak 0857-5331-
8030 dan 0852-5169-5237," pungkas Mursalim. (tka)
Edisi
24
15

KOMUNITAS
1000 Guru Samarinda
Mengajar Untuk Kemajuan Pendidikan
SKETSA – Komunitas yang telah ada di Indonesia
sejak 2012 lalu itu kini mulai merambah Bumi Etam.
Berawal dari 1000 Guru Kaltim, dibagi menjadi dua
regional yaitu Samarinda dan Balikpapan dengan
alasan mempermudah kegiatan agar bisa fokus.
Komunitas 1000 Guru Samarinda pun mulai
terbentuk pada 26 Juli lalu.
Dikatakan Aldi Riandana, 1000 Guru
Samarinda sudah menjalankan kegiatan Travelling
and Teaching (TNT) sebanyak dua kali. Karena setiap
bulannya rutin menjalankan TNT semenjak
terbentuk tiga bulan lalu.
“Pada Agustus lalu kita di SDN 026 Sebulu, di
Desa Budaya Lekaq Kidau, Kutai Kartanegara.
Menginapnya di Lamin Adat Dayak Kenyah, mulai
tanggal 21-23,” ujar Aldi, selaku Ketua Divisi Humas
dan Promosi 1000 Guru Samarinda.
Fokus utama komunitas tersebut yaitu jalanjalan
sambil berbagi ilmu dan inspirasi khususnya di
daerah pedalaman dan perbatasan. Terlebih Kaltim
masih banyak daerah-daerah yang masih belum
terfasilitasi dengan baik khususnya dalam bidang
pendidikan.
Dengan 30 volunteers setiap satu kali
mengajar, open recruitment pun diadakan satu bulan
sekali. “Sifat pengajaran kita itu fun learning,
pelajaran simpel tentang Indonesia, peta,
kebudayaan, baca tulis dan lain-lain,” imbuh
mahasiswa semester tujuh prodi Hubungan
Edisi
24
Internasional itu.
Tercatat, ada 55 volunteers pada TNT
terakhir September lalu, 24 orang yang berasal
dari mahasiswa, PNS, pengusaha hingga pegawai
bank tergabung untuk mengajar di SDN 039 Batu
Besaung, Samarinda Utara. “Rentang usia antara
19-30 tahun,” ujar Aldi, Rabu (14/10).
Jika minat bergabung, cukup menunggu
open recruitment untuk TNT selanjutnya pada
bulan ini. Syarat hanya cukup lengkapi berkas,
interview dan melunasi pembayaran.
Pada Oktober ini, lokasi mengajar yaitu di
SDN 022 Dusun Nilam, Muara Badak. Lokasi
travelling pun dipilih Pulau Mutiara, Pantai
Pengempang yang tersohor.
“Motivasi volunteers biasanya karena ingin
terjun langsung untuk berbagi ilmu dan inspirasi
ke adik-adik yang tinggal di pedalaman,” jelas pria
kelahiran 1994 itu. “Setidaknya membantu
kemajuan dan perkembangan pendidikan di
Indonesia khususnya Kaltim,” sambungnya lagi.
(rdm)
16

OPINI
SALIM KANCIL DAN LAHAN RAKYAT YANG TERENGGUT
Ditulis oleh Ramadhan Sakti Nasution
Mahasiswa Fakultas Pertanian 2011
Dunia Pertanian Indonesia kembali berduka. Bukan
sekali dua kali kita melihat di layar kaca, membaca di
media massa berita tentang terenggutnya lahan-lahan
rakyat, utamanya lahan petani. Sang tulang punggung
bangsa yang kini memunggungi sawahnya sendiri.
Jumlah rumah tangga yang menanam padi di
tahun 2013 hanya sebesar 14,1 juta (Data BPS 2013),
dari total kurang lebih 260 juta rakyat Indonesia. Bisa
kita bayangkan betapa merosotnya jumlah petani yang
terus nyawah demi kebutuhan perut bangsa ini.
Spiral kekerasan, alias kekerasan terhadap petani
yang terus berulang terjadi seakan-akan sudah biasa di
Republik yang katanya Negara Hukum ini. Masih kuat
di ingatan akan kejadian Mesuji di Lampung, korbankorban
lubang tambang di Kalimantan Timur, tragedi
Buyat Pante di Sulawesi.
Kini muncul kembali kasus Salim Kancil, petani
aktivis anti tambang dari desa Selok Awar-Awar,
Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Kejadian
yang bermula pada Januari 2015, di mana sebanyak 12
orang lelaki yang berprofesi sebagai petani membentuk
sebuah forum komunikasi untuk melakukan advokasi
atas kerusakan lingkungan di desa mereka akibat
penambangan pasir besi ilegal. Karena menganggap
praktik penambangan pasir besi itu merusak lingkungan.
Mereka menyampaikan surat keberatan pada Kepala
Desa, Camat dan Bupati Lumajang. Sebab
penambangan itu berkedok ijin pariwisata.
Saat di mana masyarakat desa akan melakukan aksi
damai sebagai sarana menyalurkan aspirasi yang
tersumbat kepada Negara, di mana seharusnya sesuai
dengan amanat Undang-undang yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Saat hari tersebut, salah seorang aktivis yang
juga petani bernama Tosan, dibantai ketika hendak
menyelamatkan diri dari penindasan dan
penganiayaan sekelompok orang. Tubuhnya bahkan
dijadikan mainan menggunakan motor trail hingga ia
terbaring lemah dan harus mendapatkan perawatan
intensif di Rumah Sakit.
Tak lama kemudian kelompok preman itu
mendatangi rumah Salim yang seketika
itu pula
menyeretnya sejauh dua kilometer ke Balai Desa.
Menyiksanya bak seekor binatang hingga ia
menghembuskan nafas terakhir.
Mati di tanah sendiri, sebagai petani dan rakyat
yang terus melindungi tanahya. Bayangkan saudarasaudara
sekalian, kejadian penyiksaan Salim itu
dilakukan di depan keluarga, anak-anak PAUD yang
tengah belajar dan masyarakat desa yang ketakutan.
Jasadnya dilempar ke jalanan sebagai 'warning' bagi
masyarakat desa yang selama ini berjuang bersama
Salim.
Dari kejadian Salim Kancil tersebut, bisakah kita
menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia sedang
dikutuk oleh kekayaan alam yang melimpah ruah ini?
Rakyat dikorbankan untuk kepentingan kaum-kaum
Kapitalis yang terus merongrong lahan rakyat. Sangat
disayangkan, semua tragedi yang dialami Salim dan
aktivis anti tambang lainnya seakan akan bertepuk
sebelah tangan dengan keseriusan Pemerintah dan
Penegak Hukum di Republik ini.
Edisi
24
17

OPINI
SALIM KANCIL DAN LAHAN RAKYAT YANG TERENGGUT
Ditulis oleh Ramadhan Sakti Nasution
Mahasiswa Fakultas Pertanian 2011
Kasus yang tak berujung alias tak memihak pada
rakyat kecil. Langit biru Indonesia pasti telah menjadi
saksi kekejaman. Bukan rakyat melawan penjajah atau
melawan bangsa lain, tetapi saudara sebangsa sendiri
dalam merebut hak kelola atas sumber daya alam demi
pundi-pundi kekuasaan yang tak jarang dimiliki asing.
Jika rakyat seharusnya menjadi penikmat semua
kekayaan alam di Indonesia. Mengapa justru mereka
yang pertama-tama menjadi korban? Mengapa justru
darah mereka yang bercucuran di tanah sendiri? Kemana
para wakil rakyat sepanjang konflik yang terjadi hingga
harus ada klimaks yang memilukan semacam ini?
Kemana para Mahasiswa yang katanya penyambung
lidah rakyat itu?
Sekalipun langit esok kan runtuh, keadilan harus
tetap ditegakkan setegak-tegaknya. Jangan lagi ada
Salim Kancil berikutnya di tanah Indonesia. Di tanah
ini rakyat yang bertuan, bukan mereka yang punya
duit membeli kekuasaan. Bangunlah Indonesia!
Bangunlah jiwanya! Bangunlah Badannya!
“ K a s u s y a n g t a k b e r u j u n g a l i a s t a k m e m i h a k p a d a
rakyat kecil. Langit biru Indonesia pasti telah menjadi saksi
kekejaman. Bukan rakyat melawan penjajah atau melawan bangsa lain,
t e t a p i s a u d a r a s e b a n g s a s e n d i r i d a l a m m e re b u t h a k
kelola atas sumber daya alam demi pundi-pundi kekuasaan
yang tak jarang dimiliki asing.”
Edisi
24
18

SOSOK
Mawapres dan Cerita Dibaliknya
SKETSA - Pinkan Otista
P o d u n g , A n d a
mengenalnya? Dia adalah
Mahasiswa Berprestasi
(Mawapres) 2015 milik
Unmul. Gadis keturunan
M a n a d o i n i s e d a n g
menempuh pendidikan S1
di Fakultas Kehutanan
( Fa h u t a n ) . S e k a r a n g
semester tujuh, dan bersiap
untuk menyelesaikan tugas
akhirnya
Anak dari pasangan Oldi
Jacob Podung dan Rumiati
ini menghabiskan 11 tahun
m a s a s e k o l a h n y a d i
Sangatta.
Lebih cepat satu tahun karena di bangku
sekolah menengah pertama ia termasuk murid
akselerasi. Sebelum menjadi mahasiswa Fahutan
awalnya Pinkan mengaku memiliki cita-cita jadi
seorang diplomat.
“Awalnya, saya nggak mau masuk kehutanan.
Yang ada dalam pikiran saya, kehutanan itu sedikit
peminatnya. Banyak orang juga berpikir kalau hutan
sekarang sudah mulai habis, jadi buat apa kuliah di
kehutanan kalau hutannya saja sudah tidak ada. Tapi
kemudian, Pak Kaliman selaku wakil kepala sekolah
SMA saya menasihati bahwa hadirnya saya di
Fahutan ini untuk membuat kehutanan jadi lebih
baik lagi,” ungkap Pinkan.
Meski begitu yang namanya prestasi
mendatangi Pinkan sampai tingkat Internasional.
Tahun pertamanya di perkuliahan, ia berhasil
memenangkan kontes Putri Pariwisata Kalimantan
Timur yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan
Olahraga. Dengan memenangkan kontes tersebut,
Pinkan diminta untuk menghadiri Festival Bungan di
California, USA. Tidak berhenti sampai di situ,
prestasi lainnya ia pernah mewakili Indonesia dalam
Pertukaran Pelajar Antar Negara (PPAN) ke Canada,
yang membuatnya harus mengambil cuti pada
semester lima lalu.
“Ya, tiap keputusan harus
ada konsekuensi yang
diambil. Semester ini saya
mengulang beberapa
mata kuliah karena cuti
mengikuti PPAN selama
enam bulan itu,” ulas
gadis berkuncir kuda
tersebut.
G a d i s ya n g s e m p a t
menjadi sekretaris umum
L e m b a g a E k s e k u t i f
Mahasiswa (LEM) Silfa ini
bercerita bahwa orang
tuanya berperan penting
d a l a m m e m b e r i k a n
dukungan sehingga ia
bisa menjadi Mawapres.
“Orang tua mendukung kegiatan-kegiatan yang
saya ikuti. Asal tidak menomor duakan kuliah saja.
Mereka juga tidak pernah memaksakan saya untuk
lulus cepat. Yang penting lulus sebagai mahasiswa
yang berkualitas,” terah gadis yang lahir 27 Maret
1995 itu.
Walaupun terpilih untuk mewakili Kehutanan
dalam pemilihan Mawapres Universitas, Pinkan
merasa kecewa karena tidak adanya seleksi yang
dilaksanakan di tingkat fakultas. Menurutnya,
seleksi yang dilakukan di tingkat fakultas itu
penting sekali. Sehingga, dapat memotivasi
mahasiswa lain untuk menjadi Mawapres.
Pemilihan Mawapres ini seharusnya dilaksanakan
secara terbuka, di mana mahasiswa lain juga bisa
melihat. Sehingga dapat menambah kemeriahan
pemilihan Mawapres Universitas. Sama halnya
ketika kontes Putra-Putri Unmul yang baru-baru ini
dilaksanakan.
Ia menambahkan, ketika menjadi perwakilan
Unmul dalam pemilihan Mawapres tingkat
nasional, ia sempat merasa kesulitan. Hal ini terjadi
karena tidak adanya tim khusus yang dipersiapkan
Unmul untuk membantunya memenuhi
persyaratan peserta Mawapres tingkat nasional.
Pinkan hanya memerlukan tim yang bisa
Edisi
24
19

SOSOK
Mawapres dan Cerita Dibaliknya
membantunya membuat video dengan bahasa
Inggris.
“Menurut saya Unmul seharusnya sudah
menyiapkan tim kreatif untuk hal seperti ini, sama
halnya seperti Universitas lain di pulau Jawa. Karena
jujur saja saya kesulitan, hingga akhirnya hanya
membuat video sederhana dengan bantuan kakak
senior,” tukasnya.
Pinkan pun berpesan agar tidak bergantung
pada fasilitas yang disediakan oleh kampus. Tetapi
sebagai mahasiswa sudah selayaknya seorang itu
aktif, ikut seminar, lomba, sampai organisasi.
“Karena dengan seminar, lomba, ataupun organisasi
kita bisa mendapatkan skill lain di luar bidang
pendidikan kita. Dan itu penting sekali. Tapi, jangan
lupa dengan tugas utama kita sebagai anak dan
mahasiswa, yaitu kuliah. Walaupun kita aktif di luar
atau bidang lain, tapi IPK kita tetap stabil,” ucapnya
dengan nada penuh semangat. (bru/wal)
“Orang tua mendukung
kegiatan-kegiatan yang
saya ikuti. Asal tidak
menomor duakan kuliah
saja. Mereka juga tidak
pernah memaksakan saya
untuk lulus cepat. Yang
penting lulus sebagai
mahasiswa yang
berkualitas,”
Edisi
24
20

LIFESTYLE
Putra-Putri Unmul 2015: Jaga Attitude
dan Semangat Cinta Positif
Photo by: Srf
Nama:
Mohammad Nur
Hadiyansyah
TTL:
Maridan, 08 Agustus 1995
Motto Hidup:
You just need to be
persistence to get what
you need
SKETSA- Menjadi seorang duta dari sebuah
universitas tentu tidaklah mudah. Selain menjaga nama baik
diri sendiri kita juga harus menjaga nama baik lembaga
pendidikan tersebut. Itulah yang di alami Putra Putri
Universitas Mulawarman (Unmul) 2015. Mohammad Nur
Hadiyansyah dan Dzunie Masruroh yang dinobatkan pada 29
September lalu.
“Saya harus lebih menjaga attitude karena sekarang saya
adalah reflection unmul” ungkap Hadi mengatakan peranya
sebagai Putra Unmul. Sebelum menjadi Putra Unmul,
mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris ini juga
aktif berorganisasi. Utamanya di English Student Association
(ESA) dan beberapa organisasi lain seperti Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Badan Eksekutif Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unmul.
Motivasinya mengikuti ajang pemilihan Putra Putri
Unmul adalah karena selama ini, ia belum pernah menang
setiap mengikuti perlombaan. Namun dirinya tidak pernah
menyerah. “Saya berpikir selama masih muda semua yang
bisa saya ikuti akan saya ikuti. As long as tidak menyita
banyak waktu dan terutama ini (pemilihan Putra Putri Unmul)
gratis.” Tambahnya sembari tertawa. Akhirnya gelar sebagai
pemenang Putra Unmul 2015 pun ia sandang.
Sedangkan pasanganya Putri Unmul 2015 Dzunie
Masruroh mengungkapkan, motivasinya mengikuti Putra
Putri Unmul adalah untuk menujukan kepada semua orang
khususnya masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur
(Kaltim), nasional bahkan internasional. Bahwa Unmul tidak
hanya memiliki kualitas di bidang akademik dan non
akademik. Tetapi juga memiliki sumberdaya manusia yang
berkualitas, punya prestasi, dan bisa bersaing di tingkat
nasional maupun internasional. “Ingin merepresentasikan diri
sebagai cerminan dari Universitas Mulawarman yang
sekarang visinya ingin menjadi the world class university.”
Ungkap dara cantik kelahiran Samarinda 22 September 1995
ini.
Sebelum menjadi Putri Unmul mahasiswi jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni ini adalah seorang presenter
televisi. Namun orang-orang kurang memperhatikan itu.
Kini setelah dirinya dinobatkan sebagai Putri Unmul 2015 ia
lebih dikenal oleh dosen dan orang-orang disekitarnya.
Sehingga ia harus lebih memerhatikan sikap di depan public
dan lebih memperbaiki diri sebagai representasi dari Unmul.
“Saya harus menjaga gelar yang saya pegang di depan
masyarakat dan menciptakan sikap positif.” Katanya
bertekad.
Edisi
24
21

Dzunie juga mengatakan pekerjaanya sebagai
presenter sangat berpengaruh kepada perannya sebagai
Putri Unmul saat ini. Karena sebagai seorang putri Unmul
dituntut untuk menjadi pribadi yang berani dan percaya
diri. Berani berbicara di depan public dan berani
menghadapi segala situasi. “Jadi kemampuan sebagai
presenter ya menunjang sekali karena dituntut untuk
memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan public
speaking yang baik.” Katanya menerangkan.
Sebagai perwakilan dari 37 ribu lebih mahasiswamahasiswi
Unmul, sesuai visinya ia ingin menciptakan
cinta positif unmul. “Visi saya menciptakan rasa cinta
terhadap almamater Unmul jadi saya ingin semua civitas
akademik lebih mencintai dan lebih bangga terhadap
Unmul,” harapnya.Sehingga ia berpesan kepada seluruh
mahasiswa Unmul untuk tetap menjaga cinta positif dan
memberikan pengaruh positif untuk Unmul. (KRV)
LIFESTYLE
Nama :
Dzunie Masruroh
TTL :
Samarinda 22 sept 1995
Motto Hidup :
It' s not how much trophy
you get or how many
competitors you defeat. It'
s how smart you can play
your way to be the best
version of yourself and
how that can inspire the
people around you in a
positive way.
Photo by: Irm
Edisi
24
22

Saingi Developer
Asing, Indonesia
Luncurkan LiteBIG
Messenger
IPTEK
SKETSA - Membanggakan. Kali ini Indonesia mulai
unjuk gigi dan mencoba go international melalui
aplikasi online karya anak bangsa. Aplikasi online ini
digunakan sebagai media chatting yang juga tak kalah
dengan aplikasi lain asal luar negeri. Aplikasi itu
bernama Litebig Messenger, dan hingga saat ini telah
diunduh sebanyak 10.000 kali oleh penggunanya.
Keunggulan yang dimiliki oleh aplikasi ini
adalah iturnya dapat mengedit pesan untuk
menghindari kesalahan dalam penulisan atau typo.
Aplikasi chatting ini juga dilengkapi dengan sticker
dan emoticon khas tanah air yang membuatnya beda
dari yang lain. Hingga saat ini, Litebig Messenger telah
menembus tangga teratas untuk aplikasi baru di
Google Playstore.
Aplikasi karya anak bangsa ini juga memiliki
kelebihan lain, yaitu mampu menampung
pembicaraan di grup dalam jumlah yang besar.
Pengguna aplikasi ini dapat membuat grup dengan
anggota mencapai 1.000 orang didalamnya. Hal ini
tentunya sangat cocok untuk komunitas yang
banyak tersebar di wilayah tanah air. Aplikasi
Litebig Messenger ini tidak sendiri.
Jauh sebelumnya telah ada beberapa aplikasi
chatting lain, seperti Blackberry Messenger,
Whatsapp, Line dan Kakao Talk. Namun, hal
tersebut tidak membuat Tesar Sandikapura selaku
CEO dan pendiri Litebig Messenger menjadi
pesimis. Tesar optimis bahwa Indonesia tidak
hanya menjadi pemakai bagi aplikasi buatan negara
lain. Tapi, Indonesia juga mampu untuk membuat
aplikasi serupa. Terhitung sejak bulan Agustus
2014 lalu, aplikasi ini telah menjadi saingan bagi
aplikasi chatting lainnya di media sosial.
Sejauh ini Litebig Messenger masih dalam
proses penyempurnaan beberapa itur yang telah
ada. Untuk kedepannya, Litebig Messenger akan
dikembangkan agar dapat digunakan pada iPhone,
Blackberry, Windows Phone dan juga Personal
Computer (PC). Terget dalam beberapa bulan
kedepan Litebig Messenger ini akan diunduh
sebanyak 100 ribu oleh penggunanya. (myd)
Edisi
24
23

SASTRA
Pilihan
Karya: Azizatur Rahma Liari
Sebulan setelah kelulusan SMA, aku duduk
mematung di beranda rumah memegang sepucuk
kertas pemberitahuan tentang pendidikanku yang akan
berlanjut ke kota. Sebelum Ujian Nasional, aku
mengikuti tes beasiswa salah satu Perguruan Tinggi
Negeri dan ternyata aku lolos seleksi. Kebahagiaan
membuncah di dadaku ketika surat itu datang satu hari
lalu. Ibu dan ayah akhirnya merestuiku walaupun
sebelumnya terjadi pertimbangan yang sangat berat,
terutama pada ayah yang akan melepasku, anak gadis
semata wayangnya ke kota. Namun aku berhasil
meyakinkannya kalau aku bisa menjaga diriku.
Matahari mulai beranjak tinggi. Ibu dan ayahku
belum juga pulang. Mereka sedang ngerewang di
rumah sahabatku, Lastri, yang dua hari lagi akan
menikah. Dia dilamar oleh Sulaiman, saudagar terkaya
di desaku. Aku sempat terperanjat kaget ketika
mendengar ia akan menikah. Dulu kami memiliki citacita
yang sama untuk meneruskan sekolah ke kota.
Namun kini pupus sudah harapannya setelah ia dilamar
oleh saudagar itu seminggu setelah pengumuman lulus
dari sekolah. Aku sempat kecewa padanya mengapa ia
menerima lamaran itu, padahal ia bisa saja menolak
lamaran saudagar itu dan ikut ke kota bersamaku, toh ia
juga lolos tes beasiswa itu.
“Tidak ikut ngerewang Nab?” seseorang
membuyarkan lamunanku.
“Eh, Dimas, sudah dari tadi di situ?” tanyaku
ketika tersadar ia telah berada di depanku.
“Ditanya kok malah nanya balik,” ucapnya
sembari tersenyum padaku kemudian duduk tepat di
sebelahku. “Nggak ikut ngerewang di rumah Lastri?”
tanyanya kembali.
1. Membantu tetangga yang punya acara –Bahasa Jawa
Edisi
24
Aku menggeleng. “Mungkin nanti saja saat
akad nikahnya, lusa kan?” tanyaku.
“Iya lusa,” jawabnya singkat. “Kamu nda suka
Lastri menikah?”
Pertanyaan itu benar-benar menohokku. “Kita
bicara yang lain saja ya,” jawabku singkat.
“ B a i k l a h b a g a i m a n a r e n c a n a
keberangkatanmu ke kota?”
Aku sedikit menyunggingkan senyum, “Kamu
tahu juga?”
“Kabar tentangmu yang akan melanjutkan
sekolah ke kota sudah jadi buah bibir seantero Desa
Bila,” ucapnya sembari tertawa. “Kapan berangkat?”
“Kamis ini Dim, sehari setelah pernikahan
L a s t r i , a k u n d a m a u m e l e w a t k a n h a r i
pernikahannya,” jawabku. “Kamu? Apa rencanamu
setelah ini?” tanyaku balik padanya.
“Karena aku tak diterima seleksi itu, ya mau tak
mau aku membantu Bapakku memelihara sawah dan
ternaknya,” ucapnya tersenyum tipis. “Aku pulang
dulu ya, takut Bapak mencariku,” lanjutnya lalu turun
dari beranda rumahku yang memang sedikit tinggi.
“Kalau sudah sampai kota jangan lupa kirim surat
padaku haha,” ucapnya sembari tertawa lepas.
***
Ayam belum saja memecah keheningan pagi,
namun Ibu dan Ayah sudah tak berada di rumah.
Seperti kebiasaan di desa lainnya. Mereka dengan
sukarela membantu pernikahan Lastri yang akan
dilangsungkan pagi ini.
Ku persiapkan baju terbaik yang kumiliki.
Mungkin aku tak pernah setuju terhadap pernikahan
Lastri, namun bukankah ia sahabatku, setaksetuju
apapun aku terhadap pernikahannya, aku harus tetap
hadir dengan penampilan terbaik.
24

SASTRA
Pagi menyingsing, ku langkahkan kakiku menuju “Katakan padaku, Las, kau tidak mencintainya,
rumah Lastri yang tak begitu jauh. Dua janur kuning jangan pupuskan cita-citamu untuk orang yang tidak
melengkung di depan rumahnya. Beberapa orang kau cintai,” ucapku menekan.
kulihat duduk-duduk di beranda rumah Lastri dan “Ah! Tau apa kau soal cinta Bila. Kau tak pernah
beberapa lainnya sibuk mengangkat kursi tamu, serta tau! Aku melakukan ini semua, memupuskan citacitaku,
semua itu karena cinta. Karena cintaku untuk
meja yang disediakan untuk hidangan.
Aku masuk ke dalam rumah. Semua orang sibuk adik-adikku Nab! Kamu tak akan pernah mengerti itu.
bolak-balik menyiapkan segala sesuatunya. Tanpa pikir Kamu tak akan pernah mengerti betapa cintaku
panjang aku langsung menuju kamar Lastri yang berada kepada mereka, Zainal, Lutfi, dan Saina tiga orang
tepat di belakang ruang tamu. Aku membuka pintu itu adikku yang seharusnya mendapatkan kasih sayang.
perlahan, bunyi decitan pintu sejenak terdengar. Kau tak pernah merasakan betapa besarnya cintaku
Kulihat Lastri berada di depan meja rias yang masih kepada adik-adikku, membuatku bertahan untuk
nampak baru. “Masuk Bil,” ucap Lastri sembari hidup ketika Ibuku harus pergi menjadi TKW di Arab
melengkungkan senyum bulan sabit padaku. Wajahnya dan ayahku kawin lagi. Kau tak tahu kan? Pernah kau
nampak merah merona disapu pemulas wajah. berfikir ketika aku ikut pergi ke kota melanjutkan
Rambutnya yang disanggul dan diberi hiasan melati sekolah bersamamu, itu berarti aku melepas cintaku
membuatnya nampak lebih dewasa.
kepada mereka, kepada adik-adikku yang masih
“Kau cantik Las,” ucapku ketika sudah berada di butuh aku. Membiarkan mereka di sini tanpa ada
sampingnya.
yang mengurus dan mati kelaparan sama saja dengan
Ia kembali tersenyum, bagian pipi bawahnya membunuh rasa cintaku.
sedikit masuk ke dalam membentuk cekungan. “Lama Karena cinta aku rela melakukan apapun untuk
aku menunggumu untuk datang menengokku, kamu mereka bahkan untuk menikah dengan saudagar
lupa temanmu ini akan menikah?” tanyanya nampak beristri empat itu,” ucapnya terisak, tetesan air
sedikit kecewa.
mengalir di pipinya. “Walaupun aku tidak mencintai
“Kamu yakin akan menikah Las?” tanyaku suamiku, namun aku menikah dengannya tetap
padanya.
karena cinta. Cinta untuk adik-adikku. Hidupku tak
Ia mengangguk.
memiliki pilih-an seperti hidupmu,” Lastri terisak,
“Kamu tak ingin mengubah keputusanmu? Kamu perlahan butiran-butiran kecil mengalir di pipinya.
masih bisa membatalkannya sekarang, lalu lusa ikut
denganku untuk daftar ulang kuliah,” ucapku
membujuk.
Ia menggeleng. Rona wajahnya berubah tampak
ia menahan beban.
“Kau mencintainya?” tanyaku menilik.
Ia mengangguk enggan.
“Jangan berbohong padaku Las, kamu jelas tak
mencintai saudagar beristri empat itu,” ucapku sedikit
geram.
Ia sedikit tersentak, lalu memicingkan matanya
padaku. Kulihat ada gumpalan air di balik kelopak
matanya akan mengalir.
Edisi
24
25

SASTRA
VˇˇЇ ÀÿÀ ŭ ˇ NVÿŚVÕˇИ VňÿÀ ŭVÿV ŭ À f Àˇ À fІ ѴάÀ À ŭ nduk, ini
make up nya kok bisa hancur gini?”
“Aku hanya terlalu gembira Bude,” ucapnya lirih dengan suara yang sedikit parau.
“Sini biar Bude baikin make upnya Bila tunggu di luar ya,” pintanya padaku.
Aku mengangguk. Tak lama berselang Lastri keluar dari kamar, lalu dituntun duduk di
samping saudagar kaya itu. Saudagar itu pun mengucap ijab kabul lalu dilanjutkan kesaksian sah
dari beberapa saksi. Lastri mencium tangan saudagar itu, butiran kecil kembali mengalir
membasahi pipinya. Aku tahu ia terluka, sangat terluka. Aku mulai berpikir jika banyak orang
berkata hidup ini ialah ketidakpastian yang memiliki banyak pilihan. Lalu di mana pilihan untuk
Lastri?
BIODATA PENULIS
Nama:Azizatur Rahma Liari
TTL:Indramayu, 15 Juni 1994
Status:Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unmul
Email: liariteteh@yahoo.co.id / liariaziza@gmail.com
Fb/twitter:Azizatur Rahma Liari/@azizaraa
Organisasi:Forum Lingkar Pena Samarinda (Penulis Muda)
Edisi
24
26

SASTRA
Karya: Eka Sulpiah
Disaat mata-mata mungil sudah
terlelap
Engkau masih saja terjaga tegap
Menatap setiap sudut yang gelap
Menjaga dan mendekap
Kadang lelah dan peluh menghampiri
Namun tak pernah terdengar keluh
dan kesah hati
Selalu menemani mimpi sang buah
hati
Meski angin malam datang
menggerogoti
Engkau…
Wanita yang penih kasih sayang
Bagai pahlawan pembela perang
Tak tersebut namun selalu terkenang
Edisi
24
27

LENSA
Mulawarman
Memilih
Edisi
dok: Nindya Talsing, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB)
24 28