Ebook Anak.wahidin halim koleksi - Bimtek Pengelolaan ...

setelah itu sudah, pulang judi lagi. Dan memang ini menjadi
suatu kenyataan yang hadir di tengah masyarakat, mereka
tidak lagi berpegang kepada nilai-nilai sosial agama dan
sosio kultural. Sekarang mereka ada di banyak tempat.
Dengan kepolisian, pemerintah sudah berulang kali
membuat terapi untuk menanganinya. Tetapi tetap sulit
diberantas karena tumbuhnya perjudian secara sporadis.
Munculnya masyarakat industri, heterogenitas, terjadinya
kesenjangan sosial, cenderung munculnya kepentingan
kelompok, runtuhnya pranata sosial, tidak ada lagi tokoh,
ya akhirnya perjudian berlangsung terus. Karena kurangnya
rasa keagamaan, judi iya.
Secara preventif, pemerintah melakukan
penyuluhanpenyuluhan. Represif pula dalam tindakan.
Hanya, sanksi hukum belum efektif, pemerintah belum
cukup kuat untuk melakukan penegakannya.
Dibanyak kota, atau di negara kita, hukum belum
efektif. Kenapa?. Ini mungkin karena masyarakat melihat
belum ada kesungguhan dari aparat hukum dalam
melakukan penegakan hukum. Di sisi lain, perangkat itu
juga berhadapan dengan kondisi masyarakat sekarang ini,
yang melakukan perlawanan.
Sekarang era otonomi daerah dimulai. Untuk masalah
seperti itu, bisa berpedoman kepada aturan kita sendiri.
Pemerintah daerah sudah dibagi-bagi fungsinya. Tugastugas
polisional memang menjadi tugas kepolisian.
Kecuali polisinya diangkat dan diberhentikan oleh kepala
daerah, itu lain. Namun, bagaimanapun juga, kita harus
terus berkoordinasi.