februari2013-1
februari2013-1
februari2013-1
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Lintas Peristiwa<br />
6<br />
MediaKeuangan<br />
Vol. VIII | No. 66 / Februari 2013<br />
Masa Penawaran SR-005 Dibuka<br />
08/ 2<br />
Penandatanganan MoU LPSE Kemenkeu<br />
dengan OJK, PPATK dan Komisi Yudisial<br />
05/ 2<br />
Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Pengelolaan<br />
Utang kembali membuka masa penawaran Sukuk Negara<br />
Ritel untuk seri SR-005 terhitung sejak 8 Februari sampai<br />
dengan 22 Februari 2013. SR-005 dibuka pada harga at<br />
par sebesar Rp 1 juta dengan minimum pemesanan Rp<br />
5 juta dan maksimum Rp5 miliar. Dengan tenor 3 tahun<br />
dan tanggal setelmen/penerbitan 27 Februari 2013, maka<br />
SR-005 akan jatuh tempo pada 27 Februari 2016. Melalui<br />
SR-005, WNI berkesempatan untuk turut serta dalam<br />
pembiayaan pembangunan melalui investasi yang aman<br />
dan menguntungkan.<br />
Teks: Amelia Safitri Foto: Langgeng W. P<br />
Fitch Rating “Indonesia Beyond Investment<br />
Grade”<br />
07/ 2<br />
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Keuangan II Mahendra<br />
Siregar berharap lembaga asing yang berinvestasi dapat<br />
menempatkan lebih banyak analis di Indonesia untuk<br />
menyampaikan situasi yang sebenarnya secara menyeluruh.<br />
“Dan itu (para analis) kunci utama untuk mengirimkan<br />
pesan yang benar. Bahwa di sini tidak selalu dalam keadaan<br />
bagus. Kami juga telah menghadapi banyak tantangan<br />
yang sangat jelas. Tapi kami juga mengerti mengapa kita<br />
bisa bertahan di situasi ini dan apa yang dibutuhkan untuk<br />
mempertahankannya,” paparnya. Ia juga mengapresiasi<br />
usaha good governance yang dilakukan pemerintah, seperti<br />
pencegahan korupsi yang terus ditingkatkan.<br />
Teks: Amelia Safitri Foto: Kukuh Perdana<br />
Kementerian Keuangan melakukan penandatanganan<br />
Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama Layanan<br />
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dengan Otoritas Jasa<br />
Keuangan (OJK), Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan<br />
(PPATK) dan Komisi Yudisial. Terdapat lima poin utama dalam<br />
nota kesepahaman ini, yaitu penerapan Sistem Pengadaan<br />
Secara Elektronik (SPSE), penggunaan aplikasi SPSE,<br />
bantuan teknis pelaksanaan penerapan SPSE, elektronisasi<br />
audit pelaksanaan penerapan SPSE, dan pemberian data/<br />
informasi.<br />
Teks: Amelia Safitri Foto: Anas Nurhuda