pengembangan sistem pendukung keputusan untuk penilaian ujian
pengembangan sistem pendukung keputusan untuk penilaian ujian
pengembangan sistem pendukung keputusan untuk penilaian ujian
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN<br />
UNTUK PENILAIAN UJIAN TUGAS SKRIPSI<br />
(Studi kasus pada STMIK AMIKOM Yogyakarta)<br />
Hanif Al Fatta<br />
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA<br />
E-mail: hanivonitch@yahoo.com<br />
Abstraksi<br />
Penilaian <strong>ujian</strong> skripsi selama ini dilakukan secara subjektif<br />
oleh dosen penguji. Walaupun dosen telah melakukan proses secara<br />
objektif beberapa masalah masih muncul menyangkut protes yang<br />
dilakukan mahasiswa yang diuji.<br />
Sistem yang dikembangkan adalah sebuah DSS yang bisa<br />
merekap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dosen-dosen penguji<br />
pada saat <strong>ujian</strong>, kemudian memberikan <strong>penilaian</strong> pada jawaban yang<br />
diberikan mahasiswa kemudian merekap hasil akhir <strong>untuk</strong><br />
menentukan kelulusan.<br />
Kelemahan dari <strong>sistem</strong> yang dibangun, nilai yang diberikan<br />
masih berupa nilai kualitatif adapun konversi ke nilai kuantitatif<br />
seperti yang dipakai pada <strong>sistem</strong> <strong>penilaian</strong> manual masih dilakukan<br />
secara manual.<br />
Kata Kunci: DSS, skripsi, kualitatif, kuantitatif<br />
Pendahuluan<br />
STMIK AMIKOM Yogyakarta, dalam <strong>penilaian</strong> <strong>ujian</strong> Skripsi<br />
masih menggunakan cara manual berdasar intuisi dan <strong>penilaian</strong><br />
subjektif dari dosen. Diharapkan ada salah satu media bantu yang<br />
berfungsi me-minimalisir hal-hal subjektif selama <strong>penilaian</strong>. Sistem<br />
juga diharapkan bisa memberikan standar yang sama antar masingtmasing<br />
dosen penguji dalam memberikan nilai ubtuk mahasiswa yang<br />
sedang menempuh <strong>ujian</strong> pendadaran. Dari latar belakang diatas,<br />
peneliti ingin melakukan penelitian tentang bagaimana
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
merancangbangun sebuah <strong>sistem</strong> Pendukung Keputusan <strong>untuk</strong><br />
<strong>penilaian</strong> Ujian Tugas Akhir di STMIK AMIKOM Yogyakarta.<br />
Tujuan utama penelitian ini adalah Menghasilkan DSS yang bisa<br />
membantu penilain skripsi dengan mengurai faktor subjektifitas dan<br />
perbedaan standar nilai dari penguji.<br />
Pembahasan<br />
Dalam perancangan <strong>sistem</strong> ditentukan 2 jenis system<br />
requirement utama dari <strong>sistem</strong> <strong>pendukung</strong> <strong>keputusan</strong> <strong>untuk</strong> <strong>sistem</strong><br />
<strong>pendukung</strong> <strong>keputusan</strong> ini. Sistem requirement pertama adalah<br />
functional requirement. Pada functional ditentukan informasi apa saja<br />
yang akan disajikan oleh DSS ini dan proses apa saja yang bisa<br />
dilakukan oleh DSS yang akan dibangun.<br />
1. Functional Requirement<br />
o User bisa memasukkan data mahasiswa yang mengambil <strong>ujian</strong><br />
dan data dosen yang akan menjadi dosen penguji<br />
o Sistem bisa menyusun jadwal <strong>ujian</strong> dengan data tempat, jam,<br />
ruang dan 3 dosen penguji yang bertugas<br />
o Masing-masing dosen penguji bisa melakukan login ke <strong>sistem</strong><br />
sebagai dosen penguji dan memilih materi <strong>ujian</strong> yaitu<br />
presentasi, pemahaman materi dan demo program.<br />
o Masing-masing dosen penguji bisa memasukkan atau<br />
menuliskan pertanyaan <strong>untuk</strong> masing-masing kategori<br />
peng<strong>ujian</strong>, dimana <strong>untuk</strong> presentasi, demo program dan<br />
pemahaman materi masing-masing maksimal 10 pertanyaan<br />
sehingga total maksimal pertanyaan <strong>untuk</strong> 1 dosen adalah 30<br />
pertanyaan.<br />
o Dosen memberikan <strong>penilaian</strong> pada masing-masing pertanyaan<br />
dengan nilai baik, cukup atau kurang, kemudian per masingmasing<br />
kategori dosen memberikan nilai dengan ketentuan<br />
nilai maksimal <strong>untuk</strong> presentasi 2 point, pemahaman materi 5<br />
point dan demo program 3 point.<br />
o Nilai maksimal masing-masing dosen adalah 10 dan setiap<br />
mahasiswa yang <strong>ujian</strong> akan diuji oleh 3 dosen penguji.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
o Sistem bisa menghitung nilai mahasiswa secara otomatis<br />
berdasarkan 3 nilai yang diinputkan oleh 3 dosen penguji yang<br />
tersedia.<br />
o Sistem bisa memberikan laporan nilai akhir mahasiswa<br />
berikut daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan oleh<br />
dosen yang bersangkutan.<br />
2. Non functional requirement<br />
o Sistem dijalankan dengan database Mysql<br />
o Sistem dijalankan pada lingkungan pemrograman berbasis<br />
website sehingga script pemrograman yang digunakan adalah<br />
PHP<br />
o Masing-masing dosen bisa melakukan login dari komputer<br />
yang berbeda pada saat <strong>ujian</strong> berlangsung maksimal 3 dosen<br />
penguji sesuai dengan ketentuan jumlah dosen penguji dari<br />
STMIK AMIKOM.<br />
3. Rancangan Basis Data<br />
Untuk DSS yang akan dibangun dibuat beberapa tabel dengan struktur<br />
sebagai berikut :<br />
1. Mahasiswa<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
Nim char (10) not null primary<br />
Nama varchar (35) not null<br />
2. Dosen<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
Nik varchar (10) not null primary<br />
Nama varchar (35) not null<br />
t<br />
t<br />
Extra<br />
Extra
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
3. Ujian<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
kd_<strong>ujian</strong> int not null primary<br />
Nim char (10) not null<br />
Judul text not null<br />
tgl_<strong>ujian</strong> date not null<br />
Jam char (5) not null<br />
ruang varchar (15) not null<br />
penguji1 varchar (10) yes<br />
penguji2 varchar(10) yes<br />
penguji3 varchar(10) yes<br />
4. Presentasi<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
t<br />
t<br />
Extra<br />
Extra<br />
Id int not null primary auto_incremen<br />
t<br />
kd_<strong>ujian</strong> int not null<br />
Nik varchar (10) not null<br />
pertanyaan text yes<br />
Hasil varchar (15) yes<br />
5. Penguasaan Materi<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
t<br />
Extra<br />
Id int not null primary auto_incremen<br />
t<br />
kd_<strong>ujian</strong> int not null<br />
Nik varchar (10) not null<br />
pertanyaan text yes<br />
Hasil varchar (15) yes
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
6. Demo Program<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
t<br />
Extra<br />
Id int not null primary auto_incremen<br />
t<br />
kd_<strong>ujian</strong> int not null<br />
Nik varchar (10) not null<br />
pertanyaan text yes<br />
Hasil varchar (15) yes<br />
7. Nilai<br />
Column Name Data Type Null Key Defaul<br />
t<br />
Extra<br />
Id int not null primary auto_incremen<br />
t<br />
kd_<strong>ujian</strong> int not null<br />
Nik varchar (10) not null<br />
Nilai decimal not null<br />
Bagian varchar (35) not null<br />
Adapun relasi tabel yang bisa dibentuk dari tabel-tabel tadi adalah :
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 1: Relasi Antar Tabel<br />
Dalam bab ini akan dibahas menu-menu yang ada pada<br />
aplikasi DSS <strong>untuk</strong> <strong>penilaian</strong> <strong>ujian</strong> skripsi mahasiswa STMIK<br />
AMIKOM Yogyakarta. Tampilan awal dari aplikasi seperti pada
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
gambar 2 . Pada halaman ini ada 4 menu utam yaitu master data, nilai,<br />
hasil <strong>ujian</strong> dan login dosen.<br />
Gambar 2. halaman Utama DSS Pendadaran Skripsi<br />
Pada menu master data dimasukkan dulu beberapa data yang harus<br />
disiapkan sebelum proses <strong>ujian</strong> pendadaran skripsi berlangsung.<br />
Menu pertama yang harus diiisi adalah data mahasiswa. Pada menu ini<br />
diisikan Nomor Induk Mahasiswa dan Nama mahasiswa yang<br />
mengambil <strong>ujian</strong>. Lihat gambar 3. Pada masing-masing periode <strong>ujian</strong><br />
semua data mahasiswa peserta <strong>ujian</strong> periode itu dimasukkan melalui<br />
form tersebut.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 3 : Form pengisian data mahasiswa yang ikut <strong>ujian</strong><br />
Langkah berikutnya adalah memasukkan semua dosen penguji pada<br />
tabel dosen penguji, dengan submenu data dosen.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 4: Form pengisian dosen penguji<br />
Langkah berikutnya adalah membuat jadwal <strong>ujian</strong> skripsi dengan<br />
memilih submenu jadwal <strong>ujian</strong>. Akan tampil form pengisian jadwal<br />
dengan tampilan seperti pada gambar 5.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 5 : Form pengisian jadwal <strong>ujian</strong> skripsi<br />
Jika semua data telah diisikan. Maka data di submit melalui<br />
tombol submit. Selanjutnya <strong>untuk</strong> pelaksanaan <strong>ujian</strong> dilakukan. Dosen<br />
penguji melakukan login dengan menggunakan inputan berupa NIK<br />
dosen dan NIM dari mahasiswa yang <strong>ujian</strong>. Sebagai contoh dosen<br />
penguji dengan NIM 190302096 akan menguji mahasiswa dengan<br />
NIM 05.11.0793. Kemudian tekan login. Untuk <strong>ujian</strong> skripsi amikom<br />
dosen penguji yang ditunjuk ada 3 orang, sehingga 3 orang dosen akan<br />
login <strong>untuk</strong> nama mahasiswa yang sama.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 6 : Form login dosen sebagai dosen penguji<br />
Setelah berhasil masuk ke halaman login dosen, maka akan<br />
ditampilkan form khusus dosen penguji. Pada halaman ini ada<br />
submenu presentasi <strong>untuk</strong> mencatat dan memberi nilai sesi presentasi<br />
yang dilakukan mahasiswa, menu demo program, <strong>untuk</strong> mencatat<br />
pertanyaan yang diajukan dosen dan memberikan nilai sekaligus dan<br />
menu demo program <strong>untuk</strong> memberikan nilai dan daftar pertanyaan<br />
saat mahasiswa mendemokan program aplikasinya. Gambar 7 adalah<br />
tampilan menu dosen penguji.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 7 Tampilan menu dosen penguji.<br />
Peng<strong>ujian</strong> dilakukan pertama kali dengan mengisi form<br />
presentasi seperti pada gambar 8. Dosen penguji menuliskan<br />
pertanyaan yang berkaitan dengan subbab <strong>ujian</strong> presentasi maksimal<br />
10 pertanyaan dan langsung memberikan nilai baik, cukup atau kurang<br />
pada masing-masing pertanyaan yang diajukan. Kemudian dosen<br />
penguji memberikan nilai <strong>untuk</strong> subbab <strong>ujian</strong> ini dengan skor<br />
maksimal 2 dan mengirim hasilnya ke server melalui tombol submit.<br />
Perhatikan gambar 8
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 8 : form peng<strong>ujian</strong> subbab presentasi<br />
Hal yang sama dilakukan juga <strong>untuk</strong> form <strong>penilaian</strong><br />
penguasaan materi, caranya sama persis dengan pengisiian materi<br />
<strong>ujian</strong> presentasi. Dengan nilai maksimal <strong>untuk</strong> bab ini adalah 5.<br />
Terakhir dilakukan peng<strong>ujian</strong> <strong>untuk</strong> demo program mahasiswa.<br />
Jika 3 materi <strong>ujian</strong> telah dilakukan, maka nilai masing-masing dosen<br />
bisa dilihat pada submenu nilai, dan bisa dicetak pada submenu cetak.<br />
Seperti pada gambar 9. Tampilan nilai yang dikumpulkan mahasiswa<br />
dari dosen penguji pertama.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 9: Tampilan nilai yang dikumpulkan mahasiswa dari<br />
dosen penguji pertama.<br />
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dilihat<br />
dari versi printout hasil submenu cetak seperti pada gambar 10.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Gambar 10: Hasil Print out pertanyaan pada bagian penguasaan<br />
materi<br />
Penutup<br />
Berdasarkan hasil <strong>pengembangan</strong> <strong>sistem</strong> <strong>pendukung</strong> <strong>penilaian</strong><br />
<strong>ujian</strong> skripsi di STMIK AMIKOM Yogyakarta ini dapat disimpulkan<br />
beberapa hal Pertama, aplikasi ini mempermudah penilain yang<br />
dilakukan oleh dosen penguji sekaligus memberi kemudahan dalam<br />
menentukan nilai akhir <strong>untuk</strong> mahasiswa yang diuji. Kedua, Aplikasi<br />
ini mencatat histori pertanyaan sehingga pertanyaan apa saja yang
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
diajukan oleh 3 dosen penguji dapat direkap berikut kemampuan anak<br />
dalam menjawab. Ketiga, Nilai secara otomatios tersimpan dalam<br />
server sehingga memudahkan administrasi data misalnya<br />
pengumuman nilai <strong>ujian</strong> skripsi ke mahasiswa.<br />
Untuk penentuan nilai masing-masing sub peng<strong>ujian</strong> yaitu<br />
presentasi, penguasaan materi dan demo program masih diinputkan<br />
oleh penguji, dikemudian hari bisa dikembangkan model <strong>penilaian</strong><br />
otomatis dari sejumlah pertanyaan yang diajukan kriteria yang bisa<br />
dijawab baik, cukup atau kurang bisa langsung menentukan nilai<br />
<strong>untuk</strong> mahasiswa yang diuji.<br />
Daftar Pustaka<br />
Turban, E, 1995, Decision Support System and Intelligence<br />
System:Fourth Edition, Prentice Hall<br />
http:// anakbinus.blogsome.com/category/ bahan-kuliah/informationtechnology/dss/<br />
diakses tanggal 7 mei 2008-05-07<br />
http://bahankuliah.files.wordpress.com/2008/04/sim_4_dss.ppt<br />
diakses tanggal 7 mei 2008-05-07
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
STUDI KASUS TERHADAP PENYELESAIAN SISTEM<br />
PERSAMANAAN LINEAR<br />
DENGAN ELIMINASI GAUSS<br />
Krisnawati<br />
STMIK AMIKOM Yogyakarta<br />
Abstraksi<br />
Salah satu metode yang digunakan <strong>untuk</strong> menyelesaikan <strong>sistem</strong><br />
persamaan linear adalah metode eliminasi gauss. Metode ini bekerja<br />
dengan melakukan operasi baris elementer terhadap matrik yang<br />
diperoleh dari system persamaan linear yang diketahui. Pada saat<br />
implementasi dalam program ada kasus khusus yang arus ditangani,<br />
yaitu pada saat baris yang dijadikan acuan operasi baris elementer<br />
ternyata bernilai 0. Penanganannya sederhana, proses membuat 0<br />
digantikan dengan proses penukaran baris yang ternyata 0 tersebut.<br />
Keyword : system persamaan linear, eliminasi gauss<br />
Pendahuluan<br />
Persamaan linear adalah suatu persamaan yang pada saat digambar<br />
kurvanya berupa garis lurus. Sedangkan system persamaan linear<br />
adalah suatu <strong>sistem</strong> yang didalamnya terdiri dari minimal 2 persamaan<br />
linear. Menyelesaikan persamaan linear sama artinya dengan mencari<br />
titik potong antara persamaan-persamaan yang diketahui.<br />
Eliminasi Gauss merupakan salah satu metode <strong>untuk</strong> menyelesaikan<br />
system persamaan linear. Diketahui <strong>sistem</strong> persamaan linear sebagai<br />
berikut:<br />
a11x1+a12x2+a13x3+.....+a1nxn=a1n+1<br />
a21x1+a22x2+a23x3+.....+a2nxn=a2n+1<br />
................................................<br />
an1x1+an2x2+an3x3+.....+annxn=ann+1
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Sistem persamaan linear tersebut dituliskan dalam bentuk matrik<br />
sebagai berikut:<br />
⎡ a11<br />
a12<br />
a13<br />
... a1n<br />
a1n+<br />
1 ⎤<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎢<br />
a21<br />
a22<br />
a23<br />
... a2n<br />
a2n+<br />
1⎥<br />
⎢ ... ... ... ... ... ... ⎥<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎣ an1<br />
an2<br />
an3<br />
... ann<br />
ann+<br />
1⎦<br />
Matrik dibawa kebentuk matrik satuan sehingga menjadi<br />
⎡ 1 0 0 ... 0 a1n+<br />
1 ⎤<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎢<br />
0 1 0 ... 0 a2n+<br />
1⎥<br />
⎢ ... ... ... ... ... ... ⎥<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎣ 0 0 0 ... 1 ann+<br />
1⎦<br />
Proses <strong>untuk</strong> membawa matrik asal ke matrik satuan menggunakan<br />
operasi baris elementer. Operasi baris elementer adalah:<br />
1. Menjumlah/mengurangi suatu baris dengan k kali baris yang<br />
lain. k adalah konstanta real.<br />
2. Mengalikan/membagi suatu baris dengan k. k adalah<br />
konstanta real.<br />
Cara ini banyak dipakai jika <strong>sistem</strong> persamaan linear<br />
diselesaikan secara manual. Tujuannya adalah <strong>untuk</strong><br />
mempersingkat bentuk persamaan.<br />
Untuk mempermudah proses, matrik terlebih dahulu dibawa ke bentuk<br />
matrik segitiga atas/bawah, kemudian ke bentuk matrik diagonal, dan<br />
akhirnya ke matrik satuan.<br />
Pembahasan<br />
1. Ilustrasi Proses Pada Metode Eliminasi Gauss<br />
Contoh:<br />
Diketahui <strong>sistem</strong> persamaan linear sebagai berikut:<br />
3x + 2y + z = 0<br />
2x + y + 3z = 2<br />
x + 3y + 2z = 4
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Sistem persamaan linear diatas memberikan matrik sebagai berikut:<br />
⎡3<br />
2 1 0⎤<br />
⎢ ⎥<br />
⎢<br />
2 1 3 2<br />
⎥<br />
⎢⎣<br />
1 3 2 4⎥⎦<br />
Matrik diatas diubah menjadi matrik segitiga atas dengan proses<br />
sebagai berikut:<br />
Baris ketiga dikurangi dengan ½ kali baris ke dua sehingga matrik<br />
menjadi :<br />
⎡<br />
⎤<br />
⎢<br />
3 2 1 0<br />
⎥<br />
⎢2<br />
1 3 2⎥<br />
⎢ 5 1 ⎥<br />
⎢0<br />
3⎥<br />
⎣ 2 2 ⎦<br />
Baris kedua dikurangi dengan2/3 baris pertama sehingga menjadi:<br />
⎡<br />
⎤<br />
⎢3<br />
2 1 0⎥<br />
⎢ 1 7 ⎥<br />
⎢0<br />
− 2⎥<br />
⎢ 3 3 ⎥<br />
⎢ 5 1<br />
0 3<br />
⎥<br />
⎢⎣<br />
2 2 ⎥⎦<br />
Baris ketiga ditambah dengan 15/2 kali baris kedua sehingga menjadi:<br />
⎡3<br />
2 1 0 ⎤<br />
⎢ 1 7 ⎥<br />
⎢0<br />
− 2 ⎥<br />
⎢<br />
3 3<br />
⎥<br />
⎣0<br />
0 18 18⎦<br />
Matrik diatas sudah dalam bentuk matrik segitiga. Selanjutnya akan<br />
dibawa ke bentuk matrik diagonal dengan proses sebagai berikut:<br />
Baris pertama dikurangi dengan 3/7 baris kedua, sehingga menjadi:
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
⎡ 15 6⎤<br />
⎢3<br />
0 −<br />
7 7<br />
⎥<br />
⎢<br />
1 7<br />
⎥<br />
⎢0<br />
− 2 ⎥<br />
⎢ 3 3 ⎥<br />
⎢0<br />
0 18 18 ⎥<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎣<br />
⎦<br />
Baris kedua dikurangi dengan 7/54 kali baris ketiga, sehingga<br />
menjadi:<br />
⎡ 15 6⎤<br />
⎢3<br />
0 −<br />
7 7<br />
⎥<br />
⎢<br />
1 1<br />
⎥<br />
⎢0<br />
− 0 − ⎥<br />
⎢ 3 3⎥<br />
⎢0<br />
0 18 18 ⎥<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎣<br />
⎦<br />
Baris pertama ditambah dengan 45/7 kali baris kedua, sehingga<br />
menjadi:<br />
⎡3<br />
0 0 − 3⎤<br />
⎢ 1 1⎥<br />
⎢0<br />
− 0 − ⎥<br />
⎢<br />
3 3<br />
⎥<br />
⎣0<br />
0 18 18 ⎦<br />
Matrik sudah dalam bentuk matrik diagonal, akhirnya dibawa ke<br />
bentuk matrik satuan, dengan proses sebagai berikut:<br />
Baris pertama dibagi dengan 3, baris kedua dibagi dengan -1/3 dan<br />
baris ketiga dibagi dengan 18 sehingga matrik menjadi:<br />
⎡1 0 0 −1⎤<br />
⎢<br />
⎥<br />
⎢<br />
0 1 0 1<br />
⎥<br />
⎢⎣<br />
0 0 1 1 ⎥⎦<br />
2. Implementasi Metode Eliminasi Gauss dengan Matlab<br />
Sesuai dengan ilustrasi proses diatas, maka <strong>untuk</strong> membuat<br />
matrik menjadi matrik segitiga atas didapatkan skrip sebagai berikut,<br />
dengan asusmsi telah dilakukan pengecekan apakah matrik singular<br />
atau tidak.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
for k=1:ba-1<br />
for i=ba:-1:k+1<br />
p=eg(i,k)/eg(i-1,k);<br />
for j=1:kolom<br />
eg(i,j)=eg(i,j)-p*eg(i-1,j);<br />
end<br />
end<br />
end<br />
Untuk membuat matrik segitiga atas menjadi matrik diagonal, tinggal<br />
melakukan modifikasi terhadap skrip diatas, sehingga didapat:<br />
for k=ba:-1:2<br />
for i=1:k-1<br />
p=eg(i,k)/eg(i+1,k);<br />
for j=1:kolom<br />
eg(i,j)=eg(i,j)-p*eg(i+1,j);<br />
end<br />
end<br />
end<br />
Akhirnya skrip <strong>untuk</strong> mengubah matrik menjadi matrik diagonal<br />
adalah sebagai berikut:<br />
for i=1:ba<br />
if eg(i,i)~=1<br />
eg(i,kolom)=eg(i,kolom)/eg(i,i);<br />
eg(i,i)=1;<br />
end<br />
end<br />
3. Studi Kasus<br />
Skrip diatas akan diuji cobakan terhadap dua kasus, dan akan<br />
dilakukan analisis terhadap output kedua kasus tersebut.
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Kasus 1:<br />
3x + 2y + z = 0<br />
2x + y + 3z = 2<br />
x + 3y + 2z = 4<br />
Memberikan output sebagai berikut:<br />
e =<br />
e =<br />
e =<br />
e =<br />
e =<br />
3.0000 2.0000 1.0000 0<br />
2.0000 1.0000 3.0000 2.0000<br />
0 2.5000 0.5000 3.0000<br />
3.0000 2.0000 1.0000 0<br />
0 -0.3333 2.3333 2.0000<br />
0 2.5000 0.5000 3.0000<br />
3.0000 2.0000 1.0000 0<br />
0 -0.3333 2.3333 2.0000<br />
0 0 18.0000 18.0000<br />
3.0000 2.1429 0 -0.8571<br />
0 -0.3333 2.3333 2.0000<br />
0 0 18.0000 18.0000<br />
3.0000 2.1429 0 -0.8571
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
e =<br />
e =<br />
0 -0.3333 0 -0.3333<br />
0 0 18.0000 18.0000<br />
3.0000 0 0 -3.0000<br />
0 -0.3333 0 -0.3333<br />
0 0 18.0000 18.0000<br />
1.0000 0 0 -1.0000<br />
0 1.0000 0 1.0000<br />
0 0 1.0000 1.0000<br />
Kasus 2:<br />
3x + 9y + 6z = 12<br />
4x +12 y + 12z = 12<br />
1x +-1y + 1z = 1<br />
Memberikan output sebagai berikut:<br />
Warning: Divide by zero.<br />
> In F:\KRISNA\eliminasitdkok.m at line 22<br />
e =<br />
3 9 6 12<br />
0 0 4 -4<br />
NaN NaN Inf -Inf<br />
e =
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
3 9 0 18<br />
0 0 4 -4<br />
NaN NaN Inf -Inf<br />
e =<br />
3 9 0 18<br />
NaN NaN NaN NaN<br />
NaN NaN Inf -Inf<br />
e =<br />
NaN NaN NaN NaN<br />
NaN NaN NaN NaN<br />
NaN NaN Inf -Inf<br />
e =<br />
1 NaN NaN NaN<br />
NaN 1 NaN NaN<br />
NaN NaN 1 NaN<br />
Skrip tidak menemui masalah pada saat diimplementasikan terhadap<br />
kasus 1, tetapi pada kasus 2 ternyata output tidak dapat dihasilkan.<br />
Pada saat nilai e32 akan dibuat menjadi 0, ternyata nilai acuan yakni<br />
e22 ternyata juga 0. Padahal nilai ini yang nanti akan menentukan<br />
konstanta k.<br />
e =<br />
3 9 6 12<br />
0 0 4 -4<br />
NaN NaN Inf -Inf
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
for k=1:ba-1<br />
for i=ba:-1:k+1<br />
p=eg(i,k)/eg(i-1,k);<br />
for j=1:kolom<br />
eg(i,j)=eg(i,j)-p*eg(i-1,j);<br />
end<br />
end<br />
end<br />
Konstanta k yang pada skrip disebut dengan p diperoleh dari e32 dibagi<br />
dengan e22. Padahal nilai e22 adalah nol. Oleh karena itu jika nilai<br />
acuan <strong>untuk</strong> menentukan k adalah nol, maka dilakukan penukaran<br />
baris, sehingga tidak perlu membuat nilai asal menjadi 0. Dengan<br />
penambahan pengecekan <strong>untuk</strong> penukaran baris, maka skrip <strong>untuk</strong><br />
menentukan matrik segitiga menjadi sebagai berikut:<br />
for k=1:b1-1<br />
for i=b1:-1:k+1<br />
if (e(i-1,k)==0)<br />
for x=1:b1+1<br />
temp=e(i-1,x);<br />
e(i-1,x)=e(i,x);<br />
e(i,x)=temp;<br />
end<br />
else<br />
p=e(i,k)/e(i-1,k);<br />
for j=1:k1+1<br />
e(i,j)=e(i,j)-(p*e(i-1,j));<br />
end<br />
end<br />
e<br />
end<br />
end
JURNAL DASI ISSN: 1411-3201<br />
Vol. 10 No. 1 Maret 2009<br />
Penutup<br />
Proses manual yang biasa digunakan <strong>untuk</strong> menyelesaikan<br />
system persamaan linear, tidak bisa begitu saja diterapkan dalam<br />
pemrograman. Diperlukan beberapa perlakuan yang berbeda, yang<br />
pada prinsipnya bertujuan <strong>untuk</strong> memperoleh bentuk matrik yang<br />
paling optimal. Kasus nilai acuan 0, dapat ditangani dengan<br />
melakukan penukaran baris terhadap baris yang akan dinolkan dengan<br />
baris dimana posisi nilai acuan 0 tersebut berada.<br />
Daftar Pustaka<br />
Gary J. Lastman, Naresh K. Sinha, 2000, Microcomputer-Based<br />
Numerical Methods for Science and Enginering. Saunders<br />
College Publishing.<br />
Myron B. Allen III & Eli L. Isaacson, 1998. Numerical Analysis for<br />
Applied Science. John Wiley & Son, Inc New York.<br />
Susila, I Nyoman, 1993. Dasar-dasar Metode Numerik. Departemen<br />
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan<br />
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan<br />
tinggi.<br />
William J Palm, 2004, Introduction to MatLab 6 for Engineers, The<br />
McGraw-Hill Companies, Inc.