02.07.2013 Views

teknik pembentukan pelat jilid 3 smk

teknik pembentukan pelat jilid 3 smk

teknik pembentukan pelat jilid 3 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

394<br />

7.4. Solder / Patri<br />

Gambar 7.16. Proses Pemasangan<br />

(Dickason, 1978)<br />

• Langkah awal pemasangan rivet ini adalah dengan<br />

mengebor terlebih dahulu kedua <strong>pelat</strong> yang akan<br />

disambung<br />

• Lobang dan penggunaan mata bor disesuaikan dengan<br />

diameter rivet yang digunakan.<br />

• Bersihkan serpihan bekas pengeboran pada <strong>pelat</strong>.<br />

• Masukan rivet diantara kedua <strong>pelat</strong> .<br />

• Tarik rivet dengan memasukan inti rivet pada penarik<br />

yang ada di gun rivet.<br />

• Penarikan dilakukan dengan menekan tangkai gun secara<br />

berulang-ulang sampai inti rivet putus.<br />

Solder adalah suatu proses penyambungan antara dua logam atau<br />

lebih dengan menggunakan panas untuk mencairkan bahan tambah<br />

sebagai penyambung, dan bahan <strong>pelat</strong> yang disambung tidak turut<br />

mencair.<br />

Ditinjau dari segi penggunaan panas maka proses penyolderan ini<br />

dibagi dalam dua kelompok, yakni solder lunak dan solder keras.<br />

Penggunaan solder dari berbagai jenis bahan, biasanya dititik beratkan<br />

pada kerapatan sambungan, bukan pada kekuatan sambungan<br />

terutama pada solder lunak. Dalam melakukan proses penyolderan ini<br />

dibutuhkan fluks yang berfungsi untuk membersihkan bahan serta<br />

sebagai unsur pemadu dan pelindung sewaktu terjadinya proses<br />

penyolderan.<br />

Skema proses penyolderan ini dapat dilihat seperti pada gambar<br />

berikut ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!