01.07.2013 Views

Pengolahan Sabut Kelapa Cara Tradisional - Warintek

Pengolahan Sabut Kelapa Cara Tradisional - Warintek

Pengolahan Sabut Kelapa Cara Tradisional - Warintek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TTG PENGOLAHAN PANGAN<br />

PENGOLAHAN SERAT SABUT KELAPA CARA<br />

TRADISIONAL<br />

1. PENDAHULUAN<br />

<strong>Sabut</strong> kelapa terdiri dari serat dan gabus. Gabus merupakan bagian yang<br />

menghubungkan untaian-untaian serat yang satu dengan yang lain. Pada<br />

pengolahan sabut, gabus tersebut dibuang sehingga dihasilkan serat yang<br />

bersih, licin dan mengkilat.<br />

Serat sabut kelapa dapat diolah secara tradisional dan moderen. <strong>Pengolahan</strong><br />

secara tradisional tidak menggunakan mesin untuk pemisahan sabut dari serat.<br />

Sedangkan pada pengolahan moderen, mesin digunakan sehingga kecepatan<br />

dan efisiensi hasil lebih tinggi.<br />

2. BAHAN<br />

<strong>Sabut</strong> kelapa<br />

3. PERALATAN<br />

1) Kolam perendaman. Kolam ini digunakan untuk merendam sabut selama 2-<br />

3 bulan sampai gabus cukup mudah dipisahkan dari serat karena selama<br />

perendaman, gabus akan mengalami kerusakan oleh mikroba.<br />

2) Pemberat. Pemberat digunakan untuk menjaga agar sabut terendam secara<br />

sempurna di dalam air. Biasanya, sebagai pemberat digunakan rakit bambu<br />

yang diapungkan menutupi permukaan kolam. Ke atas rakit bambu ini dapat<br />

ditambahkan pemberat dari batu.<br />

3) Pemukul dan landasan dari kayu. Alat ini digunakan untuk memukul sabut<br />

yang telah direndam sehingga seratnya terpisah satu sama lain dan bebas<br />

dari gabus.<br />

4) Tempat penjemur. Tempat penjemur digunakan untuk menjemur serat sabut<br />

yang telah bersih dari gabus. Tempat penjemur dapat berupa lantai semen<br />

atau tampah persegi empat dari bambu.<br />

4. CARA PEMBUATAN<br />

1) Perendaman<br />

<strong>Sabut</strong> dimasukkan ke dalam kolam, kemudian ditindih dengan rakit bambu<br />

yang diberi pemberat. perendaman ini dilakukan selama 2-3 bulan sampai<br />

gabus mengalami kerusakan oleh mikroba dan mudah dipisahkan dari serat.<br />

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi<br />

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340<br />

Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id<br />

1


TTG PENGOLAHAN PANGAN<br />

2) Pemisahan gabus dari serat<br />

<strong>Sabut</strong> dicuci dan diremas-remas sampai ersih. Setelah itu, sabut dipukulpukul<br />

di atas landasan kayu sehingga gabus terlepas dan untaian serat<br />

terlepas satu sama lain. Setelah itu, serat dicuci dan ditiriskan.<br />

3) Penjemuran<br />

Serat dijemur dengan panas matahari sampai kering. Selama penjemuran,<br />

serat dibolak-balik sehingga pengeringan lebih merata dan sempurna.<br />

4) Pengemasan<br />

Serat yang sudah kering disimpan di dalam karunga plastik atau goni. Untuk<br />

menghemat ruang dalam penyimpanan atau pengangkutan, sebelum<br />

dikemas, serat dapat dipres dengan mesin pres, kemudian baru dikemas.<br />

5. KONTAK HUBUNGAN<br />

Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna<br />

Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040<br />

Jakarta, Januari 2001<br />

Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,<br />

Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat<br />

Editor : Tarwiyah, Kemal<br />

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi<br />

Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340<br />

Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!