kelas09_ilmu-pengeta.. - Bursa Open Source
kelas09_ilmu-pengeta.. - Bursa Open Source
kelas09_ilmu-pengeta.. - Bursa Open Source
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
222<br />
2. Sebab-sebab Lahirnya Reformasi<br />
Kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok merupakan faktor<br />
atau penyebab utama lahirnya gerakan reformasi. Namun, persoalan itu tidak<br />
muncul secara tiba-tiba. Banyak faktor yang mempengaruhinya, terutama<br />
ketidakadilan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan hukum. Pemerintahan Orde<br />
Baru yang dipimpin Presiden Suharto selama 32 tahun, ternyata tidak konsisten<br />
dan konsekuen dalam melaksanakan cita-cita Orde Baru. Pada awal kelahirannya<br />
tahun 1966, Orde Baru bertekad untuk menata kehidupan bermasyarakat,<br />
berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Masih ingatkah<br />
kamu akan pengertian Orde Baru?<br />
Namun dalam pelaksanaannya, pemerintahan Orde Baru banyak melakukan<br />
penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang<br />
tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, Pancasila<br />
dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan.<br />
Penyimpangan-penyimpangan itu melahirkan krisis multidimensional yang<br />
menjadi penyebab umum lahirnya gerakan reformasi, seperti:<br />
a. Krisis politik<br />
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX<br />
Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak dari<br />
berbagai kebijakan politik pemerintahan Orde Baru. Berbagai kebijakan politik<br />
yang dikeluarkan pemerintahan Orde Baru selalu dengan alasan dalam<br />
kerangka pelaksanaan demokrasi Pancasila. Namun yang sebenarnya terjadi<br />
adalah dalam rangka mempertahankan kekuasaan Presiden Suharto dan<br />
kroni-kroninya. Artinya, demokrasi yang dilaksanakan pemerintahan Orde<br />
Baru bukan demokrasi yang semestinya, melainkan demokrasi rekayasa.<br />
Dengan demikian, yang terjadi bukan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan<br />
untuk rakyat, melainkan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk penguasa.<br />
Pemerintahan Orde Baru selalu melakukan intervensi terhadap<br />
kehidupan politik. Misalnya, ketika Kongres Partai Demokrasi Indonesia (PDI)<br />
memilih Megawati Soekarnoputri sebagai ketua partai, sedangkan<br />
pemerintahan Suharto menunjuk Drs. Suryadi sebagai ketua PDI. Kejadian<br />
itu mengakibatkan keadaan politik dalam negeri mulai memanas. Namun,<br />
pemerintahan Orde Baru yang didukung Golongan Karya (Golkar) merasa<br />
tidak bersalah. Keadaan itu sengaja direkayasa oleh pemerintah dalam rangka<br />
memenangkan pemilihan umum secara mutlak seperti tahun-tahun<br />
sebelumnya.<br />
Rekayasa-rekayasa politik terus dibangun oleh pemerintah Orde Baru<br />
sehingga pasal 2 UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.<br />
Pasal 2 UUD 1945 berbunyi bahwa: ‘Kedaulatan ada di tangan rakyat dan<br />
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat’. Namun<br />
dalam kenyataannya, kedaulatan ada di tangan sekelompok orang tertentu.<br />
Anggota MPR sudah diatur dan direkayasa sehingga sebagian besar anggota<br />
MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (nepotisme). Oleh karena