27.02.2013 Views

Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia ... - usaid

Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia ... - usaid

Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia ... - usaid

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Other orangutan research station that remain operational to this day include :<br />

u Mentoko, Kutai National Park , Kalimantan Timur<br />

u Cabang Panti, Gunung Palung National Park , Kalimantan Barat<br />

u Setia Alam, Sebangau National Park, Kalimantan Tengah<br />

u Tuanan, Areal Mawas (Eks. PLG), Kalimantan Tengah<br />

u Suaq Balimbing, Gunung Leuser National Park, Aceh Selatan<br />

u Bohorok, Gunung Leuser National Park, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara<br />

In addition to continuing the research on the ecology, behavior, and orangutans, we should<br />

also promote further development in medical research on orangutan subjects. This kind<br />

of medical research is absolutely critical for preventing and anticipating the spread of epidemic<br />

or pandemic diseases through the agency of orangutans in <strong>Indonesia</strong>. The information<br />

gathered along the way would also be a great help in the improvement of orangutan<br />

management practices, both in rehabilitation centers and in other ex-situ conservation<br />

programs and sites.<br />

Regardless of the quantity and quality of research produced by the scientists, orangutans<br />

will remain under the threat of extinction until the government, private industries, and the<br />

public can fully appreciate the importance of orangutans and their tropical forest habitats<br />

to the survival of humankind. Therefore, the researchers should be motivated to find ways<br />

for presenting their research in simple and understandable terms, and to conceive various<br />

models of orangutan management that would produce mutually beneficial results for both<br />

humans and orangutans.<br />

Stasiun penelitian orangutan lain yang masih berjalan sampai saat ini adalah :<br />

u Mentoko, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur<br />

u Cabang Panti, Taman Nasional Gunung Palung , Kalimantan Barat<br />

u Setia Alam, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah<br />

u Tuanan, Areal Mawas (Eks. PLG), Kalimantan Tengah<br />

u Suaq Balimbing, Taman Nasional Gn. Leuser, Aceh Selatan<br />

u Bahorok, Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara<br />

Selain terus melanjutkan berbagai penelitian di bi<strong>dan</strong>g ekologi, perilaku <strong>dan</strong> genetika,<br />

penelitian di bi<strong>dan</strong>g medis orangutan juga harus lebih dikembangkan di masa<br />

mendatang. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya epidemik atau pandemik<br />

yang berasal dari orangutan di <strong>Indonesia</strong>. Informasi yang dihasilkan juga penting<br />

bagi peningkatan pengelolaan orangutan di pusat rehabilitasi <strong>dan</strong> program konservasi<br />

eksitu lainnya.<br />

photo by: OFI<br />

Sebanyak <strong>dan</strong> sebaik apapun informasi <strong>dan</strong> data ilmiah yang dihasilkan oleh para<br />

peneliti tidak akan menolong orangutan dari ancaman kepunahan, selama pemerintah,<br />

pihak industri, <strong>dan</strong> masyarakat tidak menyadari pentingnya keberadaan orangutan<br />

<strong>dan</strong> hutan tropis dalam kehidupan manusia. Untuk itu, para peneliti harus<br />

mampu menyampaikan hasil temuan mereka secara sederhana <strong>dan</strong> menciptakan<br />

berbagai model pengelolaan yang menjadi solusi yang saling menguntungkan bagi<br />

manusia <strong>dan</strong> orangutan.<br />

photo by: SOCP / YEL<br />

eng | | ind

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!