19.11.2015 Views

NOV’ 2015

tanah-air-beta-vol1

tanah-air-beta-vol1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TOKOH<br />

5<br />

<strong>NOV’</strong> <strong>2015</strong><br />

Ratna Megawangi<br />

Bangun Karakter Bangsa oleh Rempah Ranum<br />

Nama Ratna Megawangi, mulai dikenal dunia pendidikan Indonesia. Melalui Sekolah Indonesia<br />

Heritage Foundation, ia berjuang melahirkan sistem baru pendidikan berbasis karakter.<br />

PENULIS : Robia<br />

Bagi Ratna, karakter seseorang adalah fondasi<br />

jiwa bangsa.Soekarno, Presiden RI pertama,<br />

menceritakan dialognya dengan rektor Institut<br />

Teknologi Bandung (ITB) Bandung, ketika ia diwisuda.<br />

Seraya menyerahkan ijazah insinyur kepada Bung Karno,<br />

secara tiba tiba sang rektor berkata, ”Ir Soekarno, ingatlah.<br />

Ijazah ini suatu saat dapat dirobek dan hancur menjadi<br />

debu. Dia tak akan abadi. Ingatlah, bahwa satu-satunya hal<br />

yang abadi adalah karakter seseorang.’’<br />

Ratna pun sependapat. Ia percaya akan dialog itu, karakter<br />

seseorang akan tetap hidup sekalipun sang pemilik<br />

karaktertersebut telah mati.<br />

“Aku tak akan pernah melupakan kata-kata itu. Karakter<br />

adalah fondasi sebuah bangsa untuk maju. Kalau<br />

karakternya jelek berarti jelek juga negara. “Oleh karena<br />

itu, karakter dulu yang harus dibangun,” sambungnya<br />

dengan sorot mata tajam.<br />

Mencabut hijab<br />

Ratna terlahir sebagai anak kedua dari enam bersaudara.<br />

Ayahnya, Harmonie Djaffar adalah putra Banjarmasin yang<br />

bekerja di sebuah perusahaan farmasi milik swasta asing.<br />

Sementara ibunya, Srie Mulyati, adalah wanita berdarah<br />

campuran Jawa dan Sunda.<br />

Kedua orang tuanya ini lah yang mendukung penuh Ratna<br />

untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1982.<br />

Bahkan mengantarkannya menjadi lulusan terbaik kala itu.<br />

Istri Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi<br />

Kabinet Kerja 2014-2019, ini kemudian melanjutkan<br />

program doktornya di bidang kebijakan internasional<br />

makanan dan gizi di Tufts University School of Nutrition,<br />

Medford, Massachussets, Amerika Serikat, hingga tahun<br />

1991.<br />

Namun rampung program doktor, tak serta merta<br />

membawanya kembali ke tanah air. Ia harus menetap<br />

di Amerika Serikat, menemani sang suami yang tengah<br />

menyelesaikan studi doktornya.<br />

Pada titik inilah, Ratna mengenal esensi dunia pendidikan.<br />

Kala itu, ia mendapat tawaran dari seorang profesor di<br />

Tufts University untuk mengikuti program post-doctoral<br />

bidang keluarga, pengasuhan anak dan orangtua. “Dari<br />

situ saya terus mendalami dinamika pendidikan anak dan<br />

menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini,” tuturnya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!