You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
abu, 30 JaNuarI 2013<br />
SPoRT 18<br />
laZio 2-1 juventuS (agregat 3-2)<br />
nyonya tua<br />
teRsinGkiR<br />
Bidik gelar keenam<br />
Lazio berpeluang mengulang<br />
catatan manis Coppa Italia<br />
2009. Waktu itu Biancocelesti<br />
sukses menuai gelar juara dengan<br />
menumbangkan Sampdoria.<br />
Yang menarik, langkah ke final<br />
didapatkan dengan lawan yang<br />
senada dengan edisi 2013 ini. Lazio<br />
mengalahkan Juventus pada semifinal.<br />
Namun, dalam final kali ini,<br />
calon lawan tak akan sama, karena<br />
semifinal lainnya mempertemukan<br />
Inter Milan dengan AS Roma.<br />
Jika sukses menjadi juara kem-<br />
bali, Lazio bakal mengoleksi enam<br />
predikat jawara Coppa Italia. Sampai<br />
2009, Lazio sudah mengantongi<br />
gelar juara lima kali. Itu merupakan<br />
peringkat kelima dari para<br />
pengoleksi gelar juara Coppa Italia.<br />
Juventus dan AS Roma masih<br />
memimpin dengan perolehan sembilan<br />
kali jawara.<br />
Gelandang Lazio, Stefano Mauri,<br />
optimistis Lazio bisa mengulang<br />
sukses pada 2009 itu. “Mengalahkan<br />
Juventus menjadi stimulus<br />
untuk meraih hasil terbaik. Mere-<br />
lazio tinggal<br />
menunggu lawan.<br />
rOMa — Juventus semakin<br />
akrab dengan kekalahan. Bahkan,<br />
pada laga krusial perebutan<br />
tiket final Coppa Italia,<br />
Nyonya Tua gagal total. Tim<br />
besutan Antonio Conte itu kandas<br />
di tangan Lazio dengan<br />
agregat 2-3.<br />
Kepastian tamatnya langkah<br />
Juventus itu didapatkan dini<br />
hari tadi. Arturo Vidal dan kawan-kawan<br />
kandas di tangan<br />
tuan rumah Lazio 2-1 dengan<br />
cara yang menyesakkan pada<br />
leg kedua semifinal di Stadion<br />
Olimpico dini hari WIB tadi.<br />
“Kami menerima hasil ini.<br />
Kami sudah melakukan lebih<br />
dari apa yang sudah dikerjakan<br />
Lazio,” kata Antonio Conte,<br />
pelatih Juventus, kepada Football<br />
Italia.<br />
Lazio pun bersuka cita dengan<br />
sukses itu. Maklum, kemenangan<br />
tersebut nyaris lepas<br />
jika Sergio Floccari tak mencetak<br />
gol pada injury time. Ya,<br />
drama terjadi pada tambahan<br />
waktu. Nasib Lazio berbalik<br />
hanya dengan jeda semenit<br />
setelah gelandang Nyonya Tua,<br />
Arturo Vidal, membuat kedudukan<br />
imbang 1-1 pada menit<br />
ke-92. Floccari membobol<br />
gawang Marco Storari semenit<br />
kemudian.<br />
Lazio memimpin lebih dulu<br />
ka bukan tim sembarangan dengan<br />
torehan dua musim terakhir di Seri<br />
A,” kata Mauri kepada Gazzetta.<br />
Juventus, Mauri melanjutkan,<br />
memiliki pemain yang berlari lebih<br />
kencang daripada tim lain. Selain<br />
itu, klub berjulukan Nyonya Tua<br />
tersebut berbahaya dengan rasa<br />
lapar menjadi juara.<br />
Bukti lainnya, Juventus mampu<br />
membuktikan diri sebagai tim terbaik<br />
di Italia dengan mendominasi<br />
peraihan penghargaan pemain terbaik<br />
Italia, Oscar del Calcio 2012,<br />
dengan gol yang diceploskan<br />
Alvaro Gonzalez pada menit<br />
ke-53. Gonzalez menyambut<br />
umpan Cristian Ledesma dengan<br />
menanduk keras bola<br />
yang gagal diantisipasi Marco<br />
Storari. Gonzalez merayakan<br />
golnya dengan membentangkan<br />
seragam pemain veteran<br />
Lazio, Lionel Scaloni, yang baru<br />
bergabung dengan Atalanta.<br />
Namun, pada menit awal, perseteruan<br />
sudah panas. Pada<br />
menit kedelapan, Mirko Vucinic,<br />
yang mengejar bola, dijatuhkan<br />
kiper Lazio, Federico Marchetti,<br />
di kotak penalti. Namun<br />
wasit Luca Banti tak menilainya<br />
sebagai pelanggaran. Kubu<br />
tim tamu memprotes keputusan<br />
Banti tersebut. Namun wasit<br />
tak bergeming. Pertandingan<br />
berlanjut.<br />
Biancocelesti tinggal menanti<br />
lawan yang masih harus bertarung,<br />
Inter Milan melawan<br />
AS Roma. Pada leg pertama<br />
Roma dominan 2-1. Partai puncak<br />
bakal bergulir pada 26 Mei<br />
mendatang.<br />
Tukang racik Lazio, Vladimir<br />
Petkovic, puas dengan perolehan<br />
tersebut. “Ini pertandingan<br />
dramatis pada menit-menit terakhir,<br />
tapi akhirnya kami bisa<br />
mendapatkan kemenangan,”<br />
kata Petkovic.<br />
Puja-puji pun diberikan kepada<br />
penjaga gawang Marchetti.<br />
“Dia menunjukkan penampilan<br />
yang fantastis musim ini. Bukan<br />
hanya secara individual, tapi<br />
kinerjanya juga menjadi panutan<br />
di ruang ganti,” ujar Petkovic.<br />
FEmi diah<br />
dua hari lalu. Acara yang digelar<br />
oleh Asosiasi Pemain Italia (AIC) itu<br />
juga menempatkan empat pemain<br />
dari klub yang bermarkas di Turin<br />
itu sebagai yang terbaik. Mereka<br />
adalah Andrea Pirlo, yang menjadi<br />
pemain terbaik dan juga masuk tim<br />
terbaik Italia, serta Gianluigi Buffon,<br />
Andrea Barzagli, dan Marchisio,<br />
yang masuk tim terbaik. Selain<br />
itu, tak mengejutkan jika pelatihnya,<br />
Antonio Conte, didapuk sebagai<br />
pelatih terbaik se-Italia.<br />
FEmi diah