02.07.2013 Views

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

gerak higroskopik kotak spora pecah dan spora-spora terlempar<br />

keluar. Kemudian spora menyebar pada areal yang luas dengan<br />

bantuan angin. Jika spora jatuh di tempat lembab akan berkecambah<br />

menjadi protonema yang menyerupai benang dan tumbuh menjadi<br />

lumut baru. Jadi, dalam daur hidupnya lumut mengalami metagenesis<br />

atau pergantian keturunan antara generasi gametofit dan<br />

generasi sporofit.<br />

Selain secara seksual, lumut juga berkembang biak secara<br />

aseksual, yaitu dengan membentuk tunas atau membentuk fragmen<br />

talus.<br />

Lembaran talus merupakan gametofit karena dapat membentuk<br />

arkegonium yang menghsilkan ovum, dan membentuk<br />

anteridium yang menghasilkan spermatozoid. Adapun sporogonium<br />

yang merupakan hasil pertumbuhan dari zigot merupakan sporofit,<br />

karena dapat membentuk spora. Agar lebih mudah memahami<br />

reporduksi lumut, perhatikan diagram berikut ini!<br />

Anteridium<br />

spermatozoid<br />

spora<br />

protonema<br />

tumbuhan lumut<br />

zigot<br />

sporogonium<br />

sporangium<br />

sel induk spora<br />

spora<br />

Gambar 7.2 Diagram reproduksi lumut<br />

Arkegonium<br />

ovum<br />

gametofit<br />

( n)<br />

sporofit<br />

( zn)<br />

Sumber: Dok. Penerbit<br />

Dunia Tumbuhan 103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!