Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library
Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library
Buku Panduan Energi yang Terbarukan - library
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong><br />
ENERGI <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong>
Pernyataan<br />
Hak Cipta buku panduan ini dipegang oleh Kementerian Dalam Negri dalam kerangka Program PNPM-MP/LMP. Dilarang memperbanyak,<br />
menyimpan atau mentransmisikan buku ini dalam bentuk apapun baik melalui media elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau lainnya<br />
tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.<br />
Pemerintah Denmark and Bank Dunia tidak bertanggung jawab dengan informasi <strong>yang</strong> terdapat dalam publikasi ini, atau dengan<br />
kerusakan atau ketidakkesuaian dalam penerapan dari informasi <strong>yang</strong> terdapat dalam Guidebook ini.<br />
Pendapat, angka dan perhitungan <strong>yang</strong> terkandung dalam studi ini adalah tanggungjawab penyusun dan tidak mesti mencerminkan<br />
pandangan dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Denmark, dan Bank Dunia.<br />
Situs internet publik <strong>yang</strong> digunakan dalam buku ini telah tercantum secara eksplisit pada bagian akhir buku ini.<br />
Ucapan terima kasih<br />
<strong>Buku</strong> ini disusun oleh tim Contained Energy Indonesia <strong>yang</strong> terdiri dari Pieter de Vries - Project Director, Mark Conners - Team Leader,<br />
Raden Jaliwala - Research and Editing Coordinator, Peter Konings, Amin Moanavi and Maelenn Kegni Toure - Contributor, and<br />
Researchers; Desain dan tata muka oleh Franky Isawan - Elipsis Design; Alih bahasa oleh Andrew Budianto - Worldnet Translation<br />
Services.<br />
Kontributor lainnya: Mark Hayton (PNPM TSU), Michael Zoeller (EKONID Germany), Soeripno Martosaputro (LAPAN), and Andrias Wiji<br />
SP (PT Cipta Tani Lestari).
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ENERGI <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />
Daftar Isi<br />
1. Pendahuluan<br />
2. Tujuan<br />
3. Tentang <strong>Energi</strong><br />
3. 1. <strong>Energi</strong> Konvensional<br />
3. 2. <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />
3. 3. Memahami <strong>Energi</strong>, Tentang Tenaga, <strong>Energi</strong>,<br />
Watt, Watt per jam, KiloJoule<br />
3. 4. Tipe-tipe <strong>Energi</strong><br />
3. 5. Pemanfaatnya <strong>Energi</strong><br />
4. <strong>Energi</strong> Tenaga Matahari<br />
4. 1. Solar Thermal<br />
4. 2. Solar Photovoltaic<br />
4. 3. Aplikasi<br />
4. 4 Studi kasus<br />
4. 5. Peta Iradasi Matahari<br />
5. <strong>Energi</strong> Tenaga Angin<br />
5. 1. Turbin dengan Axis Horizontal<br />
5. 2. Turbin dengan Axis Vertikal<br />
5. 3. Aplikasi<br />
5. 4. Studi kasus<br />
5. 5. Peta Angin<br />
6. <strong>Energi</strong> Tenaga Air<br />
6. 1. Turbin Air<br />
6. 2. Turbin PicoEn<br />
6. 3. Kincir Air<br />
6. 4. Turbin Aliran<br />
6. 5. Aplikasi<br />
6. 6. Studi kasus<br />
Simbol-simbol <strong>yang</strong> digunakan dalam<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ini<br />
Perhatian<br />
Hindari<br />
?<br />
Pertanyaan <strong>yang</strong><br />
sering diajukan<br />
Boleh<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
Catatan Teknis<br />
Ingat<br />
7. Biomassa<br />
7. 1. Bio Gas<br />
7. 2. Bio Fuel<br />
7. 3. Bio Diesel<br />
7. 4. Etanol<br />
7. 5. Biomassa<br />
7. 6. Gasifikasi<br />
7. 7. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> berasal dari limbah<br />
7. 8. Aplikasi<br />
7. 9. Studi kasus<br />
7. 10. Stok Pakan<br />
8. Keberlanjutan<br />
9. Pelatihan<br />
10. Sosialisasi<br />
11. Pemantauan<br />
12. Pemiliharaan<br />
13. Mempersiapkan Proyek<br />
14. Pengelolaan Proyek<br />
15. Pendanaan<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15
1. Pendahuluan<br />
Pada tahun 2010, banyak negara<br />
telah menyadari pentingnya<br />
pemanfaatkan sumber-sumber<br />
<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong> sebagai<br />
pengganti energi tidak terbarukan<br />
seperti minyak bumi, batubara dan<br />
gas <strong>yang</strong> telah menimbulkan<br />
dampak <strong>yang</strong> sangat merusak<br />
terhadap bumi. Dengan semakin<br />
menipisnya cadangan sumber<br />
energi tidak terbarukan, maka<br />
biaya untuk penambangannya akan<br />
meningkat, <strong>yang</strong> berdampak pada<br />
meningkatnya harga jual ke<br />
masyarakat .Pada saat <strong>yang</strong><br />
bersamaan, energi tidak terbarukan<br />
akan melepaskan emisi karbon ke<br />
atmosfir, <strong>yang</strong> menjadi<br />
penyumbang besar terhadap<br />
pemanasan global.<br />
Di banyak daerah pedalaman di<br />
Indonesia, solusi energi tidak<br />
terbarukan belum tersedia. Karena<br />
akses kepada jaringan PLN belum ada<br />
ataupun masih sangat terbatas. Daerah<br />
perdesaan ini sering menjadi tempat-tempat<br />
<strong>yang</strong> terisolasi dan bergantung kepada<br />
pemakaian energi tradisional <strong>yang</strong> tidak bisa<br />
diandalkan, seperti generator <strong>yang</strong> berbahan<br />
bakar minyak, kayu atau tabung LPG sebagai<br />
sumber energi <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
memasak, penerangan, serta kebutuhan listrik<br />
dasar lainnya. Solusi <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />
menjadi jawaban terhadap permintaan<br />
kebutuhan pembangunan desa di Indonesia,<br />
serta mempromosikan solusi praktis dan<br />
berkelanjutan <strong>yang</strong> bisa langsung diadopsi<br />
oleh masyarakat pedesaan <strong>yang</strong> menjadi<br />
prioritas bagi bangsa Indonesia.<br />
Di seluruh Indonesia, ada<br />
banyak sekali informasi dan<br />
bantuan teknis <strong>yang</strong> bisa<br />
diakses oleh masyarakat <strong>yang</strong><br />
ingin berinvestasi pada<br />
bantuan dana hibah PNPM<br />
Hijau (Green PNPM block<br />
grant) melalui program<br />
pembangkit listrik tenaga air<br />
skala kecil (Micro hydro).<br />
Tantangan <strong>yang</strong> ada di hadapan kita<br />
adalah memastikan bahwa masyarakat<br />
perdesaan memiliki akses <strong>yang</strong> cukup<br />
terhadap banyak pilihan teknologi<br />
energi terbarukan sebelum mereka<br />
memutuskan untuk menggunakannya,<br />
di mana mereka ingin ikut berinvestasi<br />
untuk melakukan diversifikasi energi<br />
lebih lanjut, <strong>yang</strong> menawarkan peluang<br />
lebih luas kepada mereka untuk<br />
meningkatkan mata<br />
pencahariannya:<br />
Biomassa<br />
Tenaga surya<br />
Angin<br />
Pendekatan kami adalah dengan<br />
mengajak para pembuat<br />
keputusan, penyedia layanan,<br />
wakil komunitas, penyedia<br />
bantuan teknis serta<br />
penyandang dana untuk<br />
bersama-sama<br />
meningkatkan kesadaran,<br />
membangun<br />
jaringan, dan<br />
meningkatan kapasitas<br />
terhadap investasi<br />
di bidang energi<br />
terbarukan.<br />
Sumber:<br />
Fasilitas Dukungan PNPM<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 1.
2.<br />
Mengapa energi terbarukan?<br />
Ada banyak alasan mengapa energi<br />
terbarukan menjadi pilihan, diantaranya; relatif<br />
tidak mahal, bersifat netral karbon,<br />
kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan<br />
semakin mendapatkan dukungan dari<br />
berbagai LSM untuk menggantikan solusi<br />
energi tidak terbarukan berbasis bahan bakar<br />
minyak. Lebih lanjut, mengimplemantasikan<br />
teknologi ini dalam masyarakat perdesaan<br />
bisa memberikan peluang kemandirian<br />
kepada masyarakat perdesaan untuk<br />
mengelola dan mengupayakan kebutuhan<br />
energi mereka sendiri beserta solusinya.<br />
2. Tujuan<br />
Tujuan dari buku panduan ini adalah<br />
memberikan referensi <strong>yang</strong> berguna kepada<br />
para fasilitator di daerah perdesaan dan<br />
Green PNPM pada saat menjelaskan<br />
mengenai pilihan energi terbarukan kepada<br />
masyarakat pedesaan, kepada pembuat<br />
keputusan serta pemangku kepentingan di<br />
masyarakat. <strong>Buku</strong> panduan ini dimaksudkan<br />
untuk memberikan pemahaman <strong>yang</strong> lebih<br />
jelas mengenai pilihan energi terbarukan<br />
untuk digunakan di berbagai konteks<br />
perdesaan di Indonesia. Tenaga Surya,<br />
Pembangkit Listrik Tenaga Air skala kecil,<br />
Tenaga Angin dan Biomassa <strong>yang</strong> berasal dari<br />
berbagai sumber disampaikan pada <strong>Buku</strong><br />
<strong>Panduan</strong> ini sebagai berikut: Pertama, ada<br />
penjelasan singkat mengenai energi, <strong>yang</strong><br />
penggunaannya. Kemudian dilengkapi<br />
dengan studi kasus <strong>yang</strong> menjelaskan<br />
pelaksanaannya di masyarakat pedesaan di<br />
Indonesia.<br />
Untuk para fasilitator: Tinjau ulang dasardasar<br />
masing-masing jenis energi terbarukan,<br />
pelajari dasar penggunaannya, keuntungan<br />
dan kerugian, dan simak bagaimana<br />
masyarakat pedesaan lain telah berhasil<br />
menjalankan teknologi tersebut dalam studi<br />
kasus. Di samping itu, sumber informasi lain<br />
serta daftar istilah perlu diberikan. Perangkat<br />
buku panduan ini diberikan untuk<br />
memberikan informasi serta memfasilitasi<br />
pengambil keputusan di masyarakat<br />
mengenai berbagai aplikasi energi terbarukan<br />
<strong>yang</strong> relevan.<br />
Bagi Masyarakat Perdesaan: Teknologi <strong>Energi</strong><br />
<strong>Terbarukan</strong> merupakan hal baru bagi<br />
kebanyakan daerah pedesaan di Indonesia.<br />
Dengan mengulas kembali studi kasus di<br />
masing-masing bab, maka anda akan melihat<br />
bagaimana masyarakat-masyarakat seperti<br />
dilingkungan anda sendiri telah belajar<br />
bagaimana bekerjasama dalam berbagai cara<br />
<strong>yang</strong> baru untuk melakukan penyempurnaan<br />
<strong>yang</strong> signifikan dengan mengadaptasi<br />
berbagai teknologi <strong>yang</strong> sederhana.
3. Tentang <strong>Energi</strong><br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan energi?<br />
Secara sederhana, energi adalah hal <strong>yang</strong> membuat segala sesuatu di<br />
sekitar kita terjadi - kita menggunakan energi untuk semua hal <strong>yang</strong> kita<br />
lakukan. <strong>Energi</strong> ada di semua benda: manusia, tanaman, binatang, mesin,<br />
dan elemen-elemen alam (matahari, angin, air dsb).<br />
ecara lebih ilmiah, energi menentukan<br />
kapasitas di mana semua obyek <strong>yang</strong><br />
Sada harus melakukan tugasnya.<br />
Sumber <strong>Energi</strong><br />
Ada banyak sumber-sumber energi utama dan<br />
digolongkan menjadi dua kelompok besar <strong>yang</strong><br />
dibahas pada alinea-alinea berikut:<br />
<strong>Energi</strong> konvensional adalah energi <strong>yang</strong><br />
diambil dari sumber <strong>yang</strong> hanya tersedia<br />
dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak<br />
dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi<br />
ini akan berakhir cepat atau lambat dan<br />
berbahaya bagi lingkungan.<br />
<br />
<strong>Energi</strong> terbarukan adalah energi <strong>yang</strong><br />
dihasilkan dari sumber alami seperti<br />
matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan<br />
lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia<br />
dan tidak merugikan lingkungan.<br />
<br />
Sumber-sumber energi Konvensional dan<br />
<strong>Terbarukan</strong> bisa dikonversikan menjadi sumbersumber<br />
energi sekunder, seperti listrik. Listrik<br />
berbeda dari sumber-sumber energi lainnya<br />
dan dinamakan sumber energi sekunder atau<br />
pembawa energi karena dimanfaatkan untuk<br />
menyimpan, memindahkan atau<br />
mendistribusikan energi dengan nyaman.<br />
Sumber energi primer diperlukan untuk<br />
menghasilkan energi listrik.<br />
Di malam hari, lampulampu<br />
di rumah<br />
menggunakan tenaga<br />
listrik untuk menghasilkan<br />
cahaya.<br />
Bensin adalah energi <strong>yang</strong><br />
disimpan dalam tangki sepeda<br />
motor, mobil atau kapal dan<br />
membuat kita bisa bepergian<br />
dari satu tempat ke tempat<br />
lainnya.<br />
Sumber-sumber energi<br />
konvensional biasanya<br />
terkait dengan polusi<br />
terhadap lingkungan kita.<br />
Matahari mengeluarkan<br />
cahaya dan energi<br />
panas, <strong>yang</strong> membuat<br />
semua tanaman di<br />
sekitar kita tumbuh.<br />
Sumber-sumber energi<br />
terbarukan biasanya terkait<br />
dengan dampak <strong>yang</strong><br />
sangat kecil atau tidak ada<br />
sama sekali terhadap<br />
lingkungan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 3.
4.<br />
<strong>Energi</strong> di Indonesia<br />
Sektor energi adalah salah satu sektor<br />
terpenting di Indonesia karena merupakan<br />
dasar bagi semua pembangunan lainnya. Ada<br />
banyak tantangan <strong>yang</strong> terkait dengan energi,<br />
dan salah satu hal <strong>yang</strong> menjadi perhatian<br />
pemerintah Indonesia adalah bagaimana<br />
memperluas jaringan listrik, terutama dengan<br />
membangun infrastruktur pasokan listrik ke<br />
daerah perdesaan. Masih ada banyak daerah<br />
perdesaan <strong>yang</strong> sering mengalami<br />
pemadaman listrik oleh karena infrastruktur<br />
<strong>yang</strong> tidak memadai. Banyak tempat <strong>yang</strong><br />
tidak memiliki akses terhadap infrastruktur<br />
listrik, sehingga masyarakat menggunakan<br />
sumber-sumber energi <strong>yang</strong> mahal dan tidak<br />
efisien, seperti lampu minyak tanah dan<br />
genset, atau kayu untuk memasak.<br />
Pada tahun 2008, tingkat rata-rata<br />
ketersediaan jaringan listrik di Indonesia<br />
adalah 65%. Pemerintah memiliki rencana<br />
untuk meningkatkan akses publik terhadap<br />
listrik, <strong>yang</strong> akan bisa mempercepat<br />
peningkatkan pembangunan di lokasi-lokasi<br />
<strong>yang</strong> terisolasi. Dulu, tujuan utama pengadaan<br />
jaringan listrik adalah menghubungkan desadesa<br />
dengan jaringan listrik PLN, <strong>yang</strong> bukan<br />
merupakan solusi praktis untuk dapat<br />
menjangkau semua tempat di Nusantara.<br />
Oleh karena ada kekuatiran mengenai<br />
keamanan energi dan perubahan iklim, maka<br />
Sumber <strong>Energi</strong> Primer Konvensional<br />
Produk minyak dan minyak bumi<br />
Bensin<br />
Pengunaan<br />
Solar<br />
LPG<br />
Batubara Gas alam Uranium<br />
BAHAN BAKAR FOSIL BAHAN BAKAR NUKLIR<br />
Transportasi Transportasi<br />
Produksi listrik<br />
>Solar Genset<br />
Produksi Kepanasan<br />
> Industri<br />
> Memasakan<br />
Daya gerah<br />
> Industri<br />
Indonesia berencana untuk meningkatkan<br />
porsi pemanfaatan energi terbarukan, <strong>yang</strong><br />
sangat sesuai untuk dikembangkan di daerahdaerah<br />
perdesaan dan daerah terpencil.<br />
Kebijakan <strong>Energi</strong> Nasional saat ini telah<br />
menetapkan target pembangunan energi<br />
jangka-panjang, meningkatkan peran energi<br />
<strong>yang</strong> baru dan terbarukan hingga 25% dari<br />
konsumsi energi primer pada tahun 2025.<br />
Dukungan <strong>yang</strong> lebih besar dari para<br />
pemangku kepentingan dan pelaksanaan<br />
teknologi <strong>yang</strong> telah disempurnakan bisa<br />
melampaui sasaran tersebut, di mana 25%<br />
sumber-sumber energi berasal dari sumber<br />
energi baru dan terbarukan pada tahun 2025.<br />
Sasaran <strong>yang</strong> ambisius ini disosialisasikan<br />
sebagai “Visi 25/25.”<br />
3.1. <strong>Energi</strong> Konvensional<br />
Apakah itu?<br />
Sumber-sumber energi konvensional tidak<br />
dapat tergantikan dalam waktu singkat, itulah<br />
mengapa disebut dengan tidak terbarukan.<br />
Sumber-sumber energi konvensional<br />
tidak ramah lingkungan; karena<br />
menimbulkan polusi udara, air, dan<br />
tanah <strong>yang</strong> berdampak<br />
kepada Penurunan<br />
tingkat kesehatan<br />
dan standar hidup.<br />
Produksi listrik<br />
Produksi<br />
Kepanasan<br />
> Industri<br />
> Memasakan<br />
Produksi<br />
Kepanasan<br />
> Industri<br />
> Memasakan<br />
Bahan baku<br />
untuk produk<br />
umum.<br />
Produksi listrik<br />
Gambar3.1
Gambar 3.2<br />
Konsumsi energi primer berdasarkan<br />
sumbernya tahun 2001<br />
Minyak<br />
Gas alam<br />
Batubara<br />
Tenaga air<br />
Panas bumi<br />
57%<br />
25%<br />
13%<br />
4%<br />
Sumber-sumber energi konvensional primer<br />
(lihat Gambar 3.1) diambil dari tanah dalam<br />
bentuk cair (minyak & petroleum), gas (gas<br />
alam) dan padat (batubara & uranium).<br />
Sumber-sumber energi <strong>yang</strong> ada di indonesia<br />
saat ini terdiri dari sumber minyak <strong>yang</strong><br />
terbatas, sumber gas alam <strong>yang</strong> cukup, dan<br />
sumber batubara <strong>yang</strong> melimpah, serta energi<br />
panas bumi. Gambar 3.2 memperlihatkan<br />
bahwa minyak adalah sumber energi primer<br />
utama di Indonesia.<br />
Tenaga nuklir tidak digunakan, namun<br />
disebutkan pada <strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> ini sebagai<br />
sumber energi primer konvensional, untuk<br />
menekankan pernyataan ini kita lihat fakta<br />
berikut:<br />
“Bahan Bakar Fosil merupakan sumber energi<br />
tidak terbarukan tetapi tidak semua sumber<br />
energi tidak terbarukan adalah bahan bakar<br />
minyak (contoh: uranium)<br />
Bagaimana cara kerjanya?<br />
Bahan bakar fosil bisa langsung dibakar pada<br />
tungku atau kompor dan akan menghasilkan<br />
panas <strong>yang</strong> bisa dimanfaatkan untuk proses<br />
industri atau sekedar untuk memasak.<br />
1%<br />
Bahan bakar minyak bisa digunakan sebagai<br />
sumber energi primer untuk transportasi<br />
(lihat Gambar 3.1) Campuran udara dan bahan<br />
bakar fosil dibakar di dalam mesin dan energi<br />
panas <strong>yang</strong> dihasilkan dikonversi menjadi<br />
energi mekanik <strong>yang</strong> menggerakkan sepeda<br />
motor, mobil atau kapal.<br />
Akhirnya bahan bakar fosil dibakar untuk<br />
dikonversikan ke energi listrik. Minyak (solar)<br />
pada umumnya dibakar pada generator mesin<br />
diesel, <strong>yang</strong> membangkitkan listrik di desadesa<br />
<strong>yang</strong> terletak di tempat-tempat<br />
terpencil, atau digunakan sebagai pasokan<br />
listrik cadangan oleh berbagai institusi<br />
(rumah sakit, dan sebagainya).<br />
Generator mesin diesel bekerja dengan cara<br />
<strong>yang</strong> sama dengan mesin mobil. Namun,<br />
energi mekanik <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
menggerakkan poros genset digunakan untuk<br />
menghasilkan energi listrik. Batubara dan gas<br />
alam dibakar di pembangkit listrik thermal<br />
untuk menghasilkan listrik dengan skala besar<br />
(untuk kota-kota besar).<br />
Pembangkit listrik tenaga batubara adalah<br />
pembangkit listrik thermal paling awal<br />
dibangun <strong>yang</strong> menggunakan bahan bakar<br />
fosil. Pembangkit listrik tenaga batu bara<br />
membakar batubara untuk memanaskan air<br />
<strong>yang</strong> digunakan untuk menggerakkan turbin<br />
uap, terutama baling-baling besar dengan<br />
bilah-bilah logam <strong>yang</strong> dikemas rapat untuk<br />
membangkitkan tenaga. Diagram pembangkit<br />
listrik diperlihatkan pada Gambar 3.3 dan<br />
prinsip pengoperasiannya dijelaskan pada<br />
diagram berikut.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 5.
6.<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
5.<br />
6.<br />
7.<br />
1<br />
3 4<br />
2<br />
11<br />
12<br />
Batu bara dimuat kedalam<br />
pembangkit<br />
Batu bara dibakar dalam<br />
tungku besar untuk<br />
menghasilkan panas<br />
Air dipanaskan di dalam<br />
tungku<br />
Uap menggerakkan turbin<br />
menciptakan energi mekanik<br />
Air mendidih dari uap turbin<br />
didinginkan pada menara<br />
pendingin dan dipompa untuk<br />
digunakan kembali<br />
Turbin memutar generator dan<br />
membangkitkan listrik<br />
Listrik mengalir melalui kabelkabel.<br />
8.<br />
9.<br />
10<br />
5<br />
10. Trafo step-down merubah<br />
listrik tegangan tinggi menjadi<br />
tegangan rendah <strong>yang</strong> aman<br />
untuk perumahan.<br />
11.<br />
12.<br />
Gambar 3.3. Skema Pembangkit Listrik<br />
8<br />
Trafo step-up merubah<br />
tegangan listrik menjadi<br />
sangat tinggi.<br />
Tiang logam raksasa<br />
membawa listrik bertegangan<br />
sangat tinggi melalui kabelkabel.<br />
Listrik mengalir dari rumah ke<br />
rumah melalui kabel transmisi.<br />
Listrik mengaliri rumah melalui<br />
jaringan listrik.<br />
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) bekerja<br />
atas prinsip <strong>yang</strong> sama dengan listrik tenaga<br />
uap (PLTU). Tetapi, turbin gas lah <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk menciptakan energi,<br />
mesin rotasi bukannya turbin uap. Pada<br />
langkah 4, paduan gas dan udara dinyalakan<br />
dan menggerakkan turbin gas. Proses<br />
operasional pembangkit listrik tenaga gas<br />
selanjutnya mirip dengan pembangkit listrik<br />
tenaga uap.<br />
6<br />
9<br />
7<br />
Perlu diketahui<br />
Efek rumah kaca dan<br />
perubahan iklim<br />
Efek rumah kaca adalah proses di<br />
mana atmosfer menangkap sebagian<br />
energi matahari <strong>yang</strong> memanaskan<br />
bumi dan membuat iklim kita tidak<br />
terlalu panas. Perkembangan buatan<br />
manusia menambah 'gas rumah kaca'<br />
di atmosfer <strong>yang</strong> menyebabkan<br />
peningkatan suhu global dan<br />
gangguan iklim.<br />
Gas rumah kaca ini mencakup karbon<br />
dioksida, <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />
pembakaran bahan bakar fosil dan<br />
penggundulan hutan, metan <strong>yang</strong><br />
dilepaskan dari pertanian, hewan dan<br />
lokasi penimbunan tanah, serta<br />
berbagai bahan kimia industri. Setiap<br />
hari kita menyumbangkan dampak<br />
negatif terhadap iklim kita dengan<br />
membakar bahan bakar fosil (minyak,<br />
batubara dan gas) untuk energi dan<br />
transportasi.<br />
Hasilnya, perubahan iklim telah mulai<br />
mempengaruhi kehidupan kita, dan<br />
diprediksikan bisa menghancurkan<br />
mata pencaharian banyak orang di<br />
negara berkembang, serta<br />
menimbulkan dampak negatif pada<br />
alam dan lingkungan pada dekadedekade<br />
mendatang. Dengan<br />
demikian, kita harus secara signifikan<br />
mengurangi emisi gas rumah kaca.<br />
Hal ini masuk akal jika dipandang dari<br />
segi lingkungan maupun<br />
perekonomian.
3.2 <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />
Apakah <strong>yang</strong> dimaksud dengan<br />
<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong>?<br />
<strong>Energi</strong> terbarukan adalah sumber-sumber<br />
energi <strong>yang</strong> bisa habis secara alamiah. <strong>Energi</strong><br />
terbarukan berasal dari elemen-elemen alam<br />
<strong>yang</strong> tersedia di bumi dalam jumlah besar,<br />
misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb.<br />
<strong>Energi</strong> terbarukan merupakan sumber energi<br />
paling bersih <strong>yang</strong> tersedia di planet ini.<br />
Ada beragam jenis energi terbarukan, namun<br />
tidak semuanya bisa digunakan di daerahdaerah<br />
terpencil dan perdesaan.<br />
Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan<br />
Tenaga Air adalah teknologi <strong>yang</strong> paling<br />
sesuai untuk menyediakan energi di daerahdaerah<br />
terpencil dan perdesaan. <strong>Energi</strong><br />
terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan<br />
<strong>Energi</strong> Pasang Surut adalah teknologi <strong>yang</strong><br />
tidak bisa dilakukan di semua tempat.<br />
Indonesia memiliki sumber panas bumi <strong>yang</strong><br />
melimpah; yakni sekitar 40% dari sumber<br />
total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini<br />
berada di tempat-tempat <strong>yang</strong> spesifik dan<br />
tidak tersebar luas. Teknologi energi<br />
terbarukan lainnya adalah tenaga ombak,<br />
<strong>yang</strong> masih dalam tahap pengembangan.<br />
Berbagai energi terbarukan<br />
<strong>Energi</strong> Solar<br />
Matahari terletak berjuta-juta<br />
kilometer dari Bumi (149 juta<br />
kilometer) akan tetapi<br />
menghasilkan jumlah energi<br />
<strong>yang</strong> luar biasa banyaknya. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong><br />
dipancarkan oleh matahari <strong>yang</strong> mencapai<br />
Bumi setiap menit akan cukup untuk<br />
memenuhi kebutuhan energi seluruh<br />
penduduk manusia di planet kita selama satu<br />
tahun, jika bisa ditangkap dengan benar.<br />
Setiap hari, kita menggunakan<br />
tenaga surya, misal untuk<br />
mengeringkan pakaian atau<br />
mengeringkan hasil panen. Tenaga<br />
surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara<br />
lain: Sel Surya (<strong>yang</strong> disebut dengan sel<br />
‘fotovoltaik’ <strong>yang</strong> mengkonversi cahaya<br />
matahari menjadi listrik secara langsung. Pada<br />
waktu memanfaatkan energi matahari untuk<br />
memanaskan air, panas matahari langsung<br />
dipakai untuk memanaskan air <strong>yang</strong><br />
dipompakan melalui pipa pada panel <strong>yang</strong><br />
dilapisi cat hitam.<br />
Tenaga Angin<br />
Pada saat angin bertiup, angin<br />
disertai dengan energi kinetik<br />
(gerakan) <strong>yang</strong> bisa melakukan<br />
suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar<br />
memanfaatkan tenaga angin untuk<br />
mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin<br />
juga bisa dimanfaatkan menggunakan balingbaling<br />
<strong>yang</strong> dipasang di puncak menara, <strong>yang</strong><br />
disebut dengan turbin angin <strong>yang</strong> akan<br />
menghasilkan energi mekanik atau listrik.<br />
Biomassa<br />
Biomassa merupakan salah satu<br />
sumber energi <strong>yang</strong> telah<br />
digunakan orang sejak dari jaman<br />
dahulu kala: orang telah membakar<br />
kayu untuk memasak makanan selama ribuan<br />
tahun. Biomassa adalah semua benda organik<br />
(misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan<br />
& manusia) dan bisa digunakan sebagai<br />
sumber energi untuk memasak, memanaskan<br />
dan pembangkit listrik. Sumber energi ini<br />
bersifat terbarukan karena pohon dan<br />
tanaman pangan akan selalu tumbuh dan<br />
akan selalu ada limbah tanaman. Ada empat<br />
jenis biomassa:<br />
Bahan bakar padat limbah organik atau<br />
terurai di alam; Kayu serta limbah<br />
pertanian bisa dibakar dan digunakan<br />
untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak<br />
listrik <strong>yang</strong> digunakan oleh industri<br />
menghasilkan limbah <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />
untuk menggerakkan mesin mereka sendiri<br />
(contoh: produsen furnitur).<br />
<br />
Bahan bakar padat limbah anorganik;<br />
Tidak semua limbah adalah organik;<br />
beberapa di antaranya bersifat anorganik,<br />
seperti plastik. Pembangkit listrik <strong>yang</strong><br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 7.
8.<br />
memanfaatkan sampah untuk<br />
menghasilkan energi disebut pembangkit<br />
listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini<br />
bekerja dengan cara <strong>yang</strong> sama sebagai<br />
pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali<br />
bahan bakar tersebut bukan bahan bakar<br />
fosil tetapi sampah <strong>yang</strong> bisa dibakar.<br />
Bahan Bakar Gas<br />
Sampah <strong>yang</strong> ada di tempat pembuangan<br />
sampah akan membusuk dan menghasilkan<br />
gas metan. Jika gas metan tersebut<br />
ditampung, maka bisa langsung<br />
dmanfaatkan untuk dibakar <strong>yang</strong><br />
menghasilkan panas untuk penggunaan<br />
praktis atau digunakan pada pembangkit<br />
listrik untuk menghasilkan listrik. Metan<br />
bisa juga dihasilkan dengan menggunakan<br />
kotoran hewan dan manusia dalam metode<br />
<strong>yang</strong> terkendali. Biodigester adalah wadah<br />
kedap udara di mana limbah atau kotoran<br />
difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen<br />
melalui proses <strong>yang</strong> dinamakan<br />
pencernaan anaerob untuk menghasilkan<br />
gas <strong>yang</strong> mengandung banyak metan. Gas<br />
ini bisa dipakai untuk memasak,<br />
memanaskan & membangkitkan listrik.<br />
Gasifikasi adalah proses untuk<br />
menghasilkan gas <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />
sebagai bahan bakar untuk pembangkit<br />
listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa<br />
dengan biaya murah, seperti batubara atau<br />
limbah pertanian dibakar sebagian dan gas<br />
sintetik <strong>yang</strong> dihasilkan dikumpulkan dan<br />
digunakan untuk pemanas dan pembangkit<br />
listrik. Dengan menggunakan teknik lebih<br />
lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi<br />
menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar<br />
dari sumber hayati (biofuel) berkualitas<br />
tinggi, <strong>yang</strong> setara dengan minyak solar<br />
<strong>yang</strong> digunakan untuk menggerakkan<br />
mesin diesel konvensional<br />
Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair<br />
Bahan bakar hayati adalah bahan bakar<br />
untuk kendaraan bermotor atau mesin.<br />
Bahan bakar ini bisa digunakan sebagai<br />
tambahan atau menggantikan bahan bakar<br />
konvensional untuk mesin. Bioethanol<br />
adalah alkohol <strong>yang</strong> dibuat melalui proses<br />
fermentasi gula <strong>yang</strong> terkandung pada<br />
tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu<br />
atau jagung), dan digunakan sebagai<br />
tambahan untuk bensin. Biodiesel dibuat<br />
dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit,<br />
Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau<br />
Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak<br />
Sayur/WVO. Biodiesel bisa digunakan<br />
sendiri atau sebagai tambahan pada mesin<br />
diesel tanpa memodifikasi mesin.<br />
Tenaga Air<br />
Tenaga air adalah energi <strong>yang</strong><br />
diperoleh dari air <strong>yang</strong> mengalir<br />
atau air terjun. Air <strong>yang</strong> mengalir<br />
ke puncak baling-baling atau<br />
baling-baling <strong>yang</strong> ditempatkan di sungai,<br />
akan menyebabkan baling-baling bergerak<br />
dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik.<br />
Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan<br />
ada banyak pembangkit listrik tenaga air<br />
(PLTA) <strong>yang</strong> menghasilkan listrik di seluruh<br />
Indonesia.<br />
Pada umumnya, bendungan dibangun di<br />
seberang sungai untuk menampung air di<br />
mana sudah ada danau. Air selanjutnya<br />
dialirkan melalui lubang-lubang pada<br />
bendungan untuk menggerakkan balingbaling<br />
modern <strong>yang</strong> disebut dengan turbin<br />
untuk menggerakkan generator dan<br />
menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir<br />
semua program PLTA kecil di Indonesia<br />
merupakan program <strong>yang</strong> memanfaatkan<br />
aliran sungai dan tidak mengharuskan<br />
mengubah aliran alami air sungai.<br />
<strong>Energi</strong> Panas Bumi<br />
<strong>Energi</strong> panas bumi adalah energi<br />
panas <strong>yang</strong> berasal dari dalam<br />
Bumi. Pusat Bumi cukup panas<br />
untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada<br />
lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu<br />
derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga<br />
50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi<br />
3000 meter di bawah permukaan cukup<br />
panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air
awah tanah merayap mendekati bebatuan<br />
panas dan menjadi sangat panas atau<br />
berubah menjadi uap.<br />
Pembangkit listrik tenaga panas bumi<br />
(PLTPB) adalah seperti pembangkit listrik<br />
tenaga batu bara biasa, hanya tidak<br />
memerlukan bahan bakar. Uap atau air panas<br />
langsung berasal dari bawah tanah dan<br />
menggerakkan turbin <strong>yang</strong> dihubungkan<br />
dengan generator <strong>yang</strong> menghasilkan listrik.<br />
Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap<br />
atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan<br />
ke pembangkit listrik tenaga panas bumi<br />
untuk menghasilkan listrik.<br />
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan<br />
selama air <strong>yang</strong> diambil dari Bumi<br />
dimasukkan kembali secara terus-menerus ke<br />
dalam tanah setelah didinginkan di<br />
Hal-hal Teknis<br />
Bahan Bakar Fosil<br />
Bahan bakar fosil terbentuk dari sisasisa<br />
organik tanaman dan hewan,<br />
<strong>yang</strong> mati ribuan tahun lalu dan tetap<br />
terkubur dalam pasir dan lumpur.<br />
Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan<br />
lumpur kian menumpuk di atasnya<br />
dan berubah bentuk menjadi batuan<br />
karena panas dan tekanan. Sisa<br />
tumbuhan dan hewan <strong>yang</strong> terkubur<br />
di dalamnya berubah menjadi bahan<br />
bakar fosil. Bahan bakar fosil harus<br />
diekstraksi dari kedalaman bumi di<br />
mana mereka terbentuk.<br />
pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di<br />
mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu<br />
menemukan lokasi dengan jenis bebatuan<br />
<strong>yang</strong> sesuai dengan kedalaman di mana<br />
memungkinkan untuk melakukan pemboran<br />
ke dalam tanah dan mengakses panas <strong>yang</strong><br />
tersimpan.<br />
<strong>Energi</strong> pasang surut<br />
Dua kali sehari, air pasang naik dan<br />
turun menggerakkan volume air<br />
<strong>yang</strong> sangat banyak saat tingkat air<br />
laut naik dan turun di sepanjang<br />
garis pantai. <strong>Energi</strong> air pasang bisa<br />
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik<br />
seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam<br />
skala <strong>yang</strong> lebih besar. Pada saat air pasang,<br />
air bisa ditahan di belakang bendungan.<br />
Ketika surut, maka tercipta perbedaan<br />
ketinggian air antara air pasang <strong>yang</strong> ditahan<br />
di bendungan dan air laut, dan air laut di<br />
belakang bendungan bisa mengalir melalui<br />
turbin <strong>yang</strong> berputar, untuk<br />
menghasilkan listrik.<br />
Memang tidak mudah membangun penahan<br />
air pasang ini, karena pantai harus terbentuk<br />
secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya<br />
20 lokasi di seluruh dunia <strong>yang</strong> telah<br />
diidentifikasi sebagai tempat <strong>yang</strong> berpotensi<br />
untuk dimanfaatkan energi pasang surut.<br />
Tenaga ombak<br />
Ombak laut <strong>yang</strong> selalu beralun<br />
disebabkan oleh angin <strong>yang</strong><br />
meniup di atas laut. Ombak laut<br />
memiliki potensi menjadi sumber<br />
energi <strong>yang</strong> hebat jika bisa dimanfaatkan<br />
dengan benar. Ada beberapa metode untuk<br />
memanfaatkan energi ombak.<br />
Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik<br />
dan udara dikeluarkan paksa dari bilik<br />
tersebut. Udara <strong>yang</strong> bergerak menggerakkan<br />
turbin (seperti turbin angin) <strong>yang</strong><br />
menggerakkan generator untuk<br />
menghasilkan listrik.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 9.
10.<br />
Sistem energi ombak <strong>yang</strong> lain adalah<br />
memanfaatkan gerakan naik turun ombak<br />
untuk menggerakkan piston <strong>yang</strong> bisa<br />
menggerakkan generator. Tidak mudah untuk<br />
menghasilkan listrik dari ombak dalam jumlah<br />
besar. Lagipula memindahkan energi tersebut<br />
ke pantai merupakan kesulitan tersendiri.<br />
Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh<br />
ini belum lazim.<br />
Manfaat energi terbarukan<br />
Tersedia secara melimpah<br />
Lestari tidak<br />
akan habis<br />
Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada<br />
limbah dan polusi)<br />
Sumber energi bisa dimanfaatkan secara<br />
cuma-cuma dengan investasi teknologi<br />
<strong>yang</strong> sesuai<br />
Tidak memerlukan perawatan <strong>yang</strong> banyak<br />
dibandingkan dengan sumber-sumber<br />
energi konvensional dan mengurangi biaya<br />
operasi.<br />
Membantu mendorong perekonomian dan<br />
menciptakan peluang kerja<br />
'Mandiri' energi tidak<br />
perlu mengimpor<br />
bahan bakar fosil dari negara ketiga<br />
Lebih murah dibandingkan energi<br />
konvensional dalam jangka panjang <br />
Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka<br />
bahan bakar fosil<br />
1<br />
1. Pembangkit Biomassa<br />
2. Biomassa<br />
3. Photovoltaik Tenaga Surya<br />
2<br />
4. Tenaga Angin<br />
5. Tenaga Air<br />
Beberapa teknologi mudah digunakan di<br />
tempat-tempat terpencil<br />
Distribusi <strong>Energi</strong><br />
bisa diproduksi di<br />
berbagai tempat, tidak tersentralisir.<br />
Kerugian dari energi terbarukan<br />
Biaya awal besar<br />
Kehandalan pasokan Sebagian<br />
besar<br />
energi terbarukan tergantung kepada<br />
kondisi cuaca.<br />
Saat ini, energi konvensional menghasilkan<br />
lebih banyak volume <strong>yang</strong> bisa digunakan<br />
dibandingkan dengan energi terbarukan.<br />
<strong>Energi</strong> tambahan <strong>yang</strong> dihasilkan energi<br />
terbarukan harus disimpan, karena<br />
infrastruktur belum lengkap agar bisa<br />
dengan segera menggunakan energi <strong>yang</strong><br />
belum terpakai, dijadikan cadangan di<br />
negara-negara lain dalam bentuk akses<br />
terhadap jaringan listrik.<br />
Kurangnya tradisi/pengalaman <strong>Energi</strong><br />
terbarukan merupakan teknologi <strong>yang</strong><br />
masih berkembang<br />
Masing-masing energi terbarukan memiliki<br />
kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.<br />
3<br />
4<br />
5
3.3 Memahami energi<br />
Beberapa istilah dasar dan definisi <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk menjelaskan energi<br />
dijelaskan pada bagian ini.<br />
Konsep<br />
Gaya<br />
Gaya adalah sesuatu <strong>yang</strong> mengubah kondisi<br />
diam atau bergerak dari sesuatu <strong>yang</strong> lain.<br />
Contoh: sebuah pena ditempatkan di ujung<br />
meja. Jika saya mendorong pena tersebut,<br />
maka saya memberikan gaya terhadap pena<br />
tersebut, dan pena <strong>yang</strong> ada di meja akan<br />
bergerak dan mungkin jatuh ke lantai jika saya<br />
mendorongnya cukup kuat, yaitu memberikan<br />
gaya <strong>yang</strong> cukup kuat terhadap pena<br />
tersebut.<br />
Kerja<br />
Kerja adalah kegiatan <strong>yang</strong> melibatkan gaya<br />
dan gerakan. Kerja dilakukan atau<br />
diselesaikan.<br />
Contoh: Pena anda telah merampungkan<br />
tugas jika jatuh dari meja.<br />
Daya<br />
Daya adalah kecepatan melakukan pekerjaan<br />
atau kecepatan menggunakan energi, <strong>yang</strong><br />
sama oleh karena orang harus menggunakan<br />
sejumlah energi <strong>yang</strong> setara dengan<br />
pekerjaan <strong>yang</strong> telah diselesaikan.<br />
Contoh: Untuk menyelesaikan kerjanya<br />
(jatuh dari meja), pen anda telah<br />
menggunakan Daya.<br />
Dalam arah<br />
gerakan<br />
Dilakukan jika<br />
Tenaga<br />
Gambar 3.4. Diagram Usaha<br />
USAHA<br />
Memiliki<br />
komponen<br />
dalam arah<br />
gerakan<br />
Tidak bergerak<br />
Belum dilakukan jika<br />
Gaya tegak<br />
lurus dengan<br />
pergerakan<br />
sama oleh karena orang harus menggunakan<br />
sejumlah energi <strong>yang</strong> setara dengan<br />
pekerjaan <strong>yang</strong> telah diselesaikan.<br />
Contoh: Untuk menyelesaikan kerjanya<br />
(jatuh dari meja), pen anda telah<br />
menggunakan Daya.<br />
Percepatan<br />
untuk melakukan<br />
pekerjaan<br />
Percepatan<br />
konsumsi<br />
energi<br />
Tenaga<br />
Gambar 3.5. Diagram Tenaga<br />
Aplikasi<br />
listrik<br />
Aplikasi<br />
mekanik<br />
Aplikasi<br />
panas<br />
<strong>Energi</strong><br />
<strong>Energi</strong> adalah kapasitas untuk melakukan<br />
tugas. Anda harus memiliki sejumlah energi<br />
<strong>yang</strong> ada <strong>yang</strong> anda pakai agar bisa<br />
menyelesaikan pekerjaan. Obyek juga<br />
menerima energi pada saat tugas dilakukan<br />
atasnya.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 11.
12.<br />
Contoh: Untuk menyelesaikan tugasnya, pena<br />
telah memakai energi.<br />
<strong>Energi</strong><br />
Kinetis<br />
Kapasitas<br />
untuk pekerjaan<br />
<strong>Energi</strong><br />
potensial<br />
Gambar 3.6 Diagram <strong>Energi</strong><br />
ENERGI<br />
<strong>Energi</strong><br />
Konservasi<br />
Beberapa<br />
bentuk<br />
Beberapa<br />
bentuk<br />
Unit<br />
Joule<br />
Joule (J) adalah satuan pengukur energi. Oleh<br />
karena joule adalah satuan <strong>yang</strong> kecil, maka<br />
digunakan satuan <strong>yang</strong> lebih besar:<br />
- kilojoule (kJ): 1kJ=1000J<br />
- megajoules (MJ): 1MJ=1000kJ<br />
- gigajoules (GJ): 1GJ=1000MJ<br />
Watt<br />
Daya didefinisikan sebagai kecepatan di mana<br />
energi dipakai. Diukur menggunakan J/detik<br />
atau J/jam. Akan tetapi satuan <strong>yang</strong> lazim<br />
dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah<br />
Watt (W), <strong>yang</strong> sebenarnya merupakan<br />
satuan <strong>yang</strong> agak membingungkan karena<br />
tidak menyampaikan konsep mengenai<br />
kecepatan penggunaan energi seperti halnya<br />
joule. Watt didefinisikan sebagai berikut:<br />
1 W = 1 J/detik<br />
Satuan <strong>yang</strong> lebih besar bisa juga digunakan:<br />
- kilowatts (kW): 1 kW = 1 kJ/detik<br />
- megawatts (MW): 1 MW = 1000 kW/detik<br />
- gigawatts (GJ/detik): 1 GW = 1000 MW/detik<br />
Watt-jam, kilowatt-jam<br />
<strong>Energi</strong> juga bisa diukur menggunakan satuan<br />
watt jam (Wh) atau <strong>yang</strong> lebih lazim:<br />
- kilowatt-hours (kWh) : 1 kWh=1000 Wh<br />
- megawatt-hours (MWh): 1 MWh =1000 kWh<br />
.<br />
Kilowat-jam terkait dengan megajoule<br />
sebagai berikut:<br />
1 kJ/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam<br />
= 3600 kJ<br />
Satuan kilowatt-jam bebas dari waktu. Tidak<br />
berarti bahwa tenaga 1 kW telah dipakai<br />
selama 1 jam.<br />
Pengukuran ini berarti 3.6MJ energi telah<br />
dipakai selama jangka waktu <strong>yang</strong> tidak<br />
ditentukan, bisa satu menit, satu hari atau<br />
satu bulan.
3.4 Beragam energi<br />
Ada dua jenis energi <strong>yang</strong> utama, yakni energi<br />
tersimpan, atau disebut sebagai energi<br />
potensial, <strong>yang</strong> merupakan energi posisi.<br />
Semua benda <strong>yang</strong> ada memiliki energi<br />
potensial. Itulah <strong>yang</strong> disebut sebagai energi<br />
laten <strong>yang</strong> disimpan di dalam benda tidak<br />
bergerak, contoh: pena <strong>yang</strong> ditaruh di atas<br />
meja menyimpan energi potensial. Begitu<br />
benda tidak bergerak mulai bergerak, maka<br />
energi potensialnya dikonversi menjadi energi<br />
kinetik, contoh: jika pena jatuh dari meja,<br />
maka akan memiliki energi kinetik.<br />
<strong>Energi</strong> Potensial dan Kinetik merupakan dua<br />
jenis energi <strong>yang</strong> utama dan bisa dalam<br />
berbagai bentuk seperti dirinci dalam tabel di<br />
bawah ini.<br />
POTENTIAL ENERGY KINETIC ENERGY<br />
<strong>Energi</strong> Kimia<br />
<strong>Energi</strong> Mekanik<br />
<strong>Energi</strong> Nuklir<br />
<strong>Energi</strong> Gravitasi<br />
<strong>Energi</strong> Listrik<br />
<strong>Energi</strong> Radiasi<br />
<strong>Energi</strong> Thermal<br />
<strong>Energi</strong> Gerakan<br />
Suara<br />
Bentuk-bentuk energi potensial<br />
<strong>Energi</strong> Kimia adalah energi <strong>yang</strong> disimpan<br />
dalam ikatan atom dan molekul. Biomassa<br />
dan bahan bakar minyak adalah contohcontoh<br />
energi kimia <strong>yang</strong> tersimpan. <strong>Energi</strong><br />
kimia dikonversi menjadi energi thermal pada<br />
saat kayu dibakar di tungku atau pada saat<br />
bensin dibakar di dalam mesin sepeda motor.<br />
<strong>Energi</strong> Mekanik adalah energi <strong>yang</strong> disimpan<br />
pada benda-benda karena adanya tekanan.<br />
Pada saat tugas dikerjakan pada suatu obyek,<br />
maka ia memperoleh energi mekanik. Pegas<br />
tekan (compressed spring) dan tali karet<br />
<strong>yang</strong><br />
Amper atau Amp<br />
Amp (A) adalah satuan untuk<br />
mengukur arus listrik.<br />
Volt<br />
Satuan beda potensial listrik, <strong>yang</strong><br />
lazimnya disebut voltase, antara dua<br />
titik adalah volt (V).<br />
Daya nyata pada peralatan listrik<br />
adalah voltase kali total arus <strong>yang</strong><br />
digunakan. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> digunakan<br />
pada peralatan listrik adalah daya,<br />
yakni kecepatan penggunaan energi,<br />
kali jumlah waktu peralatan tersebut<br />
telah digunakan.<br />
Pada saat daya dari peralatan listrik<br />
dinyatakan dalam Watt, maka akan<br />
mudah untuk mengalikan nilai<br />
tersebut dengan jumlah jam peralatan<br />
tersebut telah digunakan, dengan<br />
demikian menyatakan energi dalam<br />
satuan Watt-Jam. Inilah mengapa<br />
satuan <strong>yang</strong> sering disalahartikan<br />
tersebut lazim dipakai. Akan tetapi<br />
jika daya peralatan listrik tersebut<br />
dinyatakan dalam J/detik atau J/jam,<br />
maka mudah untuk menghitung<br />
energi dalam unit Joule, <strong>yang</strong><br />
merupakan satuan pengukuran energi<br />
<strong>yang</strong> tepat dan lebih lengkap.<br />
Hal-hal Teknis<br />
Penting untuk menjelaskan<br />
perbedaan antara daya dan energi.<br />
Sebagai perbandingan <strong>yang</strong><br />
sederhana, energi (J) mirip dengan<br />
jarak (m), sedangkan daya (J/detik)<br />
mirip dengan kecepatan (m/detik).<br />
Daya tidak bisa dikonsumsi, hanya<br />
bisa dipakai. Ini berarti seberapa<br />
lamapun tenaga dipakai, tidak akan<br />
berkurang. <strong>Energi</strong> dikonsumsi artinya<br />
akan menjadi semakin berkurang saat<br />
dikonsumsi.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 13.<br />
Perlu Diketahui
14.<br />
ditarik adalah contoh-contoh energi mekanik<br />
<strong>yang</strong> tersimpan.<br />
<strong>Energi</strong> Nuklir merupakan energi <strong>yang</strong><br />
tersimpan dalam inti atom; merupakan energi<br />
<strong>yang</strong> bersama-sama menahan inti atom.<br />
<strong>Energi</strong> dalam jumlah <strong>yang</strong> luar biasa besarnya<br />
bisa dilepaskan pada saat inti atom<br />
digabungkan (fusi) atau dipisahkan (fisi).<br />
<strong>Energi</strong> matahari dihasilkan dari reaksi<br />
penggabungan nuklir.<br />
<strong>Energi</strong> Gravitasi adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />
pada ketinggian suatu benda. Semakin tinggi<br />
dan berat benda tersebut, semakin besar<br />
energi gravitasi <strong>yang</strong> disimpannya. Tenaga air<br />
merupakan contoh energi gravitasi:<br />
bendungan mengumpulkan air dari sungai di<br />
waduk dan energi <strong>yang</strong> dihasilkan digunakan<br />
untuk menggerakkan turbin.<br />
<strong>Energi</strong> Listrik adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />
dalam aki/batere, dan bisa dipakai untuk<br />
menghidupkan HP atau menghidupkan mobil.<br />
<strong>Energi</strong> listrik diteruskan menggunakan<br />
partikel-partikel kecil bermuatan listrik <strong>yang</strong><br />
disebut elektron, <strong>yang</strong> biasanya menjalar<br />
melalui kabel. Petir merupakan contoh energi<br />
listrik <strong>yang</strong> ada di alam, dan dengan demikian<br />
tidak dibatasi oleh kabel. Listrik adalah bentuk<br />
energi elektromagnetik.<br />
Beragam energi kinetik<br />
<strong>Energi</strong> Radiasi adalah energi elektromagnetik,<br />
<strong>yang</strong> bergerak melalui gelombang. <strong>Energi</strong><br />
radiasi termasuk cahaya <strong>yang</strong> bisa dilihat,<br />
sinar x, sinar gamma dan gelombang radio.<br />
Cahaya adalah salah satu energi radiasi.<br />
Matahari juga energi radiasi, <strong>yang</strong><br />
memungkinkan kehidupan di atas Bumi.<br />
<strong>Energi</strong> Thermal, atau panas, adalah getaran<br />
dan gerakan atom serta molekul di dalam zat.<br />
Pada saat suatu benda dipanaskan, maka<br />
atom dan molekulnya bergerak dan<br />
bertumbukan lebih cepat. <strong>Energi</strong> panas bumi<br />
merupakan energi thermal <strong>yang</strong> ada di Bumi.<br />
Panas juga bisa disebabkan oleh gesekan.<br />
<strong>Energi</strong> Gerakan adalah energi <strong>yang</strong> tersimpan<br />
dalam gerakan benda. Semakin cepat<br />
bergeraknya, semakin banyak energi <strong>yang</strong><br />
tersimpan. Untuk menggerakkan benda<br />
memerlukan energi, dan energi dilepaskan<br />
pada saat suatu benda melambat. Angin<br />
adalah contoh energi gerakan. Suara adalah<br />
gerakan energi melalui zat-zat dalam<br />
gelombang membujur. Suara dihasilkan pada<br />
saat suatu daya menyebabkan suatu benda<br />
atau zat bergetar: energi dipindahkan melalui<br />
zat dalam suatu gelombang. Pada umumnya,<br />
energi pada bunyi jauh lebih sedikit<br />
dibandingkan dengan bentuk-bentuk energi<br />
lainnya.<br />
Hukum energi<br />
<strong>Energi</strong> tidak bisa diciptakan atau<br />
dimusnahkan; selalu ada jumlah energi <strong>yang</strong><br />
sama di sana dalam satu bentuk atau <strong>yang</strong><br />
lainnya. <strong>Energi</strong> dipendam atau disimpan.<br />
Bentuk energi apapun bisa dikonversi menjadi<br />
bentuk energi <strong>yang</strong> lain. Namun, konversi<br />
energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya<br />
sering sangat tidak efisien. Hal ini berarti ada<br />
kehilangan dan energi <strong>yang</strong> bisa dipakai<br />
untuk mengerjakan sesuatu berkurang pada<br />
setiap transformasinya.<br />
Sebagian energi <strong>yang</strong> kita<br />
peroleh dari makanan kita<br />
membuat kita bisa berlari;<br />
sebagian besar energi <strong>yang</strong> kita<br />
peroleh dari makanan hilang<br />
dalam bentuk panas. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong><br />
bisa dipakai adalah energi <strong>yang</strong><br />
dikonversi oleh lambung kita dan<br />
digunakan oleh otot agar kita<br />
bisa lari. <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> hilang<br />
adalah energi <strong>yang</strong> hilang melalui<br />
panas, keringat.<br />
Fig 3.7 Diagram <strong>Energi</strong>
Contoh: pada saat kita makan, maka energi<br />
dalam makanan dikonversi oleh tubuh kita<br />
sehingga kita bisa menggunakannya untuk<br />
bergerak, bernafas dan berpikir. Namun,<br />
tubuh kita hanya memiliki efisiensi sebesar 5%<br />
dalam menghasilkan energi <strong>yang</strong> bisa dipakai,<br />
sisa energi pada makanan hilang dalam<br />
bentuk panas tubuh <strong>yang</strong> anda rasakan pada<br />
saat berolah raga.<br />
KONVERSI ENERGI<br />
Kimia Bergerak<br />
Radiasi<br />
Kimia<br />
Listrik Thermal<br />
Gambar 3.8 Diagram Konversi <strong>Energi</strong><br />
Kimia<br />
Bergerak<br />
3.5. Penggunaan energi<br />
Ada tiga sektor utama energi di mana energi<br />
digunakan di Indonesia.<br />
Sektor industri<br />
termasuk fasilitas dan peralatan <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk produksi, pertanian,<br />
pertambangan, dan konstruksi.<br />
Sektor transportasi<br />
Terdiri dari kendaraan bermotor <strong>yang</strong><br />
mengangkut orang dan barang, seperti mobil,<br />
truk, sepeda motor, kereta api, pesawat<br />
terbang dan kapal.<br />
Sektor komersial/residensial<br />
Terdiri dari rumah tinggal, bangunan<br />
komersial seperti gedung perkantoran<br />
bertingkat, pusat perbelanjaan, usaha kecil<br />
seperti warung dan industri rumah tangga.<br />
Gambar 3.9.<br />
Industri<br />
Residensi<br />
Transportasi<br />
Pembagian Konsumsi <strong>Energi</strong><br />
per Sektor 2001<br />
36%<br />
27%<br />
37%<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 15.
16.<br />
4. . Tenaga Surya<br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan Tenaga Surya?<br />
Matahari merupakan sumber energi <strong>yang</strong> luar biasa <strong>yang</strong> setiap hari, di<br />
setiap negara di dunia, terbit di timur dan terbenam di barat. Kita<br />
menggunakan matahari untuk mendefinisikan hari; matahari diperlukan<br />
oleh tumbuhan dan tanaman pangan untuk tumbuh; matahari<br />
memberikan cahaya untuk dimanfaatkan; matahari mempengaruhi<br />
cuaca dan berfungsi mendatangkan angin. Singkat kata, tanpa<br />
matahari, kehidupan di dunia tidak mungkin terjadi. Di samping fakta-<br />
fakta <strong>yang</strong> penting ini, matahari atau surya juga memberikan<br />
energi/tenaga.<br />
enaga surya senantiasa mencapai<br />
Bumi, 24 jam sehari, tujuh hari<br />
Tseminggu. Cahaya matahari<br />
mengandung tenaga <strong>yang</strong> sedemikian<br />
banyaknya, sehingga bahkan sebagian cahaya<br />
matahari <strong>yang</strong> jatuh di gurun Sahara akan<br />
cukup memenuhi kebutuhan energi untuk<br />
semua kebutuhan energi umat manusia. Pada<br />
saat matahari tengah hari, tenaga surya<br />
mencapai permukaan bumi dengan nilai<br />
energi puncak sebesar satu kilowatt (1 kW)<br />
per meter persegi per jam. Jadi, jika semua<br />
energi ini bisa ditampung, maka akan bisa<br />
menyediakan semua kebutuhan tenaga listrik<br />
di setiap negara <strong>yang</strong> ada di bumi ini. Pendek<br />
kata, tenaga surya adalah energi <strong>yang</strong> berasal<br />
dari matahari.<br />
Bagaimana bekerjanya tenaga surya?<br />
Seperti <strong>yang</strong> dijelaskan sebelumnya, matahari<br />
merupakan stasiun tenaga nuklir <strong>yang</strong> sangat<br />
dahsyat <strong>yang</strong> telah menciptakan dan<br />
mempertahankan kehidupan di atas bumi dari<br />
awal kehidupan ini. Tenaga surya hadir dalam<br />
bentuk panas dan cahaya<br />
<strong>Energi</strong> dalam bentuk panas bisa dipakai<br />
secara langsung maupun tidak langsung.<br />
Beberapa contoh dari pemakaian langsung<br />
adalah menghangatkan rumah, memasak dan<br />
menyediakan air panas. Sedangkan contoh<br />
Hal-hal Teknis<br />
Iradasi dan Radiasi<br />
Jumlah tenaga surya tersedia per<br />
satuan luas disebut radiasi. Jika ini<br />
terjadi selama periode waktu tertentu<br />
maka disebut iradiasi atau "insolation".<br />
Radiasi matahari adalah integrasi atau<br />
penjumlahan penyinaran matahari<br />
selama periode waktu.<br />
Simbol = I<br />
Unit kW/m2 = atau Watt/m2<br />
Mengukur device = pyranometer atau<br />
berdasarkan referensi sel surya<br />
Nilai Puncak = 1kW/m2 (=1000W/m2)<br />
Nilai nominal = o.8 kW/m2<br />
Pyranometer<br />
sumber: Kip & Zonen,<br />
Delft, The Netherlands<br />
Reference cell<br />
Sumber: EU REP-5,<br />
PV installation, Kosrae
pemakaian tidak langsung adalah pembangkit<br />
listrik tenaga dan angin. Bagaimana caranya?<br />
Panas matahari mempengaruhi cuaca,<br />
sehingga menimbulkan angin untuk<br />
menggerakkan turbin angin dan hujan untuk<br />
menggerakkan pembangkit listrik tenaga air<br />
(PLTA). Istilah lain <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
energi panas <strong>yang</strong> berasal dari matahari<br />
adalah <strong>Energi</strong> Thermal Matahari.<br />
Cahaya merupakan bentuk lain dari energi<br />
<strong>yang</strong> terpancar dari matahari. Kita semua<br />
tahu bahwa tanpa cahaya matahari kita tidak<br />
bisa melihat. Kita menggunakan cahaya<br />
matahari untuk menjalankan kegiatan kita<br />
sehari-hari; ini merupakan pemakaian<br />
langsung atas cahaya <strong>yang</strong> berasal dari<br />
matahari. Ada hal <strong>yang</strong> menarik, cahaya juga<br />
bisa dikonversi menjadi tenaga listrik dengan<br />
menggunakan modul fotovoltaik <strong>yang</strong> disebut<br />
dengan modul PV atau panel surya. Prinsip<br />
untuk mengkonversi cahaya menjadi energi<br />
(<strong>yang</strong> berguna) juga dilakukan oleh alam<br />
melalui proses <strong>yang</strong> disebut dengan<br />
fotosintesis, di mana dedaunan hijau pada<br />
tanaman mengkonversi sinar matahari<br />
menjadi energi <strong>yang</strong> diperlukan tanaman agar<br />
tumbuh, dan jika dikonsumsi oleh manusia,<br />
inilah cara manusia memperoleh energi untuk<br />
tubuh kita.<br />
Sebenarnya matahari bisa menjadi sumber<br />
energi <strong>yang</strong> sempurna untuk menyediakan<br />
tenaga listrik <strong>yang</strong> diperlukan di seluruh<br />
dunia. Sa<strong>yang</strong>nya energi <strong>yang</strong> berasal dari<br />
matahari tidak bersifat homogen. Nilai<br />
segeranya tidak saja bergantung kepada<br />
cuaca setiap hari, namun berubah-ubah<br />
sepanjang tahun. Artinya, energi <strong>yang</strong><br />
tersedia untuk mengoperasikan peralatan<br />
listrik juga akan berubah-ubah.<br />
Setiap hari matahari terbit di timur dan ketika<br />
semakin meninggi di langit, maka volume<br />
energinya meningkat hingga mencapai<br />
puncaknya pada tengah hari (setengah rotasi<br />
antara terbit dan terbenam). Setelah itu (pada<br />
saat matahari bergerak ke arah barat), energi<br />
<strong>yang</strong> tersedia berkurang. Efek lain <strong>yang</strong> kita<br />
perlu ingat adalah bahwa bumi mengitari<br />
matahari sepanjang tahun. Hal ini<br />
Waktu Puncak Matahari<br />
Iradiasi harian disebut waktu puncak<br />
matahari. Jumlah waktu puncak<br />
matahari puncak untuk hari adalah<br />
jumlah waktu dimana energi pada<br />
2<br />
tingkat 1 kW/m akan memberikan<br />
sebuah jumlah <strong>yang</strong> equivalen untuk<br />
total energi hari tersebut.<br />
2<br />
1 kW/m<br />
Iradasi<br />
Kurva iradasi matahari<br />
pada siang hari<br />
7.00 am 10.00 am 2.00 am 6.00 am<br />
Waktu<br />
Waktu puncak matahari (Peak Sun<br />
Hours(PSH)) diperlukan untuk<br />
mengukur sistem surya dengan benar.<br />
<strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> dibutuhkan dunia<br />
2<br />
800 x 800 km = 640,000 km<br />
100,000 TWh<br />
Eropa<br />
320 x 320 km = 102.400<br />
= 18,000TWh<br />
Jerman<br />
180 x 180 km = 32,400 km2<br />
= 5,000 TWh<br />
Sumber: Bernd Melchior,<br />
Bluenergy AG<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 17.<br />
Hal-hal Teknis
18.<br />
menciptakan dampak dari matahari <strong>yang</strong><br />
berubah jalurnya di langit. Jika anda berada di<br />
belahan bumi selatan (dan tidak berada di<br />
garis katulistiwa), maka anda akan mengalami<br />
musim dingin, oleh karena jalur matahari akan<br />
rendah di ufuk utara. Sebaliknya pada saat<br />
musim panas, matahari akan berada pada<br />
jalur tinggi di ufuk utara. Anda <strong>yang</strong> berada di<br />
belahan bumi utara akan menyaksikan<br />
matahari mengikuti jalur <strong>yang</strong> sama tetapi di<br />
ufuk selatan. Hal ini terjadi karena bumi<br />
mengitari matahari, maka dampaknya pada<br />
bumi adalah matahari mengikuti jalurnya.<br />
Hari-hari pada saat matahari mengikuti jalur<br />
di sepanjang katulistiwa disebut “solstices”,<br />
atau lebih lazim disebut dengan musim dingin<br />
atau summer solstices tergantung kepada<br />
tropic (Capricorn di belahan bumi selatan dan<br />
Cancer di belahan bumi utara) dan belahan<br />
bumi. Tropic of Cancer adalah putaran garis<br />
lintang di bumi <strong>yang</strong> menandai jalur paling<br />
utara dari matahari, dan Tropic of Capricorn<br />
menandai garis lintang paling selatan di mana<br />
matahari bisa langsung muncul di atas kepala<br />
kita pada saat tengah hari.<br />
Contoh, di belahan bumi selatan, pada<br />
tanggal 21 Desember, summer solstice (hari<br />
terpanjang) dan pada tanggal 22 Juni adalah<br />
winter solstice jelas memberikan energi <strong>yang</strong><br />
lebih banyak (cahaya dan panas)<br />
dibandingkan dengan selama winter solstice.<br />
Hari-hari pada saat matahari mengikuti jalur<br />
ekuator dinamakan “equinoxes” , dan saat di<br />
antara matahari terbit dan terbenam adalah<br />
tepat 12 jam. Kecepatan di mana energi<br />
matahari mencapai kawasan bumi disebut<br />
dengan "solar irradiance" atau "insolation".<br />
Insolation adalah ukuran energi radiasi<br />
matahari <strong>yang</strong> diterima di suatu kawasan<br />
bumi pada suatu waktu. Satuan ukuran untuk<br />
irradiance adalah watt per meter persegi<br />
(W/m2).<br />
Nilai irradiance matahari maksimum<br />
digunakan dalam perancangan sistem untuk<br />
menentukan tingkat puncak input energi<br />
memasuki sistem matahari. Jika penyimpanan<br />
dimasukkan ke dalam perancangan sistem,<br />
maka penting untuk mengetahui variasi<br />
irradiance matahari selama periode tersebut<br />
untuk mengoptimalkan desain sistem. Lebih<br />
lanjut, kita perlu mengetahui berapa banyak<br />
tenaga surya telah tertangkap oleh modul<br />
(pengumpul) selama kurun waktu seperti hari,<br />
minggu atau tahun. Inilah <strong>yang</strong> disebut<br />
dengan radiasi matahari atau irradiation.<br />
Satuan ukuran radiasi matahari adalah joule<br />
per meter persegi (J/m2) atau watt-jam per<br />
meter persegi (Wh/m2).<br />
Kita akan memfokuskan bagian ini pada<br />
semua pemanfaatan tenaga surya, seperti<br />
penggunaan energi panas matahari serta<br />
energi cahaya matahari. Orientasi peralatan<br />
<strong>yang</strong> digunakan untuk mengkonversi atau<br />
menyerap energi dari matahari sangatlah<br />
penting. Mari kita pertimbangkan<br />
penggunaan modul surya fotovoltaik (PV)<br />
<strong>yang</strong> mengkonversi cahaya matahari menjadi<br />
listrik.<br />
Jumlah energi listrik <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />
modul PV bergantung kepada tenaga surya<br />
<strong>yang</strong> tersedia, dan <strong>yang</strong> sangat khususnya,<br />
bergantung kepada arah modul surya<br />
terhadap matahari. Jika modul surya<br />
dipasang di selatan ekuator, maka harus<br />
menghadap utara dan sebaliknya.<br />
Modul PV akan menghasilkan output<br />
terbanyak jika diarahkan langsung ke<br />
matahari. Instalasi raksasa Modul PV di<br />
negara-negara <strong>yang</strong> jatuh dari ekuator<br />
dibangun menggunakan pelacak matahari<br />
untuk memastikan agar modul mengikuti<br />
cahaya matahari sehingga memastikan situasi<br />
<strong>yang</strong> optimal. Gambar-gambar pada halaman
ini memperlihatkan bentuk diagram mengapa<br />
jumlah energi <strong>yang</strong> tersedia terhadap modul<br />
surya meningkat pada saat menghadap<br />
langsung ke matahari. Gambar pertama (di<br />
bawah efek geometris) memperlihatkan<br />
cahaya matahari <strong>yang</strong> mengenai bidang<br />
horizontal satu meter persegi ke permukaan<br />
bumi. Diagram ini memperlihatkan sembilan<br />
sinar <strong>yang</strong> mendarat pada permukaannya.<br />
Pada gambar kedua, kita bisa melihat<br />
permukaan selebar satu meter persegi <strong>yang</strong><br />
sama dimiringkan sedemikian rupa sehingga<br />
tegak lurus terhadap arah matahari, dan saat<br />
ini kita melihat bahwa jumlah sinar telah<br />
meningkat dari 9 menjadi 12. Hal ini sama<br />
dengan apa <strong>yang</strong> terjadi dengan jumlah<br />
energi <strong>yang</strong> tersedia pada sebuah modul<br />
surya: energi bertambah pada saat modul<br />
mengarah langsung ke matahari.<br />
Lokasi matahari ditentukan oleh dua sudut.<br />
Sudut<br />
ketinggian matahari (á) adalah sudut<br />
antara cahaya matahari dan bidang<br />
horizontal<br />
Azimuth<br />
matahari(â) adalah sudut antara<br />
proyeksi cahaya matahari pada bidang<br />
horizontal (sudut kemiringan modul) dan<br />
utara (di belahan bumi selatan) atau<br />
selatan (di belahan bumi utara).<br />
Garis Balik Utara<br />
Garis<br />
Khatulistiwa<br />
Garis Balik<br />
Selatan<br />
Lingkar Kutub<br />
Selatan<br />
Lingkar Kutub Utara<br />
S<br />
Perjalanan matahari dalam bentuk<br />
3D: Lokasi rumah:<br />
- Belahan bumi bagian utara<br />
- Bagian utara musim panas<br />
N<br />
Sinar Matahari<br />
Sudut Deklinasi, ä<br />
Bidang Khatulistiwa<br />
Sinar Matahari<br />
N<br />
W<br />
Perlu diketahui<br />
Sudut <strong>yang</strong> berbeda:<br />
Sudut datang<br />
Sudut datang adalah sudut antara<br />
permukaan dan matahari: Daya<br />
maksimum diperoleh ketika sudut<br />
datang adalah 90 derajat.<br />
Ketinggian sudut<br />
Ketinggian sudut adalah sudut matahari<br />
terhadap dari horizontal bumi. Sudut<br />
ketinggian bervariasi sepanjang tahun<br />
sebagaimana matahari bergerak pada<br />
lintasannya melewati dua tropis<br />
(Capricorn dan Cancer).<br />
Sudut Lintang<br />
Sudut lintang adalah sudut antara garis<br />
<strong>yang</strong> ditarik dari sebuah titik pada<br />
permukaan bumi ke pusat bumi.<br />
Bidang datar ekuator dengan bentuk<br />
permukaan bumi khatulistiwa <strong>yang</strong><br />
ditetapkan sebagai 0 derajat garis<br />
lintang (0o L). Sudut Lintang adalah<br />
Tropic of Cancer (23,45 derajat lintang)<br />
dan Tropic of Capricorn (-23,45 derajat<br />
lintang). Ini mewakili miring maksimum<br />
dari kutub utara dan selatan ke arah<br />
matahari.<br />
Sudut azimut matahari<br />
Sudut azimut matahari adalah sudut<br />
antara proyeksi sinar matahari pada<br />
bidang horizontal terhadap utara (di<br />
belahan bumi selatan) atau selatan (di<br />
belahan bumi utara).<br />
Jam Sudut<br />
Sudut jam adalah jarak antara garis<br />
bujur pengamat dan garis bujur bidang<br />
datar matahari. Pada siang hari, sudut<br />
jam adalah nol. Sudut jam meningkat<br />
setiap jam sebesar 15 derajat.<br />
E<br />
Musim Panas<br />
Musim Semi/ gugur<br />
Musim Dingin<br />
S<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 19.
20.<br />
Hal-hal Teknis<br />
Efek Geometri<br />
Sudut<br />
sinar datang<br />
= Sudut ketinggian<br />
Contoh 9 berkas sinar matahari per m2<br />
á<br />
á<br />
Jika sudut sinar<br />
datang berubah<br />
maka densitas<br />
energipun akan<br />
berubah<br />
á<br />
Sekarang kita punya 12 berkas sinar<br />
matahari per m2<br />
2<br />
12 berkas sinar matahari per m<br />
Hubungan modul surya<br />
dengan ketinggian matahari<br />
Sudut kemiringan<br />
modul surya<br />
â<br />
o<br />
90<br />
Ketinggian & Azimut<br />
W<br />
Azimut<br />
N<br />
S<br />
á<br />
2<br />
1 m<br />
2<br />
1 m<br />
2<br />
1 m<br />
Ketinggian matahari<br />
Ketinggian<br />
E<br />
Jika kita berada di luar daerah tropis, misal di<br />
Eropa, maka matahari, meskipun mengubah<br />
ketinggian hingga 47%, namun masih selalu di<br />
selatan. Demikian pula, di lokasi di belahan<br />
bumi selatan, misal di Melbourne, matahari<br />
selalu di utara. Ketika kita berada di daerah<br />
tropis, maka matahari bisa di utara pada<br />
sebagian tahun dan di selatan pada waktu<br />
<strong>yang</strong> lain pada tahun tersebut.<br />
Informasi <strong>yang</strong> dijelaskan di atas sangat<br />
penting untuk semua jenis tenaga surya.<br />
Apakah tenaga surya pasif, pemanasan<br />
dengan matahari atau photovoltaik, maka<br />
arah matahari sangatlah penting.<br />
Berbagai pemanfaatan surya<br />
Photovoltaik surya bekerja secara berbeda<br />
dibandingkan dengan matahari pasif dan<br />
pemanasan dengan matahari.<br />
Kita sekarang akan meninjau kembali<br />
pemanfaatan tenaga surya dan membahas<br />
secara singkat bagaimana tenaga surya<br />
bekerja.<br />
Matahari pasif – Pemanasan/pendinginan rumah<br />
menggunakan matahari<br />
Selama berabad-abad, umat manusia telah<br />
mendisain rumah <strong>yang</strong> bisa memanfaatkan<br />
sinar matahari. Sa<strong>yang</strong>, ketersediaan energi<br />
<strong>yang</strong> murah ini telah mengubah disain-disain<br />
ini dan menyebabkan rumah menjadi tidak<br />
efisien pada saat memerlukan cahaya pada<br />
siang hari, pemanasan selama musim dingin<br />
dan pendinginan selamat musim panas.<br />
Memanfaatkan matahari untuk pencahayaan,<br />
menghangatkan dan/atau mendinginkan<br />
rumah pada umumnya disebut dengan disain<br />
“matahari pasif”. Ada banyak buku <strong>yang</strong> telah<br />
ditulis mengenai topik ini dan lebih banyak<br />
arsitektur modern <strong>yang</strong> menggunakan jenis<br />
disain ini untuk bangunan-bangunan baru.<br />
Sesungguhnya, disain ini didasarkan pada<br />
logika semata.<br />
Jika kita hidup di iklim <strong>yang</strong> sejuk, maka kita<br />
memerlukan disain rumah <strong>yang</strong><br />
memungkinkan sinar matahari memasuki<br />
rumah dan massa <strong>yang</strong> padat (misal: lantai<br />
beton) untuk menyimpan panas matahari
selama malam hari. Jika kita hidup di negeri<br />
tropis, kita ingin sinar matahari langsung di<br />
luar rumah kita. Hal ini bisa dicapai dengan<br />
memayungi tembok dan atap dari sinar<br />
matahari, dan dengan penggunaan awning.<br />
Kedua hal ini, akan memerlukan insulasi <strong>yang</strong><br />
baik.<br />
Matahari<br />
sore hari<br />
Matahari<br />
tengah hari<br />
Matahari<br />
pagi<br />
Semua bahan bangunan menghantarkan<br />
panas dari sisi <strong>yang</strong> lebih hangat ke sisi <strong>yang</strong><br />
lebih sejuk, tetapi beberapa bahan bangunan<br />
melakukannya lebih lambat dibandingkan<br />
<strong>yang</strong> lain. Konduktor <strong>yang</strong> jelek merupakan<br />
insulator <strong>yang</strong> lebih baik dalam mengatur<br />
suhu di dalam rumah. Rumah/bangunan<br />
harus didesain dan diorientasikan, di daerah<br />
tropis, sedemikian rupa sehingga bila<br />
memungkinkan, paparan ke matahari<br />
langsung diminimalkan sehingga mengurangi<br />
konduksi. Khususnya jendela harus<br />
ditempatkan pada tembok <strong>yang</strong> paling sedikit<br />
terpapar ke matahari dan pelindung dari<br />
matahari harus ditempatkan pada tembok<br />
timur dan barat.<br />
Panas pada jendela dapat dicegah dengan<br />
memasang:<br />
Tirai eksternal untuk memblokir sinar<br />
matahari<br />
Atap <strong>yang</strong> menjorok dapat memberikan<br />
keteduhan pada jendela.<br />
Dilapisi kaca "Low-E"<br />
Cahaya masuk ruangan melalui tirai berwarna<br />
Pada bangunan <strong>yang</strong> menggunakan AC:<br />
mengganti jendela louvered dengan kaca<br />
padat, terutama dengan kaca Low-E, dapat<br />
mengurangi pemanasan dari sinar matahari<br />
serta aliran udara panas dari luar ke dalam.<br />
Sekilas Prinsip Desain Solar Pasif :<br />
Memiliki rumah <strong>yang</strong><br />
menggabungkan prinsip desain solar<br />
pasif akan mengurangi energi<br />
eksternal <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />
pemanas dan / atau pendingin<br />
rumah serta mengurangi<br />
penggunaan lampu pada siang hari.<br />
Orientasi rumah sangat penting!<br />
Atap perlu terisolasi secara memadai<br />
di iklim panas. (Peneduh bisa datang<br />
juga dari PV panel surya)<br />
Radiasi matahari merupakan faktor<br />
<strong>yang</strong> biasanya memberikan<br />
kontribusi perpindahan panas<br />
terbanyak ke dalam bangunan di<br />
daerah tropis seperti Indonesia. Sinar<br />
matahari langsung memasuki<br />
bangunan atau rumah melalui<br />
jendela kaca dan panas terjebak<br />
sehingga mengakibatkan pemanasan<br />
di dalam gedung. Jika AC digunakan<br />
akan memberikan kontribusi untuk<br />
sebuah tagihan listrik <strong>yang</strong> jauh lebih<br />
tinggi.<br />
U<br />
Arah atap rumah <strong>yang</strong> baik! Arah atap rumah <strong>yang</strong> buruk!<br />
Pemantulan cahaya <strong>yang</strong> baik! Pemantulan cahaya <strong>yang</strong> buruk!<br />
Sedikit panas masuk ke ruangan! Banyak panas masuk ke ruangan!<br />
Sekilas istilah Desain Solar Pasif :<br />
Termal Massa adalah istilah <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk menggambarkan bahan<br />
konstruksi <strong>yang</strong> dapat menyerap hangat<br />
matahari dan dilepaskan kembali sebagai<br />
panas pada malam hari.<br />
Isolasi: panas bisa diperoleh melalui<br />
dinding dan atap dari luar pada musim<br />
panas dan hilang pada musim dingin.<br />
Isolasi di atap dan dinding akan<br />
mengurangi perubahan panas.<br />
Ventilasi: Pada hari panas, terutama pada<br />
malam hari ketika udara lebih dingin,<br />
aliran ventilasi yg datang dari dua arah<br />
diperlukan untuk mengalirnya udara ke<br />
dalam rumah. Ventilasi ini harus<br />
diintegrasikan ke dalam rumah di mana<br />
aliran udara dua arah dapat dicegah pada<br />
bulan-bulan musim dingin.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 21.<br />
Perlu diketahui
22.<br />
Dengan kata lain, dianjurkan untuk mendirikan<br />
bangunan secara efisien energi, dengan<br />
memanfaatkan cahaya matahari secara<br />
optimal, sambil mengingat bahwa sinar<br />
matahari langsung akan memanaskan rumah<br />
dengan cepat. Tentu saja lebih mudah untuk<br />
mempertimbangkannya pada saat akan<br />
membangun rumah. Tetapi bagaimana jika<br />
rumah telah dibangun?<br />
Masih ada beberapa langkah <strong>yang</strong> bisa<br />
diambil, contoh dengan menginsulasi atap<br />
rumah dengan menaruh aluminium foil<br />
reflector atau bahan insulasi lain di bawah<br />
atap. Contoh: atap lokal <strong>yang</strong> terbuat dari<br />
jerami akan membuat rumah kita lebih sejuk<br />
dibandingkan dengan atap hanya dari beton.<br />
Apabila struktur tersebut memiliki atap beton,<br />
maka dengan mengecatnya menggunakan<br />
cat elastrometik reflektif (cat seperti karet<br />
tidak akan retak karena bisa meregang),<br />
panas akan terpantul.<br />
Konversi Thermal Matahari<br />
Pada sistem thermal matahari, energi cahaya<br />
dari matahari dikonversi menjadi energi<br />
panas. <strong>Energi</strong> panas ini bisa dimanfaatkan<br />
untuk memanaskan udara, air serta medium<br />
lainnya. Pemanfaatan matahari <strong>yang</strong> dibahas<br />
pada bagian ii hingga v adalah memanfaatkan<br />
panas matahari. Harap dicatat bahwa<br />
Teknologi Thermal Matahari berkembang<br />
dengan cepat dan saat ini tengah instalasi<br />
dan sistem berukuran raksasa.<br />
Teknologi seperti Integrated Solar Combined<br />
Circle (ISCC), Concentrated Solar Power dsb<br />
semuanya memanfaatkan konversi thermal<br />
matahari. Tetapi, dalam buku panduan ini, kita<br />
hanya akan membahas pemanfaatan <strong>yang</strong><br />
bisa digunakan di daerah dan masyarakat<br />
pedesaan.<br />
Tenaga Surya Pasif – Memasak menggunakan Matahari<br />
Panas matahari bisa digunakan untuk<br />
memasak makanan. Ini bukan teknologi baru<br />
karena selama berabad-abad banyak<br />
peradaban telah menggunakan teknologi ini<br />
untuk memproses makanan. Juga<br />
pemanfaatan matahari ini tidak terlalu teknis<br />
sehingga alat pemanas menggunakan<br />
matahari pada umumnya bisa dibuat dari<br />
bahan-bahan <strong>yang</strong> sudah tersedia di<br />
kebanyakan negara. Pada prinsipnya, alat<br />
pemasak menggunakan matahari terdiri dari<br />
bahan reflektif untuk meningkatkan panas.<br />
Pada wajan parabola, panas dikonsentrasikan<br />
pada satu titik fokal. Teknik ini digunakan<br />
untuk merebus air. Teknologi <strong>yang</strong> lain adalah<br />
oven tenaga matahari. Di sini panas matahari<br />
ditingkatkan dengan penggunaan kaca dan<br />
bahan reflektif di balik oven, sedangkan sisisisinya<br />
berwarna hitam. Alat pemasak ini<br />
bekerja persis sama dengan oven<br />
“konvensional” namun menggunakan<br />
matahari sebagai sumber panas. Nama lain<br />
untuk oven matahari adalah solar hot box.<br />
Prinsip bekerjanya sangat sederhana; kotak,<br />
oven atau wajan disetel di bawah cahaya<br />
matahari dan diarahkan secara manual. Ada<br />
lebih dari 200 jenis alat pemasak<br />
menggunakan matahari dengan harga <strong>yang</strong><br />
berkisar dari 5-10 dolar AS hingga 10.000
dolar AS, <strong>yang</strong> kecil (untuk 3-4 orang), dan perkotaan, orang memilih kompor <strong>yang</strong> cepat<br />
<strong>yang</strong> lebih besar (100+ orang), alat pemasak dan nyaman jadi memilih kompor listrik dan<br />
<strong>yang</strong> bekerja lambat atau cepat, bisa dibawa- konvensional dibandingkan alat pemasak<br />
bawa, hybrid dsb. Meskipun alat pemasak menggunakan matahari.<br />
dengan matahari di daerah tropis sangat<br />
mudah, murah dan aman, tetapi masih belum<br />
populer. Terutama karena alat pemasak ini<br />
belum banyak dijumpai di daerah pedesaan,<br />
dan dalam beberapa kasus, bahkan<br />
“dilupakan” untuk dicakup dalam proyek-<br />
proyek dan program LSM. Di kawasan<br />
Perlu diketahui<br />
Solar Cookers International<br />
Pernyataan misi<br />
Tenaga Surya Pasif – Pengering Makanan (hasil panen)<br />
menggunakan Matahari<br />
Alat pengering menggunakan matahari telah<br />
digunakan di seluruh dunia untuk<br />
mengeringkan gandum, padi, buah-buahan,<br />
sayuran, ikan dsb. Alat pengering<br />
Solar Cookers International dengan badan-badan tenaga surya dan para ahli di<br />
(SCI) mempromosikan kompor internasional, departemen materi pendidikan termasuk<br />
tenaga matahari dan sistem pemerintah, lembaga kompor surya, oven,<br />
pasteurisasi air tenaga matahari pendidikan, lembaga panduan instruksional, buku,<br />
untuk memberikan keuntungan swadaya masyarakat dan / DVD dan produk lainnya<br />
bagi masyarakat dan atau organisasi berbasis <strong>yang</strong> berfokus pada SW /<br />
lingkungannya. masyarakat, dengan tujuan<br />
untuk mempromosikan SC /<br />
WP & T.)<br />
Tujuan<br />
WP & T. (tujuan Sekunder: 4. Mitra dengan lembaga<br />
1. Pengaruhi lokal, nasional dan Pencapaian penyebaran bantuan lainnya untuk<br />
internasional dan instansi independen SC / WP & T di membantu pengungsi dan<br />
terkait dalam mendukung beberapa bagian Kenya.) bantuan bencana dengan SC<br />
kompor tenaga matahari, / WP & T, pelatihan dan<br />
system pasteurisasi air 3. Memfasilitasi akses <strong>yang</strong> pelayanan.<br />
tenaga matahari dan lebih luas untuk<br />
pengujian (solar cooking, pengetahuan SC / WP & T CONTACT SCI<br />
water pasteurization and<br />
testing (SC / WP & T)).<br />
2. Mengembangkan program<br />
dan meningkatkan keahlian<br />
SCI. (tujuan Sekunder:<br />
Meningkatkan pertukaran<br />
informasi dan sinergi antar<br />
1919 21st Street #101<br />
Sacramento, CA 95811<br />
U.S.A.<br />
T: +1 (916) 455-4499<br />
F: +1 (916) 455-4498<br />
internasional, bekerja sama promotor memasak dengan info@solarcookers.org<br />
Mahasiswa Indonesia dan Malaysia dari UMS<br />
memperlihatkan desain kompor tenaga<br />
matahari mereka<br />
Solar Cooker Wiki:<br />
Ringkasan desain kompor tenaga matahari<br />
Pendahuluan<br />
Tujuan utama dari www.solarcooking.wikia.com adalah<br />
untuk mempersembahkan semua kemungkinan desain dan<br />
variasinya sehingga dapat mencegah terbuangnya waktu<br />
para desainer kompor tenaga matahari menciptakan desain<br />
<strong>yang</strong> sudah ada.<br />
23.
24.<br />
menggunakan matahari bisa dibeli tetapi juga<br />
mudah diproduksi secara lokal. Alat<br />
pengering menggunakan matahari adalah<br />
salah satu teknik <strong>yang</strong> paling tua <strong>yang</strong><br />
digunakan di sektor pertanian. Kebanyakan<br />
alat pengering menggunakan matahari<br />
berupa pemanas udara menggunakan<br />
matahari dan udara <strong>yang</strong> telah dipanaskan<br />
selanjutnya dihembuskan ke hasil panen. Alat<br />
pengering menggunakan matahari dengan<br />
ukuran <strong>yang</strong> lebih kecil menggunakan<br />
convection alami atau cerobong untuk<br />
sirkulasi udara, tetapi untuk pengumpul panas<br />
matahari dengan ukuran lebih dari 10 meter<br />
persegi, bisanya diperlukan convection paksa.<br />
Di daerah tropis dengan suhu di atas 30oC,<br />
maka cukup mudah untuk mencapai suhu<br />
kering 40-45oC. Di tempat-tempat ini,<br />
dimungkinkan untuk menggunakan unglazed<br />
collector oleh karena kehilangan radiasi<br />
secara relatif kecil. Di kebanyakan kasus, alat<br />
pengering hasil panen menggunakan<br />
matahari merupakan solusi <strong>yang</strong> paling hemat<br />
biaya terhadap beberapa masalah<br />
pengawetan makanan di tempat-tempat<br />
dengan iklim banyak matahari.<br />
Apapun proses <strong>yang</strong> digunakan, prinsip dasar<br />
adalah air diambil dari barang <strong>yang</strong> akan<br />
dikeringkan, hingga ke permukaan, kemudian<br />
dibuang dari permukaan. Seberapa cepat ini<br />
terjadi, dan seberapa banyak energi <strong>yang</strong><br />
diperlukan akan tergantung pada tiga faktor:<br />
1. Jenis bahan <strong>yang</strong> dikeringkan<br />
2. Volume, suhu dan tingkat kelembaban<br />
udara <strong>yang</strong> mengalir di atas bahan <strong>yang</strong><br />
“basah” tersebut, dan<br />
3. Tingkat kelembaban awal dan <strong>yang</strong><br />
diinginkan dari bahan tersebut.
Perlu diketahui<br />
UPDRAFT SOLAR DRYER<br />
Updraft SOLAR DRYER adalah desain<br />
bentuk kabinet <strong>yang</strong> paling sering<br />
terlihat. Dalam desain ini, udara panas<br />
mengalir keatas melalui kolektor<br />
panas matahari dan masuk ke bagian<br />
bawah lemari bawah makanan. Udara<br />
kering naik melalui nampan dan di<br />
sekitar makanan, kemudian keluar<br />
melalui lubang di bagian atas atau di<br />
dekat bagian atas dari sisi gelap.<br />
Dasar teoritis untuk desain ini adalah<br />
udara panas akan naik ketika<br />
dipanaskan, dan aliran udara mengalir<br />
secara alami ke atas melalui nampan<br />
makanan.<br />
DIRECTLY HEATED SOLAR<br />
pengering kabinet memungkinkan<br />
matahari langsung memanaskan dan<br />
mengeringkan makanan di dalam<br />
sebuah lemari kabinet tertutup.<br />
Pemanasan langsung cenderung<br />
sangat efisien dan menghasilkan<br />
penegeringan <strong>yang</strong> cepat. Aliran<br />
udara <strong>yang</strong> tepat sangatlah penting<br />
untuk mencapai kinerja maksima<br />
Tenaga Surya Pasif – Distilasi Menggunakan Matahari<br />
Banyak masyarakat kepulauan menghadap air<br />
minum <strong>yang</strong> segara dan bersih. Metode<br />
distilasi menggunakan matahari telah<br />
digunakan sejak dahulu kala, dan teknologi ini<br />
telah menghasilkan produk <strong>yang</strong> praktis<br />
dengan biaya terjangkau.<br />
Distilasi menggunakan matahari<br />
memanfaatkan panas matahari secara<br />
Pengumpul<br />
Air Garam<br />
Air <strong>yang</strong> sudah didestilinasi<br />
Residu garam<br />
Basin Still<br />
langsung untuk menguapkan air dan untuk<br />
memisahkan garam. Dalam banyak kasus,<br />
distilasi menggunakan matahari hanya<br />
menggunakan wadah plastik dengan kaca<br />
tembus cahaya di atasnya. Matahari<br />
memanaskan air pada wadah, menyebabkan<br />
penguapan. Uap naik, berkondensi pada<br />
tutup kaca turun ke tampungan, memisahkan<br />
dari garam, mineral dan kotoran.<br />
Salah satu teknologi <strong>yang</strong> digunakan adalah<br />
concentrated collector still. Concentrating<br />
collector masih menggunakan cermin<br />
parabola untuk memfokuskan cahaya<br />
matahari ke bejana penguapan tertutup.<br />
Cahaya matahari terkonsentrasi ini<br />
memberikan suhu <strong>yang</strong> sangat panas <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk menguapkan air <strong>yang</strong><br />
terkontaminasi. Uap dipindahkan ke ruangan<br />
terpisah sehingga berkondensi, dan<br />
dipindahkan ke ruang penampung. Air <strong>yang</strong><br />
dihasilkan melebihi cara lain untuk setiap<br />
Kondensor<br />
Tangki pengupan<br />
Tangki penyimpan<br />
Pemantul cahaya<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 25.
Hal-hal Teknis<br />
26.<br />
Distilasi dengan tenaga surya dapat<br />
menguntungkan negara berkembang<br />
dalam beberapa cara:<br />
Distilasi tenaga surya dapat menjadi<br />
alat hemat biaya untuk penyediaan<br />
air bersih untuk minum, memasak,<br />
mencuci, dan mandi - empat<br />
kebutuhan dasar manusia.<br />
Hal ini dapat meningkatkan standar<br />
kesehatan dengan menghilangkan<br />
kotoran dari air <strong>yang</strong> diragukan<br />
kualitasnya.<br />
Hal ini dapat membantu memperluas<br />
penggunaan air tawar di lokasi <strong>yang</strong><br />
kualitas atau kuantitas pasokan<br />
memburuk. Dimana air laut tersedia,<br />
dapat mengurangi negara<br />
berkembangtergantung dari curah<br />
hujan.<br />
Solar Stills, beroperasi di laut atau air<br />
payau, dapat memastikan pasokan<br />
air selama masa kekeringan.<br />
Distilasi tenaga surya umumnya<br />
menggunakan energi lebih sedikit<br />
dalam memurnikan air daripada<br />
metode lain.<br />
Hal ini dapat mendorong industri<br />
rumahan, peternakan, atau<br />
hidroponik untuk produksi pangan di<br />
daerah dimana kegiatan tersebut<br />
memiliki pasokan terbatas dari air<br />
murni <strong>yang</strong> memadai .Perikanan bisa<br />
menjadi penting dalam gurun pasir<br />
pantai di mana tidak ada air minum<br />
<strong>yang</strong> tersedia untuk nelayan.<br />
Distilasi tenaga surya akan berguna<br />
bagi lokasi pemukiman jarang<br />
penduduknya, sehingga mengurangi<br />
tekanan penduduk di wilayah<br />
perkotaan.<br />
Sumber: UNDERSTANDING SOLAR<br />
STILL<br />
Oleh Horace McCracken and Joel<br />
Gordes<br />
Berbagai Tipe Teknologi Pemurnian Air<br />
Tenaga Matahari<br />
CONCENTRATING COLLECTOR STILL<br />
MULTIPLE TRAY TILTED STILL<br />
TILTED WICK SOLAR STILL<br />
BASIN STILL<br />
WATER CONE<br />
meter persegi. Meskipun memberikan hasil<br />
<strong>yang</strong> sangat baik, tetapi teknologi ini memiliki<br />
banyak kekurangan; termasuk biaya<br />
pembangunan dan pemeliharaannya <strong>yang</strong><br />
mahal, diperlukannya sinar matahari <strong>yang</strong><br />
kuat dan langsung, serta struktur<br />
bangunannya <strong>yang</strong> rapuh.<br />
Pemanasan Air Menggunakan Tenaga Surya<br />
Memanaskan air menggunakan matahari telah<br />
digunakan selama berabad-abad. Pemanas<br />
Air Menggunakan Matahari telah<br />
dikembangkan sejak tahun lima puluhan dan<br />
teknologi ini didasarkan pada fenomena <strong>yang</strong><br />
lazim: air dingin dalam wadah <strong>yang</strong><br />
dipaparkan ke matahari akan mengalami<br />
peningkatan suhu. Biarkan pipa hitam <strong>yang</strong><br />
diisi air di bawah sinar matahari pada hari<br />
<strong>yang</strong> cerah dan beberapa jam kemudian, air di<br />
dalam pipa akan menghangat dan bisa<br />
menjadi sangat panas. Inilah prinsip dasar alat<br />
pemanas air menggunakan matahari. Pada<br />
awal tahun tujuh puluhan, tadahan air berplat<br />
datar dengan tangki penyimpan <strong>yang</strong><br />
diinsulasi dikembangkan. Tadahan air ini pada<br />
umumnya dibuat dari plat logam <strong>yang</strong> dicat<br />
hitam dengan pipa <strong>yang</strong> terhubung dan<br />
dilengkapi dengan penutup kaca serta lapisan<br />
insulasi di bawah plat. Pipa tadahan<br />
dihubungkan dengan pipa ke sebuah tangki<br />
<strong>yang</strong> menyimpan air panas untuk digunakan<br />
selama hari-hari/jam-jam <strong>yang</strong> tidak ada<br />
matahari. Tadahan dipasang pada atap atau<br />
di atas tanah dengan sudut sedemikian rupa<br />
sehingga bisa menyerap radiasi matahari.<br />
Dengan memindahkan panas <strong>yang</strong> dihasilkan<br />
ke air <strong>yang</strong> bersirkulasi melalui pipa, maka air<br />
panas dipasok ke tangki penyimpanan. Pada<br />
beberapa jenis, tangki penyimpanan ada di<br />
Water cone
atas tadahan sedangkan <strong>yang</strong> lain memiliki<br />
tangki penyimpan terpisah dari plat. Manfaat<br />
tangki penyimpan di atas tadahan adalah<br />
agar memiliki convection alami. Air panas<br />
bersirkulasi dari tadahan ke tangki tersebut,<br />
dan dengan daya tarik bumi, air dingin<br />
bersirkulasi kembali dari tangki ke tadahan<br />
tanpa harus menggunakan pompa. Tentu saja,<br />
semakin besar tangki penyimpanannya, maka<br />
struktur atapnya harus semakin kuat.<br />
Media pengumpul<br />
Pipa masuk air dingin<br />
Tangki<br />
Pipa keluar air panas<br />
Pipa air masuk<br />
Alat pemanas air menggunakan matahari<br />
<strong>yang</strong> lazim digunakan terdiri dari satu atau<br />
dua panel matahari (tadahan), masing-masing<br />
dengan bidang permukaan kurang lebih 2<br />
meter persegi. Panel ini terbuat dari pipa<br />
kuningan, <strong>yang</strong> diisi dengan air. Pipa-pipa ini<br />
dicat hitam dan di antara pipa-pipa ini ditaruh<br />
bahan untuk membantu meningkatkan panas<br />
dari matahari. Di atas panel ditaruh lembaran<br />
kaca untuk menangkap panas. Seperti <strong>yang</strong><br />
disebutkan di atas, jika tangki penyimpan ada<br />
di atas panel dan panel dipasang dengan<br />
posisi miring, maka air panas akan mengalir<br />
dari atas panel surya sedangkan air dingin<br />
akan memasuki bagian bawah. Proses ini<br />
dinamakan 'thermosyphon'.<br />
Photovoltaik Matahari (PV)<br />
Proses photovoltaik ditemukan pada abad 19<br />
dan merujuk kepada pembangkit listrik (volt)<br />
dari energi <strong>yang</strong> ada di matahari (photon).<br />
Pada tahun 1950an, modul PV <strong>yang</strong> pertama<br />
telah dikembangkan secara komersial,<br />
meskipun industri ini mulai tumbuh terutama<br />
sejak tahun tujuh puluhan. Modul PV Surya<br />
tengah digunakan untuk satelit teknologi<br />
canggih untuk sistem tenaga surya rumah<br />
tangga <strong>yang</strong> sederhana. Modul ini dipasang<br />
pada instalasi <strong>yang</strong> dihubungkan dengan<br />
jaringan megawatt (MW) maupun 50 watt<br />
dan penggunaan pencahayaan <strong>yang</strong> lebih<br />
kecil <strong>yang</strong> menggunakan bateri sebagai<br />
cadangan. Kita malah menyaksikan PV tenaga<br />
surya <strong>yang</strong> digunakan pada arloji, kalkulator<br />
dan peralatan jinjing (backpack); <strong>yang</strong> telah<br />
Hal-hal Teknis<br />
TIPS:<br />
Pipa air panas harus selalu cukup<br />
terisolasi. Isolasi pipa, tangki dan<br />
peralatan harus selalu diperiksa<br />
secara teratur dan menyeluruh,<br />
dan, jika perlu, diperbaiki secepat<br />
mungkin.<br />
Pipa air panas <strong>yang</strong> mengarah ke<br />
daerah di mana air panas tidak<br />
dibutuhkan harus diputus untuk<br />
menghindari pemuaian.<br />
Saluran air panas <strong>yang</strong> panjang<br />
harus dihindari karena air dalam<br />
tabung akan cepat dingin. Dalam<br />
beberapa kasus pemanas air panas<br />
<strong>yang</strong> lebih kecil dipasang di<br />
tempat penggunaannya akan lebih<br />
efisien dari satu unit besar dengan<br />
transportasi pipa air <strong>yang</strong> panjang.<br />
Pemanas, boiler dan tangki air<br />
panas harus diperiksa secara<br />
teratur untuk pembersihan kerak<br />
dan sedimen. Plat kaca harus<br />
bersih agar menghimpun panas<br />
secara optimal.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 27.
Perlu diketahui<br />
28.<br />
<strong>Energi</strong> Surya dapat memberikan<br />
90% kebutuhan air panas di daerah<br />
tropis<br />
Jenis pemanas:<br />
- plat datar atau evacuated tube<br />
- Close-coupled atau dipompa<br />
sistem<br />
4 m2 plat datar pengumpul panas<br />
dapat memanas 330 liter air<br />
mendekati sampai mendidih<br />
selama hari sinar matahari <strong>yang</strong><br />
baik<br />
Performa tinggi dicapai melalui:<br />
- Kolektor panel dengan<br />
permukaan "selektif" akan<br />
menyimpan energi panas<br />
- Tangki dirancang dengan baik<br />
dan terisolasi<br />
- Perawatan diperlukan untuk<br />
mempertahankan stratifikasi air<br />
panas di tangki<br />
- Panel dan tangki bermaterial<br />
tahan lama untuk mengurangi<br />
biaya pemeliharaan.<br />
- Tangki penyimpanan terbuat<br />
dari bahan tahan korosi seperti<br />
baja stainless<br />
menambah beberapa pemakaian praktis<br />
dalam waktu singkat.<br />
Konversi modul PV surya, seperti <strong>yang</strong><br />
disebutkan di atas, adalah energi dari cahaya<br />
matahari <strong>yang</strong> diubah menjadi energi listrik.<br />
Dengan kata lain, photovoltaik (PV) adalah<br />
teknologi berdasarkan semi-konduktor dalam<br />
kondisi padat <strong>yang</strong> mengkonversi energi<br />
cahaya matahari secara langsung menjadi<br />
energi listrik, tanpa ada bagian <strong>yang</strong> berputar,<br />
tidak menimbulkan kebisingan, dan tanpa<br />
mengeluarkan gas buangan. Modul ini<br />
tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari<br />
1 watt hingga 300 watt. Pada awal bab ini,<br />
kami mempelajari bahwa energi <strong>yang</strong> dimiliki<br />
tanah pada bumi kita memiliki nilai maksimum<br />
1000 watt per meter persegi. Ini dinamakan<br />
matahari puncak dan tingkat modul PV<br />
adalah tenaga puncak <strong>yang</strong> bisa dipasok oleh<br />
modul pada saat energi dari matahari adalah<br />
1.000 watt per meter persegi. Output dari<br />
modul surya juga tergantung kepada<br />
modulnya (atau sel), suhu sehingga output<br />
tenaga tersebut seperti <strong>yang</strong> dijelaskan oleh<br />
pabrik modul surya adalah 25oC suhu sel.<br />
Berbagai teknologi sel tersedia di pasar,<br />
seperti mono (single) crystalline, poly (multi)<br />
crystalline, amorphous silicon (a-Si) (thin film)<br />
solar modules, copper-indium diselenide<br />
(CulnSe2 or CIS), cadmium-telluride (CdTe),<br />
gallium arsenide (GaAs), sel surya organik<br />
(menggunakan titanium oxides dan organic<br />
dyes), serta lain-lainnya termasuk<br />
penggabungan dari teknologi-teknologi ini.<br />
Ragam Teknologi<br />
Beberapa teknologi <strong>yang</strong> telah disebutkan<br />
pada diagram telah tersedia secara komersial,<br />
beberapa di antaranya mendekati produksi<br />
komersial, dan <strong>yang</strong> lain berada pada tahap<br />
penelitian komersial. Teknologi-teknologi<br />
fotovoltaik pada umumnya berada pada dua<br />
kategori <strong>yang</strong> luas: Plat Datar dan<br />
Konsentrator (meskipun kategori ketiga <strong>yang</strong><br />
potensial adalah “Lainnya,” <strong>yang</strong> akan<br />
mencakup sel surya organik dan teknologi lain<br />
<strong>yang</strong> baru dan eksotik, <strong>yang</strong> belum<br />
dicakup di sini).
Teknologi plat datar adalah <strong>yang</strong> paling lazim<br />
dijual secara komersial. Sedangkan sistem<br />
konsentrator, meskipun menggunakan bahan<br />
PV <strong>yang</strong> lebih murah, dan pembuatannya<br />
<strong>yang</strong> mengkonsentrasikan lebih banyak sinar<br />
matahari pada PV dengan lensa plastik atau<br />
reflektor <strong>yang</strong> harganya tidak mahal, belum<br />
menimbulkan dampak <strong>yang</strong> signifikan di<br />
pasar komersial, namun dengan cepat<br />
menjadi pemain <strong>yang</strong> serius dalam skala<br />
penggunaan sistem PV (> 1 MW).<br />
Teknologi plat datar mendominasi pasar saat<br />
ini. Teknologi ini pada umumnya dibagi lagi<br />
menjadi crystalline dan thin films, meskipun<br />
bisa terjadi banyak tumpang tindih.<br />
Crystalline bisa dibagi lagi (dengan cara<br />
menyederhanakan) menjadi mono (single)<br />
crystal, <strong>yang</strong> secara relatif tidak perlu<br />
dijelaskan lagi, dan poly (multi) crystal, <strong>yang</strong><br />
pada umumnya diiris dari cast blocks of<br />
material, sehingga ada banyak kristal <strong>yang</strong><br />
Mono<br />
crystaline sel<br />
Fig 4.1 Diagram Kerja Tipe2 Sel<br />
Crystaline<br />
silicone sel<br />
Poly<br />
crystaline sel<br />
Tenaga Poly<br />
crystaline sel<br />
Poly crystaline<br />
band sel<br />
Poly crystaline<br />
sel lapisan tipis<br />
Hibrida HIT sel<br />
Tipe2 Sel<br />
Film tipis sel<br />
Amorphous<br />
silicon cells<br />
Copper Indium<br />
diselenide (CIS)<br />
Cadmium<br />
telluride<br />
cells (CdTe)<br />
Dye sel<br />
Microcrystalline/<br />
micromorphous<br />
sel<br />
tertinggal pada masing-masing sel. Sub<br />
kategori crystalline adalah teknologi lembaran<br />
atau pita, di mana bahan PV diambil dari<br />
lelehan (misal, pita EFG, dendritic webs dan<br />
teknologi lembaran), <strong>yang</strong> berbeda dari<br />
nearly crystalline ke highly multi-crystalline.<br />
Keunggulan teknologi crystalline terletak<br />
pada efisiensi konversi <strong>yang</strong> relatif tinggi<br />
serta basis instalasi besar atas peralatan<br />
produksi. Namun, teknologi ini juga memiliki<br />
kekurangan karena memerlukan tenaga kerja<br />
<strong>yang</strong> sangat banyak, bahan <strong>yang</strong> sangat<br />
banyak, dan keterbatasan bentuk fisiknya<br />
(terbuat dari sel <strong>yang</strong> getas dan kaku<br />
dipotong dari potongan <strong>yang</strong> lebih besar)<br />
.<br />
Teknologi film tipis mendapatkan namanya<br />
dari fakta bahwa teknologi ini pada umumnya<br />
tersimpan pada film <strong>yang</strong> sangat tipis pada<br />
substrat <strong>yang</strong> tidak mahal (seperti kaca, baja<br />
stainless, plastik, keramik dsb). Kategori ini<br />
mencakup teknologi seperti amorphous<br />
silicon, copper-indium diselenide, dan<br />
cadmium telluride. Bahan-bahan ini memiliki<br />
keunggulan, yakni ideal untuk produksi secara<br />
otomatis, menggunakan sedikit bahan, dan<br />
bisa juga disimpan pada berbagai bahan dan<br />
memiliki bentuk <strong>yang</strong> unik dan tidak biasa.<br />
Kekurangan dari teknologi ini mencakup<br />
kurangnya pengalaman memproduksinya<br />
serta efisiensi konversi <strong>yang</strong> rendah (hingga<br />
baru-baru ini, ketika teknologi CIS dan CdTe<br />
telah memulai melakukan pendekatan kepada<br />
efisiensi konversi teknologi crystalline.<br />
Prinsip Bekerja sel PV:<br />
Semua teknologi berbasis semi-konduktor<br />
bekerja dengan prinsip <strong>yang</strong> sama: foton dari<br />
sinar matahari menerpa elektron di dalam sel<br />
PV sehingga memberikan energi <strong>yang</strong> cukup<br />
bagi sebagian elektron untuk berpindah dari<br />
junction semi-konduktor dan menimbulkan<br />
“tekanan” listrik. Alasan untuk tekanan ini<br />
adalah bahwa ada ketidakseimbangan listrik,<br />
terlalu banyak elektron (bermuatan negatif)<br />
pada satu sisi junction, dan terdapat terlalu<br />
banyak muatan positif di sisi lainnya. Pada<br />
saat elektron mengalir dari tempat dengan<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 29.
30.<br />
Perlu diketahui<br />
Panel surya (photovoltaik panjang persegi untuk inefisiensi sistem) dan kita<br />
modul PV) bervariasi menghasilkan watt <strong>yang</strong> akan mendapatkan jumlah<br />
panjang dan lebar dan sama dengan modul watt PV <strong>yang</strong> kita<br />
sering tebal sekitar 2 inci. berbingkai ukuran sama. butuhkan.<br />
Ada pilihan sisi modul PV: Jumlah<br />
panel surya <strong>yang</strong><br />
modul berbingkai, modul kita butuhkan tergantung<br />
lipat, modul rollable dan terutama pada jumlah<br />
laminasi untuk atap. listrik <strong>yang</strong> kita coba untuk<br />
Modul berbingkai adalah produksi dan insolation di<br />
standar industri, berbiaya daerah kita.<br />
paling efektif dan berlaku Insolation<br />
dapat dianggap<br />
untuk sebagian besar sebagai jumlah jam dalam<br />
aplikasi. satu hari panel surya<br />
Panel solar lipat, ringan menghasilkan outputnya.<br />
dan dapat dilipat dan Hal ini tidak setara dengan<br />
mudah masuk dalam jumlah jam siang hari.<br />
ransel. Modul<br />
tenaga surya dapat<br />
Panel Fleksibel / Solar ditemukan dalam berbagai<br />
Rollable juga ringan, tetapi watt.<br />
lebih besar dari panel lipat. Watts<br />
adalah ukuran<br />
Banyak masyarakat utama panel surya<br />
menggunakan panel bersama dengan tegangan<br />
rollable ini pada perahu nominal.<br />
karena tahan lama dan Untuk<br />
gambaran kasar<br />
mudah disimpan setelah tentang berapa banyak<br />
digunakan. watt surya <strong>yang</strong> kita<br />
Atap panel surya (laminasi) butuhkan, mari kita mulai<br />
menjadi lebih umum, dengan membagi<br />
namun masih tersedia penggunaan listrik (dalam<br />
secara terbatas untuk saat watt-jam per hari) oleh<br />
ini. Umumnya laminasi tipis insolation di daerah kita.<br />
film lebih mahal per watt Naikkan angka hingga 30dan<br />
memerlukan lebih 50% (untuk menutupi<br />
Modul tenaga surya PV <strong>yang</strong><br />
lebih baik hadir di pasar<br />
dengan cepat. Teknologi ini<br />
mengurangi biaya sambil<br />
meningkatkan efisiensi<br />
modul-modul PV. Salah satu<br />
contoh adalah <strong>yang</strong> baru<br />
dikembangkan “fluorpolymer<br />
encapsulation of PV cells"<br />
teknologi dari Bluenergy AG.<br />
Polymer foil<br />
Polymer<br />
film<br />
Carrier<br />
plate<br />
PV cells<br />
Metode ini menawarkan<br />
keuntungan sebagai berikut:<br />
Transparansi tertinggi<br />
(95-96%)<br />
Penolak panas terbaik<br />
Tertinggi untuk<br />
ketahanan terhadap<br />
korosi atmosferik<br />
Efisiensi PV Tertinggi<br />
Panel tidak menguning<br />
Tidak diperlukan framing<br />
Mengusir kotoran,<br />
membersihkan sendiri<br />
Tidak ada permukaan<br />
“dolling’ karena garam
n - type<br />
doped<br />
region<br />
Silikon<br />
p - type<br />
doped<br />
region<br />
I (Arus)<br />
4<br />
I (Arus)<br />
4<br />
0.6<br />
0.6<br />
Penyerapan foton<br />
1.8 (0.6 x 3)<br />
v (voltase)<br />
v (voltase)<br />
terlalu banyak elektron ke tempat dengan<br />
terlaku sedikit elektron, maka tekanan akan<br />
berkurang. Hal ini terjadi ketika ada<br />
interkoneksi di antara sel. Pada saat sel saling<br />
dihubungkan, maka terciptalah modul.<br />
Modul <strong>yang</strong> paling tersedia secara komersial<br />
dikonfigurasi untuk menghasilkan voltase<br />
sirkit sekitar 20 volt dan charging nominal<br />
voltage sebesar 14 volt, agar membuatnya<br />
sesuai untuk mengisi bateri 12 volt. Pada<br />
umumnya modul ini terdiri dari 36 sel secara<br />
serial dengan sebutan modul 12 volt.<br />
Perlu diketahui<br />
NOTE:<br />
Kinerja sel surya <strong>yang</strong> terbaik<br />
ditunjukkan oleh karakteristik arus<br />
tegangan. Oleh karena itu penting<br />
untuk mengetahui tegangan output<br />
(V) dan arus keluaran (I) dan<br />
bagaimana mereka bervariasi untuk<br />
hubungan satu sama lain.<br />
Daya (P) <strong>yang</strong> diproduksi oleh sel<br />
surya adalah produk dari tegangan<br />
(V) dan arus (I) untuk karakteristik<br />
operasi tertentu.<br />
yaitu P = I x V<br />
Power (P) = nol ketika baik Lancar (I)<br />
atau Voltage (V) adalah nol.<br />
TERMS:<br />
CONDUCTORS<br />
Ketika elektron dapat berpindah<br />
dengan mudah dari satu atom<br />
lainnya dalam suatu material<br />
adalah konduktor<br />
Secara umum, semua logam<br />
merupakan konduktor, dimana<br />
perak <strong>yang</strong> terbaik dan tembaga<br />
<strong>yang</strong> kedua<br />
INSULATORS<br />
Bahan di mana elektron cenderung<br />
lebih terikat erat pada orbit atom<br />
<strong>yang</strong> dikenal sebagai isolator<br />
Mereka menolak aliran arus listrik<br />
dan digunakan untuk mengisolasi<br />
arus listrik dari daerah di mana<br />
tidak diperlukan atau di mana<br />
mungkin berbahaya<br />
SEMI-CONDUCTORS<br />
Bahan <strong>yang</strong> bukan bersifat isolator<br />
atau konduktor tetapi<br />
menunjukkan beberapa sifat<br />
keduanya disebut semi-konduktor<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 31.
Hal-hal Teknis<br />
32.<br />
VOLTASE<br />
Volt (V) adalah unit pengukuran<br />
<strong>yang</strong> digunakan untuk mengukur<br />
perpindahan charge di antara dua<br />
titik.<br />
Voltase adalah beda potensial<br />
diantara dua sambungan.<br />
Voltase juga mengacu pada<br />
Voltage Electromotive Force (EMF)<br />
dan memiliki simbol (E) naumn<br />
simbol standar untuk beda potensi<br />
adalah v<br />
ARUS<br />
Bila beda potensial menyebabkan<br />
muatan bergerak diantara dua titik,<br />
muatan bergerak disebut arus listrik<br />
Satuan ukuran arus adalah<br />
Ampere (A).<br />
Hukum ohm, Power dan <strong>Energi</strong><br />
Modul surya menghasilkan Arus Searah (DC)<br />
<strong>yang</strong> berarti arus satu arah. Ini berlaku sama<br />
pada bateri. Kebalikan dari Arus Searah<br />
adalah Arus Bolak-Balik (AC). Sumber Arus<br />
Bolak-Balik secara teratur membalikkan<br />
polaritas.<br />
Ada hubungan langsung dilakukan dalam satu detik berjalan pada landasan ke<br />
antara Arus (I), Tegangan (V) per satu volt <strong>yang</strong> beda tingkat <strong>yang</strong> sama adalah<br />
dan Resistance (R). potensial dalam bernilai sama namun tingkat<br />
Hubungan ini dinyatakan menggerakkan satu coulomb. di mana pekerjaan telah<br />
dalam Hukum Ohm. dilakukan bervariasi. Kilowatt<br />
Satu coulomb per detik adalah istilah <strong>yang</strong> paling<br />
Ampere = Volts : Ohm adalah ampere, itu berarti sering digunakan untuk<br />
I = V : R bahwa tenaga dalam watts jumlah besar tenaga yaitu.<br />
juga V = I x R adalah sama dengan produk 1000 watt = 1kW<br />
juga R = V : I volt x ampere.<br />
Dari formula ini, dua Power (Watts) = Volt x<br />
parameter diketahui, sangat Ampere (P = V x I)<br />
mungkin untuk menghitung<br />
parameter ketiga <strong>yang</strong> tidak Watts sebagai unit daya<br />
diketahui. adalah tingkat pekerjaan <strong>yang</strong><br />
bekerja. Sebagai contoh,<br />
Satuan daya listrik adalah jumlah energi <strong>yang</strong> digunakan<br />
Watt (W). Satu watt listrik untuk berjalan pada satu set<br />
sama dengan pekerjaan <strong>yang</strong> tangga dibandingkan dengan
Jika peralatan di rumah atau bangunan<br />
memerlukan Arus Bolak-Balik (AC) untuk<br />
mengoperasikannya, maka Arus Searah (DC)<br />
dari modul PV harus diubah menjadi Arus<br />
Bolak-Balik (AC). Hal ini bisa dilakukan<br />
menggunakan inverter.<br />
Modul PV Surya digunakan untuk berbagai<br />
keperluan. Modul surya bisa digunakan untuk<br />
instalasi kecil seperti mengalirkan listrik untuk<br />
beberapa lampu dan penggunaan rumah<br />
tangga, tetapi juga untuk instalasi <strong>yang</strong> lebih<br />
besar <strong>yang</strong> mengalirkan listrik ke desa-desa<br />
secara menyeluruh.<br />
Manfaat Tenaga Surya<br />
Membangkitkan listrik dari tenaga surya<br />
berarti menggunakan bahan bakar minyak<br />
<strong>yang</strong> lebih sedikit, serta mengurangi emisi gas<br />
rumah kaca dari pembangkit listrik setempat.<br />
Dengan beralih ke tenaga surya, maka kita<br />
akan ikut berperan mengurangi pemanasan<br />
global, dan mengurangi ketergantungan<br />
negara kita pada sumber-sumber energi <strong>yang</strong><br />
diluar Indonesia.<br />
Manfaat <strong>Energi</strong> Fotovoltaik Matahari<br />
Dioperasikan dengan tenaga surya <strong>yang</strong><br />
tersedia secara cuma-cuma, sehingga<br />
menghemat biaya listrik dan bahan bakar<br />
minyak. Akan tetapi, ada biaya <strong>yang</strong><br />
dikeluarkan untuk peralatan, instalasi,<br />
pemeliharaan dan depresiasi <strong>yang</strong> akan<br />
dikurangi oleh karena solusi ini menjadi<br />
lebih populer dan difasilitasi di Indonesia.<br />
Tidak ada kekuatiran pemadaman listrik.<br />
Bebas gangguan, bebas polusi dan kedap<br />
suara, awet dan handal.<br />
Mudah ditangani dan dioperasikan<br />
Manfaat Memakai Alat Masak Tenaga Surya<br />
Di era di mana biaya bahan bakar dalam<br />
negeri meningkat setiap tahun, makan alat<br />
masak tenaga surya menjadi hikmah<br />
tersendiri.<br />
Dengan harga <strong>yang</strong> wajar, mudah<br />
digunakan dan bebas gangguan sama<br />
sekali, alat masak menggunakan matahari<br />
merupakan suplemen <strong>yang</strong> ideal terhadap<br />
peralatan masak konvensional.<br />
Bisa digunakan hampir sepanjang tahun<br />
Tidak memerlukan bahan bakar minyak<br />
untuk memasak.<br />
Semua bahan bisa dimasak kecuali<br />
digoreng.<br />
Memasak dengan aman dan bersih.<br />
Memasak menggunakan matahari sama<br />
sekali bebas polusi dan tidak menimbulkan<br />
dampak merugikan terhadap kesehatan.<br />
Tidak perlu dijagai selama memasak karena<br />
prosesnya perlahan.<br />
Waktu memasak sekitar 1,5 hingga 2,5 jam.<br />
Makanan tetap panas selama wadah<br />
terbuat dari gelas tidak dibuka.<br />
Biaya operasi dan pemeliharaan hampir<br />
tidak ada.<br />
Manfaat Penggunaan Sistem Desalinasi Menggunakan<br />
Matahari<br />
Menghasilkan air distilasi<br />
Biayanya ternyata ekonomis<br />
Bisa menyediakan air di tempat-tempat<br />
terpencil di mana air segar tidak tersedia<br />
dalam jumlah banyak.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 33.
34.<br />
Manfaat Tenaga Surya Pasif<br />
FTL <strong>yang</strong> sangat efisien (=fluorescent TL )<br />
CFL or LED bisa mengurangi konsumsi<br />
energi paling tidak 10%<br />
Penerangan <strong>yang</strong> dihasilkan sangat<br />
mengurangi beban listrik puncak.<br />
Teknologi penerangan <strong>yang</strong> efisien bisa<br />
dengan mudah menggantikan teknologi<br />
konvensional <strong>yang</strong> tidak efisien.<br />
Potensi untuk mengurangi konsumsi energi<br />
dan pengurangan beban puncak sangat<br />
besar.<br />
Sisi ekonominya sangat menarik.<br />
Kerugian Penggunaan Tenaga Surya<br />
Biaya.<br />
Walaupun tenaga surya merupakan<br />
alternatif <strong>yang</strong> teruji selain jaringan PLN,<br />
tetapi biaya modal awalnya bisa menjadi<br />
penghalang bagi banyak pihak. Namun ada<br />
beberapa hibah <strong>yang</strong> tersedia, walaupun tidak<br />
memadai untuk mendorong investasi secara<br />
luas pada teknologi ini. Jika kita mampu<br />
mengurangi biaya peralatan tenaga surya<br />
sehingga memberikan manfaat kepada orangorang<br />
kebanyakan, maka kita pasti satu l<br />
angkah lebih dekat menuju terjadinya revolusi<br />
energi.<br />
Pasokan terus menerus.<br />
Jika terjadi saat-saat<br />
tidak ada sinar matahari <strong>yang</strong> lebih lama,<br />
maka kemungkinan penggunaan solusi<br />
tenaga surya menjadi terbatas. Untungnya,<br />
teknologi terbaru ini memungkinkan lebih<br />
banyak energi matahari untuk ditangkap<br />
bahkan pada tingkat <strong>yang</strong> relatif kecil. Juga<br />
ada peluang untuk menciptakan sistem energi<br />
terbarukan hybrid <strong>yang</strong> memanfaatkan sinergi<br />
antara tenaga surya dan angin.<br />
Lokasi penting.<br />
Lokasi <strong>yang</strong> tepat untuk panel<br />
surya merupakan hal terpenting dan tidak<br />
semua bangunan bisa memanfaatkan panel<br />
surya. Sebaiknya, panel harus menghadap ke<br />
arah selatan dan tidak boleh terhalang oleh<br />
apapun. Bangunan <strong>yang</strong> sangat rapat sangat<br />
merugikan pemanfaatan tenaga surya. Akan<br />
tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah di
daerah pedesaan di mana lokasi tidak akan<br />
merupakan masalah karena di lokasi ini<br />
hampir tidak ada bangunan <strong>yang</strong> rapat dan<br />
penghalang apapun.<br />
Pandangan orang awam dan instansi<br />
pemerintah.<br />
Persepsi orang mengenai tenaga<br />
surya adalah penting. Hingga potensi tenaga<br />
surya disadari oleh lebih banyak dunia bisnis<br />
dan komunitas, diberikan prioritas oleh<br />
pemerintahan setempat, maka pelaksanaan<br />
solusi tenaga surya <strong>yang</strong> lebih luas belum<br />
akan terjadi.<br />
Cerita-cerita keberhasilan mengenai manfaat<br />
tenaga surya perlu dikomunikasikan kepada<br />
para pengambil keputusan pada masyarakat<br />
perdesaan di Indonesia, untuk<br />
memberitahukan kepada mereka mengenai<br />
solusi ini.<br />
Bagi kebanyakan orang, solusi tenaga surya<br />
<strong>yang</strong> hemat masih bisa diterima. Tetapi<br />
karena harga minyak bumi terus meningkat,<br />
maka solusi tenaga surya <strong>yang</strong> hemat biaya<br />
akan menjadi solusi <strong>yang</strong> bisa dijalankan,<br />
khususnya untuk masyarakat perdesaan serta<br />
lokasi-lokasi <strong>yang</strong> tidak bisa diakses.<br />
Perpaduan peningkatan biaya <strong>yang</strong> terkait<br />
dengan energi konvensional dan peningkatan<br />
kesadaran mengenai solusi tenaga surya<br />
untuk sebagai alternatif adalah sangat<br />
penting untuk mendapatkan dukungan dari<br />
pihak pemerintah dan swasta.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 35.
36.<br />
Studi Kasus<br />
1. Mulai<br />
2. Pemilihan lokasi<br />
3. Teknologi<br />
<strong>yang</strong> Tepat<br />
4. Detil teknis &<br />
modifikasi<br />
5. Biaya & Pendanaan<br />
Pihak Contained Energy bekerjasama dengan<br />
'INDOGERM direct' dan kamar dagang Jerman-<br />
Indonesia (EKONID) dalam proyek mereka untuk<br />
memperbaiki Aceh. Program tersebut didesain<br />
untuk membantu propinsi Sumatera Utara setelah<br />
bencana Tsunami dan gempa bumi. pendanaan<br />
langsung IndoGerm disediakan oleh perusahaanperusahaan<br />
Jerman untuk upaya perbaikan<br />
setelah bencana Tsunami.<br />
Proyek ini dipilih oleh Bayer sebagai aplikasi<br />
program pendanaan bantuan perbaikan setelah<br />
bencana mereka.<br />
Sebagai pembangunan perumahan baru, terputus<br />
dari jaringan listrik dampak dari Tsunami dan<br />
gempa bumi, pencahayaan dan pompa air<br />
dengan tenaga surya adalah solusi <strong>yang</strong> tepat.<br />
Tidak perlu untuk menunggu pembangunan ulang<br />
infrastruktur ketika telah tersedia energi <strong>yang</strong><br />
murah dan berkelanjutan.<br />
Rendahnya perawatan dan daya tahan <strong>yang</strong> baik<br />
adalah variabel utama dalam memilih solusi <strong>yang</strong><br />
tepat terutama karena adanya kendala dalam<br />
sarana transportasi setempat.<br />
Deskripsi<br />
Pencahayaan tenaga surya & sistem pompa<br />
43 sistem solar perumahan dengan kapasitas<br />
50 W per modul, dan sebuah 50 AH sistem<br />
penyimpanan deep-cycle dengan rangakaian<br />
'battery-health-protection', menyediakan 4 x<br />
10W penerangan di tiap rumah.<br />
12 unit lampu jalan surya dengan penyimpanan<br />
dan kontrol <strong>yang</strong> sama, masing-masing<br />
menyediakan energi untuk 2 x 12 W<br />
penerangan.<br />
2 unit Lorentz PS 1200 sistem pompa surya<br />
ditenagai oleh 24 x 50 Wp modul surya.<br />
Biaya proyek diperkirakan sekitar 400 juta<br />
rupiah dan didanai oleh Bayer melalui<br />
IndoGerm Direct.<br />
Sebelum<br />
Sesudah tsunami dan<br />
gempa bumi, terjadi<br />
kerusakan instalasi listrik<br />
dan air bersih seperti di<br />
desa Muara Batu dan<br />
Muara Tiga.
6. Manajemen<br />
proyek &<br />
waktu<br />
7. pelatihan &<br />
perawatan<br />
8. Pengawasan<br />
9. Keberlanjutan<br />
10. Kesulitan<br />
Aplikasi Tenaga Matahari di Aceh<br />
Perangkat tersebut diinstal oleh tim manajamen<br />
proyek dari Contained Energy dengan tenaga<br />
kerja setempat selama 30 hari. Para pekerja<br />
dilatih oleh teknisi Contained Energy agar mereka<br />
dapat merawat sistem <strong>yang</strong> telah terpasang<br />
secara mandiri.<br />
Beberapa penduduk dilatih teknisi Contained Energy<br />
dan dipekerjakan sebagai instalatir. Ini berarti semua<br />
masalah di masa datang dapat diselesaikan mereka<br />
sendiri. Sistem <strong>yang</strong> terpasang bebas dari perawatan.<br />
Staff Indo Germ Direct secara teratur mengunjungi<br />
desa untuk mengawasi status proyek.<br />
Sistem <strong>yang</strong> terpasang bebas dari perawatan dan<br />
tidak menimbulkan biaya operasional.<br />
Keterpencilan. Desa berjarak 3 jam dari kota<br />
terdekat dengan kondisi jalan <strong>yang</strong> sangat buruk,<br />
menyebabkan instalasi sulit dilakukan. Diperlukan<br />
koordinasi <strong>yang</strong> baik antara penyelenggara jasa<br />
dan komunitas lokal. Faktor-faktor tersebut<br />
selanjutnya menjadi pertimbangan dalam<br />
kegiatan perawatan <strong>yang</strong> dilakukan oleh<br />
masyarakat lokal <strong>yang</strong> terlatih.<br />
CE memasang 43 buah, 50Wp sistem surya perumahan untuk penerangan rumah dan<br />
masjid. 12 lampu jalan surya juga dipasang untuk meningkatkan keamanan desa dan<br />
membuat hidup di malam hari sedikit lebih terang.<br />
3<br />
CE juga bekerjasama dengan kontraktor lain untuk memasang 40 m penampungan air <strong>yang</strong><br />
dilengkapi pompa tenaga surya. Sistem tersebut menyediakan air segar untuk lebih dari 1000<br />
Sumber: Contained Energy Indonesia/EKONID<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 37.
38.<br />
5. Tenaga Angin<br />
Apa Yang Dimaksud Dengan Tenaga Angin?<br />
Dalam realitas, tenaga angin adalah sekedar bentuk tenaga surya <strong>yang</strong><br />
dikonversi. Radiasi matahari memanas di berbagai tempat di bumi<br />
dengan kecepatan <strong>yang</strong> berbeda pada siang dan malam hari. Hal ini<br />
menyebabkan berbagai bagian atmosfer memanas dalam waktu <strong>yang</strong><br />
berbeda. Udara panas menaik, dan udara <strong>yang</strong> lebih sejuk tertarik<br />
untuk menggantikannya. Inilah <strong>yang</strong> menyebabkan terjadinya angin.<br />
adi angin, <strong>yang</strong> disebabkan oleh<br />
gerakan molekul udara di atmosfer,<br />
Jberasal dari energi matahari. Semua<br />
benda statis termasuk molekul udara<br />
menyimpan energi laten <strong>yang</strong> disebut dengan<br />
energi potensial. Pada saat molekul udara<br />
mulai bergerak, maka energi potensialnya<br />
dikonversi menjadi energi kinetik (energi<br />
gerakan) sebagai akibat dari kecepatan<br />
molekul udara.<br />
Mesin energi angin, <strong>yang</strong> dinamakan turbin<br />
angin, menggunakan energi kinetik angin dan<br />
mengkonversinya menjadi energi mekanis<br />
atau listrik <strong>yang</strong> bisa dimanfaatkan untuk<br />
berbagai tujuan praktis. Angin bertiup di atas<br />
'sayap' juga disebut bilah atau aerofoil dari<br />
turbin angin, <strong>yang</strong> menyebabkan berputar<br />
cepat. Turbin angin menggunakan gerakan<br />
rotasi untuk membangkitkan listrik atau<br />
menjalankan peralatan mesin seperti pompa.<br />
5.1. Bagaimana cara kerja<br />
energi angin?<br />
Turbin angin memanfaatkan energi kinetik<br />
dari angin dan mengkonversinya menjadi<br />
energi listrik. Ada dua jenis turbin angin <strong>yang</strong><br />
utama:<br />
Turbin<br />
angin dengan poros horizontal<br />
Turbin<br />
angin dengan poros vertikal<br />
Turbin angin adalah bagian dari sistem <strong>yang</strong><br />
lebih besar. Komponen lainnya dinamakan<br />
komponen penyeimbang sistem/ balance of<br />
system (BOS) dan ada beberapa jenis<br />
tergantung kepada jenis sistem <strong>yang</strong><br />
diinstalasi. (Lihat ISTILAH-ISTILAH YANG<br />
HARUS DIKETAHUI). Tiga jenis sistem energi<br />
angin <strong>yang</strong> utama bisa dibedakan.<br />
1. Sistem <strong>yang</strong> Terhubung ke jaringan PLN<br />
Jika jaringan PLN sudah ada di daerah<br />
tersebut, maka sistem energi angin bisa<br />
dihubungkan ke jaringan tersebut.<br />
4<br />
1<br />
3<br />
1 Turbin Angin 2 Inverter<br />
3<br />
Beban<br />
5<br />
2<br />
Jaringan<br />
5<br />
4<br />
Meteran<br />
Listrik
2. Off grid atau sistem berdiri sendiri<br />
Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa<br />
topangan eksterior; sangat sesuai untuk<br />
penggunaan di daerah terpencil.<br />
1<br />
2<br />
1 Turbin Angin 2 Inverter<br />
3<br />
4<br />
5<br />
3. Sistem Listrik Hybrid<br />
Turbin angin sebaiknya digunakan dengan<br />
sumber-sumber energi lainnya (PV, generator<br />
diesel). Ini bisa meningkatkan produksi energi<br />
listrik dari sistem ini dan menurunkan resiko<br />
kekurangan energi.<br />
1<br />
Beban<br />
1 Turbin Angin 2 Inverter<br />
3<br />
4<br />
4<br />
Beban<br />
Modul Surya<br />
7<br />
5<br />
5<br />
5<br />
3<br />
3<br />
6<br />
4<br />
Baterai<br />
Trafo 6 Generator cadangan<br />
2<br />
6<br />
4<br />
Baterai<br />
Trafo 6 Generator cadangan<br />
Ingat<br />
Dengan menambahkan<br />
genset dalam sistem ini<br />
berarti akan menimbulkan<br />
biaya pemeliharaan <strong>yang</strong><br />
lebih mahal serta biaya<br />
bahan bakar tambahan.<br />
Bank batere menyimpan energi listrik<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan oleh sistem ini (turbin<br />
angin, genset atau modul PV) untuk<br />
memberikan beban.<br />
Battery charge controller melindungi<br />
batere dan mengatur charge dan<br />
discharge.<br />
Inverter mengkonversi energi DC<br />
menjadi energi AC. Jika beban<br />
mensyaratkan energi DC, maka bisa<br />
langsung dipasok oleh turbin angin<br />
atau batere, tetapi jika beban<br />
mensyaratkan AC, maka perlu<br />
memasukkan inverter pada sistem<br />
tersebut <strong>yang</strong> akan mengkonversi DC<br />
menjadi AC.<br />
Rectifier <strong>yang</strong> mengkonversi energi<br />
AC <strong>yang</strong> dihasilkan oleh generator<br />
menjadi energi DC <strong>yang</strong> bisa<br />
disimpan dalam batere mungkin<br />
perlu.<br />
SISTEM YANG DIHUBUNGKAN<br />
DENGAN JARINGAN PLN<br />
Inverter perlu untuk mengkonversi<br />
energi DC <strong>yang</strong> dihasilkan oleh sistem<br />
tersebut menjadi AC karena listrik<br />
dari pembangkit adalah AC. <strong>Energi</strong><br />
AC <strong>yang</strong> dikonversi bisa langsung<br />
dipasok ke beban AC.<br />
Meteran mengukur energi listrik <strong>yang</strong><br />
dipasok oleh jaringan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 39.<br />
Perlu diketahui
40.<br />
Mengapa Kita Menggunakan Turbin Angin?<br />
Turbin angin kecil berkapasitas 3kW<br />
mampu menghasilkan energi listrik hingga<br />
7.000 kWh per tahun.<br />
Sumber energi primer secara cuma-cuma -<br />
angin<br />
Tenaga angin bisa dipadukan dengan<br />
tenaga surya untuk memasok energi pada<br />
malam hari pada saat tidak ada tenaga<br />
surya <strong>yang</strong> tersedia. Ini bisa membuat usia<br />
battery bank lebih lama.<br />
Dampak minimal pada lingkungan.<br />
Tidak menghasilkan limbah atau emisi.<br />
Turbin angin berkapasitas 3kW bisa<br />
menghindarkan dari emisi CO2 hingga 5<br />
ton per tahun.<br />
Hanya memerlukan sebidang tanah<br />
berukuran kecil.<br />
Memfasilitasi sumber pendapatan baru<br />
atau meningkatkan pendapatan dari usaha<br />
<strong>yang</strong> sudah ada.<br />
Apa kekurangan tenaga angin?<br />
Memerlukan sumber angin <strong>yang</strong> cukup<br />
pada lokasi<br />
Angin <strong>yang</strong> tidak merata bisa<br />
menyebabkan produksi energi tidak<br />
konsisten<br />
Biaya modal <strong>yang</strong> tinggi<br />
Bising; ada indikasi bahwa<br />
suara bising<br />
3<br />
2<br />
1<br />
1<br />
2<br />
4<br />
berfrekuensi ultra rendah <strong>yang</strong> berasal dari<br />
turbin angin berpotensi merugikan manusia<br />
dan hewan.<br />
Kerusakan akibat petir dan burung <strong>yang</strong><br />
bermigrasi.<br />
5.2. Horizontal axis wind turbine<br />
Prakondisi<br />
Mulai operasikan pada saat kecepatan<br />
angin mencapai 3-5m/detik<br />
Memerlukan pemilihan lokasi <strong>yang</strong> tepat<br />
Keuntungan<br />
Memberikan kinerja <strong>yang</strong> lebih baik pada<br />
produksi energi dibandingkan dengan<br />
turbin angin dengan sumbu vertikal<br />
Turbin angin berkapasitas 3kW<br />
menghasilkan listrik 5.000-7.000 kWh per<br />
tahun (kecepatan angin 5.4m/detik)<br />
Kekurangan<br />
Memerlukan kecepatan angin <strong>yang</strong> lebih<br />
tinggi untuk bisa memproduksi listrik<br />
Memerlukan menara <strong>yang</strong> tinggi untuk<br />
menangkap kecepatan angin <strong>yang</strong> cukup<br />
Tambahan sistem ekor (yaw) adalah bagian<br />
dari turbin horizontal, lebih kompleks<br />
Gambar 5. 2. komponen tubin angin dengan sumbu horisontal.<br />
Nacelle melindungi komponenkomponen<br />
berikut dari<br />
lingkungan:<br />
Generator <strong>yang</strong> mengkonversi<br />
energi mekanik dari poros<br />
penggerak menjadi energi<br />
listrik.<br />
Gearbox opsional<br />
menyesuaikan kecepatan poros<br />
penggerak terhadap kecepatan<br />
poros penggerak generator.<br />
Menara menopang rotor dan<br />
nacelle; menara juga menopang<br />
turbin ke jalur angin.<br />
3<br />
4<br />
Baling-baling ROTOR (dua atau<br />
tiga) berotasi pada sumbu<br />
horizontal. Baling-baling<br />
mengkonversi energi kinetik<br />
angin menjadi energi mekanik<br />
putaran <strong>yang</strong> dipindahkan dari<br />
poros penggerak.<br />
Tail vane <strong>yang</strong> juga disebut<br />
dengan Yaw membuat rotor<br />
turbin angin sumbu horizontal<br />
menjadi sejajar dengan arah<br />
datangnya angin.
Tempat Bagus<br />
Tempat Buruk<br />
Hambatan<br />
5.3. Turbin angin bersumbu vertikal<br />
Savonius<br />
- Disain sederhana<br />
- Kinerja rendah<br />
Komponen<br />
Efek percepatan angin<br />
pada lembah<br />
Turbulensi pada<br />
puncak ataupun<br />
dasar tebing atau<br />
pegunungan<br />
10 H atau lebih<br />
Turbulensi<br />
Turbulensi<br />
Tinggi dari<br />
hambatan<br />
(H)<br />
Daerah bebas dari hambatan kurang lebih berjarak 10 x<br />
tinggi hambatan atau menggunakan tower <strong>yang</strong> sangat<br />
tinggi<br />
Gambar 5.3.<br />
Ingat<br />
Tidak ada gunanya merencanakan turbin<br />
angin tanpa ketersediaan angin <strong>yang</strong> cukup<br />
di lokasi.<br />
Bentuk rotor dengan 2 atau 3 airfoil.<br />
Menara dengan poros penggerak<br />
pada bagian bawah.<br />
Darrieus<br />
- Disain kompleks<br />
- Kinerja lebih baik dibandingkan<br />
dengan disain Savonius<br />
Bagaimana cara mengukur<br />
kecepatan angin?<br />
Anemometer adalah instrumen <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk mengukur<br />
kecepatan angin. Cup berputar lebih<br />
cepat ketiga kecepatan angin<br />
meningkat. Vane angin juga bisa<br />
mengindikasikan arah angin. Alat ini<br />
harus dihubungkan dengan pencatat<br />
data untuk mencatat angka<br />
kecepatan angin, 14 (km/jam atau<br />
m/detik) kecuali pengukuran<br />
dilakukan secara manual (tidak<br />
disarankan karena memakan banyak<br />
waktu dan memerlukan konsistensi).<br />
Untuk mengetahui dengan pasti<br />
mengenai sumber angin di lokasi,<br />
maka perlu dilakukan pengukuran<br />
sepanjang tahun.<br />
Case bisa ditempatkan di atas<br />
tanah dan mencakup gearbox<br />
opsional dan generator.<br />
Giromill<br />
- Pengembangan dari Darrieus<br />
- Lebih murah<br />
- Konstruksi mudah<br />
- Kinerja rendah<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 41.<br />
?<br />
Pertanyaan-pertanyaan
Hal-hal Teknis<br />
42.<br />
Komponen-komponen turbin angin vertikal<br />
dan horizontal bekerja dengan cara <strong>yang</strong><br />
sama, perbedaan utamanya adalah di sini<br />
rotor berputar pada sumbu vertikal.<br />
Prakondisi<br />
Mulai beroperasi pada saat kecepatan<br />
angin mencapai 1.5-3/detik<br />
Keuntungan<br />
Bisa ditempatkan di lokasi di mana turbin<br />
angin bersumbu horizontal akan sesuai<br />
Tidak perlu diarahkan ke arah angin<br />
Mulai dioperasikan pada angin<br />
berkecepatan rendah<br />
Pemeliharaan lebih mudah<br />
Dikenal tidak bising<br />
Kekurangan<br />
Kinerja lebih buruk dalam memproduksi<br />
energi dibandingkan dengan turbin angin<br />
bersumbu horizontal<br />
Turbin Angin Vertical axis<br />
Turbin angin sumbu vertikal berkapasitas<br />
3kW menghasilkan 2.500-6.500 kWh per<br />
tahun. (Kecepatan angin: 5,4 m/detik)<br />
tergantung disain <strong>yang</strong> dipakai.<br />
Tidak bisa hidup sendiri, terkadang turbin<br />
angin bersumbu vertikal memerlukan<br />
motor listrik kecil untuk menghidupkannya.<br />
Kegagalan baling-baling karena aus.<br />
Ukuran turbin <strong>yang</strong> harus mengenai ukuran turbin angin 900 kWh/tahun dengan<br />
diinstal tergantung kepada <strong>yang</strong> diperlukan. kecepatan angin 3m/detik<br />
beban dan kecepatan angin<br />
<strong>yang</strong> ada di lokasi. Contoh: Mari kita Turbin angin bersumbu<br />
pertimbangkan total beban horizontal berkapasitas 1 kW<br />
Total beban harian harus harian dari 10.000 Wh di mana akan cukup efektif dengan<br />
diperkirakan terlebih dahulu. 35% nya diharapkan diperoleh kecepatan angin <strong>yang</strong> rendah<br />
Untuk sistem hybrid, maka dari turbin angin. Maka beban dan hanya bisa menghasilkan<br />
porsi beban <strong>yang</strong> diharapkan aktual adalah: hingga 400-500 kWh/tahun.<br />
bisa tersedia dari turbin angin 10.000*0,35*1,50=5.250Wh/har Dengan kecepatan angin <strong>yang</strong><br />
harus ditetapkan. Ditambahkan i, yakni 1920kWh/tahun rendah tersebut (3m/detik, dan<br />
lima puluh persen untuk untuk menghasilkan beban,<br />
mentolerir kehilangan <strong>yang</strong> Jika kecepatan angin rata-rata maka nampaknya<br />
disebabkan oleh angin <strong>yang</strong> di tempat tersebut adalah menggunakan turbin angin<br />
tidak merata, sistem kabel, 3m/detik dan kecepatan angin bersumbu vertikal, <strong>yang</strong> bisa<br />
konversi dari DC ke AC dsb. <strong>yang</strong> diukur dari peralatan <strong>yang</strong> menghasilkan lebih banyak<br />
akan dipilih adalah 12m/detik, energi dengan kecepatan angin<br />
Selanjutnya dihitung jam-jam maka jam-jam angin puncak <strong>yang</strong> lebih rendah, merupakan<br />
angin puncak pada kecepatan adalah: 3*24/12=6. solusi <strong>yang</strong> lebih baik.<br />
angin <strong>yang</strong> dinilai: harus sesuai<br />
dengan jumlah jam di mana Ukuran turbin <strong>yang</strong> diperlukan Namun, ini belum<br />
kecepatan angin akan bertiup adalah 5,250/6=875W: dengan memperhitungkan faktor biaya.<br />
pada kecepatan angin <strong>yang</strong> demikian, turbin angin dengan Sebenarnya mungkin bisa lebih<br />
dihitung dari turbin tersebut kapasitas 1kW harus diadaptasi ekonomis untuk menginstal<br />
(biasanya 11 atau 12 m/detik). agar bisa menghasilkan beban. empat turbin angin bersumbu<br />
horizontal untuk menghasilkan<br />
Dengan membagi beban Turbin angin bersumbu vertikal beban<br />
dengan jam-jam puncak akan berkapasitas 1 kW akan<br />
memberikan perkiraan kasar menghasilkan antara 250 dan
5.4. Berbagai Penggunaan<br />
Ilustrasi ini memberikan gambaran secara<br />
umum mengenai penggunaan sistem tenaga<br />
angin.<br />
Di Indonesia, lebih dari 600 turbin angin<br />
(dengan kapasitas terpasang 0,5-1 GW)<br />
kebanyakan diinstal dengan kapasitas di<br />
bawah 10 kW. Sebagian besar sistem ini<br />
dimanfaatkan untuk penerangan, TV, lemari<br />
es, komunikasi dan menstrom aki.<br />
Sistem tenaga angin berskala rumah tangga<br />
(100-500 watt) belum dilakukan secara luas<br />
di Indonesia, karena mensyaratkan<br />
ketersediaan angin <strong>yang</strong> baik agar bisa<br />
beroperasi.<br />
Beberapa sistem hybrid <strong>yang</strong> memasok listrik<br />
untuk desa-desa dan usah kecil telah diinstal<br />
Skala rumah tangga Skala Pemukiman<br />
Pencahayaan<br />
TV<br />
Radio<br />
PRODUCTIVE ENDS<br />
Bidang kesehatan<br />
Pendingin/kulkas<br />
Pendidikan<br />
Pencahayaan<br />
Sistem komunikasi<br />
di seluruh Indonesia (baca Studi Kasus<br />
sebagai contoh). Di Pulau Rote, sistem hybrid<br />
dengan empat turbin angin berkapasitas<br />
10kW, battery bank dan generator telah<br />
diinstal sebagai proyek percontohan.<br />
Di Pulau Karya, telah diinstal sistem tanpa<br />
pembangkit dengan empat turbin angin<br />
berkapasitas 1.000 kW untuk keperluan<br />
penerangan, komputer dan memompa air. Di<br />
dekat Brebes, Jawa Tengah, dua turbin angin<br />
bersumbu vertikal tipe Savonius telah diinstal<br />
untuk memompa air. Dengan kecepatan angin<br />
3m/detik, sistem ini mampu memompa 1-1,5<br />
liter air per detik dan turbin bisa dijalankan<br />
dengan kecepatan angin meskipun hanya<br />
1m/detik.<br />
Peralatan penerangan<br />
Sistem energi angin<br />
SOCIAL ENDS<br />
Pertanian/Agro industri<br />
Pompa irigasi<br />
Suplai air<br />
Pengolahan tanaman<br />
Komersial/Tujuan manufaktur<br />
Pendingin<br />
Pengisian baterai<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 43.
44.<br />
Ingat<br />
Turbin angin bersumbu<br />
horizontal dan vertikal<br />
memiliki penggunaan <strong>yang</strong><br />
sama. Penting untuk memilih<br />
teknologi <strong>yang</strong> disesuaikan<br />
dengan kecepatan angin di<br />
mana sistem ini harus diinstal<br />
Sumber lainnya<br />
Natural Resources Canada, 2003.<br />
Standalone wind energy systems:<br />
a buyer's guide. [Online] (Hitting<br />
the headlines article) Available<br />
at: [Accessed 8<br />
September 2010].<br />
USDE, 2010. How wind turbines<br />
Kunci keberhasilan<br />
Keterlibatan <strong>yang</strong> intensif<br />
dari penduduk desa pada<br />
proyek dari awal hingga<br />
seterusnya<br />
Pemeliharaan <strong>yang</strong><br />
dilaksanakan dengan baik<br />
serta pelatihan penduduk<br />
desa.<br />
Potensi ekonomi dari<br />
proyek sebelum layanan<br />
penyediaan listrik<br />
Sisi Ekonomi<br />
Harga turbin angin berukuran<br />
adalah antara Rp 54 juta hingga<br />
Rp 200 juta, tergantung ukuran<br />
dan pemakaiannya. Turbin angin<br />
vertikal pada umumnya 10 hingga<br />
20% lebih mahal dibandingkan<br />
dengan turbin angin horizontal<br />
dengan kapasitas <strong>yang</strong> sama.<br />
Harga turbin angin hanya<br />
merupakan 15% hingga 45% dari<br />
biaya total menginstal sistem<br />
energi angin berukuran kecil.<br />
Sebagai patokan umum: Biaya<br />
sistem tenaga angin adalah<br />
antara Rp 9 juta dan Rp 45 juta<br />
per kW dari kapasitas terpasang.<br />
work. [Online] (Updated 9 September 2010].<br />
January 2010) Available at: Clarke,S., 2003. Electricity<br />
[Accessed 10 September Farm. [Online] (Updated 7 July<br />
2010]. 2010) Available at:<br />
American Wind Energy [Accessed 8<br />
[Online] Available at:<br />
[Accessed 7<br />
September 2010].<br />
Siap menghadapi kegagalan<br />
Akibat evaluasi kebutuhan<br />
masyarakat <strong>yang</strong> tidak<br />
memadai<br />
Dikarenakan kajian sumber<br />
angin <strong>yang</strong> buruk serta<br />
pemilihan teknologi <strong>yang</strong><br />
tidak tepat<br />
Akibat kurangnya suku<br />
cadang<br />
Ingat<br />
Sangat disarankan untuk melakukan pengukuran<br />
angin di lokasi selama beberapa waktu.<br />
Jika data kecepatan angin tersedia dari stasiun<br />
meteorologi atau bandara terdekat, maka bisa<br />
dipakai sebagai titik awal.<br />
Sumber<br />
Dauselt, C. J., 2008. PV-Wind-Diesel<br />
Hybrid system: Stand-alone electricity<br />
supply in NTT. In e8/UNSW (university<br />
of New South Wales) Workshop,<br />
Renewable Energy and sustainable<br />
Development in Indonesia. Jakarta, 19-<br />
20 January 2008.<br />
Available from:<br />
[<br />
Accessed 13 September 2010].
Jenis turbin angin apa <strong>yang</strong> dipilih?<br />
Pilihan turbin angin harus disesuaikan<br />
dengan kecepatan angin <strong>yang</strong> ada di<br />
lokasi. Kinerja biaya (cost<br />
performance) turbin angin <strong>yang</strong><br />
relatif dengan sumber angin <strong>yang</strong><br />
tersedia di lokasi merupakan<br />
parameter untuk dipertimbangkan.<br />
Sistem energi apa dan untuk<br />
penggunaan apa?<br />
Untuk pemakaian skala rumah<br />
tangga, maka sistem berdiri sendiri<br />
(stand-alone system) hanya mungkin<br />
untuk angin <strong>yang</strong> banyak dan cepat<br />
(7m/detik), sistem hybrid tidak akan<br />
menarik secara ekonomis.<br />
Untuk pemakaian di desa, sistem<br />
berdiri sendiri dengan genset diesel<br />
cadangan hanya akan beroperasi<br />
dengan baik jika tersedia angin <strong>yang</strong><br />
banyak. Sistem hybrid akan lebih<br />
sesuai jika sumber angin terbatas.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 45.<br />
?<br />
Pertanyaan-pertanyaan
46.<br />
Studi Kasus<br />
1. Mulai<br />
2. Pemilihan lokasi<br />
3. Teknologi<br />
<strong>yang</strong> Tepat<br />
4. Detil teknis &<br />
modifikasi<br />
5. Biaya & Pendanaan<br />
6. Manajemen<br />
proyek &<br />
waktu<br />
Proyek dimulai dengan kerjasama antara Lembaga<br />
Penerbangan dan antariksa nasional dengan<br />
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep. Dimulai<br />
dengan survei dan pengukuran potensi angin, setelah<br />
mendapatkan data angin <strong>yang</strong> cukup dilakukan<br />
kajian untuk pembangunan desa energi angin.<br />
Kerjasama dilakukan dengan Bappeda pada tahap<br />
penelitian dan dinas Pertambangan dan <strong>Energi</strong> pada<br />
saat implementasi.<br />
Pemilihan lokasi diawali dengan survei dan<br />
pengukuran potensi angin, Lokasi <strong>yang</strong> dipilih<br />
adalah suatu desa <strong>yang</strong> terpencil di pulau <strong>yang</strong><br />
belum mendapatkan aliran listrik.<br />
Dipilih teknologi turbin angin dengan konstruksi<br />
dan sistem <strong>yang</strong> sederhana serta dilengkapai<br />
dengan diesel cadangan. Aplikasinya untuk<br />
penerangan sarana umum dan beberapa rumah<br />
penduduk.<br />
Sistem terdiri dari 6 unit turbin angin dan 1 unit<br />
diesel generator, dengan kapasitas total 25,7 kW<br />
dan genset 20 kW. Dilengkapi dengan baterai<br />
bank dan inverter.<br />
Pembangunan didanai oleh LAPAN <strong>yang</strong><br />
mengadakan sistem pembangkit dan<br />
Pemda Sumenep <strong>yang</strong>membangun rumah<br />
kontrol / monitor.<br />
Selesai dibangun, manajemen dan pengelolaan<br />
proyek diserahkan kepada kumpulan <strong>yang</strong><br />
dibentuk, dilatih dan diawasi oleh Pemda<br />
Sumenep. Penanggung jawab proyek adalah<br />
LAPAN dan Pemda Sumenep.<br />
Pelaksanaan pembangunan proyek dapat selesai<br />
sesuai jadwal <strong>yang</strong> direncanakan. Kesulitan dalam<br />
transportasi dapat diatasi dengan<br />
memberdayakan masyarakat untuk mengangkut<br />
barang barang komponen PLTB dan genset. Ijin<br />
lokasi diatur oleh Pemerintah Daerah<br />
Sebelum<br />
Daerah <strong>yang</strong> terisolasi di<br />
Madura tanpa<br />
pembangunan jaringan<br />
listrik untuk masyarakat<br />
lokal.
PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin), Sumenep - Madura<br />
Sesudah<br />
Manfaat <strong>yang</strong> diterima<br />
masyarakat dengan<br />
adanya proyek ini adalah,<br />
desa <strong>yang</strong> sebelumnya<br />
gelap dapat menikmati<br />
listrik meskipun terbatas<br />
di penerangan jalan,<br />
mushola dan sarana<br />
umum lainya.<br />
Sumber:<br />
Soeripno Martosaputro<br />
(LAPAN)<br />
7. pelatihan &<br />
perawatan<br />
8. Pengawasan<br />
9. Keberlanjutan<br />
10. Kesulitan<br />
Pelatihan diberikan kepada 5 orang perwakilan<br />
komunitas <strong>yang</strong> dilibatkan selama proses<br />
pembangunan PLTB, dari penentuan lokasi,<br />
pembuatan pondasi, pendirian tower, merakit dan<br />
memasang turbin angin, memasang peralatan listrik,<br />
batere dan inverter dan tata cara pengoperasian,<br />
perawatan dan perbaikan. Setelah selesai instalasi,<br />
dilakukan pelatihan dan praktek langsung di<br />
lapangan. Penanggungjawab pelatihan adalah<br />
LAPAN sebagai pemilik proyek dan Lembaga desa<br />
<strong>yang</strong> dibentuk oleh Pemda<br />
Monitoring dilakukan secara berkala namun tidak<br />
dipasang peralatan pencatat otomatis (data akuisisi).<br />
Hasil <strong>yang</strong> diporoleh masih kurang dari <strong>yang</strong><br />
diharapkan. Terjadi penambahan beban <strong>yang</strong> tidak<br />
direncanakan sehingga inverter sering mengalami<br />
kerusakan karena over load.<br />
Beberapa hal <strong>yang</strong> perlu mendapat perhatian agar<br />
proyek dapat berkelanjutan:<br />
Atensi dan kerjasama dengan pemerintah<br />
setempat harus harmonis (mulai dari tingkat<br />
kabupaten, kecamatan , desa sampai ke RT/RW)<br />
Masyarakat dan tokoh dilibatkan sejak awal proyek<br />
sebagai sarana sosialisasi tentang sumber energi<br />
terbarukan, batasan-batasan dan sifat <strong>yang</strong><br />
biasanya untuk lokasi spesifik dan kondisi alam.<br />
Dibentuk pengelola sistem dari masyarakat<br />
setempat <strong>yang</strong> dibina oleh institusi tingkat<br />
Kecamatan atau Kebupaten.<br />
Pelatihan dan pendampingan kepada pengelola<br />
dan masyarakat, agar paham tentang seluk beluk<br />
permasalahan dan keterbatasan sistem<br />
pembangkit energi terbarukan, sehingga sadar<br />
untuk optimasi pemanfaatannya sesuai dengan<br />
sumber daya <strong>yang</strong> diperoleh.<br />
Keberlangsungan operasional memerlukan biaya<br />
operasional, biaya perawatan dan perbaikan dapat<br />
dikumpulkan dari iuran masyarakat pengguna.<br />
Apabila iuran tidak mencukupi, pemerintah daerah<br />
diharapkan memberikan bantuan subsidi untuk<br />
perawatan tersebut.<br />
Pada beberapa kasus, pemerintah daerah tidak<br />
membiayai kekurangan biaya operasional dari<br />
sistem, sementara dalam MOU kerjasama dengan<br />
pemerintah pusat (<strong>yang</strong> membangun proyek),<br />
pemerintah daerah berkontribusi untuk<br />
menyediakan biaya OM guna membantu<br />
kekurangan biaya dari hasil <strong>yang</strong> dikumpulkan<br />
oleh pengelola dan masyarakat pengguna.<br />
Lokasi <strong>yang</strong> terpencil dan hanya dapat dijangkau<br />
dengan perahu kecil, kesulitan utama <strong>yang</strong> dihadapi<br />
selama instalasi berupa masalah transportasi<br />
peralatan PLTB dan generator diesel <strong>yang</strong> cukup<br />
berat .<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 47.
48.<br />
4. <strong>Energi</strong> Tenaga Air<br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan energi tenaga air ?<br />
Hidro berarti air. <strong>Energi</strong> Air/Hidro menggunakan gerakan air <strong>yang</strong><br />
disebabkan oleh gaya gravitasi <strong>yang</strong> diberikan pada substansi <strong>yang</strong><br />
kurang lebih 1000 kali lebih berat daripada udara, sehingga tidak<br />
peduli seberapa lambat aliran air, ia akan tetap mampu menghasilkan<br />
sejumlah besar energi.<br />
<strong>Energi</strong> tenaga air adalah sumber energi<br />
ramah lingkungan <strong>yang</strong> telah digunakan<br />
sejak berabad-abad lalu. Aliran air<br />
diarahkan untuk menggerakkan turbin, <strong>yang</strong><br />
akan menghasilkan energi listrik. <strong>yang</strong> disebut<br />
sebagai <strong>Energi</strong> Tenaga Air.<br />
Kincir air dan energi Hidroelektrik merupakan<br />
bentuk-bentuk dari energi tenaga air. Bendungan<br />
Hidroelektrik adalah contoh energi air dalam<br />
skala besar. Bahkan 16 % dari energi listrik dunia<br />
disumbang oleh energi tenaga air!<br />
Bagaimana cara kerjanya?<br />
<strong>Energi</strong> tenaga air mengubah energi potensial<br />
<strong>yang</strong> terdapat di dalam air. Aliran air <strong>yang</strong><br />
mengandung energi potensial tersebut,<br />
selanjutnya dialirkan ke turbin <strong>yang</strong> akan<br />
menghasilkan energi listrik.<br />
Jenis-jenis tenaga air dapat diklasifikasikan<br />
berdasarkan head (ketinggian jatuhnya air),<br />
kapasitas dan tipe grid<br />
1. Klasifikasi berdasarkan head:<br />
Head tinggi : H>100m<br />
Head menegah : 30-100 m<br />
Head randah : 2- 30 m<br />
2. Klasifikasi berdasarkan kapasitas<br />
PLTA Pico : 10 MW<br />
3. Klasifikasi berdasarkan jenis desain:<br />
Run-of-the-river<br />
Bentuk <strong>yang</strong> paling sederhana dalam<br />
konteks PLTA mikro dan mini. Skema ini<br />
tidak memanfaatkan bendungan untuk<br />
mengarahkan air ke bangunan<br />
penyadap,melainkan mengubah lajur aliran<br />
air menuju turbin melalui pipa atau<br />
penstock.<br />
Sistem Penyimpanan<br />
Dalam penggunaan sistem ini. Air ini akan<br />
disimpan terlebih dahulu dalam jangka<br />
waktu tertentu (beberapa jam atau dalam<br />
beberapa bulan) Dan akan digunakan<br />
untuk menghasilkan energi ketika<br />
dibutuhkan.<br />
Sistem pompa penyimpan<br />
Ketika terjadi kebutuhan listrik <strong>yang</strong> rendah<br />
atau kelebihan kebutuhan listrik scara tibatiba,<br />
maka pompa secara otomatis akan<br />
mengisi penuh tanki tangki penyimpanan.<br />
Namun apabila tejadi lonjakan kebutuhan
listrik <strong>yang</strong> tinggi,maka tangki tangki <strong>yang</strong><br />
ada akan segera dikosongkan menuju<br />
turbin untuk memenuhi kebutuhan<br />
produksi <strong>yang</strong> mencukupi.<br />
4. Klasifikasi berdasarkan tipe jaringan listrik<br />
Sistem jaringan listrik tersambung<br />
Jika jaringan listrik sudah terpasang, energi<br />
hidro dapat langsung disambungkan<br />
dengan jaringan listrik nasional.<br />
Sistem jaringan berdiri sendiri atau tidak<br />
tersambung dengan jaringan<br />
Pembangkit listrik tenaga air tidak<br />
tersambung dengan jaringan listrik<br />
nasional.<br />
Ingat<br />
Head dan arus air adalah parameter<br />
utama <strong>yang</strong> harus dipertimbangkan<br />
dalam perencanaan pembangkit<br />
tenaga hidro<br />
Sebuah pengatur elektronis<br />
dihubungkan dengan generator.<br />
Pengatur ini menyamakan tenaga<br />
listrik <strong>yang</strong> dihasilkan dengan beban<br />
<strong>yang</strong> diberikan. Alat ini dibutuhkan<br />
untuk menyetabilkan tegangan dari<br />
perubahan-perubahan<br />
Perlu diketahui<br />
Cara kerja pembangkit tenaga hidro<br />
Bendungan PLTA menggunakan<br />
reservoir untuk menghasilkan<br />
energi potensial dari air<br />
bendungan.<br />
Aliran air mengalir melalui sebuah<br />
pipa <strong>yang</strong> disebut sebuah<br />
penstock. (Salah satu keunggulan<br />
penyaluran daya air dari<br />
bendungan.)<br />
Air mengalir melalui penstock<br />
menuju turbin dan memaksa turbin<br />
untuk bergerak dan selanjutnya<br />
generator mulai memproduksi<br />
energi listrik.<br />
Komponen dari enegi tenaga air<br />
Reservoir<br />
Sebuah waduk digunakan untuk<br />
menyimpan air untuk digunakan<br />
ketika diperlukan<br />
Intake (Bangunan Penyadap)<br />
Sebuah tempat untuk mengalirkan air<br />
ke pipa<br />
Penstock<br />
Penstock mengalirkan air dari<br />
bangunan penyadap menuju ke<br />
pembangkit tenaga listrik.<br />
Turbin<br />
Turbin mengkonversikan energi<br />
potensial dari air menjadi energi<br />
rotasi mekanik.<br />
Generator<br />
Generator mengubah energi<br />
mekanik menjadi energi listrik<br />
Transformer<br />
Sebuah alat <strong>yang</strong> berguna<br />
menyebarkan,meningkatkan atau<br />
menurunkan tegangan sehingga<br />
dapat ditransmisi melalui jalur<br />
transmisi sesuai dengan voltase yg<br />
diinginkan.<br />
Jalur Transmission<br />
Listrik disalurkan ke gardu dan<br />
didistribusikan ke konsumen<br />
melalui jaringanlistrik.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 49.
50.<br />
Mengapa menggunakan pembangkit<br />
listrik tenaga air?<br />
Indonesia memiliki potensi tenaga air<br />
sampai sebesar 62,2 GW termasuk 458 MW<br />
potensi mikro hidro bagi masyarakat<br />
pedesaan dan terpencil<br />
<br />
Pembangkit Mini-hidro dapat mengurangi<br />
emisi bahan bakar fosil CO sekitar 4.000<br />
2<br />
ton per tahun.<br />
<br />
Sumber daya energi terbarukan <strong>yang</strong><br />
bersih dan gratis.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tidak ada limbah atau emisi.<br />
Masyarakat akan mendapatkan keuntungan<br />
dari peningkatan stabilitas jaringan listrik.<br />
Sistem Mikro hidro dapat menyuplai listrik<br />
tanpa mempengaruhi kualitas air, tanpa<br />
mempengaruhi habitat, dan tanpa<br />
mengubah rute atau aliran sungai.<br />
Emisi CO 2 untuk PLTA 3,65 mini hidro MW<br />
adalah 0,88 kg CO 2/kWh<br />
Sistem Micro hidro dapat dikombinasi<br />
dengan sistem energi surya untuk<br />
menghasilkan energi pada musim dingin, di<br />
mana banyak aliran air dan minimnya<br />
energi surya.<br />
Hal-hal Teknis<br />
Bagaimana cara mengukur debit<br />
air sungai? Untuk mendapatkan<br />
informasi tersebut pada sebuah<br />
lokasi, diperlukan pengukuran<br />
selama setahun penuh.<br />
Terdapat beberapa metode<br />
pengukuran arus tergantung<br />
ukuran anak sungai atau sungai<br />
Metode Bucket<br />
Untuk debit kecil (20 l / s)<br />
Penting untuk menggunakan<br />
tangki besar (1000 liter) dengan<br />
saluran pembuang di bagian<br />
bawah<br />
Aliran air <strong>yang</strong> akan diukur<br />
dialihkan ke dalam tangki sudah<br />
diketahui volumenya.<br />
Waktu <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />
mengisi tangki harus dicatat.<br />
Dengan membagi volume (dalam<br />
liter) dari tangki dengan waktu<br />
pengisian (dalam detik) maka<br />
aliran dalam liter / detik dapat<br />
dihitung.
Metode Float<br />
Untuk debit >20 l / s<br />
Untuk panjang sungai <strong>yang</strong> diketahui,<br />
penampang rata-rata harus tersedia,<br />
di mana botol plastik diisi setengah<br />
air dan dilepaskan ke sungai <strong>yang</strong><br />
diukur. dengan diberi batas waktu<br />
lebih panjang. Dengan mengalikan<br />
luas penampang dengan kecepatan<br />
aliran rata-rata (atau kecepatan),<br />
perkiraan laju air dapat dibuat.<br />
Mengukur Head<br />
Menggunakan ketinggian air<br />
1. Mulai pengukuran dari bagian atas<br />
perkiraan tinggi permukaan air pada<br />
posisi bak pengatur <strong>yang</strong> ditentukan.<br />
2, Pengukuran kedua dilanjutkan pada<br />
tingkat lebih rendah dari ukuran<br />
sebelumnya.<br />
3. Lanjutkan pengukuran sampai<br />
mencapai posisi turbin Jumlahkan<br />
semua hasil pengukuran untuk<br />
mendapatkan ukuran kotor dari head.<br />
Altimeter<br />
Alat ini bekerja berdasarkan<br />
berdasarkan tekanan atmosfer.<br />
Tekanan ini berbeda pada berbagai<br />
ketinggian. Tekanan meningkat pada<br />
ketinggian di atas permukaan laut.<br />
Head adalah perbedaan antara elevasi<br />
1 dan elevasi 2.<br />
Clinometer<br />
Berbagai pengukuran dapat<br />
dilakukan clinometer. Untuk<br />
mengukur sudut, clinometer<br />
harus digantung secara vertikal.<br />
Perbedaan ketinggian antara<br />
kedua titik tersebut dapat<br />
diperkirakan.<br />
h1<br />
H<br />
Elevasi 1<br />
Ketinggian air<br />
bak pengatur<br />
Ukur waktu <strong>yang</strong><br />
dibutuhkan dari pelampung<br />
untuk menempuh jarak L,<br />
minimal sebanyak<br />
5 kali<br />
W<br />
L<br />
h2<br />
H<br />
h3<br />
h4<br />
Elevasi 2<br />
Inlet Turbin<br />
Theodolite<br />
Theodolite adalah sebuah<br />
instrumen survei tanah <strong>yang</strong><br />
dapat mengukur ketinggian,<br />
sudut dan jarak dengan<br />
cara <strong>yang</strong> paling akurat,<br />
namun peralatan ini sangat<br />
mahal dan memerlukan<br />
operator <strong>yang</strong> profesional<br />
untuk mengoperasikannya.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 51.
52.<br />
Ingat<br />
Panjang jalur transmisi dari pembangkit ke<br />
konsumen harus dibuat sependek mungkin<br />
untuk menghemat biaya. Rahasia tenaga<br />
hidro denganperforma <strong>yang</strong> efektif dimulai<br />
sejak tahap desain. jangan sampai salah<br />
menentukan parameter. Seorang insinyur<br />
tenaga hidro <strong>yang</strong> berkualifikasi akan<br />
memastikan penghematan pada tahap<br />
pembangunan sehingga didapat<br />
keuntungan karena meningkatnya<br />
kemampuan pembangkit.<br />
Hindari!<br />
Jangan memulai identifikasi lapangan<br />
selama musim hujan! Alasannya adalah<br />
aliran air jauh lebih deras sebagai akibat<br />
dari turunnya hujan sehingga sulit untuk<br />
memprediksi peningkatan derasnya aliran.<br />
Oleh karenanya pengukuran jauh lebih<br />
baik dilakukan di musim kemarau. Juga<br />
dikarenakan aliran air pada titik<br />
terendahlah <strong>yang</strong> akan menentukan<br />
kapasitas instalasi PLTMH untuk memasok<br />
listrik kepada masyarakat.<br />
Kerjakan<br />
Pastikan perolehan hasil<br />
pengukuran <strong>yang</strong> tepat.<br />
Gunakan peralatan <strong>yang</strong> layak<br />
untuk pengukuran.<br />
Libatkan semua pemangku<br />
kepentingan <strong>yang</strong> mungkin akan<br />
berpengaruh terhadap proyek ini.<br />
Hak penggunaan air dan setiap<br />
perubahan hubungan<br />
penggunaannya, harus didiskusikan<br />
dengan jelas dan konsisten<br />
diantara semua pemangku<br />
kepentingan sampai dukungan<br />
penuh diperoleh.<br />
Apa kekurangan dari penggunaan<br />
energi tenaga air?<br />
Bendungan sangat mahal untuk dibangun,<br />
dan memerlukan lahan <strong>yang</strong> luas. Skema ini<br />
tidak termasuk dalam proyekproyek<br />
PNPM.<br />
Berpotensi kerusakan ekosistem<br />
dan kualitas air.<br />
Pembendungan <strong>yang</strong> berlebihan dan<br />
perusakan wilayah adat adalah hasil dari<br />
perencanaan <strong>yang</strong> buruk.<br />
Hanya berguna jika dekat dengan<br />
sumber air.<br />
Bergantung pada pengurusan wilayah<br />
resapan air <strong>yang</strong> baik dan sehat.<br />
Turbin Air<br />
Pendahuluan<br />
batang<br />
generator<br />
turbin<br />
Gerbang<br />
kecil<br />
Bilah<br />
Turbin<br />
Generator<br />
Stator<br />
Rotor<br />
turbin<br />
Aliran air<br />
Turbin air adalah komponen kunci atau<br />
jantung dari pembangkit tenaga hidro. Ia<br />
bertanggung jawab ubtuk memastikan<br />
terjadinya energi listrik dari aliran energi air<br />
dan mekanik. Jadi, pemilihan turbin air<br />
bergantung pada arus dan kondisi head<br />
sebuah lokasi <strong>yang</strong> spesifik.<br />
Berbeda dengan listrik tenaga surya, proses<br />
konversi energi <strong>yang</strong> terjadi pada turbin<br />
menghasilkan listrik bolak-balik <strong>yang</strong> dapat<br />
langsung dialirkan ke jaringan.
Tipe Turbin<br />
Turbin Reaksi<br />
Turbin Reaksi adalah turbin <strong>yang</strong> benar-benar<br />
terendam air, sehingga head efektif bekerja<br />
pada kedua sisi turbin - tekanan dapat positif<br />
(mendorong) atau negatif (menghisap).<br />
Turbin Francis<br />
Jenis turbin reaksi<br />
Komponen Runner tenggelam dalam air<br />
sepenuhnya.<br />
Terdiri dari deretan bilah melengkung<br />
Regulasi aliran dilakukan melalui deretan<br />
bilah <strong>yang</strong> dapat diatur.<br />
Prakondisi<br />
- Mulai operasi antara: 25 m
54.<br />
- Sangat dianjurkan untuk kondisi seperti<br />
di Indonesia.<br />
Kerugian<br />
- Turbin CrossFlow memiliki efisiensi hingga<br />
80% lebih rendah dibandingkan dengan<br />
jenis turbin lain.<br />
Turbin Pelton<br />
- Sebuah turbin impuls<br />
- Turbin <strong>yang</strong> terdiri dari sejumlah ruang<br />
penampung untuk menangkap aliran air.<br />
- Untuk arus <strong>yang</strong> lebih tinggi jumlah ruang<br />
penampung dapat ditingkatkan<br />
- Turbin <strong>yang</strong> sangat efisien<br />
Prakondisi<br />
- Mulai operasi antara: 50 m
Turbin Pico<br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan pico hidro?<br />
Pico-hydro adalah istilah <strong>yang</strong> digunakan<br />
untuk pembangkitan listrik tenaga air<br />
kurang dari 5 kW.<br />
Pembangkit listrik ini membantu di daerah<br />
pedesaan atau komunitas di mana tidak<br />
banyaknya permintaan listrik.<br />
Pembangkit listrik ini biasanya dipasang<br />
pada aliran, sungai atau saluran irigasi.<br />
Tipe Turbin<br />
High head turbines<br />
Untuk sistem head <strong>yang</strong> lebih tinggi, turbin<br />
Pelton adalah pilihan <strong>yang</strong> sempurna karena<br />
turbin pelton secara khusus dibentuk untuk<br />
mendapatkan energi sebanyak mungkin.<br />
Medium Head turbines<br />
Pompa sebagai turbin adalah pilihan tepat<br />
untuk tempat-tempat <strong>yang</strong> memiliki head<br />
menengah. Turbin ini memiliki kelebihan<br />
seperti ketersediaan <strong>yang</strong> lebih mudah dan<br />
telah dilengkapi motor induksi <strong>yang</strong> dapat<br />
digunakan sebagai generator.<br />
Turbin Turgo merupakan alternatif <strong>yang</strong> lebih<br />
baik untuk sistem dengan head menengah<br />
hingga tinggi, dengan efisiensi lebih dari 70%<br />
bahkan untuk turbin pico sekalipun.<br />
Turbin Cross Flow biasanya digunakan dan<br />
cukup mudah untuk diproduksi secara lokal,<br />
misalnya di Indonesia. Kemudian di dalam bab<br />
ini kita akan melihat aplikasi dari turbin cross<br />
flow di Indonesia.<br />
Turbin head rendah<br />
Terdapat beberapa pilihan <strong>yang</strong> berbeda<br />
untuk situs <strong>yang</strong> memiliki head rendah, sama<br />
seperti kincir air tradisional. Kesemuanya<br />
cenderung besar dan berjalan lambat, namun<br />
mempunyai keuntungan dengan tidak ada<br />
penyumbatan dari dedaunan atau material<br />
lainnya.<br />
Turbin Propeler dan turbin cross flow kecil<br />
dapat ditempatkan mengambang di sungai<br />
dengan struktur bangunan sementara dapat<br />
menyediakan listrik untuk satu atau beberapa<br />
rumah tangga, juga merupakan pilihan skema<br />
untuk head <strong>yang</strong> rendah<br />
Hindari!<br />
Hindari puing-puing, rumput dan<br />
semak masuk diantara baling-baling<br />
panduan dan bilah saluran<br />
Kerjakan<br />
Selalu membersihkan dan melindungi<br />
turbin maka turbin akan beroperasi<br />
untuk waktu <strong>yang</strong> lama<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 55.
56.<br />
Bak pengatur atau kolam penampung<br />
menjaga suplai air secara konstan<br />
Ketinggian Head<br />
sekurang-kurangnya<br />
20 meter<br />
Gambar 4. 2. Sistem Pembangkit Listrik Pico Hydro<br />
Suplai air <strong>yang</strong><br />
dapat diandalkan<br />
biasanya berasal<br />
dari aliran air sungai<br />
atau saluran irigasi<br />
Beban listrik seperti<br />
cahaya lampu tersambung<br />
di dalam rumah<br />
Pipa penstock<br />
(100 sampai 500 m)<br />
menyuplai<br />
tekanan tinggi<br />
jet air<br />
Sistem distribusi<br />
dapat menghubungkan<br />
lebih dari 100 rumah<br />
di desa<br />
Beban mekanis<br />
misalnya penggiling<br />
jagung atau<br />
mesin-mesin<br />
pengolahan kayu<br />
Pengontrolan<br />
beban listrik<br />
untuk memastika<br />
stabilnya tegangan<br />
Air keluar dari saluran<br />
Turbin biasanya<br />
berjalan pada 1500 rpm untuk<br />
mengoperasikan generator<br />
ListirkAC 220v 50Hz<br />
atau<br />
110v 60Hz<br />
Keuntungan Pico Hidro Kerugian Pico Hidro<br />
Sederhana dan mudah untuk diinstal. Konsumen berkewajiban untuk membayar<br />
Handal. tarif setiap bulan<br />
pencahayaan untuk memasak dan belajar Karena pico hidro sering dijual dalam<br />
Peningkatan kualitas udara karena tidakada sistem terpadu, pengguna bergantung<br />
lampu minyak tanah <strong>yang</strong> dibutuhkan. pada pemasok bila ada sesuatu <strong>yang</strong> salah<br />
Resiko kebakaran berkurang.
. Kincir Air<br />
Kincir air adalah mesin antik <strong>yang</strong><br />
memanfaatkan aliran air di sungai untuk<br />
menghasilkan tenaga atau untuk pengairan<br />
sawah. Kincir air terdiri dari bambu, logam<br />
atau roda kayu, dengan sejumlah ember atau<br />
bilah-bilah <strong>yang</strong> pada tepi paling luar<br />
membentuk permukaan kemudi. Kincir air<br />
telah digunakan untuk menenagai<br />
penggilingan sejak ratusan tahun. Kini, kincir<br />
air telah dimodifikasi untuk produksi listrik.<br />
Ada dua jenis utama kincir air:<br />
Kincir air undershot<br />
Kincir air overshot<br />
Kincir air undershot<br />
Air mengalir ke bilah-bilah di bawah roda<br />
(Gambar 4.3).<br />
Air jatuh pada bilah dan membuat roda<br />
berputar menghasilkan energi mekanik.<br />
Sementara roda memutar, ruangan<br />
penampung air membawa air dari tempat<br />
<strong>yang</strong> lebih rendah ke reservoir <strong>yang</strong> lebih<br />
tinggi sampai 3m.<br />
Kemudian dari reservoir <strong>yang</strong> lebih tinggi,<br />
air dikirim ke sawah menggunakan sistem<br />
pemipaan <strong>yang</strong> dibangun dari bambu.<br />
Prakondisi<br />
Cara ini dapat diterapkan di mana aliran air<br />
cukup kuat untuk memasok torsi, atau energi<br />
<strong>yang</strong> terukur untuk memutar roda dengan<br />
kecepatan produktif.<br />
Gambar 4.3.<br />
Keuntungan<br />
Murah dan sederhana untuk dibangun<br />
Kincir air undershot adalah contoh<br />
teknologi hijau, berdampak negatif minimal<br />
terhadap lingkungan. Namun, penempatan<br />
kincir harus mempertimbangkan ekosistem<br />
lokal untuk memastikan dampak <strong>yang</strong><br />
sangat kecil pada satwa liar setempat dan<br />
pola pemijahan ikan.<br />
Rendahnya biaya operasi dan pemeliharaan<br />
karena ketersediaan bahan seperti kayu<br />
dan bambu di Indonesia.<br />
Kerugian<br />
Kincir air undershot kurang bertenaga.<br />
Kincir air overshot<br />
Sebuah bendungan dan kolam dibangun<br />
dan digunakan untuk mengarahkan air ke<br />
atas kincir di mana air akan tertampung<br />
dalam ember-ember.<br />
Perbedaan berat air dalam ember<br />
menyebabkan kincir bergerak.<br />
Ketika sebuah ember terisi, kincir mulai<br />
berputar dan ember <strong>yang</strong> telah mencapai<br />
dasar roda, itu terbalik dan air keluar.<br />
Ember tersebut terus berputar di sekitar<br />
kincir sampai akan kembali ke puncak<br />
untuk diisi sekali lagi.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 57.
58.<br />
Kincir Air Overshot<br />
Sistem Overshot<br />
60% efisien<br />
Bendungan<br />
Slice Gate<br />
Keuntungan<br />
Untuk memutar kincir, kincir air overshot<br />
tidak membutuhkan aliran air cepat<br />
Gravitasi digunakan<br />
Lebih efisien dari kincir air undershot (60%)<br />
Selama kemarau, air di dalam bendungan<br />
dapat digunakan untuk kincir.<br />
Kerugian<br />
Mahal and rumit konstruksinya.<br />
Kesimpulan<br />
Kincir air adalah sistem energi terbarukan<br />
<strong>yang</strong> berkelanjutan<br />
Kincir air undershot murah pemeliharaan<br />
dan operasinya, oleh karena itu sangat<br />
cocok di daerah pedesaan<br />
Kincir air meningkatkan produktifitas sawah<br />
Tidak berdampak negatif terhadap<br />
lingkungan<br />
Aplikasi<br />
Ilustrasi ini memberikan gambaran dari<br />
aplikasi utama untuk sistem energi hidro.<br />
Indonesia memiliki potensi tenaga air besar<br />
sampai dengan 62,2 GW termasuk mikro<br />
hidro dari 458 MW untuk masyarakat<br />
pedesaan dan terpencil, di mana sejauh ini<br />
hanya kapasitas 5mW diperkirakan telah<br />
terpasang di daerah pedesaan. Berikut ini<br />
adalah gambaran beberapa contoh aplikasi<br />
mikro hidro di Indonesia.<br />
Di desa Lisuanada, Sulawesi, pembangkit<br />
listrik mikro hidro <strong>yang</strong> didanai oleh PPK<br />
(Pra kursor ke Green PNPM) dengan<br />
kapasitas <strong>yang</strong> tersedia 8 kW, menyediakan<br />
listrik untuk 85 rumah tangga. Listrik<br />
digunakan untuk penerangan, TV, radio,<br />
infrastruktur sosial seperti sekolah, pusat<br />
kesehatan, gereja, kantor desa, serta<br />
mengalirkan air ke ladang beras dan untuk<br />
menggerakkan penggilingan padi.<br />
Di Tanjung Durian, Sumatera Barat,<br />
pembangkit listrik tenaga mikro hidro 10<br />
kW menyediakan penerangan di malam<br />
hari untuk lebih dari 90 rumah tangga, dan<br />
menjalankan unit penggilingan padi pada<br />
siang hari.<br />
Di Seloliman, Jawa Timur, 23 kW<br />
pembangkit mikro hidro menyediakan listrik<br />
untuk 45 rumah tangga, sebuah pusat<br />
pembelajaran lingkungan hidup, sebuah<br />
bisnis kecil dan dua sekolah. Aplikasi<br />
penggunaan adalah penerangan, TV /<br />
Radio, penanak nasi, , penghancur kertas,<br />
dan menjual listrik ke jaringan listrik.<br />
Pertimbangan Penting<br />
Lokasi umum, data topografi, head dan<br />
aliran air merupakan faktor paling penting<br />
untuk proyek pembangkit listrik tenaga air.<br />
Survei lokasi <strong>yang</strong> tepat harus dilakukan<br />
pada waktu <strong>yang</strong> tepat. pengukuran arus<br />
harus dilakukan pada musim kemarau.<br />
Kontrol kualitas komponen elektromekanis<br />
adalah penting. Banyak orang<br />
lupa bahwa peralatan PLTMH bekerja<br />
sangat berat. Berjalan terus selama 24/7.<br />
Hal ini berarti hanya peralatan industri<br />
berkualitas tinggi <strong>yang</strong> akan bertahan.<br />
Secara khusus proyek elektrifikasi<br />
pedesaan mandiri, pembentukan<br />
kelembagaan dan sistem manajemen<br />
sangat penting untuk dijalankan<br />
berkelanjutan. Manajemen keuangan<br />
sangat penting. Penetapan tarif pada<br />
tingkat <strong>yang</strong> masuk akal, transparan, serta<br />
kepemilikan rekening bank sangatlah<br />
penting.
Ingat<br />
Teknologi <strong>yang</strong> tepat sangatlah penting<br />
untuk keberhasilan. Hal ini berarti<br />
memperoleh ukuran <strong>yang</strong> benar dan skala<br />
<strong>yang</strong> cocok dengan kapasitas lokasi<br />
proyek.<br />
Mempersiapkan institusi di desa<br />
adalah penting<br />
Pekerjaan sipil <strong>yang</strong> baik dan desain <strong>yang</strong><br />
baik adalah sangat penting<br />
Sumber-sumber lainnya<br />
ASEAN_German Mini Hydro Project.<br />
Baik & Buruk Mini Hydro Power.<br />
[Online] Tersedia di:<br />
<br />
ASEAN_German Mini Hydro Project.<br />
Materi pelatihan untuk teknisi dan<br />
insinyur MHP [Online] Tersedia di:<br />
[Diakses September 2008].<br />
Asosiasi Hydropower Eropa Kecil.<br />
Esha Publikasi. [Online] Tersedia di:<br />
<br />
Smail Khennas dan Andrew Barnett,<br />
Penerapan terbaik<br />
untukpembangunan berkelanjutan<br />
Mikro Hydro Power di negara-negara<br />
berkembang [Online] Tersedia di:<br />
<br />
[Diakses 8 September 2010].<br />
Program Pembangunan PBB. Microhydro<br />
power plant di Desa Warioi -<br />
llluminating desa di Papua. [Online]<br />
Tersedia di:<br />
http://www.undp.or.id/press/view.asp?<br />
FileID=20100906-2&lang=en <<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 59.<br />
Ingat<br />
?<br />
Pertanyaan-pertanyaan
60.<br />
Studi Kasus<br />
1. Mulai<br />
2. Pemilihan lokasi<br />
3. Teknologi<br />
<strong>yang</strong> Tepat<br />
4. Detil teknis &<br />
modifikasi<br />
5. Biaya & Pendanaan<br />
6. Manajemen<br />
proyek &<br />
waktu<br />
Proyek Mikrohidro (MHP) Patanyamang dibangun<br />
oleh program PPK, pendahulu PNPM Pedesaan<br />
Mandiri pada tahun 2004<br />
Lokasi ini dipilih berdasarkan kecocokannya<br />
dengan persyaratan teknis <strong>yang</strong> dibutuhkan.<br />
Selain itu teridentifikasinya target masyarakat<br />
lokal <strong>yang</strong> dapat bekerjasama dengan tim<br />
pemasang untuk menjamin keberlanjutan proyek.<br />
Teknologi tersebut dipilih karena potensi<br />
hidrologi dan topografi <strong>yang</strong> memenuhi<br />
persyaratan Prakondisi MHP.<br />
Kapasitas: 20 kW<br />
Tipe Tubin: Crossflow T-14<br />
Generator: Synchronous<br />
Controller: ELC<br />
Saat ini komponen Penstock masih menggunakan<br />
bahan PVC <strong>yang</strong> sering bocor. Akan lebih baik<br />
untuk menggantinya dengan pipa baja<br />
(<strong>yang</strong> di rol).<br />
Proyek ini didanai oleh program PPK<br />
Sebagai program PNPM, pekerjaan konstruksi di<br />
atur oleh TPK (Tim pelaksana Kegiatan); sebuah<br />
lembaga pedesaan <strong>yang</strong> bertanggung jawab atas<br />
manajemen proyek. Proyek tersebut turut dibantu<br />
oleh FK (fasilitator Kecamatan) dan FTK<br />
(Fasilitator Teknik Kecamatan).<br />
Terdapat beberapa pelanggan <strong>yang</strong> tidak<br />
membayar tarif. Anggaran dasar menjadi<br />
semacam regulasi antar pegguna, dibutuhkan<br />
untuk mengatur kepatuhan pelanggan.<br />
Sebelum<br />
Area Patanyamang<br />
terisolasi dari<br />
pembangunan layanan<br />
dasar dan industri kecil<br />
karena tidak memiliki<br />
listrik.
Mikrohidro, Patanyamang, Sulawesi Selatan<br />
7. pelatihan &<br />
perawatan<br />
8. Pengawasan<br />
9. Keberlanjutan<br />
10. Kesulitan<br />
Selain memperoleh tenaga<br />
listrik, setelah 10 tahun<br />
didapat tabungan sebesar<br />
40 juta rupiah, <strong>yang</strong><br />
digunakan sebagai dana<br />
cadangan untuk<br />
perawatan, perbaikan dan<br />
pembelian suku cadang.<br />
Pelatihan <strong>yang</strong> disediakan: pelatihan manajemen<br />
dan operasional/perawatan diberikan oleh PPK<br />
dan MHPP pada tahun 2006. Tim pemelihara<br />
<strong>yang</strong> terdiri dari pihak manajemen dan operator<br />
telah mengelola proyek tanpa banyak masalah.<br />
Suku cadang dapat diperoleh di Makassar <strong>yang</strong><br />
berjarak sekitar 100 km dari desa. Beberapa<br />
komponen pengontrol listrik harus disuplai dari<br />
pulau Jawa<br />
Setelah sekitar 10 tahun, mereka akan memiliki<br />
tabungan sebesar 40 juta rupiah. Tabungan ini<br />
adalah dana cadangan untuk perawatan,<br />
perbaikan dan pembelian suku cadang.<br />
Perencanaan, implementasi proyek dan<br />
manajemen <strong>yang</strong> baik!<br />
Pencanaan teknis dan sosial <strong>yang</strong> baik. MHP<br />
adalah proyek <strong>yang</strong> dirancang secara khusus.<br />
Setiap lokasi memiliki kekhasan potensi hidro dan<br />
topografi <strong>yang</strong> membutuhkan teknologi MHP<br />
tersendiri. Perencanaan sosial <strong>yang</strong> baik<br />
merangsang partisipasi masyarakat dalam<br />
kegiatan konstruksi dan perawatan. Selama<br />
impletasi proyek, penduduk desa perlu<br />
didampingi sehingga konstruksi sipil bermutu<br />
tinggi dapat dihasilkan.<br />
Manajemen <strong>yang</strong> baik memiliki peran penting<br />
untuk memastikan pengoperasian <strong>yang</strong> baik<br />
adalah pra-syarat dalam meningkatkan keahlian<br />
administratif, manajemen, dan kemampuan teknis<br />
masyarakat.<br />
Transportasi! Untuk mencapai desa <strong>yang</strong> berjarak<br />
15 km dari Camba dibutuhkan kendaraan<br />
berpenggerak 4 roda. Tidaklah mudah untuk<br />
membawa perangkat elektro mekanikal ke desa.<br />
Dana ini juga dapat<br />
digunakan untuk<br />
mendanai kegiatan<br />
ekonomi lainnya di daerah<br />
tersebut.<br />
MHP Patanyamang<br />
dianugerahi penghargaan<br />
tim manajemen terbaik<br />
(tim pemelihara) PNPM<br />
pada acara Kompetisi<br />
Nasional SIKOMPAK; 2010.<br />
Sumber: GTZ Technical Support Unit/ foto2 oleh Pak Ibrahim Pakki<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 61.
62.<br />
7. BIOMASSA<br />
Apakah Biomassa?<br />
Biomassa adalah material biologis <strong>yang</strong> berasal dari suatu kehidupan,<br />
atau organisme <strong>yang</strong> masih hidup <strong>yang</strong> berstruktur karbon dan<br />
campuran kimiawi bahan organik <strong>yang</strong> mengandung hidrogen,<br />
nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil dari atom - atom & elemen-<br />
elemen lainnya.<br />
Namun, istilah biomassa tidak termasuk<br />
untuk bahan organik seperti bahan<br />
bakar fosil (batubara, minyak bumi)<br />
karena bahan ini berasal dari organisme <strong>yang</strong><br />
telah lama mati dan karbon <strong>yang</strong> telah keluar<br />
dari atmosfer selama jutaan tahun.<br />
Ketika kita berbicara mengenai biomassa<br />
sebagai sumber energi, istilah biomassa<br />
sering digunakan untuk bahan berbasis<br />
tanaman seperti arang, kayu bakar, sampah<br />
kebun, serpihan kayu dan residu hutan seperti<br />
pohon mati, cabang dan tunggul pohon.<br />
Belakangan ini, energi tanaman dan residu<br />
pertanian juga digunakan sebagai biomassa.<br />
Mengapa lebih baik menggunakan biomassa<br />
dibanding dengan bahan bakar fosil?<br />
Pemanfaatkan energi <strong>yang</strong> terkandung dalam<br />
bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi,<br />
dan lain-lain) melibatkan pembakaran<br />
Perlu diketahui<br />
Sebagai<br />
hasil dari penyebaran<br />
industri <strong>yang</strong> tidak terencana dan<br />
meluasnya penggunaan bahan<br />
bakar fosil, gas berbahaya terlepas<br />
ke atmosfer. Gas-gas ini menahan<br />
radiasi matahari (panas) di bumi<br />
sehingga bumi mengalami<br />
kenaikan suhu dan permukaan air<br />
laut serta mencairnya es di kutub.<br />
Dampak lainnya seperti,<br />
perubahan iklim global, perubahan<br />
cuaca <strong>yang</strong> ekstrim, peningkatan<br />
penyakit <strong>yang</strong> disebabkan oleh<br />
vektor dan peningkatan hama<br />
pertanian.<br />
Gas-gas berbahaya tersebut<br />
adalah Karbon dioksida, Metan,<br />
Nitrous oksida <strong>yang</strong> kesemuanya<br />
dikenal sebagai Gas Rumah Kaca,<br />
<strong>yang</strong> menghasilkan sebuah efek<br />
(memerangkap panas) <strong>yang</strong><br />
dikenal sebagai Efek Rumah Kaca.<br />
Hal inilah <strong>yang</strong> menyebabkan<br />
peningkatan rata-rata suhu global<br />
di mana diperkirakan akan<br />
mengarah pada perluasan<br />
perubahan iklim global <strong>yang</strong><br />
semakin tidak pasti - Pemanasan<br />
Global & Perubahan Iklim
sehingga karbon <strong>yang</strong> telah terkumpul selama<br />
jutaan tahun terlepas kembali ke atmosfer,<br />
menambah kadar karbon dioksida di atmosfer<br />
dan menyebabkan pemanasan global serta<br />
perubahan iklim.<br />
Bagaimana kita menggunakan biomassa<br />
untuk mencapai keseimbangan karbon<br />
Pepohonan merupakan sebuah perkebunan<br />
energi <strong>yang</strong> terus tumbuh, mereka<br />
menyerap karbon dioksida (CO2) dari<br />
atmosfer.<br />
Pohon-pohon tersebut menyimpan karbon<br />
(C) dalam jaringan kayu dan melepaskan<br />
oksigen (O2) kembali ke atmosfer.<br />
Pada saat panen, kayu dari pepohonan<br />
tersebut diangkut dari perkebunan untuk<br />
dibakar dan panasnya digunakan sebagai<br />
pembangkit tenaga listrik.<br />
Ketika kayu dibakar di pembangkit tenaga<br />
listrik, karbon dilepaskan ke atmosfir dan<br />
diserap kembali oleh tanaman <strong>yang</strong><br />
tumbuh (biomassa) di dalam siklus <strong>yang</strong><br />
berkelanjutan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Karbon Dioksida<br />
dilepas ke<br />
atmospher<br />
Energy Solar +<br />
Karbon Dioksida<br />
2<br />
(CO )<br />
Penyerapan karbon<br />
oleh biomassa<br />
Pohon / kayu<br />
Pembakaran Pemanenan<br />
Sumber biomassa<br />
Material bernilai tinggi di pasaran, seperti<br />
kayu unggulan, tidak mungkin digunakan<br />
untuk konversi ke bahan bakar. Namun, ada<br />
kategori-kategori bahan lainnya <strong>yang</strong> dapat<br />
digunakan dengan biaya relatif rendah. Yaitu<br />
Kayu mentah (diantaranya kayu <strong>yang</strong> belum<br />
diolah secara kimiawi). Kayu dari pohon<br />
adalah biomassa <strong>yang</strong> telah digunakan<br />
selama berabad-abad dan karena itu wajar<br />
untuk menganggap pepohonan sebagai<br />
tanaman penghasil energi potensial.<br />
Biomassa <strong>yang</strong> diperoleh dari praktek<br />
kehutanan seperti penjarahan dan<br />
pemangkasan dari pengelolaan taman hutan,<br />
kebun dan kulit kayu, kayu balok, serbuk<br />
gergaji, palet kayu dan briket.<br />
Tanaman-tanaman Penghasil <strong>Energi</strong>: adalah<br />
tanaman <strong>yang</strong> ditanam khusus sebagai bahan<br />
bakar. Terdapat 4 jenis utama tanaman<br />
penghasil energi:<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
Tanaman penghasil energi berotasi pendek<br />
- rotasi tanam pendek mempercepat<br />
panen dari pepohonan <strong>yang</strong> tumbuh untuk<br />
biomassa menjadi hanya beberapa tahun.<br />
Karena batang <strong>yang</strong> dipanen berusia<br />
muda, biomassa <strong>yang</strong> dihasilkan<br />
cenderung memiliki proporsi kulit pohon<br />
<strong>yang</strong> tinggi.<br />
Rumput & tanaman - tanaman penghasil<br />
energi non kayu - tanaman tahunan <strong>yang</strong><br />
dapat menawarkan hasil <strong>yang</strong> tinggi<br />
seperti Miskantus, Switchgrass, Alangalang<br />
Kenari, Alang-alang raksasa, rami, dll<br />
Tanaman - tanaman pertanian penghasil<br />
energi - Tanaman- tanaman ini sudah<br />
dikenal baik oleh petani. Termasuk di<br />
dalamnya, tanaman penghasil gula seperti<br />
bit gula dan tebu; Tanaman pati seperti<br />
gandum, jagung dan kentang; Tanaman<br />
penghasil minyak seperti minyak rapa atau<br />
bahkan limbah minyak nabati (WVO).<br />
Tanaman <strong>yang</strong> hidup di air / tanaman<br />
hidroponik - Baik ganggang mikro dan<br />
makro seperti rumput laut dan kelps.<br />
Gulma kolam dan danau juga termasuk<br />
dalam tanaman air. Namun tanamantanaman<br />
ini mempunyai kadar air <strong>yang</strong><br />
tinggi sehingga perlu dikeringkan sebelum<br />
digunakan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 63.
64.<br />
Limbah pertanian: Banyak tanaman pertanian<br />
dan peternakan menghasikanl limbah dan<br />
residu <strong>yang</strong> dapat digunakan langsung untuk<br />
pupuk pertanian di mana mereka berasal,<br />
sehingga meminimalkan transportasi.<br />
Residu dari panen atau pengolahan pertanian<br />
terdiri dari berbagai macam jenis, <strong>yang</strong> paling<br />
signifikan adalah jenis residu kering dan basah.<br />
Residu kering terkandung dalam jerami atau<br />
sekam seperti ampas dari produksi tebu dan<br />
sekam dari biji-bijian; residu kering juga<br />
termasuk bulu unggas dan bulu hewan <strong>yang</strong><br />
sering digunakan sebagai peralatan tidur.<br />
Residu basah seperti kotoran hewan, pupuk<br />
kandang dan silase (hijauan makanan ternak<br />
<strong>yang</strong> di fermentasi) memiliki kadar air <strong>yang</strong><br />
tinggi sehingga sesuai untuk proses<br />
penguraian anaerobik. Residu basah sulit dan<br />
mahal untuk ditransportasikan, sehingga<br />
sebaiknya diproses berdekatan dengan<br />
tempat produksi menggunakan proses<br />
biomassa <strong>yang</strong> memanfaatkan penguraian<br />
anaerobik.<br />
Limbah makanan: adalah residu dan limbah<br />
dari proses awal produksi, pengolahan,<br />
penanganan dan distribusi sampai pascakonsumsi<br />
dari hotel, restoran dan rumah<br />
tangga. Banyak bahan makanan diproses<br />
dengan cara menghilangkan bagian <strong>yang</strong><br />
tidak dapat dimakan atau <strong>yang</strong> tidak<br />
diinginkan seperti kulit, cangkang, sekam,<br />
bagian tengah, biji, kepala, pulp dari ekstraksi<br />
sari buah dan minyak, dan lain-lain<br />
Proses pemasakan makanan meninggalkan<br />
residu dan limbah seperti minyak goreng<br />
bekas <strong>yang</strong> dapat digunakan untuk membuat<br />
biodiesel.<br />
Sisa makanan juga dapat dibagi menjadi<br />
limbah kering dan basah, namun sebagian<br />
besar mempunyai kadar air <strong>yang</strong> relatif tinggi<br />
sehingga cocok untuk penguraian anaerobik<br />
pada produksi biogas.<br />
Limbah dengan tingkat gula atau pati <strong>yang</strong><br />
tinggi cocok untuk fermentasi bioetanol.<br />
Limbah Industri atau produk turunan <strong>yang</strong><br />
dihasilkan oleh kebanyakan proses industri<br />
dan manufaktur memiliki potensi untuk<br />
dikonversi menjadi bahan bakar biomassa.<br />
Kesemua ini nantinya dapat dibagi lagi<br />
menjadi bahan kayu dan non-kayu.<br />
Endapan kotoran dapat dikeringkan dan<br />
digunakan pada proses pembakaran,<br />
gasifikasi atau pirolisis (dekomposisi melalui<br />
pemanasan). Namun karena biomassa ini<br />
memiliki kadar air <strong>yang</strong> tinggi, penguraian<br />
anaerob adalah pilihan <strong>yang</strong> menarik karena<br />
tidak memerlukan proses pengeringan.<br />
Perlu diketahui<br />
Penggunaan biomassa sebagai bahan<br />
bakar dapat merusak ekosistem nutrisi<br />
<strong>yang</strong> disediakan limbah hutan atau<br />
pertanian. Untungnya, sebagian besar<br />
nutrisi terkandung di daun, ranting dan<br />
cabang kecil sementara kulit dan kayu<br />
mengandung nutrisi <strong>yang</strong> lebih sedikit.<br />
Waspada<br />
Pada beberapa spesies eksotik,<br />
rumput unggulan bisa membawa<br />
ancaman invasi dan akibatnya harus<br />
dicermati dengan hati-hati<br />
Ingat<br />
Saat ini banyak residu pertanian<br />
digunakan untuk daur ulang dan<br />
perbaikan hara tanah, ketidakhadiran<br />
residu tersebut akan menyebabkan<br />
jumlah penggunaan pupuk sintetis<br />
meningkat secara signifikan dan<br />
produk-produk lain <strong>yang</strong><br />
mengeluarkan emisi CO2 <strong>yang</strong><br />
signifikan dan penggunaan energi<br />
selama proses produksi.
Proses pra-pengolahan sebelum konversi<br />
biomassa menjadi bahan bakar<br />
PENANGANAN mencakup pemotongan<br />
dengan panjang seragam, perajangan,<br />
penggilingan atau pencacahan.<br />
PENGERINGAN, mengurangi kadar air.<br />
Pengeringan dapat dibagi menjadi 3 tipe<br />
- Pengeringan pasif, adalah metode<br />
pengeringan <strong>yang</strong> biasanya termurah,<br />
memerlukan peralatan tambahan atau<br />
energi eksternal minimal, tetapi juga paling<br />
lambat. Metode ini dapat digunakan untuk<br />
mencapai kadar air 25-30%. Namun, jika<br />
dibutuhkan pengurangan kadar air <strong>yang</strong><br />
lebih besar, diperlukan pengeringan aktif.<br />
- Pengeringan Aktif memerlukan asupan<br />
energi eksternal seperti angin atau konveksi<br />
udara, dikombinasikan dengan ventilasi<br />
<strong>yang</strong> baik, bersama dengan kipas angin<br />
atau blower dan biasanya dengan sistem<br />
pemanas.<br />
- Campuran - Jika ada dua jenis bahan dan<br />
salah satunya sangat kering, campur bahan<br />
ini dengan bahan berkadar air <strong>yang</strong> lebih<br />
tinggi untuk mengurangi tingkat rata-rata<br />
kelembaban<br />
PENYIMPANAN. Tempat penyimpanan<br />
biomassa harus dirancang dengan baik dan<br />
dibangun untuk sejumlah fungsi.<br />
Penyimpanan tersebut harus mampu<br />
menjaga bahan bakar tetap dalam kondisi<br />
<strong>yang</strong> baik , terutama melindunginya dari<br />
kelembaban.<br />
Perlu diketahui<br />
Bahkan sejumlah kecil tanah <strong>yang</strong><br />
terkandung dalam bahan bakar<br />
sebagai akibat dari penyimpanan atau<br />
penanganan <strong>yang</strong> buruk, akan<br />
menyebabkan peningkatan kadar emisi<br />
Proses konversi biomassa untuk energi<br />
<strong>yang</strong> berguna<br />
Terdapat sejumlah opsi teknologi <strong>yang</strong><br />
tersedia untuk mengolah berbagai jenis<br />
biomassa menjadi sumber energi terbarukan.<br />
Teknologi konversi dapat melepaskan energi<br />
secara langsung, dalam bentuk panas atau<br />
listrik atau mengubahnya ke bentuk lain,<br />
seperti biofuel atau biogas.<br />
THERMAL CONVERSION - Konversi Termal -<br />
Proses <strong>yang</strong> mencakup pembakaran dan<br />
gasifikasi untuk menghasilkan Listrik dan gas<br />
sintetik.<br />
COMBINED HEAT AND POWER (CHP) -<br />
Gabungan Panas Dan <strong>Energi</strong> atau cogeneration<br />
adalah proses di mana biomassa<br />
digunakan untuk bahan bakar mesin CHP<br />
untuk pembangkit listrik simultan dan panas.<br />
Tri-generasi adalah ekstensi lanjut untuk<br />
memasukkan suatu proses pendingin untuk<br />
pengkondisian udara juga.<br />
CO-FIRING - Pembakaran bersama adalah<br />
proses penggantian bahan bakar fosil <strong>yang</strong><br />
dipasok ke pembangkit listrik atau boiler<br />
dengan energi alternatif terbarukan seperti<br />
minyak nabati (terutama kelapa). Biofuel<br />
potensial lainnya seperti minyak tall dari<br />
industri kertas (kayu pinus), minyak pirolisis<br />
atau gas sintetik juga dapat digunakan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 65.
66.<br />
KONVERSI BIOKIMIA<br />
'Transesterifikasi' atau mengkonversi<br />
minyak nabati murni atau sampahnya ke<br />
Biodiesel<br />
Fermentasi gula dan tanaman kaya pati<br />
menjadi Etanol<br />
Penguraian anaerobik untuk menghasilkan<br />
Biogas<br />
Jenis sistem digunakan<br />
TUNGKU DAN BOILER<br />
Cara termudah menggunakan berbagai<br />
bentuk biomassa untuk energi adalah dengan<br />
membakarnya. Pembakaran <strong>yang</strong> dilakukan di<br />
ruangan tertutup di mana aliran udara<br />
dibatasi, akan jauh lebih efisien daripada<br />
pembakaran di tempat terbuka. Ruangan<br />
tertutup ini dapat digunakan untuk<br />
menyediakan panas untuk ruangan itu sendiri<br />
(kompor), atau dengan memanaskan air dan<br />
memompanya melalui pipa, dapat<br />
menyediakan panas untuk beberapa ruangan,<br />
dan / atau air panas domestik (boiler).<br />
Sistem pemanas <strong>yang</strong> menggunakan<br />
biomassa dapat terbuat dari apa saja dimulai<br />
dari kompor sangat sederhana <strong>yang</strong><br />
menghasilkan beberapa kW, hingga boiler<br />
<strong>yang</strong> canggih dan mampu memanaskan<br />
seluruh ruangan melalui skema pemanasan<br />
distrik, dan dengan output berskala MW<br />
atau lebih.<br />
BIOMASSA GASIFIKASI<br />
Alat produksi gas adalah perangkat<br />
sederhana <strong>yang</strong> terdiri dari suatu wadah<br />
silinder untuk ruang bahan baku, saluran<br />
udara masuk, saluran gas keluar dan saringan.<br />
Perangkat gasifikasi skala kecil dapat terbuat<br />
dari bata tahan api, baja / beton atau drum<br />
minyak tergantung pada jenis bahan bakar<br />
<strong>yang</strong> digunakan. Unit lainnya <strong>yang</strong><br />
membentuk keseluruhan sistem gasifikasi<br />
biomassa adalah unit pemurnian dan<br />
konverter energi seperti pembakar atau mesin<br />
pembakaran internal.<br />
Perlu diketahui<br />
Perhatikan Masalah Kesehatan &<br />
Keselamatan<br />
Tergantung pada teknik konversi <strong>yang</strong><br />
digunakan, ada banyak isu kesehatan<br />
& keselamatan kerja (H & S) <strong>yang</strong><br />
bergulir di sekitar penggunaan<br />
biomassa. Adalah penting untuk<br />
mengidentifikasi bahaya <strong>yang</strong> dapat<br />
menyebabkan kerusakan pada<br />
manusia atau lingkungan. Bahayabahaya<br />
ini dapat berbentuk kondisi<br />
pengoperasian <strong>yang</strong> abnormal (suhu<br />
dan tekanan), kegagalan peralatan,<br />
kebocoran, kegagalan operator, emisi,<br />
dan lain-lain.<br />
Ukuran kesehatan dan keselamatan<br />
mencakup lokasi <strong>yang</strong> cocok untuk<br />
pembangkit biomassa, operator <strong>yang</strong><br />
terampil dan berpengalaman,<br />
prosedur perawatan <strong>yang</strong> tepat<br />
waktu, ukuran tindakan untuk proses<br />
kontrol pencegahan termasuk di<br />
dalamnya penambahan peralatan<br />
keselamatan seperti alat pengukur<br />
tekanan dan sensor suhu
PENGURAIAN ANAEROBIK<br />
Biomassa <strong>yang</strong> berkadar air tinggi lebih cocok<br />
menggunakan penguraian anaerobik. Proses<br />
biologis ini terjadi di dalam sebuah perangkat<br />
pengurai dan menghasilkan biogas <strong>yang</strong><br />
terdiri dari Metana (CH3) dan CO2. Metana<br />
dapat digunakan untuk pemanas atau<br />
memasak, untuk menjalankan mesin<br />
pembakaran internal gabungan panas dan<br />
tenaga (CHP) atau gas dapat dimurnikan,<br />
dipadatkan dan digunakan untuk<br />
menggantikan aplikasi gas alam konvensional<br />
Instalasi sistem<br />
MEMILIH SISTEM<br />
Sistem <strong>yang</strong> paling cocok untuk sebuah<br />
aplikasi tertentu tergantung akan faktor -<br />
faktor seperti ketersediaan bahan bakar,<br />
output <strong>yang</strong> diperlukan, selera pemakai,<br />
batasan aplikasi dan tempat.<br />
INSTALASI SISTEM<br />
Untuk kesuksesan instalasi sistem biomassa,<br />
perlu dipersiapkan infrastruktur <strong>yang</strong><br />
dirancang dengan baik. Tidak hanya<br />
penyimpanan bahan bakar biomassa <strong>yang</strong><br />
diperlukan, tetapi dalam hal transportasi,<br />
bahan bakar perlu diangkut dengan mudah,<br />
aman dan nyaman. Perlu diperhatikan<br />
kemungkinan terdapatnya beberapa regulasi<br />
<strong>yang</strong> berhubungan dengan instalasi sistem<br />
biomassa. Dampak lingkungan harus<br />
dipertimbangkan sebelum proyek dimulai.<br />
Jika ada dampak <strong>yang</strong> signifikan, proyek<br />
harus menerapkan penilaian dampak<br />
lingkungan berdasarkan peraturan<br />
pemerintah setempat. Di Indonesia peraturan<br />
ini disebut AMDAL. Sistem AMDAL berada di<br />
bawah naungan BAPEDAL, di bawah<br />
Kementerian Lingkungan Hidup.<br />
Isu-isu untuk dipertimbangkan<br />
Apakah<br />
sistem biomassa cocok<br />
untuk aplikasi ini?.<br />
Apakah<br />
permintaan akan panas<br />
dapat dipenuhi?<br />
Dari<br />
mana bahan bakar akan<br />
dipasok, dan jenis pra pengolahan<br />
akan diperlukan?<br />
Dari<br />
mana bahan baku dan bahan<br />
bakar akan disimpan dan atau<br />
disimpan untuk diangkut?<br />
Apakah<br />
biaya energi dapat<br />
dikurangi dan apakah<br />
dimungkinkan dibuat lebih murah<br />
daripada jaringan konvensional?<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 67.
68.<br />
EMISI DARI KONVERSI BIOMASSA<br />
Pembakaran biomassa atau bahan bakar<br />
lainnya secara tidak tepat, pada peralatan<br />
dengan perawatan <strong>yang</strong> buruk atau di<br />
bawah kondisi pengoperasian <strong>yang</strong> buruk<br />
dapat menimbulkan sejumlah potensi emisi.<br />
<br />
Perhatian utama mengenai emisi dan<br />
dampak dari sistem pembakaran terhadap<br />
kualitas udara berhubungan dengan karbon<br />
2<br />
dioksida (CO ), karbon monoksida (CO),<br />
x<br />
oksida nitrogen (NO ), Sulfur dioksida<br />
2<br />
(SO ), dan partikel-partikel kecil (PM 10 dan<br />
PM 2.5, yakni partikel <strong>yang</strong> masing-masing<br />
lebih kecil dari 10 mikron dan 2,5 mikron).<br />
Apakah pembakaran secara langsung atau<br />
dalam gasifikasi, sumber daya biomassa<br />
tetap menghasilkan emisi. Namun emisi ini<br />
bervariasi tergantung pada teknologi,<br />
bahan bakar <strong>yang</strong> tepat & peralatan <strong>yang</strong><br />
digunakan.<br />
Jika kayu merupakan sumber biomassa<br />
2<br />
primer, sedikit Sulfur Dioksida (SO ) <strong>yang</strong><br />
dilepaskan, sekitar 20 mg / MJ.<br />
Emisi Nitrous Oksida (NOx) bervariasi<br />
tergantung pada desain dan kontrol fasilitas<br />
pembakaran (berkisar kurang lebih 60 mg /<br />
MJ untuk boiler kecil sampai<br />
Potensi untuk teknologi biomassa dalam industri pedesaan di Indonesia<br />
dengan 170 mg / MJ untuk boiler <strong>yang</strong><br />
lebih besar)<br />
Karbon monoksida (CO) juga dipancarkan -<br />
terkadang pada tingkat lebih tinggi dari<br />
pembangkit listrik batubara.<br />
Tanaman Biomassa juga melepaskan<br />
2<br />
karbon dioksida (CO ), gas utama rumah<br />
kaca. Namun seperti <strong>yang</strong> dijelaskan<br />
sebelumnya, hal ini dapat ditanggulangi<br />
dengan penyerapan karbon oleh tanaman<br />
rotasi pendek dan pohon dengan<br />
pertumbuhan <strong>yang</strong> cepat.<br />
Hal lain <strong>yang</strong> berhubungan dengan kualitas<br />
udara pada lingkungan biomassa adalah<br />
kandungan partikel. Sampai saat ini, tidak<br />
ada fasilitas biomassa <strong>yang</strong> telah<br />
menginstalasi kontrol emisi partikel <strong>yang</strong><br />
mutakhir.<br />
Kesimpulan<br />
Konversi biomassa ke biofuel bukanlah proses<br />
<strong>yang</strong> netral karbon, proses ini menimbulkan<br />
beberapa emisi selama transportasi dan<br />
pengolahan, namun jika dibandingkan dengan<br />
standar emisi dari bahan bakar fosil, ada<br />
penurunan nyata dalam jumlah emisi<br />
penggunaan biofuel selama peralatan,<br />
pengolahan dan pengelolaan dilakukan secara<br />
benar dan berkelanjutan.<br />
Mill size Kapasitas CHP system Biomassa potensial untuk pembangkit listrik<br />
1. Penggergajian 1000-3000 m3/y 40-100 kWe<br />
2. Pabrik kayu lapis 40 000-120 000 m3/y 1.5 – 3 MWe<br />
m3 3 3<br />
0.6 limbah kayu/m ~ 130 kWh/m kayu gergajian<br />
3 3<br />
0.8 m limbah kayu/m kayu lapis ~<br />
3<br />
200 kWh/m kayu lapis<br />
3. Pabrik Gula 1000 – 4000 TCD 3-10 MWe 0.3 t ampas/t tebu ~ 100 kWh/t tebu<br />
4. Pabrik Beras < 0.7 t/h > 0.7 t/h 30-70 kWe 280 kg sekam/t gabah ~ 120 kWh/t gabah<br />
5. Pabrik kelapa sawit 20-60 t FFB/h 2-6 MWe<br />
0.2 t EFB/t FFB<br />
0.2 t fibre/t FFB<br />
70 kg shells/t FFB<br />
~160 kWh/t FFB<br />
Keterangan: TCD= ton tebu per hari FFB= Tandan Penuh; Buah EFB= Empty Fruit Bunches. Source: ZREU (2000)
Pemecahan enzim<br />
selulosa menjadi gula<br />
Gula<br />
Konversi biomassa ke biofuel<br />
Biomas<br />
Selulosa<br />
BIOFUELS<br />
Pemanenan<br />
Peragian Mikroba<br />
gula menjadi etanol<br />
Pra - Proses<br />
Karbon<br />
Dioksida<br />
Karbon<br />
Dioksida<br />
Karbon<br />
Dioksida<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 69.
70.<br />
BIOFUEL (Bahan bakar Hayati)<br />
Apakah itu biofuel?<br />
Biofuel adalah bahan bakar <strong>yang</strong> digunakan<br />
untuk memasak, tenaga listrik, pemanasan<br />
dan transportasi. Biomassa adalah bahan<br />
baku <strong>yang</strong> digunakan untuk membuat<br />
bahan bakar ini.<br />
Biomassa padat digunakan sebagai bahan<br />
bakar untuk memasak, pemanas, dan<br />
sebagai bahan bakar untuk boiler di<br />
industri kecil dan menengah.<br />
biomassa padat juga dapat diubah menjadi<br />
bahan bakar gas dan cair seperti biogas,<br />
bio-diesel, bio-ethanol dan gas sintetis.<br />
Umumnya sebagian besar jenis biofuel<br />
dibuat dari minyak nabati baku <strong>yang</strong><br />
diperoleh dari pertanian tersendiri. Ini<br />
termasuk Jagung, Kedelai, Biji Rami, Tebu,<br />
Minyak Kelapa Sawit,, Biji Jarak dan Kelapa.<br />
Saat ini Indonesia fokus pada<br />
pengembangan biofuels cair <strong>yang</strong> berasal<br />
dari jarak, Minyak Kelapa Sawit, dan Tebu.<br />
Biofuel seperti biogas & gas buatan dapat<br />
berasal dari limbah biologi seperti jerami,<br />
kayu, pupuk kandang, sekam padi, dan sisa<br />
makanan. Limbah semacam ini biasanya<br />
banyak menjadi limbah pertanian di daerah<br />
<strong>yang</strong> akses listriknya terbatas.<br />
Mengapa menggunakan biofuel?<br />
Biofuels berasal dari minyak nabati <strong>yang</strong> pada<br />
dasarnya mudah ditanam. Ini berarti biofuel<br />
adalah sumber daya berkelanjutan <strong>yang</strong> tidak<br />
akan habis. Jika membutuhkan lebih banyak,<br />
maka hanya perlu menanam lebih banyak.<br />
Minyak diesel berasal dari minyak mentah,<br />
<strong>yang</strong> terbatas dan akhirnya akan habis.<br />
Manfaat Ekonomi - Harga minyak solar dan<br />
derivatif minyak bumi lainnya terus<br />
meningkat. Setiap tahun, konsumsi minyak<br />
bertambah sedangkan cadangan minyak<br />
terus berkurang. Selain itu, masalah politik,<br />
perang atau krisis internasional turut<br />
Perlu diketahui<br />
Dikarenakan persaingan ruang tanam<br />
<strong>yang</strong> ketat antara tanaman pangan<br />
dan tanaman lainnya, biofuel lainnya<br />
mulai dikembangan seperti alga dan<br />
biomassa <strong>yang</strong> berasal dari selulosa .<br />
Keuntungan dari alga adalah dapat<br />
tumbuh di tanah <strong>yang</strong> kurang subur<br />
atau di lingkungan kelautan,<br />
sedangkan biomassa selulosik dapat<br />
berupa rumput <strong>yang</strong> tumbuh pada<br />
lahan-lahan marjinal.<br />
membuat harga minyak melambung.<br />
Tingginya harga minyak bumi menaikkan<br />
harga-harga komoditas dan orang-orang<br />
termiskinlah <strong>yang</strong> mendapat pengaruh<br />
terburuk. Sehingga mengurangi beban<br />
bangsa pada impor minyak bumi dengan<br />
memperluas penggunaan biofuel dapat<br />
mengontrol harga-harga sampai batas<br />
tertentu.<br />
Manfaat Sosial - Kenaikan penggunaan<br />
biofuel meningkatkan peluang kerja bagi<br />
masyarakat pedesaan, mengingat produksi<br />
biofuel perlu dilakukan di dekat area produksi<br />
bahan baku untuk menghindari tingginya<br />
biaya transportasi bahan baku <strong>yang</strong> biasanya<br />
berukuran besar. Petani juga dapat<br />
memproduksi bahan bakar sendiri.<br />
Manfaat terhadap lingkungan - Efek rumah<br />
kaca telah membuat planet kita bertambah<br />
panas dikarenakan peningkatan karbon<br />
dioksida di atmosfer (untuk setiap galon<br />
2<br />
bahan bakar <strong>yang</strong> dibakar, sekitar 20 pon CO<br />
dilepaskan di atmosfer). Pembakaran produkproduk<br />
derivatif minyak bumi berkontribusi<br />
terhadap pemanasan iklim global dan<br />
meningkatkan kadar karbon dioksida di<br />
atmosfer. Biofuel adalah bahan bakar ramah<br />
lingkungan, jika dikelola secara baik, maka
emisi <strong>yang</strong> dihasilkan mesin dapat berkurang<br />
drastis. Biofuels juga tidak beracun dan dapat<br />
terurai secara biologis.<br />
Penggunakan Biofuel <strong>yang</strong> tidak<br />
2<br />
mengakibatkan perubahan jumlah CO secara<br />
keseluruhan di atmosfer. Tanaman asal Biofuel<br />
2<br />
diekstrak, mengambil CO dari atmosfer untuk<br />
2<br />
tumbuh. Ketika Biofuel dibakar, CO<br />
dilepaskan kembali ke atmosfer, hanya untuk<br />
diambil kembali untuk pertumbuhan tanaman.<br />
Di seluruh dunia, terdapat lahan tanam <strong>yang</strong><br />
dapat menghasilkan berbagai variasi dari<br />
minyak tumbuhan, terutama di tanah <strong>yang</strong><br />
kurang produktifdan biaya produksi <strong>yang</strong><br />
rendah,. Selain itu bahkan jika ditanam di<br />
lahan pertanian, petani melakukan rotasi<br />
tanaman di tanahnya, sehingga memberikan<br />
nutrisi ke dalam tanah.<br />
Sumber untuk biofuel<br />
Sumber potensi limbah biomassa di Indonesia<br />
berasal dari: Sektor kehutanan: 15.450.000<br />
3<br />
m /tahun; Tanaman perkebunan: 64 juta ton /<br />
tahun; Pertanian: 144,5 ton / tahun dan limbah<br />
padat perkotaan: 4.135.450 ton / tahun.<br />
Sebagai contoh, kelapa sawit. Tanaman ini<br />
adalah tanaman <strong>yang</strong> serbaguna. Minyak<br />
kelapa sawit digunakan untuk produksi etanol<br />
dan metanol.<br />
Tandan buah minyak sawit & seratnya dapat<br />
digunakan sebagai bahan bakar untuk tungku,<br />
dan juga sebagai kompos dan pupuk.<br />
Cangkang buah kelapa sawit dapat dikonversi<br />
ke arang briket untuk digunakan dalam<br />
industri semen dan pembangkit listrik.<br />
Limbah cair dari pemerosesan minyak sawit<br />
efluen dapat dikonversi menjadi Biogas dan<br />
digunakan untuk bahan bakar mesin biogas<br />
untuk menghasilkan listrik.<br />
Argumen - argumen apakah <strong>yang</strong><br />
bertentangan dengan biofuel?<br />
Biofuel akan menghancurkan lahan basah<br />
dan hutan melalui pembukaan lahan untuk<br />
tanaman energi<br />
Emisi <strong>yang</strong> disebabkan oleh pembakaran<br />
vegetasi dan hutan pada saat pembukaan<br />
lahan akan turut menyebabkan pemanasan<br />
global.<br />
Berbagai kepentingan pribadi akan saling<br />
berebut lahan untuk tanaman produksi<br />
energi di masa depan.<br />
Mungkin pada akhirnya penggunaan biofuel<br />
akan menyebabkan lebih banyak emisi<br />
daripada <strong>yang</strong> diselamatkan.<br />
Tanaman Biofuel akan bersaing dengan<br />
rantai makanan ketika petani mulai<br />
menggunakan lahan pertanian untuk<br />
bercocok tanam biofuel.<br />
Resiko juga terkait dengan pasokan dan<br />
pemasaran. Kepastian pasokan bahan baku<br />
diperlukan untuk menjalankan pabrik<br />
pengolahan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 71.
72.<br />
Solusi<br />
Untuk memecahkan masalah ganda<br />
penggunaan lahan pertanian atau hutan<br />
untuk pengembangan tanaman energi,<br />
diperlukan penananam tanaman energi<br />
<strong>yang</strong> kuat seperti Jarak <strong>yang</strong> dapat tumbuh<br />
di lahan marginal.<br />
<br />
Edukasi masyarakat lokal mengenai bahaya<br />
<strong>yang</strong> disebabkan pembakaran dan emisi<br />
pada lingkungan dan kesehatan manusia .<br />
Kebijakan penggunaan lahan <strong>yang</strong> ketat<br />
oleh pemerintah untuk menghentikan<br />
perebutan lahan oleh kepentingankepentingan<br />
pribadi.<br />
Ada kebutuhan mendesak untuk<br />
menggunakan limbah pertanian <strong>yang</strong><br />
biasanya dibakar setelah panen, hal ini tidak<br />
hanya akan mengontrol emisi tetapi juga<br />
memanfaatkan produk limbah<br />
Menemukan lahan <strong>yang</strong> cukup dan cocok<br />
untuk menanam tanaman energi tanpa<br />
harus bersaing dengan lahan untuk<br />
tanaman pangan.<br />
Mengembangkan kebijakan penetapan<br />
harga <strong>yang</strong> efektif untuk mempromosikan<br />
pengembangan biofuel dan membuatnya<br />
menarik bagi investor dan pemegang<br />
saham.<br />
Sampai tiba saat kebijakan-kebijakan efektif<br />
tersebut berlaku, perkebunan-perkebunan<br />
kecil dan unit-unit produksi <strong>yang</strong><br />
direncanakan untuk swasembada kebutuhan<br />
listrik desa / Electricity Self Sufficient Villages<br />
(ESSV's), meskipun tidak memberikan<br />
kontribusi besar untuk kebutuhan bahan<br />
bakar hayati nasional atau internasional, tetap<br />
akan bermanfaat bagi pembangunan<br />
pedesaan <strong>yang</strong> berujung pada tercapainya<br />
tujuan-tujuan pembanguan dan sosial.<br />
Kesimpulan<br />
Manfaat ekonomi bagi sektor pertanian atau<br />
pedesaan dengan harus mempertimbangkan<br />
dampak terhadap harga pangan dan<br />
penggunaan lahan, serta keprihatinan<br />
terhadap kelestarian lingkungan.<br />
Penggunaan biofuel harus ditingkatkan dan<br />
dimaksimalkan sementara pada saat <strong>yang</strong><br />
sama semua pasokan dipastikan berasal dari<br />
sumber <strong>yang</strong> berkelanjutan.<br />
Mendapatkan energi dari limbah seperti<br />
produksi biogas dari sampah organik,<br />
pembakaran produk limbah pertanian <strong>yang</strong><br />
ada untuk pemanasan dan listrik, atau<br />
penggunaan limbah minyak sayur sebagai<br />
biodiesel dapat memberikan kontribusi positif<br />
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,<br />
sehingga harus lebih dieksplorasi,. Saat ini di<br />
beberapa daerah, sampah organik dalam<br />
jumlah <strong>yang</strong> besar termasuk jerami dan residu<br />
lainnya dari pertanian, dibakar atau dibuang<br />
sehingga berkontribusi terhadap jumlah besar<br />
2<br />
metana dan emisi CO . Hal ini adalah praktek<br />
<strong>yang</strong> tidak bertanggung jawab ketika energi<br />
bersih <strong>yang</strong> berharga sebenarnya bisa<br />
diperoleh.<br />
Namun, banyak dari residu pertanian di atas<br />
mungkin memiliki kegunaan atau pasar<br />
alternatif, dan setiap keputusan untuk<br />
menggunakannya untuk energi harus<br />
didasarkan pada pertimbangan ini. Misalnya<br />
berbagai residu pertanian <strong>yang</strong> saat ini<br />
digunakan untuk daur ulang dan perbaikan<br />
hara tanah sehingga dapat menjadi pengganti<br />
pupuk sintetis atau produk lainnya <strong>yang</strong><br />
dalam pembuatannya menghasilkan emisi<br />
2<br />
CO dan masukan energi <strong>yang</strong> signifikan.<br />
Ketika residu-residu ini diperuntukan bagi<br />
bahan bakar hayati, pupuk sintetis harus<br />
digunakan kembali untuk menggantikannya.
Saat emisi <strong>yang</strong> lebih banyak diciptakan<br />
melalui penghancuran hutan demi<br />
penanaman tanaman biofuel dibandingkan<br />
dengan emisi <strong>yang</strong> diselamatkan melalui<br />
penggunaan biofuel sebagai pengganti bahan<br />
bakar fosil, hal itu telah mengalahkan tujuan<br />
utama kita sebagai manusia <strong>yang</strong> berusaha<br />
untuk mencapai penggunaan sumber daya<br />
bumi <strong>yang</strong> berkelanjutan.<br />
Konversi minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar hayati<br />
Minyak<br />
kelapa sawit<br />
Bagian<br />
Tandan<br />
Tandan<br />
atau sabut<br />
Ethanol<br />
Kompos<br />
Bahan bakar<br />
tungku<br />
Pekerjaan<br />
lahan<br />
Pembangkit<br />
listrik<br />
Cangkang Arang briket Memasak<br />
Mill effluent Biogas Memasak<br />
Biogas<br />
Aditif bahan<br />
bakar untuk<br />
transportasi<br />
Apakah <strong>yang</strong> dimaksud dengan biogas<br />
Ketika pertanian, hewan, kotoran manusia<br />
terurai, mereka melepaskan gas berbau <strong>yang</strong><br />
disebut metana (biogas) ke udara.<br />
Biasanya, limbah atau kotoran terurai akan<br />
melepas dua gas utama Rumah Kaca <strong>yang</strong><br />
memerangkap panas di atmosfer dan<br />
menyebabkan pemanasan global: Nitrogen<br />
Dioksida dan Metana. Nitrogen dioksida 310<br />
kali lebih kuat dari Karbon Dioksida,<br />
sedangkan Metana 21 kali lebih kuat dari<br />
Karbon Dioksida dan 110 kali lebih efektif<br />
dalam menjerat panas. Metana menyebabkan<br />
kerusakan lingkungan dalam bentuk polusi<br />
udara dan pencemaran air tanah. Namun,<br />
Perlu diketahui<br />
Komposisi<br />
Komposisi utama biogas terdiri dari<br />
50 sampai 70 persen Metana, 30<br />
sampai 40 persen karbon dioksida<br />
2<br />
(CO ) dan sejumlah gas lainnya.<br />
Biogas 20 persen lebih ringan dari<br />
udara dan memiliki temperatur<br />
pengapian di kisaran 650° sampai<br />
750° C.<br />
Biogas adalah gas <strong>yang</strong> tidak berbau<br />
dan tidak berwarna, menghasilkan api<br />
biru di mirip dengan gas LPG.<br />
Nilai kalorinya adalah 20 Mega Joule<br />
(MJ) per m³ dan membak ar dengan<br />
efisiensi 60 persen di dalam kompor<br />
biogas konvensional.<br />
Metana dapat ditangkap oleh proses<br />
penguraian anaerobik <strong>yang</strong> dilakukan dalam<br />
sistem tertutup.<br />
Penguraian anaerobik adalah proses di mana<br />
mikroorganisme mencerna bahan hayati<br />
tanpa melibatkan oksigen dalam prosenya.<br />
Metana <strong>yang</strong> dihasilkan kemudian ditangkap<br />
dan digunakan untuk memasak, pemanas dan<br />
pembangkit listrik. Sedang residu <strong>yang</strong><br />
dihasilkan adalah biomassa tidak bergas <strong>yang</strong><br />
dikenal sebagai digestate. Ini adalah pupuk<br />
miskin energi dengan kandungan gizi tinggi<br />
<strong>yang</strong> sangat berguna .<br />
Sumber biogas<br />
Sisa makanan, kotoran hewan, limbah rumah<br />
potong, limbah pertanian, limbah minyak<br />
nabati, limbah dan sampah perkebunan buah,<br />
bunga dan sayuran serta limbah produk susu.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 73.
74.<br />
Mengapa menggunakan biogas?<br />
Limbah dikonversi menjadi produk <strong>yang</strong><br />
berguna untuk menghasilkan gas, panas<br />
dan listrik.<br />
Baik untuk keperluan industri dan domestik,<br />
ini memiliki tiga manfaat - untuk mengelola<br />
sampah, melepaskan energi dan<br />
memanfaatkan produk sampingan.<br />
Biogas menyediakan bahan bakar hayati <strong>yang</strong><br />
bersih berbentuk gas untuk keperluan<br />
memasak dan untuk mengurangi penggunaan<br />
LPG serta bahan bakar konvensional lainnya.<br />
Hasil samping dari proses ini adalah residu<br />
padat (serat) dan setengah cair (semacam<br />
lumpur). Terminologi “whole digestate” adalah<br />
istilah <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
menggambarkan serat dan bahan setengah<br />
cair <strong>yang</strong> tidak terpisahkan dan dapat<br />
digunakan sebagai pupuk<br />
.<br />
Penggunaan digestate sebagai pupuk<br />
mengurangi penggunaan pupuk kimia dan<br />
pupuk kandang dalam pertanian. Salah satu<br />
dari banyak manfaat penggunaan digestat<br />
dibandingkan penggunaan pupuk kimia<br />
adalah digestate bisa diproduksi di tempat<br />
sehingga menurunkan biaya operasional.<br />
Berbeda dengan penggunaan pupuk kandang<br />
sebagai pupuk, para petani telah melaporkan<br />
bahwa pertumbuhan gulma jauh lebih sedikit<br />
dibanding dengan pupuk ampas biogas. Pada<br />
pupuk kandang, benih gulma <strong>yang</strong> tertelan<br />
oleh hewan memamah biak diteruskan melalui<br />
sistem pencernaannya ke dalam kotoran.<br />
Sedangkan proses penguraian anaerob<br />
biogas menghancurkan benih gulma atau<br />
mengurangi kesuburannya. Ampas biogas<br />
juga tidak berbau atau menarik lalat dan<br />
nyamuk, bahkan dapat digunakan untuk<br />
menahan serangan rayap.<br />
Penggunaan biogas dapat mengurangi beban<br />
kaum perempuan pedesaan untuk<br />
mengumpulkan kayu bakar dan juga<br />
mengurangi efek <strong>yang</strong> merugikan kesehatan<br />
dari pembakaran kayu bakar untuk memasak.<br />
Untuk mengurangi beban ekploitasi hutan, di<br />
mana kayu bakar <strong>yang</strong> dikumpulkan biasanya<br />
banyak berasal dari ranting pohon hidup<br />
dibandingkan dengan biomassa <strong>yang</strong> berasal<br />
dari benda mati.<br />
Untuk meningkatkan sanitasi di pedesaan<br />
dengan menghubungkan kakus dengan<br />
pembangkit listrik biogas.<br />
Di Indonesia, biogas digunakan untuk<br />
memasak, penerangan, pengeringan pot<br />
keramik, menjalankan mesin berbahan bakar<br />
hibrida dan boiler.<br />
Manfaat bagi lingkungan - Biogas membantu<br />
mengurangi pemanasan global. Rata-rata<br />
Biogas memberikan pengurangan emisi<br />
Karbon Dioksida sebesar 95% (seluruh tahap)<br />
dibandingkan dengan minyak solar, serta<br />
memberikan emisi Nitrogen Oksida 80% lebih<br />
rendah dengan emisi partikel nol persen.<br />
Digestat sebagai Pupuk - Digestat biasanya<br />
mengandung unsur-unsur seperti lignin <strong>yang</strong><br />
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme<br />
anaerob. digestat juga dapat berisi amoniak<br />
<strong>yang</strong> berbahaya dan akan menghambat<br />
pertumbuhan tanaman jika digunakan<br />
sebagai bahan perbaikan tanah, oleh karena<br />
itu diperlukan proses pematangan atau<br />
pengomposan melalui penguraian aerob, di<br />
mana Lignin dan bahan lainnya terdegradasi<br />
oleh mikroorganisme aerob seperti jamur.<br />
Selama tahap ini, amonia akan dipecah<br />
menjadi nitrat, sehingga dapat meningkatkan<br />
kesuburan material dan membuatnya menjadi<br />
penyubur tanah <strong>yang</strong> lebih baik.
Perlu diketahui<br />
Apakah digestat dapat digunakan<br />
sebagai kondisioner tanah akan<br />
bergantung pada tingkat<br />
kandungan nitrat atau fosfat dalam<br />
bahan baku <strong>yang</strong> digunakan.<br />
<br />
Hindari terlalu banyak mengaduk<br />
digestat sebelum aplikasi<br />
Hanya gunakan digestat <strong>yang</strong> telah<br />
didinginkan.<br />
Jika diterapkan pada permukaan<br />
tanah, dianjurkan untuk langsung<br />
mencampurnya langsung dengan<br />
tanah<br />
Tergantung pada tanaman, digestat<br />
harus diberikan pada awal musim<br />
tanam atau selama masa<br />
pertumbuhan vegetatif <strong>yang</strong> pesat.<br />
Kondisi cuaca optimum untuk<br />
aplikasi digestat adalah: hujan<br />
tinggi, kelembaban tinggi, dan<br />
tidak ada angin (cuaca terik dan<br />
berangin dapat mengurangi<br />
efiesiensi Nitrat).<br />
Pengenalan, desain dan pengoperasian<br />
reaktor biogas skala kecil<br />
Reaktor biogas adalah nama <strong>yang</strong> diberikan<br />
kepada bangunan digester anaerob untuk<br />
mengolah sampah. Fungsi utama dari struktur<br />
ini adalah untuk menyediakan kondisi anaerob<br />
di dalamnya. Struktur harus berupa ruangan<br />
<strong>yang</strong> kedap air dan udara. Struktur dapat<br />
dibuat dari berbagai bahan, bentuk dan<br />
ukuran.<br />
Bangunan pengurai diisi dengan material<br />
<strong>yang</strong> dapat terurai secara hayati seperti sisa<br />
makanan, kotoran, limbah tanaman dan lainlain.<br />
Bahan-bahan ini kemudian memasuki<br />
tahap penguraian anaerob atau fermentasi<br />
untuk menghasilkan biogas <strong>yang</strong> sebagian<br />
besar terdiri dari unsur Metana dan Karbon<br />
Dioksida. Biasanya penguraian anaerob<br />
dilakukan pada materi hayati <strong>yang</strong> memiliki<br />
kandungan air tinggi, namun kini juga tersedia<br />
pengurai untuk material kering.<br />
Proses pencernaan anaerobik<br />
Beberapa keluarga bakteri, bekerja sama,<br />
mengubah bahan biologis menjadi biogas.<br />
Ada tiga langkah utama dalam proses ini:<br />
Dekomposisi (hidrolisa) dari bahan organik<br />
<strong>yang</strong> terkandung dalam pupuk kandang;<br />
Sintesa asam asetat oleh bakteri acidogenic;<br />
Pembentukan gas metana dari asam asetat<br />
melalui aksi bakteri <strong>yang</strong> disebut bakteri<br />
methanogenic.<br />
Bakteri ini tidak membutuhkan banyak energi<br />
untuk hidup dan bereproduksi. Karenanya -<br />
berbeda dengan pengomposan - pencernaan<br />
anaerob menghasilkan sangat sedikit<br />
kelebihan energi dalam bentuk panas. Kondisi<br />
terbaik untuk bakteri adalah subtrat <strong>yang</strong><br />
sangat lembab atau berlumpur dengan suhu<br />
sekitar 30 hingga 35° C (ada pula <strong>yang</strong><br />
bekerja dengan baik pada suhu 50 sampai<br />
dengan 55° C).<br />
Desain dan pengoperasian<br />
Terdapat bermacam desain reaktor biogas.<br />
Konstruksi struktur adalah bagian utama dari<br />
dana investasi.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 75.
76.<br />
Gambar 7.1. Tipe Desain Kubah Mengambang - pembangkit<br />
terbuat dari batu bata dalam semen mortar. Sebuah drum baja<br />
ringan ditempatkan di atas digester untuk mengumpulkan biogas<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan dari digester. Dengan demikian, ada dua struktur<br />
terpisah untuk produksi gas dan penyimpanan.<br />
Saluran masuk<br />
Toilet/wc<br />
Penampung Gas<br />
Ruang Fermentasi<br />
Gambar 7.2. Up flow Anaerobic Sludge Blanket - Desain UASB<br />
dikembangkan pada tahun 1980 di Belanda. Di sini bakteri<br />
pembentuk metana terkonsentrasi dalam butiran padat selimut<br />
lumpur <strong>yang</strong> mencakup bagian bawah pembangkit. Cairan masuk<br />
dari bagian bawah pembangkit dan biogas diproduksi sebagai<br />
cairan mengalir ke atas melalui selimut lumpur.<br />
Gambar 7.3. Desain pembangkit biogas menggunakan drum permanen - Terdiri dari kompartemen bata di bawah tanah dengan kubah di<br />
atasnya untuk penyimpanan gas. Dalam desain ini, ruang fermentasi dan pemegang gas digabungkan sebagai satu unit. Usia pakai desain<br />
kubah tetap lebih panjang (dari 20 hingga 50 tahun) dibandingkan dengan kubah mengambang.
Perlu diketahui<br />
Model pembangkit <strong>yang</strong> tepat harus<br />
dipilih berdasarkan pertimbangan<br />
kegunaan dan persyaratanpersyaratan<br />
teknis, seperti lokasi,<br />
jarak antara dapur dan kandang<br />
ternak, ketersediaan air dan bahan<br />
baku seperti pupuk kandang, sampah<br />
dapur, biomasa <strong>yang</strong> berbentuk<br />
helaian dan buangan saniter.<br />
Hal-hal Teknis<br />
pembangkit biogas ter pre-fabrikasi<br />
tersedia dalam bahan Polietilena<br />
berdensitas tinggi (HDPE), Plastik<br />
<strong>yang</strong> diperkuat serat kaca (FRP) dan<br />
coran semen <strong>yang</strong> diperkuat (RCC).<br />
Untuk memastikan keberhasilan pembangkit<br />
biogas, faktor-faktor berikut perlu<br />
diperhatikan<br />
IKLIM DAN PARAMETER GEOFISIKA SEPERTI:<br />
Suhu lingkungan<br />
Kondisi geofisika tanah<br />
Ketinggian air tanah<br />
Stabilitas geologi seperti masalah<br />
longsoran tanah, banjir, gempa bumi dan<br />
lain-lain.<br />
KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN POLA<br />
PEMAKAIAN GAS<br />
Jenis, kualitas dan kuantitas bahan baku<br />
<strong>yang</strong> tersedia (kotoran ternak, babi,<br />
unggas, tinja manusia dan lain-lain).<br />
Jumlah ternak/babi per-kepala keluarga.<br />
Ketersediaan air sebagai campuran.<br />
Pola pemakaian gas masyarakat seperti<br />
jenis makanan, lama memasak, cara<br />
memasak dan lain-lain harus dievaluasi<br />
sebelum proyek dimulai.<br />
Performa dari model <strong>yang</strong> sudah ada dalam<br />
skala lokal atau regional dan tingkat<br />
kepuasan pemakai.<br />
PARAMETER TEKNOLOGI<br />
Kekuatan struktur terhadap macam-macam<br />
kondisi beban (durabilitas struktur)<br />
Metode konstruksi dan supervisi.<br />
Kontrol mutu.<br />
Pengoperasian <strong>yang</strong> aman dan perawatan.<br />
Kemampuan desain untuk dapat diterapkan<br />
atau diadopsi dalam konteks geografi <strong>yang</strong><br />
berbeda.<br />
KETERJANGKAUAN BIAYA PEMBUATAN<br />
PEMBANGKIT BIOGAS<br />
Terjangkau dan tersedianya material<br />
konstruksi.<br />
Terjangkau dan tersedianya sumber daya<br />
manusia (terampil dan tidak terampil) pada<br />
tingkat lokal.<br />
Biaya pemasangan, pengoperasian dan<br />
perawatan.<br />
Biaya fasilitas transportasi.<br />
PENERAPAN HASIL PRODUKSI<br />
PEMBANGKIT BIOGAS<br />
Penggunaan gas <strong>yang</strong> optimal untuk<br />
memasak, penerangan, dan atau<br />
mengoperasikan mesin berbahan bakar.<br />
Penggunaan lumpur <strong>yang</strong> optimal sebagai<br />
pupuk organik<br />
Perlu diketahui<br />
Pernah terjadi situasi di mana<br />
penentuan ukuran reaktor biogas<br />
<strong>yang</strong> dilakukan tanpa<br />
mempertimbangkan kebutuhan<br />
memasak dan paramater teknis<br />
lainnya menghasilkan reaktor dengan<br />
ukuran dan biaya <strong>yang</strong> berlebihan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 77.
78.<br />
Batasan<br />
Keterbatasan - organisme Biologi<br />
Bakteri metanogen berkembang perlahan<br />
dan peka terhadap perubahan fisika dan<br />
kimia <strong>yang</strong> mendadak. Misalnya, jatuhnya<br />
suhu secara tiba-tiba dapat mempengaruhi<br />
pertumbuhan dan laju produksi gas.<br />
Ketidak teraturan pasokan bahan baku<br />
dapat menyebabkan bakteri tidak berfungsi<br />
dengan baik sehingga menyebabkan<br />
produksi gas tidak teratur.<br />
Bahan baku <strong>yang</strong> berbeda dari spesifikasi<br />
awal dapat menyebabkan kematian bakteri.<br />
Misalnya pada fasilitas biogas dalam pabrik<br />
keripik kentang di mana bahan baku <strong>yang</strong><br />
ditentukan hanya limbah kentang dalam<br />
bentuk potongan tipis dan remahan,<br />
sejumlah besar minyak panas (bahan baku<br />
<strong>yang</strong> salah) dituangkan ke dalam<br />
pembangkit biogas menyebabkan bakteri<br />
dalam digester akan menjadi terlalu asam,<br />
sehingga bakteri mati, penghentian<br />
produksi gas dan akhirnya pembangkit<br />
tidak dapat digunakan.<br />
Keterbatasan - Kualitas Desain & Konstruksi<br />
pembangkit Biogas<br />
Adalah penting bahwa pembangkit tenaga<br />
<strong>yang</strong> dibangun dan dioperasikan sesuai<br />
dengan standar mutu <strong>yang</strong> ditetapkan.<br />
Kesalahan konstruksi digester biogas dapat<br />
mengakibatkan rembesan dan kebocoran<br />
gas. 40% dari semua pembangkit biogas<br />
bawah tanah gagal karena alasan ini.<br />
Pembangkit berkubah tetap bekerja lebih<br />
baik dibandingkan jenis pembangkit seperti<br />
tipe kubah mengambang.<br />
Meskipun memiliki biaya investasi awal<br />
<strong>yang</strong> rendah (tergantung ukuran dan<br />
lokasi), digester plastik tidak tahan lama<br />
dan memiliki tingkat kegagalan <strong>yang</strong> tinggi.<br />
Karena penumpukan tekanan gas <strong>yang</strong><br />
tinggi, penyimpanan gas plastik dilaporkan<br />
sering mengalami masalah kebocoran<br />
terutama dari sendi dan sambungan.<br />
Kekurangan dari polietilena berdensitas tinggi<br />
adalah:<br />
Ekspansi termal tinggi.<br />
Rentan pelapukan oleh cuaca.<br />
Mudah retak karena tekanan.<br />
Sulit untuk disambung.<br />
Mudah terbakar.<br />
Ketahanan terhadap suhu kurang baik.<br />
Kekuatan / kekakuan <strong>yang</strong> rendah.<br />
Keterbatasan - Penggunaan & Masalahmasalah<br />
Operasional<br />
Dalam beberapa kasus, deposit mineral<br />
putih <strong>yang</strong> mengandung silika terbentuk<br />
dalam digester. Ini disebut scum dan harus<br />
dihapus secara kimiawi atau mekanis. Pada<br />
pembangkit biogas <strong>yang</strong> tidak memiliki<br />
pembersih scum, gas terperangkap di<br />
dalam buih dan menyebabkan kerugian<br />
produksi.<br />
<br />
Banyak ditemukan para pengguna <strong>yang</strong><br />
tidak menyadari pentingnya lumpur hayati<br />
dalam meningkatkan produksi pertanian.<br />
Untuk memaksimalkan manfaat dari<br />
pembangkit biogas, lumpur <strong>yang</strong> dihasilkan<br />
, harus dikumpulkan, dikomposkan dan<br />
ditangani dengan benar. Untuk mencapai<br />
hal ini, sebuah tangki outlet harus<br />
disediakan di pembangkit tipe kubah tetap,<br />
dari sana lumpur langsung dibawa ke<br />
lapangan atau ke sebuah lubang lumpur.<br />
Untuk desain kubah mengambang, lumpur<br />
dibawa ke sebuah lubang tempat<br />
pengeringan atau di bawa ke lapangan<br />
untuk langsung digunakan.<br />
<br />
Lama pembakaran kompor untuk memasak<br />
umumnya 3-6 jam per hari per keluarga<br />
dan membuang gas ke udara cukup lazim<br />
sekiranya tidak ada sarana penyimpanan<br />
walaupun buruk dari perspektif lingkungan<br />
serta tidak menguntungkan secara<br />
ekonomi. Oleh karena itu penyimpanan gas<br />
harus dimasukkan ke dalam desain<br />
pembangkit biogas.<br />
Keterbatasan - Operasi & Pemeliharaan<br />
Pembangkit Biogas<br />
Kurangnya layanan purna jual atau pelatihan<br />
pengoperasian & Pemeliharaan untuk
pengguna adalah keterbatasan utama dalam<br />
keberhasilan usaha biogas.<br />
Biaya instalasi dan penghematan<br />
3<br />
Jawa Timur - US $ 450 untuk 6 m<br />
pembangkit; Jawa Tengah - US $ 800<br />
3 3<br />
untuk 6 m , dan US $ 1.200 untuk 9 m<br />
3<br />
pembangkit; Bali - US $ 1.500 untuk 9 m<br />
pembangkit.<br />
Penghematan langsung bila dibandingkan<br />
dengan memasak menggunakan bahan<br />
bakar konvensional seperti minyak tanah<br />
berkisar antara US $ 25 sampai 50<br />
(1 sampai 2 liter minyak tanah/ hari) per<br />
pembangkit/ bulan.<br />
Kesimpulan<br />
Perlu diketahui<br />
Biaya instalasi dapat<br />
bervariasi dari tempat<br />
ke tempat, juga<br />
tergantung pada jenis<br />
bahan <strong>yang</strong> digunakan dalam<br />
pembangunan pembangkit<br />
biogas. Perhitungan<br />
penghematan dan ROI (Return on<br />
Investment) tergantung pada<br />
jumlah pemakaian dan biaya<br />
energi konvensional <strong>yang</strong><br />
tergantikan terhadap biaya<br />
pembangkit biogas.<br />
Konversi sampah menjadi energi adalah situasi win-win bagi manusia dan lingkungan. Sampah <strong>yang</strong><br />
tidak didaur ulang dibuang di pinggir jalan atau dibakar di tempat terbuka, kedua tindakan tersebut<br />
mengarah ke pencemaran lingkungan dalam bentuk lindi <strong>yang</strong> merembes ke air tanah dan metana<br />
<strong>yang</strong> dilepas ke atmosfir. Pembakaran sampah menyebabkan polusi udara. Mengingat sumbersumber<br />
energi terbarukan seperti pupuk kandang dan limbah rumah tangga dan pertanian<br />
terdapat dalam jumlah besar di Indonesia, potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara<br />
optimal dan diubah menjadi energi. Jika kualitas konstruksi dan operasi serta prosedur<br />
pemeliharaan dilakukan dengan tepat, biogas untuk sistem energi adalagh sumber energi<br />
berkelanjutan <strong>yang</strong> paling efisien di dunia saat ini.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 79.
80.<br />
BIODIESEL<br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan biodiesel<br />
Biodiesel adalah bahan bakar <strong>yang</strong> terbuat<br />
dari minyak nabati baku / lemak hewan /<br />
gemuk <strong>yang</strong> didaur ulang atau limbah minyak<br />
goreng.<br />
Jika minyak baku digunakan, biji <strong>yang</strong><br />
mengandung minyak ditekan untuk<br />
menghasilkan minyak nabati <strong>yang</strong> kemudian<br />
digabungkan dengan alkohol dan katalis<br />
dalam proses <strong>yang</strong> disebut transesterifikasi<br />
untuk menciptakan biodiesel dan gliserol.<br />
Biodiesel <strong>yang</strong> dihasilkan bisa langsung<br />
digunakan atau dicampur dengan solar<br />
minyak bumi sebesar 5% biodiesel / 95% solar<br />
minyak bumi dan digunakan, mesin diesel<br />
konvensional tanpa harus dimodifikasi.<br />
Biodiesel dapat diproduksi secara lokal dan<br />
membantu mengurangi ketergantungan<br />
Indonesia pada impor minyak mentah.<br />
Tanaman Jarak dan Kelapa Sawit adalah dua<br />
tanaman <strong>yang</strong> umum ditanam di Indonesia<br />
untuk biodiesel.<br />
Fakta Menarik<br />
Rudolf Diesel, penemu mesin<br />
diesel dari Jerman merancangnya<br />
untuk menggunakan minyak<br />
kacang tanah.<br />
Mengapa mengunakan biodiesel<br />
Jatropha Curcas L (Jarak Pagar), merupakan<br />
salah satu tanaman energi primer <strong>yang</strong><br />
tumbuh dengan baik di Indonesia meski di<br />
lahan kering sekalipun. Tanaman ini tahan<br />
terhadap hama dan sangat produktif dengan<br />
varietas tertentu mampu menghasilkan<br />
sampai dengan 4 kg biji per tanaman per<br />
tahun dan dapat dipanen terus-menerus<br />
selama 50 tahun.<br />
Produksi dan penggunaan biodiesel untuk<br />
genset berkontribusi bagi elektrifikasi di<br />
daerah terpencil <strong>yang</strong> tidak memiliki akses ke<br />
jaringan listrik.<br />
Biodiesel juga dapat dengan mudah<br />
digunakan dalam kendaraan bermesin diesel,<br />
baik sebagai pengganti solar, atau sebagai<br />
aditif dengan kekuatan <strong>yang</strong> mirip dengan<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan oleh bahan bakar diesel<br />
konvensional.<br />
Biodiesel tidak beracun dan terbakar lebih<br />
bersih bila dibandingkan dengan solar minyak<br />
bumi. Biodiesel menghasilkan lebih sedikit<br />
emisi karbon dioksida, sulfur dioksida, partikel<br />
atau jelaga, ke udara sehingga lebih<br />
mengurangi polusi udara dibandingkan<br />
dengan penggunaan solar minyak bumi.<br />
Perlu diketahui<br />
Meskipun minyak mentah dan minyak<br />
goreng bekas dapat digunakan untuk<br />
membuat biodiesel, menggunakan<br />
minyak goreng bekas dapat<br />
mengalihkan limbah dari tempat<br />
pembuangan sampah dan pipa-pipa<br />
selokan dan mengkonversinya<br />
menjadi sumber energi.<br />
Pada kota-kota besar, di mana<br />
terdapat banyak restoran dan kantin,<br />
limbah minyak goreng dapat<br />
diperoleh dari dapur restoran.<br />
Beberapa restoran diwajibkan untuk<br />
mengumpulkan minyak dalam<br />
perangkap-perangkap lemak dan<br />
diharuskan membayar untuk<br />
membuangnya; Beberapa jenis<br />
minyak ini digunakan untuk pakan<br />
tambahan untuk peternakan Namun,<br />
banyak <strong>yang</strong> berakhir di tempat<br />
pembuangan sampah
Di mana perangkap lemak tidak<br />
diwajibkan, restoran dan kantin boleh<br />
membuang minyak bekas mereka<br />
kedalam selokan, sehingga sering<br />
menimbulkan endapan dan sumbatan<br />
pada saluran pembuangan.<br />
Ketika minyak goreng bekas di daurulang<br />
untuk menghasilkan biodiesel,<br />
banyak, banyak limbah lemak dapat<br />
dialihkan dari tempat pembuangan<br />
sampah dan saluran-saluran air,<br />
sehingga terjadi peningkatan kualitas<br />
air dan udara (pengurangan gas<br />
pembuangan sampah dan resapan<br />
lindi kedalam air tanah).<br />
Keterbatasan dalam penanaman<br />
tanaman energi penghasil biofuel<br />
Ketika benih untuk Jarak misalnya, harus<br />
dibeli sebelum produksi, masalah logistik<br />
dapat menjadi tantangan. Benih hanya<br />
tersedia sekali setahun sehingga harus<br />
disimpan untuk keperluan sepanjang tahun.<br />
Pengumpulan biji adalah aktifitas <strong>yang</strong> padat<br />
tenaga kerja. Selain itu, Jatropha adalah<br />
tanaman <strong>yang</strong> beracun dan seluruh sisasisanya<br />
tidak cocok untuk pakan ternak atau<br />
pupuk. Perkebunan di daerah terpencil akan<br />
lebih cocok daripada di daerah-daerah<br />
berpenduduk.<br />
Jarak memiliki bagian permukaan <strong>yang</strong> dapat<br />
menimbulkan iritasi kulit, namun tetap harus<br />
dipetik, dikeringkan dan dipisahkan bijinya<br />
dari lapisan luar menggunakan tangan. Oleh<br />
karena itu harus dipastikan bahwa petani dan<br />
pemetik menaruh perhatian <strong>yang</strong> cukup<br />
selama masa pertumbuhan dan panen serta<br />
menghindarkan anak-anak dan binatang dari<br />
area perkebunan.<br />
Ketika penanaman Jarak mengundang<br />
investasi swasta, tujuan akhir belum tentu<br />
mengatasi kemiskinan di daerah pedesaan<br />
atau memberikan penghijauan untuk lahan<br />
kering dan semi kering.<br />
Terdapat potensi pemaksaan dan<br />
pengeksploitasian para petani miskin <strong>yang</strong><br />
sebagian besar buta huruf di desa-desa untuk<br />
membudidayakan tanaman Jarak, bukan<br />
tanaman <strong>yang</strong> biasa ditanam. Jika lahan <strong>yang</strong><br />
biasanya digunakan untuk menanam tanaman<br />
pangan diubah menjadi lahan untuk tanaman<br />
energi, hal ini dapat menjadi masalah <strong>yang</strong><br />
perlu mendapat perhatian besar di negaranegara<br />
dengan populasi tinggi untuk diberi<br />
makan serta mempengaruhi mata<br />
pencaharian petani secara individual.<br />
BATASAN DARI PRODUK AKHIR - BIODIESEL<br />
Biodiesel memiliki kecenderungan untuk<br />
merusak karet. Pada mesin <strong>yang</strong> lebih tua (15<br />
tahun atau lebih) dudukan mesin dan selang<br />
karet akan perlu diganti.<br />
Ketika biodiesel pertama kali digunakan,<br />
peningkatan deposit dalam sistem mesin<br />
mungkin terjadi, sehingga penggantian filter<br />
bahan bakar <strong>yang</strong> lebih sering mungkin<br />
diperlukan.<br />
Biodiesel memiliki permasalahan ignisi pada.<br />
cuaca dingin. Tergantung dari jenis minyak<br />
o<br />
<strong>yang</strong> digunakan, pada suhu sekitar 4-5 C,<br />
biodiesel mungkin mulai mengeras.<br />
Biodiesel cenderun teroksidasi dan rusak di<br />
dalam penyimpanannya jika tidak digunakan<br />
dalam jangka watu <strong>yang</strong> terlalu lama. Jadi<br />
untuk pengguna dari sektor pertanian dengan<br />
peralatan pertanian <strong>yang</strong> mungkin tidak<br />
digunakan selama beberapa bulan sekaligus,<br />
rusaknya bahan bakar dalam penyimpanan<br />
dapat menjadi masalah.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 81.
82.<br />
Pertimbangan teknis<br />
Pure Plant Oil (PPO) dan Dalam<br />
beberapa kondisi digunakan untuk<br />
Straight Vegetable Oil adalah mungkin untuk menggantikan bahan bakar<br />
adalah bahan-bahan <strong>yang</strong> membakar straight diesel hingga 100% dari<br />
karakteristik aslinya tidak vegetable oil (SVO) dalam komposisi<br />
diubah secara kimiawi. mesin diesel tanpa proses PPO<br />
juga dapat digunakan<br />
Kelapa sawit, Straight konversi ke biodiesel. untuk menggantikan<br />
Jatropha Oil (SJO) dan Untuk ini beberapa minyak tanah (20% PPO,<br />
Minyak Kedelai semua konversi mesin dan 80% Diesel) dan Marine<br />
dapat digunakan sebagai komponen jalur bahan Fuel Oil (hingga 100<br />
aditif untuk bahan bakar bakar diperlukan PPO%) tanpa peralatan<br />
diesel (15% PPO, 85% Namun,<br />
dengan khusus.<br />
Diesel) tanpa perlu penggunaan konverter,<br />
peralatan khusus. PPO dapat murni<br />
Waspada<br />
50% dari perkebunan baru <strong>yang</strong> dikeringkan untuk tidak ada kriteria tentang<br />
diIndonesia akan didirikan di perkebunan akan emisi gas rumah kaca selama<br />
lahan tropis bergambut. menghasilkan emisi karbon produksi minyak sawit.<br />
Lahan gambut adalah lahan dioksida sebesar 90 ton<br />
tempat penyimpanan karbon pertahun. Tergantung pada Pada tahun 2009, RSPO<br />
terluas dan paling efisien di hasil panen, ini berarti emisi GENERAL ASSEMBLY ke - 6<br />
muka bumi. Meski hanya karbon dioksida dalam sepakat untuk membentuk<br />
mencakup 3% dari luas total besaran puluhan ton untuk sebuah komite untuk<br />
permukaan tanah global, memproduksi satu ton mengeksplorasi dan<br />
mereka menyimpan lebih minyak kelapa sawit. mengembangkan modelbanyak<br />
karbon dari seluruh model bisnis untuk<br />
biomassa dunia dan dua kali The Round Table of mengoptimalkan<br />
lebih banyak dari seluruh Sustainable Palm Oil (RSPO) keberlanjutan perkebunan<br />
biomassa <strong>yang</strong> terkandung di adalah sebuah asosiasi <strong>yang</strong> kelapa sawit <strong>yang</strong> ada di<br />
dalam hutan. dibentuk oleh organisasi- lahan gambut, termasuk opsiorganisasi<br />
<strong>yang</strong> terlibat dalam opsi untuk restorasi dan<br />
Ekosistem lahan gambut dan rantai pasokan minyak sawit. pengembangan ekonomi<br />
sumber daya alamnya kini Tujuan RSPO adalah untuk alternatif.<br />
berada di bawah ancaman mempromosikan<br />
Sumber bacaan tambahan<br />
besar reklamasi lahan untuk pertumbuhan dan<br />
http://www.wetlands.org/Whatwedo/<br />
perkebunan kelapa sawit penggunaan minyak sawit Biofuels/RoundTableonSustainablePal<br />
mOilRSPO/tabid/1255/Default.aspx<br />
dalam skala besar <strong>yang</strong> akan berkelanjutan. Saat ini kriteria<br />
berdampak pada kerusakan RSPO hanya berupa pedoman<br />
http://www.wetlands.org/LinkClick.asp<br />
hutan, penurunan kesuburan dengan kriteria <strong>yang</strong> tidak x?fileticket=lUyeDbd0Wg0% 3d &<br />
dan kerusakan tanah. jelas untuk menghindari tabid = 56<br />
pendirian perkebunan kelapa<br />
Satu hektare lahan gambut sawit di lahan gambut. Juga
Kesimpulan<br />
Lahan pertanian untuk tanaman pangan<br />
semakin langka di seluruh dunia dan<br />
ekosistem lahan gambut adalah reservoir<br />
karbon <strong>yang</strong> berharga. Dengan<br />
mempertimbangkan faktor-faktor ini, setiap<br />
ketetapan <strong>yang</strong> keberlanjutan tentang<br />
perkebunan tanaman energi <strong>yang</strong> berfokus<br />
pada dampak lingkungan dan masalah sosialekonomii<br />
hanya baik selama tanah dengan<br />
kondisi <strong>yang</strong> rusak dimasukkan kedalam<br />
budidaya tanaman energi.<br />
BIOETANOL<br />
Apakah bioetanol?<br />
Bioetanol merupakan bahan bakar <strong>yang</strong><br />
dibuat dari fermentasi tanaman <strong>yang</strong><br />
mengandung jumlah kandungan gula, pati<br />
atau selulosa <strong>yang</strong> tinggi sehingga dapat<br />
PENGGILINGAN<br />
PENYARINGAN<br />
PRODUK<br />
PENGILANGAN<br />
TRANSESTERIFIKASI<br />
Minyak Jarak<br />
(SJO)<br />
Minyak Mentah<br />
Jarak Pagar (CJO)<br />
Ampas<br />
Benih Jarak Pagar<br />
Bungkil/Cangkang<br />
Gas dari proses<br />
Gasifikasi<br />
Kilang Minyak Biokerosin Pupuk<br />
BIO DISEL<br />
ILUSTRASI PROSES PENGOLAHAN JARAK PAGAR MENJADI BIODISEL<br />
diperoleh etanol murni untuk digunakan<br />
sebagai bahan bakar transportasi.<br />
Di Indonesia bioetanol dapat dibuat dari<br />
tanaman seperti singkong (umbi), ubi (umbi),<br />
tebu (tangkai & molase), jagung (gandum),<br />
sorgum (gandum), sorgum manis (tangkai),<br />
sagu (tangkai), padi (tangkai) dan nira dari<br />
Aren, Niphar, Lontar, dan Kelapa.<br />
Metode produksi <strong>yang</strong> digunakan adalah<br />
pencernaan dengan bantuan enzim untuk<br />
melepaskan gula dari pati tanaman,<br />
fermentasi gula, penyulingan dan<br />
pengeringan.<br />
Proses penyulingan memerlukan asupan<br />
energi dalam bentuk panas <strong>yang</strong> diperoleh<br />
dari bahan bakar fosil atau bahan <strong>yang</strong> lebih<br />
lestari seperti ampas tebu (bagasse).<br />
Bioetanol adalah bahan bakar <strong>yang</strong> dihasilkan.<br />
Minyak Jarak Murni<br />
(PPO)<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 83.
84.<br />
Bioetanol dapat langsung digunakan sebagai<br />
bahan bakar di kendaraan bermesin bensin<br />
<strong>yang</strong> dimodifikasi atau, <strong>yang</strong> lebih umum,<br />
sebagai aditif bensin.<br />
Tanaman lain <strong>yang</strong> dapat digunakan untuk<br />
menghasilkan etanol adalah gandum, jagung<br />
dan bit gula.<br />
Mengapa mengunakan bioetanol?<br />
Etanol adalah bahan bakar ramah lingkungan.<br />
Menggunakan etanol (dibanding bensin)<br />
mengurangi emisi karbon monoksida, partikel,<br />
oksida nitrogen, dan polutan ozon lainnya.<br />
Campuran bahan bakar etanol dapat<br />
mengurangi emisi karbon monoksida sampai<br />
dengan 25 % dan emisi gas rumah sampai<br />
dengan 35-45%.<br />
Etanol berbasis tebu Brasil, dimana limbah<br />
tanaman digunakan untuk konversi energi,<br />
mengurangi emisi gas rumah kaca 80 sampai<br />
hampir 100% dibandingkan dengan<br />
penggunaan minyak bumi.<br />
Fakta Menarik<br />
Ford Model T (1903 to 1926)<br />
sebenarnya didesain oleh Henry<br />
Ford untuk sepenuhnya<br />
menggunakan etanol<br />
Keterbatasan <strong>yang</strong> terdapat pada<br />
penanaman tumbuhan penghasil<br />
energi untuk biofuel<br />
Salah satu ketakutan utama menggunakan<br />
biofuel adalah terjadinya persaingan dengan<br />
produksi pangan (ini akan berkurang dengan<br />
produksi etanol berbasis selulosa).<br />
Pembukaan lahan baru untuk pertanian<br />
tanaman energi sering dilakukan dengan cara<br />
dibakar. Hal ini menyebabkan kerusakan<br />
lingkungan seperti penggundulan hutan dan<br />
penurunan kesuburan tanah karena<br />
pengurangan bahan organik. Pembakaran<br />
juga menghasilkan emisi karbon dioksida<br />
<strong>yang</strong> sangat besar .<br />
Kelemahan etanol lainnya adalah biaya<br />
produksi dan fakta bahwa etanol<br />
membutuhkan air <strong>yang</strong> sangatbesar.<br />
Batasan dari produk akhir - bioetanol<br />
Kebanyakan mobil bermesin bensin <strong>yang</strong><br />
ada dapat berjalan dengan campuran<br />
etanol sampai dengan 15% dengan bensin,<br />
namun diperlukan lebih banyak etanol<br />
untuk menjalankan mesin dibandingkan<br />
dengan bensin.<br />
<br />
Etanol juga digunakan untuk bahan bakar<br />
perapian bioetanol. Tidak diperlukan<br />
cerobong asap untuk api bioetanol; Namun<br />
panas <strong>yang</strong> dihasilkan masih kurang dari<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan perapian konvensional.<br />
<br />
Terdapat masalah penanganan bahan bakar<br />
etanol dalam konsentrasi <strong>yang</strong> lebih tinggi<br />
men<strong>yang</strong>kut tekanan uapnya dan<br />
keseimbangan antara air dan pencemarnya.<br />
Kesimpulan<br />
Jika pengembangan sumber daya Biofuels<br />
tidak dikelola dengan baik, banyak dampak<br />
negatif seperti penggundulan hutan primer,<br />
konflik dengan produksi pangan dan<br />
kontaminasi sistem air alami oleh kelebihan<br />
masukan ke dalam tanah pertanian <strong>yang</strong><br />
mungkin muncul. Juga harus mendapat
ETANOL selulosa<br />
Selulosa adalah serat <strong>yang</strong><br />
terkandung dalam daun,<br />
batang, dahan tanaman dan<br />
pohon.<br />
Setelah gula <strong>yang</strong> terikat<br />
erat dipecah oleh enzim,<br />
Etanol dapat dibuat dari<br />
selulosa seperti halnya gula<br />
dan pati.<br />
Adalah tantangan utama<br />
untuk mencapai hal ini<br />
dengan biaya <strong>yang</strong> cukup<br />
rendah bagi tujuan<br />
komersial.<br />
Etanol selulosa diharapkan<br />
akan lebih murah dan lebih<br />
hemat energi karena dapat<br />
dibuat dari bahan baku <strong>yang</strong><br />
perhatian khusus adalah alih guna hutan,<br />
lahan gambut, padang rumput, atau lahan<br />
basah di negara berkembang sebagai akibat<br />
dari permintaan biofuel negara-negara maju.<br />
Etanol <strong>yang</strong> diproduksi menggunakan<br />
teknologi produksi dan konversi terkini<br />
memberikan sedikit perbaikan emisi- sekitar<br />
20 persen- dibandingkan dengan<br />
penggunaan bensin. Namun, jika total energi<br />
<strong>yang</strong> dikonsumsi oleh peralatan pertanian,<br />
budidaya, penanaman, pupuk, pestisida,<br />
herbisida dan fungisida <strong>yang</strong> dibuat dari<br />
minyak bumi diperhitungkan ditambah biaya<br />
sistem irigasi, panen, pengangkutan bahan<br />
baku ke pabrik pengolahan, fermentasi,<br />
distilasi, pengeringan, transportasi ke terminal<br />
bahan bakar terminal dan pompa-pompa<br />
retail dan nilai kandungan energi etanol <strong>yang</strong><br />
lebih rendah, nilai tambah bersih <strong>yang</strong><br />
diterima konsumen menjadi sangat kecil.<br />
Produksi dari selulosa akan menghindarkan<br />
etanol dari persaingan dengan tanaman<br />
pangan dan pada saat <strong>yang</strong> sama membuat<br />
biaya produksi lebih murah dengan<br />
memanfaatkan rumput dan lahan marjinal<br />
untuk penanamannya.<br />
murah seperti limbah kertas,<br />
hijauan hutan, rerumputan,<br />
serbuk gergaji, dan residu<br />
pertanian misalnya batang<br />
gandum, jagung, dan jerami<br />
padi.<br />
Rumput <strong>yang</strong> dapat tumbuh<br />
sepanjang tahun adalah<br />
bahan pembuat etanol<br />
terbaik karena mereka tidak<br />
harus ditanam kembali setiap<br />
tahun. tanaman berkayu<br />
cepat tumbuh juga pilihan<br />
<strong>yang</strong> baik.<br />
Penelitian sedang dilakukan<br />
terhadap enzim <strong>yang</strong><br />
dibutuhkan untuk memecah<br />
selulosa menjadi<br />
GAS SINTETIS<br />
gula. Beberapa organisme<br />
alami <strong>yang</strong> melakukan hal ini<br />
adalah jenis fungus <strong>yang</strong><br />
dapat merobek pakaian, dan<br />
pencernaan rayap <strong>yang</strong><br />
dapat mengkonversi<br />
biomassa kayu menjadi gula.<br />
Berkat bioteknologi harga<br />
enzim-enzim ini dapat<br />
menurun dengan cepat.<br />
Selain itu, Selulosa bisa<br />
dipecah oleh asam atau<br />
dipanaskan dan diubah<br />
menjadi gas <strong>yang</strong> dapat<br />
digunakan untuk biofuel.<br />
Apa <strong>yang</strong> dimaksud dengan<br />
gasifikasi?<br />
Gasifikasi adalah suatu proses dimana sumber<br />
karbon seperti batubara atau biomassa diurai<br />
(gasifikasi) menjadi karbon monoksida,<br />
hidrogen, karbon dioksida dan molekul<br />
hidrokarbon dalam reaktor kimia<br />
menggunakan oksigen dan atau uap untuk<br />
menghasilkan campuran gas. Campuran gas<br />
ini dikenal sebagai produsen gas / gas produk<br />
/ gas kayu atau gas batubara tergantung<br />
pada bahan baku. Gas ini kemudian<br />
dibersihkan lebih lanjut dan diubah menjadi<br />
bahan bakar sintetis, kimia, atau pupuk.<br />
Mengapa menggunakan gasifikasi?<br />
Gasifikasi bukan teknologi baru. Gasifikasi<br />
awalnya dikembangkan pada tahun 1800-an<br />
untuk membuat gas perkotaan bagi<br />
penerangan dan memasak. Pembangkit gas<br />
skala kecil juga digunakan untuk pembakaran<br />
kendaraan bermesin selama era kekurangan<br />
bahan bakar pada Perang Dunia Kedua.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 85.
86.<br />
PENGGILINGAN<br />
PENAMBAHAN<br />
AIR & ENZIM<br />
AMONIA DITAMBAHKAN UNTUK<br />
MENGONTROL PH. CAMPURAN<br />
DIPROSES PADA SUHU YANG TINGGI<br />
DAN KEMUDIAN DIDINGINKAN<br />
RAGI DITAMBAHKAN UNTUK<br />
MEMBANTU PROSES<br />
FERMENTASI<br />
PENAMBAHAN DENATURANT<br />
UNTUK MEMBUATNYA DAPAT<br />
DIMINUM<br />
BIOETANOL<br />
(untuk mesin bensin)<br />
Saat ini 385 pembangkit gas beroperasi di 27<br />
negara di dunia, memproduksi bahan bakar<br />
sintetis, bahan kimia, pupuk, dan listrik.<br />
Biomassa gasifikasi adalah sistem energi<br />
alternatif <strong>yang</strong> sesuai untuk tujuan pertanian.<br />
Potensi pembangkit gas berbahan bakar<br />
biomassa untuk menggantikan konsumsi<br />
minyak bumi telah menarik banyak perhatian<br />
di Indonesia.<br />
Alasannya antara lain, terdapat kemungkinan<br />
pemanfaatan limbah seperti limbah hutan dan<br />
industri perkayuan, sekam padi, pohon karet<br />
<strong>yang</strong> tidak lagi produktif, sabut kelapa dan<br />
lain-lain untuk menggantikan konsumsi solar<br />
dan bensin pada generator listrik dan panas<br />
di daerah terpencil <strong>yang</strong> kurang berkembang.<br />
Etanol dan<br />
Karbon Dioksida<br />
2<br />
CO<br />
(untuk industri<br />
minuman ringan dan<br />
pembuatan biang es)<br />
Jagung<br />
Tepung jagung<br />
Pati menjadi<br />
Dextrose<br />
(bentuk glukosa)<br />
DEXTROSE<br />
Ampas<br />
Pakan Ternak<br />
Deskripsi teknologi pembangkit<br />
gasifikasi biomassa untuk skala-kecil<br />
Alat pembuat gas adalah perangkat<br />
sederhana <strong>yang</strong> terdiri dari suatu wadah<br />
silinder dengan ruang untuk bahan<br />
baku,saluran udara masuk, keluar gas dan<br />
satu penyaring.<br />
Pembangkit gasifikasi skala kecil dapat<br />
terbuat dari bata tahan api, baja / beton atau<br />
drum minyak tergantung pada jenis bahan<br />
bakar <strong>yang</strong> digunakan.komponen lain <strong>yang</strong><br />
menjadi bagian keseluruhan sistem gasifikasi<br />
biomassa adalah unit pemurnian dan<br />
konverter energi seperti pembakar atau mesin<br />
pembakaran internal.<br />
Desain gasifier dapat berupa salah satu dari 3<br />
jenis desain berikut - Fluidized bed atau
Updraft, Moving bed atau Downdraft,<br />
Entrained flow atau Crossdraft.<br />
Kunci desain <strong>yang</strong> sukses adalah pemahaman<br />
sepenuhnya dari sifat bahan baku <strong>yang</strong><br />
digunakan.<br />
Arang, potongan kayu, dan briket umum<br />
digunakan sebagai bahan baku. Sampah<br />
organik seperti limbah pertanian dalam<br />
bentuk residu industri kayu, sekam padi,<br />
pohon karet <strong>yang</strong> tidak produktif lagi, sabut<br />
kelapa serta sampah anorganik seperti plastik<br />
dapat juga digunakan sebagai bahan baku.<br />
Sebuah gasifier dapat bersifat portabel atau<br />
statis. Pembangkit Portable digunakan untuk<br />
menjalankan kendaraan. Gasifiers statis<br />
dikombinasikan dengan mesin banyak<br />
digunakan masyarakat pedesaan untuk<br />
menghasilkan listrik dan untuk menyalakan<br />
pompa irigasi.<br />
Batasan<br />
Tingginya biaya listrik untuk menjalankan<br />
pabrik gasifikasi<br />
Tidak tersedianya biomassa dalam bentuk<br />
<strong>yang</strong> diperlukan sehingga diperlukan pra-<br />
proses.<br />
Kurangnya atau terbatasnya kapasitas<br />
penyimpanan untuk bahan baku<br />
Pemeliharaan berkala dan biaya perbaikan<br />
Kesimpulan<br />
Gasifikasi penting karena gas sintetis <strong>yang</strong><br />
diproduksi melalui proses ini dapat<br />
menggantikan gas alam <strong>yang</strong> kini 'paling<br />
disukai' untuk membangkitkan listrik, namun,<br />
harga <strong>yang</strong> murah dan ketersediaan <strong>yang</strong><br />
mudah memegang peran penting bagi<br />
kesuksesan sebuah pembangkit gasifikasi.<br />
Udara<br />
Udara<br />
Udara<br />
BIOMASSA<br />
Updraft<br />
Downdraft<br />
BIOMASSA<br />
Crossdraft<br />
Gas<br />
Gas<br />
Gas<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 87.
88.<br />
Kayu<br />
Udara<br />
Pertimbangan teknis<br />
Pembakaran<br />
Jika gasifikasi berlangsung dibersihkan untuk dan H2 <strong>yang</strong> lebih tinggi.<br />
pada suhu <strong>yang</strong> relatif menjalankan pembangkit Produk ini dikenal sebagai<br />
rendah, seperti 700oC listrik bermesin gas sintesis. Menggunakan<br />
sampai 1000O C, produk pembakaran internal. teknik-teknik lanjut seperti<br />
<br />
gas akan memiliki kadar Fischer-Tropsch (FT),<br />
Gasifikasi menggunakan<br />
hidrokarbon <strong>yang</strong> relatif syngas dapat diubah<br />
suhu <strong>yang</strong> lebih tinggi<br />
tinggi dan dapat langsung menjadi biofuel diesel<br />
(1200oC sampai 1600oC)<br />
digunakan untuk sintetis berkualitas tinggi<br />
menghasilkan produk gas<br />
pembangkit panas atau <strong>yang</strong> sama sekali tidak<br />
dengan kandungan<br />
listrik <strong>yang</strong> dihasilkan kompatibel dengan mesin<br />
hidrokarbon <strong>yang</strong> lebih<br />
melalui turbin uap atau diesel konvensional<br />
sedikit, dan proporsi CO<br />
dengan gas <strong>yang</strong><br />
Minimalisi Biaya<br />
Biaya energi harus mengurangi biaya Mengoptimalkan<br />
kapasitas<br />
dikurangi dan jika mungkin persiapan biomassa. sistem pembangkitan listrik<br />
dibuat lebih murah Peningkatan<br />
kapasitas <strong>yang</strong> terdesentralisasi.<br />
daripada harga jaringan penyimpanan bahan baku. Peningkatan<br />
load factor<br />
listrik konvensional. Jika<br />
lebih dari satu sistem pembangkit.<br />
Pada kapasitas <strong>yang</strong> lebih dipasang di satu daerah,<br />
Udara<br />
Pengurangan<br />
tinggi, transportasi dan biaya perbaikan,<br />
persiapan biomassa dapat pemeliharaan dan biaya<br />
di mekanisasi untuk pelayanan dapat dikurangi.<br />
Gasifikasi Biomassa<br />
(Tidak sesuai skala)<br />
Ketel Uap<br />
Uap<br />
Generator<br />
Turbin<br />
Pelanggan<br />
Transmissi & distribusi
Cap dan Trade System<br />
(perdagangan emisi)<br />
Sebuah pendekatan ekonomi <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk pengendalian pencemaran<br />
adalah dengan menyediakan insentif<br />
keuangan untuk mencapai pengurangan<br />
emisi polusi. Target Caps, atau emisi,<br />
ditetapkan pada jumlah polusi <strong>yang</strong> dapat<br />
dipancarkan oleh suatu perusahaan. Jumlah<br />
pencemaran perusahaan tidak dapat<br />
melebihi Caps tersebut. Jika cemaran<br />
perusahaan berada di atas Caps, mereka<br />
harus membeli offset (selisih) karbon atau<br />
kredit karbon untuk mengurangi emisi<br />
mereka. Ini menciptakan pasar untuk<br />
perdagangan offset karbon.<br />
<br />
BIOMASSA /<br />
BAHAN BAKU<br />
PROSES<br />
PRODUK<br />
APLIKASI<br />
Limbah<br />
Biodegradable<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Biogas Gasifikasi<br />
Memasak,<br />
Pemanas<br />
Pembangkitan<br />
Listrik<br />
Memasak,<br />
Pemanas<br />
Pembangkitan<br />
Listrik<br />
Di bawah sistem perdagangan emisi,<br />
industri pertanian bisa dibebaskan dari<br />
kewajiban target emisi ternak dan pertanian<br />
dan bisa menjual kreditnya dengan memilih<br />
untuk mengurangi emisi<br />
Biomass<br />
berbiaya rendah<br />
Batu Bara / Kayu<br />
Produksi<br />
Biofuel<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Proses<br />
Fischer<br />
Topsch<br />
Bahan Bakar<br />
untuk Mesin<br />
Konvensional<br />
Diesel<br />
Minyak Sayur<br />
Mentah / Limbah<br />
Minyak (Jarak,<br />
Minyak Sawit)<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Gula/<br />
Tanaman Pati<br />
(Gula Sirup,<br />
Ubi Kayu)<br />
Transesterifikasi Fermentasi<br />
Bahan Bakar Bahan Bakar<br />
untuk Mesin<br />
untuk Mesin<br />
Konvensional<br />
Modifikasi<br />
Diesel<br />
Bensin<br />
gas rumah kaca atau melalui adopsi upaya<br />
konversi kotoran manusia / pertanian /<br />
kotoran hewan menjadi biogas.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 89.
90.<br />
Studi Kasus<br />
1. Mulai<br />
2. Pemilihan lokasi<br />
3. Teknologi<br />
<strong>yang</strong> Tepat<br />
4. Detil teknis &<br />
modifikasi<br />
6. Manajemen<br />
proyek &<br />
waktu<br />
Proyek dimulai setelah survei tentang kondisi<br />
peternak di target lokasi kami di Subang. Pertama<br />
kami mengontak KPSBU (Koperasi Peternak Sapi<br />
Bandung Utara) sebagai pemimpin kelompok<br />
peternak. Setelah mereka setuju dengan program<br />
biogas, kontak langsung dengan peternak dapat<br />
dilakukan.<br />
Lokasi ini dipilih lewat hasil survei. Lokasinya<br />
terletak di Subang, Jawa Barat.<br />
Teknologi dipilih berdasarkan survei mengenai<br />
kebiasan peternak seperti tingkat pendidikan,<br />
spesialisasi pekerjaan (pemilik atau pekerja),<br />
produksi susu dan lain-lain. Teknologi <strong>yang</strong><br />
diterapkan adalah teknologi kubah tetap <strong>yang</strong><br />
dibuat dari fiberglass dan penampungan <strong>yang</strong><br />
dibuat dari plastik.<br />
Pada awalnya digunakan plastik untuk<br />
penampungan gas, tapi kemudian diganti dengan<br />
Gashostex (nama produk) <strong>yang</strong> lebih berat dan<br />
tebal daripada plastik. Modifikasi ini diberikan<br />
secara cuma-cuma.<br />
5. Biaya & Pendanaan Biodigester : Rp. 2.728.000<br />
Subsidi dariDANONE : Rp. 1.000.000<br />
Peternak : Rp. 1.728.000 dlm 2 tahun<br />
Rp. 72.000 / months<br />
Penting bagi seluruh kontributor proyek untuk<br />
bekerjasama. Jadwal <strong>yang</strong> jelas untuk aneka<br />
tugas diberikan untuk mereka.<br />
DANONE memberikan subsidi<br />
Yayasan Mitra Masyarakat Mandiri Sejahtera:<br />
pelaksana<br />
KPSBU: partner lokal<br />
Peternak di Subang : Pengguna biogas<br />
Sebelum<br />
Petani dan peternak sapi<br />
memiliki sumber daya gas<br />
dan pupuk <strong>yang</strong> tidak<br />
digunakan, menyebabkan<br />
mereka menggunakan<br />
kayu bakar dan LPG <strong>yang</strong><br />
lebih mahal untuk<br />
pekerjaan dan rumah<br />
tangga sehari-hari.
Sesudah<br />
Peningkatan pendapatan<br />
Rp. 1.500.000 / month /<br />
rumah tangga<br />
Pengurangan subsidi<br />
Rp. 296.880 / year /<br />
household<br />
Sumber:<br />
Andrias Wiji, SP<br />
(PT. Cipta Tani Lestari)<br />
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara, Subang<br />
7. pelatihan &<br />
perawatan<br />
8. Pengawasan<br />
9. Keberlanjutan<br />
Kepada penduduk lokal diberikan pelatihan<br />
pengoperasian dan perawatan sehingga nantinya<br />
mereka dapat mengelola sendiri sistem tersebut.<br />
Diberikan pula pelatihan untuk memanfaatkan<br />
lumpur sisa untuk produksi pupuk organik untuk<br />
digunakan dalam pertanian.<br />
Sistem ini senantiasa diawasi. Seseorang dari tim<br />
ditugaskan untuk memonitor biodigester dan<br />
melayani para peternak. Sangat disadari, biogas<br />
adalah sesuatu <strong>yang</strong> baru untuk mereka, sehingga<br />
untuk meningkatkan tingkat adopsinya harus<br />
dilakukan pengawasan <strong>yang</strong> terus menerus.<br />
Sejauh ini biodigester berjalan dengan baik<br />
berkat layanan purna jual <strong>yang</strong> diberikan<br />
penyelenggara.<br />
10. Kesulitan Kesulitannya adalah meyakinkan peternak untuk<br />
menggunakan biogas dan menghentikan<br />
kebiasaan penggunaan kayu bakar. Kami hanya<br />
menginstal biodigester jika para peternak mau<br />
menggunakan Biogas.<br />
11. Manfaat<br />
Konsumsi bahan bakar/ bulan<br />
LPG = 3 x 3 kg<br />
Kayu bakar = 4 band<br />
Tidak ada nilai tambah dari<br />
kotoran sapi<br />
Polusi oleh kotoran sapi<br />
Penggundulan hutan<br />
Waktu memasak lebih lama<br />
Subsidi =<br />
3 x 3 kg x Rp. 2.750 =<br />
Rp. 24.740 / bulan/<br />
rumah tangga<br />
Untuk membuat proyek tersebut berkelanjutan.<br />
Komunitas membutuhkan bantuan teknis dan<br />
praktek sehingga sistem dapat terus digunakan<br />
dan memberikan manfaat.<br />
SEBULUM PENGGUNAAN SETELAH PENGGUNAAN PENGHEMATAN<br />
Konsumsi bahan bakar/ bulan<br />
LPG = 0<br />
Kayu bakar = 1 ikat<br />
Lumpur biogas reactor dapat<br />
digunakan untuk vermicomposting<br />
Lingkungan bersih dari kotoran sapi<br />
Penggurangan penggundulan hutan<br />
Menghemat waktu memasak<br />
Subsidi = 0<br />
Peningkatan penghasilan = Rp. 1.500.000 / bulan / rumah tangga<br />
Reduksi Subsidi = Rp. 296.880 / tahun / rumah tangga<br />
LPG = Rp. 45.000<br />
Kayu bakar= Rp. 30.000<br />
Total = Rp. 75.000<br />
200 kg / bulan<br />
= Rp. 50.000 / bulan<br />
Rp 24.740 / bulan /<br />
rumah tangga<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 91.
92.<br />
8. Keberlanjutan<br />
Mengidentifikasi solusi energi terbarukan <strong>yang</strong> tepat dan memobilisasi<br />
masyarakat lokal untuk melaksanakan proyek ini masih jauh dari cukup.<br />
Setelah teknologi terpasang apakah masyarakat akan terus<br />
diuntungkan pada tahun-tahun <strong>yang</strong> akan datang?<br />
Menyadari akan adanya beberapa rutin dan jadwal tetap dan garansi harus<br />
pemangku kepentingan <strong>yang</strong> akan dinegosiasikan pada awal proyek.<br />
tidak terpisahkan dalam<br />
keberhasilan jangka panjang dari Proyek-proyek <strong>yang</strong> memiliki keberlanjutan<br />
proyek, masing-masing pemangku mempunyai karakter:<br />
kepentingan harus dianggap sebagai anggota<br />
tim <strong>yang</strong> akan berhasil atau gagal bersama- 1. Murah, ekonomis dan wajar<br />
sama. Memahami kegiatan-kegiatan <strong>yang</strong> 2. Teknologi <strong>yang</strong> sederhana<br />
penting bagi keberhasilan jangka panjang dari 3. Berangkat dari inisiasi masyarakat<br />
proyek energi terbarukan adalah fokus dari 4. Dilindungi oleh perencanaan menengah<br />
bagian akhir ini. dan jangka panjang.<br />
5. Setiap pembangunan harus melakukan<br />
Keberlanjutan berarti menciptakan sebuah proses perencanaan - implementasi,<br />
kondisi dalam masyarakat setempat di mana evaluasi, pengelolaan<br />
proyek dapat eksis dan bermanfaat untuk<br />
masyarakat selama bertahun-tahun <strong>yang</strong> akan<br />
datang. Kondisi ini termasuk kepemilikan<br />
masyarakat, investasi, pemeliharaan dan<br />
dukungan <strong>yang</strong> mencakup semua orang <strong>yang</strong><br />
mendapat manfaat darinya.<br />
Sebuah konsep kunci dalam memahami<br />
dinamika proyek energi terbarukan <strong>yang</strong><br />
berkelanjutan dalam masyarakat pedesaan<br />
adalah interkoneksi dan hubungan antara<br />
para pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat.<br />
Berbagai pemangku kepentingan perlu<br />
diidentifikasi secara jelas, peran dan tugas<br />
mereka harus didefinisikan dan dipahami<br />
dengan jelas. Kemitraan ini akan menjadi inti<br />
dari kesuksesan sebuah proyek. Berikut adalah beberapa praktek terbaik dari<br />
implementasi <strong>yang</strong> sukses <strong>yang</strong> harus<br />
Masyarakat harus bermitra dengan penyedia disertakan dalam setiap pelaksanaan proyek<br />
layanan <strong>yang</strong> dapat memberikan pelatihan energi terbarukan.<br />
dan pemeliharaan untuk jangka waktu<br />
tertentu. Oleh karena itu, agar teknologi untuk<br />
terus bekerja secara efektif, pemeliharaan
9. Pelatihan<br />
Keberlanjutan teknologi energi<br />
terbarukan juga akan<br />
bergantung pada pelatihan<br />
<strong>yang</strong> efektif dari masyarakat<br />
setempat untuk merawat instalasi. Pelatihan<br />
ini harus disediakan oleh penyedia layanan<br />
<strong>yang</strong> akan memasang dan mengawasi proses<br />
instalasi.<br />
Program pelatihan <strong>yang</strong> baik melibatkan:<br />
Gambaran <strong>yang</strong> jelas tentang bagaimana<br />
sistem bekerja dan jadwal manfaat <strong>yang</strong><br />
diharapkan.<br />
Penjelasan dari semua materi <strong>yang</strong><br />
berhubungan dengan instalasi, dalam<br />
format buku dan manual <strong>yang</strong> mudah<br />
dipahami.<br />
<br />
10. Sosialisasi<br />
Pelatihan harus dilakukan bertahap. Jika<br />
memungkinkan, waktu harus dialokasikan<br />
bagi peserta program pelatihan untuk<br />
mencerna dan menunjukkan penguasaan<br />
atas tugas <strong>yang</strong> lebih sederhana terlebih<br />
dahulu, baru kemudian tugas-tugas <strong>yang</strong><br />
lebih kompleks dijelaskan, model dan<br />
penguasaan diperiksa di kemudian hari.<br />
Tujuan dari pelatihan ini harus memberikan<br />
pengetahuan <strong>yang</strong> diperlukan dan<br />
keterampilan <strong>yang</strong> diperlukan untuk<br />
sepenuhnya mengoperasikan instalasi sesuai<br />
dengan jadwal manfaat <strong>yang</strong> diharapkan bagi<br />
masyarakat.<br />
Sosialisasi <strong>yang</strong> baik dari Semua pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat<br />
teknologi baru dimulai dan diakhiri dalam teknologi baru harus sering terlibat<br />
dengan mengidentifikasi dalam diskusi sedini mungkin. Bagaimana<br />
kebutuhan <strong>yang</strong> dirasakan oleh teknologi baru tersebut akan mempengaruhi<br />
masyarakat setempat, di mana masing-masing dari mereka <strong>yang</strong> terlibat<br />
sebuah solusi <strong>yang</strong> jelas dan praktis mengenai akan berbeda. Selain itu, motivasi dari<br />
teknologi baru dapat digunakan dan masing-masing pemangku kepentingan tidak<br />
manfaatnya dapat dinikmati segera. akan semua sama. Perlu disadari bahwa<br />
setiap lapisan dalam sebuah komunitas<br />
Ketika ada manfaat <strong>yang</strong> jelas, langsung dan memiliki masukan <strong>yang</strong> jelas dan nyata<br />
dapat dikerjakan dengan klarifikasi peran tentang pilihan teknologi, penerapan dan<br />
<strong>yang</strong> jelas dari semua pemangku kepentingan keberlanjutannya.<br />
<strong>yang</strong> terlibat, kemungkinan untuk sukses<br />
sangat baik. Proyek ini harus dikomunikasikan Pastikan bahwa Anda sedang mempersiapkan<br />
dalam menggambarkan kondisi saat ini, dan konteks <strong>yang</strong> sangat baik untuk percakapan<br />
jelas menunjukkan manfaat dari bagaimana di antara semua pihak <strong>yang</strong> terlibat dalam<br />
teknologi akan membuat perbaikan objektif. proyek tersebut. Ingatlah, bahwa bila<br />
Alat komunikasi seperti 'Sebelum dan Setelah' seseorang memiliki rasa kepemilikan atas<br />
grafik dan ilustrasi dapat efektif dalam perubahan baru <strong>yang</strong> berguna, mereka<br />
menunjukkan manfaat positif bagi cenderung untuk berinvestasi lebih untuk<br />
masyarakat. keberhasilan proyek jangka panjang.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 93.
94.<br />
11. Pemantauan<br />
Pemantauan adalah kegiatan di harus dilaksanakan secara teratur,<br />
mana semua tugas <strong>yang</strong> relevan tergantung pada teknologi <strong>yang</strong><br />
dan terkait dengan proyek ini digunakan. Membersihkan, mengukur,<br />
ditandai dengan informasi <strong>yang</strong> memeriksa kinerja dan lain-lain, adalah<br />
jelas dan akurat tentang status terkini dan bagian dari jadwal perawatan normal.<br />
tugas <strong>yang</strong> direncanakan. Menciptakan<br />
sebuah sistem di mana status tugas terkini 2. Pemangku kepentingan<br />
masing-masing stakeholder dicatat dan Pemantauan juga mencakup adanya<br />
disebarluaskan sesuai kebutuhan, akan kesepakatan tugas dan rencana <strong>yang</strong> telah<br />
menjamin kerangka kerja untuk proses dibuat di antara masyarakat dan<br />
komunikasi <strong>yang</strong> baik. pemangku kepentingan lainnya.<br />
Memastikan bahwa interaksi antara<br />
Terdapat dua kegiatan utama <strong>yang</strong> harus kelompok <strong>yang</strong> berbeda bersifat terbuka<br />
dipantau terus menerus dan komunikatif dengan secara khusus<br />
menjadwalkan waktu untuk interaksi dan<br />
1. Teknologi: berdiskusi adalah sama pentingnya dengan<br />
Untuk setiap teknologi baru <strong>yang</strong> teknologi itu sendiri!<br />
diperkenalkan ke daerah pedesaan, harus<br />
ada tugas dan petunjuk <strong>yang</strong> jelas dan<br />
12. Perawatan<br />
Perhatian <strong>yang</strong> cukup terhadap pemeliharaan rutin <strong>yang</strong> dilakukan oleh<br />
perawatan dari sistem dan teknisi lokal terlatih sebagai sebuah tujuan,<br />
perangkat keras terpasang, sangat untuk mengurangi biaya, menjamin<br />
penting bagi kelangsungan jangka kepemilikan dan keberlanjutan proyek.<br />
panjang sebuah proyek. Biaya<br />
perawatan juga dapat ditentukan<br />
oleh sistem tarif untuk energi <strong>yang</strong><br />
Pihak penyedia layanan harus menyediakan dihasilkan dan dikonsumsi masyarakat.<br />
jadwal perawatan <strong>yang</strong> jelas, <strong>yang</strong> tidak Seperti <strong>yang</strong> dijelaskan sebelumnya dalam<br />
hanya berlaku pada komponen-komponen mikro hidro dan studi kasus Biomassa<br />
<strong>yang</strong> digaransi tapi juga <strong>yang</strong> menjamin dalam buku panduan ini, pengelolaan<br />
kelangsungan dan kelayakan kerja sebuah proyek energi terbarukan secara efisien dan<br />
instalasi. transparan sehingga bisa cukup<br />
Penyedia layanan harus membuatkan menguntungkan untuk menutupi biaya<br />
jadwal pemeliharaan <strong>yang</strong> jelas dan pemeliharaan, harus menjadi tujuan proyek<br />
obkektif <strong>yang</strong> mencakup semua biaya dan<br />
pengeluaran <strong>yang</strong> terkait dengan produk,<br />
instalasi, pengawasan dan pemeliharaan.<br />
Masyarakat lokal harus menjadikan<br />
<strong>yang</strong> jelas sejak awal.
13. Bentuk dan manajemen proyek<br />
Tidak semua ide bagus <strong>yang</strong> sensitifitas kembalinya investasi jika masalah<br />
dapat membantu masyarakat manajerial muncul. Perencanaan proyek <strong>yang</strong><br />
pedesaan dapat dikembangkan ke teliti harus membuatnya lebih mungkin bahwa<br />
titik di mana mereka harus proyek akan dapat ditangani dan bahwa<br />
ditindaklanjuti dengan berinvestasi pada kesulitan manajerial <strong>yang</strong> melekat akan<br />
sebuah teknologi baru. Proyek <strong>yang</strong> minimal. Format proyek memberikan manajer<br />
berkelanjutan melibatkan banyak pihak dan dan perencana kriteria <strong>yang</strong> lebih baik untuk<br />
diatur dalam konteks tujuan dan hasil akhir memantau kemajuan pelaksanaan "<br />
PNPM <strong>yang</strong> lebih luas.<br />
Bentuk dan manajemen proyek meliputi<br />
(Gettinger," Projects, the Cutting Edge of<br />
Development,” Stanford University).<br />
kegiatan memfasilitasi pengumpulan Mengelola proyek energi terbarukan PNPM<br />
informasi <strong>yang</strong> dibutuhkan untuk <strong>yang</strong> berhasil juga akan mewajibkan informasi<br />
pengambilan keputusan <strong>yang</strong> baik serta proyek dapat diakses oleh masyarakat luas.<br />
mengatur bagaimana para pemangku Transparansi penggunaan semua dana proyek<br />
kepentingan akan berpartisipasi dalam harus jelas disertakan dan direncanakan oleh<br />
melakukan tugas mereka (pendanaan, manajer proyek, dan langkah-langkah untuk<br />
sosialisasi, pelaporan, penganggaran, memastikan itu harus disepakati oleh seluruh<br />
pemantauan dan lain sebagainya) pemangku kepentingan <strong>yang</strong> terlibat. Hal ini<br />
akan mendorong partisipasi masyarakat,<br />
"Bentuk proyek memberi kita ide tentang semenjak informasi mengenai semua dana<br />
anggaran tahun demi tahun sehingga mereka (termasuk proses seleksi penyedia layanan)<br />
<strong>yang</strong> bertanggung jawab untuk menyediakan secara terbuka bersama dan umpan balik<br />
sumber daya <strong>yang</strong> diperlukan dapat dianjurkan. Beberapa cara untuk<br />
melakukan perencanaan mereka sendiri.<br />
Analisa proyek memberitahu kita sesuatu<br />
merencanakan untuk transparansi meliputi:<br />
tentang dampak investasi <strong>yang</strong> diusulkan Briefing<br />
berkala mengenai status proyek<br />
pada peserta dalam proyek tersebut, siapa <strong>yang</strong> dipublikasikan di media lokal<br />
pun mereka, petani, perusahaan kecil, Pertemuan<br />
terbuka dengan masyarakat di<br />
perusahaan pemerintah, atau masyarakat mana status keuangan proyek dijelaskan<br />
secara keseluruhan... Sebuah<br />
laporan status akhir tentang<br />
bagaimana dana dihabiskan (dan dengan<br />
Proses kontes bagi investasi <strong>yang</strong> diusulkan kemajuan pelaksanaan) <strong>yang</strong> dipublikasikan<br />
dalam bentuk proyek memungkinkan<br />
penilaian <strong>yang</strong> lebih baik tentang masalahmasalah<br />
administrasi dan organisasi <strong>yang</strong><br />
akan ditemui. Hal ini memungkinkan<br />
penguatan pengaturan administratif jika<br />
tampak lemah dan mengatakan sesuatu dari<br />
di media lokal.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 95.
96.<br />
15. Pendanaan<br />
Masyarakat <strong>yang</strong> berpartisipasi bersama dalam solusi energi terbarukan<br />
dalam PNPM akan memiliki akses untuk memperoleh akses lebih lanjut dan<br />
ke pendanaan untuk proyek peluang skala pendanaan <strong>yang</strong> lebih besar.<br />
mereka. Sebagaimana disebutkan Misalnya, menggabungkan berbagai solusi<br />
di atas, proses penyebaran dana harus secara energi terbarukan (mikro hidro, mini grid<br />
jelas dipahami oleh semua pemangku surya) bisa menjadi pilihan <strong>yang</strong> layak untuk<br />
kepentingan, dan prosedur pendanaan dan wilayah <strong>yang</strong> lebih luas.<br />
persyaratan harus diselesaikan sebagaimana<br />
<strong>yang</strong> diinformasi dan diarahkan. Fasilitator program PNPM harus<br />
membiasakan diri dengan organisasi <strong>yang</strong><br />
Sumber tambahan dana di luar program mungkin dapat membantu dalam membantu<br />
PNPM mungkin tersedia bagi masyarakat. untuk mengidentifikasi dan menghubungi<br />
sumber-sumber dana tambahan.<br />
Masyarakat didorong untuk<br />
mempertimbangkan nilai berkolaborasi
DAFTAR ISTILAH<br />
Mengenai <strong>Energi</strong><br />
A distilasi tersebut dengan minyak untuk Generator - peralatan <strong>yang</strong> mengubah<br />
Atom - komponen terkecil dari suatu digunakan pada kendaraan bermotor. energi mekanik menjadi energi listrik.<br />
elemen. Titik didih dan berat jenisnya lebih tinggi <strong>Energi</strong> mekanik kadang-kadang berasal<br />
Appliance (Peralatan) - peralatan <strong>yang</strong> dibandingkan bensin. dari mesin atau turbin.<br />
pada umumnya menggunakan listrik<br />
untuk melakukan fungsi <strong>yang</strong> dijalankan<br />
dengan listrik. Contoh-contoh peralatan<br />
listrik <strong>yang</strong> paling lazim adalah lemari es,<br />
mesin cuci dan pencuci piring, oven<br />
konvensional dan microwave, pelembab<br />
ruangan dan pengurang lembab, alat<br />
pemanggang roti, radio dan TV.<br />
E<br />
Efficiency(Efisiensi) - rasio tugas <strong>yang</strong><br />
dilakukan atau energi <strong>yang</strong> diciptakan<br />
oleh mesin dsb. terhadap energi <strong>yang</strong><br />
dipasokkan, biasanya dinyatakan dengan<br />
persentase.<br />
Electricity (Listrik) - bentuk energi <strong>yang</strong><br />
bercirikan gerakan partikel bermuatan<br />
Geothermal <strong>Energi</strong> (<strong>Energi</strong> Panas Bumi)<br />
- energi panas <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />
proses alami di dalam bumi.<br />
Global Warming (Pemanasan Global) -<br />
peningkatan suhu permukaan di dekat<br />
bumi. Istilah ini digunakan untuk merujuk<br />
ke pemanasan <strong>yang</strong> terjadi akibat<br />
meningkatnya emisi gas rumah kaca<br />
B elementer.<br />
<strong>yang</strong> terkait dengan kegiatan manusia.<br />
Battery (batere/aki) - alat untuk Electron (Elektron) - Partikel dengan<br />
Greenhouse Gases (Gas Rumah Kaca) -<br />
menyimpan listrik <strong>yang</strong> terdiri dari satu muatan listrik negatif. Elektron<br />
Gas-gas <strong>yang</strong> menahan panas matahari<br />
atau lebih sel elektrolit. merupakan atom dan bergerak mengitari<br />
di atmosfer Bumi dan menghasilkan efek<br />
Biodiesel - bahan bakar alternatif <strong>yang</strong> intinya.<br />
rumah kaca. Dua gas rumah kaca <strong>yang</strong><br />
bisa dibuat dari lemak atau minyak sayur. Energy Consumption (Konsumsi <strong>Energi</strong>)<br />
utama adalah uap air dan karbon<br />
Bisa digunakan pada mesin diesel - pemakaian energi sebagai sumber<br />
dioksida.<br />
dengan beberapa modifikasi atau tidak panas atau listrik atau sebagai bahan<br />
Grid (Jaringan) - layout sistem distribusi<br />
ada sama sekali. Meskipun biodiesel bakar untuk proses produksi.<br />
jaringan listrik.<br />
tidak mengandung minyak bumi, tetapi Electrical Energy (<strong>Energi</strong> Listrik) - energi H<br />
bisa dicampur dengan solar dengan <strong>yang</strong> terkait dengan muatan listrik serta Hydro Energy (Tenaga Air) - energi <strong>yang</strong><br />
grade apapun atau digunakan dalam gerakannya. berasal dari gerakan air.<br />
bentuk aslinya. Energy Generation (Pembangkit Listrik)<br />
Biofuel (bahan bakar hayati) - adalah - proses menghasilkan tenaga listrik atau<br />
J<br />
bahan bakar cair serta komponen jumlah energi listrik <strong>yang</strong> dihasilkan<br />
Joule - unit metrik untuk mengukur<br />
pencampurnya <strong>yang</strong> dihasilkan dari dengan mengubah bentuk lain energi.<br />
tugas dan energi.<br />
biomassa (tumbuhan) makanan ternak, Electromagnetic Energy (Listrik K<br />
terutama digunakan untuk transportasi. Elektromagnetik) - energi <strong>yang</strong> Kilowatt-jam (kWh) - ukuran listrik <strong>yang</strong><br />
Biomass (Biomassa) - bahan organik merambat melalui gelombang, bisa didefinisikan sebagai unit energi.<br />
(tanaman atau hewan) <strong>yang</strong> tersedia<br />
secara terbarukan, termasuk tanaman<br />
pangan dan limbah dan sisa-sisa<br />
pertanian, kayu dan limbah dan sisa<br />
kayu, kotoran binatang, limbah kota<br />
serta tanaman air.<br />
Boiler - tangki di mana air dipanaskan<br />
untuk menghasilkan air panas atau uap<br />
<strong>yang</strong> disirkulasikan untuk keperluan<br />
pemanasan dan pembangkit listrik.<br />
Bond (Ikatan) - sesuatu <strong>yang</strong> mengikat,<br />
berupa perpaduan energi listrik dan<br />
magnet.<br />
Electromagnetic Waves (Gelombang<br />
Elektromagnetik) - radiasi <strong>yang</strong> terdiri<br />
gangguan gelombang listrik dan magnet<br />
<strong>yang</strong> merambat. Sinar x, cahaya dan<br />
gelombang radio adalah contoh-contoh<br />
gelombang elektromagnetik.<br />
Energy (<strong>Energi</strong>) - kemampuan untuk<br />
melakukan tugas atau kemampuan untuk<br />
menggerakkan benda atau obyek.<br />
L<br />
Landfill (Tempat pembuangan limbah) -<br />
kawasan <strong>yang</strong> terbentuk dari sampah<br />
padat <strong>yang</strong> bertumpuk dan tertutup<br />
tanah.<br />
Latent (Laten) - ada tatapi tidak terlihat.<br />
Losses (Kehilangan) - ukuran energi<br />
<strong>yang</strong> hilang dalam sistem, dinyatakan<br />
sebagai rasio atau perbedaan antara<br />
input dan output.<br />
membatasi, atau menyatukan.<br />
F<br />
M<br />
Maintenance (Pemeliharaan) -<br />
C<br />
Carbon Dioxide (Karbon Dioksida) - gas<br />
<strong>yang</strong> tidak berwarna, tidak berbau dan<br />
tidak bisa terbakar dengan formula CO2<br />
<strong>yang</strong> ada di atmosfer.<br />
Chemical Energy (<strong>Energi</strong> Kimia) - energi<br />
<strong>yang</strong> ada pada zat dan dilepaskan<br />
selama terjadi reaksi kimia seperti<br />
membakar kayu, batubara, atau minyak.<br />
Coal (Batubara) - bahan bakar minyak<br />
<strong>yang</strong> terbentuk oleh dari sisa-sisa<br />
vegetasi <strong>yang</strong> terperangkap di bawah<br />
tanah tanpa terkena udara.<br />
Force (Gaya) - sesuatu <strong>yang</strong> mengubah<br />
keadaan diam atau bergerak dari<br />
sesuatu.<br />
Fossil Fuels (Bahan Bakar Fosil) - bahan<br />
bakar (batu bara, minyak, gas alam dsb)<br />
<strong>yang</strong> berasal dari kompresi tumbuhan<br />
dan binatang purba <strong>yang</strong> terbentuk<br />
selama berjuta-juta tahun.<br />
Friction (Gesekan) - gesekan permukaan<br />
suatu obyek dengan lainnya.<br />
Fuel (Bahan bakar) - bahan apapun <strong>yang</strong><br />
bisa dibakar menjadi energi.<br />
Furnace (Tungku) - struktur tertutup<br />
pemeliharaan terhadap mesin dan<br />
properti.<br />
Mechanical Energy (<strong>Energi</strong> Mekanik)energi<br />
gerakan <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
menjalankan tugas.<br />
Methane (Gas Metana) - gas tidak<br />
berwarna, bisa terbakar, tidak berbau<br />
<strong>yang</strong> merupakan komponen utama gas<br />
alam. Gas metana merupakan gas rumah<br />
kaca.<br />
Molecule (Molekul) - Partikel-partikel<br />
<strong>yang</strong> biasanya terdiri dari dua atau tiga<br />
atom <strong>yang</strong> menyatu.<br />
D untuk menghasilkan panas untuk<br />
Motion (Gerakan) - Aksi atau proses<br />
Dam (Bendungan) - penghalang untuk keperluan pemanasan.<br />
perpindahan atau berubah tempat atau<br />
menahan aliran air. G<br />
posisi; gerakan.<br />
Deforestration (Pembasmian hutan) -<br />
menebangi pohon di hutan<br />
Diesel Engine (Mesin Diesel) - mesin<br />
diesel adalah mesin <strong>yang</strong> menggunakan<br />
solar bukan bensin.<br />
Diesel Fuel (Solar) - bahan bakar <strong>yang</strong><br />
Gas - zat tidak padat, tidak cair tanpa<br />
bentuk dan cenderung memuai tanpa<br />
batas, contoh: udara)<br />
Gasoline (Bensin) - campuran <strong>yang</strong><br />
kompleks dari minyak bumi dengan atau<br />
dengan sedikit aditif <strong>yang</strong> tercampur<br />
N<br />
Natural Gas (Gas Alam) - bahan bakar<br />
fosil <strong>yang</strong> terbakar bersih, tidak berbau,<br />
tidak berwarna, tidak memiliki rasa, tidak<br />
beracun.<br />
terdiri dari distilasi <strong>yang</strong> diperoleh dari dan membentuk bahan bakar <strong>yang</strong><br />
penyulingan minyak atau campuran sesuai untuk dipakai pada mesin.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 97.
98.<br />
Nonrenewable (Tidak terbarukan) -<br />
bahan bakar <strong>yang</strong> tidak bisa dibuat atau<br />
“diadakan lagi” dengan mudah. Minyak<br />
bumi, gas alam, dan batubara<br />
merupakan bahan bakar tidak<br />
terbarukan.<br />
Nuclear Energy (<strong>Energi</strong> Nuklir) - energi<br />
<strong>yang</strong> berasal dari terpisahnya atom<br />
bahan radioaktif, seperti uranium.<br />
Nucleus (Inti) - Massa <strong>yang</strong> dialiri listrik<br />
positif di dalam atom.<br />
O<br />
Oil (Minyak bumi) - bahan mentah di<br />
mana produk minyak bumi terbuat.<br />
Bahan bakar fosil cair berwarna hitam<br />
<strong>yang</strong> ditemukan jauh di dalam Bumi.<br />
Operation costs (Biaya operasi) - biaya<br />
pengoperasian suatu sistem.<br />
Organic (Organik) - berasal dari hewan<br />
atau tanaman.<br />
P<br />
Particle (Partikel) - salah satu elemen<br />
benda <strong>yang</strong> sangat kecil.<br />
Petroleum (Minyak mentah) - merujuk<br />
kepada minyak mentah atau produkproduk<br />
<strong>yang</strong> telah disuling dan diperoleh<br />
dari hasil pemrosesan minyak mentah<br />
(bensin, solar, minyak bakar, dsb).<br />
Photovoltaic (Fotovoltaik) - proses di<br />
mana beberapa energi dari cahaya<br />
(energi radiasi) dikonversi menjadi energi<br />
listrik.<br />
Power (Daya) -tingkat di mana energi<br />
dipindahkan.<br />
Power Plant/Power Station (Pembangkit<br />
listrik) - fasilitas di mana energi,<br />
terutama listrik dibangkitkan.<br />
Tenaga Surya<br />
R<br />
Radiant Energy (<strong>Energi</strong> Radiasi) - bentuk<br />
energi <strong>yang</strong> dipancarkan dari sumber<br />
dalam bentuk gelombang.<br />
Renewable Energy Sources (Sumber<br />
<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong>) - bahan bakar bisa<br />
dengan mudah dibuat atau<br />
“diperbaharui”.<br />
S<br />
Solar Energy (Tenaga Surya) - energi<br />
radiasi dari matahari, <strong>yang</strong> bisa<br />
dikonversi menjadi berbagai bentuk<br />
energi lainnya, seperti panas atau listrik.<br />
Spring (Per) - benda elastis, seperti<br />
potongan baja <strong>yang</strong> digulung secara<br />
spiral, <strong>yang</strong> akan kembali ke bentuknya<br />
semula setelah dikompres, dibengkokkan<br />
atau direntangkan.<br />
Steam (Uap) - air dalam bentuk uap,<br />
<strong>yang</strong> dipakai sebagai cairan <strong>yang</strong><br />
memiliki daya pada turbin uap dan<br />
sistem pemanas.<br />
Substance (Zat) - zat fisik atau bahan<br />
T<br />
Tension (Tegangan) - tindakan<br />
merentangkan atau meregangkan.<br />
Thermal <strong>Energi</strong> (<strong>Energi</strong> Thermal) - energi<br />
<strong>yang</strong> terkait dengan gerakan molekul<br />
suatu bahan secara acak.<br />
<strong>Energi</strong> Pasang - energi <strong>yang</strong> berasal dari<br />
air pasang.<br />
Tides (Air Pasang) - naik turunnya air di<br />
laut dan teluk secara berkala, <strong>yang</strong><br />
terjadi setiap 12 jam sekali.<br />
Transformer(Trafo) - alat <strong>yang</strong><br />
mengkonversi voltase listrik generator<br />
menjadi voltase <strong>yang</strong> lebih tinggi atau<br />
rendah untuk keperluan transmisi.<br />
Transmission Line (Jalur Transmisi) -<br />
sekumpulan struktur pendukung serta<br />
peralatan terkait <strong>yang</strong> digunakan untuk<br />
memindahkan sejumlah besar energi<br />
dengan voltase tinggi, biasanya dengan<br />
jarak <strong>yang</strong> jauh.<br />
Turbine (Turbin) - peralatan di mana<br />
baling-balingnya diputar menggunakan<br />
daya, misal: turbin angin, udara atau uap<br />
bertekanan tinggi. <strong>Energi</strong> mekanik dari<br />
turbin <strong>yang</strong> berputar dikonversi menjadi<br />
listrik menggunakan generator.<br />
U<br />
Uranium - unsur berat, terbentuk secara<br />
alamiah dan bersifat radioaktif.<br />
Usable energy (<strong>Energi</strong> siap pakai) -<br />
energi <strong>yang</strong> memang bisa dipakai untuk<br />
melakukan sesuatu.<br />
W<br />
Watt - satuan daya, biasanya digunakan<br />
dalam alat ukur listrik, <strong>yang</strong> memberikan<br />
kecepatan melakukan kerja atau<br />
penggunaan energi.<br />
Wave energy (Tenaga ombak) - energi<br />
<strong>yang</strong> berasal dari ombak laut.<br />
Well (Sumur) - lubang <strong>yang</strong> dibor di<br />
dalam tanah untuk keperluan<br />
menemukan atau menghasilkan minyak<br />
mentah atau gas alam; atau<br />
menghasilkan layanan <strong>yang</strong> terkait<br />
dengan produksi minyak mentah atau<br />
minyak bumi.<br />
Work (Kerja) - kegiatan <strong>yang</strong> melibatkan<br />
daya dan gerakan.<br />
A untuk melindungi usia batere. setahun, pada saat ekor sumbu Bumi<br />
Angle of incidence: Sudut di antara Conductor (Konduktor): Semua logam. menjauh dari atau lebih dekat dengan<br />
permukaan dan matahari. Konduktor memungkinkan elektron Matahari, yakni Matahari berada tegak<br />
Altitude angle (Sudut ketinggian): sudut bergerak mudah dari satu atom ke atom lurus di atas titik Katulistiwa . Salah satu<br />
matahari terhadap permukaan horisontal lainnya. saat dalam setahun ketika matahari<br />
bumi. Insulator (Isolator): bahan <strong>yang</strong> lebih erat melintasi bidang katulistiwa matahari,<br />
Ampere (A): ukuran arus listrik; satu A mengikat elektron pada orbit atomnya. dan siang dan malam dengan durasi<br />
arus mewakili satu coulomb muatan Contoh: karet <strong>yang</strong> sama.<br />
listrik <strong>yang</strong> bergerak melewati titik<br />
tertentu dalam satu detik (1 C/detik = 1<br />
A)<br />
Condenser(Kondenser): ruang atau bilik<br />
di mana uap didinginkan dan<br />
dikondensasikan menjadi air.<br />
G<br />
Grid: jaringan listrik<br />
B<br />
Building Integrated PV (BIPV): modul PV<br />
matahari diintegrasikan dalam disain dan<br />
arsitektur bangunan.<br />
C<br />
Charge Controllers: alat <strong>yang</strong> membatasi<br />
tingkat di mana arus listrik ditambahkan<br />
Crystalline: semi konduktor <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk membuat modul PV<br />
(panel).<br />
Current (Arus) (I): arus elektron antara<br />
dua titik (satuan Amper) atau dengan<br />
kata lain, arus listrik melalui konduktor,<br />
“arus diukur dalam amper”.<br />
H<br />
Heat (panas): bentuk energi dari<br />
matahari<br />
Hemisphere: satu belahan permukaan<br />
planet<br />
Hour angle: jarak antara meridian<br />
pengamat dan meridian di mana<br />
bidangnya terdapat matahari. Pada<br />
atau diambil dari batere/aki. Alat ini E<br />
matahari tengah hari, sudut jam adalah<br />
mencegah overcharging (kelebihan Energy (<strong>Energi</strong>): kapasitas menjalankan<br />
nol. Sudut jam bertambah 15 derajat<br />
pengisian) dan bisa mencegah tugas dari tenaga dikalikan waktu <strong>yang</strong><br />
setiap jam<br />
overvoltage (kelebihan tegangan), <strong>yang</strong> diperlukan (dalam kilowatt jam/kWh)<br />
Insulation (Insulasi): kata lain untuk<br />
bisa mengurangi kinerja atau usia aki, Equator(katulistiwa): lingkaran imajinatif<br />
irradiasi<br />
dan bisa menimbulkan resiko bumi <strong>yang</strong> sangat besar, sama jauhnya<br />
Inverter: Alat listrik untuk mengkonversi<br />
keselamatan. Alat ini juga mencegah dari kedua kutub, dan membagi<br />
arus searah (DC) menjadi arus bolak-<br />
(pengurasan total) completely draining permukaan bumi menjadi belahan bumi<br />
balik (AC)<br />
(“deep discharging”) bateri, atau<br />
utara dan selatan.<br />
melakukan pengisian terkendali,<br />
Equinoxes: matahari mengikuti jalur<br />
tergantung kepada teknologi batere,<br />
katulistiwa <strong>yang</strong> terjadi dua kali dalam
Irradiance: jumlah (daya) tenaga surya (photon). daerah tropis, terjadi dua kali setahun<br />
<strong>yang</strong> tersedia per satuan luas (unit: Photovoltaic cells: Teknologi dalam pada saat matahari berada paling jauh<br />
kW/m2) kondisi padat berbasis semikonduktor dari katulistiwa.<br />
K<br />
Kilowatt (kW): 1.000 watt (W)<br />
<strong>yang</strong> mengkonversi energi cahaya<br />
langsung menjadi energi listrik, tanpa<br />
Solar Thermal Conversion: energi cahaya<br />
matahari <strong>yang</strong> dipakai untuk<br />
menggerakkan bagian-bagiannya, tanpa mengkonversi menjadi energi panas.<br />
L<br />
Latitude angle (Sudut lintang): sudut<br />
antar garis <strong>yang</strong> ditarik dari titik<br />
permukaan bumi ke pusat bumi.<br />
Contoh:Latitude angles Tropic of Cancer<br />
(+23.45 derajat lintang) dan Tropic of<br />
Capricorn (-23.45 derajat lintang). Angka<br />
ini menunjukkan kemiringan maksimum<br />
ke kutub utara dan selatan ke arah<br />
matahari.<br />
Light (Cahaya): bentuk energi dari<br />
matahari<br />
bising, dan tanpa emisi.<br />
Photosynthesis (Fotosintensis): proses<br />
mengkonversi energi cahaya menjadi<br />
energi kimia dan menyimpannya dalam<br />
ikatan gula.<br />
Power (Daya): satuan daya listrik adalah<br />
Watt (W). Satu watt listrik setara dengan<br />
kerja <strong>yang</strong> dilakukan dalam satu detik<br />
oleh satu volt perbedaan potensial<br />
dalam memindahkan satu coulomb<br />
muatan. Daya adalah Volt dikalikan<br />
dengan Amper.<br />
Southern hemisphere: belahan bumi di<br />
selatan katulistiwa.<br />
Sun (Matahari): Sumber energi nuklir<br />
<strong>yang</strong> sangat kuat <strong>yang</strong> setiap hari, di<br />
setiap negara di dunia, terbit di timur<br />
dan terbenam di barat.<br />
T<br />
Thermosyphon process: pipa panas <strong>yang</strong><br />
mengandalkan pada daya gravitasi untuk<br />
mengembalikan cairan ke evaporator.<br />
Tropic of Cancer: lingkaran lintang pada<br />
bumi <strong>yang</strong> menandai jalur matahari<br />
N<br />
NGO (LSM): Lembaga Swadaya<br />
Masyarakat<br />
Northern hemisphere: belahan bumi di<br />
utara katulistiwa<br />
Pyranometer: alat <strong>yang</strong> mengukur<br />
iradiasi.<br />
R<br />
Radiation (Radiasi): penggabungan atau<br />
penjumlahan dari iradiasi tenaga surya<br />
paling utara – “katulistiwa” <strong>yang</strong> nyata –<br />
pada siang hari dari solstice musim utara<br />
panas di utara atau solstice musim<br />
dingin di selatan. Diposisikan sekitar 23<br />
derajat di utara katulistiwa.<br />
O<br />
Off-grid: tidak terhubung dengan<br />
jaringan PLN.<br />
On-grid: juga dinamakan jaringan <strong>yang</strong><br />
terhubung, yakni terhubung dengan<br />
jaringan PLN.<br />
P<br />
Passive Solar: penggunaan langsung<br />
tenaga surya tanpa mengkonversinya.<br />
Contoh: penggunaan cahaya siang hari<br />
di dalam rumah.<br />
Peak Sun Hours (PSH): Iradiasi setiap<br />
hari. Jumlah jam matahari puncak pada<br />
siang hari adalah jumlah jam di mana<br />
energi sebesar 1 kW/m2 akan<br />
memberikan jumlah energi <strong>yang</strong> sama<br />
dengan energi total untuk hari itu.<br />
Photons: satuan energi pada gelombang<br />
cahaya; partikel <strong>yang</strong> terkait dengan<br />
cahaya.<br />
Photovoltaic (PV): membangkitkan listrik<br />
(volt) dari energi cahaya di matahari<br />
selama jangka waktu tertentu (satuan:<br />
Joule/meter persegi, J/m2 atau Wh/m2)<br />
S<br />
Semi-conductor (Semi-konduktor):<br />
bahan-bahan <strong>yang</strong> bukan konduktor<br />
atau bukan isolator tetapi memiliki<br />
sedikit sifat dari keduanya.<br />
Solar Altitude Angle: sudut antara sinar<br />
matahari dan bidang horisontal.<br />
Solar Azimuth Angle: sudut antar<br />
proyeksi sinar matahari pada bidang<br />
horisontal dan utara (di belahan bumi<br />
selatan) atau di selatan (di belahan bumi<br />
utara).<br />
Solar: Radiasi dari matahari<br />
Solar Cooking: Memasak menggunakan<br />
panas matahari sebagai sumber tenaga.<br />
Solar Distillation: Membuat air tawar dari<br />
air laut dengan menggunakan panas<br />
matahari langsung untuk menguapkan<br />
air dan dengan demikian memisahkan<br />
garam dan mineral dari air laut.<br />
Solstice: jalur matahari di sepanjang<br />
Tropic of Capricorn: atau Southern<br />
tropic, adalah salah dari lima lingkaran<br />
besar lintang <strong>yang</strong> ditandai pada peta<br />
Bumi. Saat ini (Epoch 2010) berada pada<br />
23º 26' 16” selatan katulistiwa, dan<br />
merupakan lintang <strong>yang</strong> paling selatan di<br />
mana matahari bisa muncul langsung<br />
tepat di atas kepal pada tengah hari.<br />
V<br />
Volt (V): satuan dasar potensi listrik.<br />
Satu volt adalah daya <strong>yang</strong> diperlukan<br />
untuk mengirimkan satu amper arus<br />
listrik melalui hambatan sebesar satu<br />
ohm. Satuan ukur kerja <strong>yang</strong> diperlukan<br />
untuk memindahkan satu satuan<br />
muatan di antara dua titik.<br />
Voltage (Voltase): gaya atau<br />
“pendorong” <strong>yang</strong> mendorong energi<br />
listrik melalui konduktor atau kabel <strong>yang</strong><br />
bisa dibandingkan dengan tekanan air<br />
pada pipa. Voltase diukur dengan volt<br />
(V) atau kilovolt (kV=1.000 volt).<br />
Tenaga Angin<br />
A tersedia sumberdaya atau di mana suatu Charge controller - alat listrik <strong>yang</strong><br />
AC or Alternative Current (Arus Bolak- sistem bisa dijalankan. membatasi kecepatan di mana arus<br />
balik) - Arus listrik <strong>yang</strong> membalikkan<br />
arah dalam sirkuit pada interval reguler,<br />
merupakan arus pada kebanyakan<br />
peralatan listrik dan terminal di tembok.<br />
Aerofoil - permukaan, sebagai sayap<br />
<strong>yang</strong> didesain untuk membantu<br />
mengangkat atau mengendalikan<br />
pesawat udara dengan memanfaatkan<br />
aliran udara <strong>yang</strong> dilewati.<br />
Anemometer - Instrumen <strong>yang</strong><br />
mengukur kecepatan angin.<br />
B<br />
Back up system - sistem <strong>yang</strong><br />
menggantikan sistem lain kapanpun<br />
sistem <strong>yang</strong> lain tidak bisa dioperasikan.<br />
Balance of system components - semua<br />
elemen lain dari seluruh sistem energi,<br />
misal batere, inventer dsb.<br />
Blade - kipas atau baling-baling atau<br />
mekanisme putar lainnya, sebagai kipas<br />
atau turbin.<br />
listrik ditambahkan ke atau diambil dari<br />
batere listrik.<br />
D<br />
Data logger (Pencatat data)- alat listrik<br />
untuk mencatat data sepanjang waktu.<br />
DC or Direct Current (Arus Searah) -<br />
arus listrik <strong>yang</strong> mengalir satu arah saja.<br />
E<br />
Energy shortage - Pada saat tidak<br />
tersedia energi listrik<br />
Assessment (Kajian) - evaluasi atau<br />
estimasi<br />
C<br />
Capacity (Kapasitas) - Jumlah tenaga<br />
F<br />
Fatigue - bahan <strong>yang</strong> melemah atau<br />
Atmosphere (Atmosfir)- selubung atau<br />
<strong>yang</strong> diukur <strong>yang</strong> bisa dihasilkan oleh<br />
rusak akibat tekanan, atau gesekan.<br />
lapisan gas <strong>yang</strong> mengitari bumi, udara.<br />
suatu sistem, misal: daya <strong>yang</strong> bisa<br />
Availability (Ketersediaan)- jumlah<br />
dihasilkan oleh turbin angin dengan<br />
waktu, biasanya selama setahun, di mana<br />
kecepatan angin <strong>yang</strong> ditetapkan.<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 99.
100.<br />
G tenaga maksimum <strong>yang</strong> dipakai pada menggunakan piston atau seperangkat<br />
Gearbox - gigi <strong>yang</strong> dirakit oleh sistem suatu titik. rotating vanes.<br />
<strong>yang</strong> mengalirkan energi mekanik dari<br />
penggerak utama ke perangkat output.<br />
Grid connected (Terhubung dengan<br />
jaringan)- sistem <strong>yang</strong> memasok listrik<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan ke jaringan listrik.<br />
M<br />
Meter - alat <strong>yang</strong> mengukur dan kadangkadang<br />
mencatat energi listrik.<br />
Microclimate - iklim suatu daerah <strong>yang</strong><br />
kecil, <strong>yang</strong> bisa berbeda dari kawasan<br />
R<br />
Radiation (Radiasi) - transmisi<br />
berkecepatan tinggi dalam bentuk<br />
partikel atau gelombang<br />
elektromagnetik.<br />
H secara umum. Rotational - Rotasi; berputar pada<br />
Hybrid - Sistem energi <strong>yang</strong> terdiri dari Mini-grid - jaringan listrik di suatu desa sumbu.<br />
berbagai sumber energi. atau lingkungan <strong>yang</strong> dipasok dari satu Rotor - sistem memutar airfoil atau<br />
I<br />
titik tunggal oleh, misalnya: generator baling-baling<br />
Intermittency - berhenti dan mulai lagi diesel atau PLTA mikro<br />
S<br />
secara bergantian. O<br />
Standalone - sama dengan off-grid,<br />
Inverter - alat listrik <strong>yang</strong> mengkonversi Off Grid - sistem mandiri <strong>yang</strong> tidak sistem mandiri.<br />
DC menjadi AC mengandalkan pada PLN. Static (Statis)- kondisi <strong>yang</strong> bersifat<br />
L P<br />
tetap atau diam.<br />
Load (Beban)- kebutuhan energi dari Pump (Pompa) - mesin untuk W<br />
pengguna di tempat tertentu dan untuk menaikkan, menjalankan, membuang, Wind turbine (Turbin Angin) - mesin<br />
jangka waktu tertentu, serta jumlah atau mengkompresi cairan atau gas <strong>yang</strong> menghasilkan energi dari angin.<br />
Tenaga Air<br />
A<br />
Altimeter - instrumen <strong>yang</strong> mengukur<br />
dan mengindikasikan ketinggian<br />
permukaan air laut di mana suatu obyek,<br />
seperti pesawat terbang, berada.<br />
Alternating current (Arus bolak-balik) -<br />
arus listrik <strong>yang</strong> membalik arah dengan<br />
jeda <strong>yang</strong> reguler, memiliki besaran <strong>yang</strong><br />
senantiasa berubah-ubah secara<br />
sinusoidal.<br />
B<br />
Bucket method - mengukur aliran kecil<br />
(20 l/detik)<br />
C<br />
Clinometer - alat untuk mengukur<br />
berbagai pengukuran<br />
E<br />
Efficiency (Efisiensi)- rasio tugas <strong>yang</strong><br />
dilakukan atau energi <strong>yang</strong> diciptakan<br />
oleh mesin dsb, atas energi <strong>yang</strong><br />
dipasokkannya, biasanya dinyatakan<br />
dalam persentase.<br />
Electrical energy (<strong>Energi</strong> listrik) - <strong>Energi</strong><br />
<strong>yang</strong> tersedia melalui aliran muatan<br />
listrik melalui sebuah konduktor.<br />
F<br />
Float method - mengukur aliran >20<br />
l/detik<br />
Full scale hydro power - PLTA dengan<br />
kapasitas lebih dari 10 MW<br />
G<br />
Generator - mesin <strong>yang</strong> mengkonversi<br />
suatu bentuk energi menjadi lainnya,<br />
terutama energi mekanik menjadi energi<br />
listrik.<br />
Impulse turbines - turbin <strong>yang</strong><br />
digerakkan oleh semburan cairan bebas<br />
<strong>yang</strong> jatuh ke baling-baling rotor<br />
bersama dengan aliran aksial cairan<br />
melalui rotor.<br />
I<br />
Intake: Tempat atau lubang di mana<br />
cairan dialirkan ke saluran, pipa dsb.<br />
M<br />
Mechanical energy (<strong>Energi</strong> mekanik) -<br />
energi dalam bentuk mekanik<br />
Micro hydro power - PLTA mini adalah<br />
pembangkit listrik tenaga air dengan<br />
kapasitas hingga 100 kW<br />
Mini hydro power - PLTA kecil adalah<br />
pembangkit listrik tenaga air dengan<br />
kapasitas hingga 1.000 kW<br />
O<br />
Off-Grid - PLTA <strong>yang</strong> tidak dihubungkan<br />
dengan jaringan PLN<br />
On-Grid - Jika jaringan sudah ada pada<br />
seksi ini, maka tenaga air bisa<br />
dihubungkan langsung dengan jaringan<br />
nasional.<br />
P<br />
Penstock: mengalirkan air dari tempat<br />
pengambilan air ke pembangkit listrik<br />
Pico hydro power: adalah pembangkit<br />
listrik tenaga air hingga 5 kW<br />
Potential energy (<strong>Energi</strong> potensial)-<br />
energi dari suatu obyek atau sistem <strong>yang</strong><br />
terkait dengan posisi obyek atau<br />
pengaturan partikel dari sistem tersebut.<br />
R<br />
Reaction turbines - turbin <strong>yang</strong><br />
digerakkan oleh daya reaktif cairan <strong>yang</strong><br />
melalui kipas rotor.<br />
Reservoir - waduk digunakan untuk<br />
menampung air dengan tujuan untuk<br />
memanfaatkannya pada saat diperlukan.<br />
Run-of-the-river system - skema ini<br />
memanfaatkan weirs untuk mengarahkan<br />
kembali air ke tempat pengambilan air<br />
dan mengalirkan ke turbin melalui<br />
penstock.<br />
S<br />
Small hydro power - Pembangkit listrik<br />
tenaga air kecil dengan kapasitas hingga<br />
10 MW<br />
Storage system - Dalam tempat<br />
penampungan, air akan disimpan selama<br />
jangka waktu tertentu<br />
T<br />
Theodolite - adalah alat pengukur tanah<br />
dan bisa mengukur ketinggian, sudut<br />
dan jarak.<br />
Transformer (Trafo) - alat untuk<br />
mengalihkan arus tidak langsung dari<br />
sebuah sirkit ke sebuah sirkit atau<br />
beberapa sirkit lainnya, biasanya dengan<br />
peningkatan (trafo step-up) atau<br />
penurunan (trafo step-down) voltase.<br />
Transmission lines (Saluran transmisi) -<br />
listrik diteruskan ke sub stasiun dan<br />
dialirkan ke konsumen melalui kabel<br />
listrik.<br />
Turbine (Turbin) - turbin mengkonversi<br />
potensi energi air ke energi putar<br />
mekanik.
Biomassa<br />
A Carbon neutral (Karbon netral)- bahan ternak disimpan dalam suspension by a<br />
Agricultural Residue - sisa tanaman bakar <strong>yang</strong> tidak menimbulkan atau bed of solids <strong>yang</strong> tersimpan dalam<br />
pangan pertanian adalah bagian dari tidak mengurangi jumlah karbon (seperti gerakan dengan meningkatkan kolum<br />
tanaman, terutama batang dan daun, <strong>yang</strong> diukur dengan pelepasan karbon gas.<br />
tidak disingkirkan dari ladang sebagai dioksida) ke atmosfer. Fly ash - partikel debu berukuran kecil<br />
makanan primer atau produk serat. Co-firing - penggunaan campuran dua dalam bentuk cairan/larutan pada<br />
Algae - tanaman fotosintesa sederhana bahan bakar dalam ruangan pembakaran produk-produk pembakaran.<br />
<strong>yang</strong> mengandung klorofil, sering<br />
tumbuh dengan cepat dan bisa hidup di<br />
air tawar, air laut atau genangan minyak.<br />
Anaerobic digestion - Pencernaan<br />
anaerob adalah terurainya bahan hayati<br />
oleh mikroorganisme di bawah kondisi<br />
anaerob.<br />
Aquatic - organisme <strong>yang</strong> tumbuh, hidup<br />
di, atau air <strong>yang</strong> mengalir.<br />
Aqueous - lautan dalam air di mana air<br />
(H2O) berfungsi sebagai zat pelarut.<br />
<strong>yang</strong> sama.<br />
Co-generation - teknologi untuk<br />
menghasilkan energi listrik dan bentuk<br />
lain energi <strong>yang</strong> bermanfaat (biasanya<br />
thermal) untuk industri, komersial atau<br />
memanaskan atau mendinginkan rumah<br />
melalui penggunaan sumber energi<br />
secara berurutan.<br />
Combustion (pembakaran) -reaksi kimia<br />
antara bahan bakar dan oksigen <strong>yang</strong><br />
menghasilkan panas (dan biasanya<br />
G<br />
Gasification - proses kimia atau<br />
pemanasan untuk mengkonversi bahan<br />
bakar padat menjadi berbentuk gas.<br />
Gasifier - alat untuk mengkonversi bahan<br />
bakar padat menjadi bahan bakar gas.<br />
Glucose (C6H12O6) - glukosa atau gula<br />
dalam bentuk enam karbon sederhana.<br />
Gula manis tidak berwarna yakni gula<br />
<strong>yang</strong> paling lazim di alam dan gula <strong>yang</strong><br />
paling lazim difermentasi menjadi etanol.<br />
B cahaya).<br />
Glycerin (C3H8O3) - gliserin atau<br />
Bacteria (Bakteri) - organisme kecil Cellulose (Selulosa) - konstituen kimia<br />
produk sampingan dalam bentuk cair<br />
bersel tunggal. Bakteri tidak memiliki inti utama dari dinding sel tanaman: rantai<br />
dari produksi biodiesel. Glycerin<br />
<strong>yang</strong> terorganisir, namun memiliki panjang dari molekul gula <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk pembuatan dinamit,<br />
membran sel dan dinding sel pelindung. sederhana.<br />
kosmetik, sabun cair, tinta dan pelumas.<br />
Bagasse - Residu <strong>yang</strong> tertinggal dari air D<br />
Greenhouse effect (Efek rumah kaca) -<br />
buah <strong>yang</strong> mengandung gula dari Denatured - dalam konteks alkohol, efek dari berbagai gas tertentu di<br />
tanaman seperti tebu. istilah ini merujuk kepada pembuatan atmosfer Bumi <strong>yang</strong> menahan panas dari<br />
Baseline Emissions - emisi <strong>yang</strong> akan alkohol untuk diminum tanpa merusak matahari dan menyebabkan peningkatan<br />
terjadi tanpa intervensi kebijakan (dalam kegunaannya untuk keperluan lain. suhu.<br />
skenario bisnis <strong>yang</strong> berjalan seperti Digester - wadah kedap udara atau Grid - sistem <strong>yang</strong> digunakan oleh<br />
biasanya) enclosure di mana bakteri menguraikan perusahaan listrik untuk<br />
Biodegradation (Terurai secara hayati) - biomassa dalam air untuk menghasilkan mendistribusikan listrik<br />
proses penguraian <strong>yang</strong> dipicu oleh<br />
kegiatan biologis, terutama oleh proses<br />
enzim, <strong>yang</strong> menyebabkan perubahan<br />
signifikan pada struktur kimia bahan dari<br />
tersebut.<br />
Bioethanol - Etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari<br />
makanan ternak biomassa. Termasuk<br />
etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari fermentasi<br />
hasil panen, seperti jagung, serta<br />
selulosa etanol <strong>yang</strong> dihasilkan dari<br />
tanaman berkayu atau rumput.<br />
Biogas - gas <strong>yang</strong> bisa dibakar <strong>yang</strong><br />
berasal dari pembusukan limbah hayati<br />
di bawah kondisi anaerob <strong>yang</strong><br />
mengandung 50 hingga 60 persen<br />
metana<br />
Bio refinery - fasilitas <strong>yang</strong> memproses<br />
dan mengkonversi biomassa menjadi<br />
produk dengan nilai tambah.<br />
By-product - bahan, selain produk<br />
utama, <strong>yang</strong> dihasilkan sebagai akibat<br />
proses industri atau degradasi produk<br />
dalam sistem kehidupan.<br />
biogas.<br />
Distillation (Distilasi) - proses pemurnian<br />
cairan dengan evaporasi dan kondensasi<br />
<strong>yang</strong> berturut-turut.<br />
E<br />
Effluent - cairan atau gas <strong>yang</strong><br />
disemburkan dari proses atau reaktor<br />
kimia, biasanya mengandung residu dari<br />
proses tersebut.<br />
Emissions (Emisi) - zat limbah <strong>yang</strong><br />
dilepaskan ke udara atau air.<br />
Energy Crops - tanaman pangan <strong>yang</strong><br />
ditanam khususnya untuk digunakan<br />
sebagai bahan bakar<br />
Enzyme (Enzim) - protein atau molekul<br />
berbasis protein <strong>yang</strong> mempercepat<br />
reaksi kimia <strong>yang</strong> terjadi pada benda-<br />
benda hidup.<br />
Ethanol (CH5OH) - hidrokarbon<br />
oksigenasi <strong>yang</strong> bening, tidak berwarna,<br />
bisa terbakar dengan titik didih 78,5<br />
derajat Celsius pada kondisi kedap<br />
udara.<br />
H<br />
Hydroponic crops (Tanaman hidroponik)<br />
- tanaman pangan <strong>yang</strong> tumbuh di air<br />
tanpa menggunakan medium tanah<br />
K<br />
Kilowatt - (kW) ukuran daya listrik <strong>yang</strong><br />
setara dengan 1.000 watt.<br />
L<br />
Landfill gas - jenis biogas <strong>yang</strong><br />
dihasilkan oleh proses pembusukan<br />
bahan organik pada tempat<br />
pembuangan limbah <strong>yang</strong> mengandung<br />
sekitar 50 persen metana.<br />
Life cycle assessment (LCA) -<br />
menghitung jumlah energi <strong>yang</strong><br />
digunakan serta GHGs <strong>yang</strong> dikeluarkan<br />
untuk produk atau kegiatan tertentu<br />
<strong>yang</strong> diukur dalam unit karbon dioksida.<br />
M<br />
Microorganism - organisme mikroskopik<br />
seperti ragi, bakteri, jamur dsb.<br />
N<br />
C<br />
Cap and trade system - suatu<br />
pendekatan ekonomi <strong>yang</strong> digunakan<br />
untuk mengendalikan polusi dengan<br />
memberikan insentif finansial agar<br />
mencapai pengurangan emisi atau zat<br />
buang.<br />
Carbon monoxide (Karbon monoksida)-<br />
(CO) gas tidak berwarna, tidak berbau,<br />
tetapi beracun <strong>yang</strong> dihasilkan oleh<br />
pembakaran <strong>yang</strong> tidak sempurna.<br />
Carbon dioxide (Karbon dioksida) -<br />
(CO2) gas tidak berwarna, tidak berbau,<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan oleh pernafasan atau<br />
pembakaran bahan bakar <strong>yang</strong><br />
mengandung karbon.<br />
F<br />
Feedstock (Pakan Ternak) - bahan <strong>yang</strong><br />
dikonversi menjadi bentuk atau produk<br />
lain.<br />
Fermentation (Fermentasi) - konversi<br />
senyawa <strong>yang</strong> mengandung karbon oleh<br />
mikro-organisme untuk memproduksi<br />
bahan bakar dan zat kimia, seperti<br />
alkohol, asam atau gas <strong>yang</strong> kaya energi.<br />
Fischer-Tropsch Process - mengkonversi<br />
batu bara, gas alam dan produk suling<br />
bernilai rendah menjadi bahan bakar<br />
pengganti solar bernilai tinggi.<br />
Fluidized bed - rancangan gasifier atau<br />
pembakar di mana partikel tanaman<br />
Nitrogen oxides - (NOx) produk dari<br />
reaksi fotokimiawi nitrit oksida pada<br />
suhu ruangan, dan komponen utama<br />
asap-kabut fotokimiawi<br />
O<br />
Oilseeds (Biji minyak) - terutama kacang<br />
kedelai, biji bunga matahari, canola,<br />
rapeseed, safflower, flaxseed, mustard<br />
seed, kacang dan biji kapas, <strong>yang</strong><br />
digunakan untuk memproduksi minyak<br />
masak, makanan berprotein untuk<br />
ternak, dan penggunaan industri.<br />
Oxidize - untuk dipadukan dengan<br />
oksigen<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 101.
102.<br />
P R mencakup asma, gangguan pernafasan<br />
Particulate - massa padat atau cair Residues (Residu) - Baca residu serta memperburuk penyakit jantung<br />
berukuran kecil, dan unik <strong>yang</strong> tetap pertanian. <strong>yang</strong> sudah ada.<br />
tersebar sendiri-sendiri dalam buangan<br />
gas atau cairan.<br />
S<br />
Short rotation crops - pohon-pohon<br />
Synthesis gas (Gas sintetik) - campuran<br />
karbon monoksida (CO) dan hidrogen<br />
Perennial - tanaman <strong>yang</strong> selalu ada<br />
<strong>yang</strong> tumbuh cepat dan bisa dipanen<br />
(H2) <strong>yang</strong> merupakan produk proses<br />
sepanjang musim dalam setahun<br />
hanya setelah beberapa tahun.<br />
pembentukan gas bahan organik<br />
pH - ukuran tingkat keasaman dan basa<br />
Silage - makanan ternak <strong>yang</strong><br />
bersuhu tinggi seperti biomassa.<br />
dari cairan dengan skala 7 <strong>yang</strong><br />
menunjukkan tingkat netralnya.<br />
Process heat - panas <strong>yang</strong> digunakan<br />
dalam proses industri selain untuk<br />
pemanasan ruangan atau keperluan<br />
rumah tangga lainnya.<br />
Producer gas - campuran berbagai gas<br />
<strong>yang</strong> dihasilkan oleh proses<br />
pembentukan gas berbahan organik<br />
seperti biomassa pada suhu <strong>yang</strong> relatif<br />
rendah (700 hingga 1.000ºC)<br />
Pyrolysis - terurainya molekul kompleks<br />
melalui pemanasan oleh karena tidak<br />
adanya oksigen, <strong>yang</strong> menghasilkan<br />
bahan bakar padat, cair dan dalam<br />
bentuk gas.<br />
difermentasi dan sangat lembab,<br />
biasanya terbuat dari rumput pakan,<br />
termasuk jagung, sorgum dan sereal<br />
lainnya, menggunakan tanaman hijau.<br />
Slurry - cairan kental <strong>yang</strong> terdiri dari zat<br />
padat dalam bentuk cair<br />
Starch (Pati) - karbohidrat bergizi <strong>yang</strong><br />
ada di alam secara melimpah, terutama<br />
terdapat pada biji-bijian, buah-buahan,<br />
umbi, pati batang tanaman, khususnya<br />
pada jagung, kentang, gandum dan<br />
beras.<br />
Sulfur Dioxide (SO2) - terbentuk melalui<br />
bahan bakar <strong>yang</strong> mengandung<br />
belerang, terutama batubara dan minyak<br />
bumi. Dampak kesehatan serius <strong>yang</strong><br />
terkait dengan terhirupnya SO2<br />
T<br />
Thermo chemical conversion -<br />
pemanfaatan panas untuk mengubah<br />
secara kimiawi zat dari suatu kondisi ke<br />
kondisi lainnya untuk menciptakan<br />
berbagai produk energi.<br />
Transesterification - proses reaksi kimia<br />
antara alkohol dengan trigliserida <strong>yang</strong><br />
terdapat pada minyak nabati dan lemak<br />
hewani untuk menghasilkan biodiesel<br />
dan gliserin.<br />
Y<br />
Yeast (Ragi) - salah satu dari berbagai<br />
jamur bersel satu <strong>yang</strong> bisa<br />
memfermentasi karbohidrat.
Daftar Pustaka<br />
TENTANG ENERGI<br />
ActeWAGL, 2009. Energy. [Online] enewable-energy.html> [Accessed 30 Wind. (Hitting the headlines article)<br />
(Updated 11June 2009) Available at: October 2010]. [Online]. Available at:<br />
[Accessed 7 September<br />
of Sydney.Available at: 2010].<br />
Adema, M. R., n.d. Energy: Solving the [Accessed 30<br />
energy crisis starts with eradicating October 2010]. Conserve Energy Future, (n.d.). Vertical<br />
energy illiteracy. [Online] Available at: axis wind turbines. [Online] Available at:<br />
[ Woodford, C., 2007. Power plants (Power
104.<br />
Goldemberg, J., Reddy, A. K. N., Smith, K. wind power. [Online] Available at: Small VAWTs find a clear niche. [Online]<br />
R. and Williams, R. H., (2000). Rural [Accessed 10 [Accessed 10 September 2010].<br />
and the challenge of sustainability.<br />
Washington D.C.: Communication Martinot, E., Chaurey, A., Lew, D., Moreira, Sagrillo, M., (2008).Wind Power: Are<br />
Development Incorporated. Ch. 10. J. R. and Wamukonya, N., (2002). Vertical Axis Turbines Better? [Online]<br />
Available at: Renewable energy markets in developing Available at:<br />
[Accessed 10 September<br />
Green Engineering, (2008). A once of 2010].<br />
history of the wind turbine. [Photograph] MENDIP, (2008). Small wind turbine.<br />
(Updated 16 Mat 2008) Available [Photograph] (Hitting the headlines SECO, (n.d.). Small wind systems.<br />
at:[Accessed 8 2010].<br />
2010]. September 2010].<br />
Schwartz, M., (1999). Wind Resource<br />
Green Terra Firma, (2007). Wind Meyers, C. B., (2009). Types of wind Estimation and Mapping at the National<br />
Turbines. [Online] (Hitting the headlines turbines. [Online] (Update 31 July 2009) Renewable Energy Laboratory. In: NREL,<br />
article) Available at: Available at: ASES Solar '99 Conference. Portland,<br />
[Accessed 10 September NREL. Available at:<br />
2010]. 2010]. <br />
[Accessed 14 September 2010].<br />
GreenSpec, (2010). Domestic scale wind Murphy, P. J., (2007). How does the wind<br />
turbines, 1 - 6 kW. [Online] Available at: blow? New York: Marshall Cavendish. The encyclopedia of alternative energy<br />
[Accessed 1 Natural Resources Canada, (2003). wind turbine (VAWT). [Online] Available<br />
October 2010]. Standalone wind energy systems: a at:<br />
Gul, T., (2004). Integrated analysis of buyer's guide. [Online] (Hitting the [Accessed 8 USDE, (2005). Small wind electric<br />
September 2010]. September 2010]. systems: a U.S. consumer's guide.<br />
[Online] Available at:<br />
Hammond, H., (2010). Wind Energy Pros New home wind power. (2009). Basic [Accessed 8<br />
[Accessed<br />
September 2010]. 10 September 2010]. USDE, (2010). How wind turbines work.<br />
[Online] (Updated 9 January 2010)<br />
Helix Wind, (n.d.). FAQS.[Online] Oracle Think Quest, (1998). Types of wind Available at:<br />
Available power plants. [Online] Available at: [Accessed 8 September 2010].<br />
September 2010].<br />
How stuff works?, (2010). Wind. [Online]. Wikipedia, (2010). Wind turbine. [Online]<br />
Available at: Page, S., (2010). VAWT: Pros and Cons. (Updated 13 September 2010) Available<br />
[Accessed 10 >[Accessed 10 September 2010].<br />
September 2010].<br />
Islam, M., Fartaj, A. and Ting, D. S-K., Wind Atlas, (2009). Other wind<br />
(n.d.). Vertical axis wind turbines: Past Pakpahan, S., (2009). Wind development investigations and databases. [Online]<br />
initiatives and future prospects. [Online] and experience in Indonesia... In: (Updated 31 December 2009) Available<br />
Available at: e8/UNSW (university of New South at:[Accessed 14 September 2010].<br />
September 2010]. sustainable Development in Indonesia.<br />
Jakarta, 19-20 January 2008. Available Windrock International, (2007). Indonesia<br />
Jones, S., (n.d.). How does a windmill from: projects. [Online] (Hitting the headlines<br />
work? [Video online] Available at: [Accessed 14<br />
September 2010]. Repsource, (1997). The value of wind. September 2010].<br />
[Online] (Hitting the headlines article)<br />
Koehuan, V. A., (2009). Renewable Available from: Windturbine.me, (2008). Advantages and<br />
energy systems: Fluid dynamics and wind [Accessed 14 disadvantages of wind power. [Online]<br />
energy.In: e8/UNSW (university of New September 2010]. Available at:<br />
South Wales) Workshop, Renewable [Accessed 9 September 2010].<br />
Indonesia. Jakarta, 19-20 January 2008. turbines. [Online] (Updated 12 september<br />
Available 2010) Available at: Woodford, C., (2006). Energy. [Online]<br />
from:[Accessed 10 [Accessed 7 September 2010]<br />
Logan, D., (n.d.). VAWT versus HAWT Riegler, H., (2003). HAWT versus VAWT:
ENERGI TENAGA AIR<br />
ASEAN_German Mini Hydro Project. 8 September 2010] http://www.csanyigroup.com/introductio<br />
(n.d.). Good & Bad of Mini Hydro Power. n-to-micro-hydropower [Accessed 9<br />
[Online] Available at: Alternative Energy. (2006). Micro Hydro September 2010]<br />
http://agmhp.aseanenergy.org/download Power-Pros and Cons [Online] Available<br />
/8/tahun/2009/bulan/07/tanggal/31/id/5 at: http://www.alternative-energy- The Engineering Toolbox. (n.d.).Online<br />
1/> [Accessed 8 September 2010] news.info/micro-hydro-power-pros-and- Hydropower calculator [Online] Available<br />
cons/ [Accessed 6 September 2010] at:<br />
ASEAN_German Mini Hydro Project. http://www.engineeringtoolbox.com/hydr<br />
(n.d.). Training materials for MHP GTZ. (n.d.). Mini-Hydropower Schemes opower-d_1359.html [Accessed 10<br />
technicians and engineers [Online] for Sustainable Economic Development September 2010]<br />
Available at: [Online] Available at:<br />
http://agmhp.aseanenergy.org/download http://www.gtz.de/en/themen/16639.htm Technology student. (2009).The Water<br />
/10/ [Accessed 8 September 2010]. [Accessed 7 September 2010] Wheel [Online] Available at:<br />
http://www.technologystudent.com/ener<br />
The European Small Hydropower Kevin Rockwell.(2008). Hydro Power. gy1/wtrwhl1.htm [Accessed 10 September<br />
Association. (2004). ESHA Publications. How it works and what we need [Online] 2010]<br />
[Online] Available at: Available at:<br />
http://www.esha.be/index.php?id=39> http://ezinearticles.com/?Hydro-Power--- Layman`s Guidebook. (1998). How to<br />
[Accessed 8 September 2010] How-it-Works-and-What-We- develop a small hydro site [Online]<br />
Need&id=1600225 [Accessed 8 Available at:<br />
Smail Khennas and Andrew Barnett September 2010] http://www.onlinefreeebooks.net/...ebook<br />
(2000). Best practices for sustainable s/.../laymans-guidebook-on-howdevelopment<br />
of Micro Hydro Power in Green energy help files.(2006). Hydro develop-a-small-hydro-site-pdf.html<br />
developing countries [Online] Available Energy [Online] Available at: [Accessed 10 September 2010]<br />
at: http://www.greenenergyhelpfiles.com/hy<br />
http://www.microhydropower.net/downlo droenergy.htm [Accessed 9 September European Small Hydropower Association.<br />
ad/bestpractsynthe.pdf> [Accessed 8 2010] (2004).Guide On How to Develop a Small<br />
September 2010]. Hydropower Plant [Accessed 11<br />
My climate. (2010). Hydro Power in the September 2010]<br />
Anders Cajus Pedersen, GTZ Indonesia West of Sumatra, Indonesia [Online]<br />
(2010). Hydro Energy Technologies Available at: The Online Journal on Power and Energy<br />
Relevant For Application by Rural http://www.myclimate.org/en/carbon- Engineering. (2009).Traditional Water<br />
Communities. [Accessed 11 October offset-projects/international- Wheels as a Renewable Rural Energy<br />
2010]. projects/detail/mycproject/2.html [Online] Available at:<br />
[Accessed 9 September 2010] http://www.infomesr.org/OJPEE-<br />
Pico-hydro.(n.d.). [Online] Available at: CsanyiGroup. (2010). Introduction to V1N2_files/14-036.pdf [Accessed 11<br />
http://www.picohydro.org.uk [Accessed Micro Hydro Power [Online] Available at: September 2010]<br />
BIOMASA<br />
Biomass Energy Centre. (2008). September 9, 2010, from http://www.indobiofuel.com/menu%20bio<br />
Retrieved September 6, 2010, from http://cturare.tripod.com/ove.htm diesel%20%2010.php<br />
http://www.biomassenergycentre.org.uk/<br />
portal/page?_pageid=73,1&_dad=portal& Knoef, H. et al. (2009). Guideline for safe<br />
_schema=PORTAL and eco-friendly biomass gasification. IPCS InChem. (n.d.). Jatropha Curcas L.<br />
Retrieved September 10, 2010, from Retrieved September 21, 2010 from<br />
Pace University, White Plains, New York http://www.gasification-guide.eu http://www.inchem.org/documents/pims/<br />
(2000). Electricity from Biomass. plant/jcurc.htm#SubSectionTitle:3.1.2<br />
Retrieved September 6, 2010, from Clean energy US. (n.d.). About Habitat<br />
http://www.powerscorecard.org/tech_det gasification. Retrieved September 10,<br />
ail.cfm?resource_id=1 2010, from Panaka P. (Dr). (2006). Utilization of<br />
http://www.clean- Biomass Sources in Indonesia: Challenges<br />
UNFCC Clean Development Mechanism. energy.us/facts/gasification.htm & Opportunity for Development. Biomass<br />
(2008). Sahabat empty Fruit Bunch Accessed September 18, 2010 Asia Forum. Tokyo. Retrieved September<br />
Project. Retrieved September 7, 2010, 22, 2010 from<br />
from Rajvanshi, A. K. (1986). Alternative energy www.jie.or.jp/pdf/15.Dr.PetrusPanaka.pdf<br />
http://cdm.unfccc.int/UserManagement/F in Agriculture. Ed. D.Yogi Goswami. CRC<br />
ileStorage/ZHXBV9IJ4D6F0U2C3YQO7E Press. Retrieved September 14, 2010 Nature News. (2007). Biofuel: the little<br />
RPKG8S1T from shrub that could – maybe. Retrieved<br />
www.nariphaltan.org/nari/publications_m September 23, 2010, from<br />
K. Abdullah. (n.d.). Biomass Energy ain.php http://www.nature.com/news/2007/07101<br />
Potentials and Utilization in Indonesia. 0/full/449652a.html<br />
Laboratory of Energy and Agricultural Adinurani P.G., et al. (2009). Challenges<br />
Electrification, Department of Agricultural of Biofuel Industry in Indonesia. Demirbas, A. (2009). Political, economic<br />
Engineering, IPB and Indonesian Workshop on Renewable Energy & and environmental impacts of biofuels: A<br />
Renewable Energy Society (IRES) Sustainable Development in Indonesia. Le review. Retrieved September 24, 2010,<br />
Retrieved September 8, 2010, from Meridien Hotel, Jakarta. Retrieved from<br />
www.bioenergylists.org/stovesdoc/Fuels/ September 15, 2010 from http://www.sciencedirect.com/science?_o<br />
msoB2D82.pdf www.uncapsa.org/publication/wp103.pdf b=ArticleURL&_udi=B6V1T-4WBR6MN-<br />
4&_user=10&_coverDate=11/30/2009&_rd<br />
ZREU (Zentrum fur rationell (2005). Mike Pelly's biodiesel method. oc=1&_fmt=high&_orig=search&_origin=s<br />
<strong>Energi</strong>eanwendung und Umwelt GmbH) Retrieved September 16, 2010, from earch&_sort=d&_docanchor=&view=c&_a<br />
(2000) Biomass in Indonesia- Business http://journeytoforever.org/biodiesel_mi cct=C000050221&_version=1&_urlVersion<br />
Guide. Retrieved September 9, 2010, from ke.html =0&_userid=10&md5=2a63f397bce9f159b<br />
http://www.docrenewableenergy.info/en_ f940dd19871cb45&searchtype=a<br />
f-18~d-42234~s-1~n- Biofuel Indonesia. (2007). Retrieved<br />
renewable+energy+biomass+BIOMASS+E September 17, 2010 from Sustainable Green Fleet Alternative Fuel<br />
NERGY+POTENTIALS+AND+UTILIZATIO http://www.biofuelindonesia.com/origin.h Show Cases. (2005). Retrieved<br />
N+IN+INDONESIA.DOC~ tml September 28, 2010 from<br />
http://www.sugre.info/tools.phtml?id=661<br />
Turare, C. (1997). Overview of gasification Pt Kreatif Energy Indonesia. (n.d.). &sprache=en<br />
technology. ARTES Institute, University of Alternative Energy for a better life.<br />
Flensburg, Germany, Retrieved Retrieved September 20, 2010<br />
<strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong> <strong>Energi</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terbarukan</strong> | 105.
106.<br />
Buckland, H. (2005). The Oil for Ape<br />
Scandal- How palm Oil is threatening<br />
orangutan survival. Retrieved October 1,<br />
2010 from<br />
http://www.foe.co.uk/resource/reports/oil<br />
_for_ape_full.pdf<br />
Respects magazine. (Aug/Sept 2010).<br />
Clean & Renewable Energy Review.<br />
Edition 2: Vol 1.<br />
Hendroko et al. (2009). Challenges of<br />
Biofuel Industry in Indonesia. Workshop<br />
on Renewable Energy & Sustainable<br />
Development in Indonesia. Le Meridien<br />
Hotel, Jakarta. Retrieved October 2, 2010<br />
from<br />
http://www.ceem.unsw.edu.au/content/us<br />
erDocs/P16RoyHendroko.pdf<br />
Pena, N. (2008). Biofuels for<br />
transportation: A climate perspective.<br />
PEW CENTRE on global climate change.<br />
Retrieved October 4, 2010 from<br />
http://www.pewclimate.org/docUploads/<br />
BiofuelsFINAL.pdf<br />
Prestigious Fires. (2010). Retrieved<br />
October 5, 2010<br />
http://www.prestigiousfires.co.uk/<br />
Yudhiarto, M. A. (2007). New<br />
Development of Ethanol Industry in<br />
Indonesia. Asian Science & Technology<br />
Seminar, Jakarta. Retrieved October 5,<br />
2010 from<br />
http://www.jst.go.jp/asts/asts_j/files/ppt/<br />
18_ppt.pdf<br />
(n.d.). System Approach to Biogas<br />
Technology - Session One. Retrieved<br />
October 7, 2010, from<br />
ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/008/ae897e/<br />
ae897e02.pdf<br />
Innovation Centre for US Dairy. (2010).<br />
Retrieved October 12, 2010, from<br />
http://www.usdairy.com/Sustainability/G<br />
HGReduction/Science/Pages/Glossary.as<br />
px<br />
Government of India, Ministry of new and<br />
renewable energy, Bio-energy technology<br />
development group. (2009).<br />
Implementation of National Biogas and<br />
Manure Management Programme<br />
(NBMMP) during 11th Five Year Plan.<br />
Retrieved October 15, 2010, from<br />
http://www.kvic.org.in/update/schemes/<br />
biogasscheme.pdf<br />
Setyadi, I.; Ghimire P. (2009). Mission<br />
Report on Selection of Bio digester<br />
Design and Formulation of Quality<br />
Control Framework and Certification<br />
Procedures for Biogas Constructors.<br />
Prepared for Indonesia Domestic Biogas<br />
programme. Retrieved October 18, 2010<br />
from<br />
www.snvworld.org/.../Mission_report__bi<br />
odigester_design_quality_control_Indone<br />
sia_2009.pdf<br />
Ilyas, S. Z. (2006). A Case Study to Bottle<br />
the Biogas in Cylinders as Source of<br />
Power for Rural Industries Development<br />
in Pakistan. Retrieved October 28, 2010<br />
from<br />
http://www.idosi.org/wasj/wasj1(2)/12.pdf<br />
Diagrams. (n.d.). Retrieved September 27,<br />
2010, from<br />
http://earthguide.ucsd.edu/earthguide/di<br />
agrams/greenhouse/<br />
(N.d.). Biogas Digesters. Retrieved<br />
October 28, 2010 from<br />
http://igadrhep.energyprojects.net/Links/<br />
Profiles/Biogas/Biogas.htm<br />
Picture of UASB Biogas Plant. Photo<br />
courtesy: Mailhem Engineers Pvt. Ltd.<br />
Biomass energy data book. (n.d.).<br />
Retrieved October 25, 2010, from<br />
http://cta.ornl.gov/bedb/glossary.shtml<br />
US Department of energy.<br />
Biomass Program. (2005). Retrieved<br />
October 25, 2010, from<br />
http://www1.eere.energy.gov/biomass/stu<br />
dent_glossary.html<br />
Glossary. (2008). Retrieved October 25,<br />
2010, from<br />
http://www.biomassenergycentre.org.uk/<br />
portal/page?_pageid=74,18700&_dad=po<br />
rtal&_schema=PORTAL Biomass energy<br />
Centre<br />
Biomass research. (2009). Retrieved<br />
October 25, 2010, from<br />
http://www.nrel.gov/biomass/glossary.ht<br />
ml National Renewable Energy<br />
Laboratory<br />
Glossary of Bioenergy Terms (n.d.).<br />
Retrieved October 25, 2010, from<br />
http://bioenergy.ornl.gov/faqs/glossary.ht<br />
ml<br />
(n.d.). Retrieved October 25, 2010, from<br />
http://chemistry.about.com/od/chemistry<br />
glossary/a/aqueoussoldef.htm<br />
(n.d.). Retrieved October 29, 2010, from<br />
http://www.merriam-webster.com/<br />
Allen, A. H. (1922). Retrieved October 29,<br />
2010, from<br />
http://www.archive.org/stream/electricityi<br />
nagr00allerich#page/n5/mode/2up
<strong>Buku</strong> panduan ENERGI <strong>yang</strong> terbarukan<br />
PNPM-MP belum banyak menyentuh aspek<br />
lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam serta<br />
energi terbarukan. Berdasarkan hal tersebut, melalui<br />
dana hibah, diluncurkan Program Nasional<br />
Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri<br />
Perdesaan (PNPM-LMP) <strong>yang</strong> mengintegrasikan<br />
komponen pengelolaan lingkungan dan sumber daya<br />
alam serta energi terbarukan ke dalam PNPM.<br />
Tujuan dari proyek-proyek ini adalah :<br />
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja<br />
masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong<br />
kemandirian dalam pengambilan keputusan dan<br />
pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam secara<br />
lestari serta energi terbarukan.<br />
(Source: PNPM Support Facility)<br />
Untuk memfasilitasi penggunaan <strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong><br />
pada program-program ini, maka <strong>Buku</strong> <strong>Panduan</strong><br />
<strong>Energi</strong> <strong>Terbarukan</strong> merupakan alat bagi para<br />
fasilitator, pemangku kepentingan serta masyarakat<br />
untuk memahami dasar-dasar teknologi energi<br />
terbarukan, untuk belajar dari keberhasilan<br />
pelaksanaan di daerah-daerah pedesaan di Indonesia,<br />
serta memahami praktek-praktek terbaik dalam<br />
memberikan solusi energi terbarukan <strong>yang</strong> efektif dan<br />
berkelanjutan bagi masyarakat.<br />
<strong>Buku</strong> ini disusun dengan<br />
pendanaan <strong>yang</strong> berasal dari<br />
Kedutaan Besar Kerajaan Denmark<br />
<strong>Buku</strong> ini disusun oleh<br />
Contaned Energy Indonesia<br />
Www.containedenergy.com<br />
ISBN 1-885203-29-2<br />
270190 460933