PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
PEMBUATAN ANTENA WAJANBOLIC
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
17<br />
mengarah ke segala arah. Antena ini memiliki gain yang lebih<br />
rendah dibandingkan dengan antena directional. Antena<br />
omnidirectional dapat digunakan sebagai sambungan Point to<br />
Multi Point (P2MP) karena pola radiasinya yang mengarah ke<br />
segala arah. Dan karena pola radiasinya yang mengarah ke segala<br />
arah itulah sangat memungkinkan antena omnidirectional<br />
mengumpulkan sinyal lain di sekitarnya yang selanjutnya dapat<br />
menyebabkan interferensi.<br />
3.8. Polarisasi Antena<br />
Polarisasi adalah sifat dari gelombang elektromagnetik<br />
yang menggambarkan magnitudo relatif dari vektor medan listrik<br />
(E) sebagai fungsi waktu pada titik tertentu di ruang. Polarisasi<br />
antena adalah polarisasi dari gelombang elektromagnetik yang<br />
dipancarkan oleh antena itu.<br />
Ada beberapa jenis polarisasi yang dapat terjadi pada<br />
gelombang elektromagnetik. Suatu polarisasi disebut polarisasi<br />
vertikal jika medan listrik dari gelombang yang dipancarkan<br />
antena berarah vertikal terhadap permukaan bumi. Dan disebut<br />
polarisasi horisontal jika medan listriknya arahnya horisontal<br />
terhadap permukaan bumi.<br />
Namun demikian ada beberapa jenis antena yang<br />
polarisasinya bukan polarisasi vertikal atau horisontal, karena<br />
gelombangnya memiliki vektor medan listrik dimana ujung dari<br />
vektor tersebut seolah-olah berputar membentuk suatu lingkaran<br />
ataupun suatu elips dengan pusat sepanjang sumbu propagasi.<br />
Selanjutnya jika perputaran ujung vektor medan yang<br />
dipancarkan itu membentuk lingkaran maka dinamakan polarisasi<br />
lingkaran, dan jika perputaran ujung vektor medan itu<br />
membentuk elips maka dinamakan polarisasi elips.<br />
Sebenarnya semua jenis polarisasi gelombang ini pada<br />
dasarnya berasal dari polarisasi elips dengan kondisi khusus.<br />
Polarisasi lingkaran misalnya, polarisasi ini berasal dari bentuk<br />
elips dengan panjang kedua sumbu elipsnya sama, sedangkan<br />
pada keadaan khusus lainnya dimana salah satu dari sumbu elips<br />
sama dengan nol, sehingga perputaran ujung vektor medannya<br />
seolah-olah hanya bergerak maju mundur pada satu garis saja,<br />
maka pada keadaan ini polarisasi elips menjadi polarisasi linier.