03.05.2013 Views

Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library

Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library

Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong><br />

ENERGI <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong>


Pernyataan<br />

Hak Cipta buku panduan ini dipegang oleh Kementerian Dalam Negri dalam kerangka Program PNPM-MP/LMP. Dilarang memperbanyak,<br />

menyimpan atau mentransmisikan buku ini dalam bentuk apapun baik melalui media elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau lainnya<br />

tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.<br />

Pemerintah Denmark and Bank Dunia tidak bertanggung jawab dengan informasi <strong>yang</strong> terdapat dalam publikasi ini, atau dengan<br />

kerusakan atau ketidakkesuaian dalam penerapan dari informasi <strong>yang</strong> terdapat dalam Guidebook ini.<br />

Pendapat, angka dan perhitungan <strong>yang</strong> terkandung dalam studi ini adalah tanggungjawab penyusun dan tidak mesti mencerminkan<br />

pandangan dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Denmark, dan Bank Dunia.<br />

Situs internet publik <strong>yang</strong> digunakan dalam buku ini telah tercantum secara eksplisit pada bagian akhir buku ini.<br />

Ucapan terima kasih<br />

<strong>Buku</strong> ini disusun oleh tim Contained Energy Indonesia <strong>yang</strong> terdiri dari Pieter de Vries - Project Director, Mark Conners - Team Leader,<br />

Raden Jaliwala - Research and Editing Coordinator, Peter Konings, Amin Moanavi and Maelenn Kegni Toure - Contributor, and<br />

Researchers; Desain dan tata muka oleh Franky Isawan - Elipsis Design; Alih bahasa oleh Andrew Budianto - Worldnet Translation<br />

Services.<br />

Kontributor lainnya: Mark Hayton (PNPM TSU), Michael Zoeller (EKONID Germany), Soeripno Martosaputro (LAPAN), and Andrias Wiji<br />

SP (PT Cipta Tani Lestari).


<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ENERGI <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />

Daftar Isi<br />

1. Pendahuluan<br />

2. Tujuan<br />

3. Tentang <strong>Energi</strong><br />

3. 1. <strong>Energi</strong> Konvensional<br />

3. 2. <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />

3. 3. Memahami <strong>Energi</strong>, Tentang Tenaga, <strong>Energi</strong>,<br />

Watt, Watt per jam, KiloJoule<br />

3. 4. Tipe-tipe <strong>Energi</strong><br />

3. 5. Pemanfaatnya <strong>Energi</strong><br />

4. <strong>Energi</strong> Tenaga Matahari<br />

4. 1. Solar Thermal<br />

4. 2. Solar Photovoltaic<br />

4. 3. Aplikasi<br />

4. 4 Studi kasus<br />

4. 5. Peta Iradasi Matahari<br />

5. <strong>Energi</strong> Tenaga Angin<br />

5. 1. Turbin dengan Axis Horizontal<br />

5. 2. Turbin dengan Axis Vertikal<br />

5. 3. Aplikasi<br />

5. 4. Studi kasus<br />

5. 5. Peta Angin<br />

6. <strong>Energi</strong> Tenaga Air<br />

6. 1. Turbin Air<br />

6. 2. Turbin PicoEn<br />

6. 3. Kincir Air<br />

6. 4. Turbin Aliran<br />

6. 5. Aplikasi<br />

6. 6. Studi kasus<br />

Simbol-simbol <strong>yang</strong> digunakan dalam<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ini<br />

Perhatian<br />

Hindari<br />

?<br />

Pertanyaan <strong>yang</strong><br />

sering diajukan<br />

Boleh<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

Catatan Teknis<br />

Ingat<br />

7. Biomassa<br />

7. 1. Bio Gas<br />

7. 2. Bio Fuel<br />

7. 3. Bio Diesel<br />

7. 4. Etanol<br />

7. 5. Biomassa<br />

7. 6. Gasifikasi<br />

7. 7. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> berasal dari limbah<br />

7. 8. Aplikasi<br />

7. 9. Studi kasus<br />

7. 10. Stok Pakan<br />

8. Keberlanjutan<br />

9. Pelatihan<br />

10. Sosialisasi<br />

11. Pemantauan<br />

12. Pemiliharaan<br />

13. Mempersiapkan Proyek<br />

14. Pengelolaan Proyek<br />

15. Pendanaan<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15


1. Pendahuluan<br />

Pada tahun 2010, banyak negara<br />

telah menyadari pentingnya<br />

pemanfaatkan sumber-sumber<br />

<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong> sebagai<br />

pengganti energi tidak terbarukan<br />

seperti minyak bumi, batubara dan<br />

gas <strong>yang</strong> telah menimbulkan<br />

dampak <strong>yang</strong> sangat merusak<br />

terhadap bumi. Dengan semakin<br />

menipisnya cadangan sumber<br />

energi tidak terbarukan, maka<br />

biaya untuk penambangannya akan<br />

meningkat, <strong>yang</strong> berdampak pada<br />

meningkatnya harga jual ke<br />

masyarakat .Pada saat <strong>yang</strong><br />

bersamaan, energi tidak terbarukan<br />

akan melepaskan emisi karbon ke<br />

atmosfir, <strong>yang</strong> menjadi<br />

penyumbang besar terhadap<br />

pemanasan global.<br />

Di banyak daerah pedalaman di<br />

Indonesia, solusi energi tidak<br />

terbarukan belum tersedia. Karena<br />

akses kepada jaringan PLN belum ada<br />

ataupun masih sangat terbatas. Daerah<br />

perdesaan ini sering menjadi tempat-tempat<br />

<strong>yang</strong> terisolasi dan bergantung kepada<br />

pemakaian energi tradisional <strong>yang</strong> tidak bisa<br />

diandalkan, seperti generator <strong>yang</strong> berbahan<br />

bakar minyak, kayu atau tabung LPG sebagai<br />

sumber energi <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

memasak, penerangan, serta kebutuhan listrik<br />

dasar lainnya. Solusi <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />

menjadi jawaban terhadap permintaan<br />

kebutuhan pembangunan desa di Indonesia,<br />

serta mempromosikan solusi praktis dan<br />

berkelanjutan <strong>yang</strong> bisa langsung diadopsi<br />

oleh masyarakat pedesaan <strong>yang</strong> menjadi<br />

prioritas bagi bangsa Indonesia.<br />

Di seluruh Indonesia, ada<br />

banyak sekali informasi dan<br />

bantuan teknis <strong>yang</strong> bisa<br />

diakses oleh masyarakat <strong>yang</strong><br />

ingin berinvestasi pada<br />

bantuan dana hibah PNPM<br />

Hijau (Green PNPM block<br />

grant) melalui program<br />

pembangkit listrik tenaga air<br />

skala kecil (Micro hydro).<br />

Tantangan <strong>yang</strong> ada di hadapan kita<br />

adalah memastikan bahwa masyarakat<br />

perdesaan memiliki akses <strong>yang</strong> cukup<br />

terhadap banyak pilihan teknologi<br />

energi terbarukan sebelum mereka<br />

memutuskan untuk menggunakannya,<br />

di mana mereka ingin ikut berinvestasi<br />

untuk melakukan diversifikasi energi<br />

lebih lanjut, <strong>yang</strong> menawarkan peluang<br />

lebih luas kepada mereka untuk<br />

meningkatkan mata<br />

pencahariannya:<br />

Biomassa<br />

Tenaga surya<br />

Angin<br />

Pendekatan kami adalah dengan<br />

mengajak para pembuat<br />

keputusan, penyedia layanan,<br />

wakil komunitas, penyedia<br />

bantuan teknis serta<br />

penyandang dana untuk<br />

bersama-sama<br />

meningkatkan kesadaran,<br />

membangun<br />

jaringan, dan<br />

meningkatan kapasitas<br />

terhadap investasi<br />

di bidang energi<br />

terbarukan.<br />

Sumber:<br />

Fasilitas Dukungan PNPM<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 1.


2.<br />

Mengapa energi terbarukan?<br />

Ada banyak alasan mengapa energi<br />

terbarukan menjadi pilihan, diantaranya; relatif<br />

tidak mahal, bersifat netral karbon,<br />

kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan<br />

semakin mendapatkan dukungan dari<br />

berbagai LSM untuk menggantikan solusi<br />

energi tidak terbarukan berbasis bahan bakar<br />

minyak. Lebih lanjut, mengimplemantasikan<br />

teknologi ini dalam masyarakat perdesaan<br />

bisa memberikan peluang kemandirian<br />

kepada masyarakat perdesaan untuk<br />

mengelola dan mengupayakan kebutuhan<br />

energi mereka sendiri beserta solusinya.<br />

2. Tujuan<br />

Tujuan dari buku panduan ini adalah<br />

memberikan referensi <strong>yang</strong> berguna kepada<br />

para fasilitator di daerah perdesaan dan<br />

Green PNPM pada saat menjelaskan<br />

mengenai pilihan energi terbarukan kepada<br />

masyarakat pedesaan, kepada pembuat<br />

keputusan serta pemangku kepentingan di<br />

masyarakat. <strong>Buku</strong> panduan ini dimaksudkan<br />

untuk memberikan pemahaman <strong>yang</strong> lebih<br />

jelas mengenai pilihan energi terbarukan<br />

untuk digunakan di berbagai konteks<br />

perdesaan di Indonesia. Tenaga Surya,<br />

Pembangkit Listrik Tenaga Air skala kecil,<br />

Tenaga Angin dan Biomassa <strong>yang</strong> berasal dari<br />

berbagai sumber disampaikan pada <strong>Buku</strong><br />

<strong>Panduan</strong> ini sebagai berikut: Pertama, ada<br />

penjelasan singkat mengenai energi, <strong>yang</strong><br />

penggunaannya. Kemudian dilengkapi<br />

dengan studi kasus <strong>yang</strong> menjelaskan<br />

pelaksanaannya di masyarakat pedesaan di<br />

Indonesia.<br />

Untuk para fasilitator: Tinjau ulang dasardasar<br />

masing-masing jenis energi terbarukan,<br />

pelajari dasar penggunaannya, keuntungan<br />

dan kerugian, dan simak bagaimana<br />

masyarakat pedesaan lain telah berhasil<br />

menjalankan teknologi tersebut dalam studi<br />

kasus. Di samping itu, sumber informasi lain<br />

serta daftar istilah perlu diberikan. Perangkat<br />

buku panduan ini diberikan untuk<br />

memberikan informasi serta memfasilitasi<br />

pengambil keputusan di masyarakat<br />

mengenai berbagai aplikasi energi terbarukan<br />

<strong>yang</strong> relevan.<br />

Bagi Masyarakat Perdesaan: Teknologi <strong>Energi</strong><br />

<strong>Terbarukan</strong> merupakan hal baru bagi<br />

kebanyakan daerah pedesaan di Indonesia.<br />

Dengan mengulas kembali studi kasus di<br />

masing-masing bab, maka anda akan melihat<br />

bagaimana masyarakat-masyarakat seperti<br />

dilingkungan anda sendiri telah belajar<br />

bagaimana bekerjasama dalam berbagai cara<br />

<strong>yang</strong> baru untuk melakukan penyempurnaan<br />

<strong>yang</strong> signifikan dengan mengadaptasi<br />

berbagai teknologi <strong>yang</strong> sederhana.


3. Tentang <strong>Energi</strong><br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan energi?<br />

Secara sederhana, energi adalah hal <strong>yang</strong> membuat segala sesuatu di<br />

sekitar kita terjadi - kita menggunakan energi untuk semua hal <strong>yang</strong> kita<br />

lakukan. <strong>Energi</strong> ada di semua benda: manusia, tanaman, binatang, mesin,<br />

dan elemen-elemen alam (matahari, angin, air dsb).<br />

ecara lebih ilmiah, energi menentukan<br />

kapasitas di mana semua obyek <strong>yang</strong><br />

Sada harus melakukan tugasnya.<br />

Sumber <strong>Energi</strong><br />

Ada banyak sumber-sumber energi utama dan<br />

digolongkan menjadi dua kelompok besar <strong>yang</strong><br />

dibahas pada alinea-alinea berikut:<br />

<strong>Energi</strong> konvensional adalah energi <strong>yang</strong><br />

diambil dari sumber <strong>yang</strong> hanya tersedia<br />

dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak<br />

dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi<br />

ini akan berakhir cepat atau lambat dan<br />

berbahaya bagi lingkungan.<br />

<br />

<strong>Energi</strong> terbarukan adalah energi <strong>yang</strong><br />

dihasilkan dari sumber alami seperti<br />

matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan<br />

lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia<br />

dan tidak merugikan lingkungan.<br />

<br />

Sumber-sumber energi Konvensional dan<br />

<strong>Terbarukan</strong> bisa dikonversikan menjadi sumbersumber<br />

energi sekunder, seperti listrik. Listrik<br />

berbeda dari sumber-sumber energi lainnya<br />

dan dinamakan sumber energi sekunder atau<br />

pembawa energi karena dimanfaatkan untuk<br />

menyimpan, memindahkan atau<br />

mendistribusikan energi dengan nyaman.<br />

Sumber energi primer diperlukan untuk<br />

menghasilkan energi listrik.<br />

Di malam hari, lampulampu<br />

di rumah<br />

menggunakan tenaga<br />

listrik untuk menghasilkan<br />

cahaya.<br />

Bensin adalah energi <strong>yang</strong><br />

disimpan dalam tangki sepeda<br />

motor, mobil atau kapal dan<br />

membuat kita bisa bepergian<br />

dari satu tempat ke tempat<br />

lainnya.<br />

Sumber-sumber energi<br />

konvensional biasanya<br />

terkait dengan polusi<br />

terhadap lingkungan kita.<br />

Matahari mengeluarkan<br />

cahaya dan energi<br />

panas, <strong>yang</strong> membuat<br />

semua tanaman di<br />

sekitar kita tumbuh.<br />

Sumber-sumber energi<br />

terbarukan biasanya terkait<br />

dengan dampak <strong>yang</strong><br />

sangat kecil atau tidak ada<br />

sama sekali terhadap<br />

lingkungan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 3.


4.<br />

<strong>Energi</strong> di Indonesia<br />

Sektor energi adalah salah satu sektor<br />

terpenting di Indonesia karena merupakan<br />

dasar bagi semua pembangunan lainnya. Ada<br />

banyak tantangan <strong>yang</strong> terkait dengan energi,<br />

dan salah satu hal <strong>yang</strong> menjadi perhatian<br />

pemerintah Indonesia adalah bagaimana<br />

memperluas jaringan listrik, terutama dengan<br />

membangun infrastruktur pasokan listrik ke<br />

daerah perdesaan. Masih ada banyak daerah<br />

perdesaan <strong>yang</strong> sering mengalami<br />

pemadaman listrik oleh karena infrastruktur<br />

<strong>yang</strong> tidak memadai. Banyak tempat <strong>yang</strong><br />

tidak memiliki akses terhadap infrastruktur<br />

listrik, sehingga masyarakat menggunakan<br />

sumber-sumber energi <strong>yang</strong> mahal dan tidak<br />

efisien, seperti lampu minyak tanah dan<br />

genset, atau kayu untuk memasak.<br />

Pada tahun 2008, tingkat rata-rata<br />

ketersediaan jaringan listrik di Indonesia<br />

adalah 65%. Pemerintah memiliki rencana<br />

untuk meningkatkan akses publik terhadap<br />

listrik, <strong>yang</strong> akan bisa mempercepat<br />

peningkatkan pembangunan di lokasi-lokasi<br />

<strong>yang</strong> terisolasi. Dulu, tujuan utama pengadaan<br />

jaringan listrik adalah menghubungkan desadesa<br />

dengan jaringan listrik PLN, <strong>yang</strong> bukan<br />

merupakan solusi praktis untuk dapat<br />

menjangkau semua tempat di Nusantara.<br />

Oleh karena ada kekuatiran mengenai<br />

keamanan energi dan perubahan iklim, maka<br />

Sumber <strong>Energi</strong> Primer Konvensional<br />

Produk minyak dan minyak bumi<br />

Bensin<br />

Pengunaan<br />

Solar<br />

LPG<br />

Batubara Gas alam Uranium<br />

BAHAN BAKAR FOSIL BAHAN BAKAR NUKLIR<br />

Transportasi Transportasi<br />

Produksi listrik<br />

>Solar Genset<br />

Produksi Kepanasan<br />

> Industri<br />

> Memasakan<br />

Daya gerah<br />

> Industri<br />

Indonesia berencana untuk meningkatkan<br />

porsi pemanfaatan energi terbarukan, <strong>yang</strong><br />

sangat sesuai untuk dikembangkan di daerahdaerah<br />

perdesaan dan daerah terpencil.<br />

Kebijakan <strong>Energi</strong> Nasional saat ini telah<br />

menetapkan target pembangunan energi<br />

jangka-panjang, meningkatkan peran energi<br />

<strong>yang</strong> baru dan terbarukan hingga 25% dari<br />

konsumsi energi primer pada tahun 2025.<br />

Dukungan <strong>yang</strong> lebih besar dari para<br />

pemangku kepentingan dan pelaksanaan<br />

teknologi <strong>yang</strong> telah disempurnakan bisa<br />

melampaui sasaran tersebut, di mana 25%<br />

sumber-sumber energi berasal dari sumber<br />

energi baru dan terbarukan pada tahun 2025.<br />

Sasaran <strong>yang</strong> ambisius ini disosialisasikan<br />

sebagai “Visi 25/25.”<br />

3.1. <strong>Energi</strong> Konvensional<br />

Apakah itu?<br />

Sumber-sumber energi konvensional tidak<br />

dapat tergantikan dalam waktu singkat, itulah<br />

mengapa disebut dengan tidak terbarukan.<br />

Sumber-sumber energi konvensional<br />

tidak ramah lingkungan; karena<br />

menimbulkan polusi udara, air, dan<br />

tanah <strong>yang</strong> berdampak<br />

kepada Penurunan<br />

tingkat kesehatan<br />

dan standar hidup.<br />

Produksi listrik<br />

Produksi<br />

Kepanasan<br />

> Industri<br />

> Memasakan<br />

Produksi<br />

Kepanasan<br />

> Industri<br />

> Memasakan<br />

Bahan baku<br />

untuk produk<br />

umum.<br />

Produksi listrik<br />

Gambar3.1


Gambar 3.2<br />

Konsumsi energi primer berdasarkan<br />

sumbernya tahun 2001<br />

Minyak<br />

Gas alam<br />

Batubara<br />

Tenaga air<br />

Panas bumi<br />

57%<br />

25%<br />

13%<br />

4%<br />

Sumber-sumber energi konvensional primer<br />

(lihat Gambar 3.1) diambil dari tanah dalam<br />

bentuk cair (minyak & petroleum), gas (gas<br />

alam) dan padat (batubara & uranium).<br />

Sumber-sumber energi <strong>yang</strong> ada di indonesia<br />

saat ini terdiri dari sumber minyak <strong>yang</strong><br />

terbatas, sumber gas alam <strong>yang</strong> cukup, dan<br />

sumber batubara <strong>yang</strong> melimpah, serta energi<br />

panas bumi. Gambar 3.2 memperlihatkan<br />

bahwa minyak adalah sumber energi primer<br />

utama di Indonesia.<br />

Tenaga nuklir tidak digunakan, namun<br />

disebutkan pada <strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ini sebagai<br />

sumber energi primer konvensional, untuk<br />

menekankan pernyataan ini kita lihat fakta<br />

berikut:<br />

“Bahan Bakar Fosil merupakan sumber energi<br />

tidak terbarukan tetapi tidak semua sumber<br />

energi tidak terbarukan adalah bahan bakar<br />

minyak (contoh: uranium)<br />

Bagaimana cara kerjanya?<br />

Bahan bakar fosil bisa langsung dibakar pada<br />

tungku atau kompor dan akan menghasilkan<br />

panas <strong>yang</strong> bisa dimanfaatkan untuk proses<br />

industri atau sekedar untuk memasak.<br />

1%<br />

Bahan bakar minyak bisa digunakan sebagai<br />

sumber energi primer untuk transportasi<br />

(lihat Gambar 3.1) Campuran udara dan bahan<br />

bakar fosil dibakar di dalam mesin dan energi<br />

panas <strong>yang</strong> dihasilkan dikonversi menjadi<br />

energi mekanik <strong>yang</strong> menggerakkan sepeda<br />

motor, mobil atau kapal.<br />

Akhirnya bahan bakar fosil dibakar untuk<br />

dikonversikan ke energi listrik. Minyak (solar)<br />

pada umumnya dibakar pada generator mesin<br />

diesel, <strong>yang</strong> membangkitkan listrik di desadesa<br />

<strong>yang</strong> terletak di tempat-tempat<br />

terpencil, atau digunakan sebagai pasokan<br />

listrik cadangan oleh berbagai institusi<br />

(rumah sakit, dan sebagainya).<br />

Generator mesin diesel bekerja dengan cara<br />

<strong>yang</strong> sama dengan mesin mobil. Namun,<br />

energi mekanik <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

menggerakkan poros genset digunakan untuk<br />

menghasilkan energi listrik. Batubara dan gas<br />

alam dibakar di pembangkit listrik thermal<br />

untuk menghasilkan listrik dengan skala besar<br />

(untuk kota-kota besar).<br />

Pembangkit listrik tenaga batubara adalah<br />

pembangkit listrik thermal paling awal<br />

dibangun <strong>yang</strong> menggunakan bahan bakar<br />

fosil. Pembangkit listrik tenaga batu bara<br />

membakar batubara untuk memanaskan air<br />

<strong>yang</strong> digunakan untuk menggerakkan turbin<br />

uap, terutama baling-baling besar dengan<br />

bilah-bilah logam <strong>yang</strong> dikemas rapat untuk<br />

membangkitkan tenaga. Diagram pembangkit<br />

listrik diperlihatkan pada Gambar 3.3 dan<br />

prinsip pengoperasiannya dijelaskan pada<br />

diagram berikut.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 5.


6.<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

6.<br />

7.<br />

1<br />

3 4<br />

2<br />

11<br />

12<br />

Batu bara dimuat kedalam<br />

pembangkit<br />

Batu bara dibakar dalam<br />

tungku besar untuk<br />

menghasilkan panas<br />

Air dipanaskan di dalam<br />

tungku<br />

Uap menggerakkan turbin<br />

menciptakan energi mekanik<br />

Air mendidih dari uap turbin<br />

didinginkan pada menara<br />

pendingin dan dipompa untuk<br />

digunakan kembali<br />

Turbin memutar generator dan<br />

membangkitkan listrik<br />

Listrik mengalir melalui kabelkabel.<br />

8.<br />

9.<br />

10<br />

5<br />

10. Trafo step-down merubah<br />

listrik tegangan tinggi menjadi<br />

tegangan rendah <strong>yang</strong> aman<br />

untuk perumahan.<br />

11.<br />

12.<br />

Gambar 3.3. Skema Pembangkit Listrik<br />

8<br />

Trafo step-up merubah<br />

tegangan listrik menjadi<br />

sangat tinggi.<br />

Tiang logam raksasa<br />

membawa listrik bertegangan<br />

sangat tinggi melalui kabelkabel.<br />

Listrik mengalir dari rumah ke<br />

rumah melalui kabel transmisi.<br />

Listrik mengaliri rumah melalui<br />

jaringan listrik.<br />

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) bekerja<br />

atas prinsip <strong>yang</strong> sama dengan listrik tenaga<br />

uap (PLTU). Tetapi, turbin gas lah <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk menciptakan energi,<br />

mesin rotasi bukannya turbin uap. Pada<br />

langkah 4, paduan gas dan udara dinyalakan<br />

dan menggerakkan turbin gas. Proses<br />

operasional pembangkit listrik tenaga gas<br />

selanjutnya mirip dengan pembangkit listrik<br />

tenaga uap.<br />

6<br />

9<br />

7<br />

Perlu diketahui<br />

Efek rumah kaca dan<br />

perubahan iklim<br />

Efek rumah kaca adalah proses di<br />

mana atmosfer menangkap sebagian<br />

energi matahari <strong>yang</strong> memanaskan<br />

bumi dan membuat iklim kita tidak<br />

terlalu panas. Perkembangan buatan<br />

manusia menambah 'gas rumah kaca'<br />

di atmosfer <strong>yang</strong> menyebabkan<br />

peningkatan suhu global dan<br />

gangguan iklim.<br />

Gas rumah kaca ini mencakup karbon<br />

dioksida, <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />

pembakaran bahan bakar fosil dan<br />

penggundulan hutan, metan <strong>yang</strong><br />

dilepaskan dari pertanian, hewan dan<br />

lokasi penimbunan tanah, serta<br />

berbagai bahan kimia industri. Setiap<br />

hari kita menyumbangkan dampak<br />

negatif terhadap iklim kita dengan<br />

membakar bahan bakar fosil (minyak,<br />

batubara dan gas) untuk energi dan<br />

transportasi.<br />

Hasilnya, perubahan iklim telah mulai<br />

mempengaruhi kehidupan kita, dan<br />

diprediksikan bisa menghancurkan<br />

mata pencaharian banyak orang di<br />

negara berkembang, serta<br />

menimbulkan dampak negatif pada<br />

alam dan lingkungan pada dekadedekade<br />

mendatang. Dengan<br />

demikian, kita harus secara signifikan<br />

mengurangi emisi gas rumah kaca.<br />

Hal ini masuk akal jika dipandang dari<br />

segi lingkungan maupun<br />

perekonomian.


3.2 <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />

Apakah <strong>yang</strong> dimaksud dengan<br />

<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong>?<br />

<strong>Energi</strong> terbarukan adalah sumber-sumber<br />

energi <strong>yang</strong> bisa habis secara alamiah. <strong>Energi</strong><br />

terbarukan berasal dari elemen-elemen alam<br />

<strong>yang</strong> tersedia di bumi dalam jumlah besar,<br />

misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb.<br />

<strong>Energi</strong> terbarukan merupakan sumber energi<br />

paling bersih <strong>yang</strong> tersedia di planet ini.<br />

Ada beragam jenis energi terbarukan, namun<br />

tidak semuanya bisa digunakan di daerahdaerah<br />

terpencil dan perdesaan.<br />

Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan<br />

Tenaga Air adalah teknologi <strong>yang</strong> paling<br />

sesuai untuk menyediakan energi di daerahdaerah<br />

terpencil dan perdesaan. <strong>Energi</strong><br />

terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan<br />

<strong>Energi</strong> Pasang Surut adalah teknologi <strong>yang</strong><br />

tidak bisa dilakukan di semua tempat.<br />

Indonesia memiliki sumber panas bumi <strong>yang</strong><br />

melimpah; yakni sekitar 40% dari sumber<br />

total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini<br />

berada di tempat-tempat <strong>yang</strong> spesifik dan<br />

tidak tersebar luas. Teknologi energi<br />

terbarukan lainnya adalah tenaga ombak,<br />

<strong>yang</strong> masih dalam tahap pengembangan.<br />

Berbagai energi terbarukan<br />

<strong>Energi</strong> Solar<br />

Matahari terletak berjuta-juta<br />

kilometer dari Bumi (149 juta<br />

kilometer) akan tetapi<br />

menghasilkan jumlah energi<br />

<strong>yang</strong> luar biasa banyaknya. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong><br />

dipancarkan oleh matahari <strong>yang</strong> mencapai<br />

Bumi setiap menit akan cukup untuk<br />

memenuhi kebutuhan energi seluruh<br />

penduduk manusia di planet kita selama satu<br />

tahun, jika bisa ditangkap dengan benar.<br />

Setiap hari, kita menggunakan<br />

tenaga surya, misal untuk<br />

mengeringkan pakaian atau<br />

mengeringkan hasil panen. Tenaga<br />

surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara<br />

lain: Sel Surya (<strong>yang</strong> disebut dengan sel<br />

‘fotovoltaik’ <strong>yang</strong> mengkonversi cahaya<br />

matahari menjadi listrik secara langsung. Pada<br />

waktu memanfaatkan energi matahari untuk<br />

memanaskan air, panas matahari langsung<br />

dipakai untuk memanaskan air <strong>yang</strong><br />

dipompakan melalui pipa pada panel <strong>yang</strong><br />

dilapisi cat hitam.<br />

Tenaga Angin<br />

Pada saat angin bertiup, angin<br />

disertai dengan energi kinetik<br />

(gerakan) <strong>yang</strong> bisa melakukan<br />

suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar<br />

memanfaatkan tenaga angin untuk<br />

mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin<br />

juga bisa dimanfaatkan menggunakan balingbaling<br />

<strong>yang</strong> dipasang di puncak menara, <strong>yang</strong><br />

disebut dengan turbin angin <strong>yang</strong> akan<br />

menghasilkan energi mekanik atau listrik.<br />

Biomassa<br />

Biomassa merupakan salah satu<br />

sumber energi <strong>yang</strong> telah<br />

digunakan orang sejak dari jaman<br />

dahulu kala: orang telah membakar<br />

kayu untuk memasak makanan selama ribuan<br />

tahun. Biomassa adalah semua benda organik<br />

(misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan<br />

& manusia) dan bisa digunakan sebagai<br />

sumber energi untuk memasak, memanaskan<br />

dan pembangkit listrik. Sumber energi ini<br />

bersifat terbarukan karena pohon dan<br />

tanaman pangan akan selalu tumbuh dan<br />

akan selalu ada limbah tanaman. Ada empat<br />

jenis biomassa:<br />

Bahan bakar padat limbah organik atau<br />

terurai di alam; Kayu serta limbah<br />

pertanian bisa dibakar dan digunakan<br />

untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak<br />

listrik <strong>yang</strong> digunakan oleh industri<br />

menghasilkan limbah <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />

untuk menggerakkan mesin mereka sendiri<br />

(contoh: produsen furnitur).<br />

<br />

Bahan bakar padat limbah anorganik;<br />

Tidak semua limbah adalah organik;<br />

beberapa di antaranya bersifat anorganik,<br />

seperti plastik. Pembangkit listrik <strong>yang</strong><br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 7.


8.<br />

memanfaatkan sampah untuk<br />

menghasilkan energi disebut pembangkit<br />

listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini<br />

bekerja dengan cara <strong>yang</strong> sama sebagai<br />

pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali<br />

bahan bakar tersebut bukan bahan bakar<br />

fosil tetapi sampah <strong>yang</strong> bisa dibakar.<br />

Bahan Bakar Gas<br />

Sampah <strong>yang</strong> ada di tempat pembuangan<br />

sampah akan membusuk dan menghasilkan<br />

gas metan. Jika gas metan tersebut<br />

ditampung, maka bisa langsung<br />

dmanfaatkan untuk dibakar <strong>yang</strong><br />

menghasilkan panas untuk penggunaan<br />

praktis atau digunakan pada pembangkit<br />

listrik untuk menghasilkan listrik. Metan<br />

bisa juga dihasilkan dengan menggunakan<br />

kotoran hewan dan manusia dalam metode<br />

<strong>yang</strong> terkendali. Biodigester adalah wadah<br />

kedap udara di mana limbah atau kotoran<br />

difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen<br />

melalui proses <strong>yang</strong> dinamakan<br />

pencernaan anaerob untuk menghasilkan<br />

gas <strong>yang</strong> mengandung banyak metan. Gas<br />

ini bisa dipakai untuk memasak,<br />

memanaskan & membangkitkan listrik.<br />

Gasifikasi adalah proses untuk<br />

menghasilkan gas <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />

sebagai bahan bakar untuk pembangkit<br />

listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa<br />

dengan biaya murah, seperti batubara atau<br />

limbah pertanian dibakar sebagian dan gas<br />

sintetik <strong>yang</strong> dihasilkan dikumpulkan dan<br />

digunakan untuk pemanas dan pembangkit<br />

listrik. Dengan menggunakan teknik lebih<br />

lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi<br />

menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar<br />

dari sumber hayati (biofuel) berkualitas<br />

tinggi, <strong>yang</strong> setara dengan minyak solar<br />

<strong>yang</strong> digunakan untuk menggerakkan<br />

mesin diesel konvensional<br />

Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair<br />

Bahan bakar hayati adalah bahan bakar<br />

untuk kendaraan bermotor atau mesin.<br />

Bahan bakar ini bisa digunakan sebagai<br />

tambahan atau menggantikan bahan bakar<br />

konvensional untuk mesin. Bioethanol<br />

adalah alkohol <strong>yang</strong> dibuat melalui proses<br />

fermentasi gula <strong>yang</strong> terkandung pada<br />

tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu<br />

atau jagung), dan digunakan sebagai<br />

tambahan untuk bensin. Biodiesel dibuat<br />

dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit,<br />

Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau<br />

Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak<br />

Sayur/WVO. Biodiesel bisa digunakan<br />

sendiri atau sebagai tambahan pada mesin<br />

diesel tanpa memodifikasi mesin.<br />

Tenaga Air<br />

Tenaga air adalah energi <strong>yang</strong><br />

diperoleh dari air <strong>yang</strong> mengalir<br />

atau air terjun. Air <strong>yang</strong> mengalir<br />

ke puncak baling-baling atau<br />

baling-baling <strong>yang</strong> ditempatkan di sungai,<br />

akan menyebabkan baling-baling bergerak<br />

dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik.<br />

Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan<br />

ada banyak pembangkit listrik tenaga air<br />

(PLTA) <strong>yang</strong> menghasilkan listrik di seluruh<br />

Indonesia.<br />

Pada umumnya, bendungan dibangun di<br />

seberang sungai untuk menampung air di<br />

mana sudah ada danau. Air selanjutnya<br />

dialirkan melalui lubang-lubang pada<br />

bendungan untuk menggerakkan balingbaling<br />

modern <strong>yang</strong> disebut dengan turbin<br />

untuk menggerakkan generator dan<br />

menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir<br />

semua program PLTA kecil di Indonesia<br />

merupakan program <strong>yang</strong> memanfaatkan<br />

aliran sungai dan tidak mengharuskan<br />

mengubah aliran alami air sungai.<br />

<strong>Energi</strong> Panas Bumi<br />

<strong>Energi</strong> panas bumi adalah energi<br />

panas <strong>yang</strong> berasal dari dalam<br />

Bumi. Pusat Bumi cukup panas<br />

untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada<br />

lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu<br />

derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga<br />

50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi<br />

3000 meter di bawah permukaan cukup<br />

panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air


awah tanah merayap mendekati bebatuan<br />

panas dan menjadi sangat panas atau<br />

berubah menjadi uap.<br />

Pembangkit listrik tenaga panas bumi<br />

(PLTPB) adalah seperti pembangkit listrik<br />

tenaga batu bara biasa, hanya tidak<br />

memerlukan bahan bakar. Uap atau air panas<br />

langsung berasal dari bawah tanah dan<br />

menggerakkan turbin <strong>yang</strong> dihubungkan<br />

dengan generator <strong>yang</strong> menghasilkan listrik.<br />

Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap<br />

atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan<br />

ke pembangkit listrik tenaga panas bumi<br />

untuk menghasilkan listrik.<br />

Tenaga panas bumi bersifat terbarukan<br />

selama air <strong>yang</strong> diambil dari Bumi<br />

dimasukkan kembali secara terus-menerus ke<br />

dalam tanah setelah didinginkan di<br />

Hal-hal Teknis<br />

Bahan Bakar Fosil<br />

Bahan bakar fosil terbentuk dari sisasisa<br />

organik tanaman dan hewan,<br />

<strong>yang</strong> mati ribuan tahun lalu dan tetap<br />

terkubur dalam pasir dan lumpur.<br />

Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan<br />

lumpur kian menumpuk di atasnya<br />

dan berubah bentuk menjadi batuan<br />

karena panas dan tekanan. Sisa<br />

tumbuhan dan hewan <strong>yang</strong> terkubur<br />

di dalamnya berubah menjadi bahan<br />

bakar fosil. Bahan bakar fosil harus<br />

diekstraksi dari kedalaman bumi di<br />

mana mereka terbentuk.<br />

pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di<br />

mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu<br />

menemukan lokasi dengan jenis bebatuan<br />

<strong>yang</strong> sesuai dengan kedalaman di mana<br />

memungkinkan untuk melakukan pemboran<br />

ke dalam tanah dan mengakses panas <strong>yang</strong><br />

tersimpan.<br />

<strong>Energi</strong> pasang surut<br />

Dua kali sehari, air pasang naik dan<br />

turun menggerakkan volume air<br />

<strong>yang</strong> sangat banyak saat tingkat air<br />

laut naik dan turun di sepanjang<br />

garis pantai. <strong>Energi</strong> air pasang bisa<br />

dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik<br />

seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam<br />

skala <strong>yang</strong> lebih besar. Pada saat air pasang,<br />

air bisa ditahan di belakang bendungan.<br />

Ketika surut, maka tercipta perbedaan<br />

ketinggian air antara air pasang <strong>yang</strong> ditahan<br />

di bendungan dan air laut, dan air laut di<br />

belakang bendungan bisa mengalir melalui<br />

turbin <strong>yang</strong> berputar, untuk<br />

menghasilkan listrik.<br />

Memang tidak mudah membangun penahan<br />

air pasang ini, karena pantai harus terbentuk<br />

secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya<br />

20 lokasi di seluruh dunia <strong>yang</strong> telah<br />

diidentifikasi sebagai tempat <strong>yang</strong> berpotensi<br />

untuk dimanfaatkan energi pasang surut.<br />

Tenaga ombak<br />

Ombak laut <strong>yang</strong> selalu beralun<br />

disebabkan oleh angin <strong>yang</strong><br />

meniup di atas laut. Ombak laut<br />

memiliki potensi menjadi sumber<br />

energi <strong>yang</strong> hebat jika bisa dimanfaatkan<br />

dengan benar. Ada beberapa metode untuk<br />

memanfaatkan energi ombak.<br />

Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik<br />

dan udara dikeluarkan paksa dari bilik<br />

tersebut. Udara <strong>yang</strong> bergerak menggerakkan<br />

turbin (seperti turbin angin) <strong>yang</strong><br />

menggerakkan generator untuk<br />

menghasilkan listrik.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 9.


10.<br />

Sistem energi ombak <strong>yang</strong> lain adalah<br />

memanfaatkan gerakan naik turun ombak<br />

untuk menggerakkan piston <strong>yang</strong> bisa<br />

menggerakkan generator. Tidak mudah untuk<br />

menghasilkan listrik dari ombak dalam jumlah<br />

besar. Lagipula memindahkan energi tersebut<br />

ke pantai merupakan kesulitan tersendiri.<br />

Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh<br />

ini belum lazim.<br />

Manfaat energi terbarukan<br />

Tersedia secara melimpah<br />

Lestari tidak<br />

akan habis<br />

Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada<br />

limbah dan polusi)<br />

Sumber energi bisa dimanfaatkan secara<br />

cuma-cuma dengan investasi teknologi<br />

<strong>yang</strong> sesuai<br />

Tidak memerlukan perawatan <strong>yang</strong> banyak<br />

dibandingkan dengan sumber-sumber<br />

energi konvensional dan mengurangi biaya<br />

operasi.<br />

Membantu mendorong perekonomian dan<br />

menciptakan peluang kerja<br />

'Mandiri' energi tidak<br />

perlu mengimpor<br />

bahan bakar fosil dari negara ketiga<br />

Lebih murah dibandingkan energi<br />

konvensional dalam jangka panjang <br />

Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka<br />

bahan bakar fosil<br />

1<br />

1. Pembangkit Biomassa<br />

2. Biomassa<br />

3. Photovoltaik Tenaga Surya<br />

2<br />

4. Tenaga Angin<br />

5. Tenaga Air<br />

Beberapa teknologi mudah digunakan di<br />

tempat-tempat terpencil<br />

Distribusi <strong>Energi</strong><br />

bisa diproduksi di<br />

berbagai tempat, tidak tersentralisir.<br />

Kerugian dari energi terbarukan<br />

Biaya awal besar<br />

Kehandalan pasokan Sebagian<br />

besar<br />

energi terbarukan tergantung kepada<br />

kondisi cuaca.<br />

Saat ini, energi konvensional menghasilkan<br />

lebih banyak volume <strong>yang</strong> bisa digunakan<br />

dibandingkan dengan energi terbarukan.<br />

<strong>Energi</strong> tambahan <strong>yang</strong> dihasilkan energi<br />

terbarukan harus disimpan, karena<br />

infrastruktur belum lengkap agar bisa<br />

dengan segera menggunakan energi <strong>yang</strong><br />

belum terpakai, dijadikan cadangan di<br />

negara-negara lain dalam bentuk akses<br />

terhadap jaringan listrik.<br />

Kurangnya tradisi/pengalaman <strong>Energi</strong><br />

terbarukan merupakan teknologi <strong>yang</strong><br />

masih berkembang<br />

Masing-masing energi terbarukan memiliki<br />

kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.<br />

3<br />

4<br />

5


3.3 Memahami energi<br />

Beberapa istilah dasar dan definisi <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk menjelaskan energi<br />

dijelaskan pada bagian ini.<br />

Konsep<br />

Gaya<br />

Gaya adalah sesuatu <strong>yang</strong> mengubah kondisi<br />

diam atau bergerak dari sesuatu <strong>yang</strong> lain.<br />

Contoh: sebuah pena ditempatkan di ujung<br />

meja. Jika saya mendorong pena tersebut,<br />

maka saya memberikan gaya terhadap pena<br />

tersebut, dan pena <strong>yang</strong> ada di meja akan<br />

bergerak dan mungkin jatuh ke lantai jika saya<br />

mendorongnya cukup kuat, yaitu memberikan<br />

gaya <strong>yang</strong> cukup kuat terhadap pena<br />

tersebut.<br />

Kerja<br />

Kerja adalah kegiatan <strong>yang</strong> melibatkan gaya<br />

dan gerakan. Kerja dilakukan atau<br />

diselesaikan.<br />

Contoh: Pena anda telah merampungkan<br />

tugas jika jatuh dari meja.<br />

Daya<br />

Daya adalah kecepatan melakukan pekerjaan<br />

atau kecepatan menggunakan energi, <strong>yang</strong><br />

sama oleh karena orang harus menggunakan<br />

sejumlah energi <strong>yang</strong> setara dengan<br />

pekerjaan <strong>yang</strong> telah diselesaikan.<br />

Contoh: Untuk menyelesaikan kerjanya<br />

(jatuh dari meja), pen anda telah<br />

menggunakan Daya.<br />

Dalam arah<br />

gerakan<br />

Dilakukan jika<br />

Tenaga<br />

Gambar 3.4. Diagram Usaha<br />

USAHA<br />

Memiliki<br />

komponen<br />

dalam arah<br />

gerakan<br />

Tidak bergerak<br />

Belum dilakukan jika<br />

Gaya tegak<br />

lurus dengan<br />

pergerakan<br />

sama oleh karena orang harus menggunakan<br />

sejumlah energi <strong>yang</strong> setara dengan<br />

pekerjaan <strong>yang</strong> telah diselesaikan.<br />

Contoh: Untuk menyelesaikan kerjanya<br />

(jatuh dari meja), pen anda telah<br />

menggunakan Daya.<br />

Percepatan<br />

untuk melakukan<br />

pekerjaan<br />

Percepatan<br />

konsumsi<br />

energi<br />

Tenaga<br />

Gambar 3.5. Diagram Tenaga<br />

Aplikasi<br />

listrik<br />

Aplikasi<br />

mekanik<br />

Aplikasi<br />

panas<br />

<strong>Energi</strong><br />

<strong>Energi</strong> adalah kapasitas untuk melakukan<br />

tugas. Anda harus memiliki sejumlah energi<br />

<strong>yang</strong> ada <strong>yang</strong> anda pakai agar bisa<br />

menyelesaikan pekerjaan. Obyek juga<br />

menerima energi pada saat tugas dilakukan<br />

atasnya.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 11.


12.<br />

Contoh: Untuk menyelesaikan tugasnya, pena<br />

telah memakai energi.<br />

<strong>Energi</strong><br />

Kinetis<br />

Kapasitas<br />

untuk pekerjaan<br />

<strong>Energi</strong><br />

potensial<br />

Gambar 3.6 Diagram <strong>Energi</strong><br />

ENERGI<br />

<strong>Energi</strong><br />

Konservasi<br />

Beberapa<br />

bentuk<br />

Beberapa<br />

bentuk<br />

Unit<br />

Joule<br />

Joule (J) adalah satuan pengukur energi. Oleh<br />

karena joule adalah satuan <strong>yang</strong> kecil, maka<br />

digunakan satuan <strong>yang</strong> lebih besar:<br />

- kilojoule (kJ): 1kJ=1000J<br />

- megajoules (MJ): 1MJ=1000kJ<br />

- gigajoules (GJ): 1GJ=1000MJ<br />

Watt<br />

Daya didefinisikan sebagai kecepatan di mana<br />

energi dipakai. Diukur menggunakan J/detik<br />

atau J/jam. Akan tetapi satuan <strong>yang</strong> lazim<br />

dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah<br />

Watt (W), <strong>yang</strong> sebenarnya merupakan<br />

satuan <strong>yang</strong> agak membingungkan karena<br />

tidak menyampaikan konsep mengenai<br />

kecepatan penggunaan energi seperti halnya<br />

joule. Watt didefinisikan sebagai berikut:<br />

1 W = 1 J/detik<br />

Satuan <strong>yang</strong> lebih besar bisa juga digunakan:<br />

- kilowatts (kW): 1 kW = 1 kJ/detik<br />

- megawatts (MW): 1 MW = 1000 kW/detik<br />

- gigawatts (GJ/detik): 1 GW = 1000 MW/detik<br />

Watt-jam, kilowatt-jam<br />

<strong>Energi</strong> juga bisa diukur menggunakan satuan<br />

watt jam (Wh) atau <strong>yang</strong> lebih lazim:<br />

- kilowatt-hours (kWh) : 1 kWh=1000 Wh<br />

- megawatt-hours (MWh): 1 MWh =1000 kWh<br />

.<br />

Kilowat-jam terkait dengan megajoule<br />

sebagai berikut:<br />

1 kJ/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam<br />

= 3600 kJ<br />

Satuan kilowatt-jam bebas dari waktu. Tidak<br />

berarti bahwa tenaga 1 kW telah dipakai<br />

selama 1 jam.<br />

Pengukuran ini berarti 3.6MJ energi telah<br />

dipakai selama jangka waktu <strong>yang</strong> tidak<br />

ditentukan, bisa satu menit, satu hari atau<br />

satu bulan.


3.4 Beragam energi<br />

Ada dua jenis energi <strong>yang</strong> utama, yakni energi<br />

tersimpan, atau disebut sebagai energi<br />

potensial, <strong>yang</strong> merupakan energi posisi.<br />

Semua benda <strong>yang</strong> ada memiliki energi<br />

potensial. Itulah <strong>yang</strong> disebut sebagai energi<br />

laten <strong>yang</strong> disimpan di dalam benda tidak<br />

bergerak, contoh: pena <strong>yang</strong> ditaruh di atas<br />

meja menyimpan energi potensial. Begitu<br />

benda tidak bergerak mulai bergerak, maka<br />

energi potensialnya dikonversi menjadi energi<br />

kinetik, contoh: jika pena jatuh dari meja,<br />

maka akan memiliki energi kinetik.<br />

<strong>Energi</strong> Potensial dan Kinetik merupakan dua<br />

jenis energi <strong>yang</strong> utama dan bisa dalam<br />

berbagai bentuk seperti dirinci dalam tabel di<br />

bawah ini.<br />

POTENTIAL ENERGY KINETIC ENERGY<br />

<strong>Energi</strong> Kimia<br />

<strong>Energi</strong> Mekanik<br />

<strong>Energi</strong> Nuklir<br />

<strong>Energi</strong> Gravitasi<br />

<strong>Energi</strong> Listrik<br />

<strong>Energi</strong> Radiasi<br />

<strong>Energi</strong> Thermal<br />

<strong>Energi</strong> Gerakan<br />

Suara<br />

Bentuk-bentuk energi potensial<br />

<strong>Energi</strong> Kimia adalah energi <strong>yang</strong> disimpan<br />

dalam ikatan atom dan molekul. Biomassa<br />

dan bahan bakar minyak adalah contohcontoh<br />

energi kimia <strong>yang</strong> tersimpan. <strong>Energi</strong><br />

kimia dikonversi menjadi energi thermal pada<br />

saat kayu dibakar di tungku atau pada saat<br />

bensin dibakar di dalam mesin sepeda motor.<br />

<strong>Energi</strong> Mekanik adalah energi <strong>yang</strong> disimpan<br />

pada benda-benda karena adanya tekanan.<br />

Pada saat tugas dikerjakan pada suatu obyek,<br />

maka ia memperoleh energi mekanik. Pegas<br />

tekan (compressed spring) dan tali karet<br />

<strong>yang</strong><br />

Amper atau Amp<br />

Amp (A) adalah satuan untuk<br />

mengukur arus listrik.<br />

Volt<br />

Satuan beda potensial listrik, <strong>yang</strong><br />

lazimnya disebut voltase, antara dua<br />

titik adalah volt (V).<br />

Daya nyata pada peralatan listrik<br />

adalah voltase kali total arus <strong>yang</strong><br />

digunakan. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> digunakan<br />

pada peralatan listrik adalah daya,<br />

yakni kecepatan penggunaan energi,<br />

kali jumlah waktu peralatan tersebut<br />

telah digunakan.<br />

Pada saat daya dari peralatan listrik<br />

dinyatakan dalam Watt, maka akan<br />

mudah untuk mengalikan nilai<br />

tersebut dengan jumlah jam peralatan<br />

tersebut telah digunakan, dengan<br />

demikian menyatakan energi dalam<br />

satuan Watt-Jam. Inilah mengapa<br />

satuan <strong>yang</strong> sering disalahartikan<br />

tersebut lazim dipakai. Akan tetapi<br />

jika daya peralatan listrik tersebut<br />

dinyatakan dalam J/detik atau J/jam,<br />

maka mudah untuk menghitung<br />

energi dalam unit Joule, <strong>yang</strong><br />

merupakan satuan pengukuran energi<br />

<strong>yang</strong> tepat dan lebih lengkap.<br />

Hal-hal Teknis<br />

Penting untuk menjelaskan<br />

perbedaan antara daya dan energi.<br />

Sebagai perbandingan <strong>yang</strong><br />

sederhana, energi (J) mirip dengan<br />

jarak (m), sedangkan daya (J/detik)<br />

mirip dengan kecepatan (m/detik).<br />

Daya tidak bisa dikonsumsi, hanya<br />

bisa dipakai. Ini berarti seberapa<br />

lamapun tenaga dipakai, tidak akan<br />

berkurang. <strong>Energi</strong> dikonsumsi artinya<br />

akan menjadi semakin berkurang saat<br />

dikonsumsi.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 13.<br />

Perlu Diketahui


14.<br />

ditarik adalah contoh-contoh energi mekanik<br />

<strong>yang</strong> tersimpan.<br />

<strong>Energi</strong> Nuklir merupakan energi <strong>yang</strong><br />

tersimpan dalam inti atom; merupakan energi<br />

<strong>yang</strong> bersama-sama menahan inti atom.<br />

<strong>Energi</strong> dalam jumlah <strong>yang</strong> luar biasa besarnya<br />

bisa dilepaskan pada saat inti atom<br />

digabungkan (fusi) atau dipisahkan (fisi).<br />

<strong>Energi</strong> matahari dihasilkan dari reaksi<br />

penggabungan nuklir.<br />

<strong>Energi</strong> Gravitasi adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />

pada ketinggian suatu benda. Semakin tinggi<br />

dan berat benda tersebut, semakin besar<br />

energi gravitasi <strong>yang</strong> disimpannya. Tenaga air<br />

merupakan contoh energi gravitasi:<br />

bendungan mengumpulkan air dari sungai di<br />

waduk dan energi <strong>yang</strong> dihasilkan digunakan<br />

untuk menggerakkan turbin.<br />

<strong>Energi</strong> Listrik adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />

dalam aki/batere, dan bisa dipakai untuk<br />

menghidupkan HP atau menghidupkan mobil.<br />

<strong>Energi</strong> listrik diteruskan menggunakan<br />

partikel-partikel kecil bermuatan listrik <strong>yang</strong><br />

disebut elektron, <strong>yang</strong> biasanya menjalar<br />

melalui kabel. Petir merupakan contoh energi<br />

listrik <strong>yang</strong> ada di alam, dan dengan demikian<br />

tidak dibatasi oleh kabel. Listrik adalah bentuk<br />

energi elektromagnetik.<br />

Beragam energi kinetik<br />

<strong>Energi</strong> Radiasi adalah energi elektromagnetik,<br />

<strong>yang</strong> bergerak melalui gelombang. <strong>Energi</strong><br />

radiasi termasuk cahaya <strong>yang</strong> bisa dilihat,<br />

sinar x, sinar gamma dan gelombang radio.<br />

Cahaya adalah salah satu energi radiasi.<br />

Matahari juga energi radiasi, <strong>yang</strong><br />

memungkinkan kehidupan di atas Bumi.<br />

<strong>Energi</strong> Thermal, atau panas, adalah getaran<br />

dan gerakan atom serta molekul di dalam zat.<br />

Pada saat suatu benda dipanaskan, maka<br />

atom dan molekulnya bergerak dan<br />

bertumbukan lebih cepat. <strong>Energi</strong> panas bumi<br />

merupakan energi thermal <strong>yang</strong> ada di Bumi.<br />

Panas juga bisa disebabkan oleh gesekan.<br />

<strong>Energi</strong> Gerakan adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />

dalam gerakan benda. Semakin cepat<br />

bergeraknya, semakin banyak energi <strong>yang</strong><br />

tersimpan. Untuk menggerakkan benda<br />

memerlukan energi, dan energi dilepaskan<br />

pada saat suatu benda melambat. Angin<br />

adalah contoh energi gerakan. Suara adalah<br />

gerakan energi melalui zat-zat dalam<br />

gelombang membujur. Suara dihasilkan pada<br />

saat suatu daya menyebabkan suatu benda<br />

atau zat bergetar: energi dipindahkan melalui<br />

zat dalam suatu gelombang. Pada umumnya,<br />

energi pada bunyi jauh lebih sedikit<br />

dibandingkan dengan bentuk-bentuk energi<br />

lainnya.<br />

Hukum energi<br />

<strong>Energi</strong> tidak bisa diciptakan atau<br />

dimusnahkan; selalu ada jumlah energi <strong>yang</strong><br />

sama di sana dalam satu bentuk atau <strong>yang</strong><br />

lainnya. <strong>Energi</strong> dipendam atau disimpan.<br />

Bentuk energi apapun bisa dikonversi menjadi<br />

bentuk energi <strong>yang</strong> lain. Namun, konversi<br />

energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya<br />

sering sangat tidak efisien. Hal ini berarti ada<br />

kehilangan dan energi <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />

untuk mengerjakan sesuatu berkurang pada<br />

setiap transformasinya.<br />

Sebagian energi <strong>yang</strong> kita<br />

peroleh dari makanan kita<br />

membuat kita bisa berlari;<br />

sebagian besar energi <strong>yang</strong> kita<br />

peroleh dari makanan hilang<br />

dalam bentuk panas. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong><br />

bisa dipakai adalah energi <strong>yang</strong><br />

dikonversi oleh lambung kita dan<br />

digunakan oleh otot agar kita<br />

bisa lari. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> hilang<br />

adalah energi <strong>yang</strong> hilang melalui<br />

panas, keringat.<br />

Fig 3.7 Diagram <strong>Energi</strong>


Contoh: pada saat kita makan, maka energi<br />

dalam makanan dikonversi oleh tubuh kita<br />

sehingga kita bisa menggunakannya untuk<br />

bergerak, bernafas dan berpikir. Namun,<br />

tubuh kita hanya memiliki efisiensi sebesar 5%<br />

dalam menghasilkan energi <strong>yang</strong> bisa dipakai,<br />

sisa energi pada makanan hilang dalam<br />

bentuk panas tubuh <strong>yang</strong> anda rasakan pada<br />

saat berolah raga.<br />

KONVERSI ENERGI<br />

Kimia Bergerak<br />

Radiasi<br />

Kimia<br />

Listrik Thermal<br />

Gambar 3.8 Diagram Konversi <strong>Energi</strong><br />

Kimia<br />

Bergerak<br />

3.5. Penggunaan energi<br />

Ada tiga sektor utama energi di mana energi<br />

digunakan di Indonesia.<br />

Sektor industri<br />

termasuk fasilitas dan peralatan <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk produksi, pertanian,<br />

pertambangan, dan konstruksi.<br />

Sektor transportasi<br />

Terdiri dari kendaraan bermotor <strong>yang</strong><br />

mengangkut orang dan barang, seperti mobil,<br />

truk, sepeda motor, kereta api, pesawat<br />

terbang dan kapal.<br />

Sektor komersial/residensial<br />

Terdiri dari rumah tinggal, bangunan<br />

komersial seperti gedung perkantoran<br />

bertingkat, pusat perbelanjaan, usaha kecil<br />

seperti warung dan industri rumah tangga.<br />

Gambar 3.9.<br />

Industri<br />

Residensi<br />

Transportasi<br />

Pembagian Konsumsi <strong>Energi</strong><br />

per Sektor 2001<br />

36%<br />

27%<br />

37%<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 15.


16.<br />

4. . Tenaga Surya<br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan Tenaga Surya?<br />

Matahari merupakan sumber energi <strong>yang</strong> luar biasa <strong>yang</strong> setiap hari, di<br />

setiap negara di dunia, terbit di timur dan terbenam di barat. Kita<br />

menggunakan matahari untuk mendefinisikan hari; matahari diperlukan<br />

oleh tumbuhan dan tanaman pangan untuk tumbuh; matahari<br />

memberikan cahaya untuk dimanfaatkan; matahari mempengaruhi<br />

cuaca dan berfungsi mendatangkan angin. Singkat kata, tanpa<br />

matahari, kehidupan di dunia tidak mungkin terjadi. Di samping fakta-<br />

fakta <strong>yang</strong> penting ini, matahari atau surya juga memberikan<br />

energi/tenaga.<br />

enaga surya senantiasa mencapai<br />

Bumi, 24 jam sehari, tujuh hari<br />

Tseminggu. Cahaya matahari<br />

mengandung tenaga <strong>yang</strong> sedemikian<br />

banyaknya, sehingga bahkan sebagian cahaya<br />

matahari <strong>yang</strong> jatuh di gurun Sahara akan<br />

cukup memenuhi kebutuhan energi untuk<br />

semua kebutuhan energi umat manusia. Pada<br />

saat matahari tengah hari, tenaga surya<br />

mencapai permukaan bumi dengan nilai<br />

energi puncak sebesar satu kilowatt (1 kW)<br />

per meter persegi per jam. Jadi, jika semua<br />

energi ini bisa ditampung, maka akan bisa<br />

menyediakan semua kebutuhan tenaga listrik<br />

di setiap negara <strong>yang</strong> ada di bumi ini. Pendek<br />

kata, tenaga surya adalah energi <strong>yang</strong> berasal<br />

dari matahari.<br />

Bagaimana bekerjanya tenaga surya?<br />

Seperti <strong>yang</strong> dijelaskan sebelumnya, matahari<br />

merupakan stasiun tenaga nuklir <strong>yang</strong> sangat<br />

dahsyat <strong>yang</strong> telah menciptakan dan<br />

mempertahankan kehidupan di atas bumi dari<br />

awal kehidupan ini. Tenaga surya hadir dalam<br />

bentuk panas dan cahaya<br />

<strong>Energi</strong> dalam bentuk panas bisa dipakai<br />

secara langsung maupun tidak langsung.<br />

Beberapa contoh dari pemakaian langsung<br />

adalah menghangatkan rumah, memasak dan<br />

menyediakan air panas. Sedangkan contoh<br />

Hal-hal Teknis<br />

Iradasi dan Radiasi<br />

Jumlah tenaga surya tersedia per<br />

satuan luas disebut radiasi. Jika ini<br />

terjadi selama periode waktu tertentu<br />

maka disebut iradiasi atau "insolation".<br />

Radiasi matahari adalah integrasi atau<br />

penjumlahan penyinaran matahari<br />

selama periode waktu.<br />

Simbol = I<br />

Unit kW/m2 = atau Watt/m2<br />

Mengukur device = pyranometer atau<br />

berdasarkan referensi sel surya<br />

Nilai Puncak = 1kW/m2 (=1000W/m2)<br />

Nilai nominal = o.8 kW/m2<br />

Pyranometer<br />

sumber: Kip & Zonen,<br />

Delft, The Netherlands<br />

Reference cell<br />

Sumber: EU REP-5,<br />

PV installation, Kosrae


pemakaian tidak langsung adalah pembangkit<br />

listrik tenaga dan angin. Bagaimana caranya?<br />

Panas matahari mempengaruhi cuaca,<br />

sehingga menimbulkan angin untuk<br />

menggerakkan turbin angin dan hujan untuk<br />

menggerakkan pembangkit listrik tenaga air<br />

(PLTA). Istilah lain <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

energi panas <strong>yang</strong> berasal dari matahari<br />

adalah <strong>Energi</strong> Thermal Matahari.<br />

Cahaya merupakan bentuk lain dari energi<br />

<strong>yang</strong> terpancar dari matahari. Kita semua<br />

tahu bahwa tanpa cahaya matahari kita tidak<br />

bisa melihat. Kita menggunakan cahaya<br />

matahari untuk menjalankan kegiatan kita<br />

sehari-hari; ini merupakan pemakaian<br />

langsung atas cahaya <strong>yang</strong> berasal dari<br />

matahari. Ada hal <strong>yang</strong> menarik, cahaya juga<br />

bisa dikonversi menjadi tenaga listrik dengan<br />

menggunakan modul fotovoltaik <strong>yang</strong> disebut<br />

dengan modul PV atau panel surya. Prinsip<br />

untuk mengkonversi cahaya menjadi energi<br />

(<strong>yang</strong> berguna) juga dilakukan oleh alam<br />

melalui proses <strong>yang</strong> disebut dengan<br />

fotosintesis, di mana dedaunan hijau pada<br />

tanaman mengkonversi sinar matahari<br />

menjadi energi <strong>yang</strong> diperlukan tanaman agar<br />

tumbuh, dan jika dikonsumsi oleh manusia,<br />

inilah cara manusia memperoleh energi untuk<br />

tubuh kita.<br />

Sebenarnya matahari bisa menjadi sumber<br />

energi <strong>yang</strong> sempurna untuk menyediakan<br />

tenaga listrik <strong>yang</strong> diperlukan di seluruh<br />

dunia. Sa<strong>yang</strong>nya energi <strong>yang</strong> berasal dari<br />

matahari tidak bersifat homogen. Nilai<br />

segeranya tidak saja bergantung kepada<br />

cuaca setiap hari, namun berubah-ubah<br />

sepanjang tahun. Artinya, energi <strong>yang</strong><br />

tersedia untuk mengoperasikan peralatan<br />

listrik juga akan berubah-ubah.<br />

Setiap hari matahari terbit di timur dan ketika<br />

semakin meninggi di langit, maka volume<br />

energinya meningkat hingga mencapai<br />

puncaknya pada tengah hari (setengah rotasi<br />

antara terbit dan terbenam). Setelah itu (pada<br />

saat matahari bergerak ke arah barat), energi<br />

<strong>yang</strong> tersedia berkurang. Efek lain <strong>yang</strong> kita<br />

perlu ingat adalah bahwa bumi mengitari<br />

matahari sepanjang tahun. Hal ini<br />

Waktu Puncak Matahari<br />

Iradiasi harian disebut waktu puncak<br />

matahari. Jumlah waktu puncak<br />

matahari puncak untuk hari adalah<br />

jumlah waktu dimana energi pada<br />

2<br />

tingkat 1 kW/m akan memberikan<br />

sebuah jumlah <strong>yang</strong> equivalen untuk<br />

total energi hari tersebut.<br />

2<br />

1 kW/m<br />

Iradasi<br />

Kurva iradasi matahari<br />

pada siang hari<br />

7.00 am 10.00 am 2.00 am 6.00 am<br />

Waktu<br />

Waktu puncak matahari (Peak Sun<br />

Hours(PSH)) diperlukan untuk<br />

mengukur sistem surya dengan benar.<br />

<strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> dibutuhkan dunia<br />

2<br />

800 x 800 km = 640,000 km<br />

100,000 TWh<br />

Eropa<br />

320 x 320 km = 102.400<br />

= 18,000TWh<br />

Jerman<br />

180 x 180 km = 32,400 km2<br />

= 5,000 TWh<br />

Sumber: Bernd Melchior,<br />

Bluenergy AG<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 17.<br />

Hal-hal Teknis


18.<br />

menciptakan dampak dari matahari <strong>yang</strong><br />

berubah jalurnya di langit. Jika anda berada di<br />

belahan bumi selatan (dan tidak berada di<br />

garis katulistiwa), maka anda akan mengalami<br />

musim dingin, oleh karena jalur matahari akan<br />

rendah di ufuk utara. Sebaliknya pada saat<br />

musim panas, matahari akan berada pada<br />

jalur tinggi di ufuk utara. Anda <strong>yang</strong> berada di<br />

belahan bumi utara akan menyaksikan<br />

matahari mengikuti jalur <strong>yang</strong> sama tetapi di<br />

ufuk selatan. Hal ini terjadi karena bumi<br />

mengitari matahari, maka dampaknya pada<br />

bumi adalah matahari mengikuti jalurnya.<br />

Hari-hari pada saat matahari mengikuti jalur<br />

di sepanjang katulistiwa disebut “solstices”,<br />

atau lebih lazim disebut dengan musim dingin<br />

atau summer solstices tergantung kepada<br />

tropic (Capricorn di belahan bumi selatan dan<br />

Cancer di belahan bumi utara) dan belahan<br />

bumi. Tropic of Cancer adalah putaran garis<br />

lintang di bumi <strong>yang</strong> menandai jalur paling<br />

utara dari matahari, dan Tropic of Capricorn<br />

menandai garis lintang paling selatan di mana<br />

matahari bisa langsung muncul di atas kepala<br />

kita pada saat tengah hari.<br />

Contoh, di belahan bumi selatan, pada<br />

tanggal 21 Desember, summer solstice (hari<br />

terpanjang) dan pada tanggal 22 Juni adalah<br />

winter solstice jelas memberikan energi <strong>yang</strong><br />

lebih banyak (cahaya dan panas)<br />

dibandingkan dengan selama winter solstice.<br />

Hari-hari pada saat matahari mengikuti jalur<br />

ekuator dinamakan “equinoxes” , dan saat di<br />

antara matahari terbit dan terbenam adalah<br />

tepat 12 jam. Kecepatan di mana energi<br />

matahari mencapai kawasan bumi disebut<br />

dengan "solar irradiance" atau "insolation".<br />

Insolation adalah ukuran energi radiasi<br />

matahari <strong>yang</strong> diterima di suatu kawasan<br />

bumi pada suatu waktu. Satuan ukuran untuk<br />

irradiance adalah watt per meter persegi<br />

(W/m2).<br />

Nilai irradiance matahari maksimum<br />

digunakan dalam perancangan sistem untuk<br />

menentukan tingkat puncak input energi<br />

memasuki sistem matahari. Jika penyimpanan<br />

dimasukkan ke dalam perancangan sistem,<br />

maka penting untuk mengetahui variasi<br />

irradiance matahari selama periode tersebut<br />

untuk mengoptimalkan desain sistem. Lebih<br />

lanjut, kita perlu mengetahui berapa banyak<br />

tenaga surya telah tertangkap oleh modul<br />

(pengumpul) selama kurun waktu seperti hari,<br />

minggu atau tahun. Inilah <strong>yang</strong> disebut<br />

dengan radiasi matahari atau irradiation.<br />

Satuan ukuran radiasi matahari adalah joule<br />

per meter persegi (J/m2) atau watt-jam per<br />

meter persegi (Wh/m2).<br />

Kita akan memfokuskan bagian ini pada<br />

semua pemanfaatan tenaga surya, seperti<br />

penggunaan energi panas matahari serta<br />

energi cahaya matahari. Orientasi peralatan<br />

<strong>yang</strong> digunakan untuk mengkonversi atau<br />

menyerap energi dari matahari sangatlah<br />

penting. Mari kita pertimbangkan<br />

penggunaan modul surya fotovoltaik (PV)<br />

<strong>yang</strong> mengkonversi cahaya matahari menjadi<br />

listrik.<br />

Jumlah energi listrik <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />

modul PV bergantung kepada tenaga surya<br />

<strong>yang</strong> tersedia, dan <strong>yang</strong> sangat khususnya,<br />

bergantung kepada arah modul surya<br />

terhadap matahari. Jika modul surya<br />

dipasang di selatan ekuator, maka harus<br />

menghadap utara dan sebaliknya.<br />

Modul PV akan menghasilkan output<br />

terbanyak jika diarahkan langsung ke<br />

matahari. Instalasi raksasa Modul PV di<br />

negara-negara <strong>yang</strong> jatuh dari ekuator<br />

dibangun menggunakan pelacak matahari<br />

untuk memastikan agar modul mengikuti<br />

cahaya matahari sehingga memastikan situasi<br />

<strong>yang</strong> optimal. Gambar-gambar pada halaman


ini memperlihatkan bentuk diagram mengapa<br />

jumlah energi <strong>yang</strong> tersedia terhadap modul<br />

surya meningkat pada saat menghadap<br />

langsung ke matahari. Gambar pertama (di<br />

bawah efek geometris) memperlihatkan<br />

cahaya matahari <strong>yang</strong> mengenai bidang<br />

horizontal satu meter persegi ke permukaan<br />

bumi. Diagram ini memperlihatkan sembilan<br />

sinar <strong>yang</strong> mendarat pada permukaannya.<br />

Pada gambar kedua, kita bisa melihat<br />

permukaan selebar satu meter persegi <strong>yang</strong><br />

sama dimiringkan sedemikian rupa sehingga<br />

tegak lurus terhadap arah matahari, dan saat<br />

ini kita melihat bahwa jumlah sinar telah<br />

meningkat dari 9 menjadi 12. Hal ini sama<br />

dengan apa <strong>yang</strong> terjadi dengan jumlah<br />

energi <strong>yang</strong> tersedia pada sebuah modul<br />

surya: energi bertambah pada saat modul<br />

mengarah langsung ke matahari.<br />

Lokasi matahari ditentukan oleh dua sudut.<br />

Sudut<br />

ketinggian matahari (á) adalah sudut<br />

antara cahaya matahari dan bidang<br />

horizontal<br />

Azimuth<br />

matahari(â) adalah sudut antara<br />

proyeksi cahaya matahari pada bidang<br />

horizontal (sudut kemiringan modul) dan<br />

utara (di belahan bumi selatan) atau<br />

selatan (di belahan bumi utara).<br />

Garis Balik Utara<br />

Garis<br />

Khatulistiwa<br />

Garis Balik<br />

Selatan<br />

Lingkar Kutub<br />

Selatan<br />

Lingkar Kutub Utara<br />

S<br />

Perjalanan matahari dalam bentuk<br />

3D: Lokasi rumah:<br />

- Belahan bumi bagian utara<br />

- Bagian utara musim panas<br />

N<br />

Sinar Matahari<br />

Sudut Deklinasi, ä<br />

Bidang Khatulistiwa<br />

Sinar Matahari<br />

N<br />

W<br />

Perlu diketahui<br />

Sudut <strong>yang</strong> berbeda:<br />

Sudut datang<br />

Sudut datang adalah sudut antara<br />

permukaan dan matahari: Daya<br />

maksimum diperoleh ketika sudut<br />

datang adalah 90 derajat.<br />

Ketinggian sudut<br />

Ketinggian sudut adalah sudut matahari<br />

terhadap dari horizontal bumi. Sudut<br />

ketinggian bervariasi sepanjang tahun<br />

sebagaimana matahari bergerak pada<br />

lintasannya melewati dua tropis<br />

(Capricorn dan Cancer).<br />

Sudut Lintang<br />

Sudut lintang adalah sudut antara garis<br />

<strong>yang</strong> ditarik dari sebuah titik pada<br />

permukaan bumi ke pusat bumi.<br />

Bidang datar ekuator dengan bentuk<br />

permukaan bumi khatulistiwa <strong>yang</strong><br />

ditetapkan sebagai 0 derajat garis<br />

lintang (0o L). Sudut Lintang adalah<br />

Tropic of Cancer (23,45 derajat lintang)<br />

dan Tropic of Capricorn (-23,45 derajat<br />

lintang). Ini mewakili miring maksimum<br />

dari kutub utara dan selatan ke arah<br />

matahari.<br />

Sudut azimut matahari<br />

Sudut azimut matahari adalah sudut<br />

antara proyeksi sinar matahari pada<br />

bidang horizontal terhadap utara (di<br />

belahan bumi selatan) atau selatan (di<br />

belahan bumi utara).<br />

Jam Sudut<br />

Sudut jam adalah jarak antara garis<br />

bujur pengamat dan garis bujur bidang<br />

datar matahari. Pada siang hari, sudut<br />

jam adalah nol. Sudut jam meningkat<br />

setiap jam sebesar 15 derajat.<br />

E<br />

Musim Panas<br />

Musim Semi/ gugur<br />

Musim Dingin<br />

S<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 19.


20.<br />

Hal-hal Teknis<br />

Efek Geometri<br />

Sudut<br />

sinar datang<br />

= Sudut ketinggian<br />

Contoh 9 berkas sinar matahari per m2<br />

á<br />

á<br />

Jika sudut sinar<br />

datang berubah<br />

maka densitas<br />

energipun akan<br />

berubah<br />

á<br />

Sekarang kita punya 12 berkas sinar<br />

matahari per m2<br />

2<br />

12 berkas sinar matahari per m<br />

Hubungan modul surya<br />

dengan ketinggian matahari<br />

Sudut kemiringan<br />

modul surya<br />

â<br />

o<br />

90<br />

Ketinggian & Azimut<br />

W<br />

Azimut<br />

N<br />

S<br />

á<br />

2<br />

1 m<br />

2<br />

1 m<br />

2<br />

1 m<br />

Ketinggian matahari<br />

Ketinggian<br />

E<br />

Jika kita berada di luar daerah tropis, misal di<br />

Eropa, maka matahari, meskipun mengubah<br />

ketinggian hingga 47%, namun masih selalu di<br />

selatan. Demikian pula, di lokasi di belahan<br />

bumi selatan, misal di Melbourne, matahari<br />

selalu di utara. Ketika kita berada di daerah<br />

tropis, maka matahari bisa di utara pada<br />

sebagian tahun dan di selatan pada waktu<br />

<strong>yang</strong> lain pada tahun tersebut.<br />

Informasi <strong>yang</strong> dijelaskan di atas sangat<br />

penting untuk semua jenis tenaga surya.<br />

Apakah tenaga surya pasif, pemanasan<br />

dengan matahari atau photovoltaik, maka<br />

arah matahari sangatlah penting.<br />

Berbagai pemanfaatan surya<br />

Photovoltaik surya bekerja secara berbeda<br />

dibandingkan dengan matahari pasif dan<br />

pemanasan dengan matahari.<br />

Kita sekarang akan meninjau kembali<br />

pemanfaatan tenaga surya dan membahas<br />

secara singkat bagaimana tenaga surya<br />

bekerja.<br />

Matahari pasif – Pemanasan/pendinginan rumah<br />

menggunakan matahari<br />

Selama berabad-abad, umat manusia telah<br />

mendisain rumah <strong>yang</strong> bisa memanfaatkan<br />

sinar matahari. Sa<strong>yang</strong>, ketersediaan energi<br />

<strong>yang</strong> murah ini telah mengubah disain-disain<br />

ini dan menyebabkan rumah menjadi tidak<br />

efisien pada saat memerlukan cahaya pada<br />

siang hari, pemanasan selama musim dingin<br />

dan pendinginan selamat musim panas.<br />

Memanfaatkan matahari untuk pencahayaan,<br />

menghangatkan dan/atau mendinginkan<br />

rumah pada umumnya disebut dengan disain<br />

“matahari pasif”. Ada banyak buku <strong>yang</strong> telah<br />

ditulis mengenai topik ini dan lebih banyak<br />

arsitektur modern <strong>yang</strong> menggunakan jenis<br />

disain ini untuk bangunan-bangunan baru.<br />

Sesungguhnya, disain ini didasarkan pada<br />

logika semata.<br />

Jika kita hidup di iklim <strong>yang</strong> sejuk, maka kita<br />

memerlukan disain rumah <strong>yang</strong><br />

memungkinkan sinar matahari memasuki<br />

rumah dan massa <strong>yang</strong> padat (misal: lantai<br />

beton) untuk menyimpan panas matahari


selama malam hari. Jika kita hidup di negeri<br />

tropis, kita ingin sinar matahari langsung di<br />

luar rumah kita. Hal ini bisa dicapai dengan<br />

memayungi tembok dan atap dari sinar<br />

matahari, dan dengan penggunaan awning.<br />

Kedua hal ini, akan memerlukan insulasi <strong>yang</strong><br />

baik.<br />

Matahari<br />

sore hari<br />

Matahari<br />

tengah hari<br />

Matahari<br />

pagi<br />

Semua bahan bangunan menghantarkan<br />

panas dari sisi <strong>yang</strong> lebih hangat ke sisi <strong>yang</strong><br />

lebih sejuk, tetapi beberapa bahan bangunan<br />

melakukannya lebih lambat dibandingkan<br />

<strong>yang</strong> lain. Konduktor <strong>yang</strong> jelek merupakan<br />

insulator <strong>yang</strong> lebih baik dalam mengatur<br />

suhu di dalam rumah. Rumah/bangunan<br />

harus didesain dan diorientasikan, di daerah<br />

tropis, sedemikian rupa sehingga bila<br />

memungkinkan, paparan ke matahari<br />

langsung diminimalkan sehingga mengurangi<br />

konduksi. Khususnya jendela harus<br />

ditempatkan pada tembok <strong>yang</strong> paling sedikit<br />

terpapar ke matahari dan pelindung dari<br />

matahari harus ditempatkan pada tembok<br />

timur dan barat.<br />

Panas pada jendela dapat dicegah dengan<br />

memasang:<br />

Tirai eksternal untuk memblokir sinar<br />

matahari<br />

Atap <strong>yang</strong> menjorok dapat memberikan<br />

keteduhan pada jendela.<br />

Dilapisi kaca "Low-E"<br />

Cahaya masuk ruangan melalui tirai berwarna<br />

Pada bangunan <strong>yang</strong> menggunakan AC:<br />

mengganti jendela louvered dengan kaca<br />

padat, terutama dengan kaca Low-E, dapat<br />

mengurangi pemanasan dari sinar matahari<br />

serta aliran udara panas dari luar ke dalam.<br />

Sekilas Prinsip Desain Solar Pasif :<br />

Memiliki rumah <strong>yang</strong><br />

menggabungkan prinsip desain solar<br />

pasif akan mengurangi energi<br />

eksternal <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />

pemanas dan / atau pendingin<br />

rumah serta mengurangi<br />

penggunaan lampu pada siang hari.<br />

Orientasi rumah sangat penting!<br />

Atap perlu terisolasi secara memadai<br />

di iklim panas. (Peneduh bisa datang<br />

juga dari PV panel surya)<br />

Radiasi matahari merupakan faktor<br />

<strong>yang</strong> biasanya memberikan<br />

kontribusi perpindahan panas<br />

terbanyak ke dalam bangunan di<br />

daerah tropis seperti Indonesia. Sinar<br />

matahari langsung memasuki<br />

bangunan atau rumah melalui<br />

jendela kaca dan panas terjebak<br />

sehingga mengakibatkan pemanasan<br />

di dalam gedung. Jika AC digunakan<br />

akan memberikan kontribusi untuk<br />

sebuah tagihan listrik <strong>yang</strong> jauh lebih<br />

tinggi.<br />

U<br />

Arah atap rumah <strong>yang</strong> baik! Arah atap rumah <strong>yang</strong> buruk!<br />

Pemantulan cahaya <strong>yang</strong> baik! Pemantulan cahaya <strong>yang</strong> buruk!<br />

Sedikit panas masuk ke ruangan! Banyak panas masuk ke ruangan!<br />

Sekilas istilah Desain Solar Pasif :<br />

Termal Massa adalah istilah <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk menggambarkan bahan<br />

konstruksi <strong>yang</strong> dapat menyerap hangat<br />

matahari dan dilepaskan kembali sebagai<br />

panas pada malam hari.<br />

Isolasi: panas bisa diperoleh melalui<br />

dinding dan atap dari luar pada musim<br />

panas dan hilang pada musim dingin.<br />

Isolasi di atap dan dinding akan<br />

mengurangi perubahan panas.<br />

Ventilasi: Pada hari panas, terutama pada<br />

malam hari ketika udara lebih dingin,<br />

aliran ventilasi yg datang dari dua arah<br />

diperlukan untuk mengalirnya udara ke<br />

dalam rumah. Ventilasi ini harus<br />

diintegrasikan ke dalam rumah di mana<br />

aliran udara dua arah dapat dicegah pada<br />

bulan-bulan musim dingin.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 21.<br />

Perlu diketahui


22.<br />

Dengan kata lain, dianjurkan untuk mendirikan<br />

bangunan secara efisien energi, dengan<br />

memanfaatkan cahaya matahari secara<br />

optimal, sambil mengingat bahwa sinar<br />

matahari langsung akan memanaskan rumah<br />

dengan cepat. Tentu saja lebih mudah untuk<br />

mempertimbangkannya pada saat akan<br />

membangun rumah. Tetapi bagaimana jika<br />

rumah telah dibangun?<br />

Masih ada beberapa langkah <strong>yang</strong> bisa<br />

diambil, contoh dengan menginsulasi atap<br />

rumah dengan menaruh aluminium foil<br />

reflector atau bahan insulasi lain di bawah<br />

atap. Contoh: atap lokal <strong>yang</strong> terbuat dari<br />

jerami akan membuat rumah kita lebih sejuk<br />

dibandingkan dengan atap hanya dari beton.<br />

Apabila struktur tersebut memiliki atap beton,<br />

maka dengan mengecatnya menggunakan<br />

cat elastrometik reflektif (cat seperti karet<br />

tidak akan retak karena bisa meregang),<br />

panas akan terpantul.<br />

Konversi Thermal Matahari<br />

Pada sistem thermal matahari, energi cahaya<br />

dari matahari dikonversi menjadi energi<br />

panas. <strong>Energi</strong> panas ini bisa dimanfaatkan<br />

untuk memanaskan udara, air serta medium<br />

lainnya. Pemanfaatan matahari <strong>yang</strong> dibahas<br />

pada bagian ii hingga v adalah memanfaatkan<br />

panas matahari. Harap dicatat bahwa<br />

Teknologi Thermal Matahari berkembang<br />

dengan cepat dan saat ini tengah instalasi<br />

dan sistem berukuran raksasa.<br />

Teknologi seperti Integrated Solar Combined<br />

Circle (ISCC), Concentrated Solar Power dsb<br />

semuanya memanfaatkan konversi thermal<br />

matahari. Tetapi, dalam buku panduan ini, kita<br />

hanya akan membahas pemanfaatan <strong>yang</strong><br />

bisa digunakan di daerah dan masyarakat<br />

pedesaan.<br />

Tenaga Surya Pasif – Memasak menggunakan Matahari<br />

Panas matahari bisa digunakan untuk<br />

memasak makanan. Ini bukan teknologi baru<br />

karena selama berabad-abad banyak<br />

peradaban telah menggunakan teknologi ini<br />

untuk memproses makanan. Juga<br />

pemanfaatan matahari ini tidak terlalu teknis<br />

sehingga alat pemanas menggunakan<br />

matahari pada umumnya bisa dibuat dari<br />

bahan-bahan <strong>yang</strong> sudah tersedia di<br />

kebanyakan negara. Pada prinsipnya, alat<br />

pemasak menggunakan matahari terdiri dari<br />

bahan reflektif untuk meningkatkan panas.<br />

Pada wajan parabola, panas dikonsentrasikan<br />

pada satu titik fokal. Teknik ini digunakan<br />

untuk merebus air. Teknologi <strong>yang</strong> lain adalah<br />

oven tenaga matahari. Di sini panas matahari<br />

ditingkatkan dengan penggunaan kaca dan<br />

bahan reflektif di balik oven, sedangkan sisisisinya<br />

berwarna hitam. Alat pemasak ini<br />

bekerja persis sama dengan oven<br />

“konvensional” namun menggunakan<br />

matahari sebagai sumber panas. Nama lain<br />

untuk oven matahari adalah solar hot box.<br />

Prinsip bekerjanya sangat sederhana; kotak,<br />

oven atau wajan disetel di bawah cahaya<br />

matahari dan diarahkan secara manual. Ada<br />

lebih dari 200 jenis alat pemasak<br />

menggunakan matahari dengan harga <strong>yang</strong><br />

berkisar dari 5-10 dolar AS hingga 10.000


dolar AS, <strong>yang</strong> kecil (untuk 3-4 orang), dan perkotaan, orang memilih kompor <strong>yang</strong> cepat<br />

<strong>yang</strong> lebih besar (100+ orang), alat pemasak dan nyaman jadi memilih kompor listrik dan<br />

<strong>yang</strong> bekerja lambat atau cepat, bisa dibawa- konvensional dibandingkan alat pemasak<br />

bawa, hybrid dsb. Meskipun alat pemasak menggunakan matahari.<br />

dengan matahari di daerah tropis sangat<br />

mudah, murah dan aman, tetapi masih belum<br />

populer. Terutama karena alat pemasak ini<br />

belum banyak dijumpai di daerah pedesaan,<br />

dan dalam beberapa kasus, bahkan<br />

“dilupakan” untuk dicakup dalam proyek-<br />

proyek dan program LSM. Di kawasan<br />

Perlu diketahui<br />

Solar Cookers International<br />

Pernyataan misi<br />

Tenaga Surya Pasif – Pengering Makanan (hasil panen)<br />

menggunakan Matahari<br />

Alat pengering menggunakan matahari telah<br />

digunakan di seluruh dunia untuk<br />

mengeringkan gandum, padi, buah-buahan,<br />

sayuran, ikan dsb. Alat pengering<br />

Solar Cookers International dengan badan-badan tenaga surya dan para ahli di<br />

(SCI) mempromosikan kompor internasional, departemen materi pendidikan termasuk<br />

tenaga matahari dan sistem pemerintah, lembaga kompor surya, oven,<br />

pasteurisasi air tenaga matahari pendidikan, lembaga panduan instruksional, buku,<br />

untuk memberikan keuntungan swadaya masyarakat dan / DVD dan produk lainnya<br />

bagi masyarakat dan atau organisasi berbasis <strong>yang</strong> berfokus pada SW /<br />

lingkungannya. masyarakat, dengan tujuan<br />

untuk mempromosikan SC /<br />

WP & T.)<br />

Tujuan<br />

WP & T. (tujuan Sekunder: 4. Mitra dengan lembaga<br />

1. Pengaruhi lokal, nasional dan Pencapaian penyebaran bantuan lainnya untuk<br />

internasional dan instansi independen SC / WP & T di membantu pengungsi dan<br />

terkait dalam mendukung beberapa bagian Kenya.) bantuan bencana dengan SC<br />

kompor tenaga matahari, / WP & T, pelatihan dan<br />

system pasteurisasi air 3. Memfasilitasi akses <strong>yang</strong> pelayanan.<br />

tenaga matahari dan lebih luas untuk<br />

pengujian (solar cooking, pengetahuan SC / WP & T CONTACT SCI<br />

water pasteurization and<br />

testing (SC / WP & T)).<br />

2. Mengembangkan program<br />

dan meningkatkan keahlian<br />

SCI. (tujuan Sekunder:<br />

Meningkatkan pertukaran<br />

informasi dan sinergi antar<br />

1919 21st Street #101<br />

Sacramento, CA 95811<br />

U.S.A.<br />

T: +1 (916) 455-4499<br />

F: +1 (916) 455-4498<br />

internasional, bekerja sama promotor memasak dengan info@solarcookers.org<br />

Mahasiswa Indonesia dan Malaysia dari UMS<br />

memperlihatkan desain kompor tenaga<br />

matahari mereka<br />

Solar Cooker Wiki:<br />

Ringkasan desain kompor tenaga matahari<br />

Pendahuluan<br />

Tujuan utama dari www.solarcooking.wikia.com adalah<br />

untuk mempersembahkan semua kemungkinan desain dan<br />

variasinya sehingga dapat mencegah terbuangnya waktu<br />

para desainer kompor tenaga matahari menciptakan desain<br />

<strong>yang</strong> sudah ada.<br />

23.


24.<br />

menggunakan matahari bisa dibeli tetapi juga<br />

mudah diproduksi secara lokal. Alat<br />

pengering menggunakan matahari adalah<br />

salah satu teknik <strong>yang</strong> paling tua <strong>yang</strong><br />

digunakan di sektor pertanian. Kebanyakan<br />

alat pengering menggunakan matahari<br />

berupa pemanas udara menggunakan<br />

matahari dan udara <strong>yang</strong> telah dipanaskan<br />

selanjutnya dihembuskan ke hasil panen. Alat<br />

pengering menggunakan matahari dengan<br />

ukuran <strong>yang</strong> lebih kecil menggunakan<br />

convection alami atau cerobong untuk<br />

sirkulasi udara, tetapi untuk pengumpul panas<br />

matahari dengan ukuran lebih dari 10 meter<br />

persegi, bisanya diperlukan convection paksa.<br />

Di daerah tropis dengan suhu di atas 30oC,<br />

maka cukup mudah untuk mencapai suhu<br />

kering 40-45oC. Di tempat-tempat ini,<br />

dimungkinkan untuk menggunakan unglazed<br />

collector oleh karena kehilangan radiasi<br />

secara relatif kecil. Di kebanyakan kasus, alat<br />

pengering hasil panen menggunakan<br />

matahari merupakan solusi <strong>yang</strong> paling hemat<br />

biaya terhadap beberapa masalah<br />

pengawetan makanan di tempat-tempat<br />

dengan iklim banyak matahari.<br />

Apapun proses <strong>yang</strong> digunakan, prinsip dasar<br />

adalah air diambil dari barang <strong>yang</strong> akan<br />

dikeringkan, hingga ke permukaan, kemudian<br />

dibuang dari permukaan. Seberapa cepat ini<br />

terjadi, dan seberapa banyak energi <strong>yang</strong><br />

diperlukan akan tergantung pada tiga faktor:<br />

1. Jenis bahan <strong>yang</strong> dikeringkan<br />

2. Volume, suhu dan tingkat kelembaban<br />

udara <strong>yang</strong> mengalir di atas bahan <strong>yang</strong><br />

“basah” tersebut, dan<br />

3. Tingkat kelembaban awal dan <strong>yang</strong><br />

diinginkan dari bahan tersebut.


Perlu diketahui<br />

UPDRAFT SOLAR DRYER<br />

Updraft SOLAR DRYER adalah desain<br />

bentuk kabinet <strong>yang</strong> paling sering<br />

terlihat. Dalam desain ini, udara panas<br />

mengalir keatas melalui kolektor<br />

panas matahari dan masuk ke bagian<br />

bawah lemari bawah makanan. Udara<br />

kering naik melalui nampan dan di<br />

sekitar makanan, kemudian keluar<br />

melalui lubang di bagian atas atau di<br />

dekat bagian atas dari sisi gelap.<br />

Dasar teoritis untuk desain ini adalah<br />

udara panas akan naik ketika<br />

dipanaskan, dan aliran udara mengalir<br />

secara alami ke atas melalui nampan<br />

makanan.<br />

DIRECTLY HEATED SOLAR<br />

pengering kabinet memungkinkan<br />

matahari langsung memanaskan dan<br />

mengeringkan makanan di dalam<br />

sebuah lemari kabinet tertutup.<br />

Pemanasan langsung cenderung<br />

sangat efisien dan menghasilkan<br />

penegeringan <strong>yang</strong> cepat. Aliran<br />

udara <strong>yang</strong> tepat sangatlah penting<br />

untuk mencapai kinerja maksima<br />

Tenaga Surya Pasif – Distilasi Menggunakan Matahari<br />

Banyak masyarakat kepulauan menghadap air<br />

minum <strong>yang</strong> segara dan bersih. Metode<br />

distilasi menggunakan matahari telah<br />

digunakan sejak dahulu kala, dan teknologi ini<br />

telah menghasilkan produk <strong>yang</strong> praktis<br />

dengan biaya terjangkau.<br />

Distilasi menggunakan matahari<br />

memanfaatkan panas matahari secara<br />

Pengumpul<br />

Air Garam<br />

Air <strong>yang</strong> sudah didestilinasi<br />

Residu garam<br />

Basin Still<br />

langsung untuk menguapkan air dan untuk<br />

memisahkan garam. Dalam banyak kasus,<br />

distilasi menggunakan matahari hanya<br />

menggunakan wadah plastik dengan kaca<br />

tembus cahaya di atasnya. Matahari<br />

memanaskan air pada wadah, menyebabkan<br />

penguapan. Uap naik, berkondensi pada<br />

tutup kaca turun ke tampungan, memisahkan<br />

dari garam, mineral dan kotoran.<br />

Salah satu teknologi <strong>yang</strong> digunakan adalah<br />

concentrated collector still. Concentrating<br />

collector masih menggunakan cermin<br />

parabola untuk memfokuskan cahaya<br />

matahari ke bejana penguapan tertutup.<br />

Cahaya matahari terkonsentrasi ini<br />

memberikan suhu <strong>yang</strong> sangat panas <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk menguapkan air <strong>yang</strong><br />

terkontaminasi. Uap dipindahkan ke ruangan<br />

terpisah sehingga berkondensi, dan<br />

dipindahkan ke ruang penampung. Air <strong>yang</strong><br />

dihasilkan melebihi cara lain untuk setiap<br />

Kondensor<br />

Tangki pengupan<br />

Tangki penyimpan<br />

Pemantul cahaya<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 25.


Hal-hal Teknis<br />

26.<br />

Distilasi dengan tenaga surya dapat<br />

menguntungkan negara berkembang<br />

dalam beberapa cara:<br />

Distilasi tenaga surya dapat menjadi<br />

alat hemat biaya untuk penyediaan<br />

air bersih untuk minum, memasak,<br />

mencuci, dan mandi - empat<br />

kebutuhan dasar manusia.<br />

Hal ini dapat meningkatkan standar<br />

kesehatan dengan menghilangkan<br />

kotoran dari air <strong>yang</strong> diragukan<br />

kualitasnya.<br />

Hal ini dapat membantu memperluas<br />

penggunaan air tawar di lokasi <strong>yang</strong><br />

kualitas atau kuantitas pasokan<br />

memburuk. Dimana air laut tersedia,<br />

dapat mengurangi negara<br />

berkembangtergantung dari curah<br />

hujan.<br />

Solar Stills, beroperasi di laut atau air<br />

payau, dapat memastikan pasokan<br />

air selama masa kekeringan.<br />

Distilasi tenaga surya umumnya<br />

menggunakan energi lebih sedikit<br />

dalam memurnikan air daripada<br />

metode lain.<br />

Hal ini dapat mendorong industri<br />

rumahan, peternakan, atau<br />

hidroponik untuk produksi pangan di<br />

daerah dimana kegiatan tersebut<br />

memiliki pasokan terbatas dari air<br />

murni <strong>yang</strong> memadai .Perikanan bisa<br />

menjadi penting dalam gurun pasir<br />

pantai di mana tidak ada air minum<br />

<strong>yang</strong> tersedia untuk nelayan.<br />

Distilasi tenaga surya akan berguna<br />

bagi lokasi pemukiman jarang<br />

penduduknya, sehingga mengurangi<br />

tekanan penduduk di wilayah<br />

perkotaan.<br />

Sumber: UNDERSTANDING SOLAR<br />

STILL<br />

Oleh Horace McCracken and Joel<br />

Gordes<br />

Berbagai Tipe Teknologi Pemurnian Air<br />

Tenaga Matahari<br />

CONCENTRATING COLLECTOR STILL<br />

MULTIPLE TRAY TILTED STILL<br />

TILTED WICK SOLAR STILL<br />

BASIN STILL<br />

WATER CONE<br />

meter persegi. Meskipun memberikan hasil<br />

<strong>yang</strong> sangat baik, tetapi teknologi ini memiliki<br />

banyak kekurangan; termasuk biaya<br />

pembangunan dan pemeliharaannya <strong>yang</strong><br />

mahal, diperlukannya sinar matahari <strong>yang</strong><br />

kuat dan langsung, serta struktur<br />

bangunannya <strong>yang</strong> rapuh.<br />

Pemanasan Air Menggunakan Tenaga Surya<br />

Memanaskan air menggunakan matahari telah<br />

digunakan selama berabad-abad. Pemanas<br />

Air Menggunakan Matahari telah<br />

dikembangkan sejak tahun lima puluhan dan<br />

teknologi ini didasarkan pada fenomena <strong>yang</strong><br />

lazim: air dingin dalam wadah <strong>yang</strong><br />

dipaparkan ke matahari akan mengalami<br />

peningkatan suhu. Biarkan pipa hitam <strong>yang</strong><br />

diisi air di bawah sinar matahari pada hari<br />

<strong>yang</strong> cerah dan beberapa jam kemudian, air di<br />

dalam pipa akan menghangat dan bisa<br />

menjadi sangat panas. Inilah prinsip dasar alat<br />

pemanas air menggunakan matahari. Pada<br />

awal tahun tujuh puluhan, tadahan air berplat<br />

datar dengan tangki penyimpan <strong>yang</strong><br />

diinsulasi dikembangkan. Tadahan air ini pada<br />

umumnya dibuat dari plat logam <strong>yang</strong> dicat<br />

hitam dengan pipa <strong>yang</strong> terhubung dan<br />

dilengkapi dengan penutup kaca serta lapisan<br />

insulasi di bawah plat. Pipa tadahan<br />

dihubungkan dengan pipa ke sebuah tangki<br />

<strong>yang</strong> menyimpan air panas untuk digunakan<br />

selama hari-hari/jam-jam <strong>yang</strong> tidak ada<br />

matahari. Tadahan dipasang pada atap atau<br />

di atas tanah dengan sudut sedemikian rupa<br />

sehingga bisa menyerap radiasi matahari.<br />

Dengan memindahkan panas <strong>yang</strong> dihasilkan<br />

ke air <strong>yang</strong> bersirkulasi melalui pipa, maka air<br />

panas dipasok ke tangki penyimpanan. Pada<br />

beberapa jenis, tangki penyimpanan ada di<br />

Water cone


atas tadahan sedangkan <strong>yang</strong> lain memiliki<br />

tangki penyimpan terpisah dari plat. Manfaat<br />

tangki penyimpan di atas tadahan adalah<br />

agar memiliki convection alami. Air panas<br />

bersirkulasi dari tadahan ke tangki tersebut,<br />

dan dengan daya tarik bumi, air dingin<br />

bersirkulasi kembali dari tangki ke tadahan<br />

tanpa harus menggunakan pompa. Tentu saja,<br />

semakin besar tangki penyimpanannya, maka<br />

struktur atapnya harus semakin kuat.<br />

Media pengumpul<br />

Pipa masuk air dingin<br />

Tangki<br />

Pipa keluar air panas<br />

Pipa air masuk<br />

Alat pemanas air menggunakan matahari<br />

<strong>yang</strong> lazim digunakan terdiri dari satu atau<br />

dua panel matahari (tadahan), masing-masing<br />

dengan bidang permukaan kurang lebih 2<br />

meter persegi. Panel ini terbuat dari pipa<br />

kuningan, <strong>yang</strong> diisi dengan air. Pipa-pipa ini<br />

dicat hitam dan di antara pipa-pipa ini ditaruh<br />

bahan untuk membantu meningkatkan panas<br />

dari matahari. Di atas panel ditaruh lembaran<br />

kaca untuk menangkap panas. Seperti <strong>yang</strong><br />

disebutkan di atas, jika tangki penyimpan ada<br />

di atas panel dan panel dipasang dengan<br />

posisi miring, maka air panas akan mengalir<br />

dari atas panel surya sedangkan air dingin<br />

akan memasuki bagian bawah. Proses ini<br />

dinamakan 'thermosyphon'.<br />

Photovoltaik Matahari (PV)<br />

Proses photovoltaik ditemukan pada abad 19<br />

dan merujuk kepada pembangkit listrik (volt)<br />

dari energi <strong>yang</strong> ada di matahari (photon).<br />

Pada tahun 1950an, modul PV <strong>yang</strong> pertama<br />

telah dikembangkan secara komersial,<br />

meskipun industri ini mulai tumbuh terutama<br />

sejak tahun tujuh puluhan. Modul PV Surya<br />

tengah digunakan untuk satelit teknologi<br />

canggih untuk sistem tenaga surya rumah<br />

tangga <strong>yang</strong> sederhana. Modul ini dipasang<br />

pada instalasi <strong>yang</strong> dihubungkan dengan<br />

jaringan megawatt (MW) maupun 50 watt<br />

dan penggunaan pencahayaan <strong>yang</strong> lebih<br />

kecil <strong>yang</strong> menggunakan bateri sebagai<br />

cadangan. Kita malah menyaksikan PV tenaga<br />

surya <strong>yang</strong> digunakan pada arloji, kalkulator<br />

dan peralatan jinjing (backpack); <strong>yang</strong> telah<br />

Hal-hal Teknis<br />

TIPS:<br />

Pipa air panas harus selalu cukup<br />

terisolasi. Isolasi pipa, tangki dan<br />

peralatan harus selalu diperiksa<br />

secara teratur dan menyeluruh,<br />

dan, jika perlu, diperbaiki secepat<br />

mungkin.<br />

Pipa air panas <strong>yang</strong> mengarah ke<br />

daerah di mana air panas tidak<br />

dibutuhkan harus diputus untuk<br />

menghindari pemuaian.<br />

Saluran air panas <strong>yang</strong> panjang<br />

harus dihindari karena air dalam<br />

tabung akan cepat dingin. Dalam<br />

beberapa kasus pemanas air panas<br />

<strong>yang</strong> lebih kecil dipasang di<br />

tempat penggunaannya akan lebih<br />

efisien dari satu unit besar dengan<br />

transportasi pipa air <strong>yang</strong> panjang.<br />

Pemanas, boiler dan tangki air<br />

panas harus diperiksa secara<br />

teratur untuk pembersihan kerak<br />

dan sedimen. Plat kaca harus<br />

bersih agar menghimpun panas<br />

secara optimal.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 27.


Perlu diketahui<br />

28.<br />

<strong>Energi</strong> Surya dapat memberikan<br />

90% kebutuhan air panas di daerah<br />

tropis<br />

Jenis pemanas:<br />

- plat datar atau evacuated tube<br />

- Close-coupled atau dipompa<br />

sistem<br />

4 m2 plat datar pengumpul panas<br />

dapat memanas 330 liter air<br />

mendekati sampai mendidih<br />

selama hari sinar matahari <strong>yang</strong><br />

baik<br />

Performa tinggi dicapai melalui:<br />

- Kolektor panel dengan<br />

permukaan "selektif" akan<br />

menyimpan energi panas<br />

- Tangki dirancang dengan baik<br />

dan terisolasi<br />

- Perawatan diperlukan untuk<br />

mempertahankan stratifikasi air<br />

panas di tangki<br />

- Panel dan tangki bermaterial<br />

tahan lama untuk mengurangi<br />

biaya pemeliharaan.<br />

- Tangki penyimpanan terbuat<br />

dari bahan tahan korosi seperti<br />

baja stainless<br />

menambah beberapa pemakaian praktis<br />

dalam waktu singkat.<br />

Konversi modul PV surya, seperti <strong>yang</strong><br />

disebutkan di atas, adalah energi dari cahaya<br />

matahari <strong>yang</strong> diubah menjadi energi listrik.<br />

Dengan kata lain, photovoltaik (PV) adalah<br />

teknologi berdasarkan semi-konduktor dalam<br />

kondisi padat <strong>yang</strong> mengkonversi energi<br />

cahaya matahari secara langsung menjadi<br />

energi listrik, tanpa ada bagian <strong>yang</strong> berputar,<br />

tidak menimbulkan kebisingan, dan tanpa<br />

mengeluarkan gas buangan. Modul ini<br />

tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari<br />

1 watt hingga 300 watt. Pada awal bab ini,<br />

kami mempelajari bahwa energi <strong>yang</strong> dimiliki<br />

tanah pada bumi kita memiliki nilai maksimum<br />

1000 watt per meter persegi. Ini dinamakan<br />

matahari puncak dan tingkat modul PV<br />

adalah tenaga puncak <strong>yang</strong> bisa dipasok oleh<br />

modul pada saat energi dari matahari adalah<br />

1.000 watt per meter persegi. Output dari<br />

modul surya juga tergantung kepada<br />

modulnya (atau sel), suhu sehingga output<br />

tenaga tersebut seperti <strong>yang</strong> dijelaskan oleh<br />

pabrik modul surya adalah 25oC suhu sel.<br />

Berbagai teknologi sel tersedia di pasar,<br />

seperti mono (single) crystalline, poly (multi)<br />

crystalline, amorphous silicon (a-Si) (thin film)<br />

solar modules, copper-indium diselenide<br />

(CulnSe2 or CIS), cadmium-telluride (CdTe),<br />

gallium arsenide (GaAs), sel surya organik<br />

(menggunakan titanium oxides dan organic<br />

dyes), serta lain-lainnya termasuk<br />

penggabungan dari teknologi-teknologi ini.<br />

Ragam Teknologi<br />

Beberapa teknologi <strong>yang</strong> telah disebutkan<br />

pada diagram telah tersedia secara komersial,<br />

beberapa di antaranya mendekati produksi<br />

komersial, dan <strong>yang</strong> lain berada pada tahap<br />

penelitian komersial. Teknologi-teknologi<br />

fotovoltaik pada umumnya berada pada dua<br />

kategori <strong>yang</strong> luas: Plat Datar dan<br />

Konsentrator (meskipun kategori ketiga <strong>yang</strong><br />

potensial adalah “Lainnya,” <strong>yang</strong> akan<br />

mencakup sel surya organik dan teknologi lain<br />

<strong>yang</strong> baru dan eksotik, <strong>yang</strong> belum<br />

dicakup di sini).


Teknologi plat datar adalah <strong>yang</strong> paling lazim<br />

dijual secara komersial. Sedangkan sistem<br />

konsentrator, meskipun menggunakan bahan<br />

PV <strong>yang</strong> lebih murah, dan pembuatannya<br />

<strong>yang</strong> mengkonsentrasikan lebih banyak sinar<br />

matahari pada PV dengan lensa plastik atau<br />

reflektor <strong>yang</strong> harganya tidak mahal, belum<br />

menimbulkan dampak <strong>yang</strong> signifikan di<br />

pasar komersial, namun dengan cepat<br />

menjadi pemain <strong>yang</strong> serius dalam skala<br />

penggunaan sistem PV (> 1 MW).<br />

Teknologi plat datar mendominasi pasar saat<br />

ini. Teknologi ini pada umumnya dibagi lagi<br />

menjadi crystalline dan thin films, meskipun<br />

bisa terjadi banyak tumpang tindih.<br />

Crystalline bisa dibagi lagi (dengan cara<br />

menyederhanakan) menjadi mono (single)<br />

crystal, <strong>yang</strong> secara relatif tidak perlu<br />

dijelaskan lagi, dan poly (multi) crystal, <strong>yang</strong><br />

pada umumnya diiris dari cast blocks of<br />

material, sehingga ada banyak kristal <strong>yang</strong><br />

Mono<br />

crystaline sel<br />

Fig 4.1 Diagram Kerja Tipe2 Sel<br />

Crystaline<br />

silicone sel<br />

Poly<br />

crystaline sel<br />

Tenaga Poly<br />

crystaline sel<br />

Poly crystaline<br />

band sel<br />

Poly crystaline<br />

sel lapisan tipis<br />

Hibrida HIT sel<br />

Tipe2 Sel<br />

Film tipis sel<br />

Amorphous<br />

silicon cells<br />

Copper Indium<br />

diselenide (CIS)<br />

Cadmium<br />

telluride<br />

cells (CdTe)<br />

Dye sel<br />

Microcrystalline/<br />

micromorphous<br />

sel<br />

tertinggal pada masing-masing sel. Sub<br />

kategori crystalline adalah teknologi lembaran<br />

atau pita, di mana bahan PV diambil dari<br />

lelehan (misal, pita EFG, dendritic webs dan<br />

teknologi lembaran), <strong>yang</strong> berbeda dari<br />

nearly crystalline ke highly multi-crystalline.<br />

Keunggulan teknologi crystalline terletak<br />

pada efisiensi konversi <strong>yang</strong> relatif tinggi<br />

serta basis instalasi besar atas peralatan<br />

produksi. Namun, teknologi ini juga memiliki<br />

kekurangan karena memerlukan tenaga kerja<br />

<strong>yang</strong> sangat banyak, bahan <strong>yang</strong> sangat<br />

banyak, dan keterbatasan bentuk fisiknya<br />

(terbuat dari sel <strong>yang</strong> getas dan kaku<br />

dipotong dari potongan <strong>yang</strong> lebih besar)<br />

.<br />

Teknologi film tipis mendapatkan namanya<br />

dari fakta bahwa teknologi ini pada umumnya<br />

tersimpan pada film <strong>yang</strong> sangat tipis pada<br />

substrat <strong>yang</strong> tidak mahal (seperti kaca, baja<br />

stainless, plastik, keramik dsb). Kategori ini<br />

mencakup teknologi seperti amorphous<br />

silicon, copper-indium diselenide, dan<br />

cadmium telluride. Bahan-bahan ini memiliki<br />

keunggulan, yakni ideal untuk produksi secara<br />

otomatis, menggunakan sedikit bahan, dan<br />

bisa juga disimpan pada berbagai bahan dan<br />

memiliki bentuk <strong>yang</strong> unik dan tidak biasa.<br />

Kekurangan dari teknologi ini mencakup<br />

kurangnya pengalaman memproduksinya<br />

serta efisiensi konversi <strong>yang</strong> rendah (hingga<br />

baru-baru ini, ketika teknologi CIS dan CdTe<br />

telah memulai melakukan pendekatan kepada<br />

efisiensi konversi teknologi crystalline.<br />

Prinsip Bekerja sel PV:<br />

Semua teknologi berbasis semi-konduktor<br />

bekerja dengan prinsip <strong>yang</strong> sama: foton dari<br />

sinar matahari menerpa elektron di dalam sel<br />

PV sehingga memberikan energi <strong>yang</strong> cukup<br />

bagi sebagian elektron untuk berpindah dari<br />

junction semi-konduktor dan menimbulkan<br />

“tekanan” listrik. Alasan untuk tekanan ini<br />

adalah bahwa ada ketidakseimbangan listrik,<br />

terlalu banyak elektron (bermuatan negatif)<br />

pada satu sisi junction, dan terdapat terlalu<br />

banyak muatan positif di sisi lainnya. Pada<br />

saat elektron mengalir dari tempat dengan<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 29.


30.<br />

Perlu diketahui<br />

Panel surya (photovoltaik panjang persegi untuk inefisiensi sistem) dan kita<br />

modul PV) bervariasi menghasilkan watt <strong>yang</strong> akan mendapatkan jumlah<br />

panjang dan lebar dan sama dengan modul watt PV <strong>yang</strong> kita<br />

sering tebal sekitar 2 inci. berbingkai ukuran sama. butuhkan.<br />

Ada pilihan sisi modul PV: Jumlah<br />

panel surya <strong>yang</strong><br />

modul berbingkai, modul kita butuhkan tergantung<br />

lipat, modul rollable dan terutama pada jumlah<br />

laminasi untuk atap. listrik <strong>yang</strong> kita coba untuk<br />

Modul berbingkai adalah produksi dan insolation di<br />

standar industri, berbiaya daerah kita.<br />

paling efektif dan berlaku Insolation<br />

dapat dianggap<br />

untuk sebagian besar sebagai jumlah jam dalam<br />

aplikasi. satu hari panel surya<br />

Panel solar lipat, ringan menghasilkan outputnya.<br />

dan dapat dilipat dan Hal ini tidak setara dengan<br />

mudah masuk dalam jumlah jam siang hari.<br />

ransel. Modul<br />

tenaga surya dapat<br />

Panel Fleksibel / Solar ditemukan dalam berbagai<br />

Rollable juga ringan, tetapi watt.<br />

lebih besar dari panel lipat. Watts<br />

adalah ukuran<br />

Banyak masyarakat utama panel surya<br />

menggunakan panel bersama dengan tegangan<br />

rollable ini pada perahu nominal.<br />

karena tahan lama dan Untuk<br />

gambaran kasar<br />

mudah disimpan setelah tentang berapa banyak<br />

digunakan. watt surya <strong>yang</strong> kita<br />

Atap panel surya (laminasi) butuhkan, mari kita mulai<br />

menjadi lebih umum, dengan membagi<br />

namun masih tersedia penggunaan listrik (dalam<br />

secara terbatas untuk saat watt-jam per hari) oleh<br />

ini. Umumnya laminasi tipis insolation di daerah kita.<br />

film lebih mahal per watt Naikkan angka hingga 30dan<br />

memerlukan lebih 50% (untuk menutupi<br />

Modul tenaga surya PV <strong>yang</strong><br />

lebih baik hadir di pasar<br />

dengan cepat. Teknologi ini<br />

mengurangi biaya sambil<br />

meningkatkan efisiensi<br />

modul-modul PV. Salah satu<br />

contoh adalah <strong>yang</strong> baru<br />

dikembangkan “fluorpolymer<br />

encapsulation of PV cells"<br />

teknologi dari Bluenergy AG.<br />

Polymer foil<br />

Polymer<br />

film<br />

Carrier<br />

plate<br />

PV cells<br />

Metode ini menawarkan<br />

keuntungan sebagai berikut:<br />

Transparansi tertinggi<br />

(95-96%)<br />

Penolak panas terbaik<br />

Tertinggi untuk<br />

ketahanan terhadap<br />

korosi atmosferik<br />

Efisiensi PV Tertinggi<br />

Panel tidak menguning<br />

Tidak diperlukan framing<br />

Mengusir kotoran,<br />

membersihkan sendiri<br />

Tidak ada permukaan<br />

“dolling’ karena garam


n - type<br />

doped<br />

region<br />

Silikon<br />

p - type<br />

doped<br />

region<br />

I (Arus)<br />

4<br />

I (Arus)<br />

4<br />

0.6<br />

0.6<br />

Penyerapan foton<br />

1.8 (0.6 x 3)<br />

v (voltase)<br />

v (voltase)<br />

terlalu banyak elektron ke tempat dengan<br />

terlaku sedikit elektron, maka tekanan akan<br />

berkurang. Hal ini terjadi ketika ada<br />

interkoneksi di antara sel. Pada saat sel saling<br />

dihubungkan, maka terciptalah modul.<br />

Modul <strong>yang</strong> paling tersedia secara komersial<br />

dikonfigurasi untuk menghasilkan voltase<br />

sirkit sekitar 20 volt dan charging nominal<br />

voltage sebesar 14 volt, agar membuatnya<br />

sesuai untuk mengisi bateri 12 volt. Pada<br />

umumnya modul ini terdiri dari 36 sel secara<br />

serial dengan sebutan modul 12 volt.<br />

Perlu diketahui<br />

NOTE:<br />

Kinerja sel surya <strong>yang</strong> terbaik<br />

ditunjukkan oleh karakteristik arus<br />

tegangan. Oleh karena itu penting<br />

untuk mengetahui tegangan output<br />

(V) dan arus keluaran (I) dan<br />

bagaimana mereka bervariasi untuk<br />

hubungan satu sama lain.<br />

Daya (P) <strong>yang</strong> diproduksi oleh sel<br />

surya adalah produk dari tegangan<br />

(V) dan arus (I) untuk karakteristik<br />

operasi tertentu.<br />

yaitu P = I x V<br />

Power (P) = nol ketika baik Lancar (I)<br />

atau Voltage (V) adalah nol.<br />

TERMS:<br />

CONDUCTORS<br />

Ketika elektron dapat berpindah<br />

dengan mudah dari satu atom<br />

lainnya dalam suatu material<br />

adalah konduktor<br />

Secara umum, semua logam<br />

merupakan konduktor, dimana<br />

perak <strong>yang</strong> terbaik dan tembaga<br />

<strong>yang</strong> kedua<br />

INSULATORS<br />

Bahan di mana elektron cenderung<br />

lebih terikat erat pada orbit atom<br />

<strong>yang</strong> dikenal sebagai isolator<br />

Mereka menolak aliran arus listrik<br />

dan digunakan untuk mengisolasi<br />

arus listrik dari daerah di mana<br />

tidak diperlukan atau di mana<br />

mungkin berbahaya<br />

SEMI-CONDUCTORS<br />

Bahan <strong>yang</strong> bukan bersifat isolator<br />

atau konduktor tetapi<br />

menunjukkan beberapa sifat<br />

keduanya disebut semi-konduktor<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 31.


Hal-hal Teknis<br />

32.<br />

VOLTASE<br />

Volt (V) adalah unit pengukuran<br />

<strong>yang</strong> digunakan untuk mengukur<br />

perpindahan charge di antara dua<br />

titik.<br />

Voltase adalah beda potensial<br />

diantara dua sambungan.<br />

Voltase juga mengacu pada<br />

Voltage Electromotive Force (EMF)<br />

dan memiliki simbol (E) naumn<br />

simbol standar untuk beda potensi<br />

adalah v<br />

ARUS<br />

Bila beda potensial menyebabkan<br />

muatan bergerak diantara dua titik,<br />

muatan bergerak disebut arus listrik<br />

Satuan ukuran arus adalah<br />

Ampere (A).<br />

Hukum ohm, Power dan <strong>Energi</strong><br />

Modul surya menghasilkan Arus Searah (DC)<br />

<strong>yang</strong> berarti arus satu arah. Ini berlaku sama<br />

pada bateri. Kebalikan dari Arus Searah<br />

adalah Arus Bolak-Balik (AC). Sumber Arus<br />

Bolak-Balik secara teratur membalikkan<br />

polaritas.<br />

Ada hubungan langsung dilakukan dalam satu detik berjalan pada landasan ke<br />

antara Arus (I), Tegangan (V) per satu volt <strong>yang</strong> beda tingkat <strong>yang</strong> sama adalah<br />

dan Resistance (R). potensial dalam bernilai sama namun tingkat<br />

Hubungan ini dinyatakan menggerakkan satu coulomb. di mana pekerjaan telah<br />

dalam Hukum Ohm. dilakukan bervariasi. Kilowatt<br />

Satu coulomb per detik adalah istilah <strong>yang</strong> paling<br />

Ampere = Volts : Ohm adalah ampere, itu berarti sering digunakan untuk<br />

I = V : R bahwa tenaga dalam watts jumlah besar tenaga yaitu.<br />

juga V = I x R adalah sama dengan produk 1000 watt = 1kW<br />

juga R = V : I volt x ampere.<br />

Dari formula ini, dua Power (Watts) = Volt x<br />

parameter diketahui, sangat Ampere (P = V x I)<br />

mungkin untuk menghitung<br />

parameter ketiga <strong>yang</strong> tidak Watts sebagai unit daya<br />

diketahui. adalah tingkat pekerjaan <strong>yang</strong><br />

bekerja. Sebagai contoh,<br />

Satuan daya listrik adalah jumlah energi <strong>yang</strong> digunakan<br />

Watt (W). Satu watt listrik untuk berjalan pada satu set<br />

sama dengan pekerjaan <strong>yang</strong> tangga dibandingkan dengan


Jika peralatan di rumah atau bangunan<br />

memerlukan Arus Bolak-Balik (AC) untuk<br />

mengoperasikannya, maka Arus Searah (DC)<br />

dari modul PV harus diubah menjadi Arus<br />

Bolak-Balik (AC). Hal ini bisa dilakukan<br />

menggunakan inverter.<br />

Modul PV Surya digunakan untuk berbagai<br />

keperluan. Modul surya bisa digunakan untuk<br />

instalasi kecil seperti mengalirkan listrik untuk<br />

beberapa lampu dan penggunaan rumah<br />

tangga, tetapi juga untuk instalasi <strong>yang</strong> lebih<br />

besar <strong>yang</strong> mengalirkan listrik ke desa-desa<br />

secara menyeluruh.<br />

Manfaat Tenaga Surya<br />

Membangkitkan listrik dari tenaga surya<br />

berarti menggunakan bahan bakar minyak<br />

<strong>yang</strong> lebih sedikit, serta mengurangi emisi gas<br />

rumah kaca dari pembangkit listrik setempat.<br />

Dengan beralih ke tenaga surya, maka kita<br />

akan ikut berperan mengurangi pemanasan<br />

global, dan mengurangi ketergantungan<br />

negara kita pada sumber-sumber energi <strong>yang</strong><br />

diluar Indonesia.<br />

Manfaat <strong>Energi</strong> Fotovoltaik Matahari<br />

Dioperasikan dengan tenaga surya <strong>yang</strong><br />

tersedia secara cuma-cuma, sehingga<br />

menghemat biaya listrik dan bahan bakar<br />

minyak. Akan tetapi, ada biaya <strong>yang</strong><br />

dikeluarkan untuk peralatan, instalasi,<br />

pemeliharaan dan depresiasi <strong>yang</strong> akan<br />

dikurangi oleh karena solusi ini menjadi<br />

lebih populer dan difasilitasi di Indonesia.<br />

Tidak ada kekuatiran pemadaman listrik.<br />

Bebas gangguan, bebas polusi dan kedap<br />

suara, awet dan handal.<br />

Mudah ditangani dan dioperasikan<br />

Manfaat Memakai Alat Masak Tenaga Surya<br />

Di era di mana biaya bahan bakar dalam<br />

negeri meningkat setiap tahun, makan alat<br />

masak tenaga surya menjadi hikmah<br />

tersendiri.<br />

Dengan harga <strong>yang</strong> wajar, mudah<br />

digunakan dan bebas gangguan sama<br />

sekali, alat masak menggunakan matahari<br />

merupakan suplemen <strong>yang</strong> ideal terhadap<br />

peralatan masak konvensional.<br />

Bisa digunakan hampir sepanjang tahun<br />

Tidak memerlukan bahan bakar minyak<br />

untuk memasak.<br />

Semua bahan bisa dimasak kecuali<br />

digoreng.<br />

Memasak dengan aman dan bersih.<br />

Memasak menggunakan matahari sama<br />

sekali bebas polusi dan tidak menimbulkan<br />

dampak merugikan terhadap kesehatan.<br />

Tidak perlu dijagai selama memasak karena<br />

prosesnya perlahan.<br />

Waktu memasak sekitar 1,5 hingga 2,5 jam.<br />

Makanan tetap panas selama wadah<br />

terbuat dari gelas tidak dibuka.<br />

Biaya operasi dan pemeliharaan hampir<br />

tidak ada.<br />

Manfaat Penggunaan Sistem Desalinasi Menggunakan<br />

Matahari<br />

Menghasilkan air distilasi<br />

Biayanya ternyata ekonomis<br />

Bisa menyediakan air di tempat-tempat<br />

terpencil di mana air segar tidak tersedia<br />

dalam jumlah banyak.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 33.


34.<br />

Manfaat Tenaga Surya Pasif<br />

FTL <strong>yang</strong> sangat efisien (=fluorescent TL )<br />

CFL or LED bisa mengurangi konsumsi<br />

energi paling tidak 10%<br />

Penerangan <strong>yang</strong> dihasilkan sangat<br />

mengurangi beban listrik puncak.<br />

Teknologi penerangan <strong>yang</strong> efisien bisa<br />

dengan mudah menggantikan teknologi<br />

konvensional <strong>yang</strong> tidak efisien.<br />

Potensi untuk mengurangi konsumsi energi<br />

dan pengurangan beban puncak sangat<br />

besar.<br />

Sisi ekonominya sangat menarik.<br />

Kerugian Penggunaan Tenaga Surya<br />

Biaya.<br />

Walaupun tenaga surya merupakan<br />

alternatif <strong>yang</strong> teruji selain jaringan PLN,<br />

tetapi biaya modal awalnya bisa menjadi<br />

penghalang bagi banyak pihak. Namun ada<br />

beberapa hibah <strong>yang</strong> tersedia, walaupun tidak<br />

memadai untuk mendorong investasi secara<br />

luas pada teknologi ini. Jika kita mampu<br />

mengurangi biaya peralatan tenaga surya<br />

sehingga memberikan manfaat kepada orangorang<br />

kebanyakan, maka kita pasti satu l<br />

angkah lebih dekat menuju terjadinya revolusi<br />

energi.<br />

Pasokan terus menerus.<br />

Jika terjadi saat-saat<br />

tidak ada sinar matahari <strong>yang</strong> lebih lama,<br />

maka kemungkinan penggunaan solusi<br />

tenaga surya menjadi terbatas. Untungnya,<br />

teknologi terbaru ini memungkinkan lebih<br />

banyak energi matahari untuk ditangkap<br />

bahkan pada tingkat <strong>yang</strong> relatif kecil. Juga<br />

ada peluang untuk menciptakan sistem energi<br />

terbarukan hybrid <strong>yang</strong> memanfaatkan sinergi<br />

antara tenaga surya dan angin.<br />

Lokasi penting.<br />

Lokasi <strong>yang</strong> tepat untuk panel<br />

surya merupakan hal terpenting dan tidak<br />

semua bangunan bisa memanfaatkan panel<br />

surya. Sebaiknya, panel harus menghadap ke<br />

arah selatan dan tidak boleh terhalang oleh<br />

apapun. Bangunan <strong>yang</strong> sangat rapat sangat<br />

merugikan pemanfaatan tenaga surya. Akan<br />

tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah di


daerah pedesaan di mana lokasi tidak akan<br />

merupakan masalah karena di lokasi ini<br />

hampir tidak ada bangunan <strong>yang</strong> rapat dan<br />

penghalang apapun.<br />

Pandangan orang awam dan instansi<br />

pemerintah.<br />

Persepsi orang mengenai tenaga<br />

surya adalah penting. Hingga potensi tenaga<br />

surya disadari oleh lebih banyak dunia bisnis<br />

dan komunitas, diberikan prioritas oleh<br />

pemerintahan setempat, maka pelaksanaan<br />

solusi tenaga surya <strong>yang</strong> lebih luas belum<br />

akan terjadi.<br />

Cerita-cerita keberhasilan mengenai manfaat<br />

tenaga surya perlu dikomunikasikan kepada<br />

para pengambil keputusan pada masyarakat<br />

perdesaan di Indonesia, untuk<br />

memberitahukan kepada mereka mengenai<br />

solusi ini.<br />

Bagi kebanyakan orang, solusi tenaga surya<br />

<strong>yang</strong> hemat masih bisa diterima. Tetapi<br />

karena harga minyak bumi terus meningkat,<br />

maka solusi tenaga surya <strong>yang</strong> hemat biaya<br />

akan menjadi solusi <strong>yang</strong> bisa dijalankan,<br />

khususnya untuk masyarakat perdesaan serta<br />

lokasi-lokasi <strong>yang</strong> tidak bisa diakses.<br />

Perpaduan peningkatan biaya <strong>yang</strong> terkait<br />

dengan energi konvensional dan peningkatan<br />

kesadaran mengenai solusi tenaga surya<br />

untuk sebagai alternatif adalah sangat<br />

penting untuk mendapatkan dukungan dari<br />

pihak pemerintah dan swasta.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 35.


36.<br />

Studi Kasus<br />

1. Mulai<br />

2. Pemilihan lokasi<br />

3. Teknologi<br />

<strong>yang</strong> Tepat<br />

4. Detil teknis &<br />

modifikasi<br />

5. Biaya & Pendanaan<br />

Pihak Contained Energy bekerjasama dengan<br />

'INDOGERM direct' dan kamar dagang Jerman-<br />

Indonesia (EKONID) dalam proyek mereka untuk<br />

memperbaiki Aceh. Program tersebut didesain<br />

untuk membantu propinsi Sumatera Utara setelah<br />

bencana Tsunami dan gempa bumi. pendanaan<br />

langsung IndoGerm disediakan oleh perusahaanperusahaan<br />

Jerman untuk upaya perbaikan<br />

setelah bencana Tsunami.<br />

Proyek ini dipilih oleh Bayer sebagai aplikasi<br />

program pendanaan bantuan perbaikan setelah<br />

bencana mereka.<br />

Sebagai pembangunan perumahan baru, terputus<br />

dari jaringan listrik dampak dari Tsunami dan<br />

gempa bumi, pencahayaan dan pompa air<br />

dengan tenaga surya adalah solusi <strong>yang</strong> tepat.<br />

Tidak perlu untuk menunggu pembangunan ulang<br />

infrastruktur ketika telah tersedia energi <strong>yang</strong><br />

murah dan berkelanjutan.<br />

Rendahnya perawatan dan daya tahan <strong>yang</strong> baik<br />

adalah variabel utama dalam memilih solusi <strong>yang</strong><br />

tepat terutama karena adanya kendala dalam<br />

sarana transportasi setempat.<br />

Deskripsi<br />

Pencahayaan tenaga surya & sistem pompa<br />

43 sistem solar perumahan dengan kapasitas<br />

50 W per modul, dan sebuah 50 AH sistem<br />

penyimpanan deep-cycle dengan rangakaian<br />

'battery-health-protection', menyediakan 4 x<br />

10W penerangan di tiap rumah.<br />

12 unit lampu jalan surya dengan penyimpanan<br />

dan kontrol <strong>yang</strong> sama, masing-masing<br />

menyediakan energi untuk 2 x 12 W<br />

penerangan.<br />

2 unit Lorentz PS 1200 sistem pompa surya<br />

ditenagai oleh 24 x 50 Wp modul surya.<br />

Biaya proyek diperkirakan sekitar 400 juta<br />

rupiah dan didanai oleh Bayer melalui<br />

IndoGerm Direct.<br />

Sebelum<br />

Sesudah tsunami dan<br />

gempa bumi, terjadi<br />

kerusakan instalasi listrik<br />

dan air bersih seperti di<br />

desa Muara Batu dan<br />

Muara Tiga.


6. Manajemen<br />

proyek &<br />

waktu<br />

7. pelatihan &<br />

perawatan<br />

8. Pengawasan<br />

9. Keberlanjutan<br />

10. Kesulitan<br />

Aplikasi Tenaga Matahari di Aceh<br />

Perangkat tersebut diinstal oleh tim manajamen<br />

proyek dari Contained Energy dengan tenaga<br />

kerja setempat selama 30 hari. Para pekerja<br />

dilatih oleh teknisi Contained Energy agar mereka<br />

dapat merawat sistem <strong>yang</strong> telah terpasang<br />

secara mandiri.<br />

Beberapa penduduk dilatih teknisi Contained Energy<br />

dan dipekerjakan sebagai instalatir. Ini berarti semua<br />

masalah di masa datang dapat diselesaikan mereka<br />

sendiri. Sistem <strong>yang</strong> terpasang bebas dari perawatan.<br />

Staff Indo Germ Direct secara teratur mengunjungi<br />

desa untuk mengawasi status proyek.<br />

Sistem <strong>yang</strong> terpasang bebas dari perawatan dan<br />

tidak menimbulkan biaya operasional.<br />

Keterpencilan. Desa berjarak 3 jam dari kota<br />

terdekat dengan kondisi jalan <strong>yang</strong> sangat buruk,<br />

menyebabkan instalasi sulit dilakukan. Diperlukan<br />

koordinasi <strong>yang</strong> baik antara penyelenggara jasa<br />

dan komunitas lokal. Faktor-faktor tersebut<br />

selanjutnya menjadi pertimbangan dalam<br />

kegiatan perawatan <strong>yang</strong> dilakukan oleh<br />

masyarakat lokal <strong>yang</strong> terlatih.<br />

CE memasang 43 buah, 50Wp sistem surya perumahan untuk penerangan rumah dan<br />

masjid. 12 lampu jalan surya juga dipasang untuk meningkatkan keamanan desa dan<br />

membuat hidup di malam hari sedikit lebih terang.<br />

3<br />

CE juga bekerjasama dengan kontraktor lain untuk memasang 40 m penampungan air <strong>yang</strong><br />

dilengkapi pompa tenaga surya. Sistem tersebut menyediakan air segar untuk lebih dari 1000<br />

Sumber: Contained Energy Indonesia/EKONID<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 37.


38.<br />

5. Tenaga Angin<br />

Apa Yang Dimaksud Dengan Tenaga Angin?<br />

Dalam realitas, tenaga angin adalah sekedar bentuk tenaga surya <strong>yang</strong><br />

dikonversi. Radiasi matahari memanas di berbagai tempat di bumi<br />

dengan kecepatan <strong>yang</strong> berbeda pada siang dan malam hari. Hal ini<br />

menyebabkan berbagai bagian atmosfer memanas dalam waktu <strong>yang</strong><br />

berbeda. Udara panas menaik, dan udara <strong>yang</strong> lebih sejuk tertarik<br />

untuk menggantikannya. Inilah <strong>yang</strong> menyebabkan terjadinya angin.<br />

adi angin, <strong>yang</strong> disebabkan oleh<br />

gerakan molekul udara di atmosfer,<br />

Jberasal dari energi matahari. Semua<br />

benda statis termasuk molekul udara<br />

menyimpan energi laten <strong>yang</strong> disebut dengan<br />

energi potensial. Pada saat molekul udara<br />

mulai bergerak, maka energi potensialnya<br />

dikonversi menjadi energi kinetik (energi<br />

gerakan) sebagai akibat dari kecepatan<br />

molekul udara.<br />

Mesin energi angin, <strong>yang</strong> dinamakan turbin<br />

angin, menggunakan energi kinetik angin dan<br />

mengkonversinya menjadi energi mekanis<br />

atau listrik <strong>yang</strong> bisa dimanfaatkan untuk<br />

berbagai tujuan praktis. Angin bertiup di atas<br />

'sayap' juga disebut bilah atau aerofoil dari<br />

turbin angin, <strong>yang</strong> menyebabkan berputar<br />

cepat. Turbin angin menggunakan gerakan<br />

rotasi untuk membangkitkan listrik atau<br />

menjalankan peralatan mesin seperti pompa.<br />

5.1. Bagaimana cara kerja<br />

energi angin?<br />

Turbin angin memanfaatkan energi kinetik<br />

dari angin dan mengkonversinya menjadi<br />

energi listrik. Ada dua jenis turbin angin <strong>yang</strong><br />

utama:<br />

Turbin<br />

angin dengan poros horizontal<br />

Turbin<br />

angin dengan poros vertikal<br />

Turbin angin adalah bagian dari sistem <strong>yang</strong><br />

lebih besar. Komponen lainnya dinamakan<br />

komponen penyeimbang sistem/ balance of<br />

system (BOS) dan ada beberapa jenis<br />

tergantung kepada jenis sistem <strong>yang</strong><br />

diinstalasi. (Lihat ISTILAH-ISTILAH YANG<br />

HARUS DIKETAHUI). Tiga jenis sistem energi<br />

angin <strong>yang</strong> utama bisa dibedakan.<br />

1. Sistem <strong>yang</strong> Terhubung ke jaringan PLN<br />

Jika jaringan PLN sudah ada di daerah<br />

tersebut, maka sistem energi angin bisa<br />

dihubungkan ke jaringan tersebut.<br />

4<br />

1<br />

3<br />

1 Turbin Angin 2 Inverter<br />

3<br />

Beban<br />

5<br />

2<br />

Jaringan<br />

5<br />

4<br />

Meteran<br />

Listrik


2. Off grid atau sistem berdiri sendiri<br />

Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa<br />

topangan eksterior; sangat sesuai untuk<br />

penggunaan di daerah terpencil.<br />

1<br />

2<br />

1 Turbin Angin 2 Inverter<br />

3<br />

4<br />

5<br />

3. Sistem Listrik Hybrid<br />

Turbin angin sebaiknya digunakan dengan<br />

sumber-sumber energi lainnya (PV, generator<br />

diesel). Ini bisa meningkatkan produksi energi<br />

listrik dari sistem ini dan menurunkan resiko<br />

kekurangan energi.<br />

1<br />

Beban<br />

1 Turbin Angin 2 Inverter<br />

3<br />

4<br />

4<br />

Beban<br />

Modul Surya<br />

7<br />

5<br />

5<br />

5<br />

3<br />

3<br />

6<br />

4<br />

Baterai<br />

Trafo 6 Generator cadangan<br />

2<br />

6<br />

4<br />

Baterai<br />

Trafo 6 Generator cadangan<br />

Ingat<br />

Dengan menambahkan<br />

genset dalam sistem ini<br />

berarti akan menimbulkan<br />

biaya pemeliharaan <strong>yang</strong><br />

lebih mahal serta biaya<br />

bahan bakar tambahan.<br />

Bank batere menyimpan energi listrik<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan oleh sistem ini (turbin<br />

angin, genset atau modul PV) untuk<br />

memberikan beban.<br />

Battery charge controller melindungi<br />

batere dan mengatur charge dan<br />

discharge.<br />

Inverter mengkonversi energi DC<br />

menjadi energi AC. Jika beban<br />

mensyaratkan energi DC, maka bisa<br />

langsung dipasok oleh turbin angin<br />

atau batere, tetapi jika beban<br />

mensyaratkan AC, maka perlu<br />

memasukkan inverter pada sistem<br />

tersebut <strong>yang</strong> akan mengkonversi DC<br />

menjadi AC.<br />

Rectifier <strong>yang</strong> mengkonversi energi<br />

AC <strong>yang</strong> dihasilkan oleh generator<br />

menjadi energi DC <strong>yang</strong> bisa<br />

disimpan dalam batere mungkin<br />

perlu.<br />

SISTEM YANG DIHUBUNGKAN<br />

DENGAN JARINGAN PLN<br />

Inverter perlu untuk mengkonversi<br />

energi DC <strong>yang</strong> dihasilkan oleh sistem<br />

tersebut menjadi AC karena listrik<br />

dari pembangkit adalah AC. <strong>Energi</strong><br />

AC <strong>yang</strong> dikonversi bisa langsung<br />

dipasok ke beban AC.<br />

Meteran mengukur energi listrik <strong>yang</strong><br />

dipasok oleh jaringan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 39.<br />

Perlu diketahui


40.<br />

Mengapa Kita Menggunakan Turbin Angin?<br />

Turbin angin kecil berkapasitas 3kW<br />

mampu menghasilkan energi listrik hingga<br />

7.000 kWh per tahun.<br />

Sumber energi primer secara cuma-cuma -<br />

angin<br />

Tenaga angin bisa dipadukan dengan<br />

tenaga surya untuk memasok energi pada<br />

malam hari pada saat tidak ada tenaga<br />

surya <strong>yang</strong> tersedia. Ini bisa membuat usia<br />

battery bank lebih lama.<br />

Dampak minimal pada lingkungan.<br />

Tidak menghasilkan limbah atau emisi.<br />

Turbin angin berkapasitas 3kW bisa<br />

menghindarkan dari emisi CO2 hingga 5<br />

ton per tahun.<br />

Hanya memerlukan sebidang tanah<br />

berukuran kecil.<br />

Memfasilitasi sumber pendapatan baru<br />

atau meningkatkan pendapatan dari usaha<br />

<strong>yang</strong> sudah ada.<br />

Apa kekurangan tenaga angin?<br />

Memerlukan sumber angin <strong>yang</strong> cukup<br />

pada lokasi<br />

Angin <strong>yang</strong> tidak merata bisa<br />

menyebabkan produksi energi tidak<br />

konsisten<br />

Biaya modal <strong>yang</strong> tinggi<br />

Bising; ada indikasi bahwa<br />

suara bising<br />

3<br />

2<br />

1<br />

1<br />

2<br />

4<br />

berfrekuensi ultra rendah <strong>yang</strong> berasal dari<br />

turbin angin berpotensi merugikan manusia<br />

dan hewan.<br />

Kerusakan akibat petir dan burung <strong>yang</strong><br />

bermigrasi.<br />

5.2. Horizontal axis wind turbine<br />

Prakondisi<br />

Mulai operasikan pada saat kecepatan<br />

angin mencapai 3-5m/detik<br />

Memerlukan pemilihan lokasi <strong>yang</strong> tepat<br />

Keuntungan<br />

Memberikan kinerja <strong>yang</strong> lebih baik pada<br />

produksi energi dibandingkan dengan<br />

turbin angin dengan sumbu vertikal<br />

Turbin angin berkapasitas 3kW<br />

menghasilkan listrik 5.000-7.000 kWh per<br />

tahun (kecepatan angin 5.4m/detik)<br />

Kekurangan<br />

Memerlukan kecepatan angin <strong>yang</strong> lebih<br />

tinggi untuk bisa memproduksi listrik<br />

Memerlukan menara <strong>yang</strong> tinggi untuk<br />

menangkap kecepatan angin <strong>yang</strong> cukup<br />

Tambahan sistem ekor (yaw) adalah bagian<br />

dari turbin horizontal, lebih kompleks<br />

Gambar 5. 2. komponen tubin angin dengan sumbu horisontal.<br />

Nacelle melindungi komponenkomponen<br />

berikut dari<br />

lingkungan:<br />

Generator <strong>yang</strong> mengkonversi<br />

energi mekanik dari poros<br />

penggerak menjadi energi<br />

listrik.<br />

Gearbox opsional<br />

menyesuaikan kecepatan poros<br />

penggerak terhadap kecepatan<br />

poros penggerak generator.<br />

Menara menopang rotor dan<br />

nacelle; menara juga menopang<br />

turbin ke jalur angin.<br />

3<br />

4<br />

Baling-baling ROTOR (dua atau<br />

tiga) berotasi pada sumbu<br />

horizontal. Baling-baling<br />

mengkonversi energi kinetik<br />

angin menjadi energi mekanik<br />

putaran <strong>yang</strong> dipindahkan dari<br />

poros penggerak.<br />

Tail vane <strong>yang</strong> juga disebut<br />

dengan Yaw membuat rotor<br />

turbin angin sumbu horizontal<br />

menjadi sejajar dengan arah<br />

datangnya angin.


Tempat Bagus<br />

Tempat Buruk<br />

Hambatan<br />

5.3. Turbin angin bersumbu vertikal<br />

Savonius<br />

- Disain sederhana<br />

- Kinerja rendah<br />

Komponen<br />

Efek percepatan angin<br />

pada lembah<br />

Turbulensi pada<br />

puncak ataupun<br />

dasar tebing atau<br />

pegunungan<br />

10 H atau lebih<br />

Turbulensi<br />

Turbulensi<br />

Tinggi dari<br />

hambatan<br />

(H)<br />

Daerah bebas dari hambatan kurang lebih berjarak 10 x<br />

tinggi hambatan atau menggunakan tower <strong>yang</strong> sangat<br />

tinggi<br />

Gambar 5.3.<br />

Ingat<br />

Tidak ada gunanya merencanakan turbin<br />

angin tanpa ketersediaan angin <strong>yang</strong> cukup<br />

di lokasi.<br />

Bentuk rotor dengan 2 atau 3 airfoil.<br />

Menara dengan poros penggerak<br />

pada bagian bawah.<br />

Darrieus<br />

- Disain kompleks<br />

- Kinerja lebih baik dibandingkan<br />

dengan disain Savonius<br />

Bagaimana cara mengukur<br />

kecepatan angin?<br />

Anemometer adalah instrumen <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk mengukur<br />

kecepatan angin. Cup berputar lebih<br />

cepat ketiga kecepatan angin<br />

meningkat. Vane angin juga bisa<br />

mengindikasikan arah angin. Alat ini<br />

harus dihubungkan dengan pencatat<br />

data untuk mencatat angka<br />

kecepatan angin, 14 (km/jam atau<br />

m/detik) kecuali pengukuran<br />

dilakukan secara manual (tidak<br />

disarankan karena memakan banyak<br />

waktu dan memerlukan konsistensi).<br />

Untuk mengetahui dengan pasti<br />

mengenai sumber angin di lokasi,<br />

maka perlu dilakukan pengukuran<br />

sepanjang tahun.<br />

Case bisa ditempatkan di atas<br />

tanah dan mencakup gearbox<br />

opsional dan generator.<br />

Giromill<br />

- Pengembangan dari Darrieus<br />

- Lebih murah<br />

- Konstruksi mudah<br />

- Kinerja rendah<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 41.<br />

?<br />

Pertanyaan-pertanyaan


Hal-hal Teknis<br />

42.<br />

Komponen-komponen turbin angin vertikal<br />

dan horizontal bekerja dengan cara <strong>yang</strong><br />

sama, perbedaan utamanya adalah di sini<br />

rotor berputar pada sumbu vertikal.<br />

Prakondisi<br />

Mulai beroperasi pada saat kecepatan<br />

angin mencapai 1.5-3/detik<br />

Keuntungan<br />

Bisa ditempatkan di lokasi di mana turbin<br />

angin bersumbu horizontal akan sesuai<br />

Tidak perlu diarahkan ke arah angin<br />

Mulai dioperasikan pada angin<br />

berkecepatan rendah<br />

Pemeliharaan lebih mudah<br />

Dikenal tidak bising<br />

Kekurangan<br />

Kinerja lebih buruk dalam memproduksi<br />

energi dibandingkan dengan turbin angin<br />

bersumbu horizontal<br />

Turbin Angin Vertical axis<br />

Turbin angin sumbu vertikal berkapasitas<br />

3kW menghasilkan 2.500-6.500 kWh per<br />

tahun. (Kecepatan angin: 5,4 m/detik)<br />

tergantung disain <strong>yang</strong> dipakai.<br />

Tidak bisa hidup sendiri, terkadang turbin<br />

angin bersumbu vertikal memerlukan<br />

motor listrik kecil untuk menghidupkannya.<br />

Kegagalan baling-baling karena aus.<br />

Ukuran turbin <strong>yang</strong> harus mengenai ukuran turbin angin 900 kWh/tahun dengan<br />

diinstal tergantung kepada <strong>yang</strong> diperlukan. kecepatan angin 3m/detik<br />

beban dan kecepatan angin<br />

<strong>yang</strong> ada di lokasi. Contoh: Mari kita Turbin angin bersumbu<br />

pertimbangkan total beban horizontal berkapasitas 1 kW<br />

Total beban harian harus harian dari 10.000 Wh di mana akan cukup efektif dengan<br />

diperkirakan terlebih dahulu. 35% nya diharapkan diperoleh kecepatan angin <strong>yang</strong> rendah<br />

Untuk sistem hybrid, maka dari turbin angin. Maka beban dan hanya bisa menghasilkan<br />

porsi beban <strong>yang</strong> diharapkan aktual adalah: hingga 400-500 kWh/tahun.<br />

bisa tersedia dari turbin angin 10.000*0,35*1,50=5.250Wh/har Dengan kecepatan angin <strong>yang</strong><br />

harus ditetapkan. Ditambahkan i, yakni 1920kWh/tahun rendah tersebut (3m/detik, dan<br />

lima puluh persen untuk untuk menghasilkan beban,<br />

mentolerir kehilangan <strong>yang</strong> Jika kecepatan angin rata-rata maka nampaknya<br />

disebabkan oleh angin <strong>yang</strong> di tempat tersebut adalah menggunakan turbin angin<br />

tidak merata, sistem kabel, 3m/detik dan kecepatan angin bersumbu vertikal, <strong>yang</strong> bisa<br />

konversi dari DC ke AC dsb. <strong>yang</strong> diukur dari peralatan <strong>yang</strong> menghasilkan lebih banyak<br />

akan dipilih adalah 12m/detik, energi dengan kecepatan angin<br />

Selanjutnya dihitung jam-jam maka jam-jam angin puncak <strong>yang</strong> lebih rendah, merupakan<br />

angin puncak pada kecepatan adalah: 3*24/12=6. solusi <strong>yang</strong> lebih baik.<br />

angin <strong>yang</strong> dinilai: harus sesuai<br />

dengan jumlah jam di mana Ukuran turbin <strong>yang</strong> diperlukan Namun, ini belum<br />

kecepatan angin akan bertiup adalah 5,250/6=875W: dengan memperhitungkan faktor biaya.<br />

pada kecepatan angin <strong>yang</strong> demikian, turbin angin dengan Sebenarnya mungkin bisa lebih<br />

dihitung dari turbin tersebut kapasitas 1kW harus diadaptasi ekonomis untuk menginstal<br />

(biasanya 11 atau 12 m/detik). agar bisa menghasilkan beban. empat turbin angin bersumbu<br />

horizontal untuk menghasilkan<br />

Dengan membagi beban Turbin angin bersumbu vertikal beban<br />

dengan jam-jam puncak akan berkapasitas 1 kW akan<br />

memberikan perkiraan kasar menghasilkan antara 250 dan


5.4. Berbagai Penggunaan<br />

Ilustrasi ini memberikan gambaran secara<br />

umum mengenai penggunaan sistem tenaga<br />

angin.<br />

Di Indonesia, lebih dari 600 turbin angin<br />

(dengan kapasitas terpasang 0,5-1 GW)<br />

kebanyakan diinstal dengan kapasitas di<br />

bawah 10 kW. Sebagian besar sistem ini<br />

dimanfaatkan untuk penerangan, TV, lemari<br />

es, komunikasi dan menstrom aki.<br />

Sistem tenaga angin berskala rumah tangga<br />

(100-500 watt) belum dilakukan secara luas<br />

di Indonesia, karena mensyaratkan<br />

ketersediaan angin <strong>yang</strong> baik agar bisa<br />

beroperasi.<br />

Beberapa sistem hybrid <strong>yang</strong> memasok listrik<br />

untuk desa-desa dan usah kecil telah diinstal<br />

Skala rumah tangga Skala Pemukiman<br />

Pencahayaan<br />

TV<br />

Radio<br />

PRODUCTIVE ENDS<br />

Bidang kesehatan<br />

Pendingin/kulkas<br />

Pendidikan<br />

Pencahayaan<br />

Sistem komunikasi<br />

di seluruh Indonesia (baca Studi Kasus<br />

sebagai contoh). Di Pulau Rote, sistem hybrid<br />

dengan empat turbin angin berkapasitas<br />

10kW, battery bank dan generator telah<br />

diinstal sebagai proyek percontohan.<br />

Di Pulau Karya, telah diinstal sistem tanpa<br />

pembangkit dengan empat turbin angin<br />

berkapasitas 1.000 kW untuk keperluan<br />

penerangan, komputer dan memompa air. Di<br />

dekat Brebes, Jawa Tengah, dua turbin angin<br />

bersumbu vertikal tipe Savonius telah diinstal<br />

untuk memompa air. Dengan kecepatan angin<br />

3m/detik, sistem ini mampu memompa 1-1,5<br />

liter air per detik dan turbin bisa dijalankan<br />

dengan kecepatan angin meskipun hanya<br />

1m/detik.<br />

Peralatan penerangan<br />

Sistem energi angin<br />

SOCIAL ENDS<br />

Pertanian/Agro industri<br />

Pompa irigasi<br />

Suplai air<br />

Pengolahan tanaman<br />

Komersial/Tujuan manufaktur<br />

Pendingin<br />

Pengisian baterai<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 43.


44.<br />

Ingat<br />

Turbin angin bersumbu<br />

horizontal dan vertikal<br />

memiliki penggunaan <strong>yang</strong><br />

sama. Penting untuk memilih<br />

teknologi <strong>yang</strong> disesuaikan<br />

dengan kecepatan angin di<br />

mana sistem ini harus diinstal<br />

Sumber lainnya<br />

Natural Resources Canada, 2003.<br />

Standalone wind energy systems:<br />

a buyer's guide. [Online] (Hitting<br />

the headlines article) Available<br />

at: [Accessed 8<br />

September 2010].<br />

USDE, 2010. How wind turbines<br />

Kunci keberhasilan<br />

Keterlibatan <strong>yang</strong> intensif<br />

dari penduduk desa pada<br />

proyek dari awal hingga<br />

seterusnya<br />

Pemeliharaan <strong>yang</strong><br />

dilaksanakan dengan baik<br />

serta pelatihan penduduk<br />

desa.<br />

Potensi ekonomi dari<br />

proyek sebelum layanan<br />

penyediaan listrik<br />

Sisi Ekonomi<br />

Harga turbin angin berukuran<br />

adalah antara Rp 54 juta hingga<br />

Rp 200 juta, tergantung ukuran<br />

dan pemakaiannya. Turbin angin<br />

vertikal pada umumnya 10 hingga<br />

20% lebih mahal dibandingkan<br />

dengan turbin angin horizontal<br />

dengan kapasitas <strong>yang</strong> sama.<br />

Harga turbin angin hanya<br />

merupakan 15% hingga 45% dari<br />

biaya total menginstal sistem<br />

energi angin berukuran kecil.<br />

Sebagai patokan umum: Biaya<br />

sistem tenaga angin adalah<br />

antara Rp 9 juta dan Rp 45 juta<br />

per kW dari kapasitas terpasang.<br />

work. [Online] (Updated 9 September 2010].<br />

January 2010) Available at: Clarke,S., 2003. Electricity<br />

[Accessed 10 September Farm. [Online] (Updated 7 July<br />

2010]. 2010) Available at:<br />

American Wind Energy [Accessed 8<br />

[Online] Available at:<br />

[Accessed 7<br />

September 2010].<br />

Siap menghadapi kegagalan<br />

Akibat evaluasi kebutuhan<br />

masyarakat <strong>yang</strong> tidak<br />

memadai<br />

Dikarenakan kajian sumber<br />

angin <strong>yang</strong> buruk serta<br />

pemilihan teknologi <strong>yang</strong><br />

tidak tepat<br />

Akibat kurangnya suku<br />

cadang<br />

Ingat<br />

Sangat disarankan untuk melakukan pengukuran<br />

angin di lokasi selama beberapa waktu.<br />

Jika data kecepatan angin tersedia dari stasiun<br />

meteorologi atau bandara terdekat, maka bisa<br />

dipakai sebagai titik awal.<br />

Sumber<br />

Dauselt, C. J., 2008. PV-Wind-Diesel<br />

Hybrid system: Stand-alone electricity<br />

supply in NTT. In e8/UNSW (university<br />

of New South Wales) Workshop,<br />

Renewable Energy and sustainable<br />

Development in Indonesia. Jakarta, 19-<br />

20 January 2008.<br />

Available from:<br />

[<br />

Accessed 13 September 2010].


Jenis turbin angin apa <strong>yang</strong> dipilih?<br />

Pilihan turbin angin harus disesuaikan<br />

dengan kecepatan angin <strong>yang</strong> ada di<br />

lokasi. Kinerja biaya (cost<br />

performance) turbin angin <strong>yang</strong><br />

relatif dengan sumber angin <strong>yang</strong><br />

tersedia di lokasi merupakan<br />

parameter untuk dipertimbangkan.<br />

Sistem energi apa dan untuk<br />

penggunaan apa?<br />

Untuk pemakaian skala rumah<br />

tangga, maka sistem berdiri sendiri<br />

(stand-alone system) hanya mungkin<br />

untuk angin <strong>yang</strong> banyak dan cepat<br />

(7m/detik), sistem hybrid tidak akan<br />

menarik secara ekonomis.<br />

Untuk pemakaian di desa, sistem<br />

berdiri sendiri dengan genset diesel<br />

cadangan hanya akan beroperasi<br />

dengan baik jika tersedia angin <strong>yang</strong><br />

banyak. Sistem hybrid akan lebih<br />

sesuai jika sumber angin terbatas.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 45.<br />

?<br />

Pertanyaan-pertanyaan


46.<br />

Studi Kasus<br />

1. Mulai<br />

2. Pemilihan lokasi<br />

3. Teknologi<br />

<strong>yang</strong> Tepat<br />

4. Detil teknis &<br />

modifikasi<br />

5. Biaya & Pendanaan<br />

6. Manajemen<br />

proyek &<br />

waktu<br />

Proyek dimulai dengan kerjasama antara Lembaga<br />

Penerbangan dan antariksa nasional dengan<br />

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep. Dimulai<br />

dengan survei dan pengukuran potensi angin, setelah<br />

mendapatkan data angin <strong>yang</strong> cukup dilakukan<br />

kajian untuk pembangunan desa energi angin.<br />

Kerjasama dilakukan dengan Bappeda pada tahap<br />

penelitian dan dinas Pertambangan dan <strong>Energi</strong> pada<br />

saat implementasi.<br />

Pemilihan lokasi diawali dengan survei dan<br />

pengukuran potensi angin, Lokasi <strong>yang</strong> dipilih<br />

adalah suatu desa <strong>yang</strong> terpencil di pulau <strong>yang</strong><br />

belum mendapatkan aliran listrik.<br />

Dipilih teknologi turbin angin dengan konstruksi<br />

dan sistem <strong>yang</strong> sederhana serta dilengkapai<br />

dengan diesel cadangan. Aplikasinya untuk<br />

penerangan sarana umum dan beberapa rumah<br />

penduduk.<br />

Sistem terdiri dari 6 unit turbin angin dan 1 unit<br />

diesel generator, dengan kapasitas total 25,7 kW<br />

dan genset 20 kW. Dilengkapi dengan baterai<br />

bank dan inverter.<br />

Pembangunan didanai oleh LAPAN <strong>yang</strong><br />

mengadakan sistem pembangkit dan<br />

Pemda Sumenep <strong>yang</strong>membangun rumah<br />

kontrol / monitor.<br />

Selesai dibangun, manajemen dan pengelolaan<br />

proyek diserahkan kepada kumpulan <strong>yang</strong><br />

dibentuk, dilatih dan diawasi oleh Pemda<br />

Sumenep. Penanggung jawab proyek adalah<br />

LAPAN dan Pemda Sumenep.<br />

Pelaksanaan pembangunan proyek dapat selesai<br />

sesuai jadwal <strong>yang</strong> direncanakan. Kesulitan dalam<br />

transportasi dapat diatasi dengan<br />

memberdayakan masyarakat untuk mengangkut<br />

barang barang komponen PLTB dan genset. Ijin<br />

lokasi diatur oleh Pemerintah Daerah<br />

Sebelum<br />

Daerah <strong>yang</strong> terisolasi di<br />

Madura tanpa<br />

pembangunan jaringan<br />

listrik untuk masyarakat<br />

lokal.


PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin), Sumenep - Madura<br />

Sesudah<br />

Manfaat <strong>yang</strong> diterima<br />

masyarakat dengan<br />

adanya proyek ini adalah,<br />

desa <strong>yang</strong> sebelumnya<br />

gelap dapat menikmati<br />

listrik meskipun terbatas<br />

di penerangan jalan,<br />

mushola dan sarana<br />

umum lainya.<br />

Sumber:<br />

Soeripno Martosaputro<br />

(LAPAN)<br />

7. pelatihan &<br />

perawatan<br />

8. Pengawasan<br />

9. Keberlanjutan<br />

10. Kesulitan<br />

Pelatihan diberikan kepada 5 orang perwakilan<br />

komunitas <strong>yang</strong> dilibatkan selama proses<br />

pembangunan PLTB, dari penentuan lokasi,<br />

pembuatan pondasi, pendirian tower, merakit dan<br />

memasang turbin angin, memasang peralatan listrik,<br />

batere dan inverter dan tata cara pengoperasian,<br />

perawatan dan perbaikan. Setelah selesai instalasi,<br />

dilakukan pelatihan dan praktek langsung di<br />

lapangan. Penanggungjawab pelatihan adalah<br />

LAPAN sebagai pemilik proyek dan Lembaga desa<br />

<strong>yang</strong> dibentuk oleh Pemda<br />

Monitoring dilakukan secara berkala namun tidak<br />

dipasang peralatan pencatat otomatis (data akuisisi).<br />

Hasil <strong>yang</strong> diporoleh masih kurang dari <strong>yang</strong><br />

diharapkan. Terjadi penambahan beban <strong>yang</strong> tidak<br />

direncanakan sehingga inverter sering mengalami<br />

kerusakan karena over load.<br />

Beberapa hal <strong>yang</strong> perlu mendapat perhatian agar<br />

proyek dapat berkelanjutan:<br />

Atensi dan kerjasama dengan pemerintah<br />

setempat harus harmonis (mulai dari tingkat<br />

kabupaten, kecamatan , desa sampai ke RT/RW)<br />

Masyarakat dan tokoh dilibatkan sejak awal proyek<br />

sebagai sarana sosialisasi tentang sumber energi<br />

terbarukan, batasan-batasan dan sifat <strong>yang</strong><br />

biasanya untuk lokasi spesifik dan kondisi alam.<br />

Dibentuk pengelola sistem dari masyarakat<br />

setempat <strong>yang</strong> dibina oleh institusi tingkat<br />

Kecamatan atau Kebupaten.<br />

Pelatihan dan pendampingan kepada pengelola<br />

dan masyarakat, agar paham tentang seluk beluk<br />

permasalahan dan keterbatasan sistem<br />

pembangkit energi terbarukan, sehingga sadar<br />

untuk optimasi pemanfaatannya sesuai dengan<br />

sumber daya <strong>yang</strong> diperoleh.<br />

Keberlangsungan operasional memerlukan biaya<br />

operasional, biaya perawatan dan perbaikan dapat<br />

dikumpulkan dari iuran masyarakat pengguna.<br />

Apabila iuran tidak mencukupi, pemerintah daerah<br />

diharapkan memberikan bantuan subsidi untuk<br />

perawatan tersebut.<br />

Pada beberapa kasus, pemerintah daerah tidak<br />

membiayai kekurangan biaya operasional dari<br />

sistem, sementara dalam MOU kerjasama dengan<br />

pemerintah pusat (<strong>yang</strong> membangun proyek),<br />

pemerintah daerah berkontribusi untuk<br />

menyediakan biaya OM guna membantu<br />

kekurangan biaya dari hasil <strong>yang</strong> dikumpulkan<br />

oleh pengelola dan masyarakat pengguna.<br />

Lokasi <strong>yang</strong> terpencil dan hanya dapat dijangkau<br />

dengan perahu kecil, kesulitan utama <strong>yang</strong> dihadapi<br />

selama instalasi berupa masalah transportasi<br />

peralatan PLTB dan generator diesel <strong>yang</strong> cukup<br />

berat .<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 47.


48.<br />

4. <strong>Energi</strong> Tenaga Air<br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan energi tenaga air ?<br />

Hidro berarti air. <strong>Energi</strong> Air/Hidro menggunakan gerakan air <strong>yang</strong><br />

disebabkan oleh gaya gravitasi <strong>yang</strong> diberikan pada substansi <strong>yang</strong><br />

kurang lebih 1000 kali lebih berat daripada udara, sehingga tidak<br />

peduli seberapa lambat aliran air, ia akan tetap mampu menghasilkan<br />

sejumlah besar energi.<br />

<strong>Energi</strong> tenaga air adalah sumber energi<br />

ramah lingkungan <strong>yang</strong> telah digunakan<br />

sejak berabad-abad lalu. Aliran air<br />

diarahkan untuk menggerakkan turbin, <strong>yang</strong><br />

akan menghasilkan energi listrik. <strong>yang</strong> disebut<br />

sebagai <strong>Energi</strong> Tenaga Air.<br />

Kincir air dan energi Hidroelektrik merupakan<br />

bentuk-bentuk dari energi tenaga air. Bendungan<br />

Hidroelektrik adalah contoh energi air dalam<br />

skala besar. Bahkan 16 % dari energi listrik dunia<br />

disumbang oleh energi tenaga air!<br />

Bagaimana cara kerjanya?<br />

<strong>Energi</strong> tenaga air mengubah energi potensial<br />

<strong>yang</strong> terdapat di dalam air. Aliran air <strong>yang</strong><br />

mengandung energi potensial tersebut,<br />

selanjutnya dialirkan ke turbin <strong>yang</strong> akan<br />

menghasilkan energi listrik.<br />

Jenis-jenis tenaga air dapat diklasifikasikan<br />

berdasarkan head (ketinggian jatuhnya air),<br />

kapasitas dan tipe grid<br />

1. Klasifikasi berdasarkan head:<br />

Head tinggi : H>100m<br />

Head menegah : 30-100 m<br />

Head randah : 2- 30 m<br />

2. Klasifikasi berdasarkan kapasitas<br />

PLTA Pico : 10 MW<br />

3. Klasifikasi berdasarkan jenis desain:<br />

Run-of-the-river<br />

Bentuk <strong>yang</strong> paling sederhana dalam<br />

konteks PLTA mikro dan mini. Skema ini<br />

tidak memanfaatkan bendungan untuk<br />

mengarahkan air ke bangunan<br />

penyadap,melainkan mengubah lajur aliran<br />

air menuju turbin melalui pipa atau<br />

penstock.<br />

Sistem Penyimpanan<br />

Dalam penggunaan sistem ini. Air ini akan<br />

disimpan terlebih dahulu dalam jangka<br />

waktu tertentu (beberapa jam atau dalam<br />

beberapa bulan) Dan akan digunakan<br />

untuk menghasilkan energi ketika<br />

dibutuhkan.<br />

Sistem pompa penyimpan<br />

Ketika terjadi kebutuhan listrik <strong>yang</strong> rendah<br />

atau kelebihan kebutuhan listrik scara tibatiba,<br />

maka pompa secara otomatis akan<br />

mengisi penuh tanki tangki penyimpanan.<br />

Namun apabila tejadi lonjakan kebutuhan


listrik <strong>yang</strong> tinggi,maka tangki tangki <strong>yang</strong><br />

ada akan segera dikosongkan menuju<br />

turbin untuk memenuhi kebutuhan<br />

produksi <strong>yang</strong> mencukupi.<br />

4. Klasifikasi berdasarkan tipe jaringan listrik<br />

Sistem jaringan listrik tersambung<br />

Jika jaringan listrik sudah terpasang, energi<br />

hidro dapat langsung disambungkan<br />

dengan jaringan listrik nasional.<br />

Sistem jaringan berdiri sendiri atau tidak<br />

tersambung dengan jaringan<br />

Pembangkit listrik tenaga air tidak<br />

tersambung dengan jaringan listrik<br />

nasional.<br />

Ingat<br />

Head dan arus air adalah parameter<br />

utama <strong>yang</strong> harus dipertimbangkan<br />

dalam perencanaan pembangkit<br />

tenaga hidro<br />

Sebuah pengatur elektronis<br />

dihubungkan dengan generator.<br />

Pengatur ini menyamakan tenaga<br />

listrik <strong>yang</strong> dihasilkan dengan beban<br />

<strong>yang</strong> diberikan. Alat ini dibutuhkan<br />

untuk menyetabilkan tegangan dari<br />

perubahan-perubahan<br />

Perlu diketahui<br />

Cara kerja pembangkit tenaga hidro<br />

Bendungan PLTA menggunakan<br />

reservoir untuk menghasilkan<br />

energi potensial dari air<br />

bendungan.<br />

Aliran air mengalir melalui sebuah<br />

pipa <strong>yang</strong> disebut sebuah<br />

penstock. (Salah satu keunggulan<br />

penyaluran daya air dari<br />

bendungan.)<br />

Air mengalir melalui penstock<br />

menuju turbin dan memaksa turbin<br />

untuk bergerak dan selanjutnya<br />

generator mulai memproduksi<br />

energi listrik.<br />

Komponen dari enegi tenaga air<br />

Reservoir<br />

Sebuah waduk digunakan untuk<br />

menyimpan air untuk digunakan<br />

ketika diperlukan<br />

Intake (Bangunan Penyadap)<br />

Sebuah tempat untuk mengalirkan air<br />

ke pipa<br />

Penstock<br />

Penstock mengalirkan air dari<br />

bangunan penyadap menuju ke<br />

pembangkit tenaga listrik.<br />

Turbin<br />

Turbin mengkonversikan energi<br />

potensial dari air menjadi energi<br />

rotasi mekanik.<br />

Generator<br />

Generator mengubah energi<br />

mekanik menjadi energi listrik<br />

Transformer<br />

Sebuah alat <strong>yang</strong> berguna<br />

menyebarkan,meningkatkan atau<br />

menurunkan tegangan sehingga<br />

dapat ditransmisi melalui jalur<br />

transmisi sesuai dengan voltase yg<br />

diinginkan.<br />

Jalur Transmission<br />

Listrik disalurkan ke gardu dan<br />

didistribusikan ke konsumen<br />

melalui jaringanlistrik.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 49.


50.<br />

Mengapa menggunakan pembangkit<br />

listrik tenaga air?<br />

Indonesia memiliki potensi tenaga air<br />

sampai sebesar 62,2 GW termasuk 458 MW<br />

potensi mikro hidro bagi masyarakat<br />

pedesaan dan terpencil<br />

<br />

Pembangkit Mini-hidro dapat mengurangi<br />

emisi bahan bakar fosil CO sekitar 4.000<br />

2<br />

ton per tahun.<br />

<br />

Sumber daya energi terbarukan <strong>yang</strong><br />

bersih dan gratis.<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Tidak ada limbah atau emisi.<br />

Masyarakat akan mendapatkan keuntungan<br />

dari peningkatan stabilitas jaringan listrik.<br />

Sistem Mikro hidro dapat menyuplai listrik<br />

tanpa mempengaruhi kualitas air, tanpa<br />

mempengaruhi habitat, dan tanpa<br />

mengubah rute atau aliran sungai.<br />

Emisi CO 2 untuk PLTA 3,65 mini hidro MW<br />

adalah 0,88 kg CO 2/kWh<br />

Sistem Micro hidro dapat dikombinasi<br />

dengan sistem energi surya untuk<br />

menghasilkan energi pada musim dingin, di<br />

mana banyak aliran air dan minimnya<br />

energi surya.<br />

Hal-hal Teknis<br />

Bagaimana cara mengukur debit<br />

air sungai? Untuk mendapatkan<br />

informasi tersebut pada sebuah<br />

lokasi, diperlukan pengukuran<br />

selama setahun penuh.<br />

Terdapat beberapa metode<br />

pengukuran arus tergantung<br />

ukuran anak sungai atau sungai<br />

Metode Bucket<br />

Untuk debit kecil (20 l / s)<br />

Penting untuk menggunakan<br />

tangki besar (1000 liter) dengan<br />

saluran pembuang di bagian<br />

bawah<br />

Aliran air <strong>yang</strong> akan diukur<br />

dialihkan ke dalam tangki sudah<br />

diketahui volumenya.<br />

Waktu <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />

mengisi tangki harus dicatat.<br />

Dengan membagi volume (dalam<br />

liter) dari tangki dengan waktu<br />

pengisian (dalam detik) maka<br />

aliran dalam liter / detik dapat<br />

dihitung.


Metode Float<br />

Untuk debit >20 l / s<br />

Untuk panjang sungai <strong>yang</strong> diketahui,<br />

penampang rata-rata harus tersedia,<br />

di mana botol plastik diisi setengah<br />

air dan dilepaskan ke sungai <strong>yang</strong><br />

diukur. dengan diberi batas waktu<br />

lebih panjang. Dengan mengalikan<br />

luas penampang dengan kecepatan<br />

aliran rata-rata (atau kecepatan),<br />

perkiraan laju air dapat dibuat.<br />

Mengukur Head<br />

Menggunakan ketinggian air<br />

1. Mulai pengukuran dari bagian atas<br />

perkiraan tinggi permukaan air pada<br />

posisi bak pengatur <strong>yang</strong> ditentukan.<br />

2, Pengukuran kedua dilanjutkan pada<br />

tingkat lebih rendah dari ukuran<br />

sebelumnya.<br />

3. Lanjutkan pengukuran sampai<br />

mencapai posisi turbin Jumlahkan<br />

semua hasil pengukuran untuk<br />

mendapatkan ukuran kotor dari head.<br />

Altimeter<br />

Alat ini bekerja berdasarkan<br />

berdasarkan tekanan atmosfer.<br />

Tekanan ini berbeda pada berbagai<br />

ketinggian. Tekanan meningkat pada<br />

ketinggian di atas permukaan laut.<br />

Head adalah perbedaan antara elevasi<br />

1 dan elevasi 2.<br />

Clinometer<br />

Berbagai pengukuran dapat<br />

dilakukan clinometer. Untuk<br />

mengukur sudut, clinometer<br />

harus digantung secara vertikal.<br />

Perbedaan ketinggian antara<br />

kedua titik tersebut dapat<br />

diperkirakan.<br />

h1<br />

H<br />

Elevasi 1<br />

Ketinggian air<br />

bak pengatur<br />

Ukur waktu <strong>yang</strong><br />

dibutuhkan dari pelampung<br />

untuk menempuh jarak L,<br />

minimal sebanyak<br />

5 kali<br />

W<br />

L<br />

h2<br />

H<br />

h3<br />

h4<br />

Elevasi 2<br />

Inlet Turbin<br />

Theodolite<br />

Theodolite adalah sebuah<br />

instrumen survei tanah <strong>yang</strong><br />

dapat mengukur ketinggian,<br />

sudut dan jarak dengan<br />

cara <strong>yang</strong> paling akurat,<br />

namun peralatan ini sangat<br />

mahal dan memerlukan<br />

operator <strong>yang</strong> profesional<br />

untuk mengoperasikannya.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 51.


52.<br />

Ingat<br />

Panjang jalur transmisi dari pembangkit ke<br />

konsumen harus dibuat sependek mungkin<br />

untuk menghemat biaya. Rahasia tenaga<br />

hidro denganperforma <strong>yang</strong> efektif dimulai<br />

sejak tahap desain. jangan sampai salah<br />

menentukan parameter. Seorang insinyur<br />

tenaga hidro <strong>yang</strong> berkualifikasi akan<br />

memastikan penghematan pada tahap<br />

pembangunan sehingga didapat<br />

keuntungan karena meningkatnya<br />

kemampuan pembangkit.<br />

Hindari!<br />

Jangan memulai identifikasi lapangan<br />

selama musim hujan! Alasannya adalah<br />

aliran air jauh lebih deras sebagai akibat<br />

dari turunnya hujan sehingga sulit untuk<br />

memprediksi peningkatan derasnya aliran.<br />

Oleh karenanya pengukuran jauh lebih<br />

baik dilakukan di musim kemarau. Juga<br />

dikarenakan aliran air pada titik<br />

terendahlah <strong>yang</strong> akan menentukan<br />

kapasitas instalasi PLTMH untuk memasok<br />

listrik kepada masyarakat.<br />

Kerjakan<br />

Pastikan perolehan hasil<br />

pengukuran <strong>yang</strong> tepat.<br />

Gunakan peralatan <strong>yang</strong> layak<br />

untuk pengukuran.<br />

Libatkan semua pemangku<br />

kepentingan <strong>yang</strong> mungkin akan<br />

berpengaruh terhadap proyek ini.<br />

Hak penggunaan air dan setiap<br />

perubahan hubungan<br />

penggunaannya, harus didiskusikan<br />

dengan jelas dan konsisten<br />

diantara semua pemangku<br />

kepentingan sampai dukungan<br />

penuh diperoleh.<br />

Apa kekurangan dari penggunaan<br />

energi tenaga air?<br />

Bendungan sangat mahal untuk dibangun,<br />

dan memerlukan lahan <strong>yang</strong> luas. Skema ini<br />

tidak termasuk dalam proyekproyek<br />

PNPM.<br />

Berpotensi kerusakan ekosistem<br />

dan kualitas air.<br />

Pembendungan <strong>yang</strong> berlebihan dan<br />

perusakan wilayah adat adalah hasil dari<br />

perencanaan <strong>yang</strong> buruk.<br />

Hanya berguna jika dekat dengan<br />

sumber air.<br />

Bergantung pada pengurusan wilayah<br />

resapan air <strong>yang</strong> baik dan sehat.<br />

Turbin Air<br />

Pendahuluan<br />

batang<br />

generator<br />

turbin<br />

Gerbang<br />

kecil<br />

Bilah<br />

Turbin<br />

Generator<br />

Stator<br />

Rotor<br />

turbin<br />

Aliran air<br />

Turbin air adalah komponen kunci atau<br />

jantung dari pembangkit tenaga hidro. Ia<br />

bertanggung jawab ubtuk memastikan<br />

terjadinya energi listrik dari aliran energi air<br />

dan mekanik. Jadi, pemilihan turbin air<br />

bergantung pada arus dan kondisi head<br />

sebuah lokasi <strong>yang</strong> spesifik.<br />

Berbeda dengan listrik tenaga surya, proses<br />

konversi energi <strong>yang</strong> terjadi pada turbin<br />

menghasilkan listrik bolak-balik <strong>yang</strong> dapat<br />

langsung dialirkan ke jaringan.


Tipe Turbin<br />

Turbin Reaksi<br />

Turbin Reaksi adalah turbin <strong>yang</strong> benar-benar<br />

terendam air, sehingga head efektif bekerja<br />

pada kedua sisi turbin - tekanan dapat positif<br />

(mendorong) atau negatif (menghisap).<br />

Turbin Francis<br />

Jenis turbin reaksi<br />

Komponen Runner tenggelam dalam air<br />

sepenuhnya.<br />

Terdiri dari deretan bilah melengkung<br />

Regulasi aliran dilakukan melalui deretan<br />

bilah <strong>yang</strong> dapat diatur.<br />

Prakondisi<br />

- Mulai operasi antara: 25 m


54.<br />

- Sangat dianjurkan untuk kondisi seperti<br />

di Indonesia.<br />

Kerugian<br />

- Turbin CrossFlow memiliki efisiensi hingga<br />

80% lebih rendah dibandingkan dengan<br />

jenis turbin lain.<br />

Turbin Pelton<br />

- Sebuah turbin impuls<br />

- Turbin <strong>yang</strong> terdiri dari sejumlah ruang<br />

penampung untuk menangkap aliran air.<br />

- Untuk arus <strong>yang</strong> lebih tinggi jumlah ruang<br />

penampung dapat ditingkatkan<br />

- Turbin <strong>yang</strong> sangat efisien<br />

Prakondisi<br />

- Mulai operasi antara: 50 m


Turbin Pico<br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan pico hidro?<br />

Pico-hydro adalah istilah <strong>yang</strong> digunakan<br />

untuk pembangkitan listrik tenaga air<br />

kurang dari 5 kW.<br />

Pembangkit listrik ini membantu di daerah<br />

pedesaan atau komunitas di mana tidak<br />

banyaknya permintaan listrik.<br />

Pembangkit listrik ini biasanya dipasang<br />

pada aliran, sungai atau saluran irigasi.<br />

Tipe Turbin<br />

High head turbines<br />

Untuk sistem head <strong>yang</strong> lebih tinggi, turbin<br />

Pelton adalah pilihan <strong>yang</strong> sempurna karena<br />

turbin pelton secara khusus dibentuk untuk<br />

mendapatkan energi sebanyak mungkin.<br />

Medium Head turbines<br />

Pompa sebagai turbin adalah pilihan tepat<br />

untuk tempat-tempat <strong>yang</strong> memiliki head<br />

menengah. Turbin ini memiliki kelebihan<br />

seperti ketersediaan <strong>yang</strong> lebih mudah dan<br />

telah dilengkapi motor induksi <strong>yang</strong> dapat<br />

digunakan sebagai generator.<br />

Turbin Turgo merupakan alternatif <strong>yang</strong> lebih<br />

baik untuk sistem dengan head menengah<br />

hingga tinggi, dengan efisiensi lebih dari 70%<br />

bahkan untuk turbin pico sekalipun.<br />

Turbin Cross Flow biasanya digunakan dan<br />

cukup mudah untuk diproduksi secara lokal,<br />

misalnya di Indonesia. Kemudian di dalam bab<br />

ini kita akan melihat aplikasi dari turbin cross<br />

flow di Indonesia.<br />

Turbin head rendah<br />

Terdapat beberapa pilihan <strong>yang</strong> berbeda<br />

untuk situs <strong>yang</strong> memiliki head rendah, sama<br />

seperti kincir air tradisional. Kesemuanya<br />

cenderung besar dan berjalan lambat, namun<br />

mempunyai keuntungan dengan tidak ada<br />

penyumbatan dari dedaunan atau material<br />

lainnya.<br />

Turbin Propeler dan turbin cross flow kecil<br />

dapat ditempatkan mengambang di sungai<br />

dengan struktur bangunan sementara dapat<br />

menyediakan listrik untuk satu atau beberapa<br />

rumah tangga, juga merupakan pilihan skema<br />

untuk head <strong>yang</strong> rendah<br />

Hindari!<br />

Hindari puing-puing, rumput dan<br />

semak masuk diantara baling-baling<br />

panduan dan bilah saluran<br />

Kerjakan<br />

Selalu membersihkan dan melindungi<br />

turbin maka turbin akan beroperasi<br />

untuk waktu <strong>yang</strong> lama<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 55.


56.<br />

Bak pengatur atau kolam penampung<br />

menjaga suplai air secara konstan<br />

Ketinggian Head<br />

sekurang-kurangnya<br />

20 meter<br />

Gambar 4. 2. Sistem Pembangkit Listrik Pico Hydro<br />

Suplai air <strong>yang</strong><br />

dapat diandalkan<br />

biasanya berasal<br />

dari aliran air sungai<br />

atau saluran irigasi<br />

Beban listrik seperti<br />

cahaya lampu tersambung<br />

di dalam rumah<br />

Pipa penstock<br />

(100 sampai 500 m)<br />

menyuplai<br />

tekanan tinggi<br />

jet air<br />

Sistem distribusi<br />

dapat menghubungkan<br />

lebih dari 100 rumah<br />

di desa<br />

Beban mekanis<br />

misalnya penggiling<br />

jagung atau<br />

mesin-mesin<br />

pengolahan kayu<br />

Pengontrolan<br />

beban listrik<br />

untuk memastika<br />

stabilnya tegangan<br />

Air keluar dari saluran<br />

Turbin biasanya<br />

berjalan pada 1500 rpm untuk<br />

mengoperasikan generator<br />

ListirkAC 220v 50Hz<br />

atau<br />

110v 60Hz<br />

Keuntungan Pico Hidro Kerugian Pico Hidro<br />

Sederhana dan mudah untuk diinstal. Konsumen berkewajiban untuk membayar<br />

Handal. tarif setiap bulan<br />

pencahayaan untuk memasak dan belajar Karena pico hidro sering dijual dalam<br />

Peningkatan kualitas udara karena tidakada sistem terpadu, pengguna bergantung<br />

lampu minyak tanah <strong>yang</strong> dibutuhkan. pada pemasok bila ada sesuatu <strong>yang</strong> salah<br />

Resiko kebakaran berkurang.


. Kincir Air<br />

Kincir air adalah mesin antik <strong>yang</strong><br />

memanfaatkan aliran air di sungai untuk<br />

menghasilkan tenaga atau untuk pengairan<br />

sawah. Kincir air terdiri dari bambu, logam<br />

atau roda kayu, dengan sejumlah ember atau<br />

bilah-bilah <strong>yang</strong> pada tepi paling luar<br />

membentuk permukaan kemudi. Kincir air<br />

telah digunakan untuk menenagai<br />

penggilingan sejak ratusan tahun. Kini, kincir<br />

air telah dimodifikasi untuk produksi listrik.<br />

Ada dua jenis utama kincir air:<br />

Kincir air undershot<br />

Kincir air overshot<br />

Kincir air undershot<br />

Air mengalir ke bilah-bilah di bawah roda<br />

(Gambar 4.3).<br />

Air jatuh pada bilah dan membuat roda<br />

berputar menghasilkan energi mekanik.<br />

Sementara roda memutar, ruangan<br />

penampung air membawa air dari tempat<br />

<strong>yang</strong> lebih rendah ke reservoir <strong>yang</strong> lebih<br />

tinggi sampai 3m.<br />

Kemudian dari reservoir <strong>yang</strong> lebih tinggi,<br />

air dikirim ke sawah menggunakan sistem<br />

pemipaan <strong>yang</strong> dibangun dari bambu.<br />

Prakondisi<br />

Cara ini dapat diterapkan di mana aliran air<br />

cukup kuat untuk memasok torsi, atau energi<br />

<strong>yang</strong> terukur untuk memutar roda dengan<br />

kecepatan produktif.<br />

Gambar 4.3.<br />

Keuntungan<br />

Murah dan sederhana untuk dibangun<br />

Kincir air undershot adalah contoh<br />

teknologi hijau, berdampak negatif minimal<br />

terhadap lingkungan. Namun, penempatan<br />

kincir harus mempertimbangkan ekosistem<br />

lokal untuk memastikan dampak <strong>yang</strong><br />

sangat kecil pada satwa liar setempat dan<br />

pola pemijahan ikan.<br />

Rendahnya biaya operasi dan pemeliharaan<br />

karena ketersediaan bahan seperti kayu<br />

dan bambu di Indonesia.<br />

Kerugian<br />

Kincir air undershot kurang bertenaga.<br />

Kincir air overshot<br />

Sebuah bendungan dan kolam dibangun<br />

dan digunakan untuk mengarahkan air ke<br />

atas kincir di mana air akan tertampung<br />

dalam ember-ember.<br />

Perbedaan berat air dalam ember<br />

menyebabkan kincir bergerak.<br />

Ketika sebuah ember terisi, kincir mulai<br />

berputar dan ember <strong>yang</strong> telah mencapai<br />

dasar roda, itu terbalik dan air keluar.<br />

Ember tersebut terus berputar di sekitar<br />

kincir sampai akan kembali ke puncak<br />

untuk diisi sekali lagi.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 57.


58.<br />

Kincir Air Overshot<br />

Sistem Overshot<br />

60% efisien<br />

Bendungan<br />

Slice Gate<br />

Keuntungan<br />

Untuk memutar kincir, kincir air overshot<br />

tidak membutuhkan aliran air cepat<br />

Gravitasi digunakan<br />

Lebih efisien dari kincir air undershot (60%)<br />

Selama kemarau, air di dalam bendungan<br />

dapat digunakan untuk kincir.<br />

Kerugian<br />

Mahal and rumit konstruksinya.<br />

Kesimpulan<br />

Kincir air adalah sistem energi terbarukan<br />

<strong>yang</strong> berkelanjutan<br />

Kincir air undershot murah pemeliharaan<br />

dan operasinya, oleh karena itu sangat<br />

cocok di daerah pedesaan<br />

Kincir air meningkatkan produktifitas sawah<br />

Tidak berdampak negatif terhadap<br />

lingkungan<br />

Aplikasi<br />

Ilustrasi ini memberikan gambaran dari<br />

aplikasi utama untuk sistem energi hidro.<br />

Indonesia memiliki potensi tenaga air besar<br />

sampai dengan 62,2 GW termasuk mikro<br />

hidro dari 458 MW untuk masyarakat<br />

pedesaan dan terpencil, di mana sejauh ini<br />

hanya kapasitas 5mW diperkirakan telah<br />

terpasang di daerah pedesaan. Berikut ini<br />

adalah gambaran beberapa contoh aplikasi<br />

mikro hidro di Indonesia.<br />

Di desa Lisuanada, Sulawesi, pembangkit<br />

listrik mikro hidro <strong>yang</strong> didanai oleh PPK<br />

(Pra kursor ke Green PNPM) dengan<br />

kapasitas <strong>yang</strong> tersedia 8 kW, menyediakan<br />

listrik untuk 85 rumah tangga. Listrik<br />

digunakan untuk penerangan, TV, radio,<br />

infrastruktur sosial seperti sekolah, pusat<br />

kesehatan, gereja, kantor desa, serta<br />

mengalirkan air ke ladang beras dan untuk<br />

menggerakkan penggilingan padi.<br />

Di Tanjung Durian, Sumatera Barat,<br />

pembangkit listrik tenaga mikro hidro 10<br />

kW menyediakan penerangan di malam<br />

hari untuk lebih dari 90 rumah tangga, dan<br />

menjalankan unit penggilingan padi pada<br />

siang hari.<br />

Di Seloliman, Jawa Timur, 23 kW<br />

pembangkit mikro hidro menyediakan listrik<br />

untuk 45 rumah tangga, sebuah pusat<br />

pembelajaran lingkungan hidup, sebuah<br />

bisnis kecil dan dua sekolah. Aplikasi<br />

penggunaan adalah penerangan, TV /<br />

Radio, penanak nasi, , penghancur kertas,<br />

dan menjual listrik ke jaringan listrik.<br />

Pertimbangan Penting<br />

Lokasi umum, data topografi, head dan<br />

aliran air merupakan faktor paling penting<br />

untuk proyek pembangkit listrik tenaga air.<br />

Survei lokasi <strong>yang</strong> tepat harus dilakukan<br />

pada waktu <strong>yang</strong> tepat. pengukuran arus<br />

harus dilakukan pada musim kemarau.<br />

Kontrol kualitas komponen elektromekanis<br />

adalah penting. Banyak orang<br />

lupa bahwa peralatan PLTMH bekerja<br />

sangat berat. Berjalan terus selama 24/7.<br />

Hal ini berarti hanya peralatan industri<br />

berkualitas tinggi <strong>yang</strong> akan bertahan.<br />

Secara khusus proyek elektrifikasi<br />

pedesaan mandiri, pembentukan<br />

kelembagaan dan sistem manajemen<br />

sangat penting untuk dijalankan<br />

berkelanjutan. Manajemen keuangan<br />

sangat penting. Penetapan tarif pada<br />

tingkat <strong>yang</strong> masuk akal, transparan, serta<br />

kepemilikan rekening bank sangatlah<br />

penting.


Ingat<br />

Teknologi <strong>yang</strong> tepat sangatlah penting<br />

untuk keberhasilan. Hal ini berarti<br />

memperoleh ukuran <strong>yang</strong> benar dan skala<br />

<strong>yang</strong> cocok dengan kapasitas lokasi<br />

proyek.<br />

Mempersiapkan institusi di desa<br />

adalah penting<br />

Pekerjaan sipil <strong>yang</strong> baik dan desain <strong>yang</strong><br />

baik adalah sangat penting<br />

Sumber-sumber lainnya<br />

ASEAN_German Mini Hydro Project.<br />

Baik & Buruk Mini Hydro Power.<br />

[Online] Tersedia di:<br />

<br />

ASEAN_German Mini Hydro Project.<br />

Materi pelatihan untuk teknisi dan<br />

insinyur MHP [Online] Tersedia di:<br />

[Diakses September 2008].<br />

Asosiasi Hydropower Eropa Kecil.<br />

Esha Publikasi. [Online] Tersedia di:<br />

<br />

Smail Khennas dan Andrew Barnett,<br />

Penerapan terbaik<br />

untukpembangunan berkelanjutan<br />

Mikro Hydro Power di negara-negara<br />

berkembang [Online] Tersedia di:<br />

<br />

[Diakses 8 September 2010].<br />

Program Pembangunan PBB. Microhydro<br />

power plant di Desa Warioi -<br />

llluminating desa di Papua. [Online]<br />

Tersedia di:<br />

http://www.undp.or.id/press/view.asp?<br />

FileID=20100906-2&lang=en <<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 59.<br />

Ingat<br />

?<br />

Pertanyaan-pertanyaan


60.<br />

Studi Kasus<br />

1. Mulai<br />

2. Pemilihan lokasi<br />

3. Teknologi<br />

<strong>yang</strong> Tepat<br />

4. Detil teknis &<br />

modifikasi<br />

5. Biaya & Pendanaan<br />

6. Manajemen<br />

proyek &<br />

waktu<br />

Proyek Mikrohidro (MHP) Patanyamang dibangun<br />

oleh program PPK, pendahulu PNPM Pedesaan<br />

Mandiri pada tahun 2004<br />

Lokasi ini dipilih berdasarkan kecocokannya<br />

dengan persyaratan teknis <strong>yang</strong> dibutuhkan.<br />

Selain itu teridentifikasinya target masyarakat<br />

lokal <strong>yang</strong> dapat bekerjasama dengan tim<br />

pemasang untuk menjamin keberlanjutan proyek.<br />

Teknologi tersebut dipilih karena potensi<br />

hidrologi dan topografi <strong>yang</strong> memenuhi<br />

persyaratan Prakondisi MHP.<br />

Kapasitas: 20 kW<br />

Tipe Tubin: Crossflow T-14<br />

Generator: Synchronous<br />

Controller: ELC<br />

Saat ini komponen Penstock masih menggunakan<br />

bahan PVC <strong>yang</strong> sering bocor. Akan lebih baik<br />

untuk menggantinya dengan pipa baja<br />

(<strong>yang</strong> di rol).<br />

Proyek ini didanai oleh program PPK<br />

Sebagai program PNPM, pekerjaan konstruksi di<br />

atur oleh TPK (Tim pelaksana Kegiatan); sebuah<br />

lembaga pedesaan <strong>yang</strong> bertanggung jawab atas<br />

manajemen proyek. Proyek tersebut turut dibantu<br />

oleh FK (fasilitator Kecamatan) dan FTK<br />

(Fasilitator Teknik Kecamatan).<br />

Terdapat beberapa pelanggan <strong>yang</strong> tidak<br />

membayar tarif. Anggaran dasar menjadi<br />

semacam regulasi antar pegguna, dibutuhkan<br />

untuk mengatur kepatuhan pelanggan.<br />

Sebelum<br />

Area Patanyamang<br />

terisolasi dari<br />

pembangunan layanan<br />

dasar dan industri kecil<br />

karena tidak memiliki<br />

listrik.


Mikrohidro, Patanyamang, Sulawesi Selatan<br />

7. pelatihan &<br />

perawatan<br />

8. Pengawasan<br />

9. Keberlanjutan<br />

10. Kesulitan<br />

Selain memperoleh tenaga<br />

listrik, setelah 10 tahun<br />

didapat tabungan sebesar<br />

40 juta rupiah, <strong>yang</strong><br />

digunakan sebagai dana<br />

cadangan untuk<br />

perawatan, perbaikan dan<br />

pembelian suku cadang.<br />

Pelatihan <strong>yang</strong> disediakan: pelatihan manajemen<br />

dan operasional/perawatan diberikan oleh PPK<br />

dan MHPP pada tahun 2006. Tim pemelihara<br />

<strong>yang</strong> terdiri dari pihak manajemen dan operator<br />

telah mengelola proyek tanpa banyak masalah.<br />

Suku cadang dapat diperoleh di Makassar <strong>yang</strong><br />

berjarak sekitar 100 km dari desa. Beberapa<br />

komponen pengontrol listrik harus disuplai dari<br />

pulau Jawa<br />

Setelah sekitar 10 tahun, mereka akan memiliki<br />

tabungan sebesar 40 juta rupiah. Tabungan ini<br />

adalah dana cadangan untuk perawatan,<br />

perbaikan dan pembelian suku cadang.<br />

Perencanaan, implementasi proyek dan<br />

manajemen <strong>yang</strong> baik!<br />

Pencanaan teknis dan sosial <strong>yang</strong> baik. MHP<br />

adalah proyek <strong>yang</strong> dirancang secara khusus.<br />

Setiap lokasi memiliki kekhasan potensi hidro dan<br />

topografi <strong>yang</strong> membutuhkan teknologi MHP<br />

tersendiri. Perencanaan sosial <strong>yang</strong> baik<br />

merangsang partisipasi masyarakat dalam<br />

kegiatan konstruksi dan perawatan. Selama<br />

impletasi proyek, penduduk desa perlu<br />

didampingi sehingga konstruksi sipil bermutu<br />

tinggi dapat dihasilkan.<br />

Manajemen <strong>yang</strong> baik memiliki peran penting<br />

untuk memastikan pengoperasian <strong>yang</strong> baik<br />

adalah pra-syarat dalam meningkatkan keahlian<br />

administratif, manajemen, dan kemampuan teknis<br />

masyarakat.<br />

Transportasi! Untuk mencapai desa <strong>yang</strong> berjarak<br />

15 km dari Camba dibutuhkan kendaraan<br />

berpenggerak 4 roda. Tidaklah mudah untuk<br />

membawa perangkat elektro mekanikal ke desa.<br />

Dana ini juga dapat<br />

digunakan untuk<br />

mendanai kegiatan<br />

ekonomi lainnya di daerah<br />

tersebut.<br />

MHP Patanyamang<br />

dianugerahi penghargaan<br />

tim manajemen terbaik<br />

(tim pemelihara) PNPM<br />

pada acara Kompetisi<br />

Nasional SIKOMPAK; 2010.<br />

Sumber: GTZ Technical Support Unit/ foto2 oleh Pak Ibrahim Pakki<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 61.


62.<br />

7. BIOMASSA<br />

Apakah Biomassa?<br />

Biomassa adalah material biologis <strong>yang</strong> berasal dari suatu kehidupan,<br />

atau organisme <strong>yang</strong> masih hidup <strong>yang</strong> berstruktur karbon dan<br />

campuran kimiawi bahan organik <strong>yang</strong> mengandung hidrogen,<br />

nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil dari atom - atom & elemen-<br />

elemen lainnya.<br />

Namun, istilah biomassa tidak termasuk<br />

untuk bahan organik seperti bahan<br />

bakar fosil (batubara, minyak bumi)<br />

karena bahan ini berasal dari organisme <strong>yang</strong><br />

telah lama mati dan karbon <strong>yang</strong> telah keluar<br />

dari atmosfer selama jutaan tahun.<br />

Ketika kita berbicara mengenai biomassa<br />

sebagai sumber energi, istilah biomassa<br />

sering digunakan untuk bahan berbasis<br />

tanaman seperti arang, kayu bakar, sampah<br />

kebun, serpihan kayu dan residu hutan seperti<br />

pohon mati, cabang dan tunggul pohon.<br />

Belakangan ini, energi tanaman dan residu<br />

pertanian juga digunakan sebagai biomassa.<br />

Mengapa lebih baik menggunakan biomassa<br />

dibanding dengan bahan bakar fosil?<br />

Pemanfaatkan energi <strong>yang</strong> terkandung dalam<br />

bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi,<br />

dan lain-lain) melibatkan pembakaran<br />

Perlu diketahui<br />

Sebagai<br />

hasil dari penyebaran<br />

industri <strong>yang</strong> tidak terencana dan<br />

meluasnya penggunaan bahan<br />

bakar fosil, gas berbahaya terlepas<br />

ke atmosfer. Gas-gas ini menahan<br />

radiasi matahari (panas) di bumi<br />

sehingga bumi mengalami<br />

kenaikan suhu dan permukaan air<br />

laut serta mencairnya es di kutub.<br />

Dampak lainnya seperti,<br />

perubahan iklim global, perubahan<br />

cuaca <strong>yang</strong> ekstrim, peningkatan<br />

penyakit <strong>yang</strong> disebabkan oleh<br />

vektor dan peningkatan hama<br />

pertanian.<br />

Gas-gas berbahaya tersebut<br />

adalah Karbon dioksida, Metan,<br />

Nitrous oksida <strong>yang</strong> kesemuanya<br />

dikenal sebagai Gas Rumah Kaca,<br />

<strong>yang</strong> menghasilkan sebuah efek<br />

(memerangkap panas) <strong>yang</strong><br />

dikenal sebagai Efek Rumah Kaca.<br />

Hal inilah <strong>yang</strong> menyebabkan<br />

peningkatan rata-rata suhu global<br />

di mana diperkirakan akan<br />

mengarah pada perluasan<br />

perubahan iklim global <strong>yang</strong><br />

semakin tidak pasti - Pemanasan<br />

Global & Perubahan Iklim


sehingga karbon <strong>yang</strong> telah terkumpul selama<br />

jutaan tahun terlepas kembali ke atmosfer,<br />

menambah kadar karbon dioksida di atmosfer<br />

dan menyebabkan pemanasan global serta<br />

perubahan iklim.<br />

Bagaimana kita menggunakan biomassa<br />

untuk mencapai keseimbangan karbon<br />

Pepohonan merupakan sebuah perkebunan<br />

energi <strong>yang</strong> terus tumbuh, mereka<br />

menyerap karbon dioksida (CO2) dari<br />

atmosfer.<br />

Pohon-pohon tersebut menyimpan karbon<br />

(C) dalam jaringan kayu dan melepaskan<br />

oksigen (O2) kembali ke atmosfer.<br />

Pada saat panen, kayu dari pepohonan<br />

tersebut diangkut dari perkebunan untuk<br />

dibakar dan panasnya digunakan sebagai<br />

pembangkit tenaga listrik.<br />

Ketika kayu dibakar di pembangkit tenaga<br />

listrik, karbon dilepaskan ke atmosfir dan<br />

diserap kembali oleh tanaman <strong>yang</strong><br />

tumbuh (biomassa) di dalam siklus <strong>yang</strong><br />

berkelanjutan.<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Karbon Dioksida<br />

dilepas ke<br />

atmospher<br />

Energy Solar +<br />

Karbon Dioksida<br />

2<br />

(CO )<br />

Penyerapan karbon<br />

oleh biomassa<br />

Pohon / kayu<br />

Pembakaran Pemanenan<br />

Sumber biomassa<br />

Material bernilai tinggi di pasaran, seperti<br />

kayu unggulan, tidak mungkin digunakan<br />

untuk konversi ke bahan bakar. Namun, ada<br />

kategori-kategori bahan lainnya <strong>yang</strong> dapat<br />

digunakan dengan biaya relatif rendah. Yaitu<br />

Kayu mentah (diantaranya kayu <strong>yang</strong> belum<br />

diolah secara kimiawi). Kayu dari pohon<br />

adalah biomassa <strong>yang</strong> telah digunakan<br />

selama berabad-abad dan karena itu wajar<br />

untuk menganggap pepohonan sebagai<br />

tanaman penghasil energi potensial.<br />

Biomassa <strong>yang</strong> diperoleh dari praktek<br />

kehutanan seperti penjarahan dan<br />

pemangkasan dari pengelolaan taman hutan,<br />

kebun dan kulit kayu, kayu balok, serbuk<br />

gergaji, palet kayu dan briket.<br />

Tanaman-tanaman Penghasil <strong>Energi</strong>: adalah<br />

tanaman <strong>yang</strong> ditanam khusus sebagai bahan<br />

bakar. Terdapat 4 jenis utama tanaman<br />

penghasil energi:<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

Tanaman penghasil energi berotasi pendek<br />

- rotasi tanam pendek mempercepat<br />

panen dari pepohonan <strong>yang</strong> tumbuh untuk<br />

biomassa menjadi hanya beberapa tahun.<br />

Karena batang <strong>yang</strong> dipanen berusia<br />

muda, biomassa <strong>yang</strong> dihasilkan<br />

cenderung memiliki proporsi kulit pohon<br />

<strong>yang</strong> tinggi.<br />

Rumput & tanaman - tanaman penghasil<br />

energi non kayu - tanaman tahunan <strong>yang</strong><br />

dapat menawarkan hasil <strong>yang</strong> tinggi<br />

seperti Miskantus, Switchgrass, Alangalang<br />

Kenari, Alang-alang raksasa, rami, dll<br />

Tanaman - tanaman pertanian penghasil<br />

energi - Tanaman- tanaman ini sudah<br />

dikenal baik oleh petani. Termasuk di<br />

dalamnya, tanaman penghasil gula seperti<br />

bit gula dan tebu; Tanaman pati seperti<br />

gandum, jagung dan kentang; Tanaman<br />

penghasil minyak seperti minyak rapa atau<br />

bahkan limbah minyak nabati (WVO).<br />

Tanaman <strong>yang</strong> hidup di air / tanaman<br />

hidroponik - Baik ganggang mikro dan<br />

makro seperti rumput laut dan kelps.<br />

Gulma kolam dan danau juga termasuk<br />

dalam tanaman air. Namun tanamantanaman<br />

ini mempunyai kadar air <strong>yang</strong><br />

tinggi sehingga perlu dikeringkan sebelum<br />

digunakan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 63.


64.<br />

Limbah pertanian: Banyak tanaman pertanian<br />

dan peternakan menghasikanl limbah dan<br />

residu <strong>yang</strong> dapat digunakan langsung untuk<br />

pupuk pertanian di mana mereka berasal,<br />

sehingga meminimalkan transportasi.<br />

Residu dari panen atau pengolahan pertanian<br />

terdiri dari berbagai macam jenis, <strong>yang</strong> paling<br />

signifikan adalah jenis residu kering dan basah.<br />

Residu kering terkandung dalam jerami atau<br />

sekam seperti ampas dari produksi tebu dan<br />

sekam dari biji-bijian; residu kering juga<br />

termasuk bulu unggas dan bulu hewan <strong>yang</strong><br />

sering digunakan sebagai peralatan tidur.<br />

Residu basah seperti kotoran hewan, pupuk<br />

kandang dan silase (hijauan makanan ternak<br />

<strong>yang</strong> di fermentasi) memiliki kadar air <strong>yang</strong><br />

tinggi sehingga sesuai untuk proses<br />

penguraian anaerobik. Residu basah sulit dan<br />

mahal untuk ditransportasikan, sehingga<br />

sebaiknya diproses berdekatan dengan<br />

tempat produksi menggunakan proses<br />

biomassa <strong>yang</strong> memanfaatkan penguraian<br />

anaerobik.<br />

Limbah makanan: adalah residu dan limbah<br />

dari proses awal produksi, pengolahan,<br />

penanganan dan distribusi sampai pascakonsumsi<br />

dari hotel, restoran dan rumah<br />

tangga. Banyak bahan makanan diproses<br />

dengan cara menghilangkan bagian <strong>yang</strong><br />

tidak dapat dimakan atau <strong>yang</strong> tidak<br />

diinginkan seperti kulit, cangkang, sekam,<br />

bagian tengah, biji, kepala, pulp dari ekstraksi<br />

sari buah dan minyak, dan lain-lain<br />

Proses pemasakan makanan meninggalkan<br />

residu dan limbah seperti minyak goreng<br />

bekas <strong>yang</strong> dapat digunakan untuk membuat<br />

biodiesel.<br />

Sisa makanan juga dapat dibagi menjadi<br />

limbah kering dan basah, namun sebagian<br />

besar mempunyai kadar air <strong>yang</strong> relatif tinggi<br />

sehingga cocok untuk penguraian anaerobik<br />

pada produksi biogas.<br />

Limbah dengan tingkat gula atau pati <strong>yang</strong><br />

tinggi cocok untuk fermentasi bioetanol.<br />

Limbah Industri atau produk turunan <strong>yang</strong><br />

dihasilkan oleh kebanyakan proses industri<br />

dan manufaktur memiliki potensi untuk<br />

dikonversi menjadi bahan bakar biomassa.<br />

Kesemua ini nantinya dapat dibagi lagi<br />

menjadi bahan kayu dan non-kayu.<br />

Endapan kotoran dapat dikeringkan dan<br />

digunakan pada proses pembakaran,<br />

gasifikasi atau pirolisis (dekomposisi melalui<br />

pemanasan). Namun karena biomassa ini<br />

memiliki kadar air <strong>yang</strong> tinggi, penguraian<br />

anaerob adalah pilihan <strong>yang</strong> menarik karena<br />

tidak memerlukan proses pengeringan.<br />

Perlu diketahui<br />

Penggunaan biomassa sebagai bahan<br />

bakar dapat merusak ekosistem nutrisi<br />

<strong>yang</strong> disediakan limbah hutan atau<br />

pertanian. Untungnya, sebagian besar<br />

nutrisi terkandung di daun, ranting dan<br />

cabang kecil sementara kulit dan kayu<br />

mengandung nutrisi <strong>yang</strong> lebih sedikit.<br />

Waspada<br />

Pada beberapa spesies eksotik,<br />

rumput unggulan bisa membawa<br />

ancaman invasi dan akibatnya harus<br />

dicermati dengan hati-hati<br />

Ingat<br />

Saat ini banyak residu pertanian<br />

digunakan untuk daur ulang dan<br />

perbaikan hara tanah, ketidakhadiran<br />

residu tersebut akan menyebabkan<br />

jumlah penggunaan pupuk sintetis<br />

meningkat secara signifikan dan<br />

produk-produk lain <strong>yang</strong><br />

mengeluarkan emisi CO2 <strong>yang</strong><br />

signifikan dan penggunaan energi<br />

selama proses produksi.


Proses pra-pengolahan sebelum konversi<br />

biomassa menjadi bahan bakar<br />

PENANGANAN mencakup pemotongan<br />

dengan panjang seragam, perajangan,<br />

penggilingan atau pencacahan.<br />

PENGERINGAN, mengurangi kadar air.<br />

Pengeringan dapat dibagi menjadi 3 tipe<br />

- Pengeringan pasif, adalah metode<br />

pengeringan <strong>yang</strong> biasanya termurah,<br />

memerlukan peralatan tambahan atau<br />

energi eksternal minimal, tetapi juga paling<br />

lambat. Metode ini dapat digunakan untuk<br />

mencapai kadar air 25-30%. Namun, jika<br />

dibutuhkan pengurangan kadar air <strong>yang</strong><br />

lebih besar, diperlukan pengeringan aktif.<br />

- Pengeringan Aktif memerlukan asupan<br />

energi eksternal seperti angin atau konveksi<br />

udara, dikombinasikan dengan ventilasi<br />

<strong>yang</strong> baik, bersama dengan kipas angin<br />

atau blower dan biasanya dengan sistem<br />

pemanas.<br />

- Campuran - Jika ada dua jenis bahan dan<br />

salah satunya sangat kering, campur bahan<br />

ini dengan bahan berkadar air <strong>yang</strong> lebih<br />

tinggi untuk mengurangi tingkat rata-rata<br />

kelembaban<br />

PENYIMPANAN. Tempat penyimpanan<br />

biomassa harus dirancang dengan baik dan<br />

dibangun untuk sejumlah fungsi.<br />

Penyimpanan tersebut harus mampu<br />

menjaga bahan bakar tetap dalam kondisi<br />

<strong>yang</strong> baik , terutama melindunginya dari<br />

kelembaban.<br />

Perlu diketahui<br />

Bahkan sejumlah kecil tanah <strong>yang</strong><br />

terkandung dalam bahan bakar<br />

sebagai akibat dari penyimpanan atau<br />

penanganan <strong>yang</strong> buruk, akan<br />

menyebabkan peningkatan kadar emisi<br />

Proses konversi biomassa untuk energi<br />

<strong>yang</strong> berguna<br />

Terdapat sejumlah opsi teknologi <strong>yang</strong><br />

tersedia untuk mengolah berbagai jenis<br />

biomassa menjadi sumber energi terbarukan.<br />

Teknologi konversi dapat melepaskan energi<br />

secara langsung, dalam bentuk panas atau<br />

listrik atau mengubahnya ke bentuk lain,<br />

seperti biofuel atau biogas.<br />

THERMAL CONVERSION - Konversi Termal -<br />

Proses <strong>yang</strong> mencakup pembakaran dan<br />

gasifikasi untuk menghasilkan Listrik dan gas<br />

sintetik.<br />

COMBINED HEAT AND POWER (CHP) -<br />

Gabungan Panas Dan <strong>Energi</strong> atau cogeneration<br />

adalah proses di mana biomassa<br />

digunakan untuk bahan bakar mesin CHP<br />

untuk pembangkit listrik simultan dan panas.<br />

Tri-generasi adalah ekstensi lanjut untuk<br />

memasukkan suatu proses pendingin untuk<br />

pengkondisian udara juga.<br />

CO-FIRING - Pembakaran bersama adalah<br />

proses penggantian bahan bakar fosil <strong>yang</strong><br />

dipasok ke pembangkit listrik atau boiler<br />

dengan energi alternatif terbarukan seperti<br />

minyak nabati (terutama kelapa). Biofuel<br />

potensial lainnya seperti minyak tall dari<br />

industri kertas (kayu pinus), minyak pirolisis<br />

atau gas sintetik juga dapat digunakan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 65.


66.<br />

KONVERSI BIOKIMIA<br />

'Transesterifikasi' atau mengkonversi<br />

minyak nabati murni atau sampahnya ke<br />

Biodiesel<br />

Fermentasi gula dan tanaman kaya pati<br />

menjadi Etanol<br />

Penguraian anaerobik untuk menghasilkan<br />

Biogas<br />

Jenis sistem digunakan<br />

TUNGKU DAN BOILER<br />

Cara termudah menggunakan berbagai<br />

bentuk biomassa untuk energi adalah dengan<br />

membakarnya. Pembakaran <strong>yang</strong> dilakukan di<br />

ruangan tertutup di mana aliran udara<br />

dibatasi, akan jauh lebih efisien daripada<br />

pembakaran di tempat terbuka. Ruangan<br />

tertutup ini dapat digunakan untuk<br />

menyediakan panas untuk ruangan itu sendiri<br />

(kompor), atau dengan memanaskan air dan<br />

memompanya melalui pipa, dapat<br />

menyediakan panas untuk beberapa ruangan,<br />

dan / atau air panas domestik (boiler).<br />

Sistem pemanas <strong>yang</strong> menggunakan<br />

biomassa dapat terbuat dari apa saja dimulai<br />

dari kompor sangat sederhana <strong>yang</strong><br />

menghasilkan beberapa kW, hingga boiler<br />

<strong>yang</strong> canggih dan mampu memanaskan<br />

seluruh ruangan melalui skema pemanasan<br />

distrik, dan dengan output berskala MW<br />

atau lebih.<br />

BIOMASSA GASIFIKASI<br />

Alat produksi gas adalah perangkat<br />

sederhana <strong>yang</strong> terdiri dari suatu wadah<br />

silinder untuk ruang bahan baku, saluran<br />

udara masuk, saluran gas keluar dan saringan.<br />

Perangkat gasifikasi skala kecil dapat terbuat<br />

dari bata tahan api, baja / beton atau drum<br />

minyak tergantung pada jenis bahan bakar<br />

<strong>yang</strong> digunakan. Unit lainnya <strong>yang</strong><br />

membentuk keseluruhan sistem gasifikasi<br />

biomassa adalah unit pemurnian dan<br />

konverter energi seperti pembakar atau mesin<br />

pembakaran internal.<br />

Perlu diketahui<br />

Perhatikan Masalah Kesehatan &<br />

Keselamatan<br />

Tergantung pada teknik konversi <strong>yang</strong><br />

digunakan, ada banyak isu kesehatan<br />

& keselamatan kerja (H & S) <strong>yang</strong><br />

bergulir di sekitar penggunaan<br />

biomassa. Adalah penting untuk<br />

mengidentifikasi bahaya <strong>yang</strong> dapat<br />

menyebabkan kerusakan pada<br />

manusia atau lingkungan. Bahayabahaya<br />

ini dapat berbentuk kondisi<br />

pengoperasian <strong>yang</strong> abnormal (suhu<br />

dan tekanan), kegagalan peralatan,<br />

kebocoran, kegagalan operator, emisi,<br />

dan lain-lain.<br />

Ukuran kesehatan dan keselamatan<br />

mencakup lokasi <strong>yang</strong> cocok untuk<br />

pembangkit biomassa, operator <strong>yang</strong><br />

terampil dan berpengalaman,<br />

prosedur perawatan <strong>yang</strong> tepat<br />

waktu, ukuran tindakan untuk proses<br />

kontrol pencegahan termasuk di<br />

dalamnya penambahan peralatan<br />

keselamatan seperti alat pengukur<br />

tekanan dan sensor suhu


PENGURAIAN ANAEROBIK<br />

Biomassa <strong>yang</strong> berkadar air tinggi lebih cocok<br />

menggunakan penguraian anaerobik. Proses<br />

biologis ini terjadi di dalam sebuah perangkat<br />

pengurai dan menghasilkan biogas <strong>yang</strong><br />

terdiri dari Metana (CH3) dan CO2. Metana<br />

dapat digunakan untuk pemanas atau<br />

memasak, untuk menjalankan mesin<br />

pembakaran internal gabungan panas dan<br />

tenaga (CHP) atau gas dapat dimurnikan,<br />

dipadatkan dan digunakan untuk<br />

menggantikan aplikasi gas alam konvensional<br />

Instalasi sistem<br />

MEMILIH SISTEM<br />

Sistem <strong>yang</strong> paling cocok untuk sebuah<br />

aplikasi tertentu tergantung akan faktor -<br />

faktor seperti ketersediaan bahan bakar,<br />

output <strong>yang</strong> diperlukan, selera pemakai,<br />

batasan aplikasi dan tempat.<br />

INSTALASI SISTEM<br />

Untuk kesuksesan instalasi sistem biomassa,<br />

perlu dipersiapkan infrastruktur <strong>yang</strong><br />

dirancang dengan baik. Tidak hanya<br />

penyimpanan bahan bakar biomassa <strong>yang</strong><br />

diperlukan, tetapi dalam hal transportasi,<br />

bahan bakar perlu diangkut dengan mudah,<br />

aman dan nyaman. Perlu diperhatikan<br />

kemungkinan terdapatnya beberapa regulasi<br />

<strong>yang</strong> berhubungan dengan instalasi sistem<br />

biomassa. Dampak lingkungan harus<br />

dipertimbangkan sebelum proyek dimulai.<br />

Jika ada dampak <strong>yang</strong> signifikan, proyek<br />

harus menerapkan penilaian dampak<br />

lingkungan berdasarkan peraturan<br />

pemerintah setempat. Di Indonesia peraturan<br />

ini disebut AMDAL. Sistem AMDAL berada di<br />

bawah naungan BAPEDAL, di bawah<br />

Kementerian Lingkungan Hidup.<br />

Isu-isu untuk dipertimbangkan<br />

Apakah<br />

sistem biomassa cocok<br />

untuk aplikasi ini?.<br />

Apakah<br />

permintaan akan panas<br />

dapat dipenuhi?<br />

Dari<br />

mana bahan bakar akan<br />

dipasok, dan jenis pra pengolahan<br />

akan diperlukan?<br />

Dari<br />

mana bahan baku dan bahan<br />

bakar akan disimpan dan atau<br />

disimpan untuk diangkut?<br />

Apakah<br />

biaya energi dapat<br />

dikurangi dan apakah<br />

dimungkinkan dibuat lebih murah<br />

daripada jaringan konvensional?<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 67.


68.<br />

EMISI DARI KONVERSI BIOMASSA<br />

Pembakaran biomassa atau bahan bakar<br />

lainnya secara tidak tepat, pada peralatan<br />

dengan perawatan <strong>yang</strong> buruk atau di<br />

bawah kondisi pengoperasian <strong>yang</strong> buruk<br />

dapat menimbulkan sejumlah potensi emisi.<br />

<br />

Perhatian utama mengenai emisi dan<br />

dampak dari sistem pembakaran terhadap<br />

kualitas udara berhubungan dengan karbon<br />

2<br />

dioksida (CO ), karbon monoksida (CO),<br />

x<br />

oksida nitrogen (NO ), Sulfur dioksida<br />

2<br />

(SO ), dan partikel-partikel kecil (PM 10 dan<br />

PM 2.5, yakni partikel <strong>yang</strong> masing-masing<br />

lebih kecil dari 10 mikron dan 2,5 mikron).<br />

Apakah pembakaran secara langsung atau<br />

dalam gasifikasi, sumber daya biomassa<br />

tetap menghasilkan emisi. Namun emisi ini<br />

bervariasi tergantung pada teknologi,<br />

bahan bakar <strong>yang</strong> tepat & peralatan <strong>yang</strong><br />

digunakan.<br />

Jika kayu merupakan sumber biomassa<br />

2<br />

primer, sedikit Sulfur Dioksida (SO ) <strong>yang</strong><br />

dilepaskan, sekitar 20 mg / MJ.<br />

Emisi Nitrous Oksida (NOx) bervariasi<br />

tergantung pada desain dan kontrol fasilitas<br />

pembakaran (berkisar kurang lebih 60 mg /<br />

MJ untuk boiler kecil sampai<br />

Potensi untuk teknologi biomassa dalam industri pedesaan di Indonesia<br />

dengan 170 mg / MJ untuk boiler <strong>yang</strong><br />

lebih besar)<br />

Karbon monoksida (CO) juga dipancarkan -<br />

terkadang pada tingkat lebih tinggi dari<br />

pembangkit listrik batubara.<br />

Tanaman Biomassa juga melepaskan<br />

2<br />

karbon dioksida (CO ), gas utama rumah<br />

kaca. Namun seperti <strong>yang</strong> dijelaskan<br />

sebelumnya, hal ini dapat ditanggulangi<br />

dengan penyerapan karbon oleh tanaman<br />

rotasi pendek dan pohon dengan<br />

pertumbuhan <strong>yang</strong> cepat.<br />

Hal lain <strong>yang</strong> berhubungan dengan kualitas<br />

udara pada lingkungan biomassa adalah<br />

kandungan partikel. Sampai saat ini, tidak<br />

ada fasilitas biomassa <strong>yang</strong> telah<br />

menginstalasi kontrol emisi partikel <strong>yang</strong><br />

mutakhir.<br />

Kesimpulan<br />

Konversi biomassa ke biofuel bukanlah proses<br />

<strong>yang</strong> netral karbon, proses ini menimbulkan<br />

beberapa emisi selama transportasi dan<br />

pengolahan, namun jika dibandingkan dengan<br />

standar emisi dari bahan bakar fosil, ada<br />

penurunan nyata dalam jumlah emisi<br />

penggunaan biofuel selama peralatan,<br />

pengolahan dan pengelolaan dilakukan secara<br />

benar dan berkelanjutan.<br />

Mill size Kapasitas CHP system Biomassa potensial untuk pembangkit listrik<br />

1. Penggergajian 1000-3000 m3/y 40-100 kWe<br />

2. Pabrik kayu lapis 40 000-120 000 m3/y 1.5 – 3 MWe<br />

m3 3 3<br />

0.6 limbah kayu/m ~ 130 kWh/m kayu gergajian<br />

3 3<br />

0.8 m limbah kayu/m kayu lapis ~<br />

3<br />

200 kWh/m kayu lapis<br />

3. Pabrik Gula 1000 – 4000 TCD 3-10 MWe 0.3 t ampas/t tebu ~ 100 kWh/t tebu<br />

4. Pabrik Beras < 0.7 t/h > 0.7 t/h 30-70 kWe 280 kg sekam/t gabah ~ 120 kWh/t gabah<br />

5. Pabrik kelapa sawit 20-60 t FFB/h 2-6 MWe<br />

0.2 t EFB/t FFB<br />

0.2 t fibre/t FFB<br />

70 kg shells/t FFB<br />

~160 kWh/t FFB<br />

Keterangan: TCD= ton tebu per hari FFB= Tandan Penuh; Buah EFB= Empty Fruit Bunches. Source: ZREU (2000)


Pemecahan enzim<br />

selulosa menjadi gula<br />

Gula<br />

Konversi biomassa ke biofuel<br />

Biomas<br />

Selulosa<br />

BIOFUELS<br />

Pemanenan<br />

Peragian Mikroba<br />

gula menjadi etanol<br />

Pra - Proses<br />

Karbon<br />

Dioksida<br />

Karbon<br />

Dioksida<br />

Karbon<br />

Dioksida<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 69.


70.<br />

BIOFUEL (Bahan bakar Hayati)<br />

Apakah itu biofuel?<br />

Biofuel adalah bahan bakar <strong>yang</strong> digunakan<br />

untuk memasak, tenaga listrik, pemanasan<br />

dan transportasi. Biomassa adalah bahan<br />

baku <strong>yang</strong> digunakan untuk membuat<br />

bahan bakar ini.<br />

Biomassa padat digunakan sebagai bahan<br />

bakar untuk memasak, pemanas, dan<br />

sebagai bahan bakar untuk boiler di<br />

industri kecil dan menengah.<br />

biomassa padat juga dapat diubah menjadi<br />

bahan bakar gas dan cair seperti biogas,<br />

bio-diesel, bio-ethanol dan gas sintetis.<br />

Umumnya sebagian besar jenis biofuel<br />

dibuat dari minyak nabati baku <strong>yang</strong><br />

diperoleh dari pertanian tersendiri. Ini<br />

termasuk Jagung, Kedelai, Biji Rami, Tebu,<br />

Minyak Kelapa Sawit,, Biji Jarak dan Kelapa.<br />

Saat ini Indonesia fokus pada<br />

pengembangan biofuels cair <strong>yang</strong> berasal<br />

dari jarak, Minyak Kelapa Sawit, dan Tebu.<br />

Biofuel seperti biogas & gas buatan dapat<br />

berasal dari limbah biologi seperti jerami,<br />

kayu, pupuk kandang, sekam padi, dan sisa<br />

makanan. Limbah semacam ini biasanya<br />

banyak menjadi limbah pertanian di daerah<br />

<strong>yang</strong> akses listriknya terbatas.<br />

Mengapa menggunakan biofuel?<br />

Biofuels berasal dari minyak nabati <strong>yang</strong> pada<br />

dasarnya mudah ditanam. Ini berarti biofuel<br />

adalah sumber daya berkelanjutan <strong>yang</strong> tidak<br />

akan habis. Jika membutuhkan lebih banyak,<br />

maka hanya perlu menanam lebih banyak.<br />

Minyak diesel berasal dari minyak mentah,<br />

<strong>yang</strong> terbatas dan akhirnya akan habis.<br />

Manfaat Ekonomi - Harga minyak solar dan<br />

derivatif minyak bumi lainnya terus<br />

meningkat. Setiap tahun, konsumsi minyak<br />

bertambah sedangkan cadangan minyak<br />

terus berkurang. Selain itu, masalah politik,<br />

perang atau krisis internasional turut<br />

Perlu diketahui<br />

Dikarenakan persaingan ruang tanam<br />

<strong>yang</strong> ketat antara tanaman pangan<br />

dan tanaman lainnya, biofuel lainnya<br />

mulai dikembangan seperti alga dan<br />

biomassa <strong>yang</strong> berasal dari selulosa .<br />

Keuntungan dari alga adalah dapat<br />

tumbuh di tanah <strong>yang</strong> kurang subur<br />

atau di lingkungan kelautan,<br />

sedangkan biomassa selulosik dapat<br />

berupa rumput <strong>yang</strong> tumbuh pada<br />

lahan-lahan marjinal.<br />

membuat harga minyak melambung.<br />

Tingginya harga minyak bumi menaikkan<br />

harga-harga komoditas dan orang-orang<br />

termiskinlah <strong>yang</strong> mendapat pengaruh<br />

terburuk. Sehingga mengurangi beban<br />

bangsa pada impor minyak bumi dengan<br />

memperluas penggunaan biofuel dapat<br />

mengontrol harga-harga sampai batas<br />

tertentu.<br />

Manfaat Sosial - Kenaikan penggunaan<br />

biofuel meningkatkan peluang kerja bagi<br />

masyarakat pedesaan, mengingat produksi<br />

biofuel perlu dilakukan di dekat area produksi<br />

bahan baku untuk menghindari tingginya<br />

biaya transportasi bahan baku <strong>yang</strong> biasanya<br />

berukuran besar. Petani juga dapat<br />

memproduksi bahan bakar sendiri.<br />

Manfaat terhadap lingkungan - Efek rumah<br />

kaca telah membuat planet kita bertambah<br />

panas dikarenakan peningkatan karbon<br />

dioksida di atmosfer (untuk setiap galon<br />

2<br />

bahan bakar <strong>yang</strong> dibakar, sekitar 20 pon CO<br />

dilepaskan di atmosfer). Pembakaran produkproduk<br />

derivatif minyak bumi berkontribusi<br />

terhadap pemanasan iklim global dan<br />

meningkatkan kadar karbon dioksida di<br />

atmosfer. Biofuel adalah bahan bakar ramah<br />

lingkungan, jika dikelola secara baik, maka


emisi <strong>yang</strong> dihasilkan mesin dapat berkurang<br />

drastis. Biofuels juga tidak beracun dan dapat<br />

terurai secara biologis.<br />

Penggunakan Biofuel <strong>yang</strong> tidak<br />

2<br />

mengakibatkan perubahan jumlah CO secara<br />

keseluruhan di atmosfer. Tanaman asal Biofuel<br />

2<br />

diekstrak, mengambil CO dari atmosfer untuk<br />

2<br />

tumbuh. Ketika Biofuel dibakar, CO<br />

dilepaskan kembali ke atmosfer, hanya untuk<br />

diambil kembali untuk pertumbuhan tanaman.<br />

Di seluruh dunia, terdapat lahan tanam <strong>yang</strong><br />

dapat menghasilkan berbagai variasi dari<br />

minyak tumbuhan, terutama di tanah <strong>yang</strong><br />

kurang produktifdan biaya produksi <strong>yang</strong><br />

rendah,. Selain itu bahkan jika ditanam di<br />

lahan pertanian, petani melakukan rotasi<br />

tanaman di tanahnya, sehingga memberikan<br />

nutrisi ke dalam tanah.<br />

Sumber untuk biofuel<br />

Sumber potensi limbah biomassa di Indonesia<br />

berasal dari: Sektor kehutanan: 15.450.000<br />

3<br />

m /tahun; Tanaman perkebunan: 64 juta ton /<br />

tahun; Pertanian: 144,5 ton / tahun dan limbah<br />

padat perkotaan: 4.135.450 ton / tahun.<br />

Sebagai contoh, kelapa sawit. Tanaman ini<br />

adalah tanaman <strong>yang</strong> serbaguna. Minyak<br />

kelapa sawit digunakan untuk produksi etanol<br />

dan metanol.<br />

Tandan buah minyak sawit & seratnya dapat<br />

digunakan sebagai bahan bakar untuk tungku,<br />

dan juga sebagai kompos dan pupuk.<br />

Cangkang buah kelapa sawit dapat dikonversi<br />

ke arang briket untuk digunakan dalam<br />

industri semen dan pembangkit listrik.<br />

Limbah cair dari pemerosesan minyak sawit<br />

efluen dapat dikonversi menjadi Biogas dan<br />

digunakan untuk bahan bakar mesin biogas<br />

untuk menghasilkan listrik.<br />

Argumen - argumen apakah <strong>yang</strong><br />

bertentangan dengan biofuel?<br />

Biofuel akan menghancurkan lahan basah<br />

dan hutan melalui pembukaan lahan untuk<br />

tanaman energi<br />

Emisi <strong>yang</strong> disebabkan oleh pembakaran<br />

vegetasi dan hutan pada saat pembukaan<br />

lahan akan turut menyebabkan pemanasan<br />

global.<br />

Berbagai kepentingan pribadi akan saling<br />

berebut lahan untuk tanaman produksi<br />

energi di masa depan.<br />

Mungkin pada akhirnya penggunaan biofuel<br />

akan menyebabkan lebih banyak emisi<br />

daripada <strong>yang</strong> diselamatkan.<br />

Tanaman Biofuel akan bersaing dengan<br />

rantai makanan ketika petani mulai<br />

menggunakan lahan pertanian untuk<br />

bercocok tanam biofuel.<br />

Resiko juga terkait dengan pasokan dan<br />

pemasaran. Kepastian pasokan bahan baku<br />

diperlukan untuk menjalankan pabrik<br />

pengolahan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 71.


72.<br />

Solusi<br />

Untuk memecahkan masalah ganda<br />

penggunaan lahan pertanian atau hutan<br />

untuk pengembangan tanaman energi,<br />

diperlukan penananam tanaman energi<br />

<strong>yang</strong> kuat seperti Jarak <strong>yang</strong> dapat tumbuh<br />

di lahan marginal.<br />

<br />

Edukasi masyarakat lokal mengenai bahaya<br />

<strong>yang</strong> disebabkan pembakaran dan emisi<br />

pada lingkungan dan kesehatan manusia .<br />

Kebijakan penggunaan lahan <strong>yang</strong> ketat<br />

oleh pemerintah untuk menghentikan<br />

perebutan lahan oleh kepentingankepentingan<br />

pribadi.<br />

Ada kebutuhan mendesak untuk<br />

menggunakan limbah pertanian <strong>yang</strong><br />

biasanya dibakar setelah panen, hal ini tidak<br />

hanya akan mengontrol emisi tetapi juga<br />

memanfaatkan produk limbah<br />

Menemukan lahan <strong>yang</strong> cukup dan cocok<br />

untuk menanam tanaman energi tanpa<br />

harus bersaing dengan lahan untuk<br />

tanaman pangan.<br />

Mengembangkan kebijakan penetapan<br />

harga <strong>yang</strong> efektif untuk mempromosikan<br />

pengembangan biofuel dan membuatnya<br />

menarik bagi investor dan pemegang<br />

saham.<br />

Sampai tiba saat kebijakan-kebijakan efektif<br />

tersebut berlaku, perkebunan-perkebunan<br />

kecil dan unit-unit produksi <strong>yang</strong><br />

direncanakan untuk swasembada kebutuhan<br />

listrik desa / Electricity Self Sufficient Villages<br />

(ESSV's), meskipun tidak memberikan<br />

kontribusi besar untuk kebutuhan bahan<br />

bakar hayati nasional atau internasional, tetap<br />

akan bermanfaat bagi pembangunan<br />

pedesaan <strong>yang</strong> berujung pada tercapainya<br />

tujuan-tujuan pembanguan dan sosial.<br />

Kesimpulan<br />

Manfaat ekonomi bagi sektor pertanian atau<br />

pedesaan dengan harus mempertimbangkan<br />

dampak terhadap harga pangan dan<br />

penggunaan lahan, serta keprihatinan<br />

terhadap kelestarian lingkungan.<br />

Penggunaan biofuel harus ditingkatkan dan<br />

dimaksimalkan sementara pada saat <strong>yang</strong><br />

sama semua pasokan dipastikan berasal dari<br />

sumber <strong>yang</strong> berkelanjutan.<br />

Mendapatkan energi dari limbah seperti<br />

produksi biogas dari sampah organik,<br />

pembakaran produk limbah pertanian <strong>yang</strong><br />

ada untuk pemanasan dan listrik, atau<br />

penggunaan limbah minyak sayur sebagai<br />

biodiesel dapat memberikan kontribusi positif<br />

untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,<br />

sehingga harus lebih dieksplorasi,. Saat ini di<br />

beberapa daerah, sampah organik dalam<br />

jumlah <strong>yang</strong> besar termasuk jerami dan residu<br />

lainnya dari pertanian, dibakar atau dibuang<br />

sehingga berkontribusi terhadap jumlah besar<br />

2<br />

metana dan emisi CO . Hal ini adalah praktek<br />

<strong>yang</strong> tidak bertanggung jawab ketika energi<br />

bersih <strong>yang</strong> berharga sebenarnya bisa<br />

diperoleh.<br />

Namun, banyak dari residu pertanian di atas<br />

mungkin memiliki kegunaan atau pasar<br />

alternatif, dan setiap keputusan untuk<br />

menggunakannya untuk energi harus<br />

didasarkan pada pertimbangan ini. Misalnya<br />

berbagai residu pertanian <strong>yang</strong> saat ini<br />

digunakan untuk daur ulang dan perbaikan<br />

hara tanah sehingga dapat menjadi pengganti<br />

pupuk sintetis atau produk lainnya <strong>yang</strong><br />

dalam pembuatannya menghasilkan emisi<br />

2<br />

CO dan masukan energi <strong>yang</strong> signifikan.<br />

Ketika residu-residu ini diperuntukan bagi<br />

bahan bakar hayati, pupuk sintetis harus<br />

digunakan kembali untuk menggantikannya.


Saat emisi <strong>yang</strong> lebih banyak diciptakan<br />

melalui penghancuran hutan demi<br />

penanaman tanaman biofuel dibandingkan<br />

dengan emisi <strong>yang</strong> diselamatkan melalui<br />

penggunaan biofuel sebagai pengganti bahan<br />

bakar fosil, hal itu telah mengalahkan tujuan<br />

utama kita sebagai manusia <strong>yang</strong> berusaha<br />

untuk mencapai penggunaan sumber daya<br />

bumi <strong>yang</strong> berkelanjutan.<br />

Konversi minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar hayati<br />

Minyak<br />

kelapa sawit<br />

Bagian<br />

Tandan<br />

Tandan<br />

atau sabut<br />

Ethanol<br />

Kompos<br />

Bahan bakar<br />

tungku<br />

Pekerjaan<br />

lahan<br />

Pembangkit<br />

listrik<br />

Cangkang Arang briket Memasak<br />

Mill effluent Biogas Memasak<br />

Biogas<br />

Aditif bahan<br />

bakar untuk<br />

transportasi<br />

Apakah <strong>yang</strong> dimaksud dengan biogas<br />

Ketika pertanian, hewan, kotoran manusia<br />

terurai, mereka melepaskan gas berbau <strong>yang</strong><br />

disebut metana (biogas) ke udara.<br />

Biasanya, limbah atau kotoran terurai akan<br />

melepas dua gas utama Rumah Kaca <strong>yang</strong><br />

memerangkap panas di atmosfer dan<br />

menyebabkan pemanasan global: Nitrogen<br />

Dioksida dan Metana. Nitrogen dioksida 310<br />

kali lebih kuat dari Karbon Dioksida,<br />

sedangkan Metana 21 kali lebih kuat dari<br />

Karbon Dioksida dan 110 kali lebih efektif<br />

dalam menjerat panas. Metana menyebabkan<br />

kerusakan lingkungan dalam bentuk polusi<br />

udara dan pencemaran air tanah. Namun,<br />

Perlu diketahui<br />

Komposisi<br />

Komposisi utama biogas terdiri dari<br />

50 sampai 70 persen Metana, 30<br />

sampai 40 persen karbon dioksida<br />

2<br />

(CO ) dan sejumlah gas lainnya.<br />

Biogas 20 persen lebih ringan dari<br />

udara dan memiliki temperatur<br />

pengapian di kisaran 650° sampai<br />

750° C.<br />

Biogas adalah gas <strong>yang</strong> tidak berbau<br />

dan tidak berwarna, menghasilkan api<br />

biru di mirip dengan gas LPG.<br />

Nilai kalorinya adalah 20 Mega Joule<br />

(MJ) per m³ dan membak ar dengan<br />

efisiensi 60 persen di dalam kompor<br />

biogas konvensional.<br />

Metana dapat ditangkap oleh proses<br />

penguraian anaerobik <strong>yang</strong> dilakukan dalam<br />

sistem tertutup.<br />

Penguraian anaerobik adalah proses di mana<br />

mikroorganisme mencerna bahan hayati<br />

tanpa melibatkan oksigen dalam prosenya.<br />

Metana <strong>yang</strong> dihasilkan kemudian ditangkap<br />

dan digunakan untuk memasak, pemanas dan<br />

pembangkit listrik. Sedang residu <strong>yang</strong><br />

dihasilkan adalah biomassa tidak bergas <strong>yang</strong><br />

dikenal sebagai digestate. Ini adalah pupuk<br />

miskin energi dengan kandungan gizi tinggi<br />

<strong>yang</strong> sangat berguna .<br />

Sumber biogas<br />

Sisa makanan, kotoran hewan, limbah rumah<br />

potong, limbah pertanian, limbah minyak<br />

nabati, limbah dan sampah perkebunan buah,<br />

bunga dan sayuran serta limbah produk susu.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 73.


74.<br />

Mengapa menggunakan biogas?<br />

Limbah dikonversi menjadi produk <strong>yang</strong><br />

berguna untuk menghasilkan gas, panas<br />

dan listrik.<br />

Baik untuk keperluan industri dan domestik,<br />

ini memiliki tiga manfaat - untuk mengelola<br />

sampah, melepaskan energi dan<br />

memanfaatkan produk sampingan.<br />

Biogas menyediakan bahan bakar hayati <strong>yang</strong><br />

bersih berbentuk gas untuk keperluan<br />

memasak dan untuk mengurangi penggunaan<br />

LPG serta bahan bakar konvensional lainnya.<br />

Hasil samping dari proses ini adalah residu<br />

padat (serat) dan setengah cair (semacam<br />

lumpur). Terminologi “whole digestate” adalah<br />

istilah <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

menggambarkan serat dan bahan setengah<br />

cair <strong>yang</strong> tidak terpisahkan dan dapat<br />

digunakan sebagai pupuk<br />

.<br />

Penggunaan digestate sebagai pupuk<br />

mengurangi penggunaan pupuk kimia dan<br />

pupuk kandang dalam pertanian. Salah satu<br />

dari banyak manfaat penggunaan digestat<br />

dibandingkan penggunaan pupuk kimia<br />

adalah digestate bisa diproduksi di tempat<br />

sehingga menurunkan biaya operasional.<br />

Berbeda dengan penggunaan pupuk kandang<br />

sebagai pupuk, para petani telah melaporkan<br />

bahwa pertumbuhan gulma jauh lebih sedikit<br />

dibanding dengan pupuk ampas biogas. Pada<br />

pupuk kandang, benih gulma <strong>yang</strong> tertelan<br />

oleh hewan memamah biak diteruskan melalui<br />

sistem pencernaannya ke dalam kotoran.<br />

Sedangkan proses penguraian anaerob<br />

biogas menghancurkan benih gulma atau<br />

mengurangi kesuburannya. Ampas biogas<br />

juga tidak berbau atau menarik lalat dan<br />

nyamuk, bahkan dapat digunakan untuk<br />

menahan serangan rayap.<br />

Penggunaan biogas dapat mengurangi beban<br />

kaum perempuan pedesaan untuk<br />

mengumpulkan kayu bakar dan juga<br />

mengurangi efek <strong>yang</strong> merugikan kesehatan<br />

dari pembakaran kayu bakar untuk memasak.<br />

Untuk mengurangi beban ekploitasi hutan, di<br />

mana kayu bakar <strong>yang</strong> dikumpulkan biasanya<br />

banyak berasal dari ranting pohon hidup<br />

dibandingkan dengan biomassa <strong>yang</strong> berasal<br />

dari benda mati.<br />

Untuk meningkatkan sanitasi di pedesaan<br />

dengan menghubungkan kakus dengan<br />

pembangkit listrik biogas.<br />

Di Indonesia, biogas digunakan untuk<br />

memasak, penerangan, pengeringan pot<br />

keramik, menjalankan mesin berbahan bakar<br />

hibrida dan boiler.<br />

Manfaat bagi lingkungan - Biogas membantu<br />

mengurangi pemanasan global. Rata-rata<br />

Biogas memberikan pengurangan emisi<br />

Karbon Dioksida sebesar 95% (seluruh tahap)<br />

dibandingkan dengan minyak solar, serta<br />

memberikan emisi Nitrogen Oksida 80% lebih<br />

rendah dengan emisi partikel nol persen.<br />

Digestat sebagai Pupuk - Digestat biasanya<br />

mengandung unsur-unsur seperti lignin <strong>yang</strong><br />

tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme<br />

anaerob. digestat juga dapat berisi amoniak<br />

<strong>yang</strong> berbahaya dan akan menghambat<br />

pertumbuhan tanaman jika digunakan<br />

sebagai bahan perbaikan tanah, oleh karena<br />

itu diperlukan proses pematangan atau<br />

pengomposan melalui penguraian aerob, di<br />

mana Lignin dan bahan lainnya terdegradasi<br />

oleh mikroorganisme aerob seperti jamur.<br />

Selama tahap ini, amonia akan dipecah<br />

menjadi nitrat, sehingga dapat meningkatkan<br />

kesuburan material dan membuatnya menjadi<br />

penyubur tanah <strong>yang</strong> lebih baik.


Perlu diketahui<br />

Apakah digestat dapat digunakan<br />

sebagai kondisioner tanah akan<br />

bergantung pada tingkat<br />

kandungan nitrat atau fosfat dalam<br />

bahan baku <strong>yang</strong> digunakan.<br />

<br />

Hindari terlalu banyak mengaduk<br />

digestat sebelum aplikasi<br />

Hanya gunakan digestat <strong>yang</strong> telah<br />

didinginkan.<br />

Jika diterapkan pada permukaan<br />

tanah, dianjurkan untuk langsung<br />

mencampurnya langsung dengan<br />

tanah<br />

Tergantung pada tanaman, digestat<br />

harus diberikan pada awal musim<br />

tanam atau selama masa<br />

pertumbuhan vegetatif <strong>yang</strong> pesat.<br />

Kondisi cuaca optimum untuk<br />

aplikasi digestat adalah: hujan<br />

tinggi, kelembaban tinggi, dan<br />

tidak ada angin (cuaca terik dan<br />

berangin dapat mengurangi<br />

efiesiensi Nitrat).<br />

Pengenalan, desain dan pengoperasian<br />

reaktor biogas skala kecil<br />

Reaktor biogas adalah nama <strong>yang</strong> diberikan<br />

kepada bangunan digester anaerob untuk<br />

mengolah sampah. Fungsi utama dari struktur<br />

ini adalah untuk menyediakan kondisi anaerob<br />

di dalamnya. Struktur harus berupa ruangan<br />

<strong>yang</strong> kedap air dan udara. Struktur dapat<br />

dibuat dari berbagai bahan, bentuk dan<br />

ukuran.<br />

Bangunan pengurai diisi dengan material<br />

<strong>yang</strong> dapat terurai secara hayati seperti sisa<br />

makanan, kotoran, limbah tanaman dan lainlain.<br />

Bahan-bahan ini kemudian memasuki<br />

tahap penguraian anaerob atau fermentasi<br />

untuk menghasilkan biogas <strong>yang</strong> sebagian<br />

besar terdiri dari unsur Metana dan Karbon<br />

Dioksida. Biasanya penguraian anaerob<br />

dilakukan pada materi hayati <strong>yang</strong> memiliki<br />

kandungan air tinggi, namun kini juga tersedia<br />

pengurai untuk material kering.<br />

Proses pencernaan anaerobik<br />

Beberapa keluarga bakteri, bekerja sama,<br />

mengubah bahan biologis menjadi biogas.<br />

Ada tiga langkah utama dalam proses ini:<br />

Dekomposisi (hidrolisa) dari bahan organik<br />

<strong>yang</strong> terkandung dalam pupuk kandang;<br />

Sintesa asam asetat oleh bakteri acidogenic;<br />

Pembentukan gas metana dari asam asetat<br />

melalui aksi bakteri <strong>yang</strong> disebut bakteri<br />

methanogenic.<br />

Bakteri ini tidak membutuhkan banyak energi<br />

untuk hidup dan bereproduksi. Karenanya -<br />

berbeda dengan pengomposan - pencernaan<br />

anaerob menghasilkan sangat sedikit<br />

kelebihan energi dalam bentuk panas. Kondisi<br />

terbaik untuk bakteri adalah subtrat <strong>yang</strong><br />

sangat lembab atau berlumpur dengan suhu<br />

sekitar 30 hingga 35° C (ada pula <strong>yang</strong><br />

bekerja dengan baik pada suhu 50 sampai<br />

dengan 55° C).<br />

Desain dan pengoperasian<br />

Terdapat bermacam desain reaktor biogas.<br />

Konstruksi struktur adalah bagian utama dari<br />

dana investasi.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 75.


76.<br />

Gambar 7.1. Tipe Desain Kubah Mengambang - pembangkit<br />

terbuat dari batu bata dalam semen mortar. Sebuah drum baja<br />

ringan ditempatkan di atas digester untuk mengumpulkan biogas<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan dari digester. Dengan demikian, ada dua struktur<br />

terpisah untuk produksi gas dan penyimpanan.<br />

Saluran masuk<br />

Toilet/wc<br />

Penampung Gas<br />

Ruang Fermentasi<br />

Gambar 7.2. Up flow Anaerobic Sludge Blanket - Desain UASB<br />

dikembangkan pada tahun 1980 di Belanda. Di sini bakteri<br />

pembentuk metana terkonsentrasi dalam butiran padat selimut<br />

lumpur <strong>yang</strong> mencakup bagian bawah pembangkit. Cairan masuk<br />

dari bagian bawah pembangkit dan biogas diproduksi sebagai<br />

cairan mengalir ke atas melalui selimut lumpur.<br />

Gambar 7.3. Desain pembangkit biogas menggunakan drum permanen - Terdiri dari kompartemen bata di bawah tanah dengan kubah di<br />

atasnya untuk penyimpanan gas. Dalam desain ini, ruang fermentasi dan pemegang gas digabungkan sebagai satu unit. Usia pakai desain<br />

kubah tetap lebih panjang (dari 20 hingga 50 tahun) dibandingkan dengan kubah mengambang.


Perlu diketahui<br />

Model pembangkit <strong>yang</strong> tepat harus<br />

dipilih berdasarkan pertimbangan<br />

kegunaan dan persyaratanpersyaratan<br />

teknis, seperti lokasi,<br />

jarak antara dapur dan kandang<br />

ternak, ketersediaan air dan bahan<br />

baku seperti pupuk kandang, sampah<br />

dapur, biomasa <strong>yang</strong> berbentuk<br />

helaian dan buangan saniter.<br />

Hal-hal Teknis<br />

pembangkit biogas ter pre-fabrikasi<br />

tersedia dalam bahan Polietilena<br />

berdensitas tinggi (HDPE), Plastik<br />

<strong>yang</strong> diperkuat serat kaca (FRP) dan<br />

coran semen <strong>yang</strong> diperkuat (RCC).<br />

Untuk memastikan keberhasilan pembangkit<br />

biogas, faktor-faktor berikut perlu<br />

diperhatikan<br />

IKLIM DAN PARAMETER GEOFISIKA SEPERTI:<br />

Suhu lingkungan<br />

Kondisi geofisika tanah<br />

Ketinggian air tanah<br />

Stabilitas geologi seperti masalah<br />

longsoran tanah, banjir, gempa bumi dan<br />

lain-lain.<br />

KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN POLA<br />

PEMAKAIAN GAS<br />

Jenis, kualitas dan kuantitas bahan baku<br />

<strong>yang</strong> tersedia (kotoran ternak, babi,<br />

unggas, tinja manusia dan lain-lain).<br />

Jumlah ternak/babi per-kepala keluarga.<br />

Ketersediaan air sebagai campuran.<br />

Pola pemakaian gas masyarakat seperti<br />

jenis makanan, lama memasak, cara<br />

memasak dan lain-lain harus dievaluasi<br />

sebelum proyek dimulai.<br />

Performa dari model <strong>yang</strong> sudah ada dalam<br />

skala lokal atau regional dan tingkat<br />

kepuasan pemakai.<br />

PARAMETER TEKNOLOGI<br />

Kekuatan struktur terhadap macam-macam<br />

kondisi beban (durabilitas struktur)<br />

Metode konstruksi dan supervisi.<br />

Kontrol mutu.<br />

Pengoperasian <strong>yang</strong> aman dan perawatan.<br />

Kemampuan desain untuk dapat diterapkan<br />

atau diadopsi dalam konteks geografi <strong>yang</strong><br />

berbeda.<br />

KETERJANGKAUAN BIAYA PEMBUATAN<br />

PEMBANGKIT BIOGAS<br />

Terjangkau dan tersedianya material<br />

konstruksi.<br />

Terjangkau dan tersedianya sumber daya<br />

manusia (terampil dan tidak terampil) pada<br />

tingkat lokal.<br />

Biaya pemasangan, pengoperasian dan<br />

perawatan.<br />

Biaya fasilitas transportasi.<br />

PENERAPAN HASIL PRODUKSI<br />

PEMBANGKIT BIOGAS<br />

Penggunaan gas <strong>yang</strong> optimal untuk<br />

memasak, penerangan, dan atau<br />

mengoperasikan mesin berbahan bakar.<br />

Penggunaan lumpur <strong>yang</strong> optimal sebagai<br />

pupuk organik<br />

Perlu diketahui<br />

Pernah terjadi situasi di mana<br />

penentuan ukuran reaktor biogas<br />

<strong>yang</strong> dilakukan tanpa<br />

mempertimbangkan kebutuhan<br />

memasak dan paramater teknis<br />

lainnya menghasilkan reaktor dengan<br />

ukuran dan biaya <strong>yang</strong> berlebihan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 77.


78.<br />

Batasan<br />

Keterbatasan - organisme Biologi<br />

Bakteri metanogen berkembang perlahan<br />

dan peka terhadap perubahan fisika dan<br />

kimia <strong>yang</strong> mendadak. Misalnya, jatuhnya<br />

suhu secara tiba-tiba dapat mempengaruhi<br />

pertumbuhan dan laju produksi gas.<br />

Ketidak teraturan pasokan bahan baku<br />

dapat menyebabkan bakteri tidak berfungsi<br />

dengan baik sehingga menyebabkan<br />

produksi gas tidak teratur.<br />

Bahan baku <strong>yang</strong> berbeda dari spesifikasi<br />

awal dapat menyebabkan kematian bakteri.<br />

Misalnya pada fasilitas biogas dalam pabrik<br />

keripik kentang di mana bahan baku <strong>yang</strong><br />

ditentukan hanya limbah kentang dalam<br />

bentuk potongan tipis dan remahan,<br />

sejumlah besar minyak panas (bahan baku<br />

<strong>yang</strong> salah) dituangkan ke dalam<br />

pembangkit biogas menyebabkan bakteri<br />

dalam digester akan menjadi terlalu asam,<br />

sehingga bakteri mati, penghentian<br />

produksi gas dan akhirnya pembangkit<br />

tidak dapat digunakan.<br />

Keterbatasan - Kualitas Desain & Konstruksi<br />

pembangkit Biogas<br />

Adalah penting bahwa pembangkit tenaga<br />

<strong>yang</strong> dibangun dan dioperasikan sesuai<br />

dengan standar mutu <strong>yang</strong> ditetapkan.<br />

Kesalahan konstruksi digester biogas dapat<br />

mengakibatkan rembesan dan kebocoran<br />

gas. 40% dari semua pembangkit biogas<br />

bawah tanah gagal karena alasan ini.<br />

Pembangkit berkubah tetap bekerja lebih<br />

baik dibandingkan jenis pembangkit seperti<br />

tipe kubah mengambang.<br />

Meskipun memiliki biaya investasi awal<br />

<strong>yang</strong> rendah (tergantung ukuran dan<br />

lokasi), digester plastik tidak tahan lama<br />

dan memiliki tingkat kegagalan <strong>yang</strong> tinggi.<br />

Karena penumpukan tekanan gas <strong>yang</strong><br />

tinggi, penyimpanan gas plastik dilaporkan<br />

sering mengalami masalah kebocoran<br />

terutama dari sendi dan sambungan.<br />

Kekurangan dari polietilena berdensitas tinggi<br />

adalah:<br />

Ekspansi termal tinggi.<br />

Rentan pelapukan oleh cuaca.<br />

Mudah retak karena tekanan.<br />

Sulit untuk disambung.<br />

Mudah terbakar.<br />

Ketahanan terhadap suhu kurang baik.<br />

Kekuatan / kekakuan <strong>yang</strong> rendah.<br />

Keterbatasan - Penggunaan & Masalahmasalah<br />

Operasional<br />

Dalam beberapa kasus, deposit mineral<br />

putih <strong>yang</strong> mengandung silika terbentuk<br />

dalam digester. Ini disebut scum dan harus<br />

dihapus secara kimiawi atau mekanis. Pada<br />

pembangkit biogas <strong>yang</strong> tidak memiliki<br />

pembersih scum, gas terperangkap di<br />

dalam buih dan menyebabkan kerugian<br />

produksi.<br />

<br />

Banyak ditemukan para pengguna <strong>yang</strong><br />

tidak menyadari pentingnya lumpur hayati<br />

dalam meningkatkan produksi pertanian.<br />

Untuk memaksimalkan manfaat dari<br />

pembangkit biogas, lumpur <strong>yang</strong> dihasilkan<br />

, harus dikumpulkan, dikomposkan dan<br />

ditangani dengan benar. Untuk mencapai<br />

hal ini, sebuah tangki outlet harus<br />

disediakan di pembangkit tipe kubah tetap,<br />

dari sana lumpur langsung dibawa ke<br />

lapangan atau ke sebuah lubang lumpur.<br />

Untuk desain kubah mengambang, lumpur<br />

dibawa ke sebuah lubang tempat<br />

pengeringan atau di bawa ke lapangan<br />

untuk langsung digunakan.<br />

<br />

Lama pembakaran kompor untuk memasak<br />

umumnya 3-6 jam per hari per keluarga<br />

dan membuang gas ke udara cukup lazim<br />

sekiranya tidak ada sarana penyimpanan<br />

walaupun buruk dari perspektif lingkungan<br />

serta tidak menguntungkan secara<br />

ekonomi. Oleh karena itu penyimpanan gas<br />

harus dimasukkan ke dalam desain<br />

pembangkit biogas.<br />

Keterbatasan - Operasi & Pemeliharaan<br />

Pembangkit Biogas<br />

Kurangnya layanan purna jual atau pelatihan<br />

pengoperasian & Pemeliharaan untuk


pengguna adalah keterbatasan utama dalam<br />

keberhasilan usaha biogas.<br />

Biaya instalasi dan penghematan<br />

3<br />

Jawa Timur - US $ 450 untuk 6 m<br />

pembangkit; Jawa Tengah - US $ 800<br />

3 3<br />

untuk 6 m , dan US $ 1.200 untuk 9 m<br />

3<br />

pembangkit; Bali - US $ 1.500 untuk 9 m<br />

pembangkit.<br />

Penghematan langsung bila dibandingkan<br />

dengan memasak menggunakan bahan<br />

bakar konvensional seperti minyak tanah<br />

berkisar antara US $ 25 sampai 50<br />

(1 sampai 2 liter minyak tanah/ hari) per<br />

pembangkit/ bulan.<br />

Kesimpulan<br />

Perlu diketahui<br />

Biaya instalasi dapat<br />

bervariasi dari tempat<br />

ke tempat, juga<br />

tergantung pada jenis<br />

bahan <strong>yang</strong> digunakan dalam<br />

pembangunan pembangkit<br />

biogas. Perhitungan<br />

penghematan dan ROI (Return on<br />

Investment) tergantung pada<br />

jumlah pemakaian dan biaya<br />

energi konvensional <strong>yang</strong><br />

tergantikan terhadap biaya<br />

pembangkit biogas.<br />

Konversi sampah menjadi energi adalah situasi win-win bagi manusia dan lingkungan. Sampah <strong>yang</strong><br />

tidak didaur ulang dibuang di pinggir jalan atau dibakar di tempat terbuka, kedua tindakan tersebut<br />

mengarah ke pencemaran lingkungan dalam bentuk lindi <strong>yang</strong> merembes ke air tanah dan metana<br />

<strong>yang</strong> dilepas ke atmosfir. Pembakaran sampah menyebabkan polusi udara. Mengingat sumbersumber<br />

energi terbarukan seperti pupuk kandang dan limbah rumah tangga dan pertanian<br />

terdapat dalam jumlah besar di Indonesia, potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara<br />

optimal dan diubah menjadi energi. Jika kualitas konstruksi dan operasi serta prosedur<br />

pemeliharaan dilakukan dengan tepat, biogas untuk sistem energi adalagh sumber energi<br />

berkelanjutan <strong>yang</strong> paling efisien di dunia saat ini.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 79.


80.<br />

BIODIESEL<br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan biodiesel<br />

Biodiesel adalah bahan bakar <strong>yang</strong> terbuat<br />

dari minyak nabati baku / lemak hewan /<br />

gemuk <strong>yang</strong> didaur ulang atau limbah minyak<br />

goreng.<br />

Jika minyak baku digunakan, biji <strong>yang</strong><br />

mengandung minyak ditekan untuk<br />

menghasilkan minyak nabati <strong>yang</strong> kemudian<br />

digabungkan dengan alkohol dan katalis<br />

dalam proses <strong>yang</strong> disebut transesterifikasi<br />

untuk menciptakan biodiesel dan gliserol.<br />

Biodiesel <strong>yang</strong> dihasilkan bisa langsung<br />

digunakan atau dicampur dengan solar<br />

minyak bumi sebesar 5% biodiesel / 95% solar<br />

minyak bumi dan digunakan, mesin diesel<br />

konvensional tanpa harus dimodifikasi.<br />

Biodiesel dapat diproduksi secara lokal dan<br />

membantu mengurangi ketergantungan<br />

Indonesia pada impor minyak mentah.<br />

Tanaman Jarak dan Kelapa Sawit adalah dua<br />

tanaman <strong>yang</strong> umum ditanam di Indonesia<br />

untuk biodiesel.<br />

Fakta Menarik<br />

Rudolf Diesel, penemu mesin<br />

diesel dari Jerman merancangnya<br />

untuk menggunakan minyak<br />

kacang tanah.<br />

Mengapa mengunakan biodiesel<br />

Jatropha Curcas L (Jarak Pagar), merupakan<br />

salah satu tanaman energi primer <strong>yang</strong><br />

tumbuh dengan baik di Indonesia meski di<br />

lahan kering sekalipun. Tanaman ini tahan<br />

terhadap hama dan sangat produktif dengan<br />

varietas tertentu mampu menghasilkan<br />

sampai dengan 4 kg biji per tanaman per<br />

tahun dan dapat dipanen terus-menerus<br />

selama 50 tahun.<br />

Produksi dan penggunaan biodiesel untuk<br />

genset berkontribusi bagi elektrifikasi di<br />

daerah terpencil <strong>yang</strong> tidak memiliki akses ke<br />

jaringan listrik.<br />

Biodiesel juga dapat dengan mudah<br />

digunakan dalam kendaraan bermesin diesel,<br />

baik sebagai pengganti solar, atau sebagai<br />

aditif dengan kekuatan <strong>yang</strong> mirip dengan<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan oleh bahan bakar diesel<br />

konvensional.<br />

Biodiesel tidak beracun dan terbakar lebih<br />

bersih bila dibandingkan dengan solar minyak<br />

bumi. Biodiesel menghasilkan lebih sedikit<br />

emisi karbon dioksida, sulfur dioksida, partikel<br />

atau jelaga, ke udara sehingga lebih<br />

mengurangi polusi udara dibandingkan<br />

dengan penggunaan solar minyak bumi.<br />

Perlu diketahui<br />

Meskipun minyak mentah dan minyak<br />

goreng bekas dapat digunakan untuk<br />

membuat biodiesel, menggunakan<br />

minyak goreng bekas dapat<br />

mengalihkan limbah dari tempat<br />

pembuangan sampah dan pipa-pipa<br />

selokan dan mengkonversinya<br />

menjadi sumber energi.<br />

Pada kota-kota besar, di mana<br />

terdapat banyak restoran dan kantin,<br />

limbah minyak goreng dapat<br />

diperoleh dari dapur restoran.<br />

Beberapa restoran diwajibkan untuk<br />

mengumpulkan minyak dalam<br />

perangkap-perangkap lemak dan<br />

diharuskan membayar untuk<br />

membuangnya; Beberapa jenis<br />

minyak ini digunakan untuk pakan<br />

tambahan untuk peternakan Namun,<br />

banyak <strong>yang</strong> berakhir di tempat<br />

pembuangan sampah


Di mana perangkap lemak tidak<br />

diwajibkan, restoran dan kantin boleh<br />

membuang minyak bekas mereka<br />

kedalam selokan, sehingga sering<br />

menimbulkan endapan dan sumbatan<br />

pada saluran pembuangan.<br />

Ketika minyak goreng bekas di daurulang<br />

untuk menghasilkan biodiesel,<br />

banyak, banyak limbah lemak dapat<br />

dialihkan dari tempat pembuangan<br />

sampah dan saluran-saluran air,<br />

sehingga terjadi peningkatan kualitas<br />

air dan udara (pengurangan gas<br />

pembuangan sampah dan resapan<br />

lindi kedalam air tanah).<br />

Keterbatasan dalam penanaman<br />

tanaman energi penghasil biofuel<br />

Ketika benih untuk Jarak misalnya, harus<br />

dibeli sebelum produksi, masalah logistik<br />

dapat menjadi tantangan. Benih hanya<br />

tersedia sekali setahun sehingga harus<br />

disimpan untuk keperluan sepanjang tahun.<br />

Pengumpulan biji adalah aktifitas <strong>yang</strong> padat<br />

tenaga kerja. Selain itu, Jatropha adalah<br />

tanaman <strong>yang</strong> beracun dan seluruh sisasisanya<br />

tidak cocok untuk pakan ternak atau<br />

pupuk. Perkebunan di daerah terpencil akan<br />

lebih cocok daripada di daerah-daerah<br />

berpenduduk.<br />

Jarak memiliki bagian permukaan <strong>yang</strong> dapat<br />

menimbulkan iritasi kulit, namun tetap harus<br />

dipetik, dikeringkan dan dipisahkan bijinya<br />

dari lapisan luar menggunakan tangan. Oleh<br />

karena itu harus dipastikan bahwa petani dan<br />

pemetik menaruh perhatian <strong>yang</strong> cukup<br />

selama masa pertumbuhan dan panen serta<br />

menghindarkan anak-anak dan binatang dari<br />

area perkebunan.<br />

Ketika penanaman Jarak mengundang<br />

investasi swasta, tujuan akhir belum tentu<br />

mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan<br />

atau memberikan penghijauan untuk lahan<br />

kering dan semi kering.<br />

Terdapat potensi pemaksaan dan<br />

pengeksploitasian para petani miskin <strong>yang</strong><br />

sebagian besar buta huruf di desa-desa untuk<br />

membudidayakan tanaman Jarak, bukan<br />

tanaman <strong>yang</strong> biasa ditanam. Jika lahan <strong>yang</strong><br />

biasanya digunakan untuk menanam tanaman<br />

pangan diubah menjadi lahan untuk tanaman<br />

energi, hal ini dapat menjadi masalah <strong>yang</strong><br />

perlu mendapat perhatian besar di negaranegara<br />

dengan populasi tinggi untuk diberi<br />

makan serta mempengaruhi mata<br />

pencaharian petani secara individual.<br />

BATASAN DARI PRODUK AKHIR - BIODIESEL<br />

Biodiesel memiliki kecenderungan untuk<br />

merusak karet. Pada mesin <strong>yang</strong> lebih tua (15<br />

tahun atau lebih) dudukan mesin dan selang<br />

karet akan perlu diganti.<br />

Ketika biodiesel pertama kali digunakan,<br />

peningkatan deposit dalam sistem mesin<br />

mungkin terjadi, sehingga penggantian filter<br />

bahan bakar <strong>yang</strong> lebih sering mungkin<br />

diperlukan.<br />

Biodiesel memiliki permasalahan ignisi pada.<br />

cuaca dingin. Tergantung dari jenis minyak<br />

o<br />

<strong>yang</strong> digunakan, pada suhu sekitar 4-5 C,<br />

biodiesel mungkin mulai mengeras.<br />

Biodiesel cenderun teroksidasi dan rusak di<br />

dalam penyimpanannya jika tidak digunakan<br />

dalam jangka watu <strong>yang</strong> terlalu lama. Jadi<br />

untuk pengguna dari sektor pertanian dengan<br />

peralatan pertanian <strong>yang</strong> mungkin tidak<br />

digunakan selama beberapa bulan sekaligus,<br />

rusaknya bahan bakar dalam penyimpanan<br />

dapat menjadi masalah.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 81.


82.<br />

Pertimbangan teknis<br />

Pure Plant Oil (PPO) dan Dalam<br />

beberapa kondisi digunakan untuk<br />

Straight Vegetable Oil adalah mungkin untuk menggantikan bahan bakar<br />

adalah bahan-bahan <strong>yang</strong> membakar straight diesel hingga 100% dari<br />

karakteristik aslinya tidak vegetable oil (SVO) dalam komposisi<br />

diubah secara kimiawi. mesin diesel tanpa proses PPO<br />

juga dapat digunakan<br />

Kelapa sawit, Straight konversi ke biodiesel. untuk menggantikan<br />

Jatropha Oil (SJO) dan Untuk ini beberapa minyak tanah (20% PPO,<br />

Minyak Kedelai semua konversi mesin dan 80% Diesel) dan Marine<br />

dapat digunakan sebagai komponen jalur bahan Fuel Oil (hingga 100<br />

aditif untuk bahan bakar bakar diperlukan PPO%) tanpa peralatan<br />

diesel (15% PPO, 85% Namun,<br />

dengan khusus.<br />

Diesel) tanpa perlu penggunaan konverter,<br />

peralatan khusus. PPO dapat murni<br />

Waspada<br />

50% dari perkebunan baru <strong>yang</strong> dikeringkan untuk tidak ada kriteria tentang<br />

diIndonesia akan didirikan di perkebunan akan emisi gas rumah kaca selama<br />

lahan tropis bergambut. menghasilkan emisi karbon produksi minyak sawit.<br />

Lahan gambut adalah lahan dioksida sebesar 90 ton<br />

tempat penyimpanan karbon pertahun. Tergantung pada Pada tahun 2009, RSPO<br />

terluas dan paling efisien di hasil panen, ini berarti emisi GENERAL ASSEMBLY ke - 6<br />

muka bumi. Meski hanya karbon dioksida dalam sepakat untuk membentuk<br />

mencakup 3% dari luas total besaran puluhan ton untuk sebuah komite untuk<br />

permukaan tanah global, memproduksi satu ton mengeksplorasi dan<br />

mereka menyimpan lebih minyak kelapa sawit. mengembangkan modelbanyak<br />

karbon dari seluruh model bisnis untuk<br />

biomassa dunia dan dua kali The Round Table of mengoptimalkan<br />

lebih banyak dari seluruh Sustainable Palm Oil (RSPO) keberlanjutan perkebunan<br />

biomassa <strong>yang</strong> terkandung di adalah sebuah asosiasi <strong>yang</strong> kelapa sawit <strong>yang</strong> ada di<br />

dalam hutan. dibentuk oleh organisasi- lahan gambut, termasuk opsiorganisasi<br />

<strong>yang</strong> terlibat dalam opsi untuk restorasi dan<br />

Ekosistem lahan gambut dan rantai pasokan minyak sawit. pengembangan ekonomi<br />

sumber daya alamnya kini Tujuan RSPO adalah untuk alternatif.<br />

berada di bawah ancaman mempromosikan<br />

Sumber bacaan tambahan<br />

besar reklamasi lahan untuk pertumbuhan dan<br />

http://www.wetlands.org/Whatwedo/<br />

perkebunan kelapa sawit penggunaan minyak sawit Biofuels/RoundTableonSustainablePal<br />

mOilRSPO/tabid/1255/Default.aspx<br />

dalam skala besar <strong>yang</strong> akan berkelanjutan. Saat ini kriteria<br />

berdampak pada kerusakan RSPO hanya berupa pedoman<br />

http://www.wetlands.org/LinkClick.asp<br />

hutan, penurunan kesuburan dengan kriteria <strong>yang</strong> tidak x?fileticket=lUyeDbd0Wg0% 3d &<br />

dan kerusakan tanah. jelas untuk menghindari tabid = 56<br />

pendirian perkebunan kelapa<br />

Satu hektare lahan gambut sawit di lahan gambut. Juga


Kesimpulan<br />

Lahan pertanian untuk tanaman pangan<br />

semakin langka di seluruh dunia dan<br />

ekosistem lahan gambut adalah reservoir<br />

karbon <strong>yang</strong> berharga. Dengan<br />

mempertimbangkan faktor-faktor ini, setiap<br />

ketetapan <strong>yang</strong> keberlanjutan tentang<br />

perkebunan tanaman energi <strong>yang</strong> berfokus<br />

pada dampak lingkungan dan masalah sosialekonomii<br />

hanya baik selama tanah dengan<br />

kondisi <strong>yang</strong> rusak dimasukkan kedalam<br />

budidaya tanaman energi.<br />

BIOETANOL<br />

Apakah bioetanol?<br />

Bioetanol merupakan bahan bakar <strong>yang</strong><br />

dibuat dari fermentasi tanaman <strong>yang</strong><br />

mengandung jumlah kandungan gula, pati<br />

atau selulosa <strong>yang</strong> tinggi sehingga dapat<br />

PENGGILINGAN<br />

PENYARINGAN<br />

PRODUK<br />

PENGILANGAN<br />

TRANSESTERIFIKASI<br />

Minyak Jarak<br />

(SJO)<br />

Minyak Mentah<br />

Jarak Pagar (CJO)<br />

Ampas<br />

Benih Jarak Pagar<br />

Bungkil/Cangkang<br />

Gas dari proses<br />

Gasifikasi<br />

Kilang Minyak Biokerosin Pupuk<br />

BIO DISEL<br />

ILUSTRASI PROSES PENGOLAHAN JARAK PAGAR MENJADI BIODISEL<br />

diperoleh etanol murni untuk digunakan<br />

sebagai bahan bakar transportasi.<br />

Di Indonesia bioetanol dapat dibuat dari<br />

tanaman seperti singkong (umbi), ubi (umbi),<br />

tebu (tangkai & molase), jagung (gandum),<br />

sorgum (gandum), sorgum manis (tangkai),<br />

sagu (tangkai), padi (tangkai) dan nira dari<br />

Aren, Niphar, Lontar, dan Kelapa.<br />

Metode produksi <strong>yang</strong> digunakan adalah<br />

pencernaan dengan bantuan enzim untuk<br />

melepaskan gula dari pati tanaman,<br />

fermentasi gula, penyulingan dan<br />

pengeringan.<br />

Proses penyulingan memerlukan asupan<br />

energi dalam bentuk panas <strong>yang</strong> diperoleh<br />

dari bahan bakar fosil atau bahan <strong>yang</strong> lebih<br />

lestari seperti ampas tebu (bagasse).<br />

Bioetanol adalah bahan bakar <strong>yang</strong> dihasilkan.<br />

Minyak Jarak Murni<br />

(PPO)<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 83.


84.<br />

Bioetanol dapat langsung digunakan sebagai<br />

bahan bakar di kendaraan bermesin bensin<br />

<strong>yang</strong> dimodifikasi atau, <strong>yang</strong> lebih umum,<br />

sebagai aditif bensin.<br />

Tanaman lain <strong>yang</strong> dapat digunakan untuk<br />

menghasilkan etanol adalah gandum, jagung<br />

dan bit gula.<br />

Mengapa mengunakan bioetanol?<br />

Etanol adalah bahan bakar ramah lingkungan.<br />

Menggunakan etanol (dibanding bensin)<br />

mengurangi emisi karbon monoksida, partikel,<br />

oksida nitrogen, dan polutan ozon lainnya.<br />

Campuran bahan bakar etanol dapat<br />

mengurangi emisi karbon monoksida sampai<br />

dengan 25 % dan emisi gas rumah sampai<br />

dengan 35-45%.<br />

Etanol berbasis tebu Brasil, dimana limbah<br />

tanaman digunakan untuk konversi energi,<br />

mengurangi emisi gas rumah kaca 80 sampai<br />

hampir 100% dibandingkan dengan<br />

penggunaan minyak bumi.<br />

Fakta Menarik<br />

Ford Model T (1903 to 1926)<br />

sebenarnya didesain oleh Henry<br />

Ford untuk sepenuhnya<br />

menggunakan etanol<br />

Keterbatasan <strong>yang</strong> terdapat pada<br />

penanaman tumbuhan penghasil<br />

energi untuk biofuel<br />

Salah satu ketakutan utama menggunakan<br />

biofuel adalah terjadinya persaingan dengan<br />

produksi pangan (ini akan berkurang dengan<br />

produksi etanol berbasis selulosa).<br />

Pembukaan lahan baru untuk pertanian<br />

tanaman energi sering dilakukan dengan cara<br />

dibakar. Hal ini menyebabkan kerusakan<br />

lingkungan seperti penggundulan hutan dan<br />

penurunan kesuburan tanah karena<br />

pengurangan bahan organik. Pembakaran<br />

juga menghasilkan emisi karbon dioksida<br />

<strong>yang</strong> sangat besar .<br />

Kelemahan etanol lainnya adalah biaya<br />

produksi dan fakta bahwa etanol<br />

membutuhkan air <strong>yang</strong> sangatbesar.<br />

Batasan dari produk akhir - bioetanol<br />

Kebanyakan mobil bermesin bensin <strong>yang</strong><br />

ada dapat berjalan dengan campuran<br />

etanol sampai dengan 15% dengan bensin,<br />

namun diperlukan lebih banyak etanol<br />

untuk menjalankan mesin dibandingkan<br />

dengan bensin.<br />

<br />

Etanol juga digunakan untuk bahan bakar<br />

perapian bioetanol. Tidak diperlukan<br />

cerobong asap untuk api bioetanol; Namun<br />

panas <strong>yang</strong> dihasilkan masih kurang dari<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan perapian konvensional.<br />

<br />

Terdapat masalah penanganan bahan bakar<br />

etanol dalam konsentrasi <strong>yang</strong> lebih tinggi<br />

men<strong>yang</strong>kut tekanan uapnya dan<br />

keseimbangan antara air dan pencemarnya.<br />

Kesimpulan<br />

Jika pengembangan sumber daya Biofuels<br />

tidak dikelola dengan baik, banyak dampak<br />

negatif seperti penggundulan hutan primer,<br />

konflik dengan produksi pangan dan<br />

kontaminasi sistem air alami oleh kelebihan<br />

masukan ke dalam tanah pertanian <strong>yang</strong><br />

mungkin muncul. Juga harus mendapat


ETANOL selulosa<br />

Selulosa adalah serat <strong>yang</strong><br />

terkandung dalam daun,<br />

batang, dahan tanaman dan<br />

pohon.<br />

Setelah gula <strong>yang</strong> terikat<br />

erat dipecah oleh enzim,<br />

Etanol dapat dibuat dari<br />

selulosa seperti halnya gula<br />

dan pati.<br />

Adalah tantangan utama<br />

untuk mencapai hal ini<br />

dengan biaya <strong>yang</strong> cukup<br />

rendah bagi tujuan<br />

komersial.<br />

Etanol selulosa diharapkan<br />

akan lebih murah dan lebih<br />

hemat energi karena dapat<br />

dibuat dari bahan baku <strong>yang</strong><br />

perhatian khusus adalah alih guna hutan,<br />

lahan gambut, padang rumput, atau lahan<br />

basah di negara berkembang sebagai akibat<br />

dari permintaan biofuel negara-negara maju.<br />

Etanol <strong>yang</strong> diproduksi menggunakan<br />

teknologi produksi dan konversi terkini<br />

memberikan sedikit perbaikan emisi- sekitar<br />

20 persen- dibandingkan dengan<br />

penggunaan bensin. Namun, jika total energi<br />

<strong>yang</strong> dikonsumsi oleh peralatan pertanian,<br />

budidaya, penanaman, pupuk, pestisida,<br />

herbisida dan fungisida <strong>yang</strong> dibuat dari<br />

minyak bumi diperhitungkan ditambah biaya<br />

sistem irigasi, panen, pengangkutan bahan<br />

baku ke pabrik pengolahan, fermentasi,<br />

distilasi, pengeringan, transportasi ke terminal<br />

bahan bakar terminal dan pompa-pompa<br />

retail dan nilai kandungan energi etanol <strong>yang</strong><br />

lebih rendah, nilai tambah bersih <strong>yang</strong><br />

diterima konsumen menjadi sangat kecil.<br />

Produksi dari selulosa akan menghindarkan<br />

etanol dari persaingan dengan tanaman<br />

pangan dan pada saat <strong>yang</strong> sama membuat<br />

biaya produksi lebih murah dengan<br />

memanfaatkan rumput dan lahan marjinal<br />

untuk penanamannya.<br />

murah seperti limbah kertas,<br />

hijauan hutan, rerumputan,<br />

serbuk gergaji, dan residu<br />

pertanian misalnya batang<br />

gandum, jagung, dan jerami<br />

padi.<br />

Rumput <strong>yang</strong> dapat tumbuh<br />

sepanjang tahun adalah<br />

bahan pembuat etanol<br />

terbaik karena mereka tidak<br />

harus ditanam kembali setiap<br />

tahun. tanaman berkayu<br />

cepat tumbuh juga pilihan<br />

<strong>yang</strong> baik.<br />

Penelitian sedang dilakukan<br />

terhadap enzim <strong>yang</strong><br />

dibutuhkan untuk memecah<br />

selulosa menjadi<br />

GAS SINTETIS<br />

gula. Beberapa organisme<br />

alami <strong>yang</strong> melakukan hal ini<br />

adalah jenis fungus <strong>yang</strong><br />

dapat merobek pakaian, dan<br />

pencernaan rayap <strong>yang</strong><br />

dapat mengkonversi<br />

biomassa kayu menjadi gula.<br />

Berkat bioteknologi harga<br />

enzim-enzim ini dapat<br />

menurun dengan cepat.<br />

Selain itu, Selulosa bisa<br />

dipecah oleh asam atau<br />

dipanaskan dan diubah<br />

menjadi gas <strong>yang</strong> dapat<br />

digunakan untuk biofuel.<br />

Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan<br />

gasifikasi?<br />

Gasifikasi adalah suatu proses dimana sumber<br />

karbon seperti batubara atau biomassa diurai<br />

(gasifikasi) menjadi karbon monoksida,<br />

hidrogen, karbon dioksida dan molekul<br />

hidrokarbon dalam reaktor kimia<br />

menggunakan oksigen dan atau uap untuk<br />

menghasilkan campuran gas. Campuran gas<br />

ini dikenal sebagai produsen gas / gas produk<br />

/ gas kayu atau gas batubara tergantung<br />

pada bahan baku. Gas ini kemudian<br />

dibersihkan lebih lanjut dan diubah menjadi<br />

bahan bakar sintetis, kimia, atau pupuk.<br />

Mengapa menggunakan gasifikasi?<br />

Gasifikasi bukan teknologi baru. Gasifikasi<br />

awalnya dikembangkan pada tahun 1800-an<br />

untuk membuat gas perkotaan bagi<br />

penerangan dan memasak. Pembangkit gas<br />

skala kecil juga digunakan untuk pembakaran<br />

kendaraan bermesin selama era kekurangan<br />

bahan bakar pada Perang Dunia Kedua.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 85.


86.<br />

PENGGILINGAN<br />

PENAMBAHAN<br />

AIR & ENZIM<br />

AMONIA DITAMBAHKAN UNTUK<br />

MENGONTROL PH. CAMPURAN<br />

DIPROSES PADA SUHU YANG TINGGI<br />

DAN KEMUDIAN DIDINGINKAN<br />

RAGI DITAMBAHKAN UNTUK<br />

MEMBANTU PROSES<br />

FERMENTASI<br />

PENAMBAHAN DENATURANT<br />

UNTUK MEMBUATNYA DAPAT<br />

DIMINUM<br />

BIOETANOL<br />

(untuk mesin bensin)<br />

Saat ini 385 pembangkit gas beroperasi di 27<br />

negara di dunia, memproduksi bahan bakar<br />

sintetis, bahan kimia, pupuk, dan listrik.<br />

Biomassa gasifikasi adalah sistem energi<br />

alternatif <strong>yang</strong> sesuai untuk tujuan pertanian.<br />

Potensi pembangkit gas berbahan bakar<br />

biomassa untuk menggantikan konsumsi<br />

minyak bumi telah menarik banyak perhatian<br />

di Indonesia.<br />

Alasannya antara lain, terdapat kemungkinan<br />

pemanfaatan limbah seperti limbah hutan dan<br />

industri perkayuan, sekam padi, pohon karet<br />

<strong>yang</strong> tidak lagi produktif, sabut kelapa dan<br />

lain-lain untuk menggantikan konsumsi solar<br />

dan bensin pada generator listrik dan panas<br />

di daerah terpencil <strong>yang</strong> kurang berkembang.<br />

Etanol dan<br />

Karbon Dioksida<br />

2<br />

CO<br />

(untuk industri<br />

minuman ringan dan<br />

pembuatan biang es)<br />

Jagung<br />

Tepung jagung<br />

Pati menjadi<br />

Dextrose<br />

(bentuk glukosa)<br />

DEXTROSE<br />

Ampas<br />

Pakan Ternak<br />

Deskripsi teknologi pembangkit<br />

gasifikasi biomassa untuk skala-kecil<br />

Alat pembuat gas adalah perangkat<br />

sederhana <strong>yang</strong> terdiri dari suatu wadah<br />

silinder dengan ruang untuk bahan<br />

baku,saluran udara masuk, keluar gas dan<br />

satu penyaring.<br />

Pembangkit gasifikasi skala kecil dapat<br />

terbuat dari bata tahan api, baja / beton atau<br />

drum minyak tergantung pada jenis bahan<br />

bakar <strong>yang</strong> digunakan.komponen lain <strong>yang</strong><br />

menjadi bagian keseluruhan sistem gasifikasi<br />

biomassa adalah unit pemurnian dan<br />

konverter energi seperti pembakar atau mesin<br />

pembakaran internal.<br />

Desain gasifier dapat berupa salah satu dari 3<br />

jenis desain berikut - Fluidized bed atau


Updraft, Moving bed atau Downdraft,<br />

Entrained flow atau Crossdraft.<br />

Kunci desain <strong>yang</strong> sukses adalah pemahaman<br />

sepenuhnya dari sifat bahan baku <strong>yang</strong><br />

digunakan.<br />

Arang, potongan kayu, dan briket umum<br />

digunakan sebagai bahan baku. Sampah<br />

organik seperti limbah pertanian dalam<br />

bentuk residu industri kayu, sekam padi,<br />

pohon karet <strong>yang</strong> tidak produktif lagi, sabut<br />

kelapa serta sampah anorganik seperti plastik<br />

dapat juga digunakan sebagai bahan baku.<br />

Sebuah gasifier dapat bersifat portabel atau<br />

statis. Pembangkit Portable digunakan untuk<br />

menjalankan kendaraan. Gasifiers statis<br />

dikombinasikan dengan mesin banyak<br />

digunakan masyarakat pedesaan untuk<br />

menghasilkan listrik dan untuk menyalakan<br />

pompa irigasi.<br />

Batasan<br />

Tingginya biaya listrik untuk menjalankan<br />

pabrik gasifikasi<br />

Tidak tersedianya biomassa dalam bentuk<br />

<strong>yang</strong> diperlukan sehingga diperlukan pra-<br />

proses.<br />

Kurangnya atau terbatasnya kapasitas<br />

penyimpanan untuk bahan baku<br />

Pemeliharaan berkala dan biaya perbaikan<br />

Kesimpulan<br />

Gasifikasi penting karena gas sintetis <strong>yang</strong><br />

diproduksi melalui proses ini dapat<br />

menggantikan gas alam <strong>yang</strong> kini 'paling<br />

disukai' untuk membangkitkan listrik, namun,<br />

harga <strong>yang</strong> murah dan ketersediaan <strong>yang</strong><br />

mudah memegang peran penting bagi<br />

kesuksesan sebuah pembangkit gasifikasi.<br />

Udara<br />

Udara<br />

Udara<br />

BIOMASSA<br />

Updraft<br />

Downdraft<br />

BIOMASSA<br />

Crossdraft<br />

Gas<br />

Gas<br />

Gas<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 87.


88.<br />

Kayu<br />

Udara<br />

Pertimbangan teknis<br />

Pembakaran<br />

Jika gasifikasi berlangsung dibersihkan untuk dan H2 <strong>yang</strong> lebih tinggi.<br />

pada suhu <strong>yang</strong> relatif menjalankan pembangkit Produk ini dikenal sebagai<br />

rendah, seperti 700oC listrik bermesin gas sintesis. Menggunakan<br />

sampai 1000O C, produk pembakaran internal. teknik-teknik lanjut seperti<br />

<br />

gas akan memiliki kadar Fischer-Tropsch (FT),<br />

Gasifikasi menggunakan<br />

hidrokarbon <strong>yang</strong> relatif syngas dapat diubah<br />

suhu <strong>yang</strong> lebih tinggi<br />

tinggi dan dapat langsung menjadi biofuel diesel<br />

(1200oC sampai 1600oC)<br />

digunakan untuk sintetis berkualitas tinggi<br />

menghasilkan produk gas<br />

pembangkit panas atau <strong>yang</strong> sama sekali tidak<br />

dengan kandungan<br />

listrik <strong>yang</strong> dihasilkan kompatibel dengan mesin<br />

hidrokarbon <strong>yang</strong> lebih<br />

melalui turbin uap atau diesel konvensional<br />

sedikit, dan proporsi CO<br />

dengan gas <strong>yang</strong><br />

Minimalisi Biaya<br />

Biaya energi harus mengurangi biaya Mengoptimalkan<br />

kapasitas<br />

dikurangi dan jika mungkin persiapan biomassa. sistem pembangkitan listrik<br />

dibuat lebih murah Peningkatan<br />

kapasitas <strong>yang</strong> terdesentralisasi.<br />

daripada harga jaringan penyimpanan bahan baku. Peningkatan<br />

load factor<br />

listrik konvensional. Jika<br />

lebih dari satu sistem pembangkit.<br />

Pada kapasitas <strong>yang</strong> lebih dipasang di satu daerah,<br />

Udara<br />

Pengurangan<br />

tinggi, transportasi dan biaya perbaikan,<br />

persiapan biomassa dapat pemeliharaan dan biaya<br />

di mekanisasi untuk pelayanan dapat dikurangi.<br />

Gasifikasi Biomassa<br />

(Tidak sesuai skala)<br />

Ketel Uap<br />

Uap<br />

Generator<br />

Turbin<br />

Pelanggan<br />

Transmissi & distribusi


Cap dan Trade System<br />

(perdagangan emisi)<br />

Sebuah pendekatan ekonomi <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk pengendalian pencemaran<br />

adalah dengan menyediakan insentif<br />

keuangan untuk mencapai pengurangan<br />

emisi polusi. Target Caps, atau emisi,<br />

ditetapkan pada jumlah polusi <strong>yang</strong> dapat<br />

dipancarkan oleh suatu perusahaan. Jumlah<br />

pencemaran perusahaan tidak dapat<br />

melebihi Caps tersebut. Jika cemaran<br />

perusahaan berada di atas Caps, mereka<br />

harus membeli offset (selisih) karbon atau<br />

kredit karbon untuk mengurangi emisi<br />

mereka. Ini menciptakan pasar untuk<br />

perdagangan offset karbon.<br />

<br />

BIOMASSA /<br />

BAHAN BAKU<br />

PROSES<br />

PRODUK<br />

APLIKASI<br />

Limbah<br />

Biodegradable<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Biogas Gasifikasi<br />

Memasak,<br />

Pemanas<br />

Pembangkitan<br />

Listrik<br />

Memasak,<br />

Pemanas<br />

Pembangkitan<br />

Listrik<br />

Di bawah sistem perdagangan emisi,<br />

industri pertanian bisa dibebaskan dari<br />

kewajiban target emisi ternak dan pertanian<br />

dan bisa menjual kreditnya dengan memilih<br />

untuk mengurangi emisi<br />

Biomass<br />

berbiaya rendah<br />

Batu Bara / Kayu<br />

Produksi<br />

Biofuel<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Proses<br />

Fischer<br />

Topsch<br />

Bahan Bakar<br />

untuk Mesin<br />

Konvensional<br />

Diesel<br />

Minyak Sayur<br />

Mentah / Limbah<br />

Minyak (Jarak,<br />

Minyak Sawit)<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Gula/<br />

Tanaman Pati<br />

(Gula Sirup,<br />

Ubi Kayu)<br />

Transesterifikasi Fermentasi<br />

Bahan Bakar Bahan Bakar<br />

untuk Mesin<br />

untuk Mesin<br />

Konvensional<br />

Modifikasi<br />

Diesel<br />

Bensin<br />

gas rumah kaca atau melalui adopsi upaya<br />

konversi kotoran manusia / pertanian /<br />

kotoran hewan menjadi biogas.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 89.


90.<br />

Studi Kasus<br />

1. Mulai<br />

2. Pemilihan lokasi<br />

3. Teknologi<br />

<strong>yang</strong> Tepat<br />

4. Detil teknis &<br />

modifikasi<br />

6. Manajemen<br />

proyek &<br />

waktu<br />

Proyek dimulai setelah survei tentang kondisi<br />

peternak di target lokasi kami di Subang. Pertama<br />

kami mengontak KPSBU (Koperasi Peternak Sapi<br />

Bandung Utara) sebagai pemimpin kelompok<br />

peternak. Setelah mereka setuju dengan program<br />

biogas, kontak langsung dengan peternak dapat<br />

dilakukan.<br />

Lokasi ini dipilih lewat hasil survei. Lokasinya<br />

terletak di Subang, Jawa Barat.<br />

Teknologi dipilih berdasarkan survei mengenai<br />

kebiasan peternak seperti tingkat pendidikan,<br />

spesialisasi pekerjaan (pemilik atau pekerja),<br />

produksi susu dan lain-lain. Teknologi <strong>yang</strong><br />

diterapkan adalah teknologi kubah tetap <strong>yang</strong><br />

dibuat dari fiberglass dan penampungan <strong>yang</strong><br />

dibuat dari plastik.<br />

Pada awalnya digunakan plastik untuk<br />

penampungan gas, tapi kemudian diganti dengan<br />

Gashostex (nama produk) <strong>yang</strong> lebih berat dan<br />

tebal daripada plastik. Modifikasi ini diberikan<br />

secara cuma-cuma.<br />

5. Biaya & Pendanaan Biodigester : Rp. 2.728.000<br />

Subsidi dariDANONE : Rp. 1.000.000<br />

Peternak : Rp. 1.728.000 dlm 2 tahun<br />

Rp. 72.000 / months<br />

Penting bagi seluruh kontributor proyek untuk<br />

bekerjasama. Jadwal <strong>yang</strong> jelas untuk aneka<br />

tugas diberikan untuk mereka.<br />

DANONE memberikan subsidi<br />

Yayasan Mitra Masyarakat Mandiri Sejahtera:<br />

pelaksana<br />

KPSBU: partner lokal<br />

Peternak di Subang : Pengguna biogas<br />

Sebelum<br />

Petani dan peternak sapi<br />

memiliki sumber daya gas<br />

dan pupuk <strong>yang</strong> tidak<br />

digunakan, menyebabkan<br />

mereka menggunakan<br />

kayu bakar dan LPG <strong>yang</strong><br />

lebih mahal untuk<br />

pekerjaan dan rumah<br />

tangga sehari-hari.


Sesudah<br />

Peningkatan pendapatan<br />

Rp. 1.500.000 / month /<br />

rumah tangga<br />

Pengurangan subsidi<br />

Rp. 296.880 / year /<br />

household<br />

Sumber:<br />

Andrias Wiji, SP<br />

(PT. Cipta Tani Lestari)<br />

Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara, Subang<br />

7. pelatihan &<br />

perawatan<br />

8. Pengawasan<br />

9. Keberlanjutan<br />

Kepada penduduk lokal diberikan pelatihan<br />

pengoperasian dan perawatan sehingga nantinya<br />

mereka dapat mengelola sendiri sistem tersebut.<br />

Diberikan pula pelatihan untuk memanfaatkan<br />

lumpur sisa untuk produksi pupuk organik untuk<br />

digunakan dalam pertanian.<br />

Sistem ini senantiasa diawasi. Seseorang dari tim<br />

ditugaskan untuk memonitor biodigester dan<br />

melayani para peternak. Sangat disadari, biogas<br />

adalah sesuatu <strong>yang</strong> baru untuk mereka, sehingga<br />

untuk meningkatkan tingkat adopsinya harus<br />

dilakukan pengawasan <strong>yang</strong> terus menerus.<br />

Sejauh ini biodigester berjalan dengan baik<br />

berkat layanan purna jual <strong>yang</strong> diberikan<br />

penyelenggara.<br />

10. Kesulitan Kesulitannya adalah meyakinkan peternak untuk<br />

menggunakan biogas dan menghentikan<br />

kebiasaan penggunaan kayu bakar. Kami hanya<br />

menginstal biodigester jika para peternak mau<br />

menggunakan Biogas.<br />

11. Manfaat<br />

Konsumsi bahan bakar/ bulan<br />

LPG = 3 x 3 kg<br />

Kayu bakar = 4 band<br />

Tidak ada nilai tambah dari<br />

kotoran sapi<br />

Polusi oleh kotoran sapi<br />

Penggundulan hutan<br />

Waktu memasak lebih lama<br />

Subsidi =<br />

3 x 3 kg x Rp. 2.750 =<br />

Rp. 24.740 / bulan/<br />

rumah tangga<br />

Untuk membuat proyek tersebut berkelanjutan.<br />

Komunitas membutuhkan bantuan teknis dan<br />

praktek sehingga sistem dapat terus digunakan<br />

dan memberikan manfaat.<br />

SEBULUM PENGGUNAAN SETELAH PENGGUNAAN PENGHEMATAN<br />

Konsumsi bahan bakar/ bulan<br />

LPG = 0<br />

Kayu bakar = 1 ikat<br />

Lumpur biogas reactor dapat<br />

digunakan untuk vermicomposting<br />

Lingkungan bersih dari kotoran sapi<br />

Penggurangan penggundulan hutan<br />

Menghemat waktu memasak<br />

Subsidi = 0<br />

Peningkatan penghasilan = Rp. 1.500.000 / bulan / rumah tangga<br />

Reduksi Subsidi = Rp. 296.880 / tahun / rumah tangga<br />

LPG = Rp. 45.000<br />

Kayu bakar= Rp. 30.000<br />

Total = Rp. 75.000<br />

200 kg / bulan<br />

= Rp. 50.000 / bulan<br />

Rp 24.740 / bulan /<br />

rumah tangga<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 91.


92.<br />

8. Keberlanjutan<br />

Mengidentifikasi solusi energi terbarukan <strong>yang</strong> tepat dan memobilisasi<br />

masyarakat lokal untuk melaksanakan proyek ini masih jauh dari cukup.<br />

Setelah teknologi terpasang apakah masyarakat akan terus<br />

diuntungkan pada tahun-tahun <strong>yang</strong> akan datang?<br />

Menyadari akan adanya beberapa rutin dan jadwal tetap dan garansi harus<br />

pemangku kepentingan <strong>yang</strong> akan dinegosiasikan pada awal proyek.<br />

tidak terpisahkan dalam<br />

keberhasilan jangka panjang dari Proyek-proyek <strong>yang</strong> memiliki keberlanjutan<br />

proyek, masing-masing pemangku mempunyai karakter:<br />

kepentingan harus dianggap sebagai anggota<br />

tim <strong>yang</strong> akan berhasil atau gagal bersama- 1. Murah, ekonomis dan wajar<br />

sama. Memahami kegiatan-kegiatan <strong>yang</strong> 2. Teknologi <strong>yang</strong> sederhana<br />

penting bagi keberhasilan jangka panjang dari 3. Berangkat dari inisiasi masyarakat<br />

proyek energi terbarukan adalah fokus dari 4. Dilindungi oleh perencanaan menengah<br />

bagian akhir ini. dan jangka panjang.<br />

5. Setiap pembangunan harus melakukan<br />

Keberlanjutan berarti menciptakan sebuah proses perencanaan - implementasi,<br />

kondisi dalam masyarakat setempat di mana evaluasi, pengelolaan<br />

proyek dapat eksis dan bermanfaat untuk<br />

masyarakat selama bertahun-tahun <strong>yang</strong> akan<br />

datang. Kondisi ini termasuk kepemilikan<br />

masyarakat, investasi, pemeliharaan dan<br />

dukungan <strong>yang</strong> mencakup semua orang <strong>yang</strong><br />

mendapat manfaat darinya.<br />

Sebuah konsep kunci dalam memahami<br />

dinamika proyek energi terbarukan <strong>yang</strong><br />

berkelanjutan dalam masyarakat pedesaan<br />

adalah interkoneksi dan hubungan antara<br />

para pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat.<br />

Berbagai pemangku kepentingan perlu<br />

diidentifikasi secara jelas, peran dan tugas<br />

mereka harus didefinisikan dan dipahami<br />

dengan jelas. Kemitraan ini akan menjadi inti<br />

dari kesuksesan sebuah proyek. Berikut adalah beberapa praktek terbaik dari<br />

implementasi <strong>yang</strong> sukses <strong>yang</strong> harus<br />

Masyarakat harus bermitra dengan penyedia disertakan dalam setiap pelaksanaan proyek<br />

layanan <strong>yang</strong> dapat memberikan pelatihan energi terbarukan.<br />

dan pemeliharaan untuk jangka waktu<br />

tertentu. Oleh karena itu, agar teknologi untuk<br />

terus bekerja secara efektif, pemeliharaan


9. Pelatihan<br />

Keberlanjutan teknologi energi<br />

terbarukan juga akan<br />

bergantung pada pelatihan<br />

<strong>yang</strong> efektif dari masyarakat<br />

setempat untuk merawat instalasi. Pelatihan<br />

ini harus disediakan oleh penyedia layanan<br />

<strong>yang</strong> akan memasang dan mengawasi proses<br />

instalasi.<br />

Program pelatihan <strong>yang</strong> baik melibatkan:<br />

Gambaran <strong>yang</strong> jelas tentang bagaimana<br />

sistem bekerja dan jadwal manfaat <strong>yang</strong><br />

diharapkan.<br />

Penjelasan dari semua materi <strong>yang</strong><br />

berhubungan dengan instalasi, dalam<br />

format buku dan manual <strong>yang</strong> mudah<br />

dipahami.<br />

<br />

10. Sosialisasi<br />

Pelatihan harus dilakukan bertahap. Jika<br />

memungkinkan, waktu harus dialokasikan<br />

bagi peserta program pelatihan untuk<br />

mencerna dan menunjukkan penguasaan<br />

atas tugas <strong>yang</strong> lebih sederhana terlebih<br />

dahulu, baru kemudian tugas-tugas <strong>yang</strong><br />

lebih kompleks dijelaskan, model dan<br />

penguasaan diperiksa di kemudian hari.<br />

Tujuan dari pelatihan ini harus memberikan<br />

pengetahuan <strong>yang</strong> diperlukan dan<br />

keterampilan <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />

sepenuhnya mengoperasikan instalasi sesuai<br />

dengan jadwal manfaat <strong>yang</strong> diharapkan bagi<br />

masyarakat.<br />

Sosialisasi <strong>yang</strong> baik dari Semua pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat<br />

teknologi baru dimulai dan diakhiri dalam teknologi baru harus sering terlibat<br />

dengan mengidentifikasi dalam diskusi sedini mungkin. Bagaimana<br />

kebutuhan <strong>yang</strong> dirasakan oleh teknologi baru tersebut akan mempengaruhi<br />

masyarakat setempat, di mana masing-masing dari mereka <strong>yang</strong> terlibat<br />

sebuah solusi <strong>yang</strong> jelas dan praktis mengenai akan berbeda. Selain itu, motivasi dari<br />

teknologi baru dapat digunakan dan masing-masing pemangku kepentingan tidak<br />

manfaatnya dapat dinikmati segera. akan semua sama. Perlu disadari bahwa<br />

setiap lapisan dalam sebuah komunitas<br />

Ketika ada manfaat <strong>yang</strong> jelas, langsung dan memiliki masukan <strong>yang</strong> jelas dan nyata<br />

dapat dikerjakan dengan klarifikasi peran tentang pilihan teknologi, penerapan dan<br />

<strong>yang</strong> jelas dari semua pemangku kepentingan keberlanjutannya.<br />

<strong>yang</strong> terlibat, kemungkinan untuk sukses<br />

sangat baik. Proyek ini harus dikomunikasikan Pastikan bahwa Anda sedang mempersiapkan<br />

dalam menggambarkan kondisi saat ini, dan konteks <strong>yang</strong> sangat baik untuk percakapan<br />

jelas menunjukkan manfaat dari bagaimana di antara semua pihak <strong>yang</strong> terlibat dalam<br />

teknologi akan membuat perbaikan objektif. proyek tersebut. Ingatlah, bahwa bila<br />

Alat komunikasi seperti 'Sebelum dan Setelah' seseorang memiliki rasa kepemilikan atas<br />

grafik dan ilustrasi dapat efektif dalam perubahan baru <strong>yang</strong> berguna, mereka<br />

menunjukkan manfaat positif bagi cenderung untuk berinvestasi lebih untuk<br />

masyarakat. keberhasilan proyek jangka panjang.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 93.


94.<br />

11. Pemantauan<br />

Pemantauan adalah kegiatan di harus dilaksanakan secara teratur,<br />

mana semua tugas <strong>yang</strong> relevan tergantung pada teknologi <strong>yang</strong><br />

dan terkait dengan proyek ini digunakan. Membersihkan, mengukur,<br />

ditandai dengan informasi <strong>yang</strong> memeriksa kinerja dan lain-lain, adalah<br />

jelas dan akurat tentang status terkini dan bagian dari jadwal perawatan normal.<br />

tugas <strong>yang</strong> direncanakan. Menciptakan<br />

sebuah sistem di mana status tugas terkini 2. Pemangku kepentingan<br />

masing-masing stakeholder dicatat dan Pemantauan juga mencakup adanya<br />

disebarluaskan sesuai kebutuhan, akan kesepakatan tugas dan rencana <strong>yang</strong> telah<br />

menjamin kerangka kerja untuk proses dibuat di antara masyarakat dan<br />

komunikasi <strong>yang</strong> baik. pemangku kepentingan lainnya.<br />

Memastikan bahwa interaksi antara<br />

Terdapat dua kegiatan utama <strong>yang</strong> harus kelompok <strong>yang</strong> berbeda bersifat terbuka<br />

dipantau terus menerus dan komunikatif dengan secara khusus<br />

menjadwalkan waktu untuk interaksi dan<br />

1. Teknologi: berdiskusi adalah sama pentingnya dengan<br />

Untuk setiap teknologi baru <strong>yang</strong> teknologi itu sendiri!<br />

diperkenalkan ke daerah pedesaan, harus<br />

ada tugas dan petunjuk <strong>yang</strong> jelas dan<br />

12. Perawatan<br />

Perhatian <strong>yang</strong> cukup terhadap pemeliharaan rutin <strong>yang</strong> dilakukan oleh<br />

perawatan dari sistem dan teknisi lokal terlatih sebagai sebuah tujuan,<br />

perangkat keras terpasang, sangat untuk mengurangi biaya, menjamin<br />

penting bagi kelangsungan jangka kepemilikan dan keberlanjutan proyek.<br />

panjang sebuah proyek. Biaya<br />

perawatan juga dapat ditentukan<br />

oleh sistem tarif untuk energi <strong>yang</strong><br />

Pihak penyedia layanan harus menyediakan dihasilkan dan dikonsumsi masyarakat.<br />

jadwal perawatan <strong>yang</strong> jelas, <strong>yang</strong> tidak Seperti <strong>yang</strong> dijelaskan sebelumnya dalam<br />

hanya berlaku pada komponen-komponen mikro hidro dan studi kasus Biomassa<br />

<strong>yang</strong> digaransi tapi juga <strong>yang</strong> menjamin dalam buku panduan ini, pengelolaan<br />

kelangsungan dan kelayakan kerja sebuah proyek energi terbarukan secara efisien dan<br />

instalasi. transparan sehingga bisa cukup<br />

Penyedia layanan harus membuatkan menguntungkan untuk menutupi biaya<br />

jadwal pemeliharaan <strong>yang</strong> jelas dan pemeliharaan, harus menjadi tujuan proyek<br />

obkektif <strong>yang</strong> mencakup semua biaya dan<br />

pengeluaran <strong>yang</strong> terkait dengan produk,<br />

instalasi, pengawasan dan pemeliharaan.<br />

Masyarakat lokal harus menjadikan<br />

<strong>yang</strong> jelas sejak awal.


13. Bentuk dan manajemen proyek<br />

Tidak semua ide bagus <strong>yang</strong> sensitifitas kembalinya investasi jika masalah<br />

dapat membantu masyarakat manajerial muncul. Perencanaan proyek <strong>yang</strong><br />

pedesaan dapat dikembangkan ke teliti harus membuatnya lebih mungkin bahwa<br />

titik di mana mereka harus proyek akan dapat ditangani dan bahwa<br />

ditindaklanjuti dengan berinvestasi pada kesulitan manajerial <strong>yang</strong> melekat akan<br />

sebuah teknologi baru. Proyek <strong>yang</strong> minimal. Format proyek memberikan manajer<br />

berkelanjutan melibatkan banyak pihak dan dan perencana kriteria <strong>yang</strong> lebih baik untuk<br />

diatur dalam konteks tujuan dan hasil akhir memantau kemajuan pelaksanaan "<br />

PNPM <strong>yang</strong> lebih luas.<br />

Bentuk dan manajemen proyek meliputi<br />

(Gettinger," Projects, the Cutting Edge of<br />

Development,” Stanford University).<br />

kegiatan memfasilitasi pengumpulan Mengelola proyek energi terbarukan PNPM<br />

informasi <strong>yang</strong> dibutuhkan untuk <strong>yang</strong> berhasil juga akan mewajibkan informasi<br />

pengambilan keputusan <strong>yang</strong> baik serta proyek dapat diakses oleh masyarakat luas.<br />

mengatur bagaimana para pemangku Transparansi penggunaan semua dana proyek<br />

kepentingan akan berpartisipasi dalam harus jelas disertakan dan direncanakan oleh<br />

melakukan tugas mereka (pendanaan, manajer proyek, dan langkah-langkah untuk<br />

sosialisasi, pelaporan, penganggaran, memastikan itu harus disepakati oleh seluruh<br />

pemantauan dan lain sebagainya) pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat. Hal ini<br />

akan mendorong partisipasi masyarakat,<br />

"Bentuk proyek memberi kita ide tentang semenjak informasi mengenai semua dana<br />

anggaran tahun demi tahun sehingga mereka (termasuk proses seleksi penyedia layanan)<br />

<strong>yang</strong> bertanggung jawab untuk menyediakan secara terbuka bersama dan umpan balik<br />

sumber daya <strong>yang</strong> diperlukan dapat dianjurkan. Beberapa cara untuk<br />

melakukan perencanaan mereka sendiri.<br />

Analisa proyek memberitahu kita sesuatu<br />

merencanakan untuk transparansi meliputi:<br />

tentang dampak investasi <strong>yang</strong> diusulkan Briefing<br />

berkala mengenai status proyek<br />

pada peserta dalam proyek tersebut, siapa <strong>yang</strong> dipublikasikan di media lokal<br />

pun mereka, petani, perusahaan kecil, Pertemuan<br />

terbuka dengan masyarakat di<br />

perusahaan pemerintah, atau masyarakat mana status keuangan proyek dijelaskan<br />

secara keseluruhan... Sebuah<br />

laporan status akhir tentang<br />

bagaimana dana dihabiskan (dan dengan<br />

Proses kontes bagi investasi <strong>yang</strong> diusulkan kemajuan pelaksanaan) <strong>yang</strong> dipublikasikan<br />

dalam bentuk proyek memungkinkan<br />

penilaian <strong>yang</strong> lebih baik tentang masalahmasalah<br />

administrasi dan organisasi <strong>yang</strong><br />

akan ditemui. Hal ini memungkinkan<br />

penguatan pengaturan administratif jika<br />

tampak lemah dan mengatakan sesuatu dari<br />

di media lokal.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 95.


96.<br />

15. Pendanaan<br />

Masyarakat <strong>yang</strong> berpartisipasi bersama dalam solusi energi terbarukan<br />

dalam PNPM akan memiliki akses untuk memperoleh akses lebih lanjut dan<br />

ke pendanaan untuk proyek peluang skala pendanaan <strong>yang</strong> lebih besar.<br />

mereka. Sebagaimana disebutkan Misalnya, menggabungkan berbagai solusi<br />

di atas, proses penyebaran dana harus secara energi terbarukan (mikro hidro, mini grid<br />

jelas dipahami oleh semua pemangku surya) bisa menjadi pilihan <strong>yang</strong> layak untuk<br />

kepentingan, dan prosedur pendanaan dan wilayah <strong>yang</strong> lebih luas.<br />

persyaratan harus diselesaikan sebagaimana<br />

<strong>yang</strong> diinformasi dan diarahkan. Fasilitator program PNPM harus<br />

membiasakan diri dengan organisasi <strong>yang</strong><br />

Sumber tambahan dana di luar program mungkin dapat membantu dalam membantu<br />

PNPM mungkin tersedia bagi masyarakat. untuk mengidentifikasi dan menghubungi<br />

sumber-sumber dana tambahan.<br />

Masyarakat didorong untuk<br />

mempertimbangkan nilai berkolaborasi


DAFTAR ISTILAH<br />

Mengenai <strong>Energi</strong><br />

A distilasi tersebut dengan minyak untuk Generator - peralatan <strong>yang</strong> mengubah<br />

Atom - komponen terkecil dari suatu digunakan pada kendaraan bermotor. energi mekanik menjadi energi listrik.<br />

elemen. Titik didih dan berat jenisnya lebih tinggi <strong>Energi</strong> mekanik kadang-kadang berasal<br />

Appliance (Peralatan) - peralatan <strong>yang</strong> dibandingkan bensin. dari mesin atau turbin.<br />

pada umumnya menggunakan listrik<br />

untuk melakukan fungsi <strong>yang</strong> dijalankan<br />

dengan listrik. Contoh-contoh peralatan<br />

listrik <strong>yang</strong> paling lazim adalah lemari es,<br />

mesin cuci dan pencuci piring, oven<br />

konvensional dan microwave, pelembab<br />

ruangan dan pengurang lembab, alat<br />

pemanggang roti, radio dan TV.<br />

E<br />

Efficiency(Efisiensi) - rasio tugas <strong>yang</strong><br />

dilakukan atau energi <strong>yang</strong> diciptakan<br />

oleh mesin dsb. terhadap energi <strong>yang</strong><br />

dipasokkan, biasanya dinyatakan dengan<br />

persentase.<br />

Electricity (Listrik) - bentuk energi <strong>yang</strong><br />

bercirikan gerakan partikel bermuatan<br />

Geothermal <strong>Energi</strong> (<strong>Energi</strong> Panas Bumi)<br />

- energi panas <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />

proses alami di dalam bumi.<br />

Global Warming (Pemanasan Global) -<br />

peningkatan suhu permukaan di dekat<br />

bumi. Istilah ini digunakan untuk merujuk<br />

ke pemanasan <strong>yang</strong> terjadi akibat<br />

meningkatnya emisi gas rumah kaca<br />

B elementer.<br />

<strong>yang</strong> terkait dengan kegiatan manusia.<br />

Battery (batere/aki) - alat untuk Electron (Elektron) - Partikel dengan<br />

Greenhouse Gases (Gas Rumah Kaca) -<br />

menyimpan listrik <strong>yang</strong> terdiri dari satu muatan listrik negatif. Elektron<br />

Gas-gas <strong>yang</strong> menahan panas matahari<br />

atau lebih sel elektrolit. merupakan atom dan bergerak mengitari<br />

di atmosfer Bumi dan menghasilkan efek<br />

Biodiesel - bahan bakar alternatif <strong>yang</strong> intinya.<br />

rumah kaca. Dua gas rumah kaca <strong>yang</strong><br />

bisa dibuat dari lemak atau minyak sayur. Energy Consumption (Konsumsi <strong>Energi</strong>)<br />

utama adalah uap air dan karbon<br />

Bisa digunakan pada mesin diesel - pemakaian energi sebagai sumber<br />

dioksida.<br />

dengan beberapa modifikasi atau tidak panas atau listrik atau sebagai bahan<br />

Grid (Jaringan) - layout sistem distribusi<br />

ada sama sekali. Meskipun biodiesel bakar untuk proses produksi.<br />

jaringan listrik.<br />

tidak mengandung minyak bumi, tetapi Electrical Energy (<strong>Energi</strong> Listrik) - energi H<br />

bisa dicampur dengan solar dengan <strong>yang</strong> terkait dengan muatan listrik serta Hydro Energy (Tenaga Air) - energi <strong>yang</strong><br />

grade apapun atau digunakan dalam gerakannya. berasal dari gerakan air.<br />

bentuk aslinya. Energy Generation (Pembangkit Listrik)<br />

Biofuel (bahan bakar hayati) - adalah - proses menghasilkan tenaga listrik atau<br />

J<br />

bahan bakar cair serta komponen jumlah energi listrik <strong>yang</strong> dihasilkan<br />

Joule - unit metrik untuk mengukur<br />

pencampurnya <strong>yang</strong> dihasilkan dari dengan mengubah bentuk lain energi.<br />

tugas dan energi.<br />

biomassa (tumbuhan) makanan ternak, Electromagnetic Energy (Listrik K<br />

terutama digunakan untuk transportasi. Elektromagnetik) - energi <strong>yang</strong> Kilowatt-jam (kWh) - ukuran listrik <strong>yang</strong><br />

Biomass (Biomassa) - bahan organik merambat melalui gelombang, bisa didefinisikan sebagai unit energi.<br />

(tanaman atau hewan) <strong>yang</strong> tersedia<br />

secara terbarukan, termasuk tanaman<br />

pangan dan limbah dan sisa-sisa<br />

pertanian, kayu dan limbah dan sisa<br />

kayu, kotoran binatang, limbah kota<br />

serta tanaman air.<br />

Boiler - tangki di mana air dipanaskan<br />

untuk menghasilkan air panas atau uap<br />

<strong>yang</strong> disirkulasikan untuk keperluan<br />

pemanasan dan pembangkit listrik.<br />

Bond (Ikatan) - sesuatu <strong>yang</strong> mengikat,<br />

berupa perpaduan energi listrik dan<br />

magnet.<br />

Electromagnetic Waves (Gelombang<br />

Elektromagnetik) - radiasi <strong>yang</strong> terdiri<br />

gangguan gelombang listrik dan magnet<br />

<strong>yang</strong> merambat. Sinar x, cahaya dan<br />

gelombang radio adalah contoh-contoh<br />

gelombang elektromagnetik.<br />

Energy (<strong>Energi</strong>) - kemampuan untuk<br />

melakukan tugas atau kemampuan untuk<br />

menggerakkan benda atau obyek.<br />

L<br />

Landfill (Tempat pembuangan limbah) -<br />

kawasan <strong>yang</strong> terbentuk dari sampah<br />

padat <strong>yang</strong> bertumpuk dan tertutup<br />

tanah.<br />

Latent (Laten) - ada tatapi tidak terlihat.<br />

Losses (Kehilangan) - ukuran energi<br />

<strong>yang</strong> hilang dalam sistem, dinyatakan<br />

sebagai rasio atau perbedaan antara<br />

input dan output.<br />

membatasi, atau menyatukan.<br />

F<br />

M<br />

Maintenance (Pemeliharaan) -<br />

C<br />

Carbon Dioxide (Karbon Dioksida) - gas<br />

<strong>yang</strong> tidak berwarna, tidak berbau dan<br />

tidak bisa terbakar dengan formula CO2<br />

<strong>yang</strong> ada di atmosfer.<br />

Chemical Energy (<strong>Energi</strong> Kimia) - energi<br />

<strong>yang</strong> ada pada zat dan dilepaskan<br />

selama terjadi reaksi kimia seperti<br />

membakar kayu, batubara, atau minyak.<br />

Coal (Batubara) - bahan bakar minyak<br />

<strong>yang</strong> terbentuk oleh dari sisa-sisa<br />

vegetasi <strong>yang</strong> terperangkap di bawah<br />

tanah tanpa terkena udara.<br />

Force (Gaya) - sesuatu <strong>yang</strong> mengubah<br />

keadaan diam atau bergerak dari<br />

sesuatu.<br />

Fossil Fuels (Bahan Bakar Fosil) - bahan<br />

bakar (batu bara, minyak, gas alam dsb)<br />

<strong>yang</strong> berasal dari kompresi tumbuhan<br />

dan binatang purba <strong>yang</strong> terbentuk<br />

selama berjuta-juta tahun.<br />

Friction (Gesekan) - gesekan permukaan<br />

suatu obyek dengan lainnya.<br />

Fuel (Bahan bakar) - bahan apapun <strong>yang</strong><br />

bisa dibakar menjadi energi.<br />

Furnace (Tungku) - struktur tertutup<br />

pemeliharaan terhadap mesin dan<br />

properti.<br />

Mechanical Energy (<strong>Energi</strong> Mekanik)energi<br />

gerakan <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

menjalankan tugas.<br />

Methane (Gas Metana) - gas tidak<br />

berwarna, bisa terbakar, tidak berbau<br />

<strong>yang</strong> merupakan komponen utama gas<br />

alam. Gas metana merupakan gas rumah<br />

kaca.<br />

Molecule (Molekul) - Partikel-partikel<br />

<strong>yang</strong> biasanya terdiri dari dua atau tiga<br />

atom <strong>yang</strong> menyatu.<br />

D untuk menghasilkan panas untuk<br />

Motion (Gerakan) - Aksi atau proses<br />

Dam (Bendungan) - penghalang untuk keperluan pemanasan.<br />

perpindahan atau berubah tempat atau<br />

menahan aliran air. G<br />

posisi; gerakan.<br />

Deforestration (Pembasmian hutan) -<br />

menebangi pohon di hutan<br />

Diesel Engine (Mesin Diesel) - mesin<br />

diesel adalah mesin <strong>yang</strong> menggunakan<br />

solar bukan bensin.<br />

Diesel Fuel (Solar) - bahan bakar <strong>yang</strong><br />

Gas - zat tidak padat, tidak cair tanpa<br />

bentuk dan cenderung memuai tanpa<br />

batas, contoh: udara)<br />

Gasoline (Bensin) - campuran <strong>yang</strong><br />

kompleks dari minyak bumi dengan atau<br />

dengan sedikit aditif <strong>yang</strong> tercampur<br />

N<br />

Natural Gas (Gas Alam) - bahan bakar<br />

fosil <strong>yang</strong> terbakar bersih, tidak berbau,<br />

tidak berwarna, tidak memiliki rasa, tidak<br />

beracun.<br />

terdiri dari distilasi <strong>yang</strong> diperoleh dari dan membentuk bahan bakar <strong>yang</strong><br />

penyulingan minyak atau campuran sesuai untuk dipakai pada mesin.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 97.


98.<br />

Nonrenewable (Tidak terbarukan) -<br />

bahan bakar <strong>yang</strong> tidak bisa dibuat atau<br />

“diadakan lagi” dengan mudah. Minyak<br />

bumi, gas alam, dan batubara<br />

merupakan bahan bakar tidak<br />

terbarukan.<br />

Nuclear Energy (<strong>Energi</strong> Nuklir) - energi<br />

<strong>yang</strong> berasal dari terpisahnya atom<br />

bahan radioaktif, seperti uranium.<br />

Nucleus (Inti) - Massa <strong>yang</strong> dialiri listrik<br />

positif di dalam atom.<br />

O<br />

Oil (Minyak bumi) - bahan mentah di<br />

mana produk minyak bumi terbuat.<br />

Bahan bakar fosil cair berwarna hitam<br />

<strong>yang</strong> ditemukan jauh di dalam Bumi.<br />

Operation costs (Biaya operasi) - biaya<br />

pengoperasian suatu sistem.<br />

Organic (Organik) - berasal dari hewan<br />

atau tanaman.<br />

P<br />

Particle (Partikel) - salah satu elemen<br />

benda <strong>yang</strong> sangat kecil.<br />

Petroleum (Minyak mentah) - merujuk<br />

kepada minyak mentah atau produkproduk<br />

<strong>yang</strong> telah disuling dan diperoleh<br />

dari hasil pemrosesan minyak mentah<br />

(bensin, solar, minyak bakar, dsb).<br />

Photovoltaic (Fotovoltaik) - proses di<br />

mana beberapa energi dari cahaya<br />

(energi radiasi) dikonversi menjadi energi<br />

listrik.<br />

Power (Daya) -tingkat di mana energi<br />

dipindahkan.<br />

Power Plant/Power Station (Pembangkit<br />

listrik) - fasilitas di mana energi,<br />

terutama listrik dibangkitkan.<br />

Tenaga Surya<br />

R<br />

Radiant Energy (<strong>Energi</strong> Radiasi) - bentuk<br />

energi <strong>yang</strong> dipancarkan dari sumber<br />

dalam bentuk gelombang.<br />

Renewable Energy Sources (Sumber<br />

<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong>) - bahan bakar bisa<br />

dengan mudah dibuat atau<br />

“diperbaharui”.<br />

S<br />

Solar Energy (Tenaga Surya) - energi<br />

radiasi dari matahari, <strong>yang</strong> bisa<br />

dikonversi menjadi berbagai bentuk<br />

energi lainnya, seperti panas atau listrik.<br />

Spring (Per) - benda elastis, seperti<br />

potongan baja <strong>yang</strong> digulung secara<br />

spiral, <strong>yang</strong> akan kembali ke bentuknya<br />

semula setelah dikompres, dibengkokkan<br />

atau direntangkan.<br />

Steam (Uap) - air dalam bentuk uap,<br />

<strong>yang</strong> dipakai sebagai cairan <strong>yang</strong><br />

memiliki daya pada turbin uap dan<br />

sistem pemanas.<br />

Substance (Zat) - zat fisik atau bahan<br />

T<br />

Tension (Tegangan) - tindakan<br />

merentangkan atau meregangkan.<br />

Thermal <strong>Energi</strong> (<strong>Energi</strong> Thermal) - energi<br />

<strong>yang</strong> terkait dengan gerakan molekul<br />

suatu bahan secara acak.<br />

<strong>Energi</strong> Pasang - energi <strong>yang</strong> berasal dari<br />

air pasang.<br />

Tides (Air Pasang) - naik turunnya air di<br />

laut dan teluk secara berkala, <strong>yang</strong><br />

terjadi setiap 12 jam sekali.<br />

Transformer(Trafo) - alat <strong>yang</strong><br />

mengkonversi voltase listrik generator<br />

menjadi voltase <strong>yang</strong> lebih tinggi atau<br />

rendah untuk keperluan transmisi.<br />

Transmission Line (Jalur Transmisi) -<br />

sekumpulan struktur pendukung serta<br />

peralatan terkait <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />

memindahkan sejumlah besar energi<br />

dengan voltase tinggi, biasanya dengan<br />

jarak <strong>yang</strong> jauh.<br />

Turbine (Turbin) - peralatan di mana<br />

baling-balingnya diputar menggunakan<br />

daya, misal: turbin angin, udara atau uap<br />

bertekanan tinggi. <strong>Energi</strong> mekanik dari<br />

turbin <strong>yang</strong> berputar dikonversi menjadi<br />

listrik menggunakan generator.<br />

U<br />

Uranium - unsur berat, terbentuk secara<br />

alamiah dan bersifat radioaktif.<br />

Usable energy (<strong>Energi</strong> siap pakai) -<br />

energi <strong>yang</strong> memang bisa dipakai untuk<br />

melakukan sesuatu.<br />

W<br />

Watt - satuan daya, biasanya digunakan<br />

dalam alat ukur listrik, <strong>yang</strong> memberikan<br />

kecepatan melakukan kerja atau<br />

penggunaan energi.<br />

Wave energy (Tenaga ombak) - energi<br />

<strong>yang</strong> berasal dari ombak laut.<br />

Well (Sumur) - lubang <strong>yang</strong> dibor di<br />

dalam tanah untuk keperluan<br />

menemukan atau menghasilkan minyak<br />

mentah atau gas alam; atau<br />

menghasilkan layanan <strong>yang</strong> terkait<br />

dengan produksi minyak mentah atau<br />

minyak bumi.<br />

Work (Kerja) - kegiatan <strong>yang</strong> melibatkan<br />

daya dan gerakan.<br />

A untuk melindungi usia batere. setahun, pada saat ekor sumbu Bumi<br />

Angle of incidence: Sudut di antara Conductor (Konduktor): Semua logam. menjauh dari atau lebih dekat dengan<br />

permukaan dan matahari. Konduktor memungkinkan elektron Matahari, yakni Matahari berada tegak<br />

Altitude angle (Sudut ketinggian): sudut bergerak mudah dari satu atom ke atom lurus di atas titik Katulistiwa . Salah satu<br />

matahari terhadap permukaan horisontal lainnya. saat dalam setahun ketika matahari<br />

bumi. Insulator (Isolator): bahan <strong>yang</strong> lebih erat melintasi bidang katulistiwa matahari,<br />

Ampere (A): ukuran arus listrik; satu A mengikat elektron pada orbit atomnya. dan siang dan malam dengan durasi<br />

arus mewakili satu coulomb muatan Contoh: karet <strong>yang</strong> sama.<br />

listrik <strong>yang</strong> bergerak melewati titik<br />

tertentu dalam satu detik (1 C/detik = 1<br />

A)<br />

Condenser(Kondenser): ruang atau bilik<br />

di mana uap didinginkan dan<br />

dikondensasikan menjadi air.<br />

G<br />

Grid: jaringan listrik<br />

B<br />

Building Integrated PV (BIPV): modul PV<br />

matahari diintegrasikan dalam disain dan<br />

arsitektur bangunan.<br />

C<br />

Charge Controllers: alat <strong>yang</strong> membatasi<br />

tingkat di mana arus listrik ditambahkan<br />

Crystalline: semi konduktor <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk membuat modul PV<br />

(panel).<br />

Current (Arus) (I): arus elektron antara<br />

dua titik (satuan Amper) atau dengan<br />

kata lain, arus listrik melalui konduktor,<br />

“arus diukur dalam amper”.<br />

H<br />

Heat (panas): bentuk energi dari<br />

matahari<br />

Hemisphere: satu belahan permukaan<br />

planet<br />

Hour angle: jarak antara meridian<br />

pengamat dan meridian di mana<br />

bidangnya terdapat matahari. Pada<br />

atau diambil dari batere/aki. Alat ini E<br />

matahari tengah hari, sudut jam adalah<br />

mencegah overcharging (kelebihan Energy (<strong>Energi</strong>): kapasitas menjalankan<br />

nol. Sudut jam bertambah 15 derajat<br />

pengisian) dan bisa mencegah tugas dari tenaga dikalikan waktu <strong>yang</strong><br />

setiap jam<br />

overvoltage (kelebihan tegangan), <strong>yang</strong> diperlukan (dalam kilowatt jam/kWh)<br />

Insulation (Insulasi): kata lain untuk<br />

bisa mengurangi kinerja atau usia aki, Equator(katulistiwa): lingkaran imajinatif<br />

irradiasi<br />

dan bisa menimbulkan resiko bumi <strong>yang</strong> sangat besar, sama jauhnya<br />

Inverter: Alat listrik untuk mengkonversi<br />

keselamatan. Alat ini juga mencegah dari kedua kutub, dan membagi<br />

arus searah (DC) menjadi arus bolak-<br />

(pengurasan total) completely draining permukaan bumi menjadi belahan bumi<br />

balik (AC)<br />

(“deep discharging”) bateri, atau<br />

utara dan selatan.<br />

melakukan pengisian terkendali,<br />

Equinoxes: matahari mengikuti jalur<br />

tergantung kepada teknologi batere,<br />

katulistiwa <strong>yang</strong> terjadi dua kali dalam


Irradiance: jumlah (daya) tenaga surya (photon). daerah tropis, terjadi dua kali setahun<br />

<strong>yang</strong> tersedia per satuan luas (unit: Photovoltaic cells: Teknologi dalam pada saat matahari berada paling jauh<br />

kW/m2) kondisi padat berbasis semikonduktor dari katulistiwa.<br />

K<br />

Kilowatt (kW): 1.000 watt (W)<br />

<strong>yang</strong> mengkonversi energi cahaya<br />

langsung menjadi energi listrik, tanpa<br />

Solar Thermal Conversion: energi cahaya<br />

matahari <strong>yang</strong> dipakai untuk<br />

menggerakkan bagian-bagiannya, tanpa mengkonversi menjadi energi panas.<br />

L<br />

Latitude angle (Sudut lintang): sudut<br />

antar garis <strong>yang</strong> ditarik dari titik<br />

permukaan bumi ke pusat bumi.<br />

Contoh:Latitude angles Tropic of Cancer<br />

(+23.45 derajat lintang) dan Tropic of<br />

Capricorn (-23.45 derajat lintang). Angka<br />

ini menunjukkan kemiringan maksimum<br />

ke kutub utara dan selatan ke arah<br />

matahari.<br />

Light (Cahaya): bentuk energi dari<br />

matahari<br />

bising, dan tanpa emisi.<br />

Photosynthesis (Fotosintensis): proses<br />

mengkonversi energi cahaya menjadi<br />

energi kimia dan menyimpannya dalam<br />

ikatan gula.<br />

Power (Daya): satuan daya listrik adalah<br />

Watt (W). Satu watt listrik setara dengan<br />

kerja <strong>yang</strong> dilakukan dalam satu detik<br />

oleh satu volt perbedaan potensial<br />

dalam memindahkan satu coulomb<br />

muatan. Daya adalah Volt dikalikan<br />

dengan Amper.<br />

Southern hemisphere: belahan bumi di<br />

selatan katulistiwa.<br />

Sun (Matahari): Sumber energi nuklir<br />

<strong>yang</strong> sangat kuat <strong>yang</strong> setiap hari, di<br />

setiap negara di dunia, terbit di timur<br />

dan terbenam di barat.<br />

T<br />

Thermosyphon process: pipa panas <strong>yang</strong><br />

mengandalkan pada daya gravitasi untuk<br />

mengembalikan cairan ke evaporator.<br />

Tropic of Cancer: lingkaran lintang pada<br />

bumi <strong>yang</strong> menandai jalur matahari<br />

N<br />

NGO (LSM): Lembaga Swadaya<br />

Masyarakat<br />

Northern hemisphere: belahan bumi di<br />

utara katulistiwa<br />

Pyranometer: alat <strong>yang</strong> mengukur<br />

iradiasi.<br />

R<br />

Radiation (Radiasi): penggabungan atau<br />

penjumlahan dari iradiasi tenaga surya<br />

paling utara – “katulistiwa” <strong>yang</strong> nyata –<br />

pada siang hari dari solstice musim utara<br />

panas di utara atau solstice musim<br />

dingin di selatan. Diposisikan sekitar 23<br />

derajat di utara katulistiwa.<br />

O<br />

Off-grid: tidak terhubung dengan<br />

jaringan PLN.<br />

On-grid: juga dinamakan jaringan <strong>yang</strong><br />

terhubung, yakni terhubung dengan<br />

jaringan PLN.<br />

P<br />

Passive Solar: penggunaan langsung<br />

tenaga surya tanpa mengkonversinya.<br />

Contoh: penggunaan cahaya siang hari<br />

di dalam rumah.<br />

Peak Sun Hours (PSH): Iradiasi setiap<br />

hari. Jumlah jam matahari puncak pada<br />

siang hari adalah jumlah jam di mana<br />

energi sebesar 1 kW/m2 akan<br />

memberikan jumlah energi <strong>yang</strong> sama<br />

dengan energi total untuk hari itu.<br />

Photons: satuan energi pada gelombang<br />

cahaya; partikel <strong>yang</strong> terkait dengan<br />

cahaya.<br />

Photovoltaic (PV): membangkitkan listrik<br />

(volt) dari energi cahaya di matahari<br />

selama jangka waktu tertentu (satuan:<br />

Joule/meter persegi, J/m2 atau Wh/m2)<br />

S<br />

Semi-conductor (Semi-konduktor):<br />

bahan-bahan <strong>yang</strong> bukan konduktor<br />

atau bukan isolator tetapi memiliki<br />

sedikit sifat dari keduanya.<br />

Solar Altitude Angle: sudut antara sinar<br />

matahari dan bidang horisontal.<br />

Solar Azimuth Angle: sudut antar<br />

proyeksi sinar matahari pada bidang<br />

horisontal dan utara (di belahan bumi<br />

selatan) atau di selatan (di belahan bumi<br />

utara).<br />

Solar: Radiasi dari matahari<br />

Solar Cooking: Memasak menggunakan<br />

panas matahari sebagai sumber tenaga.<br />

Solar Distillation: Membuat air tawar dari<br />

air laut dengan menggunakan panas<br />

matahari langsung untuk menguapkan<br />

air dan dengan demikian memisahkan<br />

garam dan mineral dari air laut.<br />

Solstice: jalur matahari di sepanjang<br />

Tropic of Capricorn: atau Southern<br />

tropic, adalah salah dari lima lingkaran<br />

besar lintang <strong>yang</strong> ditandai pada peta<br />

Bumi. Saat ini (Epoch 2010) berada pada<br />

23º 26' 16” selatan katulistiwa, dan<br />

merupakan lintang <strong>yang</strong> paling selatan di<br />

mana matahari bisa muncul langsung<br />

tepat di atas kepal pada tengah hari.<br />

V<br />

Volt (V): satuan dasar potensi listrik.<br />

Satu volt adalah daya <strong>yang</strong> diperlukan<br />

untuk mengirimkan satu amper arus<br />

listrik melalui hambatan sebesar satu<br />

ohm. Satuan ukur kerja <strong>yang</strong> diperlukan<br />

untuk memindahkan satu satuan<br />

muatan di antara dua titik.<br />

Voltage (Voltase): gaya atau<br />

“pendorong” <strong>yang</strong> mendorong energi<br />

listrik melalui konduktor atau kabel <strong>yang</strong><br />

bisa dibandingkan dengan tekanan air<br />

pada pipa. Voltase diukur dengan volt<br />

(V) atau kilovolt (kV=1.000 volt).<br />

Tenaga Angin<br />

A tersedia sumberdaya atau di mana suatu Charge controller - alat listrik <strong>yang</strong><br />

AC or Alternative Current (Arus Bolak- sistem bisa dijalankan. membatasi kecepatan di mana arus<br />

balik) - Arus listrik <strong>yang</strong> membalikkan<br />

arah dalam sirkuit pada interval reguler,<br />

merupakan arus pada kebanyakan<br />

peralatan listrik dan terminal di tembok.<br />

Aerofoil - permukaan, sebagai sayap<br />

<strong>yang</strong> didesain untuk membantu<br />

mengangkat atau mengendalikan<br />

pesawat udara dengan memanfaatkan<br />

aliran udara <strong>yang</strong> dilewati.<br />

Anemometer - Instrumen <strong>yang</strong><br />

mengukur kecepatan angin.<br />

B<br />

Back up system - sistem <strong>yang</strong><br />

menggantikan sistem lain kapanpun<br />

sistem <strong>yang</strong> lain tidak bisa dioperasikan.<br />

Balance of system components - semua<br />

elemen lain dari seluruh sistem energi,<br />

misal batere, inventer dsb.<br />

Blade - kipas atau baling-baling atau<br />

mekanisme putar lainnya, sebagai kipas<br />

atau turbin.<br />

listrik ditambahkan ke atau diambil dari<br />

batere listrik.<br />

D<br />

Data logger (Pencatat data)- alat listrik<br />

untuk mencatat data sepanjang waktu.<br />

DC or Direct Current (Arus Searah) -<br />

arus listrik <strong>yang</strong> mengalir satu arah saja.<br />

E<br />

Energy shortage - Pada saat tidak<br />

tersedia energi listrik<br />

Assessment (Kajian) - evaluasi atau<br />

estimasi<br />

C<br />

Capacity (Kapasitas) - Jumlah tenaga<br />

F<br />

Fatigue - bahan <strong>yang</strong> melemah atau<br />

Atmosphere (Atmosfir)- selubung atau<br />

<strong>yang</strong> diukur <strong>yang</strong> bisa dihasilkan oleh<br />

rusak akibat tekanan, atau gesekan.<br />

lapisan gas <strong>yang</strong> mengitari bumi, udara.<br />

suatu sistem, misal: daya <strong>yang</strong> bisa<br />

Availability (Ketersediaan)- jumlah<br />

dihasilkan oleh turbin angin dengan<br />

waktu, biasanya selama setahun, di mana<br />

kecepatan angin <strong>yang</strong> ditetapkan.<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 99.


100.<br />

G tenaga maksimum <strong>yang</strong> dipakai pada menggunakan piston atau seperangkat<br />

Gearbox - gigi <strong>yang</strong> dirakit oleh sistem suatu titik. rotating vanes.<br />

<strong>yang</strong> mengalirkan energi mekanik dari<br />

penggerak utama ke perangkat output.<br />

Grid connected (Terhubung dengan<br />

jaringan)- sistem <strong>yang</strong> memasok listrik<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan ke jaringan listrik.<br />

M<br />

Meter - alat <strong>yang</strong> mengukur dan kadangkadang<br />

mencatat energi listrik.<br />

Microclimate - iklim suatu daerah <strong>yang</strong><br />

kecil, <strong>yang</strong> bisa berbeda dari kawasan<br />

R<br />

Radiation (Radiasi) - transmisi<br />

berkecepatan tinggi dalam bentuk<br />

partikel atau gelombang<br />

elektromagnetik.<br />

H secara umum. Rotational - Rotasi; berputar pada<br />

Hybrid - Sistem energi <strong>yang</strong> terdiri dari Mini-grid - jaringan listrik di suatu desa sumbu.<br />

berbagai sumber energi. atau lingkungan <strong>yang</strong> dipasok dari satu Rotor - sistem memutar airfoil atau<br />

I<br />

titik tunggal oleh, misalnya: generator baling-baling<br />

Intermittency - berhenti dan mulai lagi diesel atau PLTA mikro<br />

S<br />

secara bergantian. O<br />

Standalone - sama dengan off-grid,<br />

Inverter - alat listrik <strong>yang</strong> mengkonversi Off Grid - sistem mandiri <strong>yang</strong> tidak sistem mandiri.<br />

DC menjadi AC mengandalkan pada PLN. Static (Statis)- kondisi <strong>yang</strong> bersifat<br />

L P<br />

tetap atau diam.<br />

Load (Beban)- kebutuhan energi dari Pump (Pompa) - mesin untuk W<br />

pengguna di tempat tertentu dan untuk menaikkan, menjalankan, membuang, Wind turbine (Turbin Angin) - mesin<br />

jangka waktu tertentu, serta jumlah atau mengkompresi cairan atau gas <strong>yang</strong> menghasilkan energi dari angin.<br />

Tenaga Air<br />

A<br />

Altimeter - instrumen <strong>yang</strong> mengukur<br />

dan mengindikasikan ketinggian<br />

permukaan air laut di mana suatu obyek,<br />

seperti pesawat terbang, berada.<br />

Alternating current (Arus bolak-balik) -<br />

arus listrik <strong>yang</strong> membalik arah dengan<br />

jeda <strong>yang</strong> reguler, memiliki besaran <strong>yang</strong><br />

senantiasa berubah-ubah secara<br />

sinusoidal.<br />

B<br />

Bucket method - mengukur aliran kecil<br />

(20 l/detik)<br />

C<br />

Clinometer - alat untuk mengukur<br />

berbagai pengukuran<br />

E<br />

Efficiency (Efisiensi)- rasio tugas <strong>yang</strong><br />

dilakukan atau energi <strong>yang</strong> diciptakan<br />

oleh mesin dsb, atas energi <strong>yang</strong><br />

dipasokkannya, biasanya dinyatakan<br />

dalam persentase.<br />

Electrical energy (<strong>Energi</strong> listrik) - <strong>Energi</strong><br />

<strong>yang</strong> tersedia melalui aliran muatan<br />

listrik melalui sebuah konduktor.<br />

F<br />

Float method - mengukur aliran >20<br />

l/detik<br />

Full scale hydro power - PLTA dengan<br />

kapasitas lebih dari 10 MW<br />

G<br />

Generator - mesin <strong>yang</strong> mengkonversi<br />

suatu bentuk energi menjadi lainnya,<br />

terutama energi mekanik menjadi energi<br />

listrik.<br />

Impulse turbines - turbin <strong>yang</strong><br />

digerakkan oleh semburan cairan bebas<br />

<strong>yang</strong> jatuh ke baling-baling rotor<br />

bersama dengan aliran aksial cairan<br />

melalui rotor.<br />

I<br />

Intake: Tempat atau lubang di mana<br />

cairan dialirkan ke saluran, pipa dsb.<br />

M<br />

Mechanical energy (<strong>Energi</strong> mekanik) -<br />

energi dalam bentuk mekanik<br />

Micro hydro power - PLTA mini adalah<br />

pembangkit listrik tenaga air dengan<br />

kapasitas hingga 100 kW<br />

Mini hydro power - PLTA kecil adalah<br />

pembangkit listrik tenaga air dengan<br />

kapasitas hingga 1.000 kW<br />

O<br />

Off-Grid - PLTA <strong>yang</strong> tidak dihubungkan<br />

dengan jaringan PLN<br />

On-Grid - Jika jaringan sudah ada pada<br />

seksi ini, maka tenaga air bisa<br />

dihubungkan langsung dengan jaringan<br />

nasional.<br />

P<br />

Penstock: mengalirkan air dari tempat<br />

pengambilan air ke pembangkit listrik<br />

Pico hydro power: adalah pembangkit<br />

listrik tenaga air hingga 5 kW<br />

Potential energy (<strong>Energi</strong> potensial)-<br />

energi dari suatu obyek atau sistem <strong>yang</strong><br />

terkait dengan posisi obyek atau<br />

pengaturan partikel dari sistem tersebut.<br />

R<br />

Reaction turbines - turbin <strong>yang</strong><br />

digerakkan oleh daya reaktif cairan <strong>yang</strong><br />

melalui kipas rotor.<br />

Reservoir - waduk digunakan untuk<br />

menampung air dengan tujuan untuk<br />

memanfaatkannya pada saat diperlukan.<br />

Run-of-the-river system - skema ini<br />

memanfaatkan weirs untuk mengarahkan<br />

kembali air ke tempat pengambilan air<br />

dan mengalirkan ke turbin melalui<br />

penstock.<br />

S<br />

Small hydro power - Pembangkit listrik<br />

tenaga air kecil dengan kapasitas hingga<br />

10 MW<br />

Storage system - Dalam tempat<br />

penampungan, air akan disimpan selama<br />

jangka waktu tertentu<br />

T<br />

Theodolite - adalah alat pengukur tanah<br />

dan bisa mengukur ketinggian, sudut<br />

dan jarak.<br />

Transformer (Trafo) - alat untuk<br />

mengalihkan arus tidak langsung dari<br />

sebuah sirkit ke sebuah sirkit atau<br />

beberapa sirkit lainnya, biasanya dengan<br />

peningkatan (trafo step-up) atau<br />

penurunan (trafo step-down) voltase.<br />

Transmission lines (Saluran transmisi) -<br />

listrik diteruskan ke sub stasiun dan<br />

dialirkan ke konsumen melalui kabel<br />

listrik.<br />

Turbine (Turbin) - turbin mengkonversi<br />

potensi energi air ke energi putar<br />

mekanik.


Biomassa<br />

A Carbon neutral (Karbon netral)- bahan ternak disimpan dalam suspension by a<br />

Agricultural Residue - sisa tanaman bakar <strong>yang</strong> tidak menimbulkan atau bed of solids <strong>yang</strong> tersimpan dalam<br />

pangan pertanian adalah bagian dari tidak mengurangi jumlah karbon (seperti gerakan dengan meningkatkan kolum<br />

tanaman, terutama batang dan daun, <strong>yang</strong> diukur dengan pelepasan karbon gas.<br />

tidak disingkirkan dari ladang sebagai dioksida) ke atmosfer. Fly ash - partikel debu berukuran kecil<br />

makanan primer atau produk serat. Co-firing - penggunaan campuran dua dalam bentuk cairan/larutan pada<br />

Algae - tanaman fotosintesa sederhana bahan bakar dalam ruangan pembakaran produk-produk pembakaran.<br />

<strong>yang</strong> mengandung klorofil, sering<br />

tumbuh dengan cepat dan bisa hidup di<br />

air tawar, air laut atau genangan minyak.<br />

Anaerobic digestion - Pencernaan<br />

anaerob adalah terurainya bahan hayati<br />

oleh mikroorganisme di bawah kondisi<br />

anaerob.<br />

Aquatic - organisme <strong>yang</strong> tumbuh, hidup<br />

di, atau air <strong>yang</strong> mengalir.<br />

Aqueous - lautan dalam air di mana air<br />

(H2O) berfungsi sebagai zat pelarut.<br />

<strong>yang</strong> sama.<br />

Co-generation - teknologi untuk<br />

menghasilkan energi listrik dan bentuk<br />

lain energi <strong>yang</strong> bermanfaat (biasanya<br />

thermal) untuk industri, komersial atau<br />

memanaskan atau mendinginkan rumah<br />

melalui penggunaan sumber energi<br />

secara berurutan.<br />

Combustion (pembakaran) -reaksi kimia<br />

antara bahan bakar dan oksigen <strong>yang</strong><br />

menghasilkan panas (dan biasanya<br />

G<br />

Gasification - proses kimia atau<br />

pemanasan untuk mengkonversi bahan<br />

bakar padat menjadi berbentuk gas.<br />

Gasifier - alat untuk mengkonversi bahan<br />

bakar padat menjadi bahan bakar gas.<br />

Glucose (C6H12O6) - glukosa atau gula<br />

dalam bentuk enam karbon sederhana.<br />

Gula manis tidak berwarna yakni gula<br />

<strong>yang</strong> paling lazim di alam dan gula <strong>yang</strong><br />

paling lazim difermentasi menjadi etanol.<br />

B cahaya).<br />

Glycerin (C3H8O3) - gliserin atau<br />

Bacteria (Bakteri) - organisme kecil Cellulose (Selulosa) - konstituen kimia<br />

produk sampingan dalam bentuk cair<br />

bersel tunggal. Bakteri tidak memiliki inti utama dari dinding sel tanaman: rantai<br />

dari produksi biodiesel. Glycerin<br />

<strong>yang</strong> terorganisir, namun memiliki panjang dari molekul gula <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk pembuatan dinamit,<br />

membran sel dan dinding sel pelindung. sederhana.<br />

kosmetik, sabun cair, tinta dan pelumas.<br />

Bagasse - Residu <strong>yang</strong> tertinggal dari air D<br />

Greenhouse effect (Efek rumah kaca) -<br />

buah <strong>yang</strong> mengandung gula dari Denatured - dalam konteks alkohol, efek dari berbagai gas tertentu di<br />

tanaman seperti tebu. istilah ini merujuk kepada pembuatan atmosfer Bumi <strong>yang</strong> menahan panas dari<br />

Baseline Emissions - emisi <strong>yang</strong> akan alkohol untuk diminum tanpa merusak matahari dan menyebabkan peningkatan<br />

terjadi tanpa intervensi kebijakan (dalam kegunaannya untuk keperluan lain. suhu.<br />

skenario bisnis <strong>yang</strong> berjalan seperti Digester - wadah kedap udara atau Grid - sistem <strong>yang</strong> digunakan oleh<br />

biasanya) enclosure di mana bakteri menguraikan perusahaan listrik untuk<br />

Biodegradation (Terurai secara hayati) - biomassa dalam air untuk menghasilkan mendistribusikan listrik<br />

proses penguraian <strong>yang</strong> dipicu oleh<br />

kegiatan biologis, terutama oleh proses<br />

enzim, <strong>yang</strong> menyebabkan perubahan<br />

signifikan pada struktur kimia bahan dari<br />

tersebut.<br />

Bioethanol - Etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari<br />

makanan ternak biomassa. Termasuk<br />

etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari fermentasi<br />

hasil panen, seperti jagung, serta<br />

selulosa etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari<br />

tanaman berkayu atau rumput.<br />

Biogas - gas <strong>yang</strong> bisa dibakar <strong>yang</strong><br />

berasal dari pembusukan limbah hayati<br />

di bawah kondisi anaerob <strong>yang</strong><br />

mengandung 50 hingga 60 persen<br />

metana<br />

Bio refinery - fasilitas <strong>yang</strong> memproses<br />

dan mengkonversi biomassa menjadi<br />

produk dengan nilai tambah.<br />

By-product - bahan, selain produk<br />

utama, <strong>yang</strong> dihasilkan sebagai akibat<br />

proses industri atau degradasi produk<br />

dalam sistem kehidupan.<br />

biogas.<br />

Distillation (Distilasi) - proses pemurnian<br />

cairan dengan evaporasi dan kondensasi<br />

<strong>yang</strong> berturut-turut.<br />

E<br />

Effluent - cairan atau gas <strong>yang</strong><br />

disemburkan dari proses atau reaktor<br />

kimia, biasanya mengandung residu dari<br />

proses tersebut.<br />

Emissions (Emisi) - zat limbah <strong>yang</strong><br />

dilepaskan ke udara atau air.<br />

Energy Crops - tanaman pangan <strong>yang</strong><br />

ditanam khususnya untuk digunakan<br />

sebagai bahan bakar<br />

Enzyme (Enzim) - protein atau molekul<br />

berbasis protein <strong>yang</strong> mempercepat<br />

reaksi kimia <strong>yang</strong> terjadi pada benda-<br />

benda hidup.<br />

Ethanol (CH5OH) - hidrokarbon<br />

oksigenasi <strong>yang</strong> bening, tidak berwarna,<br />

bisa terbakar dengan titik didih 78,5<br />

derajat Celsius pada kondisi kedap<br />

udara.<br />

H<br />

Hydroponic crops (Tanaman hidroponik)<br />

- tanaman pangan <strong>yang</strong> tumbuh di air<br />

tanpa menggunakan medium tanah<br />

K<br />

Kilowatt - (kW) ukuran daya listrik <strong>yang</strong><br />

setara dengan 1.000 watt.<br />

L<br />

Landfill gas - jenis biogas <strong>yang</strong><br />

dihasilkan oleh proses pembusukan<br />

bahan organik pada tempat<br />

pembuangan limbah <strong>yang</strong> mengandung<br />

sekitar 50 persen metana.<br />

Life cycle assessment (LCA) -<br />

menghitung jumlah energi <strong>yang</strong><br />

digunakan serta GHGs <strong>yang</strong> dikeluarkan<br />

untuk produk atau kegiatan tertentu<br />

<strong>yang</strong> diukur dalam unit karbon dioksida.<br />

M<br />

Microorganism - organisme mikroskopik<br />

seperti ragi, bakteri, jamur dsb.<br />

N<br />

C<br />

Cap and trade system - suatu<br />

pendekatan ekonomi <strong>yang</strong> digunakan<br />

untuk mengendalikan polusi dengan<br />

memberikan insentif finansial agar<br />

mencapai pengurangan emisi atau zat<br />

buang.<br />

Carbon monoxide (Karbon monoksida)-<br />

(CO) gas tidak berwarna, tidak berbau,<br />

tetapi beracun <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />

pembakaran <strong>yang</strong> tidak sempurna.<br />

Carbon dioxide (Karbon dioksida) -<br />

(CO2) gas tidak berwarna, tidak berbau,<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan oleh pernafasan atau<br />

pembakaran bahan bakar <strong>yang</strong><br />

mengandung karbon.<br />

F<br />

Feedstock (Pakan Ternak) - bahan <strong>yang</strong><br />

dikonversi menjadi bentuk atau produk<br />

lain.<br />

Fermentation (Fermentasi) - konversi<br />

senyawa <strong>yang</strong> mengandung karbon oleh<br />

mikro-organisme untuk memproduksi<br />

bahan bakar dan zat kimia, seperti<br />

alkohol, asam atau gas <strong>yang</strong> kaya energi.<br />

Fischer-Tropsch Process - mengkonversi<br />

batu bara, gas alam dan produk suling<br />

bernilai rendah menjadi bahan bakar<br />

pengganti solar bernilai tinggi.<br />

Fluidized bed - rancangan gasifier atau<br />

pembakar di mana partikel tanaman<br />

Nitrogen oxides - (NOx) produk dari<br />

reaksi fotokimiawi nitrit oksida pada<br />

suhu ruangan, dan komponen utama<br />

asap-kabut fotokimiawi<br />

O<br />

Oilseeds (Biji minyak) - terutama kacang<br />

kedelai, biji bunga matahari, canola,<br />

rapeseed, safflower, flaxseed, mustard<br />

seed, kacang dan biji kapas, <strong>yang</strong><br />

digunakan untuk memproduksi minyak<br />

masak, makanan berprotein untuk<br />

ternak, dan penggunaan industri.<br />

Oxidize - untuk dipadukan dengan<br />

oksigen<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 101.


102.<br />

P R mencakup asma, gangguan pernafasan<br />

Particulate - massa padat atau cair Residues (Residu) - Baca residu serta memperburuk penyakit jantung<br />

berukuran kecil, dan unik <strong>yang</strong> tetap pertanian. <strong>yang</strong> sudah ada.<br />

tersebar sendiri-sendiri dalam buangan<br />

gas atau cairan.<br />

S<br />

Short rotation crops - pohon-pohon<br />

Synthesis gas (Gas sintetik) - campuran<br />

karbon monoksida (CO) dan hidrogen<br />

Perennial - tanaman <strong>yang</strong> selalu ada<br />

<strong>yang</strong> tumbuh cepat dan bisa dipanen<br />

(H2) <strong>yang</strong> merupakan produk proses<br />

sepanjang musim dalam setahun<br />

hanya setelah beberapa tahun.<br />

pembentukan gas bahan organik<br />

pH - ukuran tingkat keasaman dan basa<br />

Silage - makanan ternak <strong>yang</strong><br />

bersuhu tinggi seperti biomassa.<br />

dari cairan dengan skala 7 <strong>yang</strong><br />

menunjukkan tingkat netralnya.<br />

Process heat - panas <strong>yang</strong> digunakan<br />

dalam proses industri selain untuk<br />

pemanasan ruangan atau keperluan<br />

rumah tangga lainnya.<br />

Producer gas - campuran berbagai gas<br />

<strong>yang</strong> dihasilkan oleh proses<br />

pembentukan gas berbahan organik<br />

seperti biomassa pada suhu <strong>yang</strong> relatif<br />

rendah (700 hingga 1.000ºC)<br />

Pyrolysis - terurainya molekul kompleks<br />

melalui pemanasan oleh karena tidak<br />

adanya oksigen, <strong>yang</strong> menghasilkan<br />

bahan bakar padat, cair dan dalam<br />

bentuk gas.<br />

difermentasi dan sangat lembab,<br />

biasanya terbuat dari rumput pakan,<br />

termasuk jagung, sorgum dan sereal<br />

lainnya, menggunakan tanaman hijau.<br />

Slurry - cairan kental <strong>yang</strong> terdiri dari zat<br />

padat dalam bentuk cair<br />

Starch (Pati) - karbohidrat bergizi <strong>yang</strong><br />

ada di alam secara melimpah, terutama<br />

terdapat pada biji-bijian, buah-buahan,<br />

umbi, pati batang tanaman, khususnya<br />

pada jagung, kentang, gandum dan<br />

beras.<br />

Sulfur Dioxide (SO2) - terbentuk melalui<br />

bahan bakar <strong>yang</strong> mengandung<br />

belerang, terutama batubara dan minyak<br />

bumi. Dampak kesehatan serius <strong>yang</strong><br />

terkait dengan terhirupnya SO2<br />

T<br />

Thermo chemical conversion -<br />

pemanfaatan panas untuk mengubah<br />

secara kimiawi zat dari suatu kondisi ke<br />

kondisi lainnya untuk menciptakan<br />

berbagai produk energi.<br />

Transesterification - proses reaksi kimia<br />

antara alkohol dengan trigliserida <strong>yang</strong><br />

terdapat pada minyak nabati dan lemak<br />

hewani untuk menghasilkan biodiesel<br />

dan gliserin.<br />

Y<br />

Yeast (Ragi) - salah satu dari berbagai<br />

jamur bersel satu <strong>yang</strong> bisa<br />

memfermentasi karbohidrat.


Daftar Pustaka<br />

TENTANG ENERGI<br />

ActeWAGL, 2009. Energy. [Online] enewable-energy.html> [Accessed 30 Wind. (Hitting the headlines article)<br />

(Updated 11June 2009) Available at: October 2010]. [Online]. Available at:<br />

[Accessed 7 September<br />

of Sydney.Available at: 2010].<br />

Adema, M. R., n.d. Energy: Solving the [Accessed 30<br />

energy crisis starts with eradicating October 2010]. Conserve Energy Future, (n.d.). Vertical<br />

energy illiteracy. [Online] Available at: axis wind turbines. [Online] Available at:<br />

[ Woodford, C., 2007. Power plants (Power


104.<br />

Goldemberg, J., Reddy, A. K. N., Smith, K. wind power. [Online] Available at: Small VAWTs find a clear niche. [Online]<br />

R. and Williams, R. H., (2000). Rural [Accessed 10 [Accessed 10 September 2010].<br />

and the challenge of sustainability.<br />

Washington D.C.: Communication Martinot, E., Chaurey, A., Lew, D., Moreira, Sagrillo, M., (2008).Wind Power: Are<br />

Development Incorporated. Ch. 10. J. R. and Wamukonya, N., (2002). Vertical Axis Turbines Better? [Online]<br />

Available at: Renewable energy markets in developing Available at:<br />

[Accessed 10 September<br />

Green Engineering, (2008). A once of 2010].<br />

history of the wind turbine. [Photograph] MENDIP, (2008). Small wind turbine.<br />

(Updated 16 Mat 2008) Available [Photograph] (Hitting the headlines SECO, (n.d.). Small wind systems.<br />

at:[Accessed 8 2010].<br />

2010]. September 2010].<br />

Schwartz, M., (1999). Wind Resource<br />

Green Terra Firma, (2007). Wind Meyers, C. B., (2009). Types of wind Estimation and Mapping at the National<br />

Turbines. [Online] (Hitting the headlines turbines. [Online] (Update 31 July 2009) Renewable Energy Laboratory. In: NREL,<br />

article) Available at: Available at: ASES Solar '99 Conference. Portland,<br />

[Accessed 10 September NREL. Available at:<br />

2010]. 2010]. <br />

[Accessed 14 September 2010].<br />

GreenSpec, (2010). Domestic scale wind Murphy, P. J., (2007). How does the wind<br />

turbines, 1 - 6 kW. [Online] Available at: blow? New York: Marshall Cavendish. The encyclopedia of alternative energy<br />

[Accessed 1 Natural Resources Canada, (2003). wind turbine (VAWT). [Online] Available<br />

October 2010]. Standalone wind energy systems: a at:<br />

Gul, T., (2004). Integrated analysis of buyer's guide. [Online] (Hitting the [Accessed 8 USDE, (2005). Small wind electric<br />

September 2010]. September 2010]. systems: a U.S. consumer's guide.<br />

[Online] Available at:<br />

Hammond, H., (2010). Wind Energy Pros New home wind power. (2009). Basic [Accessed 8<br />

[Accessed<br />

September 2010]. 10 September 2010]. USDE, (2010). How wind turbines work.<br />

[Online] (Updated 9 January 2010)<br />

Helix Wind, (n.d.). FAQS.[Online] Oracle Think Quest, (1998). Types of wind Available at:<br />

Available power plants. [Online] Available at: [Accessed 8 September 2010].<br />

September 2010].<br />

How stuff works?, (2010). Wind. [Online]. Wikipedia, (2010). Wind turbine. [Online]<br />

Available at: Page, S., (2010). VAWT: Pros and Cons. (Updated 13 September 2010) Available<br />

[Accessed 10 >[Accessed 10 September 2010].<br />

September 2010].<br />

Islam, M., Fartaj, A. and Ting, D. S-K., Wind Atlas, (2009). Other wind<br />

(n.d.). Vertical axis wind turbines: Past Pakpahan, S., (2009). Wind development investigations and databases. [Online]<br />

initiatives and future prospects. [Online] and experience in Indonesia... In: (Updated 31 December 2009) Available<br />

Available at: e8/UNSW (university of New South at:[Accessed 14 September 2010].<br />

September 2010]. sustainable Development in Indonesia.<br />

Jakarta, 19-20 January 2008. Available Windrock International, (2007). Indonesia<br />

Jones, S., (n.d.). How does a windmill from: projects. [Online] (Hitting the headlines<br />

work? [Video online] Available at: [Accessed 14<br />

September 2010]. Repsource, (1997). The value of wind. September 2010].<br />

[Online] (Hitting the headlines article)<br />

Koehuan, V. A., (2009). Renewable Available from: Windturbine.me, (2008). Advantages and<br />

energy systems: Fluid dynamics and wind [Accessed 14 disadvantages of wind power. [Online]<br />

energy.In: e8/UNSW (university of New September 2010]. Available at:<br />

South Wales) Workshop, Renewable [Accessed 9 September 2010].<br />

Indonesia. Jakarta, 19-20 January 2008. turbines. [Online] (Updated 12 september<br />

Available 2010) Available at: Woodford, C., (2006). Energy. [Online]<br />

from:[Accessed 10 [Accessed 7 September 2010]<br />

Logan, D., (n.d.). VAWT versus HAWT Riegler, H., (2003). HAWT versus VAWT:


ENERGI TENAGA AIR<br />

ASEAN_German Mini Hydro Project. 8 September 2010] http://www.csanyigroup.com/introductio<br />

(n.d.). Good & Bad of Mini Hydro Power. n-to-micro-hydropower [Accessed 9<br />

[Online] Available at: Alternative Energy. (2006). Micro Hydro September 2010]<br />

http://agmhp.aseanenergy.org/download Power-Pros and Cons [Online] Available<br />

/8/tahun/2009/bulan/07/tanggal/31/id/5 at: http://www.alternative-energy- The Engineering Toolbox. (n.d.).Online<br />

1/> [Accessed 8 September 2010] news.info/micro-hydro-power-pros-and- Hydropower calculator [Online] Available<br />

cons/ [Accessed 6 September 2010] at:<br />

ASEAN_German Mini Hydro Project. http://www.engineeringtoolbox.com/hydr<br />

(n.d.). Training materials for MHP GTZ. (n.d.). Mini-Hydropower Schemes opower-d_1359.html [Accessed 10<br />

technicians and engineers [Online] for Sustainable Economic Development September 2010]<br />

Available at: [Online] Available at:<br />

http://agmhp.aseanenergy.org/download http://www.gtz.de/en/themen/16639.htm Technology student. (2009).The Water<br />

/10/ [Accessed 8 September 2010]. [Accessed 7 September 2010] Wheel [Online] Available at:<br />

http://www.technologystudent.com/ener<br />

The European Small Hydropower Kevin Rockwell.(2008). Hydro Power. gy1/wtrwhl1.htm [Accessed 10 September<br />

Association. (2004). ESHA Publications. How it works and what we need [Online] 2010]<br />

[Online] Available at: Available at:<br />

http://www.esha.be/index.php?id=39> http://ezinearticles.com/?Hydro-Power--- Layman`s Guidebook. (1998). How to<br />

[Accessed 8 September 2010] How-it-Works-and-What-We- develop a small hydro site [Online]<br />

Need&id=1600225 [Accessed 8 Available at:<br />

Smail Khennas and Andrew Barnett September 2010] http://www.onlinefreeebooks.net/...ebook<br />

(2000). Best practices for sustainable s/.../laymans-guidebook-on-howdevelopment<br />

of Micro Hydro Power in Green energy help files.(2006). Hydro develop-a-small-hydro-site-pdf.html<br />

developing countries [Online] Available Energy [Online] Available at: [Accessed 10 September 2010]<br />

at: http://www.greenenergyhelpfiles.com/hy<br />

http://www.microhydropower.net/downlo droenergy.htm [Accessed 9 September European Small Hydropower Association.<br />

ad/bestpractsynthe.pdf> [Accessed 8 2010] (2004).Guide On How to Develop a Small<br />

September 2010]. Hydropower Plant [Accessed 11<br />

My climate. (2010). Hydro Power in the September 2010]<br />

Anders Cajus Pedersen, GTZ Indonesia West of Sumatra, Indonesia [Online]<br />

(2010). Hydro Energy Technologies Available at: The Online Journal on Power and Energy<br />

Relevant For Application by Rural http://www.myclimate.org/en/carbon- Engineering. (2009).Traditional Water<br />

Communities. [Accessed 11 October offset-projects/international- Wheels as a Renewable Rural Energy<br />

2010]. projects/detail/mycproject/2.html [Online] Available at:<br />

[Accessed 9 September 2010] http://www.infomesr.org/OJPEE-<br />

Pico-hydro.(n.d.). [Online] Available at: CsanyiGroup. (2010). Introduction to V1N2_files/14-036.pdf [Accessed 11<br />

http://www.picohydro.org.uk [Accessed Micro Hydro Power [Online] Available at: September 2010]<br />

BIOMASA<br />

Biomass Energy Centre. (2008). September 9, 2010, from http://www.indobiofuel.com/menu%20bio<br />

Retrieved September 6, 2010, from http://cturare.tripod.com/ove.htm diesel%20%2010.php<br />

http://www.biomassenergycentre.org.uk/<br />

portal/page?_pageid=73,1&_dad=portal& Knoef, H. et al. (2009). Guideline for safe<br />

_schema=PORTAL and eco-friendly biomass gasification. IPCS InChem. (n.d.). Jatropha Curcas L.<br />

Retrieved September 10, 2010, from Retrieved September 21, 2010 from<br />

Pace University, White Plains, New York http://www.gasification-guide.eu http://www.inchem.org/documents/pims/<br />

(2000). Electricity from Biomass. plant/jcurc.htm#SubSectionTitle:3.1.2<br />

Retrieved September 6, 2010, from Clean energy US. (n.d.). About Habitat<br />

http://www.powerscorecard.org/tech_det gasification. Retrieved September 10,<br />

ail.cfm?resource_id=1 2010, from Panaka P. (Dr). (2006). Utilization of<br />

http://www.clean- Biomass Sources in Indonesia: Challenges<br />

UNFCC Clean Development Mechanism. energy.us/facts/gasification.htm & Opportunity for Development. Biomass<br />

(2008). Sahabat empty Fruit Bunch Accessed September 18, 2010 Asia Forum. Tokyo. Retrieved September<br />

Project. Retrieved September 7, 2010, 22, 2010 from<br />

from Rajvanshi, A. K. (1986). Alternative energy www.jie.or.jp/pdf/15.Dr.PetrusPanaka.pdf<br />

http://cdm.unfccc.int/UserManagement/F in Agriculture. Ed. D.Yogi Goswami. CRC<br />

ileStorage/ZHXBV9IJ4D6F0U2C3YQO7E Press. Retrieved September 14, 2010 Nature News. (2007). Biofuel: the little<br />

RPKG8S1T from shrub that could – maybe. Retrieved<br />

www.nariphaltan.org/nari/publications_m September 23, 2010, from<br />

K. Abdullah. (n.d.). Biomass Energy ain.php http://www.nature.com/news/2007/07101<br />

Potentials and Utilization in Indonesia. 0/full/449652a.html<br />

Laboratory of Energy and Agricultural Adinurani P.G., et al. (2009). Challenges<br />

Electrification, Department of Agricultural of Biofuel Industry in Indonesia. Demirbas, A. (2009). Political, economic<br />

Engineering, IPB and Indonesian Workshop on Renewable Energy & and environmental impacts of biofuels: A<br />

Renewable Energy Society (IRES) Sustainable Development in Indonesia. Le review. Retrieved September 24, 2010,<br />

Retrieved September 8, 2010, from Meridien Hotel, Jakarta. Retrieved from<br />

www.bioenergylists.org/stovesdoc/Fuels/ September 15, 2010 from http://www.sciencedirect.com/science?_o<br />

msoB2D82.pdf www.uncapsa.org/publication/wp103.pdf b=ArticleURL&_udi=B6V1T-4WBR6MN-<br />

4&_user=10&_coverDate=11/30/2009&_rd<br />

ZREU (Zentrum fur rationell (2005). Mike Pelly's biodiesel method. oc=1&_fmt=high&_orig=search&_origin=s<br />

<strong>Energi</strong>eanwendung und Umwelt GmbH) Retrieved September 16, 2010, from earch&_sort=d&_docanchor=&view=c&_a<br />

(2000) Biomass in Indonesia- Business http://journeytoforever.org/biodiesel_mi cct=C000050221&_version=1&_urlVersion<br />

Guide. Retrieved September 9, 2010, from ke.html =0&_userid=10&md5=2a63f397bce9f159b<br />

http://www.docrenewableenergy.info/en_ f940dd19871cb45&searchtype=a<br />

f-18~d-42234~s-1~n- Biofuel Indonesia. (2007). Retrieved<br />

renewable+energy+biomass+BIOMASS+E September 17, 2010 from Sustainable Green Fleet Alternative Fuel<br />

NERGY+POTENTIALS+AND+UTILIZATIO http://www.biofuelindonesia.com/origin.h Show Cases. (2005). Retrieved<br />

N+IN+INDONESIA.DOC~ tml September 28, 2010 from<br />

http://www.sugre.info/tools.phtml?id=661<br />

Turare, C. (1997). Overview of gasification Pt Kreatif Energy Indonesia. (n.d.). &sprache=en<br />

technology. ARTES Institute, University of Alternative Energy for a better life.<br />

Flensburg, Germany, Retrieved Retrieved September 20, 2010<br />

<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 105.


106.<br />

Buckland, H. (2005). The Oil for Ape<br />

Scandal- How palm Oil is threatening<br />

orangutan survival. Retrieved October 1,<br />

2010 from<br />

http://www.foe.co.uk/resource/reports/oil<br />

_for_ape_full.pdf<br />

Respects magazine. (Aug/Sept 2010).<br />

Clean & Renewable Energy Review.<br />

Edition 2: Vol 1.<br />

Hendroko et al. (2009). Challenges of<br />

Biofuel Industry in Indonesia. Workshop<br />

on Renewable Energy & Sustainable<br />

Development in Indonesia. Le Meridien<br />

Hotel, Jakarta. Retrieved October 2, 2010<br />

from<br />

http://www.ceem.unsw.edu.au/content/us<br />

erDocs/P16RoyHendroko.pdf<br />

Pena, N. (2008). Biofuels for<br />

transportation: A climate perspective.<br />

PEW CENTRE on global climate change.<br />

Retrieved October 4, 2010 from<br />

http://www.pewclimate.org/docUploads/<br />

BiofuelsFINAL.pdf<br />

Prestigious Fires. (2010). Retrieved<br />

October 5, 2010<br />

http://www.prestigiousfires.co.uk/<br />

Yudhiarto, M. A. (2007). New<br />

Development of Ethanol Industry in<br />

Indonesia. Asian Science & Technology<br />

Seminar, Jakarta. Retrieved October 5,<br />

2010 from<br />

http://www.jst.go.jp/asts/asts_j/files/ppt/<br />

18_ppt.pdf<br />

(n.d.). System Approach to Biogas<br />

Technology - Session One. Retrieved<br />

October 7, 2010, from<br />

ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/008/ae897e/<br />

ae897e02.pdf<br />

Innovation Centre for US Dairy. (2010).<br />

Retrieved October 12, 2010, from<br />

http://www.usdairy.com/Sustainability/G<br />

HGReduction/Science/Pages/Glossary.as<br />

px<br />

Government of India, Ministry of new and<br />

renewable energy, Bio-energy technology<br />

development group. (2009).<br />

Implementation of National Biogas and<br />

Manure Management Programme<br />

(NBMMP) during 11th Five Year Plan.<br />

Retrieved October 15, 2010, from<br />

http://www.kvic.org.in/update/schemes/<br />

biogasscheme.pdf<br />

Setyadi, I.; Ghimire P. (2009). Mission<br />

Report on Selection of Bio digester<br />

Design and Formulation of Quality<br />

Control Framework and Certification<br />

Procedures for Biogas Constructors.<br />

Prepared for Indonesia Domestic Biogas<br />

programme. Retrieved October 18, 2010<br />

from<br />

www.snvworld.org/.../Mission_report__bi<br />

odigester_design_quality_control_Indone<br />

sia_2009.pdf<br />

Ilyas, S. Z. (2006). A Case Study to Bottle<br />

the Biogas in Cylinders as Source of<br />

Power for Rural Industries Development<br />

in Pakistan. Retrieved October 28, 2010<br />

from<br />

http://www.idosi.org/wasj/wasj1(2)/12.pdf<br />

Diagrams. (n.d.). Retrieved September 27,<br />

2010, from<br />

http://earthguide.ucsd.edu/earthguide/di<br />

agrams/greenhouse/<br />

(N.d.). Biogas Digesters. Retrieved<br />

October 28, 2010 from<br />

http://igadrhep.energyprojects.net/Links/<br />

Profiles/Biogas/Biogas.htm<br />

Picture of UASB Biogas Plant. Photo<br />

courtesy: Mailhem Engineers Pvt. Ltd.<br />

Biomass energy data book. (n.d.).<br />

Retrieved October 25, 2010, from<br />

http://cta.ornl.gov/bedb/glossary.shtml<br />

US Department of energy.<br />

Biomass Program. (2005). Retrieved<br />

October 25, 2010, from<br />

http://www1.eere.energy.gov/biomass/stu<br />

dent_glossary.html<br />

Glossary. (2008). Retrieved October 25,<br />

2010, from<br />

http://www.biomassenergycentre.org.uk/<br />

portal/page?_pageid=74,18700&_dad=po<br />

rtal&_schema=PORTAL Biomass energy<br />

Centre<br />

Biomass research. (2009). Retrieved<br />

October 25, 2010, from<br />

http://www.nrel.gov/biomass/glossary.ht<br />

ml National Renewable Energy<br />

Laboratory<br />

Glossary of Bioenergy Terms (n.d.).<br />

Retrieved October 25, 2010, from<br />

http://bioenergy.ornl.gov/faqs/glossary.ht<br />

ml<br />

(n.d.). Retrieved October 25, 2010, from<br />

http://chemistry.about.com/od/chemistry<br />

glossary/a/aqueoussoldef.htm<br />

(n.d.). Retrieved October 29, 2010, from<br />

http://www.merriam-webster.com/<br />

Allen, A. H. (1922). Retrieved October 29,<br />

2010, from<br />

http://www.archive.org/stream/electricityi<br />

nagr00allerich#page/n5/mode/2up


<strong>Buku</strong> panduan ENERGI <strong>yang</strong> terbarukan<br />

PNPM-MP belum banyak menyentuh aspek<br />

lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam serta<br />

energi terbarukan. Berdasarkan hal tersebut, melalui<br />

dana hibah, diluncurkan Program Nasional<br />

Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri<br />

Perdesaan (PNPM-LMP) <strong>yang</strong> mengintegrasikan<br />

komponen pengelolaan lingkungan dan sumber daya<br />

alam serta energi terbarukan ke dalam PNPM.<br />

Tujuan dari proyek-proyek ini adalah :<br />

Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja<br />

masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong<br />

kemandirian dalam pengambilan keputusan dan<br />

pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam secara<br />

lestari serta energi terbarukan.<br />

(Source: PNPM Support Facility)<br />

Untuk memfasilitasi penggunaan <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />

pada program-program ini, maka <strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong><br />

<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong> merupakan alat bagi para<br />

fasilitator, pemangku kepentingan serta masyarakat<br />

untuk memahami dasar-dasar teknologi energi<br />

terbarukan, untuk belajar dari keberhasilan<br />

pelaksanaan di daerah-daerah pedesaan di Indonesia,<br />

serta memahami praktek-praktek terbaik dalam<br />

memberikan solusi energi terbarukan <strong>yang</strong> efektif dan<br />

berkelanjutan bagi masyarakat.<br />

<strong>Buku</strong> ini disusun dengan<br />

pendanaan <strong>yang</strong> berasal dari<br />

Kedutaan Besar Kerajaan Denmark<br />

<strong>Buku</strong> ini disusun oleh<br />

Contaned Energy Indonesia<br />

Www.containedenergy.com<br />

ISBN 1-885203-29-2<br />

270190 460933

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!