08.06.2013 Views

Pembuatan Model Permukaan Digital dari Sumber Citra ASTER ...

Pembuatan Model Permukaan Digital dari Sumber Citra ASTER ...

Pembuatan Model Permukaan Digital dari Sumber Citra ASTER ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

akan tampak nyata pada daerah yang landai maupun daerah yang mendekati datar.<br />

Selain kualitas visual yang buruk, model dengan resolusi elevasi 25 meter akan<br />

cenderung menghilangkan detil lokal <strong>dari</strong> permukaan bumi.<br />

Untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul pada model dengan resolusi<br />

elevasi besar tersebut, digunakan proses korelasi silang dengan ketelitian sub-piksel<br />

sehingga resolusi elevasi <strong>dari</strong> model permukaan digital dapat ditingkatkan.<br />

Proses korelasi silang membutuhkan unjuk kerja komputasi yang handal<br />

karena proses korelasi dilakukan pada tingkat piksel untuk tiap piksel pada citra serta<br />

melibatkan banyak hitungan floating-point. Karena pada penghitungan elevasi<br />

diperlukan nilai beda paralaks pada sumbu y, maka proses korelasi silang dapat<br />

dipercepat dengan membatasi daerah sasaran dan selidik menjadi satu dimensi saja.<br />

Namun demikian, pada kenyataan, diperlukan toleransi sebesar masing-masing satu<br />

piksel ke arah sumbu x positif dan sumbu x negatif untuk mengkompensasi<br />

perubahan ketinggian satelit.<br />

Korelasi silang, sebagai salah satu metode image-matching berdasar area<br />

(area-based image-matching) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:<br />

a. tidak memberikan solusi untuk daerah yang tingkat keabuannya homogen,<br />

misalnya salju, padang rumput, dataran pasir, dan lautan.<br />

b. tidak memberikan solusi untuk daerah yang sangat gelap, maupun sangat<br />

terang, seperti daerah bayang-bayang atau permukaan atas awan.<br />

c. tidak memberikan hasil yang tepat untuk daerah dengan perulangan pola<br />

tertentu (repeated patterns).<br />

d. tidak memberikan hasil yang tepat pada daerah yang sama sekali tidak mirip,<br />

misalnya apabila objek pada salah satu citra tertutup awan.<br />

I.4.4.2. Penghitungan Paralaks dan Elevasi. Besarnya paralaks <strong>dari</strong> tiap piksel<br />

pada citra dapat ditentukan dengan proses image-matching menggunakan teknik<br />

korelasi silang, dimana untuk tiap piksel pada band 3N dicari piksel yang bersesuaian<br />

pada band 3B. Beda koordinat pada komponen sumbu y adalah beda paralaks pada<br />

sumbu y, sedangkan beda koordinat pada komponen sumbu x adalah beda paralaks<br />

pada sumbu x. Koordinat x dan y adalah dalam koordinat citra, merupakan sistem<br />

koordinat tangan kiri, dengan sumbu y sejajar arah orbit.<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!